Anda di halaman 1dari 8

Journal of Economic Education 1 (1) (2012)

Journal of Economic Education


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jeec

ANALISIS PEMBIAYAAN PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI RSBI SMP NEGERI)

Mukhid 

Prodi Pendidikan Ekonomi, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Tujuan penelitian adalah 1) Mengetahui unit cost di SMP Negeri 2 Rembang, 2)
Diterima Januari 2012 kesanggupan orang tua murid 3) Hambatan yang dihadapi sekolah dalam meng-
Disetujui Februari 2012 galang dana dari orang tua dan masyarakat. Penelitian menggunakan pendekatan
Dipublikasikan Agustus 2012
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan 1) Besaran unit cost di SMP Negeri 2
Keywords: Rembang tahun 2010/2011 Rp3.222.128, 2) Orang tua murid di RSBI SMP Negeri
RSBI Funding 2 Rembang memiliki kesanggupan yang fluktuatif, 3) Hambatan dalam menggalang
dana dari orang tua murid adalah komunikasi, rendahnya penghasilan , pendidi-
kan rendah. Hambatan dari masyarakat kurangnya pertanggungjawaban secara
akademik dan sosial, perilaku yang kurang wajar terhadap siswa, persaingan antar
kelompok dan krisis kepercayaan terhadap sekolah. SMP Negeri 2 Rembang di-
harapkan meningkatkan prestasi dan memperbaiki Proses belajar mengajar.

Abstract
The objectives of the research are 1) to find out the unit cost in SMP Negeri 2 Rembang,
2) The willingness of the students; parents 3) School problem in gaining the fund from te
parentsand society. The research uses qualitative approach. The result shows 1) The unit cost
in SMP Negeri 2 Rembang in 2010/2011 is Rp3.222.128, 2) The parents have fluctuative
willingness, 3) The problem in gaining the fund are communication, low revenue , low educa-
tion, no academic and social responsibility, unsupported attitude toward the students, group
competition, and no trust to the school. SMP Negeri 2 Rembang is expected to improve the
achievement and gaining better teaching and learning process.

© 2012 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2301-7341
Kampus Unnes Bendan Ngisor Semarang 50233
E-mail: pps@unnes.ac.id
Mukhid / Journal of Economic Education 1 (1) (2012)

