Anda di halaman 1dari 15

43

Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA N.1 Perbaungan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2015/2016
Materi Pokok :Suhu dan Kalor
Pertemuan :I
Sub Materi Pokok : Suhu dan Pemuaian
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit ( 3 JP)

A. Standart Kompetensi : 4.Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi


energi pada berbagai perubahan energi
B. Kompetensi Dasar : 4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat
C. INDIKATOR :
a. Kognitif
1. Mendefenisikan pengertian suhu
2. Menghitung besar pemuaian panjang berdasarkan hubungan antara
konsep suhu dan pemuaian zat.
3. Menghitung besar pemuaian luas berdasarkan hubungan antara konsep
suhu dan pemuaian zat.
4. Menghitung besar pemuaian volume berdasarkan hubungan antara
konsep suhu dan pemuaian zat.
5. Mendeskripsikan hubungan antara konsep suhu dan pemuaian zat pada
kehidupan sehari-hari.
b. Proses
Melalui percobaan siswa dapat menyelidiki peristiwa pemuaian pada zat
padat dan gas.
c. Afektif
1. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan
berperilaku santun
2. Keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat,
menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain
d. Keterampilan
Melakukan percobaan tentang pemuaian.
D. TUJUAN
a. Kognitif
1. Siswa mampu mendefenisikan pengertian suhu
2. Siswa mampu menghitung besar pemuaian panjang berdasarkan
hubungan antara konsep suhu dan pemuaian zat.
3. Siswa mampu menghitung besar pemuaian luas berdasarkan hubungan
antara konsep suhu dan pemuaian zat.
4. Siswa mampu menghitung besar pemuaian volume berdasarkan
44

hubungan antara konsep suhu dan pemuaian zat.


5. Siswa mampu mendeskripsikan hubungan antara konsep suhu dan
pemuaian zat pada kehidupan sehari-hari.
b. Proses
Disediakan alat dan bahan, siswa dapat menyelidiki pertistiwa pemuaian gas
pada balon dan menemukan hubungan perubahan suhu terhadap volume gas
c. Afektif
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berpikir
kreatif, kritis dan logis, bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santun.
2. Bekerjasama dalam kegiatan kelompoknya dan aktif menyampaikan
pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapai pendapat
orang lain dalam diskusi.
d. Psikomotorik
Siswa terampil melakukan percobaan tentang pemuaian gas pada balon
E. MATERI PEMBELAJARAN
Suhu
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia temperatur adalah panas dinginnya
benda atau hawa; sedangkan suhu adalah ukuran kuantitatif terhadap temperatur, sesuatu
yang diukur termometer. Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas atau
dinginnya suatu benda atau sistem dengan satuan derajat. Benda yang panas memiliki
suhu yang tinggi, sedangkan benda yang dingin memiliki suhu yang rendah. Pada
hakikatnya, suhu adalah energi kinetik rata – rata yang dimiliki oleh molekul – molekul
suatu benda. Dengan demikian, suhu menggambarkan bagaimana gerakan molekul –
molekul benda. Pada saat memanaskan atau mendinginkan suatu benda sampai pada suhu
tertentu, beberapa sifat fisik benda tersebut berubah..
Sebuah alat yang didesain untuk mengukur suhu disebut termometer. Ada
beberapa jenis termometer, tetapi pengoperasiannya selalu bergantung pada sejumlah
kandungan unsur yang berubah dengan suhu. Termometer yang paling umum bergantung
pada pemuaian bahan sesuai peningkatan suhu. Ide pertama suatu termometer, oleh
Galileo, memanfaatkan pemuaian gas. Skala yang paling umum sekarang adalah skala
Celcius, yang terkadang disebut skala centigrade. Skala yang paling penting dalam ilmu
pengetahuan adalah skala mutlak, atau skala Kelvin.
Salah satu cara untuk menetapkan skala suhu adalah dengan menetapkan nilai-
nilai sembarang untuk dua suhu yang siap direproduksi. Untuk skala baik Celcius
maupun Fahrenheit, dua titik tetap dipilih untuk menjadi titik beku dan titik didih dari air,
keduanya diambil pada tekanan atmosfer. Berdasarkan prinsip inilah dibuat skala Celcius
(C), skala Reamur (R), skala Fahrenheit (F), dan skala Kelvin (K).
Hubungan skala suhu Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin sebagai berikut :
C R F−32 K−273,15 Rn−492
= = = = (2.1)
5 4 9 5 9
atau :
C : R : F : K : Rn=100 skala :80 skala :180 skala :100 skala :180 skala
atau :
C : R : F : K : Rn=5 :4 :9 :5: 9 (2.2)
45

