Anda di halaman 1dari 36

Modul Fisika Kelas Xl

KATA PENANTAR

Puji dan syukur yang berlimpah penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena hanya atas berkat, bimbingan, dan perlindungan-Nya, kami dapat menyelesaikan modul
ini. Modul dengan judul “Suhu dan Kalor” ini dibuat sebagai bahan belajar dan juga guna
memenuhi tugas mata kuliah Evluasi Pembelajaran Fisika.
Kami sepenuhnya sadar bahwa modul ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sekalian.
Akhir kata kami memohon maaf apabila di dalam modul ini terdapat kata ataupun kalimat yang
kurangberkenan di hati pembaca sekalian. Terima kasih.

Kupang, Minggu 24 September 2023

Tim Penyusun

2
Modul Fisika Kelas Xl

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................................................2

Daftar Isi………………………………………………………………………………………...3

A. Informasi Umum……………………………………………………………………......4
B. Komponen Inti…………………………………………………………………….........7
C. Lampiran…………………………………………………………………….................17

BAB I…………………………………………………………………………………..………21

A. Suhu………………………………………………………………………………..…..23
1. Pengertian Suhu dan Alat Ukurnya………………………………………..…..23
2. Skala Suhu…………………………………………………………………..…23
B. Kalor…………………………………………………………………………………...24
1. Pengertian Kalor……………………………………………………………….24
2. Pengaruh Kalor Pada Perubahan Suhu………………………………………...25
3. Pengaruh Kalor Pada Perubahan Wujud…………………………………….....27
4. Pengaruh Kalor Pada Pemuaian………………………………………………..28
C. Perpindahan Kalor…………………………………………………………………..…29
1. Konduksi……………………………………………………………………….29
2. Konveksi………………………………………………………………………..31
3. Radiasi………………………………………………………………………….32

Asesmen………………………………………………………………………………………..34

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………36

3
Modul Fisika Kelas Xl

INFORMASI

A. INFOMASI UMUM

1. Identias Sekolah

Nama Penyusun : Rivaldo Rinto Kidengsing


Nama Institusi : SMA Kristen Waibakul
Tahun disusun : 2023
Jenjang / Kelas : SMA / Kelas 11
Alokasi Waktu : JP × 45 menit
Jumlah Pertemuan : 5 × pertemuan ( 1 pertemuan 2 JP )
Mata Pelajaran : Fisika
Rumpun / Fase : Fase F
Kata Kunci : Kalor
Kode Perangkat : Fisika
Jumlah Peserta didik : 35 peserta didik terbagi menjadi 7 kelompok dan tiap
kelompok terdiri dari 5 orang
Moda : Tatap Muka

2. Kompetensi Awal

Kompetensi awal adalah pengetahuan dan atau keterampilan yang perlu dimiliki
peserta didik sebelum mempelajari topik Suhu dan Kalor . Kompetensi awal yang
harus dimiliki peserta didik adalah kompetensi yang telah dicapai sebelumnya
yang terkait dengan topik Suhu dan kalor, diantaranya
Elemen Pemahaman Sains
a. Peserta didik mampu memahami apa itu kalor
Elemen Keterampilan Proses
Elemen mengamati

4
Modul Fisika Kelas Xl

b. Peserta didik dapat menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan


pengukuran dan pengamatan, memperhatikan detail yang relevan dari
obyek yang diamati.
Elemen mempertanyakan dan memprediksi
c. Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut
untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang
penyelidikan ilmiah.
Elemen merencanakan dan melakukan penyelidikan
d. Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional
berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam
penyelidikan, peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk
membuktikan prediks.
Elemen memproses dan menganalisis data dan informasi
e. Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan
hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau
non digital.
f. Mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan
data sekunder, serta menggunakan pemahaman sains untuk
mengidentifikasi hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti
ilmiah.
Elemen mengevaluasi dan refleksi
g. Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada.
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya
pada data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi.
Elemen mengkomunikasikan hasil
h. Mengkomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang
dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks
penyelidikan.
i. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.

3. Profil Pelajar Pancasila

Peserta didik diharapkan dapat menunjukkan pembiasaan profil pelajar Pancasila


dalam proses pembelajaran, seperti Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan Berakhlak mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Gotong Royong.

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain :

5
Modul Fisika Kelas Xl

➢ Ruang Kelas
➢ Buku dan alat tulis
➢ Komputer atau laptop

5. Target Peserta didik

Target peserta didik untuk mempelajari konten ini adalah


➢ Peserta didik Kelas XI Rumpun Teknologi dan Rekayasa .
➢ Peserta didik reguler/tipikal, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar
➢ Peserta didik yang telah menyelesaikan materi sebelumnya

6. Model pembelajaran yang digunakan

Model pembelajaran Problem Based Learning ( PBL )

6
Modul Fisika Kelas Xl

KOMPONEN INTI

B. KOMPONEN INTI

1. Tujuan Pembelajaran

Setiap elemen memiliki tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang disusun


paling tidak memuat kompetensi, pemahaman bermakna, dan variasi. Tujuan
Pembelajaran pada Modul ini adalah sebagai berikut:
Elemen 1
Menguraikan besaran suhu dan konversi satuannya
Menjelaskan asas black serta penerapannya dalam perubahan suhu dan wujud
zat
Elemen 2
menguraikan pemuaian panjang, luas, dan volume dari suatu materi
Membedakan tiga jenis perpindahan kalor dan penerapannya dalam kehidupan
sehari – hari.

