Anda di halaman 1dari 9

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Ejournal STKIP PGRI Pacitan (Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Persatuan...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM


BERBASIS SCHOOLOGY PLATFORM UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR
DAN KUALITAS PEMBELAJARAN PPKN DI ERA 4.0

Yuliyatno
Madrasah Aliyah Negeri 2 Bojonegoro
Email: tabrizyyuli@gmail.com

Abstrak
Telah banyak penelitian dilakukan dalam upaya pengembangan model pembelajaran flipped classroom
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran , namun penelitian yang menggabungkan model pembelajaran
flipped classroom dengan schoology apps belum banyak mendapatkan perhatian. Tujuan dari penelitian
ini antara lain untuk: 1) mendeskripsikan langkah-langkah penerapan pembelajaran flipped classroom
berbasis schoology apps pada pembelajaran PPKn ; 2) mengidentifikasi efek dari penerapan model
pembelajaran ini terhadap minat belajar dan kualitas pembelajaran PPKn. Desain penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang melibatkan 32 siswa pada mata pelajaran
PPKn. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi, interview, pre- dan post-test,
serta kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah theme-analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa: 1) terdapat beberapa langkah dalam menerapkan model pembelajaran flipped classroom
berbasis schoology apps, antara lain pre-action, action, dan tahap post-action; 2) terdapat beberapa efek
positif yang dihasilkan setelah penerapan model pembelajaran ini antara lain meningkatkan motivasi,
minat belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPkn. Penelitian lanjutan tentang bagaimana
respons siswa terhadap penerapan flipped classroom berbasis schoology apps direkomendasikan untuk
dilakukan demi perbaikan penerapan model pembelajaran ini.
Kata kunci: Flipped classroom , Schoology Platform , kualitas pembelajaran , minat belajar , PPKn

PENDAHULUAN mencapai tujuan pembelajaran tersebut adalah


Pada era revolusi industri 4.0 saat ini, teknologi model pembelajaran flipped classroom.
memberi dampak yang cukup besar pada kehidupan Flipped classroom adalah pendekatan pem­
manusia, tidak terkecuali pendidikan. Salah belajaran dengan cara membalikkan kegiatan
satu efek positif lajunya teknologi dalam bidang pembelajaran yang biasanya dilakukan di kelas
pendidikan adalah bahwa guru dituntut untuk lebih menjadi pekerjaan yang harus dilakukan di rumah
kreatif dan inovatif untuk memanfaatkan teknologi atau di mana saja di luar kelas (Natalie, 2012).
dalam proses pembelajaran (Yulietri, 2015). Untuk Flipped classroom merupakan pembalikan prosedur
menjawab tantangan tersebut, pelaku pendidikan pembelajaran tradisional, di mana yang biasanya
harus mampu melakukan perubahan dalam proses dilakukan di kelas dalam pembelajaran tradisional
belajar mengajar. menjadi dilaksanakan di rumah dalam flipped
Pada dasarnya Kurikulum 2013 adalah pijakan classroom, dan yang biasanya dilaksanakan di
yang tepat yang memberikan perubahan pola rumah sebagai PR dalam pembelajaran tradisional
pengajaran konvensional (siswa yang cenderung menjadi dilaksanakan di kelas dalam flipped
pasif) menjadi lebih aktif dan kreatif (Akbar, 2015). classroom. Sebab itu disebut terbalik-pembelajaran
Dalam konteks pembelajaran aktif, guru tidak kelas terbalik (Knewton, 2011).
hanya sebagai fasilitator, yang menyampaikan ilmu Gambar.1 Perbedaan Model Pembelajaran
pengetahuan kepada siswa tetapi juga melibatkan Flipped classroom dengan pembelajaran
siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran tradisional (Knewton, 2011)
(Kurniawati, 2010).
Selain itu, dalam proses pembelajaran,
guru harus mampu berinovasi dan memiliki
variasi dan model pembelajaran. Hal ini sangat
terkait dengan upaya guru untuk selalu menjaga
kualitas pembelajaran dan terlebih lagi minat
belajar siswa (Yulietri, 2015). Salah satu pilihan
model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk

1222
Yuliyatno, MePenerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom Berbasis ... 1223

Sumber: https://www.washington.edu/teaching/ Sumber: https://app.schoology.com/user/88104463/


topics/engaging-students-in-learning/flipping-the- info
classroom/ Pada penelitian ini, peneliti sekaligus guru
Lebih lanjut Natalie (2012) mengidentifikasi mata pelajaran PPKn tertarik untuk menerapkan
kelebihan dari model pembelajaran flipped pembelajaran flipped classroom berbasis Schoology
classroom antara lain: 1) siswa memiliki waktu apps pada mata pelajaran PPKn didasari latar
untuk mempelajari materi pelajaran di rumah belakang bahwa, 1) berdasarkan hasil kuesioner
sebelum guru menyampaikannya di dalam kelas yang telah diisi oleh para siswa pada pre-research,
sehingga siswa lebih mandiri; 2) Salah satu strategi terdapat sebanyak lebih dari 83 % siswa yang
yang bisa digunakan sebagai acuan guru dalam menganggap bahwa pelajaran PPKn tidak menarik,
peningkatan minat belajar dan kualitas pembelajaran hal ini peneliti rasakan dengan banyaknya para
itu sendiri. Dengan strategi flipped classroom siswa siswa yang tidak antusias mengikuti pelajaran di
mendapat pembelajaran tidak hanya di dalam kelas kelas; 2) hasil belajar para siswa pada pembelajaran
saja namun di luar kelas siswa juga dapat mengakses PPKn yang belum mencapai KKM 7,5.
atau melihat materi yang diberikan oleh guru secara Sebagai faktor pendukung penerapan
berulang-ulang dengan bantuan internet atau video model pembelajaran flipped classroom berbasis
pembelajaran yang diberikan oleh guru (Syam, schoology apps ini adalah bahwa; 1) terdapat 30
2014). siswa menyatakan memiliki komputer atau laptop
Menurut Johnson (2013) Flipped classroom di rumah, hal ini penting sekali untuk mendukung
merupakan strategi yang dapat diberikan oleh pembelajaran mengingat model pembelajaran ini
pendidik dengan cara meminimalkan jumlah syarat dengan penggunaan teknologi; 2) keseluruhan
instruksi langsung dalam praktek mengajar mereka siswa memiliki telepon seluler (phone-cell)
sambil memaksimalkan interaksi satu sama berbasis sistem operasi android, dengan demikian
lain. Strategi ini memanfaatkan teknologi yang para siswa dapat menggunakan phone cell mereka
menyediakan tambahan yang mendukung materi untuk mengakses schoology apps melalui phone-
pembelajaran bagi siswa yang dapat dengan mudah cell mereka; 3) 30 dari 32 siswa memiliki jaringan
diakses secara online. intrenet di rumah. Jaringan internet di rumah sangat
Salah satu basis aplikasi online yang dapat penting untuk mendukung pembelajaran ini karena
digunakan untuk mendukung flipped classroom basis operasi pembelajaran flipped classroom adalah
adalah aplikasi schoology. Schoology platform siswa mengunduh materi dan lain-lain di rumah.
adalah sebuah aplikasi inovatif yang dibangun di Dari data ini sangat memungkinkan dan tidak sulit
atas inspirasi dari facebook dengan tujuan untuk bagi mereka untuk mengakses pembelajaran melalui
dapat digunakan oleh instructor atau guru menjadi schoology apps karena akses internet sangat penting
alat dan media belajar. Amiroh (2013) menyebutkan bagi penerapan flipped classroom.
beberapa kelebihan dari schoology, antara lain: Tujuan jangka panjangnya, ketertarikan untuk
a) Schoology menyediakan lebih banyak pilihan menerapkan model pembelajaran ini adalah untuk
resources daripada yang disediakan oleh Edmodo. membantu mereduksi dampak negatif penggunaan
b) Schoology dapat menampung jenis soal (question phone-cell dikalangan para siswa. Menurut hasil
bank) yang akan digunakan saat kuis. c) Schoology angket yang disebar kepada para siswa pada tahap
menyediakan fasilitas attandance absensi yang pre-research, sejumlah 79% perangkat mobile ini
digunakan untuk mengecek kehadiran siswa. d) pada umumnya oleh siswa hanya digunakan untuk
Schoology juga menyediakan fasilitas analityc SMS (Short Message Service), telepon, chatting,
untuk melihat semua aktivitas siswa pada setiap facebook, Instagram dan hiburan-hiburan seperti
course, assignment, discussion dan aktivitas lain permainan, youtube dan mendengarkan musik.
yang disiapkan untuk siswa Selain itu fasilitas komputer dan jaringan
Gambar 2. Tampilan schoology internet telah tersebar di tempat-tempat fasilitas
siswa di sekolah, antara lain di ruang perpustakaan,
ruang computer, dan student center. Para siswa
memiliki akses bebas pada fasilitas ini. Hal ini
sangat mendukung bagi peneliti untuk menerapkan
flipped classroom berbasis schoology apps. Peneliti
berharap strategi flipped classroom dengan me­
manfaatkan schoology apps pada penelitian ini
dapat menjadi salah satu strategi alternatif yang
dapat dipilih oleh guru sekaligus peneliti untuk
meningkatkan minat belajar siswa dan terlebih
1224 Jurnal Humaniora, Volume 07, Nomor 03, Juni 2020, Hal. 1159-1230

