Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan penyelenggaraan pendidikan menengah atas adalah mepersiapkan peserta didik
dalam menuju pendidikan tinggi, karena itu fungsinya lebih pada penyiapan siswa dalam kerangka
akademik serta dasar-dasar pengetahuan sebagai landasan kuat untuk tumbuhnya sikap dan moral
sebagai ilmuwan. Oleh karena itu salah satu komponen terpenting dalam peningkatan kualitas
pendidikan adalah sekolah sehingga tidak ada pilihan lain pada unit terkecil inilah tumpuan harapan
kemajuannya. Perbaikan tidak mungkin dijalankan secara reaktif, sambil lalu dan sekenanya
melainkan mesti dengan cara pro-aktif, intensif dan strategis.
Sekolah akan berfungsi dengan baik dan benar apabila setiap kegiatan direncanakan dengan
matang, dilaksanakan dan dikelola dengan baik, serta selalu dikontrol dan dilakukan evaluasi dan
supervisi yang berkesinambungan. Dengan demikian semua program dan rencana dapat
dilaksanakan dan diukur sampai dimana keberhasilan atau kendala apa yang dihadapi dalam
mencapai hasil yang diinginkan. Selain itu, fungsi sekolah sebagai unit pelayanan teknis harus dapat
melakukan pelayanan prima terhadap peserta didik dan orang tua, serta masyarakat, melalui
berbagai kegiatan sebagai proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik memerlukan
personel, sarana dan prasarana, pembiayaan, dan dukungan yang memadai, sehingga diharapkan
dapat memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan warga sekolah maupun masyarakat di luar
sekolah yang dilayaninya guna menghadapi persaingan global dan tantangan pendidikan di masa
depan.
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Lhokseumawe sebagai pengemban tujuan
penyelenggaraan pendidikan menengah atas (SMA) tentu saja harus menyelenggarakan fungsinya
secara tepat, terpadu dan profesional yang dilakukan oleh seluruh komponen sekolah. SMA Negeri 1
Lhokseumawe diharapkan mampu mengantisipasi berbagai tantangan kedepan meningkatkan
kualitas dari sisi akademik maupun non akademik. Beberapa tantangan yang akan dihadapi antara
lain; rendahnya perluasan dan pemerataan pendidikan, kualitas dan relevansi pendidikan, rendahnya
persentase lulusan yang memenuhi syarat masuk jenjang perguruan tinggi, manajemen dan
pengelolaan sekolah yang belum efektif dan efisien serta mandiri.
Oleh karena itu, dalam hal ini SMA Negeri 1 Lhokseumawe dalam tahun pelajaran

1
2021/2022 sampai dengan tahun pelajaran 2024/2025 mencoba mewujudkan idealisme tersebut
sesuai dengan tantangan, peluang sekaligus potensi dasar yang dimiliki, baik bersumber dari kondisi
lingkungan yang ada pada sekitar tempat tinggal peserta didik dan sekolah, maupun kondisi sumber
daya pada SMA Negeri 1 Lhokseumawe. Perwujudan idealisme tersebut berupa peningkatan mutu
pendidikan melalui berbagai program dan kegiatan serta pembiayaan yang dituangkan dalam
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) maupun Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah (RKAS).

B. Landasan
Berikut adalah landasan hukum yang dijadikan acuan dalam penyusunan RKJM SMA Negeri 1
Lhokseumawe:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 4 ayat 1 dan 6, pasal 35 ayat 1 dan 2, dan pasal 45 ayat 1.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Pasal 1 ayat 9, pasal 49 ayat 1, pasal 50 ayat 1 dan 3, pasal 51 ayat 1, 2 dan 3,
pasal 53 ayat 1, 2 dan 3, pasal 54 ayat 1, 2 dan 4, pasal 62 ayat 1,2,3 dan 4.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007
tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
10.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana.
11.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk
2
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
12.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor No. 39 tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban
Kerja Guru.
13.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan
Operasi Nonpersonalia untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB dan
SMALB.
14.Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
15.Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
16.Permendikbud No. 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 SMA/MA
17.Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
18.Permendikbud No. 64 Tahun 2014 Tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah
19.Permendikbud No. 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
20.Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan
Komite Sekolah;

