Informasi Umum
Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri
Mata Pelajaran Fisika
Jenjang / Kelas / Fase SMA / 11 / F
Tahun Pelajaran 2023/2024
Semester 2 (Dua) / Genap
Materi Pokok Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu 18 JP (45 Menit) / 3 Pertemuan (6 JP)
Penyusun Kelompok 5
Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran Menganalisis wujud zat, karakteristiknya, dan perilakunya
ketika menerima atau melepas kalor serta jenis-jenis
perpindahan kalor dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Elemen CP yang dituju Pemahaman Sains dan Keterampilan Proses.
Pemahaman Bermakna Melalui kegiatan eksperimen, simulasi, dan diskusi peserta
didik dapat menganalisis : Suhu, Pemuaian, Kalor jenis,
Kapasitas kalor, Perubahan wujud, Jenis-jenis
perpindahan kalor (konduksi dan konveksi), dan
penereapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Komponen Pemahaman Sains Menganalisis konversi termometer sebagai satuan
pengukur suhu
Menyajikan hasil percobaan tentang suhu baik lisan
maupun tulisan secara sistematis
Komponen Keterampilan Proses Melakukan percobaan pengukuran suhu
Mengumpulkan data percobaan pengukuran suhu
Persiapan Pembelajaran Siapkan terlebih dahulu bahan untuk demonstrasi
Siapkan materi dalam slide/ppt
Siapkan gambar/video yang akan disajikan dalam
kegiatan pembuka
Siapkan terlebih dahulu LKPD dalam bentuk cetak
Link ebook :
https://heyzine.com/flipbook/2d87edf557.html
Link Video pembelajaran:
https://www.youtube.com/@profesordotcom
MODUL AJAR SUHU DAN KALOR
KODE MODUL : FISIKA JAYA
IDENTITAS UMUM
Nama Penulis : Kelompok 5
Tahun Jenjang Kelas Perkiraan Model Alokasi Jumlah
Penyusunan Jumlah Pembelajaran Waktu Pertemuan
: 2023 FASE Siswa
F SMA XI 36 Tatap Muka 2 JP 1 X 2 JP
(Alternatif PJJ
pada Catatan)
Asal Institusi : Universitas Mulawarman
Kata Kunci: Pertukaran kalor, perubahan wujud
TUJUAN PEMBELAJARAN
11.5. Menganalisis wujud zat, karakteristiknya, dan perilakunya ketika menerima atau melepas
kalor serta jenis-jenis perpindahan kalor dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
PEMAHAMAN BERMAKNA :
Melalui kegiatan eksperimen, simulasi, dan diskusi peserta didik dapat menganalisis tentang:
Suhu, Pemuian, Kalor jenis, Kapasitas kalor, Perubahan wujud, Jenis-jenis perpindahan kalor:
konduksi, konveksi, dan penerapnnya dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran yang menjadi prasyarat bagi kegiatan dalam modul ini.
11.4 Menerapkan prinsip hidrostatika, hukum Pascal, hukum Archimedes, Persamaan
Kontinuitas dan Bernoulli
Pertanyaan Pemantik: 1. Bagaimana hubungan antara suhu dengan perubahan wujud benda?
Kegiatan Pembelajaran
Persiapan Pembelajaran
1. Siapkan terlebih dahulu bahan untuk demonstrasi
2. Siapkan materi dalam slide/ppt
Pembukaan
1. Membuka kegiatan Membaca do’a dan menunjukkan 5 menit
pembelajaran dengan kehadiran
mengkondisikan peserta
didik untuk belajar,
membaca do’a, dan
mendata kehadiran peserta
didik
2 Cair
3 Gas
D. Pertanyaan
Faktor apa yang mempengaruhi wujud zat?
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
E. Kesimpulan
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................
LAMPIRAN-MATERI
KALOR
1. Pengertian Kalor
Jika gelas berisi air dingin dicelupkan sebagian ke dalam bak berisi air panas, ketika
kita sentuh air di dalam gelas akan terasa lebih panas dari sebelumnya. Air di dalam gelas
mengalami kenaikan suhu, sedangkan air panas di dalam bak mengalami penurunan suhu.
Hal ini menunjukkan terjadinya perpindahan energi dari benda bersuhu lebih tinggi (Air
panas) ke benda bersuhu lebih rendah (air dingin). Perpindahan energi secara alami selalu
terjadi dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah.
https://gurune.net/wp-content/uploads/2020/02/kalor.jpg?is-pending-load=1
Energi yang berpindah disebut kalor. Dengan demikian kalor dapat didefinisikan
sebagai energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya
lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan. Atau dengan kata lain kalor adalah sesuatu
yang mengalir dari benda panas ke benda lebih dingin untuk menyamakan suhunya.
