Modul Ajar
Suhu dan Pemuaian
Daftar Isi
1. Identitas Umum…………………………………………………………………….1
2. Profil Pelajar Pancasila……………………………………………………………..1
3. Tujuan Pembelajaran……………………………………………………………….1
4. Sarana Prasarana……………………………………………………………………2
5. Karakteristik Peserta Didik………………………….. …………………………….3
6. Model/metode pembelajaran…………………….………………………………….3
7. Kegiatan Pembelajaran…………………………..………………………………….3
8. Asesmen…………………………………………………………………………….4
9. Refleksi Guru dan Peserta Didik………………………..…………………………..5
10. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ………………………………………..……..5
12. Daftar Pustaka ………………………………………………………………………5
13. Referensi Bacaan……………………………………………………………………5
14. Pengayaan dan Remedial……………………..……………………………………..6
15. Lampiran – Lampiran …………………………..…………………………………..7
Lampiran 1. Materi Ajar……………………………………………………………...…..7
Lampiran 2. LKPD ………………………………………………………………………10
Lampiran 3. Instrumen Asesmen…………………………..……………………………..12
Lampiran 4. Modul Petunjuk LKPD Guru …………………………...…………………..19
Glosarium
ii
Informasi Umum
1. Identitas Umum
a. Nama Penulis : Luna Anisa Triani
Asal Instansi : Pendidikan Fisika FKIP UNRI
Tahun Penyusunan : 2022
Fase :F
b. Jenjang : SMA
c. Kelas : XI
d. Perkiraan Jumlah Peserta Didik : 30-36
e. Moda Pembelajaran : Tatap Muka atau PJJ
f. Materi : Suhu dan Pemuaian
g. Kode Perangkat : FIS.F.PMN 11.5
h. Alokasi Waktu : 3x45 menit
i. Kata Kunci : suhu, pemuaian zat, koefisien zat
3. Tujuan Pembelajaran
Elemen Pemahaman
Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik termal
suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari.
Elemen Keterampilan Proses
Merancang dan melakukan percobaan tentang karakteristik termal suatu bahan,
terutama terkait dengan kapasitas dan konduktivitas kalor, beserta presentasi hasil
percobaan dan pemanfatannya.
Tema project penguatan profil pelajar pancasila : rekayasa dan teknologi
1
Menganalisis perubahan pertambahan panjang, luas dan volume suatu zat akibat
pemuaian
Keterampilan Proses
• Mendesain produk penerapan pemuaian panjang
• Merangkai produk yang menunjukkan contoh penerapan pemuaian panjang
• Menguji coba produk yang menunjukkan contoh penerapan pemuaian panjang
• Menyajikan laporan hasil percobaan produk rancangan karya yang dibuat
Pemahaman Prasyarat
Pemahaman Bermakna
Setiap benda yang dipanaskan akan mengalami pemuaian
Pemuaian tiap-tiap benda akan berbeda, tergantung pada suhu di sekitar dan
koefisien muai atau daya muai dari benda tersebut.
Pemuaian pada zat padat akan mengalami perubahan panjang, luas dan volume.
Perubahan panjang setiap zat berbeda-beda bergantung koefisien zat.
Koefisien muai panjang suatu benda dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan.
Pemuaian yang terjadi pada zat cair dan zat gas adalah pemuaian volume
Pertanyaan Inti
1. Jelaskan jenis-jenis pemuaian dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari ?
2. Bagaimanakah proses pemuaian yang terjadi pada suatu zat ?
3. Apa yang mempengaruhi pemuaian pada zat padat ?
4. Bagaimanakah rancangan proyek teknologi yang menerapkan konsep pemuaian ?
2
Sarana Prasarana Media Perkiraan Biaya
1. Laptop/Komputer Video alarm kebakaran Keping bimetal (besi &
2. Keping bimetal, Gambar pemuaian tembaga) = Rp 40.000
3. Fitting, lampu kecil, kabel, dalam Power Point Fitting = Rp 5.000
holder, baterai, mur Kabel (1m) = Rp 3.000
4. Lilin Holder = Rp 7.000
Baterai = 2 x Rp 5.000 =
Rp 10.000
Lampu = Rp 1.000
7. Kegiatan pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan [15]
1. Guru bersama peserta didik saling memberi dan menjawab salam serta
menyampaikan kabarnya masing-masing kemudian berdoa bersama untuk memulai
pembelajaran dan memeriksa kehadiran peserta didik.