C. Maksud dan Tujuan RKJM


1. Menjamin agar perubahan / tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan
tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil;
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah , antar
sekolah dan dinas pendidikan kota, dan antar waktu;
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat;
6. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.
7. Memberikan petunjuk pelaksanaan kegiatan sekolah dalam kurun waktu 4 tahun.
8. Merupakan penjabaran dari rencana Induk Sekolah sebagai usaha pelaksanaan perbaikan dan
pengembangan.
9. Untuk memudahkan pelaksanaan kontrol, evaluasi dan dapat mengadakan tindak lanjut perbaikan
/ pengembangan Tahun-tahun berikutnya.
10. Sebagai pedoman pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Lhokseumawe
3
dalam 4 tahun.
11. Agar semua kegiatan terarah dan dapat dilaksanakan seefisien dan seefektif mungkin.

D. Manfaat
Penyusunan RKJM merupakan suatu hal yang sangat penting , karena RKJM dapat
digunakan sebagai :
1. Pedoman kerja (kerangka acuan) dalam mengembangkan sekolah/madrasah;
2. Dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah/madrasah; serta
3. Bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan yang
diperlukan untuk pengembangan sekolah/madrasah.
4. Sebagai acuan bagi sekolah  untuk untuk mencapai target-target peningkatan kualitas
pendidikan dalam kurun waktu tertentu.
5. Dapat digunakan sebagai panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi pendidikan
baik yang berasal dari pemerintah maupun dari non pemerintah.
6. Sebagai sumber inspirasi bagi seluruh warga sekolah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan  dan pembelajaran,dan
7. Sebagai tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program peningkatan mutu
pendidikan disekolah.

E. Ruang Lingkup RKJM


Ruang Lingkup RKJM (RKJM) SMA Negeri 1 Lhokseumawe tahun 2020 – 2024 , adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada BabPendahuluan berisi tentang latar belakang, landasan hukum, tujuan, manfaat
dan ruang lingkup RencanaKerjaJangkaMenengah (RKJM) SMA Negeri 1
Lhokseumawe tahun 2021 – 2025

BAB II PROFIL SEKOLAH


Pada Bab ini memuat tentang gambaran umum pelayanan sekolah, yang meliputi
identitas sekolah, identitas kepala sekolah, visi sekolah, misi sekolah, tujuan sekolah ,
sasaran , Data GTK, Data peserta didik, dan data sarpras

4
BAB III PROSES PENYUSUNAN RKJM
Pada Bab ini memuat komponen yang meliputi rekomendasi hasil EDS serta proses
penetapan skala prioritas
BAB IV RENCANA KERJA 4 TAHUN
Dalam Bab ini menguraikan rencana kerja empat tahun secara komprehensif.
Biasanya dibuat dalam bentuk matriks, memuat program, kegiatan, indikator
keberhasilan atau hasil yang diharapkan, waktu pelaksanaan, kebutuhan pembiayaan,
penanggungjawab atau pelaksana.
BAB V PENUTUP
Bab penutup berisi penegasan terhadap komitmen untuk melaksanakan RKJM SMA
Negeri 1 Lhokseumawe tahun 2021 – 2025 secara konsisten yang implementasinya
dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan ( RKT ) terdiri dari tujuan, harapan,
kebermanfaatan RKJM, rencana pengembangan sekolah dan rekomendasi.

