JAYA 1”
PROPOSAL
Pendidikan
Disusun Oleh :
SOFYAN TAMAMI
NIM : 181011650008
TANGERANG
SELATAN 2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seorang harus
problem yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan
didik dengan guru, peserta didik dengan lingkungan sekolah. Agar proses
pembelajaranya agar menarik untuk siswa. Dan untuk cara menyampaikan materi
bersemangat dan aktif. Siswa yang aktif dan bersemangat adalah modal awal
1
disampaikan. Namun demikian sebaik apapun sebuah rencana pembelajaran
kurang fokus. Ditambah lagi terjadinya pasca pandemic covid 19 yang membuat
siswa dan guru harus belajar menyesuaikan kembali proses pembelajaran daring
menyesuiakan dengan kondisi yang tengah terjadi sekarang ini. Interaksi guru dan
meningkatkan hasil belajar siswa. Agar hasil belajar mereka dapat meningkat
perlu model pembelajaran yang mendukung siswa belajar bermakna dan perlu
dibuat sebuah media pembelajaran yang mendorong siswa fokus dan berhasil
pembelajaran, sehingga apa yang kita sampaikan dapat dipahami oleh peserta
dkk.2022).
Ada tiga alternatif model pembelajaran yang relevan dan dapat diterapkan
Learning, Problem Based Learning dan Project Based Learning. Model Problem
2
Based Learning sangat potensial untuk mengembangkan kemandirian peserta
terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif. Model pembelajaran Problem Based
pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk dapat terlibat aktif berpartisipasi
langsung, maka peserta didik akan mudah memahami materi yang dipelajarinya.
Peran guru dalam model pembelajaran Problem Based Learning adalah sebagai
pada mata pelajaran ekonomi bisnis, masih terdapat pembelajaran yang dilakukan
metode ceramah dan masih berpusat pada guru (Teacher Centered Learning). Hal
banyak peserta didik yang belum memahami konsep dari materi pembelajaran
ekonomi bisnis sehingga menyebabkan hasil belajar peserta didik menjadi rendah,
terbukti dengan banyaknya peserta didik yang mempunyai nilai di bawah KKM
3
(75). Oleh sebab itu, peneliti memilih model pembelajaran Problem Based
peserta didik dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik pada
kecil dan peserta didik saling bekerja sama untuk memecahkan suatu masalah
Based Learning (PBL) membuat peserta didik aktif berdiskusi bersama anggota
media pembelajaran yang sangat membantu fokus siswa terhadap materi yang
peneliti dalam upaya meningkatkan hasil belajar dalam penelitian ini adalah media
Power Point Canva. Canva merupakan salah satu aplikasi online yang dapat kita
dan berbayar berbasis online yang mudah digunakan termasuk dalam mendesain
media pembelajaran. Situs Canva itus dapat diakses pada link www.canva.com. Di
canva ini, tersedia banyak template Power Point yang menarik untuk
gambar serta audio yang mendukung pembelajaran sehingga Power Point Canva
lebih menarik. Adapaun cara menggunakan aplikasi ini meliputi : (1) Membuat
4
Membuat desain, (3) Memilih background, (4) Mengedit background, (5)
Penelitian yang releven dilakukan oleh Rahmatullah, R., Inanna, I & Ampa,
Aplikasi Canva”, desain media pembelajaran audio visual berbasis aplikasi canva
diperoleh skor 82,28% dengan kategori sangat layak. Hasil tanggapan siswa
secara terbatas diperoleh skor 86.73% dengan kategori sangat layak. Dari hasil
visual berbasis aplikasi canva layak digunakan di sekolah uji coba. Hasil uji coba
lapangan siklus pertama yaitu 67.13% dan siklus kedua yaitu 88%. Presentase
hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
pembelajaran audio visual berbasis aplikasi canva dengan kriteria sangat baik.
Berbantu Media Canva Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Bisnis Siswa
Kelas X OTKP 3 & 4 Smk Sasmita Jaya 1”. Penerapan model pembelajaran
5
B. Identifikasi Masalah
guru, dan kurangnya aktivitas berfikir kritis, analitis siswa pada mata
c. Hasil Belajar siswa yang masih tergolong rendah karena terdapat siswa
33 siswa yang belum mencapai KKM dari total keseluruhan siswa kelas X
C. Rumusan Masalah
a. Berapakah rata - rata hasil belajar ekonomi bisnis siswa kelas X OTKP 3 &
b. Berapakah rata - rata hasil belajar ekonomi bisnis siswa kelas X OTKP 3
bisnis siswa kelas X OTKP 3 & 4 di SMK Sasmita Jaya 1 sebelum dan
6
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui hasil belajar Ekonomi Bisnis siswa kelas X OTKP 3 &
b. Untuk mengetahui hasil belajar Ekonomi Bisnis siswa kelas X OTKP 3 &
Learning.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian yang relevan di masa yang akan
datang.
