Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas Hadits Ahkam

Hutang

Dosen Pengampu :

ZULIKROMI, H., Lc., M.Sy.

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Alan Febriansyah (12020214415)


Permata Ayunda Hidayat (12020224590)
Putri Santika (12020224930)
Widyah Sastri (12020224839)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah
ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Riau, 14 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

B Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1

C Tujuan .................................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2


A PENGERTIAN HUTANG................................................................................................... 2

B DASAR HUKUM HUTANG .............................................................................................. 4

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 5


A Kesimpulan .......................................................................................................................... 5

B Saran .................................................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang

hakekat manusia yang bersifat sosial, dimana orang tak dapat hidup sendiri harus
saling membantu baik dalam kesusahan maupun kebaikan. Seperti halnya pada harta
dimana saat melihat saudara semuslim kita kesusahan contohnya dalam harta dan
sngat mendesak alangkah lebih baik kita membantu, yaitu dengan cara menghutangi
dengan catatan orang yang di hutangi akan membayar jika sudah tiba waktunya dan
ada untuk pengembaliannya.

Firman Allah S.W.T bermaksud “Wahai orang-orang yang beriman, apabila


kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menulisnya” (Surah al-Baqarah ayat 282). Maksud dari ayat tersebut adalah saat
menghutangi sesuatu alangkah baiknya di catat agar tak ada kata lupa baik dalam
waktu maupun jumlah yang di hutangi.

Hutang di perbolehkan dalam islam karena ada kaitannya dengan ayat dalam al
Quran yang berbunyi taawun yang berarti tolong menolong.

B Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hutang?
2. Apa dasar hukum hutang?

C Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian hutang
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang dasar hukum hutang

1
BAB II
PEMBAHASAN

A PENGERTIAN HUTANG
Dalam bahasa Arab, hutang disebut dengan Al-Qardh yang secara etimologi
artinya adalah memotong. Sedangkan, menurut syari atau kaidah Islam memiliki
makna memberikan harta dengan dasar kasih sayang kepada siapapun yang
membutuhkan dan dimanfaatkan dengan benar, serta akan dikembalikan lagi kepada
yang memberikan. Maka itu ini disebut juga sebagai pinjaman.

Hutang diatur dalam Islam karena memang merupakan salah satu sektor kecil
dalam urusan ekonomi ummat. Hutang juga bukan saja dilakukan oleh orang yang
tidak mampu, namun juga oleh orang yang mampu atau memiliki banyak harta.
Banyak sekali permasalahan dan konflik yang hadir dari soal hutang. Oleh karena itu
apapun yang bisa berdampak pada permasalahan sosial, Islam pasti akan mengatur,
setidaknya secara prinsip umum karena persoalan teknis bisa saja berubah.

Pengertian hutang menurut para ahli tidak terlepas pada kewajiban dalam bentuk
tunai saja. Melainkan bisa berbentuk surat berharga, obligasi, saham, surat pengakuan
hutang, tanda bukti hutang, dan sebagainya.

Jika ditinjau dari pengertiannya, maka utang usaha atau utang dagang dilakukan
secara kredit, sehingga memungkinkan umur utang sebagai klasifikasi penyelesaian
kewajiban. Dari umur utang tersebut terdapat utang lancar, utang tidak lancar, dan
utang macet.

Utang lancar adalah kewajiban perusahaan yang dapat dilakukan sebelum jatuh
tempo. Utang tidak lancar yaitu kewajiban perusahaan yang masih dapat dilakukan.
Namun, terdapat keterlambatan kurang dari 30 hari. Sedangkan utang macet adalah
kewajiban yang tidak bisa terlaksana lebih dari 30 hari.

2
Pengelolaan utang usaha atau dagang sangat berkaitan dengan pengelolaan
keuangan bisnis, sehingga harus dengan perencanaan, observasi, dan penilaian yang
benar.

3
B DASAR HUKUM HUTANG
Dan dari abu Hurairah r.a bahwasanya nabi Muhammad Saw bersabda: barang
siapa yg mengambil harta manusia dan dia berniat melunasinya maka akan lunasi
utang tsb, dan barang siapa yg ingin merugikan/ menghancurkannya maka Allah akan
rugikan / hancurkan pula dia
Kabar gembira bagi org yg berhutang dan berjanji melunasinya (Allah telah
melunasinya). Dan hadist yg berisi (Siapa yg mengambil harta manusia) dengan
berhutang, atau untuk disimpannya, (hendaklah ia mengembalikannya) artinya di
dunia. Dan perkataannya: (Allah melunasi hutangnya) mengandung arti kemudahan
dari Allah untuk melunasinya di dunia, dgn memudah rezekinya dan meliputi
pelunasan hutangnya di akhirat kelak atas kerelaan dari yg memberi hutang dan yg
berhutang.
Dan ada hadist dari maimunah ra. Bahwasannya Rasulullah saw. Bersabda:
"Tidak ada seorangpun dari yg berhutang dan Allah tau bahwa ia ingin melunasinya
melainkan Allah lunasi hutang org tsb di dunia" dan diriwayat lain (( Allah azza wa
jalla akan menolongnya )).
Peringatan bagi org yg mengambil dan ingin merugikannya maka akan Allah
rugikan dia, maknanya org tersebut merugikan dirinya sendiri dengan kecurangannya,
atau hilang kebaikan hidup dan kesejahteraannya, atau sempit urusannya, dan di
akhirat ia akan diadzab, atau diambil amal kebaikan yg berhutang sebagaimana yg
diperkuat oleh hadist sebelumnya.
Hadist ini memecahkan masalah seseorang yg meninggal sebelum melunasi
hutangnya tanpa ada cicilan darinya, seperti keringanan dalam membayar hutang, atau
kematian mendadak dan dia menyimpan uang dan tidak membayarnya di dunia tidak
ada hukuman baginya jika dia berniat teguh utk melunasinya. Dan ini didukung oleh
hadist maimunah sebelumnya.
Sesuatu yangg paling penting adalah niat; sebagaimana hadist (( segala amal itu
bergantung pd niatnya...)) maka berkeinginanlah untuk melunasinya.

4
BAB III
PENUTUP

A Kesimpulan
utang adalah memberikan sesuatu--yang memiliki nilai-- yang menjadi hak milik
pemberi pinjaman kepada peminjam dengan pengembalian di kemudian hari sesuai
perjanjian dengan jumlah yang sama. Adapun dalil yang memperkuatnya yaitu QS.
Albaqoroh : 282

Konsep hutang dalam islam yaitu bahwa hutang boleh asalkan dalam keadaan
terdesak, dan memberikan utang memiliki keutamaan yaitu saling tolong menolong.
Membayar hutang hukumnya adalah wajib sampai rosululloh pun bersabda
bahwasannya tidak akn di ampuni dosannya walaupun mati syahid dalam perang
karena masih memiliki hutang yang belum terbayar.

B Saran
ucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang sudah berpartisipasi didalam
pembuatan makalah ini sehingga bisa diselesaikan tepat pada waktunya. Tentunya
terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.

5
DAFTAR PUSTAKA

Diktat kitab I’lamul Anam Syarah Bulughul Maram pada hadis hadis seputar Dalam, Qiradh dan
Rahn.

https://dompetdhuafa.org/id/berita/detail/hukum-hutang-dalam-islam

iv

Anda mungkin juga menyukai