MATERI:
Energi dan Perubahannya
TERDIRI DARI :
1. RPP
2. LKPD
3. BAHAN AJAR
4. INSTRUMEN PENILAIAN
5. MEDIA
OLEH:
KRISTINA NOVITASARI JUUR, S.Pd
BIDANG STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2022
Masalah : Guru belum optimal dalam menerapkan model model pembelajaran
Pertemuan 2
3.5.3 Menganalisis konsep energi potensial
3.5.4 Menerapkan persamaan enegri potensial
4.5 Menyajikan hasil penyelidikan Pertemuan 1
tentang perubahan bentuk energi atau 4.5.1 Menyajikan laporan hasil penyelidikan tentang upaya
pemanfaatan sumber energi dalam menghemat energi
Pertemuan 2
kehidupan sehari-hari
4.4.6 Menyajikan laporan percobaan menghitung energi
potensial
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Melalui study literature dan diskusi kelompok, peserta didik dapat menganalisi sumber
energi terbarukan dan tak terbarukan dengan tepat
2. Dengan study literature dan diskusi keompok peserta didik dapat Menganalisis cara
menanggulangi habisnya sumber energi tak terbarukan Pertemuan kedua
Pertemuan kedua
1. Melalui study literature dan diskusi kelompok, peserta didik dapat menganalsis konsep
energi potensial
2. Melalui praktikum peserta didik dapat menyajikan laporan percobaan menghitung energi
potensial
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Materi Pembelajaran reguler
Faktual Ada 2 sumber energi yaitu energi terbarukan dan energi tak terbarukan
Konseptual Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang bisa
di daur ulang
Sumber enrgi tak terbarukan adalah sumber energi yang
tidak dapat di daur ulang
Prosedural Penyelidikan cara-cara menghemat energi
2. Materi remedial
Bagi Peserta Didik yang belum mencapai KKM diberi remedial yaitu mempelajari kembali
materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru
3. Materi Pengayaan
Pertemuan Kedua
1. Materi Pembelajaran reguler
Faktual Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu materi karena
lokasi atau strukturnya
Konseptual
Prosedural Percobaan menentukan besarnya energi potensial dari kelereng
2. Materi remedial
Bagi Peserta Didik yang belum mencapai KKM diberi remedial yaitu mempelajari kembali
materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru
3. Materi Pengayaan
E. Pendekatan, Model, dan Metode
Pertemuan Pertama
Pendekatan : Scientific
Model : PBL
Metode : diskusi kelompok, , dan presentasi
Pertemuan Kedua
Pendekatan : Scientific
Model : PBL
Metode : diskusi kelompok ,eksperimen/percobaan, dan presentasi
F. Media Pembelajaran
Media
Power Point , LKPD , video
Alat dan Bahan
Proyektor, Laptop, alat dan bahan percobaan (terlampir pada LKPD)
Sumber Belajar
Buku
Kemendikbud. Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VIII Semester 1
Edisi Revisi 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
Apri Kiswani, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VIIIa.
Surakarta : CV Graha Pustaka
LKPD Materi energi terbarukan dan tak terbarukan (terlampir)
LKPD Materi energi potensial (terlampir)
Internet
https://www.youtube.com/watch?v=hTrYHtC6lK4
https://www.youtube.com/watch?v=DorKsKStaYk
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 x 40 menit)
Mengorganisaikan Menanya
Peserta didik untuk
5. Peserta didik mengajukkan pertanyaan berdasarkan
belajar
video yang mereka amati tentang energi tak
terbarukan dan masalah apa yang dipecahkan siswa
(PPK : Bekerja sama) (Kolaborasi)
6. Peserta didik memahami hal-hal yang perlu
dilakukan dalam LKPD (Berpikir kritis)
7. Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk
mencari data/ bahan-bahan/ alat yang diperlukan
untuk menyelesaikan masalah. (PPK: Kerja sama,
Tanggung Jawab) (Kolaborasi)
Membimbing
Mencoba
penyelidikan individu
mupun kelompok
8. Selama penyelidikan , Peserta didik diberikan dorong
mencari informasi untuk memcahkan masalah
9. Peserta didik melakukan melakukan kajian literature
untuk menemukan solusi-solusi sesuai LKPD.
( PPK : Jujur, teliti)
10. Peserta didik bertanya mengenai hal yang belum
dipahami selama percobaan.
