Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PENELITIAN

PERSEPSI SISWA
TERHADAP PENGGUNAAN GOOGLE CLASSROOM
PADA MATA PELAJARAN KIR DI MASA PANDEMI

Disusun Oleh
Abdullah Farhan (0058811949)
Muhammad Nabil Raihan (0046533289)

MAN INSAN CENDEKIA SERPONG


TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era perkembangan teknologi digital ini, setiap orang dituntut untuk mengikuti alur
perkembangannya. Dalam dunia pendidikan juga mengalami perubahan yang cukup pesat.
Terutama di masa pandemi ini, dengan adanya kebijakan sosial distancing, proses
belajar-mengajar para siswa dan pengajar dipindahkan menjadi pembelajaran secara daring.
Oleh karena itu, diperlukan media pembelajaran yang memadai dalam proses kegiatan
tersebut. Salah satu media pembelajaran tersebut adalah Google Classroom.

Penggunaan Google Classroom dalam kegiatan belajar mengajar tentunya cukup


membantu guru dalam mengajar. Kemampuan dan kecanggihan  google  classroom  sebagai 
e-learning berbasis web dan mobile di beberapa  penelitian  dapat  meningkatkan  minat, 
motivasi  serta  hasil  belajar peserta  didik  menjadi  lebih  baik. (Hilyah dan Shobirin,
2019).1 Selain tersedia secara gratis sepenuhnya, terdapat kelebihan lain ketika menggunakan
Google Classroom. Seperti pemberian materi dan pengumpulan tugas bisa dalam bentuk file
maupun link yang tersedia pada kolom tugas sehingga mudah untuk dikelola. Juga
tampilannya yang menarik dan mudah digunakan bagi pemula menjadi poin lebih bagi
Google Classroom. 

Seperti yang tertuang pada struktur pembelajaran MAN IC Serpong, mata pelajaran KIR
(Karya Ilmiah Remaja) merupakan pembelajaran wajib bagi seluruh siswa kelas 11. Platform
e-learning merupakan platform utama yang digunakan para guru MAN IC Serpong untuk
berinteraksi dan memberi tugas dengan siswa. Namun pada mata pelajaran KIR, dibutuhkan
platform tambahan untuk menunjang pembelajaran, yakni aplikasi Google Classroom.
Menurut guru mata pelajaran tersebut, penggunaan Google Classroom lebih fleksibel karena
dapat melayani hingga mencakup 1 angkatan siswa kelas 11 MAN IC Serpong. Hal ini
tentunya menimbulkan persepsi siswa terhadap penggunaan Google Classroom pada mata
pelajaran KIR. Dengan demikian, penulis tertarik untuk melakukan kajian analisis serta
penilaian mengenai persepsi siswa terhadap penggunaan Google Classroom pada mata
pelajaran KIR.

1
https://journal.unusida.ac.id/index.php/snts/article/view/86 (diakses 12 November 2021)

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini, diantaranya:
1. Apa persepsi siswa terhadap pembelajaran KIR menggunakan Google Classroom?
2. Apakah pembelajaran KIR menggunakan Google Classroom lebih efektif dibanding
pembelajaran tanpa Google Classroom?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dalam penulisan karya tulis ini, diantaranya:
1. Untuk mengetahui persepsi siswa terhadap penggunaan Google Classroom pada mata
pelajaran KIR
2. Untuk mengetahui perbandingan efektivitas mata pelajaran KIR dengan dan tanpa
Google Classroom

1.4 Batasan Masalah


Adapun batasan terhadap beberapa hal agar karya tulis ini lebih terfokus kepada tujuan yang
ingin dicapai, diantaranya:
1. Sampel yang diuji merupakan siswa kelas 11 dan 12 dari MAN IC Serpong
2. Uji sampel diambil berdasarkan hasil pembelajaran di masa pandemi

