A. KOMPETENSI INTI
K I-1 : Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI-3 :Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik
sederhana berkenaan dengan:
ilmu pengetahuan,
teknologi,
seni,
budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
2. KD pada KI-4
4.4.Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda serta perpindahan
kalor
*Nilai Karakter
Religius, teliti ,tekun
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.3.1. Setelah melalui pembelajaran dengan diskusi , tanya jawab dan experimen peserta didik dapat
menjelaskan keterkaitan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud zat dengan tepat dan teliti.
4.3.1. Setelah melalui percobaan dengan diskusi dan tanya jawab peserta didik dapat menyajikan hasil
percobaan tentang Kalor dan pengaruhnya dengan tepat.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran Reguler
1.1.Pertemuan
a. Memahami konsep kalor.
b. Menjelaskan kalor jenis.
c. Mengidentifikasi perubahan wujud zat karena pemberian kalor.
d. Menganalisis prinsip azaz black
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab
3. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Sumber Pembelajaran:
a. Buku IPA Kelas VII Puskurbuk K-13 edisi revisi 2018
b. Buku lain yang ada hubungannya dengan Kalor
c. Internet :
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab salam dari guru 10’
2. Peserta didik berdoa dipimpin oleh guru untuk memulai
pelajaran
3. Peserta didik ingatkan kembali tentang materi suhu.
4. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi pengaruh
kalor tehadap kehidupan sehari-hari.
5. Setelah itu guru bertanya ” Bagaimana akibat yang terjadi
seandainya tidak ada kalor di muka bumi ?
6. Peserta didik mendengarkan ajakan guru untuk bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena melalui
kalor manusia mendapatkan banyak manfaat untuk
melangsungkan kehidupan. Melalui kalor inipeserta didik
diajak bersyukur kepada TuhanYang Maha Esa
7. Peserta didik dipersilahkan menyiapkan buku pelajaran ,
peralatan lainnya dan membentuk 6 kelompok sambil
diabsen.
8. Peserta didik menyimak informasi guru mengenai
kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
9. Peserta didik menyimak guru menyampaikan garis besar
cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
10. Peserta didik menyimak, guru menyampaikan lingkup
penilaian, dan teknik penilaian yang akan digunakan.
Inti 90’
Stimulation Mengamati
(pemberian 1. Peserta didik mengamati tayangan vidio tentang manfaat
rangsang) kalor dalam kehidupan sehari- hari, misalnya menjemur
pakaian.
Menanya
Problem 1. Peserta didik diarahkan untuk membuat pertanyaan
statement berdasarkan tayangan yang diberikan.
(identifikasi 2. Peserta didik membuat jawaban sementara, untuk
masalah) diarahkan kegitan Setiap kelompok ditugaskan untuk
merumuskan masalah dan menyusun hipotesis setelah
menelaah lembar kerja sesuai dengan topik yang
dipelajari.
Data
Collection Mengumpulkan informasi
(pengumpulan Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen
1.
data) berdiskusi kelompok secara kolaboratif mencari informasi
tentang pengaruh kalor.
2. Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen
berdiskusi kelompok secara kolaboratif berdiskusi
kelompok secara kolaboratifmencari informasi
menjelaskan tentang pelepasan dan penerimaan kalor
terhadap perubahan wujuz zat.
3. Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen
berdiskusi kelompok secara kolaboratifmencari informasi
tentang peranan kalor terhadap jumlah massa zat, jenis
zat dan waktu yang diperlukan
4. Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen
berdiskusi kelompok secara kolaboratifmenjelaskan
banyaknya kalor yang diperlukan terhadap kenaikan suhu,
jenis zat dan massa zat
5. Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen
berdiskusi kelompok secara kolaboratif
menghitungbanyaknya kalor yang diperlukan terhadap
Data kenaikan suhu, jenis zat dan massa zat
Processing
(pengolahan Mengasosiasi/mengolah informasi
data) 1. Peserta didik berdiskusi kelompok secara
kolaboratif mengolah data, pembuktian dan menarik
kesimpulan yang telah didapat tentang:
pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat ,
pelepasan dan penerimaan kalor terhadap perubahan
wujuz zat.
peranan kalor terhadap jumlah massa zat, jenis zat dan
waktu yang diperlukan.
