Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
PERTEMUAN 2

Satuan Pendidikan : SMPN 2 KOMODO


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi Waktu : 2 JP (1 Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukan perilaku: jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian
tampamata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkrit
dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang teori.
B. KD dan IPKD
Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD)
(IPK
3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, 3.4.5Menyelidiki peristiwa pemuaian zat
kalor, perpindahan kalor, dan Gas
penerapannya dalam kehidupan 3.4.6 Menentukan koefisien muai panjang
sehari-hari termasuk mekanisme 3.4.7 Menghitung besar pemuaian panjang
menjaga kestabilan suhu tubuh pada suatu zat padat.
manusia dan hewan. 3.4.8 Menganalisis alat-alat yang
menggunakan prinsip pemuaian
dalam kehidupan sehari-hari.

1.4 Melakukan
percobaan untuk menyelidiki 4.4.2 Melakukan percobaan pemuaian zat
pengaruh kalor terhadap suhu dan gas
wujud benda serta perpindahan kalor. .

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Melalui Percobaan dan Tanya jawab secara langsung antara guru dan peserta
didik dijharapkan mampu menyelidiki peristiwa pemuaian zat gas.
b. Melalui Diskusi kelompok peserta didik mampu menentukan koefisien muai
zat padat.
c. Melalui Tugas mandiri Peserta didik dapat menghitung besar pemuaian
panjang zat padat
d. Melalui Diskusi kelompok peserta didik di harapkan mampu Menganalisis alat-
alat yang menggunakan prinsip pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Pemuaian
Keterangan(Perpindahan kalor dilakukan di pertemuan ke 4 tidak di
rancang RPP, sehingga KD tidak tercapai karena tiga kali pertemuan)
E. Pendekatan Dan Metode
a. Pendekatan saintifik
b. Metode Diskusi
c. Model Discovery Learning
F. Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah-
langkah Alokas
Aktivitas Model i Keterangan
Discovery Waktu
Learning
KEGIATAN PENDAHULUAN
Apersepsi Menciptakan 10
situasi stimulus Menit
Guru Mengaitkan materi Perubahan akibat
suhu(Pemuaian zat padat, cair, dan gas dalam
kehidupan sehari-hari.” Apa yang terjadi jika
sebuah kawat besi di panaskan?”

 Peserta didik mendengarkan Guru


menyampaikan tujuan pembelajaran.
KEGIATAN INTI
1. Guru mengajak peserta didik untuk mengamati 60Meni
fenomena-fenomena di sekitarnya yang t
berhubungan dengan pemuaian zat padat

“KENAPA KACA JENDELA DI RUMAH DI LONGGARKAN KETIKA


DI PASANG PADA BINGKAINYA ?
2. Guru memberikan motivasi berupa percobaan
sederhana tentang pemuaian menggunakan
Botol kaca, balon, air panas, air dingin dan
ember. Dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang dapat membangkitkan rasa
ingin tahu peserta didik sehingga siswa dapat
memahami konsep pemuaian zat padat

