(pertanyaan ptk)
2. METODE
Penelitian menggunakan metode penelitian Tindakan kelas (PTK).
Menurut Subadi dalam ramdayana penelitian Tindakan kelas (PTK) adalah
penelitian dan pengamatan pada kegiatan belajar yang sedang berlangsung di
dalam kelas dengan bentuk tindakan yang sengaja ditimbulkan (Ramdayana et
al., 2023). Penelitian yang di laksanakan melalui berbagai tahapan yaitu pra
siklus, siklus 1, dan siklus 2. Dalam rangka persiapan di sebut denga Pra Siklus.
peneliti sebelum melakukan tindakan rumusan terlebih dahulu tentang jenis
tindakan yang akan dilakukan. Setelah perencanaan disusun peneliti mulai
melakukan Tindakan. Kegiatan selanjtnya dengan sengan melakukan
pengamatan dan pelaksanaan Tindakan di dalam kelas. Saat melakukan
Tindakan, peneliti mengamati dan mengobservasi pelaksanaan tindakan serta
mengamati akibat dari Tindakan yang ditimbulkan. Selesai melakukan Tindakan
pada bagian akhir peneliti akan merumuskan kesimpulan serta refleksi atas
pelaksanaan dari siklus-siklus yang telah dilalui oleh peneliti.
Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan, yaitu pada bulan
November. Dengan 2 siklus. Kedua siklus ini diawali dengan Pra siklus. Siklus 1
dapat disebut dengan siklus dalam Tindakan pembelaharan sedangkan Siklus 2
dapat disebut dengan perbaikan. Setiap siklusnya di lakukan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi pembelajaran, serta refleksi. Disamping itu,
penelitian ini menjadi landasan bagi penelitian yang dilakukan selanjutnya
sehingga penelitian ini dapat menjadi rujukan.
B. Metode pembelajaran
Pengertian metode pembelajaran
Sanjaya mengatakan dalam (Khairunnisa & Jiwandono, 2020) metode
pembelajaran merupakan cara seseorang untuk menerapkan strategi
pembelajaran didalam kelas.
Metode pembelajaran marupakan cara seorang guru dalam memberikan
pelajaran serta cara siswa dalam menerima pelajaran yang menyenangkan
pada saat pelajaran berlangsung baik dalam bentuk memberitahukan atau
membangkitkan sehingga materi Pelajaran dapat terserap dengan baik. Jadi,
dapat kita ketahui metode pembelajaran berperan sebagai alat untuk
menciptakan suasana belajar mengajar yang efektif.
Metode demonstrasi adalah media yang dapat digunakan dalam
pelajaran IPA. Metode ini menggunakan peragaan untuk menjelaskan konsep
dan menunjukkan kepada siswa bagaimana melakukan kegiatan, baik secara
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan
dengan materi atau pokok bahasan yang diajarkan. Baik dalam bentuk nyata
maupun model, guru dapat menunjukkan kepada siswa proses, situasi, dan
objek yang dipelajari..
C. Media Pembelajaran
Pengertian media pembelajaran
H. Malik dalam (Mukarromah & Andriana, 2022) mengatakan media
pembelajaran merupakan sesuatu alat yang digunakan oleh guru sebagai
penyalur pesan (materi pembelajaran), dengan tujuan meningkatkan minat dan
perhatian siswa pada proses pembelajaran agar mencapai tujuan pada
pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan suatu alat yang bisanya digunakan oleh
guru dalam melancarkan pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran
dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap Pelajaran yang sedang dipelajari.
Guru yang menggunakan media pembelajaran akan mudah menyalurkan materi
ajar kepada siswa karena siswa seperti melihat contoh langsung sehingga siswa
memperhatikan dan pembelajaran di dalam kelas menjadi kondusif.
Media berupa benda nyata merupakan salah satu media yang di gunakan
pada Pelajaran IPA kelas V. media benda nyata merupakan sebuah media
sebagai penyampai informasi dari benda atau obyek secara nyata, media ini
digunakan pada proses pembelajaran untuk memberikan pengalaman secara
langsung kepada siswa. Media benda nyata ini termasuk kategori media
konkret, media pembelajaran yang mampu menggambarkan hal yang di
maksud secara nyata.
