BAB I
PENDAHULUAN
dalam kelas dalam rangka menggapai prestasi hasil belajar yang terbaik dengan
adanya interaksi serta komunikasi antara pendidik dengan peserta didik. Terjadinya
proses pembelajaran diharapkan mampu membawa perubahan yang baik bagi peserta
didik, baik perubahan pola hidup, perubahan tingkah laku, perubahan karakter dan
perubahan pola pikir, dan perubahan pengetahuan. Pendidik harus mampu melakukan
berbagai upaya untuk menyiapkan dan mengembangkan potensi yang ada pada diri
peserta didik demi terciptanya manusia yang berguna di masa yang akan datang.
Pendidikan adalah salah satu aset yang dapat mendukung serta menunjang
Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
Guru dituntut untuk profesional hal ini tertuang dalam keputusan kongres XXI
Persatuan Guru Republik Indonesia Indonesia Tahun 2013 bagian dua pasal 3
terdapat kode etik guru terhadap Peserta didik Pasal 2 diantarannya yaitu:“Bertindak
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi, proses dan hasil belajar peserta
pembaharuan sistem pendidikan tersebut peserta didik akan lebih termotivasi dan
berkreasi dalam belajar dan akan memperoleh hasil pendidikan yang maksimal. Salah
satu faktor dari luar peserta didik yang mendukung dalam pencapaian prestasi hasil
belajar adalah kemampuan guru dalam memilih model pembelajaran yang tepat.
meliputi segala aspek sebelum dan sedang dan sesudah pembelajaran dilakukan guru
serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung ataupun tidak
1
Abuddin Nata, Metode Studi Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016). hal.21
2
Keputusan Kongres XXI Persatuan Guru Republik Indonesia Tahun 2013 No.VI/Kongres/XXI /PGRI/2013.,
2013. hal .112
3
langsung dalam proses belajar mengajar. Penggunaan model belajar dalam kegiatan
pembelajaran tersebut adalah yang menghubungkan antara pendidik dan peserta didik
mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Peserta didik tidak aktif dalam
mengikuti pelajaran dikarenakan pola pengajaran yang monoton akibat terpusat pada
diperoleh informasi bahwa selama ini penyampaian materi masih didominasi secara
konvensional sedangkan peserta didik lebih bersifat menerima (pasif). Guru kesulitan
untuk menemukan teknik atau model yang tepat untuk mengajarkan materi ekonomi
dengan baik terutama materi pertumbuhan ekonomi. Lebih lanjut guru menjelaskan,
selama ini pembelajaran ekonomi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: (1)
peserta didik diminta untuk membaca pengertian pertumbuhan ekonomi yang ada di
buku paket, (2) guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan pokok-pokok
materi pertumbuhan ekonomi, (3) guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya apabila ada hal-hal yang dianggap kurang jelas, (4) guru melakukan
pos-test evaluasi sebagai upaya untuk mengecek terhadap pemahaman peserta didik
tentang materi pelajaran yang telah disampaikan, dan (5) guru menugaskan kepada
peserta didik untuk membuat catatan atau rangkuman tentang apa yang sudah
tampak bahwa proses pembelajaran ekonomi sepenuhnya ada pada kendali guru.
4
menuangkan gagasannya karena hanya berfokus dengan buku paket yang disediakan
sekolah dan penjelasan dari guru saja. Peserta didik tidak diberi kesempatan untuk
tersebut sangat terbatas dan terjadi pada proses berpikir taraf rendah.