meningkatkan kualitas pembelajaran PPKn itu treatment dilakukan. Wawancara dilaksanakan


sendiri, mengingat kualitas pembelajaran yang baik secara acak (random) kepada para siswa untuk lebih
akan mendukung hasil belajar siswa. mempertajam hasil observasi. Sedangkan kuesioner
diperlukan untuk menggali data tentang kualitas
pembelajaran PPKn yang diterapkan dengan model
METODE pembelajaran flipped classroom berbasis schoology
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan apps. Kemudian pre-test dan post-test digunakan
penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai desain sebagai dasar ukuran keberhasilan pembelajaran
penelitian, karena jenis penelitian ini sangat tepat yang dilaksanakan. Teknik analisis data dilakukan
untuk mendapatkan data dan mencapai tujuan dengan menggunakan model interaktif. Dengan
penelitian yang ingin dicapai. Pada penelitian tin­ menggunakan 4 tahap antara lain pengumpulan
dakan kelas ini peneliti telah merencanakan untuk data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
melakukan penelitian dalam 3 siklus, masing- kesimpulan (Miles & Huberman, 2009: 16)
masing siklus dilaksanakan dalam 2 kali tatap muka
dalam 1 minggu yang terdiri atas tahap pre-action,
action dan post-action. Penelitian ini dilaksanakan HASIL DAN PEMBAHASAN
pada kelas XI-IPS-4 MAN 2 Bojonegoro sebagai Penerapan model pembelajaran flipped clas­s­
kelas pilot dengan N=32, dikarenakan berdasarkan room berbasis schoology apps
hasil observasi peneliti selama mengajar PPKn ,
Penelitian direncanakan dilaksanakan dalam
pada kelas tersebutlah antusias, minat, motivasi,
3 siklus, namun pada siklus ke-2, hasil penelitian
semangat dan hasil belajar siswa paling rendah di
telah didapatkan, sehingga siklus ke -3 tidak
antara kelas lainnya.
perlu dilaksanakan. Dari hasil penelitian ini dapat
Teknik pengumpulan data yang digunakan dideskripsikan penerapan model pembelajaran
pada penelitian ini antara lain observasi, wawancara, flipped classroom berbasis schoology apps pada
kuesioner, serta pelaksanaan pre-test dan post- setiap siklusnya terdiri dari langkah-langkah yang
test. Observasi digunakan untuk menggali data terangkum dalam tabel di bawah ini:
tentang respons siswa dan minat siswa selama

Tabel 1. Resume kegiatan


pembelajaran flipped classroom

Tahap Aktivitas guru Aktivitas siswa


Siklus I
Dikelas Di luar kelas
Pre-Action 1. Persiapan rencana - Log in pada akun schoology
pembelajaran guru sebagai member
2. Persiapan Materi
pembelajaran
3. Kesiapan akun schoology
guru
4. Kelengkapan unggahan
akun schoology guru
Yuliyatno, MePenerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom Berbasis ... 1225

