Disusun Oleh :
Widyah Sastri
PROGRAM S1
2023 M / 1444
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................2
BAB 1...........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
Latar Belakang.........................................................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................4
Pengertian Mawaris.................................................................................................................................4
Sumber-Sumber Hukum kewarisan Islam................................................................................................5
BAB III..........................................................................................................................................................9
PENUTUP.....................................................................................................................................................9
KESIMPULAN...........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
Garis (a) menunjukkan hubungan antara tujuan pengajaran dengan proses belajar
mengajar, garis (b) menunjukkan hubungan antara proses belajar mengajar dengan hasil
belajar dan garis (c) menunjukkan hubungan tujuan pengajaran dengan hasil belajar. dari
gambar di atas bahwa kegiatan penilaian dinyatakan oleh garis (c), yakni suatu tindakan
atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dapat dicapai
atau dikuasai oleh peserta didik dalam bentuk hasil belajar yang diperlihatkannya setelah
mereka menempuh proses belajar-mengajar. Sedangkan garis (b) merupakan kegiatan
penilaian untuk mengetahui keefektifan proses belajar mengajar dalam mencapai hasil
belajar yang optimal.
Tujuan pengajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan
pada diri peserta didik. Oleh sebab itu, dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh mana
perubahan tingkah laku peserta didik telah terjadi dalam proses pembelajaran. Dengan
mengetahui tercapai-tidaknya tujuan pengajaran dapat di ambil tindakan perbaikan
pengajaran dan perbaikan peserta didik yang bersangkutan. Misalnya dengan melakukan
perubahan dalam strategi mengajar, memberikan bimbingan dan sumber serta media
pembelajaran. Dengan perkataan lain, hasil penilaian tidak hanya tidak hanya bermanfaat
untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran, dalam hal ini perubahan tingkah
laku peserta didik, tetapi juga sebagai umpan balik bagi upaya memperbaiki proses belajar
mengajar (Nana Sudjana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya)
Dengan demikian, hasil belajar memiliki kedudukan yang urgen dalam proses
pembelajaran. Hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan suatu proses pembelajaran.
Dengan hasil belajar, guru dapat mengetahui apakah siswa sudah mencapai kompetensi
yang sudah ditetapkan.
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh peserta didik setelah
mengalami aktivitas belajar. Menurut (Ermi, Netti. (2015). Penggunaan Metode Diskusi
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Perubahan Sosial pada Siswa Kelas XII SMA
Negeri 4 Pekanbaru. Sorot, 10(2), 155-168.) Hasil belajar merupakan tujuan akhir
dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui
usaha sadar yang dilakukan secara sistimatis mengarah kepada perubahan yang positif
yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar tersebut
diperolehlah hasil belajar karena diperoleh dari interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhir proses evaluasi hasil belajar sedangkan di
sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
SMA Negeri 1 Tambang merupakan salah satu sekolah unggulan yang ada di kabupaten
Kampar. Berdasarkan hasil prasurvey yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS 3 SMAN 1 Tambang sebagai
berikut:
Tabel 1.1 Hasil ulangan peserta didik XI IPS 3 SMAN 1 Tambang
Nilai Kriteria Jumlah Siswa Persentase
75-100 Tuntas 18 64,28 %
0-74 Tidak Tuntas 10 35,72 %
Jumlah Siswa 28 100 %
Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) di SMAN 1 Tambang pada mata pelajaran Ekonomi
adalah 75. Dapat dijabarkan dari tabel di atas bahwa jumlah peserta didik yang hasil
belajarnya tuntas adalah 18 orang dengan persentase 64,28%. Sedangkan jumlah peserta
didik yang hasil belajarnya tidak tuntas adalah 10 orang dengan persentase 35,72%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik kelas XI IPS 3 SMAN 1
Tambang masih tergolong rendah.