diterapkannya model pembelajaran yang sesuai dengan materi ekonomi seperti model
yang memberikan petunjuk bagi peserta didik, bekerja secara individu atau
ekonomi. Prestasi belajar ekonomi merupakan hasil dari kegiatan evaluasi yang
dilaksanakan setelah proses balajar mengajar mata pelajaran ekonomi. Prestasi belajar
ekonomi yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Dalam
3
Purnawan, Yudi. Deskripsi Model Pembelajaran Berbasis Proyek. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2013) hal. 12
5
optimalisasi fungsi semua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi dan
Namun kenyataan yang terjadi, prestasi belajar ekonomi yang dicapai oleh peserta
didik kurang optimal. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil evaluasi yang telah
Data Prestasi Belajar Ekonomi Peserta didik Kelas XI Semester 1 SMA Negeri 1
Tabel 1.1: Data Ketuntasan Belajar Peserta Didik SMA Negeri 1 Tambangan
KELAS KKM NILAI RATA – RATA KETUNTASAN BELAJAR
Sumber : Buku hasil belajar ekonomi peserta didik kelas XI SMA Negeri 1
Tambangan Tahun Pelajaran 2022/2023
pencapaian taraf penguasaan minimal yang ditetapkan bagi setiap unit bahan ajaran
baik secara perorangan maupun kelompok. Taraf ketuntasan belajar minimal ini
ditentukan berdasarkan kebijakan sekolah sebesar 77% dari materi setiap satuan
belajar mata pelajaran ekonomi peserta didik SMA Negeri 1 Tambangan Kelas XI
Tahun Pelajaran 2022/2023. Adapun kelas yang telah mencapai Kkm yaitu kelas XI
Mia-1 dan XI Mia-2, sedangkan untuk XI IIS-1 dan XI IIS-2 belum memenuhinya,
sehingga dapat disimpulkan rata-rata ketuntasan nilai yang diperoleh di sekolah untuk
ekonomi dapat berupa tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode,
Dari pembahasan uraian di atas, perlu diadakan penelitian tentang faktor -faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi. Menurut Nana Sudjana prestasi belajar
harus mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Suatu prestasi belajar
merupakan hasil akhir yang dicapai dan dipakai sebagai ukuran keberhasilan
seseorang.”4 Prestasi belajar selalu terkait dengan kurikulum dan standart kompetensi
pada proses pembelajaran. Kurikulum adalah materi yang harus disampaiakan kepada
diperoleh dengan mengevaluasi hasil belajar peserta didik. Sedangkan proses untuk
4
Tohirin, Psikologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2009) hal. 151
5
Mansyur Ramli, Jurnal Penelitian dan Kebudayaan (Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
Pendidikan Nasional, 2015) hal. 108
7
yang dikembangakan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukan dengan nilai test
Chairul Anwar bahwa manusia mampu dan dapat dididik karena manusia memiliki
potensi untuk dikembangkan didalam dirinya, potensi tidak dapat dikembangkan jika
didiamkan saja atau tidak dilakukan upaya pendidikan” 7. Usaha yang dilakukan ini
tinggi. Dengan adanya rasa ingin tahu menyebabkan manusia melakukan tindakan-
Melihat data hasil olah lapangan yang telah dilakukan peneliti di SMA Negeri 1
pembelajaran satu arah saja dimana pengajar memberikan materi kepada peserta didik
supaya diterima sebagai hasil pembelajaran, peserta didik lebih banyak menghapal
daripada memahami secara mandiri. Upaya lain yang telah dilakukan pendidik untuk
pembelajaran seperti discovery learning, tanya jawab, project based learning dan
presentasi, namun tidak dilakukan secara terus menerus. Namun model yang lebih
sering dan lebih banyak diterapkan adalah model tanya jawab dan presentasi.