2. Peserta didik menyimak apersepsi dari guru dengan mengajak peserta didik
mengamati layar mengenai fenomena pemuaian yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Guru memotivasi peserta didik bahwa fenomena pemuaian dapat kalian ketahui
penyebab dan prosesnya dengan mengikuti kegiatan hari ini.
3
4. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini serta
menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan dan jenis penilaian yang akan
dilakukan.
c. Kegiatan Penutup
1. Menutup pelajaran dengan melakukan refleksi terhadap pembelajaran,
mengumpulkan kembali peralatan sesuai dengan nama kelompoknya masing-
masing.
2. Guru membuka pandangan peserta didik mengenai materi selanjutnya yaitu tentang
hokum azas black.
3. Guru mempersilahkan peserta didik untuk berdoa dan guru mengucapkan salam saat
keluar kelas.
8. Perangkat Asesmen
Penilaian pemahaman sains dilakukan selama proses pembelajaran melalui tes lisan atau
kuis serta melalui tes formatif.
Penilaian keterampilan proses dilakukan selama proses pembelajaran melalui penilaian
presentasi dan penilaian produk
Refleksi siswa
1. Bagaimana dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
2. Apakah saya sudah dapat memahami materi pelajaran hari ini?
A. BAIK
B. CUKUP
C. KURANG
3. Apa saja bagian-bagian (materi) yang belum dipahami atau masih memerlukan
penjelasan ?
4. Apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
5. Kepada siapa meminta tolong jika mengalami kesulitan belajar?
Terlampir
Ayuk Ratna Puspaningrum, dkk. 2021 Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta : Kementrian
Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
5
Platform edukasi di internet seperti ruang guru zenius dan lain sebagainya
Kegiatan Remedial
1. Mengorganisasikan peserta didik menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5 orang
2. Membimbing setiap kelompok untuk melakukan diskusi terkait pertanyaan inti dan
verifikasi materi dari setiap pertemuan
3. Setiap peserta didik dalam kelompok mempresentasikan jawaban dari pertanyaan
inti di dalam kelompok kecilnya (kegiatan tutor sebaya).
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil laporan jawaban pertanyaan inti dan
pemahaman bermakna yang harus dikuasai.
5. Setiap kelompok melakukan diskusi kelas dalam rangka mengevaluasi pemecahan
masalah penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
14. Lampiran-lampiran
6
Bagian atas dari pipa tersebut tertutup dan biasanya ruang diatas zat cair dihilangkan
udaranya. Menurut Surya (2009). Terdapat empat skala yang digunakan dalam pengukuran
suhu, yaitu skala Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin.
Tabel 2.1. Macam-Macam Termometer
Termometer Keterangan
Celcius Memiliki titik didih air 100⁰C dan titik
bekunya 0⁰C. Rentang temperaturnya berada
pada temperatur 0⁰C - 100⁰C dan dibagi dalam
100 skala.
Reamur Memiliki titik didih air 80⁰R dan titik bekunya
0⁰R. Rentang temperaturnya berada pada
temperatur 0⁰R - 80⁰R dan dibagi dalam 80
skala.
Fahrenheit Memiliki titik didih air 212⁰F dan tidak
bekunya 32⁰F. Rentang temperatirnya berada
pada temperatur 32⁰F - 212⁰F dan dibagi dalam
180 skala.
Kelvin Memiliki titik didih air 373,15 K dan titik
bekunya 273,15 K. Rentang temperaturnya
berada pada temperatur 273,15K – 373,15 K dan
dibagi dalam 100 skala
Secara matematis perbandingan keempat skala tersebut, yaitu sebagai berikut.
