Anda di halaman 1dari 30

Modul Pembelajaran

ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

SUHU DAN PEMUAIAN


Kelas VII
Semester 1

Disusun oleh: Windy Fadzariyah, S.Si

1
PENDAHULUAN
A. Deskripsi

Modul suhu dan pemuaian ini merupakan modul mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam kelas VII semester satu sebagai tugas penyusunan materi

ajar Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan tahun 2021 Universitas

Pendidikan Indonesia. Modul ini disusun berbasis masalah yaitu dengan

Problem Based Learning (PBL), dimana siswa dapat memahami materi dalam

modul dengan cara menyelesaikan soal analisis/studi kasus untuk menemukan

masalah dan memecahkan masalah serta mengambil kesimpulan. Modul ini juga

dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan,

keterampilan dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya dirancang melalui

proses basic learning suhu dan kalor dengan didukung berbagai jenis media

terkait yang menunjang sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung

pencapaian kompetensi tersebut. Materi suhu dan pemuaian ini masih perlu

disajikan sebagai suatu kesatuan dalam mata pelajaran IPA untuk memberikan

wawasan yang utuh bagi siswa tentang prinsip-prinsip dasar yang mengatur

alam semesta beserta segenap isinya.

Modul ini berisi semua materi tentang suhu dan pemuaian yang disusun

mengacu pada pembelajaran IPA secara terpadu, sehingga setiap pengetahuan

yang diajarkan pembelajarannya harus dilanjutkan hingga siswa terampil dalam

menyajikan pengetahuan yang dikuasainya dan bersikap sebagai makhluk yang

2
mensyukuri anugerah Allah SWT yang dikaruniakan kepada kita semua melalui

pemanfaatan alam ini dengan baik dan bertanggung jawab.

Modul ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk

mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang

digunakan pembelajaran, siswa didorong untuk mencari sumber belajar lain

yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting

untuk membimbing dan memfasilitasi siswa untuk belajar IPA termasuk

meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan

kegiatan pada modul ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam

bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari

lingkungan sosial dan alam.

B. Relevansi

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. IPA diharapkan

dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan

alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya

di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada

pemberian penglaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar

menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (Permendikbud,

2014:434).
3
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) perlu dipandang melalui tiga dimensi besar

literasi sains (Scientific literacy) yaitu konten sains, proses sains dan konteks

aplikasi sains. Konten sains merujuk pada konsep-konsep kunci dari sains yang

diperlukan untuk memahami fenomena alam dan perubahan yang dilakukan

terhadap alam melalui aktivitas manusia. Proses sains mengembangkan

kemampuan memahami hakikat sains, prosedur sains serta kekuatan dan

kelemahan sains. Konteks aplikasi sains lebih pada kehidupan sehari-hari

daripada kelas atau laboratorium.

Modul suhu dan pemuaian ini disusun dengan pemikiran di atas bidang

Ilmu Pengetahuan Alam. Topik suhu dan pemuaian yang dikembangkan pada

modul ini terdiri atas subtopik pengertian suhu, jenis-jenis termometer,

hubungan antarskala termometer. Untuk subtopik pemuaian membahas

pemuaian zat padat yang membahas tentang pemuaian panjang, pemuaian

luas, pemuaian volume, pemuaian zat cair, pemuaian gas dan pemuaian dalam

kehidupan sehari-hari. Selain itu, unit ini dilengkapi dengan dua kartu diskusi

dan dua buah LKPD, yaitu 1) termometer; dan 2) pemuaian zat padat. LKPD yang

dikembangkan secara aplikatif agar guru mudah mengimplementasikannya di

kelas.

4
C. Panduan Belajar

Proses pembelajaran untuk modul suhu dan pemuaian ini, dapat

berjalan dengan lebih lancar jika siswa mengikuti langkah-langkah petunjuk

belajar sebagai berikut:

a) Baca dan pahami secara seksama uraian materi dan intruksi yang ada
pada modul.
b) Lakukan kajian terhadap uraian materi dan lengkapi informasi dengan
membaca materi yang berhubungan dengan modul.
c) Materi IPA tidak lepas dari kegiatan praktikum baik di laboratorium
maupun di luar laboratorium. Oleh karena itu, lakukan kajian terhadap
keselamatan kerja di laboratorium sains yang telah disediakan pada
modul ini.
d) Keberhasilan proses pembelajaran pada modul ini sangat tergantung
pada kesungguhan kamu dalam melaksanakan pembelajaran dan
mengerjakan tugas yang telah disediakan.
e) Apabila kamu menemui kesulitan dalam memahami materi, tugas dan
tes dalam modul ini silahkan hubungi guru.
f) Fitur-fitur yang ada di modul:
1. Kasus
2. Aktivitas
3. Materi
4. Ayo diskusikan
Selamat belajar, semoga sukses memahami pengetahuan yang

diuraikan dalam modul ini. Semoga ilmu ini dapat menjadi bekal di masa

depan.

