Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR ISI

Modul Ajar
Suhu dan Pemuaian
Daftar Isi
1. Identitas Umum…………………………………………………………………….1
2. Profil Pelajar Pancasila……………………………………………………………..1
3. Tujuan Pembelajaran……………………………………………………………….1
4. Sarana Prasarana……………………………………………………………………2
5. Karakteristik Peserta Didik………………………….. …………………………….3
6. Model/metode pembelajaran…………………….………………………………….3
7. Kegiatan Pembelajaran…………………………..………………………………….3
8. Asesmen…………………………………………………………………………….4
9. Refleksi Guru dan Peserta Didik………………………..…………………………..5
10. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ………………………………………..……..5
12. Daftar Pustaka ………………………………………………………………………5
13. Referensi Bacaan……………………………………………………………………5
14. Pengayaan dan Remedial……………………..……………………………………..6
15. Lampiran – Lampiran …………………………..…………………………………..7
Lampiran 1. Materi Ajar……………………………………………………………...…..7
Lampiran 2. LKPD ………………………………………………………………………10
Lampiran 3. Instrumen Asesmen…………………………..……………………………..12
Lampiran 4. Modul Petunjuk LKPD Guru …………………………...…………………..19
Glosarium

ii
Informasi Umum

1. Identitas Umum
a. Nama Penulis : Luna Anisa Triani
Asal Instansi : Pendidikan Fisika FKIP UNRI
Tahun Penyusunan : 2022
Fase :F
b. Jenjang : SMA
c. Kelas : XI
d. Perkiraan Jumlah Peserta Didik : 30-36
e. Moda Pembelajaran : Tatap Muka atau PJJ
f. Materi : Suhu dan Pemuaian
g. Kode Perangkat : FIS.F.PMN 11.5
h. Alokasi Waktu : 3x45 menit
i. Kata Kunci : suhu, pemuaian zat, koefisien zat

2. Profil Pelajar Pancasila


Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan dan keterampilan, pelajar menjadi pribadi
yang memiliki profil pelajar Pancasila sebagai berikut :
 Berintegritas dan menjaga keselamatan diri dalam keselamatan kerja dan dan
menjaga lingkungan (akhlak mulia wujud Beriman dan Bertakwa);
 Menetapkan tujuan dan rencana, serta mengembangkan kendali dan disiplin diri
(wujud Kemandirian);
 Menunjukkan kolaborasi dan komunikasi untuk tujuan bersama (wujud Bergotong
royong);
 Memperoleh dan mengolah informasi serta menganalisis, mengevaluasi, merefleksi,
dan mengevaluasi pikirannya sendiri (wujud Bernalar kritis);
 Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan (wujud
Kreativitas)

3. Tujuan Pembelajaran
 Elemen Pemahaman
Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik termal
suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari.
 Elemen Keterampilan Proses
Merancang dan melakukan percobaan tentang karakteristik termal suatu bahan,
terutama terkait dengan kapasitas dan konduktivitas kalor, beserta presentasi hasil
percobaan dan pemanfatannya.
Tema project penguatan profil pelajar pancasila : rekayasa dan teknologi

Elemen CP yang dituju : Pemahaman Sains dan Keterampilan Proses.


Pemahaman Sains
 Menjelaskan pengertian dan macam-macam pemuaian dalam kehidupan sehari-hari

1
 Menganalisis perubahan pertambahan panjang, luas dan volume suatu zat akibat
pemuaian

 Mengaplikasikan penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari

Keterampilan Proses
• Mendesain produk penerapan pemuaian panjang
• Merangkai produk yang menunjukkan contoh penerapan pemuaian panjang
• Menguji coba produk yang menunjukkan contoh penerapan pemuaian panjang
• Menyajikan laporan hasil percobaan produk rancangan karya yang dibuat

Tujuan Pembelajaran yang menjadi prasyarat


Menerapkan konsep pemuaian dan metode ilmiah dengan melakukan penyelidikan
sederhana, mengumpulkan data menggunakan alat ukur atau aplikasi teknologi yang
tersedia, menganalisis data, menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil
penyelidikannya baik secara lisan maupun tulisan.

Pemahaman Prasyarat

1. Peserta didik sudah memahami metode ilmiah, melakukan penyelidikan,


mengumpulkan data, mengevaluasi dan membuat laporan ilmiah.
2. Peserta didik sudah memahami mengenai besaran, satuan dan prinsip-prinsip
pengukuran.