(2.1)
Semua materi atau zat (padat, cair, gas) pada umunya memuai jika dipanaskan dan
mengerut jika didinginkan. Pemuaian merupakan gerakan atom penyusun benda karena
mengalami pemanasan. Makin panas suhu suatu benda, makin cepat getaran antaratom
yang menyebar ke segala arah. Karena adanya getaran atom inilah yang menjadikan benda
tersebut memuai ke segala arah.
Pemuaian dapat dialami zat padat, cair, dan gas
7
a. Pemuaian Zat Padat
Pemuaian yang dapat terjadi pada zat padat adalah pemuaian panjang, luas, dan
volume. Besar pemuaian yang dialami suatu benda tergantung pada tiga hal, yaitu
ukuran awal benda, karakteristik bahan, dan besar perubahan suhu benda. Setiap zat
padat mempunyai besaran yang disebut koefisien muai panjang. Koefisien muai panjang
suatu zat adalah angka yang menunjukkan pertambahan panjang zat apabila suhunya
dinaikkan 1° C. Makin besar koefisien muai panjang suatu zat apabila dipanaskan, maka
makin besar pertambahan panjangnya, demikian pula sebaliknya.
1. Muai panjang
∆𝑙 = 𝑙𝑜 𝛼∆𝑡
𝑙𝑜 = panjang mula-mula (m)
∆𝑡 = 𝑡 − 𝑡𝑜 = perubahan suhu (°C atau K)
∆𝑙 = 𝑡 − 𝑡𝑜 = perubahan panjang (m)
𝑙𝑡 = panjang pada suhu t (m)
2. Muai luas
Besarnya pertambahan luas benda akibat dipanaskan setinggi ∆𝑡 diberikan oleh
rumus
∆𝐴 = 𝐴𝑂 𝛽∆𝑡
𝛽 = koefisien muai luas (°C-1)
𝐴𝑜 = A luas mula-mula (m²)
∆𝑡 = 𝑡 − 𝑡𝑜 = perubahan suhu (°C atau K)
∆𝐴 = 𝐴𝑡 − 𝐴𝑜 = perubahan luas (m²)
𝐴𝑡 = luas pada suhu t (m2)
3. Muai volume
Jika benda berbentuk balok atau bola, muai volume dapat dihitung dengan rumus
yang mirip dengan muai panjang dan muai luas
𝛾 = VoyAt
y = koefisien muai volum ("C¹)
Vo volum mula-mula (m³)
Att-to-perubahan suhu (C atau K)
AVV-Voperubahan volum (m³)
V₁ = volum pada suhu t (m³)
Koefisien muai volum dihubungakan dengan koefisien muai panjang menjadi
Y = 3α
8
Sebagaimana halnya zat padat yang memuai ketika dipanaskan, zat cair pun akan
memuai ketika dipanaskan. Oleh karena zat cair memiliki bentuk yang tidak tetap
(mengikuti bentuk wadahnya), maka pemuaian yang terjadi pada zat cair adalah
pemuaian volume. Pemuaian pada azat cair ini dapat diteliti dengan menggunakan alat
yang dianamakan labu didih, yaitu sebuah labu gelas yang mempunyai pipa kecil
berskala, dan hasil pengukurannya memenuhi persamaan pemuaian volume seperti pada
zat padat yang secara matemaris dinyatakan sebagai berikut.
𝑉 = 𝑉0(1 + 𝛾∆𝑡)
c. Pemuaian Gas
Sebagaimana halnya dengan zat cair, gas ketika dipanaskan akan memuai. Pada
gas, pemuaian yang terjadi adalah pemuaian volume. Untuk mengetahui pemuaian pada
gas, digunakan alat yang dinamakan dilatometer, yang berupa sebuah kosong yang
digunakan secara terbalik dan ujung pipannya dimasukkan ke dalam air. Udara dalam
dilatometer suhunya dinaikkan dengan cara memegang bola dilatometer dengan tangan.
Karena suhu tangan lebih tinggi daripada suhu udara dalam bola kaca, maka suhu udara
dalam bola kaca akan meningkat. Kenaikan suhu udara tersebut menyebabkan pemuaian
gas di dalam tabung, sehingga dari ujung pipa dilatometer yang tercelup akan keluar
gelembunggelembung udara, dan ini menunjukkan bahwa udara di dalam dilatometer
memuai dan mendesak air hingga keluar dari pipa.
