PENDAHULUAN
1
didik dalam pendidikan. Salah satu faktor utamanya adalah kemampuan
guru menggunakan metode dalam proses pembelajaran.
http://edukasi.kompasiana.com/2013/12/10/masalah-pendidikan-di-
indonesia-dan-solusinya-615212.html
2
belajar secara aktif, sehingga mengakibatkan peserta didik tidak
memiliki antusiasme dalam mengikuti proses belajar mengajar. Dengan
metode belajar mengajar yang telah dikembangkan saat ini peserta didik
dikenalkan dengan hal-hal yang baru, seperti: teknologi yang semakin
canggih untuk mengakses berbagai macam informasi yang diperlukan.
Hal tersebut menjadikan pendidik untuk dapat terus berkreasi dan
menciptakan ide-ide baru agar peserta didik menjadi giat belajar dan
mengerti tentang yang diajarkan.
3
Model Discovery Learning akan membuat pembelajaran lebih bermakna
karena akan mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif
serta mengubah pembelajaran yang semula teacher oriented ke student
oriented Dengan demikian diharapkan peserta didik lebih memahami
materi pembelajaran yang disampaikan.
4
akses, inilah yang dimungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak
waktu.
Pemilihan metode discovery learning pada penilitian ini untuk
mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 di SMK Bhakti Insani Bogor.
Metode discovery learning digunakan karena dapat merangsang siswa
untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Penggunaan metode discovery
learning juga membuat siswa lebih percaya diri karena hasil yang didapat
dari belajar merupakan penemuan sendiri. Selain itu penggunaan metode
discovery dapat membuat siswa lebih kreatif karena materi dari
pembelajaran tidak langsung disajikan secara langsung, tetapi siswa harus
menemukan dan mengolah materi tersebut. Pada penelitian ini juga akan
meneliti terkait kompetensi siswa. Hal ini dikarenakan masih rendahnya
kompetensi siswa pada mata pelajaran Penataan Produk. Penelitian ini
dibatasi pada kompetensi kognitif. Pemilihan kompetensi pada ranah
kognitif karena pada ranah tersebut paling mudah dalam mengujinya
cukup menggunakan tes. Selain itu proses pengukuran kompetensi kognitif
lebih singkat dibandingkan dengan ranah yang lain.
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka perlu
diadakan penelitian tindakan kelas sebagai upaya perbaikan proses
pembelajaran konsep dalam mata pelajaran Penataan Produk , dengan
melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul:
“PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
PENATAAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN GOOGLE
CLASSROOM DI KELAS XII BISNIS DARING DAN PEMASARAN
SMK BHAKTI INSANI KECAMATAN BOGOR SELATAN KOTA
BOGOR
B. RUMUSAN MASALAH
Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan , peneliti
merumuskan masalah utama dalam penelitian ini yaitu “Bagaimanakah
5
penerapan Model Discovery Learning untuk meningkatkan pembelajaran
penataan Produk Dengan menggunakan Google classroom di SMK Bhakti
Insani Bogor?”. Secara spesifik rumusan masalah dalam penelitian ini
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah peningkatan pembelajaran daring Penataan Produk
melalui penerapan Model Discovery Learning di SMK Bhakti Insani
Bogor?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi
SOP Penataan Produk melalui Google Classroom dengan penerapan
Model Discovery Learning di SMK Bhakti Insani Bogor ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Untuk memperoleh dan mendeskripsikan data mengenai peningkatan
pembelajaran Penataan Produk melalui penerapan Model Discovery
Learning di SMK Bhakti Insani Bogor
2. Untuk memperoleh dan mendeskripsikan data mengenai peningkatan
hasil belajar peserta didik pada pembelajaran Penataan produk materi
SOP penataan produk fashion melalui penerapan Model Discovery
Learning di SMK Bhakti Insani Bogor
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat teoritis
Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan diperoleh suatu model
pembelajaran yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran Penataan
Produk sebagai salah satu upaya meningkatkan pemahaman pembelajaran
Penataan Produk khususnya materi SOP Penataan yang nantinya dapat
dijadikan sebagai refrensi bagi peneliti selanjutnya.
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta didik
1) Meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai materi sifat-
sifat cahaya
2) Mendorong peserta didik lebih aktif, kreatif, dan berani
mengungkapkan pendapat
3) Mendapatkan pengajaran yang konkrit yaitu tidak hanya sekedar
konsep melainkan proses suatu kejadian
4) Menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga
peserta didik termotivasi dan merasa antusias dalam mengikuti
pembelajaran.
b. Bagi guru
1) Meningkatnya kemampuan guru dalam mengatasi kendala
pembelajaran Penataan Produk.
2) Dapat memberikan inspirasi bagi guru untuk melakukan proses
belajar pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
yang inovatif sehingga tercipta pembelajaran yang
menyenangkan.
3) Melatih keprofesionalan seorang guru dalam mengembangkan
model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta
didik
c. Bagi sekolah
1. Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam upaya pengadaan
inovasi pembelajaran bagi para guru lain dalam mengajarkan
materi.
2. Sebagai masukan dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran secara intensif dan menggunakan model
pembelajaran yang lebih inovatif agar kualitas pembelajaran lebih
efektif khususnya pada kualitas sekolah.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
8
Menurut Kemmis dan Taggart (Padmono, 2010), penelitian
tindakan kelas adalah suatu penelitian refleksif diri kolektif yang
dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik
sosial mereka, serta pemahaman mereka terhadap praktik-praktek itu dan
terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktek tersebut.
Karakteristik utama penelitian tindakan kelas adalah adanya
partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok
sasaran. Penelitian tindakan kelas harus menunjukkan adanya perubahan
ke arah perbaikan dan peningkatan secara positif. Apabila dengan tindakan
justru membawa kelemahan, penurunan atau perubahan negatif, berarti hal
tersebut menyalahi karakter penelitian tindakan kelas.
9
melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki persoalan
tersebut. Penelitian Tindakan Kelas akan dapat dilaksanakan jika, guru
memang sejak awal menyadari adanya persoalan yang terkait dengan
proses dan produk pembelajaran yang dihadapi di kelas, kemudian dari
persoalan itu guru menyadari pentingnya persoalan tersebut untuk
diperoleh secara professional. Jika guru merasa bahwa apa yang dia
praktikkan sehari-hari di kelas tidak bermasalah maka PTK tidak
diperlukan.
1) Refleksi Diri
Refleksi merupakan cirri khas PTK yang paling esensial. Refleksi yang
dimaksud disini adalah refleksi dalam pengertian melakukan intropeksi
diri, seperti guru mengingiat kembali apa saja tindakan yang telah
dilakukan di dalam kelas, apa dampak dari tindakan tersebut, mengapa
dampaknya menjadi demikian, dan sebagainya.
2) Atas dasar refleksi yang seperti itu, maka guru dimungkinkan untuk
memeriksa dirinya sendiri, terutama terkait kelemahan dan kelebihan
dari pola pembelajaran yang telah ia praktikkan. Kemudian, dari situ ia
berusaha mengatasi berbagai kelemahan tersebut.
3) Kolaboratif
Kolaboratif yang dimaksud disini merupakan upaya perbaikan proses
dan hasil pembelajaran tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti, tetapi
ia harus berkolaborasi dengan guru lain atau kepala sekolah. Penelitian
Tindakan Kelas merupakan upaya bersama dari berbagai pihak untuk
mewujudkan perbaikan yang diinginkan. Kolaborasi ini tidak bersifat
basa-basi, tetapi harus tampil dalam keseluruhan proses perencanaan,
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas sampai dengan menyusun
laporan hasil penelitian.
10
Kelas yang dimaksud disini tidak sebatas pada sebuah ruang tertutup
yang dibatasi dinding dan pintu. Kelas yang sesungguhnya adalah
semua “tempat” dimana terjadi proses pembelajaran antara guru dan
siswa. Jadi, boleh-boleh saja PTK dilakukan di ruang terbuka, seperti
dalam pelajaran olahrarga yang dilakukan dilapangan, yang terpenting
dalam PTK bukanlah kelas atau ruangnya, tetapi fokus perhatian
penelitian kepada proses pembelajaran dalam bentuk interaksi guru dan
siswa.
11
a) Perencanaan (Planning), yaitu persiapan yang dilakukan untuk
pelaksanaan Penellitian Tindakan Kelas, seperti: menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dan pembuatan media pembelajaran.
b) Pelaksanaan Tindakan (Acting), yaitu deskripsi tindakan yang akan
dilakukan, skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dikerjakan serta
prosedur tindakan yang akan diterapkan.
c) Observasi (Observe), Observasi ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan
semua rencana yang telah dibuat dengan baik, tidak ada penyimpangan-
penyimpangan yang dapat memberikan hasil yang kurang maksimal dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan observasi dapat dilakukan
dengan cara memberikan lembar observasi atau dengan cara lain yang
sesuai dengan data yang dibutuhkan.
d) Refleksi (Reflecting), yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan yang
terjadi atau hasil yang diperoleh atas yang terhimpun sebagai bentuk
dampak tindakan yang telah dirancang. Berdasarkan langkah ini akan
diketahui perubahan yang terjadi. Bagaimana dan sejauh mana tindakan
yang ditetapkan mampu mencapai perubahan atau mengatasi masalah
12
secara signifikan. Bertolak dari refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan
dalam bentuk replanning dapat dilakukan.
13
b) Kelebihan model Discovery Learning
Dalam penggunaan model discovery learning ini guru berusaha
meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Maka
model ini memiliki kelebihan sebagai berikut:
Model ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan,
memperbanyak kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses
kognitif/pengenalan siswa.
Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi
individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa
tersebut.
Dapat membangkitkan kegairahan belajar mengajar para siswa.
Model ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berkembang dan maju sesuai dengankemampuannya masing-masing.
Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki
motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat.
Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan
pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.
Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai
teman belajar saja atau sebagai fasilitator, membimbing siswa dalam
kegiatan belajar mengajar.
c) Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model
Discovery Learning
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Discovery
Learning adalah sebagai berikut:
1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan). Pertama-tama pada
tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan
kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi,
agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri.
2) Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah). Setelah
dilakukan stimulation langkah selanjutya adalah guru memberi
14
kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian
salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban
sementara atas pertanyaan masalah).
3) Data collection (pengumpulan data). Ketika eksplorasi berlangsung
guru juga memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis. Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab
pertanyaan atau membuktikan benar tidak hipotesis, dengan demikian anak
didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai
informasi yang relevan, membaca literature, mengamati objek, wawancara
dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
4) Data processing (pengolahan data). Data processing merupakan
kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik
melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Data
processing disebut juga dengan pengkodean coding/ kategorisasi yang
berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi
tersebut siswa akan mendapatkan penegetahuan baru tentang alternatif
jawaban/ penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis.
5) Verification (pentahkikan/pembuktian). Bertujuan agar proses
belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan
atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam
kehidupannya.
6) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi). Tahap
generalitation/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah
kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua
kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Atau tahap dimana berdasarkan hasil verifikasi tadi, anak didik belajar
menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu. Akhirnya dirumuskannya
dengan kata-kata prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.
15
d) Aplikasi Model Discovery Learning dalam Pembelajaran Penataan
produk
Model pembelajaran ini dapat diaplikasikan pada mata pelajaran
Penataan produk dengan materi SOP penataan produk supermarket yang
meliputi perencanaannyam tahap-tahap pelaksanaannya dan evaluasinya.
1. Perencanaan
a. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat,
gaya belajar, dan sebagainya).
b. Menentukan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik.
c. Menentukan materi yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari
contoh-contoh generalisasi).
d. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh,
ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa.
e. Mengatur materi pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang
konkrit ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
f. Mempersiapkan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan pembelajaran:
a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan).
Memberikan rangsangan kepada siswa dengan memberikan
permasalahan kepada siswa baik itu pertanyaan, maupun sesuatu yang
harus dibuktikan. Permasalahan yang diberikan kepada siswa tentunya
berhubungan dengan materi sifat-sifat cahaya baik itu permasalahan
berupa sifat-sifat maupun penggunaan bahan tersebut pada alat yang
digunakan oleh manusia dikehidupan sehari-hari.
b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah).
Berdiskusi untuk mengidentifikasi sebuah masalah yang telah
ditentukan oleh guru. Identifikasi masalah ini bisa dimulai dari contoh
alat yang sering siswa lihat dikehidupan sehari-hari mereka yang
kemudian mereka analisis serta menggolongkan alat-alat tersebut.
16
c. Data collection (pengumpulan data)
Pengumpulan data dilakukan untuk mencari kebenaran data dari hasil
identifikasi siswa. Pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara
wawancara, observasi, angket dan sebagainya. Pada materi ini
pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara pemberian lembar
kegiatan percobaan dan media objek untuk selanjutnya oleh siswa
dilaksanakan dengan tujuan membuktikan kebenaran data yang telah
didapatkan sebelumnya. Percobaan yang dilakukan akan lebih
menekankan pada pembuktian dari sifat-sifat cahaya.
d. Data processing (pengolahan data)
Data yang telah diperoleh pada saat pengumpulan data kemudian
diproses dan disusun secara sistematis oleh siswa, baik itu dengan
berupa tabel maupun laporan sederhana yang tidak terstruktur.
e. Verification (pembuktian)
Setelah data dapat diolah, siswa mencari contoh-contoh benda dan alat
yang sering mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk
mempermudah pekerjaan mereka sesuai dengan sifat serta kegunaan
benda tersebut.
f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Menarik kesimpulan dari keseluruhan kegitan yang telah
dilaksanakan untuk selanjutnya menjawab dan memecahkan
masalah. Kesimpulan yang akan didapatkan oleh siswa adalah
berupa sifat-sifat yang dimiliki oleh benda-benda yang digunakan
manusia, contoh-contoh benda tersebut sesuai dengan sifatnya serta
penggunaan benda tersebut sebagai bahan penyusun alat-alat yang
sering digunakan manusia di kehidupan sehari-hari.
C. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Pengertian belajar sangat komplek, tidak dapat diartikan dengan pasti,
sebab pendapat ahli yang satu dengan ahli yang lainnya dalam
17
memberikan pengertian belajar berbeda-beda. Hal ini tergantung pada
aliran yang dianutnya.
18
belajar atau siswa. Hasil belajar dari kegiatan belajar disebut juga
dengan prestasi belajar.
19
Prestasi dalam bidang akademik berarti hasil yang diperoleh
dari kegiatan di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan
biasanya ditentukan melalui sebuah pengukuran “Measurement” dan
penilaian atau “evaluasi”
20
Faktor dari luar yang mempengaruhi hasil belajar adalah kualitas
pengajaran. Yang dimaksud dengan kualitas pengajaran adalah tinggi
rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam
mencapai tujuan pengajaran.
D. Pembelajaran Online
21
E. Kajian Mengenai Materi
a. Pengertian Penataan Produk
Display (pemajangan barang) merupakan salah satu aktivitas
terpenting dalam keseharian operasional pengelolaan sebuah toko output
yang dihasilkan dari aktivitas yang satu ini berpengaruh langsung pada
tingkat keberhasilan penjualan di dalam toko, terlebih bagi toko-toko ritel
modern yang memiliki format layanan mandiri (swalayan) seperti
minimarket, supermarket maupun hypermarket. belakangan, display yang
dilakukan oleh para peritel modern berkembang semakin inovatif,
terutama sejak semakin banyaknya peritel yang memahami konsep dan
pemanfaatan alat bantu display (visual merchandising) yang kini semakin
populer. bentuk arsitektur sebuah toko menunjukkan status sosial, budaya
dan perubahan dari ekonomi setempat. dahulu, bentuk ritel berupa toko-
toko milik suatu keluarga yang berdiri sendiri. Kini berubah menjadi toko-
toko di dalam satu arcade atau suatu mall di mana arcade, promenade,
gallery, sebagai satu area terlindung dengan suasana menyenangkan.
Konsep ini menjadi gambaran makin
Penulis buku pemasaran dalam salah satu buku terlarisnya,
Emotional Branding mengungkapkan munculnya kecenderungan
perdagangan eceran (retail) yang mampu menjadi sebuah kekuatan
promosi. Mengalahkan kekuatan dari media periklanan sendiri. Retailing
has become advertising. Hal ini diperoleh lewat kekuatan ritel-ritel yang
tak semata karena menawarkan harga produk yang murah. Melainkan lebih
karena kecerdikan retailer menciptakan kesan nyaman kepada konsumen
saat menghadapi produk dalam sebuah pusat perbelanjaan.
Kegiatan display (penataan produk) merupakan kegiatan dari suatu
perusahaan untuk memajangkan barang dengan baik dalam ruangan
maupun diluar ruangan untuk dapat memengaruhi calon konsumen secara
langsung maupun tak langsung terhadap barang yang akan dijual, dengan
demikian display merupakan suatu peragaan untuk mempengaruhi
konsumen melalui demonstrasi pemajangan barang sehingga memperoleh
22
kesan tersendiri bagi konsumen (semi personal). Secara etimologi, display
(istilah dalam bahasa inggris) berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari
dua kata yaitu: dis artinya terpisah dan plicare artinya melipat. Jadi
display diartikan sebagai membuka lipatan untuk melihat.
Menurut para ahli dapat diuraikan sebagai berikut:
William J.Shultz, “Display consist of stimulating customers
attention and interest in a product or a store, and desire to buy the
product or patronize the store, through direct visual appeal”. Display
adalah suatu cara mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko
atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik
penglihatan langsung (direct visual appeal).
Menurut Buchari Alma adalah sebagai berikut, “Display ialah
keinginan membeli sesuatu yang tidak di dorong oleh seseorang, tapi
didorong oleh penglihatan ataupun oleh perasaan lainnya”.
b. Fungsi display
23
Display dapat menciptakan suatu image yang diinginkan dan
mempertahankan posisi lembaga retailer store pada daerah pemasarannya.
24
tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan Guided
Discovery Learning dapat meningkatkan penguasaan konsep bagian-
bagian tumbuhan pada siswa kelas II SDN Pringo Kecamatan
Bululawang Kabupaten Malang.
c. Yunari, Naviah (2012) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar
Siswa Melalui Penerapan Model Discovery Learning Materi Pecahan
Di Kelas III SDN 1 Wonorejo Kecamatan Pagerwojo Kabupaten
Tulungagung”. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dengan
penerapan model discovery learning, diperoleh peningkatan hasil
belajar matematika materi pecahan pada siswa di kelas III.
Peningkatan hasil belajar dari pratindakan, siklus I ke siklus II sebagai
berikut. Pada tahap pra tindakan rata-rata nilai kelas 53,73 dengan
prosentase ketuntasan 32%. Siklus I dari pertemuan 1 ke pertemuan 2
mengalami peningkatan rata-rata sebesar 3,16 dengan peningkatan
persentase ketuntasan secara klasikal sebesar 10%. Siklus II dari
pertemuan 1 ke pertemuan 2 mengalami peningkatan rata-rata sebesar
9,22 dengan peningkatan prosentase ketuntasan secara klasikal sebesar
16 %. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
terjadi peningkatan hasil belajar Matematika setelah diterapkan
pembelajaran menggunakan model discovery learning.
Merujuk dari beberapa temuan penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan model Discovery Learning, peneliti merasa tertarik untuk
menggunakan model tersebut dalam meningkatkan pemahaman belajar
peserta didik. Peneliti yakin dengan model Discovery Learning ini, akan
dapat meningkatkan pembelajaran Penataan produk dengan materi SOP
penataan Prodduk.
25
Materi Pembelajaran PENATAAN PRODUK
Pokok bahasan : SOP Penataan Produk
Standar Kompetensi:
3.10 Menerapkan SOP Penataan produk dink, food, fresh dan kosmetik di supermarket. Fashion
dan sport
4.10 Melaksanakan Penataan produk drink, food, fresh dan kosmetik di supermarket. Fashion
dan sport berdasarkan SOP perusahaan
26
dalam pembelajaran sehingga peserta didik dapat mengalami dan
menemukan sendiri konsep-konsep yang harus ia kuasai. Dengan demikian
materi pembelajaran yang disampaikan dapat diproses dengan baik oleh
peserta didik.
Kemudian pada pembelajaran dengan penerapan model discovery
learning dapat memberi pengalaman belajar secara langsung melalui
penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah.
Dalam model ini pembelajaran Penataan produk dapat dilakukan melalui
berbagai kegiatan seperti pengamatan, pengujian atau penelitian, diskusi,
penggalian informasi melalui tugas baca atau wawancara, disamping itu
juga pendekatan ini dapat memberi peluang pada peserta didik agar dapat
belajar lebih bermakna
Keberhasilan penggunaan model discoveri learning dalam
pembelajaran konsep SOP penataan produk dengan sendirinya akan dapat
meningkatkan hasil belajar (kognitif, psikomotor), terutama pada
pemahaman konsep. Untuk dapat mencapai tujuan perbaikan kualitas
pembelajaran konsep SOP Penataan Produk dikelas XII SMK Bhakti
Insani Bogor, peneliti menyusun pembelajaran dengan penerapan model
discovery learning melalui Google Classroom pelaksanakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), peneliti berkolaborasi dengan guru kelas. PTK
akan dilaksanakan dengan 2 siklus.
Dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan dalam masalah
penelitian tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut : “ada
peningkatan dalam pembelajaran konsep menggunakann Google Clssroom
Materi SOP Penataan Produk menggunakan Model Discovery Learning di
kelas XII BDP SMK Bhakti Insani”
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penlitian tindakan kelas (PTK). PTK
merupakan salah satu upaya perbaikan mutu proses pembelajaran dan hasil
belajar siswa, diaman ada pencermatan terhadap kegiatan belajar beruapa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi di dalam kelas
secara bersamaan (Arikunto, et al, 2006:3). Penelitian tindakan kelas
dilakukan secara kolaboratif antara guru yang bertindak sebagai pelaku
tindakan dan peneliti sebagai mitra kerja.Dengan begitu, diharapkan ada
pemecahan masalah dan perbikan mutu pembelajaran di kelas.
a. Tempat
Tempat penelitian yang digunakan adalah SMK Bhakti Insani Bogor , yang
beralamat di Jalan Batu Tulis No 5C Bogor.
b. Waktu
Waktu penelitian yang digunakan adalah pada bulan 19 Oktober 2020 – 2
November 2020
a. Subyek
Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas XII SMK Bhakti Insani
Bogor yang berjumlah 25 siswa,yang terdiri dari 17 perempuan dan 8
laki-laki.
b. Obyek
28
Objek pada penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar siswa
dengan menggunakan metode pembelajaran dengan model Discovery
Learning.
D. Variabel Penelitian
Ada dua dimana varibel itu terdiri dari variabel bebas dan variabel
terikat.
1) Keaktifan Belajar
Keaktifan belajar merupakan suatu tindakan yang akan dilakukan
peserta didik dalam proses pembelajaran.
29
tindakan kelas dengan menggunakan model Discoveri Learning. Post test
dimaksudnya mengetahui prestasi belajar peserta didik setelah diberi
implementasi tindakan kelas dengan menggunakan model Discoveri
Learning
a. Tes
b. Observasi
30
Observasi atau mengamati adalah menatap kejadian, gerakan,
terhadap kelas.
c. Wawancara
d. Metode Dokumentasi
data sekolah, data siswa, hasil belajar siswa serta rekaman para tindakan
penelitian.
e. Analisis Deskriptif
31
menjelaskan bahwa nalisis deskriptif adalah bagian dari analisis yang
f. Analisis Komperatif
F. Prosedur Penelitian
32
c) Mengelompokan siswa dalam kelompok-kelompok kecil
berjumlah 5 orang dengan tingkat kemampuan beragam
d) Merancang dan menyusun LKPD
b. Tahapan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dalam tahap ini kegiatan
pembelajaran yang dirumuskan diaplikasikan dalam kelas di Google
Classrrom . Dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
Peneliti sebagai guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan model Discovery Learning.
Langkah pertama guru mengucapkan salam menanyakan kabar,
dan menyuruh anak mengabsen di link yang sudah diberikan oleh guru,
berdoa kemudian memberikan motivasi
Langkah pembelajaran diawali dengan pengeksplorasian
pengetahuan awal peserta didik mengenai materi SOP penataan produk
, kemudian menyebutkan jenis departemen. Pada langkah ini, guru
sebagai motivator mmembangun motivasi peserta didik.
Pembelajaran dilanjutkan dengan meng share materi berupa video,
ppt Lkpd. Penayangan video interaktif ini menjadi salah satu langkah
dalam membangun motivasi peserta didik sekaligus memberikan
penginderaan mengenai materi pembelajaran yang dilakukan.
Guru memberikan penjelasan sedikit tentang materi dengan
bantuan media diatas, kemudian memberikan pertanyaan kepada peserta
didik berhubungan dengan materi yang disampaikan.
Peserta didik bekerja dalam kelompok untuk melakukan
pembahasan berkaitan dengant tehnik penataan barang dagangan
Kegiatan diskusi ini dilakukan untuk memberikan pengalaman
33
langsung kepada peserta didik untuk menemukan sendiri konsep-
konsep dalam materi penataan produk sehingga lebih memahami materi
tersebut.
Peserta didik bertanya akan materi yang di berikan
Peserta didik membuat kesimpulan dari hasil pengamatannya
berupa laporan sederhana.
Salah satu perwakilan peserta didik mempresentasikan masing-
masing hasil percobaan yang telah dilakukan kelompoknya.
Pada akhir pembelajaran, pembelajaran ditutup dengan
menyimpulkan dan merespon kegiatan yang telah dialami. Tahap ini
merupakan salah satu bentuk konfirmasi dalam pembelajaran.
c. Tahap Observasi
Observasi, menggambarkan mengenai pengamatan observer
terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dan
sembilan orang peserta didik. Mengobservasi kesesuaian rencana dengan
aplikasinya pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar serta
mengobservasi ketercapaian indikator kognitif dan indikator afektif pada
saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi ini dilakukan
oleh observer dengan menggunakan instrument yang telah disiapkan oleh
peserta didik.
d. Tahap refleksi
Refleksi, dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan dan kelebihan
proses belajar mengajar pada siklus I. Kekurangan dapat diperbaiki pada
siklus berikutnya. Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam beberapa siklus.
Apabila pada siklus II belum juga mengarah kepada perubahan proses
pembelajaran dan hasil belajar maka dapat dilakukan siklus III. Siklus
dapat dihentikan jika hasil belajar yang diinginkan telah tercapai. Refleksi
Awal, perencanaan tindakan, pelaksanaaan tindakan, dan refleksi pada
siklus II dapat dilakukan atas hasil evaluasi dari siklus I dan begitu juga
dengan siklus selanjutnya.
34
3. Deskripsi Per Siklus
Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
1) Kegiatan Pendahuluan
a. Guru dan peserta didik membuka pertemuan dengan salam, doa
dan menayakan kabar pembelajaran peserta didik menggunakan
google
https://meet.google.com/jkq-ickv-ejc
b. Guru mengirimkan daftar hadir di google meet pda kolom chat
dengan menggunakan goofle form
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSe2qMUrtbZXfR0Vs
fwFiqzaXcLT2G-GGLXYuBjQJdiJo02TYw/viewform
35
c. Guru mengingatkan siswa untuk menyetorkan tadarus
d. Guru memimpin siswa untuk menyanyikan lagu wajib
e. Melakukan apersepsi dengan menanyakan pengalaman peserta
didik melihat penataan produk di toko yang sering dikunjungi saat
berbelanja
f. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan inti
pada tahap awal untuk menguji pengetahuan siswa,
guru menampilkan gambar gambar tentang penataan
produk di supermarket .
guru mengshare materi di google classroom
https://www.youtube.com/watch?
Pemberian v=VjcIJBjNw64
Rangsang https://www.youtube.com/watch?v=VjcIJBjNw64
(stimulation) Peserta didik menyimak materi melalui google Meet
mengenai standar oparating prosedure penataan
produk fashion
Siswa mengamati tayangan yang di sajikan guru dan
siswa menulis materi yang akan ditanyakan kepada
guru.
Peserta didik mengidentifikasi sebanyak mungkin hal
Identifikasi
yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual
masalah
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
(problem
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi
statement )
SOP Penataan Produk fashion
Pengumpulan Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok
data untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, dan
(data saling bertukar informasi mengenai SOP penataan
Processing) Produk Fashion
Pengolahan Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
data kelompok, mengemukakan pendapat atas presentasi
(data yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
processing) kelompok yang mempresentasikan
Pembuktian peserta didik melakukan pengkajian ulang terhadap
(Verification) materi melalui contoh dalam kehidupan sehari hari
Peserta didik dan guru membuat kesimpulan tentang
Menarik
hal-hal yang telah dipelajari terkait SOP Penataan
kesimpulan
Produk fashion Peserta didik kemudian diberi
(generalization
kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang
)
belum dipahami.
3) Kegiatan Penutup
36
a. Peserta didik bersama guru merefleksikan pengalaman belajar.
c. Tahap Observasi
d. Tahap Refleksi
Siklus II
37
a. Tahap Perencanaan
b. Tahap Pelaksanaan
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru dan peserta didik membuka pertemuan dengan salam, doa
dan menayakan kabar pembelajaran peserta didik menggunakan
google
https://meet.google.com/jkq-ickv-ejc
b. Guru mengirimkan daftar hadir di google meet pda kolom chat
dengan menggunakan goofle form
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSe2qMUrtbZXfR0Vs
fwFiqzaXcLT2G-GGLXYuBjQJdiJo02TYw/viewform
c. Guru mengingatkan siswa untuk menyetorkan tadarus
d. Guru memimpin siswa untuk menyanyikan lagu wajib
e. Melakukan apersepsi dengan menanyakan pengalaman peserta
didik melihat penataan produk di toko yang sering dikunjungi saat
38
berbelanja
f. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti
pada tahap awal untuk menguji pengetahuan siswa,
guru menampilkan gambar gambar tentang penataan
produk di supermarket .
guru mengshare materi di google classroom
https://www.youtube.com/watch?
Pemberian v=VjcIJBjNw64
Rangsang https://www.youtube.com/watch?v=VjcIJBjNw64
(stimulation) Peserta didik menyimak materi melalui google Meet
mengenai standar oparating prosedure penataan
produk fashion
Siswa mengamati tayangan yang di sajikan guru dan
siswa menulis materi yang akan ditanyakan kepada
guru.
Peserta didik mengidentifikasi sebanyak mungkin hal
Identifikasi
yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual
masalah
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
(problem
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi
statement )
SOP Penataan Produk fashion
Pengumpulan Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok
data untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, dan
(data saling bertukar informasi mengenai SOP penataan
Processing) Produk Fashion
Pengolahan Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
data kelompok, mengemukakan pendapat atas presentasi
(data yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
processing) kelompok yang mempresentasikan
Pembuktian peserta didik melakukan pengkajian ulang terhadap
(Verification) materi melalui contoh dalam kehidupan sehari hari
Peserta didik dan guru membuat kesimpulan tentang
Menarik
hal-hal yang telah dipelajari terkait SOP Penataan
kesimpulan
Produk fashion Peserta didik kemudian diberi
(generalization
kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang
)
belum dipahami.
3. Kegiatan Penutup
Peserta didik bersama guru merefleksikan pengalaman belajar.
