PERPINDAHAN KALOR
TAHUN 2021
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pembelajaran materi Suhu dan Kalor dengan menggunakan model Problem Based Learning
diharapkan peserta didik dengan percaya diri dapat menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-
hari sesuai dengan kajian teori dari berbagai sumber belajar. Melalui model Problem Based Learning peserta didik
juga diharapkan dengan jujur dan objektif, serta mampu bekerja sama dalam melakukan diskusi dan pengamatan
tentang konsep perpindahan kalor.
1. Kegiaatan Pembelajaran
Pertemuan ke-/Topik Materi
Tahapan
Pertemuan ke 3/ Konsep kalor
Salam, berdoa, presensi peserta didik, menyiapkan pererta didik dan motivasi, apersepsi,
Pendahuluan
menyampaikan tujuan, dan menjelaskan garis besar kegiatan.
Model Pembelajaran Problem Based Learning:
1. Orientasi peserta didik terhadap masalah
2. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Kegiatan Inti
3. Membimbing penyelidikan individual dan kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Menyusun simpulan, refleksi/umpan balik, mendiskusikan tugas, menjelaskan rencana
Penutup
pertemuan berikutnya.
Media/ Alat& Media : WhatsApp, Powerpoint,Youtube, Zoom, Lembar Kerja Peserta
bahan/ Didik Alat dan bahan : Smartphone, Laptop/PC, alat dan bahan percobaan
Sumber Sumber Belajar : Video Pembelajaran
belajar (https://drive.google.com/file/d/1dFnkKpDywLKW6Iy5csK_ARaraF
GCeBmu/view?usp=sharing), e-modul, sumber lain yang relevan
E. Penilaian Hasil Belajar
1. Sikap : observasi dan dituliskan dalam jurnal pengamatan sikap
2. Pengetahuan : soal pilihan ganda pada google form ( https://forms.gle/vJHqpKvHeUmdjUqv6)
3. Keterampilan : observasi kinerja pada kegiatan diskusi
Pekalongan, Mei 2021
Kepala SMP Negeri 2 Doro Guru IPA
IPK Pengayaan:
3.4.9 Menganalisis karakteristik perpindahan
kalor secara konduksi,konveksi, dan
radiasi
3.4.10 Menganalisis hubungan antara konsep
perpindahan kalor dengan peristiwa
sehari-hari
4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki IPK Penunjang:
pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud 4.4.3 Menunjukkan contoh peristiwa
benda serta perpindahan kalor perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-
hari
IPK Inti
4.4.4 Melakukan diskusi kelompok tentang
perpindahan kalor dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
IPK Pengayaan:
4.4.5 Mempresentasikan hasil analisis diskusi
kelompok tentang perpindahan kalor dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Lampiran 2. RPP 3.4 dan 4.4 Suhu dan Kalor
Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan ke-3 : Model Problem Based Learning
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan 10 menit
1. Guru memulai pelajaran tepat pada waktunya dengan menyapa dan memberi salam
kepada peserta didik melalui grup kelas pada Whatsapp (PPK- Integritas)
2. Guru memposting bahan ajar dan link zoom meeting di grup Whatsapp
3. Guru mempersiapkan peserta didik dengan mengucapkan salam, berdoa, dan
mengecek kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin melalui zoom meeting.
(PPK- Religius, Integritas)
4. Guru mengaitkan materi hari ini dengan materi yang telah dipelajari peserta didik
pada pertemuan sebelumnya, yaitu tentang konsep kalor
5. Guru memberikan apersepsi dan motivasi peserta didik
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
7. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan dipelajari
8. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan dan teknik penilaiannya
9. Peserta diminta untuk mengemukakan apa yang sudah mereka ketahui
mengenai perpindahan kalor.
(4C-Communication, 4C-Creative)
Kegiatan Inti 10 menit
Fase 1. Orientasi peserta didik pada terhadap masalah
10. Peserta didik mengamati video tentang perpindahan kalor yang ditampilkan
pada layar powerpoint (saintifik, mengamati)
11. Peserta didik menyimak beberapa permasalahan terkait penerapan konsep
perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari (saintifik, mengamati)
12. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang beberapa keterangan kunci
yang terdapat pada masalah tersebut. (Saintifik-Menanya) dan (4C-
Comunication)
4. Perpindahan kalor
Kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Bagaimanakah caranya?
a. Konduksi
Konduksi merupakan perpindahan kalor melalui sebuah zat tanpa di sertai
perpindahan partikel-partikel zat. Perhatikan gambar di samping!
Benda yang jenisnya berbeda memiliki kemampuan menghantarkan panas
secara konduksi (konduktivitas) yang berbeda pula. Bahan yang mampu
menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor. Bahan yang
menghantarkan panas dengan buruk disebut isolator
Jumlah kalor yang dipindahkan per satuan waktu, secara matematis dituliskan:
𝑄
𝑘 𝐴 ∆𝑇
=𝐻
t 𝐿
=
b. Konveksi
Arus konveksi dapat kamu temui di pantai, berupa angin laut dan angin darat.
Siang hari daratan lebih cepat panas daripada lautan (kalor
jenisnya kecil), udara di atas daratan ikut panas dan bergerak naik,
diganti udara dari lautan. Terjadilah angin laut.
Malam hari Daratan lebih cepat mendingin daripada
lautan, udara di atas lautan lebih hangat dan bergerak naik, diganti
udara dari daratan. Terjadilah angin darat.
Peristiwa perpindahan kalor yang disertai perpindahan massa atau
perpindahan partikel partikel zat perantaranya disebut dengan
aliran kalor secara konveksi. Laju kalor secara konveksi , secara e
Gambar proses terjadinya angin darat dan
angin laut
c. Radiasi
Bayangkan saat kamu berjalan di tengah hari yang
cerah. Kamu merasakan panasnya matahari pada
mukamu. Bagaimana kalor dari matahari dapat
sampai ke wajahmu? Bagaimana kalor dapat
melalui jarak berjuta-juta kilometer dan melewati
ruang hampa? Dalam ruang hampa tidak ada materi
yang
memindahkan kalor secara konduksi dan konveksi. Jadi perpindahan kalor dari matahari sampai ke bumi
dengan cara lain. Cara ini disebut dengan radiasi. Besar laju aliran kalor secara matematis dirumuskan :
P = 𝑒𝜎𝐴𝑇4
Dengan P = Daya yang diradiasikan (watt)
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus
: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑥4
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =
Kriteria
Apabila skor diperoleh < 2,40 maka nilai Kurang (K)
Apabila skor diperoleh 2,40 – 2,79 maka nilai Cukup (C)
Apabila skor diperoleh 2,80 – 3,19 maka nilai Baik (B)
Apabila skor diperoleh 3,20 - 4,00 maka nilai Sangat Baik (SB)
Contoh : Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir : 14 𝑥 4 = 2,8 dengan
20
kriteria Baik.
