Anda di halaman 1dari 19

RINGKASAN MATERI PEMBELAJARAN IPA

KLASIFIKASI MATERI & PERUBAHANNYA

KELAS VII
SEMESTER 1

MERLYN NICTRESIA JOAN LENGO, S.Pd

SMP NEGERI I TASIFETO BARAT

2020
Peta Kompetensi
KOMPETENSI DASAR

Memahami konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan
kimia, perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari.

INDIKATOR PEMBELAJARAN

1 Membedakankarakteristikzatpadat, cair, dan gas


2 Menjelaskan perbedaanunsur, senyawa, dancampuran
3 Menjelaskan prinsip kerja berbagai metode pemisahan campuran
4 Menjelaskan sifatfisikadankimiasuatuzat
5 Membedakanciri-ciriperubahanfisikadanperubahankimiasuatuzat
MIND MAP
KEGIATAN BELAJAR 1

Cara Mengklasifikasikan Materi

Apakah kamu pernah melihat medali


perunggu?
Apakah perunggu bahan yang sudah
tersedia di alam?

A. Klasifikasi Materi
Materi atau zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
Semua materi di sekitar kita, termasuk semua makhluk hidup tergolong materi karena
memiliki massa dan menempati
ruang.
Materi berdasarkan wujudnya
dapat dikelompokkan menjadi zat
padat, cair dan gas. Contoh zat
padat adalah beberapa jenis
logam, seperti besi, emas, dan
seng. Air, minyak goreng, dan
bensin merupakan contoh wujud
zat cair. Contoh zat berwujud gas Gambar 1. Susunan Partikel Zat Padat, Cair, danGas
adalah udara, asap dan uap Sumber: http://tempatbelajarumum5.blogspot.com/
 
air.Perbedaan sifat zat padat, cair,
dan gas dijelaskan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Perbedaan zat padat, cair, dan gas

Padat Cair Gas


Gaya tarik menarik antar Gaya tarik menarik antar Gaya tarik menarik antar
partikelnya sangat kuat partikelnya tidak begitu kuat partikelnya sangat lemah
Jarak antar partikel zat sangat Jarak antar partikel zat lebih Jarak antar partikel zat
rapat dan teratur renggang sangat renggang dan
berjauhan
Gaya partikelnya sangat Gaya partikelnya dapat Gaya partikelnya dapat
terbatas (bergetar di tempat) berpindah tempat, tetapi tidak berpindah tempat
mudah meninggalkan (bergerak sangat bebas)
kelompoknya
Bentuk dan volumenya tetap Bentuk berubah-ubah sesuai Bentuk dan volumenya
tempatnya dan volume tetap berubah-ubah

B. Unsur, Senyawa, dan Campuran


Berdasarkan komposisinya, materi yang ada di alam dapat diklasifikasikan menjadi zat
tunggal dan campuran. Perhatikan Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Bagan Klasifikasi Materi


Sumber: Wahono Widodo, dkk (2018)
1. Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang
lebih sederhana dan akan tetap mempertahankan karakteristik asli dari unsur tersebut.
Contoh. Unsur Natrium berwujud padat, sangat reaktif, Natrium merupakan logam
lunak, berwarna putih keperakan. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur. Unsur
dibagi menjadi dua, yaitu unsur logam dan unsur non-logam. Perbedaan unsur logam
dan unsur non-logam dijelaskan pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Perbedaan Unsur Logam dan Unsur Non-Logam

Unsur Logam Unsur Non-Logam


Berwujud padat pada suhu kamar Ada yang berwujud padat, cair, dan gas
Dapat ditempa dan diregangkan Bersifat rapuh, dan tidak dapat ditempa
Merupakan konduktor listrik dan panas Non konduktor sehingga tidak dapat
menghantarkan panas dan listrik
Contoh: besi, emas, seng Contoh: karbon, nitrogen, oksigen

Unsur diberi nama latin berdasarkan penemu pertamanya atau tempat


ditemukan unsur tersebut. Penamaan unsur diberi simbol yang dibuat oleh Jons Jacob
Berzelius. Cara pemberian nama unsur menurut Berzelius adalah sebagai berikut:

a. Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf awal dan nama latinnya
b. Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar
c. Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf kecil dari
nama unsur tersebut.
Gambar 1.3 Tabel Periodik Unsur
Sumber: https://www.mastah.org/tabel-periodik-hd-lengkap-118-unsur-kimia-dan-keterangan/
Dalam kehidupan sehari-hari, baik unsur logam maupun non-logam memiliki
banyak keguanaan. Beberapa kegunaan dari beberapa unsur diperlihatkan pada tabel
1.3.

