OLEH
ZULKIFLI. S.Kom
NIM : 23345930
A. PENDAHULUAN
Pada era abad ke-21, dunia pendidikan mengalami transformasi signifikan seiring
dengan kemajuan teknologi dan perubahan paradigma pembelajaran. Guru, sebagai
pemegang peran sentral dalam proses pendidikan, dihadapkan pada berbagai situasi yang
menuntut adaptasi dan inovasi dalam metode pengajaran mereka. Perkembangan
teknologi dapat dimanfaatkan untuk menghadirkan pembelajaran sesuai dengan kodrat
zaman dengan digitalisasi pembelajaran. Sehingga peserta didik secara mandiri dapat
memanfaatkan berbagai sumber belajar bukan lagi terpusat pada guru melainkan
menuntut pembelajaran berpihak kepada peserta didik lebih atau dikenel dengan istilah
Student Center.
B. PEMBAHASAN
1. Tantangan
Tantangan yang akan guru temukan saat penerapan pembelajaran inovatif adalah
merubah kebiasaan peserta didik dan memindahkan pusat belajar kepada dirinya tidak
bisa dilaksanakan secara instan melainkan melalui pembiasaan dan berkelanjutan, hal
tersebut dapat dilaksanakan pada pembelajaran inovatif dan bersifat studen Center
dengan memainkan peran guru sebagai pamong dan mitra belajar bagi peserta didik.
Selain itu tantangan guru untuk menerapkan teknologi dalam inovasi pembelajaran
adalah tidak tersedianya teknologi yang memadai seperti koneksi internet yang tidak
stabil, regulasi sekolah yang melarang peserta didik menggnakan gawai pribadi, dan
kurangnya pengenalan perserta didik terhadap teknologi informasi untuk menudukung
pembelajarannya, hal ini mengakibatkan peserta didik dan guru kesulitan menerapkan
teknologi dalam pembelajaran inovatif, misalnya menerapkan teknologi AI, Classroom,
blended learning dan lain-lain. Hal ini juga harus dilaksanakan pembiasaan yang
berkelanjutan.
2. Aksi
Pihak yang terlibat pada inovasi pembelajaran yang dilakukan adalah peserta didik
kelas X.8 sebagai subjek dalam pembelajaran sehingga dapat mengkonstruksikan
potensi belajar pada dirinya sesuai dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Dimensi
Profil Pelajar Pancasila yang diasah pada PjBL dengan pendekatan Student Center di
kelas X.8 adalah mandiri, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong berdasarkan
permasalahan kontekstual dihadapi. Menghadirkan pembelajaran yang berpihak kepada
peserta didik dengan memfasilitasi setiap kebutuhan belajar peserta .
3. Refleksi
Sebagai refleksi pengembangan kedepan untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang utuh, maka guru melakukan refleksi dengan rekan sejawat dan peserta didik untuk
mendapatkan respon dan masukan, hasil yang diperoleh adalah instrumen penilaian
untuk pengembangan indikator kepemimpinan peserta didik terlaksana namun perlu
dikembangkan agar lebih terstruktur dan komprehensif, sehingga dalam pengambilan
kesimpulan bisa lebih valid dan dapat digunakan oleh rekan sejawat lainnya yang
memiliki konsep yang sama dalam pembelajaran.
C. KESIMPULAN
Pembelaran inovasi berbasis Proyek pada mata pelajaran Informatika pada kelas
X.8 dengan model PjBL berbasis TPACK untuk memecahkan permasalahan pada
pembelajaran sebagai tantangan yang harus diselesaikan terlaksana sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Dampak yang terlihat setelah pelaksanaan pembelajaran adalah
meningkatkan pemahaman peserta didik, keaktifan terlihat meningkat selama proses
pembelajaran, serta pembelajaran yang menyenangkan sudah terlihat.
Untuk memastikan bahwa inovasi terintegrasi dengan baik dalam
kurikulum dan materi yang diajarkan. Perencanaan yang matang dan
koordinasi antara guru dan staf pendidikan dapat membantu mencapai ini.
perencanaan yang matang memastikan bahwa inovasi tidak mengganggu alur
pembelajaran materi yang mendalam. Sebaliknya, inovasi dapat mendukung
pemahaman materi dengan lebih baik.
D. DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Yaskinul, Alvin Fadillah, and Muliati Syam. "Pengaruh Model Pembelajaran
Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X di SMA Negeri 11
Samarinda." Jurnal Pendidikan 30.3 (2021): 399-408.