Oleh :
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh antara menggunakan
model pembelajaran PBL menggunakan media google classroom dan
model pembelajaran konvensional tanpa menggunakan media google
classroom siswa kelas VIII di SMPN 1 Abiansemal terhadap motivasi
berprestasi.
2. Mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh antara menggunakan
model pembelajaran PBL menggunakan media google classroom dan
model pembelajaran konvensional tanpa menggunakan media google
classroom siswa kelas VIII di SMPN 1 Abiansemal terhadap hasil belajar
siswa.
3. Mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran PBL
menggunakan media google classroom terhadap motivasi berprestasi dan
hasil belajar siswa kelas VIII di SMPN 1 Abiansemal.
1.5 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang
membutuhkan. Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
b. Bagi Pendidik
1) Menambah referensi pendidik mengenai model pembelajaran
khususnya Problem Based Learning untuk diterapkan dalam
pembelajaran Informatika
2) Membantu pendidik mengaitkan materi pelajaran (content) dengan
situasi dunia nyata siswa (context)
3) Membantu pendidik untuk menerapkan pembelajaran yang berpusat
pada siswa sesuai tuntutan kurikulum
c. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat berguna untuk memotivasi belajar peserta didik
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran informatika serta dapat memberikan masukan untuk lebih
mengembangkan sistem pendidikan yang ada dalam rangka
meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
d. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman dan pengetahuan bagi peneliti untuk mengetahui
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap
Motivasi Berprestasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Informatika Pada Siswa SMP dan untuk menambah pengalaman dalam
mendidik sebagai seorang pendidik.
BAB II
KAJIAN TEORI
untuk meraih atau mencapai sesuatu yang diinginkannya agar meraih kesuksesan.
tersebut akan dapat diatasi dan kesuksesan yang diinginkan dapat diraih menurut
adalah dorongan atau daya penggerak dalam diri seorang individu untuk mencapai
taraf prestasi setinggi mungkin, sesuai dengan yang ditetapkan oleh individu itu
1. Berorientasi sukses
Individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi selalu berkeyakinan
dan optimis untuk sukses, yakin akan bakat dan potensi yang dimiliki akan
mengantarkannya pada kesuksesan, dan selalu mempunyai keyakinan untuk
memperoleh prestasi yang lebih baik.
2. Berpandangan jauh ke depan dan menghargai waktu
Individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi selalu mempunyai
kehendak dan tujuan yang luhur di masa depan, mau mengembangkan hobi dan
kegemaran, selalu memanfaatkan waktu secara optimal untuk meraih prestasi,
serta cenderung memiliki target untuk berhasil dan program – program untuk
mencapainya.
3. Bertanggung jawab terhadap tugas
Individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan selalu
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya dengan selalu
berusaha menyelesaikan tugas–tugas yang diberikan kepadanya dengan sebaik–
baiknya, berusaha mencapai prestasi terbaik yang bisa ia raih, dan akan selalu
bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.
4. Memperhatikan umpan balik
Individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi juga membutuhkan
adanya umpan balik dari orang lain sebagai suatu pertimbangan. Ia tetap
memperhatikan masukan dari orang lain untuk meningkatkan kualitas dirinya dan
berupaya memperbaiki diri berdasarkan masukan dari orang lain.
5. Menyukai tantangan
Individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi menyukai tugas yang
berbeda dan memiliki tingkat kesulitan, berani mengambil resiko, tidak cepat puas
dengan prestasi yang telah dicapai, dan menyukai tugas yang menuntutnya
berkreativitas dan berinovasi.
6. Tangguh dalam bekerja
Individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi selalu tekun dan ulet
dalam menghadapi tugas, tidak mudah putus asa (menyerah) menghadapi
kesulitan, bersemangat dan penuh vitalitas dalam bekerja, dan selalu berusaha
bekerja mandiri tanpa bantuan orang lain.
2.3.2 Prinsip – Prinsip Motivasi
Uno (2014) menyatakan enam prinsip motivasi, yaitu : (1) kita harus
termotivasi agar dapat memotivasi. Jika anda ingin memotivasi orang lain, anda
harus memotivasi diri anda terlebih dulu; (2) motivasi memerlukan sasaran adalah
mustahil bagi siapapun atau, dalam hal ini, suatu regu atau sekelompok orang
untuk menjadi termotivasi tanpa adanya suatu sasaran yang jelas dan terinci; (3)
motivasi, sekali tercapai, tidak pernah berlangsung selamanya artinya seseorang
dapat termotivasi di tempat kerja mereka dan menjadi kurang termotivasi dalam
lingkungan rumah mereka, dan sebaliknya; (4) motivasi memerlukan pengakuan
datang dalam berbagai bentuk dari ucapan selamat teman sejawat sampai surat
ucapan terimakasih dari cara anda memperkenalkan seseorang sampai pengiriman
vas bunga ke rumah; (5) partisipasi membangkitkan motivasi artinya seringkali
orang lebih termotivasi oleh bagaimana mereka diperlakukan; (6) Tantangan
hanya akan memotivasi bila ada kesempatan menang artinya tantangan dapat
sungguh-sungguh memotivasi. Tantanglah mereka untuk mendapatkan sesuatu
yang berharga untuk dilakukan, maka sembilan dari sepuluh mereka akan
menerima tantangan itu.
Pembuatan Laporan
Gambar 2. Kerangka Berpikir
Kelompok Eksperimen X O1
---------------------------------------------------------
Kelompok Kontrol - O2
Gambar 3.