Tabel 1.3. Unsur logam dan non logam serta kegunaannya

2. Senyawa
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan air, gula, garam, asam
cuka, dan beberapa bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut merupakan senyawa. Molekul
merupakan bagian terkecil dari suatu senyawa.
Molekul adalah gabungan dari beberapa unsur atau lebih. Berdasarkan unsur
penyusunnya molekul dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Molekul unsuradalah gabungan dari unsurunsur yang sejenis. Biasanya
berasal dari unsur-unsur nonlogam. Contoh: H2, O2, Cl2, dsb.
b. Molekul senyawaadalah gabungan dari unsur-unsur yang tidak sejenis.
Contoh: H2O, NaCl, H2SO4, dsb.
Gambar 1.4 Molekul senyawa

Dengan demikian, kamu dapat menjelaskan bahwa senyawa terdiri atas dua
buah unsur atau lebih. Suatu senyawa masih dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya.
Senyawa merupakan zat tunggal/murni yang dapat diuraikan menjadi dua atau lebih
zat yang lebih sederhana denganproses kimia biasa. Misalnya, air yang memiliki rumus
H2O dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H) dan oksigen (O). Lebih jelasnya dapat
dicermati pada Tabel 1.4.

Tabel 1.4 Contoh tabel senyawa sederhana dan unsur penyusun

3. Campuran
Contoh beberapa campuran yang sering kita jumpai dalam kehidupan seharihari
adalah susu cokelat, air sungai, udara, batuan, garam beryodium, dan paduan
logam. Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih
mempunyai sifat zat asalnya. Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia.
Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
a. Campuran homogen
Campuran yang zat-zat penyusunnya bercampur secara merata sehingga
setiap bagian memiliki bagian yang sama. Contoh: gula larut dalam air.
b. Campuran heterogen
Campuran yang zat-zat penyusunnya tidak bercampur merata sehingga ada
bagian campuran yang memiliki sifat berbeda. Campuran heterogen
dibedakan menjadi dua macam, yaitu suspensi dan koloid.
1) Suspensi adalah campuran antara zat padat dengan cairan atau gas di
mana zat padat tersebut tidak larut. Contoh: campuran pasir dengan
air.
2) Koloid adalah campuran antara dua zat atau lebih di mana salah satu
zat penyusunnya tersebar dalam zat penyusun lain. Contoh: debu,
keju, kabut, dsb.
Tabel 1.5 Perbedaan sifat unsur, senyawa, dan campuran

C. Asam dan Basa


Jenis-jenis zat juga dapat dibedakan menurut sifat keasamannya. Sifat keasaman
suatu zat dinyatakan dengan nilai pH (power of Hydrogen). Berdasarkan nilai pH, jenis
zat dibedakan menjadi 3, yaitu asam, basa, dan garam. Nilai pH berada pada kisaran 1–
14. Batas nilai pH adalah 7 yang merupakan pH air, disebut pH netral.
1. Asam
Asam adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan ke
dalam air.
HA(aq) → H+ (aq) + A- (Aq)
Contoh:
HCl (aq) → H+ (aq) + Cl- (Aq)
Asam memiliki nilai pH di antara 1–6. Berdasarkan nilai pH–nya asam dibedakan
menjadi 2, yaitu asam kuat dan asam lemah.
 Asam dengan nilai pH 1–3 disebut asam
kuat. Asam kuat dapat berbahaya apabila mengenai tubuh kita. Dapat
mengakibatkan luka bakar.
 Asam dengan nilai pH 3–6 disebut asam lemah.
Suatu zat termasuk asam jika memiliki sifat-sifat:
a. rasanya masam,
b. bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H+),
c. mengubah warna lakmus biru menjadi merah,
d. dapat menghantarkan arus listrik.
Asam dalam Kehidupan Sehari-hari
 Asam klorida (HCl)
Asam yang terdapat di lambung kita. Disebut juga asam lambung. Berfungsi untuk
membunuh kuman-kuman yang terbawa oleh makanan dan masuk ke dalam lambung.
 Asam sulfat (H2SO4)
Asam yang digunakan untuk mengisi aki pada kendaraan bermotor. Termasuk asam kuat.
Apabila mengenai kulit dapat mengakibatkan luka bakar.
 Asam asetat (CH3COOH)
Asam yang terdapat pada cuka, sehingga disebut juga asam cuka.