11. Peserta didik mengerjakan LKPD dan menjawab
semua pertanyaan analisis sesuai dengan kajian
literaturenya (Berpikir kritis)
12. Peserta didik berdiskusi untuk menyelesaikan
masalah yang ada dalam LKPD (komunikasi)
(Berpikir kritis)
Mengembangkan dan
Menalar
menyajikan hasil karya
13. Dalam kelompok peserta didik melakukan diskusi
untuk menghasilkan solusi dari masalah yang
mereka temukan
14. Peserta didik menyusun dan menyiapkan laporan hasil
percobaan dan siap dipresentasikan
Menganalisis dan
Mengkomunikasikan
Mengevaluasi
15. Peserta didik dari perwakilan kelompoknya masing-
masing mempresentasikan dan menampilkan hasil
kerjasama kelompok
16. Peserta didik dari kelompok yang tidak
melangsungkan presentasi, menanggapi hasil
pekerjaan kelompok yang sedang malakukan
presentasi
17. Peserta didik merevisi laporan dari hasil diskusi
18. Guru menguatkan konsep dan memberikan informasi
yang tepat pada peserta didik apabila terdapat
miskonsepsi.
19. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
apabila terdapat materi yang masih belum dipahami.
20. Memberikan Posttest
Penutup 10
1. Guru dan peserta didik bersama-sama
menyimpulkan materi
2. Pendidik memberi penghargaan kepada kelompok
yang bekerja dengan baik dengan memberikan tepuk
tangan
3. Pendidik menginformasikan kegiatan pembelajaran
pada pertemuan selanjutnya.
4. Pendidik menutup pembelajaran hari ini dengan
mengucapkan salam dan berdoa
Pertemuan Kedua (2 x 40 menit)
Menganalisis dan
Mengkomunikasikan
Mengevaluasi
Penutup 10
20. Guru dan peserta didik bersama-sama
menyimpulkan materi
21. Pendidik memberi penghargaan kepada kelompok
yang bekerja dengan baik dengan memberikan tepuk
tangan
22. Pendidik menginformasikan kegiatan pembelajaran
pada pertemuan selanjutnya.
23. Pendidik menutup pembelajaran hari ini dengan
mengucapkan salam dan berdoa
H. Penilaian
1. J e n i s d a n T eknik penilaian
Penilaian Kognitif : Tes Tertulis
Penilaian Sikap : Observasi
Penilaian Keterampilan : Tes Unjuk Kerja
2. Instrumen penilaian
Penilaian Kognitif : essay tes
Penilaian Sikap : Lembar Pengamatan Sikap
Penilaian Keterampilan : Lembar Penilaian Keterampilan
I. Pembelajaran remidi dan Pengayaan Pembelajaran
Remedial : Peserta didik dengan nilai < 70 akan mengikuti kegiatan remedial
dengan mengerjakan kembali latihan soal yang telah dikerjakan sebelumnya
Pengayaan : Peserta didik dengan nilai > 70 akan mengikuti kegiatan remedial
dengan menganalisis penggunaan pengungkit jenis pertama, kedua, dan
ketiga serta bidang miring dalam kehidupan sehari-hari
Mengetahui, Lengor , 28 September
Kepala SMPN 4 RUTENG 2022
Guru Mata
Pelajaran
Nama Kelompok:
1. Melalui study literature dan diskusi kelompok , peserta didik mampu menganalisis
Pengaruh kalor terhadapat perubahan wujud benda Mencair, menguap, menyublim,
dan mengembun dengan tepat
2. Melalui kegiatan pengamatan, peserta didik mampu Menganalisis Perubahan Wujud
benda pada proses Mencair, menguap, menyublim, dan mengembun
3. Melalui kegiatan presentasi, peserta didik mampu menyajikan hasil percobaan
perubahan wujud benda
Petunjuk Pengerjaan
Pada suatu hari yang terik, Dita sedang mengamti perubahan wujud benda. Kemudian dia memasukan
es ke dalama gelas. Lama-kelamaan es tersebut berubah menjadi air dan sisi luar gelasmenjadi basah.
Dita merasa bingung, mengapa hal itu terjadi padahal dia tidak membasahi sisi luar gelas.
Kamu adalah salah satu peserta didik SMP Negeri 4 Lengor yang sedang mempelajari konsep perubahan
wujud, bantu dita untuk menyelesaikan permasalahnnya.
Identifikasi Masalah
1.
2.
Membuat Hipotesis
Alat
1. Baker glass
2. Kaki 3
3. Lilin
4. Korek api
Bahan
1. Es batu
B. Cara Kerja
1) Masukan es ke dalam kelas beker, kemudian panaskan pada lilin yang menyalah
3) Ketika uap air sudah terlihat, letakan penutup gelas dan matikan api
terjadi?