banyaknya kalor yang diperlukan terhadap kenaikan
suhu, jenis zat dan massa zat
menghitung banyaknya kalor yang diperlukan terhadap
kenaikan suhu, perubahan wujud dan jenis zat.
dapat menghitung Azas Black
menyajikan hasil percobaan tentang Kalor dan
pengaruhnya dengan tepat
Verification Mengkomunikasikan
(pembuktian) 1. Peserta didik mengkomunikasikan hasil simpulan
kelompok ke depan kelas
pengaruh kalor wujud zat ,
pelepasan dan penerimaan kalor terhadap perubahan
wujuz zat.
peranan kalor terhadap jumlah massa zat, jenis zat dan
waktu yang diperlukan.
banyaknya kalor yang diperlukan terhadap kenaikan
suhu, jenis zat dan massa zat
menghitung banyaknya kalor yang diperlukan terhadap
kenaikan suhu, perubahan wujud dan jenis zat.
menyajikan hasil percobaan tentang Kalor dan
pengaruhnya dengan tepat.
G. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. sikap spiritual dan sosial
2. Pengetahuan
3. Ketrampilan
No Teknik Bentuk Waktu keterangan
instrumen
PENDAHULUAN
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis menggunakan
buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas
karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis
mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu,
penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi.
Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi).
Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran.
Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa (a) siswa malas
mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang
selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya
bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri siswa harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan
dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran discover learning.
Setelah melaksanakan pembelajaran IPA dengan model discovery learning, penulis menemukan bahwa
proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika
model discovery learning ini diterapkan pada kelas IX dan VII ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama
baiknya. Praktik pembelajaran discovery learning yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best
practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan model discovery learning.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik ini adalah kegiatan pembelajaran IPA di kelas IX dan VII
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran IPA yang
berorientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas XI semester 1 di SMP N 4 Sodonghilir sebanyak
38 orang dan kelas VII sebanyak 20 orang.
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas IX untuk materi
Pewarisan Sifat dan di kelas VII untuk materi Kalor dan Perpindahannya, sebagai berikut ini:
IPA KELAS IX
KD 3.3 Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup
Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait tentang tanaman
KD 4.3
dan hewan hasil pemuliaan
Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud
KD 4.4
benda serta perpindahan kalor
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menggunakan model
pembelajaran discovery learning.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk merancang pembelajaran yang digunakan di kelas IX DAN VII. Berdasarkan hasil
telaah KD yang ada di kelas IX penulis menggunakan model discovery learning dengan metode diskusi dan
tanya jawab.
3.4.1 Menyebutkan gejala yang terjadi pengaruh kalor terhadap perubahan wujud
zat (pendukung)
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai
dengan sintak discovery learning.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model Discovery
Learning:
Kegiatan di Kelas IX
Sintak
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
pada topic
dengan cara :
Peserta didik diminta membaca materi dari buku paket atau buku-
buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan
Mendengar
Mengorganisasikan Menanya Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab,
peserta didik percaya diri dan pantang menyerah
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misalnya :
Mengumpulkan informasi
Salingtukarinformasitentang :
Mengembangkan Mengkomunikasikan
dan menyajikan
Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok
hasil karya
untuk bekerjasama.Penguatan Pendidikan Karakter dan
Pembelajaran Abad 21
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
Stimulation Mengamati
Menanya
(identifikasi
masalah)
Mengumpulkan informasi
1. Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen berdiskusi
kelompok secara kolaboratif mencari informasi tentang pengaruh
kalor.
2. Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen berdiskusi
kelompok secara kolaboratif berdiskusi kelompok secara
kolaboratifmencari informasi menjelaskan tentang pelepasan dan
penerimaan kalor terhadap perubahan wujuz zat.
Data Collection
3. Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen berdiskusi
(pengumpulan kelompok secara kolaboratifmencari informasi tentang peranan
data) kalor terhadap jumlah massa zat, jenis zat dan waktu yang
diperlukan
peranan kalor terhadap jumlah massa zat, jenis zat dan waktu
yang diperlukan.
Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mengkomunikasikan hasil simpulan kelompok ke
depan kelas
pengaruh kalor wujud zat ,
peranan kalor terhadap jumlah massa zat, jenis zat dan waktu
yang diperlukan.
