Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP ke 2 )

Satuan Pendidikan : SMPN Satap Repuk Sintung


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. KOMPETENSI INTI

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,mengurai, merangkai, memodifikasi,dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. KOMPETENSI DASAR
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
3.4 Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk
mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan
4. KD pada KI-4
4.2 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda serta perpindahan kalor

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator pada KI-1
2. Indikator pada KI-2
3. Indikator pada KI-3
Peserta Didik mampu menunjukkan gejala pemuaian pada zat cair dan gas.
Peserta Didik menjelaskan contoh gejala pemuaian zat cair / gas dalam kehidupan sehari-hari.
4. Indikator pada KI-4
Peserta Didik dapat menyusun alat untuk melakukan percobaan tentang pemuaian zat cair dan gas.
Peserta didik dapat menyajikan hasil pengamatan, dan mengkomunikasikan hasil penyelidikannya tentang pemuaian zat cair
dan gas.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Reguler
Tidak zat padat saja yang bisa memuai, zat cair dan gas juga bisa memuai. Bagaimana proses pemuaian zat cair dan gas?
Apakah semua zat cair dan gas memiliki pemuaian yang sama?

Balon jika dijemur di terik matahari terlalu lama akan meletus,


karena gas yang ada di dalam balon akan memuai akibat pemanasan
Sumber Gambar: addictedkorea.wordpress.com

Proses Pemuaian pada Zat Cair


Apabila dinaikkan suhunya atau dipanaskan zat cair akan memuai, bahkan dengan kenaikan suhu yang sama pemuaian zat
cair akan lebih besar daripada zat padat.
Ketinggian air pada pipa kapiler sebelum dipanaskan berada di bawah, begitu dimasukkan ke dalam air hangat ketinggiannya
meningkat, selanjutnya ketinggiannya bertambah lagi ketika dimasukkan ke dalam air panas. Terlebih ketika langsung dikenai
panas oleh alat pemanas sampai mendidih, airnya mencapai puncak tertinggi bahkan keluar meluber dari pipanya. Bertambahnya
tinggi air pada saat terkena panas menunjukkan adanya pemuaian pada zat cair.
Selain zat cair, pipa kapiler dan tabung erlenmeyer pun ikut memuai. Pemuaian pada pipa dan tabung itu tidak begitu terlihat
apabila dibandingkan dengan pemuaian pada zat cair. Dengan demikian, pemuaian pada zat cair lebih besar daripada pemuaian
zat padat.

Pemuaian pada Beberapa Jenis Zat Cair


Pemuaian pada zat cair menyangkut dimensi volume. Besarnya nilai pemuaian pada beberapa jenis zat cair berbeda-
beda. Pemuaian pada alkohol lebih besar daripada pemuaian gliserin. Pemuaian pada minyak parafin lebih besar daripada
pemuaian gliserin. Pemuaian pada gliserin lebih besar daripada pemuaian pada raksa. Pemuaian pada alkohol lebih besar dari
pemuaian air. Pemuaian pada air lebih besar daripada pemuaian minyak kelapa.
Dengan demikian, pemuaian pada zat cair dipengaruhi oleh jenis zat cairnya. Untuk dapat membedakan pemuaian antara satu
jenis zat cair dengan zat cair lainnya, berikut ini tercantum nilai koefisien muai volume pada beberapa jenis zat cair.

Sifat pemuaian zat cair, yang lebih besar dibandingkan dengan pemuaian zat padat menjadi dasar dari cara bekerjanya
termometer raksa dan termometer alkohol. Pemuaian pada air akan mengalami keanehan. Apabila kamu mengamati perubahan
air pada saat dipanaskan sampai suhu 4°C akan menampakkan keanehan. Pada kondisi suhu 4°C, permukaan air menurun yang
berarti volumenya mengecil, sedangkan massa jenisnya terbesar. Peristiwa keanehan air pada suhu 4°C disebut anomali air.
Peristiwa anomali air dapat kamu amati pada grafik berikut ini.

