Anda di halaman 1dari 44

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PEMANFAATAN GOOGLE MEET DALAM PEMBELAJARAN


DARING UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI
DAN HASIL BELAJAR SISWA

Disusun oleh:

Ledy Grace Tuka, S.Pd


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pandemi Covid-19 yang semakin merebak di Indonesia saat ini memberi perubahan besar dalam
kehidupan. Salah satunya pada aktivitas belajar mengajar. Aktivitas kelas tatap muka ditiadakan di
semua jenjang pendidikan. Kegiatan pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka langsung
antara guru dan siswa pun beralih ke pembelajaran daring/ virtual. Keadaan siswa yang belum siap
secara mental pun berpengaruh terhadap partisipasi siswa dan hasil belajar siswa. Pembelajaran daring
yang diterapkan ditengah ketidaksiapan sekolah, guru, dan siswa seolah membawa pembelajaran
terombang- ambing. Guru dituntut dapat menggunakan berbagai platform agar dapat membantu siswa
belajar.
Salah satu penggunaan platform yang memudahkan guru dan siswa selama ini yang digunakan
adalah google formulir. Guru setiap minggunya membuat link pembelajaran yang akan dibagikan ke
grup belajar siswa. Siswa akan belajar melalui materi dan soal- soal untuk mengukur pemahaman siswa
setiap kali pembelajaran melalui link google formulir. Pada kegiatan pembelajaran selama satu bulan
pertama cukup banyak siswa yang berpartisipasi. Dari jumlah keseluruhan 30 siswa, yang berpartisipasi
dalam pembelajaran awal sebanyak 20 siswa dan yang tidak berpartisipasi sebanyak 10 orang. Tetapi
dua bulan terakhir tingkat partisipasi siswa sangat rendah, bahkan yang tidak aktif lebih dari 50%.
Materi yang diberikan guru dalam bentuk video dan bahan ajar bahkan tidak disimak dan dibaca oleh
siswa, dan langsung mengerjakan soal- soal. Itupun dikerjakan dengan browsing penyelesaian soal- soal
dari google.
Tingkat partisipasi siswa yang sangat rendah berdampak pada hasil belajar. Cara siswa belajar
yang sangat beragam dan kurang adanya pantauan dari orangtua dan guru membuat keadaan ini
semakin memburuk. Keterbatasan kuota internet juga menjadi pemicu siswa tidak berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran.. Video konfrensi agar guru dan siswa dapat bertatap muka secara virtual melalui
aplikasi Zoom meeting sepertinya sangat sulit dilaksanakan. Hal ini dapat terlihat pada menurunnya
partisipasi siswa dalam pembelajaran daring. Berdasarkan hasil observasi dan hasil belajar, diketahui
bahwa tingkat partisipasi dan ketuntasan pada materi pembelajaran hanya sekitar 40% dengan nilai
KKM 70. Sekitar 60% siswa tidak tuntas dan memperoleh hasil di bawah KKM.
Dalam pembelajaran daring, perlu adanya tatap muka langsung secara virtual antara guru dan
siswa agar guru dapat mengukur kualitas proses pembelajaran secara langsung. Seharusnya
pembelajaran daring dengan aplikas video konferensi pun menjadi solusi karena pemahaman siswa
terhadap materi atau suatu konsep bisa dapat dilakukan secara langsung. Selain aplikasi Zoom
Meeting, banyak aplikasi video konferensi yang bisa digunakan. Salah satunya Google Meet yang
merupakan fitur premium dari software video conferencing Google. Google Meet lebih mudah
digunakan atau user friendly. Hanya dengan membukanya via Google Chrome dan login melalui email
sudah dapat digunakan. Google Meet sangat berperan penting dalam kegiatan belajar. Apalagi
penggunaannya mudah, tidak perlu di download sangat membantu mengurangi ruang penyimpanan
pada smartphone. Melalui Google Meet siswa dan guru bisa berinteraksi secara langsung. Guru bisa
menyajikan materi dan mengukur pemahaman siswa terhadap amteri atau suatu konsep secara langsung.
Diharapkan dengan penggunaan Google Meet pada pembelajaran dapat meningkatkan kualitas proses
dan hasil belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah
Tingkat partisipasi dan hasil belajar siswa yang rendah dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini:
1. Keadaan siswa yang belum siap secara mental dalam melaksanakan pembelajaran secara daring.
2. Terbatasnya media belajar siswa berupa smartphone dan kuota intenet,
3. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang sama setiap harinya.
4. Kurangnya perhatian dari orang tua/ wali untuk siswa aktif belajar.
5. Keadaan siswa yang kurang mandiri, malas, dan tidak bersungguh- sungguh dalam belajar.
6. Tidak ada pantauan secara langsung atau tidak ada tatap muka bersama siswa sehingga siswa
merasa kurang termotivasi.

C. Analisis Masalah
Selama diterapakannya pembelajaran daring, peserta didik diberikan pembelajaran dengan
model yang sama setiap harinya. Pembelajaran menggunakan google form yang dimana tidak
terjadi interaksi secara langsung antara guru dan siswa sehingga siswa kurang termotivasi untuk
aktif belajar. Pembelajaran menggunakan link dari Google Formulir sebenarnya dapat membantu
siswa untuk belajar mandiri. Tetapi karena setiap harinya siswa menggunakan cara yang sama untuk
belajar sehingga siswa merasa bosan. Rasa bosan tersebut dapat menjadi penyebab berkurangnya
partisipasi aktif siswa dalam belajar sehingga memengaruhi hasil belajar siswa.
Karena itulah diperlukan Google Meet dalam pembelajaran daring, dimana guru dan siswa
dapat berinteraksi secara langsung. Sehingga guru dapat mengukur kualitas proses belajar siswa dan
hasil belajar siswa sekaligus.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:


Bagaimanakah meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa pada materi system pencernaan melalui
pemanfaatan Google Meet pada siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Kupang?
E. Tujuan Penelitian
1) Mendeskripsikan pemanfaatan Google Meet pada pembelajaran IPA yang dapat meningkatkan
partisipasi belajar siswa.
2) Mendeskripsikan pemanfaatan Google Meet pada pembelajaran IPA yang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.

F. Manfaat Hasil Penelitian


Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi guru dalam memecahkan
masalah tarkait partisipasi siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA secara daring.
Selain itu manfaat dapat membuat suasana belajar lebih menyenangkan, interaktif, dan pada
akhirnya meningkatkan kinerja dan mutu sekolah secara keseluruhan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori
1. Penelitian Tindakan Kelas
a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berkembang dari istilah penelitian
tindakan (action research) (Sanjaya, hal. 24). PTK sendiri berarti Penelitian Tindakan Kelas
maka tindakan yang diteliti adalah tindakan yang terjadi di kelas yang berhubungan dengan
aktifitas KBM (kegiatan belajar mengajar). Secara otomatis yang akan diteliti yaitu
kegiatan siswa, dan penelitian ini seyogyanya dilakukan oleh seorang guru, agar guru
tersebut memahami tindakan siswa dan dapat menerapkan metode yang sesuai dalam
mengajar. Sehinga tujuan pengajaran dapat dicapai. Menurut McNiff (1992:1) dengan tegas
mengatakan, bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian reflektif yang
dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk
pengembangan dan perbaikan pembelajaran.
b.  
Menurut Suharsimi (2002) bahawa PTK merupakan paparan gabungan definisi dari
tiga kata “Penelitian, Tiindakan, dan Kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu
objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi
yang bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam rangka
peningkatan kualitas bteerbagai bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang
sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanaannya berbentuk rangkaian
periode/siklus kegiatan. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang
sama dan tepat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama.
c. Tujuan PTK adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta
membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah
(Muslich, hal. 10).

b. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas


Dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas, langkah-langkah/prosedur umum yang
dapat dilakukan meliputi:
1) Pengembangan/penetapan fokus masalah penelitian
a) Merasakan adanya dalam praktek pembelajaran di dalam kelas. Permasalahan
tersebut dapat bersumber dari siswa, guru, bahan ajar, kurikulum, hasil belajar, dan
interaksi pembelajaran.
b) Identifikasi masalah sehingga menghasilkan gagasan-gagasan awal mengenai
permasalahan aktual yang dialami guru di kelas.
c) Analisis masalah untuk menentukan urgensi mengatasinya. Dalam hal ini nantinya
akan ditemukan permasalahan yang sangat mendesak untuk diatasi (pembatasan
masalah).
d) Perumusan Masalah secara lebih jelas, spesifik, dan operasional.