Verification
banyaknya kalor yang diperlukan terhadap kenaikan suhu, jenis zat
(pembuktian) dan massa zat
peranan kalor terhadap jumlah massa zat, jenis zat dan waktu
yang diperlukan.
a. Kelas IX
(b) video “Pewarisan sifat monohibrid dan dihibrid”diambil dari https://www.youtube.com/ dengan alamat
link sebagai berikut https://www.youtube.com/watch?v=_HPH2YampvM.
b. Kelas VII
(b) video “Kalor Merubah Suhu Benda”diambil dari https://www.youtube.com/ dengan alamat link sebagai
berikut https://www.youtube.com/watch?v=otox7jN_CXU.
(c) Serta alat praktik yang berkaitan dengan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat diantaranya
adalah beaker glass, termometer, kaki tiga, kawat kasa dan pembakar spirtus
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 3 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses
pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan
menggunakan tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat (c) dan khusus untuk kelas vii ada lembar kerja praktik
tentang pengaruh kalor dalam perubahan wujud zat.
Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 6 sampai 30 Oktober tahun 2019 bertempat di kelas IX DAN VII
SMPN 4 Sodonghilir.
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran IPA yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran discovery
learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan
pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak discovery
learning megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran IPA yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge.
Setelah kegiatan pembelajaran tersebut, siswa tidak hanya memahami teori materi tersebut, tetapi
bagaimana mengamalkan dalam kegiatan sehari – hari yang berhubungan dengan materi dan manfaatnya
dalam kehidupan nyata. Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari materi IPA tentang:
Pewarisan Sifat Kelas IX dan Kalor dan Perpindahnnya Kelas VII. Pemahaman tentang Pewarisan Sifat
Kelas IX membantu siswa dalam menganalisis persamaan karakteristik keturunan dan induknya,
serta Kalor dan Perindahan Kalor Kelas VII siswa dapat menyimpulkan dan memanfaatkan peranan kalor
dalam kehidupan sehari – hari.
3. Penerapan model pembelajaran discovery learning meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam
pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas cenderung
sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan
guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses
berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif
(diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat
siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh
guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran IPA berorientasi HOTS dengan menerapkan discovery
learning ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan
diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran discovery learning juga meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah (problem solving). Discovery learning yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis
dan video berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan discovery learning, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan
buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan
kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis
dari buku teks.
Dengan menerapkan discovery learning, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari video serta
diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar dengan model discovery learning.
Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan metode ceramah, siswa pun
merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui
ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat video
pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran,. Video juga merupakan bentuk teks audiovisual
yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.
Agar siswa yakin bahwa pembelajaran IPA dengan discovery learning dapat membantu mereka lebih
menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan
manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat siswa termotivasi untuk
mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan
membuat siswa mau belajar dengan HOTS.
Kekurang mampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduh video sesuai
dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain
menerapkan kegiatan literasi baca, siswa juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.
Bab IV
A. Simpulan
1. Pembelajaran IPA dengan model pembelajaran discovery learning layak dijadikan praktik baik
pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan
transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat,
pembelajaran IPA dengan model pembelajaran discovery learning yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran IPA dengan model pembelajaran discovery
learning berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru yang telah
disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran IPA yang kontekstual sesuai dengan latar
belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih
bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas
pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi
secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran
berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang
memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini akan menambah
wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
https://drive.google.com/file/d/1WuKw9B2XZ5o4zK47CJOOgqtBFIaRmg5U/view
https://www.liputan6.com/health/read/2325617/arti-lambang-tut-wuri-handayani-kemdikbud
https://www.kajianpustaka.com/2017/09/metode-pembelajaran-penemuan-discovery-learning.html
http://berita-guru-terkini.blogspot.com/2015/07/langkah-langkah-model-discovery_12.html
http://arisriyadi.blogspot.com/2019/08/contoh-best-practice-pada-program-pkp.html
LAMPIRAN
Lampiran 2 : RPP
Lampiran 4 : LKPD
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja peserta sesuai rubrik berikut!