2. Pemahaman Bermakna

Konsep suhu dan kalor berperan penting dalam menjelaskan fenomena fisis yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari seperti perubahan wujud, pemuaian dan
perpindahan kalor. Materi ini disusun sedemikian rupa sehingga peserta didik
mendapatkan gambaran fisis yang nyata untuk setiap konsep yang dibahas baik
melalui gambar maupun kegiatan eksperimen dan penggunaan aplikasi termasuk
meninjau materi dari segi mikroskopis. Aktivitas yang dilakukan sedapat mungkin
tidak terkendala oleh alat dan bahan atau sumber daya yang diperlukan. Peserta didik
dapat memahami perumusan matematis dari suhu dan kalor dengan baik karena
berdasarkan fenomena dan pemikiran yang sistematis. Ada materi yang sudah
dipelajari di SMP tetapi diperdalam di SMA seperti skala suhu dan pengaruh kalor.

7
Modul Fisika Kelas Xl

Materi Kalor berkaitan dengan Termodinamika. Peserta didik mengembangkan


bernalar kritis, sikap mandiri dan gotong royong dari Profil Pelajar Pancasila dalam
materi Kalor.

3. Persiapan Pembelajaran

a. Materi Ajar
Materi ajar pada suhu dan kalor membhas tentang
➢ Suhu
➢ Kalor
➢ Perpindahan Kalor
b. Video
Video pembahasan suhu dan kalor
https://youtu.be/Cd8vxMmD9fA?si=JBA6I8s9gJBK2dV_
https://youtu.be/Cd8vxMmD9fA?si=JBA6I8s9gJBK2dV_
c. Google Classroom
Untuk media pengumpulan tugas, diskusi dan berbagi refrensi
d. Kontrak Pembelajaran
Membahas tentang hak dan tanggung jawab pesrta didik selama proses
pembelajaran
e. Pengaturan Peserta didik
Selama projek peserta didik bekerja secara berkelompok yang terdiri dari 7
kelompok dan masing – masing kelompok terdiri dari 5orang .
f. Metode Pembelajaran
Diskusi, Observasi, penugasan, percobaan

4. Pertanyaan Pemantik

➢ Pada hari yang panas kenapa kamu memakai pakaian yang lebih tipis,
sedangkan pada hari yang dingin kamu memakai pakaian yang lebih tebal ?
➢ Kenapa kamu lebih memilih menjemur pakaian pada siang hari ketimbang
menjemur pada malam hari ?
➢ Pada saat kamu masak menggunakn sendok besi, kamu meninggalkan sendok
di atas wajan beberapa saat kemudian kamu memegang kembali sendok. Pada
saat kamu megang sendok tersebut apa yang terjadi pada tangan kamu ?

5. Urutan Kegitan Pembelajaran

8
Modul Fisika Kelas Xl

Pertemuan ke -1 Pertemuan Tatap muka = 2 jp × 45 menit


➢ Elemen 1: Mengetahui apa itu suhu dan alat ukurnya serta skala suhu (2 jp )
➢ Asesmen
A Pendahuluan
1 Persiapan • Guru mengucap salam dan mengajak
peserta didik untuk berdoa sebelum
memulai kegiatan
• Guru menanyakan kabar peserta didik
dan mengingatkan untuk mematuhi
protokol kesehatan dan selalu menjaga
kesehatan
• Guru melakukan presensi

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila (1) Beriman,


bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

• Guru menyiapkan tiga wadah, air yang


berbeda suhu, gambar, artikel, dan
video yang membahas konsep kalor
dan suhu dalam kehidupan sehari –
hari.
2 Apersepsi 1) Beberpa peserta didik berbagi
pengalaman mereka terkait pengaruh
suhu dan kalor dalam hidup mereka.
Tanyakan Konsep yang mendasarinya.
Pastikan yang dibagikan beragam
pengalaman dan catat konsep yang
diutarakan. Temukan miskonsepsi
mereka.
2) Arahkan peserta didik melalui
pertanyaan – pertanyaan untuk
memahami apa yang dipelajari dalam
bab ini.
B Kegiatan Inti
1 • Menggali pengetahuan awal peserta
didik dengan memberikan pertanyaan
pemantik
• Peserta didik menjawab pertanyaan
pemantik

9
Modul Fisika Kelas Xl

2 ➢ Peserta didik menyimak fenomena


yang ada dalam pengantar bab
➢ Peserta didik menjawab pertanyaan
reflektif terkait kalor dan suhu.
➢ Peserta didik mencermati dan
berdiskusi
➢ Peserta didik mengerjakaan/menjawab
asesmen formatif

C Kegiatan Penutup
➢ Peserta didik menyimpulkan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
➢ Peserta didik melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan
➢ Peserta didik menyimak intruksi guru
bahwa untuk pertemuan selanjutnya
peserta didik diminta untuk membuat
proyek sederhana membuat pupuk
organik cair dari sisa makanan
➢ Peserta didik diminta untuk
mempelajari lebih banyak referensi
youtube maupun sumber lainnya
➢ Doa Penutup

Pertemuan 2 ( 2 jp)
Pertemuan 2 :Kalor dan Pengaruhnya
A Pendahuluan
1 Persiapan ➢ Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan
➢ Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan untuk
mematuhi protokol kesehatan dan selalu menjaga kesehatan
➢ Guru melakukan presensi
Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila
(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

Guru menyiapkan aplikasi phet, gmbar, artikel dan video yang membahas
pengertian kalor dan kalor jenis dalam kehidupan sehari – hari.
10
Modul Fisika Kelas Xl