2. Basa
Basa adalah senyawa yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika dilarutkan ke
dalam air.
LOH (aq) → L+ (aq) + OH- (Aq)
Contoh:
NaOH (aq) → Na+ (aq) + OH- (Aq)
Basa memiliki nilai pH antara 8–14. Berdasarkan
nilai pH–nya basa dibedakan menjadi 2, yaitu basa kuat dan basa lemah.
 Basa dengan nilai pH 8–11 disebut basa lemah.
 Basa dengan nilai pH 11–14 disebut basa
kuat. Seperti halnya asam kuat, basa kuat juga dapat
berbahaya apabila mengenai kulit kita. Dapat
mengakibatkan luka bakar.

Suatu zat termasuk basa jika memiliki sifat-sifat:


a. rasanya pahit,
b. bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-),
c. mengubah warna lakmus merah menjadi biru,
d. dapat menghantarkan arus listrik.

Basa dalam Kehidupan Sehari-hari:


 Natrium hidroksida (NaOH)
Bahan dasar pembuatan sabun yang teksturnya keras. Sabun keras merupakan hasil
reaksi antara natrium hidroksida dengan lemak hewan atau tumbuhan. Natrium
hidroksida disebut juga soda kostik.
 Kalium hidroksida (KOH)
Bahan dasar pembuatan sabun yang teksturnya lunak. Sabun lunak merupakan hasil
reaksi antara kalium hidroksida dengan lemak hewan atau tumbuhan. Kalium hidroksida
disebut juga soda potas.
 Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
Terdapat pada obat sakit maag. Untuk menetralkan asam klorida agar kadar asam di
dalam lambung berkurang digunakan magnesium hidroksida.
 Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
Digunakan untuk menetralkan tanah. Untuk mengurangi kadar keasaman tanah tersebut
digunakan kalsium hidroksida atau yang disebut juga air kapur.

D. Indikator pH
Nilai pH dapat diukur menggunakan indikator pH. Indikator merupakan senyawa
kompleks yang dapat bereaksi dengan asam atau basa. Indikator pH dibedakan menjadi
dua macam, yaitu indikator buatan dan alami.
1. Indikator buatan
Macam-macam indikator pH buatan:
a. Kertas lakmus
1) Lakmus merah
Jika dicelupkan ke dalam larutan asam tidak akan berubah warna, jika
dicelupkan ke dalam larutan basa akan berubah warna menjadi biru.
2) Lakmus biru
Jika dicelupkan ke dalam larutan basa tidak akan berubah warna, jika
dicelupkan ke dalam larutan asam akan berubah warna menjadi merah.
Gambar 1.5 Percobaan menggunakan kertas lakmus

b. Indikator pH yang berupa larutan


Indikator pH yang berupa larutan akan berubah warna pada kisaran pH
tertentu. Berikut beberapa contoh indikator pH yang berupa larutan.

Tabel 1.6 Indikator pH berupa larutan

c. Indikator universal
Merupakan salah satu indikator pH yang memiliki tingkat kepercayaan yang
baik karena dengan indikator universal
dapat ditentukan nilai pH. Indikator
universal adalah indikator yang terdiri dari
berbagai macam indikator yang memiliki
warna berbeda untuk setiap nilai pH 1–14.

d. pH meter
pH meter merupakan indikator pH
elektronik. Alat ini adalah indikator pH yang paling akurat karena dapat
menentukan nilai pH secara tepat yang akan langsung terbaca pada layar digital.

Gambar 1.7 pH meter

2. Indikator alami
Indikator alami adalah indikator yang dibuat dari bagian tumbuh-tumbuhan
tertentu yang memiliki warna. Contoh indikator alami adalah:
 daun kubis ungu,
 kunyit,
 kayu secang, dan lain-lain.
Berikut cara penggunaan indikator pH alami.
a. Membuat ekstrak (sari) dari tumbuhan yang dapat dijadikan indikator alami
dengan cara digerus atau diparut kemudian dilarutkan dengan air panas.
b. Ekstrak tumbuhan ditambahkan ke larutan yang diuji.
c. Amati perubahan yang terjadi

LATIHAN SOAL 1

1. Perhatikan gambar berikut!


1. Perhatikan gambar berikut.

Molekul unsur dapat ditunjukkan pada gambar….