2) Sikap jujur
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Tidak menyontek dalam mengerjakan tugas
2 Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa adanya
3 Melaporkan data atau informasi apa adanya
4 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus
: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑥4
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =
Kriteria
Apabila skor diperoleh < 2,40 maka nilai Kurang (K)
Apabila skor diperoleh 2,40 – 2,79 maka nilai Cukup (C)
Apabila skor diperoleh 2,80 – 3,19 maka nilai Baik (B)
Apabila skor diperoleh 3,20 - 4,00 maka nilai Sangat Baik (SB)
Contoh :
Skor diperoleh 12, skor tertinggi 4 x 4 pernyataan = 16, maka skor akhir : 12 𝑥 4 = 3 dengan kriteria Baik.
16
3) Sikap Kerjasama
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 T e r l i b a t a k t i f d a l a m diskusi kelompok
2 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
3 Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok yang mengalami
kesulitan
4 Rela berkorban untuk teman lain
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus
: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑥4
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =
Kriteria
Apabila skor diperoleh < 2,40 maka nilai Kurang (K)
Apabila skor diperoleh 2,40 – 2,79 maka nilai Cukup (C)
Apabila skor diperoleh 2,80 – 3,19 maka nilai Baik (B)
Apabila skor diperoleh 3,20 - 4,00 maka nilai Sangat Baik (SB)
Contoh :
Skor diperoleh 12, skor tertinggi 4 x 4 pernyataan = 16, maka skor akhir : 12 𝑥 4 = 3 dengan kriteria Baik
16
b. Penilaian keterampilan : observasi kinerja pada kegiatan diskusi
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Kemampuan menyampaikan pendapat
2 Kemampuan memberikan argumentasi
3 Kemampuan memberikan kritik
4 Kemampuan mengajukan pertanyaan
5 Kemampuan menggunakan bahasa yang baik
6 Kelancaran berbicara.
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus
: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑥4
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =
Kriteria
Apabila skor diperoleh < 2,40 maka nilai Kurang (K)
Apabila skor diperoleh 2,40 – 2,79 maka nilai Cukup (C)
Apabila skor diperoleh 2,80 – 3,19 maka nilai Baik (B)
Apabila skor diperoleh 3,20 - 4,00 maka nilai Sangat Baik (SB)
Contoh :
Skor diperoleh 18, skor tertinggi 4 x 6 pernyataan = 24, maka skor akhir : 18 𝑥 4 = 3 dengan kriteria Baik.
24
c. Penilaian Pengetahuan : Pemberian tugas berupa soal pilihan ganda di Google Form
Kompetensi Dasar Indikator Pencapai Btk Level No
Indikator soal
Kompetansi soal Soal Soal
Menganalisis 3.4.5 Mengidentifikasi Disajikan beberapa
konsep suhu, macam-macam pernyataan tentang
pemuaian, kalor, perpindahan perpindahan kalor, peserta PG C1 1
perpindahan kalor, kalor didik dapat menyebutkan
dan penerapannya macam-macam perpindahan
dalam kehidupan kalor
sehari-hari 3.4.6 Menganalisis Disajikan ilustrasi, peserta
termasuk karakteristik didik dapat menentukan PG
mekanisme C3 2
perpindahan proses perpindahan kalor
menjaga kestabilan kalor secara yang terjadi.
suhu tubuh pada konduksi,konvek Disajikan beberapa contoh
manusia dan hewan si, dan radiasi peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari, peserta didik PG C4 3
dapat memilih yang
termasuk perpindahan kalor
secara konveksi
3.4.7 Menganalisis Diberikan contoh peristiwa
hubungan antara sehari-hari, peserta didik
konsep dapat menganalisis PG C4 4
perpindahan kalor hubungan peristiwa tersebut
dengan peristiwa dengan konsep perpindahan
sehari-hari kalor
Diberikan contoh alat dalam
kehidupan sehari-hari,
peserta didik dapat PG C5 5
menghubungkan jenis
perpindahan kalor dan cara
menghambatnya.
PERPINDAHAN KALOR
1. ………………………………………….
2. ………………………………………….
3. ………………………………………….
4. ………………………………………….
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pembelajaran materi Suhu dan Kalor dengan menggunakan model
Problem Based Learning diharapkan peserta didik dengan percaya diri dapat
kajian teori dari berbagai sumber belajar. Melalui model Problem Based Learning
Teori Dasar
Perpindahan Kalor
Kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Proses perpindahan kalor ini dapat terjadi dengan cara konduksi, konveksi dan
radiasi.
1. Konduksi
2. Konveksi
3. Radiasi
Bagaimana hal
tersebut bisa terjadi? apa yang dapat Gambar tangan mengaduk mie dengan sendok/garpu
Silahkan kalian membentuk kelompok yang terdiri atas 4 peserta didik, kemudian
kalian ikuti petunjuk dan kegiatan pembelajaran yang ada di LKPD dengan
1. Perhatikan gambar.
2. Amati video pada link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=kAFXhuJBBGA
3. Berdasarkan hasil pengamatan gambar dan video, peristiwa apakah yang terjadi?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
4. Mengapa ketika batang besi dipanaskan tangan kita akan merasakan
panas?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
https://www.youtube.com/watch?v=hs1WB84xz4k&t=10s
3. Berdasarkan gambar dan pengamatan video di atas peristiwa apakah yang terjadi?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
4. Bagaimana proses perpindahan kalor yang terjadi pada saat memasak air?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
5. Sebutkan contoh perpindahan kalor secara konveksi dalam kehidupan sehari-hari!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
7. Sebutkan salah satu cara mengahambat atau mengurangi perpindahan kalor secara konveksi!
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
https://www.youtube.com/watch?v=szmDfH6w-tU
3. Berdasarkan gambar dan pengamatan video di atas peristiwa apakah yang terjadi?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
5. Mengapa di siang hari kita merasakan tubuh kita terasa panas pada saat berada
di luar ruangan?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
tugas dari hasil saran dan kritik dari peserta didik lain.
2. Peserta didik diberi kesempatan bertanya bagi peserta didik yang masih merasa
Daftar Pustaka
Kementrian pendidikan dan Kebudayaan, 2016. Ilmu Pengetahuan Alam (edisi Revisi
2016). Jakarta : Kemdikbud
https://www.youtube.com/watch?v=szmDfH6w-tU https://www.youtube.com/watch?
v=kAFXhuJBBGA https://www.youtube.com/watch?v=hs1WB84xz4k&t=10s
Bagaimana pengaruh
kalor pada suatu
benda??
APERSEPSI
Perpindahan
Kalor Presentasi Penguatan dan
Permasalahan hasil penarikan kesimpulan
diskusi
Diskusi
Mengamati Kelompok
video
Perpindahan Kalor
Tujuan Pembelajaran
Teknik Penilaian
Penilaian Pengetahuan : Soal Pilihan Ganda melalui
google form
1. Penilaian Keterampilan:
Observasi kinerja pada
kegiatan diskusi
Perpindahan Kalor
Bagaimana prinsip
perpindahan energi
Apa yang kalian ketahui
Pengetahuan tentang konduksi,
Awal konveksi dan radiasi?