2 Apresepsi Tanyakan mengapa gurun pasir terasa panas pada waktu siang dan terasa
dingin pada waktu malam
Peserta didik melakukan diskusi
B Kegiatan Inti
➢ Peserta didik menyimak penjelasan awal tentang kalor
➢ Pesrta didik bertanya
➢ Peserta didik melakukan diskusi
➢ Peserta didik menyimak percobaan joule
➢ Peserta didik menjawab pertanyaan/ asesmemn yang diberikan guru
➢ Peserta didik melakukan cek pemahaman
➢ Peserta didik menyimak tentang kapasitas kalor dan penjelasannya
➢ Peserta didik secara berkelompok maupun individu menerapkan
pemahaman kalor dan pengaruhnya terhadap perubahan suhu.
C Penutup
➢ Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
➢ Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan
➢ Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk pertemuan
selanjutnya peserta didik diminta untuk membuat proyek sederhana
membuat pupuk organik cair dari sisa makanan
➢ Peserta didik diminta untuk mempelajari lebih banyak referensi
youtube maupun sumber lainnya
➢ Doa Penutup

Pertemuan 3 ( 2 jp )
Pertemuan 3 : Kalor dan Pengaruhn
1. Asas Black
2. Kalor Laten
A Pendahuluan
1 Persiapan ➢ Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan
➢ Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan untuk
mematuhi protokol kesehatan dan selalu menjaga kesehatan
➢ Guru melakukan presensi
Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila

11
Modul Fisika Kelas Xl
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

Guru menyiapkan, gambar, artikel, dan video yang membahas pengertian asas
black dan kalor dalam kehidupan sehari – hari.
2 Apersepsi Tanyakan, berapa kira – kira suhu yang ditunjukan oleh campuran es dan air.
Apakah suhu tersebut lebih kecil, sama dengan atau lebih besar dari 00C
B Kegiatan Inti
➢ Peserta didik menyimak penjelasan asas black
➢ Peserta didik mengerjakan latihan yang diberikan guru dalam bentuk
kelompok
➢ Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan
C Penutup
➢ Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
➢ Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan
➢ Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk pertemuan
selanjutnya peserta didik diminta untuk membuat proyek sederhana
membuat pupuk organik cair dari sisa makanan
➢ Peserta didik diminta untuk mempelajari lebih banyak referensi
youtube maupun sumber lainnya
➢ Doa Penutup

Pertemuan 4 ( 2 jp )
Pertemuan 4 : Kalor dan Pengaruhnya
1. Pemuaian
A Pendahuluan
1 Persiapan ➢ Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan
➢ Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan untuk
mematuhi protokol kesehatan dan selalu menjaga kesehatan
➢ Guru melakukan presensi
Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

Guru menyiapkan, gambar, artikel, dan video yang berkaitan dengan


pemuaian
2 Apersepsi Tunjukan fenomena tutup botol dapat dibuka ketika disiram dengan air panas.
Tanyakan apakah mereka pernah melakukan hal tersebut dan mengapa harus

12
Modul Fisika Kelas Xl

demikian ?
B Kegiatan Inti
➢ Peserta didik menyimak penjelasan
➢ Peserta didik mengadakan diskusi
➢ Peserta didik menyimak penjelasan tentang pemuaian panjang,
pemuaian luas dan pemuaian volume beserta persamaannya.
C Penutup
➢ Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
➢ Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan
➢ Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk pertemuan
selanjutnya peserta didik diminta untuk membuat proyek sederhana
membuat pupuk organik cair dari sisa makanan
➢ Peserta didik diminta untuk mempelajari lebih banyak referensi
youtube maupun sumber lainnya
➢ Doa Penutup

Pertemuan 5 ( 4 jp )
Pertemuan 5 : Perpindahan Kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi
A Pendahuluan
1 Persiapan ➢ Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan
➢ Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan untuk
mematuhi protokol kesehatan dan selalu menjaga kesehatan
➢ Guru melakukan presensi
Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
2 Apersepsi Buat diskusi untuk mengetahui pemahaman peserta didik tentang perpindahan
kalor dan penerapan dalam kehidupan sehari – hari.Ingatkan bahwa kalor
berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah
B Kegiatan Inti
➢ Peserta didik menyimak tentang Konduksi, konveksi dan radiasi
beserta persamaannya
➢ Peserta didik menyimak penjeasan tentang aplikasi perpindahan
panas.
C Penutup

13
Modul Fisika Kelas Xl

➢ Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah


dilakukan
➢ Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan
➢ Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk pertemuan
selanjutnya peserta didik diminta untuk membuat proyek sederhana
membuat pupuk organik cair dari sisa makanan
➢ Peserta didik diminta untuk mempelajari lebih banyak referensi
youtube maupun sumber lainnya
➢ Doa Penutup

6. Asesmen

Asesmen Diagnostik Kognitif


1. Coba kalian gesekan kedaa telapak tangan kalian secara terus menerus
dengan cukup kuat dan cepat. Apa yang akan terjadi dengan kedua telapak
tangan kalian? Apa yang berpindah dalam peristiwa ini?
2. Mengapa telapak tangan tidak dapat mengukur suhu bagian tubuh dengan
pasti?
3. Apakah ada perbedaan titik didih jika air dimasak di lokasi sekitar
permukaan air laut dengan air yang dimasak di lokasi sekitar puncak
gunung? berikan penjelasan fisisnya!
4. Coba kalian injak salah satu kaki kalian pada keset kaki dan satunya lagi
pada logam, misalnya kaki kursi. Apakah ada perbedaan yang kalian
rasakan? Apakah ada hubungannya dengan suhu?