Proses Pemuaian pada Gas


Salah satu bukti adanya pemuaian gas di antaranya labu didih yang berisi gas akan menghasilkan gelembung-gelembung
udara yang ke luar dari pipa kapiler. Gelembung-gelembung udara tersebut merupakan akibat dari pemuaian gas yang terjadi di
dalam labu didih yang dipanaskan. Apabila pemanasannya dihentikan, maka suhu gas dalam labu itu akan turun, yang berakibat
terjadinya penyusutan gas dan air akan masuk ke dalam labu itu.
Tiga hal yang perlu diperhatikan pada zat gas adalah volume, tekanan dan suhu.
a) Untuk volume terhadap perubahan suhu pada tekanan tetap

Keterangan
V = volume gas pada suhu t (m3 )
Vo = volume gas mula-mula (m3 )
γp = koefisien muai gas pada tekanan tetap (/0C
t1 = suhu mula-mula (0C )
t2 = suhu akhir (0C)
b) Tekanan terhadap perubahan suhu pada volume tetap

Keterangan
P = tekanan gas pada suhu t ( Pa)
Po = tekanan gas mula-mula ( Pa )
γV = koefisien muai gas pada volume tetap ( /0C)
t1 = suhu mula-mula ( 0C )
t2 = suhu akhir ( 0C )

c) Muai volume gas

Keterangan
V = volume gas pada suhu t ( m3 )
Vo = volume gas mula-mula ( m3 )
γp = koefisien muai gas pada tekanan tetap ( /0C)
t = suhu ( K )
Sifat muai gas itu dapat digunakan untuk pembuatan termometer gas. Termometer gas ini digunakan untuk mengukur suhu
yang sangat rendah seperti di dalam laboratorium. Apabila reservoir gas dimasukkan ke dalam ruangan yang suhunya lebih tinggi
daripada keadaan awalnya, maka gas akan memuai dan mendesak raksa yang terdapat di dalam pipa U.
2. Materi Pengayaan
Pembelajaran Pengayaan
Materi pengayaan diberikan kepada siswa yang telah tuntas maka diberikan materi pengayaan yaitu menganalisis apa yang
terjadi pada 2 botol minuman, di mana botol minuman bersoda tidak penuh sedangkan botol minuman mineral penuh.
Apakah ada perbedaan volume akibat pemuaian pada kedua zat cair tersebut?.

3. Materi Remedial
Peserta Didik yang belum mencapai KKM diberi remedial, yaitu mempelajari kembali materi yang belum dikuasai dengan
bantuan teman kelompoknya dan tambahan penjelasan dari guru mengenai materi perubahan suhu pada zat cair dan gas.
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedua : ( 2 JP)

KEGIATAN TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN


Kegiatan Awal  Mengucapkan salam
(10 menit)  Mengecek kehadiran siswa
motivasi
Mengapa ketika merebus air, pada saat mendidih, tutup panci bisa
terdorong ke atas? Mengapa pula pada siang hari yang panas ban
sepeda bisa meletus?
c. Apersepsi
 Guru mengingatkan kepada peserta didik bahwa pemuaian
selain bisa terjadi pada zat padat, juga bisa terjadi pada zat cair
dan gas?
Kegiatan Inti  Guru menginformasikan dan memberikan penjelasan singkat
(60 menit) Tahap 1 tentang fakta, konsep dan prosedural pemuaian pada zat cair dan
Orientasi gas, serta mengarahkan siswa mencari informasi yang ada pada
Bahan Bacaan Siswa dan buku paket IPA Kurikulum 2013 .
 Guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok dengan
anggota tiap kelompok 4 anak dan membagikan lembar kerja
dan alat/bahan

Tahap 2 Peserta didik mendiskusikan masalah tentang pemuaian zat cair


Merumuskan dan gas yang ada di kehidupan sehari-hari
masalah
 Peserta didik mengamati alat/bahan dan lembar kerja yang telah
Tahap 3 disediakan
Merumuskan  Peserta didik mengkaji LKS yang sudah diterima bersama
hipotesis anggota kelompoknya dan menanyakan hal-hal yang belum
dipahami.
 selanjutnya siswa merancang dan melakukan percobaan.
 Membimbing siswa mengajukan dan merumuskan hipotesis,
mengidentifikasi variabel dan definisi operasional variabel.
 Mengingatkan siswa agar mengajukan beberapa hipotesis yang
dapat dijadikan penyelidikan.
 Membimbing siswa untuk menentukan hipotesis mana yang
dapat diselidiki.
 Peserta didik secara berkelompok melakukan penyelidikan
Tahap 4 tentang pemuaian pada zat cair dan gas dengan langkah kerja
Mengumpulkan pada LKS
data
 Membimbing siswa melaksanakan sebuah percobaan dengan
Tahap 5 mengacu pada kegiatan laboratorium sehingga diperoleh data
Menguji Hipotesis pengamatan (mengumpulkan informasi).
 Mengingatkan siswa agar jujur dan teliti dalam mengambil data
dan bertanggung jawab terhadap alat yang digunakan saat
percobaan.
 Membimbing siswa menganalisis data serta membuat kesimpulan
melalui pertanyaan terbimbing yang tersedia.
 Membimbing siswa untuk menjawab pertanyaan berpikir kreatif
Tahap 6 Membimbing siswa merencanakan dan mempersiapkan
Merumuskan presentase laporan hasil percobaan di depan kelas
kesimpulan  Memberikan masukan untuk kesimpulan yang diperoleh siswa.