5
INTI
A. Capaian Pembelajaran
3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga
kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan
4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan
wujud benda serta perpindahan kalor

B. Sub Capaian Pembelajaran


3.4.1 Menganalisis konsep suhu dalam kehidupan sehari-hari
3.4.2 Mendeskripsikan jenis-jenis termometer
3.4.3 Menentukan konversi antar skala termometer
3.4.4 Menganalisis konsep pemuaian dalam kehidupan sehari-hari
3.4.5 Menjelaskan pemuaian zat
3.4.6 Membandingkan skala termometer berdasarkan hasil yang diketahui
3.4.7 Menganalisis contoh alat-alat yang menggunakan prinsip suhu dalam
kehidupan sehari-hari
3.4.8 Menganalisis contoh alat-alat yang menggunakan prinsip pemuaian dalam
kehidupan sehari-hari
3.4.9 Memprediksi pemuaian dalam kehidupan sehari-hari

C. Uraian materi

Kasus 1
1. (Pengenalan Suhu dan Alat Ukur Suhu)
a. Fase 1 (Orientasi siswa terhadap masalah)
Perhatikan wacana berikut ini!

A B
6
Ada seorang anak bernama Gopi, ingin mengetahui suhu dari suatu benda.
Gopi mengukur suhu benda tersebut langsung menggunakan tangannya. Untuk
mendapatkan data yang ia inginkan, ia mulai mempersiapkan alat dan bahan.
Rashi mempersiapkan dua baskom. Baskom tersebut kemudian diisi dengan air
yang suhunya berbeda. Baskom A diisi air hangat, dan baskom B diisi air dingin.
Mula-mula ia masukan tangan kirinya ke air di baskom A dan tangan kiri ke
dalam air di baskom B. Ia merasakan tangan kiri nya hangat sedangkan tangan
kirinya lebih dingin. Ketika ia mencelupkan tangan ke baskom yang berlawanan,
alangkah terkejutnya Gopi, karena ia merasakan tangan kirinya merasakan
kepanasan ketika dicelupkan ke Baskom A, padahal sebelumnya suhu airnya
hangat. Pertanyaan:
Kenapa bisa terjadi demikian? Bagaimanakah pendapatmu untuk
permasalahan tersebut?
b. Fase 2 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar
Agar kamu dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Ajaklah
beberapa teman-temanmu untuk berdiskusi kelompok.
c. Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
1) Pelajari dengan seksama kasus di atas, identifikasi permasalahannya
2) Kalian tidak harus mencari satu solusi untuk mengatasi permasalahan di
atas, kalian mengajukan beberapa opsi solusi yang sekiranya tepat sesuai
dengan permasalahannya. Namun coba apapun jawabannya kalian
sesuaikan dengan alasannya.
3) Berdasarkan hasil yang dirasakan oleh Gunawan. Manakah suhu yang tepat
untuk mewakili suhu air tersebut? Berikanlah alasannya!
4) Apakah bisa mengukur secara tepat menggunakan cara tersebut? Berikan
alasannya!
5) Apa cara yang lebih tepat untuk mengukur suhu suatu benda? Jika ada
jelaskan apa saja caranya!
6) Selain cara yang di atas, adakah cara lain yang bisa digunakan? Coba
jelaskan!

7
d. Fase 4 Menyajikan hasil penyelidikan di kelas
Presentasikan hasil penyelidikan kalian di depan kelas.
e. Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Lakukan evaluasi terhadap solusi yang telah kamu buat, ajak teman-
temanmu untuk memberikan masukan dan perbaikan terhadap solusi yang
telah dibuat. Tanyakanlah kepada guru berkenaan dengan solusi tersebut,
dan dengarkan masukan dari gurumu.

2. Materi Pembelajaran
a. Suhu

Suhu adalah suatu besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau
dinginnya suatu benda. Untuk mengukur panas atau dinginnya sutu benda,
diperlukan sebuah alat. Derajat suhu suatu benda tidak hanya dinyatakan secara
kualitatif saja namun harus dengan secara kuantitatif. Hal ini disebabkan oleh
perasaan kita yang tidak dapat menyatakan suhu suatu dengan tepat. Sehingga
perlu alat yang digunakan untuk mengukur suhu dan besarnya dapat terlihat
dari angka yang ditampilkan.

b. Alat pengukur suhu

Alat yang digunakan untuk mengukur suhu secara tepat adalah


termometer. Prinsip yang digunakan pada termometer adalah perubahan
volume zat cair.
Agar dapat digunakan untuk mengukur suhu secara tepat, termometer
harus memenuhi syarat-syarat berikut:
1) Mudah dibaca skalanya