5
BAB II
PROFIL SEKOLAH

A. IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 LHOKSEUMAWE

NPSN : 10105619

NSS : 301 060 904 103

Tahun Berdiri : 1959

Kurikulum : 2013

Alamat Sekolah : Jl Darussalam Kp. Jawa Lama Kecamatan Banda Sakti Kota

Lhokseumawe

Akditasi : A (Unggul ) Nilai : 99

Kode Pos : 24351

Telp : (0645) 43024

Email : sman1lhokseumawe@gmail.com

sman1lsw@yahoo.co.id

Website Sekolah : www.sman1lhokseumawe.sch.id

Nama Kepala Sekolah : Nurasmah, S.Pd.,M.Pd

No. Hp : 085277326994

Jumlah Guru PNS : 74 Org, Non PNS : 2 Org

Jumlah Laboran PNS : 0 Org, Non PNS : 2 Org

Jumlah Tata Usaha PNS : 6 Org, Non PNS : 15 Org

Jumlah Penajaga Sekolah PNS : 0 Org, Non PNS : 1 Org

6
B. IDENTITAS KEPALA SEKOLAH

1. Nama Kepala Sekolah : Nurasmah, S.Pd.,M.Pd

2. Nip : 19700401 199501 2001

3. Pangkat / Golongan : Pembina Tk I / IV/B

4. Tempat/tanggal lahir : Kandang / 1 April 1970

5. Alamat Rumah : Jl. Medan- B. Aceh Kandang Lhokseumawe

6. HP : 085277326994

7. Tanggal penugasan kepala di sekolah ini : 29 Desember 2012

8. Pendidikan dua jenjang terakhir:

Jenjang Jurusan Tahun Institusi


Akta IV Akuntansi 1994 FKIP-UNSYIAH
S1 Akuntansi 1994 FKIP-UNSYIAH
S2 Administrasi 2015 MAP - UNSYIAH
Pendiidkan

C. VISI SEKOLAH
“Terwujudnya Generasi yang Berkualitas, Unggul, Berkarakter, dan Mampu Bersinergi dalam
Persaingan Abad 21 Berlandaskan Imtaq.
”.

D. MISI SEKOLAH
1. Meningkatkan kualitas lulusan sehingga mampu masuk Perguruan Tinggi Negeri ternama
2. Mengembangkan kecakapan pengetahuan dan keterampilan melalui penyelengaraan
pembelajaran Sistim Kredit Semester ( SKS ) secara efektif dan efisien.
3. Menumbuhkan budaya literasi dan menghasilkan karya cipta yang kreatif dan inovatif
melalui pengembangan kegiatan ekstrakurikuler.
4. Membangun karakter yang berwawasan Pancasila dalam menghadapi tantangan abad 21.
5. Mewujudkan sekolah yang bersih , Rapi, Estetika dan Hijau ( BEREH )

7
6. Memberikan layanan prima kepada warga sekolah khususnya dan masyarakat pada
umumnya
7. Menjalin hubungan yang baik antara Stakeholder dan masyarakat dengan semangat
kekeluargaan
8. Menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) dalam proses pembelajaran dan
pengelolaan sekolah.
9. Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan kepada Allah SWT melalui pembinaan
keagamaan.

E. TUJUAN SEKOLAH
1) Menciptakan dan menyelenggarakan proses pendidikan yang berorientasi pada target
pencapaian efektivitas proses pembelajaran berdasarkan konsep MPMBS.
2) Mewujudkan sistem kepemimpinan yang kuat dalam mengakomodasikan, menggerakkan
dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia.
3) Mengelola tenaga kependidikan secara efektif berdasarkan analisis kebutuhan, perencanaan,
pengembangan, evaluasi kerja, hubungan kerja, imbal jasa yang memadai.
4) Penanaman budaya mutu kepada seluruh warga sekolah berdasarkan pada keterampilan/skill
dan profesionalisme.
5) Menciptakan sistem kebersamaan melalui teamwork yang kompak, cerdas dan dinamis
dalam rangka menghasilkan output pendidikan yang tinggi.
6) Menciptakan sikap kemandirian secara kelembagaan melalui peningkatan sumber daya yang
memadai.
7) Mengembangkan dan meningkatkan adanya partisipasi seluruh warga sekolah dan
masyarakat dengan dilandasi sikap tanggung jawab, dan dedikasi
8) Menciptakan dan mengembangkan sistem pengelolaan yang transparan (terbuka) dalam
pengambilan keputusan, pengelolaan annggran dan sebaginya.
9) Program peningkatan mutu, kualitas prestasi output siswa dalam bidang akademik maupun
non akademik secara berkelanjutan (sustainabilitas).
10) Memprioritaskan pelayanan pendidikan kepada siswa dalam rangka meminimalisir bahkan
menghasilkan angka droup out.