A. 1) dan 3)
B. 1) dan 4)
C. 2) dan 3)
D. 2) dan 4)

Molekul unsure dapat ditunjukkan pada gambar ….


A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
2. Larutan zat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(1) Berasa pahit
(2) Memiliki pH lebih dari 7
(3) Mengubah lakmus merah menjadi biru
(4) Mengubah warna kunyit menjadi kuning terang
Ciri-ciri basa ditunjukkan pada nomor ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (2), (3), dan (4)
D. (1), (2), dan (4)
KEGIATAN BELAJAR 2

Cara Memisahkan Campuran

Tahukah kamu bagaimana cara membuat


kamper atau kapur barus?

Mari kita pelajari!

Campuran adalah materi yang tersusun dari dua jenis zat murni atau
lebih dan masih memiliki sifat-sifat dari zat penyusunnya
Berikut ini adalah beberapa metode dalam memisahkan campuran :
1. FILTRASI

Filtrasi adalah metode pemisahan yang digunakan untuk


memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut
dengan menggunakan penyaring (filter) berdasarkan
perbedaan ukuran partikel.
Sebagai contoh menyaring air yang bercampur pasir
disaring dengan kertas saring sehingga pasir akan
tertinggal di kertas saring.

2. DEKANTASI

Dekantasi dapat digunakan sebagai salah satu alat


alternatif selain filtrasi untuk memisahkan cairan
dan padatan. Dekantasi dilakukan dengan cara
menuang cairan secara perlahan-lahan, dengan
demikian padatan akan tertinggal di dalam wadah
tersebut.
Contoh : campuran air dengan kerikil.
3. SENTRIFUGASI

Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti


filtrasi bila partikel padatan sangat halus dan
jumlah campurannya lebih sedikit.
Metide sentrifugasi digunakan secara luas untuk
memisahkan sel-sel darah dan sel-sel darah
putih dari plasma darah.

4. EVAPORASI

Evaporasi atau metode penguapan, sebagai


contoh adalah larutan garam, larutan
dipanaskan secara perlahan. Selama pemanasan,
air dibiarkan menguap perlahan-perlahan
hingga habis dan meninggalkan kristal garam
sebagai residu.

5. DESTILASI

Distilasi adalah metode pemisahan campuran zat cair dari larutannya


berdasarkan perbedaan titik didih. Jika larutan dipanaskan, maka
komponen titik didihnya yang lebih rendah akan menguap terlebih dahulu.
Digunakan sebagai pemisahan air tawar dan air laut, pembuatan etanol
atau alkhol, dan proses pemisahan minyak bumi.
6. CORONG PISAH

Campuran dua jenis zat cair yang tidak saling


melarutkan dapat dipisahkan dengan corong pisah
lalu didiamkan selama beberapa saat sampai
membentuk dua lapisan terpisah.
Contohnya adalah seperti pemisahan air dengan
minyak

7. KROMATOGRAFI

Kromatografi merupakan pemisahan campuran yang terjadi


karena perbedaan kelarutan zat-zat dalam pelarut serta
perbedaan penyerapan (adsorbsi) kertas terhadap zat-zat
yang ingin dipisahkan. Suatu zat yang lebih dahulu larut dalam
pelarut dan kurang terabsorbsi pada kertas akan bergerak lebih
cepat.

Dalam kehidupan sehari-hari kromatografi berguna untuk :


 Menguji apakah bahan pewarna yang digunakan dalam makanan aman untuk
dikonsumsi
 Menguji tinta yang digunakan pada pemalsuan dokumen seperti surat, cek dan
giro
 Menguji apakah terdapat obat terlarang dalam urin atlet atau penyalahgunaan
narkoba
 Memeriksa apakah pestisida yag terdapat pada sayuran atau buah-buahan masih
dalam batas aman
8. SUBLIMASI

Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran


sesama zat padat berdasarkan perubahan wujud zat. Zat
padat yang menyublim (berubah wujud menjadi gas atau
sebaliknya) dapat dipisahkan dengan campurannya
dengan zat padat yang tidak dapat menyublim
menggunakan metode sublimasi.
Contohnya seperti campuran iodin dengan garam dapat
dipisahkan dengan cara pemanasan
9. EKSTRAKSI

Pemisahan campuran dengan metode ekstraksi


terjadi atas dasar perbedaan kelarutan zat terlarut di
dalam pelarut yang berbeda.
Ekstraksi sering dilakukan untuk mengambil sari
dari suatu tumbuhan.