2) Perencanaan tindakan perbaikan


a. Agar dapat menyusun hipotesis tindakan dengan tepat maka peneliti dapat
melakukan:
- kajian teoritik dibidang pembelajaran
- kajian hasil penelitian yang relevan
- diskusi dengan teman sejawat
- kajian pendapat para pakar
- merefleksi pengalaman sendiri sebagai guru.
b. Analisis Kelaikan Hipotesis Tindakan
Pada langkah ini peneliti perlu mengkaji kelaikan dari sejumlah hipotesis
tindakan yang diperolehnya baik dari segi jarak antara kondisi riil dengan situasi
ideal yang dijadikan rujukan. Hipotesis tindakan harus dapat diuji secara empirik,
ini berarti bahwa implementasi tindakan yang dilakukan maupun dampak yang
diperolehnya harus dapat diamati oleh guru selaku peneliti.
c. Persiapan Tindakan Hal-hal yang perlu dilakukan dalam langkah ini diantaranya:
- membuat skenario pembelajaran
- mempersiapkan fasilitas/sarana pendukung yang diperlukan
- mempersiapkan cara merekan dan menganalisis data
- melakukan simulasi pelaksanaan tindakan (jika dipandang perlu).

3) Pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi


a. Dalam kegiatan pelaksanaan tindakan ini dibarengi kegiatan observasi dan
intrepretasi serta kegiatan refleksi.
b. Observasi merupakan upaya untuk merekam segala peristiwa/kegiatan yang yang
terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung dengan atau tanpa alat bantu
tertentu. Hal penting untuk dicatat pada kesempatan ini adalah kadar interpretasi
yang terlibat dalam rekaman hasil observasi.
c. Observasi yang dilakukan akan memberikan kemanfaatan yang banyak jika
pelaksanaannya diikuti dengan diskusi balikan. Diskusi balikan sebaiknya
dilakukan tidak terlalu lama dari waktu observasi, bertolak dari rekaman data yang
dibuat oleh pengamat, diinterpretasikan bersama-sama antara pelaku tindakan
perbaikan dan pengamat, dan pembahasan mengacu pada penetapan sasaran dan
strategi perbaikan untuk menentukan perencanaan selanjutnya.

4) Analisis dan refleksi


Analisis data Analisis data adalah proses menyeleksi, memfokuskan,
menyederhanakan, mengabstraksikan, mengorganisasikan secara urut/sistematis dan
rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menyusun
jawaban terhadap tujuan penelitian tindakan kelas. Refleksi merupakan upaya untuk
mengkaji apa yang telah dan atau yang tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau
belum berhasil dituntaskan melalui tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Hasil dari
refleksi ini akan digunakan untuk menetapkan langkah-langkah lebih lanjut dalam
upaya mencapai tujuan penelitian tindakan kelas yang ditetapkan.

5) Perencanaan tindak lanjut


Perencanaan Tindak Lanjut Hasil analisis dan refleksi akan menentukan apakah
tindakan yang telah dilaksanakan telah dapat mengatasi masalah dalam penelitian
tindakan kelas ini atau belum. Apabila hasilnya belum memuaskan atau masalahnya
belum terselesaikan, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan lanjutan dengan
memperbaiki tindakan perbaikan sebelumnya atau bila perlu dengan menyusun tindakan
perbaikan yang betul-betul baru untuk mengatasi masalah yang ada. Dengan perkataan
lain, jika masalah yang diteliti belum tuntas atau belum memuaskan pengatasannya,
maka penelitian tindakan kelas harus dilanjutkan pada siklus 2 dengan prosedur yang
sama seperti siklus ke 1 yaitu perumusan masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan interpretasi, dan analisis-refleksi. Dan jika pada siklus 2
permasalahan telah terselesaikan/hasil sudah memuaskan, maka tidak perlu dilanjutkan
siklus 3. Namun jika pada siklus 2 masalahnya belum terselesaikan/hasilnya belum
memuaskan maka perlu dilanjutkan dengan siklus ke 3, dan seterusnya. Dalam dalam
penelitian tindakan kelas jumlah siklus sebenarnya tidak dapat ditentukan lebih dahulu,
hal ini tergantung kepada permasalahannya. Ada penelitian tindakan kelas yang
mungkin cukup satu siklus, tetapi ada juga yang memerlukan beberapa siklus. Dengan
demikian banyak sedikitnya jumlah siklus dalam penelitian tindakan kelas tergantung
kepada terselesaikannya masalah yang diteliti.

2. Aktivitas dan Hasil Belajar


Menurut Dr. Nana Sudjana Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
keterampilan, kecakapan, dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-
lain.
Hasil belajar dapat diartikan sebagai perubahan-perubahan yang diperoleh seseorang
setelah melalui proses belajar. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan tingkah laku.
Tingkah laku dalam arti luas mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Diantara ketiga
ranah itu ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai guru di sekolah karena berkaitan dengan
kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.
Menurut Sudiyanto yang diungkapkan dalam waluyo, hasil belajar adalah tingkat
penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan
tujuan pendidikan yang ditetapkan.
3. Pembelajaran Daring di Era Pandemi
Pembelajaran daring adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah
satu media yang digunakan adalah jaringan smartphone dan komputer. Dengan
dikembangkannya di jaringan smartphone dan komputer memungkinkan untuk dikembangkan
dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih
luas yaitu internet. Penyajian pembelajaran daring berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif.
Sistem pembelajaran daring ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan
pembelajaran bisa dilakukan lebih banyak waktu. Kelebihan pembelajaran secara daring
memiliki kelebihan sebagai berikut:
a. Tersedianya fasilitas emoderating dimana pengajar dan siswa dapat berkomunikasi secara
mudah melalui fasilitas internet secara reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu
dilakukan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
b. Pengajar dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal melalui
internet .
c. Siswa dapat belajar (me-review) bahan ajar setiap saat dan dimana saja apabila diperlukan
mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
d. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang
dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet.
e. Baik pengajar maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti
dengan jumlah peserta yang banyak.
f. Berubahnya peran siswa dari yang pasif menjadi aktif.
g. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari sekolah konvensional
dapat mengaksesnya

Kekurangan pembelajaran daring juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan, yaitu sebagai
berikut:
a. Kurangnya interaksi antara pengajar dan siswa atau bahkan antara siswa itu sendiri, bisa
memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar mengajar.
b. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong
aspek bisnis atau komersial.
c. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan.
d. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional,
kini dituntut untuk menguasai teknik pembelajaran dengan menggunakan ICT (Information
Communication Technology).
e. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
f. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (berkaitan dengan masalah tersedianya listrik,
telpon dan komputer/laptop)

4. Pemanfaatan Google Meet dalam Pembelajaran


Pengunaan google meet merupakan salah satu fitur dari google yang bisa dimanfaatkan
untuk BDR (Belajar Dari Rumah) saat social distancing untuk mencegah penyebaran virus
COVID-19. Setelah semakin banyak orang yang mulai memanfaatkan aplikasi video conference
untuk belajar dan bekerja dari rumah saat pandemi Covid-19, banyak perusahaan teknologi yang
memperbarui fitur-fitur aplikasi telekonferensinya termasuk google. Google meet bisa menjadi
media alternatif untuk proses belajar mengajar. Google Meet dapat digunakan secara gratis
untuk skala kecil sebanyak 25 orang. Google Meet memiliki Interface atau antarmuka yang unik
dan fungsional dengan ukuran ringan serta cepat, mengedepankan pengelolaan yang efisien,
mudah guna (user friendly) yang dapat diikuti semua pesertanya.
Ada berbagai alasan menggunakan aplikasi Google Meet ini. Mulai dari keamanan yang
terjamin sampai dengan banyaknya fitur- fitur didalamnya. Tak jarang kebanyakan orang lebih
memilih Google Meet dibanding aplikasi serupa. Kita bisa mendapat berbagai fitur-fitur di
Google Meet yang tidak dimiliki aplikasi sejenis. Adapun cara menggunakan Google Meet ini
juga sangat mudah, tidak mempersulit para penggunany sehingga lebih efektif dan efisien.
a. Kelebihan dari Google Meet adalah sebagai berikut :
(1) Adanya fitur White Board, dimana kita bisa membuat tulisan dan kata-kata dalam fitur
white board tersebut. Sekarang white board lebih sering digunakan dalam hal pendidikan
dan saat menerangkan. Kelebihan white board ini bisa digunakan untuk sarana penjelasan
berupa gambar atau angka. Yang sulit dijelaskan dengan menggunakan lisan. Maka Google
Meet memudahkan para penggunannya dengan itu.