8
11) Memberikan rasa kepuasan bagi seluruh warga sekolah (staf) sesuai dengan tugas dan
kewenangannya.
12) Mengembangkan sistem seleksi penerimaan siswa baru dan melakukan pembinaan pada
calon siswa

F. SASARAN

Sasaran adalah tantangan utama yang akan dicapai sekolah/madrasah dalam waktu 4 tahun

ke depan dan telah disesuaikan dengan faktor kesiapan sekolah/madrasah. Penetapan sasaran

sekolah ini bertujuan untuk dijadikan panduan dalam menyusun program dan kegiatan yang akan

dilakukan dalam waktu tertentu guna merealisasikan alternatif pemecahan tantangan yang telah

dirumuskan.

G. DATA GTK

Keterangan personil Lk Pr Jlh


1. Guru Tetap *)   18 56 74
2 Guru Honor Sekolah   1 1 2
3. Guru Titipan   - - 0
4. Guru Sertifikasi   16 44 60
5. Peg.TU.Tetap   2 4 6
6. Peg. TU.Tdk Tetap   5 10 15
7. Pesuruh Tetap   0 - 0
8. Pesuruh Tdk Tetap    -  1  1

H. DATA PESERTA DIDIK

KEADAAN SISWA
KELAS X KELAS XI KELAS XII
JML
SISWA
Rombel

Rombel

Rombel

JML
Jumlah

Jumlah

Jumlah

Rombel
Total

Total

Total

L P L P L P

9
136 173 309 10 129 169 298 9 155 187 342 11 949 30

I. DATA SARPRAS

Ruang/Laboraturium Ruang/Lab Khusus


JUMLAH,

Peternakan

Pemasaran
Komputer

R.Prsktek
KELENGKAPAN DAN

R.Prktek
Gambar
Pustaka

Biologi

Bahasa
KEADAAN RUANG/LAB

Kimia
Kelas

IPA
Jumlah 34 1 1 1 1 5              
Kelengkapan Alat L L L L L L              
Keadaan B B B B B B              

Ruan/Tempat/Sekretariat
Tata Usaha

Serbaguna
Kesiswaan
Konselling

Olah raga
Pimpinan

Pramuka

Sirkulasi
Jamban

Jumlah dan Keadaan Gudang


Ibdah
Guru

UKS

Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 27  - -  1 1    
Kelengkapan Alat L L L L L L L         KL KL    
Luas (M2) 60 144 120 56 96 72 72   2     374 270    
Keadaan B B B B B B B         B RB    

Keadaan Total Alat Tahun


No Sarana Prasarana IT Kapasitas
Baik Rusak Tersedia Pengadaan
1 Laboraturium Komputer/Bahasa Multifungsi √   5    
2 Lokal Area Network √       2020
3 Komputer √   85   2020/2021
4 Laptop/netbook √   6   2020/2021
5 Server √   9   2020
6 UPS √   30   2020
7 Proyektor √   3   2020/2021
8 Jaringan internet/bandwith 10 Mbps

10
BAB III
PROSES PENYUSUNAN RKJM

A. Rekomendasi Hasil EDS


Berdasar kanhasil evaluasi diri sekolah (EDS) di SMAN 1 Lhokseumawe Jika dibandingkan dengan
SNP maka kondisi saat ini dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. Evaluasi Standar Kompetensi Lulusan
Berdasarkan Raport Mutu tahun 2019 untuk Standar Kompetensi Lulusan seluruh sub indicator
sudah memenuhi SNP namun perlu peningkatan pada sub indicator Memiliki pengetahuan factual,
procedural, konseptual dan metakognitif .