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian ini mengandung sejumlah manfaat yang bisa diharapkan, sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap pengembangan
ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan langsung dengan peningkatan hasil
belajar KIR di SMA.
b. Penelitian ini bisa menjadi bahan kajian bagi peneliti lainnya termasuk perguruan
tinggi, lembaga pendidikan lainnya, dan lembaga swadaya masyarakat untuk
memahami dan peduli terhadap masalah pendidikan.
c. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi motivasi untuk meningkatkan proses
belajar mengajar, sehingga bagi para pendidik bisa meningkatkan peran serta dalam
proses pembelajaran untuk lebih memacu siswa untuk aktif dan berpartisipasi lebih
baik.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan media alternatif yang digunakan dalam pembelajaran.
b. Meningkatkan wawasan guru mengenai media pembelajaran kreatif lainnya. 
c. Siswa dapat belajar lebih mudah dalam memahami konsep pelajaran. 
d. Waktu belajar siswa menjadi lebih singkat dan fleksibel.

2
1.6 Kebaruan
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya terkait topik persepsi
siswa terhadap penggunaan Google Classroom diantaranya adalah:
1. Pada tahun 2021, Melma Rohani dan Zulfah mengadakan penelitian yang berjudul
Persepsi Siswa terhadap Pembelajaran e-Learning melalui Media Google Classroom
untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SMP Negeri 1 Kuok. Penelitian ini menyatakan
bahwa analisis data yang diperoleh dari hasil angket minat belajar siswa, dapat
disimpulkan bahwa minat belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran elearning
melalui Google Classroom dengan rincian rata-rata interpretasi yang kuat dan
kemampuan yang kuat untuk menjelaskan interpretasi. Dengan rincian rata-rata
interpretasi berdasarkan aspek-aspeknya, yaitu: 1) aspek perasaan senang sebanyak 60%
dengan kategori senang, 2) ketertarikan siswa sebanyak 50% dengan kategori kuat, 3)
perhatian siswa sebanyak 40% dengan kategori sangat kuat, dan 4) terlibat aktif sebanyak
50% dengan kategori kuat. Dari hasil hasil analisis tersebut, indikator perasaan senang
paling tinggi dibandingkan indikator yang lainnya sebanyak 60%.

2. Pada tahun 2020, Lily Parnabhakti dan Nicky Dwi Puspaningtyas juga mengadakan
penelitian yang berjudul Persepsi Peserta Didik Pada Media Powerpoint Dalam Google
Classroom. Penelitian ini menyatakan bahwa Berdasarkan hasil angket Sikap Belajar
Siswa Menggunakan Media Powerpoint Dalam Google Classroom disimpulkan  bahwa 
media  powerpoint  relevan  digunakan  dalam  pembelajaran  materi limit fungsi aljabar
kelas XI MIPA 2 di SMA Negeri 5 Bandar Lampung, media pembelajaran  ini  juga 
memudahkan siswa dalam pembelajaran menggunakan Google Classroom di masa 
pandemi COVID-19 karena sifatnya yang mudah digunakan, ukuran file yang kecil, 
praktis dan tidak memerlukan banyak biaya kuota untuk mengakses pembelajaran.  secara
umum dapat meningkatkan semangat pembelajaran, mudah dipahami, dapat  menambah
wawasan siswa. Namun demikian beberapa responden masih ragu–ragu, oleh karena itu
perlu mengembangkan variasi media powerpoint.

Dari kedua penelitian tersebut, penulis membuat pembaruan dengan melihat kebutuhan
siswa MAN IC Serpong dalam mata pelajaran KIR. Yaitu, dengan penggunaan Google
Classroom dalam berinteraksi dengan guru. Maka dari itu, kita perlu menyurvei bagaimana
persepsi siswa terhadap penggunaan Google Classroom pada mata pelajaran KIR. Tentunya,
persepsi siswa dapat memiliki pengaruh baik dan juga pengaruh buruk. Maka penulis
harapkan, dengan adanya penelitian ini, para siswa MAN IC Serpong dapat meningkatkan
minat serta motivasi dalam pembelajaran KIR serta Menemukan persepsi baik yang dapat
mengubah persepsi orang lain sehingga semakin semangat dalam belajar KIR.