(2) Tersedia Gratis


Sekarang Google Meet memberikan kebebasan untuk menginstall aplikasi ini.
Sudah tersedia secara gratis dan bisa di unduh di Playstore atau app store bagi pengguna
ios. Google Meet ingin membuktikan bahwa layanannya lebih bagus dibanding dengan
video conference yang lain.
(3) Tampilan video yang HD dan suport resolusi lain
Kelebihan Google Meet ketiga adalah tampilan yang disedikan sudah HD (High
Definition) dan juga bisa menyediakan resolusi yang terdapat pada smartphone. Sehingga
tampilan menjadi lebih jernih.
(4) Mudah penggunaanya
Untuk bisa menggunakan Google Meet, guru dan peserta didik cukup memiliki akun
Google untuk mendaftar ke aplikasinya, dan tidak membutuhkan tahap- tahap yang lainnya.
(5) Layanan Enkripsi video
Dengan adanya layanan Enkripsi video maka data kita tidak akan disalah gunakan. Google
Meet memberikan layanan tersebut untuk menjaga kerahasiaan data para penggunanya.
Supaya kita tidak khawatir akan pencurian dan jula beli data. 6. Banyak pilihan Tampilan
yang menarik : Dengan tampilan video conference yang dapat diatur sesuai keinginan kita,
maka kita bisa menyesuaikan tata letak dan pilihan posisi yang pas dan baik.Tampilan yang
menarik sangat dibutuhkan, karena dengan tampilan antar muka yang bagus setiap
pengguna Google Meet akan betah dan nyaman.
(6) Dapat mengundang hingga 100 peserta
Untuk bisa mengundang peserta hingga 100 bisa berlangganan dengan G suite yang lebih
lengkap dan. Denggunakan Google Meet yang versi free hanya dibatasi 25 orang/lebih, jika
berlangganan Google Suite maka bertambah menjadi 100 atau sampai 250 pengguna. Fitur
tersebut terbatas untuk pengguna Google Meet yang free. Tatapi untuk yang sudah
mendaftar ke produk Google Suite. Semua bisa menjadi lebih banyak dan mudah pastinya.
b. Kelemahan Google Meet Google Meet yang memiliki Kelemahan dan kurang lebih juga
memiliki hal tersebut, berikut:

(1) Tidak adanya Fitur Hemat Data


Kekurangan pertama yang dimiliki oleh Google Meet adalah mereka belum mempunyai
fitur penghemat data saat panggilan berlangsung. Dengan tidak adanya fitur hemat data.
Kemungkina terbesar saat kita menggunakan Google Meet adalah data kita menjadi boros
dan terbuang percuma pada saat kita memakainya. Sehingga kita harus mempersiapkan
data yang banyak saat mengobrol menggunakan Google Meet supaya kita tidak akan
mengalami keluhan. Seperti data terputus dan berbagai alasan lainnya.
(2) Belum semua fasilitas Free
Pengguna Google Meet bahwa harus membeli paket dari Google Suite sebelum
menggunakan fitur-fitur yang lebih banyak dan lengkap. Dengan dibatasi fiturnya kita
menjadi tidak bisa leluasa untuk memakai Google Meet. Kita harus membayar dulu
sebelum menggunakan beberapa fitur yang lengkap seperti paket 100 pengguna dan
masih banyak paket yang lain di Google Meet.
(3) Membutuhkan jaringan internet yang stabil
Tidak jaringan yang cepat saja akan tetapi yang stabil. Karena dengan jaringan yang stabil
Google Meet bisa beroprasi sebagaimana mestinya dan bekerja dengan baik. Tanpa
jaringan yang stabil tidak akan dapat menikmati layanan terbaik darinya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas VIII dengan jumlah 32 siswa yang terdiri
dari 10 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Penelitian ini di lakukan di sekolah ini karena
berdasarkan hasil observasi awal, di peroleh fakta bahwa siswa kurang memahami berpartisipasi
aktif dalam pembelajaran sehingga lebih dari 50% nilai siswa berada di bawah KKM.

Dari sisi kemampuan ekonomi, hampir sebagian besar siswa yang bersekolah di SMP
Negeri 12 Kupang berada pada taraf ekonomi menengah ke bawah. Sehingga dari sisi sarana/
media belajar berupa smartphone/ laptop serta kuota internet juga terbatas. Siswa yang kurang
mandiri, kurang tekun, dan tidak sungguh-sungguh dalam belajar masih menjadi kendala
utama.

2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 12 Kupang. Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan pada
tanggal 14 – 27 Oktober 2020 dan siklus II pada tanggal 5- 16 November 2020

3. Deskripsi Per Siklus


c. Siklus I
1) Perencanaan tindakan diawali dengan:
a) Menyiapkan RPP;
b) Bahan ajar Sistem Pencernaan pada Manusia;
c) Media Pembelajaran berupa powerpoint;
d) Observer/ Pengamat;
e) Surat izin kepala sekolah untuk melakukan PTK.

2) Pelaksanaan Tindakan
a) Setting room meeting pada Google Meet
b) Penerapan media berdasarkan RPP;
c) Penerapan model pembelajaran sesuai dengan model Discovery Learning
d) Waktu pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada semester satu bulan Oktober –
November 2020 dikelas VIIIB pada Tahun Pelajaran 2020-2021. Pada
pelaksanaannya penelitian dilakukan dengan dua siklus.
3) Data dan cara pengumpulan data
Dalam penelitian ini, data yang akan diperoleh meliputi:
a. Hasil belajar siswa;
Hasil belajar diketahui dengan melaksanakan tes secara tertulis dengan kisi-kisi
sebagai berikut, yaitu:

TAKSONOMI KOGNITIF
URAIAN MATERI TOTAL
L1 L2 L3
Saluran Pencernaan 1,2 2
Proses Pencernaan 3,5,7,8 4,6 6
Gangguan pencernaan dan
9,10 2
Upaya Pencegahan
Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan google
form dikarenakan google form lebih cepat dan luas untuk menyebarkan kuisioner
kepada sebjek/ peserta didik. Rancangan penelitian dilakukan dengan membuat
pertanyaan/ soal melalui google form, menyebarkan link melalui Whatsapp grup,
dan mengumpulkan hasil respon siswa oleh peneliti untuk kemudian dianalisis.
b. Aktivitas siswa dalam belajar; (lembar observasi)
c. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran, (lembar observasi).

Teknik Analisis Data pada penelitian ini menggunakan: (1) Analisis Observasi
setelah di peroleh data aktivitas guru selama pembelajaran dan aktivitas belajar siswa,
kemudian data tersebut di olah dengan menggunakan rumus:

P= x 100%

Keterangan:
P = Presentase (%)
f = banyaknya siswa yang melakukan aktivitas
N = jumlah seluruh siswa

Penilaian ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan rumus:

P = Ʃ siswa yang tuntas belajar x 100%


Ʃ siswa

4) Penentuan kriteria keberhasilan penelitian


Keberhasilan penelitian ini ditetapkan sebesar 75% siswa mencapai KKM. Adapun
KKM yang ditetapkan sebesar 70.

5) Analisis dan refleksi


Indikator Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini berhasil apabila indikator
keberhasilan pembelajaran IPA mencapai kriterian di bawah ini:

- Aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran IPA mencapai ≥ 80%,


- Aktivitas siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran IPA mencapai ≥ 80%,
- Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA memenuhi KKM sebesar 70. Ketuntasan
klasikal di katakan tercapai apabila siswa yang mendapat nilai ≥ 70 mencapai 75%
dari keseluruhan siswa dan
- Respon siswa selama pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan teknik
pembelajaran multimedia.

d. Siklus II
- Perecanaan
Pada siklus II, peneliti melakukan tindakan dengan melaksanakan pembelajaran daring
memanfaatkan penggunaan media PPT dan video animasi dalam mempresentasikan
konten/ materi dalam pembelajaran menggunakan Google Meet. Hal ini dilakukan agar
dapat menarik perhatian siswa dalam belajar. Sedangkan untuk untuk langkah evaluasi
pada tahap ini menggunakan Google formulir.

- Pelaksanaan
Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan pada bulan November 2020.

- Observasi
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi tes.

- Refleksi
Dari kegiatan siklus kedua ini peneliti dapat mengevaluasi bahwa kegiatan pembelajaran
daring dengan menggunakan Google Meet masih dapat dilanjutkan dan pelaksanaannya
sudah dianggap maksimal, karena keaktifan siswa mencapai angka 80 % lebih.
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan pada tahun pelajaran 2020/ 2021 yang
dilakukan dalam dua siklus sejak mulai bulan Oktober hingga November 2020
pembelajaran dengan menggunakan Google Meet dan media PPT mampu meningkatkan
motivasi serta partisipasi siswa dalam pembelajaran IPA, siswa terlihat antusias dalam
mengikuti setiap pembelajaran yang disampaikan guru.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Penelitian.


