NPM : 201714501292
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Saat para peserta didik kesulitan dalam belajar, dari situ para orang tua
cemas akan hasil belajanya. Karena pada saat ini pihak sekolah telah menetapkan
ketuntasan kriteria minimal (KKM) serta para orang tua ingin dapat lulus dalam
seleksi perguruan tinggi negeri (PTN). Dengan adanya KKM dan seleksi PTN
para orang tua mencari solusi bagaimana anak-anaknya dapat memenuhi kriteria
KKM dan seleksi PTN tersebut dengan menambahkan jam pelajaran di luar
sekolah. Dengan cara mengikutsertakan anak-anaknya ikut dalam Bimbingan
Belajar. Bimbingan Belajar merupakan suatu kegiatan untuk memberikan
bantuan kepada peserta didik untuk mengembangakan potensi-potensi yang
peserta didik miliki dan juga mencari solusi dan memecahkan persoalan yang
dihadapi peserta didik dalam proses pembelajarannya, sehingga mendapatkan
hasil belajar yang lebih optimal.
Menurut Bayu Sapta Hari, banyak siswa yang dengan antusias mengikuti
bimbingan belajar antara lain karena :
1. Belajar di bimbingan belajar tidak sekedar materi pelajaran saja, tetapi diberi
arahan tentang kiat-kiat belajar yang efektif, kiat- kiat belajar di perguruan
tinggi serta medapatkan informasi tentang perguruan tinggi yang akan
ditempuh.
2. mempersiapkan diri kepada para peserta bimbel untuk menghadapi persaingan
ketat untuk lolos ke dalam perguruan tinggi.
3. Tujuan siswa mengikuti bimbingan belajar adalah agar dpat lolos ke dalam
perguruan tinggi negeri karena jika masuk ke dalam perguruan tinggi swasta
akan mengeluarkan banyak biaya.
4. Kemampuan guru yang terbatas, kekurangannya fasilitas yang didapatkan dari
sekolah, serta mendapatkan tuntutan di dalam sekolah yang sesuai dengan
kurikulum sehingga membuat para siswa mencari alternatif untuk
mendapatkan pembelajaran yang efektif di luar sekolah dan juga agar para
siswa depat mempersiapkan diri untuk merebutkan kursi diperguruan tinggi
yang diinginkan.
Sumber : (detik.com)
Dari data : Jumlah Bimbel di Jabodetabek tahun 2009 (yang memiliki izin
dan NILEK)
N Provinsi Jumlah %
O
1 DKI Jakarta 37 22.56
2 Kab. Bogor 21 22
3 Kota Bogor 16 9.76
4 Kota Depok 33 20.12
5 Kab. Tanggerang 21 22
6 Kota Tanggerang 12 7,32
7 Kab. Bekasi 28 17,07
8 Kota Bekasi 34 20,73
Jumlah 164 100,00
Gambar 1
Sumber : infokursus.net
Data tersebut disajikan jumlah Bimbel yang berada di daerah survei,
daerah yang paling menduduki daerah terbanyak yaitu Jabodetabek dengan
jumlah bimbel sebanyak 164. Dengan kota yang tertera dalam table tersebut yang
merupakan kota-kota besar yang tentunya sudah dihuni oleh banyak penduduk,
yaitu kota Jakarta sebanyak 37. Kota depok sebanyak 33, dan kota bekasi 34
lembaga bimbingan belajar yang sudah terdaftar pada tahun 2009.
Data terbaru yang ditemukan penulis bahwa kehadiran bimbel akhirnya
direstui melalui Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor
20 Tahun 2003 Pasal 26 Ayat 5. Lembaga bimbel yang diakui di Indonesia yang
berpacu pada data Sensus Ekonomi pada tahun 2016 yang di kemukakan oleh
Badan Pusat Statistik, tertera bahwa lembaga bimbingan terdapat 1.866 unit.
Dengan jumlah yang banyak menjadikannya sebagai lembaga yang cukup
populer dan tentunya pasti masyarakat membutuhkannya. Tetapi sebagaian besar
bimbingan belajar masih berfokus pada daerah Pulau Jawa yaitu sebesar 965 unit
yang tersebar di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa
Timur.
Sumber : https://tirto.id/bimbel-seolah-wajib-bagi-calon-mahasiswa-tak-
cukupkah-sekolah-dgbX
Terurai dari data data yang telah tertera di atas bahwa banyaknya
peminatan tentang lembaga bimbingan belajar, masyarakat Indonesia banyak
yang antusias dengan adanya bimbingan belajar ini. Lembaga bimbingan belajar
dapat naik secara signifikan sesuai dengan perkembangan zaman. Terutama di
daerah DKI Jakarta serta pulau jawa banyak dari masyarakat yang memper cayai
adanya bimbingan belajar. Karena dengan adanya bimbingan belajar dapat
dipercayai sebagai peningkatan prestasi studi/akademik siswa disekolah, sukses
ujian nasional, serta lulus SNMPTN dan diterima di PTN untuk siswa SMA.
