Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pendidikan

Volume 05, No. 03, Maret-April 2023, hlm. 7715-7720


E-ISSN: 2654-5497, P-ISSN: 2655-1365
Situs web: http://jonedu.org/index.php/joe

Analisis Hubungan Antara Kualitas Lulusan dan Manajemen


Pembiayaan Pendidikan di Sekolah Islam Swasta

Enny Diah Astuti1, Hendy Tannady2, Arkam Lahiya3, Dasep Supriatna4, Eka Selvi Handayani5
1Politeknik LP3I Jakarta,
Jl. Kramat Raya No.7-9, RT.4/RW.2, Kramat, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta
2Universitas Multimedia Nusantara,
Jl. Scientia Boulevard, Curug Sangereng, Kec. Klp. Dua, Kabupaten Tangerang, Banten
3Institut Agama Islam Muhammadiyah Kotamobagu,
Jl Piere Tendean Gang Bohusami, RT 22 Rw 10 Lingkungan V Kel. Gogagoman,
Kec. Kotamobagu Timur - Kota. Kotamobagu - Prov. Sulawesi Utara
4STITNU Al Farabi Pangandaran,
Jl. Raya Parigi - Cigugur No.KM. 03, Karangbenda, Kec. Parigi, Kab. Pangandaran, Jawa Barat
5Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda,
Jl. Wahid Hasyim 2 No.28, Sempaja Selatan, Kec. Samarinda Utara, Kota Samarinda,
Kalimantan Timur 75243 ennydiah169@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengelolaan pembiayaan pendidikan
terhadap kualitas lulusan di sekolah Islam swasta di Banten. Dalam penelitian ini, terdapat dua
variabel yang terlibat, yaitu variabel Pengelolaan Pendanaan Pendidikan yang diposisikan sebagai
variabel bebas atau variabel independen dan disimbolkan dengan variabel (X). Variabel ini
merupakan variabel yang dianggap dapat mempengaruhi atau menyebabkan timbulnya variabel
dependen atau variabel dependen. Sedangkan yang diposisikan sebagai variabel dependen atau
variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kualitas Lulusan. Variabel dependen atau variabel
dependen dianggap sebagai variabel yang terpengaruh atau menjadi hasil karena adanya variabel
independen dan dilambangkan dengan (Y). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat
dikemukakan sejumlah temuan sebagai berikut: pengelolaan pembiayaan pendidikan berada dalam
kategori sedang. Artinya, pelaksanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan tidak semuanya baik dan
dari sisi alokasi anggaran dana pendidikan dikelola dan dilaksanakan secara efektif. Kualitas lulusan
berada pada kategori sedang, hal ini berarti sekolah belum mampu menghasilkan lulusan yang
berkualitas. Hanya 18% lulusan setiap tahun yang dapat memasuki sekolah umum.
Kata kunci: pengelolaan pembiayaan, mutu lulusan, pendidikan, sekolah

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh manajemen pembiayaan pendidikan
terhadap kualitas lulusan di sebuah sekolah Islam swasta di Banten. Dalam penelitian ini terdapat dua
variabel yang terlibat yaitu variabel Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan yang diposisikan sebagai
variabel bebas atau variabel bebas dan dilambangkan dengan variabel (X). Variabel ini merupakan
variabel yang dianggap mempengaruhi atau menyebabkan munculnya variabel dependen atau
variabel dependen. Sedangkan yang diposisikan sebagai variabel dependen atau variabel dependen
dalam penelitian ini adalah Kualitas Lulusan. Variabel terikat atau variabel terikat dianggap sebagai
variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas dan dilambangkan
dengan (Y). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa temuan
sebagai berikut: pengelolaan pembiayaan pendidikan berada pada kategori sedang. Artinya,
pelaksanaan manajemen pembiayaan pendidikan belum semuanya baik dan dalam hal alokasi
anggaran dana pendidikan dikelola dan dilaksanakan secara efektif. Kualitas lulusan berada pada
kategori sedang, hal ini berarti sekolah belum mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas baik.
Hanya 18% lulusan setiap tahunnya yang bisa masuk sekolah umum.
Kata Kunci: pengelolaan pembiayaan, kualitas lulusan, pendidikan, sekolah

Hak cipta (c) 2023 Enny Diah Astuti, Hendy Tannady, Arkan Lahiya, Desep Supiatna, Eka Selvi
Handayani

Penulis korespondensi: Enny Diah Astuti


Alamat email: ennydiah169@gmail.com (Jl. Kramat Raya No.7-9, RT.4/RW.2, Kramat, Kec. Senen)
diterima 20 Januari 2023, diterima 07 Februari 2023, diterbitkan 07 Februari 2023