KENAPA KABEL LISTRIK ATAU KABEL TELEPON KETIKA DI


PASANG KABELNYA DI KENDORKAN?
3. Peserta didik di bagi dalam beberapa
kelompok secara hetorogen.
4. Peserta didik di berikan LKPD secara
kelompok
5. Peserta didik mempelajari cara kerja pada
praktikum dan diberi kesempatan untuk
bertanya bila tidak paham
6. Peserta didik di bimbing dalam proses
pengumpulan data dan diberikan petunjuk Mengumpulka
apabila peserta didik mengalami kesulitan. n data
7. Peseta didik mengolah dan menganalisis data
hasil penyelidikan mengenai konsep pemuaian Menganalisis
gas data
8. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi
tentang percobaan pemuaian gas secara Verifikasi
tertulis.
9. Guru menginformasikan tentang koefisien
muai panjang. Genarilisasi
10.Melalui diskusi kelompok, Peserta didik
mencari informasi tentang koefisien muai
panjang, dari beberapa sumber (Buku paket
dan media online)
11.Melalui diskusi kelompok, Peserta didik
mencari informasi tentang penerapan konsep
pemuaian dalam bidang teknologi dari
beberapa sumber (media online dan buku
paket).
12.Peserta didik bersama guru membahas contoh
soal tentang cara menghitung besar pemuaian
panjang zat padat.
13.Guru memberikan tugas tentang menghitung
besar pemuain panjang zat padat dan cara
mencari koefisien muai panjang.
14.Peserta didik Mengumpulkan tugas secara
online melalui Aplikasi Whashapp dan
messenger.
15.Guru mengoreksi tugas peserta didik dan
menginformasikan nilai peserta didik melalui
media online Whashapp dan messenger.
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru memberikan penguatan tentang 10
perubahan akibat suhu (Pemuaian Zat padat, Menit
cair, dan gas)
17. Guru Menginformasikan pada pertemuan
selanjutnya kita akan membahas tentang
kalor dan kalor pada perubahan wujud benda.
G. Penilaian
1. Penilaian Kompetensi Pengetahuan (Terlampir di Alat evaluasi)
2. Penilaian Kompetensi Keterampilan (Terlampir di Alat evaluasi)
H.Media, Alat/Bahan dan Sumber belajar
1.Media.
 LKPD
 PPT
2.Alat/Bahan
 Balon, Baskom, Air Panas, Air Biasa, Botol kaca.
3. Sumber Belajar.
o Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa
Mata Pelajaran IPA.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pada halaman 135 sampai halaman 171
o Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru
Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pada halaman
o Literatur dari Internet
https://www.youtube.com/watch?v=t2Aop28qyEw&feature
youtu.be

Mengetahui, Nggorang, 3 Oktober 2020

Dosen Pembimbing, Mahasiswa

Dr Yahmin, M.Si Nurhidayah

NIM. 203129777111
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.4 Menganalisis konsep suhu, 3.4.5 Menyelidiki peristiwa pemuaian zat Gas
pemuaian, kalor, perpindahan kalor, 3.4.6 Menentukan koefisien muai panjang
dan penerapannya dalam kehidupan 3.4.7 Menghitung besar pemuaian panjang
sehari-hari termasuk mekanisme suatu zat padat.
menjaga kestabilan suhu tubuh pada 3.4.8 Menganalisis alat-alat yang
manusia dan hewan. menggunakan prinsip pemuaian dalam
kehidupan sehari-hari.

4.4. Melakukan percobaan untuk 4.4.2 Melakukan percobaan pemuaian zat gas
menyelidiki pengaruh kalor terhadap
suhu dan wujud benda serta
perpindahan kalor.

“ Apa yang terjadi jika sebuah besi di panaskan?”

A. Pemuaian adalah bertambahnya ukuran benda disebabkan karena adanya


pemanasan sedangkan penyusutan adalah berkurangnya ukuran benda karena
pendinginan. Pada umumnya, benda akan memuai ketika dipanaskan atau
menyusut ketika didinginkan. Pemuaian atau penyusutan terjadi pada zat pada, zat cair,
dan zat gas. Besarnya pemuaian suatu zat bergantung pada sifatnya. Jadi,
misalnya besi dan kuningan dipanaskan dengan suhu yang sama, tetapi kedua
logam tersebut akan mengalami perubahan panjang yang berbeda.
1. PEMUAIAN ZAT PADAT
A. Muai Panjang
Pemuaian zat padat dapat terjadi pada panjang, luas, atau volumenya.
Pada pemuaian panjang dianggap bahwa benda mempunyai luas
penampang yang kecil, sehingga ketika dipanaskan hanya memuai pada arah
panjangnya saja. Besarnya pertambahanpanjang sebuah benda yang dipanaskan
adalah berbanding lurus dengan :
 panjang mula-mula benda
 kenaikan suhu
Untuk menyelidiki tentang pemuaian zat padat maka akan di gunakan alat ukur
sebagai berikut.
Musschenbroek adalah alat untuk menyelidiki muai panjang zat

Alat ini mengukur muai panjang zat berbentuk batang. Salah satu ujung batang
ditempatkan pada posisi tetap, sehingga ujung yang lain dapat bergerak bebas,
ujung yang bebas akan mendorong sebuah jarum yang menunjuk ke skala saat
memuai. Besar pemuaian dapat dilihat dari skala yag ditunjuk jarum. Makin besar
pemuaian, maka makin besar perputaran jarum pada skala.
 

