Anda di halaman 1dari 56

RPP BERORIENTASI HOTS - KALOR DAN

PERPINDAHANNYA KELAS VII


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan :SMP NEGERI 4 SODONGHILIR
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : 7 (Tujuh) / Gassal
Materi Pokok : Kalor
Alokasi waktu :5 jam pelajaran

A. KOMPETENSI INTI
K I-1 : Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
 beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, dan kawasan regional.

K I-2 :Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:


 berkarakter, jujur, dan peduli,
 bertanggungjawab,
 pembelajar sejati sepanjang hayat,
 sehat jasmani dan rohani
Sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, dan kawasan regional.

KI-3 :Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik
sederhana berkenaan dengan:
 ilmu pengetahuan,
 teknologi,
 seni,
 budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

KI-4 :Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:


 kreatif,
 produktif,
 kritis,
 mandiri,
 kolaboratif,
 komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. KOMPETENSI DASAR pada KI-3
3.4.Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan
hewan

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.4.1. Menyebutkan gejala yang terjadi pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat
3.4.2. Mengindentifikasi hubungan antara kalor terhadap perubahan wujud zat
3.4.3. Menjelaskan kenaikan suhu terhadap perubahan wujud zat.
3.4.4. Menjelaskan hubungan antara kalor terhadap kenaikan suhu.
3.4.5. Menjelaskan hubungan antara kalor terhadap perubahan wujud
3.4.6. Mengidentifikasi proses penyerapan dan pelepasan energy
3.4.7. Menghitung banyaknya kalor yang diperlukan ketika terjadinya perubahan wujud.
3.4.8. Menjelaskan hukum kekekalan energi dari prinsip azas black

2. KD pada KI-4
4.4.Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda serta perpindahan
kalor

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


4.4.1. Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu
4.4.2. Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap wujud benda
4.4.3. Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap perpindahan kalor

*Nilai Karakter
Religius, teliti ,tekun

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.3.1. Setelah melalui pembelajaran dengan diskusi , tanya jawab dan experimen peserta didik dapat
menjelaskan keterkaitan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud zat dengan tepat dan teliti.
4.3.1. Setelah melalui percobaan dengan diskusi dan tanya jawab peserta didik dapat menyajikan hasil
percobaan tentang Kalor dan pengaruhnya dengan tepat.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran Reguler
1.1.Pertemuan
a. Memahami konsep kalor.
b. Menjelaskan kalor jenis.
c. Mengidentifikasi perubahan wujud zat karena pemberian kalor.
d. Menganalisis prinsip azaz black

2. Materi Pembelajaran Pengayaan


 Menentukan nilai berdasarkan Azas Black
3. Materi Pembelajaran Remedial
 Menentukan hasil perhitungan kalor terhadap perubahan wujud zat berdasarkan grafik

D. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab
3. Model Pembelajaran : Discovery Learning

E. MEDIA,ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media :
LCD proyektor ,Literatur hasil pencarian di internet
Charta
2. Alat dan Bahan :
Alat Bahan
1. Beker glass 2 buah 1. 100 ml es
2. Termometer 1 buah 2. 100 ml minyak kelapa
3. Stopwatch 1 buah
4. Pembakar bunsen 1 buah

3. Sumber Pembelajaran:
a. Buku IPA Kelas VII Puskurbuk K-13 edisi revisi 2018
b. Buku lain yang ada hubungannya dengan Kalor
c. Internet :

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pertemuan pertama ( 3 x 40 menit)

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab salam dari guru 10’
2. Peserta didik berdoa dipimpin oleh guru untuk memulai
pelajaran
3. Peserta didik ingatkan kembali tentang materi suhu.
4. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi pengaruh
kalor tehadap kehidupan sehari-hari.
5. Setelah itu guru bertanya ” Bagaimana akibat yang terjadi
seandainya tidak ada kalor di muka bumi ?
6. Peserta didik mendengarkan ajakan guru untuk bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena melalui
kalor manusia mendapatkan banyak manfaat untuk
melangsungkan kehidupan. Melalui kalor inipeserta didik
diajak bersyukur kepada TuhanYang Maha Esa
7. Peserta didik dipersilahkan menyiapkan buku pelajaran ,
peralatan lainnya dan membentuk 6 kelompok sambil
diabsen.
8. Peserta didik menyimak informasi guru mengenai
kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
9. Peserta didik menyimak guru menyampaikan garis besar
cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
10. Peserta didik menyimak, guru menyampaikan lingkup
penilaian, dan teknik penilaian yang akan digunakan.
Inti 90’
Stimulation Mengamati
(pemberian 1. Peserta didik mengamati tayangan vidio tentang manfaat
rangsang) kalor dalam kehidupan sehari- hari, misalnya menjemur
pakaian.
Menanya
Problem 1. Peserta didik diarahkan untuk membuat pertanyaan
statement berdasarkan tayangan yang diberikan.
(identifikasi 2. Peserta didik membuat jawaban sementara, untuk
masalah) diarahkan kegitan Setiap kelompok ditugaskan untuk
merumuskan masalah dan menyusun hipotesis setelah
menelaah lembar kerja sesuai dengan topik yang
dipelajari.
Data
Collection Mengumpulkan informasi
(pengumpulan Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen
1.
data) berdiskusi kelompok secara kolaboratif mencari informasi
tentang pengaruh kalor.
2. Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen
berdiskusi kelompok secara kolaboratif berdiskusi
kelompok secara kolaboratifmencari informasi
menjelaskan tentang pelepasan dan penerimaan kalor
terhadap perubahan wujuz zat.
3. Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen
berdiskusi kelompok secara kolaboratifmencari informasi
tentang peranan kalor terhadap jumlah massa zat, jenis
zat dan waktu yang diperlukan
4. Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen
berdiskusi kelompok secara kolaboratifmenjelaskan
banyaknya kalor yang diperlukan terhadap kenaikan suhu,
jenis zat dan massa zat
5. Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen
berdiskusi kelompok secara kolaboratif
menghitungbanyaknya kalor yang diperlukan terhadap
Data kenaikan suhu, jenis zat dan massa zat
Processing
(pengolahan Mengasosiasi/mengolah informasi
data) 1. Peserta didik berdiskusi kelompok secara
kolaboratif mengolah data, pembuktian dan menarik
kesimpulan yang telah didapat tentang:
 pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat ,
 pelepasan dan penerimaan kalor terhadap perubahan
wujuz zat.
 peranan kalor terhadap jumlah massa zat, jenis zat dan
waktu yang diperlukan.
 banyaknya kalor yang diperlukan terhadap kenaikan
suhu, jenis zat dan massa zat
 menghitung banyaknya kalor yang diperlukan terhadap
kenaikan suhu, perubahan wujud dan jenis zat.
 dapat menghitung Azas Black
 menyajikan hasil percobaan tentang Kalor dan
pengaruhnya dengan tepat
Verification Mengkomunikasikan
(pembuktian) 1. Peserta didik mengkomunikasikan hasil simpulan
kelompok ke depan kelas
 pengaruh kalor wujud zat ,
 pelepasan dan penerimaan kalor terhadap perubahan
wujuz zat.
 peranan kalor terhadap jumlah massa zat, jenis zat dan
waktu yang diperlukan.
 banyaknya kalor yang diperlukan terhadap kenaikan
suhu, jenis zat dan massa zat
 menghitung banyaknya kalor yang diperlukan terhadap
kenaikan suhu, perubahan wujud dan jenis zat.
 menyajikan hasil percobaan tentang Kalor dan
pengaruhnya dengan tepat.

 Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir


Generalization 20’
(menarik simpulan mengenai:
ksimpulan)  pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat ,
 pelepasan dan penerimaan kalor terhadap perubahan
wujuz zat.
 peranan kalor terhadap jumlah massa zat, jenis zat dan
waktu yang diperlukan.
 banyaknya kalor yang diperlukan terhadap kenaikan
suhu, jenis zat dan massa zat
 persamaan tentang banyaknya kalor yang diperlukan
Penutup terhadap kenaikan suhu, perubahan wujud dan jenis zat

 Guru bersama-sama peserta didik


melakukan identifikasi kelebihan dan kekurangan
kegiatan pembelajaran (yaitu
kegiatan mengamati gambar, merumuskan pertanyaan,
mengumpulkan informasi dengan cara k e r j a
s a m a ,menjawab pertanyaan dengan
informasi yang diperoleh,dan mengomunikasikan jawaban
dengan cara maju kedepan
 Peserta didik melaksanakan test dalam bentuk evaluasi
 Guru menyampaikan kegiatan
belajar yang dikerjakan sebagai PRyaitu:
 Aktivitas tentang kalor
 Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan
dikerjakan pada pertemuan
berikutnya,yaitu “Perpindahan kalor”
 Peserta didik menjawab salam dari guru

G. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. sikap spiritual dan sosial

No Teknik Bentuk waktu keterangan


instrumen
1 Observasi Jurnal KBM Penilaian untuk dan pencapaian
pembelajaran (assessment for and of
learning)

2. Pengetahuan

No Teknik Bentuk waktu keterangan


instrumen
1 Tertulis Pilihan Ganda KBM Penilaian untuk dan pencapaian
pembelajaran (assessment for and of
learning)

3. Ketrampilan
No Teknik Bentuk Waktu keterangan
instrumen

1 Produk Rubrik Saat pembelajaran Penilaian untuk dan


penilaian berlangsung dan/atau pencapaian
produk setelah usai pembelajaran
(assessment for and of
learning)

Mengetahui, Sodonghilir, Oktober 2019

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP


SPIRITUAL DAN SOSIAL
Nama Sekolah : SMP NEGERI 4 Sodonghilir
Kelas/Semester : IX /Semester I
Tahun pelajaran : 2019/2020

Butir Sikap Tanda Tindak


(karakter) tangan lanjut
No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Religius,
Mandiri, Kerja
sama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Mengetahui, Sodonghilir, Oktober 2019

LAPORAN BEST PRACTICE PKP BERBASIS


ZONASI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis menggunakan
buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas
karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis
mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu,
penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi.
Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi).
Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran.
Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa (a) siswa malas
mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang
selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya
bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks.

Untuk menghadapi era Revolusi Industri siswa harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan
dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran discover learning.

Menurut Hosnan (2014:282): “discovery learning adalah suatu model untuk


mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka
hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan. Melalui belajar penemuan,
siswa juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang
dihadapi”
Dalam mengaplikasikan model pembelajaran Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing
dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus
dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin
merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented.

Setelah melaksanakan pembelajaran IPA dengan model discovery learning, penulis menemukan bahwa
proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika
model discovery learning ini diterapkan pada kelas IX dan VII ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama
baiknya. Praktik pembelajaran discovery learning yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best
practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan model discovery learning.

B. Jenis Kegiatan

Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik ini adalah kegiatan pembelajaran IPA di kelas IX dan VII

C. Manfaat Kegiatan

Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran IPA yang
berorientasi HOTS.

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik penulis dalam menerapkan
pembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS).

Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas XI semester 1 di SMP N 4 Sodonghilir sebanyak
38 orang dan kelas VII sebanyak 20 orang.

B. Bahan/Materi Kegiatan

Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas IX untuk materi
Pewarisan Sifat dan di kelas VII untuk materi Kalor dan Perpindahannya, sebagai berikut ini:

IPA KELAS IX

KD 3.3 Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup

Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait tentang tanaman
KD 4.3
dan hewan hasil pemuliaan

IPA KELAS VII

Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya


KD 3.4 dalam kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada
manusia dan hewan

Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud
KD 4.4
benda serta perpindahan kalor

C. Cara Melaksanakan Kegiatan

Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menggunakan model
pembelajaran discovery learning.

Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan penulis.

1. Pemetaan KD

Pemetaan KD dilakukan untuk merancang pembelajaran yang digunakan di kelas IX DAN VII. Berdasarkan hasil
telaah KD yang ada di kelas IX penulis menggunakan model discovery learning dengan metode diskusi dan
tanya jawab.

2. Analisis Target Kompetensi


Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.

