Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : MTs Al-Ma’arif


Kelas / Semester : VII / 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok : Kalor dan Perpindahannya
Sub Materi Pokok : - Pengertian Kalor
- Perpindahan Kalor
Alokasi Waktu : 15 JP x 40 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4. Menganalisis konsep 3.4.1. Mengetahui pengertian suhu dan termometer serta jenis
suhu, pemuaian, termometer.
kalor, perpindahan 3.4.2. Menentukan skala suhu dengan melakukan pengukuran
kalor, dan suhu dengan termometer skalanya, serta
penerapannya dalam membandingkannya secara pengukuran dengan
kehidupan sehari-hari termometer skala suhu yang telah dikenal.
termasuk mekanisme 3.4.3. Menjelaskan pengertian kalor.
menjaga kestabilan
suhu tubuh pada 3.4.4. Mendeskripsikan hubungan kalor dengan suhu dan
manusia dan hewan hubungan kalor dengan perubahan wujud.
3.4.5. Menentukan macam- macam perpindahan kalor.
4.4. Melakukan 4.4.1 Menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud
percobaan untuk benda
menyelidiki pengaruh
kalor terhadap suhu,
dan wujud benda
serta perpindahan
kalor.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta Didik dapat menyajikan hasil pengamatan, inferensi, dan
mengomunikasikan hasil penyelidikannya tentang fungsi perasa sebagai pengukur
suhu.
 Peserta Didik dapat menjelaskan 3 jenis termometer.
 Peserta Didik dapat membuat skala suhu, melakukan pengukuran suhu dengan
termometer skalanya, serta membandingkannya secara pengukuran dengan
termometer skala suhu yang telah dikenali.
 Peserta Didik dapat menjelaskan pengertian titik tetap dalam penentuan skala suhu.
 Peserta Didik mampu menjelaskan kalor,
 Peserta Didik menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi kenaikan suhu benda
akibat pemberian kalor.
 Peserta Didik dapat menerapkan persamaan kalor untuk kenaikan suhu pada
persoalan yang sesuai.
 Peserta Didik dapat menyelidiki karakteristik suhu benda pada saat benda
mengalami perubahan wujud.
 Peserta Didik dapat menentukan kalor untuk perubahan wujud.
 Peserta Didik mampu menjelaskan dan membedakan macam-macam perpindahan
kalor.

D. PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN


Pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah:
 Metode : Saintifik (Scientific)
 Model : Discovery Learning, Problem Based Learning 

E. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR


1. Media / Alat Pembelajaran
- Laptop, CPU
- LCD Projector
- Film/Video
- Gambar/Foto
- Tabel/Diagram
2. Sumber Belajar
- Buku Guru dan Buku Siswa
- Buku referensi lain yang relevan
- Internet

F. MATERI PEMBELAJARAN
 Konsep Kalor
 Konsep Hubungan Kalor dan Perubahan Suhu Benda
 Konsep Hubungan Kalor dan Perubahan Zat Benda
 Perpindahan Kalor Dengan Cara Konduksi dan Konveksi
 Perpindahan Kalor Dengan Cara Radiasi
 Tugas Projek
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE- 1 (3 JP)
Konsep Kalor
No Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi Peserta Didik tunjukkanlah berbagai
label makanan kemasan. Fokuskan pada label yang menunjukkan kalori makanan.
Mintalah Peserta Didik menanggapi tulisan dalam label itu.
2. Bimbing Peserta Didik merumuskan masalah
Inti
1. Secara berkelompok, Peserta Didik melakukan penyelidikan “Membandingkan Energi
Panas Benda” (Buku Siswa). Doronglah Peserta Didik untuk menganalisis dan
melakukan inferensi, serta mendiskusikan hasilnya. Doronglah Peserta Didik untuk
tidak takut salah, yang penting prosedur dilakukan dengan benar dan aman.
2. Elaborasi lebih lanjut ke pengertian kalor, kalor sebagai bentuk energi, dan energi
makanan. Lakukan klarifikasi dengan label makanan pada kegiatan pemotivasian.
3. Analisis
Semakin lama waktunya, berarti energi panas yang dilepaskan ke lingkungan makin
besar. Untuk memanaskan air yang volumenya banyak memerlukan energi panas yang
lebih besar dibandingkan untuk memanaskan air yang lebih sedikit.
Penutup
Bersama Peserta Didik, lakukan penyimpulan, refleksi, serta penugasan.