Asesmen Formatif
1. Jika suatu cicin logam dipanaskan, apakah ukuran lubang cincin
berkurang? tetap atau bertambah?
2. Berdasarkan eksperimen joule, apakah proses pemanasan merupakan satu
satunya cara untuk menaikan suhu benda? Jelaskan jawaban kalian.
3. Jelaskan pengaruh massa dan perubahan suhu pada kalor yang diperlukan
berdasarkan pemahaman konsep suhu sebagai ukuran EK rata rata
partikel.
4. Gambar di bawah menunjukkan susunan partikel didalam sebuah materi
sebelum dan sesudah dipanaskan. Bandingkan kedua susunan tersebut.
Jelaskan faktor apa yang berpengaruh pada pemuaianan R

14
Modul Fisika Kelas Xl

7. Pengayaan dan Remedial

Tujuan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Remedial ( Penilaian


semakin sedikit persennya, maka
semakin sedikit peserta didik yang di
bawah KKM )
< 20 % 20 % - 50 >50 %
Tugas % Pembelaja
Individu Tugas ran ulang
Kelompok
Elemen 1 Tugas Tutor Mengulan Soal – soal
a. Menguraikan membaca sebaya g setara
besaran suhu dan materi atau dengan pembelajar dengan
konversi satuannya mempelajari mempelajar an kembali ulangan
b. Menjelaskan asas ai kembali i bagian di luar jam harian
black serta modul dalam sesuai utama
penerapannya dalam modul modul
perubahan suhu dan yang belum
wujud zat dipahami
Elemen 2
c. menguraikan
pemuaian panjang,
luas, dan volume
dari suatu materi
d. Membedakan tiga
jenis perpindahan
kalor dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari –
hari.

Pembelajaran Pengayaan

15
Modul Fisika Kelas Xl

Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaaan sebagai berikut :

Nilai Peserta didik Kegiatan Pembelajaran Keterangan


(x)
NKB ≤ N ≤ NMakx Dibirikan materi masih NKB = Ketuntasan Belajar
dalam cakupan capaian NMaks = Nilai maksimal
pembelajaran dengan ideal
pendalaman sebagai N = Nilai yang dicapai
pengetahuan tambahan peserta didik
N = NMaks Diberikan materi melebihi
cakupan capaian
pembelajaran dengan
pendalaman sebagai
penetahuan tambahan.

8. Refleksi Peserta didik dan guru

Refleksi Guru
1) Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat mengerjakan semua tugas
yang diberikan ?
2) Guru merefleksikan hal – hal apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran
3) Guru merefleksikan hal – hal apa yang perlu diperbaiki dalam kegiatan
pembelajarank
4) Guru merefleksikan temuan – temuan khusus terkait miskonsepsi, teknik
penyelesaian masalah, sikap dan pertannyaan yang berkaitan dengan prinsip
suhu dan kalor.
Refleksi Peserta Didik
Pada sesisebelumnya, adik – adik telah mengalami pembelajaran tentang Suhu dan
Kalor yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dari pengalaman tersebut, mari kita
melakukan refleksi dengan menjawab beberapa pertannyaan berikut :
1) Apa yang adik – adik pelajari dari pembelajaran ini ?
2) Hal baik apa yang muncul selama pembelajaran ?
3) Apa yang perlu ditingkatkan selama pembelajaran ?

16
Modul Fisika Kelas Xl

LAMPIRAN

C. LAMPIRAN

1. Lembar kerja peserta didik ( LKPD )

LKPD Pertama
SUHU DAN KALOR
IDENTITAS
Sekolah : ………………
Jurusan : ………………
Nama : ……………....
Kelas : ………………

Elemen 1
TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan asas black serta penerapannya dalam perubahan suhu dan wujud
zat

PETUNJUK KERJA
1) Yuk, membiasakan diri dengan berdoa sebelum memulai sesuatu
2) LKPD ini berisi langkah – langkah untuk mencapai Capaian pembelajaran
3) Jika ada kendala, silahkan bertanya ke IBU Guru
4) Selamat belajar, ingat segala sesuatu diawali dari niat dan niat yang bagus
mewujudkan hasil yang bagus.

17
Modul Fisika Kelas Xl

Kegiatan Inti

Alat dan Bahan

o Wadah/gelas
o Air panas
o Air Dingin
o Termometer

Cara Kerja

1) Siapkan alat dan bahan


2) Ukur suhu dari masing – masing air panas dan air dingn
3) Tuangkan/campurkan air panas dan air dingin ke satu wadah/gelas
4) Amati dan ukur suhu air panas dan dingin yang telah dicampurkan
menggunakan thermometer
5) Catatlah hasil pengamatan anda pada tabel

Tabel

Air Suhu
Air Panas
Air Dingin
Air Panas + Air dingin

Pertanyaan

1) Apa yang terjadi ketika kamu mengukur air panas dan air dingin ?
2) Apa yang terjadi ketika kamu mengukur air panas dan air dingin setelah
dicampurkan ?
3) Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah kamu lakukan !

18
Modul Fisika Kelas Xl

2. Lembar kerja peserta didik ( LKPD )

LKPD Kedua
SUHU DAN KALOR
IDENTITAS
Sekolah :
Jurusan :
Nama :
Kelas :

Elemen 2
TUJUAN PEMBELAJARAN
menguraikan pemuaian panjang, luas, dan volume dari suatu materi
Membedakan tiga jenis perpindahan kalor dan penerapannya dalam kehidupan
sehari – hari.