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Terkait


1. Persepsi Siswa
Menurut Solso dkk (2007: 75) persepsi (perception) melibatkan kognisi tingkat
tinggi dalam penginterpretasian terhadap informasi sensorik. Persepsi dibagi menjadi
dua bentuk yaitu positif dan negatif persepsi positif merupakan penilaian individu
terhadap suatu objek atau informasi dengan pandangan yang positif atau sesuai
dengan yang diharapkan dari objek yang dipersepsikan atau dari aturan yang ada.2
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa Persepsi positif timbul akibat
kepuasan seseorang terhadap apa yang diterimanya. Sedangkan persepsi negatif
merupakan tanggapan atas ketidakselarasan terhadap objek yang dipersepsikan.

Noeng Muhadjir dan Arif Rohman (2009: 105) mengemukakan pada hakikatnya
aktivitas pendidikan selalu berlangsung dengan melibatkan pihak-pihak sebagai aktor
penting yang ada di dalam aktivitas pendidikan, aktor penting tersebut adalah subjek
yang memberi disebut pendidik, sedangkan subjek yang menerima disebut peserta
didik.3
Peserta didik atau siswa ini tentunya memiliki persepsi terhadap informasi yang
diterimanya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa
merupakan tanggapan seorang siswa terhadap pembelajaran yang diterimanya dari
seorang guru.

2. Karya Ilmiah Remaja


Menurut KBBI karya artinya hasil perbuatan. Sedangkan Ilmiah artinya
memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Lalu, arti remaja adalah mulai dewasa.4
Dilansir dari smansagerung.sch.id yang mengemukakan bahwa secara umum karya
ilmiah remaja merupakan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler sendiri memiliki ajang
pembentukan bakat dan ajang kreativitas peserta didik dalam rangka mengaktualisasi
dan mengoptimasi dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh siswa dari
proses pembelajaran dalam berbagai mata pelajaran atau bidang studi. Karya ilmiah
remaja merupakan suatu karya yang dihasilkan oleh remaja melalui cara berpikir

2
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jp3m/article/view/1951/1333 (diakses 12 November 2021)
3
https://eprints.uny.ac.id/9927/2/bab2.pdf (diakses 12 November 2021)
4
https://kbbi.kemdikbud.go.id/ (diakses 12 November 2021)

4
yang menurut kaidah penalaran yang logis, sistematis, rasional, dan ada koherensi
antar bagian-bagiannya.5
3. Kegiatan di Masa Pandemi
Menurut KBBI (2021), masa dapat diartikan sebagai jangka waktu yang agak
lama terjadinya suatu peristiwa penting; zaman. Sedangkan Pandemi merupakan
wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas.6

Menurut (SMAN 1 GERUNG, 2021, 1) pandemi adalah sebuah kasus penyebaran


penyakit di wilayah yang luas, misalnya beberapa benua, atau di seluruh dunia.
Penyakit endemik yang meluas dengan jumlah orang yang terinfeksi yang stabil
bukan merupakan pandemi.

Dikutip dari (Stanford, 2002, 1) masa itu bagaikan sebuah garis yang terhingga.
Yang dimana masa itu adalah sesuatu yang memiliki sebuah awalan dan akhiran
sebagai petunjuk bahwa interval antara kedua itu berhingga.

4. Pendidikan
Menurut (Andrianto, 2021) pendidikan adalah suatu komunikasi verbal antar
individu satu ke individu lainnya dengan langsung bertatap muka. Komunikasi dalam
hal pemberian pengetahuan bersifat timbal balik atau pertukaran informasi antara
sang guru dengan sang murid. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (selanjutnya ditulis UU
Sisdiknas) menyatakan: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Selaras dengan hal itu, Nurani
Soyomukti dalam bukunya “Teori-teori Pendidikan” mengatakan “Pendidikan
nasional adalah pendidikan yang demokratis yang bertujuan untuk membangun
masyarakat yang demokratis. Sistem pendidikan nasional yang demokratis bukan
berarti menolak kenyataan adanya perbedaan di dalam tingkat-tingkat kecerdasan
manusia sebagai karunia Ilahi. Sistem pendidikan demokratis adalah memberikan
kesempatan yang sama untuk seluruh rakyat sesuai dengan kemampuan dan bakatnya
masing-masing untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas”.7