1) Kapur barus
2) Gelas beker
3) Lilin
B. Langkah percobaan
b. Nyalahkan lilin
Dari Percobaan dan pengamatan yang telah kamu lakukan tulislan makna dari kegitan
mencair, membeku, menguap, mengembun, menyublim dan mengkristal
LKPD Perpindahan Panas
Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 4 Ruteng
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : VIII/ Ganjil
Materi : Perpindahan Panas
Nama Kelompok:
Petunjuk Pengerjaan
Pada hari seblum berangkat kerja, ayah Dita selalau meminta Dita unutk menyiapkan Teh Panas. Pagi itu
Satu jam sebelum ayah berangkat kerja, Dita membuatkan the panas setengah jam sebelum ayahnya
berangkat. Pada saat ingin meminumnya, Teh yang dibuatkan Dita sudah dingin, sehingga ayah Dita
tidak bisa meminum Tehnya lagi. Dita merasa kecewa dan merasa bersalah. Namun Dita bingung
mengaoa tehnnya dingin secepat itu.
Kamu sebagai peserta didik SMPN 4 Lengor yang sedang mempelajari mataeri perpindahan panas,
bantulah Dita unutk menemukan solusi dari permasalahan yang dia hadapi.
Identifikasi Masalah
Contohnya : ?
2.
Membuat Hipotesis
A. Alat bahan
1. Lilin
2. Korek api
3. Mentega
4. Sendok
B. Langkah Percobaan
1) Sediakan gelas kimia berisi air panas.
2) Letakkan mentega pada sendok plastik dan sendok logam.
3) Masukkan tangkai sendok pada gelas kimia berisi air panas.
4) Amati perubahan yang terjadi pada mentega
2) Menurut kelompok anda, mengapa mentega pada ujung sendok bisa mencair padahal tidak
terjadi kontak secara langsung dengan sumber kalor?
3) Menurut kelompok anda, mengapa mentega pada salah ujung sendok mencair lebih dulu?
5) Berdasarkan hasil percobaan maupun diskusi yang telah dilakukan, mengapa pada setiap
wajan maupun alat-alat lain yang digunakan untuk memasak pasti menggunakan bahan
pelindung yang terbuat dari kayu atau plastik
Kegiatan 2. Perpindahan Kalor Secara Konveksi
A. Alat dan Bahan
1. Beker glass
2. Potongan kertas
3. Kaki 3
4. Lilin
5. Korek api
B. Langkah Percobaan
1) Panaskan air dalam gelas kimia dengan menggunakan lilin , tunggu beberapa saat sampai air
memanas.
2) Masukkan serpihan ke dalam air
3) Amati pergerakan serpihan kertas dalam air
C. Pertanyaan Diskusi Kegiatan 2
1) Bagaimana pergerakan serpihan kertas dalam air
1. Buatlah kesimpulan singkat mengenai peristiwa perpindahan kalor secara KONDUKSI, KONVEKSI,
DAN RADIASI.
2. Buatlah penjelasan sederhana mengenai penerapan konsep perpindahan kalor secara konduksi,
konveksi dan radiasi pada konstruksi termos air panas. (tindakan preventif untuk menjaga suhu
air panas dalam termos)
Lembar Penilain Keterampilan LKPD 1 dan 2
KD : 4.4. Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda serta
perpindahan kalor.
Jumlah Skor
Nilai Siswa= X 100
Skor maksimal
KISI-KISI SOAL POST TEST MATERI PERUBAHAN WUJUD
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 4 Ruteng
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : VII/ Ganjil
Jumlah Soal : 5
Bentuk Soal : Essay
Kompetensi Indikator Soal Level Nomor Kunji jawaban Skor
Dasar Kognitif Soal
3.4 . Menganalisis Menganalisis Cangkir yang diisi air panas akan membuat Konduksi 10
konsep suhu, konsep gagangnya ikut panas. Hal tersebut
pemuaian, kalor, perpindahan memperlihatkan bahwa terjadi perpindahan
perpindahan kalor, kalor panas secara ....