2. Evaluasi Standar Isi


Berdasarkan raport mutu pemenuhan belum meliputi seluruh komponen standar isi masih ada yang
belum memenuhi SNP masih menuju SNP 4 dengan nilai capaian 6,32 yaitu pada sub indicator
menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku.

3. Evaluasi Standar Proses


Untuk Standar Proses seluruh Indikator dan sub indikator sudah memenuhi SNP dengan
nilai capaian 6,99 dengan kategori bintang 5 namun perlu peningkatan pasa sub indicator
melaksankan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif.

4. Standar Penilaian Pendidikan


Untuk Standar penilaian Pendidikan seluruh indicator dan sub indicator sudah
memenuhi SNP namun perlu peningkatan pada sub indicator melalukan penilaian
berdasarkan ranah sesuai prosedur.

5. Evaluasi Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Berdasarkan Raport Mutu pemenuhan belum meliputi seluruh komponen standar
PTK masih ada yang belum memenuhi SNP yaitu pada Sub indicator 5.1.4 yaitu
Bersertifikat Pendidki; 5.4.5 Tersedia Tenaga Teknisis Laboran; 5.5.6 Memiliki
Tenaga Pustakawan berpendidikan sesuai ketentuan.
6. Evaluasi Standar Sarana Prasarana
Untuk standar Sarana Prasarana Pemenuhan belum meliputi seluruhkomponen. Sub Indikator yang
11
perlu peningkatan agar memenuhi SNP yaitu memiliki jamban sesuai standar, memiliki gudang
sesuai standar dan memiliki ruang sirkulasi sesuai standar .
7. Evaluasi Standar Pengelolaan
Untuk Standar Pengelolaan seluruh Indikator dan sub indicator sudah
memenuhi SNP namun perlu peningkatan pada sub indicator 7.2.5
membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat serta lembaga
lain yang relevan .

8.Evaluasi Standar Pembiayaan


Berdasarkan raport mutu seluruh indicator dan sub indicator standar Pembiayaan sudah
memenuhi SNP namun perlu peningkatan pada sub indicator Memiliki daftar siswa dengan latar
belakang ekonomi yang jelas

Identifikasi Tantangan Nyata (KesenjanganKondisi) Antara Kondisi Pendidikan SaatIni Terhadap


Kondisi Pendidikan 4 Tahun Mendatang
1. IdentifikasiPermasalahanBerdasarkanStandar Nasional Pendidikan
a. Evaluasi Standar Isi
1) Sekolah harus membentuk Tim pengembangan kurikulum yang melibatkan stake
holder yaitu Pengawas pembina, komite dan dipilih guru-guru yang potensial dengan
tugasnya
2) Pengembangan Kurikulum perlu menjelaskan landasan teori yang digunakan dalam
setiap Bab
3) Kurikulum harus jelas dan terarah sehingga dapat digunakan oleh sekolah sebagai
pedoman pengembangan sekolah.
4) Menyediakan alokasi waktu sesuai kurikulum yang berlaku

b. Evaluasi Standar Proses.


Sebagaian guru sudah menggunakan TIK dalam Proses pembelajaran

c. Evaluasi Standar Kelulusan.


12
1) Perlubimbingankhususuntukanak –anak yang kemampuan di bawah rata-rata kelas
2) Perluadanya jam tambahandiluar jam pelajarankelas / kokurikuler
3) Bagi anak-anak yang kemampuannya di atas rata-rata temannya diupayakan untuk
dikembangkan dengan memberikan buku pengayaan

d. Evaluasi Standar Pendidik dan Kependidikan.