Pemahaman Bermakna
 Setiap benda yang dipanaskan akan mengalami pemuaian
 Pemuaian tiap-tiap benda akan berbeda, tergantung pada suhu di sekitar dan
koefisien muai atau daya muai dari benda tersebut.
 Pemuaian pada zat padat akan mengalami perubahan panjang, luas dan volume.
 Perubahan panjang setiap zat berbeda-beda bergantung koefisien zat.
 Koefisien muai panjang suatu benda dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan.
 Pemuaian yang terjadi pada zat cair dan zat gas adalah pemuaian volume

Pertanyaan Inti
1. Jelaskan jenis-jenis pemuaian dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari ?
2. Bagaimanakah proses pemuaian yang terjadi pada suatu zat ?
3. Apa yang mempengaruhi pemuaian pada zat padat ?
4. Bagaimanakah rancangan proyek teknologi yang menerapkan konsep pemuaian ?

4. Sarana dan Prasarana

2
Sarana Prasarana Media Perkiraan Biaya
1. Laptop/Komputer Video alarm kebakaran Keping bimetal (besi &
2. Keping bimetal, Gambar pemuaian tembaga) = Rp 40.000
3. Fitting, lampu kecil, kabel, dalam Power Point Fitting = Rp 5.000
holder, baterai, mur Kabel (1m) = Rp 3.000
4. Lilin Holder = Rp 7.000
Baterai = 2 x Rp 5.000 =
Rp 10.000
Lampu = Rp 1.000

Sarana Prasarana Alternatif


Jika di sekolah tidak terdapat keping bimetal, maka dapat dibuat proyek teknologi yang
menerapkan konsep pemuaian yang lain ataupun menggunakan alat bernama
musschenbroek. Jika tidak ada, maka dapat diganti dengan simulasi virtual aplikasi Phet
yang menunjukan pemuaian panjang. Sekolah menyediakan fasilitas laptop/komputer dan
pasokan listrik yang cukup.
Lingkungan Belajar
Untuk melaksanakan pembelajaran berbasis proyek seperti contoh dalam modul ini, yaitu
proyek lampu kebakaran. Maka saat uji coba produk, harus dilakukan secara hati-hati karena
menggunakan api. Jika pembelajaran secara tatap muka tidak dapat dilaksanakan, proyek
lampu kabakaran dapat diberikan secara mandiri sesuai kondisi lingkungan rumah peserta
didik.

5. Karakteristik Peserta Didik


 Peserta didik regular/tipikal
 Peserta didik dengan kesulitan belajar
 Peserta didik berpencapaian tinggi

6. Metode/Model Pembelajaran yang digunakan


 Demonstrasi
 Diskusi
 Ceramah
 Project

7. Kegiatan pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan [15]
1. Guru bersama peserta didik saling memberi dan menjawab salam serta
menyampaikan kabarnya masing-masing kemudian berdoa bersama untuk memulai
pembelajaran dan memeriksa kehadiran peserta didik.
2. Peserta didik menyimak apersepsi dari guru dengan mengajak peserta didik
mengamati layar mengenai fenomena pemuaian yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Guru memotivasi peserta didik bahwa fenomena pemuaian dapat kalian ketahui
penyebab dan prosesnya dengan mengikuti kegiatan hari ini.

3
4. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini serta
menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan dan jenis penilaian yang akan
dilakukan.

b. Kegiatan Inti [60]


1. Guru menampilkan contoh gambar pemuaian panjang, luas dan volume kepada
peserta didik dan bertanya kepada peserta didik.
2. Guru menampilkan sebuah video alarm kebakaran kemudian menanyakan
bagaimana proses kerja alarm tersebut sepegetahuan peserta didik.
3. Guru memberi arahan kepada peserta didik untuk membuat sebuah project berkaitan
dengan pemuaian zat padat yaitu pemuaian panjang.
4. Guru membagikan LKPD dan memfasilitasi peserta didik untuk merancang lampu
alarm kebakaran dan peserta didik membentuk kelompok.
5. Guru menampilkan dan membagikan peralatan untuk membuat lampu alarm
kebakaran, menjelaskan bagian-bagian komponen dan cara menghubungkannya.
6. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memperbaiki rancangannya
disesuaikan dengan alat yang tersedia, namun desain nya diberikan kebebasan
7. Setelah melakukan uji coba peserta didik menganalisis project yang dibuat dengan
mengisi tabel pada LKPD.
8. Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk menyapaikan analisisnya pada
LKPD.
9. Guru dan peserta didik yang lain memberikan apresiasi dan melakukan diskusi.
10. Peserta didik dan guru menyimpulkan jawaban atas pertanyaan yang telah
dirumuskan sebelumnya.
11. Guru memberi contoh soal perhitungan menggunakan konsep pemuaian dan
memberi lembar soal kepada peserta didik.
12. Setiap LKPD dan lembar soal azas black dikumpulkan ke guru setelah kegiatan
pembelajaran selesai.

c. Kegiatan Penutup
1. Menutup pelajaran dengan melakukan refleksi terhadap pembelajaran,
mengumpulkan kembali peralatan sesuai dengan nama kelompoknya masing-
masing.
2. Guru membuka pandangan peserta didik mengenai materi selanjutnya yaitu tentang
hokum azas black.
3. Guru mempersilahkan peserta didik untuk berdoa dan guru mengucapkan salam saat
keluar kelas.