7
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
depan.
b. Bagi guru
c. Bagi peneliti
pendidikan dan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar mata pelajaran
Ekonomi Bisnis.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hakikat Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu kunci untuk mendapatkan hasil yang baik, maka dari itu
pendidikan proses belajar mengajar sangat harus diperhatikan oleh seorang guru
untuk menciptakan pendidikan yang baik, maka akan dapat meningkatkan kualitas
pendidikan yang baik bagi siswa/siswi serta dapat mendukung kegiatan belajar
mengajar. Dalam dunia pendidikan, guru harus dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan dan menarik bagi kegiatan belajar mengajar dan tetap harus di
perhatikan oleh gurun, dan dalam proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah
membantu pendidik dalam mengajar dan kegiatan belajar yang bertujuan untuk
memfasilitasi pendidik atau guru dalam menyampaikan materi yang akan dia
Belajar merupakan proses bagi peserta didik dalam membangun gagasan atau
pemahaman sendiri (Ngabekti et al., 2019; Prasedari et al., 2019). Kegiatan proses
9
melakukan hal itu secara lancar dan termotivasi (Goudeau et al.,2021; Hockings et
al., 2018). Suasana belajar yang diciptakan guru harus melibatkan peserta didik
terjadi melalui suatu proses pencarian dari diri peserta didik (Dewi et al., 2019;
belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara maksimal (Dewi et al.,
2019; Febiharsa & Djuniadi, 2018; Harahap et al., 2021). Proses komunikasi
belajar seumur hidup yang mengacu pada 4 pilar pendidikan universal yang
1. Learning to know yang berarti belajar tidak hanya berorientasi kepada produk
10
2. Learning to do yaitu belajar tidak hanya mendengar dan melihat tetapi berbuat
Belajar menurut Winkel dalam (Purwanto, 2016, hlm. 39) adalah aktivitas
mental/psikis yang berlangsung dalam diri seseorang dan proses interaksi aktif
satu tugas utama tenaga pendidik, melainkan tenaga pendidik dituntut untuk
pembelajaran Problem Based Learning ini, yakni dalam berpikir kritis (Critical
11
Thinking) untuk mengatasi sebuah permasalahan yang dihadirkan. Inovasi
Problem Based Learning adalah model pembelajaran dimana peserta didik dapat
belajar dari masalah yang ditemukan sehingga dapat memberikan solusi dan
jawaban sehingga menjadi sebuah pengetahuan yang baru bagi siswa. Ada
diselesaikan.
diambil bukan hanya dari materi dan buku pedoman melainkan dari
berikut:
12
b) Dibutuhkan perspektif dari berbagai arah untuk menghadapi
permasalahan.
sumber belajar atau informasi merupakan yang esensial dalam model ini.
masalah.
i) Model ini meliputi proses sintesis dan integrasi dari proses belajar
mengajar
j) melibatkan proses evaluasi dan hasil review dari pengalaman belajar siswa
Ada tahapan dari model pembelaajaran Problem Based Learning menurut Forgaty
13
g) Menyimpulkan secara alternatif dari pemecahan masalah tersebut dengan
cara kolaboratif.
14
Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tahapan penerapan model
ini adalah proses yang dilakukan dalam pembelajaran, proses itu sendiri menjadi
kunci utama dalam model ini, karena jika siswa melewatkan prosesnya maka akan
15
a) Menggali materi lebih mendalam dengan menggunakan masalah yang
disajikan.
b) Menghadirkan masalah yang dapat menantang kemampuan berpikir
siswa.
c) Model pembelajaran yang aktif.
3. Media Canva
16
perbuatan, keterampilan, perasaan, minat, dan bakat. Dalam dunia pendidikan
pendidikan.
