Anda di halaman 1dari 13

67

Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/II
Tahun Pelajaran : 2015/2016
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
Sub Materi Pokok : Azas Black
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (3JP)

A. Standart Kompetensi : 4.Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi


energi pada berbagai perubahan energi
B. Kompetensi Dasar : 4.3.Menerapkan azas black dalam pemecahan masalah
C. INDIKATOR :
a. Kognitif
1. Menganalisis perbedaan kalor yang diserap dan kalor yang dilepas.
2. Menerapkan konsep Asas Black untuk mencari suhu campuran
3. Memecahkan persoalan yang berkaitan dengan Asas Black
b. Proses
Melalui eksperimen siswa dapat mencari suhu campuran dua zat yang suhunya
berbeda dan menganalisis kalor yang diserap dan dilepas.
b. Afektif
1. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan
berperilaku santun
2. Keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat,
menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain
c. Keterampilan
Melakukan percobaan tentang Azas Black
D. TUJUAN
a. Kognitif
1. Siswa dapat menganalisis perbedaan kalor yang diserap dan kalor
yang dilepas.
2. Siswa mampu menerapkan konsep Asas Black untuk mencari suhu
campuran
3. Siswa dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan Asas Black

b. Proses
Disediakan bahan, siswa dapat menerapkan Asas Black untuk mencari suhu
campuran dari dua zat yang suhunya berbeda dan menganalisis kalor yang di
serap dan dilepas.
c. Afektif
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berpikir
kreatif, kritis dan logis, bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santun.
2. Bekerjasama dalam kegiatan kelompoknya dan aktif menyampaikan
pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapai pendapat
orang lain dalam diskusi.
d. Psikomotorik
Siswa mampu melakukan percobaan tentang Azas black
68

E. MATERI PEMBELAJARAN
Sebagaimana kita ketahui, kalor adalah energy yang pindah dari benda yang
suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah. Oleh karena itu, pengukuran kalor
menyangkut perpindahan energy. Energy adalah kekal, sehingga benda yang suhunya
tinggi akan melepas energy QL dan benda yang suhunya rendah akan menerima
energyQTdengan besar yang sama. Apabila kita nyatakan dalam bentuk persamaan,
maka :
Q L=QT
Persamaan diatas menyatakan hukum kekekalan energy pada pertukaran kalor
dan selanjutnya disebut asas Black, sebagai penghargaan atas jasa ilmuwan Inggris
bernama Joseph Black (1728-1799)
Pengukuran kalor sering dilakukan untuk menentukan kalor jenis suatu zat, sebab
jika kalor jenis suatu zat sudah diketahui, maka kalor yang diserap atau dilepaskan dapat
ditentukan dengan mengukur perubahan suhu zat tersebut. Kemudian dengan
menggunkan rumus ini harus diingat bahwa suhu naik berarti zat menerima kalor dan
suhu turun berarti zat melepaskan kaor.
Salah satu cara yang dapat digunakan ialah dua zat yang suhunya berbeda
dicampurkan sehingga terjadi pertukaran kalor diantara kedua zat itu, sampai suhu kedua
zat itu sama. Bila kalor jenis salah satu zat diketahui, kalor jenis zat yang lain dapat
dihitung melalui penggunaan hukum kekekalan energy.
Calorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Calorimeter ini
terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya
ditempatkan didalam bejana lain yang lebih besar. Kedua bejana dipisahkan oleh bahan
penyekat, misalnya gabus atau wol. Kegunaan bejana luar sebagai “jaket”pelindung agar
pertukaran kalor dengan sekitar calorimeter dapat dikurangi. Calorimeter juga dilengkapi
dengan batang pengaduk. Pada waktu zat dicampurkan didalam calorimeter, air didalam
calorimeter perlu diaduk agar diperoleh suhu merata sebagai akibat pencampuran dua zat
yang suhunya berbeda. Batang pengaduk ini biasanya terbuat dari bahan yang sama
seperti bahan bejana calorimeter. Zat yang ditentukan kalor jenisnya dipanaskan sampai
suhu tertentu. Kemudian zat tersebut segera dimasukkan ke dalam calorimeter yang berisi
air, yang suhu dan massanya sudah diketahui. Kalori meter diaduk sampai suhunya tidak
berubah lagi.
Didalam praktek ada beberapa hal yang
semestinya diperhitungkan. Satu di antaranya ialah
kalor yang diambil oleh tempat air dan oleh
thermometer. Kalor ini harus diperhitungkan sebab
air harus diwadahi dan suhu harus diukur dengan
mencelupkan thermometer ke dalam air itu. Hal lain
ialah “hilang”nya sejumlah kalor ketika logam
aluminium dipindahkan dari tempat pemanasan ke
air tentu ada kalor yang “hilang”karena persentuhan
denga udara dan karena ada yang dipancarkan. Akan
tetapi kehilangan kalor yang terakhir ini sukar
diperhitungkan. “Kehilangan” kalor karena diambil
oleh wadah dapat diperhitungkan. Kalor yang
diambil oleh thermometer juga sukar diperhitungkan. Kan tetapi karena ukuran
thermometer biasanya kecil, kalor yang diambil termometer sering dapat diabaikan.
Perhatikan nilai kalor jenis air pada table dibawah, dan bandingkan dengan kalor
jenis zat-zat yang lain. Air memiliki kalor jenis terbesar dibandingkan dengan zat-zat
yang lain, trmasuk zat-zat yang tidak disebut di dalam table. Ini berarti bahwa air
69