Dengan demikian, Lembaga Bimbingan Belajar tersebut dapat
mengarahkan para peserta didik untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam
pembelajaranya serta mengembangkan hasil belajarnya menjadi suatu prestasi
belajar yang lebih baik serta bimbingan belajar dapat temus kedalam bangku
PTN (perguruan tinggi negeri) jika peserta didik dapat masuk ke dalam PTN di
harapakan tidak mengeluarkan uang yang cukup besar untuk kuliahnya
dibandingan dengan kuliah di perguruan tinggi swasta yang sudah pasti biaya
tersebut lebih mahal dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri. Dengan
mengirim anak-anak mereka ikut serta dalam Bimbingan Belajar tersebut, para
orang tua mengharapkan adanya perubahan dalam proses maupun hasil dari
pembelajaran serta dapat masuk kedalam PTN tersebut.
Dari potensi yang peserta didik punya, serta didukungan peran orang tua
yang mensuport para peserta didik untuk mengikuti bimbingan belajar. Banyak
dari para orang tua yang beranggapan dengan ikut dalam bimbingan belajar
peserta didik sudah pasti mendapatkan hasil yang optimal, hal tersebut bisa saja
tidak tercapai dikarena ada beberapa faktor yang dapat menghambat proses
pembelajaran di bimbingan belajar. Seperti, faktor kehadiran peserta didik dalam
bimbingan belajar. Kehadiran dari peserta dapat memicu tercapainya hasil yang
optimal atau tidak. Kehadiran pun sangat perlu dalam proses pembelajar tersebut.
dengan ikut hadir dalam bimbingan belajar diharapkan siswa lebih aktif lagi
dalam kelas tidak hanya sebagai penonton ketika tutor sedang menerangkan,
serta mencatat materi-materi penting yang disampaikan oleh tutor agar dapat
paham tentang rumus-rumus singkat yang diajarkan. Dengan hadirnya peserta
didik di bimbingan belajar, peserta didik diharapkan dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan tenang sehingga materi yang di dapatkkan di dalam
bimbingan belajar mudah di serap oleh para peserta didik.
e. Adakah perbedaaan antara Peserta didik yang ikut hadir bimbel dengan Peserta
didik yang tidak ikut hadir bimbel ?
1. Penelitian ini dapat mengetahui hasil pengaruh bimbingan belajar yang diikuti
oleh peserta didik terhadap hasil belajar.
3. Penelitian ini dapat digunakan bagi para peneliti sebagai pertimbangan untuk
diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh bimbingan belajar.
2. Bagi institusi : Dapat menjadi bahan masukan bagi pihak lembaga dalam
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan gambaran tentang topik yang akan dibahas pada laporan penelitian, terdiri
atas : latar belakang, ident ifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan
penelitian, dan sistematika penulisan,
Berisikan uraian secara rinci tentang tinjauan pustaka, yaitu teori-teori yang
mendasari penelitian, penelitian yang relevan, kerangkan berpikir, serta hipotesis.
Peneliti menyajikan waktu dan tempat penelitian, metode penelitian, populasi dan
sampel, metode pengajuan data, instrument penelitian dan teknik analisis data.
BAB V PENUTUP
Peneliti menyimpulkan seluruh isi uraian pembahasan serta memberikan saran yang
berkaitan dengan penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI,PENELITIAN RELEVAN DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori
1. Pendidikan
2. Hasil Belajar
a. Belajar
Belajar dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik
menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit,
belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan meteri ilmu pengetahuan yang
merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya
[CITATION AMS11 \l 1033 ]
c. Ciri-ciri Belajar
Belajar banyak diartikan dari berbagai aspek, berikut merupakan ciri-ciri
belajar yang sering dijumpai menurut [ CITATION Muh02 \l 1033 ] Jenis-jenis
belajar antara lain sebagai berikut :
1. Belajar Abstrak
Belajar abstrak adalah belajar yang menggunakan cara-cara berpikir
abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan
masalah-masalah yang tidak nyata. Dalam mempelajari hal-hal yang abstrak
diperlukan peranan akal yang kuat di samping penguasaan atas prinsip, konsep,
dan generalisasi. Termasuk dalam jenis ini misalnya belajar matematika, kimia,
kosmografi, astronomi dan juga sebagian materi bidang studi agama seperti
tauhid.
