PROPOSAL
Oleh
NURHIDAYAH
NIM :203129777111
1
KATA PENGANTAR
Al-hamdulillah atas izin dan petunjuk Allah subbahanawutaAllah. Laporan ini dapat
terselesaikan walaupun dalam bentuk sederhana. Ungkapan rasa syukur kepada Allah
subbahannawutaAllah atas hidayah-Nya yang diberikan dalam mewujudkan karya ini tidak
dapat penulis lukiskan dengan kalimat apapun kecuali dengan hanya menyadari betapa kecilnya
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, laporan ini tidak dapat terselesaikan sebagaimana
mestinya. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimah kasih yang
tak terhingga kepada mereka. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-
dalamnya, kepada orang tua yang tercinta yang telah mengasuh, membesarkan, mendidik
penulis dengan limpahan kasih sayang, doa restu, dan pengorbanan tulus ikhlas dan yang tak
terhingga telah menjadi spirit yang selalu mengiringi langkah penulis dalam menapaki hidup
meniti masa depan yang cerah. Secara khusus penulis haturkan terima kasih banyak yang tak
terhingga kepada:
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian
emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuwan lebih
(deductive reasoning). Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik
simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi
spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran induktif
menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah
umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian
Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas fenomena atau gejala,
Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-
bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip
penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serial aktivitas
pengoleksian data melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan menguji
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan
suatu proses ilmiah. Keterampilan metakognisi perlu diterapkan dan dilatih kepada siswa
karena metakognisi merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran sains
penuh arti atau dengan kata lain siswa belajar dengan pemahaman sendiri serta keterampilan
metakognisi dapat membentuk siswa yang mandiri dengan cara menerapkan dan
program pembelajaran yang berbeda dilapangan yang dapat digunakan oleh guru mata
pelajaran IPA fisika, dimana siswa yang diminta menemukan sendiri konsep yang lebih
4
mudah untuk dipahami berdasarkan fenomena yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari,
yang bisa dipahami menggunakan caranya sendiri sehingga diharapkan konsep tersebut bisa
Pada pelajaran IPA selain dituntut mendapatkan nilai yang baik yang memenuhi
standar ketuntasan minimum, aktivitas dan sikap belajar siswa juga dilihat dalam proses
pembelajaran, karena siswa dituntut untuk selalu aktif selama proses pembelajaran
berlangsung. Selain itu, salah satu yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya pencapaian
tujuan yaitu bagaimana aktivitas dan sikap siswa pada saat pembelajarannya. Dengan
demikian, aktivitas dan sikap belajar siswa juga harus diperhatikan. Sebagaimana kita
ketahui bahwa pembelajaran yang berkaitan dengan pegetahuan, keterampilan dan sikap
adalah pembelajaran dengan pendengkatan saintifik. Oleh karena itu, pendekatan tersebut
sesuai dengan kurikulum kita saat ini dimana siswa dituntut lebih terampil dan bersikap baik
selama proses pembelajaran artinya siswa yang menjadi pusat dalam proses pembelajaran
serta siswa yang berpikir sendiri dan guru hanya sebagai fasilitator dalam proses
pembelajaran.
(dalam Muhammad Taufik, 2010: 32). Dalam International Commission on Education for
the Twenty-First Century, Report to UNESCO (1996) telah merekomendasikan empat pilar
untuk mewujudkan pendidikan masa depan yang lebih baik yaitu: (1) Learning to know,
belajar mengetahui termasuk belajar bagaimana belajar; (2) Learning to do, belajar berbuat
sesuatu; (3) Learning to be, belajar menjadi seseorang: serta (4) Learning to life together,
belajar hidup bersama dengan orang-orang lain (Mohammad Taufik, 2013: 32).
(Kemendikbud: 2013) menunjukan bahwa Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah itu lebih
membuktikan bahwa pada pembelajaran tradisional, retensi informasi dari guru sebesar 10
persen setelah lima belas menit dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25 persen.
Pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi informasi dari guru sebesar lebih dari
90 persen setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50-70 persen.
Selain itu juga, pendekatan saintifik dapat membuat siswa lebih aktif dan kreatif
5
Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan,
dan kemudian guru dapat menilai siswanya dari semua aspek karena bukan hanya penilaian
SAINTIFIK PADA MATERI SUHU DAN KALOR TERHADAP SISWA KELAS VII
A SMPN 2 KOMODO.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan masalah pada latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah
2. Banyak siswa mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi pelajaran
3. Sebagian besar dari siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari
C. PEMBATASAN MASALAH
Agar penelitian ini tidak membias kemana-mana maka peneliti membatasi masalah dalam
penelitian yaitu
1. Materi yang diajarkan adalah materi SMP kelas VII semester ganjil tahun pelajaran
3. Penelitian ini adalah penelitian untuk mengupayakan peningkatan hasil belajar IPA
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah yaitu Bagaimana
Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Saintifik Terhadap Siswa Kelas VII-A di
6
E. CARA MENGATASI MASALAH
Untuk dapat mengatasi masalah pada rumusan masalah di atas maka peneliti menggunakan
berikut
1. Dapat mewujudkan pembelajaran learning to know, learning to do, learning to be, dan
F. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Peningkatan Hasil Belajar Melalui
G. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi siswa
2. Bagi guru
3. Bagi sekolah
7
BAB II
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Pada hakikatnya belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan sebagai hasil dari proses belajar. Perubahan tersebut dapat dilihat dari berbagai
aspek, seperti perubahan aspek pengetahuan, aspek pemahaman, aspek tingkah laku dan
keterampilan, kecakapan, kemampuan yang ada pada diri individu yang belajar
(Sahabuddin 2000).
Menurut Abdurrahman (1990: 20): belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai
hasil kegiatannya sendiri. Disini menunjukan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang
tidak pasif dan merupakan suatu proses berkelanjutan, dimana individu belajar
melakukan kegiatan dan pengalaman sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh sesuatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
disimpulkan bahwa belajar pada hakikatnya merupakan suatau kegiatan atau proses yang
ditandai dengan perubahan pada diri individu baik berupa perubahan pengetahuan,
2. Prinsip-prinsip Belajar
Terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dipakai sebagai dasar
dalam upaya pembelajaran . Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi,
Siswa yang merasa bahan pelajaran sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan
mempelajarinya (Slameto 2003: 172). Jadi siswa yang memiliki perhatian terhadap
8
suatu bahan pengajaran akan memiliki motivasi untuk mendapatkan pengetahuan
sebanyak-banyaknya.
b. Keaktifan
Keaktifan adalah salah satu bentuk sikap yang diperlihatkan oleh siswa. Siswa
yang memiliki sikap seperti ini, akan mampu untuk mencari, menemukan, dan
c. Keterlibatan langsung
terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Selain
itu siswa akan merasa puas dengan situasi belajar yang dialaminya. Situasi ini akan
bersifat law of effect yaitu adanya hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi
d. Pengulangan
e. Tantangan
Dalam situasi belajar siswa berhadapan suatu yang ingin dicapai, namun selalu
Siswa akan belajar dengan baik apabila mengetahui dan mendapatkan hasil
yang baik. Hasil yang baik merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh
g. Perbedaan individual
Adanya siswa yang memiliki karakter yang berbeda akan berpengaruh terhadap
hasil belajarnya.