Pendahuluan ting yang mempengaruhi penyelanggaraan pen-


didikan. Pendidikan tidak akan berjalan dengan
Biaya pendidikan merupakan komponen baik tanpa adanya dukungan biaya yang mema-
masukan instrumental (instrument input) yang dai. Ditinjau dari sisi ekonomi tidak ada kegia-
sangat penting dalam menyiapkan SDM melalui tan (termasuk kegiatan pendidikan) yang tidak
penyelenggaraan pendidikan di sekolah (Supri- membutuhkan biaya, terlebih jika sudah dikait-
adi 2010: 3). Semua sepakat bahwa pendidikan kan dengan kualitas proses dan hasil pendidikan.
adalah penting dan primer bagi terciptanya ke- Semakin tinggi tuntutan kualitas semakin tinggi
majuan dan kemakmuran suatu bangsa dan ne- pula biaya yang dibutuhkan. Biaya diperlukan
gara. Karena pentingnya sektor pendidikan terse- untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang ber-
but, pemerintah sejak 2009 memiliki political will kaitan dengan proses pendidikan.
yang tegas dan berani untuk membawa bangsa ini Pemerintah berkomitmen menyelengga-
menjadi semakin berkualitas, bermartabat, dan rakan pendidikan bermutu, di antaranya men-
memiliki daya saing tinggi lewat prioritas sektor gupayakan terseleggaranya pendidikan bertaraf
pendidikan. Meskipun anggaran biaya pendi- internasional sebagaimana diamanatkan oleh
dikan bukan merupakan satu-satunya penentu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 ten-
agar pendidikan lebih berkualitas, namun tanpa tang sistem pendidikan Nasional pada pasal 50
biaya yang memadai akan sulit pendidikan ber- ayat (3), yakni “Pemerintah dan/atau Pemerintah
mutu dapat dinikmati oleh semua masyarakat. Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu
Pendidikan bermutu hanya akan menjadi utopia. satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan
Pihak yang tidak diuntungkan dengan tidak dipe- untuk dikembangkan menjadi sekolah yang bertaraf
nuhinya amanat konstitusi ini adalah rakyat kecil internasional’’. Pengembangan Sekolah Bertaraf
dan marginal. Internasional (SBI) dimaksudkan untuk mening-
Pemerintah menyadari pentingnya pendi- katkan kemampuan daya saing bangsa Indonesia
dikan yang bermutu bagi bangsa Indonesia pada di forum internasional.
era globalisasi. Oleh karena itu pemerintah seca- Konsep Sekolah Bertaraf Internasional
ra terus menerus berupaya untuk meningkatkan adalah sekolah yang sudah memenuhi seluruh
kualitas Pendidikan Nasional. Sejalan dengan hal Standar Nasional pendidikan dan diperkaya den-
itu, Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Ra- gan mengacu pada standar pendidikan salah satu
kyat telah menetapkan Undang-Undang Nomor negara anggota Organization For Economic Compe-
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasio- ration and Development (OECD) dan atau negara
nal. Selanjutnya, untuk menjamin terselenggara- maju lainnya yang mempunyai keunggulan ter-
nya pendidikan bermutu yang didasarkan pada tentu dalam bidang pendidikan sehingga memi-
Standar Nasional Pendidikan telah ditetapkan liki daya saing di forum internasional. Sekolah
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 ten- Bertaraf Internasional harus bisa memberi jami-
tang Standar Nasional Pendidikan. nan mutu pendidikan dengan standar yang lebih
Dalam pelaksanaannya pembiayaan pen- tinggi dari Standar Nasional Pendidikan (Depar-
didikan telah diatur dalam PP Nomor 48 Tahun temen Pendidikan Nasional 2007: 5).
2008 tentang Standar Pembiayaan Pendidikan. SMP Negeri 2 Rembang dipilih Peme-
Hal ini untuk memperjelas tentang pendidikan rintah Kabupaten Rembang untuk dikembang-
gratis dan bermutu yang dicanangkan oleh peme- kan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional
rintah, agar dalam pelaksanaannya tidak terjadi (SBI) yang didahului dengan Rintisan Sekolah
kesalahpahaman. Sebagaimana tertuang dalam Bertaraf Internasional (RSBI). Secara formal
PP Nomor 48 Tahun 2008 pasal 2 ayat 1, bahwa SMP Negeri 2 Rembang telah memenuhi dela-
pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab pan Standar Nasional Pendidikan yaitu: standar
bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
dan masyarakat. standar pendidik dan tenaga kependidikan, stan-
Dalam bagian ini akan diuraikan jenis- dar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
jenis biaya pendidikan sesuai dengan PP Nomor standar pembiayaan, dan standar penilaian. Ke-
48 Tahun 2008 tersebut. delapan standar tersebut dalam penelitian ini
Dalam Peraturan Pemerintah biaya pendi- peneliti hanya akan menganalisis salah satu dari
dikan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Biaya Satuan delapan standar, yaitu standar pembiayaan pendi-
Pendidikan, Biaya Penyelenggaraan dan/atau dikan oleh satuan pendidikan.
Pengelolaan Pendidikan, serta Biaya Pribadi Pe- Keterlibatan dan dukungan komite seko-
serta Didik. lah cukup baik, kepercayaan masyarakat atau
Biaya merupakan salah satu faktor pen- orang tua siswa juga cukup baik, hal ini dapat di-