2. Belajar Keterampilan
Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-
gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot
(neuromuscular). Tujuannya adalah memperoleh dan menguasai keterampilan
jasmaniah tertentu. Dalam belajar jenis ini latihan-latihan intensif dan teratur
amat diperlukan. Termasuk belajar jenis ini misalnya belajar olahraga, musik,
menari, melukis, memperbaiki benda-benda elektronik, dan juga sebagian
materi pelajaran agama seperti ibadah shalat dan haji.
3. Belajar Sosial
Belajar sosial pada dasarnya adalah belajar memahami masalah-masalah
dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya adalah
untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-
masalah sosial seperti masalah keluarga, persahabatan, kelompok, dan masalah-
masalah lain yang bersifat kemasyarakatan. Selain itu belajar sosial juga
bertujuan untuk mengatur dorongan nafsu pribadi demi kepentingan bersama
dan memberi peluang kepada orang lain atau kelompok lain untuk memenuhi
kebutuhannya secara berimbang dan proporsional. Bidang-bidang studi yang
termasuk bahan pelajaran sosial antara lain pelajaran agama dan pendidikan
moral.
6. Belajar kebiasaan
Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru
atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Belajar kebiasaan, selain
menggunakan perintah, suri tauladan, dan pengalaman khusus, juga
menggunakan hukuman dan ganjaran. Tujuan agar siswa memperoleh sikap-
sikap dan kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti
selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu (konstekstual). Selain itu, arti tepat
dan positif di atas ialah selaras dengan norma dan tata nilai moral yang berlaku,
baik yang bersifat religius maupun tradisional dan kultural.
7. Belajar apresiasi
Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan (judgement) arti
penting atau nilai suatu objek. Tujuannya agar siswa memperoleh dan
mengembangkan kecakapan ranah rasa (affective skill), yaitu kemampuan
untuk menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu, misalnya aspresiasi
sastra, musik, dan sebagainya. Bidang-bidang studi yang dapat menunjang
tercapainya tujuan belajar apresiasi, antara lain bahasa dan sastra, prakarya, dan
kesenian. Selain itu memungkinkan juga bidang studi agama digunakan sebagai
alat pengembangan apresiasi siswa, misalnya seni baca tulis Al-qur'an.
8. Belajar pengetahuan
Belajar pengetahuan (studi) ialah belajar dengan cara melakukan
penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu. Studi ini juga
dapat diartikan sebagai sebuah program belajar terencana untuk menguasai
materi pelajaran dengan melibatkan kegiatan investigasi dan eksperimen.
Tujuan belajar pengetahuan ialah agar siswa memperoleh atau menambah
informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih
rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya, misalnya dengan
menggunakan alat-alat laboratorium dan penelitian lapangan.
d. Hasil Belajar
1) Ranah Kognitif Adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala
upaya yang menyangkup aktivitas otak adalah termasuk ranah kognitif.
Menurut Bloom, ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir.
yaitu: knowledge (pengetahuan/hafalan/ingatan),
compherehension(pemahaman), application (penerapan), analysis(analisis),
syntetis(sintetis), evaluation (penilaian).
a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Yang
termasuk kedalam faktor ini adalah:
3) Faktor kelelahan
b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang
termasuk kedalam faktor eksternal adalah:
3. Bimbingan Belajar
a. Pengertian Bimbingan
1) Pengaruh adalah daya yang timbul dari sesuatu orang atau benda yang ikut
membentuk watak, kepercayaan atau perbuataan seseorang (Hasan, 2005:894).
Ditinjau lebih dalam bahwa pengaruh merupakan perubahan yang timbul yang di
akibatkan dari alam sekitarnya yang memiliki akibat atau hasil yang ada. Dalam
penelitian ini yang dimaksud pengaruh adalah membandingakan nilai aspek
kogntif dari sampel yang mengikuti bimbingan belajar dengan yang tidak
mengikuti bimbingan belajar.
2) Bimbingan belajar (Prayitno, 2004: 94) adalah bantuan yang diberikan oleh
seseorang, yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik
kepada individu-individu setiap usia untuk membantunya mengatur kegiatan
hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat
keputusan sendiri, dan menanggung bebannya sendiri. Bimbingan belajar dalam
penelitian ini adalah bimbingan belajar yang dilakukan di luar sekolah. Misalnya
bimbingan belajar yang dilaksanakan di lembaga-lembaga tertentu.