9
3. Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Kehadiran dalam proses belajar mengajar atau pengajaran masih tetap memegang
penting. Peranan guru dalam proses pengajaran belum dapat digantikan oleh mesin, radio,
tape recorder, ataupun komputer yang paling modern sekalipun. Masih terlalu banyak
unsur-unsur manusiawi seperti sikap, atau sistem nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan, dan
lain-lain yang diharapkan merupakan hasil dari proses pengajaran, tidak dapat dicapai
melalui tersebut. Dalam pengajaran atau proses belajar mengajar guru memegang peranan
Pendidikan Guru) yakni; (a) menguasai bahan, (b) mengelola program belajar mengajar
(c) mengelola kelas (d) menguasai media/sumber belajar (e) menguasai landasan
kependidikan (f) menguasai interaksi belajar mengajar (g) menilai prestasi belajar (h)
mengenal fungsi dan layanan bimbingan penyuluhan (i) mengenal dan menyelenggarakan
administrasi sekolah, dan (j) memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan
pengajaran.
4. Hasil Belajar
ukuran. Dengan mengukur hasil belajar maka seseorang akan dapat diketahui tingkat
penguasaan tentang materi pelajaran yang dipelajari. Hasil dan pembelajaran ini disebut
hasil belajar. Jadi hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah melakukan
kegiatan belajar dimana hasil tersebut merupakan gambaran penguasaan pengetahuan dan
keterampilan dan peserta didik yang berwujud angka dan tes standar yang digunakan
merupakan kewajiban bagi setiap guru. Dikatakan kewajiban karena setiap guru pada
akhirnya hanya dapat memberikan informasi kepada lembaganya bagimana dan sampai
dimana penguasaan dan kemampuan yang telah dicapai siswa tentang materi dan
10
Untuk mengukur hasil belajar seseorang siswa umumnya mencakup beberapa
aspek :
a. Pengetahuan
pengetahuan tentang fakta, kejadian, defenisi, istilah, rumusan, prinsip, dan konsep,
dalam hal ini siswa tidak dituntut untuk menganalisis informasi, melainkan hanya
sekedar mengingat apa yang telah dipelajari . kata-kata operasional yang digunakan
b. Pemahaman
kenyataan yang nyata. Disini siswa dituntut untuk menunjukkan bahwa dia telah
mengeerti dan paham terhadap suatu informasi yang telah diberikan. Dalam hal ini
siswa tidak hanya dituntut untuk mengingat terhadap apa yang telah dipelajari
artikan
c. Aplikasi
Aplikasi adalah kemampuan siswa menggunakan ide, prinsip, teori dalam situasi
yang khusus, dan kongkrit. Disini siswa dituntut untuk menggunakan pengetahuan
dan pehaman yang diperoleh untuk menyelesaikan masalah dalam situasi yang
khusus dan kongkrit dengan demikian berati bahwa aplikasi mempunyai tingkatan
yang lebih tinggi tingkatannya dari pada aspek pemahaman. Kata-kata operasional
yang sering digunakan adalah pilihlah, tuliskan satu contoh, tuliskan, dan hitung.
d. Analisis
Analisis adalah kemampuan siswa untuk berpikiran kritis dan mendalam. Siswa
menganalisa antar hubungannya. Dalam analisa siswa tidak hanya mampu mengingat
dan menggunakan proses intelektual yang lebih tinggi. Kata-kata operasinal yang
11
e. Sintesa
kesatuan yang baru. Kemampuan sintesis menuntun siswa untuk berpikir original
dan kreatif. Disini siswa dituntut untuk menggunakan proses intelektual yang tinggi
teori yang diguanakan pada aspek analisa untuk mengutarakan kemampuan sintesa
rencanagkanlah.
f. Evaluasi
Aspek evaluasi ini adalah aspek yang tertinggi tingkatannya dari ke enam aspek
yang ada, sebab pekerjaan menilai dapat dilaksanakan jika fungsi-fungi kognitif yang
lain. Sperti pengetahuan, pemahaman, apliasi, atau analisa, dan sintesis telah
operasional seperti ; berikan penilaian, pertimbangkan, mana yang lebih baik dan
sebagainya.
Oleh karena itu, hasil belajar yang dimaksudkan adalah hasil yang dicapai atau
belajar sangat erat hubungannya dengan keberhasilan dalam situasi belajar mengajar.
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak yang berupa
Prestasi belajar merupakan tujuan yang hendak dicapai dalam belajar. Jadi,
prestasi belajar adalah nilai pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang
Pendapat lain mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu laporan, sebagai
bukti akhir bahwa anak telah mengatasi atau memecahkan masalah yang dipelajarinya
(Nasution, 2000).
Jadi, yang dimaksud dengan prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil
yang dicapai oleh seseorang dalam hal belajar yang berlangsung dalam jangka waktu
tertentu yang dinyatakan dalam bentuk perubahan tingkah laku, perubahan keterampilan
12
dan perubahan pengetahuan. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil yang
dicapai oleh seseorang dengan melalui belajar yang sesuai dengan kemampuan yang ada
pada dirinya sendiri sehingga prestasi belajarnya itu merupakan ukuran yang dicapai oleh
Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah prestasi tentang mata
Menurut Djajasastra (1987: 66) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar yaitu: faktor intern, faktor ektern , dan faktor teknik atau pendekatan belajar.
1. Faktor Intern
Faktor intern adalah semua faktor yang ada pada diri siswa, yaitu berupa
2. Faktor ekstern
Faktor ekstern yaitu semua faktor yang berada di luar pribadi siswa dalam
hal ini berupa lingkuangan tempat tinggal, teman sebaya, masyarakat dan sarana
belajar.
Jika faktor intern dan ekstern sudah baik maka agar proses belajar dan
hasilnya baik haruslah ditunjang oleh teknik belajar yang baik. Dalam kairannya
dengan cara belajar siswa di sekolah, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mengembangkan cara belajar yang baik, yaitu: menyusun rencana belajar, membuat
rangkuman tentang hal-hal yang dianggap perlu, membaca catatan hasil belajar,
memanfaatkan sumber belajar, menganalisis atau mengerjakan soal atau tugas dan
13
B. Pendekatan Saintifik
dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum
ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada
informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan
tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai
Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah
Metode saintifik sangat relevan dengan tiga teori belajar yaitu teori Bruner, teori
Piaget, dan teori Vygotsky. Teori belajar Bruner disebut juga teori belajar penemuan.
Ada empat hal pokok berkaitan dengan teori belajar Bruner (dalam Carin & Sund, 1975).
penemuan, siswa akan memperoleh sensasi dan kepuasan intelektual yang merupakan
suatau penghargaan intrinsik. Ketiga, satu-satunya cara agar seseorang dapat mempelajari
retensi ingatan. Empat hal di atas adalah bersesuaian dengan proses kognitif yang
14
Teori Piaget, menyatakan bahwa belajar berkaitan dengan pembentukan dan
perkembangan skema (jamak skemata). Skema adalah suatu struktur mental atau struktur
lingkungan sekitarnya (Baldwin, 1967). Skema tidak pernah berhenti berubah, skemata
seorang anak akan berkembang menjadi skemata orang dewasa. Proses yang
terbentuknya adaptasi ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu asimilasi dan akomodasi.
stimulus yang dapat berupa persepsi, konsep, hukum, prinsip ataupun pengalaman baru
ke dalam skema yang sudah ada didalam pikirannya. Akomodasi dapat berupa
pembentukan skema baru yang dapat cocok dengan ciri-ciri rangsangan yang ada atau
memodifikasi skema yang telah ada sehingga cocok dengan ciri-ciri stimulus yang ada.
dan akomodasi.
peserta didik bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun
tugas-tugas itu masih berada dalam jangkauan kemampuan atau tugas itu berada dalam
zone of proximal development daerah terletak antara tingkat perkembangan anak saat ini
dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu. (Nur dan Wikandari, 2000:4).
prinsip.