8. Perangkat Asesmen
Penilaian pemahaman sains dilakukan selama proses pembelajaran melalui tes lisan atau
kuis serta melalui tes formatif.
Penilaian keterampilan proses dilakukan selama proses pembelajaran melalui penilaian
presentasi dan penilaian produk

Instrumen Tes : Terlampir


4
a. Asesmen Formatif
b. Asesmen Keterampilan Proses
c. Asesmen Sikap

9. Refleksi Guru dan Peserta Didik


Refleksi guru
1. Apakah kegiatan membuka pelajaran dapat mengarahkan dan mempersiapkan
peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik ?
2. Apakah peserta didik merespon setiap pertanyaan dengan antusias?
3. Apakah peserta didik dapat menyelesaikan tugas tepat waktu?
4. Apakah urutan pembelajaran yang dirancang dapat mencapai capaian pembelajaran
(CP) pada meteri terpilih sebagaimana mestinya ?
5. Apa hal-hal yang perlu diperbaiki dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran
sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran?

Refleksi siswa
1. Bagaimana dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
2. Apakah saya sudah dapat memahami materi pelajaran hari ini?
A. BAIK
B. CUKUP
C. KURANG
3. Apa saja bagian-bagian (materi) yang belum dipahami atau masih memerlukan
penjelasan ?
4. Apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
5. Kepada siapa meminta tolong jika mengalami kesulitan belajar?

10. Lembar Kerja Peserta Didik

Terlampir

11. Daftar pustaka


Modul, P., Fisika, P., Science, B., Untuk, K., Sma, S., Xi, K., Studi, P., Fisika, P., Mipa,
J. P., Keguruan, F., Ilmu, D. A. N., & Jember, U. (n.d.). Digital Digital Repository
Repository Universitas Universitas Jember Jember Digital Digital Repository
Repository Universitas Universitas Jember.
Hasanah, I., Sarwanto, S., & Masykuri, M. (2018). Pengembangan Modul Suhu dan Kalor Berbasis
Project Based Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa SMA/MA. Jurnal Pendidikan (Teori Dan Praktik), 3(1), 38.
https://doi.org/10.26740/jp.v3n1.p38-44

12. Referensi bacaan


Ni Ketut Lasmi. 2018. Fisika 3. Jakarta : Erlangga

Ayuk Ratna Puspaningrum, dkk. 2021 Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta : Kementrian
Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

5
Platform edukasi di internet seperti ruang guru zenius dan lain sebagainya

13. Pengayaan dan Remedial


Bagi peserta didik yang berpencapaian tinggi diberikan pengayaan mengenai
penyelidikan faktor yang berpengaruh terhadap pemuaian. Atau peserta didik yang
berpencapaian tinggi juga dapat dijadikan sebagai mentor bagi peserta didik lain yang
memiliki kesulitan belajar. Sedangkan untuk kegiatan remedial dilakukan untuk peserta
didik yang kesulitan dalam belajar melalui pembelajaran tambahan dan mentoring
sesame peserta.
Kegiatan Pengayaan (alternative 1)
1. Mengorganisasikan peserta didik menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5 orang
2. Setiap kelompok melakukan penyelidikan untuk menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhi pemuaian dan penerapannya dalam kehidupan.
3. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya laporan penyelidikan dengan
menempelkan hasil karyanya di depan kelas. Kemudian meminta salah satu
kelompok untuk mempresentasikan di depan kelas.
4. Setiap kelompok melakukan diskusi kelas dalam rangka mengevaluasi pemecahan
masalah.

Kegiatan Remedial
1. Mengorganisasikan peserta didik menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5 orang
2. Membimbing setiap kelompok untuk melakukan diskusi terkait pertanyaan inti dan
verifikasi materi dari setiap pertemuan
3. Setiap peserta didik dalam kelompok mempresentasikan jawaban dari pertanyaan
inti di dalam kelompok kecilnya (kegiatan tutor sebaya).
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil laporan jawaban pertanyaan inti dan
pemahaman bermakna yang harus dikuasai.
5. Setiap kelompok melakukan diskusi kelas dalam rangka mengevaluasi pemecahan
masalah penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

14. Lampiran-lampiran

Lampiran 1. Materi Ajar


Materi ajar 2. Pemuaian zat
Suhu
Keadaan derajat panas dan dingin yang dialami suatu benda atau keadaan dinamakan
suhu. Alat yang dapat mengukur suhu suatu benda disebut termometer. Termometer
bekerja dengan memanfaatkan perubahan sifat-sifat fisis benda akibat perubahan suhu.
Termometer berupa tabung kaca yang di dalamnya berisi zat cair, yaitu raksa atau alkohol.
Pada suhu yang lebih tinggi, raksa dalam tabung memuai sehingga menunjuk angka yang
lebih tinggi pada skala. Sebaliknya, pada suhu yang lebih rendah raksa dalam tabung
menyusut sehingga menunjuk angka yang lebih rendah pada skala.
Termometer umum yaitu termometer zat cair dalam gelas yang terdiri dari bola gas
yang berdinding tipis. Bagian atas dari bola ini dihubungkan dengan pipa kapiler panjang.
Zat cair , misalnya air raksa atau alkohol berwarna mengisi sebagian bola dan pipa tersebut.