Tahap Aktivitas guru Aktivitas siswa


Siklus I
Dikelas Di luar kelas
Action 1. Penjelasan kepada siswa 1. Siswa mendengar­kan 1. Siswa mem­buka portal
Pertemuan tentang mekanisme penjelasan guru schoology guru;
I pembelajaran flipped 2. Siswa mencatat tugas yang 2. Siswa meng­unduh materi
classroom berbasis harus dilaksanakan di sesuai arahan;
schoology apps rumah (di luar sekolah) 3. Siswa mem­pelajari materi
2. Pengecekan kesiapan 3. Siswa mengerjakan soal di rumah dan menyusun
perangkat siswa, dan uji pemahaman dasar (pre- bahan diskusi
kelengkapan materi test) 4. Mengerja­kan tugas yang
3. Penyampaian tugas untuk telah di­sampai­kan guru
mengarahkan kegiatan
pembelajaran pertemuan ke
2
4. Uji pemahaman dasar
Action 1. Kegiatan pembelajaran 1. Siswa menyaji­kan materi 1. Siswa mem­buka portal
Pertemuan PPKn dengan model diskusi; scho­ology guru;
II Flipped classroom 2. Siswa ber­kelompok 2. Siswa meng­unduh materi
berbasis schoology apps: mengerja­kan tugas yang sesuai arahan;
1) Mengecek kesiapan di­beri­kan guru; 3. Siswa mempelajari materi
siswa terhadap materi
3. Siswa mem­presentasi­kan di rumah dan menyusun
yang telah di unduh dan
tugas kelompok masing- bahan diskusi;
dipelajari di rumah; 2)
masing; 4. Mengerja­kan tugas yang
Memfasilitasi diskusi
kelas; 3) Memberikan 4. Siswa mengerja­kan uji telah di­sampai­kan guru
tugas kelompok; 4) kompetensi
Mengorganisir Uji
kompetensi (post-test)
2. Penjelasan kepada siswa
tentang mekanisme
pembelajaran flipped
classroom berbasis
schoology apps pada
pertemuan selanjutnya.
Post- 1. Evaluasi kegiatan - -
Action pembelajaran oleh peneliti
2. Perencanaan siklus ke II
Siklus II
Pre-action 1. Persiapan rencana - Log in pada akun schoology
pembelajaran guru sebagai member
2. Persiapan materi
pembelajaran
3. Kelengkapan unggahan
pada akun schoology
1226 Jurnal Humaniora, Volume 07, Nomor 03, Juni 2020, Hal. 1159-1230

Tahap Aktivitas guru Aktivitas siswa


Siklus I
Dikelas Di luar kelas
Action 1. Kegiatan pembelajaran 1. Menyajikan materi 1. Siswa mem­buka portal
Pertemuan PPKn dengan model diskusi; scho­ology guru;
I Flipped classroom berbasis 2. Siswa mengerja­kan tugas 2. Siswa meng­unduh materi
schoology apps; 1) Diskusi individu yang diberikan sesuai arahan;
kelas; 2) Tugas individu; 3) guru; 3. Siswa mem­pelajari materi
Uji pemahaman (pre-test)
3. Siswa mem­presentasi­kan di rumah dan menyusun
2. Penjelasan tentang materi tugas individu masing- bahan diskusi
selanjutnya yang harus masing; 4. Mengerja­kan tugas yang
diunduh dan dipelajari
4. Siswa mengerja­kan uji telah disampai­kan guru
kompetensi
Action Kegiatan pembelajaran 1. Siswa menyajikan materi 1. Siswa mem­buka portal
Pertemuan PPKn dengan model Flipped diskusi; schoology guru;
II classroom 2. Siswa berkelompok 2. Siswa meng­unduh materi
berbasis schoology apps mengerja­­kan tugas yang sesuai arahan;
1. Presentasi tugas individu diberi­kan guru; 3. Siswa mem­pelajari materi
2. (uji kompetensi) Post-test 3. Siswa mem­presentasi­kan di rumah dan menyusun
tugas kelompok masing- bahan diskusi;
masing; 4. Mengerja­kan tugas yang
4. Siswa mengerja­kan uji telah di­sampai­kan guru
kompetensi
Post- Evaluasi kegiatan
action pembelajaran oleh peneliti