Hasil observasi yang dilakukan untuk mendapatkan informasi, maka dapat diketahui
bahwa permasalahan tersebut di sebabkan oleh dua faktor. Faktor pertama adalah faktor
dari dalam peserta didik yaitu kemampuan berpikir, konsentrasi dan motivasi belajar
peserta didik yang kurang, hal ini terbukti masih adanya beberapa peserta didik hanya diam
ketika guru melontarkan pertanyaan terkait materi dan jalannya diskusi yang kurang aktif
pada proses pembelajaran. Faktor kedua berasal dari luar diri peserta didik yaitu dalam
proses pembelajaran sumber belajar yang digunakan oleh guru adalah buku paket yang
disediakan oleh sekolah saja. Berdasarkan pemaparan dari kedua faktor tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang mempegarunhi hasil belajar peserta didik
adalah sumber belajar yang digunakannya.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Musni, Besse. 2018. Pengaruh Sumber
Belajar Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IIS SMA
Negeri 11 Makassar). Diploma Thesis. Makassar: Universitas Negeri Makassarbahwasanya
sumber belajar merupakan salah satu komponen yang berpengaruh terhadap hasil belajar.
Hal ini dilandasi dengan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa sebesar 70,3 %
menyatakan sumber belajar berpngaruh terhadap hasil belajar.
Peserta didik harus sadar dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar tercapainya
hasil belajar dalam bimbingan dan arahan serta motivasi dari seorang guru. Proses
pembelajaran yang dilakukan berkaitan dengan komunikasi, kemajuan teknologi, bahan
ajar, sarana dan prasarana, media dan sumber pembelajaran yang mendukung. Media dan
sumber belajar yang mendukung merupakan suatu bagian integral dari keseluruhan proses
pembelajaran.
Sumber belajar merupakan segala yang dapat mendukung kegiatan pengajaran secara
efektif dan dapat memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran. Sumber belajar juga
merupakan segala sesuatu yang dimanfaatkan untuk pencapaian tujuan belajar yang
diharapkan. Senada dengan (Kabu, T. E. 2021. Pengembangan Sumber Belajar Berbasis
Etnomatematika Dengan Model Pjbl Pada Materi Bangun Ruang Prisma. Range: Jurnal
Pendidikan Matematika, 2(2) ), 84-88. Sumber belajar juga segala sesuatu yang telah ada
maupun dikembangkan secara sistematis sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik dalam
proses pembelajaran. Dapat dijabarkan oleh peneliti sumber belajar adalah salah satu
komponen yang harus ada dalam proses pembelajaran yang membuat peserta didik
memperoleh informasi maupun pengetahuan terhadap materi pembelajaran.
Guru mempunyai tanggung jawab membantu peserta didik belajar agar belajar lebih
mudah, lebih lancar, lebih terarah dengan pemanfaatan sumber belajar. Oleh sebab itu
guru dituntut untuk memiliki kemampuan khusus yang berhubungan dengan pemanfaatan
sumber belajar. Menurut Ditjend. Dikti, guru harus mampu : (a) menggunakan sumber
belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, (b) mengenalkan dan menyajikan sumber
belajar, (c) menerangkan peranan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran, (d)
menyusun tugas tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah laku, (e) mencari
sendiri bahan dari berbagai sumber, (f) memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori
belajar, (g) menilai keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan
pembelajaran, (h) merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif
(Jailani, M. S.(2016). Pengembangan sumber belajar berbasis karakter peserta didik (ikhtiar
optimalisasi proses pembelajaran pendidikan agama islam (PAI)). Jurnal Pendidikan Islam,
10(2), 176-192).
Pemanfaatan sumber belajar yang tidak maksimal merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran yang berdampak pada rendahnya hasil
belajar peserta didik. Penggunaan sumber belajar dengan baik harusnya mampu
memberikan peluang belajar bagi peserta didik walaupun tanpa didampingi oleh guru.
Untuk memaksimalkan proses pembelajaran, guru maupun peserta didik dituntut
menggunakan berbagai sumber belajar baik dari media cetak, internet maupun yang
lainnya (Idmal, N. S. 2019. Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar Dengan Hasil Belajar
IPA Siswa SMP Negeri 4 Barebbo Kabupaten Bone. Jurnal Biotek, 7(2), 148-156).
