Anda di halaman 1dari 25

ASSALAMUALAIKUM WR. WB.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING


TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA
MATERI POKOK PERTUMBUHAN EKONOMI
DI KELAS XI SMA NEGERI 1 TAMBANGAN
MANDAILING NATAL
TAHUN PELAJARAN
2022-2023
:

PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
MUHAMMAD RAJU SIHOMBING
NPM :1601010029

Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Padangsidimpuan
Pembelajaran merupakan kegiatan proses belajar dan mengajar yang terjadi di

A. LATAR BELAKANG MASALAH


dalam kelas dalam rangka menggapai prestasi hasil belajar yang terbaik dengan
adanya interaksi serta komunikasi antara pendidik dengan peserta didik.
Terjadinya proses pembelajaran diharapkan mampu membawa perubahan, baik
perubahan pola hidup, tingkah laku, karakter dan pola pikir, dan pengetahuan.
Untuk memperolehn pembelajaran yang maksimal, guru dituntut melakukan
perbaikan-perbaikan dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik,
seperti contoh metode, strategi dan model pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi dengan guru kelas XI SMA Negeri 1 Tambangan,
diketahui bahwa selama ini penyampaian materi masih didominasi secara
konvensional sedangkan peserta didik lebih bersifat menerima (pasif). Guru
kesulitan untuk menemukan teknik atau model yang tepat untuk mengajarkan
materi ekonomi dengan baik. Lebih lanjut guru menjelaskan, selama ini
pembelajaran ekonomi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
(1) peserta didik diminta untuk membaca pengertian pertumbuhan ekonomi yang
ada di buku paket,
(2) menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan pokok-pokok materi
pertumbuhan ekonomi,
(3) guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apabila
ada hal-hal yang dianggap kurang jelas,
(4) guru melakukan pos-test evaluasi sebagai upaya untuk mengecek terhadap
pemahaman peserta didik tentang materi pelajaran yang telah disampaikan,
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti ada beberapa faktor yang
menyebabkan rendahnya prestasi belajar peserta didik khususnya bidang studi
ekonomi. faktor-faktor tersebut adalah, (1) peserta didik diminta untuk membaca
pengertian pertumbuhan ekonomi yang ada di buku paket, (2) guru
menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan pokok-pokok materi
pertumbuhan ekonomi, (3) guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya apabila ada hal-hal yang dianggap kurang jelas, (4) guru
melakukan pos-test evaluasi sebagai upaya untuk mengecek terhadap
pemahaman peserta didik tentang materi pelajaran yang telah disampaikan, dan
(5) guru menugaskan kepada peserta didik untuk membuat catatan atau
rangkuman tentang apa yang sudah disampaikan guru tentang materi
pertumbuhan ekonomi.
SMA Negeri 1 Tambangan mempunyai komitmen untuk meningkatkan
prestasi belajar peserta didik. Diantaranya yaitu untuk mengoptimalkan prestasi
belajar ekonomi. Prestasi belajar ekonomi merupakan hasil dari kegiatan evaluasi
yang dilaksanakan setelah proses balajar mengajar mata pelajaran ekonomi.
Prestasi belajar ekonomi yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh faktor-
faktor tertentu. Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar ekonomi, maka harus
dilakukan dengan optimalisasi fungsi semua faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar ekonomi dan optimalisasi interaksi antara faktor – faktor tersebut.
Namun kenyataan yang terjadi, prestasi belajar ekonomi yang dicapai oleh peserta didik
kurang optimal. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil evaluasi yang telah dilaksanakan
berdasarkan data prestasi ekonomi yang ada di sekolah.
Data Prestasi Belajar Ekonomi Peserta didik Kelas XI Semester 1 SMA Negeri 1 Tambangan
Tahun Pelajaran 2022-2023 sebagai berikut:
Tabel 1.1: Data Ketuntasan Belajar Peserta Didik SMA Negeri 1 Tambangan
KELAS KKM NILAI RATA – RATA KETUNTASAN BELAJAR