Siklus. 1
Penelitian dilaksanakan di kelas VIIIb SMP Negeri 12 Kupang. Penelitian pada Siklus 1
dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan pada pelajaran IPA dengan topik Sistem Pencernaan
pada Manusia. Waktu yang digunakan untuk setiap kali pertemuan adalah 60 menit. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan dari pembelajaran Siklus 1 pada dua kali pertemuan menunjukkan
adanya peningkatan hasil belajar siswa.
Perolehan hasil belajar yang dicapai siswa pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus 1 untuk
materi Sistem Pencernaan pada Manusia dengan KKM 70.
Hasil analisis data pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama diperoleh keterangan sebagai
berikut:
1. Penilaian Hasil Belajar Siswa ( Aspek Kognitif)

Tabel 1.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I


Siklus 1
No Nama Siswa L/P Keterangan
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 MERVIANTY K. PITAY P 100
2 MUSA JORDAN MANU L 70
3 PRISKSA PELLONDOU P 90
4 GESTRIANA NOMENI P 70
5 MARIA H. TAEBENU P 90
6 NOVANTI TKELA P 90
7 AYUB NATONIS L 70
8 HENNY TAEBENU P 80
9 WINDHI KIKHAU P 60
10 DOROTHY NEKEN P 70
11 YUANA KABOSU P 100
12 HELENA KABOSU P 90
13 CEFRANI M. NEOLAKA P 90
14 SOFRONIUS T. MIDIN L 80
15 WANDINE TIRAN P 60
16 YOHANA AUREL P 70
17 MOSES BERI LABA L 50
18 LORA LESTARI EGE P 50
19 RIVAN M. TAEK L 70
20 PANGERAN F. LANI L 50
Tabel 21 JORDAN MANU L 80 1.2
22 YULITHA M. NDOLU P 80
Nilai 23 ADILA SAUDALE P 70
Rata- 24 GRACE NAAT P 80
25 CHRISTIAN T. ADO L 60
Rata 26 PRISKA D. SIOKAIN P 60
Hasil 27 GERALD ISURESI L 60
28 ISAK ASBANU L 70
29 CEMARA MBADO P 80
30 ANDARA NDUN P 70
31 SIAU LING LO P 90
32 SINTIA BANDA BAE P 80
Jumlah 2380
Rata- rata kelas 74,37%
Belajar pada Siklus I

Jumlah Prosentase
No Nilai Jumlah Nilai Ket
Siswa Tuntas Tidak tuntas
1 100 2 200 8,40 % -
2 90 6 540 22,69 % -
3 80 7 560 23,52% -
4 70 9 630 26,47% -
5 60 5 300 - 12,60% Nilai rata-rata kelas
6 50 3 150 - 6,30% 2380 : 32 = 74
7 40 - - - -
8 30 - - - -
9 20 - - - -
10 10 - - - -
Jumlah 32 2380 81 % 19 %
Dari data pada pertemuan pertama Siklus I menunjukkan bahwa hasil rata-rata kelas
mencapai nilai 74 ternyata masih ada siswa yang belum tuntas karena mendapatkan nilai di
bawah KKM. Siswa yang mendapat nilai 100 sebanyak 2 orang ( 8,40 %), siswa yang mendapat
nilai 90 sebanyak 6 orang (22,69%), siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 7 orang (23,52%),
siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 9 orang (26,47%), siswa yang mendapatkan nilai 60
sebanyak 5 orang (12,60%), dan siswa yang mendapatkan nilai 50 sebanyak 3 orang (6,30%),
dan tidak ada siswa yang mendapat nilai 40 ke bawah. Berdasarkan hasil yang dicapai tersebut
maka siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 24 orang yaitu sekitar 75%. Sedangkan
yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 8 orang yaitu sekitar 25%.

2. Penilaian Aktivitas Siswa ( Lembar Observasi)

Tabel 2.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa


Kriteria Penilaian
Di Kea Ker Kej Etik
No. Nama Siswa Nilai Ket
sip ktipa jasa ujur a
lin n ma an
1 MERVIANTY K. PITAY 4 3 3 4 4 18 SB
2 MUSA JORDAN MANU 4 3 3 4 4 18 SB
3 PRISKSA PELLONDOU 4 3 3 3 4 17 B
4 GESTRIANA NOMENI 4 3 3 4 4 18 SB
5 MARIA H. TAEBENU 4 3 3 4 4 18 SB
6 NOVANTI TKELA 4 3 3 3 4 17 B
7 AYUB NATONIS 2 2 2 3 3 12 C
8 HENNY TAEBENU 3 3 3 4 4 17 B
9 WINDHI KIKHAU 4 3 3 3 4 17 B
10 DOROTHY NEKEN 4 3 3 4 4 18 SB
11 YUANA KABOSU 3 3 3 4 4 17 B
12 HELENA KABOSU 2 3 2 3 3 13 C
13 CEFRANI M. NEOLAKA 4 3 3 4 4 18 SB
14 SOFRONIUS T. MIDIN 2 3 2 2 3 12 C
15 WANDINE TIRAN 4 3 3 4 4 18 SB
16 YOHANA AUREL 4 3 3 4 4 18 SB
17 MOSES BERI LABA 2 2 2 3 3 12 C
18 LORA LESTARI EGE 2 3 2 3 3 13 C
19 RIVAN M. TAEK 2 3 2 2 3 12 C
20 PANGERAN F. LANI 2 3 2 2 3 12 C
21 YOHAN KEFI 3 2 2 2 3 12 C
22 YULITHA M. NDOLU 2 3 3 3 3 14 B
23 ADILA SAUDALE 2 3 2 3 3 13 C
24 GRACE NAAT 4 3 3 3 4 17 B
25 CHRISTIAN T. ADO 2 3 2 3 3 13 C
26 PRISKA D. SIOKAIN 3 3 2 3 3 14 B
27 GERALD ISURESI 2 3 2 3 3 13 C
28 ISAK ASBANU 2 3 2 2 3 12 C
29 CEMARA MBADO 3 3 2 3 3 13 B
30 ANDARA NDUN 4 3 3 3 3 17 B
31 SIAU LING LO 4 3 3 3 4 17 B
32 SINTIA BANDA BAE 4 3 3 3 4 17 B
Jumlah 487 76 %
Rata-Rata 15 Baik
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer dengan indikator observasi: Disiplin,
Kerjasama, Keaktifan, Kejujuran dan Etika, Maka diperoleh data seperti yang terdapat pada tabel 2.2
berikut ini:

Tabel 2.2Hasil Observasi Penilaian Aktivitas Siswa Siklus. 1

Kategori Persentase Tingkat Jumlah Presentase


No Keterangan
Keaktifan ( %) Keaktifan Siswa (%)
1 90 - 100 Sangat Baik 8 25 % SB
2 70 - 89 Baik 12 37,5 % B
3 60 - 69 Cukup Baik 12 37,5 % C
4 50 - 59 Kurang Baik - 0% K
Jumlah Siswa 32 100 %
Berdasarkan tabel 2.2 di atas maka peneliti kemukakan bahwa dalam Penilaian aktivitas

siswa pembelajaran siklus.1 didapatkan hasil sebagai berikut:

- Siswa yang sudah dikatakan aktif dengan sangat baik berjumlah 8 orang. Atau 25 % dari

total siswa 23 orang

- Siswa yang keaktifannya pada kategori baik ada 12 orang atau 37,5% dan siswa yang

keaktifannya cukup baik ada 12 orang atau 37,5%. Adapun nilai rata-rata keaktifan kelas

pada siklus.1 yaitu 62,50 atau berada pada kategori cukup baik. Kriteria keberhasilan pada

penilaian aktivitas siswa di lihat dari keaktifan semua siswa. Pada hasil observasi siklus.1

masih terdapat siswa yang pasif sehingga perlu adanya perbaikan di siklus 2. Ini

dikarenakan kurang kerjasamanya antar siswa, masih mendominasi oleh beberapa siswa.

3. Lembar Observasi Guru

Lembar Observasi Guru Siklus 1

Mata Pelajaran/Topik : IPA/Sistem Pencernaan pada Manusia


Kelas/Sekolah : VIII/ SMP Negeri 12 Kupang
Nama Pengajar : Ledy Grace Tuka, S,Pd
Tanggal : 17Oktober 2020
Tahap/Aspek Indikator Hasil Observasi
Kegiatan 1. Apa yang dilakukan Guru
guru peserta untuk
memberikan
Awal menggali pengetahuan awal atau apersepsi.
Apersepsi dan memotivasi siswa?
Motivasi
2. Bagaimana respon siswa apakah siswa
bertanya tentang suatu masalah terkait Siswa merespon dengan
dengan apa yang disajikan guru peserta baik.
pada kegiatan awal?
Kegiatan Inti 1. Apa guru peserta memberikan
Ya, ada penjelasan
pejelasan dari
Materi Ajar umum tentang materi ajar atau prosedur guru tentang prosedur
kegiatan yang harus dikerjakan oleh kegiatan.
siswa?
2. Bagaimana keterkaiatan antara
pembelajaran dengan realita kehidupan, Adanya keterkaitan
lingkungan dan pengetahuan lainnya? pembelajaran dengan
kehidupan nyata.
Pengelolaan 1. Apakah guru peserta
Ya,terampil
sangat dalam
terampil.
Sumber memanfaatkan dan mampu
Belajar/ memanipulasi media pembelajaraan?
2. Bagaimana interaksi siswa dengan
Media Sangat baik, tetapi siswa
sumber belajar/media?
masih perlu arahan dan
bimbingan guru.
Strategi 1. Apakah proses pembelaajaran
Ya, sesuai dan berjalan
Pembelajaran dilaksanakan dengan strategi yang dengan lancar.
sesuai secara lancar?
2. Apakah siswa dapat mengikti alur
Ya, akan tetapi masih
kegiatan belajar?
ada sekitar10 orang
3. siswamemberikan
Bagaimana guru peserta yang pasif.
arahan yang medorong siswa untuk Guru mengajukan
bertanya, berfikir dan beraktivitas? pertanyaan, dan
meberikan kesempatan
siswa menyampaikan ide
4. Apakah siswa aktip melakukan kegiatan
atau bertanya.
fisik dan mental (berfikir) berspa banyak
siswa yang aktif belajar? Siswa aktif, tetapi dalam
pembelajaran daring
memang kurang bisa
memantau keaktifan
siswa.
Kegiatan 1. Bagaimana caraGuru
guru pesertamemberikan
Penutup memberikan penguatan dengan penjelasan secara
mereview, merangkum,atau keseluruhan dan
menyimpulkan?
membantu siswa
Penguatan/ko 2. Apakah guru peseramembuat
memberikesimpulan.
tugas
nsolidasi rumah untuk remedial atau penguatan? Ya, guru memberikan
tugas pada siswa untuk
membaca bahan ajar
untuk materi berikutnya.
Evaluasi 1. Bagaimana cara guruMemberikan
peserta melakukan
tes formatif
evaluasi pembelajaran? dan menilai proses siswa
mengerjakan LKPD.
2. Bagimana ketuntasan belajar siswa?
Tuntas, tetapi masih ada
beberapa siswa yang
masih belum dapat
mengikuti pembelajaran
daring dengan lancer
karena adanya kendala
jaringan/kuota internet.
Komentar 3. Keterlaksanaan sekenario
Terlaksana
pembelajaraan
dengan baik.
Observer (berdasarkan RPP)
4. Pelajaran yang dapat
Mendapatkan
di petik olehtambahan
observer lain: ilmu dan pengalaman
dalam pembelajaran
secara daring.

