Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kegiatan


Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau mewajibkan setiap
mahasiswanya melaksanakan Praktik Kerja Lapangan sebagai salah satu syarat yang
harus dipenuhi untuk menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1) Hukum Ekonomi Syariah
di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Melalui Praktik Kerja Lapangan
ini mahasiswa akan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku
perkuliahan kedalam lingkungan kerja yang sebenarnya serta mendapat kesempatan
untuk mengembangkan cara berfikir, menambah ide-ide yang berguna dan dapat
menambah pengetahuan mahasiswa terhadap apa yang ditugaskan kepadanya.
Praktik Kerja Lapangan atau PKL adalah sebuah kegiatan bagi mahasiswa untuk
menerapkan teori-teori yang diterima saat proses pembelajaran di bangku kuliah ke
dalam dunia kerja yang sebenarnya. Dengan tujuan untuk melatih mahasiswa agar
mengenal situasi dunia kerja sekaligus untuk meningkatkan kualitas mahasiswa itu
sendiri.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatan sumber daya manusia
khususnya dalam pendidikan Strata 1 (S1) Hukum Ekonomi Syariah adalah melalui
Program Praktik Kerja Lapangan yang merupakan sarana penting bagi mahasiswa untuk
dapat mengembangkan diri dalam dunia kerja yang nyata. Sehingga kegiatan PKL ini
dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan mahasiswa untuk
mempersiapkan diri sebaik baiknya sebelum memasuki dunia kerja dan perkembangan
kompetensi di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Penulis memilih Pengadilan Agama Bangkinang Kelas 1B sebagai tempat Praktik
Kerja Lapangan karena ingin menerapkan ilmu yang dipelajari selama perkuliahan ke
dalam dunia kerja dan untuk mengetahui kegiatan umum serta proses kerja yang berlaku
di Pengadilan Agama Bangkinang Kelas 1B.
B. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini yaitu :
 Bagi Peserta PKL
1. Untuk meningkatkan kualitas akademik agar lebih siap menghadapi dunia kerja
2. Untuk meningkatkan sense of crisis sebagai bagian dari label mahasiswa sebagai
agent of change
3. Melatih mahasiswa untuk mandiri dan bekerja sama dengan orang lain di lapangan
4. Sebagai langkah awal observasi dan mencari data untuk mepersiapkan tugas akhir
sehingga bisa mempercepat kelulusan
 Fakultas Syariah dan Hukum
1. Menjadi wadah aktualisasi kerjasama dengan berbagai perusahaan/instansi
pemerintah
2. Meningkatkan kapabilitas dosen-dosen agar peka terhadap isu-isu actual dan factual
yang terjadi di lapangan
3. Menambah ruang diskusi dengan stakeholder instansi pemerintah tentang
permasalahan baru yang belum tercakup di tataran teroritis
 Bagi Instansi Tempat PKL
1. Menciptakan ruang discus and share dengan akademisi terkait permasalahan baru
yang terjadi di ranah praktik
2. Mendapatkan bantuan SDM yang berkualitas dari tenaga mahasiswa sehingga dapat
membantu penyelesaian tugas dan masalah-masalah yang dihadapi

C. Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini yaitu :
 Bagi Peserta PKL
1. Kegiatan PKL ini dapat memberi sumbangan pengetahuan kepada mahasiswa dari
apa yang belum diperoleh didalam teori perkuliahan sebelumnya
2. Kegiatan PKL juga akan memberikan gambaran riil dari teori yang telah
didapatkan dibangku kuliah, sehingga keilmuan mahasiswa tidak terbatas ilustrasi
teori semata
3. Mahasiswa mampu mendampingi, mengarahkan dan memberikan solusi bagi
masyarakat yang hendak menyelesaikan urusan di Kantor Pengadilan Agama
Bangkinang Kelas 1 B
 Fakultas Syariah dan Hukum
1. Menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing dan siap pakai
di dunia kerja yang tidak hanya berbekal ilmu pengetahuan tetapi juga mempunyai
keahlian yang professional
2. Memberikan pengalaman kerja yang sangat bermanfaat sekali bagi mahasiswanya
pada masa yang akan datang

D. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan pada magang yang dilaksanakan untuk jurusan hokum ekonomi syariah
diterapkan oleh fakultas Syariah dan hukum pada tanggal 01 Juli s/d 31 Agustus 2022,
Pada tanggal 30 Juni 2022 diadakannya pembekalan terlebih dahulu kepada seluruh
mahasiswa dan mahasiswi yang melaksanakan magang di Pengadilan Agama
Bangkinang. Menyusun laporan adapun langkah realisinya antara lain :
1. Mahasiswa dan mahasiswi mengikuti pembekalan
2. Mahasiswa dan mahasiswi menyaksikan secara langsung atau proses persidangan di
pengadilan agama Bangkinang kelas 1 B
3. Mahasiswa dan mahasiswi melakukan sidang semu
4. Mahasiswa dan mahasiswi terjun langsung membantu pegawai pengadilan agama
Bangkinang kelas 1 B
E. Struktur Unit PKL
Dosen Pembimbing : Dr. Mohd. Yunus, M. Ag.
Instruktur : Siti Sahlaini Army, S.Ag., S.H
Ketua : M. Erhas Pangeran Taqwa
Sekretaris : Neviona Oktavia
Bendahara : Widyah Sastri
Anggota :

NO NAMA NIM JURUSAN


1 Ayu Purnawandira 12020125481 Hokum Keluarga
2 Annisa Ulfitriani 12020125337 Hukum Keluarga
3 Azian Atika 12020125523 Hukum Keluarga
4 Ahmad Dandi Irsya 1202011486 Hukum Keluarga
5 Ario Wirawan 12020114781 Hukum Keluarga
6 Arfi Mozaky Khairi 12020111171 Hukum Keluarga
7 Era Afriyanti 12020124878 Hukum Keluarga
8 Dewi Netta Pratiwi 12020124888 Hukum Keluarga
9 Hana Hayati 12020124480 Hukum Keluarga
10 Izzatunnisa 12020424967 Hukum Tata Negara
11 Khairul Rijal 12020111476 Hukum Keluarga
12 Lili Azkia Taufiq 12020225524 Hukum Ekonomi Syariah
13 Miftahul Jannah 12020224098 Hukum Ekonomi Syariah
14 M. Erhas Pangeran Taqwa 12020113580 Hukum Keluarga
15 M. Rifki 12020111477 Hukum Keluarga
16 Nur Aini Syafitri 1202014396 Hukum Keluarga
17 Nailil Rahmi Zahirah M 12020721458 Ilmu Hukum
18 Nurhatizah 12020121457 Hukum Keluarga
19 Neviona Oktavia 12020121455 Hukum Keluarga
20 Rahmat Rasadi 12020111465 Hukum Keluarga
21 Reza Anggraini 12020125572 Hukum Keluarga
22 Randy Martha 12020117005 Hukum Keluarga
23 Suci Irna 12020121440 Hukum Keluarga
24 Syahru Putra 12020111504 Hukum Keluarga
25 Riyan Hidayat 12020111444 Hukum Keluarga
26 Taufiq Ikram A 12020111511 Hukum Keluarga
27 Widyah Sastri 12020224839 Hukum Ekonomi Syariah
28 Yosi Yunita 120201121179 Hukum Keluarga
BAB II

GAMBARAN UMUM UNIT KERJA TEMPAT PELAKSANAAN PKL

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL


Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama dua bulan yaitu
terhitung mulai tanggal 1 Juli 2022 sampai dengan 31 Agustus 2022. Dan waktu kerjanya
hari senin-kamis jam 08.00 s/d jam 16.30 WIB. Hari Jum’at dari jam 08.00 s/d 17.00
WIB. Kegiatan PKL ini digunakan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja. Dan bertempat
di Kantor Pengadilan Agama Bangkinang Kelas 1B.
Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di Pengadilan Agama
Bangkinang Kelas 1B Jalan Jendral Sudirman No. 99 Bangkinang, Kode Pos : 28412,
Telp/Fax : ( 0762 ) 20176, website : WWW. PABANGKINANG. GOID.