Pemuaian pada gas merupakan pemuaian volume, seperti halnya pemuaian pada
zat cair, sehingga secara matematis dinyatakan sebagai berikut.
𝑉 = 𝑉0(1 + 𝛾∆𝑡) (2.11)
Namun koefisien muai volume untuk semua jenis gas adalah sama, yaitu
, sehingga persamaan di atas menjadi :
(2.12)
Pemanfaatan sifat pemuaian pada gas adalah penggunaan termomter gas, yaitu
dengan memanfaaatkan perubahan volume gas pad atekanan tetap.
Pemuaian pada gas memenuhi tiga hukum fisika yaitu hukum Boyle, hukum
Charles atau hukum Gay-Lussac, dan hukum tekanan.
1) Hukum Boyle
Hukum Boyle menyatakan bahwa tekanan suatu massa tertentu gas pada suhu tetap
berbanding terbalik dengan volumennya. Secara matematis hukum Boyle dinyatakan
sebagai berikut.
𝑝𝑉 = 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 atau 𝑝1𝑉1 = 𝑝2𝑉2 (2.13)
Dengan : p = tekanakan gas; dan
V = volume ruang yang ditempati gas
2) Hukum Charles atau Gay-Lussac
9
Hukum Charles atau Gay-Lussac menyatakan bahwa pada tekanan tetap, volume gas
sebanding dengan suhunya. Secara matematis hukum Charles atau hukum Gay-
Lussac ini dinyatakan sebagai berikut.
atau (2.14)
atau (2.15)
Nama :
Kelompok :
Kode LKPD :
Tujuan:
Merancang, merangkai dan mengujicoba proyek teknologi yang menerapkan konsep pemuaian
panjang.
Tuliskan Rancangan Lampu Alarm Kebakaran yang akan dibuat, jelaskan fiturnya dan
mengapa rancangan nya demikian. Tambahkan gambar serta dimensinya
10
Mengapa Rancangan Demikian :
Berdasarkan alat yang dibagikan oleh guru, apakah rancangan mu mengalami perubahan?
Mengapa demikian?
…
…
Buatlah lampu alarm kebakaran sesuai rancangan. Ambil beberapa foto dan letakan di sini
Lakukan ujicoba pemuaian pada keping bimetal dan jawab pertanyaan berikut :
11
Lampiran 3. Instrumen Asesmen
Lampiran 3. Instrumen Tes Formatif
1. Jelaskan dan beri penjelasan contoh pemuaian zat padat, cair dan gas
Jawaban
1. Pemuaian zat padat : peristiwa bertambahnya panjang, lebar, atau volume suatu benda
padat karena adanya panas (kalor).
Contoh fenomena pemuaian zat padat yaitu: Memuainya rel kereta api saat siang hari
karena cuaca yang panas. Untuk itu, perlu dibuat celah pada sambungan rel kereta
api agar ada ruang untuk pemuaian sambungan rel.
2. Pemuaian zat cair : peristiwa bertambahnya volume benda cair karena adanya panas
(kalor). Zat cair tidak memiliki bentuk yang tetap, sehingga tidak dapat bertambah
panjang atau lebar.
Contoh fenomena pemuaian zat cair: Termometer suhu badan yang menggunakan air
raksa. Apabila suhu meningkat, volume air raksa yang berada di pipa kapiler ikut
meningkat. Suhu yang terukur dinyatakan oleh skala yang berimpit dengan
permukaan air raksa pada pipa kapiler.
3. Pemuaian zat gas: peristiwa bertambahnya volume gas karena adanya kenaikan suhu.
Gas yang tidak terlihat wujudnya dan tidak memiliki bentuk yang tetap tidak dapat
memuai secara panjang dan luas.
Contoh fenomena pemuaian zat gas: Balon yang telah ditiup dan berisi udara tiba-tiba
meletus saat cuaca panas. Hal ini terjadi karena gas di dalam balon memuai, sehingga
balon tidak mampu menahan tekanan gas. Ban mobil/ sepeda yang melaju di jalan saat
cuaca panas, tiba-tiba pecah karena gas di dalam ban memuai.