6
―Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA) Mata Pelajaran Ekonomi - PDF Free Download,‖ diakses 25 Februari 2023
7
Chairul Anwar, Hakikat manusia dalam pendidikan: sebuah tinjauan filosofis (Bandung:Suka-Press,2014) hal.39
8
B. Identifikasi Masalah
Menurut Surya Sumantri bahwa identifikasi masalah adalah tahap permulaan dari
penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali
sebagai suatu masalah”8. Bertolak dari latar belakang permasalahan, maka dapat
C. Pembatasan Masalah
Based Learning (X) dan prestasi belajar (Y). Menurut Suharsimi Arikunto “Batasan
Masalah adalah sejumlah masalah yang merupakan pertanyaan penelitian yang akan
sebuah pertanyaan yang mencari jawaban melalui pengumpulan data dan juga
8
Surya Sumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu.(Jakarta: Pestaka Sinar Harapan. 2010) hal. 129
9
Suharsimi Arikunto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung:Alfabeta, 2009) hal. 26
9
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah untuk
Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Pertumbuhan Ekonomi di
D. Perumusan Masalah
titik awal dari sebuah kegiatan penelitian”. 12 Berdasarkan uraian latar belakang,
identifikasi, dan batasan masalah yang telah dikemukakan pada di atas, masalah
pokok penelitian harus dirumuskan secara lebih jelas dan operasional, sehingga
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah ada Pengaruh
E. Tujuan Penelitian
10
Sugiyono, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung:Alfabeta, 2012) hal. 23
11
Pariata Westra, Metode Pembelajaran Interaktif. (Jakarta, 2016) hal. 263
12
Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan,( Jakarta: Rineka Cipta, 2014) hal.14
13
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantirtatif, (Bandung:Alfabeta, 2008) hal. 15
14
M. Ali, Prosedur Penelitian, (Bandung:Tarsito, 2009) hal. 9
10
Tujuan merupakan sasaran yang akan dicapai. Tanpa adanya tujuan yang jelas
suatu pekerjaan akan mengembangkan dan tidak terarah. Maka, dalam penelitian
Penelitian memiliki tujuan. Maksudnya, kegiatan penelitian tidak akan lepas dari
jawaban langsung terhadap permasalahan yang diteliti akan tetapi berhasilnya harus
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh
Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik
F. Manfaat Penelitian
Wahyuni mengatakan bahwa ” manfaat penelitian adalah nilai guna atau fungsi yang
15
Sugiyono, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Rineka Cipta 2009) hal. 50
16
Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2010, hal.2
17
Sugiyono, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Rineka Cipta 2009)hal. 52
11
di peroleh dari suatu penelitian untuk memberikan informasi tentang apa yang
diteliti”.18
1. Bagi Sekolah
2. Bagi Guru
Sebagai masukan kepada peserta didik agar lebih kreatif dan terbuka kepada
guru sehingga terciptanya suasana lingkungan sekolah yang aman dan damai.
4. Bagi Peneliti
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teoritis
a) Pengertian Model
18
Murti Sumarni, Salamah Wahyuni, Metodologi Penelitian Bisnis, (Yogyakarta:Andi, 2008) hal.41
12
Suprijono model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang
model itu”.19 Menurut Simamarta model ialah gambaran inti yang sederhana serta
dapat mewakili sebuah hal yang ingin ditunjukkan jadi, model ini merupakan
abstraksi dari sistim tersebut”.20 Sedangkan menurut Murti model adalah sebuah
pemaparan tentang sistem tertentu yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
peneliti.”21
b) Pengertian Pembelajaran
konsep-konsep ilmu yang bersifat fisik serta pengetahuan lain untuk keperluan
19
Suprijono, Model-Model Pembelajaran. (Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya, 2011). Hal 3
20
Simarmat, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif. Jurnal Inpafi Vol. 3. Tahun 2015) hal. 12
21
A. C. Murti, Analisa Pengaruh Model Intelektual Terhadap Kinerja Ekonomi Masyarakat. 2016)
hal.122
22
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, Tahun 2010, hal. 9
2323
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016) hal. 50
13
belajar mengajar yang terarah melalui fasilitas yang memadai, dan sistem
Hal ini berarti bahwa strategi pembelajaran tersebut membantu peserta didik
1) Faktor Guru
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi strategi
pembelajaran, tanpa guru bagaimanapun bagus dan idealnya suatu strategi,
maka strategi itu tidak mungkin dapat diaplikasikan.