B. Kegiatan Praktk
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan yang ada dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan, Alat/Instrumen,
Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang dihadapi dan cara
mengatasi masalah tersebut dengan jelas
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
80 nilai 90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai
Setelah mengerjakan Lembar Kerja ini diharapkan peserta mampu mengidentifikasi dimensi
pengetahuan, dimensi proses berpikir, dan proses keterampilan serta aspek HOTS berdasarkan bahan
bacaan.
Langkah-langkah:
2. Melakukan Analisis KD Pengetahuan dan Keterampilan mengunakan lembar kegiatan (LK-1b sampai LK-
1d) dengan cara:
1. Untuk jenjang SD (Tematik Terpadu) : memilih KD berpasangan pada satu pembelajaran (PB) pada salah satu
sub tema yang diajarkan pada semester yang sedang berjalan!
2. Untuk jenjang SMP/SMA/SMK (Mata Pelajaran): memilih KD berpasangan pada semester yang sedang
berjalan!
3. Tulislah pasangan KD dan tentukan target dari KD Pengetahuan dan KD Keterampilan pada LK-1.b!
4. Tentukan tingkat kompetensi dari KD pengetahuan berdasarkan pada dimensi pengetahuan dan proses
berfikir pada sumbu simetris KD pengetahuan serta menentukan gradasi Kata Kerja Operasional (KKO) IPK
pada LK-1.c!
5. Tentukan IPK dan materi pembelajaran dari KD Pengetahuan dan KD Keterampilan pada LK-1.d!
Mendo’akan teman
LK 1b – 1d
Mata Pelajaran/Tema/Sub Tema : Pewarisan Sifat
Kelas : IX
Kompetensi Inti : Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan
kelangsungan makhluk hidup
Target KD Pengetahuan :
Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam Target KD Keterampilan :
pemuliaan makhluk hidup
Menyajikan hasil penelusuran informasi dari
Menerappkan konsep pewarisan sifat dalam berbagai sumber terkait tentang tanaman hasil
kelangsungan makhluk hidup pemuliaan
Menyajikan hasil penelusuran informasi dari
berbagai sumber terkait tentang hewan hasil
pemuliaan
Proses Berpikir
Tingkat (C1-C6)
No KD IPK Materi dan Sub Materi
Kompetensi KD
Dimensi
Pengetahuan
Menunjukkan hubungan
antara kromosom, DNA,
dan RNA terhadap
karakteristik makhluk
hidup. (Tidak Wajib)
Konseptual
Menganalisis
2 KD Keterampilan
IPK Kunci:
IPK
Pengayaan: Memodifikasi
master DNA dan RNA
Presisi
Kriteria Penilaian:
1. Menuliskan kegiatan integrasi PPK pada video dengan tepat.
2. Menuliskan kegiatan integrasi LIterasi pada video dengan tepat.
3. Menuliskan kegiatan yang termasuk transfer knowledge, critical creativity dan problem
solving pada video dengan tepat.
4. Menyusun pasangan KD dengan tepat
5. Menuliskan sumbu simetri pengetahuan secara tepat
6. Merumuskan IPK secara tepat
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
80 nilai 90 Lima aspek sesuai dengan kriteria, satu aspek kurang sesuai
70 nilai 80 Empat aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
60 nilai 70 Tiga aspek sesuai dengan kriteria, tiga aspek kurang sesuai
<60 Dua aspek sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai
Kriteria Penilaian:
1. Menuliskan Unsur HOTSpada analisis unit pembelajaran 1 dengan tepat.
2. Menuliskan Keterampilan Abad 21 pada analisis unit pembelajaran 1 dengan tepat.
3. Menuliskan penilaian pada analisis unit pembelajaran 1 dengan tepat.
4. Menuliskan Unsur HOTSpada analisis unit pembelajaran 2 dengan tepat.
5. Menuliskan Keterampilan Abad 21 pada analisis unit pembelajaran 2 dengan tepat.
6. Menuliskan penilaian pada analisis unit pembelajaran 2 dengan tepat.
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
80 nilai 90 Lima aspek sesuai dengan kriteria,satu aspek kurang sesuai
70 nilai 80 Empat aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang
sesuai
60 nilai 70 Tiga aspek sesuai dengan kriteria, tiga aspek kurang sesuai
IN-3
A. Tujuan
Peserta menemukan kekurangan dan kelebihan dari RPP yang telah dirancang dan melakukan
perbaikan terhadap RPP jika menemukan kekurangan dari hasil tinjauan RPP tersebut.
B. Petunjuk
1. Peserta dibagi dalam kelompok dengan jumlah anggota maksimal 4 orang dan saling bertukar
RPP antara satu kelompok ke kelompok lain berdasarkan pembagian dari Guru Inti untuk
melakukan reviu RPP dengan menggunakan LK-6.
2. Peserta memberikan saran perbaikan dan mendiskusikan dengan Guru Inti terkait RPP
yang di-reviu
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian Anda terhadap hasil kerja peserta sesuai rubrik
berikut!
B. Kegiatan Praktik
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
80 nilai 90 Sepuluh aspek sesuai dengan kriteria, satu aspek kurang sesuai
70 nilai 80 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria dua aspek kurang sesuai
<60 Lima aspek sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai
KUMPULAN LK PKP BERBASIS ZONASI - IPA
SMP
Nanti saat kegiatan kita akan dibina dan belajar untuk memahami segala sesuatu yang berorientasi
Hots.
Dan tidak lepas dari kumpulan lk yang harus anda buat, dan di pos di LMS SIMPKB anda. Apa yang
saya bagikan ini, semoga menjadi bahan referensi dan bermanfaat untuk
anda.
IN 1
LK 1 PENILAIAN HOTS
PENILAIAN DIRI
IN 2
LK 3 DESAIN PEMBELAJARAN
IN 3
LK 4d TELAAH SOAL
LK 6 REVIU RPP
IN 4
Bagi anda yang sedang deg-degan untukengikuti ujian PKP sebgai standar kelulusan bagi guru
sasaran, saya ingin berbagi pengalaman tentang Ujian Pkp ini.
Bagi anda yang banyak mendonlod sana sini soal-soal PKP di youtube, google dan sebangsanya
atau mungkin menerima berbagai informasi yang dikirim lewat WA gak ada salahnya di hafal.
Soal muncul sekitar nomor saja.
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 3 kg
c = 4.186 J/kg C o
∆T = (35 – 10) C = 25 C o o
Ditanyakan: Q = …?
Jawab:
Q = mc∆T
Q = 3 kg × 4.186 J/kg C × 25 C
o o
Q = 313.950 J
energi sebesar 1.000 kalori. Jika kalor jenis air 1 kal/g C, tentukanlah temperatur
o
c = 1 kal/g C
air
o
Q = 1.000 kal
Jawab:
Dengan menggunakan persamaan (3), diperoleh:
Q = mc∆T
Q
∆T =
mc
1.000 kal
∆T =
100 gram × 1 kal/g C o
∆T = 10 C o
Perubahan temperatur memiliki arti selisih antara temperatur akhir air setelah
pemanasan terhadap temperatur awal, atau secara matematis dituliskan sebagai
berikut.
ΔT = T – T0
10°C = T – 25°C
T = 35°C
Jadi, temperatur akhir air setelah pemanasan adalah 35 C.
o
3. Berapa besar kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebatang besi yang
massanya 10 kg dari 20 C menjadi 100 C, jika kalor jenis besi 450 J/kg C?
o o o
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 10 kg
T = 20 C
1
o
T = 100 C
2
o
c = 450 J/kg C o
Ditanyakan: Q?
Jawab:
Q = mc∆T
Q = mc(T – T ) 2 1
4. Sebanyak 300 gram air dipanaskan dari suhu 30 C menjadi 50 C. Jika kalor jenis
o o
Q = 6.000 kalori
Jadi, banyaknya kalor yang diterima air tersebut adalah 6.000 kalori.
Atau dengan menggunakan kesetaraan antara kalori dan joule diketahui bahwa:
1 kalori = 4,2 joule sehingga:
Q = 6.000 × 4,2 joule = 25.200 joule
5. Kalor yang dibutuhkan oleh 3 kg zat untuk menaikkan suhunya dari 10 C sampai o
Q = 9,45 kJ = 94.500 J
Ditanyakan: c
Jawab:
Q
c =
m∆T
94.500 J
c =
3 kg × 70 C o
94.500 J
c =
210 kg C o
450
c =
J/kg C o
6. Air sebanyak 500 g bersuhu 20 C jika diberi kalor 100 kkal, berapakah suhu air
o
sekarang?
