PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu elemen penting yang bermanfaat
bagi seetiap orang terutama generasi muda penerus bangsa. Melalui
pendidikan, seseorang dapat secara aktif mengembangkan seluruh potensi
diri mereka agar kehidupan yang mereka jalani lebih baik lagi. Dalam
pendidikan, aspek penting yang wajib dimiliki setiap siswa yaitu haruslah
memiliki penanaman nilai karakter yang baik untuk membentuk dirinya
menjadi manusia yang terampil di kehiduoan bermasyarakat, berbangsa,
dan beragama. Salah satu karakter yang dibutuhkan setiap siswa adalah
kemandirian dalam belajar agar siswa dapat menghadapi segala tantangan
yang ada dikemudian hari.
Kemandirian siswa dalam belajar sangat diharapkan supaya siswa
dapat menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya tanpa bantuan dari
orang lain. Kemandirian belajar juga turut berpengaruh terhadap
keberhasilan siswa dalam belajar. Kemandirian adalah suatu keadaan
seseorang yang telah memiliki keinginan bersaing dan kepercayaan diri
untuk mampu menentukan keputusan sendiri dan inisiatif mampu
melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab tanpa bergantung
pada orang lain (Rahmawati, 2016:17). Namun kenyataannya, banyak
siswa yang kurang percaya diri akan kemampuan belajar yang dimilikinya,
sehingga mereka tidak berusaha untuk belajar karena mereka yakin tidak
dapat melakukannya. Ini terlihat pada saat diberi soal latihan oleh guru,
antara siswa yang satu dengan siswa lainnya saling bergantung untuk
menyelesaikan tugas tersebut sehingga jawaban dan hasil belajar yang
siswa cenderung sama antar siswa. Penelitian ini penting dilakukan karena
kemandirian siswa ini memungkinkan untuk mengikuti proses
pembelajaran secara aktif dan kreatif.
Menurut Lestari (2019) mengatakan kemandirian belajar siswa
merupakan kegiatan tidak menggantungkan diri pada orang lain,
bertanggung jawab atas keputusan yang dibuat, kesadaran untuk belajar
sendiri dan tidak dipengaruhi oleh pihak lain, dan percaya dengan
kemampuan yang dimiliki oleh dirinya. Dalam belajar mandiri, siswa tidak
bergantung dengan orang lain, dan akan berusaha sendiri untuk memahami
materi yang diajarkan oleh guru, mencatat, dan kemudoan menanyakan
jika masih belum mengerti. Keadaan ini nantinya akan membawa siswa
untuk menitikberatkan kesadaran belajar siswa sehingga siswa tersebut
dapat mengatur dan menetapkan waktu, metode, dan cara belajarnya
sendiri agar mendapatkan tujuan belajarnya.
Selain dituntut untuk belajar mandiri, siswa juga dituntut untuk
memahami setiap konsep yang ada dalam setiap mata pelajaran. Palumpun
(2019:7) dalam penelitiannya mengungkapkan pemahaman konsep
merupakan kemampuan siswa dalam menyerap dan memahami materi
yang diberikan sehingga siswa dapat menemukan ide atau gagasan baru
dan mampu mendukung ilmu yang telah didapatkan sebelumnya.
Tidak semua siswa dapat memahami konsep dari materi secara
cepat, dengan begitu guru perlu mengenal kondisi dan gaaya belajar
masing-masing siswa. Tanpa adanya pemahaman konsep diawal, kita akan
sulit menyelesaikan suatu permasalahan dalam bentuk yang berbeda
kedepannya. Dalam hal ini pemahaman konsep bukan hanya
menghafalkan materi saja, namun juga memahami, mengkomunikasikan
dan menerapkannya dalam keadaan yang berbeda sehingga nantinya hasil
belajar siswa akan statis dan tidak naik turun dikarenakan kurangnya
pemahaman konsep diawal.