4. Hasil belajar
Proses belajar yang baik akan menghasilkan sesuatu yang merupakan hasil dari
belajar itu sendiri. Berhubungan dengan istilah dan pengertian hasil belajar,
Priansa (2017 ; 82) menyampaikan bahwa : Hasil belajar adalah capaian yang
diperoleh peserta didik berkat adanya usaha yang ditunjukkan dalam berbagai
aspek kehidupan dan menunjukkan perubahan tingkah laku. Sara (2017: 101) juga
tingkah laku aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah menempuh kegiatan
Selain itu menurut Christina (2016: 223) hasil belajar adalah perubahan
yang sengaja dibuat oleh guru melalui model pembelajaran yang dipilih dan
digunakan dalam suatu pembelajaran hal ini Selaras dengan pendapat sudjana
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Slameto (2013) juga
menambahkan bahwa hasil belajar sebagai sebuah perubahan yang terjadi dalam
diri seseorang
17
yang terjadi secara bertahap atau berkesinambungan, tidak statis, dan
berikutnya.
tingkah laku setelah melaksanakan kegiatan atau proses belajar (Anang Arie, dkk.
2020).
Hasil belajar di pengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam (faktor
internal) maupun faktor dari luar (faktor eksternal). Menurut Suryabrata dalam
jurnal Djamaah Sopah “faktor internal adalah faktor fisiologis dan faktor
sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan faktor
1) Faktor row input (yakni faktor peserta didik/anak itu sendiri)dimana tiap anak
memiliki kondisi yang berbeda-beda dalam kondisi fisiologis, maupun
kondisi psikologi.
2) Faktor environmenta linput, (faktor lingkungan) baik itu lingkungan alam
maupun lingkungan sosial.
3) Faktor Instrumental Input, yang didalamnya antara lain terdiri dari:
a. Kurikulum
b. Program/bahan pengajaran
c. Sarana dan Fasilitas
18
d. Guru
19
Jadi, yang mempengaruhi hasil belajar siswa, bukan hanya disebabkan pada
kemampuan diri individu seperti minat, motivasi, bakat, dan lain sebagainya yang
bisa mempengaruhi hasil belajar. Namun faktor eksternal seperti saran prasarana,
perlengkapan belajar, materi pelajaran, dukungan sosial dan pengaruh budaya juga
mempengaruhi hasil belajar peserta didik.Untuk itu antara faktor internal dan
eksternal harus saling berkesinambungan agar hasil belajar peserta didik lebih
meningkat.
20
B. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian relevan yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penelitian pengembangan ini. Berikut ini disajikan Tabel 2.
2
Tahun
2022 2022 2022 2022 2022 2021 2023
Penelitian
peningkatan Adapun tujuan untuk mengetahui
keaktifan dan Pada penelitian dari penelitian ini pengaruh model
Untuk Mengetahui
Untuk hasil belajar ini dengan adalah untuk pembelajaran
Hasil Belajar
mengetahui peserta didik model Problem mengetahui problem based
Ekonomi Bisnis
Peningkatan kelas X OTKP 1 Based Learning peningkatan hasil learning (PBL)
Untuk siswa kelas X
keaktifan dan di SMK Nasional berbantu media belajar peserta terhadap prestasi
meningkatkan OTKP 3 & 4 di
hasil belajar Baureno pada Canva berhasil didik apabila belajar siswa
Tujuan prestasi belajar SMK Sasmita Jaya
belajar siswa mata pelajaran meningkatkan menggunakan mata pelajaran
Penelitian siswa kelas XI 1 sebelum
dengan Korespondensi hasil belajar model Problem IPS pada pokok
AKL 1 SMKN menerapkan Model
penerapan dengan siswa kelas V Based Learning bahasan aktivitas
1 Pinrang. pembelajaran
model Problem menggunakan pada Tema 1 dengan media manusia dalam
Problem Based
Based Learning model Organ Gerak Canva dalam memenuhi
Learning
(PBL). pembelajaran Hewan dan proses kebutuhan kelas
Problem Based Manusia. pembelajaran VII SMP Taruna
Learning (PBL). didik. Kedung Adem
64 peserta didik
siswa kelas X
siswa kelas XI terdiri dari 33
OTKP 1 di 20 Peserta Didik
AKL1 SMK 18 siswa kelas V siswa Kelas X
31 Peserta Didik SMK Kelas X AKL 28 Siswa Kelas
Populasi dan Negeri 1 SD Labschool OTKP 3 dan 31
XI IIS SMA N 1 Nasional Baureno SMK Bina VII SMP Taruna
Sampel Pinrang yang Unnes siswa Kelas OTKP
Dayun tahun pelajaran Mandiri Tasik Kedung Adem
berjumlah 35 Semarang 4 SMK Sasmita
2021/2022 yang Malaya
siswa. Jaya 1
berjumlah 25
peserta didik.
Teknik Tes individu, tes akhir observasi, perencanaan,
observasi/ tes, observasi, dan erupa tes dan
Pengumpulan kelompok dan berbentuk soal dokumentasi, dan tindakan,
pengamatan. dokumentasi. non tes melalui
data dokumentasi pilihan ganda tes.