2) Faktor peserta didik
Perkembangan peserta didik adalah perkembangan seluruh aspek
kepribadiannya, proses perkembangan dapat dipengaruhi oleh perkembangan
peserta didik yang tidak sama, di samping karakteristik lain yang melekat
pada diri peserta didik itu sendiri.
3) Faktor sarana dan prasana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap
kelancaran proses pembelajaran.
4) Faktor Lingkungan
Dilihat dari dimensi lngkungan ada dua faktor yang dapat mempengaruhi
proses pembelajaran yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial
psikologis.24
24
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) hal. 167
14
kurikulum, dan lain-lain, dengan demikian dapat membantu peserta didik dalam
belajar tertentu dan fungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para
baik.”28.
Dari pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan project based learning
pada aktifitas peserta didik untuk dapat memahami suatu konsep atau prinsip
29
Abdullah, Sani Ridwan, Pembelajaran Saintifik untuk Kurikulum 2013, (Jakarta: Bumi Aksara,
2014) hal.172
30
Kosasih, E, Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi, (Bandung: Yrama Widya,
2014)hal.96
16
memperkenankan peserta didik untuk dapat bekerja mandiri maupun dengan cara
kehidupan sehari-hari”.31
adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk memfokuskan peserta didik pada
memahaminya”.33
34
Fathurrahman, M. Model-Model Pembelajaran Inovatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015) hal.23
18
(1) Memberikan wawasan yang luas terhadap peserta didik ketika menghadapi
langsung”35.
Secara garis besar tujuan dari penerapan metode ini yaitu mengasah serta
kritis untk menyelesaikan permasalahan yang diterima. Selain itu model ini
didik.
35
Al Thabany, Trianto. Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar.(Yogyakarta: Pustaka Belajar,2018)hal.71
19
36
Hosnan, Model Pembelajaran Project Based Learning.( Jakarta: Rineka Cipta,2014) hal. 321
20
nyata sesuai dengan kemampuan peserta didik tersebut, supaya peserta didik
Selain itu ada pula tahapan project based learning yang dapat dilakukan
(6) Evaluasi”.38
Learning
38
Abdullah Sani Ridwan. Pembelajaran Saintifik Untuk Kurikulum 2013. (Jakarta: Bumi Aksara
2014)hal. 181
39
Daryanto, Mulyo Raharjo. Model Pembelajaran Inovatif. (Yogyakarta: Gava Media 2012) hal. 162
22
pembelajaran berbasis proyek tidak lepas dari segala hambatan dan kendala.
berikut:
peserta didik, membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil
40
Daryanto, Mulyo Raharjo. Model Pembelajaran Inovatif. (Yogyakarta: Gava Media 2012) hal 163
41
Erwin,Widiasworo, Inovasi Pembelajaran. ( Yogyakarta:In Media, 2019) hal. 27
23
lain, ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja
kelompok, dan apabila topik yang diberikan pada masing masing kelompok
Akan tetapi dari beberapa kekurangan tersebut pasti dapat dicari solusinya
dijangkau.
ditetapkan.
lain.
pendidik.
42
Mulyasa, Pengembangan Model-Model Pembelajaran. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2014).