PETUNJUK KERJA
1) Yuk, membiasakan diri dengan berdoa sebelum memulai sesuatu
2) LKPD ini berisi langkah – langkah untuk mencapai Capaian pembelajaran
3) Jika ada kendala, silahkan bertanya ke IBU Guru
4) Selamat belajar, ingat segala sesuatu diawali dari niat dan niat yang bagus
mewujudkan hasil yang bagus.

KESIMPULAN

19
Modul Fisika Kelas Xl

3. Bahan bacaan guru dan peserta didik

Bahan bacaan guru dan peserta didik dapat dilihat pada daftar pustaka

4. Glosarium

Asas Black : Banyak Kalor yang dilepas oleh benda bersuhu tinggi sama dengan
banyak banyak kalor yang diterima oleh benda bersuhu rendah dalam
percampuran.
Kalor : Energi termal yang terdapat pada suatu materi
Kalor Jenis : Banyak Kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 kg benda
sebesar

5. Daftar Pustaka

Radjawane Magdalena Marianna. dkk. 2022. Fisika SMA/MA Kelas XII. Jakarta :
Kementrian Pendidikan kebudayaan Riset dan Teknologi

20
Modul Fisika Kelas Xl

MATERI AJAR
FASE E

FISIKA
ASPEK
SUHU DAN KALOR

21
Modul Fisika Kelas Xl

PETA KONSEP

22
Modul Fisika Kelas Xl

A. Suhu

1. Pengertian Suhu dan Alat Ukurnya

Suhu merupakan besaran yang menunjukkan seberapa panas atau dingin


suatu benda terhadap standar tertentu. Standar yang digunakan sebagai acuan
pada alat ukur suhu adalah skala suhu. Cara kerja termometer memanfaatkan
perubahan fisis yang bergantung pada perubahan suhu, yaitu sifat termometrik.
Perubahan fisis ini dapat diamati melalui perubahan volume, perubahan hambatan
listrik, perubahan sifat kemagnetan, dan perubahan sifat optik. Suhu zat yang
diukur sama besarnya dengan skala yang ditunjukkan oleh termometer saat terjadi
kesetimbangan termal antara zat dengan termometer. Dengan kata lain, suhu yang
ditunjukkan oleh termometer sama dengan suhu zat yang diukur.

2. Skala Suhu

Pembuatan termometer memerlukan penentuan suhu acuan. Suhu acuan


yang sering digunakan adalah titik didih dan titik beku air murni pada tekanan
udara 1 atm. Beberapa skala termometer yang dikenal saat ini ada- lah skala
Celsius, skala Rearmur, skala Fahrenheit, dan skala Kelvin. Konver- si
pembacaan skala dari satu termometer ke termometer lainnya menggu- nakan
prinsip skala linier, yang artinya perbandingan panjang skala antar termometer
bersifat linier. Perhatikan Gambar di bawah. Termometer x memiliki titik beku air
20'x dan titik didih air 80'x. Suhu suatu cairan yang diukur dengan termometer x
adalah 30°x, berapa suhu tersebut jika diukur dengan termometer Y? Karena
berlaku sifat linier maka kalian dapat menggunakan perbandingan panjang skala
yang terbaca.

23
Modul Fisika Kelas Xl

Dapat dituliskan
30 − 20 y − (−20)
=
80 − 20 60 − (−20)
40 20
𝑦= =− 𝑥
6 3

B. Kalor

1. Pengertian Kalor

Kalor adalah energi yang ditransfer dari suatu benda ke benda yang lain karena
perbedaan suhu.
Untuk membuktikan bahwa kalor adalah salah satu bentuk energi maka James
Prescott Joule (1818- 1889) melakukan percobaan dengan alat yang sederhana
seperti yang ditunjukkan oleh Gambar di bawah. Ada. beban yang digantung dan
batangan logam untuk mengaduk air dalam wadah.
Ketika beban jatuh ke bawah maka energi potensial berubah menjadi energi
kinetik bagi batangan logam yang ada di dalam air. Batangan logam berputar dan
mengaduk air. Gesekan antara batangan logam dengan air menaikkan suhu air.
Jadi, ada perubahan energi kinetik menjadi kalor yang digunakan untuk
menaikkan suhu air. Kesimpulan yang didapatkan adalah untuk menaikkan suhu 1
gram air sebanyak 1 °C dibutuhkan energi sebesar 4,2 joule. Besar energi tersebut
dihitung dari perubahan energi potensial beban yang turun. Energi sebesar 4.2
joule (J) ini dikatakan sebagai 1 kalori (kal) atau 1 J=0,24 kal.

24
Modul Fisika Kelas Xl

2. Pengaruh Kalor Pada Perubahan Suhu

Kalor jenis menunjukkan kemampuan materi menyerap kalor sehingga suhunya


naik. Kalor jenis c menyatakan besar kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu 1 kg suatu benda sebesar 1°C. Semakin besar kalor jenis benda makin kecil
kenaikan suhunya. Mana yang lebih mudah antara memanaskan 2 kg logam besi
dengan 1 kg logam besi sebesar 1"C? Semakin besar massanya maka energi kalor
yang dibutuhkan semakin besar untuk perubahan suhu tertentu.
Kalor jenis c menunjukkan besaran karakteristik dari zat.

Q
𝑐=
m T

Besar kalor Q yang dibutuhkan untuk mengubah suhu benda tertentu sebanding
dengan massa m dan perubahan suhu T.