15
pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan
dan mencipta. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin
pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi
seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-
sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Pendekatan saintifik
a. Mengamati (observasi)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah
Permendikbud tentang Kurikulum 2013 no. 24 tahun 2016, hendaklah guru membuka
secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan
(melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.
mencari informasi.
b. Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada
peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau
dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan:
pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang
abstra berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak.
Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih
peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari kegiatan kedua
16
tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin
dapat dikembangkan. Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang
lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan
peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.
informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
c. Mengumpulkan Informasi
Kegiatan “mengumpulkan informasi” merupakan tindak lanjut dari bertanya.
Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang
lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan
melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/
adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil
17
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan
menyimpulkan.
Aktivitas ini juga diistilahkan sebagai kegiatan menalar, yaitu proses berfikir
yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada
teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran
memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah
tersedia.
e. Menarik kesimpulan
Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik
f. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan scientific guru diharapkan memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini
dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam
disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau
18
2016, adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis
C. HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis Tindakan pada Penelitian ini adalah dengan menerapkan pendekatan saintifik dapat
meningkatkan hasil belajar IPA terhadap Siswa kelas VII-A di SMP Negeri 2 Komodo
D. INDIKATOR KINERJA
Ukuran dari ketuntasan hasil belajar IPA siswa adalah apabila hasil tes siswa sudah
dikatakan tuntas belajar jika memperoleh skor minimal 65 dari skor ideal, dan tuntas secara
klasikal apabila minimal 85% dari jumlah siswa yang telah tuntas belajar.
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 2 Komodo Kabupaten Manggarai Barat Pada Kelas
VII A. Jumlah siswa dalam ini adalah 21 dengan jumlah siswa pria ada 11 orang dan jumlah
B. Variabel Penelitian
Pada komponen ini ditentukan variabel-variabel yang menjadi titik sasaran berupa:
1. Variabel input (seperti: siswa, guru, bahan ajar, sumber belajar, prosedur, evaluasi,
lingkungan belajar)
2. Variabel proses (seperti: keterampilan bertanya guru, gaya bertanya guru, cara bertanya
C. Desain Penelitian
penelitian. Menurut Moh. Natsir (1998, 99) bahwa Desain penelitian adalah semua proses
yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. proses perencanaan dan
pelaksanaan penelitian ini di awali dengan rumusan masalah sampai pelaporan hasil
dan mengkaji teori-teori yang relevan. Sumber data untuk penelitian ini selain didapatkan
dari bagian administrasi sekolah, juga dari hasil observasi, wawancara, angket dan tes hasil
belajar yang diberikan terhadap siswa. Dengan demikian desain penelitian adalah kuantitatif
meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi yang berulang.
Model penelitian yang digunakan disini adalah model spiral penelitian tindakan kelas dari
20
Perencanaan
Refleksi
Tindakan/Observasi
Perbaikan
Rencana
Refleksi
Perbaikan
Rencana
Refleksi
Tindakan/Observasi
Dan Seterusnya
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan pada semester Ganjil tahun pelajaran
2020/2021 yang terdiri dari dua siklus atau lebih, dimana antara siklus I dan siklus II dan
seterusnya, merupakan satu rangkaian yang saling berkaitan. Artinya adalah pelaksanaan
tindakan siklus II merupakan kelanjutan dan perbaikan dari pelaksanaan tindakan siklus I.
a. Tahap Perencanaan
1. Menelaah kurikulun SMP kelas VII semester ganjil yang akan diajarkan dalam
21
5. Menyiapkan alat-alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran di kelas
a. Pendahuluan
4) Guru meminta siswa mempersiapkan buku catatan, buku siswa, alat dan bahan
terik matahari di luar kelas dan masuk kembali di dalam ruangan kelas). Guru
b. Kegiatan Inti
Mengamati
Menanya
e) Didalam pipa kapiler Termometer ada cairan yang terisi, Sebutkan 2 nama
cairan yang terisi di dalam pipa kapiler thermometer? Dan jelaskan perbedaan
3) Guru menuliskan pertanyaan di papan tulis sebagai pertanyaan yang akan dijawab
22
4) Guru membimbing siswa untuk membaca handout tentang materi Suhu dan
Pemuaian
Mencoba
6) Guru meminta siswa melakukan kegiatan pada LKPD 1 dan 2. Kegiatan pada
LKPD 1 dilakukan untuk melatih siswa memahami konsep suhu dan LKPD 2
LKPD 2.
8) Guru membimbing siswa dalam pengamatan dan diskusi pada LKPD 1 dan LKPD
Mengasosiasi
9) Siswa menuliskan hasil pengamatan konsep suhu pada tabel hasil pengamatan.
Mengomunikasikan
11)Guru memberikan arah dan refleksi tentang apa yang telah siswa lakukan, bahwa
yang kegiatan yang telah dilakukan adalah keterampilan proses dalam IPA antara
13) Guru mengevaluasi pendapat siswa mengenai kegunaan mempelajari konsep suhu
c. Penutup
1) Guru dan siswa mereviu hasil kegiatan pembelajaran mengenai Konsep suhu
2) Guru mendorong siswa untuk mensyukuri segala yang ada di dunia karena
23
c. Tahap Observasi
Kegiatan yang dilakukan adalah mengamati setiap aktivitas siswa selama proses
pembelajaran melalui lembar observasi (Lampiran 4.a). Disamping itu aspek kognitif
(tes akhir siklus I Lampiran 5.a) dan rubrik penilaian pada aspek keterampilan (Lampiran
d. Tahap Evaluasi
mengadakan tes hasil belajar secara kognitif setelah menggunakan pendekatan saintifik
kemudian dianalisis.
e. Tahap Refleksi
Berdasarkan analisis tes hasil belajar siklus I, maka hal-hal yang harus diperbaiki
keaktifan siswa selama melakukan proses pembelajaran. Karena hal ini yang
a. Tahap Perencanaan
1. Menelaah kurikulum SMP kelas VII semester ganjil yang akan diajarkan dalam
a. Pendahuluan
24
3) Guru menanyakan kehadiran siswa.
4) Guru meminta siswa mempersiapkan buku catatan, buku siswa, alat dan bahan
b. Kegiatan Inti
Mengamati
1) Guru bersama peserta didik melakukan aktivitas secara sederhana membakar lilin.
Mengapa lilin ketika di bakar akan meleleh?
Menanya
3) Guru menuliskan pertanyaan di papan tulis sebagai pertanyaan yang akan dijawab
6) Guru membagikan LKPD 1 (Pengaruh kalor terhadap suhu benda) dan LKPD 2
Mencoba
7). Dalam kelompok siswa melakukan kegiatan kalor dalam LKPD 1 dan LKPD 2
(Penyelidikan dengan memperhatikan gambar yang ada di LKPD 2 dan membaca
bahan ajar sebagai referensi penunjang untuk mengerjakan LKPD 2). Pada LKPD
1 terdapat kegiatan antara lain Mengukur suhu awal dari minyak kelapa dan air
sebesar 200 g, dan memanaskan minyak kelapa dan air sampai pada suhu 600c
dan mencatat waktu yang di butuhkan selama proses pemanasan, dan menghitung
nilai kenaikan suhu tersebut.