10. REKRISTALISASI
Kristalisasi ialah pemisahan campuran dengan cara mengkristalkan atau
mengendapkan zat terlarut dalam larutan yang tadinya berupa cairan juga.
Biasanya kristalisasi ini menggunakan suhu rendah untuk membuat cairannya
mengendap.
Sedangkan rekristalisasi ialah suatu proses kristalisasi ulang. misalnya kita
mendapatkan kristal, namun kristal tersebut belum murni. untuk mendapatkan
kristal yang lebih murni dilakukan rekristalisasi. rekristalisasi dilakukan dengan
cara melarutkan kristal dalam pelarut kemudian mengkristalkannya kembali
KEGIATAN BELAJAR 3

Benda-benda yang Dapat Mengalami


Perubahan
Apakah volume 1 kg besi sama dengan volume 1 kg
kapas?

Mari kita pelajari bersama!

A. Massa Jenis Zat


Massa jenis zat adalah besarnya nilai dari massa jenis suatu zat dipengaruhi oleh jenis
zat tersebut.
Rumus:

Tabel 3.1 Daftar massa jenis beberapa zat


B. Sifat Fisika dan Sifat Kimia
1. Fisika benda merupakan sifat fisik atau keadaan suatu benda
Contoh : wujud zat, warna, kelarutan, day hantar listrik, kemagnetan
2. Kimia benda sifat suatu benda yang dapat diketahui jika benda tersebut bercampur
dengan benda lainnya atau ketika benda berubah jenis, misalnya mudah terbakar,
beracun , mudah meledak.

G
ambar 3.1 Sifat Fisika dan Kimia Suatu Benda

C. Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia


1. Perubahan fisika perubahan yang tidak menyebabkan terbentuknya zat baru
( dibagi menjadi dua macam ) ;
a. Perubahan fisika alami perubahan yang
terjadi tanpa dibuat manusia atau
peristiwa alam.
Contoh :Terjadinya persitiwa air laut
menjadi awan, terjadinya peristiwa
pengembunan pada pagi hari.
b. Perubahan fisika buatan perubahan sifat
fisika yang terjadi karena dibuat oleh manusia
Contoh : Pembuatan es, pembuatan garam dapur
Ciri-ciri perubahan fisika, antara lain:
- perubahan terjadi hanya pada penampakannya,
- sifat zat hasil perubahan sama dengan
- sifat zat sebelumnya,
- umumnya dapat dikembalikan lagi seperti sebelum perubahan.

2. Perubahan kimia perubahan yang menyebabkan


terbentuknya zat baru ( dibagi menjadi dua macam ) :
a. Perubahan kimia alami perubahan yang terjadi
secara alami, tanpa campur tangan manusia.
Contoh :Proses metabolisme pada hewan, proses fotosintesis pada tumbuhan,
peristiwa perkaratan pada besi jembatan.
b. Perubahan kimia buatan perubahan kimia yang terjadi karena kesengajaan
pembuatan oleh manusia.
Contoh :Pembuatan nata de coco, pembuatan semen.
Ciri perubahan kimia antara lain :
- Menimbulkan gas
- Menimbulkan endapan
- Perubahan warna
- Perubahan bau
Tabel 3.1 Perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia

Beberapa contoh perubahan fisika dan perubahan kimia di alam, ditunjukkan pada Tabel
3.2.
Tabel 3.2 Contoh-contoh perubahan materi di alam

Latihan Soal 3

1. Perhatikanperistiwasehari-hariberikut!
(1) Kayu dibakar menjadi arang.
(2) Nasi yang dibiarkan, lama kelamaan menjadi basi
(3) Pembuatan tape darisingkong
(4) Karena ada pemadaman listrik dari PLN, maka es cream di dalam kulkas mencair
Perubahan fisika, dapat ditunjukkan pada pernyataan nomor ….
A. (1), (2), (3), dan (4)
B. (2), (3), dan (4)
C. (3) dan (4)
D. (4) saja
Daftar Pustaka

Widodo, Wahono, dkk.2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam Edisi Revisi 2017.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Widodo, Wahono, dkk.2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam Edisi Revisi 2017.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Buku Abdi Guru IPA Terpadu untuk SMP kelas VII, Jakarta : Erlangga, edisi revisi
2017

Internet

Anda mungkin juga menyukai