6
Bagian atas dari pipa tersebut tertutup dan biasanya ruang diatas zat cair dihilangkan
udaranya. Menurut Surya (2009). Terdapat empat skala yang digunakan dalam pengukuran
suhu, yaitu skala Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin.
Tabel 2.1. Macam-Macam Termometer
Termometer Keterangan
Celcius Memiliki titik didih air 100⁰C dan titik
bekunya 0⁰C. Rentang temperaturnya berada
pada temperatur 0⁰C - 100⁰C dan dibagi dalam
100 skala.
Reamur Memiliki titik didih air 80⁰R dan titik bekunya
0⁰R. Rentang temperaturnya berada pada
temperatur 0⁰R - 80⁰R dan dibagi dalam 80
skala.
Fahrenheit Memiliki titik didih air 212⁰F dan tidak
bekunya 32⁰F. Rentang temperatirnya berada
pada temperatur 32⁰F - 212⁰F dan dibagi dalam
180 skala.
Kelvin Memiliki titik didih air 373,15 K dan titik
bekunya 273,15 K. Rentang temperaturnya
berada pada temperatur 273,15K – 373,15 K dan
dibagi dalam 100 skala
Secara matematis perbandingan keempat skala tersebut, yaitu sebagai berikut.

Hubungan perbandingan C : R : F : K adalah 5 : 4 : 9 : 5. Berikut merupakan hubungan


dari termometer celcius, reamur, fahrenheit, dan kelvin yaitu :
a. Celcius dan Reamur

(2.1)

b. Celcius dan Fahrenheit


(2.2)

c. Celcius dan Kelvin


℃ = 𝐾 − 273 (2.3)

Semua materi atau zat (padat, cair, gas) pada umunya memuai jika dipanaskan dan
mengerut jika didinginkan. Pemuaian merupakan gerakan atom penyusun benda karena
mengalami pemanasan. Makin panas suhu suatu benda, makin cepat getaran antaratom
yang menyebar ke segala arah. Karena adanya getaran atom inilah yang menjadikan benda
tersebut memuai ke segala arah.
Pemuaian dapat dialami zat padat, cair, dan gas

7
a. Pemuaian Zat Padat
Pemuaian yang dapat terjadi pada zat padat adalah pemuaian panjang, luas, dan
volume. Besar pemuaian yang dialami suatu benda tergantung pada tiga hal, yaitu
ukuran awal benda, karakteristik bahan, dan besar perubahan suhu benda. Setiap zat
padat mempunyai besaran yang disebut koefisien muai panjang. Koefisien muai panjang
suatu zat adalah angka yang menunjukkan pertambahan panjang zat apabila suhunya
dinaikkan 1° C. Makin besar koefisien muai panjang suatu zat apabila dipanaskan, maka
makin besar pertambahan panjangnya, demikian pula sebaliknya.
1. Muai panjang

∆𝑙 = 𝑙𝑜 𝛼∆𝑡
𝑙𝑜 = panjang mula-mula (m)
∆𝑡 = 𝑡 − 𝑡𝑜 = perubahan suhu (°C atau K)
∆𝑙 = 𝑡 − 𝑡𝑜 = perubahan panjang (m)
𝑙𝑡 = panjang pada suhu t (m)

2. Muai luas
Besarnya pertambahan luas benda akibat dipanaskan setinggi ∆𝑡 diberikan oleh
rumus
∆𝐴 = 𝐴𝑂 𝛽∆𝑡
𝛽 = koefisien muai luas (°C-1)
𝐴𝑜 = A luas mula-mula (m²)
∆𝑡 = 𝑡 − 𝑡𝑜 = perubahan suhu (°C atau K)
∆𝐴 = 𝐴𝑡 − 𝐴𝑜 = perubahan luas (m²)
𝐴𝑡 = luas pada suhu t (m2)