2) Peka terhadap perubahan suhu

3) Jangkauan alat ukurnya cukup besar

4) Aman jika digunakan


Terdapat beberapa jenis termometer yaitu

8
1) Termometer Zat Cair Zat cair atau alkohol dapat digunakan sebagai
bahan untuk membuat termometer.
Beberapa termometer yang menggunakan zat cair akan dibahas
berikut ini.
a) Termometer laboratorium
Bentuknya panjang dengan skala dari -10°C

Gambar 1. Termometer Laboratorium


Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/fungsi-termometer/

b) Termometer suhu badan


Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu badan manusia.
Skala yang ditulis antara 35o C dan 42o C.

Gambar 2. Termometer Suhu Badan


Sumber: https://www.alodokter.com/berbagai-jenis-termometer-
dan-cara-mengukur-suhu-dengan-tepat

2) Termometer dengan bahan zat padat


a) Termometer bimetal.

Gambar 3. Termometer Bimetal


Sumber: https://www.sekolah007.com/2020/05/bagaimana-cara-kerja-
termometer-strip.html

9
Termometer bimetal merupakan termometer yang menggunakan
logam sebagai bahan untuk menunjukkan adanya perubahan suhu
dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut
jika didinginkan.

b) Termokopel.

Gambar 4: Termokopel
Sumber: https://alatujiindonesia.wordpress.com/2017/11/21/cara-
kerja-sensor-suhu-termokopel/

Termometer yang terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan


dan membentuk rang kaian tertutup. Pengukuran suhu
berdasarkan pada perubahan besarnya aliran listrik pada kawat.

10
AKTIVITAS 1

A. Tujuan Percobaan
Menyelidiki kemampuan indra peraba sebagai alat pengukur suhu
B. Hipotesis / perkiraan sementara
………………………………………………………………
…………………….…………………………………………
…………………………………………………….…………
C. Alat dan Bahan
1. Gelas bening 3 buah/Wadah air (ember)/Mangkuk ukuran sedang
2. Air hangat secukupnya
3. Air dingin (es) secukupnya
4. Air kran secukupnya
5. Buku paket IPA kelas VII semester 1 Kemdikbud revisi 2016
6. Alat tulis
D. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Beri label pada masing-masing gelas, yaitu gelas A, gelas B, dan gelas C
3. Masukkan tangan kananmu ke dalam gelas A yang berisi air dingin
dan tangan kirimu ke dalam gelas C yang berisi air hangat

Diamkan selama 30 sekon Secara bersamaan angkat dan


masukkan tanganmu ke dalam gelas B yang berisi air kran
4. Rasakan yang terjadi pada tanganmu
5. Ulangi langkah (c) sampai (f) oleh anggota keluarga
6. Tulis di tabel hasil pengamatan
7. Buka buku paket halaman 136 – 139, bacalah bagian macam – macam
termometer.

11
E.Data Hasil

No Anggota Suhu Air Pada Gelas


Keluarga Gelas A Gelas B Gelas C
1
2
3
4

F. Diskusi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kalian lakukan,
diskusikan pertanyaan - pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah suhu air pada gelas A yang diukur menggunakan tanganmu
dengan tangan anggota keluarga yang lain sama?
Jawab:
.........................................................................................................................
2. Apakah suhu air pada gelas B yang diukur menggunakan tanganmu
dengan tangan anggota keluarga yang lain sama?
Jawab:
.........................................................................................................................
3. Apakah suhu air pada gelas C yang diukur menggunakan tanganmu
dengan tangan anggota keluarga yang lain sama?
Jawab:
.........................................................................................................................
4. Berdasarkan hasil percobaan dan diskusi, apakah indra peraba (tangan)
dapat digunakan sebagai alat pengukur suhu yang tepat?
Jawab:
5. .........................................................................................................................
Apa nama alat pengukur suhu benda yang paling tepat?
Jawab:
.........................................................................................................................
6. Berdasarkan studi literatur pada buku paket, apa sajakah macam –
macam termometer?
Jawab:
.........................................................................................................................
7. Buatlah kesimpulan
.........................................................................................................................