dan penerapannya Analisislah konsep perpindahakan panas Dinding termos dibuat sedemikian 10
dalam kehidupan yang terjadi pana termos sehingga air rupa, untuk menghambat
sehari-hari termasuk yang ada di dalam termos tetap hangat! perpindahan kalor pada termos,
mekanisme menjaga yaitu dengan cara:
kestabilan suhu tubuh permukaan tabung kaca bagian
dalam dibuat mengkilap dengan
pada manusia dan
lapisan perak yang berfungsi
hewan
mencegah perpindahan kalor
secara radiasi dan memantulkan
radiasi kembali ke dalam termos,
dinding kaca sebagai konduktor
yang jelek, tidak dapat
memindahkan kalor secara
konduksi, dan
ruang hampa di antara dua dinding
kaca, untuk mencegah kalor secara
konduksi dan agar konveksi dengan
udara luar tidak terjadi
Menganalisis Pada musim dingin kita sering kali C4 3 Karena panas tubuh kita tidak 10
perpindahan munggunakan jaket tebal unutk keluar tetapi terhalang oleh jaket
melindungi kita dari hawa dingin di luar. yang kita gunakan
kalor dalam Mengapa kita merasa hangat ketika
kehidupan mengunakan jaket?
sehari-hari Suatu hari saat cuaca yang sangat panas Tidak tepat karena baju 10
Dita dan kawan-kawannya sedang berwarna hitam menyerap semua
bermain bola voli . Dita merasa cahaya, maka energi cahaya akan
kegerahan kemudian dia berniat unutk berkumpul dan berubah menjadi
mengganti bajunya dna ia memilih energi panas. Oleh sebab
menggunakan baju hitam yang tebal. itu, memakai baju akan membuat
Apakah baju yang dipilih dita sudah kita gerah
tepat?
TOTAL 40
Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar
3.4 . Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan
4.4. Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda serta perpindahan
kalor.
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Melalui study literature dan diskusi kelompok , peserta didik mampu menganalisis Pengaruh kalor terhadapat
perubahan wujud benda Mencair, menguap, menyublim, dan mengembun dengan tepat
2. Melalui kegiatan pengamatan, peserta didik mampu Menganalisis Perubahan Wujud benda pada proses Mencair,
menguap, menyublim, dan mengembun
3. Melalui kegiatan presentasi, peserta didik mampu menyajikan hasil percobaan perubahan wujud benda
Pertemuan kedua
1. Melalui study literature dan diskusi kelompok , peserta didik mampu Menganalisis konsep perpindahan kalor
dengan tepat
2. Melalui kegiatan pengamatan, Menganalisis perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
3. Melalui kegiatan presentasi, peserta didik mampu menyajikan hasil percobaan perubahan wujud benda
Pengertian Perubahan Wujud Benda
Perubahan wujud benda adalah salah satu bentuk terjadinya gejala perubahan pada suatu benda menjadi berbeda
wujud dari sebelumnya, baik ukuran, bentuk, warna, dan aroma atau bau nya yang berubah. Proses perubahan
bentuk ini dapat terjadi dengan berbagai cara dan beberapa prosesnya dapat dilihat dengan mata telanjang
manusia. Wujud benda dapat berupa cair. Gas, atau padat yang memiliki molekul gerak translasi atau gerak
pindah tempat dan gerak vibrasi atau bisa saja bergerak di tempat.
ada kondisi tertentu suatu zat benda yakni padat, cair, dan gas tidak bisa mempertahankan bentuknya. Itulah
sebabnya bisa mengalami perubahan wujud seperti berubah warnanya, berubah bentuknya, dan muncul bau atau
aroma lain dari wujud sebelumnya. Hal tersebut terjadi tentu bukan tanpa sebab, melainkan karena zat benda
tersebut dalam kondisi tertentu yang dipengaruhi oleh panas, suhu, kelembapan, dan sebagainya.
Perubahan wujud tersebut dapat bersifat atau tidak sementara yang artinya menghasilkan zat yang baru dan tidak
bisa dikembalikan lagi pada wujud awalnya. Itulah sebabnya perubahan wujud sebuah benda sangat berkaitan
dengan perubahan fisika, kimia, dan biologi yang menjadi penyebab mengapa suatu zat benda dapat berubah
menjadi wujud benda yang lain. Pada proses perubahan wujud tersebut ada yang memerlukan kalor atau
melepaskan kalor.
