PENDAHULUAN
B. VISI SEKOLAH :
Terwujudnya generasi muda yang sehat, cerdas, terampil, berkarakter,
kompetitif dan peduli pada lingkungan berdasarkan iman dan taqwa.
C. MISI SEKOLAH
1. Melaksanakan budaya hidup sehat dengan selalu menjaga kebersihan baik
kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan bagi semua warga sekolah.
2. Menyelenggaran pembelajaran yang inovatif dan bermakna bagi
berkembangnya peserta didik secara utuh, yang meliputi kecerdasan spiritual,
emosional, dan intelektual.
3. Mengoptimalkan pembinaan potensi peserta didik yang memadai untuk bekal
pendidikan lebih lanjut.
4. Membekali siswa dengan ketrampilan olah raga seni dan budaya lokal
5. Menciptakan budaya sekolah yang kondusif bagi implementasi karaktr bangsa
oleh warga sekolah, termasuk kegiatan pembiasaan dan kegiatan
ekstrakurikuler.
6. Mengoptimalkan pembinaan bagi peserta didik untuk meraih prestasi terbaik
dalam bidang akademik maupun non akademik
7. Melaksanakan program 7 K yaitu Keamanan, Kebersihan, Ketertiban,
Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan dan Kesehatan bagi seluruh warga
sekolah.
8. Melaksanakan setiap aktifitas / kegiatan didasarkan pada ajaran agama yang
diyakini.
9. Melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol
kesehatan
10. Menerapkan perilaku disiplin untuk menjaga kesehatan serta
menerapkan 5M (Memakai Masker, Menjaga jarak, Mencuci Tangan di air
D. TUJUAN SEKOLAH
1. Tujuan Umum
Mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional
Mewujudkan Visi dan Misi Sekolah
Mewujudkan SMPN SATU ATAP KESONGO menjadi Sekolah potensial
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus SMPN SATU ATAP KESONGO merupakan penjabaran dari
visi dan misi sekolah agar komunikatif dan dapat diukur dengan tujuan sebagai
berikut:
Terwujudnya sekolah yang peduli dan berbudaya hidup sehat dengan
selalu menjaga kebersihan diri maupun lingkungan.
Meningkatkan mutu akademik dan nonkademik di atas kriteria ketuntasan
minimal berdasarkan Standar Nasional Pendidikan
Menigkatkan pembinaan potensi setiap peserta didik yang memadai untuk
bekal pendidikan lebih lanjut
Meningkatkan kemampuan siswa di bidang ketrampilan, olah raga, dan
seni budaya khususnya seni budaya lokal
Terwujudnya kondisi sekolah yang kondusif bagi implementasi karakter
bangsa oleh seluruh warga sekolah, termasuk kegiatan pembiasaan dan
kegiatan ekstrakurikuler
Terwujudnya hubungan harmonis dan dinamis baik dalam sekolah maupun
dengan masyarakat
Meningkatkan prestasi peserta didik untuk meraih prestasi terbaik dalam
bidang akademik maupun nonakademik
Terlaksananya pelaksanaan program 7-K yaitu keamanan, kebersihan,
ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan dan kesehatan
Terlaksananya pengamalan ajaran agama yang merupakan perwujudan
dari keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
VII VIII IX
Kelompok A
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Bahasa Inggris 4 4 4
5 Matematika 5 5 5
Kelompok B
1 Seni Budaya 3 3 3
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2 3 3 3
Kesehatan
4 Prakarya 2 2 2
Kelompok C
KELAS VIII
orang lain.
3. Memahami 3.1 Memahami teks untuk meminta perhatian,
pengetahuan (faktual, mengecek pemahaman, memuji, dan
konseptual, dan meminta izin atau permisi dengan unsur
prosedural) kebahasaan yang benar dan sesuai
berdasarkan rasa ingin konteks, serta sesuai dengan unggah-
tahunya tentang ilmu ungguh Jawa.
pengetahuan, 3.2 Memahami tujuan, struktur teks, dan unsur
teknologi, seni, budaya kebahasaan dari teks lisan dan tulis untuk
terkait fenomena dan menceritakan siaran berita berbahasa Jawa.
kejadian tampak mata. 3.3 Memahami tujuan, struktur teks, dan unsur
kebahasaan dari teks lisan dan tulis untuk
menanggapi siaran berita berbahasa Jawa
3.4 Memahami tujuan, struktur teks, unsur
kebahasaan, dan pesan moral dari teks
lisan dan tulis yang berupa cerita pendek
berbahasa Jawa (cerkak).
3.5 Memahami tujuan, struktur teks, dan unsur
kebahasaan dari teks lisan dan tulis untuk
menanggapi cerita pendek berbahasa Jawa
(cerkak).
3.6 Memahami tujuan, struktur teks, unsur
kebahasaan, dan pesan moral dari teks
lisan dan tulis yang berupa puisi Jawa
(geguritan).
3.7 Memahami tujuan, struktur teks, unsur
kebahasaan, dan pesan moral dari teks
lisan dan tulis yang berupa tembang
Macapat
3.8 Memahami teks khusus yang berupa
kalimat sederhana beraksara Jawa.
4. Mencoba, mengolah, 4.1 Menyusun teks lisan untuk mengucapkan
KELAS IX
2. Prakarya
Memasak merupakan hal biasa, tetapi memasak dengan menggunakan
bahan dasar yang ada di sekeliling kita, tidak lazim, biaya murah yang ada di
masyarakat khususnya masyarakat Indonesia merupakan suatu keunggulan
yang tidak dimiliki oleh orang lain atau lembaga lain. Potensi ini akan lebih
bermanfaat apabila diarahkan pada kegiatan masak memasak yang lebih
moderen dengan bahan dasar yang unik, tehnik pematangan yang unik serta
penataan yang unik dan menarik. Dan tidak kalah penting makanan tersebut
sehat, higienis dan bermutu tinggi. Adapun bahan dasar tersebut antara lain
berasal dari buah jambu monyet, daun sembokan, Bonggol / hati pisang,
Daun Chincau atau bahan dasar lain non beras. Kemampuan peserta didik
membuat produk-produk, teknologi, dan seni, seperti: makanan (contoh: telur
Tujuan:
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan
mengekpresikan minat dan bakat yang dimiliki siswa melalui kegiatan
ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh Madrasah.
Strategi Pelaksanaan :
Pengembangan Diri dilaksanakan di luar jam pelajaran dalam bentuk
daring maupun luring. Dengan ketentuan waktu 2 jam pelajaran (2 x 40
menit).
Bimbingan Konseling
Jenis dan strategi pelaksanaan program konseling dan atau layanan
akademik/belajar, sosial dan pengembangan karier peserta didik di SMPN SATU
ATAP KESONGO :
Komponen Layanan Bimbingan dan Konseling
Pedoman bimbingan dan konseling mencakup komponen-komponen berikut ini :
1) Jenis Layanan meliputi :
a) Layanan Orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan satuan
pendidikan bagi siswa baru, dan obyek-obyek yang perlu dipelajari, untuk
menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran di
lingkungan baru yang efektif dan berkarakter.
b) Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar,
karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.
c) Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang
tepat di dalam kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman
minat, program latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah,
objektif dan bijak.
Kepanduan Pramuka
Kegiatan kepanduan ini sebagai kegiatan ekstrakurikuler terprogram melalui
kegiatan Gugus Depan dan/atau kegiatan akhir pekan
1) Gerakan pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh Kepanduan pramuka
untuk menyelenggarakan pendidikan kepanduan;
2) Gerakan pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam
pendidikan kepanduan serta mengamalkan Satya pramukadan Darma
pramuka;
3) Kepanduan pramuka adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka;
4) Pendidikan pramuka dilaksanakan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler wajib
pada pendidikan dasar dan menengah.