3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi

IPK IPA KLS IX

3.3.4 Menjelaskan hukum Mendel (pendukung)

3.3.5 Menjelaskan istilah-istilah dalam pewarisan sifat (pendukung)

3.3.6 Menjelaskan cara persilangan sifat antara 2 individu dengan 1 sifat


beda (pendukung)

3.3.7 Menjelaskan cara persilangan sifat antara 2 individu dengan 2 sifat


beda (pendukung)

3.3.8 Menentukan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan


makhluk hidup (kunci)

IPK IPA KELAS VII

3.4.1 Menyebutkan gejala yang terjadi pengaruh kalor terhadap perubahan wujud
zat (pendukung)

3.4.2 Mengindentifikasi hubungan antara kalor terhadap perubahan wujud


zat (pendukung)

3.4.3 Menjelaskan kenaikan suhu terhadap perubahan wujud zat (pendukung)

3.4.3 Menjelaskan hubungan antara kalor terhadap kenaikan suhu (pendukung)

3.4.4 Menjelaskan hubungan antara kalor terhadap perubahan


wujud (pendukung)

3.4.5 Menyimpulan konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan


penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga
kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan (kunci)

4. Pemilihan Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang dipilih adalah discovery learning .

5. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran

Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai
dengan sintak discovery learning.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model Discovery
Learning:

 Kegiatan di Kelas IX

Sintak
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

Orientasi peserta Mengamat


didik kepada
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
masalah
perhatian(Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati
permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter)

pada topic

 Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat

dengan cara :

 Melihat (tanpa atau dengan alat)/Berpikir kritis dan bekerjasama (4C)


dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa
ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)

Menayangkan gambar/foto tentang

 Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat

 Mengamat Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati


permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter)

Peserta didik bersama kelompoknya melakukan pengamatandari


permasalahan yang ada di buku paket berkaitan dengan materi

 Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran


berlangsung),(Literasi)

Peserta didik diminta membaca materi dari buku paket atau buku-
buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan

 Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat

 Mendengar

Peserta didik diminta mendengarkan pemberian materi oleh


guruyang berkaitan dengan

 Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat


 Menyimak,Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati
permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter)

Peserta didik diminta menyimak penjelasan pengantar kegiatan


secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai :

 Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat

Mengorganisasikan Menanya Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab,
peserta didik percaya diri dan pantang menyerah

 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk


mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan materi/gambar yang disajikan oleh guru

 Guru memberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan dengan


menunjukkan sikap kesungguhan, rasa ingin tahu, dan sikap
toleransi, guru memberikan konfirmasi atas pertanyaan atau
tanggapan siswa tersebut (menanya) Nilai Karakter: rasa ingin tahu,
jujur, tanggung jawab, percaya diri dan pantang
menyerah. (Pembelajaran HOTS)

 Peserta didikd iminta mendiskusikan hasil pengamatannya dan


mencatat fakta-fakta yang ditemukan, serta menjawab pertanyaan
berdasarkan hasil pengamatan yang ada pada buku paket;

 Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang


belum dipahami berdasarkan hasil pengamatan dari buku paket yang
didiskusikan bersama kelompoknya;

 Mengajukan pertanyaan (Kritis dan kreatif, serta berani


mengemukakan ide/pendapat-nya dengan rasa ingin tahu, pantang
menyerah, jujur dan percayadiri) tentang :

 Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misalnya :

 ”Apa penyebabperbedaan karakteristik pada teman-temanmu?”


Alternatf jawaban peserta didik:
 Karena orang tua mereka berbeda.
 Karena aktivitas mereka berbeda (suka olahraga yang berakibattubuh
menjadi tinggi, suka makan yang dapat berakibat tubuhmenjadi
gemuk).

 Karena DNA-nya berbeda atau karena gen-nya berbeda.

Membimbing Mengumpulkan informasi (Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan


penyelidikan saling berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu,
individu dan tanggung jawab dan pantang menyerah (Karakter),literasi
kelompok (membaca)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk


menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

 Mengamat obyek/kejadian, Berpikir kritis dan bekerjasama (4C)


dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa
ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)

 Membaca sumber lain selain buku teks,

Mengunjungi laboratorium computer perpustakaan sekolah untuk


mencari dan membaca artikel tentang

 Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat

 Mengumpulkan informasi

Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau


kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok
yaitu

 Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat

 Aktvitas (Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif,


berkomunikasi dan bekerjasama (4C)

 Mempraktkan Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif,


berkomunikasi dan bekerjasama (4C)

 Mendiskusikan Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling


berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu dan
pantang menyerah (Karakter)

 Salingtukarinformasitentang :

 Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat

Dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya


sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajarse panjang hayat.

Mengembangkan Mengkomunikasikan
dan menyajikan
Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok
hasil karya
untuk bekerjasama.Penguatan Pendidikan Karakter dan
Pembelajaran Abad 21

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok,dengansikap


penuh percaya diri dan komunikatf sedangkan kelompok lainnya
menanggapi.

 Pendidik mendorong agar peserta didik secara aktif terlibat dalam


diskus ikelompok serta saling bantu untuk menyelesaikan
masalah (Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif,
berkomunikasi dan bekerjasama (4C),)

 Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, pendidik


memperhatikan dan mendorong semua peserta didik untuk terlibat
diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng jauh
pekerjaannya dan bertanya (Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur,
tanggung jawab, percaya diri dan pantang menyerah)apabila ada
yang belum dipahami, biladi perlukan pendidik memberikan bantuan
secara klasikal.

 Peserta didik menyimpulka nmateri pembelajaran melalui Tanya


jawab secara klasikal

 Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil


analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan

 Mempresentasikan (Komunikasi dan bekerjasama (4C) dalam


menyampaikan hasil gagasan/ ide-ide (Karakter), serta
membiasakan menuliskan hasil kerja pada media sederhana
(Literasi) Berpikirkritis, bekerjasama dan mampu
berkomunikasi) hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang :

 Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat

 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan


ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan

 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.

 Menyimpulkan (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam menyusun


kesimpulan yang tepat sesuai dengan konsep (Literasi) dengan rasa
ingin tahu dan percayadiri (Karakter )tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang

 Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat

 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta


didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

 Bertanya tentang hal yang belum di pahami, atau guru melemparkan


beberapa pertanyaan kepada siswa.

 Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pad abuku pegangan


peserta didik atau padalem barkerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran

Menganalisa & Mengasosiasikan


mengevaluasi
Peserta didik melakukan refleksi dengan dibimbing oleh guru
proses pemecahan
terhadap hasil diskusi yang telah dilaksanakan.
masalah
Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru
terkait pembelajaran

 Mengolahinformasi yang sudah dikumpulkan dari hasil


kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasi ldari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.

