KELAS VII
SEMESTER 1
2020
Peta Kompetensi
KOMPETENSI DASAR
Memahami konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan
kimia, perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Klasifikasi Materi
Materi atau zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
Semua materi di sekitar kita, termasuk semua makhluk hidup tergolong materi karena
memiliki massa dan menempati
ruang.
Materi berdasarkan wujudnya
dapat dikelompokkan menjadi zat
padat, cair dan gas. Contoh zat
padat adalah beberapa jenis
logam, seperti besi, emas, dan
seng. Air, minyak goreng, dan
bensin merupakan contoh wujud
zat cair. Contoh zat berwujud gas Gambar 1. Susunan Partikel Zat Padat, Cair, danGas
adalah udara, asap dan uap Sumber: http://tempatbelajarumum5.blogspot.com/
air.Perbedaan sifat zat padat, cair,
dan gas dijelaskan pada Tabel 1.1.
a. Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf awal dan nama latinnya
b. Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar
c. Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf kecil dari
nama unsur tersebut.
Gambar 1.3 Tabel Periodik Unsur
Sumber: https://www.mastah.org/tabel-periodik-hd-lengkap-118-unsur-kimia-dan-keterangan/
Dalam kehidupan sehari-hari, baik unsur logam maupun non-logam memiliki
banyak keguanaan. Beberapa kegunaan dari beberapa unsur diperlihatkan pada tabel
1.3.
2. Senyawa
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan air, gula, garam, asam
cuka, dan beberapa bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut merupakan senyawa. Molekul
merupakan bagian terkecil dari suatu senyawa.
Molekul adalah gabungan dari beberapa unsur atau lebih. Berdasarkan unsur
penyusunnya molekul dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Molekul unsuradalah gabungan dari unsurunsur yang sejenis. Biasanya
berasal dari unsur-unsur nonlogam. Contoh: H2, O2, Cl2, dsb.
b. Molekul senyawaadalah gabungan dari unsur-unsur yang tidak sejenis.
Contoh: H2O, NaCl, H2SO4, dsb.
Gambar 1.4 Molekul senyawa
Dengan demikian, kamu dapat menjelaskan bahwa senyawa terdiri atas dua
buah unsur atau lebih. Suatu senyawa masih dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya.
Senyawa merupakan zat tunggal/murni yang dapat diuraikan menjadi dua atau lebih
zat yang lebih sederhana denganproses kimia biasa. Misalnya, air yang memiliki rumus
H2O dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H) dan oksigen (O). Lebih jelasnya dapat
dicermati pada Tabel 1.4.
3. Campuran
Contoh beberapa campuran yang sering kita jumpai dalam kehidupan seharihari
adalah susu cokelat, air sungai, udara, batuan, garam beryodium, dan paduan
logam. Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih
mempunyai sifat zat asalnya. Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia.
Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
a. Campuran homogen
Campuran yang zat-zat penyusunnya bercampur secara merata sehingga
setiap bagian memiliki bagian yang sama. Contoh: gula larut dalam air.
b. Campuran heterogen
Campuran yang zat-zat penyusunnya tidak bercampur merata sehingga ada
bagian campuran yang memiliki sifat berbeda. Campuran heterogen
dibedakan menjadi dua macam, yaitu suspensi dan koloid.
1) Suspensi adalah campuran antara zat padat dengan cairan atau gas di
mana zat padat tersebut tidak larut. Contoh: campuran pasir dengan
air.
2) Koloid adalah campuran antara dua zat atau lebih di mana salah satu
zat penyusunnya tersebar dalam zat penyusun lain. Contoh: debu,
keju, kabut, dsb.
Tabel 1.5 Perbedaan sifat unsur, senyawa, dan campuran
2. Basa
Basa adalah senyawa yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika dilarutkan ke
dalam air.
LOH (aq) → L+ (aq) + OH- (Aq)
Contoh:
NaOH (aq) → Na+ (aq) + OH- (Aq)
Basa memiliki nilai pH antara 8–14. Berdasarkan
nilai pH–nya basa dibedakan menjadi 2, yaitu basa kuat dan basa lemah.
Basa dengan nilai pH 8–11 disebut basa lemah.
Basa dengan nilai pH 11–14 disebut basa
kuat. Seperti halnya asam kuat, basa kuat juga dapat
berbahaya apabila mengenai kulit kita. Dapat
mengakibatkan luka bakar.
D. Indikator pH
Nilai pH dapat diukur menggunakan indikator pH. Indikator merupakan senyawa
kompleks yang dapat bereaksi dengan asam atau basa. Indikator pH dibedakan menjadi
dua macam, yaitu indikator buatan dan alami.
1. Indikator buatan
Macam-macam indikator pH buatan:
a. Kertas lakmus
1) Lakmus merah
Jika dicelupkan ke dalam larutan asam tidak akan berubah warna, jika
dicelupkan ke dalam larutan basa akan berubah warna menjadi biru.
2) Lakmus biru
Jika dicelupkan ke dalam larutan basa tidak akan berubah warna, jika
dicelupkan ke dalam larutan asam akan berubah warna menjadi merah.
Gambar 1.5 Percobaan menggunakan kertas lakmus
c. Indikator universal
Merupakan salah satu indikator pH yang memiliki tingkat kepercayaan yang
baik karena dengan indikator universal
dapat ditentukan nilai pH. Indikator
universal adalah indikator yang terdiri dari
berbagai macam indikator yang memiliki
warna berbeda untuk setiap nilai pH 1–14.
d. pH meter
pH meter merupakan indikator pH
elektronik. Alat ini adalah indikator pH yang paling akurat karena dapat
menentukan nilai pH secara tepat yang akan langsung terbaca pada layar digital.
2. Indikator alami
Indikator alami adalah indikator yang dibuat dari bagian tumbuh-tumbuhan
tertentu yang memiliki warna. Contoh indikator alami adalah:
daun kubis ungu,
kunyit,
kayu secang, dan lain-lain.
Berikut cara penggunaan indikator pH alami.
a. Membuat ekstrak (sari) dari tumbuhan yang dapat dijadikan indikator alami
dengan cara digerus atau diparut kemudian dilarutkan dengan air panas.
b. Ekstrak tumbuhan ditambahkan ke larutan yang diuji.
c. Amati perubahan yang terjadi
LATIHAN SOAL 1
Campuran adalah materi yang tersusun dari dua jenis zat murni atau
lebih dan masih memiliki sifat-sifat dari zat penyusunnya
Berikut ini adalah beberapa metode dalam memisahkan campuran :
1. FILTRASI
2. DEKANTASI
4. EVAPORASI
5. DESTILASI
7. KROMATOGRAFI
10. REKRISTALISASI
Kristalisasi ialah pemisahan campuran dengan cara mengkristalkan atau
mengendapkan zat terlarut dalam larutan yang tadinya berupa cairan juga.
Biasanya kristalisasi ini menggunakan suhu rendah untuk membuat cairannya
mengendap.
Sedangkan rekristalisasi ialah suatu proses kristalisasi ulang. misalnya kita
mendapatkan kristal, namun kristal tersebut belum murni. untuk mendapatkan
kristal yang lebih murni dilakukan rekristalisasi. rekristalisasi dilakukan dengan
cara melarutkan kristal dalam pelarut kemudian mengkristalkannya kembali
KEGIATAN BELAJAR 3
G
ambar 3.1 Sifat Fisika dan Kimia Suatu Benda
Beberapa contoh perubahan fisika dan perubahan kimia di alam, ditunjukkan pada Tabel
3.2.
Tabel 3.2 Contoh-contoh perubahan materi di alam
Latihan Soal 3
1. Perhatikanperistiwasehari-hariberikut!
(1) Kayu dibakar menjadi arang.
(2) Nasi yang dibiarkan, lama kelamaan menjadi basi
(3) Pembuatan tape darisingkong
(4) Karena ada pemadaman listrik dari PLN, maka es cream di dalam kulkas mencair
Perubahan fisika, dapat ditunjukkan pada pernyataan nomor ….
A. (1), (2), (3), dan (4)
B. (2), (3), dan (4)
C. (3) dan (4)
D. (4) saja
Daftar Pustaka
Widodo, Wahono, dkk.2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam Edisi Revisi 2017.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Widodo, Wahono, dkk.2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam Edisi Revisi 2017.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Buku Abdi Guru IPA Terpadu untuk SMP kelas VII, Jakarta : Erlangga, edisi revisi
2017
Internet