hal.145
26
tersebut harus relevan dengan masalah yang mungkin dialami oleh peserta
guru disini adalah untuk memonitor pekerjaan peserta didik, menguji hasil
43
Widiarso, Erwin, Inovasi Belajar Berbasis Life Skill. (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2017). hal. 151
28
suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang peserta didik dalam
Menurut Purwanto prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam
menurut Djamarah mengatakan prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan
kelompok”.46
suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang peserta didik usaha
belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam hasil belajar yang telah dikerjakan,
44
Sunarto. Perkembangan Peserta Didik. (Jakarta: Rineka Cipta, 2009)hal.162
45
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar. (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2016 hal. 28
46
Djamarah,S.b. Zain. A. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta 2010) hal. 19
29
peserta didik dengan orang lain, baik guru, teman, orang tua, maupun
orang-orang lainnya”.47
a) Faktor yang berasal dari luar diri, terdiri dari; faktor non sosial
seperti udara, suhu, cuaca, waktu, tempat, alat-alat yang dipakai belajar,
b) Faktor yang berasal dari dalam diri (internal) terdiri dari: (a) Faktor
kenaikan gross domestic product (GDP)/ gross national product (GNP) tanpa
memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat
tidak.
menjadi dua, yaitu teori pertumbuhan ekonomi klasik dan teori pertumbuhan
dasarkan pada kepercayaan dan efektivitas mekanisme pasar bebas. Teori ini
merupakan teori yang dicetuskan oleh para ahli ekonomi klasik antara lain
Menurut Harrod Domar bahwa teori ekonomi merupakan salah satu teori
Ada tiga komponen dasar yang diperlukan dalam pertumbuhan ekonomi suatu
49
Ahmad Ma’aruf dan Latri Wihastuti, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Determinan dan
Prospeknya,( Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, Volume 9, Nomor 1, April 2008) hal. 44
50
Rahardjo Adisasmita, Teori-Teori Pembangunan Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi dan
Pertumbuhan wilayah, cetakan pertama (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2013) hal.4
32
yang ada”.51
kelembagaan.
Dari berbagai teori pertumbuhan yang ada yakni teori Harold Domar,
Neoklasik, Solow, dan teori endogen oleh Romer bahwasanya terdapat tiga
adalah:
baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau
51
Michael Todaro, Pembangunan Ekonomi Di dunia Ketiga (Jakarta: Erlangga, 2010) hal.44
52
Lincolin Arsyad, Ekonomi Pembangunan, (Yogyakarta: Universitas Sanata Darma, 2009)hal.
12.
33
teknologi”53.
barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, dan tingkat teknologi
merupakan wadah
53
Harold, D. Laswell, Dinamika Komunikasi Ekonomi, Bandung: Remaja Rosdakarya) hal. 47
54
Fitrah afrizal, Analisis Pengaruh Tingkat Investasi, Belanja Pemerintah dan Tenaga Kerja
Terhadap PDRB di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2001-2011, (Makasar) hal.12.
34
digunakan sepenuhnya, maka jumlah penduduk dan stok modal yang ada yang
tersebut akan berhenti jika semua sumberdaya alam tersebut telah digunakan
secara penuh. Sumber daya insani mempunyai peranan yang pasif dalam
menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari suatu masyarakat.
Sedangkan stok modal menurut Smith, merupakan unsur produksi yang secara
laju pertumbuhan stok modal (sampai “batas maksimum” dari sumber daya
alam).
Indonesia. Penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 240 jiwa, tingkat
cadang, listrik, air bersih, dan jasa-jasa seperti jasa angkutan, pemasaran,
55
Rahardjo Adisasmita, Pertumbuhan Wilayah dan Wilayah Pertumbuhan,
(yogyakarta: Graha Ilmu, 2014) hal. 91.
37
dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah
dasar harga konstan yang mencerminkan kenaikan produksi barang dan jasa
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) ada tiga cara perhitungan PDRB
a) Pendekatan produksi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi suatu
56
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2011, hal. 7.
57
Katalog BPS, PDRB Tahun 2010, hal. 3.
38
b) Pendekatan Pengeluaran
c) Pendekatan pendapatan
jasa yang diterima oleh faktor yang ikut serta dalam proses produksi
produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga
dibedakan menjadi dua macam yaitu: PDRB atas dasar harga berlaku
termasuk akumulasi modal baru dalam bentuk tanah, peralatan fisik dan
59
Laurensius Julian PP, Op.Cit, hal. 115.