Perpindahan Kalor
Orientasi pada
Perhatikan
video berikut
Perpindahan Kalor
Orientasi pada
Kelompok 1
Isma Fuaida, Tyas Setiowati,
Diana Aulia, Kiki
Hikmawati, Priska Dinda
Kelompok 3
Kelompok 2
Ayu Ningsih, Renita ,
Amelia,Rara , Rischa
Perpindahan Kalor
Penguatan Materi
Perpindahan Kalor
Konduksi
Konveksi
Radiasi
Perpindahan Kalor
Penguatan Materi
Partikel benda
Suhu benda semakin Gerak partikel
tidak berpindah
tinggi semakin cepat
Perpindahan Kalor
Konduktor
& Isolator
Besi Steroform
Perpindahan Kalor
Penguatan Materi
Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan pepindahan
partikel-partikel bendanya.
Contoh konveksi dalam kehiupan sehari-hari adalah proses memanaskan
air, terjadinya angin darat dan angin laut, Gerakan balon udara yang
naik turun
Perpindahan Kalor
Penguatan Materi
Radiasi
radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium atau
zat perantara.
Contoh radiasi dalam kehidupan sehari-hari antara lain, panas
matahari yang sampai ke bumi, menjemur pakaian, tubuh terasa
hangat ketika berada didekat api unggun, menetaskan telur
dengan lampu
Perpindahan Kalor
Contoh soal
Kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Secara alamiah perpindahan panas terjadi dari benda yang
bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah.
Perpindahan panas dapat terjadi melalui tiga cara yaitu
konduksi, konveksi dan radiasi
Konduksi atau hantaran adalah perpindahan panas melalui
bahan tanpa disertai perpindahan partikel-partikel penyusun
bahan tersebut
Konveksi atau aliran adalah perpindahan kalor yang disertai
dengan pepindahan partikel-partikel bendanya
Radiasi atau pancaran adalah perpindahan kalor
tanpa memerlukan medium atau zat perantara
Perpindahan Kalor
Penilaian
Harian KD 3.4
Terima Kasih
Lu’luatussakinah, S. Pd
SMP NEGERI 2 DORO
Disusun Oleh:
Lu’luatussakinah, S.Pd
Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan tahun
2021 Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Deskripsi Singkat ........................................................................................ 1
B. Relevansi ................................................................................................... 1
C. Petunjuk Belajar .......................................................................................... 1
ISI ....................................................................................................... 2
A. Capaian Pembelajaran .......................................................................... 2
B. Sub Capaian Pembelajaran .......................................................................... 2
C. Materi ........................................................................................... 2
1. Peta Konsep .......................................................................... 3
2. Pengertian Suhu .......................................................................... 4
3. Termometer .......................................................................... 4
4. Skala Suhu .......................................................................... 6
5. Kalor .......................................................................... 10
6. Pemuaian .......................................................................... 17
7. Perpindahan Kalor .......................................................................... 22
PENUTUP .................................................................................................... 28
A. Rangkuman ................................................................................................. 28
B. Tes Formatif ........................................................................................... 29
C. Daftar Pustaka ........................................................................................... 33
ii
PENDAHULUAN
A. Deskripsi singkat
Pandemi covid -19 sudah berlangsung kurang lebih satu tahun, tentunya kondisi ini tidak
boleh menjadi penghalang kita untuk terus belajar. Modul ini diharapkan menjadi salah satu
alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam kondisi pandemi saat ini.
Dalam modul ini,kita akan mempelajari tentang materi suhu dan kalor yang meliputi
termometer, skala suhu, pengaruh kalor pada zat, perpindahan kalor dan pemuaian zat.
B. Relevansi
Modul ini dikembangkan sebagai bahan ajar untuk menunjang pemahaman dan
pengetahuan peserta didik pada ilmu Fisika, khususnya pada materi suhu dan kalor. Setelah
mempelajari materi pada modul ini diharapkan peserta didik dapat menerapkan konsep dan
prinsip pada pokok bahasan suhu dan kalor dalam memecahkan permasalahan di kehidupan
sehari hari.
C. Petunjuk Belajar
Agar ilmu yang kita pelajari dapat membawa manfaat dan keberkahan dalam hidup kita,
mulailah sebelum mempelajari isi modul ini dengan berdoa kepada Tuhan YME. Kemudian,
ikuti petunjuk penggunaan modul ini sebagai berikut :
1. Pahami setiap konsep yang disajikan pada uraian materi yang disajikan dan contoh soal
pada setiap kegiatan belajar dengan baik dan cermat
2. Jawablah soal tes formatif yang disediakan pada tiap kegiatan belajar dengan cermat dan
teliti
3. Jika terdapat tugas untuk melakukan kegiatan praktek, maka bacalah terlebih dahulu
petunjuknya, dan bila terdapat kesulitan tanyakan pada guru
4. Pahami permasalahan yang diberikan dengan baik, dan diskusikan dengan teman
kelompok untuk mencari pemecahan dari permasalahan tersebut.
1
a. INTI INTI
A. Capaian Pembelajaran
1. Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
2. Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud
benda serta perpindahan kalor
B. Sub CapaianPembelajaran
Setelah mempelajari modul ini diharapkan dapat mencapai Sub Capaian Pembelajaran
sebagai berikut:
1. Menguasai pengertian, konsep, teori tentang suhu dan kalor;
2. Mengonversi suhu dalam berbagai termometer;
3. Menguasai pengertian, konsep, teori tentang pengaruh kalor terhadap zat;
4. Menguasai pengertian, konsep, dan teori tentang pengaruh kalor terhadap zat seperti:
pertambahan suhu, pemuaian zat dan perubahan wujud zat;
5. Dapat menentukan grafik perubahan suhu dan wujud zat jika pada zat itu diberikan kalor
yang berbeda;
6. Menguasai pengertian, konsep, teori tentang proses perpindahan kalor (konduksi,
konveksi, dan radiasi);
7. Menemukan contoh-contoh penggunaan kalor, perpindahan kalor dalam kehidupan
sehari- hari
8. Menerapkan konsep dan prinsip suhu dan kalor untuk memecahkan permasalahan dalam
kehidupan sehari hari.
C. Uraian Materi
thermog
Untuk alasan kepraktisan, seringkali kita menggunakan plastik untuk wadah makanan,
termasuk makanan bersuhu tinggi. Namun, hanya plastik tertentu yang aman digunakan
untuk wadah makanan panas. Plastik memiliki 7 jenis yang ditandai dengan adanya kode
pada plastik tersebut seperti ditunjukkan pada gambar 1. Plastik yang paling aman untuk
digunakan sebagai wadah makanan adalah plastik dengan kode nomor 5 atau kode PP.
Plastik ini tahan terhadap suhu tinggi. Bagaimana hubungan antara wadah yang kita gunakan
untuk menyimpan makanan, kaitannya dengan peristiwa perpindahan kalor?
Saat ini, deteksi dini virus corona kerap dilakukan dengan pemeriksaan suhu tubuh seseorang.
