(RPP)
PERTEMUAN 2
1.4 Melakukan
percobaan untuk menyelidiki 4.4.2 Melakukan percobaan pemuaian zat
pengaruh kalor terhadap suhu dan gas
wujud benda serta perpindahan kalor. .
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Melalui Percobaan dan Tanya jawab secara langsung antara guru dan peserta
didik dijharapkan mampu menyelidiki peristiwa pemuaian zat gas.
b. Melalui Diskusi kelompok peserta didik mampu menentukan koefisien muai
zat padat.
c. Melalui Tugas mandiri Peserta didik dapat menghitung besar pemuaian
panjang zat padat
d. Melalui Diskusi kelompok peserta didik di harapkan mampu Menganalisis alat-
alat yang menggunakan prinsip pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Pemuaian
Keterangan(Perpindahan kalor dilakukan di pertemuan ke 4 tidak di
rancang RPP, sehingga KD tidak tercapai karena tiga kali pertemuan)
E. Pendekatan Dan Metode
a. Pendekatan saintifik
b. Metode Diskusi
c. Model Discovery Learning
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-
langkah Alokas
Aktivitas Model i Keterangan
Discovery Waktu
Learning
KEGIATAN PENDAHULUAN
Apersepsi Menciptakan 10
situasi stimulus Menit
Guru Mengaitkan materi Perubahan akibat
suhu(Pemuaian zat padat, cair, dan gas dalam
kehidupan sehari-hari.” Apa yang terjadi jika
sebuah kawat besi di panaskan?”
NIM. 203129777111
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.4 Menganalisis konsep suhu, 3.4.5 Menyelidiki peristiwa pemuaian zat Gas
pemuaian, kalor, perpindahan kalor, 3.4.6 Menentukan koefisien muai panjang
dan penerapannya dalam kehidupan 3.4.7 Menghitung besar pemuaian panjang
sehari-hari termasuk mekanisme suatu zat padat.
menjaga kestabilan suhu tubuh pada 3.4.8 Menganalisis alat-alat yang
manusia dan hewan. menggunakan prinsip pemuaian dalam
kehidupan sehari-hari.
4.4. Melakukan percobaan untuk 4.4.2 Melakukan percobaan pemuaian zat gas
menyelidiki pengaruh kalor terhadap
suhu dan wujud benda serta
perpindahan kalor.
Alat ini mengukur muai panjang zat berbentuk batang. Salah satu ujung batang
ditempatkan pada posisi tetap, sehingga ujung yang lain dapat bergerak bebas,
ujung yang bebas akan mendorong sebuah jarum yang menunjuk ke skala saat
memuai. Besar pemuaian dapat dilihat dari skala yag ditunjuk jarum. Makin besar
pemuaian, maka makin besar perputaran jarum pada skala.
Keterangan:
= pertambahan panjang, dalam satuan meter
= panjang mula-mula, dalam satuan meter
= koefisien muai panjang, dalam satuan /°C
= perubahan suhu, dalam satuan °C
Pertambahan panjang setiap zat berbeda-beda bergantung pada koefisien zat.
Pertambahan panjang zat padat untuk kenaikan 1°C pada zat sepanjang 1 m disebut
koefisien muai panjang ( ).
Pemuaian yang terjadi pada zat padat dapat berupa muai panjang, muai luas, atau
muai volume. Pemuaian juga bergantung dari jenis bahannya (zat). Koefisien muai
panjang aluminium jauh lebih besar daripada tembaga maupun besi sehingga
pertambahan panjang yang terbesar terjadi pada aluminium (Al), tembaga (Cu),
kemudian besi (Fe).Itu artinya koefisien muai panjang Al > Cu > Fe.
Perbandingan muai logam yang dipanaskan
B. Muai Luas
Pada logam yang berbentuk lempengan tipis (berupa segiempat, segitiga, atau
lingkaran), ukuran volume dapat diabaikan. Ketika lempengan tersebut mendapat
pemanasan, maka dapat diamati hanya pemuaian luasnya saja. Dengan kata lain,
zat padat tersebut mengalami muai luas.Muai luas dapat diamati pada kaca jendela,
pada saat suhu udara panas, dan suhu kaca menjadi naik sehingga terjadi
pemuaian, maka kaca memuai lebih besar daripada pemuaian bingkainya,
akibatnya kaca terlihat terpasang sangat rapat pada bingkai. Benda yang
mengalami muai luas akan menjadi lebih besar daripada semula. Pemuaian yang
terjadi pada sebuah benda padat jika ketebalannya jauh lebih kecil dibandingkan
panjang dan lebarnya, maka yang terjadi adalah muai luas.
Keterangan:
= pertambahan luas, dalam satuan meter persegi (m2)
= luas mula-mula, dalam satuan meter persegi (m2)
= 2. = koefisien muai luas, dalam satuan /°C
= perubahan suhu, dalam satuan °C
C. Muai Volume
Jika benda yang kita panaskan berbentuk balok, kubus, atau berbentuk benda pejal
lainnya, muai volumlah yang harus kita perhatikan (paling dominan).
Sebuah kubus dipanaskan dan diukur dengan Musschenbroek
Keterangan:
= pertambahan volume, dalam satuan m3
= volume mula-mula, dalam satuan m3
= 3. = koefisien muai volume, dalam satuan /°C
= perubahan suhu, dalam satuan °C
2. PEMUAIAN ZAT CAIR
a. Alat Ukur
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat cair disebut labu didih.
b. Salah satu sifat zat cair adalah memiliki bentuk yang sama
seperti wadahnya. Oleh karena itu, zat cair hanya memiliki muai volume
saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair itu maka semakin
besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk masingmasing jenis zat
cair berbeda-beda sehingga walaupun mula-
mula volume zat cair sama tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi
berbeda- beda.
c. Menyelidiki pemuaian zat cair pada Anomali air.
