Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Mirasia, S.Pd 1, Ade Susanti, S.Pd., M.Pd 2, Awatif, S.Pd., M.Si 3


Prograam Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguguran dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Merangin, Jambi, Indonesia
Email: mirasia350@gmail.com1, ade_adza85@yahoo.co.id2, awatifmate89@gmail.com3

Abstract
The research results show that the use of the NHT model has a significant impact on student
learning outcomes compared to conventional methods. Where the results of the t-test show
that the tcount value is 3.296 > the ttable value of 1.671. This means that there is a
significant difference in learning outcomes between the experimental group and the control
group. So, it can be concluded that in the context of this research, the use of the NHT
cooperative model has a significantly positive effect on student learning outcomes in
mathematics subjects. This model can be considered an effective learning approach to
improve students' understanding and achievement in the subject.

Keywords: NHT, Learning Outcomes


Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model NHT memiliki dampak yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode konvensional. Dimana
hasil uji t-test menunjukkan bahwa nilai t hitung adalah 3,296 > dari nilai t tabel 1,671. Artinya,
terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Maka, dapat disimpulkan bahwa dalam konteks penelitian ini, penggunaan
model kooperatif tipe NHT secara signifikan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran matematika. Model ini dapat dianggap sebagai pendekatan
pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan pemahaman dan prestasi siswa dalam mata
pelajaran tersebut.

Kata Kunci: NHT, Hasil Belajar


PENDAHULUAN karena itu, pelajaran matematika dianggap
sebagai salah satu mata pelajaran inti yang
Dalam dunia pendidikan, matematika
harus dikuasai oleh siswa untuk mencapai
merupakan salah satu ilmu yang fungsi dan
kesuksesan di dunia akademik maupun
aplikasinya diperlukan dalam banyak
profesional.
persoalan-persoalan kehidupan diantaranya
Pembelajaran matematika dilakukan
bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dengan memperhatikan urutan konsep yang
maupun teknologi. Maka dari itu pelajaran
dimulai dari yang paling sederhana.
matematika dijadikan sebagai mata
Artinya, pembelajaran matematika dimulai
pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa
dengan mempelajari konsep-konsep dasar
di setiap jenjang pendidikan. Hal ini
yang lebih mudah dipahami, lalu konsep-
menunjukkan bahwa pelajaran matematika
konsep yang lebih kompleks dan rumit
memiliki nilai penting dan kegunaan dalam
diajarkan setelah konsep dasar sudah
kehidupan sehari-hari, serta memiliki peran
dikuasai oleh siswa. Keberhasilan proses
penting dalam pengembangan keterampilan
kegiatan belajar mengajar pada
berpikir kritis dan analitis siswa. Oleh
pembelajaran matematika dapat diukur dari
hasil belajar siswa yang mengikuti kegiatan Sani (2019:38), hasil belajar adalah prilaku
tersebut, tingkatan kemampuan matematika atau kompetensi (sikap, pengetahuan,
yang dimiliki siswa, serta hasil belajar keterampilan) yang diperoleh siswa setelah
siswa. Keberhasilan itu dapat dilihat dari melalui proses belajar mengajar. Artinya,
tingkat pemahaman dan penguasaan materi. perubahan prilaku yang terjadi pada diri
Salah satu bagian tingkatan kemampuan siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu
matematika yang terjadi dalam memiliki budi pekerti luhur serta manusia
pembelajaran matematika adalah hasil yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
belajar. Hasil belajar itu di pengaruhi oleh Yang Maha Esa. Dalam proses belajar
banyak faktor diantaranya adalah faktor mengajar guru melakukan tugasnya tidak
lingkungan sekolah yang meliputi cara guru hanya menyampaikan materi kepadasiswa,
mengajar, alat-alat pelajaran, interaksi guru tetapi ia juga dituntut untuk membantu
dan murid, serta media pendidikan. keberhasilan dalam menyampaikan materi
Menurut Nana Sudjana (2016:22) “Hasil pelajaranya itu dengan cara mengevaluasi
belajar adalah kemampuan-kemampuan hasil belajar mengajar. Sedangkan Supratika
yang dimiliki siswa setelah ia menerima (dalam Widodo) mengemukakan bahwa
pengalaman belajarnya. Hasil belajar hasil belajar yang menjadi objek penilaian
seringkali digunakan sebagai ukuran untuk kelas berupa kemampuan-kemampuan baru
mengetahui seberapa jauh seseorang yang diperoleh siswa setelah mereka
menguasai bahan yang sudah diajarkan[1]. mengikuti proses belajar-mengajar tentang
Hasil belajar siswa dapat diukur mata pelajaran tertentu. Dalam sistem
dengan berbagai cara, seperti dengan tes pendidikan nasional rumusan tujuan
tertulis, tugas, presentasi, atau proyek. pendidikan mengacu pada klasifikasi hasil
Dengan mengetahui hasil belajar siswa, guru belajar dari Bloom yang secara garis besar
dapat mengevaluasi efektivitas metode yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek
pengajaran yang digunakan dan memberikan psikomotor[2]
umpan balik kepada siswa tentang kemajuan Selain itu, hasil belajar juga
mereka dalam belajar. Menurut Suprijono digunakan sebagai dasar untuk memberikan
(2020:53) berpendapat bahwa hasil belajar penilaian akhir kepada siswa, seperti dalam
adalah sesuatu yang dapat dicapai yang bentuk nilai atau rapor. Penilaian ini
dinampakkan dalam pengetahuan, sikap,dan berguna untuk memberikan informasi
keahlian. Prestasi tidak akan pernah kepada orang tua siswa dan institusi
dihasilkan selama seseorang jikatidak pendidikan tentang kemajuan belajar siswa,
melakukan suatu kegiatan. Untuk serta untuk mengevaluasi efektivitas
mendapatkan prestasi dibutuhkan keuletan program pendidikan. Oleh karena itu,
dan kegigihan kerja. Menurut slameto “Hasil penting bagi siswa untuk belajar dan
belajar itu di pengaruhi oleh banyak paktor berusaha semaksimal mungkin dalam
diantaranya adalah faktor lingkungan memahami konsep dan materi yang
sekolah yang meliputi cara guru mengajar, diajarkan, agar hasil belajar yang dicapai
alat-alat pelajaran, waktu sekolah, interaksi dapat mencerminkan sejauh mana
guru dan murid, disiplin sekolah dan media kemampuan mereka dalam memahami dan
pendidikan. Menurut Sudjana (dalam Dani menguasai bahan pelajaran.
Firmansyah, (2015:37) berpendapat bahwa Hasil belajar siswa dapat digunakan
hasil belajar adalah kemampuan-kemapuan sebagai evaluasi efektivitas metode
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengajaran yang digunakan dan
pengalaman belajar. Dipertegas menurut memberikan umpan balik kepada siswa
tentang kemajuan mereka dalam belajar. menarik, menakutkan dan sulit untuk
Selain itu, hasil belajar juga digunakan dimengerti. Salah satu faktor yang menjadi
sebagai dasar untuk memberikan penilaian penyebab timbul rasa takut dari siswa
akhir kepada siswa. Penilaian ini berguna terhadap mata pelajaran matematika adalah
untuk memberikan informasi kepada orang pendekatan dan proses pembelajaran yang
tua siswa dan institusi pendidikan tentang dilakukan oleh guru. Proses pembelajaran
kemajuan belajar siswa. Kemudian, merupakan kegiatan paling pokok dari
penilaian ini dapat digunakan untuk pendidikan, ini berarti bahwa tercapai atau
mengevaluasi efektivitas program tidaknya tujuan pendidikan tergantung pada
pendidikan. Oleh karena itu, siswa harus bagaimana proses belajar yang dialami oleh
belajar dan berusaha semaksimal mungkin siswa di sekolah tersebut. Jadi, seorang guru
dalam memahami konsep dan materi yang harus mengubah pradigma proses
diajarkan. pembelajarannya kearah yang lebih baik
Secara umum matematika memiliki lagi, jelas ini bukanlah pekerjaan yang
peran penting karena dengan belajar mudah seperti membalikkan telapak tangan,
metematika secara benar, daya nalar siswa tetapi setidaknya masih bisa dilakukan
dapat terolah. Menurut Fathani Siswono dengan cara memutus mata rantai ketakutan
(Hendriana & Soemarmo:2014), akan anak terhadap matematika sedini mungkin,
membentuk nilai-nilai kemanusiaan dalam yaitu mulai dari anak bertemu dengan
diri siswa. Selain memahami dan menguasai pelajaran matematika di jenjang pendidikan
konsep matematika, siswa akan terlatih dasar, serta peran orang tua dirumah sangat
bekerja mandiri maupun bekerjasama dalam dibutuhkan untuk mendampingi anak-anak
kelompok, bersikap kritis, kreatif, konsisten, selama belajar dirumah.
berpikir logis, sistematis, menghargai Berdasarkan observasi damn
pendapat, jujur, percaya diri dan wawancara yang dilakukan peneliti dikelas
bertanggung jawab. Salah satu ciri IX MTS N 1 Merangin pada hari kamis
pembelajaran matematika bukan hanya tanggal 8 September 2022 terhadap proses
menunjukkan konsep-konsep atau rumus- pembelajaran diketahui bahwa terdapat
rumus matematika saja, melainkan beberapa masalah yang terjadi dalam proses
menunjukkan tentang aplikasi dan pembelajaran pada Kelas IX MTS N 1
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, Merangin, dalam pengamatan yang
yang tentunya dalam menginformasikannya dilakukan, terlihat jelas bahwa metode
disesuaikan dengan tingkatan atau jenjang konvensional yang digunakan oleh guru
sekolah siswa. Sehingga para siswa dalam proses pembelajaran masih belum
diharapkan akan menjadi tertarik dan cukup efektif. Guru hanya mengandalkan
tertantang untuk berusaha untuk memahami metode ceramah dengan menjelaskan
matematik lebih dalam, karena dalam materi, memberikan tugas, dan melakukan
pikiran mereka tentunya sudah tertanam tanya jawab tanpa melibatkan siswa secara
bahwasanya matematika sangat akrab aktif. Hal ini menyebabkan siswa menjadi
dengan dunia aktivitas sehari-hari. pasif dan hanya berperan sebagai
Akibatnya kesan negatif yang selama ini pendengar, pencatat, dan pengerja soal.
menghantui dunia matematika akan hilang Terlihat juga bahwa guru cenderung
dengan sendirinya. Namun pada terburu-buru dalam memberikan penjelasan
kenyataannya banyak siswa yang sehingga siswa yang kurang memahami
menganggap pelajaran matematika sebagai materi tidak terlayani. Selain itu, minimnya
pelajaran yang membosankan, tidak interaksi antara guru dengan siswa
menyebabkan siswa merasa bosan dan hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar
kurang tertarik pada pembelajaran. Sebagai siswa diperlihatkan banyaknya siswa yang
akibatnya, siswa lebih memilih untuk tidak tuntas dalam pembelajaran
bermain dan mengabaikan materi yang matematika.
diberikan. Oleh karena itu, diperlukan Dalam penelitian ini, solusi yang
peningkatan dalam penggunaan metode ditawarkan adalah penggunaan model
pembelajaran yang lebih inovatif dan pembelajaran NHT. Menurut
interaktif agar siswa dapat lebih aktif dalam Fathurrohman (2015:82) NHT adalah suatu
pembelajaran dan memperoleh pemahaman model pembelajaran yang lebih
yang lebih baik. Maka dari itu, peneliti juga mengedepankan kepada aktivitas siswa
melakukan wawancara dengan guru bidang dalam mencari, mengolah, dan melaporkan
studi matematika Kelas IX MTS N 1 informasi dari berbagai sumber yang
Merangin, diperoleh informasi bahwa akhirnya dipresentasikan didepan kelas.
sebagian besar siswa mengalami kesulitan NHT pertama kali dikenalkan oleh Spencer
dalam menyelesaikan soal latihan yang Kagan, dkk. Model NHT adalah bagian dari
diberikan guru, hal ini disebabkan siswa model pembelajaran kooperatif struktural,
tidak bisa memahami konsep yang yang menekankan pada struktur-struktur
disampaikan guru, mereka lebih tertarik khusus yang dirancang untuk
untuk main sendiri seperti mengganggu mempengaruhi pola interaksi siswa.
teman yang lain dan berjalan di kelas Spencer Kagan menghendaki agar para
sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa bekerja saling bergantung pada
menjadi rendah. Pernyataan tersebut kelompok-kelompok kecil secara
dibenarkan oleh salah satu siswa Kelas IX, kooperatif[3].
hal ini sebagaimana diungkapkan siswa saat Pembelajaran dengan menggunakan
dilakukan wawancara awal. Menurut siswa model NHT memungkinkan siswa aktif
guru telah menyampaikan proses dalam proses pembelajaran, memberi
pembelajaran dengan baik, hanya saja guru kesempatan kepada siswa menggali
tidak memperhatikan aktifitas belajar yang pengetahuannya, Model ini melibatkan
terjadi pada siswa yang karena proses siswa dalam proses pembelajaran dengan
pembelajaran cenderung pada penekanan menelaah dan membahas materi secara
materi saja. Sehingga siswa hanya bersama-sama, berbeda dengan model
menunggu jawaban dan arahan dari guru. pembelajaran langsung yang berpusat pada
Dalam hal ini, penting bagi guru guru dan ceramah. Dalam memilih model
untuk memperhatikan aktifitas belajar yang pembelajaran, seorang guru harus
terjadi pada siswa selama proses mempertimbangkan materi atau bahan ajar
pembelajaran. Guru perlu menciptakan yang akan dipelajari agar proses
suasana belajar yang kondusif, menarik, pembelajaran dapat lebih bermakna bagi
dan interaktif agar siswa dapat lebih peserta didik. Pembelajaran kooperatif
memahami konsep yang diajarkan. Selain memfokuskan pada kerja sama antar siswa
itu, guru juga perlu memotivasi siswa untuk dalam kelompok kecil untuk mencapai
aktif dan berpartisipasi dalam proses tujuan pembelajaran. Kelompok-kelompok
pembelajaran, seperti dengan memberikan kecil ini diberikan tugas untuk mempelajari
tantangan atau memfasilitasi diskusi materi pelajaran yang telah ditentukan.
kelompok. Hal ini dapat membantu siswa Tujuan dari pembentukan kelompok
untuk lebih memahami dan menguasai kooperatif adalah agar siswa dapat terlibat
konsep yang diajarkan serta meningkatkan secara aktif dalam proses berpikir dan
belajar. Dalam model ini, sebagian besar tertentu. Menurut Sugiyono (2015:118)
aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, Sampel adalah bagian dari jumlah dan
di mana mereka mempelajari materi karakteristik yang dimiliki oleh populasi
pelajaran dan berdiskusi untuk tersebut.Agar sampel dapat mewakili dan
memecahkan masalah bersama-sama. menggambarkan sifat serta karakteristik
Berdasarkan pernyataan di atas populasi
tersebut, selain meningkatkan kemampuan Teknik yang digunakan dalam
hasil belajar siswa dalam proses penelitian ini yaitu teknik tes, data tes
pembelajaran, memungkinkan pula bahwa diperoleh dari post test masing-
model pembelajaran NHT yang dilakukan masingterdapat soal essay dengan materi
pada kelas eksperimen akan lebih baik dari bilangan berpangkat dan bentuk akaruntuk
model pembelajaran yang dilakukan pada mengukur hasil belajar siswa Kelas IX MTS
kelas kontrol yaitu model konvensional yang N 1 Merangin tahun pelajaran 2023/2024.
menggunakan langkah pembelajaran diskusi Post tes adalah tes yang dilakukan pada
biasa. Sehingga akan terdapat perbedaan kelompok setelah diberi perlakuan dan
rata-rata hasil belajar, kemampuan hasil bertujuan untuk mengetahui hasil belajar
belajar pada kelas eksperimen dan kelas siswa setelah perlakuan.
konvensional. Instrumen penelitian digunakan untuk
METODE PENELITIAN mendapatkan data penelitian dengan tingkat
Rancangan penelitian ini ketercakupan data sesuai dengan fokus
menggunakan pendekatan kuantitatif penelitian, baik itu penelitian kualitatif
dengan menggunakan metode True maupun penelitian kuantitatif. Instrumen
Experimental Design yaitu Posttest-Only yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Control Design. Penelitian akan menguji soal tes berbentuk uraian atau essay, yang
pengaruh model pembelajaran NHT bertujuan untuk mengukur hasil belajar
terhadap hasil belajar siswa dengan cara siswa terhadap model pembelajaran yang
memilih dua kelompok kelas yaitu digunakan.
kelompok siswa yang mendapatkan
pembelajaran dengan menggunakan model HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran NHT (kelompok eksperimen) Data tentang hasil belajar matematika
dan kelompok siswa yang menggunakan siswa dikumpulkan pada kelas eksperimen
model pembelajaran konvensional yang diajarkan dengan model Kooperatif
(kelompok kontrol), berikut ini merupakan Tipe NHT dan pada kelas kontrol diajarkan
desain penelitiannya. menggunakan model pembelajaran
Populasi adalah wilayah generalisasi konvensional, diperoleh setelah
yang terdiri atas objek atau subyek yang melaksanakan proses belajar mengajar pada
mempunyai kualitas dan karakteristik materi bilangan berpangkat dan bentuk akar
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk melalui tes akhir berupa uraian atau esay.
dipelajari dan kemudian ditarik Pelaksanaan tes akhir (post test) diikuti oleh
kesimpulannya (Anas Sudijono, 2012:120). siswa kelas eksperimen 31 orang dan kelas
Populasi dalam penelitian adalah seluruh konvensioanl 30 orang.
peserta didik Kelas IX MTS N 1 Merangin
tahun ajaran 2023/2024. Tabel 4.1 Hasil Post Test
Sampel penelitian merupakan
sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti
terhadap populasi dan diambil dengan teknik
Berdasarkan Tabel di atas, dapat deviasi yang lebih rendah (eksperimen:
diketahui bahwa Kelas eksperimen terdiri 13,69 < kontrol: 22,57) menunjukkan bahwa
dari 31 siswa[4]. Rata-rata hasil belajar data hasil belajar siswa di kelas eksperimen
siswa di kelas eksperimen adalah 80,16, lebih homogen dibandingkan dengan kelas
dengan standar deviasi sebesar 13,69. Hasil kontrol.
belajar terendah ( x min ) adalah 56, sedangkan Perbandingan hasil belajar siswa
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
hasil belajar tertinggi ( x max ) adalah 100.
adalah salah satu cara untuk mengevaluasi
Sedangkan Kelas kontrol terdiri dari 30
efektivitas suatu metode atau strategi
siswa. Rata-rata hasil belajar siswa di kelas
pembelajaran[5]. Berdasarkan pengolahan
kontrol adalah 64,47 dengan standar deviasi
data penelitian sebagaimana yang disajikan
sebesar 22,57. Hasil belajar terendah ( x min ) sebelumnya dapat dilakukan perbandingan
adalah 25, sedangkan hasil belajar tertinggi ( hasil belajar siswa sebagaimana terlihat pada
x max ) adalah 94.Rata-rata hasil belajar siswa tabel berikut:
di kelas eksperimen (80,16) lebih tinggi Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa
daripada rata-rata hasil belajar siswa di kelas
kontrol (64,47). Untuk melihat ketuntasan
hasil belajar siswa kelas eksperimen dan
kontrol dapat dilihat pada grafik berikut:

Berdasarkan tabel di atas dapat


diketahui bahwa kelompok eksperimen
memiliki persentase siswa yang mencapai
ketuntasan belajar yang lebih tinggi (71%)
dibandingkan dengan kelompok kontrol
(50%). Ini menunjukkan bahwa penggunaan
model pembelajaran yang berbeda
(eksperimen) mungkin memiliki pengaruh
Dari grafik diatas menunjukan pada
positif terhadap tingkat ketuntasan belajar
kelas kontrol siswa yang tuntas sebanyak 15
siswa dibandingkan dengan model
orang siswa, siswa yang tidak tuntas
pembelajaran yang digunakan dalam
sebanyak 15 orang siswa, sedangkan pada
kelompok kontrol. Hasil ini menggambarkan
kelas eksprimen siswa yang tutas sebanyak
efektivitas model pembelajaran NHT dalam
22 orang siswa, dan siswa yang tidak tuntas
meningkatkan pemahaman siswa dalam
sebanyak 9 orang siswa. Hal Ini
topik penelitian tersebut. Dengan kata lain,
menunjukkan bahwa model pembelajaran
temuan ini mengindikasikan bahwa model
NHT mungkin memiliki pengaruh positif
pembelajaran NHT memiliki pengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Standar deviasi
positif yang signifikan terhadap hasil belajar
mengukur sebaran data, dimana hasil
siswa kelas IX di MTS N 1 Merangin pada
perhitungan nilai standar deviasi dikelas
tahun pelajaran 2023/2024. Hal ini
eksperimen lebih kecil dari pada kelas
memperkuat argumen bahwa metode
kontrol yaitu pada kelas kontrol 22,57 dan
pembelajaran NHT dapat menjadi alternatif
pada kelas eksperimen yaitu 13,69 hal ini
yang efektif untuk meningkatkan pencapaian
menunjukkan bahwa data pos-test kelas
belajar siswa di MTs N 1 Merangin.
eksperimen lebih memusat dan hasil belajar
NHT adalah salah satu metode
siswa kelas kontrol lebih menyebar. Standar
pembelajaran kooperatif yang didesain
untuk meningkatkan keterlibatan siswa test) dalam kelompok kelas kontrol
dalam proses pembelajaran. Dalam NHT, berdistribusi normal
siswa bekerja dengan kelompok kecil, dan
mereka harus berkolaborasi untuk mencapai Uji Homogenitas
pemahaman yang lebih baik. Masing-masing
siswa memiliki tanggung jawab pada Dalam penelitian ini uji
kelompoknya, sehingga mereka harus aktif homogenitas digunakan uji beda varian
dalam memahami dan mengajarkan materi dengan Kriteria Pengujian Hipotesis:
kepada rekan-rekannya (Prayoga, 2011:36).
Keunggulan NHT adalah bahwa Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas
metode ini mendorong partisipasi aktif Kelas fhitung ftabel Keterangan
semua siswa, memungkinkan mereka untuk
Eksperimen Homogen
berbagi pengetahuan dan pemahaman 1,45 1,85
mereka, dan merangsang diskusi yang Kontrol
mendalam. Hal ini dapat membantu siswa
yang mungkin mengalami kesulitan dalam Dari tebel diatas dapat disimpulkan
memahami materi pelajaran secara individu bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol
untuk mendapatkan dukungan dari teman- homogen dimana hasil uji homogenitas
teman mereka. menunjukkan bahwa Fhitung (1,4533) lebih
kecil daripada Ftabel (1,85) pada tingkat
Pengujian Hipotesis signifikansi yang telah ditentukan. Oleh
Uji Normalitas karena itu, Ha diterima.
Dalam penelitian ini uji normalitas
menggunakan Chi-Kuadrat, dengan hasil Uji Hipotesis
sebagai berikut :
Hasil data diperoleh dan dianalisis
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas untuk mengamati ada atau tidaknya
pengaruh dari penggunaan model kooperatif
tipe NHT terhadap hasil belajar.
Berdasarkan uji diperoleh hasil sebagai
berikut:

Berdasarkan tabel 4.3 diatas bahwa Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis
dalam kelompok eksperimen dengan jumlah Levene's Test
Independent Samples Test

sampel sebanyak 31, nilai χ²hitung= 6,155, for Equality of


Variances t-test for Equality of Means

dan χ²tabel= 7,814 sesuai pada tingkat Sig.


(2- Mean
Std.
Error
95% Confidence
Interval of the
Difference
≤ F Sig. t df
taile
d)
Differ Differ
ence ence Lower Upper
signifikansi 0,05, ternyata χ²hitung χ²tabel. Hal Nilai Equal
varianc
15,22
3
,000 3,2
96
59 ,002 15,69
5
4,762 6,166 25,223

tersebut menunjukkan bahwa hasil tes akhir es


assume
d
(post test) dalam kelompok eksperimen Equal
varianc
3,2
71
47,
502
,002 15,69
5
4,799 6,043 25,346

berdistribusi normal. Begitupun pada es not


assume

kelompok kontrol dengan jumlah sampel


d

sebanyak 30, nilai χ²hitung= 7,789 dan χ²tabel = Tabel di atas hasil uji t-test
7,814.sesuai pada tingkat signifikansi 0,05, menunjukkan bahwa nilai thitung = 3,296

ternyata χ²hitung χ²tabelHal tersebut kemudian dibandingkan dengan pada taraf
menunjukkan bahwa hasil tes akhir (post signifikan 0,05 dengan dk = n1+n2-2 =
31+30 – 2 = 59 diperoleh ttabel = 1.671, masukan dan saran dan siswa kelas IX yang
dengan kriteria pengujian berarti jika harga telah meluangkan waktunya untuk peneliti
thitung ≥ ttabel atau 3,296 ≥ 1.671 maka Ho melaksanakan penelitian ini.
ditolak dan Ha diterima, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar DAFTAR PUSTAKA
matematika siswa menggunakan model [1] N. Anggraini, S. Syamsurizal, and J.
NHT lebih baik daripada hasil belajar siswa Marzal, “Pengaruh Model
yang menggunakan model konvensional Pembelajaran Nht Integrated
pada siswa kelas IX MTs N 1 Merangin Terhadap Kemampuan Berpikir
tahun pelajaran 2023/2024[6]. Kreatif Dengan Mengontrol
Kemampuan Awal Siswa,”
KESIMPULAN AKSIOMA J. Progr. Stud. Pendidik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mat., vol. 7, no. 3, p. 390, 2018, doi:
penggunaan model NHT memiliki dampak 10.24127/ajpm.v7i3.1580.
yang signifikan terhadap hasil belajar siswa [2] Amalia Yunia Rahmawati, “済無 No
dibandingkan dengan metode konvensional. Title No Title No Title,” no. July, pp.
Dimana hasil uji t-test menunjukkan bahwa 1–23, 2020.
nilai thitung adalah 3,296 > dari nilai ttabel [3] P. Astutik and S. S. Wulandari,
1.671. Artinya, terdapat perbedaan yang “Analisis Model Pembelajaran
signifikan dalam hasil belajar antara Number Head Together Dalam
kelompok eksperimen dan kelompok Meningkatkan Keaktifan Siswa,” J.
kontrol. Maka, dapat disimpulkan bahwa Pendidik. Adm. Perkantoran, vol. 9,
dalam konteks penelitian ini, penggunaan no. 1, pp. 154–168, 2020, doi:
model kooperatif tipe NHT secara 10.26740/jpap.v9n1.p154-168.
signifikan berpengaruh positif terhadap [4] I. Susanti, “Pengaruh Model
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pembelajaran Kooperatif Tipe
matematika. Model ini dapat dianggap Number Head Together (NHT)
sebagai pendekatan pembelajaran yang Terhadap Hasil Belajar Matematika
efektif untuk meningkatkan pemahaman Siswa Kelas VIII Di MTs
dan prestasi siswa dalam mata pelajaran Muhammadiyah 2 Palembang,” p.
tersebut[7]. 225, 2015.
[5] R. Ananda and M. Fadhli, Skatistik
UCAPAN TERIMAKASIH Pendidikan. 2018.
Penelitian ini dapat dilaksanakan [6] C. Coker et al., “No 主観的健康感を
dengan baik berkat bantuan dari berbagai 中心とした在宅高齢者における 健
pihak, untuk itu peneliti mengucapkan 康関連指標に関する共分散構造分
terima kasih kepada ibuk Ade Susanti, 析 Title,” Transcommunication, vol.
S.Pd.,M.Pd dan Ibu Awatif, S.Pd.,M.Si. 53, no. 1, pp. 1–8, 2018, [Online].
selaku Pembimbing I dan Pembimbing II, Available:
Bapak Ferinaldi, S.Pd.,M.Pd dan Ibuk http://www.tfd.org.tw/opencms/englis
Hasmawati, S.Pd.,M.Pd selaku penguji I dan h/about/background.html%0Ahttp://
penguji II, dan ucapan terima kasih kepada dx.doi.org/10.1016/
semua pihak kampus Universitas Merangin j.cirp.2016.06.001%0Ahttp://
maupun kepada pihak sekolah MTs Negeri 1 dx.doi.org/10.1016/
Merangin atas izin yang di berikan untuk j.powtec.2016.12.055%0Ahttps://
melaksanakan penelitian, guru bidang studi doi.org/10.1016/
matematika yang telah memberikan j.ijfatigue.2019.02.006%0Ahttps://
doi.org/10.1016/
j.matlet.2019.04.024%0A
[7] Nuryadi, T. D. Astuti, E. S. Utami,
and M. Budiantara, Buku Ajar Dasar-
dasar Statistik Penelitian. 2017.

Anda mungkin juga menyukai