PERTEMUAN KE- 2 & 3 (2 & 3 JP)


Konsep Hubungan Kalor dan Perubahan Suhu Benda dan Konsep Hubungan
Kalor dan Perubahan Zat Benda
a. Materi untuk Guru
Untuk benda yang tidak berubah wujud, kalor untuk perubahan suhu benda
berbanding lurus dengan massa benda dan kenaikan suhu benda, serta bergantung
pula pada jenis bendanya. Jenis benda ini secara kuantitas disebut kalor jenis, yakni
kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg benda sehingga suhunya naik 1
K. Kalor jenis air 4200 J/(kg K).
Secara matematis dirumuskan
Q = m x c + ∆T
Grafik perubahan suhu terhadap kalor yang diberikan (atau waktu pemanasan)
adalah
Perubahan wujud beserta kalor yang diperlukan atau diserap benda yang berubah
wujud dapat dilihat dalam Buku Siswa. Beda menguap dan mendidih adalah sebagai
berikut.
1) Menguap dapat terjadi pada sembarang suhu, perubahan dari fase cair ke gas
terjadi pada permukaan zat cair.
2) Mendidih terjadi pada suhu tertentu, yakni pada titik didihnya (dipengaruhi
tekanan udara pada zat cair itu), perubahan dari fase cair ke gas terjadi pada
seluruh bagian zat cair. Di permukaan laut, air mendidih pada suhu 1000C, titik
didih semakin mengecil seiring ketinggian (tekanan udara semakin kecil).
3) Sebenarnya, suhu bukan faktor penentu peristiwa mendidih, namun tekananlah
faktor penentunya. Oleh karena itu saat suhu turun, terjadi peristiwa mendidih.
Perhatikan percobaan berikut ini.
a) Masukkan air ke labu erlenmeyer, dan didihkan.
b) Matikan api, sumbat rapat-rapat mulut labu, siram labu dengan air es. Amati
air di dalam labu.
c) Miskonsepsi adalah banyak Peserta Didik menganggap bahwa proses
perubahan wujud dan kenaikan suhu berlangsung simultan, artinya benda yang
berubah wujudnya dapat saja suhunya berubah.

b. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi Peserta Didik tunjukkanlah gambar
(buatlah powerpoint) pemanasan air dan minyak. “Mana yang lebih cepat panas?”
Mintalah Peserta Didik menyampaikan idenya.
Inti
1. Secara berkelompok, Peserta Didik melakukan kegiatan “Selain kalor, apa yang
memengaruhi kenaikan suhu benda?”, Peserta Didik menuliskan hasil kerjanya (sesuai
kreasi Peserta Didik), dan mendiskusikan hasilnya (kemudian tekankan observasi –
inferensi – komunikasi). Doronglah Peserta Didik untuk tidak takut salah.
2. Elaborasi hasilnya sehingga menuju persamaan kalor untuk kenaikan suhu dan
penerapan/pemecahan masalah yang relevan.
3. Secara berkelompok, Peserta Didik melakukan kegiatan “Bagaimana suhu benda saat
terjadi perubahan wujud?” Diskusikan hasilnya (terus tekankan observasi – inferensi –
komunikasi). Doronglah Peserta Didik untuk tidak takut salah.
4. Elaborasikan hasilnya dengan mengaitkan dengan kegiatan pemotivasian dan
persamaan kalor untuk perubahan wujud.
5. Konfirmasi untuk gejala-gejala perubahan wujud dalam kehidupan sehari-hari.
6. Contoh hasil kegiatan Peserta Didik, yaitu hasil pengukuran suhu Peserta Didik
cenderung stabil selama 3 menit. Alternatif kegiatan adalah kegiatan mengukur suhu
saat air mendidih (hasilnya cenderung stabil/ tidak berubah).
Penutup
Bersama Peserta Didik, lakukan penyimpulan dan refleksi, dengan penugasan
mandiri.

PERTEMUAN KE- 4 & 5 (2 DAN 3 JP)


Perpindahan Kalor
a. Materi untuk Guru
Secara umum, ada 3 jenis perpindahan kalor (konduksi, konveksi, dan radiasi) di
sekitar Peserta Didik berlangsung simultan (kecuali radiasi dari matahari). Misalnya,
pada oven panas konveksi, juga terjadi perpindahan panas secara konduksi,
konveksi, maupun radiasi (adapun yang dominan radiasi). Laju perpindahan kalor
secara konduksi bergantung pada jenis bahan (konduktivitas bahan), luas
penampang konduktor, dan panjang konduktor. Gejala konveksi di alam terjadi
karena adanya perubahan volume benda karena perubahan suhu. Perubahan volume
ini mengakibatkan perubahan massa jenis dan benda yang massa jenisnya kecil akan
berada di atas benda yang bermassa jenis lebih besar. Radiasi merupakan
perpindahan kalor tanpa memerlukan medium, radiasi dapat menembus benda
bening, dan radiasi kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Benda yang
lebih tinggi dari suhu sekitarnya akan melepaskan kalor, sedangkan benda yang
lebih dingin dari lingkungannya akan menerima kalor. Kalor yang diterima atau
dilepas pada peristiwa radiasi berbanding lurus dengan emisivitas benda (bergantung
warna benda, semakin gelap semakin besar), luas permukaan benda, dan pangkat
empat suhu mutlak benda. Peristiwa radiasi dapat dimanfaatkan dalam berbagai
kehidupan.
b. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi Peserta Didik demonstrasikanlah
peristiwa konduksi atau konveksi, kemudian mintalah mereka untuk menyampaikan
tanggapannya terhadap fenomena tersebut.
Inti
1. Secara berkelompok, Peserta Didik melakukan penyelidikan “Apakah jenis bahan
berpengaruh terhadap konduktivitas bahan?” Diskusikan hasilnya (tekankan observasi
– inferensi –komunikasi). Doronglah Peserta Didik untuk tidak takut salah.
Elaborasikan hasilnya dengan mengkaitkan dengan kegiatan pemotivasian.
2. Konfirmasi untuk gejala-gejala konduksi di alam dan penerapan konduksi dan
konveksi dalam kehidupan sehari-hari. Secara berkelompok, Peserta Didik melakukan
penyelidikan “Mengamati arus konveksi”
3. Diskusikan hasilnya (terus tekankan observasi – inferensi –komunikasi). Doronglah
Peserta Didik untuk tidak takut salah. Konfirmasi untuk gejala- gejala konveksi di
alam, dan penerapan konveksi dalam kehidupan sehari-hari..
4. Secara berkelompok, Peserta Didik melakukan percobaan “Bagaimana pengaruh
warna benda terhadap kenaikan suhunya”:
• Ambil 3 termometer, catat penunjukan suhunya (seharusnya = suhu ruangan)
• Bungkuslah tiap termometer dengan plastik yang sama jenisnya tetapi berbeda
warnanya (bening, kuning, hitam).
• Letakkan ujung reservoir 3 termometer itu pada jarak yang sama dari lampu pijar
yang menyala (misalnya pada jarak 10 cm, memutar).
• Amati penunjukan suhunya untuk setiap menit, hingga 10 menit.
5. Diskusikan hasilnya (terus tekankan observasi – inferensi –komunikasi). Doronglah
Peserta Didik untuk tidak takut salah.
6. Elaborasikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi kalor yang diterima/dilepas pada
radiasi kalor serta pemanfaatannya dalam kehidupan
Penutup
Lakukan refleksi serta penugasan “Ayo Kita Lakukan.”

