PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebijakan dan strategi Direktorat Jendral Pendidikan dasar dan Menengah, antara
lain, 1) pemerataan dan perluasan akses, 2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing.
Implikasinya satuan pendidikan mengupayakan dan melaksanakan penjaminan mutu
dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional. Peningkatan kualitas pendidikan sebagai
sistem mencakup konteks, input, output dan outcame. Sedangkan pemenuhan akan relevansi
pendidikan merujuk kepada kesesuaian hasil pendidikan dengan kebutuhan (needs), baik
kebutuhan peserta didik, keluarga, maupun terlaksanananya pembangunan nasional.
Implikasi dari kebijakan tersebut pada tingkat sekolah adalah pengembangan inovasi
pengelolaan sekolah dalam upaya mewujudkan insan cerdas, produktif, dan kompetitif.
SD Negeri Kempong yang terletak di pedesaan dan lereng bukit dengan penduduk
yang beragam sehingga mata pencahariannya pun beragam. Sebagian besar mata
pencaharian penduduk Kempong adalah petani durian, pengambil nira kelapa, pembuat gula
jawa, buruh dan karyawan swasta. Beberapa di antaranya adala PNS. Masyarakat di sekitar
sekolah relatif homogen dan kepedulian terhadap kemajuan pendidikan sangat kurang.
Keinginan kuat guru dan tenaga kependidikan untuk maju dan berkembang belum
sepenuhnya diimbangi kuatnya keinginan siswa dan orang tua. Hal ini karena siswa SD
Negeri Semaken sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu bahkan dari keluarga
miskin.
Ketersediaan sarana dan prasarana sekolah yang masih terbatas mengakibatkan daya
dukung terhadap peningkatan mutu juga rendah. Apalagi siswa tidak mampu menyediakan
sumber belajar lain yang umumnya dimiliki oleh siswa dari keluarga mampu, seperti buku
penunjang dan sarana pembelajaran berbasis teknologi modern lainnya.
Berbagai upaya peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan telah dilakukan
namun, kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dan peserta didik yang dihasilkan
oleh SD Negeri Semaken belum optimal. Pembelajaran lebih berorientasi pada tujuan
jangka pendek dengan indikator keberhasilan yaitu pencapaian nilai, khususnya ASPD,
sehingga dalam penyampaiannya guru lebih mementingkan cara-cara praktis serta drill soal-
soal ASPD, akibatnya potensi peserta didik belum dapat berkembang secara optimal.
Dengan melihat kondisi dari hasil analisis pendidikan sekolah saat ini sebagaimana
gambaran di atas, tampak kesenjangan antara kondisi yang diharapkan dengan keadaan
nyata, yaitu rendahnya input dan daya dukung masyarakat, terbatasnya sarana dan prasarana,
serta kualitas pendidik dan tenaga kependidikan yang belum optimal.
Dalam rangka mencapai visi dan misi SD Negeri Semaken , seluruh elemen yang
terkait baik dari dalam dan luar sekolah bersama-sama bekerja keras. Agar kegiatan dalam
pencapaian visi dan misi terarah, perlu disusun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM).
RKJM ini akan memberikan arah dan bimbingan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun ke
depan menuju kondisi ideal (peningkatan dan pengembangan) dengan resiko yang kecil dan
mengurangi ketidakpastian masa depan. RKJM dibagi dalam Rencana Kerja Tahunan (ada 4
RKT) yang masing-masing didukung dengan anggaran yang sesuai.
B. Landasan Hukum
C. Tujuan
Rencana Kerja Jangka Menengah ini dibuat dengan tujuan untuk:
1. Menjamin agar perubahan atau tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko kecil.
2. Tersedianya panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi baik subsidi dari
pemerintah maupun dari nonpemerintah.
3. Pedoman untuk terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku
sekolah, antar sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten dan antar waktu
4. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan
5. Dapat dijadikan tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program
peningkatan mutu pendidikan di sekolah
6. Membantu sekolah dalam menyusun anggaran secara bijaksana untuk meningkatkan
kualitas pendidikan
7. Membantu sekolah dalam merespon tuntutan partisipasi masyarakat
D. Manfaat
Rencana Kerja Jangka Menengah ini merupakan suatu hal yang sangat penting,
karena dapat dimanfaatkaan sebagai:
1. Acuan bagi sekolah untuk mencapai visi dan misi serta tujuan sekolah.
2. Panduan bagi sekolah dalam mendayagunakan dan mengembangkan seluruh potensi
sekolah menuju sekolah standar nasional
3. sumber inspirasi bagi seluruh warga sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas
diri dan sekolah sehingga terwujud kondisi ideal yang diharapkan.
4. Tolok ukur bagi keberhasilan perencanaan dan pencapai program kerja sekolah
selama kurun waktu 4 (empat) tahun.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Rencana Kerja Jangka Menengah ini meliputi 4 komponen Mutu
Pendidikan, yang terdiri standar: mutu lulusan, mutu Proses Pembelajaran, mutu Guru,
dan Mutu Menejerial. Empat komponen mutu Pendidikan tersebut merupakan acuan dan
kriteria dalam menetapkan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Di samping itu
Rencana Kerja Jangka Menengah ini juga memuat penguatan pendidikan karakter bagi
peserta didik.