Pembelajaran Di Sekolah
Sekolah dianggap sebagai instrumen penting dalam mewujudkan sosok manusia yang diharapkan.
Aneka permasalahan pembelajaran (learning problems) yang terjadi dalam praktek pembelajaran di
sekolah, khususnya sekolah dasar (SD), memiliki variasi yang amat beragam.Tiga problem yang paling
menonjol pada Klinik Pembelajaran miliki Direktorat Ketenagaan Ditjen Dikti yaitu:
(1) Cara menangani kasus pada anak didik seperti rendahnya motivasi belajar, kesulitan membaca,
daya serap rendah, dan keterbatasan lain,
(2) Kesulitan memilih metode mengajar secara efektif untuk bidang studi tertentu, dan
(3) Kesulitan memahami dan menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta
memahami sertifikasi guru. Oleh karenanya, hal ini menjadikan Klinik Pembelajaran menjadi bagian
dari pencarian solusi atas problem pembelajaran.
Masalah Yang di Hadapi Sekolah Dalam Pembelajaran
Masalah Perkembangan
Masalah Psikologis
Jasmani dan Kesehatan
Hal tersebut sangat mempengaruhi proses belajar peserta
Keadaan psikis anak juga berpengaruh proses
didik. Karena akal yang sehat terdapat pada tubuh yang
belajar anak akan berjalan dengan baik jika
sehat. Jadi, jelas sekali bahwa kesehatan itu sangat
psikisnya mendukung. Misalnya saja ketika si
berpengaruh. Andaikan saja, peserta didik kurang sehat
peserta didik mempunyai masalah, ia akan
atau dalam keadaan sakit, untuk berkonsentrasipun sangat
terbebani dengan masalah tersebut dan
sulit ia dapatkan karena kondisi tubuhnya yang kurang
konsentrasi belajarnya akan sangat berkurang.
fit.
Setiap siswa diiharapkan menerapkan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif karena prestasi
belajar yang baik diperoleh melalui usaha atau kerja keras. Kebiasaan belajar yang baik sangat
menunjang dalam segala aspek pembelajaran siswa, ketika siswa sudah melaksanakan hal-hal
yang baik, mulai dari pengembangan sikap, disiplin, rajin dan ada tanggung jawab bersama, maka
Pengembangan Sikap proses pembelajaran akan berjalan sesuai dengan harapan bersama, dan bisa memberikan
dan Kebiasaan Belajar pengaruh yang besar dalam peningktan prestasi siswa.Mengajar sebagai proses pemberian atau
Yang Baik penyampaian pengetahuan saja tidak cukup, tetapi harus diiringi dengan mendidik. Artinya guru
secara tidak langsung harus dapat membimbing siswa untuk melakukan dan menyadari etika,
budaya serta moral yang berlaku di tempat siswa tinggal. Guru bukan sebagai pemberi informasi
sebanyak-banyaknya kepada para siswa, melainkan guru sebagai fasilitator, teman dan motivator.
Oleh karena itu, pengajaran minimal harus dipandang sebagai suatu proses sistematis dalam
merencanakan, mendesain, mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan
pembelajaran secara efektif dalam jangka waktu yang layak.
Dalam hubungan tatap muka antara konselor dengan klien (siswa) pada kegiatan konseling
diupayakan adanya pengentasan masalah-masalah klien yang telah disampaikan pada konselor.
Sebagai seorang konselor sebaiknya bisa mengatasi masalah itu dari proses/sebab yang
Layanan Konseling mempengaruhi adanya hal-hal yang bisa menyebabkan masalah-masalah pembelajaran. Adanya
Individual masalah itu pasti juga adanya sebab yang mempengaruhinya, maka layanan konseling diberikan
kepada setiap siswa yang merasa dirinya kurang dalam aspek-aspek yang ada pada proses
pembelajaran disekolah atau diri sendiri.Guru Bimbingan Konseling juga memiliki peranan yang
cukup besar dalam hal memotivasi siswa, guru secara berkelanjutan memberikan penyuluhan dan
motivasi kepada siswa baik secara perorangan (individu) maupun secara kelompok.
“This is a quote, words full of wisdom
that someone important said and can
make the reader get inspired.”
—Someone Famous