 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai

 Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat

 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan


informasi yang bersifat mencarisolusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampaike pada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taataturan,
kerjakeras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif sertad eduktif dalam membuktikan :

 Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat


 Kegiatan di Kelas VII

Sintak Kegiatan Pembelajaran

Stimulation Mengamati

(pemberian 1. Peserta didik mengamati tayangan vidio tentang manfaat kalor


rangsang) dalam kehidupan sehari- hari, misalnya menjemur pakaian.

Menanya

1. Peserta didik diarahkan untuk membuat pertanyaan berdasarkan


tayangan yang diberikan.

2. Peserta didik membuat jawaban sementara, untuk diarahkan


kegitan Setiap kelompok ditugaskan untuk merumuskan masalah
Problem dan menyusun hipotesis setelah menelaah lembar kerja sesuai
statement dengan topik yang dipelajari.

(identifikasi
masalah)
Mengumpulkan informasi
1. Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen berdiskusi
kelompok secara kolaboratif mencari informasi tentang pengaruh
kalor.
2. Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen berdiskusi
kelompok secara kolaboratif berdiskusi kelompok secara
kolaboratifmencari informasi menjelaskan tentang pelepasan dan
penerimaan kalor terhadap perubahan wujuz zat.
Data Collection
3. Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen berdiskusi
(pengumpulan kelompok secara kolaboratifmencari informasi tentang peranan
data) kalor terhadap jumlah massa zat, jenis zat dan waktu yang
diperlukan

4. Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen berdiskusi


kelompok secara kolaboratifmenjelaskan banyaknya kalor yang
diperlukan terhadap kenaikan suhu, jenis zat dan massa zat

5. Peserta didik melalui pengamatan hasil eksperimen berdiskusi


kelompok secara kolaboratif menghitungbanyaknya kalor yang
diperlukan terhadap kenaikan suhu, jenis zat dan massa zat
Mengasosiasi/mengolah informasi
Data Processing1. Peserta didik berdiskusi kelompok secara kolaboratif mengolah
data, pembuktian dan menarik kesimpulan yang telah didapat
(pengolahan
tentang:
data)
pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat ,

pelepasan dan penerimaan kalor terhadap perubahan wujuz zat.

peranan kalor terhadap jumlah massa zat, jenis zat dan waktu
yang diperlukan.

banyaknya kalor yang diperlukan terhadap kenaikan suhu, jenis zat


dan massa zat

menghitung banyaknya kalor yang diperlukan terhadap kenaikan


suhu, perubahan wujud dan jenis zat.

dapat menghitung Azas Black

menyajikan hasil percobaan tentang Kalor dan pengaruhnya


dengan tepat

Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mengkomunikasikan hasil simpulan kelompok ke
depan kelas
pengaruh kalor wujud zat ,

pelepasan dan penerimaan kalor terhadap perubahan wujuz zat.

peranan kalor terhadap jumlah massa zat, jenis zat dan waktu
yang diperlukan.
Verification
banyaknya kalor yang diperlukan terhadap kenaikan suhu, jenis zat
(pembuktian) dan massa zat

menghitung banyaknya kalor yang diperlukan terhadap kenaikan


suhu, perubahan wujud dan jenis zat.

menyajikan hasil percobaan tentang Kalor dan pengaruhnya


dengan tepat.
Generalization  Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan
mengenai:
(menarik
ksimpulan) pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat ,

pelepasan dan penerimaan kalor terhadap perubahan wujuz zat.

peranan kalor terhadap jumlah massa zat, jenis zat dan waktu
yang diperlukan.

banyaknya kalor yang diperlukan terhadap kenaikan suhu, jenis zat


dan massa zat

persamaan tentang banyaknya kalor yang diperlukan terhadap


kenaikan suhu, perubahan wujud dan jenis zat

6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan rencana kegiatan tersebut, kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar,
LKPD, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan
karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen

Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah

a. Kelas IX

(a) Penyajian materi “Pewarisan Sifat”,

(b) video “Pewarisan sifat monohibrid dan dihibrid”diambil dari https://www.youtube.com/ dengan alamat
link sebagai berikut https://www.youtube.com/watch?v=_HPH2YampvM.

b. Kelas VII

(a) Penyajian materi “Kalor dan Perpindahnnya”,

(b) video “Kalor Merubah Suhu Benda”diambil dari https://www.youtube.com/ dengan alamat link sebagai
berikut https://www.youtube.com/watch?v=otox7jN_CXU.

(c) Serta alat praktik yang berkaitan dengan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat diantaranya
adalah beaker glass, termometer, kaki tiga, kawat kasa dan pembakar spirtus
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 3 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses
pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan
menggunakan tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat (c) dan khusus untuk kelas vii ada lembar kerja praktik
tentang pengaruh kalor dalam perubahan wujud zat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 6 sampai 30 Oktober tahun 2019 bertempat di kelas IX DAN VII
SMPN 4 Sodonghilir.

BAB III

HASIL KEGIATAN

A. Hasil

Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.

1. Proses pembelajaran IPA yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran discovery
learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan
pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak discovery
learning megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.

2. Pembelajaran IPA yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge.

Setelah kegiatan pembelajaran tersebut, siswa tidak hanya memahami teori materi tersebut, tetapi
bagaimana mengamalkan dalam kegiatan sehari – hari yang berhubungan dengan materi dan manfaatnya
dalam kehidupan nyata. Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari materi IPA tentang:

 Pewarisan Sifat Kelas IX dan Kalor dan Perpindahnnya Kelas VII. Pemahaman tentang Pewarisan Sifat
Kelas IX membantu siswa dalam menganalisis persamaan karakteristik keturunan dan induknya,

 serta Kalor dan Perindahan Kalor Kelas VII siswa dapat menyimpulkan dan memanfaatkan peranan kalor
dalam kehidupan sehari – hari.

3. Penerapan model pembelajaran discovery learning meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam
pembelajaran.

Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas cenderung
sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan
guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses
berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif
(diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat
siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh
guru.

Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran IPA berorientasi HOTS dengan menerapkan discovery
learning ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan
diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.

4. Penerapan model pembelajaran discovery learning juga meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah (problem solving). Discovery learning yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis
dan video berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.

Sebelum menerapkan discovery learning, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan
buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan
kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis
dari buku teks.

Dengan menerapkan discovery learning, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari video serta
diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.