39
Guru memberikan evaluasi di google classroom dengan menggunakan
google form
https://docs.google.com/forms/d/1AGD5yNd2txnDrjViSVOtfPCwyxBIh
u_7br2JzzKWBYI/prefill
c. Tahap Observasi
1. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model Discovery learning
Learning
2. Mencatat temuan yang terjadi selama proses pembelajaran
3. Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat
pembelajaran dan memberikan feed back
d. Tahap Refleksi
40
BAB IV
A. Deskripsi Penelitian
SMK Bhakti Insani Bogor dengan jumlah siswa 25 orang. Tujuan dari
observasi ini adalah untuk mengetahui kondisi awal dari kegiatan belajar
mengajar di kelas XII BDP SMK Bhakti Insani Bogor. Setelah observasi,
Kamis tanggal 22 Oktober 2020, pada pukul 08.00 WIB sampai dengan
pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB dengan menggunakan
Google meet
41
Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua siklus. Berikut pelaksanaan
1. Siklus 1
Tabel 1
Kehadiran siswa
No NIS Nama Siswa kehadiran kelas
siswa
1 1819.10233 Adit Tri Anugrah √ XII BDP
2 1819.10234 Ahmad Jaelani Abidin √ XII BDP
3 1819.10235 Anggun Cahyani √ XII BDP
4 1819.10237 Anissa Aprianti √ XII BDP
5 1819.10238 Desita Syawalani Dwi Putri √ XII BDP
6 1819.10239 Dhifkri Juliansyah √ XII BDP
7 1819.10240 Evita Putri Darsono √ XII BDP
8 1819.10241 Havid Ramdani XII BDP
9 1819.10242 Intan Syifa Maisyah √ XII BDP
10 1819.10243 Islah Solahudin XII BDP
11 1819.10244 Muhamad Aji Abdilah XII BDP
12 1819.10245 Muhamad Depri Alamsyah XII BDP
13 1819.10084 Muhamad Ripal XII BDP
14 1819.10248 Novia Suci Padillah √ XII BDP
15 1819.10249 Nur Agliani Rahayu √ XII BDP
16 1819.10251 Putri Reida √ XII BDP
17 1819.10252 Raden Muhamad Panji Firdaus √ XII BDP
42
18 1819.10253 Rafli Sulaeman Putra XII BDP
19 1819.10255 Rina Wulandari XII BDP
20 1819.10256 Risa Rahayuni XII BDP
21 1819.10257 Riska Aulia √ XII BDP
22 1819.10258 Risma Amalia √ XII BDP
23 1819.10260 Sifa Fauziah √ XII BDP
24 1819.10261 Tia Anggraeni √ XII BDP
25 1819.10263 Yuda XII BDP
Tahap Perencanaan
43
siklus ini pembelajaran dilakukan oleh penulis sedangkan guru lain
sebagai observer terhadap pelaksanaan pembelajaran.
A. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru dan peserta didik membuka pertemuan dengan salam, doa dan
menayakan kabar pembelajaran peserta didik menggunakan google
https://meet.google.com/jkq-ickv-ejc
b. Guru mengirimkan daftar hadir di google meet pda kolom chat dengan
menggunakan goofle form
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSe2qMUrtbZXfR0VsfwFi
qzaXcLT2G-GGLXYuBjQJdiJo02TYw/viewform
c. Guru mengingatkan siswa untuk menyetorkan tadarus
d. Guru memimpin siswa untuk menyanyikan lagu wajib
e. Melakukan apersepsi dengan menanyakan pengalaman peserta didik
melihat penataan produk di toko yang sering dikunjungi saat berbelanja
f. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan inti
pada tahap awal untuk menguji pengetahuan siswa,
guru menampilkan gambar gambar tentang penataan
produk di supermarket .
guru mengshare materi di google classroom
https://www.youtube.com/watch?
Pemberian v=VjcIJBjNw64
Rangsang https://www.youtube.com/watch?v=VjcIJBjNw64
(stimulation) Peserta didik menyimak materi melalui google Meet
mengenai standar oparating prosedure penataan
produk fashion
Siswa mengamati tayangan yang di sajikan guru dan
siswa menulis materi yang akan ditanyakan kepada
guru.
Peserta didik mengidentifikasi sebanyak mungkin hal
Identifikasi
yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual
masalah
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
(problem
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi
statement )
SOP Penataan Produk fashion
Pengumpulan Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok
data untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, dan
(data saling bertukar informasi mengenai SOP penataan
Processing) Produk Fashion
Pengolahan Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
data kelompok, mengemukakan pendapat atas presentasi
(data yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
processing) kelompok yang mempresentasikan
Pembuktian peserta didik melakukan pengkajian ulang terhadap
(Verification) materi melalui contoh dalam kehidupan sehari hari
44
Peserta didik dan guru membuat kesimpulan tentang
Menarik
hal-hal yang telah dipelajari terkait SOP Penataan
kesimpulan
Produk fashion Peserta didik kemudian diberi
(generalization
kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang
)
belum dipahami.
1. Pendekatan strategi/pembelajaran
ditentukan.
menjelaskan ke teman-teman.
45
mengajukan pertanyaan dan seluruh siswa bersemangat di dalam
mengikuti pelajaran.
5. Penggunaan bahasa
Guru menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar, kemudian guru juga
siswa.
C. Kegiatan penutup
Peserta didik bersama guru merefleksikan pengalaman belajar.
Tahap Observasi
46
dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan di kelas. Observasi
yang dilakukan mencakup observasi kelas, obervasi aktivitas guru, dan
observasi aktivitas siswa.
Tabel 2
47
I PRA PEMBELAJARAN
1 2 34
1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media
1 2 34
2. Memeriksa kesiapan siswa
MEMBUKA PEMBELAJARAN
II
Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 34
1.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana 1 2 34
2.
kegiatannya
48
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1 2 34
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai
2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat 1 2 34
dialokasikan
49
50
F. Penilaian proses dan hasil belajar 1 2 34
1. Melakukan penilaian awal 1 2 34
2. Memantau kemajuan belajar 1 2 34
3. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi 1 2 34
4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
Penggunaan bahasa
G.
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 1 2 34
1.
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 1 2 34
2.
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 34
3.
PENUTUP
IV
Refleksi dan rangkuman pembelajaran
A.
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 1 2 3 4
1.
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 1 2 34
2.
Selain itu guru juga memeriksa kesiapan siswa dengan cara melakukan
51
pengetahuan lain yang relevan dan mengaitkannya dengan realita. Guru juga
efektif serta efisien. Guru secara bersama- sama melakukan refleksi dan
arahan agar siswa membaca kembali mengenai materi yang telah dipelajari.
Tabel 3
dan alat-alat yang digunakan untuk mengikuti pembelajaran. Setelah semua siswa
dengan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada hari itu. Pada awal
pelajaran, semua siswa terlihat antusias, namun beberapa saat kemudian, situasi
kelas menjadi hening tidak ada tanggapan dan pertanyaan yang diajukan dari
52
siswa Pada pertengahan pembelajaran guru memberikan pertanyaan kepada siswa,
ada siswa yang antusias untuk menjawab pertanyaan tetapi ada juga yang bersifat
Saat pembelajaran dimulai, hampir semua siswa belum siap untuk memulai
pembelajaran, hal tersebut terbukti dengan adanya siswa yang datang terlambat
dalam mengikuti pembelajaran dan belum fokus. Pada kegiatan inti pembelajaran,
masih banyak siswa yang tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan Di
google meet dan presentasi dari siswa lain. Keadaan kelas kadang sangat gaduh
dan sangat sepi. Sangat gaduh karena mereka membuat cenda gurau namun tidak
berkait dengan materi yang disampaikan guru dan kemudian ditanggapi dengan
lelucon oleh siswa yang lain sehingga menimbulkan kekacauan. Selain itu
menjadi sangat sepi ketika di berikan pertanyaan oleh guru namun mereka tetap
tidak memperhatikan apa yang diajarkan, malah memilih untuk diam. Hanya
beberapa siswa yang terlihat serius dan memperhatikan dengan mencatat hal-hal
penting yang dijelaskan guru, namun lama kelamaan menjadi jenuh dan memilih
untuk mengobrol dengan teman nya melalui WA. Antusias siswa untuk
mengajukan pertanyaan juga masih dirasa kurang, karena tidak ada yang
53
3. Observasi kelas
Pada saat pelaksanaan model pembelajaran discovery learning guru berada
masin –masing kelas ditata sedemikian rupa agar memudahkan siswa dalam
mereka merasa teramat senang, dan lepas kontrol dalam berbicara. Namun situasi
tersebut masih dapat dikendalikan oleh guru sehingga tidak sampai menghabis
kan waktu pembelajaran. Suasana kelas pada saat pelaksanaan tidak terganggu
oleh keributan kelas lain karena pembelajaran dilakukan secara daring. Suasana di
dalam kelas pun cukup tenang. Hasil observasi kelas menunjukkan bahwa suasana
kelas menjadi lebih meriah dan bersemangat. Antusias untuk belajar siswa sangat
54
Tahap Refleksi dan Evaluasi
22 Oktober 2020
NO NIS NAMA L/P LKPD Evaluasi
75 75
1 1819.10233 Adit Tri Anugrah L 68 50
2 1819.10234 Ahmad Jaelani Abidin L 60 40
3 1819.10235 Anggun Cahyani P 70 60
4 1819.10237 Anissa Aprianti P 78 50
5 1819.10238 Desita Syawalani Dwi Putri P 82 80
6 1819.10239 Dhifkri Juliansyah L 60 50
7 1819.10240 Evita Putri Darsono P 75 80
8 1819.10241 Havid Ramdani L 40 50
9 1819.10242 Intan Syifa Maisyah P 60 80
10 1819.10243 Islah Solahudin L 75 80
11 1819.10244 Muhamad Aji Abdilah L 55 40
12 1819.10245 Muhamad Depri Alamsyah L 45 40
13 1819.10084 Muhamad Ripal L 50 80
14 1819.10248 Novia Suci Padillah P 75 60
15 1819.10249 Nur Agliani Rahayu P 85 50
16 1819.10251 Putri Reida P 85 50
17 1819.10252 Raden Muhamad Panji Firdaus L 60 60
18 1819.10253 Rafli Sulaeman Putra L 40 50
19 1819.10255 Rina Wulandari P 78 70
20 1819.10256 Risa Rahayuni P 78 60
21 1819.10257 Riska Aulia P 65 40
22 1819.10258 Risma Amalia P 85 50
55
23 1819.10260 Sifa Fauziah P 65 40
24 1819.10261 Tia Anggraeni P 78 60
25 1819.10263 Yuda L 40 50
ada siswa berada pada kategori sangat tinggi, 11 orang yang mengerjakan
LKPD dengan nilai KKM, sedangkan untuk siswa yang nilainya kurang dari
KKM ada 14 orang Sedangkan untuk evaluasi terdapat 5 orang tidak mengerjakan
Tabel 5
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai kompetensi kognitif siswa pada
siklus I menunjukkan nilai rata-rata yaitu 56,8 dari 25 siswa yang mengikuti tes.
Nilai terendah yaitu 40 dan nilai tertinggi yaitu 80. Persentase ketuntasannya
mencapai 20% dimana sebanyak 5 siswa masuk dalam kategori siswa tuntas atau
dengan nilai diatas 75. Sedangkan sebanyak 20 siswa masuk kategori siswa tidak
56
tuntas atau dengan nilai dibawah 75. Berdasarkan tabel 5 mengenai nilai evaluasi
Evaluasi Siklus 1
80
60
40
20
0
ah ni ri o h h al u s ri lia h da
gr ya ut on ya i la ip ay au da Au
ia
Yu
nu a h i P
a rs a i s bd
d
R a h i rd
l a n
a a uz
C iA R F
ri
A Dw ri
D M
Aj
a ni ji u sk F
gu
n
ni ut ifa am ia an W Ri ifa
ti T g l a P S y a d u h g l P na S
Ad An a a n am M A ad Ri
yaw Evit n ta h N ur a m
S I u
a M uh
e si t n
M
D de
Ra
57
Tabel 6
siklus I menunjukkan nilai rata-rata yaitu 64.96 dari 25 siswa yang mengikuti tes.