Bahkan, sejumlah fasilitas umum seperti bandara, perkantoran hingga pusat-pusat perbelanjaan
melakukan prosedur pengecekan suhu tubuh seseorang untuk pencegahan terkait penyebaran virus
covid-19. Pemeriksaan suhu tubuh yang dilengkapi dengan termometer inframerah genggam yang
dikenaldengan“termometer tembakatauthermogun”. Bagaimana prinsip kerja dari termometer?
Dua contoh peristiwa di atas menunjukkan beberapa contoh peristiwa yang berkaitan dengan suhu
dan kalor dalam kehidupan sehari-hari. Tampak jelas bahwa suhu dan kalor adalah besaran fisika
yang sangat penting dalam kehidupan kita maupun dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada
modul ini kita akanmembahas suhu dan kalor secara lebih ilmiah sehingga kita bisamemahami ilmu
dan teknologi, khususnya yang ada kaitannya dengan suhu dan kalor secara lebih baik.
1. Peta Konsep
3
2. Pengertian Suhu
Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis,
suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-
masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat getaran. Makin
tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
3. Termometer
Pada saat ada anggota keluarga kita yang demam, biasanya kita akan menempelkan tangan kita ke
tubuh orang tersebut. Apakah dengan menempelkan tangan kita seperti itu akan diketahui suhu
orang yang demam tadi? tentunya tidak. Tangan hanya bisa merasakan panas dan dinginnya benda
yang disentuh, tetapi tidak bisa mengukur besarnya suhu benda. Oleh karenanya diperlukan sebuah
alat ukur suhu yang disebut dengan Termometer. Prinsip dasar pembuatan termometer adalah
perubahan volume zat ketika dipanaskan (diberi kalor)
Jenis-jenis Termometer
a. Termometer zat cair
Secara umum, benda-benda di alam akan memuai (ukurannya
bertambah besar) jika suhunya naik. Kenyataan ini dimanfaatkan
untuk membuat termometer dari zat cair. Zat cair yang biasa
digunakan untuk mengisi termometer adalah air raksa dan alkohol.
Perhatikan gambar! Cairan terletak pada tabung kapilerdari kacayang
memiliki bagian penyimpan (reservoir).
Gb 4. Termometer alkohol
4
Ayo Berpikir
1. Mengapa air tidak digunakan untuk mengisi pipa Termometer?
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari Termometer Alkohol dan
Termometer raksa?
5
3) Termometer Gas
Prinsip kerja termometer ini adalah besar tekanan gas
dalam tabung tertutup dengan volume tetap. Nilai
tekanan yang di tunjukan termometer kemudian
dikonversi dengan suhu benda yang diukur.
Gb 8. Termometer gas
Tahukah kamu?
Binatang yang hidup di daerah dingin pada umumnya berbulu tebal. Bulu yang tebal
tersebut menjaga tubuh tetap hangat.
Unta mempunyai punuk yang berfungsi untuk menyimpan air sehingga tahan untuk
tidak minum selama berhari-hari dan menjaga agar suhu tubuh tidak panas.
Jenis tanaman di pantai berbeda dengan jenis taman di gunung karena suhu di pantai
lebih tinggi daripada suhu di puncak gunung
Dalam kurun waktu 100 tahun ini, suhu bumi sudah naik ± 2°C. Kenaikan ini
menyebabkan banyak masalah lingkungan, seperti iklim yang tidak menentu dan
cuaca ekstrim. Keadaan ini disebut pemanasan global.
4. Skala Suhu
Berapa suhu tubuh manusia sehat? Ya, kamu akan menjawab 37oC. Huruf C kependekan
dari Celcius, salah satu contoh satuan suhu atau skala suhu. Saat ini, dikenal beberapa skala
suhu, misalnya Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. Tidakkah kamu penasaran,
bagaimana membuat skala suhu pada termometer? Lakukan kegiatan berikut
6
Membuat Skala pada Termometer Zat Cair
Apa yang harus disiapkan?
7
Kegiatan di atas merupakan metode yang dilakukan untuk menentukan skala pada termometer.
Dengan cara demikian juga, Celcius, Fahrenheit, dan Reamur membuat skala termometer. Dua
peristiwa yang di atas sering digunakan sebagai acuan penetapan adalah peleburan es pada tekanan
satu atmosfer dan air mendidih pada tekanan satu atmosfer . Suhu peleburan es pada tekanan satu
atmosfer sering disebut titik tetap bawah dan suhu didih air pada tekanan satu atmosfer sering
disebut titik tetap atas.
𝑇𝑐 5
(𝑇𝐹 − 32) = 9
Maka
9
𝑇𝐹 = 𝑇𝑐 + 32
5
8
Berikut gambaran mengkonversi suhu pada 2 termometer yang berbeda secara umum dituliskan:
Ayo berpikir
Dengan cara yang sama, rumuskan konversi skala suhu yang lain, misalnya dari Celcius ke
Reamur, dari Fahrenheit ke Kelvin
Contoh soal
1. Tentukan 45oC =.....oF
Dengan menggunakan persamaan perbandingan suhu diperoleh
9
𝑇 = 9 𝑇 + 32 = 45 + 32 = 113°F
𝐹 5 𝑐 5
2. Tentukan 25oC =.....oR
Dengan menggunakan persamaan perbandingan suhu diperoleh
4
𝑇 = 4 𝑇 = 25 = 20°F
𝑅5𝑐5
Tahukah kamu?
Gabriel Daniel Fahrenheit (1686-1736) fisikawan Jerman, penemu skala pengukuran suhu
fahrenheit. Ia juga menjadikan pengukuran suhu termometer lebih akurat, dengan menggunakan
air raksa atau merkurium untuk menggantikan alkohol. Fahrenheit menetapkan 3 tingkatan suhu,
00F untuk titik beku es, garam, dan air, 320F untuk titik beku air murni, dan 960F untuk suhu normal
tubuh manusia. Ketiga tingkatan suhu ini dari terendah sampai tertinggi sama dengan -180, 00, dan
360 pada skala pengukuran suhu celcius. Berbagai percobaan selanjutnya membuktikan bahwa
suhu normal tubuh manusia adalah 98,6 0F atau 370C.
9
Ayo Berlatih
Ubahlah satuan suhu berikut:
1. 35°C =° F
2. -72 °R =............° C
3. 104°F =...........°R
4. 32°C =............K
5. Dua buah termometer X dan Y masing-masing mempunyai titik tetap atas 120 °X
dan 80 °Y. dan titik tetap bawah -20 °X dan 0 °Y. Pada saat termometer X
menunjukkan nilai 28 °X, maka termometer Ymenunjukkan nilai……
5. Kalor
Selanjutnya kita akan membahas tentang konsep energi kalor dan perubahan sifat zat ketika
menyerap atau melepas kalor. Kita akan mempelajari mengapa suhu benda meningkat jika
dipanaskan dan mengapa suhu menurun jika didinginkan. Apa yang terjadi pada zat tersebut
sehingga muncul sifat demikian? Mengapa justru tidak sebaliknya? Mengapa zat mengalami
perubahan wujut dari padat ke cair dan dari cair ke gas Ketika menyerap kalor yang cukup banyak?