2
pengamatan dan berjumlah 5 butir observasi/evaluasi,
dokumentasi. soal. dan refleksi.
observasi,
Pre Exprerimental
wawancara,
Teknik Deskriptif teknik deskriptif teknik deskriptif Design dengan Penelitian
dokumentasi
Analisis Data presentatif Presentatif Presentatif jenis “One-shot Tindakan Kelas
dan catatan
Case Study”.
lapangan.
Nilai rata-rata Prestasi dan Hasil penelitian Dengan
prestasi belajar aktivitas belajar pada siklus I penerapan model
akuntansi siswa kelas XI menunjukkan pembelajaran
siswa sebelum IIS persentase rata- problem based
10 siswa dari
dilakukan SMA N 1 rata keaktifan learning (PBL)
18 siswa kelas V
tindakan Dayun dalam belajar peserta memiliki kinerja
SD Labschool
adalah 65,36 pembelajaran didik bahwa rata-rata yang lebih baik
Unnes
dengan Ekonomi sebesar 66,5% hasil belajar terhadap
Semarang yang
presentase mengalami meningkat pada ekonomi bisnis peningkatan
memiliki nilai
ketercapaian peningkatan, hal siklus II menjadi peserta didik prestasi belajar
Hasil dibawah KKM
sebesar ini ditunjukkan 78,5% dan pada adalah 83,5 IPS Kelas VII
Penelitian sekolah
40,91%, dari: siklus III dengan nilai SMP Taruna
yaitu 75. Hal
setelah (1) Berdasarkan meningkat paling tinggi 100 Kedungadem hal
tersebut berarti
dilakukan hasil observasi kembali menjadi dan paling rendah ini dilihat dari
62% belum
tindakan maka aktivitas siswa 88,5%. Selain itu, yaitu 60 pengujian
tuntas dan perlu
nilai hasil diperoleh Rata-rata hasil hipotesis dimana
treatment agar
belajar informasi bahwa belajar siklus I diperoleh nilai
mencapai KKM.
meningkat adanya yaitu 76,8 dengan sig. (2-tailed) ≤
pada siklus I peningkatan ketuntasan 0,05 yaitu, 0,000
nilai rata-rata dalam aktivitas klasikal 72% ≤ 0,05. Sehingga
69, 67 dan listening dari meningkat pada dapat dikatakan
2
siklus II 86% menjadi siklus II dengan Ho diterima dan
meningkat 88%, oral dari rata-rata hasil Ha ditolak.
menjadi 79.67. 45% menjadi belajar menjadi
61%, emotional 81,6 dengan
l dari 65% ketuntasan
menjadi 84%, klasikal mencapai
visual dari 35% 84%
menjadi 78%, dan rata-rata hasil
writing dari belajar meningkat
65% menjadi kembali pada
73%, motor dari siklus III menjadi
39% 86,0
menjadi 69%, dengan
dan mental dari ketuntasan
66% menjadi klasikal mencapai
68%. (2) 92%.
2
C. Kerangka Pemikiran
Priansa (2017;82)
2
Tabel 4. Kerangka Pemikiran
Masalah
Model Pembelajaran yang diterapkan belum menggunakan model yang aktif dan menyenangkan sehingga belum bisa men
Siswa cenderung pasif hanya mendengarkan materi yang disampaikan guru, dan kurangnya aktivitas berfikir kritis, analitis
Hasil Belajar siswa yang masih tergolong rendah karena terdapat siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimu
Rumusan Masalah
Berapakah rata rata hasil belajar ekonomi bisnis siswa kelas X OTKP 3 & 4di SMK Sasmita Jaya 1 sebelum menerapkan M
Berapakah rata rata hasil belajar ekonomi bisnis siswa kelas X OTKP 3 & 4di SMK Sasmita Jaya 1 setelah menerapkan M
Apakah terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar ekonomi bisnis siswa kelas X OTKP 3 & 4 di SMK Sasm
Ha
Sampel Teknik Analisis Data
sil
64 Siswa Kelas X OTKP 3 dan 1. Deskripsi Kuantitatif
4 2. Keberhasilan dan Ketuntasan Belajar
Data
1. Nilai Tes pada tiap siklus
2. Observasi
3. Catatan Lapangan
2
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan penelitian, dimana
Dari kajian terori dan kerangka berfikir diatas maka dapat diajukan
belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi Bisnis Di SMK Sasmita Jaya 1.