Nilai terendah yaitu 40 dan nilai tertinggi yaitu 85. Persentase ketuntasannya
mencapai 36% dimana sebanyak 9 siswa masuk dalam kategori siswa tuntas atau
dengan nilai diatas 75. Sedangkan sebanyak 16 siswa masuk kategori siswa tidak
tuntas atau dengan nilai dibawah 75. Berdasarkan tabel 6 mengenai nilai LKPD
LKPD Siklus 1
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
ah ni tri no ah h al yu us ri ia h da
u gr hya Pu rso i sy d i la R ip ha rda nda A ul uzia Yu
i a b a i a a
An Ca w Da M iA ad iR iF ul sk
a F
T ri g un niD tri i fa Aj a m i an a nj W Ri ifa
it g a u y d h g l P a S
Ad An al P S a u
r A m ad Ri
n
aw vita tan ham M u
S y E In u N a
ita M uh
s M
De de
n
Ra
58
2. Evaluasi Keaktifan belajar
Tabel 7
AKTIVITAS SISWA
NAMA
NO
SISWA Menyimak Tanya Mengisi Mengerjakan
video jawab LKPd evaluasi
1 Adit Tri Anugrah √ X √ X
2 Ahmad Jaelani Abidin √ X √ X
3 Anggun Cahyani √ X √ √
4 Anissa Aprianti √ X √ √
5 Desita Syawalani Dwi Putri √ √ √ √
6 Dhifkri Juliansyah √ X √ X
7 Evita Putri Darsono √ X √ √
8 Havid Ramdani
13 Muhamad Ripal
19 Rina Wulandari
20 Risa Rahayuni
21 Riska Aulia √ √ √ √
59
22 Risma Amalia √ √ √ √
23 Sifa Fauziah √ X √ √
24 Tia Anggraeni √ X √ X
25 Yuda
kurang. Hal ini dikarenakan siswa harus memberikan pendapat terhadap gambar
atau pertanyaan yang dimunculkan oleh guru. Selain itu siswa juga harus maju
untuk menjawab soal, sehingga siswa tidak bisa hanya berdiam. Suasana
masih ada beberapa siswa yang tidak aktif atau hanya berdiam.
3. Refleksi
Pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan guru, teman sejawat, dan dosen
pembimbing mengenai hasil pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran.
Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang terjadi saat
pembelajaran berlangsung. Hasil dari diskusi yang dilakukan akan digunakan
sebagai pertimbangan dalam merencanakan siklus berikutnya.
a. Guru
Refleksi ini dilakukan oleh siswa dan guru. Berikut ini adalah hasil dari refleksi :
Tabel 8
No Uraian Komentar
1 Kesan guru terhadap komponen Perlunya kesiapan
pembelajaran dengan menggunakan yang lebih ekstra
model Discovery Learning dalam hal waktu.
2 Kesan guru terhadap aktivitas siswa Kondisi kelas
ketika mengikuti proses pembelajaran menjadi lebih aktif
60
dengan menggunakan model Discovery
Learning
3 Kesan guru terhadap partisipasi dan siswa masih ada
keaktifan siswa dalam mengikuti yang diam dan
pembelajaran dengan mengandalkan
menggunakan model Discovery jawaban dari
Learning
temannya
4 Kesan guru terhadap pemahaman siswa Siswa yang tidak
dalam proses pembelajaran dengan bertanya ada
menggunakan model Discovery Learning kemungkinan sudah
paham atau juga
tidak paham
proses pembelajaran, disamping itu media yang digunakan mudah diterima oleh
siswa
61
Guru juga mengungkapkan jika kondisi kelas menjadi sangat aktif, siswa
lebih paham terhadap materi yang dipelajari. Hal-hal yang mendukung selama
proses pembelajaran ini adalah powerpoint interaktif yang menarik. Manfaat yang
metode tersebut terpusat oleh siswa, sehingga guru hanya bertugas sebagai
fasilitator, mediator, dll. Keberhasilan yang dicapai pada guru selama menerapkan
mengawasi seluruh kegiatan siswa, dan seluruh siswa berperan aktif dalam
mengerjakan semua soal yang diberikan baik secara kelompok maupun individu.
Namun, adapun hambatan yang dirasakan oleh guru selama melaksanakan metode
pembelajaran tersebut yaitu perlunya kesiapan yang lebih ekstra dalam hal waktu,
biaya, dan tim yang kolaboratif. Guru merasa masih kesulitan dalam
mengorganisasikan waktu.
b. Siswa
untuk mengisi lembar refleksi. Berikut ini disajikan uraian hasil refleksi siswa.
62
TABEL 9
No keterangan ya tidak
Berdasarkan hasil refleksi siswa, hampir seluruh siswa sangat senang dan
Learning. Hanya saja untuk keaktifan siswa dalam menjawab dan mengerjakan
tugas nya masih harus diberikan dorongan dan diingatkan kembali. Manfaat yang
mereka terima dalam proses pembelajaran Discovery Learning ini antara lain :
63
2) Semua Siswa Sangat Antusias Dan Bersemangat Dalam Mengikuti
Pelajaran,
Dari hasil observasi pada siklus I dapat diuraikan beberapa permasalahan sebagai
berikut:
1) Siswa masih kurang aktif bertanya kepada guru dan siswa lain mengenai materi
pelajaran yang belum dimengerti. Sehingga hanya beberapa siswa saja yang
aktif bertanya.
maksimal. Hal ini dibuktikan masih ada beberapa langkah yang belum
learning sehingga masih ada beberapa siswa yang bingung dan memerlukan
5) Hasil belajar kognitif siswa masih kurang dari indikator yang telah ditentukan.
Hal ini dapat dilihat dari nilai pengerjaan LKPD dan Evaluasi siklus I.
maksimal, maka dilakukan refleksi dan evaluasi sehingga diperoleh solusi untuk
64
1) Guru seharusnya dapat memberikan semangat dan motivasi kepada siswa
2) Guru harus dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dan memberikan
Berdasarkan refleksi pada siklus I dapat disimpulkan bahwa hasil dari siklus I
masih belum mencapai indikator keberhasilan tindakan kelas. Oleh karena itu
2. Siklus II
Tabel.10
Kehadiran siswa
No NIS Nama Siswa kehadiran kelas
siswa
1 1819.10233 Adit Tri Anugrah √ XII BDP
2 1819.10234 Ahmad Jaelani Abidin √ XII BDP
3 1819.10235 Anggun Cahyani √ XII BDP
4 1819.10237 Anissa Aprianti √ XII BDP
65
5 1819.10238 Desita Syawalani Dwi Putri √ XII BDP
6 1819.10239 Dhifkri Juliansyah XII BDP
7 1819.10240 Evita Putri Darsono √ XII BDP
8 1819.10241 Havid Ramdani XII BDP
9 1819.10242 Intan Syifa Maisyah √ XII BDP
10 1819.10243 Islah Solahudin √ XII BDP
11 1819.10244 Muhamad Aji Abdilah XII BDP
12 1819.10245 Muhamad Depri Alamsyah XII BDP
13 1819.10084 Muhamad Ripal XII BDP
14 1819.10248 Novia Suci Padillah √ XII BDP
15 1819.10249 Nur Agliani Rahayu √ XII BDP
16 1819.10251 Putri Reida √ XII BDP
17 1819.10252 Raden Muhamad Panji Firdaus √ XII BDP
18 1819.10253 Rafli Sulaeman Putra XII BDP
19 1819.10255 Rina Wulandari √ XII BDP
20 1819.10256 Risa Rahayuni √ XII BDP
21 1819.10257 Riska Aulia √ XII BDP
22 1819.10258 Risma Amalia √ XII BDP
23 1819.10260 Sifa Fauziah √ XII BDP
24 1819.10261 Tia Anggraeni √ XII BDP
25 1819.10263 Yuda XII BDP
66
b. Perencanaan PTK Siklus II
Tahap Perencanaan
1. Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada siswa.
2. Merancang pembelajaran dengan menggunakan model Discovery
Learning mengenai SOP penataan Produk supermarket
3. Menyiapkan instrumen penelitian seperti RPP, LKPD, lembar
observasi guru, lembar observasi siswa dan menyusun rubrik
penilaian proyek.
4. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan kegiatan pembelajaran
secara daring
Tahap Pelaksanaan
A. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru dan peserta didik membuka pertemuan dengan salam, doa dan
menayakan kabar pembelajaran peserta didik menggunakan google
https://meet.google.com/jkq-ickv-ejc
b. Guru mengirimkan daftar hadir di google meet pda kolom chat dengan
menggunakan goofle form
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSe2qMUrtbZXfR0VsfwFi
qzaXcLT2G-GGLXYuBjQJdiJo02TYw/viewform
c. Guru mengingatkan siswa untuk menyetorkan tadarus
d. Guru memimpin siswa untuk menyanyikan lagu wajib
e. Melakukan apersepsi dengan menanyakan pengalaman peserta didik
melihat penataan produk di toko yang sering dikunjungi saat berbelanja
67
f. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan inti
pada tahap awal untuk menguji pengetahuan siswa,
guru menampilkan gambar gambar tentang penataan
produk di supermarket .
guru mengshare materi di google classroom
https://www.youtube.com/watch?
Pemberian v=VjcIJBjNw64
Rangsang https://www.youtube.com/watch?v=VjcIJBjNw64
(stimulation) Peserta didik menyimak materi melalui google Meet
mengenai standar oparating prosedure penataan
produk fashion
Siswa mengamati tayangan yang di sajikan guru dan
siswa menulis materi yang akan ditanyakan kepada
guru.
Peserta didik mengidentifikasi sebanyak mungkin hal
Identifikasi
yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual
masalah
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
(problem
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi
statement )
SOP Penataan Produk fashion
Pengumpulan Peserta didik mengerjakan LKPD dibentuk dalam
data beberapa kelompok untuk mendiskusikan,
(data mengumpulkan informasi, dan saling bertukar
Processing) informasi mengenai SOP penataan Produk Fashion
Pengolahan Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
data kelompok, mengemukakan pendapat atas presentasi
(data yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
processing) kelompok yang mempresentasikan
Pembuktian peserta didik melakukan pengkajian ulang terhadap
(Verification) materi melalui contoh dalam kehidupan sehari hari
Peserta didik dan guru membuat kesimpulan tentang
Menarik
hal-hal yang telah dipelajari terkait SOP Penataan
kesimpulan
Produk fashion Peserta didik kemudian diberi
(generalization
kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang
)
belum dipahami.
68
1. Pendekatan strategi/pembelajaran
dan media tersebut digunakan secara efektif serta efisien. Guru juga
teman.