5
https://smansagerung.sch.id/ekstrakurikuler/kir-karya-ilmiah-remaja (diakses 12 November 2021)
6
https://kbbi.kemdikbud.go.id/ (diakses 12 November 2021)
7

https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/58-masa-pandemi-pembelajaran-di-masa-pandemi-c
ovid-19 (diakses 12 November 2021)

5
Dikutip dari (dosen LPTK dan widyaiswara dari LPMP dan P4TK, n.d., 2) Secara
universal, terdapat tiga jenis pendidikan yang selama ini mendasari kehidupan
manusia yaitu:
1) Logika yang dapat membedakan antara benar dan salah;
2) Etika yang dapat membedakan antara baik dan buruk; serta
3) Estetika yang dapat membedakan antara indah dan jelek.8

2.2 Pengertian Kata Kunci


Dari pembahasan di atas, penulis memaparkan beberapa pengertian kata kunci sebagai
berikut:
1. Persepsi siswa: Tanggapan seorang siswa terhadap pembelajaran yang diterima
melalui interaksi dengan seorang guru.
2. Google Classroom: Produk perusahaan Google yang digunakan sebagai media
pendukung pembelajaran daring.
3. Kajian Ilmiah Remaja: Suatu karya yang dihasilkan oleh remaja melalui cara
berpikir yang menurut kaidah penalaran yang logis, sistematis, rasional, dan ada
koherensi antar bagian-bagiannya.
4. Masa Pandemi: Waktu atau lamanya suatu daerah terjangkit suatu wabah.
5. Pendidikan: Proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dengan cara berkomunikasi verbal maupun nonverbal.

8
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PENELITIAN%20PENDIDIKAN.pdf (diakses 12 November 2021)

6
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat : Kampus MAN Insan Cendekia Serpong
Waktu : Januari - Maret 2022

3.2 Desain Penelitian


Metode penelitian yang akan penulis gunakan pada penelitian ini adalah metode
kualitatif. Pada metode ini penulis tidak mengumpulkan data berdasarkan prosedur
statistik ataupun bentuk hitungan lainnya. Melainkan metode yang fokus pada
pengamatan atas persepsi siswa terhadap penggunaan Google Classroom pada mata
pelajaran KIR yang memudahkan penulis dalam mencari informasi lebih dalam untuk
mencapai tujuan penelitian.

3.3 Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dan siswi kelas 11 dan 12
MAN IC Serpong. Sampel pada penelitian ini merupakan siswa siswi yang akan mengisi
form angket secara sukarela dengan target minimal 25 siswa-siswi kelas 11 dan 25
siswa-siswi kelas 12.

3.4 Langkah-langkah Penelitian


Penelitian ini akan menggunakan langkah-langkah sistematis dan terstruktur yang akan
ditampilkan sebagai berikut:
1. Identifikasi dan merumuskan masalah
2. Menetapkan judul penelitian
3. Membuat rancangan penelitian
4. Mempersiapkan bahan referensi sebagai alat penunjang untuk memperoleh hasil
penelitian
5. Merangkai proposal penelitian
6. Menyusun pertanyaan yang akan digunakan dalam lembar kuesioner
7. Membuat laporan hasil penelitian
8. Membuat kesimpulan dan hasil penelitian

7
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data pengukuran yang akan dianalisis nantinya, peneliti
akan menggunakan teknik penyebaran angket. Kuesioner atau angket merupakan daftar
pertanyaan tertulis yang diberikan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap
pertanyaan yang disajikan. Untuk itu, peneliti akan menggunakan teknik penyebaran
angket guna mengetahui persepsi siswa MAN Insan Cendekia terhadap penggunaan
Google Classroom pada mata pelajaran KIR. Angket yang akan digunakan peneliti untuk
memudahkan dalam pengumpulan tanggapan responden memiliki rumusan pertanyaan
sebagai berikut:

3.6 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan data dengan teknik
penyebaran angket dalam bentuk kuesioner menggunakan Google Form. Penyebaran
angket menggunakan Google Form ini merupakan salah satu upaya dalam mencegah
penyebaran virus COVID-19.

Anda mungkin juga menyukai