Mengasosiasikan
8). Siswa mendiskusikan pertanyaan dalam analisis hasil pengamatan dalam LKPD 1
dan 2 yang telah disiapkan oleh guru. Dan menalar hasil pengukuran.
7) Guru membimbing siswa melakukan diskusi tentang konsep suhu. Guru memberi
25
Mengomunikasikan
1) Guru dan siswa mereviu hasil kegiatan pembelajaran mengenai konsep kalor
2) Guru dan siswa merefleksi kegiatan dari awal tentang konsep kalor
3) Guru mendorong siswa untuk mensyukuri segala yang ada di dunia karena
Perpindahan kalor
c. Tahap Observasi
Kegiatan yang dilakukan adalah mengamati setiap aktivitas siswa selama proses
pembelajaran melalui lembar observasi (Lampiran 4.b). Disamping itu ada aspek kognitif
(tes akhir siklus 2 Lampiran 5.b) dan rubrik penilaian aspek keterampilan (Lampiran 7)
d. Tahap Evaluasi
dianalisis.
D. Materi Suhu
1. Suhu
Suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya
suatu bendA. Sedangkan kalor adalah atu bentuk energy (energy panas atau kalor).
mendapatkan air hangat tersebut kita mencampur air dingin dengan air panas. Ketika
tangan kita menyentuh air yang dingin, maka kita mengatakan suhu air tersebut dingin.
Ketika tangan kita menyentuh air yang panas maka kita katakan suhu air tersebut panas
Dengan indra peraba, anda dapat merasakan bahwa es memiliki suhu yang
rendah dan kopi panas yang memiliki suhu yang tinggi. Namun indra peraba tidak
dapat menyatakan secara tepat suhu yang dimilikisuatu benda. Dengan demikian, anda
26
Pada umummya cara kerja thermometer bergantung pada sifat
Termometrik suatu zat. Jenis-jenis trmometer, antara lain
thermometer cairan (kaca), termokopel, thermometer gas,
thermometer hambatan listrik dan lain-lain. Thermometer yang
biasa digunakan sehari-hari yaitu thermometer cairan (kaca) yang
didalamnya berisi raksa danalcohol. Kedua cairan tersebut
memiliki sifat fisis zat yang sensitive terhadap perubahan, yaitu
panjang, volume, hambatan listrik dan tekanannya
thermometer
2. Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran benda disebabkan karena adanya
pendinginan. Pada umumnya, benda akan memuai ketika dipanaskan atau menyusut
ketika didinginkan. Pemuaian atau penyusutan terjadi pada zat pada, zat cair, dan zat gas.
Besarnya pemuaian suatu zat bergantung pada sifatnya. Jadi, misalnya besi dan
kuningan dipanaskan dengan suhu yang sama, tetapi kedua logam tersebut akan
A. Muai Panjang
Pemuaian zat padat dapat terjadi pada panjang, luas, atau volumenya.
yang kecil, sehingga ketika dipanaskan hanya memuai pada arah panjangnya saja.
Besarnya pertambahan panjang sebuah benda yang dipanaskan adalah berbanding lurus
dengan :
kenaikan suhu
3. Kalor.
Apa yang terjadi apabila dua zat cair yang berbeda suhunya dicampur menjadi satu? Bagaimana
hubungan antara kalor terhadap perubahan suhu suatu zat? Adakah hubungan antara kalor yang
diterima dan kalor yang dilepaskan oleh suatu zat? Semua benda dapat melepas dan menerima
kalor. Benda-benda yang bersuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung melepaskan
kalor. Demikian juga sebaliknya benda-benda yang bersuhu lebih rendah dari lingkungannya
akan cenderung menerima kalor untuk menstabilkan kondisi dengan lingkungan di sekitarnya.
Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau menerima kalor. Dengan demikian, dapat
diambil kesimpulan bahwa kalor dapat mengubah suhu suatu benda
27
B. KALOR JENIS
Jika kalor yang sama diberika pada dua benda yang berbeda, akan menghasilkan
perubahan suhu yang berbeda. Kalor jenis suatu benda adalah banyaknya kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg benda itu sebesar1°C. berdasarkan
defenisi kalor jenis tersebut, maka secara matematika kalor jenis dituliskan dalam
bentuk persamaan sebagai berikut
Q
c= Atau Q = m. c. ΔT
m. ΔT
Keterangan :
Q = kalor (joule atau kalori)
Sebagai contoh, kalor jenis air 4.200 J/kg °C, artinya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °C adalah 4.200 J. Kalor jenis suatu zat dapat diukur
dengan alat kalorimeter.
Dalam mengumpulkan data yang akurat dan sahih diperlukan alat pengukur data
(instrumen) yang tepat pula. Instrumen penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat
penting dalam penelitian karena berfungsi sebagai alat atau sarana pengumpulan data.
Dengan demikian, instrumen harus relevan dengan masalah dan aspek yang akan diteliti
Dari penjelasan tersebut, maka instrumen yang berfungsi mengumpulkan data atau
1. Observasi, pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul
dan akan hilang. Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa
28
2. Tes pengetahuan kognitif pada siklus 1 ( Lampiran 5.a) dan ter kemampuan kognitif pada
F. Rubrik Penilaian pada aspek keterampilan pada siklus 1 (Lampiran 6.a) dan siklus 2
(Lampiran 6.B)
Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Data yang berupa hasil observasi pada evaluasi konteks dan proses dianalisis
Persentase
Interval Kategori Jumlah
(%)
0 – 34 Sangat Rendah
35 – 54 Rendah
55 - 64 Sedang
65 - 84 Tinggi
85 – 100 Sangat Tinggi
f
P x100%
N
b. Data yang berupa hasil tes pengetahuan dianalisis menggunakan statistik deskriptif.
k
f i xi
x i 1
k
fi
i 1
Dimana :
x = Rata - rata
f i = Frekuensi
29
x i = Titik tengah (M. Arif Tiro, 2000: 133)
Tabel 3.2. Kategorisasi skala lima tes hasil belajar oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (Depdiknas, 2009)
Ukuran dari ketuntasan hasil belajar IPA siswa adalah apabila hasil tes siswa sudah
dikatakan tuntas belajar jika memperoleh skor minimal 65 dari skor ideal, dan tuntas secara
klasikal apabila minimal 85% dari jumlah siswa yang telah tuntas belajar.
30
DAFTAR PUSTAKA
Arif Tiro, Muhammad. 2000. Dasar-dasar statistik. cet. II; Makassar: State University Of
Makassar Press
Arikunto Suharsimi, Suhardjono, Supardi, 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi
Aksara,
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan pembelajaran. Jakarta : Asdi Mahasatya
Kemdikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemdikbud
31
LAMPIRAN 1 PADA SIKLUS 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
PERTEMUAN 1
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui diskusi secara kelompok (LKPD 1), peserta didik dapat
Mendeskripsikan konsep suhu.
2. Melalui diskusi kelompok dan Tanya jawab secara langsung, Peserta didik di
harapkan mampu mendeskripsikan 3jenis-jenis thermometer.
32
3. Setelah melakukan percobaan (LKPD 2) peserta didik di harapkan mampu
membandingkan skala thermometer dari hasil yang diketahui.
