Anda di halaman 1dari 4

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN

MEDIA PITA dan MINIATUR SATUAN PANJANG UNTUK MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR SISWA KELAS 2 SDN KELAPA DUA 05 PAGI

Oleh :

Nama : Miftah Huljannah, S.Pd


Nim :2300103922027173
PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN
MEDIA PITA dan MINIATUR SATUAN PANJANG UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS 2 SDN KELAPA DUA 05 PAGI

Oleh:
Miftah Huljannah
Guru dari SDN Kelapa Dua 05 Pagi

A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Pendidikan adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak, ilmu hidup, pengetahuan umum serta
keterampilan yang diperlukan dirinya untuk masyarakat berlandaskan Undang-
Undang. Pendidikan merupakan kunci utama bagi perkembangan potensi dan
keterampilan siswa. Dalam era perkembangan teknologi dan informasi, pendidik
dituntut untuk menghadirkan metode pembelajaran yang inovatif agar dapat
memenuhi kebutuhan perkembangan intelektual siswa. Model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) bertujuan agar siswa dapat ikut berpartisipasi dan
aktif dalam kegiatan pembelajaran, model pembelajaran problem based learning
telah dikenal sebagai pendekatan yang efektif dalam merangsang pemikiran kritis
dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Di samping itu pembelajaran
matematika yang berintegrasi media pita dan miniature satuan panjang sebagai alat
bantu pembelajaran menawarkan potensi untuk memperkaya pengalaman belajar
dan meningkatkan keterlibatan siswa.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dari penelitian ini
adalah:
Sejauh mana efektivitas model PBL berbantuan media pita dan miniature satuan
panjang dapat diukur dalam meningkatkan partisipasi aktif dan pemahaman konsep
siswa?
3. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan dari pembelajaran ini adalah:
Menilai efektivitas model PBL berbantuan media pita dan miniature satuan
Panjang dalam meningkatkan partisipasi aktif dan pemahaman konsep siswa
4. Tantangan pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan mengidentifikasi masalah maka ditemukan beberapa
tantangan diantaranya yaitu :
a. Pembuatan media pembelajaran cukup rumit dan memakan biaya yang mahal
b. Metode yang digunakan guru masih monoton dan tidak bervariasi sehingga
peserta didik tidak tertarik dengan pembelajaran atau cepat bosan sehingga
menyebabkan peserta didik kurang memahami materi
c. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif
d. Kurangnya pemanfaatan media dan benda kongkret dalam pembelajaran

B. PEMBAHASAN
Pada pelaksanaan PPL Aksi 2 yang dilaksanakan pada tanggal 15 November 2023
di SDN Kelapa Dua 05 Pagi dengan materi pengukuran satuan Panjang pada siswa kelas
2 menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) berbantu
menggunakan media kongkret pita dan miniature satuan panjang, manfaat media
kongkret dalam pembelajaran ini dapat memberikan stimulus yang sangat penting bagi
peserta didik. Selain itu guru memanfaatkan media pembelajaran berbasis TPACK
yaitu menggunakan power pioint dalam melaksanakan pembelajaran agar dapat
meningkatkan motivasi peserta didik dan dapat memahami materi yang telah
disampaikan oleh guru.
Pada pembelajaran matematika sering ditemukan masalah yang harus
diselesaikan hal ini menjadikan siswa harus terbiasa memecahkan dalam pembelajaran
matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Dalam penerapan model
Problem based learning (PBL) guru tidak lagi berperan sebagai pusat pembelajaran
melainkan sebagai fasilitator untuk peserta didik dengan memberikan bimbingan serta
arahan kepada peserta didik.
Dari hasil analisis belajar siswa di SDN Kelapa Dua 05 Pagi pada mata Pelajaran
matematika dengan materi pengukuran satuan Panjang dengan menggunakan model
pembelajaran problem based learning (PBL) dan berbantukan media kongkret pita serta
miniature satuan Panjang diperoleh hasil siswa yang mencapai KKM sebanyak 29 siswa
dardengan presentase 90, 6 % dan yang di bawah KKM dengan presentase 9,4%.
Perolehan nilai hal ini menunjukan dengan menggunakan model pembelajaran
Problem based learning (PBL) ada perbaikan dalam pembelajaran di lihat dari
perolehan siswa yang mencapai KKM.
Dengan pelaksanaan Metode Problem Based Learning (PBL) dapat membantu
pendidik memberikan informasi sebanyak-banyaknya untuk mengembangkan
kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan ketrampilan intelektual tentang berbagai
peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi,
dan menjadi pembelajar yang mandiri.

C. KESIMPULAN
Setelah melaksanan aksi dengan menggunakan media pembelajaran yang
inovatif maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model
pembelajaran problem based learning dapat membantu meningkatkan hasil belajar
matematika pada siswa kelas 2 dengan materi satuan Panjang yang berbantukan media
kongkrit pita serta miniature satuan Panjang. Pembelajaran menggunakan media
pembelajaran inovatif ini berdapak baik dilihat dari hasil belajar yang mengalami
kenaikan yang signifikan yakni dengan persentase keberhasilan sebesar 90,6 %. Dengan
nilai tertingginya adalah 100.

D. DAFTAR PUSTAKA
Tim Gakko Tosho Penyadur: Wahid Yunianto, Belajar Bersama Temanmu Matematika
untuk Sekolah Dasar Kelas I, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Republik Indonesia, 2021.

Setyowati, Nuning, and Mawardi Mawardi. "Sinergi Project Based Learning dan
Pembelajaran Bermakna untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika." Scholaria: Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan 8.3 (2018): 253-263.

Anda mungkin juga menyukai