B. Arti Lambang Pengadilan Agama


Adapun arti lambang pengadilan agama, yaitu :
1. Garis Tepi
5 (lima) garis yang melingkar pada sisi luar lambang menggambarkan 5 (lima sila
dari pancasila).
2. Tulisan
Tulisan ” MAHKAMAH AGUNG” yang melingkar diatas sebatas garis lengkung
perisai bagian atas menunjukkan Badan, Lembaga pengguna lambang tersebut.
3. Lukisan Cakra
Dalam cerita wayang (pewayangan), cakra adalah senjata Kresna berupa
panah beroda yang digunakan sebagai senjata ” Pamungkas ” (terakhir). Cakra
digunakan untuk memberantas ketidak adilan.Pada lambang Mahkamah Agung,
cakra tidak terlukis sebagai cakra yang sering/banyak dijumpai misalnya cakra pada
lambang Kostrad, lambang Hakim, lambang Ikahi dan lain-lainnya yakni berupa
bentuknya cakra. Jadi dalam keadaan “Tidak demikian halnya dengan cakra yang
terdapat pada Lambang Mahkamah Agung. Cakra pada lambang Mahkamah Agung
terlukis sebagai cakra yang (sudah) dilepas dari busurnya. Kala cakra dilepas dari
busurnya roda panah (cakra) berputar dan tiap ujung (ada delapan) yang terdapat
pada roda panah (cakra) mengeluarkan api.Pada lambang Mahkamah Agung cakra
dilukis sedang berputar dan mengeluarkan lidah api (Belanda : vlam ).
Cakra yang rodanya berputar dan mengeluarkan lidah api menandakan cakra
sudah dilepas dari busurnya untuk menjalankan fungsinya memberantas
ketidakadilan dan menegakkan kebenaran.
Jadi pada lambang Mahkamah Agung, cakra digambarkan sebagai cakra yang
” aktif “, bukan cakra yang ” statis “diam” (statis).
4. Perisai Pancasila
Perisai Pancasila terletak ditengah-tengah cakra yang sedang menjalankan
fungsinya memberantas ketidak adilan dan menegakkan kebenaran. Hal itu
merupakan cerminan dari pasal 1 UU Nomor 14 tahun 1970 yang rumusnya.”
Kekuasaan Kehakiman adalah Kekasaan Negara yang 8 merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan
Pancasila, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia.”
Catatan : Rumusan pasal 1 UU Nomor 4 tahun 2004 sama dengan Dengan
rumusan pasal 1 UU Nomor 14 tahun 1970.
5. Untaian Bunga Melati
Terdapat 2 (dua) untaian bunga melati masing-masing terdiri dari atas 8
(delapan) bunga melati, melingkar sebatas garis lengkung perisai bagian bawah, 8
(delapan ) sifat keteladanan dalam kepemimpinan (hastabrata).
6. Seloka “Dharmmayukti”
Pada tulisan “dharmmayukti” terdapat 2 (dua) huruf M yang berjajar. Hal itu
disesuaikan dengan bentuk tulisan ” dharmmayukti ” yang ditulis dengan huruf
Jawa.Dengan menggunakan double M.huruf “A” yang terdapat pada akhir kata
“dharma” akan dilafal sebagai “A” seperti pada ucapan kata “ACARA “, “DUA”
“LUPA” dan sebagainya.
Apabila menggunakan 1 (satu) huruf “M”, huruf “A” yang terdapat pada
akhir kata “dharmma” memungkinkan dilafal sebagai huruf “O” seperti lafal “O”
pada kata “MOTOR”, “BOHONG” dan lain-lainnya.
Kata “DHARMMA” mengandung arti Bagus, Utama, Kebaikan. Sedangkan
kata “YUKTI” mengandung arti Sesungguhnya, Nyata. Jadi kata
“DHARMMAYUKTI” mengandung arti Kebaikan/Keutamaan Yang Nyata/ Yang
Sesungguhnya yakni yang berujud sebagai Kejujuran, Kebenaran Dan Keadilan.

C. Bagian/Unit Kerja Tempat PKL


Bagian atau Unit kerja tempat PKL adalah sebagai berikut :
1. Membantu Staf Pegawai Pengadilan Agama Pekanbaru, Peserta PKL terbagi dalam
beberapa tugas yang diisi oleh beberapa orang mahasiswa peserta PKL, setiap orang
diberi kesempatan untuk praktik administrasi yakni membantu Staf Pegawai
Pengadilan Agama Bangkinang Kelas 1B.
2. Penyusunan laporan kegiatan PKL Setelah mahasiswa menyelesaikan PKL,
mahasiswa diharapkan membuat laporan secara individu. Bagian atau unit tempat
PKL terbagi atas :
a. PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu)
b. Kepaniteraan
c. Kesekretariatan
d. Ruang Sidang
e. Ruang Arsip
f. Ruang Hakim
g. Ruang Juru Sita
h. Ruang Mediasi
i. Ruang Perpustakaan

Masing-masing dari kami yang berjumlah 28 orang ditempatkan pada ruang-ruang


tersebut, saya di tempatkan di Kepaniteraan, jika ada yang dibutuhkan di ruang-ruang
tersebut tersebut maka siap mengikuti.