4. Melalui berbagai sumber literature peserta didik diharapkan mampu
Menganalisis alat-alat yang menggunakan prinsip suhu dalam kehidupan sehari-
hari.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Suhu dan perubahannya
Keterangan(Perpindahan kalor dilakukan di pertemuan ke 4 tidak di
rancang RPP, sehingga KD tidak tercapai karena tiga kali pertemuan)
E. Pendekatan Dan Metode
a. Pendekatan saintifik
b. Metode Eksperimen
c. Model Discovery Learning
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA PERTEMUAN 1
Langkah-
langkah Kete
Alokasi
Aktivitas model rang
Waktu
Discovery an
Learning
KEGIATAN PENDAHULUAN
Apersepsi Menciptakan 10
Guru Mengaitkan materi pembelajaran dalam situasi menit
kehidupan sehari-hari”Pada siang hari, kalian akan simulasi
merasakan panas. Akan tetapi ketika hari mulai malam,
udara akan terasa semakin dingin. Apakah yang
menyebabkan hal tersebut?”
33
kekurangan menggunakan cairan alcohol dan raksa.
4. Guru memperlihatkan alat dan bahan yang disediakan
kepada peserta didik.
5. Peserta didik di beri kesempatan untuk bertanya Pengumpula
tentang bahan dan alat yang diperlihatkan. n data
6. Peserta didik di bagi dalam beberapa kelompok
secara Heterogen.
7. Peserta didik di berikan LKPD 1 dan 2 secara Pengolahan
berkelompok data dan
Analisis
8. Peserta didik mempelajari cara kerja pada praktikum
Verifikasi
dan diberi kesempatan untuk bertanya bila tidak
paham.
9. Peserta didik dibimbing dalam proses pengumpulan
data dan diberikan petunjuk apabila peserta didik
mengalami kesulitan. (Perwakilan kelompok akan
melakukan Praktikum di Laboratorium IPA dan di
videokan untuk di pelajari ulang tiap kelompok
karena kondisi Covid 19)
10.Peserta didik mengolah dan menganalisis data hasil
penyelidikan mengenai skala-skala pada thermometer
dan konversinya.
11.Peserta didik diminta untuk menyampaikan hasil
diskusinya tentang konsep suhu (LKPD 1), dan skala-
skala pada thermometer serta konversinya (LKPD 2)
dalam bentuk tulisan.
12.Peserta didik mengumpulkan tugas melalui media
online Whashapp dan messenger.
KEGIATAN PENUTUP
1. Guru memberikan penguatan terhadap materi selama 20
proses pembelajaran melalui catatan-catatan kecil menit
yang akan di tampilkan atau di kirim melalui aplikasi
whashapp dan messenger.
2. Guru mengoreksi hasil pekerjaan peserta didik dan
memberitahukan nilai yang di peroleh peserta didik
melalui Aplikasi Whashapp dan Messenger.
3. Guru menginformasikan pada pertemuan berikutnya
tentang perubahan akibat suhu(Pemuaian zap padat,
cair, dan gas).
G.Penilaian
1. Penilaian Kompetensi Pengetahuan (Terlampir di Alat evaluasi)
2. Penilaian Kompetensi Keterampilan (Terlampir di Alat evaluasi)
H.Media, Alat/Bahan dan Sumber belajar
1. Media.
LKPD 1 (dalam diskusi kelompok)
LKPD 2 (dalam Percobaan)
Lembar penilaian
PPT
2. Alat/Bahan
Gelas ukur 3 buah
Air panas 150 ml
Air hangat 150 ml
Air dingin 150 ml
34
Termometer
HP ( Untuk Merekam video Praktikum)
3. Sumber Belajar.
o Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa
Mata Pelajaran IPA.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pada halaman 135 samapai halaman 171
o Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru
Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pada halaman
o Literatur dari Internet
https://www.youtube.com/watch?v=hjeDTw7Dee8&feature=youtu.b
Lampiran 2.
35
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
PERTEMUAN 2
1.4 Melakukan
percobaan untuk menyelidiki 4.4.2 Melakukan percobaan pemuaian zat
pengaruh kalor terhadap suhu dan gas
wujud benda serta perpindahan kalor. .
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Melalui Percobaan dan Tanya jawab secara langsung antara guru dan peserta
didik dijharapkan mampu menyelidiki peristiwa pemuaian zat gas.
b. Melalui Diskusi kelompok peserta didik mampu menentukan koefisien muai
zat padat.
c. Melalui Tugas mandiri Peserta didik dapat menghitung besar pemuaian
panjang zat padat
d. Menganalisi alat-alat yang menggunakan prinsip Pemuaian dalam kehidupan
sehari-hari.
D. MATERI PEMBELAJARAN
36
Pemuaian
Keterangan(Perpindahan kalor dilakukan di pertemuan ke 4 tidak di
rancang RPP, sehingga KD tidak tercapai karena tiga kali pertemuan)
E. Pendekatan Dan Metode
a. Pendekatan saintifik
b. Metode Diskusi
c. Model Discovery Learning
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-
langkah Alokas
Aktivitas Model i Keterangan
Discovery Waktu
Learning
KEGIATAN PENDAHULUAN
Apersepsi Menciptakan 10
Guru Mengaitkan materi Perubahan akibat situasi simulasi Menit
suhu(Pemuaian zat padat, cair, dan gas dalam
kehidupan sehari-hari.” Apa yang terjadi jika
sebuah kawat besi di panaskan?”
37
TELEPON KETIKA DI PASANG KABELNYA DI
KENDORKAN? Mengumpulka
3. Peserta didik di bagi dalam beberapa n data
kelompok secara hetorogen. Menganalisis
4. Peserta didik di berikan LKPD secara data
kelompok Verifikasi
5. Peserta didik mempelajari cara kerja pada
praktikum dan diberi kesempatan untuk Genarilisasi
bertanya bila tidak paham
6. Peserta didik di bimbing dalam proses
pengumpulan data dan diberikan petunjuk
apabila peserta didik mengalami kesulitan.
7. Peseta didik mengolah dan menganalisis data
hasil penyelidikan mengenai konsep pemuaian
gas
8. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi
tentang percobaan pemuaian gas secara
tertulis.
9. Guru menginformasikan tentang koefisien
muai panjang, luas, dan volum secara singkat.
10.Melalui diskusi kelompok, Peserta didik
mencari informasi tentang koefisien muai
panjang, luas, dan volum dari beberapa
sumber (Buku paket dan media online)
11.Melalui diskusi kelompok, Peserta didik
mencari informasi tentang penerapan konsep
pemuaian dalam bidang teknologi dari
beberapa sumber (media online dan buku
paket).
12.Peserta didik bersama guru membahas contoh
soal tentang cara menghitung besar pemuaian
panjang zat padat.
13.Guru memberikan tugas tentang menghitung
besar pemuain panjang zat padat dan cara
mencari koefisien muai.
14.Peserta didik Mengumpulkan tugas secara
online melalui Aplikasi Whashapp dan
messenger.
15.Guru mengoreksi tugas peserta didik dan
menginformasikan nilai peserta didik melalui
media online Whashapp dan messenger.
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru memberikan penguatan tentang 10
perubahan akibat suhu (Pemuaian Zat padat, Menit
cair, dan gas)
17. Guru Menginformasikan pada pertemuan
selanjutnya kita akan membahas tentang
kalor dan kalor pada perubahan wujud benda.
G. Penilaian
1. Penilaian Kompetensi Pengetahuan (Terlampir di Alat evaluasi)
2. Penilaian Kompetensi Keterampilan (Terlampir di Alat evaluasi)
38
H.Media, Alat/Bahan dan Sumber belajar
1.Media.
LKPD
PPT
2.Alat/Bahan
Balon, Baskom, Air Panas, Air Biasa, Botol kaca.