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru ekonomi kelas XI IPS 3 SMAN 1
Tambang menggunakan buku paket yang disediakan oleh sekolah sebagai satu-satunya
sumber belajar yang kemudian dikembalikan lagi kepada sekolah setelah jam mata
pelajaran berakhir. Tujuan guru mempinjam buku paket kepada peserta didik ialah agar
dapat digunakan oleh peserta didik dalam aktivitas (1) membaca dan memahami materi
pelajaran, (2) membuat poin penting dari materi pelajaran, (3) bahan diskusi berdasarkan
materi yang ada di buku paket dan (4) mengerjakan latihan. Pada aktivitas (1) dan (2)
seringkali peserta didik mengabaikannya. Dimana peserta didik hanya membaca saja tanpa
memahami materi dan peserta didik malas untuk mencatat poin-poin penting (ringkasan)
yang ada pada materi pelajaran tentu saja hal ini membuat peserta didik cepat lupa akan
materi yang telah dipelajarinya.
Selain itu, guru juga tampak kurang mengoptimalkan penggunaan sumber belajar
lainnya dalam proses belajar mengajar. Padahal ada beberapa sarana pendukung yang
telah tersedia di SMAN 1 Tambang seperti laboratorium komputer dan jaringan internet
serta peserta didik yang rata-rata sudah memiliki hp android. Akan tetapi sangat
disayangkan hal ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh guru.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dipaparkan maka dapat
disimpulkan terdapat beberapa permasalahan yang ada dalam proses belajar mengajar
yaitu sebagai berikut : (1) capaian kriteria ketuntasan minimum (KKM) peserta didik belum
terpenuhi seara optimal, (2) hampir 35% peserta didik tidak berkonsentrasi dalam
mengikuti proses pembelajaran, hal ini ditandai dengan terciduknya siswa dalam keadaan
tidur dan bermain HP pada saat proses pembelajaran di kelas, (3) peserta didik yang
mengajukan pertanyaan dan memberikan komentar terkait materi pelajaran hanya
beberapa orang saja (kurang dari 20%). Hal ini mengidentifikasi bahwa peserta didik tidak
terdorong untuk mencapai tujuan pengajaran secara optimal.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisirnya adalah dengan
melakukan pengembangan sumber belajar. Menurut (Sitepu. 2017. Pengembangan Sumber
Belajar. Depok: PT. RajaGrafindo Persada) kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
yang menghasilkan berbagai jenis dan tampilan media yang dapat juga dipergunakan untuk
keperluan pembelajaran pembelajaran membuat guru dan buku pelajaran serta alam
bukan lagi merupakan sumber belajar yang mendominasi. Pembelajaran inovatif dengan
menerapkan teknologi yang ada sebagai alat pendukung, serta penyiapan dan
pemanfaatan yang tepat keduanya diharapkan dapat merangsang dan meningkatkan
semangat siswa dalam belajar. Menurut (Gimin, dan R. Sri Kartikowati. (2019). Desain
Model Pembelajaran Flipped–Sumber Belajar Kliping Digital. The 2nd Proceeding Annual
National Conference for Economics and Economics Education Research. 2 (Juli 2019). 24-35)
dengan perkembangan teknologi saat ini, berbagai sumber belajar tersebut dapat disajikan
dalam bentuk cetak ataupun digital, terpisah atau gabungan. Dalam hal ini guru harus
mampu memilih dan menetapkan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sumber
belajar dalam bentuk digital saat ini menjadi salah satu solusi dari permasalahan yang
dihadapi oleh guru dan peserta didik kelas XI IPS 3 SMAN 1 Tambang. Pada penelitian ini,
peneliti memfokuskan pengembangan sumber belajar berbasis aplikasi digital Flipbook
Maker.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Adhitya Rol Asmi dkk. (2018).