Sifat-sifat Benda
1. Benda Padat
Ada berbagai macam benda padat yang bisa temukan di lingkungan sekitar yang kemudian bisa berubah
wujudnya. Benda padat memiliki sifat-sifat seperti berikut ini:
Memiliki bentuk yang cenderung tetap meskipun diletakan pada tempat tertentu, bahkan cenderung sama
meskipun dipindahkan ke tempat yang berbeda sekalipun
Tidak mudah berubah wujud
Untuk merubah wujud benda padat biasanya memerlukan proses lumayan lama
2. Benda Cair
. Sebelum terjadi perubahan, benda cair memiliki sifat- sifat atau karakteristik seperti berikut ini:
Bentuknya tidak tetap dan akan menyesuaikan dengan bentuk wadah yang menampungnya
Bersifat mengalir atau mudah berpindah tempat dari yang lebih tinggi menuju tempat yang lebih rendah karena
adanya hukum gravitasi
Benda cair dapat meresap pada celah- celah kecil atau pori- pori suatu permukaan, seperti tanah, kertas, tisu,
kain, spons, dan sebagainya
Memiliki tekanan untuk menuju ke segala arah
Memiliki permukaan yang selalu datar dalam kondisi wadah berbentuk apapun
Memiliki gerak gelombang yang bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti angina dan gaya dorong
3. Benda Gas
Benda gas memiliki sifat- sifat atau karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan bentuk zat benda
lainnya, seperti berikut ini:
Memiliki bentuk dan volume yang menyesuaikan dengan bentuk atau kondisi wadah yang menampungnya.
Itulah sebabnya bentuk gas akan bergantung dengan bentuk dan kondisi wadahnya. Selain itu volume udara juga
akan sangat bergantung pada isi dan volume wadahnya.
Memiliki tekanan yang bisa menekan ke segala arah. Contohnya saat meniup balon maka karet balon akan
mengembang. Hal itulah yang membuktikan bahwa gas menekan ke segala arah dan menyesuaikan dengan
wadahnya, misalnya jika meniup balon berbentuk kelinci makan gas akan mengisi balon sesuia bentuknya.
Macam-macam Perubahan Wujud Benda
Berikut ini macam-macam perubahan wujud sebuah benda yang perlu ketahui agar bisa memaksimalkannya
untuk kebutuhan sehari-hari di lingkungan sekitar:
1. Mencair
Mencair adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda padat menjadi benda cair. Agar dapat terjadi
perubahan wujud mencair maka memerlukan panas atau kalor yang mempengaruhi zat benda tersebut.
Perubahan wujud ini juga biasa kita kenal dengan istilah meleleh. Contohnya melelehkan coklat batangan
menjadi lebih kental dengan memanaskannya di kompor.
2. Membeku
Membeku adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda cair menjadi benda padat. Perubahan wujud
membeku bisa dibilang kebalikan dari mencair. Itu artinya proses perubahan wujud dengan membeku akan
melepaskan panas pada suhu yang dingin, berkebalikan dari mencair. Kalian pasti pernah membekukan air di
freezer menjadi es batu atau membekukan bahan cair lainnya.
3. Menguap
Menguap adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda cair menjadi zat gas. Menguap adalah
perubahan wujud yang memerlukan kalor atau pemanasan. Perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada zat cair
saja, namun juga bisa terjadi di dalam tubuh manusia. Contohnya saat berkeringat, maka keringat akan menguap
dan mendingin dari tubuh kita. Yang paling sering kita lihat adalah ketika merebus air maka saat mendidih akan
mengeluarkan uap.
4. Mengembun
Mengembun adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda gas menjadi benda cair. Pengembunan
terjadi pada gas di udara yang dingin atau suhu rendah menjadi butiran-butiran air. Perubahan wujud ini
termasuk dalam proses yang melepaskan kalor karena membutuhkan suhu yang rendah. Kalian bisa melihat
embun pada daun-daun rumput di pagi hari atau gelas kaca yang mengembun karena berisi air dingin atau es
batu.
1. Menyublim
Menyublim adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda padat menjadi material gas. Proses
perubahan wujud dengan menyublim membutuhkan kalor atau energi panas agar benda padat tersebut bisa
berubah menjadi molekul gas di udara. Misalnya jika kamu meletakan kapur barus atau kamper di suatu ruangan
maka lama kelamaan akan habis benda padat itu karena menyublim ke udara.
6. Mengkristal
Mengkristal adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada material gas menjadi material yang lebih padat.
Proses perubahan wujud ini terjadi karena adanya pelepasan energi panas atau kalor pada suhu yang lebih rendah
dari benda. Perubahan ini bisa diamati pada botol madu yang mulai muncul kristalisasi gula lama- kelamaan.
Perpindahan Kalor
1. Konduksi
Saat Anda menyetrika, setrika yang panas
bersentuhan dengan kain yang Ananda setrika. Kalor
berpindah dari setrika ke kain. Perpindahan kalor seperti
ini disebut konduksi. Perhatikan mekanisme
perpindahan kalor secara konduksi pada gambar 4.12
dan gambar 4.13 berikut.