PERKENALAN

Setiap institusi pendidikan tentu ingin meningkatkan kualitas lulusannya dan


menghasilkan lulusan yang berkualitas. Dalam arti memiliki prestasi dalam hal prestasi
akademik dan non akademik yang dibanggakan. Sekolah diharapkan dapat meningkatkan
kualitas lulusannya dengan nilai atau prestasi yang baik. Dengan lulusan sekolah yang
berkualitas, mereka akan merasa mampu membawa anaknya ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi, masyarakat puas dengan proses pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah,
kepercayaan masyarakat akan semakin tinggi dan membuat sekolah banyak diminati oleh
masyarakat. Tentu saja, dalam memilih sekolah, orang mempertimbangkan beberapa aspek.
Salah satunya adalah bagaimana sekolah menghasilkan lulusan yang berkualitas (Akdon et
al., 2015). Hasil yang dimaksud, seperti nilai rata-rata ujian nasional dan masuk ke jenjang
pendidikan berikutnya, harus terus ditingkatkan agar masyarakat bisa percaya diri dengan
lembaga-lembaga tersebut. Ada sejumlah pandangan masyarakat mengenai sekolah
berkualitas yang cukup bervariasi, yaitu mengenai kualitas pembelajaran, fasilitas yang
lengkap, menghasilkan lulusan yang cerdas dan manajemen yang dikelola oleh sekolah
(Mulyasa, 2021). Oleh karena itu, sebuah sekolah diharapkan memiliki sumber daya yang
memadai dan memadai agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Karena untuk
mencapai hal tersebut semua pihak perlu bekerja sama. Kualitas di bidang pendidikan
meliputi input, proses, output dan outcome (Aminatul, 2018). Input pendidikan dinyatakan
berkualitas ketika siap diproses sesuai dengan standar minimum nasional di bidang
pendidikan. Proses pendidikan dapat dinyatakan berkualitas jika mampu menciptakan
suasana belajar yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan sehingga tujuan pendidikan
dapat tercapai dengan baik. Output dinyatakan berkualitas apabila capaian pembelajaran
yang dicapai mahasiswa baik di bidang akademik maupun non akademik tinggi (Daryanto &
Farid, 2013).

Berdasarkan hasil empiris di lapangan, rendahnya kualitas lulusan disebabkan oleh


kemampuan bersaing banyak lulusan karena kualitas lulusan yang belum memenuhi target
lulusan. Nilai ujian nasional masih rendah, setidaknya siswa diterima di sekolah negeri dan
lulusan tidak diterima di sekolah umum. Semakin banyak lulusan sekolah yang ingin
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi setiap tahunnya, namun kemampuan
mereka untuk bersaing dalam ujian umumnya masih rendah sehingga hanya sebagian kecil
dari mereka yang diterima dan mampu melanjutkan pendidikannya (Anton, 2010).

Selanjutnya, hasil data UNICEF periode 2015-2018, angka penyelesaian sekolah di


Indonesia naik menjadi 95 persen untuk pendidikan dasar dan 85 persen untuk pendidikan
menengah pertama, sebanyak 2,5 juta anak Indonesia tidak dapat menikmati pendidikan
lanjutan, yaitu sebanyak 600 ribu anak usia sekolah dasar (SD) dan 1,9 juta anak usia sekolah
menengah pertama (SMP). Demikian juga data statistik yang dirilis oleh BPS (Badan Pusat
Statistik), bahwa di tingkat provinsi dan kabupaten menunjukkan bahwa terdapat kelompok
anak-anak tertentu yang paling rentan terdampak, yang sebagian besar berasal dari keluarga
miskin sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Dan hasil dari
Konsultan Risiko Politik dan Ekonomi
Analisis Hubungan Antara Kualitas Lulusan dan Manajemen Pembiayaan Pendidikan dalam Privat Islam
Sekolah, Enny Diah Astuti, Hendy Tannady, Arkam Lahiya, Dasep Supriatna, Eka Selvi Handayani
7717

(PERIC) Kembali survei, kualitas pendidikan di Indonesia berada di peringkat terendah, yakni
peringkat 12 dari 12 negara di Asia. Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas,
maka harus didukung oleh proses pendidikan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik serta faktor kualitas, salah satu faktor pendukungnya adalah
pembiayaan.