Kupang, 17 Oktober 2020


Observer

Sherly Ragi Dima, S.Pd


B. Deskripsi Temuan dan Refleksi Pembelajaran IPA
Kegiatan pembelajaran Siklusi I pertemuan pertama ini dilaksanakan pada tanggal 17
Oktober 2020 melalui media Google Meet sebagai aplikasi untuk video conference. Dimana peserta
didik dan peneliti sebagai guru mempraktekan aplikasi Google meet secara daring.
Dalam penggunaanya, ada beberapa hal yang dipersiapkan oleh guru, antara lain:
1. Guru menyiapkan akun G Suite yang akan digunaka pada saat login pada aplikasi google meet.
2. Masuk ke dalam Google.com
3. Klik aplikasi Google diujung sebelah kanan tanda titik-titik kotak.
4. Cari Meet lalu klik aplikasi Google Meet.
5. Klik start a meeting. Maka akan muncul Id Google Meet. Id Google Meet ini yang akan
diberikan kepada peserta pengguna Google Meet untuk bergabung kedalam video conference.
6. Tekan Presenting untuk presentasi.
7. Peserta video conference setelah mendapatkan Id Google Meet akan meminta untuk bergabung
ke dalam video conference dengan tampilan aplikasi Google Meet “ Asking to joint”
8. Untuk menampilkan semua peserta didik yang terkoneksi klik diujung kanan bawah tanda
titik- titik pilih “ Change LayOut”.

Tahapan persiapan dengan memperkenalkan siswa penggunaan google adalah sebagai berikut :
1) Peserta didik mendowload aplikasi Google Meet dari Playstore pada handphone/ android/
laptop.
2) Peserta didik membuka aplikasi google meet dan login menggunakan akun google berupa
email dan password.
3) Guru dan peserta didik saling terkoneksi dengan video conference menggunakan Google Meet
untuk mengecek kesiapan peserta didik dalam pembelajaran menggunakan Google Meet.
4) Guru menjelaskan apa itu Google Meet, fasilitas dari Google Meet lalu kelebihan dan
kekurangan dari Google Meet itu sendiri.
5) Peserta didik mempelajari fitur- fitur pada Google Meet, misalnya untuk mematikan suara
tekan tanda mikrofon, untuk mematikan tampilan gambar pembicara matikan tanda camera,
untuk menampilkan file yang akan dipresentasikan dapat menekan tanda Present Now.
6) Setelah peserta didik memahami penggunaan Google Meet maka kegiatan pembelajaran dapat
dilakukan dengan pembelajaran dari rumah.

Penelitian ini dilakukan terhadap 32 siswa kelas VIIIb pada SMP Negeri 12 Kupang.
Sebelum adanya Covid-19 pembelajaran berjalan secara konvensional. Dari ketiga puluh dua siswa
pada kelas VIIIb SMP Negeri 12 Kupang tersebut baru pertama kali memakai Google Meet untuk
pembelajaran secara daring. Sebelumnya peserta didik menggunakan media pembelajaran berbasis
online seperti Google Classroom dan Google Formulir.
Berdasarkan observasi dan hasil diskusi dengan teman sejawat, diperoleh hasil bahwa perlu
diadakannya perbaikan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Setelah melaksanakan proses
pembelajaran pada pertemuan pertama untuk Siklus I untuk materi tentang Sistem Pencernaan
pada Manusia, maka terdapat temuan sebagai berikut :
1. Pada kegiatan inti, saat mengerjakan LKPD guru memberikan waktu selama 20 menit kepada
peserta didik untuk menyelesaikan LKPD. Ternyata setelah 20 menit berlalu hanya 8 orang
peserta didik yang berhasil mengerjakan tepat waktu, sedangkan 24 peserta didik lainnya belum
selesai mengerjakan. Hal ini juga disebabkan karena baru pertama kalinya pembelajaran secara
virtual menggunakan Google meet dilaksanakan. Penyebab lainnya karena pada pembelajaran
daring seperti ini juga membuat peserta didik kurang bisa untuk berdiskusi atau bekerja sama.
2. Pada kegiatan pembelajaran juga masih terdapat banyak peserta didik yang belum memahami
penggunaan fitur pada Google Meet, misalnya penggunaan mikrofon. Sehingga pada saat
pembelajaran masih ada terdapat suara bising karena ada beberapa siswa yang masih terus
menyalakan mikrofon sasat sedang tidak berbicara.
3. Pada saat kegiatan pembelajaran juga masih terkendala oleh jaringan/ sinyal internet yang
kurang baik, sehingga pada saat pembelajaran terputur- putus sehingga mempengaruhi kualitas
pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini maka solusi sementaranya adalah melakukan
dokumentasi rekaman video agar siswa yang mengalami ketertinggalan dapat mengulang untuk
menonton kembali video pembelajaran tersebut.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
penggunaan aplikasi Google Meet sebagai aplikasi video konfrensi, google form, dan Whatsapp
sangat membantu guru dan peserta didik dalam menjalankan pembelajaran IPA dengan topik Sistem
Pencernaan pada Manusia. Peserta didik dapat mengakses bahan ajar dan LKPD yang dibagikan oleh
guru melalui Whatsapp dan dapat memberikan respon absensi kehadiran dan tes formatif melalui
link Google Formulir.
Pada pembelajaran secara daring menggunakan aplikasi Google Meet, guru memberikan
presentasi dengan cara berbagi presentasi sehingga peserta didik dapat secara langsung melihat
presentasi atau penjelasan yang disampaikan oleh guru.
Hal- hal yang membuat tidak begitu efektif dalam pembelajaran jarak jauh menggunakan
Google Meet adalah (1) sering terjadi kendala seperti sinyal/jaringan yang kurang bagus bagi peserta
didik yang tidak menggunakan wifi, (2) sering adanya suara- suara bising yang mengganggu
aktivitas pembelajaran disaat sedang menyalakan mikrofon yang nantinya berdampak pada kualitas
pembelajaran yang diterima.
Tetapi penggunaan Google Meet dinilai sangat praktis bagi para siswa dan guru. Hal
tersebut dikarenakan guru dan peserta didik lebih mudah melakukan komunikasi secara lisan
dibandingkan secara tertulis. Proses komunikasi secara lisan dapat menerima suatu hasil dan juga
pengertian yang lebih jelas daripada melakukan komunikasi secara tertulis. Sehingga pola ini dapat
menjadi pertimbangan pada pembelajaran mendatang.
Walaupun aplikasi Google Meet ini dinilai kurang efektif namun di sisi lain aplikasi ini
lebih efisien dan praktis bagi peserta didik. Untuk itu dengan adanya aplikasi Google Meet ini
diharapkan dapat membantu peserta didik dalam hal pembelajaran berbasis online dan diharapkan
peserta didik dapat memanfaatkan aplikasi ini dengan seefektif mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Rochiati Wiriatmadja. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosda Karya

https://www.scribd.com/doc/178234665/Pengertian-Penelitian-Tindakan-Kelas

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131666729/penelitian/PENELITIAN+TINDAKAN+KELAS.pdf

https://www.ui.ac.id/strategi-pembelajaran-daring-di-era-pandemi-covid-19/file:///C:/Users/USER
%20ASUS/Downloads/161-Article%20Text-563-1-10-20200722.pdf

http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/rangkiang/article/view/4148/pdf_1

http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO/article/view/15680/11533

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiap6zqw8XsAhXfILcAHZuuAKIQFjAJ
egQIBxAC&url=http%3A%2F%2Fejournal.mandalanursa.org%2Findex.php%2FJISIP%2Farticle
%2Fdownload%2F1274%2F1162&usg=AOvVaw1tNdUcrF0dnPDn18g8qQ2s

file:///C:/Users/USER%20ASUS/Downloads/161-Article%20Text-563-1-10-20200722%20(2).pdf
Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING 01


(RPP DARING 01)

Sekolah :SMP Negeri 12 Kupang


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII /Ganjil
Materi Pokok : Sistem Pencernaan pada Manusia
Alokasi Waktu : 1 x tatap muka (60 Menit )

A. K omptensi Inti
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar IPKD
3.5 Menganalisis sistem 3.5.1 Menjelaskan tahapan dalam proses pencernaan manusia.
pencernaan pada manusia 3.5.2 Mengidentifikasi saluran, organ, dan kelenjar yang
dan memahami gangguan berperan dalam system pencernaan manusia.
yang berhubungan dengan 3.5.3 Menganalisis proses pencernaan mekanik dan kimiawi
sistem pencernaan, serta pada saluran dan organ pencernaan pada manusia.
upaya menjaga kesehatan 3.5.4 Menganalisis organ aksesoris pada manusia serta
sistem pencernaan fungsinya dalam sistem pencernaan makanan.
3.5.5 Menganalisis gangguan yang berhubungan dengan sistem
pencernaan serta upaya menjaga kesehatan sistem
pencernaan.
4.5 Menyajikan hasil 4.5.1 Melakukan penyelidikan tentang proses pencernaan secara
penyelidikan tentang mekanik dan kimiawi.
pencernaan mekanis dan 4.5.2 Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan
kimiawi mekanis dan kimiawi.