Sebuah batang logam sebelum dipanaskan dan dan setelah dipanaskan 


Tiga batang logam yang dipanaskan 
Pertambahan panjang suatu zat secara fisis:
  1. Berbanding lurus dengan panjang mula-mula
  2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu
  3. Bergantung dari jenis zat
Pertambahan panjang suatu zat secara matematis dapat dituliskan:

Keterangan:
= pertambahan panjang, dalam satuan meter
= panjang mula-mula, dalam satuan meter
= koefisien muai panjang, dalam satuan /°C
= perubahan suhu, dalam satuan °C
Pertambahan panjang setiap zat berbeda-beda bergantung pada koefisien zat.
Pertambahan panjang zat padat untuk kenaikan 1°C pada zat sepanjang 1 m disebut
koefisien muai panjang ( ).

Pemuaian yang terjadi pada zat padat dapat berupa muai panjang, muai luas, atau
muai volume. Pemuaian juga bergantung dari jenis bahannya (zat). Koefisien muai
panjang aluminium jauh lebih besar daripada tembaga maupun besi sehingga
pertambahan panjang yang terbesar terjadi pada aluminium (Al), tembaga (Cu),
kemudian besi (Fe).Itu artinya koefisien muai panjang  Al >  Cu >  Fe.
Perbandingan muai logam yang dipanaskan
B. Muai Luas
Pada logam yang berbentuk lempengan tipis (berupa segiempat, segitiga, atau
lingkaran), ukuran volume dapat diabaikan. Ketika lempengan tersebut mendapat
pemanasan, maka dapat diamati hanya pemuaian luasnya saja. Dengan kata lain,
zat padat tersebut mengalami muai luas.Muai luas dapat diamati pada kaca jendela,
pada saat suhu udara panas, dan suhu kaca menjadi naik sehingga terjadi
pemuaian, maka kaca memuai lebih besar daripada pemuaian bingkainya,
akibatnya kaca terlihat terpasang sangat rapat pada bingkai. Benda yang
mengalami muai luas akan menjadi lebih besar daripada semula.  Pemuaian yang
terjadi pada sebuah benda padat jika ketebalannya jauh lebih kecil dibandingkan
panjang dan lebarnya, maka yang terjadi adalah muai luas.
 

. Sebuah kaca sebelum dipanaskan dan dan setelah dipanaskan 


diukur dengan Musschenbroek
Pertambahan luas suatu zat bila dipanaskan akan:
  1. Berbanding lurus dengan luas mula-mula
  2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu
  3. Bergantung dari jenis zat
Pertambahan luas yang terjadi apabila benda menerima panas, secara matematis
dapat dituliskan:

Keterangan:
= pertambahan luas, dalam satuan meter persegi (m2)
= luas mula-mula, dalam satuan meter persegi (m2)
= 2. = koefisien muai luas, dalam satuan /°C
= perubahan suhu, dalam satuan °C
 
C. Muai Volume
Jika benda yang kita panaskan berbentuk balok, kubus, atau berbentuk benda pejal
lainnya, muai volumlah yang harus kita perhatikan (paling dominan).
Sebuah kubus dipanaskan dan diukur dengan Musschenbroek

Pertambahan volume suatu zat yang dipanaskan, secara fisis:


1. Berbanding lurus dengan volume mula-mula zat
2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu zat
3. Bergantung dari jenis bahan
Pertambahan volume zat yang terjadi akibat panas, secara matematis dapat
dituliskan:

Keterangan:
= pertambahan volume, dalam satuan m3
= volume mula-mula, dalam satuan m3
= 3. = koefisien muai volume, dalam satuan /°C
= perubahan suhu, dalam satuan °C
2. PEMUAIAN ZAT CAIR
a. Alat Ukur
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat cair disebut labu didih.
b. Salah satu sifat zat cair adalah memiliki bentuk yang sama
seperti wadahnya. Oleh karena itu, zat cair hanya memiliki muai volume
saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair itu maka semakin
besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk masingmasing jenis zat
cair berbeda-beda sehingga walaupun mula-
mula volume zat cair sama tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi
berbeda- beda.
c. Menyelidiki pemuaian zat cair pada Anomali air.