Gambar 4.11. Contoh perpindahan
Sumber: Shutterstock.com
atas. Proses ini disebut konveksi. Pola aliran air membentuk arus konveksi.
Konveksi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat lain bersama dengan
gerak partikel-partikel bendanya.
Gambar 4.16. Peristiwa angin laut pada siang hari dan angin darat pada malam hari
Sumber : Dok. Kemdikbud
Pada siang hari daratan lebih cepat panas daripada lautan (kalor jenisnya kecil), udara
di atas daratan ikut panas dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari lautan. Dengan
demikian, terjadilah angin laut. Sedangkan pada malam hari daratan lebih cepat mendingin
daripada lautan, udara di atas lautan lebih hangat dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari
daratan. Dengan demikian, terjadilah angin darat.
Gambar 4.19. Perpindahan kalor dengan cara radiasi melewati ruang hampa
Sumber: swaraguna.com
Radiasi adalah perpindahan panas yang dipancarkan oleh permukaan benda semata-
mata berdasarkan temperaturnya tanpa memerlukan perantara.
Perpindahan Kalor dalam Kehidupan Sehari-Hari
Perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi, maupun radiasi dapat terjadi
secara bersamaan. Misalnya saat Ananda memasak air seperti yang ditunjukan gambar 23.
Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa terjadi 3 cara perpindahan kalor, saat api pada
kompor dinyalakan radiasi muncul di sekitar pemanas, kemudian secara konveksi panas
tersebu menaikan suhu air hingga mendidih. Secara konduksi energi dalam bentuk panas
berambat menuju pada pegangan alat memasak. Namun, karena pegangan alat memasak
terbuat dari bahan yang sulit menghantarkan panas sehingga kita dapat memasak dengan aman.
Sumber: wordpress.com
memerlukan kalor. Kalor ini diambil dari kulit tubuhmu, sehingga tubuh Ananda yang memanas
itu menjadi dingin, dan kembali ke suhu optimal. . Contoh lain perilaku yang manusia lakukan
adalah mandi atau menggunakan mandi. Pada saat itu, mengapa Anda merasa nyaman jika
dikipasi? Saat dikipasi, proses penguapan keringat itu terjadi lebih cepat, sehingga tubuhmu
segera kembali ke suhu optimumnya
Pada konveksi, panas berpindah melalui aliran
udara atau air. Misalnya dengan hembusan dari kipas
angin maupun seperti pada saat mengendarai sepeda
atau kendaraan dengan jendela terbuka. Itulah mengapa
pada kondisi tersebut, kita cenderung merasa lebih
dingin. Sementara itu, evaporasi berkaitan dengan
keluarnya panas melalui penguapan keringat.
Mengenakan pakaian yang longgar dan berwarna cerah
ternyata lebih dingin dibandingkan dengan telanjang. Hal
ini karena pada saat telanjang, semua panas yang
mengenai kulit akan diserap semuanya. Sementara itu,
pada pakaian yang
berwarna cerah justru memantulkannya. Oleh karena itu, jika pakaian berwarna terang
tersebut cukup longgar dan tipis untuk konveksi serta evaporasi terjadi, mengenakan pakaian
tersebut akan lebih dingin dibandingkan telanjang.
Di iklim panas, manusia memiliki metode
seperti mengeluarkan keringat pada manusia.
Saat udara panas, sebaiknya Ananda memakai
baju terang dan mudah menyerap keringat serta
banyak meminum air agar terhindar dari heat
stroke. Heat stroke, yang juga dikenal dengan
sengatan panas, adalah kondisi di mana tubuh
bahkan lebih. Heat stroke biasanya terjadi saat seseorang merasa sangat kepanasan akibat
paparan sengatan matahari di luar batas toleransi tubuh. Saat udara dingin, makhluk hidup
melakukan beberapa kegiatan untuk mendapatkan panas atau menjaga suhu tubuhnya agar
tetap berada pada suhu normal. Berikut beberapa contoh kegiatan maupun tingkah laku yang
dilakukan manusia dalam rangka meningkatkan suhu tubuhnya. Manusia berusaha
mempertahankan suhu tubuh dengan berselimut atau menggunakan jaket. Selimut dan jaket
terbuat dari serat yang bersifat isolator. Pada saat Ananda kedinginan, Ananda akan menggigil
dan cepat merasa lapar.