Pemahaman konsep merupakan hal penting yang harus ada pada
siswa dalam semua mata pelajaran tidak terkecuali Simulasi dan
Komunikasi Digital. Memahami konsep mata pelajaran Simulasi dan
Komunikasi Digital penting dilakukan terlebih dahulu agar siswa tidak
mengalami kesulitan saat proses belajar di tingkat selanjutnya. Sesuai
dengan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan
Menengah Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur Kurukulum
PMK, Simulasi dan Komunikasi Digital merupakan mata pelajaran yang
wajib dipelajari dan diikuti oleh seluruh siswa SMK kelas X pada semua
program keahlian dan masuk dalam kelompok C1 (dasar bidang
peminatan). Mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital di SMKN 6
Malang ini memiliki alokasi waktu 3 jam pelajaran dalam satu minggu.
Sebelum adanya pandemi, kegiatan pembelajaran dilakukan di
laboratorium komputer yang ada di SMK tersebut.
Menurut Bapak Wigonggo, M.Pd, selaku guru pengampu mata
pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital pada program keahlian
Teknologi Konstruksi dan Properti (TKP) menuturkan dalam keadaan
sebelumnya para siswa dapat langsung mempraktekkan apa yang telah
dipelajari dan dipahami dalam modul dan dituntun oleh guru. Ketika
mempraktekkan, secara tidak langsung siswa telah memahami konsep
yang dipelajari dan tidak sekedar membaca dan hafalan. Lain halnya
dengan saat ini siswa mempelajari lewat modul yang diberikan dalam
google classroom, ini tidak menjamin semua siswa dapat melakukan hal
yang sama dikarenakan kondisi internal dari setiap siswa itu berbeda.
Selain itu dorongan orang disekitar juga bisa berpengaruh pada tingkat
kepatuhan siswa saat diberi perintah oleh guru.
Dalam pembelajarannya, mata pelajaran ini menerapkan penggunaan
media teknologi dan komunikasi dan perangkat lunak. Meski demikian
dalam mata pelajaran ini siswa juga belajar untuk bernalar dengan baik
seperti mengidentifikasi permasalahan, mencari ide atau gagasan, serta
mendapatkan solusi dari permasalahan yang ada.
Dengan adanya pemahaman konsep dan kemandirian belajar yang
baik, maka akan lebih besar kesempatan siswa untuk mendapatkan hasil
belajar yang baik. Menurut Aminah (2018) hasil belajar adalah hasil usaha
belajar siswa yang diperoleh selama menerima pengalaman belajar yang
nantinya akan memberikan perubahan menjadi yang lebih baik. Perubahan
ini meliputi perubahan pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Secara
teoritis, hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dari
dalam maupun faktor dari luar. Faktor dari dalam ialah faktor biologis dan
psikologis misalnya kecerdasan dan kemampuan kognitif sedangkan yang
termasuk faktor dari luar misalnya guru, kurikulum, dan model
pembelajaran. Hasil belajar merupakan bukti keberhasilan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran yang dapat diamati dengan adanya
perubahan tingkah laku, sikap dan keterampilan.
Hingga saat ini pembelajaran secara daring masih terus dilakukan
guna mematuhi upaya pemerintah agar memutus mata rantai penyebaran
COVID-19 dengan menggunakan media elektronik yang telah terinstall
aplikasi yang dibutuhkan untuk pembelajaran daring. Salah satu media
pembelajaran daring yang banyak digunakan saat ini adalah Google
Classroom.
Google Classroom merupakan aplikasi yang diciptakan oleh mesin
peramban google yang berfungsi sebagai media untuk pembelajaran online
yang memungkinkan terciptanya ruang kelas maya untuk mempermudah
interaksi antara guru dengan siswa.. Dalam penerapannya, Google
Classroom merupakan aplikasi mudah digunakan. Pengguna akan dapat
melakukan menerima materi, sharing pendapat, mengumpulkan tugas dan
masih bnayak lagi. File yang telah kita bagikan atau kita terima akan
direkap oleh pihak Google dan langsung tersimpan didalam Google Drive.