PERTEMUAN KE- 6 Tugas Projek (2 JP)


Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Orientasikan Peserta Didik kepada permasalahan
Inti
Secara berkelompok, Peserta Didik melakukan tugas projek. Jika memungkinkan,
doronglah sampai produk (tidak hanya rancangan). Sepakati aturan dasar dengan
Peserta Didik, misalnya kapan tugas selesai, bagaimana bentuk umum laporannya.
Berilah bimbingan seperlunya, beri “ruang” Peserta Didik untuk berpikir dan
mengendapkan pikirannya.
Penutup
Lakukan refleksi terhadap cara pemecahan masalah yang dilakukan Peserta Didik.

H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


1. Jenis/teknik penilaian adalah tes tertulis, penugasan, pengamatan sikap,
penilaian diri, penilaian antarteman, unjuk kerja, dan produk.
2. Bentuk instrumen dan instrumennya adalah lembar tes tertulis berbentuk esai
yang tertera pada buku siswa dan lembar pengamatan untuk sikap dan
keterampilan seperti tertera buku guru bagian penilaian.
No KD Indikator Esensial Teknik
1. KD pada KI 1 Observasi perilaku / penilaian
diri/penilaian antarteman
2. KD pada KI II Observasi perilaku / penilaian
diri/penilaian antarteman
3 KD pada Peserta Didik dapat menjelaskan Tes tertulis, penugasan
KI III pengertian kalor.
Peserta Didik dapat menentukan
kalor untuk perubahan wujud.
Peserta Didik dapat membedakan
konduksi dan konveksi.
Peserta Didik menjelaskan contoh.
Peristiwa konduksi dalam
kehidupan sehari-hari.
Peserta Didik menjelaskan contoh
cara pemanfaatan konduksi,
konveksi, dan radiasi dalam
kehidupan sehari-hari.
Peserta Didik memahami kegunaan
satuan baku dalam pengukuran.
Peserta Didik mengkonversi satuan
dalam SI.
Peserta Didik menjelaskan
pengertian besaran pokok.
Peserta Didik menyebutkan
macam-macam besaran pokok
beserta satuannya.
4 KD pada KI 4 Peserta Didik dapat menyelidiki Penilaian Produk
karakteristik suhu benda
pada saat benda mengalami
perubahan wujud.
Peserta Didik dapat menyelidiki Penilaian Unjuk Kerja
pengaruh jenis bahan terhadap
kemampuan menghantarkan kalor
pada peristiwa konduksi.
Peserta Didik dapat menyajikan Penilaian Unjuk Kerja
hasil perancangan pemanfaatan
radiasi kalor.
Lembar penilaian produk. Penilaian Unjuk Kerja
I. PEMBELAJARAN PENGAYAAN
1. Air, kalor jenis air paling besar di antara zat-zat yang lain.
2. Saat keringat menguap, keringat menyerap panas (kalor) dari lingkungan sekitar
(termasuk dari tubuh), sehingga tubuh (yang panas oleh gerak) menjadi dingin.
3. Tiga cara perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
- Konduksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel medium.
- Konveksi adalah perpindahan kalor bersamaan dengan gerak partikel medium.
- Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium.
4. Konduktor adalah zat-zat yang mudah menghantarkan kalor secara konduksi.
Contohnya besi, baja, tembaga, aluminium, emas, dan perak.
5. Isolator adalah zat-zat yang sulit menghantarkan kalor secara konduksi.
Contohnya kayu, plastik, spon, udara, kaca, dan lain-lain.
J. PEMBELAJARAN REMEDIAL
Bagi Peserta Didik yang belum mencapai KKM diberi remedial yaitu mempelajari
kembali materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru. Setelah melakukan
langkah-langkah praremedial, diantaranya analisis hasil diagnosis, menemukan
penyebab kesulitan belajar dan topik-topik yang belum dikuasai, guru dapat melakukan
program remedial berdasarkan pada rencana kegiatan yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan remedial dilakukan dengan berbagai cara, seperti memberikan tambahan
penjelasan atau contoh terutama berkaitan dengan topik-topik yang belum dikuasai
serta menggunakan berbagai media dan strategi, misalnya banyak melakukan praktik
atau demonstrasi, tutor sebaya, dan diskusi kelompok. Bimbingan dari guru ke siswa
secara personal juga diperlukan untuk mendukung semangat belajar. Pelaksanaan
remedial bersamaan dengan pengayaan pada waktu TM kelima dan keenam.