B. Masalah yang Dihadapi

Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar dengan model discovery learning.
Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan metode ceramah, siswa pun
merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui
ceramah.

Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat video
pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran,. Video juga merupakan bentuk teks audiovisual
yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.

C. Cara Mengatasi Masalah

Agar siswa yakin bahwa pembelajaran IPA dengan discovery learning dapat membantu mereka lebih
menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan
manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat siswa termotivasi untuk
mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan
membuat siswa mau belajar dengan HOTS.

Kekurang mampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduh video sesuai
dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain
menerapkan kegiatan literasi baca, siswa juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.

Bab IV

Simpulan dan Rekomendasi

A. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Pembelajaran IPA dengan model pembelajaran discovery learning layak dijadikan praktik baik
pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan
transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.

2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat,
pembelajaran IPA dengan model pembelajaran discovery learning yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran IPA dengan model pembelajaran discovery
learning berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.

1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru yang telah
disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran IPA yang kontekstual sesuai dengan latar
belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih
bermakna.

2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas
pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi
secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).

3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran
berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang
memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini akan menambah
wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
https://drive.google.com/file/d/1WuKw9B2XZ5o4zK47CJOOgqtBFIaRmg5U/view
https://www.liputan6.com/health/read/2325617/arti-lambang-tut-wuri-handayani-kemdikbud

https://www.kajianpustaka.com/2017/09/metode-pembelajaran-penemuan-discovery-learning.html

http://berita-guru-terkini.blogspot.com/2015/07/langkah-langkah-model-discovery_12.html

http://arisriyadi.blogspot.com/2019/08/contoh-best-practice-pada-program-pkp.html

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan

Lampiran 2 : RPP

Lampiran 3 : Bahan Ajar

Lampiran 4 : LKPD

Lampiran 5 : Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraia

Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran

R-9 Rubrik Laporan Best Practse

Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.

A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!

2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja peserta sesuai rubrik berikut!

B. Kegiatan Praktk

1. Memuat Lembar Judul

2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah


3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap

4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran

5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan yang ada dengan jelas

6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas

7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan, Alat/Instrumen,
Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan jelas

8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang dihadapi dan cara
mengatasi masalah tersebut dengan jelas

9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan

10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan

11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:

Nilai Rubrik

90  nilai  100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai  90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai

70  nilai  80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

60  nilai  70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai

<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai

Baca artikel terkait:


TIPS JITU HADAPI UJIAN PKP

LK 1 KAJIAN KONSEP HOTS - TUGAS IN 1 PKP


BERBASIS ZONASI

LEMBAR KERJA DAN RUBRIK


IN 1:
LK-1 Kajian Konsep HOTS
Tujuan :

Setelah mengerjakan Lembar Kerja ini diharapkan peserta mampu mengidentifikasi dimensi
pengetahuan, dimensi proses berpikir, dan proses keterampilan serta aspek HOTS berdasarkan bahan
bacaan.
Langkah-langkah:

1. Mengkaji konsep HOTS mengunakan LK-1a dengan langkah sebagai berikut:

a. Cermatilah contoh video pembelajaran HOTS!

b. Tulislah unsur HOTS dalam pembelajaran tersebut!

2. Melakukan Analisis KD Pengetahuan dan Keterampilan mengunakan lembar kegiatan (LK-1b sampai LK-
1d) dengan cara:

1. Untuk jenjang SD (Tematik Terpadu) : memilih KD berpasangan pada satu pembelajaran (PB) pada salah satu
sub tema yang diajarkan pada semester yang sedang berjalan!

2. Untuk jenjang SMP/SMA/SMK (Mata Pelajaran): memilih KD berpasangan pada semester yang sedang
berjalan!

3. Tulislah pasangan KD dan tentukan target dari KD Pengetahuan dan KD Keterampilan pada LK-1.b!

4. Tentukan tingkat kompetensi dari KD pengetahuan berdasarkan pada dimensi pengetahuan dan proses
berfikir pada sumbu simetris KD pengetahuan serta menentukan gradasi Kata Kerja Operasional (KKO) IPK
pada LK-1.c!

5. Tentukan IPK dan materi pembelajaran dari KD Pengetahuan dan KD Keterampilan pada LK-1.d!

LK-1a Analisis Video Pembelajaran

Identifikasi kegiatan pembelajaran PPK, Lietarasi dan HOTS pada Lk berikut!

Kegiatan Pembelajaran HOTS

Siswa menyalami guru


Guru memberi salam

PPK Berdo’ac sebelum belajar

Mendo’akan teman

Membantu guru melakukan percobaan

Literasi Siswa membaca materi pelajaran sebelum praktkum


Siswa melakukan percobaan
Mengamat nasi yang dihaluskan dan perubahan warna yang terjadi
Mengisi tabel data pengamatan
Searching internet

Guru bertanya untuk apa sarapan

Transfer Knowledge Mengapa kita lapar lagi

(kegiatan Uji makanan


Pembelajaran yang
Menyimpulkan ukuran makanan dan pencernaan
menggambarkan TK
(c4-c6))

Critical thinking, Merumuskan pertanyaan dari percobaan


Creativity
Menyusun hipotesis/prediksi
(kegiatan
Menyusun pertanyaan dan menuliskannya
Pembelajaran yang
menggambarkan CC)

Problem Solving Melakukan percobaan


(kegiatan
Pembelajaran yang
menggambarkan PS)

LK 1b – 1d
Mata Pelajaran/Tema/Sub Tema : Pewarisan Sifat
Kelas : IX
Kompetensi Inti : Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan
kelangsungan makhluk hidup

LK-1b.Pasangan KD dan Target dari KD pengetahuan dan Keterampilan


KD Pengetahuan : KD Keterampilan :
Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam Menyajikan hasil penelusuran informasi dari
pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup berbagai sumber terkait tentang tanaman dan
hewan hasil pemuliaan

Target KD Pengetahuan :
Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam Target KD Keterampilan :
pemuliaan makhluk hidup
Menyajikan hasil penelusuran informasi dari
Menerappkan konsep pewarisan sifat dalam berbagai sumber terkait tentang tanaman hasil
kelangsungan makhluk hidup pemuliaan
Menyajikan hasil penelusuran informasi dari
berbagai sumber terkait tentang hewan hasil
pemuliaan

LK-1d. Format Perumusan IPK

Proses Berpikir

Tingkat (C1-C6)
No KD IPK Materi dan Sub Materi
Kompetensi KD
Dimensi
Pengetahuan

Dimensi Proses Berpikir IPK Penunjang: Pewarisan sifat


Pengetahuan: dan Dimensi
Mendefinisikan
Pengetahuan:
Konseptual pewarisan sifat pada
Faktual makhluk hidup.