Pengembangan E-modul Berbasis Flip Book Maker Materi Pendidikan Karakter untuk
Pembelajaran Mata Kuliah Pancasila MPK Universitas Sriwijaya. JPIS, 27(1), 1-10)
bahwasanya Flipbook Maker menjadi solusi atas kebutuhan sumber belajar yang inovatif
dan juga mampu membentuk karakter peserta didik untuk Pembelajaran mata kuliah
Pancasila. Selain itu juga berdasarkan dari uji lapangan didapatkan bahwa aplikasi Flipbook
Maker ini efektif dalam meningkatkan hasil belajar atau indeks pretasi peserta didik
berdasarkan dari hasil pretest dan posttest ranah kognitif, sedangkan pada ranah afektif
untuk mengukur sikap peserta didik dan tanggapan tentang pengembangan sumber belajar
ini meningkat dari setiap uji coba. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Flipbook Maker ini
efektif dalam meningkatkan hasil belajar.
Flipbook Maker adalah perangkat lunak yang handal yang dirancang untuk
mengkonversi file PDF ke halaman balik publikasi digital atau digital book. Perangkat lunak
ini dapat mengubah tampilan file PDF menjadi lebih menarik seperti layaknya sebuah buku.
Selain itu aplikasi Flipbook Maker juga digunakan oleh beberapa perusahaan untuk
membuat majalah, majalah digital, flipbook, katalog perusahaan, katalog digital, kumpulan
resep makanan dan lain-lain.
Flipbook Maker untuk sumber belajar tentunya akan berpijak pada kompetensi dasar
dan materi pelajaran yang sedang dipelajari saat ini. Pemilihan Flipbook Maker sebagai
sumber belajar dapat dikembangkan untuk mata pelajaran Ekonomi, hal ini dikarenakan
materi pelajaran tersebut memerlukan contoh-contoh faktual dalam kehidupan
masyarakat terhadap fenomena kegiatan ekonomi yang sesuai dengan materi pelajaran
ekonomi.
Meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menyajikan sumber belajar dalam
bentuk aplikasi Flipbook Maker tidak terlepas dari antusiasnya pengguna internet di
Indonesia yang berusia remaja yang merupakan usia peserta didik. Berdasarkan survey oleh
Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet (APJII) menyebutkan secara umum pengguna
internet di seluruh dunia baik mobile maupun fixed mengalami kenaikan terus menerus. Di
Indonesia sendiri hingga Januari 2021 tercatat ada 170 juta orang pengguna internet untuk
semua kalangan. Angka ini naik 10 juta orang atau 6,3 persen dari tahun lalu. Penetrasi
pengguna internet di Indonesia didominasi oleh kelompok usia 15-19 tahun sebanyak 91 %
dan pengguna penetrasi dengan jenjang Pendidikan SMA adalah 91,01 % (Kemenko. 2021.
Kaum Muda, Media Sosial Dan Nasionalisme. https://revolusimental.go.id/kabar-revolusi-
mental/detail-berita-dan-artikel?url=kaum-muda-media-sosial-dan-nasionalisme. ( Di akses
pada 16 Oktober 2021) )
Penyampaian materi dalam bentuk digital akan memaparkan mengenai isu-isu terkini
kegiatan ekonomi serta menggambarkan atau memberikan ilustrasi bagaimana fenomena
perilaku ekonomi yang sedang terjadi di masyarakat. Penyajian dalam bentuk Flipbook
Maker diharapkan peerta didik mampu memproses informasi baru, menghubungkan
dengan topik-topik yang telah dipelajari terdahulu serta dapat mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang bisa meningkatkan daya berpikir kritis peserta didik lebih jauh. Dengan hal
ini diharapkan peserta didik lebih termotivasi untuk mempelajari ilmu ekonomi dalam mata
pelajaran Ekonomi, sehingga dapat tercapainya mata tujuan pembelajaran sesuai dengan
yang telah ditetapkan.
Dari fenomena terjadi di atas dapat diketahui bahwa sumber belajar sangat diperlukan
dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik, dimana dapat membuat peserta didik lebih
kreatif sehingga juga dapat menguntungkan guru. Untuk itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan menggunakan dan mengembangkan sumber belajar berbasis
aplikasi Flipbook Maker yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan
judul penelitiannya adalah “Pengembangan sumber belajar berbasis aplikasi Flipbook
Maker untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di SMAN 1 Tambang”.