14
Mukhid / Journal of Economic Education 1 (1) (2012)

lihat dari minat orang tua untuk menyekolahkan di SMP Negeri 2 Rembang. Penelitian ini dilaku-
anaknya ke sekolah tersebut, jumlah pendaftar kan sejak bulan Maret sampai dengan bulan Juni
tiga tahun terakhir menunjukkan trend mening- 2010.
kat, pada tahun pelajaran 2008/2009 daya tam- Objek penelitian ini adalah SMP Negeri 2
pung 179 siswa jumlah pendaftar 301 anak, ta- Rembang yang berlokasi di Kabupaten Rembang.
hun 2009/2010 daya tampung 182 siswa jumlah Data yang dikumpulkan ialah yang berhubun-
pendaftar 302 anak, dan tahun 2010/2011 daya gan dengan fokus penelitian yaitu pembiayaan
tamping 208 siswa jumlah pendaftar 365 anak. pendidikan. Jenis data penelitian ini dibedakan
Orang tua siswa juga memberikan dukungan menjadi dua macam, yaitu : (1) data primer, dan
dana pada program-program yang ada di seko- (2) data sekunder. Data primer berbentuk verbal
lah, sumbangan-sumbangan tersebut berjenjang, atau kata-kata atau ucapan lisan dan perilaku
siswa kelas 7, 8, dan 9 masing-masing Rp500.000, dari subyek. Karakteristik data primer berbentuk
Rp400.000, dan Rp300.000, dan SPP Rp75.000/ kata-kata atau ucapan lisan dan perilaku manu-
siswa/bulan, untuk siswa miskin gratis. Jumlah sia. Sedangkan data sekunder bersumber dari
sumbangan dan iuran setiap siswa tergolong kecil dokumen-dokumen dan foto-foto yang dapat di-
bila dibanndingkan dengan RSBI di kabupaten gunakan sebagai pelengkap data primer.
lain karena Rembang adalah daerah miskin. Sesuai dengan jenis data tersebut di atas,
Hal yang mendorong peneliti untuk men- maka teknik pengumpulan data yang penulis
ganalisis pembiayaan pendidikan di SMP Negeri gunakan dalam penelitian adalah observasi, wa-
2 Rembang adalah karena: (1) belum banyak pen- wancara, dan studi dokumentasi. Observasi pe-
elitian mengenai pembiayaan pendidikan SMP nulis lakukan untuk melihat langsung berbagai
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, (2) un- kegiatan dan peristiwa yang terjadi di sekolah
tuk mengetahui besaran unit cost RSBI, (3) sebe- yang diteliti. Wawancara penulis gunakan den-
rapa besar kesanggupan orang tua murid mem- gan maksud untuk mempermudah dan memper-
biayai anaknya megikuti pendidikan di RSBI, (4) cepat perolehan data dari responden. Teknik wa-
hambatan-hambatan apa yang dihadapi sekolah wancara digunakan untuk mewancarai sejumlah
dalam menggalang dana dari orang tua murid key informan yang dianggap sebagai tokoh kunci
dan masyarakat, (5) bagaimana proses belajar dalam penelitian, yaitu kepala sekolah, wakil ke-
mengajar di SMP Negeri 2 Rembang, dan (6) ba- pala sekolah, kurikulum, kesiswaan, guru, pega-
gaimana mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Rem- wai dan siswa. Dokumentasi dimaksudkan untuk
bang setelah menjadi sekolah berstatus RSBI. melengkapi data dari wawancara dan observasi
Harapan dilakukannya penelitian ini ada- sebagai bukti penelitian.
lah untuk menghasilkan konsep mengenai pem- Ada empat kriteria yang digunakan da-
biayaan pendidikan di SMP Rintisan Bertaraf lam penelitian kualitatif untuk keabsahan data,
Internasional sehingga dapat digunakan untuk yaitu : 1) derajat kepercayaan, 2) keteralihan, 3)
menambah informasi yang bermanfaat untuk kebergantungan, dan 4) kepastian. Kriteria de-
meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di rajat kepercayaan pemeriksaan datanya dilaku-
SMP Negeri 2 Rembang. kan dengan teknik perpanjangan keikutsertaan,
Efisiensi dan efektivitas manajemen pem- ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan
biayaan pendidikan di SMP Negeri 2 Rembang, anggota. Dari berbagai teknik tersebut, penelitian
akan peneliti ukur tingkat keberhasilan penggu- ini menggunakan teknik ketekunan pengamatan
naan dana dalam membiayai semua program di lapangan dan triangulasi (Moleong 2009: 327).
yang menjadi prioritas pengembangan sekolah. Proses analisis dimulai dengan menelaah
Indikator keberhasilan diukur dari perolehan ni- seluruh data yang tersedia dengan berbagai sum-
lai UN tiga tahun terakhir, prestasi sekolah dalam ber yaitu observasi/pengamatan, wawancara,
menjuarai olimpiade di tingkat kabupaten sam- catatan lapangan, dan dokumentasi. Dari hasil
pai tingkat nasional, dan juga keberhasilan men- perolehan data, maka hasil penelitian dianalisis
jadi juara di bidang olah raga dan seni di tingkat secara tepat agar simpulan yang diperoleh juga
kabupaten, provinsi, dan nasional. tepat.
Analisis data dalam penelitian ini dilaku-
Metode kan sejak awal dan sepanjang proses penelitian
berlangsung. Adapun prosedur analisis data yang
Penelitian menggunakan pendekatan ku- penulis tempuh dalam penelitian ini meliputi (1)
alitatif. Rancangan penelitian yang digunakan pengumpulan data (2) reduksi data; (3) penyaji-
adalah studi kasus, yang bertujuan untuk menja- an data; (4) penarikan kesimpulan atau verifikasi.
wab pertanyaan bagaimana proses pembiayaan

