Abstrak
Pembelajaran PKn yang dilakukan oleh guru hanya menjelaskan dan mencatat materi
di papan tulis sehingga peserta didik hanya mendengarkan, melihat dan mencatat tanpa
memperhatikan pembelajaran afektif dan psikomotor. Hal tersebut menyebabkan terjadi
kasus asusila yang mempengaruhi perkembangan karakter peserta didik di SDN 9 Menteng
Palangka Raya. Kasus asusila seperti menggunakan tangan kiri untuk berbagai kegiatan,
permainan menirukan gulat, kurang menjaga kebersihan, membuang sampah sembarangan,
coret mencoret fasilitas sarana dan prasarana, dan kurang mengenal pahlawan dan
kebudayaan daerah setempat.
Tujuan penelitian ini adalah membahas pembelajaran mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) yang diajarkan guru dalam membentuk karakter peserta didik Kelas
III di SDN 9 Menteng Palangka Raya berdasarkan taksonomi tujuan pendidikan.
Data penelitian ini berfokus pada guru PKn SDN 9 Menteng Palangka Raya sebagai
data utama. Dan peserta didik kelas III SDN 9 Menteng Palangka Raya sebagai data
pendukung.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan strategi penelitian
kasus (studi kasus) sifat mengeksplorasi pada strategi pembelajaran PKn yang diterapkan
guru dalam membentuk karakter peserta didik kelas III SDN 9 Menteng Palangka Raya.
Hasil penelitian yang diperoleh pengetahuan (civic knowledge/kognitif) lebih banyak
diajarkan guru Pkn daripada psikomotor (civic skills) dan afektif (civic participation) untuk
membentuk karakter peserta didik kelas III SDN 9 Menteng Palangka Raya.
pembelajaran PKn yang diterapkan oleh daerah setempat dalam setiap KD yang
guru PKn lebih banyak menggunakan akan diajarkan dalam perbuatan yang
metode ceramah, mendikte, dan mencatat nyata dalam kehidupan sehari-hari.
di papan tulis serta evaluasi dengan Untuk Palangka Raya misalnya ”Huma
menggunakan soal yang dicatat dipapan betang” yang berarti kebersamaan.
tulis atau didiktekan untuk mentransfer Rumah besar yang dihuni oleh beberapa
pengetahuan dalam membentuk karakter keluarga yang dapat hidup rukun
peserta didik kelas III di SDN 9 Menteng walaupun berbeda sifat tetapi dapat
Palangka Raya berdasarkan visi dan misi hidup bersama dan saling membantu,
sekolah. ”Isen Mulang” artinya semangat pantang
Mulai dari perencanaan yaitu mundur apabila berjuang dan
membuat Rencana Pelaksanaan menghadapi musuh, dan ”Oh Indang Oh
Pembelajaran (RPP) dan silabus ini Apang Oh Pahari tuntang jalahan
terlihat bahwa kemampuan guru kurang samandiai sahindai tau mampendeng
dapat mengembangkan pembelajaran petak danum, uluh dayak ngaju” artinya
ditambah dengan belum adanya patokan Oh Ibu Oh Bapak Oh Saudara-Saudara
buku materi pelajaran PKn yang penting dan Teman-Teman semua...Jangan Cuma
sudah sesuai KTSP atau ada tulisannya berdiri-diri menjual muka sebelum bisa
sesuai SK dan KD KTSP. membangun Tanah Air, orang Dayak
B. Sikap (civic skills/psikomotor) yang Ngaju.”
diajarkan guru PKn dalam Juga di Kalimantan Tengah
membentuk karakter peserta didik khususnya adalah mempunyai ciri
kelas III di SDN Menteng 9 Palangka khusus yaitu bertutur kata yang sopan
Raya. dan ramah. Setiap peserta didik kelas III
Dari hasil penelitian di lapangan menjadi mengetahui cara melakukan
melalui observasi, dan dokumentasi pada bertutur kata yang sopan dan ramah dan
kelas IIIA dan IIIB di SDN 9 Menteng melakukan aktivitas dengan
Palangka Raya bahwa strategi menggunakan tangan kanan.
pembelajaran PKn yang diterapkan oleh C. Nilai (civic participation/afektif)
guru PKn lebih banyak menggunakan yang diajarkan guru PKn dalam
metode ceramah, mendikte, dan mencatat membentuk karakter peserta didik
di papan tulis serta memberi pengarahan kelas III di SDN Menteng 9 Palangka
dan motivasi untuk mengajarkan sikap Raya.