Sebaliknya, mengapa terjadi perubahan wujud dari gas ke cair dan dari cair ke padat ketika zat
melepas kalor dalam jumlah yang cukup banyak? Mari kita mulai dengan memperhatikan peristiwa
(fenomena) berikut ini:
Ayo berpikir
1. Misalkan kita menyentuhkan dua benda, di mana satu benda memiliki suhu tinggi
dan benda lainnya memiliki suhu rendah Jika ditunggu cukup lama, maka apa yang
terjadi dengan suhu kedua benda?
2. Jika kita tempatkan air dingin di atas kompor yang menyala maka suhu air lama
kelamaan akan naik dan pada akhirnya mendidih pada suhu sekitar 100 oC
3. Jika air hangat dimasukkan dalam bagian pembeku (freezer) kulkas maka lama-
kelamaan suhu air menurun. Jika dibiarkan terus maka air membeku menjadi es
Bagaimana menjelaskan tiga peristiwa di atas secara ilmiah? Untuk maksud tersebut para ahli
fisika memperkenalkan satu jenis energi yang bernama kalor. Energi kalor tersebutlah yang
mempengaruhi suhu benda. Energi kalor dapat berpindah dari satu benda ke benda lain. Hubungan
kalor dengan suhu benda adalah:
a. Makin besar energi kalor yang dimiliki benda maka makin tinggi suhu benda
b. Energi kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah
1
Review
Dengan konsep energi kalor tersebut, bagaimana kalian menjelaskan ketiga
fenomena di atas?
Kegiatan 1
Membandingkan Energi Panas Benda
lingkungan.
Misalnya kamu memiliki segelas air dan seember besar air. Suhu keduanya sama, misalnya
50°C. Apakah energi panas yang dikandung air di dalam gelas tersebut sama dengan energi
panas yang kandung air seember?
1. Ambillah air 100 gram (100 mL), letakkan di dalam gelas beker, ukursuhunya.
2. Panaskan air itu dengan bantuan pembakar spiritus, ukur waktu yang diperlukan untuk
mencapai suhu 60°C.
3. Ulangi langkah 1 dan 2, untuk air 200 gram (200 mL) dengan pembakar spiritus yang sama.
Analisis:
Kenaikan suhu air berasal dari energi panas pembakar spiritus yang menyala. Berdasarkan data
pengamatanmu, buatlah keterkaitan antara massa dan sehu benda dengan energi panas yang
disimpan benda
1
Kegiatan 2.
Selain jumlah kalor, apa yang memengaruhi kenaikan suhu benda?
1. Siapkan 200 g minyak kelapa dan 200 g air!!
2. Ukur suhu mula-mula minyak kelapa. Kemudian, panaskan dan ukur waktu yang diperlukan untuk
mencapai 60oC!
3. Ulangi langkah 2, untuk air 200 g air dengan pembakar spiritus yang sama
Analisis
Berdasarkan data pengamatanmu, jawab permasalahan dalam penyelidikan ini!
Kegiatanmu menunjukkan bahwa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda hingga
suhu tertentu dipengaruhi juga oleh jenis benda. Besaran yang digunakan untuk menunjukkan hal
ini adalah kalor jenis.
Kalor jenis suatu benda didefinisika sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1
kg suatu zat sebesar 1 K. Kalor jenis ini menunjukkan kemampuan suatu benda untuk menyerap
kalor. Semakin besar kalor jenis suatu benda, semakin besar pula kemampuan benda tersebut
dalam menyerap kalor. Secara matematis dapat dituliskan:
𝑄
𝑐= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄 = 𝑚 𝑐 ∆𝑇
Dengan 𝑚 ∆𝑇
Kapasitas kalor suatu benda adalah jumlah kalor yang diperlukan atau dilepaskan jika suhu
benda tersebut dinaikkan atau diturunkan 1 K atau 1oC. Secara matematis dapat dirumuskan
sebagai berikut:
𝑄
𝐶 =𝐶 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐶 = 𝑚 𝑐
Dengan ∆𝑇
C = kapasitas kalor (JK-1) =
1
c. Kalor pada Perubahan Wujud Benda
Dalam kehidupaan kita sehari-hari kita sering mengamati terjadinya peristiwa perubahan
wujud zat, seperti ketika kita mau membuat es batu, maka kita memasukkan air ke dalam freezer
atau lemari es. Pada saat pagi hari ketika kita berjalan-jalan di lapangan, maka kaki kita akan
menyentuh rumput yang basah, itu juga salah contoh perubahan wujud yaitu mengembun. Untuk
membekukan air, dan untuk merubah gas menjadi air maka kalor akan dilepaskan.
Review
Berapa kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu 500 g air, dari suhu mulamula
20oC menjadi 100oC ?
Diskusikan:
1. Berilah contoh peristiwa peleburan, pembekuan,
penguapan, dan pengembunan! Apakah dalam peristiwa
tersebut memerlukan atau melepas kalor?
2. jelaskan mengapa ada titik air di bagian luar gelas yang diisi
es
Adakah hal yang dapat dipelajari pada peristiwa perubahan wujud? Lakukan kegiatan berikut.
2. Kemudian, panaskan gelas beker itu dengan pembakar spiritus, aduk dan ukur suhunya setiap
setengah menit, sampai 3 menit. Catat hasil pengukuranmu pada tabel data!
Analisis:
Berdasarkan data pengamatanmu, jawab permasalahan di atas! Bandingkan dan diskusikan dengan
hasil kelompok lain!
Berdasarkan kegiatanmu tersebut, tampak bahwa saat perubahan wujud, tidak terjadi
perubahan suhu. Kalor untuk mengubah wujud zat disebut kalor laten.
Kalor laten adalah kalor yang dibutuhkan benda untuk mengubah wujudnya per satuan
massa. Secara matematis
𝑄
𝐿= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄 = 𝑚 𝐿
�
1
Dengan L = kalor laten (J/kg)
Q = kalor yang dibutuhkan saat perubahan wujud (J)
m = massa zat (kg) Contoh soal
Berapakah kalor yang diperlukan untuk meleburkan 5 kg air dalam keadaan
beku (es), jika kalor lebur air tersebut 336000 J/kg? Pembahasan
Diketahui:
m = 5 kg
Les = 336000 J/kg Ditanyakan: Q ? Jawab
Berdasarkan persamaan kalor laten di atas, maka dapat dicari besar kalor
yang dibutuhkan pada peristiwa tersebut adalah
Q=mL
Q = 5. 336000 = 1,68 x 106 J
Gb 13. Es mencair dan proses mensoldier
d. Azas Black
Asas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan oleh Joseph Black. Bunyi Asas
Black adalah sebagai berikut: “Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang
suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebihrendah”.