12
Kasus 2
1. Konversi Suhu
a. Fase 1 (Orientasi siswa terhadap masalah)
Perhatikan wacana berikut ini!
Suhu tubuh normal manusia adalah 37 derajat Celcius, yang bisa kita ukur dengan
termometer. Selain termometer untuk mengukur suhu tubuh, ada juga termometer
ruangan dan termometer makanan. Nah, di Indonesia, kita akan menggunakan
satuan Celcius untuk menentukan suhu. Berbeda di Indonesia, maka berbeda pula
dengan di negara lain, nih. Kalau di Indonesia menggunakan satuan pengukuran
berupa Celcius, maka di Amerika, satuan pengukuran suhu yang digunakan
adalah Fahrenheit. Satuan pengukuran Celcius termasuk dalam sistem matriks,
sedangkan Fahrenheit adalah sistem pengukuran imperial. Ini artinya, Indonesia
menggunakan sistem pengukuran matriks, yang kita gunakan dalam berbagai hal.
Sistem penghitungan matriks ini kita gunakan sehari-hari untuk berbagai
pengukuran, seperti menghitung jarak dengan milimeter (mm), sentimeter (cm),
meter (m), kilometer (km), dan sebagainya. Penghitungan matriks ini juga kita
gunakan untuk mengukur berat, yaitu gram, kilogram (kg), serta suhu yang
menggunakan Celcius. Sedangkan pada sistem penghitungan imperial, tidak
banyak digunakan di Indonesia, seperti inch, cup, dan mengukur suhu dengan
satuan Fahrenheit
Pertanyaan:
Apa yang menyebabkan adanya perbedaan satuan pengukuran ini, ya? Kenapa
terjadi demikian? Jelaskan alasanmu!
b. Fase 2 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar
Agar kamu dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Ajaklah beberapa
teman-temanmu untuk berdiskusi kelompok.
c. Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
1) Pelajari dengan seksama kasus di atas, identifikasi permasalahannya
2) Kalian tidak harus mencari satu solusi untuk mengatasi permasalahan di
atas, kalian mengajukan beberapa opsi solusi yang sekiranya tepat sesuai
dengan permasalahannya. Namun coba apapun jawabannya kalian sesuaikan
dengan alasannya.

13
3) Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan termoter Celcius dan
Fahrenheit?
4) Bagaimanakah titik minimum dari kedua termometer tersebut!
5) Bagaimanakah titik makasimum dari kedua termoter tersebut!
d. Fase 4 Menyajikan hasil penyelidikan di kelas
Presentasikan hasil penyelidikan kalian di depan kelas.
e. Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Lakukan evaluasi terhadap solusi yang telah kamu buat, ajak teman-temanmu
untuk memberikan masukan dan perbaikan terhadap solusi yang telah dibuat.
Tanyakanlah kepada guru berkenaan dengan solusi tersebut, dan dengarkan
masukan dari gurumu.
2. Uraian materi konversi suhu pada termometer
Berapa suhu badanmu saat ini ? suhu badan saya saat ini 37°C. Maksud
°C dibaca derajat celcius. Celcius adalah salah satu satuan atau skala suhu. Saat
ini ada beberapa skala suhu yaitu Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin.

Gambar 5. Rentang Skala Termometer


Sumber: Mas Min/ https://www.pelajaran.co.id/2016/08/pengertian- termometer-jenis-
pengukurannya-dan-contoh-soal.html

Perbedaan rentang skala pada termometer tersebut dapat


digunakan untuk menentukan konversi skala suhu. Berikut ini rentang
skala yang dimiliki setiap thermometer:
a) Pada termometer skala Celsius titik didih air diberi skala 100°C dan
titik bekunya diberi skala 0°C. Rentang temperatur antara titik beku
air dan titik didih air dibagi dalam 100 skala.

14
b) Pada temometer skala Reamur titik didih air 80°R dan titik bekunya
0°R. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°R – 80°R
dan dibagi dalam 80 skala.
c) Pada termometer skala Fahrenheit titik didih air diberi skala 212°F
dan titik bekunya diberi skala 32°F. Rentang temperaturnya dibagi
dalam 180 skala.
d) Pada termometer skala Kelvin titik didih air 373,15 K dan titik
bekunya 273,15 K. Rentang temperaturnya dibagi dalam 100 skala.

Berikut perbandingan ke 4 skala thermometer tersebut :

Gambar 6. Perbandingan 4 skala termometer

15
Ayo Diskusikan!!
Diskusikan dengan teman sekelompok, kemudian jelaskan:
a. Suhu
b. Jenis-jenis
c. Perbandingan antara skala termometer:

Celcius (0C) : Reamur (0R) : Fahrenheit (0F)


d. Hubungan antara skala suhu Celcius dan Reamur
e. Hubungan antara skala suhu Celcius dan Fahrenheit

f. Sebuah termometer X air membeku pada suhu 5 0X dan air

mendidih pada suhu 80 0X. Termometer ini digunakan untuk


mengukur suhu suatu benda. Apabila pada skala Celcius

16
Kasus 3
1. Kasus 3 (Pemuaian)

a. Fase 1 (Orientasi siswa terhadap masalah)


Perhatikan wacana berikut ini!