15
Mukhid / Journal of Economic Education 1 (1) (2012)

Pengumpulan Data
Penyajian Data

Reduksi Data

Penarikan Kesimpulan

Atau Verifikasi

Gambar 1. Langkah-langkah Analisis Data

RAPAT PENGURUS
RPPS
KOMITE SEKOLAH DAN PERWAKILAN
2005-2012
GURU-KARYAWAN

DOKUMEN

*RAPBS TAHUN INI

*PANITIA PEMBUATAN RAPBS

*PANITIA PEMBELIAN,PENERIMAAN, DAN

PEMERIKSAAN BARANG INVENTARIS

KEKAYAAN/MILIK NEGARAKABUPATEN
DINAS PENDIDIKAN

*LAPORAN PENGGUNAAN DANA TAHUN

LALU
KEPUTUSAN PERSETUJUAN

KEPALA DINAS PENDIDIKAN


KABUPATEN
Gambar 2. Proses PembiayaanPendidikan SMP Negeri 2 Rembang
Sumber: DD KS; D.Dok.

Hasil dan Pembahasan lam Gambar 2.


Aspek pembiayaan pendidikan di SMP
Proses penyusunan anggaran biaya pendi- Negeri 2 Rembang terkait dengan perencanaan
dikan di SMP Negeri 2 Rembang merujuk kepa- pengembangan yang memuat komponen- kom-
da dokumen Rencana Program Pengembangan ponen : (1) Ketercapaian tujuan institusional
SMP Negeri 2 Rembang Tahun 2005-2012. Dari SMP; (2) Organisasi dan manajemen sekolah; (3)
hasil telaah dokumen dan wawancara yang pe- Pendidik dan tenaga kependidikan; (4) Kegiatan
nulis lakukan di SMP Negeri 2 Rembang, proses belajar mengajar; (5) Lingkungan Sekolah; (6)
penganggaran pendidikan dapat diringkaskan da- Pengembangan sarana prasarana pendidikan;