3. Sumber Belajar.
o Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa
Mata Pelajaran IPA.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pada halaman 135 sampai halaman 171
o Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru
Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pada halaman
o Literatur dari Internet
https://www.youtube.com/watch?v=t2Aop28qyEw&feature
youtu.be
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
PERTEMUAN 3
39
2. Menunjukan perilaku: jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan
kejadian tampamata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkrit
dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang teori.
B. KD dan IPKD
Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD)
(IPK
3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, 3.4.9 Menyelidiki pengaruh kalor terhadap
kalor, perpindahan kalor, dan suhu benda.
penerapannya dalam kehidupan 3.4.10 Menghitung besar kalor yang di
sehari-hari termasuk mekanisme butuhkan untuk menaikkan suhu
menjaga kestabilan suhu tubuh pada benda.
manusia dan hewan. 3.4.11 Menyelidiki factor-faktor yang
mempengaruhi besar kalor yang
dibutuhkan untuk mengubah wujud
zat.
4.5 Melakukan percobaan untuk 4.4.3 Melakukan percobaan untuk
menyelidiki pengaruh kalor terhadap menyelidiki hubungan kalor, massa
suhu dan wujud benda serta zat, dan jenis zat.
perpindahan kalor.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui Penyelidikan, peserta didik mampu menyelidiki pengaruh kalor
terhadap suhu benda (Terlampir di LKPD 1)
2. Melalui diskusi dan Tanya jawab secara langsung dengan guru peserta didik di
harapkan mampu Menghitung besar kalor yang di butuhkan untuk menaikkan
suhu benda
3. Melalui diskusi kelompok (Terlampir di LKPD 2), peserta didik diharapkan
mampu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besar kalor yang
dibutuhkan untuk mengubah wujud zat.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Kalor
Keterangan(Perpindahan kalor dilakukan di pertemuan ke 4 tidak di
rancang RPP, sehingga KD tidak tercapai karena tiga kali pertemuan)
E. Pendekatan Dan Metode
a. Pendekatan saintifik
b. Metode Eksperimen
c. Sintak model Pembelajaran
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA
Aktivitas Langkah-langkah Alokasi Keterangan
Sintak Model Waktu
40
Pembelajaran.
KEGIATAN PENDAHULUAN
Apersepsi 10 Menit
Guru Mengaitkan materi Kalor
dalam kehidupan sehari-hari”
Ketika kita memasak air,
Mengapa suhu air lama-lama
semakin tinggi?”
“Faktor apakah yang
mempengaruhi kalor untuk
mengubah wujud suatu benda?”
Peserta didik mendengarkan
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
KEGIATAN INTI
1. Guru mengajak peserta didik Pemberian rangsangan 60 Menit
untuk mengamati fenomena-
fenomena di sekitarnya yang
berhubungan dengan konsep
kalor dan pengaruhnya.
KEGIATAN PENUTUP
14.Guru memberikan penguatan 10Menit
terhadap materi selama proses
pembelajaran melalui catatan-
catatan kecil yang akan di
tampilkan atau di kirim melalui
aplikasi whashapp dan
messenger.
15.Guru mengoreksi hasil
pekerjaan peserta didik dan
memberitahukan nilai yang di
peroleh peserta didik
G. Penilaian
1. Penilaian Kompetensi Pengetahuan (Terlampir di Alat evaluasi)
2. Penilaian Kompetensi Keterampilan (Terlampir di Alat evaluasi)
42
H. Media, Alat/Bahan dan Sumber belajar
1. Media.
LKPD 1( Dalam percobaan)
LKPD 2 (Soal dalam bentuk diskusi kelompok)
PPT
2. Alat/Bahan
Minyak goreng 200 gram, Air 200 gram, Pembakar spritus/lilin,
Penyangga kaki tiga, Gelas ukur250 ml, Alas penyangga kaki tiga, dan
Thermometer.
3. Sumber Belajar.
o Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa
Mata Pelajaran IPA.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pada halaman 135 samapai halaman 171
o Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru
Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pada halaman
o Literatur dari Internet
https://www.youtube.com/watch?v=JVs7zMU1Fs0&feature=youtu.be
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda centang(√) pada kolom “ya” jika terlaksana atau”Tidak” jika tidak
terlaksana, sesuai dengan aspek yan di amati.
Terc Terca
No Kegiatan Guru apai Kegiatan Siswa pai
Y T Y T
PENDAHULUAN
1 Menyapa dan member salam Lebih dari 90% siswa menjawab
siswa dengan penuh salam dan sapa guru dengan penuh
perhatian semanagat
2 Mengecek kehadiran siswa Perwakilan siswa memberitahu guru
tentang temannya yang tidak masuk
3 Menyiapkan kondisis siswa Lebih dari 90% siswa menyiapkan
43
untuk belajar, seperti dirinya untuk belajar, dengan berdoa
mengajak siswa berdoa, atau atau menyiapkan buku.
menyiapkan buku dan alat
tulisnya
4 Memberi apersepsi yang Seluruh siswa menyimak apersepsi
relevan dengan materi yang dari guru
di ajarkan
5 Menyampaikan tujuan Seluruh siswa memperhatikan
pembelajaran penjelasan guru
KEGIATAN INTI
6 Memberikan motivasi terkait Lebih dari 90% siswa termotivasi
materi yang di ajarkan dengan penjelasan guru
7 Mengarahkan siswa untuk Siswa membentu kelompok sesuai
berkelompok dengan anggota dengan kesepakatan atau untruksi
minimal 4 orang dalam satu dari guru
kelompok
8 Membagikan LKPD kepada Setiap kelompok menerima LKPD
masing-masing kelompok
Mengamati
9 Meminta siswa mengamati Lebih dari 90% siswa membaca dan
informasi yang terdapat mengamati informasi yang terdapat
dalam LKPD pada LKPD
10 Mengarahkan siswa untuk Lebih dari 90% siswa menyimak
memperhatikan penjelasan guru terkait prosedur
prosedur/langkah menjawab dalam menjawab soal LKPD
beberapa permasalahan
dalam LKPD
Menanya
11 Memancing siswa untuk Lebih dari 90% siswa bertanya
bertanya terkait cara kepada guru cara menyelesaikan
menyelesaikan masalah pada masalah pada LKPD
LKPD yang dibagikan
12 Menjawab pertanyaan siswa Lebih dari 90% siswa menyimak
dengan member petunjuk petunjuk yang di berikan guru
berupa mengingatkan kemudian mengaitkan dengan
beberapa konsep yang telah permasalahan baru di terimanya di
di pelajari sebelumnya LKPD.
Menalar
13 Mengarahkan siswa untuk Lebih 90 % siswa aktif berdiskusi
berdiskusi kelompok dal;am dalam kelompoknya untuk menjawab
menjawab permasalahan masalah di LKPD.
yang ada di LKPD
14 Meminta siswa Lebih 90 % siswa mengidentifikasi
mengidentifikasi langkah- langkah-langkah yang tepat dari
langkah penyelesaian dari berbagai persoalan
setiap bentuk masalah/soal
15 Membimbing siswa Lebih 90 % siswa dapat menemukan
mengumpulkan informasi informasi khas dari setiap
penting dari setiap langkah karakteristik soal permasalahan
penyelesaian masalah yang di
berikan
16 Meminta siswa mengolah Lebih 85 % siswa dapat mengolah
informasi yang telah informasi yang telah diperoleh ke
diperoleh untuk dalam soal.