KELAS MINIMAL KLASIKAL

XI MIA-1 77 70.9 77% 90.3%

XI MIA-2 77 70 77% 94.7%

XI IIS-1 77 64.1 77% 41%

XI IIS-2 77 64.7 77% 41.4%


Dalam mata pelajaran Ekonomi kriteria taraf penguasaan minimal ditentukan berdasarkan
kebijakan sekolah sebesar 77% dari materi setiap satuan bahasan melalui penilaian formatif. Hasil
yang dicapai menunjukkan ketuntasan belajar mata pelajaran ekonomi peserta didik SMA Negeri 1
Tambangan Kelas XI Tahun Pelajaran 2022/2023. Adapun kelas yang telah mencapai Kkm yaitu kelas
XI Mia-1 dan XI Mia-2, sedangkan untuk XI IIS-1 dan XI IIS-2 belum memenuhinya, sehingga dapat
disimpulkan rata-rata ketuntasan nilai yang diperoleh di sekolah untuk mata pelajaran ekonomi hanya
berhasil sekitar 67%.
Berdasarkan data di atas, prestasi belajar ekonomi peserta didik harus ditingkatkan. Untuk
mengoptimalkan prestasi belajar ekonomi. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan mengangkat judul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MATERI POKOK PERTUMBUHAN EKONOMI DI
SMA NEGERI 1 TAMBANGAN MANDAILING NATAL TAHUN PELAJARAN 2022-2023”.
B. IDENTIFIKASI MASALAH

Menurut Surya Sumantri bahwa identifikasi masalah


adalah tahap permulaan dari penguasaan masalah di
mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali
sebagai suatu masalah”.
Bertolak dari latar belakang permasalahan, maka dapat
disimpulkan masalah sebagai berikut:
Model pembelajaran yang digunakan guru secara
1. konvensional hanya menggunakan tanya jawab dan
presentasi.
2. Rendahnya prestasi belajar peserta didik.
C. PEMBATASAN MASALAH

Adapun yang menjadi batasan masalah


dalam penelitian ini adalah untuk
Menurut Pariata Westra
mengetahui dan membahas:
pembatasan masalah adalah
“Pengaruh Model Pembelajaran Project
usaha untuk menetapkan
Based Learning Terhadap Prestasi Belajar
batasan dari masalah penelitian
Peserta Didik Pada Materi Pokok
yang akan diteliti.
Pertumbuhan Ekonomi di Kelas XI SMA
Negeri 1 Tambangan Mandailing Natal.
D. PERUMUSAN MASALAH

Apakah ada Pengaruh Model


Pembelajaran Project Based Learning
Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik
Pada Materi Pokok Pertumbuhan
Ekonomi di Kelas XI SMA Negeri 1
Tambangan Mandailing Natal Tahun
Pelajaran 2022-2023?”.
•Bagi Sekolah
•Sebagai bahan informasi dalam
perencanaan, pelaksanaan, inovasi,
dan evaluasi untuk proses
pendidikan selanjutnya.
E. TUJUAN PENELITIAN •Sebagai tolak ukur maupun
Adapun yang menjadi tujuan
referensi dalam menyelesaikan
penelitian ini adalah untuk
mengetahui Pengaruh Model
persoalan-persoalan khususnya yang
Pembelajaran Project Based terkait dengan pendidikan.
Learning Terhadap Prestasi •Bagi Guru
Belajar Peserta Didik pada Sebagai masukan kepada guru agar
Materi Pokok Pertumbuhan lebih berinovasi dan melakukan
Ekonomi di Kelas XI SMA pembaharuan dalam memberikan
Negeri 1 Tambangan pelajaran kepada peserta didik
Mandailing Natal Tahun sehingga dapat meningkatkan
Pelajaran 2022-2023.
prestasi belajar peserta didik.
•Bagi Peserta Didik
Sebagai masukan kepada peserta
didik agar lebih kreatif dan terbuka
kepada guru sehingga terciptanya
suasana lingkungan sekolah yang
aman dan damai.
•Bagi Peneliti
 LANDASAN TEORITIS
Pengertian Model Pembelajaran
Menurut pendapat Sutikno model
pembelajaran adalah cara-cara Prestasi belajar
menyajikan materi pelajaran yang adalah suatu bukti
dilakukan oleh pendidik agar terjadi keberhasilan belajar
proses belajar pada diri peserta didik atau kemampuan
dalam upaya mencapai
Menurut Kosasih tujuan.
project based learning seorang peserta
adalah model pembelajaran yang didik usaha belajar
menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sebagaimana yang
tujuannnya. Pembelajaran difokuskan dalam dinyatakan dalam
pemecahan masalah yang menjadi tujuan hasil belajar yang
utama dari proses belajar sehingga dapat telah dikerjakan,
memberikan pembelajaran yang lebih diciptakan baik
bermakna karena dalam belajar tidak hanya secara individu
mengerti apa yang dipelajari tetapi membuat maupun secara
peserta didik menjadi tahu apa manfaat dari kelompok.
pembelajaran tersebut untuk lingkungan
sekitarnya.
Menurut Fathurrohman manfaat model pembelajaran project based
learning
sebagai berikut:
 Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memcahkan masalah

 Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran

 Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang kompleks

dengan hasil berupa produk nyata berupa barang atau jasa


 Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam

mengelola sumber/ bahan/ alat menyelesaikan tugas


 Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PJBL yang bersifat

kelompok
 Peserta didik membuat keputusan dam membuat kerangka kerja

 Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya

 Peserta didik merancang proses untuk mendapatkan hasil

 Peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi

yang dikumpulkan
 Peserta didik melakukan evaluasi secara kontinu

 Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan

 Hasil akhir berupa produk yang dievaluasi kualitasnya


Tujuan model pembelajaran project based learning menurut Trianto:
(1) Memberikan wawasan yang luas terhadap peserta didik ketika menghadapi
permasalahan secara langsung; (2) mengembangkan keterampilan serta keahlian
berpikir kritis dalam menghadapi permasalahan yang diterima secara langsung.

Karakteristik Model Pembelajaran Project Based Learning


Hosnan mengatakan karakteristik model project based learning :
Keputusan sendiri dalam kerangka kerja yang telah ditentukan sebelumnya; Peserta
didik berusaha memecahkan sebuah masalah atau tantangan yang tidak memiliki
suatu jawaban yang pasti; ikut merancang proses yang akan ditempuh dalam mencari
solusi; didorong untuk berfikir kritis, memecahkan masalah, berkolaborasi, serta
mencoba berbagai macam bentuk komunikasi; bertanggung jawab mencari dan
mengelola sendiri informasi yang mereka kumpulkan;
Pakar-pakar dalam bidang yang berkaitan dengan proyek yang dijalankan sering
diundang menjadi guru tamu dalam sesisesi tertentu untuk memberikan pencerahan
bagi peserta didik;
Evaluasi dilakukan secara terus-menerus selama proyek berlangsung; secara reguler
mereflesikan dan merenungi apa yang telah mereka lakukan, baik secara proses
maupun hasilnya;
Produk dari akhir proyek (belum tentu berupa material, tetapi bisa berupa presentasi,
 Keunggulan Model Pembelajaran Project Based Learning
 Menurut Daryanto Keunggulan penerapan model project based learning:
 Peserta didik untuk belajar mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan
penting, dan mereka perlu dihargai; Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah;
 Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem
yang kompleks; Meningkatkan kolaborasi: Meningkatkan keterampilan peserta didik
dalam mengelola sumber;
 Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti
perlengkapan untuk menyelesaikan tugas
 Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan
dirancang berkembang sesuai dunia nyata;
 Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan
pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata
 Kelemahan Model Pembelajaran Project Based Learning
 Membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah dan menghasilkan produk;
 Membutuhkan biaya yang cukup;
 Membutuhkan guru yang terampil dan mau belajar;
 Membutuhkan fasilitas, peralatan, dan bahan yang memadai;
 Tidak sesuai untuk peserta didik yang mudah menyerah dan tidak memiliki pengetahuan
serta keterampilan yang dibutuhkan;
 Kesulitan melibatkan semua peserta didik dalam kerja kelompok
Langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran project based learning menurut
modul Widiarso, E adalah sebagai berikut :