Hampir semua benda yang dipanaskan akan mengalami pemuaian


dan jika didinginkan akan mengalami penyusutan. Akan tetapi, pada air,
pada suhu 00C sampai 4 0C, hukum ini tidak berlaku. Peristiwa ini disebut
anomali air.Ketika air dipanaskan pada suhu 0 0C, maka air akan
mengalami penyusutan (volume berkurang). Penyusutan ini akan terus
berlangsung sampai mencapai suhu 4 0C. di atas suhu 4 0C, air akan kembali
normal sebagaimana zat lain yang akanmemuai ketika dipanaskan.
Ketika air didinginkan pada suhu 4 0C, maka air akan mengalami
pemuaian (volume bertambah). Pemuaian ini akan terus berlangsung sampai
mencapai suhu0C.
Perlu diingat kembali bahwa massa jenis suatu zat tidak pernah berubah.
Namun, pada air, massa jenisnya bisa saja berubah-ubah. Yang tetap adalah
massanya. Jadi misalnya kita memasukkan air sebanyak 1 kg ke dalam
kulkas. Air tersebut kemudian berubah menjadi es. Maka massa air maupun es
akan tetap sama, yaitu 1 kg.
Oleh karena itu, ketika air dipanaskan, maka akan mengalami
pertambahan volume sehingga massa jenisnya akan semakin kecil. Sebaliknya,
saat didinginkan, massa jenisnya akan bertambah. Ketika air didinginkan terus
menerus hinggamecapai suhu di bawah 40C, maka volume air mulai
meningkat, sehingga massaenisnya akan mengecil. Dengan demikian, massa
jenis air terbesar ketika bersuhu40C.
Peristiwa anomali air ini sangat bermanfaat bagi hewan akuatik,
terutama yang hidup di daerah dingin. Bisa kitabayangkan apa yang terjadi
pada hewan-hewan akuatik ketika musim dingin tiba seandainya fenomena
aneh air ini tidak ada. Sungai, danau, rawa dan daerah-daerah berair akan
membeku dan tentunya seluruh makhluk yang ada di dalamnya akan ikut
membeku dan mati.
Pada musim dingin, permukaan air mengalami penyusutan volume sehingga
massa jenisnya meningkat. Dengan demikian, air yang berada di permukaan
akan bergerak ke dasar dan air yang ada di dasar akan bergerak ke atas karena
memiliki massa jenis yang lebih kecil. Peritiwa ini akan terus berlangsung
hingga mencapaisuhu 40C.
Saat mencapai suhu 4 0C, volume air mulai memuai sehingga massa jenisnya
lebih kecil daripada massa jenis air yang ada di bawahnya. Dengan
demikian, air yang ada di permukaan akan tetap berada di permukaan.
Seiring dengan menurunnya suhu maka air di permukaan mulai membeku.
Peristiwa ini akan terus berlangsung sampai ke bagian bawahnya. Akan tetapi,
biasanya suhu di dasar air tidak terlalu dingin sehingga tidak mengalami
pembekuan. Dengan demikian, makhluk-makhluk yang ada di dalamnya bisa
selamat.Namun, perlu diingat bahwa beberapa titik di bumi ini mengalami
pembekuan hingga ke dasarnya, misalnya pada daerah kutub.
3. PEMUAIAN GAS

1. Kamu diminta untuk memasukkan mulut balon ke mulut botol aqua (pastikan
balon dalam kondisi baik).
2. Kemudian tempelkan plastisin pada mulut botol yang dilapisi balon (pastikan
tidak ada udara yang masuk ke dalam botol).
3. Tuangkan air panas ke dalam wadah sekitar ½ dari tinggi wadah.
4. Lalu kamu letakkan bagian bawah botol ke dalam wadah yang berisi air panas.
Biarkan selama 20 menit. Dan apakah yang terjadi? Jelaskan!