“Beberapa waktu lalu, sekolah sedang dalam masa perbaikan.


Hampir semua bagian Gedung sekolah mengalami perbaikan.
Setelah beberapa hari dilaksanakan perbaikan, ada beberapa
keramik di ruang kelas yang mengalami kerusakan, keramik
mengalami pengangkatan dan kemudian retak seperti gambar di
bawah ini:

Sumber:https://bildeco.com/blog/lantai-rumah-keramik-
menggelembung-popping/

Pertanyaan:
Engapa keramik lantai kelas bisa mengalami penggembungan dan retak?
Jelaskan alasanmu!
b. Fase 2 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar
Agar kamu dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Ajaklah
beberapa teman-temanmu untuk berdiskusi kelompok.
c. Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
1) Pelajari dengan seksama kasus di atas, identifikasi permasalahannya

17
2) Kalian tidak harus mencari satu solusi untuk mengatasi permasalahan di
atas, kalian mengajukan beberapa opsi solusi yang sekiranya tepat sesuai
dengan permasalahannya. Namun coba apapun jawabannya kalian
sesuaikan dengan alasannya.
3) Bagaimanakah proses pemuaian yang terjadi pada besi?
4) Berapakah koefisien muai besi kereta?
5) Berapakah ukuran celah sambungan rel kereta yang paling baik?
d. Fase 4 Menyajikan hasil penyelidikan di kelas
Presentasikan hasil penyelidikan kalian di depan kelas.
e. Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Lakukan evaluasi terhadap solusi yang telah kamu buat, ajak teman-
temanmu untuk memberikan masukan dan perbaikan terhadap solusi yang
telah dibuat. Tanyakanlah kepada guru berkenaan dengan solusi tersebut,
dan dengarkan masukan dari gurumu.

2. Uraian Materi Pemuaian

Sebagian besar zat akan memuai bila dipanaskan dan menyusut ketika
didinginkan. Bila suatu zat dipanaskan (suhunya dinaikkan) maka molekul-
molekulnya akan bergetar lebih cepat dan amplitudo getaran akan bertambah
besar, akibatnya jarak antara molekul benda menjadi lebih besar dan terjadilah
pemuaian Pemuaian zat adalah peristiwa perubahan geometri dari suatu benda
karena pengaruh panas (kalor).
Perubahan geometri ini bisa meliputi bertambahnya panjang, lebar,
maupun volume. Pemuaian biasanya diiringi dengan kenaikan suhu zat. Anda
mungkin pernah melihat rel kereta yang bengkok, itu adalah contoh peristiwa
pemuaian (yang merugikan). Selain contoh pemuaian yang merugikan, masih
banyak contoh pemuaian yang menguntungkan. Misalnya saja pemuaian cairan
merkuri pada termometer.
Selain termometer, masih ada contoh sederhana yang bisa kita lihat dari
pemuaian bimetal. Bimetal adalah alat yang terdiri dari dua logam yang berbeda

18
nilai koefisien muai panjangnya atau yang berbeda kecepatan pemuaiannya,
direkatkan menjadi satu. Misalnya bimetal terbuat dari besi dan tembaga sebelum
dipanaskan bimetal itu dalam keadaan lurus kemudian setelah dipanaskan,
bimetal akan melengkung ke arah logam (besi) yang nilai koefisien muai
panjangnya kecil atau lambat memuai.

Selanjutnya, apabila bimetal didinginkan akan melengkung ke arah logam


(tembaga) yang nilai koefisien muai panjangnya besar atau cepat memuai.
Pemuaian bimetal ini banyak digunakan di alat-alat listrik seperti setrika dan
sekring yang prinsipnya sebagai alat pencegah dari kebakaran maupun
korsleting.
a. Pemuaian Zat Padat
Pemuaian zat padat merupakan peristiwa bertambah panjang, lebar, atau
volume suatu benda padat karena pengaruh panas (kalor). Contoh pemuaian zat
padat seperti pemuaian rel kereta yang telah disebutkan tadi. Benda padat pada
prinsipnya mengalami pemuaian di semua bagian benda tersebut (volume) tapi
guna memudahkan mempelajarinya, pemuaian zat padat dibagi menjadi 3 jenis.
1) Pemuaian Panjang
Pemuaian panjang adalah pertambahan panjang benda akibat pengaruh suhu (1
dimensi). Coba amati kabel listrik yang terlihat lebih kendor di siang hari jika
dibanding pada pagi hari, itulah contoh dari muai pemuaian panjang. Besarnya
pemuaian zar tergantung pada konstanta muai panjang zat dan nilai konstanta
tersebut akan berbeda-beda untuk tiap zatnya.