H₀1 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Ekonomi Bisnis di SMK Sasmita Jaya 1 sebelum dan sesudah
H11 =Terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa pada mata
2
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
dan pelaksanaan penelitian. suatu penelitian harus memiliki rancangan atau desain
yang jelas, karena ketidakjelasan desain akan membuat peneliti tidak dapat
melakukan penelitian secara terstruktur dan runtut yang akibatnya hasil penelitian
1. Jenis Penelitian
(cycling). Tidak ada ketentuan atau ketetapan berapa siklus yang harus dilakukan
2
Gambar 1. Bagan Alur Penelitian Tindak Kelas
sebagai berikut:
a. Perencanaan
OTKP 3 & 43 SMK Sasmita Jaya 1 yang sudah mencapai KKM hanya 11 siswa;
2
penelitan dengan menganalisis standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
instrumen penelitian (lembar observasi, tes hasil belajar dan catatan lapangan)
b. Pelaksanaan Tindakan
balikan (feedback) terhadap apa yang telah dilakukan oleh peneliti (Mulyasa,
setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan. Siklus pertama dan kedua
dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disusun menggunakan model PBL
berbantuan media canva. Jika ternyata tindakan perbaikan pada siklus pertama
PTK ini direncanakan dalam 2 siklus. Siklus I dan siklus II dilaksanakan sesuai
c. Observasi
pengamatan dilakukan oleh pengamat. Guru pelaksana mencatat hal yang terjadi
3
saat pembelajaran agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus
refleksi.
d. Refleksi
pengamatan. Hasil refleksi berupa kesimpulan yang mantap dan tajam. Kegiatan
refleksi sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan
dilaksanakan berupa aktivitas siswa, guru dan hasil belajar siswa kelas X OTKP 3
& 43 SMK Sasmita Jaya. Hasil refleksi digunakan sebagai dasar pertimbangan
2. Tempat Penelitian
2021/2022. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X OTKP 3 & 4 SMK Sasmita
(Anggara, 2017:45). Populasi pada penelitian ini adalah kelas X OTKP di SMK
Sasmita Jaya 1 yang terdiri dari kelas X OTKP 3 & 41, OTKP 2, OTKP 3 yang
berjumlah 132 orang. Siswa yang dijadikan sumber data adalah siswa kelas X
OTKP 3 & 4 sebanyak 64 siswa. Sumber data siswa diperoleh dari lembar
observasi aktivitas siswa dan hasil evaluasi siswa dalam pembelajaran Ekonomi
metode tes dan metode non tes meliputi observasi, catatan lapangan dan
dokumentasi.
a. Teknik Tes
Teknik tes ini digunakan oleh peneliti menguji subjek untuk mendapatkan data
tentang hasil belajar peserta didik, dengan menggunakan instrumen soal yang
mengukur hasil belajar sesuai dengan bidang mata pelajaran yang diteliti
mengetahui
3
kemampuan kognitif siswa. Tes ini dilaksanakan pada pembelajaran siklus pertama
b. Teknik Nontes
Teknik nontes adalah evaluasi proses dan hasil belajar siswa yang
pengamatan, catatan lapangan dan dokumentasi. Adapun metode non tes yang
c. Observasi
d. Catatan Lapangan
Catatan lapangan atau field note dibedakan menjadi dua macam, yakni
catatan harian guru dan catatan harian siswa (Sukardi, 2013:44). Pada penelitian
ini catatan lapangan berisi catatan harian siswa. Catatan lapangan berisi catatan
guru tentang siswa selama pembelajaran berlangsung apabila ada hal-hal yang
data yang diperoleh dalam observasi dan sebagai masukan guru dalam melakukan
refleksi.
3
e. Dokumentasi
adalah foto dan video yang digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dan
C. Teknik Analisis
fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil
belajar yang dicapai siswa dan untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan
teknik statistik deskriptif dengan menentukan mean, modus, nilai terendah, nilai
siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklusnya. Adapun
3
Keterangan:
fi = f = frekuensi pada interval kelas ke-i (Herrhyanto dan Akip, 2010: 4.3)
Sedangkan untuk menghitung ketuntasan belajar secara klasikal dan penyajian data
Keterangan:
3
Tabel 5. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa
belajar siswa SMK Sasmita Jaya 1 yang dikelompokkan ke dalam kategori tuntas
3
DAFTAR PUSTAKA
2.
Number 2.
Anang Arie, dkk. 2020. Strategi Pembelajaran Problem Based Learning. Volume
1. Makasar:Yayasan Barcode
3
Rusmono, 2012. Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu
Sudjana, Nana. 2010. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.