3) Hasil belajar menurut Jihad dan Haris (2012:14) merupakan pencapaian bentuk
perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan
psikomotoris dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. Dalam
penelitian ini hasil belajar yang dilihat dari ranah kognitif. Hasil belajar siswa di
dapatkan dari nilai/skor yang diperoleh oleh siswa setelah mengikuti test.
4) Siswa merupakan orang yang menghendaki untuk mendapatkan ilmu pengetahuan,
kerampilan, pengalaman, dan kepribadian yang baik sebagai bekal hidupnya (Nata,
Aly:2008). Dalam penelitian ini subjek yang akan diteliti adalah peserta
bimbingan belajar di Smart Bimbel. Dalam hal ini subjek yang diteliti hanyalah
siswa Tingkat Sekolah Menengah Pertama yang ikut serta dalam bimbingan
belajar di Smart Bimbel.
5) Try out/ uji coba merupakan suatu alat untuk menguji kesiapan siswa dalam
menghadapi Ujian Nasional (wlaldjinah, 2013). Try out juga dapat digunakan
siswa untuk mengetahui materi apa saja yang sudah dikuasai dan belum dikuasai.
Dalam penelitian ini dilihat dari try out siswa di sekolah dengan hasil try out di
bimbigan belajar.
D. Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir ini untuk meyatukan kaidah dari teori-teori yang
terlepas dari satu sama lain. Sehingga menjadi rangkaian yang berkesinambungan
agar menjadi rangkaian yang utuh yang mengaruh pada jawaban sementara. Hasil
belajar merupakan serangkaian evaluasi yang dilakukan oleh guru sebagai pendidik
yang kriterianya sudah ditetapkan. hasil belajar tentukan memalaui proses dari
pembelajaran itu sendiri. proses pembelajaran yang bertujuan agar mendapatkan
hasil belajar yang optmal. Agar mendapatkan hasil belajar yang optimal peserta
didik tentunya didukung oleh faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor
eksternal yang mendukung adalah sekolah. Di sekollah tentunya peserta didik dapat
melakukan proses pembelajaran sehingga mendapatakan hasil yang optimal.
Jika dalam proses pembelajaran tersebut sudah dijalakan sebagai
semestinya, tentunya akan ada kendala-kendala atau masalah yang dialami oleh
peserta didik di dalam proses pembelajaran tersebut. dengan adanya masalah maka
tersebut siswa dapat dikatakan kesulitan dalam belajar. Oleh karena itu harus
ditanggulangi dengan mengikuti bimbingan belajar sehingga masalah-masalah yang
di hadapi dapat terselaikan dengan upaya membantu para peserta didik
menyelesaikan masalah belajar pada peserta didik. Dimana kegiatan tersebut dapat
meningkan hasil belajar yang optimal.
Adapun paradigma dari faktor- faktor yang diuraikan dalam kerangka
berpikir. Maka penulis menyiapkan dalam bentuk sebagai berikut :
Gambar 2
Kerangka Berpikir
Variabel (Y) Variabel (Y)
D. Hipotesis
METODE PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
Penelitian merencanakan penelitian ini dilakukan selama bulan Maret
2020 – Mei 2020. Adapun tabel jadwal kegiatan penelitian telah merinci data
tanggal sebagai berikut :
Tabel 2
Jadwal Kegiatan Penelitian
2. Tempat Penelitian
Adapun tempat penelitian dilakukan di Bimbingan Belajar Smart Bimbel,
Jl. Suryadharma Raya Blok CE/13, Perum. Bumi Dirgantara Permai, Kel.
Jatisari, Kec. Jatiasih, Kota Bekasi, Prov. Jawa Barat, Kode Pos 17426.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Sugiono (2016:2) merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dari pemaparan
tersebut penulis dapat menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis agar
lebih teruji secara terperinci. Oleh karena itu penulis menggunakan metode
penelitian naturalistik / kualitatif, dalam metode penelitian ini digunakan untuk
meneliti pada tenpat yang alamiah, dan peneliti tidak membuat perlakuan, karena
dalam penelitian ini penulis hanya mengumpulkan data yang sudah ada atau
emik, yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan dari
penelilti.
Berdasarkan dari data yang telah ada, maka penelitian ini termasuk ke
dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2010:13)
penelitian yang datanya berbentuk angka.