Contoh lain terjadinya pemuaian panjang yaitu terjadi pada rel kereta dibuat
renggang. Hal ini dibuat dengan tujuan bahwa renggangan tersebut sebagai
tempat ruang muai. Karena jika Pada Siang hari yang terik, suhu udara akan naik
dengan drastis. Kenaikan suhu udara mengakibatkan pemuaian pada rel kereta
api yang termasuk benda padat yang bisa juga memuai karena panas matahari.

19
Gambar 7.
Sumber: https://helloimiga.wordpress.com/materi/semeser-ii/suhu-dan-
perubahan/perubahan-akibat-suhu/

Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai jenis zat
padat adalah musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh
panjang mula-mula benda, besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis
benda.

Gambar 8. Alat Musschenbroek

Sumber:https://siplah.pesonaedu.id/product/32946/alat-muai-panjang-
musschenbroek

Rumus pemuaian panjang:


• ΔL = Lo. α. ΔT
• L = Lo + ΔL
• L = Lo (1 + α.ΔT)
• ΔL = L – Lo

20
Keterangan:
ΔL = besarnya pemuaian panjang (m)
Lo = panjang mula-mula (m)
α = koefisien muai panjang (m)
ΔT = Perubahan suhu (0 C)
L = panjang setelah dipanaskan (m)

Makin besar koefisien muai panjang suatu zat apabila dipanaskan, maka makin
besar pertambahan panjangnya. Demikian pula sebaliknya, makin kecil
koefisien muai panjang zat apabila dipanaskan, maka makin kecil pula
pertambahan panjangnya.

Tabel 4 Koefisien Muai Panjang Beberapa Zat Padat

Koefisien Muai
No Jenis zat
Panjang
( /0C)
1 Aluminium 0,000024
2 Perunggu 0,000019
3 Baja 0,000011
4 Tembaga 0,000017
5 Kaca 0,000009
6 Pirek 0,000003
7 Berlian 0,000001
8 Grafit 0,000008

Contoh soal pemuaian panjang


Sebuah logam pada mulanya memiliki panjang 20 cm. Kemudian dipanaskan .Jika
koefisien muai panjang logam tersebut adalah 0,001/ oC Maka berapa panjang
logam tersebut setelah suhunya naik menjadi 40 oC?
Pembahasan
L = Lo (1 + α.ΔT)
L = 0,2. (1+0,001.40)
L = 0,2. (1+0,04)
L = 0,2.1,04 = 0,208 m
2) Pemuaian Luas
Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua dimensi), akan terjadi
pemuaian dalam arah panjang dan lebar. Hal ini berarti lempengan tersebut
mengalami pertambahan luas atau pemuaian luas.

21
Kemampuan suatu benda untuk mengalami pemuaian luas sangat ditentukan
oleh koefisien muai luas dilambangkan dengan β, dengan nilai β = 2α.

Rumus Pemuaian Luas:


A= luas setelah pemanasan(m2)
ΔA = penambahan luas (m2)
Β= koefisien muai luas ( /0C)
ΔT = selisih suhu/kenaikan suhu (0 C)

b. Pemuaian Zat Cair


Labu didih adalah alat yang dipakai untuk menyelidiki pemuaian zat
cair. Zat cair memiliki sifat utama yaitu menyesuaikan dengan bentuk
wadahnya. Oleh sebab itu pemuaian pada zat cair tidak melibatkan muai
panjang ataupun muai luas, tetapi hanya dikenal sebagai muai ruang atau
muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair, maka
semakin besar muai volumenya. Contoh pemuaian zat cair ada pada raksa
atau alkohol pada termometer.
c. Pemuaian Zat Gas

Gambar 9. Balon
Sumber: Ali Iqbal/ https://freepikpsd.com/ animasibalon-png-transparent-
images/511050/
Pernahkah Ananda kaget ketika tiba-tiba mendengar letusan balon
milik adik? Kira-kira balon tersebut bisa meletus karena apa? Balon tersebut
bisa meletus karena adanya pemuaian gas di dalam balon yang disebabkan
karena adanya peningkatan suhu. Contoh lain dalam kehidupan sehari hari
adalah meletusnya ban kendaraan ketika terlalu keras.
Simpulan yang bisa diambil dari pembelajaran modul suhu dan
perubahannya ini adalah Indera peraba bukanlah alat pengukur suhu yang
tepat karena derajat suhu suatu benda tidak hanya dinyatakan secara
kualitatif (panas atau dingin) saja namun harus dengan secara kuantitatif.

22
Hal ini disebabkan oleh indera perasa yang kita miliki tidak dapat
menyatakan suhu suatu benda dengan tepat. Alat Indra juga bukanlah alat
pengukur suhu dikarenakan indra tidak mampu memberikan nilai suhu
suatu benda dengan satuan tertentu. Sehingga perlu alat yang digunakan
untuk mengukur suhu dan besarnya dapat terlihat dari angka yang
ditampilkan. Alat itu disebut dengan Termometer.