Koefisien muai luas dihubungakan dengan koefisien muai panjang menjadi


𝛽 = 2𝛼

3. Muai volume
Jika benda berbentuk balok atau bola, muai volume dapat dihitung dengan rumus
yang mirip dengan muai panjang dan muai luas
𝛾 = VoyAt
y = koefisien muai volum ("C¹)
Vo volum mula-mula (m³)
Att-to-perubahan suhu (C atau K)
AVV-Voperubahan volum (m³)
V₁ = volum pada suhu t (m³)
Koefisien muai volum dihubungakan dengan koefisien muai panjang menjadi
Y = 3α

b. Pemuaian zat cair

8
Sebagaimana halnya zat padat yang memuai ketika dipanaskan, zat cair pun akan
memuai ketika dipanaskan. Oleh karena zat cair memiliki bentuk yang tidak tetap
(mengikuti bentuk wadahnya), maka pemuaian yang terjadi pada zat cair adalah
pemuaian volume. Pemuaian pada azat cair ini dapat diteliti dengan menggunakan alat
yang dianamakan labu didih, yaitu sebuah labu gelas yang mempunyai pipa kecil
berskala, dan hasil pengukurannya memenuhi persamaan pemuaian volume seperti pada
zat padat yang secara matemaris dinyatakan sebagai berikut.
𝑉 = 𝑉0(1 + 𝛾∆𝑡)

c. Pemuaian Gas
Sebagaimana halnya dengan zat cair, gas ketika dipanaskan akan memuai. Pada
gas, pemuaian yang terjadi adalah pemuaian volume. Untuk mengetahui pemuaian pada
gas, digunakan alat yang dinamakan dilatometer, yang berupa sebuah kosong yang
digunakan secara terbalik dan ujung pipannya dimasukkan ke dalam air. Udara dalam
dilatometer suhunya dinaikkan dengan cara memegang bola dilatometer dengan tangan.
Karena suhu tangan lebih tinggi daripada suhu udara dalam bola kaca, maka suhu udara
dalam bola kaca akan meningkat. Kenaikan suhu udara tersebut menyebabkan pemuaian
gas di dalam tabung, sehingga dari ujung pipa dilatometer yang tercelup akan keluar
gelembunggelembung udara, dan ini menunjukkan bahwa udara di dalam dilatometer
memuai dan mendesak air hingga keluar dari pipa.
Pemuaian pada gas merupakan pemuaian volume, seperti halnya pemuaian pada
zat cair, sehingga secara matematis dinyatakan sebagai berikut.
𝑉 = 𝑉0(1 + 𝛾∆𝑡) (2.11)

Namun koefisien muai volume untuk semua jenis gas adalah sama, yaitu
, sehingga persamaan di atas menjadi :

(2.12)

Pemanfaatan sifat pemuaian pada gas adalah penggunaan termomter gas, yaitu
dengan memanfaaatkan perubahan volume gas pad atekanan tetap.
Pemuaian pada gas memenuhi tiga hukum fisika yaitu hukum Boyle, hukum
Charles atau hukum Gay-Lussac, dan hukum tekanan.
1) Hukum Boyle
Hukum Boyle menyatakan bahwa tekanan suatu massa tertentu gas pada suhu tetap
berbanding terbalik dengan volumennya. Secara matematis hukum Boyle dinyatakan
sebagai berikut.
𝑝𝑉 = 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 atau 𝑝1𝑉1 = 𝑝2𝑉2 (2.13)
Dengan : p = tekanakan gas; dan
V = volume ruang yang ditempati gas
2) Hukum Charles atau Gay-Lussac

9
Hukum Charles atau Gay-Lussac menyatakan bahwa pada tekanan tetap, volume gas
sebanding dengan suhunya. Secara matematis hukum Charles atau hukum Gay-
Lussac ini dinyatakan sebagai berikut.

atau (2.14)

Dengan : T = suhu gas


3) Tekanan
Hukum tekanan menyatakan bahwa pada volume tetap tekanan suatu massa gas
tertentu sebanding dengan suhunya. Secara matematis hukum tekanan dapat
dinayatakan sebagai berikut.

atau (2.15)

Lampiran 2. Lembar Kerja Peserta Didik

Lemba Kerja Peserta Didik


Rancang Lampu Alarm Kebakaran dengan konsep pemuaian panjang

Nama :
Kelompok :
Kode LKPD :

Tujuan:
Merancang, merangkai dan mengujicoba proyek teknologi yang menerapkan konsep pemuaian
panjang.

Tuliskan alat dan bahan yang diperlukan

Tuliskan Rancangan Lampu Alarm Kebakaran yang akan dibuat, jelaskan fiturnya dan
mengapa rancangan nya demikian. Tambahkan gambar serta dimensinya

Gambar rancangan dan dimensi

10
Mengapa Rancangan Demikian :

Berdasarkan alat yang dibagikan oleh guru, apakah rancangan mu mengalami perubahan?
Mengapa demikian?


Buatlah lampu alarm kebakaran sesuai rancangan. Ambil beberapa foto dan letakan di sini

Lakukan ujicoba pemuaian pada keping bimetal dan jawab pertanyaan berikut :

Apakah keping bimetal mengalami perubahan setelah dipanaskan ?


Jika ya, mengapa hal tersebut terjadi ?