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama :
1. Melalui literasi bahan ajar, peserta didik dapat menjelaskan tahapan dalam proses pencernaan
pada manusia dengan benar.
2. Melalui pengamatan video tentang saluran pencernaan , peserta didik dapat mengidentifikasi
saluran, organ aksesoris dan kelenjar yang berperan dalam sistem pencernaan pada manusia
dengan benar.
3. Melalui pengamatan video tentang proses pencernaan di mulut, peserta didik dapat menganalisis
fungsi organ aksesoris di dalam mulut dengan benar.
4. Melalui pengamatan video tentang proses pencernaan di mulut, peserta didik dapat menganalisis
proses pencernaan mekanik dan kimiawi yang terjadi di dalam mulut dengan benar.

D. Materi Pembelajaran (Terlampir)


 Pertemuan ke-1: - Tahapan dalam proses pencernaan
- Saluran, organ aksesoris dan kelenjar pencernaan
- Fungsi organ akseoris di dalam mulut
- Pencernaan mekanik dan kimiawi di dalam mulut.
E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Scientific
 Model : Discovery Learning
 Metode : Pengamatan, penugasan, ceramah, diskusi.

F. Media dan Sumber Belajar


 Media : LKPD, PPT, Video Animasi, Google meet.
 Sumber : Whatsapp grup, Google Form,Bahan ajar Sistem Pencernaan pada Manusia

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 1 x 60 menit )
1. Pendahuluan ( 10 menit)
 Sebelum memulai pembelajaran peserta didik bergabung pada room Google Meet lewat link
yang telah di bagikan oleh guru melalui grup Whatsapp.
 Peserta didik mengisi absen kehadiran melalui link Google Form
(https://forms.gle/e3WE7v25oAVynxfD6 ) , dan menyiapakan bahan ajar, buku siswa dan
LKPD yang telah dibagikan oleh guru sehari sebelumnya melalui WA grup.
 Peserta didik besama guru memulai kegiatan pembelajaran dengan berdoa sesuai keyakinan
masing- masing.
 Peserta didik menyimak apersepsi yang disampaikan oleh guru dengan menjawab beberapa
pertanyaan berikut:
- Saat kalian makan, pertama kalinya makan masuk ke dalam tubuh melalui apa?
(Mulut)
- Didalam mulut terdapat organ apa saja yang membantu pencernaan makanan?(Gigi,
lidah, kelenjar ludah).
- Di dalam mulut terjadi proses apa saja ? (Mengunyah dan menelan)
- Coba kalian bayangkan seandainya didalam mulut itu tidak ada kelenjar ludah, apa
yang akan terjadi? (makanan sulit dicerna dan ditelan).
 Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

2. Kegiatan Inti (40 menit)


 Peserta didik menyimak informasi tetang kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengamati video
tentang saluran dan organ percernaan pada manusia dengan seksama.
 Peserta didik mengemukakan pendapatnya terhadap video yang diamati.
 Peserta didik di dorong oleh guru untuk secara mandiri/ kelompok mengidentifikasi dan
menganalisis masalah seperti:
- Tahapan dalam proses pencernaan
- Saluran, organ dan kelenjar pencernaan yang terdapat di dalam mulut.
- Fungsi organ aksesoris yang terdapat di dalam mulut untuk pencernaan.
- Proses pencernaan mekanik dan kimiawi yang terjadi didalam mulut.
 Peserta didik mengumpulkan informasi / data yang relevan melalui bahan ajar dan sumber
referensi lainnya dan mencatat data hasil pengamatan dan menjawab pertanyaan- pertanyaan
pada LKPD 01.
 Peserta didik berdiskusi dengan teman lain, menyampaikan kendala, dan menanyakan hal- hal yang tidak
dimengerti kepada guru.
 Setelah mencermati dan melengkapi jawaban pada LKPD, peserta didik mengunggah LKPD dalam
bentuk file atau foto yang telah dikerjakan melalui WA grup.
 Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatannya dan siswa lain memberikan tanggapan/ masukkan.
 Guru memberikan penguatan kepada peserta didik dengan menjelaskan materi secara garis besar.

3. Penutup (10 menit)


 Peserta didik menanyakan hal- hal yang masih belum dimengerti/ diragukan.
 Bersama dengan guru, peserta menyimpulkan dan merangkum poin- poin penting dari pembelajaran.
 Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada
seluruh peserta didik yang telah selesai berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
 Bersama dengan guru, peserta didik merangkum poin- poin penting dari pembelajaran.
 Peserta didik diberikan tugas oleh guru untuk membaca bahan ajar mengenai proses pencernaan
pada saluran berikutnya yaitu kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus.
 Guru mengingatkan peserta didik mengerjakan soal tes formatif pada link
https://forms.gle/bfV2L31fWPwf1D77A untuk mengecek pemahaman siswa.
 Guru menutup kelas dan mengucapkan salam.

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
- Pengetahuan : Tes Formatif
- Keterampilan proses : Lembar penilaian LKPD
2. Instrumen Penilaian
- Pengetahuan : Tes Formatif PG (terlampir)
- Keterampilan : Terlampir
Kupang, 17 Oktober 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Elisabeth Lensi, S.Pd Ledy Grace Tuka, S.Pd


NIP.196612311992122003 NIP.198709092010012023
Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING 02


(RPP DARING 02)

Sekolah :SMP Negeri 12 Kupang


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII /Ganjil
Materi Pokok : Sistem Pencernaan pada manusia
Alokasi Waktu : 1 x tatap muka (60 Menit )
B. K omptensi Inti
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

C. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar IPKD
3.5 Menganalisis sistem 3.5.1 Menjelaskan tahapan dalam proses pencernaan manusia.
pencernaan pada manusia 3.5.2 Mengidentifikasi saluran, organ, dan kelenjar yang
dan memahami gangguan berperan dalam system pencernaan manusia.
yang berhubungan dengan 3.5.3 Menganalisis proses pencernaan mekanik dan kimiawi
sistem pencernaan, serta pada saluran dan organ pencernaan pada manusia.
upaya menjaga kesehatan 3.5.4 Menganalisis organ aksesoris pada manusia serta
sistem pencernaan fungsinya dalam sistem pencernaan makanan.
3.5.5 Menganalisis gangguan yang berhubungan dengan sistem
pencernaan serta upaya menjaga kesehatan sistem
pencernaan.
4.5 Menyajikan hasil 4.5.1 Melakukan penyelidikan tentang proses pencernaan secara
penyelidikan tentang mekanik dan kimiawi.
pencernaan mekanis dan 4.5.2 Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan
kimiawi mekanis dan kimiawi.

D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan kedua :
1. Setelah mengamati video tentang proses pencernaan, peserta didik dapat menganalisis proses
pencernaan pada kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus dengan benar
2. Setelah mengamati video tentang proses pencernaan dan studi literasi, peserta didik dapat
menganalisis proses pencernaan mekanik dan kimiawi pada lambung dan usus halus dengan
benar.
3. Setelah mengamati video tentang proses pencernaan, peserta didik dapat menganalisis fungsi
organ pencernaan aksesoris pada proses pecernaan di usus halus dengan benar.
4. Setelah melakukan studi pustaka, peserta didik dapat menggambarkan diagram alur proses
pencernaan mekanik dan kimiawi dengan benar.

E. Materi Pembelajran
 Pertemuan ke-2 : - Proses pencenaan pada kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus
besar.
-Organ pencernaan tambahan (Pankreas, hati dan kantung empedu)

F. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Scientific
 Model : Discovery-Inquiary Learning
 Metode : Pengamatan, diskusi, ceramah, penugasan.