memerlukan kalor lebih banyak daripada zat lain untuk massa dan kenaikan suhu yang
sama. Air juga melepaskan kalor yang lebih besar dibandingkan dengan zat-zat lain jika
suhunya diturunkan.
Zat Kalor Jenis Zat Kalor Jenis
(x 102 J/Kg K) (x 102 J/Kg K)
Air 41,8 Kuningan 3,76
Air laut 39,0 Raksa 1,40
Aluminium 9,03 Seng 3,88
Besi 4,50 Spiritus 2,40
Es 20,6 Tembaga 3,85
Kaca 6,70 Timbal 1,30

F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


Model : a. Model kooperatif tipe Group Investigation ( kelas
eksperimen)
b. model pembelajaran konvesional (kelas kontrol)
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Demonstrasi, Diskusi,
Eksperimen, Penugasan.

G. SUMBER BELAJAR
 Kanginan,Marthen.2007.Fisika Untuk SMA Kelas X.Jakarta:Erlangga
 Kamajaya.2007.Cerdas Belajar Fisika Kelas X.Bandung:Grafindo

H. MEDIA/ALAT/BAHAN PEMBELAJARAN

Alat dan Bahan : Laptop, Papan Tulis, Spidol, Powerpoint.


70

I. KEGIATAN PEMBELAJARAN (KELAS EKSPERIMEN)

Fase Group Kegiatan Media/Alat/Ba Alokasi Sumber


Metode
Investigation Guru Siswa han Waktu
Pendahuluan Kanginan,
Fase 1: - Memberi salam - Menjawab salam guru Tanya 5 menit M. (2006).
Pemilihan topik pembuka Jawab Fisika untuk
dan - Menyampaikan tujuan - Mendengarkan dan SMA Kelas
mengorganisasi pembelajaran menyimak tujuan yang Ceramah X
kan siswa ke - “Mengapa ketika kita disampaikan guru 5 menit
dalam masuk ke kolam air - Bergabung dengan Tanya
kelompok panas, kita tidak kelompoknya Jawab
berani langsung mandi
dan berenang. Tetapi - Memilih topik yang akan 20 menit
lama-kelamaan akan mereka diskusikan
terasa biasa?”
- Menjelaskan sub topik
asas Black
- Menuntun siswa ke
dalam kelompok secara
heterogen.
- Membantu siswa dalam
menentukan sub topik .
Kegiatan Inti - Guru menjelaskan - Siswa mendengarkan 85 menit Kanginan,
Fase 2: prosedur pembelajaran penjelasan dari guru. Ceramah M. (2006).
Perencanaan dan tugas untuk para - Setiap kelompok Fisika untuk
investigasi siswa membagi tugas setiap SMA Kelas
- Guru membagikan LKS anggotanya untuk X
71

serta menugaskan siswa membahas sub topik yang


untuk melakukan dipilih dan
penyelidikan mengumpulkan informasi
- Guru secara ketat sebanyak-banyaknya.
mengikuti kemajuan tiap
kelompok dan - Siswa melakukan Penugasan LKS
menawarkan bantuan penyelidikan untuk Diskusi
bila diperlukan mengisi LKS yang dan
Fase 3 : diberikan oleh guru Eksperime Kanginan,
Implementasi n M. (2006).
- Guru memantau siswa - Siswa bertanya kepada Fisika untuk
dalam membuat bahan guru apabila mengalami Diskusi SMA Kelas
presentasi kesulitan dalam Tanya X
melakukan penyelidikan jawab
- Tiap kelompok saling
bekerjasama
menyelesaikan laporan Diskusi
akhir dan kesimpulan dari
penyelidikan yang telah
Fase 4: dilakukan.
Analisis dan
Sintesis - Guru mengkoordinasi - Siswa merencanakan
siswa dalam melakukan bagaimana informasi Kanginan,
presentasi tersebut diringkas dan M. (2006).
disajikan dengan cara Fisika untuk
yang menarik sebagai SMA Kelas
bahan untuk X
dipresentasikan kepada
72

seluruh siswa
Fase 5:
Presentasi Hasil - Beberapa kelompok Diskusi
Final - Memberi kesempatan menyajikan hasil dan
bagi kelompok lain penelitiannya dengan cara tanya Kanginan,
untuk menanggapi yang menarik kepada jawab M. (2006).
apabila ada yang kurang seluruh kelas. Fisika untuk
jelas. - Kelompok lain SMA Kelas
menanggapi presentasi X
dari penyaji.