Q = m c T

Keterangan :
c = Kalor jenis (j/ kg0C)
Q = Kalor ( J )
m = massa benda ( kg )
T = perubahan suhu ( 0C )

Kalor jenis untuk berbagai materi sebagai berikut :

Materi Kalor jenis ( J/kg0C )


Alumunium 900
Tembaga 390
Kaca 840

25
Modul Fisika Kelas Xl

Stainless steel 420


Besi 450
Bata 840
Perak 230
Kayu 1760
Alkohol 2400
Air 4180
Es (sekitar -50C) 2100
Udara 1000

a. Kapasitas Kalor
Kaitan antara massa m dan kalor jenis c dapat dihubungkan dengan suatu
besaran yang disebut dengan kapasitas kalor.
Untuk suatu benda, faktor m c dapat dipandang sebagai satu kesatuan.
Kapasitas kalor merupakan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan
suhu suatu zat sebesar 1" C atau 1 K.

C=cm
Q
𝐶=
T
Keterangan :
C = Satuan J/K
Q = Kalor ( J )
T = Perubhan suhu ( 0C )

b. Asas Black
Hukum kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk
energi yang lain. Asas Black berlaku apabila dua zat yang memiliki suhu
yang berbeda dicampurkan, maka zat yang memiliki suhu tinggi akan
melepaskan kalor dan memberikannya pada zat yang memiliki suhu
rendah sehingga suhu campuran dari kedua zat tersebut menjadi sama.
Jika dua benda yang memiliki suhu berbeda saling berinteraksi akan
terjadi perpindahan kalor. Kalor yang dilepaskan oleh suatu benda harus
sama dengan kalor yang diterima oleh benda lain.

Qlepas = Qtrima
m1 c1 T1 = m2 c2 T2

26
Modul Fisika Kelas Xl

3. Pengaruh Kalor Pada Perubahan Wujud

Dalam kehidupan sehari-hari kalian menemukan air yang dipanaskan terus


menerus akan menjadi uap, es batu yang disimpan di atas wadah akan men- cair,
dan kapur barus yang disimpan di tempat terbuka akan habis tak tersisa. Peristiwa
tersebut menunjukkan bahwa air, es, dan kapur barus mengalami perubahan
wujud ketika berinteraksi dengan kalor dari lingkungan. Wujud zat ada tiga
macam, yaitu padat, cair, dan gas. Apabila suatu zat menerima atau melepas
kalor, maka zat tersebut akan mengalami perubahan wujud. Ketika zat mengalami
berbagai proses perubahan wujud, seperti melebur membeku, menguap,
mengembun, dan menyublim maka proses tersebut ti- dak mengalami perubahan
suhu walaupun terdapat pelepasan atau penyer- apan kalor.
Kalor yang diperlukan atau dilepaskan tiap satuan massa zat saat terjadi
perubahan wujud dinamakan kalor laten. Kalor laten memenuhi persamaan:

𝑄
𝐿=
m
Q=mL

Keterangan :
Q = Kalor yang dilepas atau diserap ( J )
L = Kalor Laten
m = massa zat ( kg )

Berdasarkan perubahan wujud yang terjadi, kalor laten mempunyai beberapa


jenis. Zat yang mengalami perubahan wujud dari padat menjadi cair (melebur),
kalor latennya dinamakan kalor lebur, sedangkan ketika membeku dinamakan
kalor beku. Besarnya kalor lebur sama dengan kalor beku. Apabila zat mengalami
perubahan wujud dari cair ke uap (menguap), kalor latennya dinamakan kalor
uap, sedangkan ketika mengembun dinamakan kalor embun.
Besarnya kalor uap sama dengan kalor embun. Kalor lebur dan kalor uap untuk
berbagai zat ditunjukkan pada tabel berikut
Tabel Kalor Lebur dan Kalor Uap
Zat Kalor Lebur (J/kg) Kalor Uap (j/kg)
Helium 5230 209000
Raksa 11800 272000
Alkohol 104200 853000

27
Modul Fisika Kelas Xl

Air 334000 2256000


Perak 88300 2336000
Emas 64500 1578000

4. Pengaruh Kalor Pada Pemuaian

Secara umum, materi yang dipanaskan memuai dan menyusut jika didinginkan.
Pertambahan ukuran disebabkan oleh makin cepatnya gerak atau getaran partikel-
partikel sehingga jarak antar partikel makin besar.
Perubahan suhu dan jenis materi jelas memengaruhi pemuaian. Ketika
dipanaskan, setiap materi tidak memuai dengan ukuran yang sama. Kemampuan
materi untuk bertambah panjang akibat pemanasan dinyatakan dengan koefisien
muai panjang.
Pemuaian terjadi pada panjang, luas, dan volume benda. Pemuaian panjang dapat
didekati dengan pengamatan logam berbentuk kabel tipis (luas penampang kecil)
sehingga dapat menggunakan model satu dimensi. Nilai koefisien muai panjang a
didefinisikan oleh persamaan:

L
=
L0 𝑇

Keterangan :
 = Koefisien muai panjang (/0C)
L = Perubahan Panjang ( m )
L = Panjang mula – mula ( m )
T = Perubahan Suhu ( 0C )