berperilaku dalam membentuk karakter Dari hasil penelitian di lapangan
peserta didik kelas III di SDN 9 Menteng melalui observasi, dan dokumentasi pada
Palangka Raya berdasarkan visi dan misi kelas IIIA dan IIIB di SDN 9 Menteng
sekolah. Palangka Raya bahwa strategi
Guru kurang pengalaman dalam pembelajaran PKn yang diterapkan oleh
organisasi, pergaulan dalam masyarakat, guru PKn lebih banyak menggunakan
dan perkembangan pengetahuan dari luar metode ceramah, mendikte, dan mencatat
misalnya mengembangkan banyak di papan tulis serta memberikan contoh
membaca dan suka browsing internet. untuk menjelaskan nilai dalam
Dengan memperkenalkan istilah- membentuk karakter peserta didik kelas
istilah dan semboyan dari kebudayaan III di SDN 9 Menteng Palangka Raya
berdasarkan visi dan misi sekolah yang 2. Pembelajaran yang dilakukan oleh
diterjemahkan ke 18 indikator karakter Guru PKn masih mengandalkan
siswa SDN 9 Menteng Palangka Raya. strategi secara umum artinya
Pengembangan pembelajaran pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) yang
nilai yang dibelajarkan dapat belajar dari
pengetahuan yang berupa kebudayaan berdasarkan taksonomi tujuan
pendidikan belum diterapkan
daerah setempat. Di Kalimantan Tengah
misalnya ada beberapa seni musik sepenuhnya atau kurang seimbang
yaitu pembelajaran lebih banyak
misalnya Mansana Kayau adalah kisah
membelajarkan aspek pengetahuan
kepahlawan yang dilagukan kembali.
(civic knowledge/kognitif).
Biasanya dinyanyikan bersahut-sahutan
Pembelajaran domain ini
dua sampai empat orang baik perempuan
dilaksanakan dengan metode
maupun laki-laki. Atau Karungut yang
juga biasa disebut pantun yang dilagukan ceramah dan sekali-kali melontarkan
adalah sastra lisan nusantara sebagai pertanyaan kepada siswa;
ekspresi kegembiraan dan rasa bahagia. 3. Dalam membelajarkan aspek sikap
Karungut biasanya dipakai untuk hajatan (civic skills/psikomotor) dan nilai
misalnya upacara perkawinan, khitanan, (civic participation/afektif) guru PKn
upacara pemakaman, penyambutan tamu, melaksanakannya dengan lebih
banyak memberikan ceramah,
hari ulang tahun, ulang tahun kantor,
membuat mencatat materi dengan
bahkan sekarang digunakan kampanye
mendikte sedangkan evaluasi hanya
pilkada. Atau manasai yaitu tarian
diberikan berupa soal yang ditulis
menyambut tamu yang datang.
dibuku atau papan tulis;
Dilakukan bersama-sama tua muda
4. Berdasarkan catatan lapangan, hasil
sambil bergembira.
wawancara, dan observasi kelas
PENUTUP bahwa guru PKn dalam pembelajaran
Simpulan tidak aktif, inovatif, kreatif, efektif,
Secara umum dapat disimpulkan dan menyenangkan karena beberapa
bahwa guru PKn dalam pembelajaran faktor yaitu (1) latar belakang
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pendidikan guru, (2) kurangnya
berdasarkan taksonomi tujuan minat membaca guru, (3) buku
pendidikan dalam membentuk karakter materi pendukung yang sesuai
peserta didik kelas III lebih banyak dengan tingkat sekolah dasar masih
membelajarkan pengetahuan (civic kurang, (4) kondisi kesejahteraan
knowedge/kognitif). Secara khusus guru, (5) kurang adanya pelatihan
simpulan yang dapat diambil sebagai yang sesuai dengan bidang pelajaran,
berikut: (6) usia, (7) kurang maksimalnya
1. Dalam membentuk karakter peserta guru bekerja pada jam-jam sekolah,
didik di SDN 9 Menteng Palangka (8) LPTK yang masih kurang
Raya telah dirumuskan dalam visi maksimal dalam membangun
dan misi yang diterjemahkan dalam laboratorium untuk mata pelajaran,
18 indikator karakter siswa SDN 9 (9) sertifikasi yang tidak
Menteng Palangka Raya; menimbulkan dampak pada
DAFTAR PUSTAKA
Al Muchtar, Suwarma, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran PKn. Jakarta: Universitas
Terbuka
Al-Lamri dan Ichas. 2006. Pengembangan Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran
Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas, Dirjen Pendidikan
Tinggi, Direktorat Ketenagaan