Kegiatan Penutup  Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif


(10 menit) dalam kegiatan dan mengulas kembali materi pengertian kalor
dan kalori makanan
 Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik berupa latihan
soal/pertanyaan dan hasil diskusi dikumpulkan sebagai nilai
portofolio
 Guru memberikan tugas untuk proses pembelajaran selanjutnya

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik dan Bentuk penilaian
Aspek yang dinilai Teknik (bentuk instrument)
Penilaian Pengetahuan Tes tulis (uraian dan pilihan ganda)
Penilaian Keterampilan Kinerja (Laporan)
Penilaian sikap Jurnal (observasi)

2. Instrumen penilaian

Penilaian Pengetahuan
1. Sebutkan contoh-contoh pemuaian zat cair dalam kehidupan sehari-hari!
2. Setiap benda akan memuai saat mendapatkan kalor, misalnya besi dipanasi, botol parfum tidak penuh diisi, minuman kaleng
berkarbonasi tidak diisi penuh. Buatlah perbedaan antara pemuaian zat padat, cair dan gas !
3. perhatikan tabel di bawah ini!
Jenis zat cair Volume pada suhu 30°C (mL) Volume pada suhu 80°C (mL)
Air 400 404,2
Minyak goreng 400 414,5
Alkohol 400 422,0
Berdasarkan masalah dan data tabel tersebut, apa kesimpulannya?
4. Volume air pada suhu 30°C adalah 400 mL, setelah dipanaskan sampai suhu 80°C volume air bertambah 0,2 mL. Hitunglah
koefisien pemuaian air tersebut!
5. Seorang koki memasak dan dia ingin makanan yang dimasak sesegera mungkin dihidangkan oleh pelayan kepada pelanggan.
Dalam kasus tersebut apa yang dilakukan oleh koki?

Kunci jawaban dan skor


No
Kunci Jawaban Skor
soal
1. contoh-contoh pemuaian zat cair dalam kehidupan sehari-
hari
o - Tutup panci terdorong ke atas pada saat merebus air
o - Tumpahnya sebagian air ketika merebus air
 - Naiknya zat muai pada termometer apabila digunakan
untuk mengukur suhu pasien. 20
 - pada benda cair: saos dan sirup tidak pernah diisi
penuh dari pabrik, minuman berkarbonasi tidak diisi
penuh dan termometer memanfaatkan pemuaian air
raksi
- balon akan mudah pecah pada cuaca panas.
2. Pemuaian pada zat padat adalah bertambahnya ukuran
panjang lebar dan tebal suatu benda karena menerima
15
kalor. Sedangkan pemuaian pada zat cair dan gas adalah
bertambahnya volume benda karena menerima
 3. Pertambahan volume pada air = 0,2 mL
 Pertambahan volume pada minyak goreng 0,5 mL
 Pertambahan volume pada alcohol 22 mL 20
 Pertambahan volume alcohol lebih besar dari minyak
goreng dan air
4. - Diketahui: ∆t = (80 – 30)°C = 50°C
Vₒ = 400 mL
∆V = 0.2 mL
- Ditanyakan  = ......?
- Dijawab 25
∆V = . Vₒ. ∆t
0,2 =  . 400 . 50
0,2 =  . 20.000
 = 0,2 / 20.000
= 0.00001/°C
5. - Membesarkan api kompor
- Menutup wadah dengan rapat 20
- Menjaga tiupan angin ke arah api kompor.
SKOR 100

Penilaian Keterampilan

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas : VII (Tujuh)