menyelesaikan masalah yang
diberikan
17 Mengarahkan siswa untuk Secara berkelompok siswa
mendiskusikan kembali hasil mendiskusikan hasil jawaban yang
pekerjaannya dengan teman tepat dari masalah yang di berikan
kelompoknya
44
Mengasosiasi
18 Mengarahkan siswa Lebih dari 80% siswa dapat membuat
menemukan bentuk atau pola rumus/pola yang sesuai dengan bentuk
yang sesuai dengan langkah soal tersebut
penyelesaian suatu masalah
soal
19 Meminta siswa untuk Lebih dari 80% siswa membuat
menuliskan poin penting dari catatan informasi yang penting dari
informasi yang telah di kegiatan yang telah dilakukan
peroleh
Mengkomunikasikan
20 Menunjuk atau meminta Perwakilan kelompok siswa yang
secara sukarela perwakilan berani/ditunjuk mempresentasikan
kelompok siswa hasil diskusinya
mempresentasikan hasil
diskusinya
21 Meminta kelompok siswa Setiap perwakilan kelompok kelas di
hanya menaggapi hasil kelas member tanggapan atas hasil
presentasi dari kelompok presentasin temannya
yang maju/tampil
22 Memberi penghargaan Lebih dari 90% siswa
kepada kelompok siswa yang mengapresiasikan hasil dari presentasi
mempresentasikan hasil temannya yang di tunjuk guru.
kerjanya di depan kelas
23 Mengevaluasi hasil presentasi Menyimak hasil penguatan/evaluasi
siswa, dengan member yang di berikan guru dalam
penguatan penyelesaian yang menyelesaikan suatu permasalahan
tepat
KEGIATAN PENUTUP
24 Meminta siswa melakukan Lebih dari 80% siswa melakukan
refleksi atas kegiatan belajar refleksi atas kegiatan belajar yang
yang telah dilakukannya telah dilakukan
25 Menunjuk/meminta siswa Perwakilan kelompok/siswa yang di
menyimpulkan inti kegiatan tunjuk menyampaikan kesimpulan
belajar yang telah di berikan dari materi yang telah dipelajari
26 Menyampaikan Lebih dari 90% siswa menyimak
materi/kegfiatan belajar yang informasi yang di berikan guru terkait
akan dilakukan pada kegiatan/materi yang akan dipelajari
pertemuan selanjutnya selanjutnya.
27 Memberikan tugas untuk Lebih dari 90% siswa mencatat tugas
dikerjakan di rumah yang diberikan oleh guru
28 Menutup pelajaran dengan Lebih dari 90% siswa menjawab
salam salam penutup guru
Catatan Observer
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nggorang, 17-10-
2020
Fransiska J Manggin
45
Lampiran 4. a2
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA PELAJARAN IPA TERPADU
Hari/Tanggal : Sabtu/24-10-2020 Materi Pelajara : Pemuaian
Pertemuan/Siklu : 2/1 Nama Observer : Fransiska J. Manggin, S.Pd
s
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda centang (√) pada kolom “ya” jika terlaksana atau”Tidak” jika tidak
terlaksana, sesuai dengan aspek yan di amati.
Terc Tercap
No Kegiatan Guru apai Kegiatan Siswa ai
Y T Y T
46
PENDAHULUAN
1 Menyapa dan member salam Lebih dari 90% siswa menjawab
siswa dengan penuh salam dan sapa guru dengan penuh
perhatian semanagat
2 Mengecek kehadiran siswa Perwakilan siswa memberitahu guru
tentang temannya yang tidak masuk
3 Menyiapkan kondisis siswa Lebih dari 90% siswa menyiapkan
untuk belajar, seperti dirinya untuk belajar, dengan berdoa
mengajak siswa berdoa, atau atau menyiapkan buku.
menyiapkan buku dan alat
tulisnya
4 Memberi apersepsi yang Seluruh siswa menyimak apersepsi
relevan dengan materi yang dari guru
di ajarkan
5 Menyampaikan tujuan Seluruh siswa memperhatikan
pembelajaran penjelasan guru
KEGIATAN INTI
6 Memberikan motivasi terkait Lebih dari 90% siswa termotivasi
materi yang di ajarkan dengan penjelasan guru
7 Mengarahkan siswa untuk Siswa membentu kelompok sesuai
berkelompok dengan anggota dengan kesepakatan atau untruksi
minimal 4 orang dalam satu dari guru
kelompok
8 Membagikan LKPD kepada Setiap kelompok menerima LKPD
masing-masing kelompok
Mengamati
9 Meminta siswa mengamati Lebih dari 90% siswa membaca dan
informasi yang terdapat mengamati informasi yang terdapat
dalam LKPD pada LKPD
10 Mengarahkan siswa untuk Lebih dari 90% siswa menyimak
memperhatikan penjelasan guru terkait prosedur
prosedur/langkah menjawab dalam menjawab soal LKPD
beberapa permasalahan
dalam LKPD
Menanya
11 Memancing siswa untuk Lebih dari 90% siswa bertanya
bertanya terkait cara kepada guru cara menyelesaikan
menyelesaikan masalah pada masalah pada LKPD
LKPD yang dibagikan
12 Menjawab pertanyaan siswa Lebih dari 90% siswa menyimak
dengan member petunjuk petunjuk yang di berikan guru
berupa mengingatkan kemudian mengaitkan dengan
beberapa konsep yang telah permasalahan baru di terimanya di
di pelajari sebelumnya LKPD.
Menalar
13 Mengarahkan siswa untuk Lebih 90 % siswa aktif berdiskusi
berdiskusi kelompok dal;am dalam kelompoknya untuk menjawab
menjawab permasalahan masalah di LKPD.
yang ada di LKPD
14 Meminta siswa Lebih 90 % siswa mengidentifikasi
mengidentifikasi langkah- langkah-langkah yang tepat dari
langkah penyelesaian dari berbagai persoalan
setiap bentuk masalah/soal
15 Membimbing siswa Lebih 90 % siswa dapat menemukan
mengumpulkan informasi informasi khas dari setiap
penting dari setiap langkah karakteristik soal permasalahan
penyelesaian masalah yang di
berikan
16 Meminta siswa mengolah Lebih 85 % siswa dapat mengolah
informasi yang telah informasi yang telah diperoleh ke
47
diperoleh untuk dalam soal.
menyelesaikan masalah yang
diberikan
17 Mengarahkan siswa untuk Secara berkelompok siswa
mendiskusikan kembali hasil mendiskusikan hasil jawaban yang
pekerjaannya dengan teman tepat dari masalah yang di berikan
kelompoknya
Mengasosiasi
18 Mengarahkan siswa Lebih dari 80% siswa dapat membuat
menemukan bentuk atau pola rumus/pola yang sesuai dengan bentuk
yang sesuai dengan langkah soal tersebut
penyelesaian suatu masalah
soal
19 Meminta siswa untuk Lebih dari 80% siswa membuat
menuliskan poin penting dari catatan informasi yang penting dari
informasi yang telah di kegiatan yang telah dilakukan
peroleh
Mengkomunikasikan
20 Menunjuk atau meminta Perwakilan kelompok siswa yang
secara sukarela perwakilan berani/ditunjuk mempresentasikan
kelompok siswa hasil diskusinya
mempresentasikan hasil
diskusinya
21 Meminta kelompok siswa Setiap perwakilan kelompok kelas di
hanya menaggapi hasil kelas member tanggapan atas hasil
presentasi dari kelompok presentasin temannya
yang maju/tampil
22 Memberi penghargaan Lebih dari 90% siswa
kepada kelompok siswa yang mengapresiasikan hasil dari presentasi
mempresentasikan hasil temannya yang di tunjuk guru.
kerjanya di depan kelas
23 Mengevaluasi hasil presentasi Menyimak hasil penguatan/evaluasi
siswa, dengan member yang di berikan guru dalam
penguatan penyelesaian yang menyelesaikan suatu permasalahan
tepat
KEGIATAN PENUTUP
24 Meminta siswa melakukan Lebih dari 80% siswa melakukan
refleksi atas kegiatan belajar refleksi atas kegiatan belajar yang
yang telah dilakukannya telah dilakukan
25 Menunjuk/meminta siswa Perwakilan kelompok/siswa yang di
menyimpulkan inti kegiatan tunjuk menyampaikan kesimpulan
belajar yang telah di berikan dari materi yang telah dipelajari
26 Menyampaikan Lebih dari 90% siswa menyimak
materi/kegfiatan belajar yang informasi yang di berikan guru terkait
akan dilakukan pada kegiatan/materi yang akan dipelajari
pertemuan selanjutnya selanjutnya.