AKTIVITAS 2
A. Tujuan
Membuktikan pemuaian pada zat padat
B. Alat dan bahan
1. Plat tembaga
2. Plat besi
3. Plat Alumunium
4. Bunsen
5. Musschenbroek
C. Prosedur Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan dalam keadaan bersih dan kering
sebagaimana gambar berikut ini!

3. Diukur panjang dari masing-masing logam (Lo) yang ingin dipanaskan


dan diletakkan pada alat Moeschen Broke
4. Tuangkan spritus pada tempatnya.

5. Nyalakan spritus pada rangkaian Moeschenbrook selama kurang lebih 10


menit.
6. Amati perubahan yang terjadi, lihat pertambahan panjang pada jarum
lalu kemudian catat
7. Amati gerak jarum penunjuk yang akan menunjukkan pertambahan
panjang tiap batang logam. Apakah skala yang ditunjukkan oleh
masing-masing jarum penunjuk sama? logam mana yang lebih cepat
memuai.
8. Kesimpulan

23
REFLEKSI

Tuliskan materi yang telah Ananda pelajari dan materi baru Ananda pelajari
tentang suhu dan perubahannya dalam modul dan kehidupan sehari-hari di
pembelajaran 1 pada kolom-kolom berikut.

Hal – hal yang sudah saya pelajari pada


materi ini :

Hal – hal baru yang saya pelajari pada


materi ini :

Saya ingin tahu banyak tentang :

24
PENUTUP
A. RANGKUMAN
1. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda
2. Indera perasa yang kita miliki tidak dapat menyatakan suhu suatu
benda dengan tepat. Alat Indra juga bukanlah alat pengukur suhu
dikarenakan indra tidak mampu memberikan nilai suhu suatu benda
dengan satuan tertentu. Sehingga perlu alat yang digunakan untuk
mengukur suhu dan besarnya dapat terlihat dari angka yang
ditampilkan. Alat itu disebut dengan Termometer.
3. Terdapat 4 skala termometer yaitu celcius, reamur, fahrenhait, dan kelvin
4. Hubungan antara skala suhu Celcius dan Fahrenheit secara umum
dapat dituliskan dalam persamaam Matematika:
a) Hubungan antara skala suhu Celcius dan Fahrenheit:
TC = 5/9.(TF-32) atau TF = (9/5 TF)+32
b) Hubungan antara skala suhu Celcius dan Reamur:
TC = 5/4 TR atau TR = 4/5 TC
c) Hubungan antara skala suhu Fahrenheit dan Reamur:
TF = (9/4.TR)+32 atau TF =4/9.(TF-32)
d) Hubungan antara skala suhu Celcius dan Kelvin :
TK = TC + 273 atau TC =TK - 273
5. Saat siang hari terlihat kabel listrik lebih panjang atau kendur
sedangkan malam hari kabel tersebut terlihat lebih pendek atau
kencang. Hal tersebut dapat terjadi akibat adanya pengaruh suhu
pada suatu benda. Peristiwa itu dinamakan pemuaian dan penyusutan.
Pemuaian diakibatkan karena pengaruh suhu tinggi sedangkan
penyusutan dipengaruhi karena suhu rendah.

25
B. TES FORMATIF

No Indikator Soal Level Soal Kunci


Kognitif Jawaban
1. Mendeskripsikan C2 Berikut ini yang merupakan konsep C
konsep suhu tentang suhu yang benar adalah …
A. Thermometer yang dapat
dipergunakan untuk mengukur
suhu adalah Celcius, Reamur,
Kelvin, dan Fahrenheit
B. Secara mikroskopik, suhu
menunjukkan rata-rata energi
potensial yang dimiliki partikel-
partikel suatu alat
C. Suhu adalah besaran fisika yang
menyatakan derajat atau
intensitas panas suatu benda
D. Suhu adalah besaran turunan
yang menyatakan energi yang
dimiliki oleh partikel-partikel
penyusun suatu zat
2. Menganalisis jenis- C4 Saat Yoyo belajar di dalam kelas, dia A
jenis merasa kedinginan karena hari
termometer sedang hujan. Untuk mengetahui
suhu di dalam kelas tersebut, Lina
memerlukan sebuah alat pengukur
suhu yaitu thermometer. Berikut ini
merupakan jenis thermometer
berserta skala yang benar adalah …
A. Fahrenheit °F
B. Kelvin °C
C. Celcius °K
D. Reamur °M
3. Menentukan C3 Perhatikan hasil pengukuran B
konversi thermometer berikut:
antar skala
termometer
fahraheit dan
celsius