LK : 4.2

Skor
No Aspek yang dinilai Ket.
1 2 3 4
1. Merumuskan masalah
2. Merumuskan hipotesis
Menuliskan variabel (kontrol, manipulasi
3.
dan respon)
4. Menuliskan definisi operasional variabel
5. Menulis data percobaan pada tabel
6. Menganalisis data hasil percobaan
7. Membuat kesimpulan
8. Mempresentasikan hasil percobaan

No Indicator kinerja Rubric penilaian


1. Merumuskan masalah 4: Rumusan masalah memenuhi 4 kriteria yaitu: 1) rumusan masalah
relevan dengan permasalahan; 2) rumusan masalah berdasarkan
logika dan dapat diobservasi; 3) rumusan masalah memandu
untuk penyelidikan; 4) rumusan masalah masuk akal dan dapat
diprediksi.
3: Rumusan masalah memenuhi 3 dari 4 kriteria yaitu: 1) rumusan
masalah relevan dengan permasalahan; 2) rumusan masalah
berdasarkan logika dan dapat diobservasi; 3) rumusan masalah
memandu untuk penyelidikan; 4) rumusan masalah masuk akal
dan dapat diprediksi.
2: Rumusan masalah dengan memenuhi 2 dari 4 kriteria yaitu: 1)
rumusan masalah relevan dengan permasalahan; 2) rumusan
masalah berdasarkan logika dan dapat diobservasi; 3) rumusan
masalah memandu untuk penyelidikan; 4) rumusan masalah
masuk akal dan dapat diprediksi.
1: Merumuskan masalah memenuhi 1 dari 4 kriteria yaitu: 1) rumusan
masalah relevan dengan permasalahan; 2) rumusan masalah
berdasarkan logika dan dapat diobservasi; 3) rumusan masalah
memandu untuk penyelidikan; 4) rumusan masalah masuk akal
dan dapat diprediksi.
2. Merumuskan hipotesis 4: Hipotesis yang disusun memenuhi 4 (empat) kriteria yaitu: 1)
hipotesis merupakan pernyataan singkat dan merefleksikan
penyelidikan; 2) hipotesis merupakan prediksi hasil penyelidikan; 3)
hipotesis harus spesifik dan merupakan dasar eksperimen dan 4)
hipotesis merupakana rancangan eksperimen.
3: Hipotesis yang disusun memenuhi 3 (tiga) dari 4 kriteria yaitu: 1)
hipotesis merupakan pernyataan singkat dan merefleksikan
penyelidikan; 2) hipotesis merupakan prediksi hasil penyelidikan; 3)
hipotesis harus spesifik dan merupakan dasar eksperimen dan 4)
hipotesis merupakana rancangan eksperimen.
2: Hipotesis yang disusun memenuhi 2 (dua) dari 4 kriteria yaitu: 1)
hipotesis merupakan pernyataan singkat dan merefleksikan
penyelidikan; 2) hipotesis merupakan prediksi hasil penyelidikan; 3)
hipotesis harus spesifik dan merupakan dasar eksperimen dan 4)
hipotesis merupakana rancangan eksperimen.
1: Hipotesis yang disusun memenuhi 1 (satu) dari 4 kriteria yaitu:
1) hipotesis merupakan pernyataan singkat dan merefleksikan
penyelidikan; 2) hipotesis merupakan prediksi hasil penyelidikan; 3)
hipotesis harus spesifik dan merupakan dasar eksperimen dan 4)
hipotesis merupakana rancangan eksperimen.
3. Menuliskan variabel 4: Menuliskan 3 (tiga) variabel yaitu: variabel kontrol (yang dijaga
tetap), variabel manipulasi (variabel yang diubah-ubah) dan variabel
respon (variabel yang berubah akibat variabel manipulasi).
3: Menuliskan 2 (dua) dari tiga variabel
2: Menuliskan 1(satu) dari 3 variabel
1: Tidak mampu menuliskan salah satu dari ketiga variabel.
4. Menuliskan definisi operasional 4: Menuliskan definisi 3 (tiga) variabel, yaitu variabel kontrol, variabel
variabel Menuliskan variabel manipulasi dan variabel respon secara operasional dan terukur.
3: Menuliskan 2 (dua) definisi dari 3 (tiga) variabel, yaitu variabel
kontrol, variabel manipulasi dan variabel respon secara operasional
dan terukur.
2: Menuliskan 1 (satu) definisi dari 3 (tiga) variabel, yaitu variabel
kontrol, variabel manipulasi dan variabel respon secara operasional
dan terukur.
1: Tidak mampu menuliskan 1 (satu) definisi dari 3 (tiga) variabel
yaitu variabel kontrol, variabel manipulasi dan variabel respon secara
operasional dan terukur.