Tabel 2.2 Termometer dengan Sifat Termometriknya


Termometer Sifat Termometrik Lambang
Gas volume tetap Tekanan gas P
Gas tekanan tetap Volume V
Termokopel Elektromotansi termal (ggl) E
Termistor Arus I
Pirometer Intensitas cahaya I

2.2.2 Pemuaian Zat


Salah satu sifat zat pada umumnya adalah mengalami perubahan dimensi/ukuran
(panjang, luas, dan volume) jika dikenai perubahan suhu. Jika suatu zat diberi
kalor/panas, maka zat tersebut mengalami perubahan suhu (mengalami kenaikan suhu),
perubahan wujud/fase, dan pemuaian/ekspansi (mengalami pertambahan ukuran).
Besarnya pertambahan ukuran/dimensi benda ditentukan oleh jenis material, ukuran
benda mula-mula, dan jumlah kalor yang diberikan.
a) Pemuaian Zat Padat
Bila zat padat dipanaskan, maka suhunya naik dan memuai. Pemuaian yang
dialami oleh zat padat adalah pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume.
 Pemuaian Panjang

Gambar 2.1 Ilustrasi Pemuaian Panjang


Koefisien muai panjang (a) didefinisikan sebagai perbandingan antara
pertambahan panjang zat (DL) dengan panjangnya semula (Lo), untuk setiap kenaikkan
suhu sebesar satu satuan suhu (DT). Definisi ini ditulis dalam bentuk persamaan seperti
berikut :
∆L
α= (2.3)
Lo . ∆T
atau dapat ditulis :
∆ L=α . Lo . ∆ T (2.4)
dengan DL = pertambahan panjang (m)
∆ L=LT −Lo (2.5)
bila persamaan (2.4) disubtitusikan pada persamaan (2.3), maka diperoleh :
LT =Lo . ( 1+α ∆ T ) (2.6)
dengan: Lo = panjang benda mula-mula (m)
46

LT = panjang benda pada suhu T (m)


∆ T = perubahan suhu = suhu akhir – suhu awal (C° atau K)
α = koefisien muai panjang (/C° atau K-1)
Tabel 2.3 Koefisien Muai Panjang Beberapa Zat
No. Nama Zat α (K ¿¿−1)atau (¿ C ° )¿
1. Seng 26 ×10−6
2. Aluminium 24 × 10−6
3. Kuningan 20 ×10−6
4. Perunggu 19 ×10−6
5. Tembaga merah 14 × 10−6
6. Beton/Baja 12 ×10−6
7. Besi 11×10−6
8. Kaca 9 ×10−6
9. Grafit 7,9 ×10−6
10. Pyrex 3,2 ×10−6
11. Karbon/berlian 1,2 ×10−6
12. Invar 1,0 ×10−6
13. Silika 0,42 ×10−6

 Pemuaian Luas
Bila benda padat berbentuk persegi dipanaskan, maka akan mengalami pemuaian
luas yang tergantung pada koefisien muai luasnya. Secara umum, pemuaian luas
dinyatakan :
∆ A=β . A o . ∆ T (2.7)
dengan β=2 α dan ∆ A= AT − Ao
dimana : Ao = luas benda mula-mula (m2)
AT = luas benda pada suhu T (m2)
∆ T = perubahan suhu = suhu akhir – suhu awal (C° atau K)
β = koefisien muai luas (/C° atau K-1)
 Pemuaian Volume
Bila benda padat berbentuk balok dipanaskan, maka akan mengalami pemuaian
volume yang tergantung pada koefisien muai volumenya. Secara umum, pemuaian
volume dinyatakan :
∆ V =γ . V o . ∆ T (2.8)
dengan γ =3 α dan ∆ V =V T −V o
dimana : V = volume benda mula-mula (m3)
V T = volume benda pada suhu T (m3)
∆ T = perubahan suhu = suhu akhir – suhu awal (C° atau K)
γ = koefisien muai volume (/C° atau K-1)
b) Pemuaian Zat Cair
Zat cair atau gas selalu mengikuti bentuk wadah. Zat cair atau gas dimasukkan ke
47

dalam botol, maka bentuknya menyerupai botol. Karena mempunyai sifat tersebut, maka
zat cair dan zat gas hanya mengalami muai volume saja. Besarnya muai volume zat cair
dan gas dapat ditentukan denga rumus sebagai berikut :
V T =V o . (1+ γ . ∆ T ) (2.9)
dengan : V = volume benda mula-mula (m )3

V T = volume benda pada suhu T (m3)


∆ T = perubahan suhu = suhu akhir – suhu awal (° C atau K)
γ = koefisien muai volume (° C-1 atau K-1)

F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


Model : a. Model kooperatif tipe Group Investigation ( kelas
eksperimen)
b. model pembelajaran konvesional (kelas kontrol)
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Demonstrasi, Diskusi,
Eksperimen, Penugasan.