16
Mukhid / Journal of Economic Education 1 (1) (2012)

dan (7) Hubungan kerjasama sekolah dengan pada pos-pos tertentu pada Biaya Operasional.
masyarakat. Kenaikan yang paling mencolok terdapat pada
Sumber biaya pendidikan di SMP Negeri Belanja Barang dan penurunan yang mencolok
2 Rembang berasal dari anggaran pemerintah, terjadi pada anggaran Kegiatan Kesiswaan, ini
yaitu dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabu- tidak diartikan kegiatan kesiswaan dinomor-
paten, dan dari orang tua murid, berupa bantuan duakan karena untuk kegiatan tersebut ditopang
SPI dan SPP. dari anggaran Peningkatan Mutu yang menga-
SMP Negeri 2 Rembang dihadapkan pada lami peningkatan Rp413.471.577,00 menjadi
terbatasnya dana yang tersedia, tetapi kebutuhan Rp1369.638.270,00.
cenderung meningkat dan tidak terbatas (Dok. Tahun2010/2011 mengalami penuru-
KS). Oleh karena itu, untuk mengatasi perso- nan sebesar Rp618.056,00 sehingga menjadi
alan-persoalan keuangan di atas SMP Negeri 2 Rp3.222.128,00. Penurunan terjadi di semua
Rembang berupaya mengelola keuangan secara mata anggaran kecuali pada Program Komite
lebih baik dan efisien. Pengalokasian biaya le- Sekolah.
bih ditekankan pada skala prioritas. Yang paling Perbedaan latar belakang sosial ekonomi
mendesak untuk segara dipenuhi menjadi prio- orang tua/wali siswa mempengaruhi tingkat ke-
ritas dalam penganggaran, begitu pula hal yang sanggupan dalam membiayai aktivitas pendidi-
dianggap penting dan membutuhkan anggaran kan anak. Dari beberapa pendapat orang tua mu-
besar maka akan dianggarkan lebih besar. Naik rid dapat diketahui bahwa pada dasarnya mereka
turunnya anggaran disesuaikan dengan situasi memiliki kesanggupan dalam membiayai anak-
dan kebutuhan. nya. Orang tua/wali murid menyadari tentang
Mengenai evaluasi pendayagunaan biaya pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka,
pendidikan di SMP Negeri 2 Rembang, secara ad- semakin baik kualitas pendidikan suatu sekolah
ministratif diarahkan kepada mekanisme pengo- akan semakin baik pula kualitas lulusan.
lahan dana secara terpadu. Keterpaduan tersebut Hambatan-hambatan yang dihadapi seko-
terlihat dari keterkaitan unit–unit kerja lembaga lah dalam menggalang dana, yakni datang dari
pendidikan di dalam proses–proses administratif orang tua murid, masyarakat, dan pemerintah.
secara teratur dan dalam siklus tertentu dengan Hambatan yang muncul dari orang tua yakni
maksud memperjelas tentang siapa melakukan komunikasi yang kurang baik antara anak dan
apa, kapan dilaksanakan, bagaimana dan untuk orang tua, perbedaan persepsi orang tua murid
apa hal itu dilakukan. Adapun kegiatan pokok tentang sekolah gratis, dan perbedaan jumlah
evaluasi terdiri atas pemeriksaan dan pelaporan. siswa di RSBI.Hambatan yang muncul dari ma-
Jumlah besaran unit cost persiswa pertahun syarakat antara lain rendahnya tingkat penghasi-
di SMP Negeri 2 Rembang dihitung berdasarkan lan masyarakat, merasa tak berwenang dan tidak
jumlah pengeluaran biaya operasional dan biaya mampu, serta pendidikan yang rendah dan pen-
peningkatan mutu selama setahun dibagi dengan getahuan yang kurang. Hambatan yang muncul
jumlah siswa. Besaran unit cost per siswa di SMP dari pemerintah adalah bantuan yang berasal dari
Negeri 2 Rembang pada tahun 2008/2009 sebe- pemerintah datangnya selalu terlambat sementa-
sar Rp2.644.290,00. Hal ini berasal dari pengelu- ra kegiatan di sekolah harus berjalan terus, dari
aran belanja pegawai sebesar Rp161.820.000,00 unsur pemeriksa juga sering membingungkan
ini merupakan pengeluaran terbesar dari pen- pengguna anggaran.
geluaran biaya operasional, diikuti pengeluaran Menentukan biaya pendidikan di sekolah
biaya kegiatan kesiswaan dan biaya KBM dan perlu dianalisis biaya total (total cost) dan biaya
Pelatihan masing-masing Rp160.890.300,00 satuan siswa (unit cost). Biaya total, disebut juga
dan Rp105.857.750,00. Bila diakumulasikan biaya satuan sekolah, merupakan kumpulan bia-
jumlah biaya KBM dan Pelatihan dan biaya ya yang berasal dari pemerintah, masyarakat, dan
Kegiatan Kasiswaan masih lebih besar diban- orang tua siswa yang dikeluarkan untuk menye-
dingkan belanja pegawai, yaitu mencapai angka lenggarakan pendidikan selama satu tahun pe-
Rp266.748.050,00. Belanja barang, langganan lajaran. Biaya satuan siswa merupakan ukuran
daya dan jasa jumlahnya juga lebih kecil, terlebih yang menggambarkan besaran uang yang dialo-
bila dibandingkan pengeluaran biaya Peningka- kasikan sekolah untuk kepentingan siswa dalam
tan Mutu yang mencapai Rp956.166.693,00 jauh menempuh pendidikan. Dengan menganalisis
lebih besar dari jumlah biaya Operasional. Tahun biaya satuan itu dapat diketahui efisiensi penggu-
2009/2010 meningkat menjadi Rp3.840.184,00, naan sumber daya di setiap sekolah, manfaat dari
ada peningkatan unit cost sebesar Rp1.195.894,00. investasi pendidikan, dan pengeluaran keluarga,
Terdapat kenaikan dan penurunan anggaran masyarakat, dan pemerintah dalam menyeleng-