(PERCOBAAN DI LKPD)
.
Gas memiliki sifat yang berbeda dengan zat padat dan zat cair. Pada gas besaran volume
selalu berhubungan dengan besaran lainnya, yaitu tekanan dan suhu. Artinya perubahan
suhu akan berpengaruh baik pada volume dan juga pada tekanan. Baca juga: Hukum
Kepler dalam Gerak Tata Surya Namun, kita dapat membuat kondisi jika tekanan
diusahakan selalu tetap, sehingga perubahan suhu hanya berpengaruh pada

B. Koefisien Pada pemuaian panjang


4. koefisien muai panjang dapat dinyatakan dengan persamaan:
∆L …,,,,….
α =
L0∆T Pers. (1)
Lt = panjang benda saat dipanaskan (m)
L0 = panjang benda mula-mula (m)
α = koefisien muai linear/panjang (/oC)
∆T = perubahan suhu (oC)
5. koefisien muai luas dapat dinyatakan dengan persamaan:
∆A ……..…. Pers.
β =
A0∆T (4)
At = luas benda saat dipanaskan (m2)
A0 = luas benda mula-mula (m2)
β = 2α = koefisien muai luas (/oC)
∆T = perubahan suhu (oC)
6. koefisien muai volum dapat dinyatakan dengan persamaan:
γ = ∆V ………. Pers.
V0∆T (8)
Vt = luas benda saat dipanaskan (m3)
V0 = luas benda mula-mula (m3)
γ = 3α = koefisien muai volume (/oC)
∆T = perubahan suhu (oC)

C. Contoh Soal.
1. Sebatang baja bersuhu 20 0C memiliki panjang 40 cm. Koefisien muai
panjang baja 0,000011/0c. Pertambahan panjang baja dan panjang akhir baja
pada suhu 70 0C adalah….
Jawab
Pembahasan

Diketahui :

Pertambahan suhu (ΔT) = Takhir - Tawal Boleh juga di Tulis dengan ΔT = T0 - T

= 70 0C – 20 0C

= 50 0C

Panjang awal (Lo) = 40 cm

Koefisien muai panjang baja (ᾶ) = 0,000011/0C

Ditanya : Pertambahan panjang (ΔL) dan panjang akhir (L1)

Jawab :

a) Pertambahan panjang (ΔL)

ΔL = Lo + Lo (ᾶ.ΔT)

ΔL = 40 + 40 (0,000011.500C)

ΔL = 40 + 40.(0,00055)

ΔL = 40 + 0,022

ΔL = 40,022 cm

ΔL = LI – L0

= 40,022 – 40

= 0,022 cm

Jadi pertambahan panjangnya sebesar 0,022 cm

Panjang akhir (L1)

L1 = L0 +ΔL

L1 = 40 cm + 0,022 cm

L1 = 40,022 cm
Jadi panjang akhir sebesar 40,022 cm dengan pertambahan panjang sebesar
0,022 cm.

2. Logam dengan panjang awal 1 meter bertambah panjang menjadi 1,02 m


setelah mengalami perubahan suhu sebesar 50 Kelvin. Tentukan koefisien
muai panjang logam!
Pembahasan
Diketahui :
Panjang awal (L0) = 1 meter
Panjang akhir (L1) = 1,02 meter
Perubahan panjang (ΔL) = L1 – L0 = 1,02 meter – 1 meter = 0,02 meter
Perubahan suhu (ΔT) = 50 Kelvin = 50oC
Ditanya : Koefisien muai panjang logam
Jawab
ᾶ = ΔL/Lo xΔt
∆L
ᾶ=
Lo x ∆ T
0,02
ᾶ=
1 X 50
0,02
ᾶ=
50
ᾶ = 0,0004/0 C
Jadi Koefisien Muai Panjang Logam sebesar 0,0004/0C.
D. Contoh pemuaian dalam kehidupan sehari-hari
1. Sambungan pada rel kereta api.
Sambungan pada rel kereta api diberi celah agar rel tidak bengkok
pada saatmemuai.

2. Keca jendela rumah.


Keca jendela rumah dilonggarkan pada bingkainya agar tidak retak
pada saatmemuai.