Beban belajar menggunakan sistem paket dengan belajar 40 jam pelajaran per
minggu, maksimal 40 jam pelajaran untuk Kelas VII, VIII, dan IX dengan durasi
setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit. Sementara jam istirahat pertama
diberikan sebanyak 20 menit dan istirahat kedua bersamaan dengan shalat
zhuhur dan setelah sholat kembali ke kelas dan berdo’a bersama untuk
persiapan pulang. Beban belajar setiap hari Senin sampai Sabtu sama yakni
sebanyak 8 jam pelajaran, kecuali hari jumat hanya 6 jam pelajaran untuk Kelas
VII, VIII dan IX 4 jam seperti tabel dibawah ini :
Satu jam Jumlah jam Minggu Waktu
Minggu
pembelajara pembelajar efektif pembelajar Semes
Kelas efektif Per
n tatap an pertahun an/ jam per ter
semester
muka/menit perminggu ajaran tahun
40 40 23 920 Ganjil
VII 44
40 40 21 840 Genap
JUMLAH TOTAL 44 1760
Pembelajaran
Jumlah jam Minggu Minggu Waktu
Tiap Mata
Kela pembelajar efektif efektif pembelajar Semes
pelajaran
s an Persemest pertahun an/ JPL per ter
moda
perminggu er ajaran tahun
daring/JPL
40 24 23 920 Ganjil
IX 44
40 24 21 840 Genap
JUMLAH TOTAL 44 1760
VII VIII IX
Pendidikan Agama
1 2 1 2 1 2 1
Islam
Pendidikan Pancasila
2 dan 2 1 2 1 2 1
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 2 4 2 4 2
5 Matematika 3 2 3 2 3 2
Ilmu Pengetahuan
6 3 2 3 2 3 2
Alam
Ilmu Pengetahuan
7 2 2 2 2 2 2
Sosial
Kelompok B
1 Seni Budaya 2 1 2 1 2 1
Pendidikan Jasmani,
2 Olahraga dan 1 2 1 2 1 2
Kesehatan
3 Bahasa Jawa 2 1 2 1 2 1
4 Prakarya 2 0 2 0 2 0
JUMLAH ALOKASI 24 16 24 16 24 16
WAKTU PER MINGGU 40 40 40
VII VIII IX
Kelompok A
4 Bahasa Inggris 71 71 72
5 Matematika 71 72 73
8 Seni Budaya 72 73 74
Pendidikan Jasmani, kesehatan dan
9 73 73 74
Olahraga
Kelompok B
1 Bahasa jawa 72 73 72
2 Prakarya 72 72 73
KKM Sekolah 71 72 73
Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat
Baik (B).
1. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
a. mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;
b. mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan;
c. menindaklanjuti hasil pengamatan; dan
d. mendeskripsikan perilaku peserta didik.
2. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian;
3) Program Pengayaan
Pengayaan adalah pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui
persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta
didik dapat melakukannya.
Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan berlebih
peserta didik dapat dilakukan antara lain melalui: tes IQ, tes inventori,
wawancara, pengamatan, dsb.
B. KRITERIA KELULUSAN
KRITERIA KELULUSAN DARI SATUAN PENDIDIKAN
1. Memiliki nilai raport semester 1 (satu) sampai 5 (lima) dan nilai semester 6 kelas
IX dapat digunakan sebagai tambahan nilai Kelulusan
2. Memperoleh nilai sikap / perilaku minimal baik
3. LULUS Ujian Sekolah dan memberikan AKM (Assesment Kompetensi Minimum)
4. Memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan
rapat dewan guru dan Komite Sekolah
5. Kelulusan ditetapkan berdasarkan rapat dewan guru secara daring
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran, apabila telah menyelesaikan
pembelajaran dari kelas VII sampai dengan kelas IX;
2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran;
NR Pengetahuan + NR Keterampilan
NRn = 2
NRR = 2
Perhitungan Nilai Ujian Sekolah (NUS) diperoleh dari hasil Portofolio Nilai Raport
Semester I, II, III, IV, V dan VI untuk mata pelajaran Pendidikan Agam Islam, Bahasa
Indonesia, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Sosial, bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Jasmani
Olah raga Kesehatan, Seni Budaya, Prakarya dan Bahasa Jawa.