Menuliskan data hasil 4: Memenuhi kriteria 1) menuliskan yang tepat untuk tabel data
5. percobaan pada tabel yang disediakan; 2) informasi data tabel harus terorganisir dalam kolom
disediakan dan diberi label; 3) varibel yang diukur harus jelas dituliskan dan 4)
Data variabel bebas dan variabel terikat jelas ditampilkan
3: memenuhi 3 dari 4 kriteria 1) menuliskan yang tepat untuk tabel
data disediakan; 2) informasi data tabel harus terorganisir dalam
kolom dan diberi label; 3) varibel yang diukur harus jelas dituliskan
dan 4) Data variabel bebas dan variabel terikat jelas ditampilkan
2: memenuhi 2 dari 4 kriteria 1) menuliskan yang tepat untuk tabel
data disediakan; 2) informasi data tabel harus terorganisir dalam
kolom dan diberi label; 3) varibel yang diukur harus jelas dituliskan
dan 4) Data variabel bebas dan variabel terikat jelasditampilkan
1: memenuhi 1 dari 4 kriteria 1) menuliskan yang tepat untuk tabel
data disediakan; 2) informasi data tabel harus terorganisir dalam
kolom dan diberi label; 3) varibel yang diukur harus jelas dituliskan
dan 4) Data variabel bebas dan variabel terikat jelas ditampilkan
Menganalisis data hasil
6. percobaan 4: Memenuhi ketiga kriteria berikut: 1) analisis mencakup semua
data; 2)Analisis mencakup prosedur statistik yang sesuai dan 3)
analisis akurat dan rinci.
3: Memenuhi 2 dari 3 kriteri a, 1) analisis mencakup semua data;
2)Analisis mencakup prosedur statistik yang sesuai dan 3) analisis
akurat dan rinci
2: memenuhi 1 dari 3 kriteria: 1) analisis mencakup semua data;
2)Analisis mencakup prosedur statistik yang sesuai dan 3) analisis
akurat dan rinci
1: Tidak ada kriteria yang terpenuhi

4: Membuat kesimpulan berdasarkan kriteria berikut: 1) kesimpulan


7. Membuat kesimpulan
dibuat berdasarkan pengamatan dan pengetahuan awal; kesimpulan
dijelaskan berdasarkan pengamatan dan pengetahuan awal dan 3)
kesimpulan menghindari pendapat pribadi
3: Hanya 2 dari 3 kriteria terpenuhi; 1) kesimpulan dibuat
berdasarkan pengamatan dan pengetahuan awal; kesimpulan
dijelaskan berdasarkan pengamatan dan pengetahuan awal dan 3)
kesimpulan menghindari pendapat pribadi
2: Hanya 1 dari 3 kriteria terpenuhi; 1) kesimpulan dibuat berdasarkan
pengamatan dan pengetahuan awal; kesimpulan dijelaskan
berdasarkan pengamatan dan pengetahuan awal dan 3) kesimpulan
menghindari pendapat pribadi
1:Tidak memenuhi salah satu kriteria