69
kelompok maupun individual. Pada akhir proses pembelajaran, guru
5. Penggunaan bahasa
Guru menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar, kemudian guru juga
siswa.
C. Kegiatan penutup
Peserta didik bersama guru merefleksikan pengalaman belajar.
Tahap Observasi
70
a. Observasi aktivitas guru
Tabel. 11
MEMBUKA PEMBELAJARAN
II
Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 34
1.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana 1 2 34
2.
kegiatannya
71
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1 2 34
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai
2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat 1 2 34
dialokasikan
72
73
F. Penilaian proses dan hasil belajar
1. Melakukan penilaian awal
1 2 34
2. Memantau kemajuan belajar
1 2 34
3. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
1 2 34
4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 1 2 34
Penggunaan bahasa
G.
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
1. 1 2 34
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
2. 1 2 34
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
3. 1 2 34
PENUTUP
IV
Refleksi dan rangkuman pembelajaran
A.
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 1 2 3 4
1.
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 1 2 34
2.
Selain itu guru juga memeriksa kesiapan siswa dengan cara melakukan
74
mengenai pengetahuan lain yang relevan dan mengaitkannya dengan realita.
konstektual, dan alokasi waktu sesuai dengan yang telah ditentukan. Guru
tersebut digunakan secara efektif serta efisien. Guru secara bersama- sama
Tabel.12
dengan sangat baik karena seluruh siswa sangat antusias di dalam mengikuti
pelajaran Penataan Produk Seluruh siswa mampu selain itu sangat senang
75
c. Observasi kelas
model.
baik.
02 November 2020
KKM 75
kk Hasil Evaluasi siklus 1 dan 2
NIS NAMA L/P
m LKPD EVALUASI LKPD EVALUASI
1 1 2 2
ADIT TRI
1 1819.10233
ANUGRAH
L 68 50 75 80
2 1819.10234 AHMAD L 60 40 75 80
JAELANI
76
ABIDIN
ANGGUN
3 1819.10235
CAHYANI
P 70 60 78 80
ANISSA
4 1819.10237
APRIANTI
P 78 50 82 80
DESITA
5 1819.10238 SYAWALANI P 82 80 90 100
DWI PUTRI
DHIFKRI
6 1819.10239
JULIANSYAH
L 60 50 75 80
EVITA PUTRI
7 1819.10240
DARSONO
P 75 80 80 80
HAVID
8 1819.10241
RAMDANI
L 40 50 65 70
INTAN SYIFA
9 1819.10242
MAISYAH
P 60 80 75 80
ISLAH
10 1819.10243
SOLAHUDIN
L 75 80 80 80
MUHAMAD AJI
11 1819.10244
ABDILAH
L 55 40 75 70
MUHAMAD
12 1819.10245 DEPRI L 45 40 68 70
ALAMSYAH
MUHAMAD
13 1819.10084
RIPAL
L 50 80 78 80
NOVIA SUCI
14 1819.10248
PADILLAH
P 75 60 75 90
NUR AGLIANI
15 1819.10249
RAHAYU
P 85 50 85 100
77
Tabel. 14
kognitif siswa pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata yaitu 80,8 dari 25
siswa yang mengikuti tes. Nilai terendah yaitu 60 dan nilai tertinggi yaitu
masuk dalam kategori siswa tuntas atau dengan nilai diatas 75. Sedangkan
sebanyak 4 siswa masuk kategori siswa tidak tuntas atau dengan nilai
78
Persentase Ketuntasan
90%
80% 84%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
20%
10%
0%
EVALUASI
Siklus 1 Siklus 2
79
pertemuan pada siklus II dengan menggunakan metode pembelajaran
materi pelajaran yang diberikan. Hal ini juga dapat diartikan bahwa
Tabel.15
yang mengikuti tes. Nilai terendah yaitu 60 dan nilai tertinggi yaitu 82.
dalam kategori siswa tuntas atau dengan nilai diatas 70. Sedangkan
sebanyak 10 siswa masuk kategori siswa tidak tuntas atau dengan nilai
80
Persentase Ketuntasan
90%
80% 84%
70%
60%
50%
40%
30% 36%
20%
10%
0%
LKPD
Siklus 1 Siklus 2
81
discovery learning meningkat menjadi 84%. Peningkatan rata-rata nilai
materi pelajaran yang diberikan. Hal ini juga dapat diartikan bahwa
Tabel. 16
AKTIVITAS SISWA
N
NAMA SISWA
O Menyimak Tanya Mengisi Mengerjaka
video jawab LKPd n evaluasi
3 ANGGUN CAHYANI √ X √ √
4 ANISSA APRIANTI √ X √ √
DESITA SYAWALANI
5 √ √ √ √
DWI PUTRI
6 DHIFKRI JULIANSYAH √ X √ √
8 HAVID RAMDANI
9 INTAN SYIFA MAISYAH √ X √ √
10 ISLAH SOLAHUDIN √ √ √ √
82
13 MUHAMAD RIPAL X √ √
16 PUTRI REIDA √ √ √ √
RADEN MUHAMAD PANJI
17 √ √ √ √
FIRDAUS
RAFLI SULAEMAN
18 X √ √
PUTRA
19 RINA WULANDARI X √ √
20 RISA RAHAYUNI X √ √
21 RISKA AULIA √ √ √ √
22 RISMA AMALIA √ √ √ √
23 SIFA FAUZIAH √ √ √ √
24 TIA ANGGRAENI √ √ √ √
25 YUDA
oleh guru. Selain itu siswa sudah mau untuk menjawab soal, sehingga
semangat siswa. Meskipun begitu dalam diskusi masih ada beberapa siswa
yang tidak aktif atau hanya berdiam tetapi untuk siklus II ini siswa sudah
3) Refleksi
Pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan guru, teman sejawat, dan
dosen pembimbing mengenai hasil pengamatan yang dilakukan selama
pembelajaran. Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan
83
kelebihan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung. Hasil dari diskusi
yang dilakukan akan digunakan sebagai pertimbangan dalam
merencanakan siklus berikutnya.
a. Guru
Refleksi ini dilakukan oleh siswa dan guru. Berikut ini adalah hasil
dari refleksi :
Tabel.17
No Uraian Komentar
1 Kesan guru terhadap komponen menarik, proses
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran menjadi
model Discovery Learning menyenangkan karena
seluruh
siswa terlibat
2 Kesan guru terhadap aktivitas siswa Siswa terlibat aktif
ketika mengikuti proses pembelajaran dalam proses
dengan menggunakan model Discovery pembelajaran,
Learning disamping itu media
yang digunakan
mudah diterima
oleh siswa
3 Kesan guru terhadap partisipasi dan Kondisi kelas
keaktifan siswa dalam mengikuti menjadi sangat aktif,
pembelajaran dengan siswa menjadi lebih
menggunakan model Discovery berani dalam
Learning
mengungkapka
n pendapatnya
4 Kesan guru terhadap pemahaman siswa Siswa menjadi lebih
dalam proses pembelajaran dengan paham terhadap
menggunakan model Discovery Learning materi yang
84
dipelajari
5 Hambatan yang dihadapi apabila nantinya Biaya , waktu dan
guru hendak melaksanakan pembelajaran persiapan
dengan menggunakan metode model
Discovery
Learning
6 Manfaat yang diperoleh dengan Menambah pengetahuan
tentang PTK
merencanakan pembelajaran dengan
menggunakan model Discovery
Learning
diterima oleh siswa. Guru juga mengungkapkan jika kondisi kelas menjadi
85
b. Siswa
siswa untuk mengisi lembar refleksi. Berikut ini disajikan uraian hasil
refleksi siswa.
Tabel. 18
No keterangan ya tidak
86
a. Materi menjadi lebih menyenangkan,
pelajaran,
selanjutnya.
bergantian
87
6. Penerapan model pembelajaran Discovery Learningini dapat
diajarkan.
C.Hasil Penelitian
Proses pelaksanaan kedua siklus tersebut telah dibahas pada sub bab
88
2. Keaktifan belajar siswa
Data hasil keaktifan siswa diperoleh dari lembar observasi yang
diisi oleh observer selama berlangsungnya proses pembelajaran. Pada
siklus I data keaktifan siswa mencapai 24%. Kemudian pada siklus II
persentase keaktifan siswa mencapai 52%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa keaktifan siswa mengalami peningkatan sesuai dengan batasan
indikator keberhasilan yaitu sebesar 28%.
pemahaman siswa dari waktu ke waktu yang mana dalam penelitian ini adalah
siklus 1 dan siklus 2. Berikut ini disajikan tabel peningkatan keaktifan siswa pada
89
Tabel .18
saran.
90
model
pembelajaran
Saintifik . Siswa
mendengarkan
penjelasan,
diskusi
aktif, dll.
4 Writing Activities : - - - Tidak ada
Menyalin dan mencatat peningkatan
karena siswa
selama pelajaran berlangsung.