Diberikan Poin 10 jika jawaban lengkap 3 uraian.
Diberikan Poin 7 jika jawaban tidak lengkap contohnya
Diberikan Poin 5 jika uraian salah
Sebuah bimetal yang besar koefisien muai panjang A 0,000019/oC, dan B 0,000012/oC,
maka yang terjadi pada bimetal adalah …
Jawaban:
Dua buah bimetal tersusun oleh logam A, B,C. Ketika dipanaskan keduanya melengkung
dengan arah tampak seperti gambar berikut!
12
Diberikan Poin 10 jika jawaban benar.
Diberikan Poin 5 jika tidak lengkap
3. Selembar baja pada suhu 20°C memiliki ukuran seperti pada gambar. Jika koefisien muai
panjang baja 10-5 °C-1 maka pertambahan luas pada suhu 60°C adalah…
Jawaban
2 cm
Diketahui
Panjang baja = 40 cm
2 cm
Lebar baja = 20 cm
Koefisien muai luas (𝛽) = 2 x koefisien muai panjang (2𝛼) = 2 x 10-5 °C-1
Jawab:
∆𝐴 = (2 x 10-5)(800)(40) = 0,64 cm
4. Sebuah bejana aluminium 2000 cm³, diisi air penuh pada suhu awal 0°C. Kemudian bejana
ini dipanaskan sampai suhunya menjadi 90°C. Jika koefisien muai panjang aluminium 24
x 10-6 (°C)-1 dan koefisien muai volume air 6,3 x 10-4 (°C)-1, volume air yang tumpah
adalah….
Jawaban
Diketahui :
13
Volume awal bejana aluminium dan air (Vo) = 2000 cm³ = 2 x 103 cm³
Suhu awal bejana aluminium dan air (T₁) = 0°C
Suhu akhir bejana aluminium dan air (T) = 90°C
Koefisien muai panjang aluminium (𝛼 ) = 24 x 10-6 (°C)-1
Koefisien muai volume aluminium (𝛾) = 3α = 3 (24 x 10-6 (°C)-¹) = 72 x 10-6 °C-1
Koefisien muai volume air (7) = 6,3 x 10-4 (°C)-1
Jawab
V = V0 + 𝛾 V0 ∆T
V-V₁ = 𝛾 V0 ∆T
∆V= 𝛾 V0 ∆ T
= (72 x 10-6)(2 x 10³)(90)
= 12960 x 10-3
= 12,960 cm³
Perubahan volume air lebih besar daripada bejana aluminium sehingga sebagian air
tumpah.
5. Sebatang logam dipanaskan sehingga suhunya 80°C panjangnya menjadi 115 cm. Jika
koefisien muai panjang logam 3.103 °C1 dan suhu mula-mula logam 30°C, maka panjang
mula-mula logam adalah....
Jawaban
Diketahui
14
Suhu awal (T1) = 30°C
Jawab :
L = Lo + ∆L
L = Lo + α Lo ∆T
L = Lo (1+ α ∆T)
115 = Lo (1 + 0,15)
115 = Lo (1,15)
Lo = 115/1,15
Lo = 100 cm
1.
2.
....
15
Rubrik Asesmen Presentasi
Indikator Kriteria Penilaian
No.