Dengan adanya itu, kita dapat membukanya kembali saat kita
membutuhkan. Pembelajaran ini dapat dilakukan dimanapun dan
kapanpun kita mau tanpa ada batasan waktu.
Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian berbentuk skripsi dengan judul
“Pengaruh Pemanfaatan Google Classroom Terhadap Hasil Belajar
Ditinjau dari Pemahaman Konsep dan Kemandirian Belajar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi yang dituliskan, didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh pemahaman konsep terhadap hasil belajar
melalui media google classroom?
2. Bagaimana pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar
melalui media google classroom?
3. Bagaimana pengaruh pemahaman konsep dan kemandirian belajar
terhadap hasil belajar melalui media google classroom?
C. Hipotesis Penelitian
Dari hasil permasalahan yang diteliti, didapatkan hipotesis penelitian
sebagai berikut:
1. H0 : Tidak ada pengaruh pemahaman konsep terhadap hasil belajar
dalam proses pembelajaran online melalui google classroom
H1 : Ada pengaruh pemahaman konsep terhadap hasil belajar dalam
proses pembelajaran online melalui google classroom
2. H0 : Tidak ada pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap hasil
belajar dalam proses pembelajaran online melalui google classroom.
H1 : Ada pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap hasil belajar
dalam proses pembelajaran online melalui google classroom.
3. H0 : Tidak ada pengaruh pemahaman konsep dan kemandirian belajar
siswa terhadap hasil belajar dalam proses pembelajaran online melalui
google classroom
H1 : Ada pengaruh pemahaman konsep dan kemandirian belajar siswa
terhadap hasil belajar dalam proses pembelajaran online melalui
google classroom
D. Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian yang dilakukan ini difokuskan pada
hasil belajar siswa dalam menggunakan media pembelajaran online
Google Classroom ditinjau dari pemahaman konsep dan kemandirian
belajar pada mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital kelas X
program keahlian Teknologi Konstruksi dan Properti (TKP) di SMKN 6
Malang.
E. Manfaat Penelitian
Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumber atau acuan untuk
penelitian berikutnya yang sejenis.
b. Menambah pengetahuan dan wawasan dalam hal yang berkaitan
dengan penggunaan Google Classroom sebagai media
pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep dan
kemandirian siswa.
b. Penelitian diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa
dalam menerapkan pembelajaran online menggunakan media
Google Classroom.
c. Diharapkan mampu menambah pengalaman mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran yang baru.
F. DEFINISI OPERASIONAL
1. Google Classroom
Google Classroom merupakan salah satu media pembelajaran
berbasis digital (online) yang digunakan untuk memudahkan interaksi
antara guru dengan siswa. Dengan adanya media pembelajaran ini,
guru maupun siswa dapat melakukan pembelajaran dimana saja dan
kapan saja tanpa adanya batasan ruang dan waktu.
2. Pemahaman Konsep (X1)
Pemahaman Konsep merupakan kemampuan siswa saat
melakukan proses pembelajaran dimulai dari membaca materi,
memahami materi, mengkomunikasikan, dan menerapkannya pada
kehidupan sehari-hari.
3. Kemandirian Belajar (X2)
Kemandirian Belajar adalah kemampuan belajar seorang siswa
yang tidak bergantung pada teman maupun gurunya dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Dalam hal lain
kemandirian belajar juga berarti bertanggung jawab atas keputusan
yang telah diambil untuk mengatasi permasalahan yang ada.