Mengingat Menjelaskan struktur


DNA dan RNA.

Konseptual IPK Kunci:

Proses Berpikir: Memahami Menerapkan konsep


pewarisan sifat dalam
Mengaplikasikan pemuliaan makhluk hidup
Menerappkan konsep
pewarisan sifat dalam
kelangsungan makhluk
Konseptual hidup

Mengaplikasikan IPK Pengayaan:

Menunjukkan hubungan
antara kromosom, DNA,
dan RNA terhadap
karakteristik makhluk
hidup. (Tidak Wajib)

Konseptual

Menganalisis

2 KD Keterampilan

Tingkat Langkah Proses IPK Penunjang:


Keterampilan: Keterampilan:
Melaksanakan
Manipulasi penelusuran informasi
dari berbagai sumber
Presisi
terkait tentang tanaman
dan hewan hasil
pemuliaan

IPK Kunci:

Menyajikan poster hasil


penelusuran informasi
dari berbagai sumber
terkait tentang tanaman
dan hewan hasil
pemuliaan

IPK
Pengayaan: Memodifikasi
master DNA dan RNA

Presisi

Rubrik Konsep HOTS


Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil kerja konsep HOTS

Langkah-langkah penilaian hasil kajian:


1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-1!
2. Berikan nilai berdasarkan penilaian Anda terhadap hasil kerja peserta sesuai rubrik berikut!

Kriteria Penilaian:
1. Menuliskan kegiatan integrasi PPK pada video dengan tepat.
2. Menuliskan kegiatan integrasi LIterasi pada video dengan tepat.
3. Menuliskan kegiatan yang termasuk transfer knowledge, critical creativity dan problem
solving pada video dengan tepat.
4. Menyusun pasangan KD dengan tepat
5. Menuliskan sumbu simetri pengetahuan secara tepat
6. Merumuskan IPK secara tepat

Rubrik Penilaian:

Nilai Rubrik

90  nilai 100 Enam aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai 90 Lima aspek sesuai dengan kriteria, satu aspek kurang sesuai

70  nilai 80 Empat aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai

60  nilai 70 Tiga aspek sesuai dengan kriteria, tiga aspek kurang sesuai

<60 Dua aspek sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

TUGAS TAGIHAN IN 2 LK 2 ANALISIS UNIT


PEMBELAJARAN - PKP BERBASIS ZONASI
IN-2LK 2 Analisis Unit PembelajaranNAMA UNIT PEMBELAJARAN KE 1 : Pewarisan sifat
Mahluk Hidup
JENJANG : SMP
Unsur HOTS pada Kegiatan Pembelajaran
Nama Unit Pembelajaran ke 2 : kalor
Jenjang : SMP

Unsur HOTS pada Kegiatan Pembelajaran


R-2. Rubrik Desain Pembelajaran
Berorientasi HOTS
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil kerja analisis KD, rumusan IPK dan kegiatan
pembelajaran sesuai model pembelajaran.

Langkah-langkah penilaian hasil kajian:


1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-2!
2. Berikan nilai berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja peserta sesuai rubrik berikut!

Kriteria Penilaian:
1. Menuliskan Unsur HOTSpada analisis unit pembelajaran 1 dengan tepat.
2. Menuliskan Keterampilan Abad 21 pada analisis unit pembelajaran 1 dengan tepat.
3. Menuliskan penilaian pada analisis unit pembelajaran 1 dengan tepat.
4. Menuliskan Unsur HOTSpada analisis unit pembelajaran 2 dengan tepat.
5. Menuliskan Keterampilan Abad 21 pada analisis unit pembelajaran 2 dengan tepat.
6. Menuliskan penilaian pada analisis unit pembelajaran 2 dengan tepat.

Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik

90  nilai 100 Enam aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai 90 Lima aspek sesuai dengan kriteria,satu aspek kurang sesuai

70  nilai 80 Empat aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang
sesuai

60  nilai 70 Tiga aspek sesuai dengan kriteria, tiga aspek kurang sesuai

<60 Dua aspek sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang


sesuai

TAGIHAN TUGAS IN 3 LK 6 REVIU RPP - PKP


BERBASIS ZONASI

IN-3

A. Tujuan

Peserta menemukan kekurangan dan kelebihan dari RPP yang telah dirancang dan melakukan
perbaikan terhadap RPP jika menemukan kekurangan dari hasil tinjauan RPP tersebut.

B. Petunjuk

1. Peserta dibagi dalam kelompok dengan jumlah anggota maksimal 4 orang dan saling bertukar
RPP antara satu kelompok ke kelompok lain berdasarkan pembagian dari Guru Inti untuk
melakukan reviu RPP dengan menggunakan LK-6.

2. Peserta memberikan saran perbaikan dan mendiskusikan dengan Guru Inti terkait RPP
yang di-reviu

3. Peserta melakukan perbaikan RPP berdasarkan hasil reviu LK-6

LK-6 Reviu RPP

Nama Penyusun RPP : ELA RUSMIASIH, S.Pd

Nama Penelaah RPP : DINA SUCI WAHYUNI,S.Pd

FORMAT TELAAH RPP


Tujuan:
Rubrik ini digunakan Guru Inti untuk menilai hasil telaah RPP oleh peserta

A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta Pembekalan pada LK-6!