Kegiatan
Penutup - Guru memberikan - Siswa menerima Ceramah 20 menit
Fase 6: penghargaan kepada penghargaan dari guru
Evaluasi kelompok yang terbaik agar lebih termotivasi lagi
- Guru mengevaluasi untuk belajar
siswa dengan - Siswa mengerjakan tugas Penugasan
memberikan soal yang diberikan guru dan tanya
- Guru mengakhiri jawab
pelajaran dan
memberikan salam
penutup
73

A. Kegiatan Pembelajaran (Kelas Kontrol)


Tahap- Kegiatan Metode Model Media Alokasi Sumber
tahap Guru Siswa waktu belajar
pembelajaran
Pendahuluan  Memberikan salam dan  Menjawab salam
mengabsen siswa
 Membuka pelajaran  Mendengarkan Ceramah 5 menit
dengan menjelaskan guru.
tujuan pembelajaran. Kanginan
Marthen
Langsung dan
Wijaya.
 Menjelaskan materi
Kegiatan Inti tentang kuat suhu dan  Mendengarkan Ceramah 35
menit
74

pemuaian. guru. Tanya


 Memberikan  Bertanya tentang Jawab
kesempatan kepada apa yang tidak
siswa untuk bertanya dimengerti
tentang apa yang belum  Mengerjakan soal Latihan
dimengerti.  Mengerjakan soal
 Memberikan contoh soal ke depan. 35
dan soal untuk menit
dikerjakan siswa ke Papan
depan.  Memperhatikan Latihan Tulis
 Menunjuk siswa untuk penjelasan
mengerjakan soal ke
depan.  Mencatat
 Membahas bersama soal 45
ke depan. menit
 Memberikan
kesempatan bagi siswa
untuk mencatat

Kegiatan
Penutup  Membimbing siswa  Membuat Ceramah,
membuat kesimpulan kesimpulan pemberian
serta memberikan soal pembelajaran. tugas 15
latihan untuk menit
dikerjakan di rumah. Tanya
 Mengucapkan salam  Menjawab salam Jawab
penutup
75
76

K. PENILAIAN
Teknik Penilaian : Tertulis
Bentuk Test : Uraian
Teknik : Penilaian Produk (LP-01)

Penilaian Aktivitas
77

Lembar Produk (LP-01)

No Soal Jawaban
1 Air sebanyak 0,5 kg Diketahui : mbjn = 0,5 kg
yang bersuhu 100°C di mair = 0,5 kg
tuangkan ke dalam Tair = 100° C
bejana dari aluminium Tbjn = 25° C
yang memiliki massa cair = 4.200 J/kg °C
0,5kg. Jika suhu awal cbjn = 900 J/kg °C
bejana sebesar 25°C, Ditanyakan : Ttermal = ...?
kalor jenis aluminium Jawab :
900J/kg °C, dan kalor Qdilepas = Qditerima
jenis air 4.200J/kg°C, m × cair × ∆T air = m × cbjn × ∆T bjn
maka tentukan suhu 0,5 × 4.200 × (100 – Ttermal) = 0,5 × 900 ×
kesetimbangan yang (Ttermal – 25)
tercapai! (anggap tidak 210.000 – 2.100 Ttermal = 450 Ttermal – 11.250
ada kalor yang 2.550 Ttermal = 222.250
mengalir ke 222250
Ttermal =
lingkungan) 2550
= 87,156° C
Jadi, suhu kesetimbangannya adalah
87,156° C.

2 Botol termos berisi 230 Diketahui Tkopi = 80 OC


gram kopi pada suhu Mkopi = 250 gr
80 OC. Tsusu = 5 OC
Kemudian Msusu = 20 gr
ditambahkan susu c = 1 kal/gr OC
sebanyak 20gram Ditanya : Ttermal = ............
bersuhu 5OC. Jika tidak Jawab
ada kalor pencampuran Qsusu= Qkopi
maupun Msusu csusu ΔTS = mkopi ckopi ΔTkopi
kalor yang terserap 20 . 1 . (Tt - 5) = 230 . 1 (80 - Tt)
botol termos dan kalor 250T t = 18400 + 100
jenis kopi Tt = 74OC
= susu = air =1,00
O
kal/g C, maka
berapakah suhu
keseimbangan
campuran?
78

3 Dalam gelas berisi 200 Diketahui : ma = 200 gr


cc air 40OC kemudian ta = 40 OC
dimasukkan 40gram es Cg = 20 kal/OC,
0OC. Jika kapasitas tg = ta
kalor gelas 20 kal/ OC ms = 40 gr,
dan kalor lebur es ts = 0 OC
adalah 80 kal/gr, maka Ls = 80 kal/gr
berapakah suhu Ditanya : t campuran =................
seimbangnya? Q1 + Q2 = Q3 + Q4
ms Ls + ms ca Δts = Cg Δta + ma ca Δta
40 . 80 + 40 . 1 . (tc - 0) = 20(40 - tc) + 200.
1 . (40-tc)
260 tc = 8800 - 3200
tc = 21,6 OC

Medan, Maret 2016


Mahasiswa Peneliti
79

Derlin Lumbantoruan
NIM. 4123121010

Anda mungkin juga menyukai