Berdasarkan uraian tabel di atas, secara umum Gambar 3. Tampilan halaman course
kegiatan pembelajaran flipped classroom berbasis kelas pada akun schoology guru
schoology dapat dibagi ke dalam 2 ruang, antara lain
kegiatan siswa di dalam kelas dan kegiatan belajar
siswa di luar kelas (di rumah). Hal ini senada dari
apa yang disampaikan oleh Natalie (2012) “Flipped
classroom memiliki konsep dasar bahwa apa yang
dilakukan di kelas pada pembelajaran konvensional
dapat dilakukan di rumah, sedangkan pekerjaan
rumah pada pembelajaran konvensional dilakukan
di dalam kelas”.
Pre-action
Pada tahap ini guru mempersiapkan beberapa Sumber: https://app.schoology.com/course/2294
hal terkait pelaksanaan pembelajaran flipped yang 288941/materials
akan dilaksanakan, antara lain: 1) perangkat pem­
Tampilan pada gambar di atas menunjukkan
belajaran RPP dengan teknik flipped classroom;
bahwa pada masing-masing kelasnya, guru telah
2) Materi pembelajaran yang diunggah pada akun
mengunggah materi-materi yang harus diunduh
schoology guru; 3) serta penugasan. Khusus pada
oleh para siswa di rumah, aktivitas mengunduh dan
hal kelengkapan unggahan materi, guru memposting
mempelajari materi tersebut dilakukan di luar kelas
materi pada course masing-masing kelas, seperti
(di rumah). Sedangkan kegiatan belajar di dalam
yang tampak pada gambar di bawah ini:
kelas lebih pada penguatan keaktifan siswa untuk
diskusi yang difasilitasi guru dan penugasan. Lebih
rinci tampilan materi pada masing-masing bab
seperti yang tercermin pada gambar di bawah ini:
Yuliyatno, MePenerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom Berbasis ... 1227

Gambar 4. Tampilan materi dengan indikator aktivitas belajar, keterlibatan


guru pada masing-masing bab siswa dalam pembelajaran (berada dalam tugas,
mengambil giliran, dan berbagai tugas, mendorong
partisipasi, mendengarkan dengan aktif, dan
bertanya), penggunaan sumber belajar , dan
interaksi belajar. Hasil belajar yang berhubungan
dengan aspek kognitif (pemahaman terhadap materi
pelajaran), aspek afeksi (rasa senang belajar, tidak
tertekan, antusias mengikuti kegiatan pembelajaran,
disiplin dalam tugas, kehadiran siswa), dan aspek
psikomotor (sikap dan perilaku).
Dari tabel 1 di atas dapat dilihat gambaran
secara umum penerapan pembelajaran flipped clas­
Sumber: https://app.schoology.com/course/22 sroom berbasis schoology pada mata pelajaran PPKn.
94288941/materials?f=176263772 Kegiatan kegiatan tersebut meliputi: persiapan
Pada gambar di atas, dalam setiap babnya pada pertemuan pertama I yaitu guru memberi pen­
terdapat beberapa materi yang telah diunggah dan jelasan kepada siswa terkait rencana penerapan
siap diunduh oleh para siswa. Materi tersebut dapat pembelajaran flipped classroom dengan berbantu
berupa video, file teks, atau file unggahan Youtube schoology apps. Tujuan dari penyampaian ini adalah
yang telah direferensikan guru. Selain itu guru dapat agar para siswa memahami bahwa pembelajaran
menambahkan sumber belajar berupa buku teks dan yang akan dilakukan berbeda dengan pembelajaran