Di bawa ini adalah tabel koefisien muai panjang untuk beberapa jenis zat
Tabel koefisien muai panjang beberapa zat
Zat Koefisien muai Zat Koefisien muai
panjang panjang
-6
Alumunium 24 × 10 Udara 3,67 × 10-4
Kuningan 19 × 10-6 Alkohol 1,12 × 10-4
Tembaga 17 × 10-6 Benzena 1,24 × 10-4
-6
Kaca ( biasa ) 9 × 10 Aseton 1,5 × 10-4
Timbal 29 × 10-6 Raksa 1,82 × 10-4
-6
Invar 0,9 ×10 Bensin 9,6 × 10-4

28
Modul Fisika Kelas Xl

Untuk benda yang luasnya tidak dapat diabaikan, seperti pelat persegi tipis atau
pelat berbentuk cakram, maka pemuaian luas ini harus diperhitungkan. Mudah
atau sulitnya pemuaian luas ini dinyatakan oleh koefisien muai luas:

A
ß=
A0 𝑇

Keterangan :
ß = Koefisien muai luas ( /0C )
A = perubahan luas ( m2 )
A0 = luas mula – mula ( m2 )
T = perubahan suhu ( 0C )

Apa hubungan antara koefisien muai panjang (  ) dengan koefisien muai luas ( ß
)? Untuk jenis materi yang sama, nilai ẞ = 2.

Pemuaian volume dinyatakan dengan koefisien muai volume, yaitu :

V
=
V0 𝑇

Keterangan :
 = Koefisien muai volume ( /0C )
V = perubahan volume ( m3 )
V0 = Volume mula – mula ( m3 )
T = perubahan suhu ( 0C )

Nilai  = 3 jika  diketahui

C. Perpindahan Kalor

Perpindahan kalor dapat terjadi melalui konduksi, konveksi atau radiasi.


.1 Konduksi

Perpindahan kalor yang tidak diikuti perpindahan partikel zat disebut kon- duksi.
Ketika materi dipanaskan, atom-atomnya bergetar lebih cepat karena
mendapatkan energi. Getaran ini menyebabkan atom - atom ini menumbuk atom

29
Modul Fisika Kelas Xl

tetangganya sehingga energi berpindah.


Khusus pemanasan logam, elektron-elektron bebas pada atom logam juga
mendapatkan energi sehingga bergerak lebih cepat dan menumbuk elektron-
elektron yang lebih jauh. Perpindahan kalor oleh elektron lebih cepat daripada
perpindahan kalor yang diakibatkan getaran antar atom. Zat yang mudah
menghantarkan kalor disebut konduktor, misalnya logam. Zat yang sukar
menghantarkan kalor disebut isolator, misalnya plastik dan kayu. Laju
perpindahan kalor secara konduksi (laju kalor konduksi) sebanding dengan luas
penampang dan perbedaan suhu antara titik yang lebih panas dan lebih dingin.

Gambar Proses Konduksi

Persamaan yang menghubungkan beberapa besaran yang mempengaruhi laju


kalor konduksi ditunjukkan dengan persamaan berikut.

𝑄 AT A(Tpanas − Tdingin)


H= =𝑘 =𝑘
𝑡 𝑥 𝑥

Keterangan :
H = Q/t = laju kalor konduksi ( W ) atau ( J/s )
A = luas permukaan ( m2 )
x = tebal bahan ( m )
k = konduktivitas termal bahan ( Jm-1K-1 )
T = suhu (0C atau K).
Beberapa nilai konduktivitas termal bahan (k) disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel konduktivitas termal beberapa zat


Zat k ( W/m.K ) Zat K ( W/m.K )
Perak 406 Gabus 0,04
Alumunium 205 Bulu halus 0,02
Perunggu 109 Kapuk 0,03

30
Modul Fisika Kelas Xl

Besi 50 Es 1,6
Air 0,6 Kaca 0,8
Kayu 0,13 Bensin 9,6 × 10-4

Salah satu aplikasi dari konduksi adalah solder listrik. Panas dari solder listrik
akan dialirkan melalui timah. Konsep pemuaian dan perubahan wujud benda juga
terjadi pada proses tersebut.

.2 Konveksi

Gambar Proses Konveksi

Tangan akan terasa panas apabila didekatkan di atas api karena pemanasan udara
di sekitar api. Proses perpindahan energi panas disertai perpindahan partikel
disebut konveksi. Energi panas ini umumnya dibawa oleh luida (sesuatu yang
mengalir).
Terdapat dua jenis konveksi, yaitu konveksi bebas dan konveksi paksa. Konveksi
ini terjadi karena adanya perbedaan massa jenis pada bagian-bagian luida
tersebut. Ketika dipanaskan, bagian luida yang berdekatan dengan sumber panas
akan memuai sehingga massa jenisnya berkurang (terjadi pemuaian volume).
Akibatnya bagian luida yang massa jenisnya lebih rendah ini akan berpindah ke
atas. Sedangkan konveksi paksa adalah konveksi yang dibantu oleh benda
eksternal seperti kipas, pompa dan pengaduk.
Persamaan yang menghubungkan beberapa besaran yang memengaruhi laju kalor
konveksi ditunjukkan dengan persamaan di bawah:

𝑄
H= = ℎ𝐴𝑇
𝑡
Keterangan :
H = Q/t = laju kalor konveksi (W) atau (J/s)
A = luas permukaan yang bersentuhan dengan fuida ( m2 )
ΔT = beda suhu antara benda dan luida (o C atau K) dan
h = koeisien konveksi (Wm-2K -1).

31
Modul Fisika Kelas Xl

Cuaca merupakan salah satu aplikasi dari konveksi. Perbedaan suhu dan
kelembaban mempengaruhi pergerakan awan dan akan berakibat pada cuaca di
suatu daerah.