1) Guru – guru yang belummemenuhistandarkualifikasidiwajibkankuliah S1,sesuai
biadang tugas masing-masing
2) Guru-guru yang sudah S1 agar memaksimalkan kinerjanya
3) Pelaksanaan supervisi harus berkelanjutan
4) Penilaian Kinerja Guru harus dilaksanakan secara optimal.
e. Evaluasi Standar Sarana dan Prasarana
1) Pembinaan dan pengarahan agar guru-guru dalammengajarmenggunakanalat peraga
yang ada
2) Membina agar guru-guru menggunakan buku sumber dalam mengajar
3) Mewajibkan agar setiap ulangan mit/semester ada kegiatan praktik yang
menggunakan alat peraga

f. Evaluasi Standar Pengelolaan


1) Perlupemahaman tentang Visi dan misi oleh siswa,guru,orang tua siswa dan
pemangku kepentingan sehingga mereka berusaka secara sinergik untuk
mengoptimalkan visi/misi sekolah itu.
2) Visi dan misi perlu direvisi setiap tahun,agar mudah diimplementasikan oleh warga
sekolah

g. Evaluasi Standar Pembiayaan


1) Kepala sekolah sangat memerlukan bimbingan khusus dalam menyusun RKAS
2) Agar ada bimbingan bagi Kepala SMA untuk menyususn RKASyang baik dan benar
3) Komitesekolahdan pembina tehnik (pengawas SMA) hendaknya seorang patner yang
sinergi bagi sekolah

13
h. Evaluasi Standar Penilaian Pendidikan
1) Sekolah harus memiliki program penilaian yang tersusun rapi dan terinci
pelaksanaannya
2) Program penilaian yang sudah jadi harap selalu dikaji ulang disesuaikan SK/KD
3) Jenis penilaian yang disusun oleh guru sebaiknya bervariasi sesuai dengan
kompetensi ketercapaian yang harus ditempuh siswa
4) Kepala Sekolah harus memantau penyusunan soal-soal ulangan agar ssuai SK/KD

A. IdentifikasiPermasalahanBerdasarkanStandarPelayanan Minimal
SesuaidenganketentuandalamPeraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 23
Tahun 2013 tenganPerubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
DalamPermendiknasNomor 15 Tahun 2010 TentangStandarPelayanan Minimal Pendidikan
Dasar di Kabupaten/Kota, terdapat 13 indikatorpemenuhan SPM yang
merupakantanggungjawabsekolah/madrasahtentangStandarPelayanan Minimal Pendidikan
Dasar, identifikasipermasalahan yang ada pada Sekolah Dasar Negeri Kalimulya 1 Kecamatan
Cilodong Kota Depok dalampemenuhanStandarPelayanan Minimal Pendidikan Dasar adalah
Evaluasi pemenuhan standar nasional pendidikan oleh satuan pendidikan dalam hal ini SMAN 1
Lhokseumawe. Instrumen yang digunakan dikembangkan dengan mengacu pada 8 standar
nasional pendidikan. Satuan pendidikan dapat menggunakan instrumen yang dikembangkan
sendiri atau instrumen yang dikembangkan pihak lain seperti pemerintah maupun badan
akreditasi. Pelaksanaan pemetaan mutu ini dilakukan di bawah supervisi kepala sekolah dan
pengawas sekolah. Setelah diverifikasi oleh kepala sekolah, data ini kemudian disimpan pada
database sekolah.
Adapun IndikatorPencapaianStandarPelayanan Minimal Pendidikan Dasar oleh
Sekolah/Madrasah terdiridari yang dipaparkanberikut :
1. SetiapSMA/MI menyediakanbukuteks yang sudahditetapkankelayakannya oleh
Pemerintahmencakupmatapelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS
denganperbandingansatu set untuksetiappesertadidik;
2. SetiapSMA/MI menyediakansatu set peraga IPA dan bahan yang terdiridari model
kerangkamanusia, model tubuhmanusia, bola dunia (globe), contohperalatanoptik, kit IPA
untukeksperimendasar, dan poster/carta IPA; 4) SetiapSMA/MI memiliki 100