G. Media dan Sumber Belajar


 Media : LKPD, PPT, Video Pembelajaran.
 Sumber : Whatsapp grup, Google Meet, Google Form, Bahan ajar Sistem Pencernaan,
Buku
Siswa

H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan ( 10 menit)
 Sebelum memulai pembelajaran peserta didik bergabung pada room Google Meet lewat link
yang telah di bagikan oleh guru melalui grup Whatsapp.
 Peserta didik mengisi absen kehadiran melalui link Google Form
(https://forms.gle/e3WE7v25oAVynxfD6 ) , dan menyiapakan bahan ajar, buku siswa dan
LKPD yang telah dibagikan oleh guru sehari sebelumnya melalui WA grup.
 Peserta didik besama guru memulai kegiatan pembelajaran dengan berdoa sesuai keyakinan
masing- masing.
 Peserta didik menyimak apersepsi yang disampaikan oleh guru dengan mengamati gambar
saluran pernapasan dan menjawab pertanyaan- pertanyaan yang disampaikan oleh guru,
misalnya:
- Berdasarkan gambar tersebut, setelah makanan dikunyah di dalam mulut dan ditelan,
saluran pencernaan apa sajakah yang akan dilalui/dilewati oleh makanan?Coba anak-
anak amati pada gambar. (kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan
anus/dubur).
- Saat makanan berada pada saluran- saluran tersebut, proses apa saja yang akan
terjadi ? (makanan di dodorong ke lambung, makanan dicerna, sari makanan diserap,
sisa makanan dibuang dari tubuh).
- Pada saluran mana sajakah, makanan akan dicerna secara mekanik dan kimiawi?
 Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

2. Kegiatan Inti (4o menit)


 Peserta didik menyimak informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengamati video
pembelajaran tentang tentang proses pencernaan yang terjadi pada kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar dan anus.
 Peserta didik mengemukakan pendapatnya terhadap video yang diamati.
 Peserta didik di dorong oleh guru untuk untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah seperti:
- Proses pencernaan yang terjadi pada kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus.
- Pencernaan mekanik dan kimiawi pada lambung dan usus halus.
- Fungsi organ aksesoris (pankreas, hati dan kantung empedu) pada proses pecernaan di usus halus.
 Peserta didik mengumpulkan informasi / data yang relevan melalui bahan ajar dan sumber referensi
lainnya untuk kemudian dapat menjawab pertanyaan di dalam LKPD 02.
 Peserta didik berdiskusi dengan teman lain, menyampaikan kendala, dan menanyakan hal- hal yang tidak
dimengerti kepada guru.
 Setelah mencermati dan melengkapi jawaban pada LKPD, peserta didik mengunggah LKPD dalam
bentuk file atau foto yang telah dikerjakan melalui WA grup.
 Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatannya dan siswa lain memberikan tanggapan/ masukkan.
 Guru memberikan penguatan kepada peserta didik dengan menjelaskan materi secara garis besar.

3. Penutup (10 menit)


 Peserta didik menanyakan hal- hal yang masih belum dimengerti/ diragukan.
 Bersama dengan guru, peserta menyimpulkan dan merangkum poin- poin penting dari pembelajaran.
 Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada
seluruh peserta didik yang telah selesai berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
 Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan/kuis secara lisan yang ditampilkan pada slide presentasi.
 Peserta didik diberikan tugas oleh guru untuk menggambarkan alur proses pencernaan mekanik dan
kimiawi pada kertas folio atau karton dan mengirimkannya dalam bentuk foto atau file via WA kepada
guru.
 Peserta didik menyimak rubrik penilaian produk yang disampaikan oleh guru sehingga peserta didik
dapat berusaha untuk membuat karya terbaik mereka.
 Guru mengingatkan peserta didik mengerjakan soal tes formatif pada link
https://forms.gle/SPYBmKqy15BapooU6 untuk mengecek sejauh mana pemahaman mereka terhadap
materi.
 Guru menutup kelas dan mengucapkan salam.

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
- Pengetahuan : Tes Formatif
- Unjuk kerja (Penugasan) : Produk berupa diagram alur pencernaan mekanik dan kimiawi.
2. Instrumen Penilaian
- Pengetahuan : Tes Formatif PG (terlampir)
- Keterampilan (penugasan) : Terlampir

Kupang, 24 Oktober 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Elisabeth Lensi, S.Pd Ledy Grace Tuka, S.Pd


NIP.196612311992122003 NIP.198709092010012023
Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING 03


(RPP DARING 03)

Sekolah : SMP Negeri 12 Kupang


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII /Ganjil
Materi Pokok : Sistem Pencernaan pada manusia
Alokasi Waktu : 1 x tatap muka (60 Menit )

A. K omptensi Inti
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar IPKD


3.5 Menganalisis sistem 3.5.1 Menjelaskan tahapan dalam proses pencernaan manusia.
pencernaan pada manusia 3.5.2 Mengidentifikasi saluran, organ, dan kelenjar yang
dan memahami gangguan berperan dalam system pencernaan manusia.
yang berhubungan 3.5.3 Menganalisis proses pencernaan mekanik dan kimiawi
dengan sistem pada saluran dan organ pencernaan pada manusia.
pencernaan, serta upaya 3.5.4 Menganalisis organ aksesoris pada manusia serta
menjaga kesehatan sistem fungsinya dalam sistem pencernaan makanan.
pencernaan 3.5.1 Menganalisis gangguan yang berhubungan dengan sistem
pencernaan serta upaya menjaga kesehatan sistem
pencernaan.
4.5 Menyajikan hasil 4.5.1 Melakukan penyelidikan tentang proses pencernaan secara
penyelidikan tentang mekanik dan kimiawi.
pencernaan mekanis dan 4.5.2 Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan
kimiawi mekanis dan kimiawi.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ketiga :
1. Melalui literasi kasus otentik dan bahan ajar, peserta didik dapat menganalisis gangguan yang
berhubungan dengan sistem pencernaan manusia serta upaya yang dilakukan untuk menjaga
kesehatan system pencernaan pada manusia dengan benar.

D. Materi Pembelajaran
 Pertemuan ke-3: - Gangguan pada system pencernaan serta upaya pencegahannya.
E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Kontekstual dan saintifik
 Model : Discovery Learning (DL)
 Metode : Pengamatan, diskusi , ceramah, penugasan

F. M edia dan Sumber Belajar


 Media : LKPD, PPT, Video Pembelajaran.
 Sumber : Whatsapp grup, google form, bahan ajar Sistem Pencernaan.

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan ( 10 menit)
 Sebelum memulai pembelajaran peserta didik bergabung pada room Google Meet lewat link
yang telah di bagikan oleh guru melalui grup Whatsapp.
 Peserta didik mengisi absen kehadiran melalui link Google Form
(https://forms.gle/e3WE7v25oAVynxfD6 ) , dan menyiapakan bahan ajar, buku siswa dan
LKPD yang telah dibagikan oleh guru sehari sebelumnya melalui WA grup.
 Peserta didik besama guru memulai kegiatan pembelajaran dengan berdoa sesuai keyakinan
masing- masing.
 Peserta didik menyimak apersepsi yang disampaikan oleh guru dengan mengamati gambar
orang yang sakit gigi dan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh, misalnya:
- Apakah kalian pernah merasakan sakit gigi?(Pernah/ Tidak)
- Mengapa seseorang bisa terkena sakit gigi?(Kurang memperhatikan kebersihan mulut,
gigi berlubang, dll)
- Saat sedang sakit gigi, biasanya apa yang dirasakan? (Sulit berbicara, sulit mengunyah
makanan).
- Apa yang sebaiknya dilakukan agar seseorang terhindar dari sakit gigi? (rajin menyikat
gigi, memeriksakan gigi rutin ke dokter gigi, tidak mengonsumsi makanan yang manis
sebelum tidur).
 Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

2. Kegiatan Inti (4o menit)


Stimulus:
 Peserta didik menyimak dan membaca secara detail suatu kasus otentitk berupa berita online
(https://www.wartaekonomi.co.id/read188229/warga-kupang-diserang-penyakit-diare.html)
tentang permasalahan yang berhubungan dengan gangguan system pencernaan yang disajikan
oleh guru.
 Peserta didik diminta untuk memperhatikan LKPD 03.
Identifikasi masalah :
 Setelah membaca berita tersebut, peserta didik untuk mengidentifikasi permasalahan seperti
yang tertuang dalam LKPD 03.