Gambar 4.27. Tubuh menggil, mengenakan jaker, dan makan saat kedinginan
Sumber:coach.nine.com.au
3. Tingkah Laku Hewan dalam Menjaga Kestabilan Suhu
Tubuh
Selain pada manusia, hewan pun memiliki cara dan
tingkahlaku yang unik dalam menjaga kestabilan suhu tubuh
mereka. Penguin memiliki lapisan lemak yang tipis di bawah
kulit. Lemak menjaga tubuh penguin tetap hangat. Makhluk
hidup yang hidup di iklim dingin, seperti beruang kutub,
singa laut, memiliki struktur tubuh yang membantu mereka
menahan suhu rendah dan menghemat panas tubuh.
Struktur yang membantu mereka yaitu termasuk
bulu, dan lemak tubuh. Beberapa binatang seperti tupai dan Gambar 4.28. Pinguin
atau terengah-engah dengan lidah yang menjulur pada anjing yang membantu mereka
untuk mengeluarkan panas tubuh berlebih.
Pengaturan suhu tubuh hewan, semua jenis
hewan memperoleh panas dari lingkungan dan
melepaskannya kembali ke lingkungan, disamping
mereka sendiri dapat menghasilkan panas sendiri dari
dalam tubuhnya sebagi akibat aktivitas metabolismenya.
Panas dari kedua asal dan peristiwa ini (dari luar dan
dari dalam tubuh hewan tersebut) pada dasarnya
merupakan sumber kemampuan untuk
Sumber :bebaspedia.com
karakteristik temperatur tubuh yang dihasilkan hewan dan dipengaruhi tidaknya suhu tubuh
hewan oleh lingkungan, dikenal empat istilah mekanisme pengaturan suhu tubuh pada hewan
sebagai berikut:
a. Ecthothermic, hewan-hewan yang
menyediakan suhu tubuhnya dari luar.
b. Enhothermic, hewan-hewan yang
mnyediakan panas tubuh dari dalam
tubuhnya sendiri.
c. Homeothermic, hewan-hewan yang
suhu tubuhnya konstan (relatif tetap)
d. Poikilothermic, hewan-hewan yang
suhu tubuhnya fluktuatif mengikuti
Gambar 4. 30. Mekanisme pengaturan suhu tubuh
suhu tubuhnya dan fluktuatif mengikuti hewan Sumber: canacopegdl.com
suhu lingkungannya.
karena tubuh mereka sangat dipengaruhi oleh temperatur lingkungan, akan tetapi suhu tubuh
reptil juga dipengaruhi oleh tingkah lakunya. Mereka akan berjemur di bawah sinar matahari
untuk menghangatkan tubuhnya atau mencari tempat yang teduh untuk menghindari
overheating (panas yang berlebih).
Beberapa hewan endoterm, seperti rubah kutub adalah jenis hewan di tempat dingin.
Mereka melawan dingin dengan menggunakan isolasi/penyekatan yang disediakan oleh suatu
bulu tebal. Ikan hiu adalah binatang air yang mengandalkan sebagian besar lemak untuk
mengisolasi/menyekat tubuhnya dari pengaruh suhu luar ketika berada di dalam air. Manusia
dan mamalia yang mamalia lain serta burung termasuk kedalam kelompok endothermic.
Kelompok ini dapat memelihara suhu tubuh secara relatif konstan (tetap) terbebas dari
pengaruh suhu/ temperatur lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Anni Winarsih dkk, IPA Terpadu: untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2008.