Energi selalu kekal sehingga benda yang memiliki temperatur lebih tinggi akan melepaskan energi
sebesar QL dan benda yang memiliki temperatur lebih rendah akan menerima energi sebesar Q T dengan
besar yang sama. Secara matematis, pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
Q lepas = Q terima
Keterangan:
QLepas = jumlah kalor yang dilepaskan oleh zat (Joule)
QTerima = jumlah kalor yang diterima oleh zat (Joule)
Besarnya kalor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Q = m c ∆T.
Ketika menggunakan persamaan ini, perlu diingat bahwa temperatur naik berarti zat menerima kalor, dan
temperatur turun berarti zat melepaskan kalor
Contoh soal
Air bermassa 200 gram bersuhu 30°C dicampur air mendidih bermassa 100 gram dan bersuhu 90°C. (Kalor
jenis air = 1 kal.gram-1°C-1). Suhu air campuran pada saat keseimbangan termal adalah….
Pembahasan
1
Diketahui
m1 = 200 gram = 0,2 kg
T1 = 30oC
T2 = 100oC
m2 = 100 gram = 0,1 kg
c = 1 kal.gram-1°C-1
Ditanyakan
Tc= ..?
Jawab
Q lepas = Q terima
m2.c.ΔT =
m1.c.ΔT
0,1.(90 – Tc)=0,2 . (Tc – 30)
45-0,5 Tc = Tc -30
75 = 1,5 Tc
Tc = 50 oC
Ayo berdiskusi
Diskusikan pertanyaan berikut ini dengan teman satu kelompokmu
1. Apa beda suhu dan kalor?
2. Mengapa orang menggigil ketika kedinginan?
3. Jelaskan, bagaimana persamaan kalor untuk menaikkan suhu benda dan kalor
untuk mengubah wujud benda.
4. Berdasarkan Tabel 1, jika 1 kg benda-benda itu dipanaskan dengan menggunakan
nyala api yang sama, manakah yang paling lambat naik suhunya? Jelaskan!
5. Pada saat berolahraga, kamu mengubah energi kimiamakanan menjadi energi
untuk gerak serta energi panas. Pada saat itu, kamu berkeringat. Jelaskan,
mengapa dengan berkeringat suhu tubuhmu tetap stabil!
Latihan Soal
1. Kalor yang dibutuhkan oleh 3 kg zat untuk menaikkan suhunya dari 10 °C sampai
80°C adalah 9,45 kJ. Berapakah kalor jenis zat tersebut?
1
2. Sebongkah es dengan massa 100 gram memiliki suhu -10°C. Jika Es tersebut ingin
diubah menjadi air yang bersuhu 10°C, berapakah kalor yang harus diberikan?
(kalor jenis air = 4200 J/KgK, kalor jenis es = 2100 J/KgK, kalor lebur es = 336
KJ/Kg)
3. Air sebanyak 0,5 kg yang bersuhu 100°C dituangkan ke dalam bejana dari
aluminium yang memiliki massa 0,5 kg. Jika suhu awal bejana sebesar 25°C, kalor
jenis aluminium 900 J/kg°C, dan kalor jenis air 4.200 J/kg°C, maka tentukan suhu
kesetimbangan yang tercapai! (anggap tidak ada kaloryang mengalir ke
lingkungan)
6. Pemuaian
Jika kita melihat kereta api melintas. Kita dapat melihat rel sebagai jalannya. Rel kereta
api terlihat terpasang agak renggang, kenapa?. Pada siang hari sambungan rel akan nampak
menyatu antara bagian satu dengan lainnya. Dan pada malam hari sambungan tersebut
kembali nampak renggang. Hal itu sangat berkaitan dengan sifat pemuaian dan penyusutan
zat. Peristiwa pemuaian dan penyusutan terjadi pada zat padat, zat cair, dan gas. Jika suhu
benda naik, secara umum ukuran benda bertambah. Peristiwa ini disebut pemuaian.
1
a. Pemuaian Zat Padat
Pada umumnya benda atau zat padat akan
memuai atau mengembang bila di panaskan
dan menyusut bila di dinginkan. Mari
kitaperhatikan pemasangan kabel listrik.
Pemasangan kabel listrik dibuat kendor atau
agak kencang.Hal ini untuk memberi ruang jika
terjadi pemuaian pada siang hari yang
mengalami pemanasan Gb 15. Pemberian rongga pada pemasangan engsel jendela
Koefisien muai panjang atau koefisien muai linier didefinisikan sebagai perbandingan antara
pertambahan panjang zat dengan panjang mula-mula zat, untuk tiap kenaikan suhu sebesar satu
satuan suhu. Jika koefisien muai panjang dilambangkan dengan α dan pertambahan panjang ΔL,
panjang mula mula L0 dan perubahan suhu ΔT maka koefisien muai panjang dapat dinyatakan dengan
persamaan:
∆𝐿
𝛼=
𝐿 ∆𝑇
Sehingga satuan dari α adalah 1/K atau K-1. Dari persamaan di atas, diperoleh pula persamaan
berikut.
ΔL = α L ΔT dimana ∆L = Lt – L0
1
Lt – L0= αL0∆T
Lt = L0+ αL0∆T
Lt= L0 (1+ α∆T)
Keterangan:
Lt = panjang benda saat dipanaskan (m)
L0 = panjang benda mula-mula (m)
α = koefisien muai linear/panjang (/°C)
∆T = perubahan suhu (°C)
2) Muai Luas
Jika zat padat tersebut mempunyai 2 dimensi (panjang dan lebar), kemudian dipanasi tentu
baik panjang maupun lebarnya mengalami pemuaian atau dengan kata lain luas zat padat tersebut
mengalami pemuaian. Koefisien muai pada pemuaian luas ini disebut dengan koefisien muai luas
yang diberi lambang β. Analog dengan pemuaian panjang, maka jika luas mula-mula A0, pertambahan
luas ΔAdanperubahansuhuΔT,makakoefisienmuailuas dapatdinyatakandenganpersamaan:
∆𝐴
𝛽=
𝐴 ∆𝑇
Dari persamaan di atas, diperoleh pula persamaan berikut
ΔA = β A ΔT
Dimana∆A=At–A0, sehingga persamaan menjadi:
At – A0=
βA0∆T At =
A0+ βA0∆T At
= A0(1+ β∆T)
Nilai β= 2αsehingga persamaan diatas dapat juga ditulis sebagai berikut.
At = A0(1+ 2α∆T)
Keterangan:
At = luas benda saat dipanaskan
(m2) A0 = luas benda mula-mula
(m2)
1
Zat padat yang mempunyai bentuk ruang, jika dipanaskan mengalami pemuaian volum.
Koefisien pemuaian pada pemuaian volum ini disebut dengan koefisien muai volum atau koefisien
muai ruang yang diberi lambang γ. Jika volum mula-mula V0, pertambahan volum ΔV dan perubahan
suhu
ΔT, makakoefisienmuai volum dapat dinyatakan denganpersamaan:
∆𝑉
𝛾=
𝑉 ∆𝑇
Dari persamaan di atas, diperoleh pula persamaan berikut.