3. Sambungan pada jembatan besi.


Sambungan pada jembatan besi diberi celah agar jembatan tidak bengkok
padasaat memuai.
4. Kabel telepon atau listrikatau listrik pada tiang dikendorkan agar
tidak putus pada saat terjadiPenyusutan.
5. Seng atap rumah
Seng pada siang hari biasanya berbunyi karena seng tersebut
mengalami Pemuaian

6. Bingkai besi pada roda pedat.


Pemasangan bingkai besi pada roda pedati harus dipanaskan terlebih
dahuluagar bingkai tersebut terpasang kuat pada roda kayu ketika sudah
dingin.

7. Keping bimetal
Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki
koefisien muaipanjang berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping
bimetal sangat pekaterhadap perubahan suhu. Pada suhu normal
panjang keping bimetal akan samadan keduakeping dam posisi lurus.
Jika suhu naik kedua keping akan mengalamipemuaian dengan
pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnyakeping bimetalakan
membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien muai panjang
yangkecil. Keping bimetal dapat dimanfaatkan dalam berbagai
keperluan misalnya pada termometer bimetal, termostat bimetal pada
setrikaistrik, saklar alarm bimetal, sekring listrik bimetal.
LKPD
PEMUAIAN
Hari/Tanggal :..........................................

Nama :..........................................

Kelas :..........................................
ALAT DAN BAHAN
Tujuan.
1. AIR DINGIN
1. Menyelidiki pengaruh perubahan suhu 2. AIR PANAS
terhadap suatubenda 3. BALON TIUP 1
2. Menyelidiki gejala pemuaian suhu yang 4. BOTOL KACA 1
terjadi padagas 5. PLASTISIN 1 BUNGKUS
6. WADAH 1

1. Kamu diminta untuk memasukkan mulut balon ke mulut botol aqua (pastikan balon dalam
kondisi baik).
2. Kemudian tempelkan plastisin pada mulut botol yang dilapisi balon (pastikan tidak ada
udara yang masuk ke dalambotol).
3. Tuangkan air panas ke dalam wadah sekitar ½ dari tinggiwadah.
4. Lalu kamu letakkan bagian bawah botol ke dalam wadah yang berisi air panas. Biarkan
selama 20 menit. Amati keadaan balon dan catat hasil pada table pengamatan.
5. Coba kamu ulangi langkah 1 sampai 4 pada wadah yang berisi air
dingin. Tabel HasilPengamatan.
PERLAKUAN
KeadaanBalon Wadah air panas Wadah air dingin
Awal
Akhir
1. Berdasarkan penyelidikanmu, apa yang terjadi pada balon ketika botol diletakkan ke dalam
wadah yang berisi air panas ?
2. Lalu apa yang terjadi pada balon ketika botol diletakkan ke dalam wadah yang berisi air
yang dingin?
3. Apakah yang menyebabkan keadaan balon tersebutberbeda?
4. Lalu bagaimana tanggapanmu tentang pengaruh perubahan suhu terhadap suatu benda?
5. Sebutkan gejala yang menunjukkan adanya pemuaian terjadi pada gas!
NILAI
CATATAN