NUS menggunakan perhitungan sebagai berikut:
NUS = 6
Keterangan :
NRn : Nilai Raport Semester ke-n
NRR : Nilai Rata-rata Raport
NUS : Nilai Ujian Sekolah
NR1 : Nilai Raport Semester 1
NR2 : Nilai Raport Semester 2
Penilaian Sikap
1. Peserta didik dinyatakan Lulus dari SMPN Satu Atap Kesongo apabila
memperoleh nilai Sikap/Perilaku Minimal Baik (B)
2. Penilaian akhir kompetensi Sikap/Perilaku mengacu pada Kriteria Sangat Baik
(A), Baik (B), dan Kurang (K)
3. Penentuan Kriteria Sangat Baik (A), Baik (B), Cukup (C) dan Kurang (K) adalah
meliputi indikator sikap yaitu : Kedisiplinan, Kebersihan, tanggung jawab, Sopan
santun, Percaya diri, Hubungan sosial, Kejujuran, Spiritual.
4. Penentuan Kriteria Sangat Baik (A), baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K)
sebagaimana dimaksud pada poin 2 menggunakan acuan penilaian sebagai
berikut :
N SKOR SKOR
ASPEK DAN INDIKATOR PENILAIAN
O 4 3 2 1 MAKS
A. SIKAP SPIRITUAL
1. Membiasakan Berdo'a 4
2. Membiasakan memberi salam 4
3. Menjalankan Ibadah sesuai dengan agamanya 4
4. Bersyukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa 4
5. Mensyukuri kemampuan dalam mengendalikan diri 4
6. Bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu 4
7. Berserah diri ( Tawakal ) 4
8. Menghormati orang lain yang menjalankan badah 4
9. Memelihara hubungan baik sesama umat 4
10
. Bersyukur sebagai bangsa indonesi 4
B. SIKAP SOSIAL
1. Jujur 4
2. Tanggung Jawab 4
JUMLAH 80
Keterangan Skor
Nilai = Skor Yang diperoleh x 100
4 : Selalu
80
3 : Sering
2 : Kadang Kadang
1 : Jarang
Rentang Penilaian
A : 76 - 100 : Sangat Baik
B : 56 - 75 : Baik
C : 26 - 55 : Cukup
D : 0 - 25 : Kurang
Kalender Akademik
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera
pada tabel berikut :
Kurikulum Dua Ribu Tiga Belas merupakan kurikulum yang disusun oleh
satuan pendidikan / sekolah berdasarkan potensi dan kemampuan nyata yang ada di
sekolah. Kerangka dasar disusun dengan melibatkan seluruh komponen yang ada di
sekolah, baik kepala sekolah, komite, konselor dan guru mata pelajaran dengan
mengacu pada visi misi dan tujuan sekolah dengan mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 81 A
Tahun 2013 tentang Implementasi kurikulum 2013. Pelaksanaan Kurikulum 2013 di
jenjang pendidikan SMP dapat diterapkan sesuai dengan kemampuan lembaganya,
maka SMPN SATU ATAP KESONGO mulai menerapkan Kurikulum 2013 pada
tahun pelajaran 2021/2022 pada kelas 7, 8 dan 9 Kurikulum 2013.
Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di tingkat sekolah pada tahun pertama
program evaluasi dan refleksi dari penerapan Kurikulum 2013 tetap dilaksanakan
dengan harapan dapat melakukan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang
telah berjalan dan yang akan dilaksanakan, tak lupa masukan dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun tetap kami harapkan guna penyempurnaan
kurikulum ini. Mengingat pentingnya sebagai pedoman pelaksanaan program
pendidikan di sekolah bantuan dan dukungan dari semua pihak sangat kami
harapkan guna mencapai tujuan pendidikan dan mengantar peserta didik menjadi
generasi muda yang berkualitas.
Selama masa pandemi Covid-19 pelaksanaan kurikulum 2013 dilaksanakan
pembelajaran jarak jauh dalam bentuk daring maupun luring bukan tatap muka untuk
daerah zona kuning, orange dan merah. Sedangkan untuk daerah zona hijau
kegiatan belajar mengajar dilakukan secara bertahap. Dengan tujuan mencegah
penyebaran virus Covid-19 sesuai Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor
HK.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440.882/ Tahun 2020 Panduan
Penyelenggaraan pada Tahun Pelajaran 2021/2022 dan Tahun Akademik Tahun
2021/2022 dimasa Pandemi Covid-19