G. SUMBER BELAJAR
 Kanginan,Marthen.2007.Fisika Untuk SMA Kelas X.Jakarta:Erlangga
 Kamajaya.2007.Cerdas Belajar Fisika Kelas X.Bandung:Grafindo
H. MEDIA/ALAT/BAHAN

Alat dan bahan : Komputer, Papan tulis, Spidol, Buku, LKS


48
49

I. KEGIATAN PEMBELAJARAN (KELAS EKSPERIMEN)

Fase Group Kegiatan Media/Alat/Ba Alokasi Sumber


Metode
Investigation Guru Siswa han Waktu
Pendahuluan Kanginan,
Fase 1: - Memberi salam - Menjawab salam guru Tanya 5 menit M. (2006).
Pemilihan topik pembuka Jawab Fisika untuk
dan - Menyampaikan tujuan - Mendengarkan dan SMA Kelas
mengorganisasi pembelajaran menyimak tujuan yang Ceramah X
kan siswa ke - Pernahkan kalian disampaikan guru 5 menit
dalam memegang kepala - Bergabung dengan Tanya
kelompok kawan yang sakit kelompoknya Jawab
demam? Apa yang
kalian rasakan? - Memilih topik yang akan 20 menit
- Menjelaskan sub topik mereka diskusikan
suhu dan pemuaian.
- Menuntun siswa ke
dalam kelompok secara
heterogen.
- Membantu siswa dalam
menentukan sub
topikdari topik “apakah
yang perlu kita ketahui
mengenai suhu dan
pemuaian?’
Kegiatan Inti - Guru menjelaskan - Siswa mendengarkan 85 menit Kanginan,
Fase 2: prosedur pembelajaran penjelasan dari guru. Ceramah M. (2006).
Perencanaan dan tugas untuk para - Setiap kelompok Fisika untuk
50

investigasi siswa membagi tugas setiap SMA Kelas


- Guru membagikan LKS anggotanya untuk X
serta menugaskan siswa membahas sub topik yang
untuk melakukan dipilih dan
penyelidikan mengumpulkan informasi
- Guru secara ketat sebanyak-banyaknya.
mengikuti kemajuan tiap
kelompok dan - Siswa melakukan Penugasan LKS
menawarkan bantuan penyelidikan untuk Diskusi
bila diperlukan mengisi LKS yang dan
Fase 3 : diberikan oleh guru Eksperime Kanginan,
Implementasi n M. (2006).
- Guru memantau siswa - Siswa bertanya kepada Fisika untuk
dalam membuat bahan guru apabila mengalami Diskusi SMA Kelas
presentasi kesulitan dalam Tanya X
melakukan penyelidikan jawab
- Tiap kelompok saling
bekerjasama
menyelesaikan laporan Diskusi
akhir dan kesimpulan dari
penyelidikan yang telah
Fase 4: dilakukan.
Analisis dan
Sintesis - Guru mengkoordinasi - Siswa merencanakan
siswa dalam melakukan bagaimana informasi Kanginan,
presentasi tersebut diringkas dan M. (2006).
disajikan dengan cara Fisika untuk
yang menarik sebagai SMA Kelas
51

bahan untuk X
dipresentasikan kepada
seluruh siswa
Fase 5:
Presentasi Hasil - Beberapa kelompok Diskusi
Final - Memberi kesempatan menyajikan hasil dan
bagi kelompok lain penelitiannya dengan cara tanya Kanginan,
untuk menanggapi yang menarik kepada jawab M. (2006).
apabila ada yang kurang seluruh kelas. Fisika untuk
jelas. - Kelompok lain SMA Kelas
menanggapi presentasi X
dari penyaji.

Kegiatan
Penutup - Guru memberikan - Siswa menerima Ceramah 20 menit
Fase 6: penghargaan kepada penghargaan dari guru
Evaluasi kelompok yang terbaik agar lebih termotivasi lagi
- Guru mengevaluasi untuk belajar
siswa dengan - Siswa mengerjakan tugas Penugasan
memberikan soal yang diberikan guru dan tanya
- Guru mengakhiri jawab
pelajaran dan
memberikan salam
penutup
52

J. Kegiatan Pembelajaran (Kelas Kontrol)


Tahap- Kegiatan Metode Model Media Alokasi Sumber
tahap Guru Siswa waktu belajar
pembelajaran
Pendahuluan  Memberikan salam dan  Menjawab salam
mengabsen siswa
 Membuka pelajaran  Mendengarkan Ceramah 5 menit
dengan menjelaskan guru.
tujuan pembelajaran. Kanginan
Marthen
Langsung dan
Wijaya.
 Menjelaskan materi
53

Kegiatan Inti tentang kuat suhu dan  Mendengarkan Ceramah 35


pemuaian. guru. menit
 Memberikan  Bertanya tentang Tanya
kesempatan kepada apa yang tidak Jawab
siswa untuk bertanya dimengerti
tentang apa yang belum  Mengerjakan soal
dimengerti.  Mengerjakan soal Latihan
 Memberikan contoh soal ke depan.
dan soal untuk 35
dikerjakan siswa ke menit
depan.  Memperhatikan Papan
 Menunjuk siswa untuk penjelasan Latihan Tulis
mengerjakan soal ke
depan.  Mencatat
 Membahas bersama soal
ke depan. 45
 Memberikan menit
kesempatan bagi siswa
untuk mencatat

Kegiatan
Penutup  Membimbing siswa  Membuat Ceramah,
membuat kesimpulan kesimpulan pemberian
serta memberikan soal pembelajaran. tugas 15
latihan untuk menit
dikerjakan di rumah. Tanya
 Mengucapkan salam  Menjawab salam Jawab
54

penutup
55

K. PENILAIAN
Teknik Penilaian : Tertulis
Bentuk Test : Uraian
Teknik : Penilaian kognitif (LP-01)
Penilaian Aktivitas
56

Lembar kognitif (LP-01)


No Soal Jawaban
1 Apa yang dimaksud Suhu adalah ukuran atau derajat panas
dengan suhu? atau dinginnya suatu benda atau sistem
dengan satuan derajat
2 Sebuah mur melekat pada Baut dan mur melekat karena keduanya
sebuah baut sampai tidak saling kontak dan ruang terletak dicelah-
bisa dilepaskan. Apakah celah antara kedua benda ini terlalu kecil.
yang anda lakukan untuk Agar keduanya menjadi lebih longgar,
melepas mur tersebut? maka ruangan antara kedua benda ini
harus dibesarkan yaitu dengan cara
memanaskan baut dan mur.
3 Sebatang besi panjangnya Dik :
15 m dengan suhu 100C lo = 15m
dipanaskan sampai 250C, α = 1,2.10-5/0C
jika koefisien muai T0 = 100C
panjang besi 0,000012/0C. T = 250C
Berpakah pertambahan Dit : ∆ l = .......
panjang besi tersebut? Jawab
∆ l=loα∆ T
= 15m x 1,2.10-5/0C x (250C - 100C)
= 15m x 1,2.10-5 x 15
= 270..10-5 m
=0,0027 m
4 Pada suhu 30°C sebuah Diketahui : A1 = 10 m2
pelat besi luasnya 10m2. T1 = 30° C
Apabila suhunya T2 = 90° C
dinaikkan menjadi 90°C ∆ T = T2 – T1 = 90 – 30
dan koefisien muai = 60° C
panjang besi sebesar α= 0,000012/° C
0,000012/°C, maka β= 2α
tentukan luas pelat besi = 2 0,000012/° C
tersebut! β = 0,000024
Ditanya : A2 = .............................
Dijawab :
A2 = A1 ( 1+β x ∆T )
= 10(1 + 0,000024 × 60)
= 10(1 + 0,00144)
= 10 × 1,00144
= 10,0144 m2

Sebuah bejana memiliki


volume 1 liter pada suhu Diketahui : γ = 3α
57

5 25°C. Jika koefisien muai = 6 × 10-5 /°C


panjang bejana 2×10-5 ∆T = 75°C – 25°C
/°C, maka tentukan = 50° C
volume bejana pada suhu V1 = 1 l
75° C! Ditanya : V2 = ..............
Dijawab :
V2 = V1 ( 1 + γ x ∆T )
= 1 (1 + 6 × 10-5 × 50)
= 1 + 0,003
= 1,003 liter
Jadi, volume bejana setelah dipanaskan
adalah 1,003 liter.

Medan, Maret 2016


Mahasiswa Peneliti

Derlin Lumbantoruan
NIM. 4123121010

Anda mungkin juga menyukai