17
Mukhid / Journal of Economic Education 1 (1) (2012)

garakan pendidikan. berikut: 1) Besaran unit cost per siswa di SMP Ne-
Penentuan biaya akan mempengaruhi geri 2 Rembang pada tahun 2008/2009 sebesar
tingkat efisiensi dan efektivitas kegiatan dalam Rp. 2.644.290,00, tahun 2009/2010 meningkat
suatu organisasi yang akan mencapai suatu tuju- sebesar Rp. 1.195.894,00 sehingga menjadi se-
an tertentu. Kegiatan yang dilaksanakan dengan besar Rp. 3.840.184,00. Tahun 2010/2011 ber-
biaya yang rendah dan hasilnya mempunyai kua- kurang sebesar Rp. 618.056 sehingga menjadi
litas yang baik dapat dikatakan kegiatan tersebut Rp. 3.222.128,00; 2) Orang tua murid di SMP
dilaksanakan secara efisien dan efektif (Yahya Negeri 2 Rembang memiliki kesanggupan yang
2003: 39). fluktuatif dan semakin baik dari tahun ke tahun
Untuk menentukan biaya satuan(unit cost) untuk membiayai anaknya di dalam mengiku-
dapat diperoleh dari hasil bagi dari jumlah se- ti pendidikan di RSBI SMP Negeri 2 Rembang,
luruh pengeluaran biaya opreasional selama satu tahun ajaran 2008/2009 memiliki kemampuan
tahun dibagi jumlah seluruh siswa. Melihat ang- sebesar Rp. 316.636.630,00 (46,06%), tahun aja-
garan di tahun 2008/2009 menunjukkan bahwa ran 2009/2010 memiliki kemampuan sebesar
SMP Negeri 2 Rembang lebih memperhatikan Rp. 532.224.145,00 (76,87%) dan tahun ajaran
kepentingan siswa. Meskipun terjadi penurunan 2010/2011 memiliki kemampuan sebesar Rp.
di semua anggaran pada tahun 2010/2011 bukan 502.969.267,00 (118,75%); 3) Hambatan-ham-
berarti terjadi penurunan kualitas pembelajaran batan yang dihadapi sekolah dalam menggalang
dan peningkatan mutu pelayanan terhadap sis- dana dari orang tua murid adalah komunikasi
wa hal ini lebih disebabkan adanya kebutuhan- yang kurang, rendahnya tingkat penghasilan ke-
kebutuhan yang sudah dapat dipenuhi di tahun- luarga (tidak mampu), pendidikan yang rendah
tahun sebelumnya, misalnya pemenuhan sarana dan pengetahuan yang kurang. Sedangkan ham-
dan prasarana. Jumlah biaya persiswa pertahun batan dari masyarakat yaitu kurangnya kepeduli-
memang tampak besar bila dibandingkan dengan an dan rasa tanggung jawab terhadap dunia pen-
SMP bukan RSBI di Rembang. didikan karena merasa bukan kewenangannya,
Kesanggupan orang tua murid membiayai perilaku kurang bermasyarakat dari warga seko-
anaknya di SMP Negeri 2 Rembang semakin me- lah, adanya persaingan antar kelompok masyara-
ningkat dari taun 2008/2009 hingga 2010/2011, kat, krisis kepercayaan terhadap sekolah secara
yakni sebesar 46,06% pada tahun 2008/2009, se- umum, dan kemampuan ekonomi masyarakat
besar 76,87% pada tahun 2009/2010, dan pada Rembang yang mayoritas tergolong menenga ke
tahun ajaran 2010/2011 orang tua murid di RSBI bawah; 4) Proses belajar mengajar di SMP Ne-
SMP Negeri 2 Rembang memiliki kemampuan geri 2 Rembang jauh lebih baik dan maju diban-
yang penuh untuk membayar biaya operasional dingkan dengan sebelum menjadi RSBI. Pada
pendidikan sampai 118,75%. saat ini pembelajaran di SMP Negeri 2 Rembang
Hambatan-hambatan yang dihadapi seko- sudah berbasis IT dan sebelum RSBI pembelaja-
lah dalam menggalang dana, yakni datang dari ran berbasis manual. Pembiayaan yang didukung
orang tua murid, masyarakat, dan pemerintah. dari dana bantuan RSBI telah mampu mening-
Hambatan yang muncul dari orang tua yakni katkan kualitas prose maupun hasil belajar; 5)
komunikasi yang kurang baik antara anak dan Prestasi belajar siswa ditingkat Nasional belum
orang tua, perbedaan persepsi orang tua murid menggembirakan, memang sudah ada yang ber-
tentang sekolah gratis, dan perbedaan jumlah hasil merih juara 1 baik akademik maupun non
siswa di RSBI. Hambatan yang muncul dari ma- akademik tetapi jumlahmya belum banyak. Di
syarakat antara lain rendahnya tingkat penghasi- tingkat Provinsi sudah lebih baik prestasi belajar
lan masyarakat, merasa tak berwenang dan tidak siswa apalagi di tingkat Kabupaten padahal bila
mampu, serta pendidikan yang rendah dan pen- dibandingkan sesama RSBI di Jawa Tengah pem-
getahuan yang kurang. Hambatan yang muncul biayaan di SMP Negeri 2 Rembang paling kecil.
dari pemerintah adalah bantuan yang berasal dari Adapun saran-saran yang dapat dikemu-
pemerintah datangnya selalu terlambat sementa- kakan adalah sebagai berikut: Dari besaran unit
ra kegiatan di sekolah harus berjalan terus, dari cost per siswa per tahun yang mencapai rata-rata
unsur pemeriksa juga sering membingungkan Rp3.235.534,00 SMP Negeri 2 Rembang diha-
pengguna anggaran. rapkan bisa lebih meningkatkan prestasi dari
yang sudah dicapai sekarang, bukan hanya di
Simpulan tingkat nasional tetapi juga di level Internasional,
baik di bidang akademik maupun non akademik.
Berdasarkan deskripsi dan pembahasan Jumlah ini sudah cukup besar untuk ukuran Ka-
hasil penelitian, dapat ditarik simpulan sebagai bupaten Rembang.

