( RPP )
A. Kompetensi Inti
KI-1 (Spiritual) : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
E. Materi Pelajaran
Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahansuhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian
pada zat padat, pada zat cair, dan pada zatgas. Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian
panjang (untuk satu demensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga
dimensi).Salah satu perubahan yang terjadi pada benda yang mengalami kenaikan suhu adalah ukuran
benda itu berubah. Jika suhu benda naik, secara umum ukuran benda bertambah. Peristiwa ini disebut
pemuaian. Jika suhu benda turun, maka benda disebut mengalami penyusutan. Untuk mencari
pertambahan panjang suatu benda dapat menggunakan persamaan matematis :
ΔL = L0.α.ΔT
Untuk mencari panjang benda setelah dipanaskan dapat menggunakan persamaan matematis : Lt
= L0 + ΔL.
Zat padat dapat mengalami pemuaian menjadi beberapa jenis. Besarnya pemuaian zat,
bergantung pada ukuran benda semula, kenaikan suhu, dan jenis zat tersebut. Efek
pemuaian zat sangat bermanfaat dalam pengembangan berbagai teknologi.
Menurut buku Bimbel Rahasia Inti IPA Terpadu SMP Kelas 7,8, dan 9 karya Desy Ambarwati, S.Pd
(2014: 42), pemuaian adalah bertambahnya ukuran zat akibat adanya kenaikan suhu. Sebagian besar
zat, akan memuai bila dipanaskan dan menyusut ketika didinginkan.
Bila suatu zat dipanaskan (suhunya dinaikkan), maka molekul-molekulnya akan bergetar lebih cepat
dan amplitudo getaran akan bertambah besar. Akibatnya, jarak antara molekul benda menjadi lebih
besar dan terjadilah pemuaian.
Dalam pembahasan kali ini, akan dijelaskan secara lengkap bagaimana pemuaian zat padat bisa terjadi
beserta jenis-jenisnya. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan lengkapnya berikut ini yang
dirangkum dalam buku Pendalaman Materi Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII (2020: 63)
Pemuaian pada zat padat Zat padat seperti besi dan kaca dapat memuai jika terpapar suhu panas.
Pemuaian ini terjadi karena partikel-partikel di dalam zat tersebut selalu bergerak. Saat suatu zat
padat menerima energi panas, partikel di dalamnya akan bergerak lebih cepat. Karena pergerakan ini,
partikel membutuhkan ruang antar partikel yang lebih besar. Jarak partikel menjadi semakin besar
sehingga menyebabkan pemuaian panjang, luas, dan volume dari suatu benda padat Pada pemuaian
panjang zat padat, nilai lebar dan luas lebih kecil dari nilai panjang benda tersebut. Akibatnya, nilai
lebar dan luas dianggap tidak ada. Contoh pemuaian panjang zat padat adalah kawat kecil atau kabel
listrik yang memanjang setelah dipanaskan. Pemuaian jenis ini juga terjadi pda rel kereta api.
Karenanya dibuat celah antara rel sebagai ruang untuk pemuaian besi rel. Pemuaian luas pada zat
padat ditunjukkan dengan pertambahan ukuran luas benda yang memiliki panjang dan lebar. Pada
pemuaian ini nilai tebalnya sangat kecil sehingga dianggap tidak ada. Contoh dari pemuaian luas
adalah pemasangan kusen kaca jendela.
Kaca jendela akan memuai jika terkena panas sehingga saat dipasang, diberi celah pada kusen agar
kaca tidak pecah saat memuai. Pemuaian volume adalah pemuaian zat padat yang terakhir. Pemuaian
ini terjadi pada benda yang memiliki panjang, lebar, dan tebal. Contoh dari pemuaian volume adalah
kaleng minuman. Minuman yang diisikan ke dalam kaleng tidak terisi penuh agar kaleng bisa memuai
dan menyusut.
Pemuaian pada zat cair Berbeda dengan zat padat, pemuaian pada zat cair tidak melibatkan muai
panjang dan luas. Hal ini disebabkan karena sifat zat cair yang menyesuaikan bentuk wadahnya.