1. Kamu diminta untuk memasukkan mulut balon ke mulut botol aqua (pastikan
balon dalam kondisi baik).
2. Kemudian tempelkan plastisin pada mulut botol yang dilapisi balon (pastikan
tidak ada udara yang masuk ke dalam botol).
3. Tuangkan air panas ke dalam wadah sekitar ½ dari tinggi wadah.
4. Lalu kamu letakkan bagian bawah botol ke dalam wadah yang berisi air panas.
Biarkan selama 20 menit. Dan apakah yang terjadi? Jelaskan!
(PERCOBAAN DI LKPD)
.
Gas memiliki sifat yang berbeda dengan zat padat dan zat cair. Pada gas besaran volume
selalu berhubungan dengan besaran lainnya, yaitu tekanan dan suhu. Artinya perubahan
suhu akan berpengaruh baik pada volume dan juga pada tekanan. Baca juga: Hukum
Kepler dalam Gerak Tata Surya Namun, kita dapat membuat kondisi jika tekanan
diusahakan selalu tetap, sehingga perubahan suhu hanya berpengaruh pada
C. Contoh Soal.
1. Sebatang baja bersuhu 20 0C memiliki panjang 40 cm. Koefisien muai
panjang baja 0,000011/0c. Pertambahan panjang baja dan panjang akhir baja
pada suhu 70 0C adalah….
Jawab
Pembahasan
Diketahui :
= 70 0C – 20 0C
= 50 0C
Jawab :
ΔL = Lo + Lo (ᾶ.ΔT)
ΔL = 40 + 40 (0,000011.500C)
ΔL = 40 + 40.(0,00055)
ΔL = 40 + 0,022
ΔL = 40,022 cm
ΔL = LI – L0
= 40,022 – 40
= 0,022 cm
L1 = L0 +ΔL
L1 = 40 cm + 0,022 cm
L1 = 40,022 cm
Jadi panjang akhir sebesar 40,022 cm dengan pertambahan panjang sebesar
0,022 cm.
7. Keping bimetal
Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki
koefisien muaipanjang berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping
bimetal sangat pekaterhadap perubahan suhu. Pada suhu normal
panjang keping bimetal akan samadan keduakeping dam posisi lurus.
Jika suhu naik kedua keping akan mengalamipemuaian dengan
pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnyakeping bimetalakan
membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien muai panjang
yangkecil. Keping bimetal dapat dimanfaatkan dalam berbagai
keperluan misalnya pada termometer bimetal, termostat bimetal pada
setrikaistrik, saklar alarm bimetal, sekring listrik bimetal.
LKPD
PEMUAIAN
Hari/Tanggal :..........................................
Nama :..........................................
Kelas :..........................................
ALAT DAN BAHAN
Tujuan.
1. AIR DINGIN
1. Menyelidiki pengaruh perubahan suhu 2. AIR PANAS
terhadap suatubenda 3. BALON TIUP 1
2. Menyelidiki gejala pemuaian suhu yang 4. BOTOL KACA 1
terjadi padagas 5. PLASTISIN 1 BUNGKUS
6. WADAH 1
1. Kamu diminta untuk memasukkan mulut balon ke mulut botol aqua (pastikan balon dalam
kondisi baik).
2. Kemudian tempelkan plastisin pada mulut botol yang dilapisi balon (pastikan tidak ada
udara yang masuk ke dalambotol).
3. Tuangkan air panas ke dalam wadah sekitar ½ dari tinggiwadah.
4. Lalu kamu letakkan bagian bawah botol ke dalam wadah yang berisi air panas. Biarkan
selama 20 menit. Amati keadaan balon dan catat hasil pada table pengamatan.
5. Coba kamu ulangi langkah 1 sampai 4 pada wadah yang berisi air
dingin. Tabel HasilPengamatan.
PERLAKUAN
KeadaanBalon Wadah air panas Wadah air dingin
Awal
Akhir
1. Berdasarkan penyelidikanmu, apa yang terjadi pada balon ketika botol diletakkan ke dalam
wadah yang berisi air panas ?
2. Lalu apa yang terjadi pada balon ketika botol diletakkan ke dalam wadah yang berisi air
yang dingin?
3. Apakah yang menyebabkan keadaan balon tersebutberbeda?
4. Lalu bagaimana tanggapanmu tentang pengaruh perubahan suhu terhadap suatu benda?
5. Sebutkan gejala yang menunjukkan adanya pemuaian terjadi pada gas!
NILAI
CATATAN
NURHIDAYAH,
SELAMAT BEKERJA
ALAT EVALUASI
Pertemuan Ke 2
Alternati
f Penyelesaian skor
jawaban
1 Diketahui T1 = 00 C (2)
T2 = 1000C (2)
ΔT = T2 – TI = 1000C - 00 C = 1000C (4)
L0 = 200 cm (2)
(2)
Lt =200,24 cm
ΔL = 200,24 – 200 = 0,24 cm (4)
∆L
Ditanya ᾶ = LO X ΔT
0,24 (6)
= 200 X 100 (6)
0,24 (2)
= 20000 Total
= 0.000012/0C (30)
NIM. 203129777111