18
Mukhid / Journal of Economic Education 1 (1) (2012)

Kebutuhan biaya operasional dan Daftar Pustaka


peningkatan mutu yang rata-rata menca-
pai angka Rp2.065.977.498,00 ini, 67,70% Cohn, E. 1979. The Economics of Education: An Intro-
(RP1.398.666.766) adalah bantuan pemerintah, duction. Massachussetts: Ballinger Publishing
sedangkan sumbangan dari orang tua murid Company
Coombs, P.H. dan Hallak, J. 1972. Managing Educa-
hanya mencapai 32,30% (Rp667.310.731), ke-
tional Cost. New York: Oxford University Press.
mampuan orang tua murid belum mencapai 50% Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Sekolah ber-
dari total anggaran yang dibutuhkan. Jumlah ini taraf Internasional. Jakarta: Depdiknas
tentu masih sangat kurang bila bantuan dari pe- Fattah, N. 2009. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan.
merintah dikurangi atau bahkan dihentikan. Un- Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
tuk itu sekolah dan komite sekolah harus bekerja Ghozali, A. 2003. Studi Pembiayaan Pendidikan Dasar
sama untuk mengatasi kemungkinan-kemungki- dan Menengah. Laporan Penelitian. Jakarta: Ba-
nan tersebut, karena tanpa biaya yang memadai litbang Depdiknas
sekolah akan mengalami kesulitan dalam me- Mackenzie, J. Public School Funding and Performance
FREC/CANR, University of Delaware, New-
ningkatkan kualitas proses dan hasil belajar.
ark, DE; Christina School District (DE) Board
Melihat kondisi masyarakat Rembang of Education.http://www.udel.edu/john-
yang soaial ekonominya menengah ke bawah mack/research/school_funding.pdf .
diharapkan pemerintan pusat dan daerah tidak Online [19 Agustus 2011]
lepas tangan, karena sesuai amanat undang-un- http://homepages.nyu.edu/~rf2/Research/ Education
dang pendidikan menjadi tanggung jawab peme- Finance Systems.pdf
rintah dan masyarakat. Tanpa bantuan yang me- http://iej.com.au.educational investment in conflict areas
madai, masyarakat Rembang tidak akan pernah of Indonesia: The Case of West Papua Province.
mengenyam pendidikan yang bermutu. Sampai John, R.L. dan E.L Morphet. 1975. The Economic and
Financing of Education. New Jersy: Prentice
saat ini masyarakat Rembang masih memperma-
Hall, Inc. Englewood Clifs
salahkan hakekat sekolah gratis, mereka belum Jones. 1985. School Finance: Tecnique and Social Policy.
bisa menerima bahwa RSBI diperkenankan oleh London: Collier Macmillan Oub
aturan untuk memungut bantuan operasional. Jones, T.H. 1985. Introduction To School Finance Tec-
Pemerintah sebaiknya juga berperan aktif mem- nique And Social Policy. New York: Macmillan
berikan sosialisasi dan tidak mersepon secara se- Publishing Company and London: Macmillan
pihak terhadap aduan masyarakat. Publisher
Pemerintah dalam menyalurkan bantuan Koontz, et.al (Alfonsus Sirait, ed). 1996. Manajemen.
ke sekolah sebaiknya melihat kondisi di lapan- Jakarta: Erlangga
Mills, R.P. et.a. 1998. Cost-Effectiveness in Education:
gan. Besaran bantuan selalu berubah-ubah dan
A First Report. New York: Office of Regional
itu sangat membingungkan sekolah dalam me- School and Community Services New York
nyusun anggaran. Turunnya bantuan juga sering State Education Department
terlambat sehingga sekolah menunda kegiatan Mingat, A. dan Tan JP: 1988. Analytical Tools for Sector
dan yang sifatnya mendesak untuk dilaksanakan Work in Education. A World Bank Publication
harus mencari pinjaman. Pemerintah diharapkan Moleong. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Band-
dapat membuat mekanisme yang lebih simpel ung: Remaja Rosdakarya
dan luwes dan tidak berubah-ubah setiap saat. Mulyono. 2010. Konsep Pembiayaan Pendidikan. Yog-
Hamabatan yang paling nyata dalam yakarta: Ar-Ruzz Media
PP Nomor 48/2008 tentang Pembiayaan Pendidikan
menggalang dana (biaya pendidikan) adalah
Sanusi, A. 1995. Studi Pengembangan Model Pendidikan
kemampuan orang tua murid dan masyarakat Profesional Tenaga Kependidikan. Bandung: IKIP
Rembang yang memang rendah, sedangkan ma- Bandung
najemen tidak ada hambatan yang berarti karena Satori, D. 2000. Akuntabilitas Sekolah Efektif. Bandung:
diberlakukan sitem kontrol yang cukup ketat dari UPI
internal dan eksternal. Sa’ud, U.S. 2000. Manajemen Berbasis Sekolah Sebagai
Proses belajar mengajar di RSBI harus Wujud Nyata Desentralisasi Pendidikan. Band-
lebih maju dan modern dibandingkan sekolah ung: UPI
standar lainnya. Semua guru sudah waktunya Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempen-
garuhinya. Jakarta: Rineka Cipta
melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan
Stoner, James A.F. dan Freeman, E.R. 1994. Manage-
penilaian pembelajaran serta mengadakan per- ment 4th Ed. Englewood Cliffs: Prentice-Hall Inc
baikan dan pengayaan berbasis IT karena seko- Supriadi, D. 2010. Satuan Biaya Pendidikan. Bandung:
lah sudah dilengkapi sarana dan prasarana yang Remaja Rosdakarya
memadai. Tilaar, H.A.R. 1994. Manajemen Pendidikan Nasional.
Bandung: Remaja Rosdakarya

