PENDAHULUAN
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
pendidikan.
perkembangan itu sendiri ditunjukkan oleh berbagai indikator ekonomi dan sosial
(Afando, 2019)
1
2
diatur secara sistematis dan terencana. Sistem pendidikan nasional harus mampu
ketakwaan warga negara kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namun pada
(Wahyuni, 2018).
masih rendah dan tidak merata. Masalah pemerataan mutu pendidikan yang masih
pendidikan. Dalam konteks ini, masih banyak sekolah yang masih kekurangan pada
kualitas sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar, meskipun dana
BOS yang diberikan kepada masing-masing sekolah sama. Karena masalah ini,
siswa yang merasa lebih potensial tidak mau bersekolah di sekolah tersebut,
Beberapa fenomena yang terjadi saat ini adalah terdapat kesenjangan yang
atau kota masih terdapat sekolah-sekolah negeri yang dilabeli sebagai sekolah
3
favorit atau sekolah berprestasi. Calon peserta didik sekolah yang berasal dari
kompetensi guru pilihan yang profesional, dan prioritas utama untuk memberikan
yang berstatus tidak unggul lainnya. Sekolah favorit terkesan hanya bisa dinikmati
oleh siswa dengan kemampuan akademik serta tingkat ekonomi tertentu. Sehingga
ada beberapa sekolah yang memiliki banyak siswa, dan beberapa sekolah lainnya
masalah pemerataan mutu pendidikan saat ini, salah satunya adalah dengan
Didik Baru (PPDB). Penataan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) baik
pada jenjang SD, SMP, dan SMA telah diberlakukan sistem zonasi. Sistem zonasi
merupakan sistem penerimaan peserta didik baru dalam suatu lembaga pendidikan
masing sesuai dengan wilayah tempat tinggal. Sistem zonasi PPDB mengatur
sekolah negeri wajib menerima minimal 90% calon peserta didik yang berdomisili
dalam radius wilayah terdekat dengan sekolah. Radius zona terdekat ditentukan
Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada
Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan atau bentuk lain yang sederajat.
Sesuai dengan prinsipnya, sistem zonasi ini menjamin penerimaan peserta didik
bentuk nyata dari pemerataan pendidikan yang berkualitas agar tidak ada lagi
minimal 90% kuota sekolah negeri untuk menerima calon siswa berdasarkan jarak
rumah ke sekolah dan 10% sisanya untuk kuota jalur prestasi dan perpindahan.
ajaran yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
51 Tahun 2018 tentang penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2019/2020.
80% untuk jalur zonasi, 15% jalur prestasi, dan 5% jalur perpindahan.
menerima paling sedikit 50% peserta didik yang berdomisili di zona lingkungan
sekolah. Artinya sekolah menerima siswa yang tinggal di sekitar sekolah. Dengan
kata lain, skema zonasi memungkinkan calon peserta didik untuk memilih sekolah
5
yang lebih dekat dengan rumah. Hal ini membuat siswa dapat menerima pendidikan
tanpa harus berjalan jauh dari lingkungan tempat tinggalnya. (Mandic, et.al., 2017)
menghilangkan label “sekolah favorit” yang kerap melekat pada sekolah dengan
unggulan umumnya terletak di pusat kota. Menurut Pratama (2017) dari kebijakan
yang dikeluarkan, Mendikbud ingin agar semua sekolah menjadi sekolah favorit
Tentang Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang Taman Kanak-
Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Kota Jambi Tahun Ajaran
2021/2022.
6
Didik Baru (PPDB) untuk tingkat SMP di Kota Jambi akan dilakukan secara online
penambahan jumlah kuota pada jalur zonasi akan ditambah dimana pada tahun
sebelumnya jumlah kuota jalur zonasi sebanyak 50% kini ditambah menjadi 75%.
Diberitakan bahwa saat ini tidak ada lagi sekolah favorit, sehingga pemerintah
menyarankan agar orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah yang dekat dengan
rumah. Karena dinilai akan lebih efisien dan mengurangi resiko anak di jalan.
dalam pelaksanaannya sistem zonasi ini menemukan kendala apabila dalam satu
berdekatan. Seperti dalam lingkup kecamatan Telanaipura Kota Jambi terdapat tiga
sekolah menengah pertama negeri yang berada dalam satu kawasan zona, yakni
SMP Negeri 7 Kota Jambi, SMP Negeri 17 Kota Jambi, dan SMP Negeri 19 Kota
Jambi.
Banyak orang tua calon peserta didik yang memilih SMP Negeri 7 Kota
Jambi yang dianggap lebih unggul dibandingkan sekolah lain meskipun jarak
sekolah yang baik dan terakreditasi A membuat SMP Negeri 7 Kota Jambi disebut
sebagai “sekolah favorit” oleh sebagian masyarakat Kota Jambi. Selain itu, sekolah
ini memiliki tenaga pengajar yang profesional serta berada di pusat kota dengan
7
yang baik menjadikan sekolah ini dibanjiri oleh pendaftar setiap tahunnya dan
Hal ini menimbulkan permasalahan bahwa orang tua ataupun siswa masih
beranggapan adanya keunggulan dari sekolah satu dengan yang lain. Di sisi lain,
penerimaan siswa baru yang mengacu pada sistem zonasi saat ini banyak menuai
pro dan kontra karena dinilai membatasi siswa untuk memilih sekolah yang
yang tinggi untuk mendapatkan sekolah favorit. Beberapa hal tersebut diyakini
sebagai dampak yang timbul penerapan kebijakan sistem zonasi dalam penerimaan
Oleh karena itu, menjadi suatu hal yang menarik untuk dikaji oleh peneliti
perihal pelaksanaan serta dampak positif dan negatif yang timbul dari penerapan
kebijakan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru pada jenjang
didik baru pada tingkat SMP Negeri di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi?
peserta didik baru pada tingkat SMP Negeri di Kecamatan Telanaipura Kota
Jambi?
sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru pada tingkat SMP
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan studi dan menjadi salah satu
2. Manfaat Akademis
3. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan studi dan sebagai masukan yang
Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan pasti, maka diperlukan
maka batasan masalah dititikberatkan pada analisis dampak positif dan dampak
negatif yang timbul dari penerapan kebijakan sistem zonasi pada penerimaan
peserta didik baru jenjang sekolah menengan pertama negeri. Beberapa sekolah
yang diteliti adalah sekolah menengah pertama negeri (SMP) yang tercatat
Diantaranya adalah SMP Negeri 7 Kota Jambi, SMP Negeri 17 Kota Jambi, dan
SMP Negeri 19 Kota Jambi. Penelitian ini hanya dilakukan pada jenjang Sekolah