Besarnya kalor dilambangkan dengan huruf Q dan dalam Satuan Internasional (SI) memiliki
satuan Joule(J).
2. Kalor Jenis(c)
Kalor jenis adalah sifat khas suatu zat yang menunjukkan kemampuannya untuk
menyerap kalor. Kalor jenis dapat didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 kg suatu zat sebesar 1 K atau 1 o C. Zat yang kalor jenisnya tinggi
mampu menyerap lebih banyak kalor untuk kenaikan suhu yang rendah. Air adalah zat yang
paling tinggi kalor jenisnya di antara zat-zat lainnya.
c = 𝑄𝑚 𝛥𝑇
dengan:
Q = kalor yang dibutuhkan(J)
m = massa zat(kg)
ΔT = perubahan suhu gas
c = kalor jenis zat (J/kg K)
Satu kilogram (kg) air memerlukan tambahan energi 4180 J untuk menaikkan suhunya 1 K.
3. Kapasitas Kalor (C)
Pada pengertian kalor jenis, kata jenis berarti per satuan massa. Kadang-kadang untuk
benda tertentu, faktor massa dan kalor jenis(m c) dipandang sebagai satu kesatuan. Faktor
ini diberi nama kapasitas kalor.
Kapasitas kalor benda adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
sebesar 1oC atau 1oK.
C = 𝑄𝛥𝑇 atau Q = C ΔT
C=mc
C adalah kapasitas kalor (J/K)
4. Pertukaran Kalor
Ketika kita hendak mendinginkan secangkir teh panas, yang dapat kita lakukan salah
satunya adalah menambahkan air dingin ke dalam cangkir berisi teh panas tersebut. Dalam
pencapuran ini, tentulah air panas(teh) melepaskan energi sehingga suhunya turun dan air
dingin menerima energi sehingga suhunya naik.
Jika pertukaran kalor hanya terjadi antara air panas dan air dingin (tidak ada
kehilangan kalor ke udara sekitar dan ke cangkir), sesuai prinsip kekekalan energi, yaitu:
kalor yang dilepaskan oleh air panas (Qlepas) sama dengan kalor yang diterima air dingin
(Qterima).
Qlepas = Qterima
Kekekalan energi pada pertukaran kalor pertama kali diukur oleh Joseph Black(1728-1799)
dikenal sebagai Asas Black.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter
umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Kalorimeter menggunakan
teknik pencampuran dua zat di dalam suatu wadah. Jika kalor jenis suatu zat diketahui, kalor
jenis zat lain yang dicampur dengan zat tersebut dapat dihitung. Pada dasarnya kalorimeter
didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana kalorimeter dan menghindari
pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.
5. Perubahan Wujud Zat
Perubahan suhu yang terjadi pada suatu zat dapat mengakibatkan terjadinya perubahan
wujud zat. Jika es dipanasi(diberi kalor), beberapa waktu kemudian es berubah wujud
menjadi air, dan selanjutnya air berubah wujud menjadi uap. Demikian pula jika uap air
didinginkan, beberapa waktu kemudian uap air menjadi air, dan selanjutnya air akan
berubah wujud menjadi es.
Melebur adalah perubahan wujud dari padat menjadi cair. Membeku adalah perubahan
wujud dari cair menjadi padat. Menguap adalah perubahan wujud dari cair menjadi gas.
Mengembun adalah perubahan wujud dari gas menjadi cair. Menyublim adalah perubahan
wujud dari padat langsung menjadi gas(tanpa melalui wujud cair); deposisi adalah kebalikan
dari menyublim, yakni langsung dari wujud gas ke wujud padat.
Pada saat melebur, zat memerlukan kalor meskipun tidak mengalami kenaikan suhu.
Titik lebur adalah suhu pada waktu zat melebur. Kalor yang diperlukan untuk mengubah
wujud 1 kg zat padat menjadi zat cair dinamakan kalor laten lebur atau kalor lebur. Kalor
yang dilepaskan pada waktu zat membeku dinamakan kalor laten beku atau kalor beku.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa untuk zat yang sama, kalor lebur = kalor beku.
https://www.bing.com/images/search?q=Zat+Dan+Kalor&FORM=IRTRRL
Besarnya kalor karena perubahan wujud dinyatakan dalam persamaan:
Q = mL
L adalah kalor Laten (kalor lebur atau kalor beku)
Glosarium
Kalor bentuk energi yang bergerak dari suatu benda pada suhu tinggi ke benda pada suhu lebih
rendah jika kedua benda tersebut saling bersentuhan
Kalor jenis sifat khas suatu zat yang menunjukkan kemampuannya untuk menyerap kalor
Kalorimeter alat yang digunakan untuk mengukur kalor
Kapasitas kalor banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar 1° C atau 1°
K