NURHIDAYAH,

SELAMAT BEKERJA
ALAT EVALUASI
Pertemuan Ke 2

Kompotensi Tujuan Level


No IPKD MATERI Indikator Soal Soal yang adaTugas
Dasar pembelajaran Kognitif
3.4 Menganalisis 3.4.7 Menentukan Pemuain 1. Melalui Diskusi 1. Dapat menemukan 1. Pada suhu 00c, Panjang sebatang besi adalah C3
konsep suhu, koefisien kelompok peserta nilai koefisien muai 200cm. Jika suhu besi di naikkan menjadi
pemuaian, kalor, muai didik mampu zat 1000 c, ternyata panjang besi itu menjadi
perpindahan panjang, menentukan 2. Dapat menerapkan 200,24 cm. Tentukan koefisien muai C3
kalor, dan luas, dan koefisien muai zat konsep pemuaian panjang besi?
penerapannya volum . padat melalui tugas. panjang secara 2. Panjang sebatang baja pada 200c adalah 40 C4
dalam kehidupan 3.4.8 Menghitung 2. Melalui Tugas matematis. cm. Jika koefien muai panjang baja
sehari-hari besar mandiri Peserta 3. Dapat mengetahui 0,00002/0c, Berapa panjangnya pada suhu
termasuk pemuaian didik dapat penerapan pemuaian 700c?
mekanisme panjang menghitung besar dalam merancang 3. Mengapa kabel listrik bertegangan tinggi di
menjaga suatu zat pemuaian panjang alat/bahan di bidang pasang agak kendur?
kestabilan suhu padat. zat padat teknologi
tubuh pada 3.4.9Mengidentifi 7. Melalui Diskusi
manusia dan kasi kelompok peserta
hewan. teknologi didik di harapkan
yang mampu
memanfaatka mengidentifikasi
n konsep penerapan konsep
pemuaian pemuaian dalam
pemanfaatan
teknologi.
PERCOBAAN PADA PERTEMUAN 2
4.4 Melakukan 4.4.2 Pemuaian 1. Melalui Percobaan 1. Menyelidiki pengaruh 1. Berdasarkan penyelidikanmu, apa C3
percobaan Melakukan Gas dan Tanya jawab perubahan suhu yang terjadi pada balon ketika botol
untuk percobaan secara langsung terhadap suatubenda diletakkan ke dalam wadah yang C2
menyelidiki pemuaian zat gas dengan guru peserta 2. Menyelidiki gejala berisi air pana.
pengaruh kalor didik dijharapkan pemuaian suhu yang 2. Lalu apa yang terjadi pada balon C2
terhadap suhu mampu menyelidiki terjadi padaga ketika botol diletakkan ke dalam C4
dan wujud peristiwa pemuaian wadah yang berisi air yang dingin?
benda serta zat padat, cair, dan 3. Apakah yang menyebabkan keadaan C3
perpindahan gas. balon tersebutberbeda?
kalor 4. Lalu bagaimana tanggapanmu tentang
pengaruh perubahan suhu terhadap
suatu benda?
5. Sebutkan gejala yang menunjukkan
adanya pemuaian terjadi pada gas
RUBRIK PENILAIAN UNTUK SOAL TUGAS (IPKD 3.4.7 , 3.4.8, DAN 3.4.9)

Kunci jawaban Tugas dan pedoman Penskoran

Alternati
f Penyelesaian skor
jawaban
1 Diketahui T1 = 00 C (2)
T2 = 1000C (2)
ΔT = T2 – TI = 1000C - 00 C = 1000C (4)
L0 = 200 cm (2)
(2)
Lt =200,24 cm
ΔL = 200,24 – 200 = 0,24 cm (4)
∆L
Ditanya ᾶ = LO X ΔT
0,24 (6)
= 200 X 100 (6)
0,24 (2)
= 20000 Total
= 0.000012/0C (30)

2 Diketahui T1 = 200c (2)


T2 = 700c (2)
ΔT= T2-T1 = 700c - 200c = 500c (2)
L0 = 20 cm (2)
ᾶ = 0,00002/oc (2)
Ditanya Lt = …………? (2)
Lt = LO + LO (ᾶ X ΔT) (6)
(6)
Lt = 20 + 20 (0.00002 X 500c) (2)
Lt = 20 + 20 ( 0,001) (2)
Lt= 20 + 0,02
(2)
Lt= 20,02 cm Total (30)
3 Karena pada malam hari suhu udara rendah sehingga kabel Dijawab dengan benar dan tepat sesuai dengan konsep = 20
akan menyusut. Apabila kabel listrik di pasang tegang, Dijawab dengan sebagian benar dan kurang tepat= 10
akibatnya pada malam hari suhu dingin, kabel tersebut akan Jawabannya salah dan tidak sesuai konsep = 3
putus, suhu udara dingin mengakibatkan kabel menyusut.
SKOR MAKSIMAL YANG DI PEROLEH = 30+30+20 80

Rubrik Penilaian pada percobaan

Aspek yang di nilai


No Nama siswa Pelaksanaan Pengumpulan Menganalisis Menarik Nilai Akhir
percobaan data data kesimpulan
1
2
3
Skor yang di peroleh
Kriteria skor Aspek yang dinilai Nilai = X 100
Skor maksimal
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Mengetahui, Nggorang, 3 Oktober 2020
Dosen Pembimbing, Mahasiswa

Dr Yahmin, M.Si Nurhidayah

NIM. 203129777111

Anda mungkin juga menyukai