Mengetahui Plandirejo, 11 Juli 2022


Kepala Sekolah MTs Al-Ma’arif Guru Mata Pelajaran

M.H.Muhyiddin, S.Pd.I Elsa Putri Tridiyanti, S.Pd.


LAMPIRAN
PENILAIAN KI 1
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
(LEMBAR OBSERVASI)

A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap tiap peserta
didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan
ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati
3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati
2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati
1 = apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati
C. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI

Kelas : ....................................................
Semester : ....................................................
Tahun Ajaran : ....................................................
Periode Pengamatan : Tanggal …..... s.d. …......
Butir Nilai : Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Indikator Sikap :
Indikator Sikap Deskripsi Skor
1. Mengamalkan Selalu mengamalkan ajaran agama yang dianut. 4
ajaran agama
Sering mengamalkan ajaran agama yang dianut. 3
yang dianutnya.
Kadang-kadang mengamalkan ajaran agama yang dianut. 2
Tidak pernah mengamalkan ajaran agama yang dianut. 1
2. Mengagumi Selalu mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan 4
keteraturan dan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, serta kehidupan
kompleksitas dalam ekosistem.
ciptaan Tuhan
Sering mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan 3
tentang aspek
Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, serta kehidupan
fisik dan kimiawi,
dalam ekosistem.
serta kehidupan
dalam ekosistem. Kadang-kadang mengagumi keteraturan dan kompleksitas 2
ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, serta
kehidupan dalam ekosistem.
Tidak mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan 1
Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, serta kehidupan
dalam ekosistem.

Lembar Penilaian:
Skor Aspek yang
Dinilai (1 – 4) Jumlah Tuntas/
NamaPeserta Skor
No. Perolehan Tidak
Didik Indikator Akhir
Skor Tuntas
1 2

1.

2.

3.

4.

5.

dst

PENILAIAN KI 2
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL
(LEMBAR OBSERVASI)

A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap tiap
peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi
dengan ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati
3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati
2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati
1 = apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati
C. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI

Kelas : ....................................................
Semester : ....................................................
Tahun Ajaran : ....................................................
Periode Pengamatan : Tanggal …..... s.d. …......
Butir Nilai : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
Indikator Sikap :
Indikator Sikap Deskripsi Skor
1. Mengembangkan budaya Selalu menanyakan materi yang belum 4
bertanya kepada guru dipahami.
terhadap materi sejarah
Sering menanyakan materi yang belum 3
yang belum dipahami.
dipahami.
Kadang-kadang menanyakan materi yang 2
belum dipahami.
Tidak pernah menanyakan materi yang 1
belum dipahami.
2. Menghargai dan Selalu menghargai dan menghayati 4
menghayati perilaku jujur, perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab
disiplin, tanggung jawab dalam berinteraksi
dalam berinteraksi secara secara efektif dengan lingkungan sosial.
efektif dengan lingkungan
sosial. Sering menghargai dan menghayati 3
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab
dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial.
Kadang-kadang menghargai dan 2
menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial.
Tidak pernah menghargai dan menghayati 1
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial.
3. Mengerjakan tugas-tugas Selalu mengerjakan tugas-tugas dengan 4
dengan jujur dan penuh jujur dan penuh tanggung jawab.
tanggung jawab.
Sering mengerjakan tugas-tugas dengan 3
jujur dan penuh tanggung jawab.
Kadang-kadang mengerjakan tugas-tugas 2
dengan jujur dan penuh tanggung jawab.
Tidak pernah mengerjakan tugas-tugas 1
dengan jujur dan penuh tanggung jawab.