1. Variabel penelitian
Sugiono (2016:60) variable penelitian merupakan suatu bentuk yang
ditetapkan oleh seseorang peneliti untuk dimencari tahu serta dipelajari agar
mendapatkan informasi dari hal tersebut, setalah mendapatkan informasi
kemudian ditarik kesimpulannya. Ada 2 jenis variable dalam penelitian ini,
yaitu :
b. Hasil Belajar
Dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar merupakan bukti
nyata yang didapatkan setelah mengalami proses pembelajaran. hasil
belajar dapat berupa tulisan maupun nilai yang outentik dari peserta
didik. Banyak faktor-faktor yang mendukung proses pembelajaran
tersebut. jika para siswa mencari solusi dari kesulitan belaar yang mereka
dapatkan maka dari hal tersebut peserta didik akan mendapatkan nilai
yang baik.
Pengaruh bimbingan belajar terhadap hasil belajar peserta didik
Smart Bimbel dapat dilakukan dengan pengumpulan data dokumentasi
hasil belajar peserta didik bimbingan belajaryang diperoleh dari Sekolah
peserta didik serta data hasil belajar dari Smart Bimbel. Dengan
mengambil data rata-rata nilai tryout yang diperoleh dari hasil belajar di
Smart Bimbel serta tryout yang diperoleh dari hasil belajar di sekolah
peserta didik.
G. Analisis Data
Untuk menganalisis data kuesioner dengan baik yang sudah diterima oleh
penulis, maka data tersebut akan dianalisa dengan menggunakan analisis regresi
linier sederhana, analisis korelasi product momment, koefisien determinasi dan
uji hipotesis.
1. Analisis Regresi Linier Sederhana
Untuk mengetahui pengaruh self esteem (x) terhadap motivasi kerja (y),
digunakan uji regresi dengan rumus :
Y =a+b x
Dimana :
¿
a=
N¿
n(∑ ¿−¿ ¿ ¿
xy
b=
n(∑ ¿−¿ ¿2
y
Keterangan :
n : Banyaknya data
x : Variabel x
y : Variabel y
a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
Sy
b=r dan a= Y-b X
Sx
Keterangan:
n (∑ ¿−¿ ¿ ¿
xy
Tabel
Interpretasi Koefisien Korelasi
KD = r2 X 100 %
Keterangan :
KD : Nilai Koefisien Determinasi
r2 : Nilai Koefisien Korelasi
4. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui korelasi antara variabel dengan maksud untuk
mengetahui apakah hubungan itu benar atau tidak, maka digunakan rumus
sebagai berikut :
r √ n−2
thitung =
√ 1−r 2
Keterangan :
r : Koefisien Korelasi
n : Jumlah responden
Kaidah keputusan hipotesis :
Jika thitung> ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Jika thitung<ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Nilai t diperoleh, selanjutnya dibandingkan dengan a = 0,5 untuk
mengetahui tingkat dan derajat kebebasan (dk = n-2)
Jika thitung> ttabel, berarti Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh antara
Bimbingan Belajar terhadap Hasil Belajar peserta didik Smart Bimbel.
Jika thitung< ttabel berarti Ho diterima, artinya tidak terdapat pengaruh
antara Bimbingan Belajar terhadap Hasil Belajar peserta didik Smart
Bimbel.
DAFTAR PUSTAKA
1. KONTRIBUSI KEIKUTSERTAAN BIMBINGAN BELAJAR DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP NILAI AKADEMIK SISWA
KELAS XII JURUSAN PEMASARAN DI LBB EPSILON GRESIK
(Gressynta Meidyna Fayakunikmah) Tahun 2019 - Pendidikan Tata
Niaga, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,
gressyntafayakunikmah@mhs.unesa.ac.id
2. PENGARUH KEIKUTSERTAAN BIMBINGAN BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDIT
SALSABILA 3 BANGUNTAPAN (DWI CAHYANI FITRI
AMALIA NIM. 10481034) Tahun 2018 - UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA.
3. PENGARUH PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII IPS DI MAN 2 BOGOR
(Nurhikmalasari) Tahun 2016 – Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial,
UIN Syarif Hidayatullah
4. PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM BIMBINGAN
BELAJAR DAN EKSTRAKULIKULER TERHDAP PRESTASI
BELAJAR MATEMATIKA (Karim) Tahun 2013
5. PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 3 MERAUKE (Seli Marlina
Radja Leba) Universitas Musamus Papua
6. PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM PROGRAM
BIMBINGAN BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR SISWA
DAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP
HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI BELAJAR DENGAN
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI
EKONOMI: STUDI KASUS KELAS XII IPS SM (Christina Ida
Fatriani) Universitas Sanata Dharma
7. PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG BIMBINGAN
BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA KELAS V DI SDN WIROBORANG 4 KOTA
PROBOLINGGO TAHUN PELAJARAN 2014-2015 (Andy Dwi
Cahyono) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca
Sarjana, Universitas Kanjuruhan Malang