Sudjino dkk, IPA Terpadu: untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
Wahono Widodo dkk, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VII Semester I Edisi Revisi, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Media Pembelajaran
Sekolah : SMP Negeri 4 Ruteng
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/I
Pertemuan 1
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui study literature dan diskusi kelompok , peserta didik mampu menganalisis
Pengaruh kalor terhadapat perubahan wujud benda Mencair, menguap, menyublim,
dan mengembun dengan tepat
Melalui kegiatan pengamatan, peserta didik mampu Menganalisis Perubahan Wujud
benda pada proses Mencair, menguap, menyublim, dan mengembun
Melalui kegiatan presentasi, peserta didik mampu menyajikan hasil percobaan
perubahan wujud benda
H. Penggunaan LKPD
a. Baca dengan seksama setiap langkah kegiatan
b. Lakukan kegiatan secara berkelompok dengan cermat dan teliti
c. Menjawab setiap pertanyaan pada LKPD bersama kelompokmu
d. Analisis hasil kerja kelompokmu dengan literasi buku pelajaran
e. Presentasikan hasil kerja kelompokmu
Pertemuan 2
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui study literature dan diskusi kelompok , peserta didik mampu Menganalisis
konsep perpindahan kalor dengan tepat
Melalui kegiatan pengamatan, Menganalisis perpindahan kalor dalam kehidupan
sehari-hari
Melalui kegiatan presentasi, peserta didik mampu menyajikan hasil percobaan
perubahan wujud benda
Lengor, …………………………
Mengetahui,
Yang Disupervisi, Supervisor, Kepala Sekolah
Catatan :
* diisi dengan checklist (√) pada kolom yang ada sesuai dengan kondisi
** skor berdasarkan struktur, kesesuaian dan kelengkapan isian form
Keterangan : Keterangan Nilai Akhir:
4 : Sangat Baik 91-100 = Baik Sekali
3 : Baik 81-90 = Baik
2 : Cukup 71-80 = Cukup
1 : Kurang < 71 = Kurang
Lengor, …………………………
Mengetahui,
Yang Disupervisi, Supervisor, Kepala Sekolah
Pembukaan pembelajaran
a. Memotivasi siswa/ ice breaking/dinamika
b. Pretest materi sebelumnya
3 ……..
c. Mengaitkan pelajaran sebelumnya dengan yang akan dipelajari
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
e. Menjelaskan prosedur kegiatan belajar yang akan dilakukan
B. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
Penguasaan materi pelajaran
a. Menunjukkan penguasaan materi
b. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lainnya
4. ……..
c. Menyampaikan materi dengan jelas
d. Menjelaskan secara hirarki (sesuai langkah yang direncanakan)
C.KEGIATAN PENUTUP
Kegiatan akhir
a. Menyimpulkan hasil belajar berupa catatan bersama siswa
b. Melaksanakan post-test atau penilaian akhir
14. ……..
c. Mengkonfirmasi kompetensi yg dikuasai siswa
d. Memberikan refleksi (baik bagi guru maupun siswa)
e. Menutup dengan salam dan do’a
Tindak lanjut
a. Menuliskan tugas remedial secara jelas
b. Memberikan tugas pengayaan secara jelas
15. ……..
c. Mengingatkan waktu pengumpulan tugas
d. Memberikan reward individu/ kelompok
e. Menanamkan pesan berupa pembiasaan membaca
JUMLAH ……..
SKOR AKHIR = JUMLAH : 16 ……..
LEVEL MUTU GURU (lihat tabel) ……..
Level Kategori / Mutu Guru
Level Skor Akhir Level Guru Kemampuan Guru
I 1,0 - 1,9 Guru pemula (notice) Menceritakan (telling)
Guru pemula lanjut (advance
II 2,0 - 2,9 Menjelaskan (explaining)
beginer)
III 3,0 - 3,9 Guru mampu (competence teacher) Memperagakan (demonstrating)
IV 4,0 - 4,5 Guru mahir (proficient teacher) Melibatkan siswa (experiencing)
Mengadakan percobaan / riset
V 4,6 - 5,0 Guru ahli (expert teacher)
(experimenting)
Catatan:
Teknis Pelaksanaan Supervisi pembelajaran
1. Supervisor adalah tim pengembang mutu dan kepala sekolah
2. Jadwal supervisi ditentukan bersama oleh tim dan kepala sekolah
3. Sebelum pelaksanaan supervisi, supervisor memberikan pengarahan tentang teknis pelaksanaan
supervisi kepada supervisee/guru.
4. Pengamatan pembelajaran dilakukan secara utuh mulai pembukaan, isi, hingga penutupan pembelajaran
5. Waktu pelaksanaan pengamatan sekurang-kurangnya 60 menit dan selama-lamanya 75 menit.
6. Guru memberikan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kepada supervisor sebelum pelaksanaan
supervisi
7. Supervisee mengisi instrumen wawancara awal dan wawancara akhir
8. Pelaksanaan supervisi sesuai jadwal yang telah ditetapkan
9. Pedoman penskoran: (a) setiap indikator dinilai dengan angka 0-3 (0=tidak nampak, 1=kurang,
2=cukup baik, 3=baik). Jumlah skor adalah jumlah/ keseluruhan skor indikator dibagi 3.
Kekuatan
Kelemahan
Saran-saran
Lengor, …………………………
Mengetahui,
Yang Disupervisi, Supervisor, Kepala Sekolah
Lengor,
…………………………
Mengetahui,
Yang Disupervisi, Supervisor, Kepala Sekolah