2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian Anda terhadap hasil kerja peserta sesuai rubrik
berikut!
B. Kegiatan Praktik

1. Memberikan penilaian identitas mata pelajaran/tema sesuai kriteria

2. Memberikan penilaian kompetensi inti sesuai kriteria

3. Memberikan penilaian kompetensi dasar sesuai kriteria

4. Memberikan penilaian IPK sesuai kriteria

5. Memberikan penilaian nilai karakter sesuai kriteria

6. Memberikan penilaian tujuan pembelajaran sesuai kriteria

7. Memberikan penilaian materi pembelajaran sesuai kriteria

8. Memberikan penilaian Metode Pembelajaran sesuai kriteria

9. Memberikan penilaian Media dan Bahan Pembelajaran sesuai kriteria

10. Memberikan penilaian sumber belajar sesuai kriteria

11. Memberikan penilaian penilaian sesuai kriteria

Rubrik Penilaian:

Nilai Rubrik

90  nilai  100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai  90 Sepuluh aspek sesuai dengan kriteria, satu aspek kurang sesuai

70  nilai  80 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria dua aspek kurang sesuai

60  nilai  70 Tujuh aspek sesuai dengan kriteria,empat aspek kurang sesuai

<60 Lima aspek sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai
KUMPULAN LK PKP BERBASIS ZONASI - IPA
SMP

Berbagi pengalaman tentang kegiatan PKP berbasis Zonasi


Menurut saya kegiatan ini sangat bermanfaat tentang bagaimana kita membuat DESAIN
PEMBELAJARAN, RPP, LKPD , PENILAIAN yang semuanya berorientasi HOTS.

Nanti saat kegiatan kita akan dibina dan belajar untuk memahami segala sesuatu yang berorientasi
Hots.

Dan tidak lepas dari kumpulan lk yang harus anda buat, dan di pos di LMS SIMPKB anda. Apa yang
saya bagikan ini, semoga menjadi bahan referensi dan bermanfaat untuk

anda.

KUMPULAN LK PKP ZONASI

IN 1

LK 1 PENILAIAN HOTS

PENILAIAN DIRI

IN 2

LK 2 ANALISIS UNIT PEMBELAJARAN

LK 3 DESAIN PEMBELAJARAN

LK 4 PENILAIAN BERORIENTASI HOTS

IN 3

LK 4d TELAAH SOAL

LK 6 REVIU RPP

IN 4

LAPORAN BEST PRACTICE

IN 5 PRESENTASI BEST PRACTICE

PPT BEST PRACTIC

ON 1, ON 2, ON 3 sudah ada beberapa contoh di kegiatan IN hanya saja berbeda materi

FORMAT JURNAL OJL


TIPS JITU MENGHADAPI UJIAN PKP

TIPS DAN TRIK JITU MERAIH NILAI BESAR


DALAM UJIAN PKP BERBASIS ZONASI

Bagi anda yang sedang deg-degan untukengikuti ujian PKP sebgai standar kelulusan bagi guru
sasaran, saya ingin berbagi pengalaman tentang Ujian Pkp ini.

Bagi anda yang banyak mendonlod sana sini soal-soal PKP di youtube, google dan sebangsanya
atau mungkin menerima berbagai informasi yang dikirim lewat WA gak ada salahnya di hafal.
Soal muncul sekitar nomor saja.

Sementara ujian dibagi menjadi 3 kelompok kategori


1. Soal pedagogik hanya 15 soal saja dalam waktu 22menit
Artinya contoh soal yang anda donlod hanya sebagian kecil yang muncul

Yang paling penting adalah 2 kategori berikutnya


2. Materi unit 1 , 15 soal dalam waktu 22 menit
3. Materi unit 2, 15 soal dalam waktu 22 menit.

Jangan lupa menghapal kedua unit ini ya!!!


Cuma sekedar info, barangkali penting bagi anda!

1. Air sebanyak 3 kg bersuhu 10 C dipanaskan hingga bersuhu 35 C. Jika kalor jenis


o o

air 4.186 J/kg C, tentukan kalor yang diserap air tersebut?


o

Penyelesaian:
Diketahui:
m = 3 kg
c = 4.186 J/kg C o

∆T = (35 – 10) C = 25 C o o

Ditanyakan: Q = …?
Jawab:
Q = mc∆T
Q = 3 kg × 4.186 J/kg C × 25 C
o o

Q = 313.950 J

2. Air sebanyak 100 gram yang memiliki temperatur 25 C dipanaskan dengan


o

energi sebesar 1.000 kalori. Jika kalor jenis air 1 kal/g C, tentukanlah temperatur
o

air setelah pemanasan tersebut!


Penyelesaian:
Diketahui:
m = 100 gram
T = 25 C
0
o

c = 1 kal/g C
air
o

Q = 1.000 kal
Jawab:
Dengan menggunakan persamaan (3), diperoleh:
Q = mc∆T
Q
∆T =
mc
1.000 kal
∆T =
100 gram × 1 kal/g C o

∆T = 10 C o

Perubahan temperatur memiliki arti selisih antara temperatur akhir air setelah
pemanasan terhadap temperatur awal, atau secara matematis dituliskan sebagai
berikut.
ΔT = T – T0
10°C = T – 25°C
T = 35°C
Jadi, temperatur akhir air setelah pemanasan adalah 35 C.
o

3. Berapa besar kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebatang besi yang
massanya 10 kg dari 20 C menjadi 100 C, jika kalor jenis besi 450 J/kg C?
o o o

Penyelesaian:
Diketahui:
m = 10 kg
T = 20 C
1
o

T = 100 C
2
o

c = 450 J/kg C o

Ditanyakan: Q?
Jawab:
Q = mc∆T
Q = mc(T – T ) 2 1

Q = 10 × 450 × (100 – 20)


Q = 10 × 450 × 80
Q = 360.000 J = 360 kJ
Jadi, kalor yang dibutuhkan sebatang besi tersebut sebesar 360 kJ.

4. Sebanyak 300 gram air dipanaskan dari suhu 30 C menjadi 50 C. Jika kalor jenis
o o

air adalah 1 kal/g C atau 4.200 J/kg K, tentukan:


o

a) Banyaknya kalor yang diterima air tersebut (dalam kalori).


b) Banyaknya kalor yang diterima air tersebut (dalam joule).
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 300 g = 0,3 kg
∆T = 50 C – 30 C = 20 C
o o o

c = 1 kal/g C = 4.200 J/kg K


o

Ditanyakan: Q dalam kalor dan joule


Jawab:
a) Menentukan jumlah kalor dalam kalori
Q = mc∆T
Q = 300 g × 1 kal/g C × 20 C
o o

Q = 6.000 kalori
Jadi, banyaknya kalor yang diterima air tersebut adalah 6.000 kalori.

b) Menentukan jumlah kalor dalam joule


Q = mc∆T
Q = 0,3 kg × 4.200 J/kg K × 20 K
Q = 6.000 kalori
Q = 25.200 joule
Catatan penting: perubahan suhu dari satuan celcius dan kelvin sama, jadi tidak perlu
melakukan koversi satuan terlebih dahulu.