40
penulis gunakan dalam referensi penelitian dalam tabel 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.1 Tiga Kajian Penelitian Yang Relevan Dari Jurnal Penelitian Yang
Berbeda
ekonomi di
kategorikan baik
dengan persentase
Sumber: http://journal.unesa.ac.id/
41
indexs.php/jpap.
83,40 %.
persentase 81,50 %.
Sumber:
https:///
jurnaltarbiyah.uinsu.ac.idtarbiy
ah//article.html
Kelas X Akselerasi
SMA Negeri 1
42
Surakarta Tahun
Pelajaran 2020//2021
di kategorikan baik
dengan persentase
Sumber: //https:journal.uny.ac.id/
index.php//jptk/article// 78.90%.
view9461/7615
C. Kerangka Pikir
teori, fakta, observasi, serta kajian pustaka yang nantinya dijadikan landasan
60
Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif. (Bandung:Alfabeta.2008) hal.95
61
Kosasih, Strategi Belajar danPembelajaran Implementasi. (Bandung: Yrama Widya.
2014) hal.171
43
sebagai pendorong usaha pencapaian prestasi belajar. Salah satu perangsang yang
dapat memacu prestasi belajar terhadap materi pertumbuhan ekonomi yaitu dengan
learning terhadap prestasi belajar peserta didik pada materi pokok pertumbuhan
prestasi belajar.
Gambar 2.2
Model Pembelajaran Prestasi Belajar
Project Based Learning Peserta Didik
(Variabel X) (Variabel Y)
D. Hipotesis
dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan itu yang sering
1) Dapat diterima oleh akal sehat; 2) Konsisten dengan teori atau fakta yang
dan jelas”.63
Dari kerangka berpikir yang telah penulis uraian di atas maka penulis
sementara atas pengaruh suatu variabel dengan variabel lainnya yang perlu diuji
63
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007)hal. 42
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Hamid Darmadi tempat penelitian adalah tempat dimana proses studi
Menurut Wiratna Sujarweni waktu penelitian adalah tanggal, bulan, dan tahun
kurang 3 bulan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
64
Hamid, Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan,( Bandung: Alfabeta,2011) hal 52
65
Sujarweni V Wiratna, Metode Penelitian ; Lengkap, Praktis dan Mudah di Pahami, (Yogyakarta:
Pustaka Baru Press, 2011) hal 74
46
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
pengaruh antara dua variabel atau lebih. Menurut Sugiyono “Penelitian asosiatif
adalah rumusan masalah yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel
atau lebih”.66
Independen (X)
1). Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Pendapat ini senada
66
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung; Alfabeta, 2008) hal. 57
47
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
Dalam hal ini populasinya adalah seluruh peserta didik kelas XI SMA Negeri 1
Tambangan yang terdiri dari empat kelas yang berjumlah 124 peserta didik.
Populasi peserta didik Kelas XI SMA Negeri 1 Tambangan Tahun Pelajaran 2022-
2023.
2022-2023
1. XI MIA-1 15 15 30
2. XI MIA-2 18 16 34
3. XI IIS-1 14 16 30
4. XI 1IS-2 15 15 30
Total 63 61 124
2). Sampel
67
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta,
2009)hal.30
68
Sugiyono, Metode penelitian pendidikan,(Bandung:Alfabeta, 2008) hal.58
48
atau wakil dari populasi yang diteliti.” 69 Sampel juga merupakan sebagian dari
populasi yang disajikan sebagai sumber data didalam suatu penelitian ilmiah.