4. Hasil Belajar (Y)
Hasil Belajar yang dimaksudkan adalah nilai yang didapatkan siswa
setelah melaksanakan proses pembelajaran menggunakan media
google classroom. Untuk melihat nilai hasil belajar tersebut, siswa
diharuskan mengerjakan tes yang telah dibuat oleh peneliti.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Pembelajaran
Hasil
Kesimpulan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian dilakukan bertujuan untuk memberikan solusi atas
permasalahan yang ada. Solusi tersebut nantinya akan dijadikan sebagai
evaluasi dalam pemecahan masalah. Dalam merencankan suatu solusi
permasalahan, peneliti umumnya memiliki dugaan faktor kendala dan
faktor pendukung dari permasalahan yang ada. Dugaan tersebut tentunya
hanya dugaan semnetara yang perlu dibuktikan dengan penelitian yang
akan dilakukan. Untuk membuktikan dugaan sementara, perlu
diadakannya pendekatan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
metode pengumpulan data dan analisa data yang tepat dalam penelitian.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif
karena dalam penelitian ini semua data disajikan dalam bentuk angka
mulai dari pengumpulan data, analisis data, dan hasil penelitian. Selain itu,
Pemilihan pendekatan penelitian kuantitatif ini dikarenakan penelitian
kuantitatif mendukung proses dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
korelasi hubungan variabel-variabel yang telah dipilih penulis dalam
penelitiannya.
Menurut Sugiyono (2015 : 13) dalam bukunya dijelaskan bahwa
penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian ex post facto yang
berarti sesudah fakta. Menurut Sugiyono (2015:53) penelitian ex past
facto adalah penelitain yang dilakukan setelah terjadinya suatu peristiwa.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor yang
menyebabkan suatu permasalahan yang sudah terjadi. Permasalahan yang
terdapat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa yang ditinjau
pemahaman konsep dan kemandirian belajar. Selain itu, tujuan dalam
melakukan penelitian kuantitatif yaitu menentukan hubungan antara satu
variable bebas dan variable terikat. Jenis penelitian ini dipilih untuk
menentukan korelasi pemahaman konsep (X1) dan kemandirian belajar
(X2) dengan hasil belajat (Y). Sehingga dapat diselidiki dan di korelasikan
dengan menggunakan rumus analisis korelasi tunggal dan ganda.
B. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari 3 variabel yaitu variabel bebas, variabel
perantara dan variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
bebas yaitu Pemahaman Konsep (X1) dan Kemandirian Belajar (X2),
sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu Hasil Belajar (Y).
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2015:92). Populasi merupakan keseluruhan
dari subjek yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X kompetensi keahlian Desain Permodelan dan
Informasi Bangunan (DPIB) di SMKN 6 Malang yang terdiri dari
kelas X DPIB 1, X DPIB 2 dan X DPIB 3.
No Kelas Jumlah
1 X DPIB 1 34
2 X DPIB 2 36
3 X DPIB 3 35
Jumlah 105
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2015:93) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteistik yang dimiliki oleh populasi. Pengambilan sampel dari
populasi ini haruslah benar-benar representatif (mewakili) agar
kesimpulannya dapat diberlakukan untuk populasi. Dalam penelitian
ini digunakan teknik probability sampling yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap anggota. Metode penelitian yang digunakan
yaitu simple random sampling yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Pada
penelitian ini mengambil langkah secara merata disetiap offering, yaitu
sebesar 40% dari total populasi.
No K Jumlah
1 X DPIB 1 14
2 X DPIB 2 14
3 X DPIB 3 14
Jumlah 42
Rosa, N. M., & Rahmawati, E. Y. 2019. Peran Gaya Belajar dan Kemandirian
Belajar terhadap Pemahaman Konsep. Diskusi Panel Nasional Pendidikan
Matematika, Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta.
https://inet.detik.com/cyberlife/d-5130171/50-fitur-baru-google-classroom-
akan-mudahkan-belajar-online (14 april 8.55)
https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/14/120400165/panduan-fitur-
google-classroom-untuk-guru-dari-membuat-kelas-hingga-tugas?page=all
(14 aptril 9.34)
https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-google-classroom-fitur-fungsi-dan-
keunggulannya/ (15 april 10.00)