Lembar Penilaian:
Skor Aspek yang
Dinilai (1 – 4) Jumlah Tuntas/
NamaPeserta Skor
No. Perolehan Tidak
Didik Indikator Akhir
Skor Tuntas
1 2

1.

2.

3.

4.

5.

dst

PETUNJUK PENENTUAN NILAI SIKAP

1. Rumus Penghitungan Skor Akhir


JumlahPerolehanSkor
Skor Akhir = x4
SkorMaksimal
Skor Maksimal = Banyaknya Indikator x 4
2. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun 2013,
yaitu:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33
Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33
PENILAIAN KI 4
Penilaian Proyek

Nama : ........................................................................
Kelas : ........................................................................
No. Absen : ........................................................................

A. Tujuan:
Menunjukkan bahwa udara termasuk penghantar kalor yang buruk (isolator).
B. Alat dan Bahan:
1. Gelas kimia besar 3. Kertas karton
2. Gelas kimia kecil 4. Air panas
C. Cara Kerja:
1. Letakkan sebuah gelas kimia kecil ke dalam gelas kimia besar! Pisahkan kedua gelas
tersebut dengan karton pada alasnya!
2. Masukkan air panas ke dalam gelas kimia kecil sampai hampir penuh!
3. Setelah beberapa saat, peganglah gelas kimia yang kecil, kemudian peganglah gelas
kimia yang besar!
4. Bandingkan antara saat memegang gelas kimia kecil dengan saat memegang gelas
kimia besar!
5. Diskusikanlah dengan kelompokmu, kemudian buatlah kesimpulannya dalam bentuk
laporan!
D. Penilaian:
Skala Nilai
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1. Hasil Identifikasi
2. Akurasi Analisis
3. Materi Presentasi
4. Penampilan
Nilai Total
Keterangan
Sempurna : 4
Kurang Sempurna : 2 – 3
Tidak Sempurna : 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Perubahan Wujud Benda
Orientasi masalah
Ada dua buah es krim yang 1 disimpan dalam termos es, yang 1 dibiarkan ditempat terbuka.
Apa yang terjadi degan kedua eskrim tersebut!
Berdasarkan peristiwa tersebut
1. Tentukan rumusan pertanyaan
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Identifikasi masalah
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

3. Pengumpulan data
Alat dan Bahan:
1) Lilin
2) Kapur barus
3) Korek api
4) Penjepit
5) Es batu
6) Gelas ukur
7) Kompor spirtus
8) Kaki tiga
Petunjuk Kerja
1. Nyalakan sebatang lilin, amati perubahannya!
2. Matikan api pada lilin, diamkan sebentar dan amati perubahan yang terjadi!
3. Jepit sebuah kapur barus, kemudian panaskan di atas lilin yang menyala, amati
perubahan yang terjadi pada kapur barus tersebut!
4. Letakkan es batu ke dalam gelas ukur, amati perubahan pada es batu setelah
dipanaskan!
5. Tuangkan air ke dalam gelas ukur, amati perubahan yang terjadi pada air yang
dipanaskan!
6. Turunkan gelas ukur yang berisi air panas, kemudian tutuplah gelas tersebut!,
amati uap air yang menempel pada tutupnya!
7. Tulislah hasil pengamatanmu pada tabel (No, perlakuan/ kagiatan yang dicoba,
perubahan wujud zat dan nama perubahan wujud
4. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa perubahan wujud benda
akibat kalor adalah:
1. ………………….adalah perubahan…………………menjadi……………….
2. ………………….adalah perubahan…………………menjadi……………….
3. ………………….adalah perubahan…………………menjadi……………….
4. ………………….adalah perubahan…………………menjadi……………….
5. ………………….adalah perubahan…………………menjadi……………….

Anda mungkin juga menyukai