Kemanakah perubahan arah keping bimetal setelah dipanaskan?
….
….
….
Ujicoba pemuaian panjang dengan keping bimetal tersebut untuk menyalakan lampu, apakah
lampu dapat menyala? Jelaskan proses transformasi energi yang terjadi pada produk tersebut
serta jelaskan manfaatnya dalam kehidupan kita?

….

11
Lampiran 3. Instrumen Asesmen
Lampiran 3. Instrumen Tes Formatif

1. Jelaskan dan beri penjelasan contoh pemuaian zat padat, cair dan gas
Jawaban
1. Pemuaian zat padat : peristiwa bertambahnya panjang, lebar, atau volume suatu benda
padat karena adanya panas (kalor).
Contoh fenomena pemuaian zat padat yaitu: Memuainya rel kereta api saat siang hari
karena cuaca yang panas. Untuk itu, perlu dibuat celah pada sambungan rel kereta
api agar ada ruang untuk pemuaian sambungan rel.

2. Pemuaian zat cair : peristiwa bertambahnya volume benda cair karena adanya panas
(kalor). Zat cair tidak memiliki bentuk yang tetap, sehingga tidak dapat bertambah
panjang atau lebar.
Contoh fenomena pemuaian zat cair: Termometer suhu badan yang menggunakan air
raksa. Apabila suhu meningkat, volume air raksa yang berada di pipa kapiler ikut
meningkat. Suhu yang terukur dinyatakan oleh skala yang berimpit dengan
permukaan air raksa pada pipa kapiler.

3. Pemuaian zat gas: peristiwa bertambahnya volume gas karena adanya kenaikan suhu.
Gas yang tidak terlihat wujudnya dan tidak memiliki bentuk yang tetap tidak dapat
memuai secara panjang dan luas.
Contoh fenomena pemuaian zat gas: Balon yang telah ditiup dan berisi udara tiba-tiba
meletus saat cuaca panas. Hal ini terjadi karena gas di dalam balon memuai, sehingga
balon tidak mampu menahan tekanan gas. Ban mobil/ sepeda yang melaju di jalan saat
cuaca panas, tiba-tiba pecah karena gas di dalam ban memuai.
Diberikan Poin 10 jika jawaban lengkap 3 uraian.
Diberikan Poin 7 jika jawaban tidak lengkap contohnya
Diberikan Poin 5 jika uraian salah

2. Perhatikan gambar berikut

Sebuah bimetal yang besar koefisien muai panjang A 0,000019/oC, dan B 0,000012/oC,
maka yang terjadi pada bimetal adalah …
Jawaban:
Dua buah bimetal tersusun oleh logam A, B,C. Ketika dipanaskan keduanya melengkung
dengan arah tampak seperti gambar berikut!

Berdasarkan keadaan data tersebut, pernyataan yang benar adalah….

12
Diberikan Poin 10 jika jawaban benar.
Diberikan Poin 5 jika tidak lengkap

3. Selembar baja pada suhu 20°C memiliki ukuran seperti pada gambar. Jika koefisien muai
panjang baja 10-5 °C-1 maka pertambahan luas pada suhu 60°C adalah…

Jawaban
2 cm
Diketahui

Panjang baja = 40 cm
2 cm
Lebar baja = 20 cm

Luas baja mula-mula (Ao) = (40)(20) = 800 cm²

Koefisien muai panjang (𝛼) baja = 10-5 °C-1

Koefisien muai luas (𝛽) = 2 x koefisien muai panjang (2𝛼) = 2 x 10-5 °C-1

Perbedaan suhu (AT) = 60°C-20°C = 40°C

Ditanya Pertambahan luas baja pada suhu 60°C

Jawab:

Pertambahan luas baja ∆𝐴 = 𝐴0 𝛽 ∆𝑇

∆𝐴 = (2 x 10-5)(800)(40) = 0,64 cm

Diberikan Poin 10 : Jawaban benar dan dibuat peruraian seperti di atas.


Diberikan Poin 7 : Jawaban benar tapi tidak dibuat uraiannya
Diberikan Poin 5 : Jawaban salah tapi dibuat uraian seperti di atas

4. Sebuah bejana aluminium 2000 cm³, diisi air penuh pada suhu awal 0°C. Kemudian bejana
ini dipanaskan sampai suhunya menjadi 90°C. Jika koefisien muai panjang aluminium 24
x 10-6 (°C)-1 dan koefisien muai volume air 6,3 x 10-4 (°C)-1, volume air yang tumpah
adalah….
Jawaban

Diketahui :

13
Volume awal bejana aluminium dan air (Vo) = 2000 cm³ = 2 x 103 cm³
Suhu awal bejana aluminium dan air (T₁) = 0°C
Suhu akhir bejana aluminium dan air (T) = 90°C
Koefisien muai panjang aluminium (𝛼 ) = 24 x 10-6 (°C)-1
Koefisien muai volume aluminium (𝛾) = 3α = 3 (24 x 10-6 (°C)-¹) = 72 x 10-6 °C-1
Koefisien muai volume air (7) = 6,3 x 10-4 (°C)-1