Sampling, yakni mengambil 1(satu) kelas secara acak dari 4 kelas yaitu kelas XI
IIS-1 seperti yang dikemukakan oleh Sumadi Suryabrata, sebagai berikut: “Di
antara berbagai teknik penentuan sampel yang dianggap paling baik adalah
hanya terletak pada teori yang mendasarinya tetapi juga pada bukti empiris.
ini adalah peserta didik kelas XI IIS-1 yang berjumlah 30 peserta didik. Adapun
nama-nama peserta didik yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.2. Nama – Nama Sampel Penelitian Peserta didik kelas XI IIS-1 SMA
69
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hal. 250
70
Sumardi Suryabrata, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005,hal. 91
49
5 1
D. Defenisi Operasional
proyek untuk meningkatkan daya ingat serta kreativitas peserta didik guna
71
Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) hal, 7
52
untuk peningkatan prestasi belajar peseta didik. Sehingga dari hasil proyek
yang sesuai dengan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh peserta
didik.
2. Variabel dependen (terikat) prestasi belajar peserta didik. Prestasi adalah hasil
dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu
data, fakta dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini peneliti
dimusyawarahkan dengan pihak sekolah, karena memang tidak ada hak peneliti
53
atau peneliti tetap tergantung pada kebijakan pihak sekolah. Penyebaran angket
yaitu model pembelajaran Project Based Learning sebagai variabel bebas (X)
1. Angket
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, artinya
Lembaran berfikir kreatif peserta didik secara individu menggunakan angket tes
a = Ya b = Kadang-Kadang c = Tidak
72
Burhan Bungin, kurikulum dan pelajaran, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka,2009), hal. 123
73
Riduwan, Perencanaan pembelajaran, (Bandung: Pyrama Media,2012) hal. 71
54
Based Learning
Jumlah 15
2. Tes Soal
Tes adalah suatu alat yang tersususn sistematis dan sesuai prosedur yang
pengetahuan, bakat, dan lain-lain. Pada umumnya tes yang digunakan untuk
mengukur prestasi hasil belajar peserta didik baik bertebtuk lisan, tulisan maupun
perbuatan. Tes dalam penelitian ini berupa posttest yaitu pilihan ganda ( Multiple
Choice). Tes ini digunakan untuk memperoleh data mengenai prestasi belajar
peserta didik pada mata pelajaran Ekonomi dengan materi pokok pertumbuhan
ekonomi.
55
Untuk memperoleh hasil prestasi belajar peserta didik menggunakan tes berupa
soal pilihan ganda ( Multiple Choice) dengan Option a, b, c dan d dengan jumlah
soal 15 butir soal. Adapun bobot nilai yang ditentukan untuk mengetahui prestasi
a) Jika peserta didik menjawab tiap soalnya benar maka diberi skor 6,66.
B 1
Skor= X 100= =6 ,66
N 15
Dengan Keterangan:
b) Jika peserta didik menjawab soal dengan jawaban salah maka diberi
nilai 0.
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Soal Tentang Prestasi Belajar Peserta Didik Materi Pokok
Pertumbuhan Ekonomi
Jumlah 15
menilai apakah data tersebut berbasis kenyataan, teliti dan benar serta memberikan
psikologis apa yang timbul pada diri peserta didik setelah mengalami proses
pembelajaran tertentu.
Untuk menguji tingkat validitas butir soal tes, peneliti menggunakan rumus
korelasi yang dikemukakan oleh Pearson, dikenal dengan rumus korelasi product
moment.
∑ xy
rₓᵧ =
√ ( ∑ ₓ 2 ) .(∑ ᵧ 2)
Keterangan :
DAFTAR PUSTAKA
74
Pearson, Hendryadi. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. (Yogyakarta: Media Kom. 2010)
hal. 79
58
Burngin, Burhan. 2009. Kurikulum dan Pelajaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Djamarah, S.b. Zain. A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hendryadi, Pearson. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
Media Kom
Hosnan. 2014. Model Pembelajaran Project Based Learning. Jakarta: Rineka Cipta .
Katalog BPS. PDRB Tahun 2010.
Soekamto, Toeti. 2013. Teori Belajar dan Model Model Pembelajaran. Jakarta:
Gramedia Pustaka.