NIM : 857921527
4
Lengkapi table metode belajar pembelajaran IPA SD dengan
pokok bahasan: 25
1. Energi dan Gaya
2. Pencernaan Makanan
Tentukanlah metode belajar, proses pembelajaran dan evaluasi
yang sesuai dengan pokok bahasan tersebut
Jawab :
1. Contoh penerapan materi model belajar Bruner dan Piaget.
1) Model Belajar Bruner
Menurut Bruner, belajar merupakan kegiatan pengolahan informasi, yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh sendiri dengan bantuan
guru dengan menggunakan bantuan benda atau sesuatu yang konkret. Disini guru
berperan sebagai seorang penuntun bukan sebagai pemberi informasi.
Cara kerja :
1. Siswa membuat kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa
2. Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk melakukan eksperimen
terlebih dahulu, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menyiapkan papan kayu yang digunakan sebagai lintasan kelereng
b. Letakkan balok kayu balok kayu di ujung lintasan sehingga membentuk
bidang miring
c. Kemudian, gelindingkan kelereng yang sudah disiapkan
d. Lalu, amati gerak kelereng dan catat waktu yang dibutuhkan untuk
menggelinding (dengan stopwatch atau jam tangan)
e. Ulangi langkah yang sama, akan tetapi pada lintasan ditaburkan pasir
f. Setelah itu amati gerak kelereng dan catat waktunya.
3) Teori yang terbaik versi saya, dilihat dari penerapan teori belajar Bruner dan Piaget
adalah teori belajar Bruner. Hal ini dikarenakan dalam teori Bruner memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan sendiri dengan bantuan
guru. Peran guru disini juga bukan sebagai pemberi informasi, akan tetapi sebagai
penuntun siswa dalam memperoleh informasi. Dalam hal ini, guru dituntun
memiliki strategi yang baik, agar tidak langsung memberikan informasi secara
cuma-cuma kepada siswa. Sedangkan dalam teori Piaget, siswa diberi kesempatan
untuk menemukan jawabannya sendiri dan melakukan percobaan.
Menurut saya pendekatan yang terbaik untuk materi pembelajaran IPA adalah
pendekatan inkuiri. Hal ini dilihat dari proses pada pendekatan inkuiri ini memuat
serangkaian kegiatan yang dapat mengembangkan sifat ingin tahu, imajinasi,
kemampuan berpikir, sikap dan keterampilan proses. Sehingga siswa dalam
menerima materi pembelajaran IPA ini tidak hanya cuma-cuma, akan tetapi melalui
serangkaian proses yang akan melekat dalam diri siswa.
3. Setelah membaca modul 3, menurut saya metode yang cocok diterapkan pada
pembelajaran IPA adalah metode eksperimen. Dikarenakan metode eksperimen ini,
merupakan salah satu metode yang tidak dapat terpisahkan dari pembelajaran IPA. Hal
ini disebabkan pembelajaran IPA yang memerlukan contoh konkret atau nyata.
Selain itu dengan metode ini, memungkinkan siswa belajar sesuatu dari lingkungan di
sekitarnya, siswa dapat mencoba hal baru, dan memperoleh pengalaman yang nantinya
bisa digunakan di kemudian hari. Dan diharapkan dengan menggunakan metode
eksperimen ini, pemahaman siswa terhadap materi IPA dapat meningkat, sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar.
Contohnya yaitu :
Pada pembelajaran IPA Kelas V (Tema 7/Subtema 3) materi sifat-sifat benda.
Dilakukan eksperimen untuk membuktikan sifat benda padat, cair dan gas. Dengan alat
dan bahan sebagai berikut :
1. Pensil
2. Rautan
3. Penghapus
4. Gelas
5. Wadah atau gelas
6. Air
7. Tanah
Cara kerja :
1. Terdapat 3 percobaan yaitu :
a. Percobaan sifat benda padat
Pensil sebelum dan sesudah diraut mengalami perubahan bentuk, serta
penghapus yang sebelum dan sesudah digunakan juga mengalami perubahan
bentuk.
Hal ini menunjukkan bahwa benda padat mengalami perubahan bentuk jika
mendapatkan perlakuan tertentu.
b. Percobaan sifat benda cair
Terdapat air dalam gelas yang panjang dan dalam sebuah wadah berbentuk
kotak, maka bentuk air mengikuti bentuk gelas dan wadah tersebut. Air
dituangkan dari atas menuju wadah masing-masing.
Hal ini menunjukkan bahwa benda cair mengalami perubahan bentuk sesuai
dengan wadah yang ditempatinya dan air mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah.
c. Percobaan sifat benda gas
Mengisi air dalam baskom, setelah itu benamkan gelas ke dalamnya. Pada saat
membenamkan gelas tersebut terdapat tekanan di dalamnya, seolah-olah gelas
akan terangkat. Setelah itu miringkan gelas, maka akan menghasilkan
gelembung udara.
Hal ini menunjukkan bahwa benda gas mengisi seluruh ruangan yang
ditempatinya dan menekan ke segala arah.