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 500 g = 0,5 kg
T = 20 C
0
o
c = 4.200 J/kg C
air
o
Ditanyakan: T
Jawab:
Q = mc ∆Tair
Q
∆T =
mc air
4,2 × 10 J 5
∆T = 0,5 kg × 4.200
J/kg C o
420.000 J
∆T =
2.100 J/ C o
∆T = 200 C
o
∆T = T – T 0
T = ∆T – T 0
T = 200 – 20
T = 180 C o
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 2 kg = 2.000 g
∆T = 75 C – 25 C = 50 C → Q = 5 × 10 kal
1
o o o
1
4
∆T = 125 C – 25 C = 100 C → Q = ?
2
o o o
2
5 × 10 = 2.000 × c × 50
4
5 × 10 = 100.000 × c
4
c = 5 × 10 /10 4 5
c = 5 × 10 -1
c = 0,5 kal/g C o
Q = mc∆T
2 2
Q = 100.000
2
Q = 10 kal
2
5
Konsep kesebandingan
Kalor untuk menaikkan suhu sebanding dengan kenaikan suhunya.
Q ~ ∆T
Berarti dapat diperoleh:
Q ∆T
=
2 2
Q 1
100 × 5 × 10 = 4
Q =
50 10 kal
2
5
8. Berapakah kalori kalor yang diperlukan untuk memanaskan 2 liter air dari 30 C
o
menjadi 80 C jika massa jenis air = 1 gram/cm dan kalor jenis air = 1 kal/g C?
o 3 o
Penyelesaian:
Diketahui:
V = 2 liter = 2 × 10 cm 3 3
∆T = 80 C – 30 C = 50 C
o o o
ρ = 1 g/cm 3
c = 1 kal/g C o
Ditanyakan: Q
Jawab:
m = ρ × V = 1 × 2 × 10 = 2 × 10 gram 3 3
Q = mc∆T
Q = (2 × 10 g)(1 kal/g C)(50 C)
3 o o
Q = 10 kalori
5
9. Berapakah kapasitas kalor dari 5 kg suatu zat yang mempunyai kalor jenis 2
kal/g C?
o
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 5 kg = 5.000 g
c = 2 kal/g C o
Ditanyakan: C
Jawab:
C=m×c
C = 5.000 g × 2 kal/g C o
C = 10.000 kal/ C o
kapasitas kalor air tersebut adalah 12.558 J/ C, tentukan kalor yang diserap air
o
tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
∆T = 35 C – 10 C = 25 C
o o o
C = 12.558 J/ C o
Ditanyakan: Q
Jawab:
Dari persamaan (1) kita peroleh:
Q
C =
∆T
Q = C × ∆T
Q = 12.558 J/ C × 25 C o o
Q = 313.950 joule
11. Sepotong besi yang memiliki massa 3 kg, dipanaskan dari suhu 20 C hingga
o
120 C. Jika kalor yang diserap besi sebesar 135 kJ, tentukan kapasitas kalor besi
o
Q = 135 kJ = 135.000 J
Ditanyakan: C dan c
Jawab:
■ Menentukan kapasitas kalor besi:
Q
C =
∆T
135.000
C = J
100 C o
C = 1.350 J/ C o
c =
3 kg
c = 450 J/kg C o
12. Air yang memiliki temperatur 25 C dipanaskan dengan energi sebesar 1.000
o
kalori. Jika kapasitas kalor air 100 kal/ C, tentukan temperatur air setelah
o
pemanasan tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui:
T = 25 C
0
o
Q = 1.000 kalori
C = 100 kal/ C o
Ditanyakan: T
Jawab:
Q
C =
∆T
Q
∆T =
C
1.000
kal
∆T =
100
kal/ C o
∆T = 10 C o
Perubahan temperatur memiliki arti selisih antara temperatur akhir air setelah
pemanasan terhadap temperatur awal, atau secara matematis dituliskan sebagai
berikut.
∆T = T – T 0
T = ∆T – T 0
T = 10oC – 25 C o
T = 35 C o
https://www.fisikabc.com/2018/05/contoh-soal-kalor-jenis-kapasitas-kalor.html