Ditanya: Volume air yang tumpah

Jawab

V = V0 + 𝛾 V0 ∆T

V-V₁ = 𝛾 V0 ∆T

Perubahan volume bejana alumunium

∆V= 𝛾 V0 ∆ T
= (72 x 10-6)(2 x 10³)(90)
= 12960 x 10-3
= 12,960 cm³

Perubahan volume air

∆V= 𝛾 V0 ∆T = (6,3 x 10-4) (2 x 103) (90)

= 1134 x 10-1 = 113,4 cm³

Perubahan volume air lebih besar daripada bejana aluminium sehingga sebagian air
tumpah.

Hitung volume air yang tumpah

113,4 cm³ - 12,960 cm³ = 100.44 cm³

Diberikan Poin 10 : Jika jawaban benar dan lengkap dengan analisisnya.


Diberikan Poin 7 : Jawaban benar tapi tidak dibuat uraiannya
Diberikan Poin 5 : Jawaban salah tapi dibuat uraian seperti di atas

5. Sebatang logam dipanaskan sehingga suhunya 80°C panjangnya menjadi 115 cm. Jika
koefisien muai panjang logam 3.103 °C1 dan suhu mula-mula logam 30°C, maka panjang
mula-mula logam adalah....
Jawaban

Diketahui

14
Suhu awal (T1) = 30°C

Suhu akhir (T2) = 80°C

Perubahan suhu (∆T) = 80°C - 30°C = 50°C

Koefisien muai panjang logam (𝛼) = 3.103 ℃-1

Panjang akhir logam (L) = 115 cm

Ditanya: Panjang logam mula-mula (Lo)

Jawab :

L = Lo + ∆L

L = Lo + α Lo ∆T

L = Lo (1+ α ∆T)

115 = Lo (1+ (3.10-3.50))

115 = Lo (1+ (150.10-3))

115 = Lo (1 + 0,15)

115 = Lo (1,15)

Lo = 115/1,15

Lo = 100 cm

Diberikan Poin 10 : Jika jawaban benar dan lengkap dengan analisisnya.


Diberikan Poin 7 : Jawaban benar tapi tidak dibuat uraiannya
Diberikan Poin 5 : Jawaban salah tapi dibuat uraian seperti di atas

Lampiran 3. Instrumen Presentasi


Penilaian Presentasi
Nama Sistematika Penggunaan Kejelasan Kebenaran
No Komunikatif
Siswa Presentasi bahasa menyampaikan Konsep

1.

2.

....

15
Rubrik Asesmen Presentasi
Indikator Kriteria Penilaian
No.
Penilaian Kurang Cukup Baik Sangat Baik
1 Sistematika Materi Materi Materi Materi
Presentasi presentasi presentasi presentasi presentasi
diajukan diajukan diajukan diajukan secara
secara tidak secara kurang secara runtut runtut dan
runtut dan runtut dan tetapi kurang sistematis
tidak tidak sistematis
sistematis sistematis
2 Penggunaan Menggunakan
Menggunakan Menggunakan
bahasa bahasa yang Menggunakan
bahasa yang bahasa yang
baik, kurang bahasa yang
baik, kurang baik, baku,
baku, dan baik, baku dan
baku, dan tetapi kurang
tidak terstrukutur
terstrukutur terstrukutur
terstrukutur
3 Kejelasan Artikulasi Artikulasi jelas,
Artikulasi Artikulasi
menyampaikan kurang jelas, suara terdengar,
kurang jelas, jelas, suara
suara tidak bertele-
suara tidak terdengar,
terdengar, tele
terdengar, tetapi bertele-
tidak bertele-
bertele-tele tele
tele
4 Komunikatif Lebih banyak
menatap
Lebih banyak
audiens saat
lebih banyak menatap
menjelaskan
Membaca menatap audiens saat
dari pada
catatan catatan saat menjelaskan
catatan, dan
sepanjang menjelaskan dari pada
menggunakan
menjelaskan dari pada catatan, tanpa
gestur yang
audiens ada gestur
membuat
tubuh
audiens
memperhatikan
5 Kebenaran Menjelaskan 1 Menjelaskan 2 Menjelaskan 3 Menjelaskan
Konsep dari 4 konsep dari 4 konsep dari 4 konsep seluruh konsep
esensial esensial esensial esensial dengan
dengan benar dengan benar dengan benar benar

Lampiran 3. Instrumen Penilaian Produk


Panduan/Rubrik Penilaian
Lembar Penilaian Proyek dan Produk
Kelompok :
Anggota :

Penilaian
No. Indikator Penilaian
Kurang Cukup Baik Sangat Baik

16
A Perencanaan
1 Persiapan alat dan bahan
2 Rancangan:
a. Gambar rancangan
b. Alur kerja dan deskripsi
c. penggunaan alat
B Hasil Akhir (produk)
3 Bentuk fisik
4 Inovasi alat
C Laporan
5 Laporan dibuat dengan kriteria:
a. Kebermanfaatan laporan
b. Sistematika laporan
c. Penulisan kesimpulan
Keterangan: * berilah tkalian check (√) pada kolom yang sesuai.