telah
disediakan
powerpoint
interaktif dan
modul
interaktif
sehingga
siswa tidak
mencatat
91
6 Emotional Activities : 100% 100% 100% Secara emotional
pada pelajaran
Tabel. 19
PeningkatanPrestasi Belajar
Peserta didik pada Siklus 1, dan
Siklus 2
N Nama LKP Evalua LKP Evalua KK KE
o Peserta D si D si M T
Didik Sikl Siklus Siklu Siklus
us 1 1 s 2
2
1 ADIT TRI 75 T
ANUGRAH 68 50 75 80
2 AHMAD 75 T
JAELANI 60 40 75 80
ABIDIN
3 ANGGUN 75 T
CAHYANI
70 60 78 80
4 ANISSA 75 T
APRIANTI
78 50 82 80
5 DESITA 75 T
SYAWALA
NI DWI
82 80 90 100
PUTRI
6 DHIFKRI 75 T
JULIANSYA 60 50 75 80
H
7 EVITA 75 T
PUTRI 75 80 80 80
DARSONO
8 HAVID 75 TT
RAMDANI
40 50 65 70
9 INTAN 60 80 75 80 75 T
SYIFA
92
MAISYAH
10 ISLAH 75 T
SOLAHUDI 75 80 80 80
N
11 MUHAMAD 75 TT
AJI 55 40 75 70
ABDILAH
12 MUHAMAD 75 TT
DEPRI
ALAMSYA 45 40 68 70
H
13 MUHAMAD 75 T
RIPAL 50 80 78 80
14 NOVIA 75 T
SUCI 75 60 75 90
PADILLAH
15 NUR 75 T
AGLIANI 85 50 85 100
RAHAYU
16 PUTRI 75 T
REIDA 85 50 80 90
17 RADEN 75 T
MUHAMAD
PANJI 60 60 80 80
FIRDAUS
18 RAFLI 75 TT
SULAEMA 40 50 70 80
N PUTRA
19 RINA 75 T
WULANDA 78 70 80 80
RI
20 RISA 75 T
RAHAYUNI 78 60 85 80
21 RISKA 75 T
AULIA 65 40 75 80
22 RISMA 75 T
AMALIA 85 50 90 90
23 SIFA 75 T
FAUZIAH 65 40 75 80
24 TIA 75 T
ANGGRAE 78 60 80 80
NI
25 75 TT
YUDA 40 50 60 60
menyenangkan dan siswa terlibat aktif. Peningkatan ini terlihat dalam hasil
93
tes yang diberikan pada siswa. Suasana kelas menjadi lebih hidup dan
Tabel .20
menjelaskan menjelaskan
Membuat
langkah penataan tehnik penataan
No Nama penataan
sesuai SOP produk sesuai
produk
penataan dengan SOP
1 ADIT TRI ANUGRAH 4 4 4
2 AHMAD JAELANI ABIDIN 4 4 4
3 ANGGUN CAHYANI 3 4 4
4 ANISSA APRIANTI 4 4 4
DESITA SYAWALANI 5 5 5
5
DWI PUTRI
6 DHIFKRI JULIANSYAH 3 4 4
7 EVITA PUTRI DARSONO 4 4 4
8 HAVID RAMDANI 3 3 4
9 INTAN SYIFA MAISYAH 4 4 4
10 ISLAH SOLAHUDIN 4 5 5
11 MUHAMAD AJI ABDILAH 3 3 3
MUHAMAD DEPRI 3 3 3
12
ALAMSYAH
13 MUHAMAD RIPAL 3 3 3
14 NOVIA SUCI PADILLAH 3 4 4
15 NUR AGLIANI RAHAYU 5 5 5
16 PUTRI REIDA 5 5 5
RADEN MUHAMAD 5 5 4
17
PANJI FIRDAUS
RAFLI SULAEMAN 3 3 3
18
PUTRA
94
19 RINA WULANDARI 4 4 3
20 RISA RAHAYUNI 4 4 4
21 RISKA AULIA 5 5 5
22 RISMA AMALIA 5 5 4
23 SIFA FAUZIAH 4 4 5
24 TIA ANGGRAENI 4 4 4
25 YUDA 3 3 3
Keterangan penskoran:
Skor diisi dengan nilai 1-5
1. Tidak pernah menunjukkan kriteria yang diharapkan.
2. Menunjukkan sikap sesuai kriteria sebesar 50%
3. Menunjukkan sikap sesuai kriteria lebih dari 50%namun kurang dari 75%.
4. Menunjukkan kriteria lebih dari 75% namun kurang dari 100%.
5. Menunjukkan sikap sesuai kriteria yang diharapkan
Tabel 21
Penilaian Spiritual
4
1 ADIT TRI ANUGRAH
4
2 AHMAD JAELANI ABIDIN
4
3 ANGGUN CAHYANI
4
4 ANISSA APRIANTI
4
5 DESITA SYAWALANI DWI PUTRI
4
6 DHIFKRI JULIANSYAH
4
7 EVITA PUTRI DARSONO
95
8 HAVID RAMDANI
4
9 INTAN SYIFA MAISYAH
1 4
0
ISLAH SOLAHUDIN
1 4
1
MUHAMAD AJI ABDILAH
1
2
MUHAMAD DEPRI ALAMSYAH
1 4
3
MUHAMAD RIPAL
1 4
4
NOVIA SUCI PADILLAH
1 4
5
NUR AGLIANI RAHAYU
1 4
6
PUTRI REIDA
1 RADEN MUHAMAD PANJI 4
7 FIRDAUS
1 4
8
RAFLI SULAEMAN PUTRA
1 4
9
RINA WULANDARI
2 4
0
RISA RAHAYUNI
2 4
1
RISKA AULIA
2 4
2
RISMA AMALIA
2 4
3
SIFA FAUZIAH
2 4
4
TIA ANGGRAENI
2
5
YUDA
D. Pembahasan
96
dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam penelitian yang
Siklus 1
97
tersisa digunakan untuk pemberian . Oleh karena itu guru terburu-buru
secara maksimal pada siklus I dijadikan bahan evaluasi agar pada siklus
learning.
Siklus II
98
hal-hal yang dapat menyebabkan metode pembelajaran discovery
semuanya. Selain itu pada siklus II tidak terjadi proses diskusi yang
prosedurnya.
learning.
Keaktifan Siswa
activities.
99
Siklus 1
sumber belajar..
100
untuk menyesuaikan pelaksanaan pembelajaran dengan metode
discovery learning.
Siklus 2
peningkatan yang besar. Hal ini diduga siswa sudah terbiasa dan
pada siklus II, maka penelitian dapat dihentikan pada siklus II ini
101
BAB V
A. Kesimpulan
meningkatkan keaktifan siswa kelas XII BDP SMK Bhakti Insani Kota
102
keaktifan siswa mengalamipeningkatan dan mencapai indikator
kompetensi kognitif siswa dapat dilihat pada ratarata nilai kelas dan
sekolah.
103
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini antara lain sebagai berikut:
D. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka peneliti mencoba
ditetapkan.
pembelajaran.
104
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsimi, dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Dinas Pendidikan dan kebudayaan (2013) Kabupaten Bandung.
Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pembelajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Susanto, Ahmad. (2012). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana
Wilis Dahar, Ratna. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Jakarta
Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Ichmarunto (2014). “Penerapan Model Discovery Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Tentang Perubahan Kenampakan Bulan Di Kelas IV SDN 6 Arjawinangun
Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon”. [Online]. Tersedia: [Online].
Tersedia: http://perpustakaan.upi.edu/index.php?
option=com_content&view=article&id=112&Itemid=210. (21 Maret 2014)
Purwanti (2010). “Penerapan Guided Discovery Learning dalam Pembelajaran IPA untuk
Meningkatkan Penguasaan Konsep Bagian-bagian Tumbuhan pada Siswa Kelas
II SDN Pringo Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang”. [Online]. Tersedia:
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/KSDP/article/view/6064. (21 Maret 2014)
105
Suciati, Rien.(2013).Model Pembelajaran Discovery (penemuan).[Online] Tersedia:
http://riensuciati99.blogspot.com/2013/04/model-pembelajaran-discovery-
penemuan.html
Yunari, Naviah. (2012). “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model
Discovery Learning Materi Pecahan Di Kelas III SDN 1 Wonorejo Kecamatan
Pagerwojo Kabupaten Tulungagung”. .[Online] Tersedia: http://karya-
ilmiah.um.ac.id/index.php/KSDP/article/view/19118. (21 Maret 2014)
106
107
Lampiran
108
Lampiran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING
SEKOLAH : SMK Bhakti Insani Bogor
Mata Pelajaran : Penataan produk
Kelas/ semester : XII BDP / GANJIL
Alokasi waktu : 2 x 30 menit
Materi SOP penataan produk Fashion berdasarkan SOP perusahaan. Materi bisa dilihat di google
classroom
Kompetensi Dasar Indikator
3.10 Menerapkan SOP penataan produk Drink, Food, 3.10.1 Menjelaskan pengertian SOP penataan produk drink, food, fresh dan kosmetik di
fresh, dan kosmetik di supermarket supermarket
4.10 Melaksanakan penataan produk drink, food,
fresh, dan kosmetik di supermarket 3.10.2 Menerapkan SOP penataan produk drink, food, fresh dan kosmetik supermarket
4.10.1 Mendemostrasikan penataan Produk drink, food, fresh dan kosmetik di supermarket
berdasarkan SOP perusahaan.
Media Pembelajaran : Aplikasi Google Meet , Google Class room, ,WAG, Presentasi Power point ,
Sumber : Buku paket, Modul, Searching Google
Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran: Pembelajaran Saintifik dengan pendekatan TPACK berbasis Hots menggunakan model
Discovery Learning.
A. Tujuan pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning dengan pendekatan TPACK siswa dapat menjelaskan kembali pengertian SOP penataan produk Fashion
dengan benar
Melalui model pembelajaran discovery learning dengan pendekatan TPACK siswa dapat Menerapkan SOP penataan produk fashion dengan benar
Melalui model pembelajaran discovery learning dengan pendekatan TPACK siswa dapat mendemostrasikan penataan produk fashion berdsarkan SOP
perusahaan dengan benar
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN ( 10 menit )
Guru dan peserta didik membuka pertemuan dengan salam, doa dan menayakan kabar pembelajaran peserta didik menggunakan google
https://meet.google.com/jkq-ickv-ejc
Guru mengirimkan daftar hadir di google meet pda kolom chat dengan menggunakan goofle form
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSe2qMUrtbZXfR0VsfwFiqzaXcLT2G-GGLXYuBjQJdiJo02TYw/viewform
Guru mengingatkan siswa untuk menyetorkan tadarus
Guru memimpin siswa untuk menyanyikan lagu wajib
Melakukan apersepsi dengan menanyakan pengalaman peserta didik melihat penataan produk di toko yang sering dikunjungi saat berbelanja
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran
KEGIATAN INTI ( 70 menit )
pada tahap awal untuk menguji pengetahuan siswa, guru menampilkan gambar gambar tentang
penataan produk di supermarket .
guru mengshare materi di google classroom
https://www.youtube.com/watch?v=VjcIJBjNw64 https://www.youtube.com/watch?
Pemberian Rangsang
v=VjcIJBjNw64
(stimulation)
Peserta didik menyimak materi melalui google Meet mengenai standar oparating prosedure penataan
produk fashion
Siswa mengamati tayangan yang di sajikan guru dan siswa menulis materi yang akan ditanyakan
kepada guru.
Peserta didik mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan
Identifikasi masalah
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan
(problem statement )
materi SOP Penataan Produk fashion
Pengumpulan data Peserta didik mengerjakan LKPD dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan,
(data Processing) mengumpulkan informasi, dan saling bertukar informasi mengenai SOP penataan Produk Fashion
Pengolahan data Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok, mengemukakan pendapat atas presentasi yang
(data processing) dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok yang mempresentasikan
109
Pembuktian peserta didik melakukan pengkajian ulang terhadap materi melalui contoh dalam kehidupan sehari
(Verification) hari
Peserta didik dan guru membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait SOP
Menarik kesimpulan
Penataan Produk fashion Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali
(generalization)
hal-hal yang belum dipahami.
PENUTUP( 10 menit )
Peserta didik bersama guru merefleksikan pengalaman belajar
Peserta didik mendengarkan rencana pembelajaran yang disampaikan guru pada pertemuan berikutnya dan berdoa
KEGIATAN EVALUASI
Guru memberikan evaluasi di google classroom dengan menggunakan google form
https://docs.google.com/forms/d/1AGD5yNd2txnDrjViSVOtfPCwyxBIhu_7br2JzzKWBYI/prefill
C. PENILAIAN
110
LKPD1
Langkah-Langkah Kegiatan :
Pada gambar tersebut, Saudara dapat melihat bagaimana produk ditata sedemikian
rupa agar produk tersebut dapat menarik konsumen dan dapat memudahkan
konsumen untuk mendapatkan produk tersebut. mungkinkah Produk supermerket
tersebut ditata tanpa Standar Operasional Prosedur ? Jika penataan produk fashion
ditata berpedoman pada SOP diskusikanlah bersama kelompok kalian SOP
Penataan yang harus dilakukan oleh Produk Fashion mulai dari prinsip penataan,
labelling, dan tehnik penataan untuk produk fashion dan sport agar produk yang
ditata tersebut memiliki daya tarik bagi konsumen.