penugasan –penugasan yang dapat diunduh para PPKn yang sebelumnya (konvensional) dimana
siswa. pembelajaran bertumpu pada teacher centered.
Guru juga menyampaikan bab dan subtopik mana
Action
yang akan di flipped.
Secara umum kegiatan pembelajaran flipped
terdiri tas 2 ruang dan waktu, yaitu kegiatan Kegiatan Belajar Di Luar Kelas (Di Rumah).
pembelajaran inti di dalam kelas dan kegiatan Ruang dan waktu pembelajaran di luar
pembelajaran mandiri di luar kelas (di rumah). Ada­ kelas dapat dilakukan di rumah atau di mana saja.
pun penjelasan dari masing-masing ruang, waktu Pada kegiatan di luar kelas ini para siswa me­
dan aktivitas adalah sebagai berikut: miliki kewajiban untuk mengunduh materi yang
Kegiatan Belajar Di Dalam Kelas. direferensikan oleh guru dan mempelajarinya
Pada pertemuan pertama, guru menjelaskan sebagai pengganti penjelasan tatap muka seperti
rencana diterapkannya pembelajaran flipped pada pembelajaran konvensional. Setelah siswa
classroom dan bagaimana mengakses akun schoology mengunduh materi dan mempelajarinya, para siswa
guru serta bagaimana siswa masuk akun sebagai menyiapkan bahan untuk diskusi di dalam kelas
member. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data pada pertemuan selanjutnya.
pra-tindakan pembelajaran, untuk menyamakan Terdapat hal yang sangat menguntungkan
persepsi rencana tindakan, dan mendesain dengan aplikasi schoology ini, dimana forum dis­
tindakan yang sesuai. Kondisi pembelajaran kusi tidak hanya dapat dilakukan di dalam kelas
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang pada saat jam pelajaran, namun juga di dalam forum
berlangsung selama ini dan masalah-masalah diskusi akun schoology guru. Pada ruang schoology
yang ada dan solusi tindakan yang seharusnya guru terdapat menu diskusi yang dapat diakses para
ditempuh. Guru menguraikan kepada para siswa siswa mana kala siswa memiliki pertanyaan atau
tentang pembelajaran yang akan dilakukan, serta opini yang akan disampaikan, dan guru dan siswa
menetapkan pertemuan kedua sebagai awal tindakan lainnya dapat secara langsung bergabung pada
kelas atau siklus pertama. Rencana atau skenario ruang diskusi tersebut dengan adanya notifikasi
tindakan diimplementasikan pada pertemuan yang pada akun masing-masing. Hal ini selaras dengan
kedua dengan materi Hak asasi manusia. Guru hasil penelitian (Putra, 2010) bahwa pembelajaran
sekaligus sebagai peneliti melaksanakan kegiatan dengan model flipped classroom juga membantu
sebagaimana yang sebelumnya telah ditulis/ siswa untuk dapat lebih aktif dan lebih menekankan
ditetapkan dalam skenario pembelajaran. kemandirian belajar siswa secara individu.
Fokus penelitian tindakan ini adalah aktivitas Post-Action
guru, aktivitas siswa, minat belajar dan kualitas Pada tahap post-action ini, guru sekaligus
pembelajaran PPKn. Aktivitas pembelajaran peneliti melakukan evaluasi dan refleksi
menyangkut kegiatan belajar mengajar di kelas pembelajaran. Guru melakukan penilaian uji
1228 Jurnal Humaniora, Volume 07, Nomor 03, Juni 2020, Hal. 1159-1230