Pengumpulan data:
 Peserta didik mengumpulkan data/informasi dari bahan ajar, maupun browsing terkait
permasalahan tentang gangguan pada system pencernaan serta upaya untuk mencegahnya
sesuai dengan LKPD 03.
 Peserta didik berdiskusi dengan teman lain dan menanyakan hal- hal yang tidak dimengerti
kepada guru melalui diskusi pada room meeting.
Pengolahan data :
 Peserta didik menganalisis data hasil pengumpulan dan menuliskan hasil analisis terhadap
permasalah gangguan pencernaan pada LKPD yang telah tersedia.
 Peserta didik mengomunikasikan secara lisan untuk mempresentasikan hasil analisis terhadap
masalah tersebut sesuai dengan pemahamannya.
Verivikasi:
 Peserta didik yang lain diminta untuk menyimak dan membandingkan hasil kerjanya dengan
peserta didik lainnya
 Peserta didik mengemukakan atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh peserta didik
yang mempresentasikan maupun dari peserta didik lainnya.
Menyimpulkan:
 Peserta didik menyimpulkan hasil kerjanya terkait berbagai gangguan pada system pencernaan
serta cara mencegahnya dengan bimbingan guru dan menuliskan hasil kesimpulan pada LKPD.
 Peserta didik mengunggah LKPD dalam bentuk file atau foto yang telah dikerjakan melalui
WA kepada guru.
3. Penutup (10 menit)
 Peserta didik menanyakan hal- hal yang masih belum dimengerti/ diragukan.
 Peserta didik membuat rangkuman/ kesimpulan tentang berbagai macam gangguan pada system
pencernaan serta cara pencegahannya.
 Peserta didik menyimak tugas yang diberikan guru untuk membuat poster yang menunjukkan
ajakan pentingnya menjaga kesehatan organ system pencernaan dan mengumpulkan dalam
bentuk foto dan mengirimkannya lewat Whatsapp grup.
 Peserta didik menyelesaikan tugas yang diberikan dengan melihat rubrik penilaian tugas poster
yang disampaikan oleh guru pada Whatsapp grup sehingga peserta didik dapat berusaha untuk
membuat karya terbaik mereka.
 Guru mengingatkan peserta didik untuk mengerjakan soal tes formatif pada link
https://forms.gle/K7yuoQZFxQthBePA6 untuk mengukur pemahaman siswa.
 Guru menginformasikan kepada siswa bahwa akan diadakan post tes pada pertemuan
berikutnya.
 Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
- Pengetahuan : Tes Formatif
- Unjuk Kerja : Produk berupa poster dengan tema “Pentingnya menjaga kesehatan system
pencernaan pada manusia.”
2. Instrumen Penilaian :
- Pengetahuan : Tes Formatif PG (terlampir)
- Keterampilan : Terlampir
-

Kupang, …. November 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Elisabeth Lensi, S.Pd Ledy Grace Tuka, S.Pd


NIP.196612311992122003 NIP.198709092010012023
Lampiran 4

1. Instrumen Pengumpul Data

Lembar observasi Aktivitas Siswa pada Siklus.1 dan II

Kriteria Penilaian Nilai Ket


No Di Kea Ker Kej Etik
Nama Siswa
. sip ktipa jasa ujur a
lin n ma an
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
..
dst

Jumlah
Rata-Rata
2.
3. Keterangan:
4. Tingkat keaktivan selama Proses Belajar Mengajar dalam Present(%)
5. 90 - 100 = sangat baik
6. 70 - 89 = baik
7. 60 - 69 = cukup baik
8. 50 - 59 = kurang baik
Lampiran 5

Lembar Observasi Guru Siklus 1 dan II.

Mata Pelajaran/Topik : IPA/ Sistem Pencernaan pada Manusia


Kelas/Sekolah : VIII/ SMP Negeri 12 Kupang
Nama Pengajar : Ledy Grace Tuka, S,Pd
Tanggal :Oktober 2020/ November 2020

Tahap/Aspek Indikator Hasil Observasi


Kegiatan Awal 3. Apa yang dilakukan guru peserta untuk
Apersepsi dan menggali pengetahuan awal atau memotivasi
Motivasi siswa?
4. Bagaimana respon siswa apakah siswa
bertanya tentang suatu masalah terkait
dengan apa yang disajikan guru peserta pada
kegiatan awal?
Kegiatan Inti 3. Apa guru peserta memberikan pejelasan
Materi Ajar umum tentang materi ajar atau prosedur
kegiatan yang harus dikerjakan oleh siswa?
4. Bagaimana keterkaiatan antara pembelajaran
dengan realita kehidupan, lingkungan dan
pengetahuan lainnya?
Pengelolaan Sumber 3. Apakah guru peserta terampil dalam
Belajar/ Media memanfaatkan dan mampu memanipulasi
media pembelajaraan?
4. Bagaimana interaksi siswa dengan sumber
belajar/media?
Strategi Pembelajaran 5. Apakah proses pembelaajaran dilaksanakan
dengan strategi yang sesuai secara lancer?
6. Apakah siswa dapat mengikti alur kegiatan
Belajar.?
7. Bagaimana guru peserta memberikan arahan
yang medorong sisw untuk bertanya, berfikir
dan beraktivitas?
8. Apakah siswa aktip melakukan kegiatan fisik
dan mental (berfikir) berspa banyak siswa
yang aktif belajar?
Kegiatan Penutup 3. Bagaimana cara guru peserta memberikan
penguatan dengan mereview,
merangkum,atau menyimpulkan?
Penguatan/konsolidas 4. Apakah guru pesera memberin tugas rumah
i untuk remedial atau penguatan?
Evaluasi 5. Bagaimana cara guru peserta melakukan
evaluasi pembelajaran?
6. Bagimana ketuntasan belajar siswa?
Komentar Observer 7. Keterlaksanaan sekenario pembelaajaraan
(berdasarkan RPP)
8. Pelajaran yang dapat di petik oleh observer
lain:
LEMBAR EVALUASI

1. Pernyataan di bawah ini yang paling sesuai adalah ….


A. Ingesti adalah proses mengeluarkan makanan dari tubuh
B. Digesti adalah proses mengubah zat makanan kompleks menjadi sederhana
C. Absorpsi adalah proses membuang zat sisa
D. Eliminasi adalah proses selekssi makanan bergizi.

2. Organ- organ pada system pencernaan makanan manusia dapat dibedakan menjadi saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Berikut ini organ yang yang merupakan saluran
pencernaan sekaligus kelenjar pencernaan adalah ….
A. Lambung dan usus halus
B. Pankreas dan hati
C. Usus halus dan hati
D. Lambung dan hati

3. Hubungan yang benar antara organ, enzim serta fungsinya dari pencernaan di bawah ini adalah

A. Usus halus , Eripsin , memecah Tripsinogen menjadi Tripsin
B. Pankreas, Lipase, memecah Gliserol menjadi asam lemak
C. Mulut, Ptialin, memecah Amilum menjadi Glukosa
D. Lambung, Pepsin, memecah Protein menjadi Glukosa

4. Gerakan peristaltik yang mendorong bolus dalam kerongkongan sehingga dapat mencapai
lambung terjadi karena adanya ….
A. Enzim pencernaan yang terdapat dalam kerongkongan
B. Kontraksi dan relaksasi otot kerongkongan.
C. Membukanya epiglottis sehingga makanan masuk ke kerongkongan.
D. Kontrakasi otot dinding lambung sehingga menarik bolus kearah bawah.
5. Perhatikan gambar berikut!
Raina sedang sarapan. Ia menyantap sepiring steak ayam, kentang goreng dan meminum
segelas susu. Pencernaan protein dalam steak ayam dan susu terjadi pada organ bernomor ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

6. Perhatikan skema di bawah ini

Enzim X pada skema tersebut adalah ….


A. Amilase
B. Ptialin
C. Maltase
D. Tripsin
7. Perhatikan gambar usus besar berikut!

Hubungan antara bagian usus besar dan fungsinya yang benar adalah ….
A. 1 – Penyerapan air
B. 2 – pembusukkan sisa makanan
C. 3 – Pengeluaran feses
D. 4 – Penyimpanan feses sementara

8. Perhatikan tabel di bawah ini!


Senyawa Fungsi
1 Tripsin A Menetralkan asam
2 Lipase B Memecah lemak
3 Amilase C Memecah pepton
4 Bikarbonat D Memecah amilum

Pasangan senyawa yang dihasilkan oleh pankreas dan fungsi yang tepat adalah ….
A. (1-D), (2-A), (3-B), (4-C)
B. (1-A), (2-D), (3-C), (4-B)
C. (1-B), (2-C), (3-A), (4-D)
D. (1-C), (2-B), (3-D), (4-A)

9. Sudah empat hari ini Toro merasa susah untuk buang air besar. Diagnosis dokter yang
memeriksanya menyatakan bahwa dia mengalami konstipasi. Proses pada alat pencernaan Toro
yang terganggu dan faktor penyebabnya adalah ….
A. penyerapan air yang berlebihan di usus dua belas jari (duodenum) yang disebabkan oleh
bakteri.
B. bakteri menyebabkan gangguan penyerapan air di usus penyerapan (ileum) sehingga
feses menjadi keras.
C. penyerapan air yang berlebihan di usus kosong (jejunum) kerana infeksi yang
disebabkan bakteri.
D. penyerapan air yang berlebihan di usus besar disebabkan makanan yang dikonsumsi
rendah serat.

10. Perhatikan pernyataan di bawah ini!


(1) Mengonsumsi makanan tinggi serat
(2) Mengonsumsi makanan tinggi kalsium
(3) Menghindari menunda buang air besar
(4) Menahan dan menunda buang air besar
(5) Banyak mengonsumsi air putih
(6) Mengonsumsi makanan yang mengandung kafein dan alcohol

Kebiasaan yang dapat mencegah terjadinya wasir ditunjukkan oleh nomor ….


A. 1, 3 dan 5
B. 1, 4, dan 6
C. 2, 3, dan 5
D. 2, 4, dan 6

Anda mungkin juga menyukai