19
Mukhid / Journal of Economic Education 1 (1) (2012)

Thomas, J.A. 1971. The Productive School: A System Woodhall, M. 1987. Earning and Education. dalam
Analisys Approaach to Educational Administratian. Psacharopoulos, G. Ed. 1987. Economics of
New York: Jonh Weley & Sons Education: Research and Studies. New York: Per-
Tenner, A.R. & DeToro, I.J. 1992. Total Quality Man- gamon Press
agement. Massachussetts: Addision Wesley Yahya. 2003. Sistem Manajemen Pembiayaan Pendidi-
Publishing Company kan: Suatu Studi Tentang Pembiayaan Pendidi-
Toumasis, C. 2004. Coperative Study Teams in Math- kan Sekolah Dasar di Provinsi Sumatra Barat.
ematics Classrooms, International Journal of Disertasi. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana UPI.
Mathematical Education in Science and Technol- Yamin, M. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta:
ogy. 35/5: 669-679. Online. [25 Juni 2011] Gaung Persada Press
Tinbergen, J. 1987. Input-Output Analysis in Educa- Zakaria, E. dan Iksan, Z. 2007. Promoting Pembela-
tion. Dalam Psacharopoulos, G. Ed. 1987. Eco- jaran kooperatif in Science and Mathematics
nomics of Education: Research and Studies. New Education: A Malaysian Perspective. Eurasia
York: Pergamon Press Journal of Mathematics, Science & Technology Edu-
Undang-Undang RI Nomor 20. 2003. Sistem Pendidi- cation. 3/1: 35-39. Online. [27 Juni 2011]
kan Nasional. Semarang: Aneka Ilmu Zimelan, M. 1973. Financing and Effiency in Education:
Widjaya. 1987. Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen. Reference for Administration and Policy Making.
Jakarta: Bina Aksara. Boston: The Nimrod Press

20

Anda mungkin juga menyukai