4: Mampu mempresentasikan hasil percobaan dengan memenuhi 4


8. Mempresentasikan hasil
kriteria; 1) kualitas vokal seperti kecepatan berbicara , volume,
pengamatan
artikulasi, dan antusiasme yang baik; 2) menggunakan bahasa tubuh,
postur, dan gerakan tubuh secara efektif; 3) pembicara memberikan
waktu untuk berpikir kepada peserta dan 4) pembicara merespon
baik pertanyaan peserta (audience)
3: Mampu mempresentasikan hasil percobaan dengan memenuhi 3
dari keempat kriteria: 1) kualitas vokal seperti kecepatanberbicara ,
volume, artikulasi, dan antusiasme yang baik; 2) menggunakan
bahasa tubuh, postur, dan gerakan tubuh secara efektif; 3) pembicara
memberikan waktu untuk berpikir kepada peserta dan 4) pembicara
merespon baik pertanyaan peserta (audience)
2: Mampu mempresentasikan hasil percobaan dengan memenuhi 2
dari keempat kriteria: 1) kualitas vokal seperti kecepatan berbicara ,
volume, artikulasi, dan antusiasme yang baik; 2) menggunakan
bahasa tubuh, postur, dan gerakan tubuh secara efektif; 3) pembicara
memberikan waktu untuk berpikir kepada peserta dan 4) pembicara
merespon baik pertanyaan peserta (audience)
1: Mampu mempresentasikan hasil percobaan dengan memenuhi 1
dari keempat kriteria 1) kualitas vokal seperti kecepatan berbicara ,
volume, artikulasi, dan antusiasme yang baik; 2) menggunakan
bahasa tubuh, postur, dan gerakan tubuh secara efektif; 3) pembicara
memberikan waktu untuk berpikir kepada peserta dan 4) pembicara
merespon baik pertanyaan peserta (audience)

Skor perolehan

Nilai = x 100

3. Pembelajaran Remedial(Pembelajaran Ulang)


Peserta Didik yang belum mencapai KKM diberi remedial, yaitu mempelajari kembali materi yang belum dikuasai dengan
bantuan teman kelompoknya dan tambahan penjelasan dari guru mengenai materi perubahan suhu pada zat cair dan gas.

4. Pembelajaran Pengayaan
Materi pengayaan diberikan kepada siswa yang telah tuntas maka diberikan materi pengayaan yaitu menganalisis apa yang
terjadi pada 2 botol minuman, di mana botol minuman bersoda tidak penuh sedangkan botol minuman mineral penuh.
Apakah ada perbedaan volume akibat pemuaian pada kedua zat cair tersebut?.

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/alat
a. Komputer
b. LCD
c. Animasi dan Simulasi Pemuaian Zat Cair
d. Buku IPA
e. Lembar Kerja
2. Bahan :
a. labu didih, sumbat karet, pipa kapiler (2 buah)
b. Alkohol 200 mL
c. Air 200 mL
d. Minyak goreng 200 mL
e. Pembakar spritus 1 buah
f. Statif 1 buah
g. Termometer
3. Sumber Belajar
a. Buku siswa
b. Buku reperensi yang sesuai
c. Internet
d. LKS
LEMBAR KEGIATAN SISWA

Nama/Kelompok:________________ Kelas:____________ Tanggal:__________

PEMUAIAN ZAT CAIR

I. Tujuan : Mengamati Pemuaian Zat Cair Jika Dipanaskan


II. Alat dan Bahan
1. Alat dilatometer (atau labu didih, sumbat karet, pipa kapiler)
2. Alkohol, air yang diberi pewarna, dan minyak goreng
3. Gelas kimia dan pemanas spiritus, dan tripod (kaki tiga)
4. Statif dan klem
5. Termometer
III. Langkah Kerja.
1. Masukkan air kedalam labu didih hingga hampir penuh!
2. Pasang pipa kapiler pada lubang sumbat karet!
3. Pasang sumbat karet pada labu didih sedemikian rupa sehingga air dari labu didih masuk ke dalam pipa kapiler. Tandai
permukaan air dalam pipa kapiler!
4. Pasang labu didih pada statif dan panaskan.
5. Tandai permukaan air, minyak goreng dan alkohol pada pipa kapiler.
6. Panaskan labu didih dengan pembakar spiritus.
7. Amati apa yang terjadi pada labuh didih setelah pemanasan.
8. Tandai dan ukur permukaan air, minyak goreng dan alkohol pada pipa kapiler setiap 2 menit!
9. Amati permukaan air, minyak goreng dan alkohol yang ada di dalam pipa kapiler! Kemudian catat hasilnya!

IV. Hasil Pengamatan

Zat cair Tinggi permukaan pipa kapiler pada menit ke- Pertambahan (cm)
Air 0 2 4 6 8 10 12 14
Minyak goreng
Alkohol

V. Kesimpulan
1. Permukaan alkohol akan naik apabila suhu alkohol naik,
dan permukaan alkohol akan turun apabila suhu alkohol turun
2..Peristiwa yang terjadi pada percobaan di atas adalah pemuaian pada zat cair
3..Contoh kejadian yang mirip dengan percobaan di atas
Naiknya permukaan air pada saat merebus air
Naiknya raksa atau alkohol pada termometer

Anda mungkin juga menyukai