kompetensi dan menganalisis kekurangan dan Selain itu dengan pembelajaran flipped
hal hal yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran classroom berbasis schoology ini, para siswa
flipped classroom. Berdasarkan hasil pengamatan tampak lebih serius dalam mengikuti pembelajaran
dalam proses pembelajaran, flipped classroom dapat PPKn , Hal ini tampak dari 89% siswa benar-
terlaksana dengan baik sesuai dengan perencanaan, benar menjalankan instruksi guru dan mengerjakan
meski terdapat beberapa catatan selama pelaksanaan, hal hal yang disyaratkan dalam pembelajaran
antara lain kurangnya pemahaman siswa tentang ini. Berbeda sekali ketika guru menggunakan
pembelajaran flipped classroom, ketidakdisiplinan model pembelajaran konvensional sebelumnya.
siswa dalam mengikuti arahan tugas dan instruksi. Sebagaimana hasil wawancara dengan salah satu
Kendala tersebut perlu ditemukan solusinya siswa berinisial TK yang menyampaikan bahwa:
agar pembelajaran yang akan datang terlaksana
“….kali ini beda ya, aren bagi saya hal
dengan lebih baik dan tujuan pembelajaran dapat
ini baru, saya antusias banget untuk tau, dan
tercapai secara maksimal. Pada siklus I, masih
termotivasi untuk mengerjakan semua yang
terdapat beberapa siswa yang belum memahami
diperintahkan…” (wawancara, 07/08/2019)
bagaimana mekanisme pembelajaran flipped
classroom, sehingga terdapat 5 dari siswa yang Berdasarkan penelusuran hasil kunjungan
belum mengunduh materi pada pertemuan ke-1, siswa ke akun schoology guru, dapat diketahui bahwa
hal ini disikapi guru dengan menjelaskan lebih terdapat 29 siswa dari 32 siswa yang membuka dan
detail, pembelajaran flipped classroom. Terdapat mengunduh materi serta terlibat aktif dalam forum
juga 3 siswa yang belum mengunduh materi melalui diskusi yang ada pada akun schoology guru. Dalam
akun schoology guru, dikarenakan terkendala oleh forum diskusi tersebut para siswa bertanya mulai
jaringan internet di rumahnya, mengingat rumah hal-hal yang bersifat teknis sampai hal yang bersifat
beberapa siswa lokasinya para urban dan suburban substantif materi pembelajaran. Pada tahap ini peran
area. Hal ini juga dapat mengganggu aktivitas guru sangat krusial untuk mengamati proses belajar
pembelajaran. Kemudian guru menyarankan kepada di luar kelas (di rumah) serta aktif dalam memberi
para siswa untuk mengunduh materi di sekolah feedback kepada siswa dalam diskusi online melalui
ketika pelajaran selesai. akun schoology tersebut, hal ini dikarenakan
dalam pembelajaran flipped classroom, aktivitas
Minat belajar siswa dan kualitas pembelajaran penyampaian materi seperti penjelasan guru yang
PPKn pada pembelajaran konvensional dilakukan di kelas
Sebagaimana yang tertulis pada bagian menjadi dilakukan di rumah melalui akun schoology
sebelumnya, bahwa terdapat beberapa kendala guru.
yang terjadi selama penerapan pembelajaran Dari segi kualitas pembelajaran PPKn , dengan
flipped classroom, seperti tingkat pemahaman pembelajaran flipped classroom berbasis schoology
siswa tentang pembelajaran flipped classroom dan ini dapat dihasilkan pembelajaran PPKn yang lebih
terdapat beberapa siswa yang mengalami kendala berkualitas, karena dengan schoology apps, materi
keterbatasan jaringan internet dirumah. Namun disusun secara jelas dan runtut. Kreativitas model
secara umum pembelajaran flipped classroom materi lebih bervariasi dari mulai penggunaan
mampu meningkatkan minat belajar siswa untuk materi berbasis video, berbasis teks, atau gambar
mempelajari PPKn , hal ini selaras dengan hasil dapat disajikan dan diunggah pada akun schoology
observasi pada saat pembelajaran dan hasil interview ini. Penelitian yang dilakukan oleh (Roehl, 2013)
pada beberapa siswa serta hasil pengamatan pada flipped classroom meminta siswa untuk mempelajari
forum diskusi yang ada pada akun schoology guru tugas yang berupa materi dan latihan soal melalui
yang mengalami peningkatan . media digital berupa video atau e-book. Hal ini
Pertama, berdasarkan hasil observasi pada selaras dengan opini dan pandangan para siswa saat
saat pembelajaran berlangsung, para siswa antusias diwawancara terkait dengan kualitas pembelajaran
untuk terlibat dan aktif dalam forum diskusi kelas, dengan menggunakan metode flipped classroom
hal ini dikarenakan mereka telah menyiapkan berbasis schoology beberapa siswa menyampaikan
bahan diskusi dirumah. Hal ini selaras dengan hasil hal berikut:
wawancara dengan salah satu siswa berinisial DS.
“…dengan melalui schoology, materi
“…beda banget rasanya, dengan sistem itu jelas banget, urutannya, trus saya bisa
pembelajaran baru ini, saya lebih semangat tau, apa materi materi selnjutnya yang akan
untuk mengikuti pelajaran PPKn, biasanya dipelajari tanpa menunggu penjelasan guru
kan dikelas hanya teori saja” (wawancara, dikelas, bagikuini lebih bagus”. (wawancara/
07/08/2019) FL/09/08/2019).
Yuliyatno, MePenerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom Berbasis ... 1229