Penilaian Kurang Cukup Baik Sangat Baik
1 Sistematika Materi Materi Materi Materi
Presentasi presentasi presentasi presentasi presentasi
diajukan diajukan diajukan diajukan secara
secara tidak secara kurang secara runtut runtut dan
runtut dan runtut dan tetapi kurang sistematis
tidak tidak sistematis
sistematis sistematis
2 Penggunaan Menggunakan
Menggunakan Menggunakan
bahasa bahasa yang Menggunakan
bahasa yang bahasa yang
baik, kurang bahasa yang
baik, kurang baik, baku,
baku, dan baik, baku dan
baku, dan tetapi kurang
tidak terstrukutur
terstrukutur terstrukutur
terstrukutur
3 Kejelasan Artikulasi Artikulasi jelas,
Artikulasi Artikulasi
menyampaikan kurang jelas, suara terdengar,
kurang jelas, jelas, suara
suara tidak bertele-
suara tidak terdengar,
terdengar, tele
terdengar, tetapi bertele-
tidak bertele-
bertele-tele tele
tele
4 Komunikatif Lebih banyak
menatap
Lebih banyak
audiens saat
lebih banyak menatap
menjelaskan
Membaca menatap audiens saat
dari pada
catatan catatan saat menjelaskan
catatan, dan
sepanjang menjelaskan dari pada
menggunakan
menjelaskan dari pada catatan, tanpa
gestur yang
audiens ada gestur
membuat
tubuh
audiens
memperhatikan
5 Kebenaran Menjelaskan 1 Menjelaskan 2 Menjelaskan 3 Menjelaskan
Konsep dari 4 konsep dari 4 konsep dari 4 konsep seluruh konsep
esensial esensial esensial esensial dengan
dengan benar dengan benar dengan benar benar
Penilaian
No. Indikator Penilaian
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
16
A Perencanaan
1 Persiapan alat dan bahan
2 Rancangan:
a. Gambar rancangan
b. Alur kerja dan deskripsi
c. penggunaan alat
B Hasil Akhir (produk)
3 Bentuk fisik
4 Inovasi alat
C Laporan
5 Laporan dibuat dengan kriteria:
a. Kebermanfaatan laporan
b. Sistematika laporan
c. Penulisan kesimpulan
Keterangan: * berilah tkalian check (√) pada kolom yang sesuai.
17
rancangan tidak dapat sesuai dapat
dan digunakan rancangan digunakan
tidak dapat tetapi dapat
digunakan digunakan
4 Inovasi alat Alat dibuat Alat dibuat Alat dibuat Alat dibuat
dari dari dari bahan dari bahan
bahan yang bahan yang yang ada di yang ada di
ada di ada lingkungan lingkungan
lingkungan di sekitar dan sekitar,
sekitar tetapi lingkungan menarik desain
desain tidak sekitar menarik dan
menarik tetapi lain daripada
desain yang lain
kurang (desain
menarik baru)
C Laporan
5 Laporan dibuat dengan Menyusun Sistematika Sistematika Sistematika
kriteria: laporan, laporan laporan laporan
a. Kebermanfaatan tetapi tidak sesuai sesuai sesuai
laporan ada kriteria dengan dengan dengan
b. Sistematika yang kriteria, kriteria, kriteria, isi
laporan terpenuhi isi laporan isi laporan laporan
c. Penulisan kurang kurang bermanfaat
kesimpulan bermanfaat bermanfaat dan
dan dan kesimpulan
kesimpulan kesimpulan sesuai.
tidak sesuai sesuai
18
Kabel
Mancis
Hoder + baterai Keping bimetal
Lilin
Lampu
Fitting
Baut
Contoh Produk
19
Glosarium
Pemuaian : sebuah peristiwa memuainya sebuah zat karena peningkatan suhu yang terjadi
Pemuaian zat padat : peristiwa bertambahnya panjang, lebar, atau volume suatu benda
padat karena adanya panas (kalor).
Pemuaian zat cair : peristiwa bertambahnya volume benda cair karena adanya panas
(kalor). Zat cair tidak memiliki bentuk yang tetap, sehingga tidak dapat bertambah panjang
atau lebar.
Pemuaian zat gas : peristiwa bertambahnya volume gas karena adanya kenaikan suhu. Gas
yang tidak terlihat wujudnya dan tidak memiliki bentuk yang tetap tidak dapat memuai
secara panjang dan luas.
Koefisien muai panjang suatu zat : angka yang menunjukkan pertambahan panjang zat
apabila suhunya dinaikkan 1° C.
Hukum Boyle : tekanan suatu massa tertentu gas pada suhu tetap berbanding terbalik
dengan volumennya.
Hukum Gay-Lussac : pada tekanan tetap, volume gas sebanding dengan suhunya.
Hukum tekanan : pada volume tetap tekanan suatu massa gas tertentu sebanding dengan
suhunya. Secara matematis hukum