Pendanaan merupakan sumber daya yang secara langsung mendukung efektivitas


dan efisiensi manajemen pendidikan. Hal ini semakin terasa dalam pelaksanaan MBS yang
menuntut kemampuan sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
serta dapat mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada
masyarakat dan pemerintah (Arwildayanto, 2017). Pentingnya pembiayaan pendidikan
sebenarnya telah disadari oleh beberapa pimpinan lembaga pendidikan. Bahkan beberapa
pimpinan lembaga pendidikan berpendapat bahwa masa depan lembaga pendidikan sangat
bergantung pada kualitas pendidikan, maka situasi ini tergantung pada anggaran yang
mendukung peningkatan kualitas pendidikan (Siswanto, 2017). Dengan demikian
penyelenggaraan pendidikan, khususnya pimpinan lembaga pendidikan diharapkan dapat
mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sesuai dengan kebutuhan yang telah
dianggarkan. Hal ini dikarenakan upaya peningkatan kualitas pendidikan di lembaga
pendidikan perlu didukung oleh kemampuan manajerial dalam kepemimpinan pendidikan
dan memerlukan pengelolaan keuangan yang baik untuk mewujudkan kualitas pendidikan
yang baik pula (Cucu, 2014). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pengelolaan pembiayaan pendidikan terhadap kualitas lulusan di sekolah Islam swasta di
Banten.

METODE

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang terlibat, yaitu variabel Pengelolaan
Pendanaan Pendidikan yang diposisikan sebagai variabel bebas atau variabel independen
dan disimbolkan dengan variabel (X). Variabel ini merupakan variabel yang dianggap dapat
mempengaruhi atau menyebabkan timbulnya variabel dependen atau variabel dependen.
Sedangkan yang diposisikan sebagai variabel dependen atau variabel dependen dalam
penelitian ini adalah Kualitas Lulusan. Variabel dependen atau variabel dependen dianggap
sebagai variabel yang terpengaruh atau menjadi hasil karena adanya variabel independen
dan dilambangkan dengan (Y). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif digunakan karena bertujuan untuk memperoleh hasil yang
menjelaskan fenomena atau masalah dengan mengumpulkan data berupa angka atau angka
yang dianalisis melalui metode statistik dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 22,
selain itu sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh pengelolaan pembiayaan pendidikan terhadap kualitas lulusan sekolah Islam
swasta di Banten. Sesuai dengan tujuan penelitian, dirasakan bahwa bentuk kuantitatif
dapat menjelaskan hubungan antara variabel X (Manajemen Pendanaan Pendidikan) dan
variabel Y (Kualitas Lulusan). Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
Nonprobability Sampling dengan jenis sampel jenuh yaitu teknik pengambilan sampel ketika
seluruh anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan ketika populasi
relatif kecil, yaitu kurang dari 100 orang, atau penelitian yang membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat kecil. Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa jumlah guru adalah
35 orang yang meliputi 30 guru dan 5 staf sekolah dengan tingkat kepercayaan diri 10%

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan


kejelasan serta pemahaman yang diperoleh dari hasil penelitian. Berdasarkan hasil
penelitian dan perhitungan data yang diperoleh, disebutkan bahwa terdapat pengaruh
pengelolaan pembiayaan pendidikan terhadap kualitas lulusan. Berdasarkan analisis statistik
deskriptif terhadap data penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
pengelolaan pembiayaan pendidikan memiliki kategori sedang yaitu dengan frekuensi 27
frekuensi atau 77,1%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas guru merasa bahwa
pengelolaan pembiayaan pendidikan sedang atau tidak merasa terlalu kekurangan juga tidak
merasa cukup. Begitu juga dengan kualitas lulusan, kategori sedang diperoleh dengan
frekuensi 30 atau 85,7%, dapat disimpulkan bahwa kualitas lulusan tidak terlalu tinggi
maupun terlalu rendah. Untuk mengetahui arah hubungan antara variabel X (manajemen
pembiayaan pendidikan) dan variabel Y (kualitas lulusan) apakah positif atau negatif,
dilakukan uji regresi linier sederhana yaitu Y = a + bX, a = bilangan konstan Koefisien Tidak
Terstandarisasi. Dari hasil penelitian diperoleh koefisien regresi nilai 0,939 yang
menunjukkan nilai koefisien regresi positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh
variabel X (manajemen pembiayaan pendidikan) dengan variabel Y (kualitas lulusan) adalah
positif, sehingga persamaan regresi adalah Y' = 38,519 + 0,939. Kemudian dapat dilihat pada
uji statistik (uji-T) bahwa Thitung adalah 7,162 dan t-tabel adalah 2,034, dengan signifikansi
0,000. Dengan kriteria uji T-hitung > T-tabel dan jika signifikansinya < a (0,05) maka H0
ditolak. Sehingga hasilnya terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaruh pengelolaan
pembiayaan pendidikan terhadap kualitas lulusan.