Pemuaian pada zat cair melibatkan muai ruang atau muai volume. Suhu yang diberikan akan
menentukan besar pemuaian volume zat cair. Karenanya jika zat cair diberikan suhu yang tinggi,
maka semakin tinggi juga pemuaian volumenya. Air raksa atau alkohol yang ada di termometer bisa
menjadi contoh pemuaian zat cair. Air raksa akan bereaksi terhadap perubahan suhu dengan memuai
atau menyusut sesuai dengan suhu yang diberikan. Pemuaian pada zat gas Sama seperti zat cair, zat
gas hanya mengalami pemuaian volume saja. Volume gas akan meningkat jika diberikan suhu yang
tinggi. Contoh dari pemuaian zat gas adalah pengisian angin pada ban kendaraan. Saat kita akan
mengisi angin ban sepeda motor atau mobil tidak boleh terlalu penuh. Hal ini dilakukan agar saat kita
berkendara di siang hari, ban sepeda motor tidak meletus. Suhu yang panas di siang hari membuat gas
di dalam ban memuai dan menyebabkan ban meletus
Hari/Tanggal :
Kelompok :
Nama : 1. 3.
2. 4.
Alokasi waktu : 10 menit
Tujuan Eksperimen :
Setelah melaksanakan percobaan ini siswa diperlukan sanggup :
ü Menjelaskan proses terjadinya pemuaian pada gas.
ü Membuktikan proses terjadinya pemuaian pada gas.
ü Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari wacana pemuaian pada gas.
A. Dasar Teori
Pemuaian Pada Gas
Pemuaian yaitu bertambahnya ukuran suatu benda sebab imbas perubahan suhu
atau bertambahnya ukuran suatu benda sebab mendapatkan kalor.
Pada umumnya gas-gas akan memuai ketika dipanaskan dan menyusut kembali
ketika didinginkan. Proses pemuaian berkaitan akrab dengan kalor dan suhu
tertentu pada zat. Pada umumnya, zat yang memiliki suhu tinggi akan mengalami
pemuaian dan benda yang memuai akan mengalami pertambahan ukuran.
Pemuaian pada gas yaitu pemuaian yang terjadi pada dikala gas tersebut menerima
kalor yang lebih besar.
Pemuaian pada gas yaitu pemuaian volume.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah-langkah
Alokasi
Kegiatan Model Discovery Deskripsi Kegiatan
Waktu
learning
Pendahuluan Apersepsi § Guru menyampaikan 10
tujuan tentang percobaan menit
pemuaian pada zat cair dan
Stimulasi gas
§ Guru menayangkan ppt tentang
ban meletus, siswa diminta
memberikan pendapatnya
mengapa hal tersebut terjadi.
I. PENILAIAN
Metode dan Bentuk Instrumen
PENILAIAN
1. Metode dan Bentuk Instrumen
2. Instrumen
a. Lembar Pengamatan Perilaku Ilmiah
No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1 Rasa ingin tahu (curiosity)
2 Ketelitian dan kehati-hatiandalam melakukan
percobaan
3 Ketekunan dan tanggungjawab dalam belajar dan
bekerja baik secara individu maupun berkelompok
4 Keterampilan berkomunikasi pada saat belajar
2. Ketelitian dan
3 mengamati hasil percobaan sesuai prosedur,
hati-hati hati-hati dalam melakukan percobaan
2. mengamati hasil percobaan sesuai prosedur,
kurang hati-hati dalam melakukan percobaan
1. mengamati hasil percobaan sesuai
prosedur, kurang hati-hati dalam melakukan
percobaan
3 Ketekunan 3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
dan tanggungjawab terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat
dalam belajar dan waktu.
bekerja baik secara2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
individu maupun namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
berkelompok 1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
4 Berkomunikasi 3. aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan
gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
2. aktif dalam tanya jawab, tidak
ikut mengemukaan gagasan atau ide, menghargai
pendapat siswa lain
1. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan
gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat
siswa lain
Sumber artikel
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/152901-1605095204.pdf
https://raksekolah.blogspot.com/2018/08/lks-smp-kelas-7-k13-pemuaian-pada-gas.html
http://bukanpu.blogspot.com/2014/03/rpp-kelas-vii-pemuaian-zat-padatcair.html
https://www.kherysuryawan.id/2019/01/silabus-k13-ipa-terpadu-kelas-7-smp.html