Langkah –langkah pelaksanaan model pembelajaran project based learning


penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Penentuan pertanyaan mendasar (Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan
esensial yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan kepada peserta didik
dalam melakukan suatu aktivitas)
2. Mendesain perencanaan proyek (perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara
guru dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa
memiliki atas proyek tersebut
3. Menyusun jadwal (Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal
aktivitas dalam menyelesaikan proyek.
4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek)
5. Menguji hasil (Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur
ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing
peserta didik )
6. Mengevaluasi pengalaman Pada akhir pembelajaran, guru dan peserta didik
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.
prestasi belajar adalah
suatu bukti keberhasilan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi
belajar atau kemampuan Belajar
seorang peserta didik 1. Faktor-faktor dari dalam individu, yang
usaha belajar sebagaimana meliputi aspek jasmani mencakup kondisi dan
yang dinyatakan dalam kesehatan jasmani, aspek rohaniah menyangkut
hasil belajar yang telah kondisi psikis, kemampuan intelektual, sosial,
dikerjakan, diciptakan baik psikomotorik serta kondisi afektif dan kognitif
secara individu maupun dari individu, kondisi intelektual menyangkut
secara kelompok. tingkat kecerdasan, bakat-bakat, baik bakat
sekolah maupun bakat pekerjaan, dan kondisi
sosial menyangkut hubungan peserta didik
dengan orang lain, baik guru, teman, orang tua,
maupun orang-orang lainnya”.
2. Faktor faktor lingkungan ( keluarga, sekolah
dan masyarakat). a) Faktor yang berasal dari luar
diri, terdiri dari; faktor non sosial seperti udara,
suhu, cuaca, waktu, tempat, alat-alat yang
dipakai belajar, dan faktor sosial seperti faktor
manusia)
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Sukirno, pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan
dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan keakmuran masyarakat
meningkat.
Secara umum teori tentang pertumbuhan ekonomi dapat di kelompokan
menjadi dua, yaitu teori pertumbuhan ekonomi klasik dan teori pertumbuhan
ekonomi modern. Pada teori pertumbuhan ekonomi klasik, analisis di
dasarkan pada kepercayaan dan efektivitas mekanisme pasar bebas. Teori ini
merupakan teori yang dicetuskan oleh para ahli ekonomi klasik antara lain
Adam Smith, David Ricardo.
FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN EKONOMI
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
secara umum, antara lain:
(1)Sumber daya alam; (2) Jumlah dan mutu pendidikan penduduk;
(3)Ilmu pengetahuan dan teknologi;(4)Sistem sosial; (5) Pasar.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian-penelitian terdahulu yang sejenis dapat digunakan sebagai
referensi dalam membantu kelancaran proses penelitian.

Hidayatul Hidayah Pengaruh Model Pembelajaran Project Dari penelitian ini disimpulkan

(2009/2010) bahwa penggunaan Model


Based Learning Terhadap Ketuntasan
Pembelajaran project based
Belajar Peserta Didik Pada Mata
learning Untuk meningkatkan
Pelajaran Ekonomi Kelas XI MAN 1
ketuntasan belajar ekonomi di
Sumber:
http://journal.unesa.ac.id/ind
Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017
kategorikan baik dengan
exs.php/jpap.
Asnawi Rosadi Harahap Dari penelitian ini disimpulkan
Peran guru dalam memberikan
persentase 83,40 %.
(2015-2016) bahwa Peran guru dalam
motivasi terhadap prestasi belajar
memberikan energi dan
Sumber:
bidang studi ekonomi pada materi
semangat terhadap kreativitas
https:///jurnaltarbiyah.uinsu.a
pokok ketenagakerjaan peserta didik di
c.idtarbiyah//article.html belajar di kategorikan baik

kelas X SMA Negeri 1 Batang Angkola


Kerangka Berfikir

Model Pembelajaran
Project Based Prestasi Belajar
Learning Peserta Didik

(Variabel X) (Variabel Y)

Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan

hipotesis tindakan yaitu : “Ada pengaruh model pembelajaran Project Based Learning

terhadap prestasi belajar materi pokok pertumbuhan ekonomi peserta didik kelas XI

SMA Negeri 1 Tambangan Kabupaten Mandailing Natal Tahun Pelajaran 2022-2023”.


 METODOLOGI PENELITIAN
 A. Tempat dan Waktu Penelitian
 Tempat Penelitian
 Penelitian dilaksanakan di SMA NEGERI 1 TAMBANGAN yang beralamat di
Desa Laru Lombang, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal.
 Waktu Penelitian
 Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih dua bulan setelah dikeluarkannya surat
izin penelitian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan Padang Sidimpuan (UMTS).
 B. Jenis Penelitian
 Jenis Penelitian ini penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang
bertujuan untuk melihat pengaruh antara dua variabel atau lebih. Menurut
Sugiyono “Penelitian asosiatif adalah rumusan masalah yang bersifat menanyakan
hubungan antara dua variabel atau lebih”.
 Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
 Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning sebagai Variabel
Independen (X)
 Prestasi belajar sebagai Variabel Dependen (Y).
POPULASI DAN SAMPEL
1). Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Pendapat ini senada
dengan yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto: “Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian”.[1] Sugiyono mengatakan “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek
yang akan dijadikan sebagai objek penelitian.
Dalam hal ini populasinya adalah seluruh peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Tambangan
yang terdiri dari empat kelas yang berjumlah 124 peserta didik. Populasi peserta didik Kelas
XI SMA Negeri 1 Tambangan Tahun Pelajaran 2022-2023.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian SMA Negeri 1 Tambangan Tahun Ajaran 2022-2023
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Tambangan Tahun Ajaran 2022-2023

No. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. XI MIA-1 15 15 30

2. XI MIA-2 18 16 34

3. XI IIS-1 14 16 30

4. XI 1IS-2 15 15 30

Total 63 61 124
2) SAMPEL

Sampel dalam penelitian diambil dengan menggunakan teknik Claster Random Sampling,

yakni mengambil 1(satu) kelas secara acak dari 4 kelas yaitu kelas XI IIS-1 seperti yang

dikemukakan oleh Sumadi Suryabrata, sebagai berikut: “Di antara berbagai teknik penentuan

sampel yang dianggap paling baik adalah penentuan sampel secara Claster Random

Sampling (rambang).” Kebaikan tidak hanya terletak pada teori yang mendasarinya tetapi

juga pada bukti empiris.

Berdasarkan kutipan diatas, maka penulis menetapkan sampel dalam penelitian ini adalah
peserta didik kelas XI IIS-1 yang berjumlah 30 peserta didik
 E. Teknik Analisis Data
 Teknik yang digunakan dalam menganalisis data adalah teknik statistik deskriptif
yaitu salah satu teknik yang digunakan untuk mengetahui gambaran kedua
variabel. Untuk mengetahui koefisien kedua variabel terhadap data yang telah
dikumpulkan, maka ada dua tahap yang dilakukan.
 Analisis deskriptif tujuannya untuk memberikan gambaran umum tentang keadaan
kedua variabel penelitian yang akan ditetapkan klasifikasi atau kriteria penilaian
untuk posisi kedua variabel yaitu variabel (X) pengaruh media iklan advertorial (Y)
teks persuasif siswa kelas VIII Mts. Muhammadiyah 22 Padangsidimpuan, berupa
mean, median, frequensi histogram. Gambaran kedua Variabel Penelitian dapat kita
lihat pada tabel 3.5 berikut.
 Analisis statistik, teknik ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang
ditegakkan dalam penelitian, apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak.
Adapun rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis dimaksud adalah teknik
korelasi “r” product moment oleh Pearson menurut Arikunto (2010:213) dengan
rumus:
D. Defenisi Operasional
Menurut Syaifuddin Azwar “defenisi operasional adalah suatu definisi mengenai
variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik - karakteristik variabel
tersebut yang dapat diamati
 E. Teknik Pengumpulan Data
1. Angket
Angket digunakan untuk menjaring data tentang teknik peserta didik mengulang pelajaran ekonomi
materi ketenagakerjaan kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Tambangan. Burhan Bungin mengemukakan
bahwa : “Angket adalah serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian
dikirim untuk diisi oleh responden.
2. Tes
 Untuk memperoleh hasil prestasi belajar peserta didik menggunakan tes berupa soal pilihan ganda

( Multiple Choice) dengan Option a, b, c dan d dengan jumlah soal 15 butir soal. Adapun bobot
nilai yang ditentukan untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut:
 Jika peserta didik menjawab tiap soalnya benar maka diberi skor 6,66. Penskoran ini diperoleh

dengan rumus:

 Dengan Keterangan:
 B= Banyaknya butir soal yang dijawab dengan benar
 N= Banyaknya butir soal
 Jika peserta didik menjawab soal dengan jawaban salah maka diberi nilai 0.
 F. Teknik Analisis Data
 Analisis data dapat dipergunakan untuk merangkum apa yang diperoleh,
menilai apakah data tersebut berbasis kenyataan, teliti dan benar serta
memberikan jawaban terhadap pernyataan-pernyataan yang diajukan.
 Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana peserta didik
menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan, dan perubahan-
perubahan psikologis apa yang timbul pada diri peserta didik setelah
mengalami proses pembelajaran tertentu.
 Untuk menguji tingkat validitas butir soal tes, peneliti menggunakan rumus
korelasi yang dikemukakan oleh Pearson, dikenal dengan rumus korelasi
product moment.

Rumus korelasi product moment sebagai berikut:

 Keterangan :
: Indeks korelasi produk moment
∑x2 : Jumlah seluruh skor X dikuadratkan
∑Y2 : Jumlah seluruh skor Y dikuadratkan
∑XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

WASSALAMU
ALAIKUM WR.WB.

Anda mungkin juga menyukai