Selanjutnya berdasarkan uji determinasi didapatkan bahwa koefisien determinasi


(R-Square) sebesar 0,609 (60,9%). Angka ini berarti variabel X (manajemen pembiayaan
pendidikan) berpengaruh terhadap variabel Y (kualitas lulusan) sebesar 60,9% dan 39,1%
dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian. Nanang Fattah berpendapat bahwa dana
pendidikan termasuk tunjangan untuk guru dan tenaga lainnya. Kemudian fasilitas kegiatan
mengajar, peralatan laboratorium, perpustakaan (pengadaan buku). Ini juga termasuk biaya
anggaran hidup, biaya transportasi ke sekolah, dan biaya peluang lainnya. Sedangkan kajian
kualitas lulusan mengacu pada buku Ridwan Abdullah Sani bahwa pengukuran kualitas
lulusan diukur melalui tiga dimensi, yaitu dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dimana ketiga dimensi tersebut mengacu pada standar kompetensi lulusan (SKL). Dari ketiga
dimensi tersebut, masing-masing memiliki kemampuan kualifikasi. Dimensi sikap meliputi
perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, mulia, berilmu,
Analisis Hubungan Antara Kualitas Lulusan dan Manajemen Pembiayaan Pendidikan dalam Privat Islam
Sekolah, Enny Diah Astuti, Hendy Tannady, Arkam Lahiya, Dasep Supriatna, Eka Selvi Handayani
7719

Percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam, dalam jangkauan asosiasi dan keberadaan.

Aspek pengetahuan termasuk pengetahuan faktual. konseptual dan prosedural


dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
bangsa dan peradaban dalam kaitannya dengan fenomena dan peristiwa yang terlihat. Dan
aspek keterampilan mencakup kemampuan berpikir dan bertindak produktif dan kreatif apa
yang saya pelajari di sekolah. Sumber serupa lainnya. Lulusan secara teratur dipantau dan
dievaluasi untuk keberlanjutan berdasarkan kebutuhan lulusan baik lokal, nasional dan
global, meskipun biasanya nilai-nilai ini biasanya dalam bentuk angka yang termasuk dalam
rapor tetapi dibutuhkan banyak uang untuk mencapai semua ini.

Hasil wawancara kepala sekolah juga menyatakan bahwa memang ada pengaruh
antara manajemen pembiayaan pendidikan terhadap kualitas lulusan kelas IX, semakin baik
dana pendidikan maka semakin besar peningkatan kualitas lulusan. Faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kualitas lulusan dapat dilihat dari sarana dan prasarana serta kualitas staf
pengajar. Demikian juga yang dikatakan oleh bendahara bahwa semua dana pendidikan di
sekolah ini mempengaruhi kualitas lulusan. Mulai dari biaya pendidikan orang tua siswa,
bantuan donor dan dana BOS, karena sumber pendanaan tersebut sangat mempengaruhi
proses kegiatan belajar mengajar dimana proses ini juga mempengaruhi kualitas lulusan.
Oleh karena itu, pengelolaan pembiayaan pendidikan dan manajemen mutu lulusan
merupakan variabel yang memiliki hubungan atau keterkaitan langsung dalam
melaksanakan proses pendidikan yang memenuhi kebutuhan belajar siswa SMP, sehingga
pengelolaan pembiayaan pendidikan berdampak positif melalui faktor-faktor dan dalam hal
ini berdampak pada kualitas lulusan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya,


dapat dikemukakan sejumlah temuan sebagai berikut: pengelolaan pembiayaan pendidikan
berada dalam kategori sedang. Artinya, pelaksanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan
tidak semuanya baik dan dari sisi alokasi anggaran dana pendidikan dikelola dan
dilaksanakan secara efektif. Kualitas lulusan berada pada kategori sedang, hal ini berarti
sekolah belum mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Hanya 18% lulusan setiap
tahun yang dapat memasuki sekolah umum. Berdasarkan temuan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pengelolaan pembiayaan pendidikan terhadap
kualitas lulusan. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan uji statistik (uji-T) dengan T-hitung
7,162 dan T-tabel 2,034, dengan signifikansi 0,000. Dengan kriteria uji Thitung > Ttabel dan
jika signifikansinya < a (0,05) maka H0 ditolak. Sehingga hasilnya terdapat pengaruh yang
signifikan antara pengaruh pengelolaan pembiayaan pendidikan terhadap kualitas lulusan.

REFERENSI

Akdon, et al. (2015). Educational Financing Management. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


Offiset.
Aminatul, Z. (2018). Total Quality Management: Teori &; Praktik Manajemen untuk
Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Anton, A. (2010). Dasar-dasar manajemen. Bandung: Pustaka Setia.


Arwildayanto. (2017). Manajemen Keuangan dan Pembiayaan Pendidikan. Kota Bandung.
Siswanto, B. (2017). Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Cucu, S. (2014). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.
Daryanto, K., & Farid, M. (2013). Konsep Dasar Manajemen Pendidikan di Sekolah.
Yogyakarta:
Memberi media.
Mulyasa, E. (2021). School Based Management. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai