(RPP)
Nama Sekolah : SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI
Kelas/Semester : XI / 1 (Ganjil)
Mata Pelajaran : Fisika
Pokok Pembahasan : Suhu
Alokasi Waktu : 1× 15 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian suhu
2. Siswa mampu menjelaskan karakteristik alat ukur suhu
3. Siswa mampu membedakan skala berbagai jenis thermometer
4. Siswa mampu menjelaskan konsep pemuaian panjang,luas dan volume
5. Siswa mampu menerapkan konsep pemuaian dalam memecahkan masaalah dalam
kehidupan sehari-hari.
6. Siswa mampu Memahami data hasil percobaan suhu dan pemuain
7. Siswa mampu mengolah dan menganalisis data pada lembar kerja siswa
8. Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi kelompok
D. Materi Pembelajaran
Suhu
Suhu adalah ukuran derajat panas dinginnya suatu benda atau sistem. Bisa
dikatakan bahwa semakin tinggi suhu suatu benda maka benda tersebut akan semakin
panas. Suhu merupakan suatu besaran pokok. Sebagai contoh air dalam mesin sauna
setelah dihubungkan dengan sumber listrik, maka lama-kelamaan air yang ada di
dalamnya akan menjadi panas.
Alat ukur untuk mengukur perubahan suhu disebut thermometer. Pada
thermometer terdapat titik tetap atas dan titik tetap bawah. Titik tetap atas yaitu skala
yang ditunjukkan oleh thermometer saat digunakan untuk mengukur suhu air
mendidih (titik didih air) pada tekanan normal. Titik tetap bawah yaitu skala yang
ditunjukkan thermometer saat digunakan untuk mengukur suhu air membeku (titik
beku air) pada tekanan normal.
Terdapat empat skala yang digunakan dalam pengukuran suhu, yaitu skala
celcius, fahrenheit, reamur, dan kelvin. Berikut rentang temperatur yang dimiliki
setiap skala, antara lain:
1. Skala celsius memiliki titik didih air 100°C dan titik bekunya 0°C. Rentang
temperaturnya adalah 0°C – 100°C dan dibagi dalam 100 skala.
2. Skala reamur memiliki titik didih air 80°R dan titik bekunya 0°R. Rentang
temperaturnya adalah 0°R – 80°R dan dibagi dalam 80 skala.
3. Skala fahrenheit memiliki titik didih air 212°F dan titik bekunya 32°F. Rentang
temperaturnya adalah 32°F – 212°F dan dibagi dalam 180 skala.
4. Skala kelvin memiliki titik didih air 373,15 K dan titik bekunya 273,15 K.
Rentang temperaturnya adalah 273,15 K – 373,15 K dan dibagi dalam 100 skala.
Skala yang biasa digunakan pada alat-alat untuk mengukur suhu dikehidupan
sehari-hari adalah skala celcius. Misalnya, pada mesin sauna menggunakan
thermometer dengan skala celcius untuk mengukur suhu pada alat tersebut.
Persamaan untuk konversi satuan secara umum dapat adalah
ΔX ΔY X max −X Y max −Y
= =
ΔXo ΔYo atau X max − X min Y max −Y min
Perubahan Suhu
Perhatikan kabel telepon pada musim dingin dan musim panas. Pada musim
dingin kabel terlihat kencang dan pada musim panas kabel terlihat kendor. Gelas yang
diisi air panas mendadak dapat pecah. Air yang mendidih kadang akan tumpah dari
wadahnya jika terus dipanasi. Beberapa peristiwa di atas merupakan contoh dari
pemuaian.
Pemuaian merupakan gerakan atom penyusun benda karena mengalami
pemanasan. Makin panas suhu suatu benda, makin cepat getaran antaratom yang
menyebar ke segala arah. Karena adanya getaran atom inilah yang menjadikan benda
tersebut memuai ke segala arah. Pemuaian dapat dialami zat padat, cair, dan gas.
Pemuaian Zat
Pemuaian zat pada dasarnya ke segala arah. Namun, disini Anda hanya akan
mempelajari pemuaian panjang, luas, dan volume. Besar pemuaian yang dialami suatu
benda tergantung pada tiga hal, yaitu ukuran awal benda, karakteristik bahan, dan
besar perubahan suhu benda. Setiap zat padat mempunyai besaran yang disebut
koefisien muai panjang.
Koefisien muai panjang suatu zat adalah angka yang menunjukkan
pertambahan panjang zat apabila suhunya dinaikkan 1° C. Makin besar koefisien muai
panjang suatu zat apabila dipanaskan, maka makin besar pertambahan panjangnya.
Demikian pula sebaliknya, makin kecil koefisien muai panjang zat apabila
dipanaskan, maka makin kecil pula pertambahan panjangnya.
a. Pemuaian Panjang
Pada zat padat yang berukuran panjang dengan luas penampang kecil, seperti
pada kabel dan rel kereta api, Anda bisa mengabaikan pemuaian pada luas
penampangnya. Pemuaian yang Anda perhatikan hanya pemuaian pada pertambahan
panjangnya. Pertambahan panjang pada zat padat yang dipanaskan relatif kecil
sehingga butuh ketelitian untuk mengetahuinya.
Jika sebuah batang mempunyai panjang mula-mula lo, koefisien muai panjang
(α), suhu mula-mula T1, lalu dipanaskan sehingga panjangnya menjadi l dan
suhunya menjadi T2, maka akan berlaku persamaan, sebagai berikut.
l=l o (1+αΔT)
Keterangan:
l : panjang batang mula-mula (m)
lo : panjang batang setelah dipanaskan (m)
∆l : selisih panjang batang = l1 – l2
α: koefisien muai panjang (l°C)
T1 : suhu batang mula-mula (° C)
T2 : suhu batang setelah dipanaskan (° C)
∆T : selisih suhu (° C) = T2 – T1
b. Pemuaian Luas
Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua dimensi), akan
terjadi pemuaian dalam arah panjang dan lebar. Hal ini berarti lempengan tersebut
mengalami pertambahan luas atau pemuaian luas. Serupa dengan pertambahan
panjang pada kawat, pertambahan luas pada benda dapat dirumuskan sebagai berikut.
A= A o (1+β ΔT ) A= A o (1+β ΔT )
atau
Keterangan:
Ao : luas bidang mula-mula (m2)
A : luas bidang setelah dipanaskan (m2)
β: koefisien muai luas (/°C)
∆T : selisih suhu (° C)
c. Pemuaian Volume
Zat padat yang mempunyai tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), seperti
bola dan balok, jika dipanaskan akan mengalami muai volume, yakni bertambahnya
panjang, lebar, dan tinggi zat padat tersebut. Karena muai volume merupakan
penurunan dari muai panjang, maka muai ruang juga tergantung dari jenis zat.
V =V o (1+γ ΔT ) atau V =V o (1+3 α ΔT)
Keterangan:
V1 : volume benda mula-mula (m3)
V2 : volume benda setelah dipanaskan (m3)
γ : koefisien muai ruang (/°C)
∆T : selisih suhu (° C)
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Ceramah,Diskusi, Presentasi, Tanya jawab
Model : Inquiry Terbimbing
B. MEDIA dan SUMBER BELAJAR
Media : Laptop, powerpoint
Alat dan Bahan : Papan tulis, spidol, LKS
Sumber belajar : Buku pegangan peserta didik
C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
D. PENILAIAN
1. Metode dan Bentuk Instrumen
Metode BentukInstrumen
Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja Lembar Penilaian Kinerja Siswa
Tes Tulis Tes Uraian
2. ContohInstrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
Suci Aprilianti
NIM. A1C316054