Desain Penelitian (Dimodifikasi dari Neuman, 2003)
Keterangan :
O1, O2 = Posttest yaitu pemberian tes sesudah perlakuan
X = Perlakuan dengan model pembelajaran PBL dengan bantuan google
classroom
- = Dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional tanpa bantuan
google classroom
R Y1
X
Y2
R
Keterangan :
X = Media Pembelajaran PBL dengan Media Google Classroom
Y1 = Motivasi Berprestasi
Y2 = Hasil Belajar Siswa
R = Korelasi antara X dengan Y1 dan Y2
1. Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes merupakan instrumen alat ukur untuk
pengumpulan data yang membutuhkan respon dari pertanyaan yang disediakan,
peserta didorong untuk menunjukkan penampilan maksimalnya. Tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis.
Menurut Mulyatiningsih dalam (Kusumantara, Santyadiputra, & Sugihartini,
2017) menjelaskan bahwa metode tes merupakan metode pengumpulan data
penelitian yang berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang. Tes dilakukan
pada akhir pembelajaran kepada kedua kelas setelah diberikan perlakuan. Pada
kelas eksperimen dan kontrol diberikan post-test yang bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa setelah melalui kegiatan
pembelajaran. Teknik ini dilaksanakan dengan cara menjawab soal yang sudah
teruji. Setelah selesai dikerjakan, semua lembar jawaban dikumpulkan kemudian
dikoreksi, dan selanjutnya dianalisis. Sebuah instrumen yang baik umumnya perlu
memiliki dua syarat penting yaitu valid dan reliabel.
a. Uji Validitas
Validitas merupakan syarat terpenting dalam suatu alat evaluasi.
Instrumen evaluasi dikatakan valid apabila instrumen yang digunakan dapat
mengukur apa yang sebenarnya akan diukur. Pengujian validitas isi
dilakukan dengan meminta petimbangan 3 orang ahli yaitu, dua orang
berasal dari dosen teknologi pembelajaran Undiksha dan 1 orang merupakan
guru Informatika di SMP Negeri 1 Abiansemal. Adapun kriteria dalam tes
hasil belajar yang perlu di telaah adalah sebagai berikut:
(1) Ketepatan penggunaan bahasa atau kata
(2) Kesesuaian soal antara materi dan indikatornya
(3) Soal yang hendak diujikan tidak memiliki penafsiran ganda.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil
pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur tersebut
dikatakan reliabel. Dengan kata lain reliabilitas menunjukkann konsistensi
suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama. Perhitungan
reliabilitas ini menggunakan bantuan SPSS 16 dengan uji reliability.
Dengan ketentuan sebagai berikut:
Nilai Cronbach’s Alpha :
(1) Jika nilai alphacronbach 0,00-0,20, berarti kurang reliabel
(2) Jika nilai alphacronbach 0,21-0,40, berarti agak reliabel
(3) Jika nilai alphacronbach 0,41-0,60, berarti cukup reliabel
(4) Jika nilai alphacronbach 0,61-0,80, berarti reliabel
(5) Jika nilai alphacronbach 0,81-1,00, berarti sangat reliabel.
2. Angket
Teknik angket (kuesioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan
memberikan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan
responden akan memberikan respons terhadap daftar pertanyaan tersebut. Angket
dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui motivasi berprestasi, jenis
angket yang digunakan adalah model tertutup yaitu angket yang telah disediakan
jawabannya, sehingga responden tinggal memilih dengan cara memberi tanda
centang pada jawaban yang dipilih.
Dalam penelitian ini, angket diukur dengan menggunakan skala Likert
untuk mengungkapkan perasaan responden dengan memilih lima alternatif
jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak
setuju.
3. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang
terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan. Observasi adalah upaya
merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu
berlangsung dengan atau tanpa alat bantu. Dalam penelitian ini, observasi
dipusatkan pada proses maupun hasil tindakan beserta segala peristiwa yang
melingkupinya. Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan pembelajaran.
Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang keadaan subjek
penelitian yang meliputi situasi serta aktivitas siswa dan guru terhadap kegiatan
pembelajaran.
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara memperoleh informasi dari bermacam-macam
sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden. Metode ini dilakukan
dengan melihat dokumen-dokumen resmi seperti; catatan-catatan serta buku-buku
peraturan yang ada. Dokumen sebagai metode pengumpulan data adalah setiap
pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan
pengujian suatu peristiwa. Untuk lebih memperkuat hasil penelitian ini peneliti
menggunakan dokumentasi berupa foto pada saat siswa melakukan proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL.
X=
∑x
n
f. Menentukan simpangan baku (s)
s=
√ ∑ x2
n−1
g. Membuat daftar frekuensi
h. Memilih |P(z ≤ zi) – S(zi)| yang terbesar
Hipotesis kedua :
H0 : Tidak adanya pengaruh model pembelajaran PBL dengan
menggunakan media google classroom terhadap hasil belajar
pada mata pelajaran Informatika kelas VIII SMP Negeri 1
Abiansemal.
H1 : Adanya pengaruh model pembelajaran PBL dengan
menggunakan media google classroom terhadap hasil belajar
pada mata pelajaran Informatika kelas VIII SMP Negeri 1
Abiansemal.
Kriteria keputusan :
Jika angka Sig. > 0,05, maka H0 diterima.
Jika angka Sig. < 0,05, maka H0 ditolak.
DAFTAR PUSTAKA