“awalnya aku bingung, pembelajaran­ beradaannya. Pada tahap action, peran guru dalam
nya kayak apa sih, tapi begitu aku coba buka- memfasilitasi pembelajaran baik di dalam kelas dan
buka akun schoology pak guru, aku jadi di rumah harus benar-benar maksimal. Guru harus
paham, ooowh…ngene to, aku jadi malah memonitor serta segera merespon diskusi online
penasaran untuk membuka materi materi dan melalui akun schoology nya, agar permasalah belajar
terlibat dalam diskusi online”. (wawancara/ siswa segera teratasi. Pada tahap post-action guru
IHL/09/08/2019) harus menganalisis keberhasilan dan kelemahan
Berdasarkan pendapat para siswa melalui pembelajaran ini dengan melakukan perbaruan jika
wawancara yang dilakukan oleh peneliti dapat di­ terdapat kelemahan dalam praktek pembelajaran ini.
simpulkan bahwa para siswa lebih antusias, tertarik Pada aspek minat belajar dan kualitas pem­
dan lebih memahami kerangka materi pembelajaran belajaran PPKn, model pembelajarn flipped class­
PPKn . Mereka juga lebih disiplin dalam belajar dan room berbasis schoology dapat meningkatkan minat
mengikuti semua rule pembelajaran PPKn dengan belajar siswa pada mata pelajaran PPKn, serta
model flipped classroom berbasis schoology ini. Hal mampu lebih meningkatkan kualitas pembelajaran
yang terpenting dan bersifat krusial yang dihasilkan PPKn dengan kerangka materi yang jelas dan mudah
dari pembelajaran ini adalah bahwa hasil belajar diakses siswa. Penelitian lebih lanjut tentang kendala
siswa mengalami kenaikan yang signifikan dimana pembelajaran, respons siswa pada pembelajaran
pada pembelajaran sebelumnya rata-rata KKM ini diperlukan untuk lebih menyempurnakan
siswa dibawh 7,5 namun melalui pembelajaran ini pelaksanaan dan praktek pembelajaran flipped
rata-rata nilai siswa naik cukup signifikan. Hasil classroom berbasis schoology.
ketuntasan belajar siswa sebagaimana tersaji pada
tabel di bawah ini:
DAFTAR PUSTAKA
Tabel. 3 Ketuntasan belajar siswa (N=32) Akbar, M. (2015) Implementasi Kurikulum 2013,
Jumlah Universitas Negeri Malang,
Pertemuan Uraian %
siswa Amiroh, F. (2013) Studi Komparasi Model Pem­
Siklus I Siswa tuntas 14 43,75 belajaran Traditional Flipped classroom
Pertemuan 1 dengan Peer Instruction Flipped terhadap
Siswa tidak
18 56,25 Kemampuan Pemecahan Masalah, Unnes
dan 2 tuntas
Journal of Mathematics Education Vol 12:
Siklus II Siswa tuntas 29 90,62 No.9.
Pertemuan 3 Siswa tidak Johnson, G. B. (2013). Student Perceptions Of The
3 9,38
dan 4 tuntas Flipped classroom . Columbia: The University
Of British Columbia
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada
siklus I, masih terdapat 56,25% siswa yang tidak Kurniawati, D. (2011) Upaya Meningkatkan
tuntas dalam uji kompetensi, hal ini dikarenakan Kemandirian Belajar Siswa Dalam
para siswa belum memahami seutuhnya metode Pembelajaran PPKn Melalui Model
pembelajaran ini, namun pada siklus II, terdapat COOPERATIVE LEARNING Tipe Kepala
kenaikan yang sangat signifikan terhadap ketuntasan Bernomor Terstruktur Pada Siswa SMPN
belajar siswa. Dengan 2 siklus pembelajaran flipped 2 Sewon Bantul”, Yogyakarta : Universitas
classroom berbasis schoology, praktek pembelajaran Yogyakarta.
PPKn semakin berkualitas, para siswa lebih antusias Knewton. (2011). Flipped classroom : A New
dengan meningkatnya minat belajar siswa. Method of Teaching is Turning The Traditional
Classroom on Its head, (New York : Knewton,
http://www.knewton.com/flipped-classroom.
PENUTUP
Miles, M. B. & Huberman, A. M. (2009). Qualitative
Kesimpulan data Analysis: A Sourcebook of New Methods.
Penerapan model pembelajaran flipped clas­s­ California; SAGE publications Inc
room berbasis schoology pada pembelajaran PPKn Natalie B. Milman. (2012). The Flipped classroom
memerlukan persiapan yang matang baik pada tahap Strategy What is it and can it best be used?.
pre-action berupa penyiapan rencana pembelajaran, Jurnal Internasional Volume 9, Issue 3: 86.
kesiapan materi unggahan serta kelengkapan Roehl, A. (2013) The Flipped classroom : An Oppor­
unggahan. Selain itu kesiapan saran dan prasarana tunity To Engage Millenial Students Through
pembelajaran seperti laptop, phone-cell, dan Active Learning Models, Jurnal Internasional
jaringan internet harus benar-benar dipastikan ke­ Christian University Of Texas Vol 105. No 2.
1230 Jurnal Humaniora, Volume 07, Nomor 03, Juni 2020, Hal. 1159-1230

Syam, A. (2014). “The Flipped Class: Shedding


Light on the Confusion, Critique, and Hype”.
The Daily Riff. Retrieved 7 April 2015.
Yulietri, F. (2015). Model Flipped classroom dan
Discovery Learning Pengaruhnya Terhadap
Prestasi Belajar PPKn Ditinjau Dari
Kemandirian Belajar, Teknodika Volume 13:
2.

Anda mungkin juga menyukai