Media model benda nyata digunakan dalam pelajaran ini, seperti batere,
magnet, kabel, dan benda bermagnet lainnya. Diharapkan bahwa benda nyata
ini akan mendorong siswa untuk melakukan praktik secara langsung, yang pada
gilirannya akan meningkatkan prestasi belajar mereka..
Fungsi media pembelajaran
Menurut (Pagarra et al., 2022) dalam bukunya, fungsi media pembelajaran
adalah:
1. Pemusat focus perhatian siswa
2. Pengunggah emosi dan motivasi siswa
3. Pengorganisasi materi Pelajaran
4. Penyama persepsi
5. Pengaktif respon siswa
Media pembelajaran memiliki fungsi bagi guru dan siswa. Media pembelajaran
mambantu guru menyalurkan konsep pembelajaran dan membantu siswa agar
menerima materi Pelajaran dalam mengingat informasi dan mengembangkan
kemampuan berpikir dan merespon sesuai dengan tujuan pembelajaran.
(dipindahkan dan dipilah dimasukkan kedalam pendahuluan)
HASIL
Rekapitulasi Data Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA (KKM: 65)
PEROLEHAN NILAI
NO Rekapitulasi Siklus Siklus II
Pra Siklus
I
100
90
80
Nilai
70
60
Rata-rata Nilai
Grafik 1
Grafik Hasil Tes Formatif Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
56,47%
98,82%
Pra Siklus
89,41% Siklus I
Siklus II
Grafik 2
Grafik Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
d. Data Pencapaian KKM
Dari sejumlah 25 orang siswa di kelas V diperoleh data sebagai
berikut :
KKM : 60
No Sebelum Siklus I Siklus
Jumlah Perbaikan II
siswa Jum lah presentase Jum lah pres Jum Presen
enta lah tase
se
1. Siswa sudah 11 44% 19 76% 24 96
memenuhi %
KKM
2. Siswa belum 14 56% 6 24% 1 4%
memenuhi
KKM
Jumlah 25 100% 25 100 5 100%
%
Data Pencapaian KKM Mata Pelajaran IPA
Langkah-langkah dari Metode demonstrasi dan media benda nyata dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata Pelajaran IPA?
E. Pembahasan Per Siklus
1. Prestasi Belajar Siswa
Hasil tes formatif siswa kelas V tentang materi IPA "Membuat
Magnet" menunjukkan nilai rata-rata hanya 58,00 pada pembelajaran pra-
siklus. Nilai meningkat menjadi 80 setelah perbaikan siklus I dan menjadi
90,80 setelah perbaikan siklus II.
Hasil meningkat untuk mencapai KKM: 44% pada pembelajaran
pra siklus, 76% setelah perbaikan pembelajaran siklus I, dan 96% setelah
perbaikan pembelajaran siklus II.
Pra siklus hanya menggunakan media gambar, sehingga hasil
prestasi rendah karena siswa sulit memahami materi yang disampaikan
oleh guru. Pada siklus I dan Siklus II guru menggunakan media
pembelajaran yang lebi Penulis hanya menggunakan media gambar
selama pembelajaran pra siklus, sehingga siswa kurang memahami materi.
Setelah perbaikan pada siklus I dan siklus II, penulis menggunakan media
yang bervariatsi. Guru menggunakan benda-benda yang bermagnet, kabel,
dan batere. seperti magnet, benda bermagnet, kabel, dan batere. Dengan
menggunakan media tersebut siswa Nampak secara nyata dan dapat
mempraktikkan secara bergantian sehingga proses pembelajaran akan
berkesan pada siswa dan dapat menghasilkan peningkatan prestasi siswa.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Dalam perbaikan pembelajaran pada materi membuat magnet siklus I dan
siklus II, Kompetensi dasar “Mendeskripsikan gaya, gerak, dan energi
serta fungsinya”. Fokus perbaikannya adalah “Apakah penggunaan media
magnet, benda yang mengandung magnet, dan baterai dapat meningkatkan
prestasi akademik siswa, dan apakah metode demonstrasi dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa?”
a. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media magnet, benda
bermagnet, kabel, dan betere dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
yaitu, mencapai nilai rata-rata 58.00 pada Pra siklus, mencapai 80.00
pada siklus I, mencapai 90.80 pada siklus II.