Atau dengan menggunakan kesetaraan antara kalori dan joule diketahui bahwa:
1 kalori = 4,2 joule sehingga:
Q = 6.000 × 4,2 joule = 25.200 joule

5. Kalor yang dibutuhkan oleh 3 kg zat untuk menaikkan suhunya dari 10 C sampai o

80 C adalah 9,45 kJ. Berapakah kalor jenis zat tersebut?


o
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 3 kg
∆T = 80 C – 10 C = 70 C
o o o

Q = 9,45 kJ = 94.500 J
Ditanyakan: c
Jawab:
Q
c =
m∆T
94.500 J
c =
3 kg × 70 C o

94.500 J
c =
210 kg C o

450
c =
J/kg C o

Jadi kalor jenis zat tersebut adalah 450 J/kg C.


o

6. Air sebanyak 500 g bersuhu 20 C jika diberi kalor 100 kkal, berapakah suhu air
o

sekarang?
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 500 g = 0,5 kg
T = 20 C
0
o

c = 4.200 J/kg C
air
o

Q = 100 kkal = 4,2 × 10 J 5

Ditanyakan: T
Jawab:
Q = mc ∆Tair
Q
∆T =
mc air

4,2 × 10 J 5

∆T = 0,5 kg × 4.200
J/kg C o

420.000 J
∆T =
2.100 J/ C o

∆T = 200 C
o

∆T = T – T 0

T = ∆T – T 0

T = 200 – 20
T = 180 C o

Jadi, suhu air akhir adalah 180 C. o

7. Batang logam bermassa 2 kg memiliki suhu 25 C. Untuk menaikkan suhunya o

menjadi 75 C dibutuhkan kalor sebesar 5 × 10 kal. Jika suhunya dinaikkan menjadi


o 4

125 C maka berapakah kalor yang dibutuhkan?


o

Penyelesaian:
Diketahui:
m = 2 kg = 2.000 g
∆T = 75 C – 25 C = 50 C → Q = 5 × 10 kal
1
o o o
1
4

∆T = 125 C – 25 C = 100 C → Q = ?
2
o o o
2

Kalor jenis benda dapat ditentukan dari keadaan pertama.


Q = mc∆T
1 1

5 × 10 = 2.000 × c × 50
4

5 × 10 = 100.000 × c
4

c = 5 × 10 /10 4 5
c = 5 × 10 -1

c = 0,5 kal/g C o

berarti kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu ∆T sebesar: 2

Q = mc∆T
2 2

Q = 2.000 × 0,5 × 100


2

Q = 100.000
2

Q = 10 kal
2
5

Konsep kesebandingan
Kalor untuk menaikkan suhu sebanding dengan kenaikan suhunya.
Q ~ ∆T
Berarti dapat diperoleh:
Q ∆T
=
2 2

Q 1

100 × 5 × 10 = 4

Q =
50 10 kal
2
5

8. Berapakah kalori kalor yang diperlukan untuk memanaskan 2 liter air dari 30 C
o

menjadi 80 C jika massa jenis air = 1 gram/cm dan kalor jenis air = 1 kal/g C?
o 3 o

Penyelesaian:
Diketahui:
V = 2 liter = 2 × 10 cm 3 3

∆T = 80 C – 30 C = 50 C
o o o

ρ = 1 g/cm 3

c = 1 kal/g C o

Ditanyakan: Q
Jawab:
m = ρ × V = 1 × 2 × 10 = 2 × 10 gram 3 3
Q = mc∆T
Q = (2 × 10 g)(1 kal/g C)(50 C)
3 o o

Q = 10 kalori
5

9. Berapakah kapasitas kalor dari 5 kg suatu zat yang mempunyai kalor jenis 2
kal/g C?
o

Penyelesaian:
Diketahui:
m = 5 kg = 5.000 g
c = 2 kal/g C o

Ditanyakan: C
Jawab:
C=m×c
C = 5.000 g × 2 kal/g C o

C = 10.000 kal/ C o

10. Air yang mula-mula bersuhu 10 C dipanaskan hingga bersuhu 35 C. Jika


o o

kapasitas kalor air tersebut adalah 12.558 J/ C, tentukan kalor yang diserap air
o

tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
∆T = 35 C – 10 C = 25 C
o o o

C = 12.558 J/ C o

Ditanyakan: Q
Jawab:
Dari persamaan (1) kita peroleh:
Q
C =
∆T
Q = C × ∆T
Q = 12.558 J/ C × 25 C o o

Q = 313.950 joule

11. Sepotong besi yang memiliki massa 3 kg, dipanaskan dari suhu 20 C hingga
o

120 C. Jika kalor yang diserap besi sebesar 135 kJ, tentukan kapasitas kalor besi
o

dan kalor jenis besi?


Penyelesaian:
Diketahui:
m = 3 kg
∆T = 120 C – 20 C = 100 C
o o o

Q = 135 kJ = 135.000 J
Ditanyakan: C dan c
Jawab:
■ Menentukan kapasitas kalor besi:
Q
C =
∆T
135.000
C = J
100 C o

C = 1.350 J/ C o

■ Menentukan kalor jenis besi:


C
c =
m
1.350 J/ C o

c =
3 kg
c = 450 J/kg C o

12. Air yang memiliki temperatur 25 C dipanaskan dengan energi sebesar 1.000
o

kalori. Jika kapasitas kalor air 100 kal/ C, tentukan temperatur air setelah
o

pemanasan tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui:
T = 25 C
0
o

Q = 1.000 kalori
C = 100 kal/ C o

Ditanyakan: T
Jawab:
Q
C =
∆T
Q
∆T =
C
1.000
kal
∆T =
100
kal/ C o

∆T = 10 C o

Perubahan temperatur memiliki arti selisih antara temperatur akhir air setelah
pemanasan terhadap temperatur awal, atau secara matematis dituliskan sebagai
berikut.
∆T = T – T 0

T = ∆T – T 0

T = 10oC – 25 C o

T = 35 C o

Jadi, temperatur akhir air setela pemanasan adalah 35 C. o

https://www.fisikabc.com/2018/05/contoh-soal-kalor-jenis-kapasitas-kalor.html

Anda mungkin juga menyukai