ΔV = ϒVo ΔT
Dimana ∆V = Vt – V0, sehingga menjadi:
Vt – V0 = γV0∆T
Vt = V0 + γV0∆T
Vt= V0 (1+γ∆T)
nilai γ = 3α sehingga persamaan diatas dapat juga ditulis sebagai berikut.
Vt = V0 (1+ 3α∆T)
Keterangan:
Vt = luas benda saat dipanaskan
(m3) V0 = luas benda mula-mula
(m3)
γ = 3α = koefisien muai volume (/°C)
∆T = perubahan suhu (°C)
Langkah-langkah Kegiatan:
1. Tuangkan air ke dalam panci hingga hampir penuh
2. Nyalakan kompor lalu letakkan panci di atasnya
3. Tunggu sampai air mendidih beberapa saat, terlihat air sebagian akan tumpah
2. Letakkan botol tersebut ke dalam ember kecil yang berisi air panas, amati perubahan
pada balon.
3. Letakkan botol tersebut ke dalam ember kecil yang berisi air dingin, amati perubahan
pada balon
Analisis : bagaimana pengaruh suhu terdapat peristiwa pemuaian di atas?
2
7. Perpindahan kalor
Kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Bagaimanakah caranya?
a. Konduksi
Saat kamu menyetrika, setrika yang
panas bersentuhan dengan kain yang kamu
setrika. Kalor berpindah dari setrika ke kain.
Perpindahan kalor seperti ini disebut
konduksi. Perhatikan mekanisme
perpindahan kalor secara konduksi pada
gambar disamping
Konduksi merupakan perpindahan kalor Gb 17. Proses perpindahan kalor secara konduksi pada logam
yang dipanaskan
melalui sebuah zat tanpa di sertai
perpindahan partikel-partikel zat karena adanya perbedaan (selisih) suhu suhu.
Benda yang jenisnya berbeda memiliki kemampuan menghantarkan panas secara konduksi
(konduktivitas) yang berbeda pula. Bahan yang mampu menghantarkan panas dengan baik
disebut konduktor. Bahan yang menghantarkan panas dengan buruk disebutisolator
1. Siapkan sendok kayu, sendok logam, dan sendok plastik yang berukuran hamper
sama.Tempelkan paku payung pada pegangan sendok-sendok tersebut dengan
menggunakanmentega!
2. Berdirikan sendok-sendok tersebut pada gelas beker atau panci. Jika mentega meleleh, paku
payung akan jatuh. Ramalkan urutan jatuhnya paku paying tersebut jika air panas dimasukkan ke
dalam gelas beker!
3. Masukkan air panas ke dalam gelas beker tersebut! Amatilah urutan jatuhnya paku payung!
Apakah tiap-tiap kelompok dalam kelasmu memperoleh hasil yang sama?
Analisis:
Berdasarkan data pengamatanmu, jawab permasalahan dalam penyelidikan ini!
Tahukah kamu?
2
Gambar disamping menunjukkan sebuah batang logam
yang salah satu ujungnya dipanaskan datas api sementara
ujung yang satu lagi dipegang tangan. Panas yang terjadi di
ujung logam yang dipanaskan di atas api dirasakan juga
oleh tangan yang memegang ujung logam yang lainnya. Ini
membuktikan adanya aliran kalor (panas) padalogam.
Gb 17. Memanaskan sebatang logam
Jumlah kalor yang dipindahkan per satuan waktu, secara matematis dituliskan:
𝑄
𝑘 𝐴 ∆𝑇
=𝐻
∆𝑇 𝐿
=
Dengan
H = jumlah kalor yang merambat tiap satuan waktu = laju aliran kalor (J s-1)
k = koefisien konduksi termal (J m -1s-1 K-1 )
A = luas penampang batang (m2)
L = panjang batang (m)
ΔT=perbedaansuhuantarakeduaujungbatang(K)
Contoh Soal
Batang logam dengan panjang 2 meter memiliki luas penampang 20 cm2 dan perbedaan suhu kedua
ujungnya 50°C. Jika koefisien konduksi termal 0,2 kal m -1 s-1 °C -1 tentukan laju aliran kalor !
Pembahasan
Diketahui :
L=2m
A = 20 cm2 = 20.10-4m2
k = 0, 2 kal m-1 s-1 °C -1
ΔT = 50oC
Ditanyakan
H = ...?
Jawab
H = k A ∆𝑇/𝐿
= 0,2. 20.10-4.50/2
= 0,01 kal s-1
2
b. Konveksi
Arus konveksi dapat kamu temui di pantai, berupa angin laut dan angin darat.
H = h A ΔT
Dengan
H = laju perpindahan kalor (J s-1)
h = koefisen konveksi termal (J s-1 m -2 K-1)
A = luas permukaan (m2)
ΔT = perbedaan suhu (K)
Contoh Soal
Suatu fluida dengan koefisien konveksi termal 0,01 kal m-1 s-1 oC-1, memiliki luas penampang
aliran 20 cm2. Jika fluida tersebut mengalir dari dinding yang bersuhu 100 oC ke dinding lainnya
yang bersuhu 20 oC dan kedua dinding sejajar, berapakah besar kalor yang dirambatkan ?
Pembahasan
Diketahui :
h = 0,01 kal m-1 s-1 oC-1
A = 20 cm2 = 20.10-4 m2
ΔT= 100 – 20 = 80 oC
Ditanyakan H = ...?
Jawab
H = hA ΔT
= 0,01 . 20.10-4 .80
= 1,6 . 10-3 kal s-1
2
Tahukah kamu
Gb 18. Oven dan hair driyer contoh alat penerapan perpindahan kalor
c. Radiasi
2
Tahukah kamu?
Bagaimana termos dapat mencegah perpindahan kalor baik secara konduksi,
konveksi ataupun radiasi?
latihan soal
3. Kemudian keduanya dipanasi hingga suhunya 100 oC. Jika α tembaga = 1,8 × 10-5/oC
dan γ air = 4,4 × 10-4/ oC. Berapa volume air yang tumpah saat itu?
4. Gas dalam ruang tertutup mempunyai tekanan 1 cmHg. Jika kemudian gas
tersebut ditekan pada suhu tetap sehingga volum gas menjadi 1/4 volum mula-
mula, berapa tekanan gas yang terjadi?