.3 Radiasi

Gambar proses Radiasi

Mengapa tangan kita tetap merasa panas walau tidak berada di atas api? Tangan
kita akan tetap merasa panas karena perpindahan kalor melalui proses radiasi.
Setiap benda memancarkan ataupun menyerap radiasi menurut persamaan Stefan-
Boltzmann. Persamaan yang menghubungkan beberapa besaran yang
memengaruhi laju kalor radiasi ditunjukkan oleh persamaan berikut ini.

𝑄
H= = eAT4
𝑡

Keterangan :
H = Q/t = laju kalor radiasi (W) atau (J/s)
A = luas permukaan benda (m2 )
T = suhu mutlak (K),
e = emisivitas benda (0 ≤ e ≤ 1), dan
 = konstanta Boltzmann yang besarnya 5,67 × 10-8 W m-2 K-4

Emisivitas merupakan karakteristik suatu benda yang bergantung pada jenis zat
dan permukaannya. Permukaan yang hitam kusam, seperti arang mempunyai
emisivitas mendekati 1, yang berarti dapat memancarkan dan menyerap radiasi
sangat baik.

32
Modul Fisika Kelas Xl

Sementara permukaan yang putih mengkilat mempunyai emisivitas mendekati 0


yang menunjukkan benda kurang baik dalam memancarkan dan menyerap
radiasi.Fenomena radiasi sering ditemukan dalam kehidupan seharihari, salah satu
pemanfaatan dari fenomena radiasi adalah oven microwave yang digunakan untuk
memasak.

33
Modul Fisika Kelas Xl

ASESEMEN

1) Sebuah jendela kaca di desain dengan bentuk seperti gambar di samping. Apabila
konduktivitas termal kaca dan udara masing-masing adalah 0,7 w/mK dan 0,03 w/mK.
Apabila suhu di dalam adalah 17o dan di luar adalah 30o C. Tentukan suhu kaca yang
bersentuhan dengan udara di dalam jendela (abaikan perpindahan kalor karena konveksi
dan anggaplah ketebalan kaca kiri sama dengan ketebalan kaca kanan serta ketebalan
udara adalah dua kali ketebalan salah satu kaca).

2) Sebuah sistem pendingin di dalam sebuah mobil terdiri atas sistem tertutup yang
menyerap panas dari motor dan sebuah radiator kemudian memindahkan panas tersebut
ke lingkungan. Berikut tabel untuk menguji keefektifan dari tiga sistem pendingin.

Pendingin Titik Lebur Titik Didih Kalor Jenis ( Jkg-1C-


1
)
A -400 C 950 C 4800
B -250 C 250 C 5200
C 00 C 1000 C 3900

Dari data di atas, pendingin manakah yang lebih efektif? Berikan alasan kenapa dua
pendingin lain tidak cocok untuk dijadikan sebagai pendingin.
3) Wadah kosong yang terbuat dari logam tembaga pada suhu 25 o C dengan volume 60
liter diisikan bensin sampai penuh. Pada suhu 55 o C, Apakah cairan bensin akan tumpah
keluar dari wadah tersebut? Jika cairan bensin tumpah, berapa volume bensin yang akan
tumpah tersebut? Data koeisien muai untuk logam tembaga dan cairan bensin dapat
dilihat pada Tabel koefisien muai panjang

34
Modul Fisika Kelas Xl

4) Tiga buah cairan A, B, dan C dengan tiga proses pencampuran berbeda, yaitu cairan A
dengan cairan B, cairan A dengan cairan C, dan cairan B dengan cairan C. Berikut tabel
data dari proses pencampuran tersebut.

Sebelum Pencampuran Setelah Pencampuran


Cairan A Cairan B Cairan C Cairan A & Cairan A & Cairan B &
B C C
0 0 0 0 0
2 kg, 20 C 1 kg, 60 C 4 kg, 40 C 40 C 30 C ?
Menurut kalian, berapakah suhu akhir campuran cairan B dengan cairan C? Berikan
argumentasi kalian dalam bentuk perhitungan yang sistematis!
5) Dua buah logam berbentuk balok dengan ukuran dan suhu yang sama yaitu 8 cm × 8 cm
× 0,5 cm. Logam yang pertama terbuat dari perak dan logam yang kedua terbuat dari besi
dengan beberapa data sebagai berikut.
Zat Konduktivitas Kalor Jenis (J/Kg.K) Massa jenis (kg/m3
(W/m.K) )
Perak 406 230 1050
Besi 205 450 7874

Jika masing-masing logam tersebut diletakkan sepotong es batu yang memiliki massa dan
suhu yang sama di atas luasan 8 cm × 8 cm, jelaskan es batu pada logam mana yang akan
lebih cepat mencair! Berikan argumentasimu melalui analisis data pada tabel yang
diberikan!

35
Modul Fisika Kelas Xl

DAFTAR PUSTAKA

Radjawane Magdalena Marianna. dkk. 2022. Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Kementrian
Pendidikan kebudayaan Riset dan Teknologi

Supriyanto,2006. Fisika SMA KELAS XI. Jakarta : Erlangga

Kusrini. (2020). Modul Pembelajaran SMA Fisika Suhu dan Kalor Fisika Kelas XI.33.

FISIKA : Untuk SMA/MA Kelas X / Setya Nurachmandani; Editor Budi Wahyono; Ilustrator
Haryana Humardani.-Jakarta : Pusat Pembukaan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

36

Anda mungkin juga menyukai