Besar temperatur yang terukur jika


menggunakan thermometer Celcius
adalah…

26
A. 16,9 °C
B. 21,1 °C
C. 31,1 °C
D. 38,9 °C
4. Menentukan C3 Seorang peserta didik yang sedang C
konversi antara praktikum di laboratorium ingin
skala mengukur suhu menggunakan dua
thermometer buah thermometer seperti pada
gambar:

Jika suhu air hasil pengukuran pada


thermometer Celcius diketahui
seperti gambar, suhu pada
thermometer Fahrenheit adalah…
°F
A. 60
B. 108
C. 140
D. 172
5. Membandingkan C3 Termometer skala X suhu es C
skala melebur adalah 20 °X dan suhu
termometer dari air yang mendidih adalah 110 °X.
hasil Apabila skala Reamur
yang diketahui. menunjukkan angka 40 °R,
berapakah angka yang ditunjukkan
oleh termometer skala X tersebut?
A. 26 °X
B. 45 °X
C. 65 °X
D. 90 °X
6. Menganalisis C4 Seorang anak mengalami gejala C
contoh alat-alat radang tenggorokan, kemudian
yang ketika malam hari tubuhnya terasa
menggunakan lebih hangat dari biasanya.
prinsip Kemudian ibu anak tersebut
suhu dalam mengambil alat untuk mengukur

27
kehidupan sehari- suhu tubuh anaknya, seperti pada
hari gambar:

Alat yang digunakan untuk


mengukur suhu tubuh anak
tersebut adalah ….
A. Thermometer raksa
B. Thermometer bimetal
C. Thermometer digital
E. Thermometer alkohol
7. Menganalisis C4 Pada siang hari yang panas, tiba-tiba B
konsep pemuaian kaca di rumah Sukri pecah. Menurut
zat dalam pemahamanmu peristiwa tersebut
kehidupan sehari- disebabkan karena peristiwa …
hari A. Terjadinya pemuaian pada kaca
yang menyebabkan kaca
menyusut sehingga bingkai
mampu menampung ukuran
kaca
B. Terjadinya pemuaian pada kaca
yang menyebabkan kaca
bertambah ukuran sehingga
bingkai tidak mampu
menampung ukuran kaca
C. Terjadinya penyusutan bingkai
karena ada pemuaian sehingga
kaca tidak tertampung dalam
bingkai
D. Terjadinya pertambahan
ukuran bingkai karena ada
pemuaian sehingga kaca
tertampung dalam bingkai
8. Menganalisis C4 Pada gambar di bawah terlihat ada C
contoh alat-alat celah pada sambungan antara dua
yang rel kereta api yang terbuat dari besi.
menggunakan
prinsip
pemuaian dalam
kehidupan sehari-
hari
Celah itu dimaksud agar ….

28
A. Gaya gesekan ketika dilalui
kereta api semakin kecil
B. Getaran ketika dilewati kereta
api semakin kecil
C. Rel kereta api tidak melengkung
pada saat besi memuai
D. Rel kereta api tidak melengkung
pada saat dilewati kereta api
9. Menganalisis C4 Pada pemanasan zat cair dan zat A
contoh alat-alat padat padat yang dipanaskan
yang secara bersamaan dalam waktu dan
menggunakan perubahan suhu yang sama, maka
prinsip pemuaian pada zat cair akan lebih
pemuaian dalam besar daripada pemuaian pada zat
kehidupan sehari- padat. Hal ini dapat diperlihatkan
hari pada peristiwa …
A. panci yang berisi air penuh,
ternyata sebagian airnya
tumpah ketika sedang
mendidih
B. gelas yang penuh berisi air,
dinding luar gelas akan basah
C. gelas yang berisi es dan air
penuh, ternyata bila es mencair
seluruhnya tidak ada yang
tumpah
D. penguapan air laut yang
disebabkan oleh pemanasan
matahari
10. Menganalisi C4 Pada saat kita berada di dalam C
hubungan suhu ruangan tertutup dengan suhu 59
dengan °F. Tindakan yang sebaiknya kita
perubahan benda lakukan adalah …
A. cukup mengenakan baju atau
kaos yang tipis
B. menghidupkan kioas angin
C. mengenakan jaket atau baju
hangat
D. cukup mengenakan kaos dalam

29
DAFTAR PUSTAKA
Kemdikbud. (2018). Permendikbud 37 tahun 2018 tentang Perubahan
AtasPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Vestari, D. (2018) Pengukuran, Suhu, Kalor dan Energi, Modul Pelatihan Mata
Pelajaran Ganda Mata Pelajaran IPA SMP, Jakarta: Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Yusa dkk. (2019). Buku Siswa IPA Kelas 7. Jakarta. Grafindo Media Pratama

30

Anda mungkin juga menyukai