111
LKPD 2
LANGKAH KEGIATAN
1. Berikut adalah link yang menjelaskan tentang materi SOP penataan fashion
dan Sport https://www.youtube.com/watch?v=i8BpV7ucRLc&t=668s
https://www.youtube.com/watch?v=Gf2uMrOpA_I
2. Coba saudara deskripsikan hal apa saja yang harus dilakukan dalam
penataan produk supermarket sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan
112
EVALUASI
Naskah soal
a. 2 dan 3
b. 2 dan 4
c. 1 dan 2
d. 4 dan 5
113
e. 3 dan 5
3. Warna merupakan aspek dari pakaian atau aksesori yang direspon pertama
kalinya oleh calon konsumen. Konsumen Fashion sangat berhubungan
secara pribadi dengan warna , misalnya dapat menimbulkan respon
emosional,ada juga yang berhubungan dengan segi kehidupan dan
kebudayaan.
Berikut adalah mana penyataan yang tepat untuk tehnik pemajangan
produk fashion jika dilihat berdasar kan warna………..
114
b. Label untuk untuk dompet ditempelkan di kartu dan dibagian dalam
tempat uang
c. Pakaian dalam pria yang memakai dus atau plastiklabel ditempelkan
pada dus atau plastik, label ditempatkan pada dus disebelah kanan atas
d. Label untuk sapu tangan dan manset ditempelkan pada dus tersebut
e. Label untuk sepatu bayi ditempatkan di bagianatas sepatu.
a. Barang yang dibeli denga sistem putus artinya segala sesuatu setelah
barang itu dibeli menjadi resiko si pembeli .
b. Barang milik suplier yang dititipkan. Barang ini ditempatkan di
counter dan dijaga oleh SPG
c. Barang yang dibayar secara kredit
d. Barang yang harus segera dibayar ketika sudah dipesan
e. Barang yang memiliki daya jual yang tinggi ketika barang tersebut
dijual di matahari.
8.
115
Fashion merupakan suatu produk yang memerlukan media dalam
penataannya agar terlihat lebih menarik. Dilihat dari gambar diatas media
yang sering dipakai untuk visual presentation, contohnya seperti stage
display, center point, dan vocal point pada departemen maupun bagian
tertentu yaitu …
a. Manequin
B. Fixture
C. Gawang
D. Hanger
e. bracket
116
e. Pakaian yang ditata di rak sebaiknya disimpan paling depan
117
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS 1
MEMBUKA PEMBELAJARAN
II
Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 35
1.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana 1 2 4 4
2.
kegiatannya
118
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1 2 3 5
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai
2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat 1 2 3 5
dialokasikan
119
120
F. Penilaian proses dan hasil
1. belajar Melakukan penilaian awal
1 2 3 4
2. Memantau kemajuan belajar
1 2 3 4
3. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
1 2 3 4
4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
1 2 3 4
kompetensi
G.
Penggunaan bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
1 2 3 4
2. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1 2 3 4
PENUTUP
I Refleksi dan rangkuman pembelajaran
V
A. 1 2 3 4
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan
1. 1 2 3 4
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
2.
Pelaksanaan tindak lanjut
B. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai 1 2 34
1. bagian remidi
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas 1 2 3 4
2. sebagai pengayaan
128
Skor Total
Observed
Sadikin, S.E.
121
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS 2
MEMBUKA PEMBELAJARAN
II
Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 35
1.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana 1 2 4 4
2.
kegiatannya
122
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1 2 3 5
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai
2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat 1 2 3 5
dialokasikan
123
124
F. Penilaian proses dan hasil
1. belajar Melakukan penilaian awal
1 2 3 4
2. Memantau kemajuan belajar
1 2 3 4
3. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
1 2 3 4
4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
1 2 3 4
kompetensi
G.
Penggunaan bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
1 2 3 4
2. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1 2 3 4
PENUTUP
I Refleksi dan rangkuman pembelajaran
V
A. 1 2 3 4
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan
1. 1 2 3 4
siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
2.
Pelaksanaan tindak lanjut
B. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai 1 2 34
1. bagian remidi
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas 1 2 3 4
2. sebagai pengayaan
135
Skor Total
Observed
Sadikin, S.E.
125
HASIL EVALUASI SIKLUS 1 DAN 2
02 November 2020
KKM 75
kk Hasil Evaluasi siklus 1 dan 2
NIS NAMA L/P
m LKPD EVALUASI LKPD EVALUASI
1 1 2 2
ADIT TRI
1 1819.10233
ANUGRAH
L 68 50 75 80
AHMAD
2 1819.10234 JAELANI L 60 40 75 80
ABIDIN
ANGGUN
3 1819.10235
CAHYANI
P 70 60 78 80
ANISSA
4 1819.10237
APRIANTI
P 78 50 82 80
DESITA
5 1819.10238 SYAWALANI P 82 80 90 100
DWI PUTRI
DHIFKRI
6 1819.10239
JULIANSYAH
L 60 50 75 80
EVITA PUTRI
7 1819.10240
DARSONO
P 75 80 80 80
HAVID
8 1819.10241
RAMDANI
L 40 50 65 70
INTAN SYIFA
9 1819.10242
MAISYAH
P 60 80 75 80
ISLAH
10 1819.10243
SOLAHUDIN
L 75 80 80 80
MUHAMAD AJI
11 1819.10244
ABDILAH
L 55 40 75 70
MUHAMAD
12 1819.10245 DEPRI L 45 40 68 70
ALAMSYAH
MUHAMAD
13 1819.10084
RIPAL
L 50 80 78 80
NOVIA SUCI
14 1819.10248
PADILLAH
P 75 60 75 90
NUR AGLIANI
15 1819.10249
RAHAYU
P 85 50 85 100
126
RISA
20 1819.10256
RAHAYUNI
P 78 60 85 80
127
LEMBAR OBSERVASI REFLEKSI SISWA
No keterangan ya tidak
128
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
MEMBUAT RANCANGAN PENATAAN PRODUK
Menjelaskan
Menjelaskan
langkah Membuat
tehnik penataan
No Nama penataan penataa
produk sesuai
sesuai SOP n produk
dengan SOP
penataan
1 ADIT TRI ANUGRAH
2 AHMAD JAELANI ABIDIN
3 ANGGUN CAHYANI
4 ANISSA APRIANTI
5 DESITA SYAWALANI DWI PUTRI
6 DHIFKRI JULIANSYAH
7 EVITA PUTRI DARSONO
8 HAVID RAMDANI
9 INTAN SYIFA MAISYAH
10 ISLAH SOLAHUDIN
11 MUHAMAD AJI ABDILAH
12 MUHAMAD DEPRI ALAMSYAH
13 MUHAMAD RIPAL
14 NOVIA SUCI PADILLAH
15 NUR AGLIANI RAHAYU
16 PUTRI REIDA
17 RADEN MUHAMAD PANJI FIRDAUS
18 RAFLI SULAEMAN PUTRA
19 RINA WULANDARI
20 RISA RAHAYUNI
21 RISKA AULIA
22 RISMA AMALIA
23 SIFA FAUZIAH
24 TIA ANGGRAENI
25 YUDA
129
Keterangan penskoran:
Skor diisi dengan nilai 1-5
1. Tidak pernah menunjukkan kriteria yang diharapkan.
2. Menunjukkan sikap sesuai kriteria sebesar 50%
3. Menunjukkan sikap sesuai kriteria lebih dari 50%namun kurang dari 75%.
4. Menunjukkan kriteria lebih dari 75% namun kurang dari 100%.
5. Menunjukkan sikap sesuai kriteria yang diharapkan.
4 3 2 1
130
1 ADIT TRI ANUGRAH
2 AHMAD JAELANI ABIDIN
3 ANGGUN CAHYANI
4 ANISSA APRIANTI
5 DESITA SYAWALANI DWI PUTRI
6 DHIFKRI JULIANSYAH
7 EVITA PUTRI DARSONO
8 HAVID RAMDANI
9 INTAN SYIFA MAISYAH
1
0
ISLAH SOLAHUDIN
1
1
MUHAMAD AJI ABDILAH
1
2
MUHAMAD DEPRI ALAMSYAH
1
3
MUHAMAD RIPAL
1
4
NOVIA SUCI PADILLAH
1
5
NUR AGLIANI RAHAYU
1
6
PUTRI REIDA
1 RADEN MUHAMAD PANJI
7 FIRDAUS
1
8
RAFLI SULAEMAN PUTRA
1
9
RINA WULANDARI
2
0
RISA RAHAYUNI
2
1
RISKA AULIA
2 4
2
RISMA AMALIA
2 4
3
SIFA FAUZIAH
2 4
4
TIA ANGGRAENI
131
2
5
YUDA
132
Menyimak Tanya Mengisi Mengerjakan
video jawab LKPd evaluasi
133
134
LEMBAR KEHADIRAN SISWA
No NIS Nama Siswa kehadiran kelas
siswa
1 1819.10233 Adit Tri Anugrah XII BDP
2 1819.10234 Ahmad Jaelani Abidin XII BDP
3 1819.10235 Anggun Cahyani XII BDP
4 1819.10237 Anissa Aprianti XII BDP
5 1819.10238 Desita Syawalani Dwi Putri XII BDP
6 1819.10239 Dhifkri Juliansyah XII BDP
7 1819.10240 Evita Putri Darsono XII BDP
8 1819.10241 Havid Ramdani XII BDP
9 1819.10242 Intan Syifa Maisyah XII BDP
10 1819.10243 Islah Solahudin XII BDP
11 1819.10244 Muhamad Aji Abdilah XII BDP
12 1819.10245 Muhamad Depri Alamsyah XII BDP
13 1819.10084 Muhamad Ripal XII BDP
14 1819.10248 Novia Suci Padillah XII BDP
15 1819.10249 Nur Agliani Rahayu XII BDP
16 1819.10251 Putri Reida XII BDP
17 1819.10252 Raden Muhamad Panji Firdaus XII BDP
18 1819.10253 Rafli Sulaeman Putra XII BDP
19 1819.10255 Rina Wulandari XII BDP
20 1819.10256 Risa Rahayuni XII BDP
21 1819.10257 Riska Aulia XII BDP
22 1819.10258 Risma Amalia XII BDP
23 1819.10260 Sifa Fauziah XII BDP
24 1819.10261 Tia Anggraeni XII BDP
25 1819.10263 Yuda XII BDP
135
136
137
138
139
140
141
142