Anda di halaman 1dari 10

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN 14

BANDUL KECAMATAN TASIK PUTRI PUYU KABUPATEN KEPULAUAN


MERANTI DENGAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI DAN MEDIA
BERUPA BENDA NYATA
ABSTRAC
Peningkatan kemampuan siswa tentunya memerlukan bimbingan guru agar dapat
berkembang dengan baik. Kegiatan belajar mengajar perlu disiapkan secara matang
sebelum guru melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas agar tercapai suatu tujuan
belajar yaitu peningkatan prestasi belajar siswa. Guru memiliki tanggung jawab untuk
meningkatkan kemampuan siswa agar dapat berkembang dengan yang diharapkan. Guru
juga harus dapat membantu siswa mereka agar tidak mengalami kesulitan atau kebosanan
saat belajar. Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan kelas yang pelaksanaannya
mengunakan 2 siklus dimulai dari kegiatan pra siklus, siklus 1, siklus 2 yang dimana
tahapan tiap siklusnya melaksanakan kegiatan perencanaan siklus, pelaksanaan perbaikan
siklus, observasi siklus dan refleksi siklus. Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri
14 Bandul Kecamatan Tasik Putri Puyu Kabupaten Kepulauan Meranti. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan media magnet, benda yang mengandung magnet, dan
batterai prestasi belajar siswa akan meningkat. Hasil menunjukkan bahwa keaktifan belajar
siswa akan meningkat dengan menerapkan metode demonstrasi, diperoleh mencapai
89,41% presentasi keaktifan siswa pada siklus I dan keaktifan siswa mencapai presentase
98,82% pada Siklus II. (tambahkan uraian kualitatifnya)
Kata Kunci :Prestasi, Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran
1. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan perkembangan kemampuan siswa ke arah yang
lebih baik. Berkembangnya kemampuan siswa merupakan keberhasilan dalam
peningkatan kemampuan diri dengan perubahan jaman dan teknologi.
Pendidikan berfungsi sebagai media untuk mengembangkan potensi manusia dan
mempersiapkan mereka untuk masa depan. Dapat dikatakan bahwa pendidikan
adalah suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan ditingkatkan
(Ramdayana et al., 2023).
Peningkatan kemampuan siswa tentunya memerlukan bimbingan guru
agar dapat berkembang dengan baik. Kegiatan belajar mengajar perlu disiapkan
secara matang sebelum guru melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas agar
tercapai suatu tujuan belajar yaitu peningkatan prestasi belajar siswa. Guru
memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan siswa agar mereka
dapat berkembang dengan baik. Guru juga harus dapat membantu siswa mereka
agar tidak mengalami kesulitan atau kebosanan saat belajar.
Peran guru dalam mengelola sistem pembelajaran tidak terlepas dari
upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Sistem pembelajaran terdiri
dari berbagai elemen yaitu tujuan pembelajaran, bahan, strategi, metode, sumber,
media, dan penilaian. Menurut Teoti Sukamto dan Winataputra dalam (Rokhim,
2021) Media pembelajaran merupakan penyalur materi pembelajaran yang
disampaikan guru kepada siswa dengan tujuan agar materi dapat diserap dengan
cepat dan tepat sesuai dengan tujuan. Oleh karena itu, penetapan media
pembelajaran harus digunakan dengan benar agar siswa dapat mencapai tujuan
pembelajaran (Hasanah, 2023).
Pada materi pembuatan magnet Kompetensi memahami hubungan gaya,
gerak, dan energi, di peroleh hasil ulangan harian siswa pada pelajaran ini
ditemukan aktivitas dan prestasi belajarr siswa yang rendah. Rendahnya
dikarenakan guru masih menggunakan pembelajaran yang konvensional. Alasan
lainnya adalah guru kesulitan dalam menerapkan perangkat pembelajaran,
perangkat Pelajaran yang didalamnya mengenai metode pembelajaran dan
penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang sedang
diajarkan oleh guru. Dengan cara konvensional siswa terbiasa dengan
menghafal, mencatat sehingga pemahaman siswa akan rendah karena siswa
mengalami kejenuhan saat belajar.
Dari 25 siswa di dapat nilai ulangan harian siswa kelas V yaitu, rata-rata
nilainya 54,80, nilai tersebut masih dibawah KKM. Sedangkan presentase nilai
yang mencapai KKM hanya 48 % dari jumlah siswa. Dilihat dari nilai ulangan
harian tersebut, perlu adanya perbaikan kompetensi guru dalam menggunakan
metode dan media pembelajaran agar prestasi siswa menjadi meningkat. Metode
demonstrasi dan media benda nyata yang terdapat pada lingkungan sekitar dapat
digunakan agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam menerima materi katena
benda-benda tersebut selalu ditemuinya.

(pertanyaan ptk)

1) Apakah metode demontrasi dan media benda nyata dapat meningkatkan


prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA?

2) Bagaimana metode demonstrasi dan media benda nyata dapat


meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata Pelajaran IPA?

2. METODE
Penelitian menggunakan metode penelitian Tindakan kelas (PTK).
Menurut Subadi dalam ramdayana penelitian Tindakan kelas (PTK) adalah
penelitian dan pengamatan pada kegiatan belajar yang sedang berlangsung di
dalam kelas dengan bentuk tindakan yang sengaja ditimbulkan (Ramdayana et
al., 2023). Penelitian yang di laksanakan melalui berbagai tahapan yaitu pra
siklus, siklus 1, dan siklus 2. Dalam rangka persiapan di sebut denga Pra Siklus.
peneliti sebelum melakukan tindakan rumusan terlebih dahulu tentang jenis
tindakan yang akan dilakukan. Setelah perencanaan disusun peneliti mulai
melakukan Tindakan. Kegiatan selanjtnya dengan sengan melakukan
pengamatan dan pelaksanaan Tindakan di dalam kelas. Saat melakukan
Tindakan, peneliti mengamati dan mengobservasi pelaksanaan tindakan serta
mengamati akibat dari Tindakan yang ditimbulkan. Selesai melakukan Tindakan
pada bagian akhir peneliti akan merumuskan kesimpulan serta refleksi atas
pelaksanaan dari siklus-siklus yang telah dilalui oleh peneliti.
Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan, yaitu pada bulan
November. Dengan 2 siklus. Kedua siklus ini diawali dengan Pra siklus. Siklus 1
dapat disebut dengan siklus dalam Tindakan pembelaharan sedangkan Siklus 2
dapat disebut dengan perbaikan. Setiap siklusnya di lakukan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi pembelajaran, serta refleksi. Disamping itu,
penelitian ini menjadi landasan bagi penelitian yang dilakukan selanjutnya
sehingga penelitian ini dapat menjadi rujukan.

(Teknik pengumpulan data dan Teknik analisis data)


3. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Prestasi belajar
Pengertian Prestasi belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Menurut
Purwanto dalam rahyuni (Rahyuni et al., 2021) Prestasi merupakan hasil dari
mengerjakan sesuatu yang sulit dan berbagai tantangan dengan efektif dan
efisien. Menurut Djamaludin dan wardana belajar merupakan suatu proses
atau usaha yang dilakukan setiap orang untuk mengubah tingkah laku, dalam
bentuk pengetahuan dan keterampilan serta nilai positif sebagai hasil dari
belajar setiap hal (Djamaluddin & Wardana, 2019).
Amar sani (Sani & Ilyas, 2021) mengatakan Prestasi belajar merupakan
gambaran seseorang melakukan belajar yang ditempuh melalui proses
pembelajaran. Prestasi belajar siswa dapat diketahui dari nilai yang
didapatkan dari guru sebagai hasil yang telah di pelajari. Dalam prosesnya
prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh macam-macam faktor. Factor utama
yang mempengaruhi dalam berhasilnya pembelajaran adalah keberadaan
seorang guru. Keberadaan guru dalam kegiatan pembelajaran sangat
berpengaruh, sehingga kualitas guru sangat diperhatikan.
Dapat disimpulkan Prestasi belajar adalah sebuah hasil capaian yang
diperoleh siswa dari kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil tersebut dapat
diketahui melalui nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru untuk
menunjukkan bagaimana siswa belajar dalam menguasai pengetahuan dan
keterampilannya yang telah dipelajari.
Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa factor
Salsabila dan puspitasari (Salsabila & Puspitasari, 2020) dalam jurnalnya
mengatakan factor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu:
1. Factor internal
Factor internal merupakan factor yang berasal dari dalam diri siswa
yang mempengaruhi prestasi belajar diantaranya adalah:
a. Kesehatan fisik
b. Psikologis
c. Motivasi
d. Kondisi psikoemosional yang stabil
2. Factor eksternal
Factor eksternal merupakan factor yang berasal dari luar diri individu,
yang diantanya adalah:
a. Lingkungan fisik sekolah.
b. Lingkungan social kelas.
c. Lingkungan social keluarga.

B. Metode pembelajaran
Pengertian metode pembelajaran
Sanjaya mengatakan dalam (Khairunnisa & Jiwandono, 2020) metode
pembelajaran merupakan cara seseorang untuk menerapkan strategi
pembelajaran didalam kelas.
Metode pembelajaran marupakan cara seorang guru dalam memberikan
pelajaran serta cara siswa dalam menerima pelajaran yang menyenangkan
pada saat pelajaran berlangsung baik dalam bentuk memberitahukan atau
membangkitkan sehingga materi Pelajaran dapat terserap dengan baik. Jadi,
dapat kita ketahui metode pembelajaran berperan sebagai alat untuk
menciptakan suasana belajar mengajar yang efektif.
Metode demonstrasi adalah media yang dapat digunakan dalam
pelajaran IPA. Metode ini menggunakan peragaan untuk menjelaskan konsep
dan menunjukkan kepada siswa bagaimana melakukan kegiatan, baik secara
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan
dengan materi atau pokok bahasan yang diajarkan. Baik dalam bentuk nyata
maupun model, guru dapat menunjukkan kepada siswa proses, situasi, dan
objek yang dipelajari..

Manfaat metode pembelajaran


Menurut (Khairunnisa & Jiwandono, 2020) manfaat guru dalam
menggunakan metode pembelajaran yang tepat yaitu:
1. Dapat mengarahkan kegiatan pembelajaran pada tujuan
pembelajaran
2. Dapat mempererat hubungan antara siswa dan guru
3. Dapat menggali potensi yang ada dalam diri siswa
4. Pembelajaran yang di laksanakan tidak monoton dan siswa menjadi
fun
5. Memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat belajar secara
optimal.
Metode pembelajaran yang tepat dapat membantu guru menerapkan
perangkat ajar dalam kelas dan mencapai tujuan pembelajaran. Suasana
belajar yang menyenangkan dan materi ajar yang mudah diterima akan
meningkatkan prestasi belajar siswa.

C. Media Pembelajaran
Pengertian media pembelajaran
H. Malik dalam (Mukarromah & Andriana, 2022) mengatakan media
pembelajaran merupakan sesuatu alat yang digunakan oleh guru sebagai
penyalur pesan (materi pembelajaran), dengan tujuan meningkatkan minat dan
perhatian siswa pada proses pembelajaran agar mencapai tujuan pada
pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan suatu alat yang bisanya digunakan oleh
guru dalam melancarkan pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran
dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap Pelajaran yang sedang dipelajari.
Guru yang menggunakan media pembelajaran akan mudah menyalurkan materi
ajar kepada siswa karena siswa seperti melihat contoh langsung sehingga siswa
memperhatikan dan pembelajaran di dalam kelas menjadi kondusif.
Media berupa benda nyata merupakan salah satu media yang di gunakan
pada Pelajaran IPA kelas V. media benda nyata merupakan sebuah media
sebagai penyampai informasi dari benda atau obyek secara nyata, media ini
digunakan pada proses pembelajaran untuk memberikan pengalaman secara
langsung kepada siswa. Media benda nyata ini termasuk kategori media
konkret, media pembelajaran yang mampu menggambarkan hal yang di
maksud secara nyata.
Media model benda nyata digunakan dalam pelajaran ini, seperti batere,
magnet, kabel, dan benda bermagnet lainnya. Diharapkan bahwa benda nyata
ini akan mendorong siswa untuk melakukan praktik secara langsung, yang pada
gilirannya akan meningkatkan prestasi belajar mereka..
Fungsi media pembelajaran
Menurut (Pagarra et al., 2022) dalam bukunya, fungsi media pembelajaran
adalah:
1. Pemusat focus perhatian siswa
2. Pengunggah emosi dan motivasi siswa
3. Pengorganisasi materi Pelajaran
4. Penyama persepsi
5. Pengaktif respon siswa
Media pembelajaran memiliki fungsi bagi guru dan siswa. Media pembelajaran
mambantu guru menyalurkan konsep pembelajaran dan membantu siswa agar
menerima materi Pelajaran dalam mengingat informasi dan mengembangkan
kemampuan berpikir dan merespon sesuai dengan tujuan pembelajaran.
(dipindahkan dan dipilah dimasukkan kedalam pendahuluan)

HASIL

1. metode demontrasi dan media benda nyata dapat meningkatkan prestasi


belajar siswa pada mata pelajaran IPA

D. Deskripsi Data Per Siklus


Perbaikan pembelajaran dilakukan sebanyak dua siklus, siklus I pada
tanggal 8 November 2023 dan siklus yang keII pada tanggal 13 November 2023
dengan fokus perbaikan “Apakah media magnet, benda yang mengandung
magnet, dan battere serta metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi
dan aktivitas belajar siswa. Di peroleh hasil sebagai berikut:

Rekapitulasi Data Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA (KKM: 65)

PEROLEHAN NILAI
NO Rekapitulasi Siklus Siklus II
Pra Siklus
I

1 Jumlah nilai 1450 2000 2270


2 Rata- rata kelas
58.00 80.00 90.80
3 Jumlah siswa
tuntas 11 19 24
4 Presentase siswa
tuntas 44% 76% 96%
5 Jumlah siswa tidak
tuntas 14 6 1

Rekapitulasi data prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA

100
90
80
Nilai
70
60

Rata-rata Nilai
Grafik 1
Grafik Hasil Tes Formatif Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

a. Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa


Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA

56,47%
98,82%
Pra Siklus

89,41% Siklus I
Siklus II

Grafik 2
Grafik Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
d. Data Pencapaian KKM
Dari sejumlah 25 orang siswa di kelas V diperoleh data sebagai
berikut :
KKM : 60
No Sebelum Siklus I Siklus
Jumlah Perbaikan II
siswa Jum lah presentase Jum lah pres Jum Presen
enta lah tase
se
1. Siswa sudah 11 44% 19 76% 24 96
memenuhi %
KKM
2. Siswa belum 14 56% 6 24% 1 4%
memenuhi
KKM
Jumlah 25 100% 25 100 5 100%
%
Data Pencapaian KKM Mata Pelajaran IPA
Langkah-langkah dari Metode demonstrasi dan media benda nyata dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata Pelajaran IPA?
E. Pembahasan Per Siklus
1. Prestasi Belajar Siswa
Hasil tes formatif siswa kelas V tentang materi IPA "Membuat
Magnet" menunjukkan nilai rata-rata hanya 58,00 pada pembelajaran pra-
siklus. Nilai meningkat menjadi 80 setelah perbaikan siklus I dan menjadi
90,80 setelah perbaikan siklus II.
Hasil meningkat untuk mencapai KKM: 44% pada pembelajaran
pra siklus, 76% setelah perbaikan pembelajaran siklus I, dan 96% setelah
perbaikan pembelajaran siklus II.
Pra siklus hanya menggunakan media gambar, sehingga hasil
prestasi rendah karena siswa sulit memahami materi yang disampaikan
oleh guru. Pada siklus I dan Siklus II guru menggunakan media
pembelajaran yang lebi Penulis hanya menggunakan media gambar
selama pembelajaran pra siklus, sehingga siswa kurang memahami materi.
Setelah perbaikan pada siklus I dan siklus II, penulis menggunakan media
yang bervariatsi. Guru menggunakan benda-benda yang bermagnet, kabel,
dan batere. seperti magnet, benda bermagnet, kabel, dan batere. Dengan
menggunakan media tersebut siswa Nampak secara nyata dan dapat
mempraktikkan secara bergantian sehingga proses pembelajaran akan
berkesan pada siswa dan dapat menghasilkan peningkatan prestasi siswa.

2. Aktivitas Belajar Siswa


Dari hasil observasi dapat dapat diketahui hasil presentase pada
aktivitas belajar siswa meningkat yaitu Pra siklus 56.67 %, mengalami
peningkatan pada siklus I menjadi 89.41 %, aktivitas belajar mengalami
peningkatan pada Siklus II yaitu 98.82% yang disebut dengan perbaikan
siklus.
Penyebab rendahnya aktivitas belajar pada pra siklus, dikarenakan
guru hanya menggunakan metode yang masih konvensional, sehingga
suasana kelas menjadi monoton dan kurang kondusif. Guru melakukan
perbaikan pembelajaran pada siklus I dan siklus II yaitu dengan
menggunakan metode yang bervariasi yaitu menggunakan metode
demonstrasi hasil diskusi yang melibatkan siswa menjadi lebih aktif dan
mengeksplor pendapatnya.
4. BAHASAN

5. KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Dalam perbaikan pembelajaran pada materi membuat magnet siklus I dan
siklus II, Kompetensi dasar “Mendeskripsikan gaya, gerak, dan energi
serta fungsinya”. Fokus perbaikannya adalah “Apakah penggunaan media
magnet, benda yang mengandung magnet, dan baterai dapat meningkatkan
prestasi akademik siswa, dan apakah metode demonstrasi dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa?”
a. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media magnet, benda
bermagnet, kabel, dan betere dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
yaitu, mencapai nilai rata-rata 58.00 pada Pra siklus, mencapai 80.00
pada siklus I, mencapai 90.80 pada siklus II.

b. Penelitian menunjukkan bahwa metode demonstrasi dapat


meningkatkan aktivitas belajar siswa yaitu, sisswa aktif mencapai
56.67% pada pra siklus, keaktifan mencapai 89,41 % pada siklus I,
keaktifan siswa meningkat mencapai 98,82% pada siklus perbaikan
yaitu siklus II.
c. Presentasi berikut menunjukkan pencapaian KKM setelah perbaikan
pembelajaran yaitu, Keaktifan siswa dalam pembelajaran pra siklus
mencapai 44 %, Siklus I menunjukkan keaktifan siswa76% yang
terlibat dalam pembelajaran, keaktifan siswa pada siklus II
menunjukkan 96% yang terlibat dalam pembelajaran.

d. Peningkatan prestasi siswa dapat dilihat dari guru menggunakan media


magnet, benda yang mengandung magnet, serta batere dapat
dibuktikan yaitu, nilai rata-rata 58.00 pada pra siklus, mengalami
peningkatan rata-rata 80.00 pada siklus I, mencapai rata-rata 90.80
pada siklus siklus II.
DAFTAR PUSTAKA
Djamaluddin, A., & Wardana. (2019). Belajar Dan Pembelajaran. In CV Kaaffah Learning
Center.
Hasanah, S. (2023). Peningkatan Prestasi Belajar IPA Kompetensi Dasar Mengidentifikasi
Benda Isolator Dan Konduktor Melalui Metode Demontrasi DanEksperimen Siswa
KelasVISemester ISDNRekkerrek 3,Kecamatan Palengaan,Kabupaten Pamekasan.
Student Scientific Creativity Journal (SSC), 1(2), 148–157.
Khairunnisa, & Jiwandono, ilham syahrul. (2020). Analisis metode pembelajaran
komunikatif untuk PPKN jenjang Sekolah Dasar. ELSE (Elementary School
Education Journal), 4, 9–19.
Mukarromah, A., & Andriana, M. (2022). Peranan Guru dalam Mengembangkan Media
Pembelajaran. JSER: Journal of Science and Education Research, 1(1), 43–50.
Pagarra, H., Syawaluddin, A., Krismanto, W., & Sayidiman. (2022). Media Pembelajaran.
In Badan Penerbit UNM.
Rahyuni, R., Yunus, M., & Hamid, S. (2021). Pengaruh Game Online Terhadap Motivasi
Belajar dan Prestasi Belajar Siswa SD Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo.
Bosowa Journal of Education, 1(2), 65–70. https://doi.org/10.35965/bje.v1i2.657
Ramdayana, I. P., Prasetyono, H., & Sutoyo, A. T. (2023). Implementasi Metode
Demostrasi Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di Smpn Satu Atap 5 Sajira
Kabupaten Lebak. Research and Development Journal of Education, 9(1), 454.
https://doi.org/10.30998/rdje.v9i1.17015
Rokhim, A. (2021). Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Media
Realia Pada Materi Bangun Datar. VOCATIONAL: Jurnal Inovasi Pendidikan
Kejuruan, 1(2), 16–29. https://doi.org/10.51878/vocational.v1i2.134
Salsabila, A., & Puspitasari. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.
Pendidikan Dan Dakwah, 2(2), 278–288.
Sani, A., & Ilyas, G. bata. (2021). Analisis Kompetensi Guru dan Sarana Prasarana
terhadap Prestasi Belajar Siswa. YUME : Journal of Management, 4(3), 71–86.
https://doi.org/10.37531/yume.vxix.x78

Anda mungkin juga menyukai