1
Maisaroh. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning
Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor. Jurnal Ekonomi dan
Pendidikan. 7(2). 157-172).
2
(Sudijono. (2012). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta; PT.RajaGrafindo Persada).
Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya seperti lama
ingatannya, mambentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari
aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi
dan pengetahuan lainnya, kemauan dan kemampuan untuk belajar
sendiri serta mengembangkan kreativitas.
Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh yakni mencakup
ranah kognitif (pengetahuan serta wawasan), ranah afektif (sikap dan
apresiasi) serta ranah psikomotorik (keterampilan dan perilaku). Ranah
kognitif terutama adalah hasil yang diperolehnya sedangkan ranah
afektif dan psikomotorik diperoleh sebagai efek dari proses belajarnya.
Kemampuan peserta didik untuk mengontrol atau menilai dan
mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya
maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
Oleh sebab itu, penilaian terhadap proses belajar mengajar tidak hanya
bermanfaat bagi guru, tetapi juga bagi para peserta didik yang pada saatnya akan
berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapainya. Hasil belajar yang menjadi
objek penilaian kelas berupa kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa
setelah mereka mengikuti proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran
tertentu. Untuk mencapai hasil belajar yang ideal, kemampuan guru dalam
membimbing peserta didik amat dituntut. Jika guru dalam keadaan siap dan
memiliki profesiensi (berkemampuan tinggi) dalam menunaikan kewajibannya,
maka harapan teriptanya sumber daya manusia yang berkualitas sudah tentu akan
tercapai.
Berdasarkan pengertian hasil belajar dari para ahli maka dapat disimpulkan
hasil belajar adalah perubahan kemampuan pada diri peserta didik yang ditandai
dengan adanya perubahan pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil
belajar merupakan puncak dari proses pembelajaran. Pada penelitian ini peneliti
memfokuskan pada ranah kognitif.
3
(Elva, 2020)
4
(Haryati, 2019).
5
(Rahmawati, 2017).
software yang berguna membuat aplikasi buku elektronik. Sedangkan buku
elektronik adalah buku yang dapat kita baca melalui komputer.
Pada FlipBook Maker kita dapat menambahkan file-file gambar, pdf, swf, dan
file video berformat FLV dan MP4. Sedangkan keluaran atau output dari software
ini dapat berupa HTML, EXE, ZIP, dan APP. Output TI Flash membalik buku sebagai
format HTML yang memungkinkan kalian untuk mengupload ke website untuk
dilihat secara online. Output sebagai berdiri sendiri EXE untuk pengiriman CD.
Paket itu sebagai format ZIP untuk email cepat dan output berupa APP dapat
digunakan di I-Phone, Tablet, I-Pad, dan lain-lain (Dony Sugianto, 2013).
Jadi dapat disimpukan FlipBook Maker adalah sejenis perangkat lunak
pembalik halaman profesional untuk mengonversi file PDF menjadi publikasi
digital dengan pembalik halaman. Aplikasi ini dapat berupa file portable (exe)
untuk dipublikasikan melaui email attachment, CD, flashdisk atau copy paste
komputer ke komputer. Selain itu, aplikasi ini juga dapat dikonversi ke mode
HTML, dengan demikian aplikasi multimedia ini dapat sekaligus menjadi sebuah
halaman website.
Penggunaan aplikasi FlipBook Maker dapat dilakukan secara offline maupun
online. Penggunaan online memiliki kelebihan tersendiri yaitu apabila pengguna
merasa kurang jelas tentang detail informasi media yang tersedia, bisa disediakan
link yang dapat mengarahkan audiens menuju halaman yang memuat lebih
mengenai informasi yang telah dimuat dalam buku bolak-balik tersebut.
Sedangkan bila diakses secara offline maka informasi yang termuat hanyalah dari
apa yang dimuat oleh pembuatnya.