2
PENUTUP
A. Rangkuman
1. Suhu merupakan derajat panas atau dingin yang dirasakan indera. Alat yang biasa digunakan
untuk pengukur suhu dinamakan termometer.. Terdapat 4 skala suhu yang digunakan pada
termometer dintaranya Celcius (oC), Reamur (oR), Fahrenheit (oF) dan Kelvin(K)
2. Kalor merupakan proses transfer energi dari suatu zat ke zat lainnya dengan di ikuti perubahan
suhu
3. Kalor jenis suatu benda didefinisika sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu 1 kg suatu zat sebesar 1 K. Kalor jenis ini menunjukkan kemampuan suatu benda untuk
menyerap kalor
4. Kapasitas kalor suatu benda adalah jumlah kalor yang diperlukan atau dilepaskan jika
suhu benda tersebut dinaikkan atau diturunkan 1 K atau 1o oC. Secara matematis dapat
dirumuskan sebagai berikut:
5. Bunyi Asas Black adalah sebagai berikut. “Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang
dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang
suhunya lebih rendah”. Q lepas = Q terima
6. Pemuaian Zat Cair Pada zat cair hanya mengalami pemuaian volume,.
7. Pemuaian zat padat
a. Muai Panjang
Pemuaian panjang disebut juga dengan pemuaian linier. Pemuaian panjang zat padat
berlaku jika zat padat itu hanya dipandang sebagai satu dimensi (berbentuk garis)
b. Muai Luas
Jika zat padat tersebut mempunyai 2 dimensi (panjang dan lebar), kemudian dipanasi tentu
baik panjang maupun lebarnya mengalami pemuaian
c. Muai Volume
Zat padat yang mempunyai bentuk ruang, jika dipanaskan mengalami pemuaian
volume
8. Pemuaian zat gas
a. Isobarik
Jadi pada tekanan tetap, volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas itu. Pernyataan itu
disebut Hukum Gay-Lussac. Secara matematik dapat dinyatakan: V ~ T
2
b. Isokhorik
Pada volume tetap tekanan gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Pernyataan itu disebut
juga dengan hukum Gay-Lussac. Secara matematik dapat dinyatakan sebagai berikut. P ~ T
c. Isotermis
Pada suhu tetap, tekanan gas berbanding terbalik dengan volume gas. Pernyataan itu disebut
hukum Boyle. Salah satu penerapan hukum Boyle yaitu pada pompa sepeda. Dari hukum
Boyle tersebut, diperoleh: P.V = tetap
Jika pada proses pemuaian gas apabila terjadi dengan tekanan berubah, volum berubah
suhu berubah maka dapat diselesaikan P V/T = tetap
9. Perpindahan kalor secara konduksi
Peristiwa perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan partikel
partikelnya disebut konduksi
10. Perpindahan kalor secara konveki
Peristiwaperpindahan kaloryang disertaiperpindahan massa atauperpindahan partikel partikel
zat perantaranya
11. Perpindahan kalor secara radiasi
Peristiwa perpindahan kalor tanpa zat perantara disebut dengan radiasi.
B. Soal Formatif
1. Sebuah termometer X memiliki titik beku 40 oX dan titik didih 240 o
X. Jika sebuah
benda di ukur suhunya dengan menggunakan termometer Celcius menunjukkan angka
40oC, maka bila diukur dengan menggunakan termometer X suhunya adalah ... .
A. 60 oX
A. 90 oX
B. 110 oX
C. 120 oX
D. 160 oX
2. Sebuah kalorimeter beisi es sebanyak 36 gram pada suhu -6 oC. Kapasitas kalor kalorimeter
adalah 27 kal/K. Kemudian ke dalam kalorimeter dituang zat cair dengan kalor jenis 0,58
kal/gram K dengan suhu 50 oC yang menyebabkan suhu akhir 8 oC. Massa zat cair yang
aditungkan adalah gram (kalor jenis es = 0,5 kal/gram.K, kalor lebur es = 80 kal/gram)
A. 108
B. 150
2
C. 200
D. 288
E. 300
3. Es sebanyak 3 kg pada suhu 0 oC dibiarkan pada suhu ruang hingga seluruhnya mencair.
Kalor yang diperlukan untuk mencairkan es tersebut adalah (kalor lebur es =
3,33.10-5 J/kg)
A. 10-2 J
B. 10-3 J
C. 10-4 J
D. 10-5 J
E. 10-6 J
4. Perhatikan gambar berikut!
Dalam gelas berisi 200 cc air 40oC kemudian dimasukkan
40 gram es 0oC. Jika kapasitas kalor gelas 20 kal/ oC , kalor
lebur es adalah 80 kal/g, dan kalor jenis air 1 kal/gram oC,
maka berapakah suhu seimbangnya?
A. 21,54 oC
B. 32,44 oC
C. 64,00 oC
D. 84,00 oC
E. 96,56 oC
5. Sebanyak 0,5 kg balok es dengan suhu -40 oC dicampur dengan air 1 kg yang suhunya 80
o
C. Jika kalor jenis air 1 kal/gram oC, kalor jenis es 0,5 kal/gramoC dan kalor lebur es 80
kal/gram, maka suhu akhir campuran adalah ... .
A. 10oC
B. 20oC
C. 30 oC
D. 40oC
E. 50oC
6. Sebuah gelas kaca memiliki volume 500 cm3 di isi penuh dengan alkohol pada suhu 0
o
C. Koefisien muai linier gelas 9.10-6/ oC dan koefisien muai volume alkohol 1,2.10-3/ oC. Jika
gelas
3
dan alkohol dipanaskan sampai dengan suhu 22 oC, maka banyaknya alkohol yang tumpah
... A. 15,0 m3
B. 14,5 m3
C. 14,0 m3
D. 13,5 m3
E. 12,9 m3
7. Sebuah batang tembaga yang memiliki koefisien muai linier 17.10-6/oC pada suhu 300 K
memiliki panjang 12 cm. Jika suhu batang dijadikan 400 K, maka panjang batang
bertambah sebesar ... .
A. 0,0204 cm
B. 0,204 cm
C. 2,04 cm
D. 0,324 cm
E. 3,24 cm
8. Gas dalam ruang tertutup mempunyai tekanan 1 atm. Jika kemudian gas tersebut ditekan
pada suhu tetap sehingga volum gas menjadi 1/4 volum mula-mula, berapa tekanan gas
yang terjadi?
A. 1 atm
B. 2 atm
C. 3 atm
D. 4 atm
E. 5 atm
9. Perhatikan sambungan 2 batang logam P dan Q berikut!
Bila panjang dan luas penampang kedua logam sama, tetapi konduktivitas logam P dua kali
konduktivitas logam Q, maka suhu tepat pada sambungan di B adalah ... .
A. 20oC
B. 30oC
C. 40oC
D. 50oC
o
E. C
3
10. Sebuah plat tipis memiliki luas permukaan 0,02 m2. Plat tersebut dipanaskan dengan
sebuah tungku hingga suhunya mencapai 1000 K. Jika emisivitas plat 0,6, maka laju
radiasi yang dipancarkan plat tersebut adalah (σ = = 5,67 . 10-8 W/mK4)
A. 680,4 W
B. 752,0 W
C. 850,0 W
D. 892,0 W
E. 982,0 W
3
C. DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajudin. 2016. Fisika Dasar 1. Bandung: Institut Teknologi Bandung
http://repository.wima.ac.id/4067/8/Lampiran.pdf
Kusrini. 2020. Modul Pembelajaran Fisika SMA Kelas XI. Jakarta: Direktorat SMA, Direktorat Jenderal
PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Widodo, Wahono. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam SMPKelas VII. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Widodo, Wahono. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam SMPKelas VII. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan