PENDAHULUAN
lembaga pendidikan formal memiliki peranan yang sangat penting sebagai upaya
manusia.
Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat juga dari hasil belajar yang
1
2
dicapai oleh siswa. Pendidikan akan berhasil dengan baik apabila hasil belajar yang
Untuk melihat kualitas pembelajaran maka dapat diukur dari dua sisi, yakni
proses dan hasil belajar. Proses belajar berkaitan dengan pola perilaku siswa dalam
perilaku yang diperoleh sebagai pengaruh dari proses belajar. Untuk meningkatkan
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan diikuti dengan hasil belajar yang baik
mempengaruhi perubahan baik pada proses dan hasil belajar juga dalam perilaku
menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang menarik dan variatif yang
akan berimplikasi pada minat maupun motivasi peserta didik dalam proses
Dimyati dan Mudjiono (2013: 3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi
tindak belajar dan tindak mengajar, dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan
proses evaluasi hasil belajar sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
pembelajaran yang tepat dengan materi atau bahan ajar yang akan disampaikan
pada siswa sehingga memperoleh hasil yang optimal. Hal ini harus menjadi
perhatian dan tantangan bagi guru sejarah agar penyampaian pesan menjadi
hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan
terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara
optimal, dengan kata lain pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif dan
Kota Jambi pada hari Senin, 25 Maret 2019 dari hasil wawancara dengan Ibu Eva
Novita, SE selaku guru mata pelajaran Sejarah di SMA Islam Al-Falah Kota Jambi
dapat diketahui kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sebesar 68,
serta jumlah siswa kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2 di SMA Islam Al-Falah Kota
siswa laki-laki dan 30 orang siswa perempuan. Dari data tersebut siswa yang tuntas
sebanyak 26 siswa atau sebesar 41,93% dan tidak tuntas sebanyak 36 siswa atau
sebesar 58,06%, maka dapat disimpulkan hasil belajar siswa secara umum belum
mencapai KKM. Data hasil belajar di atas dapat digambarkan dalam tabel 1.1
berikut ini:
4
Tabel 1.1
Persentase Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Sejarah Peminatan
Kelas XI IPS SMA Islam Al-Falah Kota Jambi Tahun Pelajaran 2018/2019
Kelas Kelas
Nilai KKM Persentase
XI IPS 1 XI IPS 2
≥ 68 Tuntas 20 6 41,93%
< 68 Tidak Tuntas 11 25 58,06%
Jumlah 31 31 99,99%
Sumber : Guru Mata Pelajaran Sejarah Peminatan Kelas XI IPS SMA Islam
Al-Falah Kota Jambi
di SMA Islam Al-Falah Kota Jambi, peneliti menemukan masalah dalam proses
pembelajaran pada mata pelajaran sejarah, yaitu siswa masih banyak mengobrol
menyebabkan siswa merasa bosan dan jenuh saat mengikuti pembelajaran, serta
tidak bisa mengembangkan materi karena hanya terbatas dari buku paket saja.
Lebih jauh terungkap masalah yang berhubungan dengan hasil belajar, ditemukan
masih adanya nilai siswa dibawah nilai KKM yang sudah ditetapkan.
optimal, ini disebabkan karena pemilihan dan penggunaan strategi atau metode
yang digunakan kurang tepat dan menyebabkan peran serta keaktifan siswa dalam
terfokus pada guru, yaitu pembelajaran terjadi satu arah dimana semua proses
5
pembelajaran hanya berasal dari guru dan siswa hanya menunggu atau menerima
apa yang disampaikan oleh guru sehingga siswa cenderung kurang aktif dan tidak
terlibat dalam proses pembelajaran. Ini menyebabkan siswa menjadi bosan dan
jenuh dalam belajar, bahkan ada siswa yang melakukan kegiatan diluar kegiatan
belajar seperti: tertidur, mengobrol dengan temannya atau melempar kertas. Ketika
dilakukan kerja kelompok dengan teman sekelas, siswa kurang semangat dalam
mengikuti arahan yang dilakukan oleh guru, sehingga guru mengalami kesulitan
Jika hal ini tetap dibiarkan maka dampak yang dihasilkan adalah siswa
kejadian-kejadian masa lalu dan hanya mencatat tahun serta tempat kejadian
nilai-nilai atau norma-norma yang berharga dalam perjalanan hidup manusia atau
Untuk menanamkan nilai-nilai yang ada dalam mata pelajaran sejarah, guru
harus mampu menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan. Guru
harus mampu memotivasi siswa untuk memiliki semangat belajar agar dapat
sejarah ialah dengan menggunakan teknik dan strategi pembelajaran yang menarik
serta menyenangkan, yaitu dengan menerapkan teknik Ice Breaking dan strategi
Quantum Teaching.
6
Menurut Sunarto (2012: 33) banyak jenis ice breaking yang bisa
Penelitian ini juga didukung dengan adanya skripsi dari Alaena Saroya dalam
Darussalam Ciputat. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai t hitung > ttabel , yaitu
Ice breaking merupakan permainan atau kegiatan yang sederhana, ringan dan
ringkas yang berfungsi untuk mengubah suasana kebekuan, kekakuan, rasa bosan
yang dinamis penuh semangat dan antusias yang dapat menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan, serius, tapi santai. Dengan demikian, disinilah peran ice
pengajar dan siswa, serta kembali segar dan menyenangkan (Sunarto, 2012: 3).
mencari sesuatu yang lain, yaitu keluar dari kejenuhan dalam penggunaan metode
mengajar konvensional yang ada selama ini, sehingga dalam model ini menjadi
komunikasi dan interaksi sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif dan
kebosanan dalam diri guru, begitu juga yang dirasakan oleh anak didik, mereka
Penelitian ini juga didukung dengan adanya skripsi Husniyati Yahya dalam
Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Islam Terpadu Al-
mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi di SMA Islam
Terpadu Al-Fityan Gowa. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai sig.hitung
Breaking dan Quatum Teaching untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif
dan efektif serta menyenangkan sehingga dapat membantu peserta didik dalam
meningkatkan hasil belajarnya. Atas dasar pemikiran ini peneliti tertarik untuk
8
meneliti dan membahas skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Teknik Ice
Breaking dan Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
yang dilakukan di SMA Islam Al-Falah Kota Jambi dapat diidentifikasi sebagai
berikut :
4. Hasil belajar sejarah siswa kelas XI IPS belum optimal, hal ini diketahui masih
Pembatasan masalah ini dilakukan peneliti agar penelitian ini tidak terlalu
luas. Penelitian ini akan dilakukan pada mata pelajaran Sejarah di Kelas XI IPS
SMA Islam Al-Falah Kota Jambi yang akan menjadi subjek penelitian peneliti.
Penelitian ini akan menerapkan teknik dan strategi pembelajaran inovatif, yaitu Ice
Breaking dan Quantum Teaching untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam
belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS di SMA Islam Al-Falah
Kota Jambi ?
hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS di SMA Islam Al-
Teaching terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS
belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS di SMA Islam Al-Falah
Kota Jambi.
hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS di SMA Islam Al-
Teaching terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
1. Secara teoritis
penelitian selanjutnya.
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
gelar sarjana pada prodi pendidikan sejarah dan hasil penelitian ini
b. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengatasi rasa bosan dalam
c. Bagi Guru
pembelajaran sejarah agar hasil belajar siswa dapat lebih baik lagi.
11
d. Bagi Sekolah