Rubrik Penilaian Proyek dan Produk


Kriteria Penialaian
No. Indikator Penilaian
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
A Perencanaan
1 Persiapan alat
dan Hanya Alat dan Alat dan Alat dan
bahan menuliskan bahan bahan bahan
rancangan kurang lengkap lengkap
alat dan lengkap tetapi sesuai
bahan, tetapi tidak sesuai dengan
tidak dengan gambar
menyiapkan gambar rancangan
alatnya rancangan
2 Rancangan: Hanya Hanya Terdapat Terdapat
a. Gambar terapat satu terapat dua gambar gambar
rancangan dari tiga hal dari tiga hal rancangan, rancangan,
b. Alur kerja dan yang dinilai. yang dinilai. alur alur kerja dan
deskripsi kerja dan cara
c. penggunaan alat cara penggunaan.
penggunaan
alat
tetapi
kurang
sesuai
B Hasil Akhir (produk)
3 Bentuk fisik Alat tidak Alat sesuai Alat Alat sesuai
sesuai rancangan kurang rancangan
dan dan

17
rancangan tidak dapat sesuai dapat
dan digunakan rancangan digunakan
tidak dapat tetapi dapat
digunakan digunakan
4 Inovasi alat Alat dibuat Alat dibuat Alat dibuat Alat dibuat
dari dari dari bahan dari bahan
bahan yang bahan yang yang ada di yang ada di
ada di ada lingkungan lingkungan
lingkungan di sekitar dan sekitar,
sekitar tetapi lingkungan menarik desain
desain tidak sekitar menarik dan
menarik tetapi lain daripada
desain yang lain
kurang (desain
menarik baru)
C Laporan
5 Laporan dibuat dengan Menyusun Sistematika Sistematika Sistematika
kriteria: laporan, laporan laporan laporan
a. Kebermanfaatan tetapi tidak sesuai sesuai sesuai
laporan ada kriteria dengan dengan dengan
b. Sistematika yang kriteria, kriteria, kriteria, isi
laporan terpenuhi isi laporan isi laporan laporan
c. Penulisan kurang kurang bermanfaat
kesimpulan bermanfaat bermanfaat dan
dan dan kesimpulan
kesimpulan kesimpulan sesuai.
tidak sesuai sesuai

Lampiran 4. Modul Petunjuk LKPD Guru


Tujuan:
Merancang, membuat dan menguji coba produk teknologi yang memanfaatkan konsep
pemuaian panjang.

Alat dan Bahan:

18
Kabel

Mancis
Hoder + baterai Keping bimetal

Lilin
Lampu
Fitting

Baut

Contoh Produk

Berikan kebebasan kepada peserta untuk mendesain bentuk produknya


Cara Merangkai :
1. Hubungkan kutub positif baterai ke fitting lampu dan kutub negative ke baut (di atas)
2. Hubungkan hubungkan kabel dari fitting lampu ke keping bimetal
3. Hidupkan api lilin dan dekatkan ke keping bimetal
4. Lakukan hingga keping membengkok dan mengenai baut

19
Glosarium

Pemuaian : sebuah peristiwa memuainya sebuah zat karena peningkatan suhu yang terjadi

Pemuaian zat padat : peristiwa bertambahnya panjang, lebar, atau volume suatu benda
padat karena adanya panas (kalor).

Pemuaian zat cair : peristiwa bertambahnya volume benda cair karena adanya panas
(kalor). Zat cair tidak memiliki bentuk yang tetap, sehingga tidak dapat bertambah panjang
atau lebar.

Pemuaian zat gas : peristiwa bertambahnya volume gas karena adanya kenaikan suhu. Gas
yang tidak terlihat wujudnya dan tidak memiliki bentuk yang tetap tidak dapat memuai
secara panjang dan luas.
Koefisien muai panjang suatu zat : angka yang menunjukkan pertambahan panjang zat
apabila suhunya dinaikkan 1° C.

Hukum Boyle : tekanan suatu massa tertentu gas pada suhu tetap berbanding terbalik
dengan volumennya.

Hukum Gay-Lussac : pada tekanan tetap, volume gas sebanding dengan suhunya.
Hukum tekanan : pada volume tetap tekanan suatu massa gas tertentu sebanding dengan
suhunya. Secara matematis hukum

Anda mungkin juga menyukai