D. Struktur Organisasi Unit Pelaksanaan Kerja Tempat PKL


E. Deskripsi Umum Tentang Ruang Lingkup Tempat PKL
1. Sejarah Pengadilan Agama Bangkinang Kelas I B
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1957 tentang Pembentukan Pengadilan
Agama atau Mahkamah Syari’yah diluar Jawa dan Madura (Lembaga Negara Tahun
1957 Nomor 99) dasar berdirinya Pengadilan Agama Bangkinang. Pengadilan Agama
Bangkinang Kelas IB berdiri pada tanggal 5 Mei – 1960 sebagai realisasi dari Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 1957 yang berkedudukan di Bangkinang. Jika kita melihat
pada sejarah lahirnya Pengadilan Agama Kelas IB Bangkinang ini erat hubungannya
dengan sejarah Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar. Penetapan Bangkinang sebagai
Ibukota Kabupaten didasarkan pada UU Nomor 12 Tahun 1956. Sedangkan pada saat
berdirinya Pengadilan Agama Bangkinang Kelas IB Ibukota Kabupaten Kampar masih
berkedudukan di Pekanbaru dan barulah pada tanggal 5 Juni 1967 pemindahan Ibukota
Kabupaten Kampar dari Pekanbaru ke Bangkinang dengan dipimpin oleh seorang Bupati
bernama Kolonel R. Soebrantas. Pada saat berdirinya Pengadilan Agama Bangkinang
Kelas IB tepatnya tanggal 5 Mei 1960, Ketua Pengadilan Agama Bangkinang Kelas IB di
rangkap oleh Ketua Pengadilan Agama Pekanbaru yaitu Bapak K. H. ABD. Malik dan
dua orang karyawan pada waktu itu benama :
1. Abbas Hasan
2. Abdul Rahman Rasyid.
Walaupun personil Pengadilan Agama Bangkinang Kelas IB waktu itu sangat
minim sekali ditambah dengan sarana gedung belum memadai serta sarana administrasi
sangat kurang sekali, namun Pengadilan Agama Bangkinang Kelas IB terus maju dan
berlanjut dengan fungsinya sebagai sebuah badan Pengadilan Agama yang pada saat itu
berada di bawah Departemen Agama RI. Pada Pengadilan Agama Bangkinang Kelas IB
belum mempunyai kantor, jadi Pengadilan Agama Bangkinang Kelas IB beberapa kali
mengalami pindah kantor, hingga akhirnya memiliki kantor sendiri yang dibantu oleh
Pemerintah Kabupaten Kampar yang bisa dilihat seperti saat sekarang ini, pada awal
tugasnya Pengadilan Agama masih berkantor di Pekanbaru sehingga Ketua Pengadilan
Agama Bangkinang Kelas IB bolak balik dari Pekanbaru ke Bangkinang untuk
menyelesaikan urusan pekerjaan Pengadilan Agama Bangkinang Kelas IB. pada saat
berdirinya Pengadilan Agama Bangkinang Kelas IB masih menyewa kantor didekat
kantor Dinas Sosial di Lapangan Merderka dekat Tugu Mahmud Marzuki, kemudian pada
tahun 1960 menyewa rumah penduduk bernama Maleh sebagai kantor, di depan RSUD
Bangkinang lama sampai tahun 1968. Pada tahun 1968 Pengadilan Agama Bangkinang
Kelas IB pindah ke jalan Sudirman dan membeli tanah untuk dijadikan kantor yang
dianggarkan oleh Depertemen Agama, pada saat itu hanya dibangun ruang Sidang, ruang
Ketua Hakim, ruang Panitera dan ruang Umum. Pada tahun 2005 Pengadilan Agama
Bangkinang mendapatkan bantuan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar berupa perluasan
gedung, sehingga Pengadilan Agama Bangkinang Kelas IB pindah untuk pembangunan
gedung selama satu tahun. Pada saat pembangunan kantor, Pengadilan Agama
Bangkinang Kelas IB, berkantor sementara di gedung KPU Kabupaten Kampar sampai
tahun 2006. Selang beberapa lama gedung Pengadilan Agama Bangkinang Kelas IB
mengalami pembaharuan kembali tepatnya pada tahun 2012, yang dianggarkan dari
Mahkamah Agung hingga mennjadi seperti saat ini. Lama pembangunannya selama dua
tahun dan diselesaikan pada tahun 2014, selama renovasi Pengadilan Agama Bangkinang
Kelas IB berkantor di Dinas Peternakan Kabupaten Kamper. Pada saat terbentuknya
Pengadilan Agama Bangkinang Kelas IB, seluruh Pengadilan Agama di wilayah Riau
termasuk dalam wilayah yuridiksi Pengadilan Tinggi Agama Padang, dan pada tahun
1987 Pengadilan Agama Pekanbaru terbentuk dan sejak saat itu Pengadilan Agama
Bangkinang Kelas IB masuk kedalam wilayah yuridiksi Pengailan Tinggi Agama
Pekanbaru. Sejak tanggal 5 Juni 1967, semua instansi Pemerintah Daerah tingkat II
Kabupaten Kampar (sebutan sebelum keluarnya UU No. 32 Tentang Otonomi) telah
dapat berkantor di Bangkinang, walaupun waktu itu sarana perkantoran masih belum
lengkap.

2. Visi dan Misi Pengadilan Agama Bangkinang


VISI
Terwujudnya Pengadilan Agama Bangkinang yang Agung

MISI
1.

Anda mungkin juga menyukai