27 Memberikan tugas untuk Lebih dari 90% siswa mencatat tugas
dikerjakan di rumah yang diberikan oleh guru
28 Menutup pelajaran dengan Lebih dari 90% siswa menjawab
salam salam penutup guru
Catatan Observer
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
48
Nggorang, 24-10-
2020
49
Lampiran 5.a
50
adalah ….
A. Celcius
B. Fahrenheit
C. Reaumur
D. Kelvin
3.4.2 Mendeskripsikan 3 4 Termometer klinis mempunyai daerah ukur antara …. D C4
jenis-jenis thermometer A. (0 – 50)°C
B. (0 – 100)°C
C. (30 – 50)°C
D. (35 – 42)°C
3.4.3. Membandingkan skala 6 Suhu suatu Zat diukur oleh termometer Reamur adalah 60°R. B C4
thermometer dari hasil Apabila diukur dengan thermometer Celcius, menunjukkan
yang ketahui melalui suhu …
percobaan A. 28°C B. 48°C
C. 75°C D. 80°C
3.4.4 Menganalisis alat-alat 7 Jenis cairan yang bisa di gunakan sebagai pengisi thermometer C C2
yang menggunakan adalah….
prinsip suhu dalam A. Minyak atau air B. air atau raksa
kehidupan sehari-hari C. raksa atau alcohol D air atau alcohol
51
8 Alat ukur untuk mengetahui suhu badan adalah…. A C2
A. Termometer B. Stopwatch
C. Neraca ohaus D. jangka sorong
3.4.5 Menyelidiki peristiwa Pemuaia 9 Gelas yang tebal akan pecah jika di tuangi air mendidih C C4
pemuaian zat Gas n karena….
A. Gelas memuai secara merata.
B. Gelas tidak tahan panas.
C. Bagian dala gelas memuai lebih cepat daripada bagian
luar
D. Bagian luar gelas menyusut dan bagian dalam memuai
3.4.6 Menentukan koefisien 10 . Pada suhu 00c suatu logam mempunyai panjang 75 cm. setelah A C4
muai panjang dipanasi hingga suhu 1000c, panjangnya menjadi 75,09 cm.
maka koefisien muai panjang logam sebesar…../0c
A. 0,000012 B. 0,00012
C. 0,0012 D. 0,12
Pedoman Penskoran
53
JML JML
NO SOAL NILAI KETERANGAN
BENAR SALAH
NO NAMA
1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 15 T TT
1 4
54
1 Ferdinandus Galut
2 Antonius Silvester
3 Jeane F.C. Datong
4 Aprianus Rato
5 Paulinus Mario Bidiman
6 Okta Vina W. Rebaan
7 Fidelino A. Medonal
8 Marselinus G. Yolan
9 Fderiek Valencia Vedis
10 Yuliana I.C Purnama
11 Felisiana Widya Jaya
12 Adelia M Priska
13 Chelsiana B Meo
14 Stefanus Yoba
15 Pasifikus Septianus
16 Flafianes V. Losokm
17 Maria Paramita Sari
18 Maria Celsi Ayu
19 Saputri S. Jaya
20 Flaviana But
21 Fabiola D Krysti
22
Skor yang di peroleh
Keterangan Nilai = Skor maksimal
X 100
Benar nilai 1
Salah nilai 0
T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
55
LAMPIRAN 5. b
Kelas/Semester : VII/1
56
Jawaba
Kompotensi Dasar Kognitif
n
3.4 Menganalisis konsep suhu, 3.4.9 Menyelidiki Kalor 1 Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu D
pemuaian, kalor, pengaruh kalor suatu benda tergantung factor-faktor berikut, kecuali…
perpindahan kalor, dan terhadap suhu
penerapannya dalam benda. A. Massa Zat
kehidupan sehari-hari B. Jenis Zat
termasuk mekanisme
menjaga kestabilan suhu C. Lama Pemanasan
tubuh pada manusia dan
D. Massa Jenis Zat
hewan.
A. Kalori
B. Kilokalori
C. Joule
D. kWh
A. Kapasitas kalor
B. Satu kalori
D. Kalor jenis
57
3.4.9 Menghitung 4 Sebanyak 500 g air di panaskan dari suhu 300c sampai 800c.
besar kalor Bila kalor jenis 4200 j/kg.k, kalor yang di perlukan
yang di adalah…..J
butuhkan
untuk A. 63.000
menaikkan B. 105.000
suhu benda.
C. 168.000
D. 210.000
A. 2 kkal
B. 20 kkal
C. 200 kkal
D. 800 kkal
3.4.10 Menyelidiki factor- 6 Perubahan wujud zat pada menjadi cair di sebut… B
faktor yang mempengaruhi
besar kalor yang dibutuhkan A. Membeku
untuk mengubah wujud zat B. Mencair
C. Menguap
D. Mengembun
58
7 Minyak wangi cair tercium harum saat tertumpah di air. B
Hal ini menunjukkan terjadi perubahan wujud zat cair
menjadi….
A. Padat
B. Gas
C. Es
D. Embun
Pedoman penskoran
59
2 Antonius Silvester
4 Aprianus Rato
7 Fidelino A. Medonal
8 Marselinus G. Yolan
12 Adelia M Priska
13 Chelsiana B Meo
14 Stefanus Yoba
15 Pasifikus Septianus
16 Flafianes V. Losokm
60
19 Saputri S. Jaya
20 Flaviana But
21 Fabiola D Krysti
22
Benar nilai 1
Salah nilai 0
T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
61
Lampiran 6.a
Rubrik penilaian keterampilan pada siklus 1
Materi : Suhu dan Perubahannya
Hari/Tanggal : Sabtu/17-10-2020
Nama kelompok : ….
Pertemuan :1
Aspek yang di nilai
No Nama siswa Persiapan Pelaksanaan Pengumpulan Menarik Nilai Akhir
Menganalisis data
percobaan percobaan data kesimpulan
1
2
3
Lampiran 6.b
Rubrik penilaian keterampilan pada siklus 1
Materi : Pemuaian
62
Hari/Tanggal : Sabtu/24-10-2020
Nama kelompok : ….
Pertemuan :2
Aspek yang di nilai
No Nama siswa Pelaksanaan Pengumpulan Menarik Nilai Akhir
Menganalisis data
percobaan data kesimpulan
1
2
3
Lampiran 7
Rubrik penilaian keterampilan pada siklus 2
Materi : Kalor
Hari/Tanggal : Sabtu/09-11-2020
Nama kelompok : ….
Pertemuan :3
Aspek yang di nilai
No Nama siswa Persiapan Pelaksanaan Pengumpulan Menarik Nilai Akhir
Menganalisis data
percobaan percobaan data kesimpulan
1
2
3
63
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
64