14
judulbukupengayaan dan 10 bukureferensi, dan setiap SMP/MTs memiliki 200
judulbukupengayaan dan 20 bukureferensi;
3. Setiap guru tetapbekerja 37,5 jam per minggu di satuanpendidikan,
termasukmerencanakanpembelajaran, melaksanakanpembelajaran,
menilaihasilpembelajaran, membimbingataumelatihpesertadidik, dan
melaksanakantugastambahan;
4. Satuanpendidikanmenyelenggarakan proses pembelajaranselama 34 minggu per
tahundengankegiatantatapmukasebagaiberikut :
a) Kelas I – II : 18 jam per minggu;
b) Kelas III : 24 jam per minggu;
c) Kelas IV - VI : 27 jam per minggu; atau
d) Kelas VII - IX : 27 jam per minggu;
5. Satuanpendidikanmenerapkankurikulumtingkatsatuanpendidikan (KTSP) sesuaiketentuan
yang berlaku;
6. Setiap guru menerapkanrencanapelaksanaanpembelajaran (RPP) yang
disusunberdasarkansilabusuntuksetiapmatapelajaran yang diampunya;
7. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program
penilaianuntukmembantumeningkatkankemampuanbelajarpesertadidik;
8. Kepalasekolah/madrasah melakukansupervisikelas dan memberikanumpanbalikkepada guru
dua kali dalamsetiap semester;
9. Setiap guru
menyampaikanlaporanhasilevaluasimatapelajaransertahasilpenilaiansetiappesertadidikkepad
akepalasekolah/madrasah pada akhir semester
dalambentuklaporanhasilprestasibelajarpesertadidik;
10. Kepalasekolah/madrasah menyampaikanlaporanhasilulanganakhir semester (UAS) dan
ulangankenaikankelas (UKK) sertaujianakhir (US/UN) kepada orang tuapesertadidik dan
menyampaikanrekapitulasinyakepadaDinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor
Kementerian Agama di kabupaten/kota pada setiapakhir semester; dan 
11. Setiapsatuanpendidikanmenerapkanprinsip-prinsipmanajemenberbasissekolah/ madrasah
(MBS/M). IndikatorPencapaianStandarPelayanan Minimal Pendidikan Dasar oleh
Pemerintah.

15
Adapun identifikasi permasalah pemenuhanStandarPelayanan Minimal Pendidikan di
SMAN 1 Lhokseumawe, meliputi :
1. Standar Kompetensi Kelulusan
a. Pemenuhan kompetensi lulusan pada peserta didik terutama dalam kompetensi
sikap/karakter dan keterampilan memerlukan inovasi dan kreativitas guru dalam
menerapkan pembelajaran.
b. Pengembangan Sikap dan Karakter Peduli Lingkungan masih rendah
c. Beberapa inovasi kegiatan kepedulian lingkungan yang dapat diterapkan di satuan
pendidikan misalnya, kerja bakti, penanaman pohon, dan pemilahan sampah. Kepala
satuan pendidikan dan pendidik harus terlibat dalam kegiatan peduli lingkungan, agar
menjadi teladan pada peserta didik.
d. Pengembangan Sikap dan Karakter Kepemimpinan belum dilaksanakan secara optimal.
e. Meningkatkanpenggunaanberbagaireferensibelajar oleh
siswadalammemahamikompetensidasarsuatumateriuntukpelajaran IPA, IPS, PKn dan
PAI bagisiswakelas X, XI dan XII
f. Peningkatankebiasaanberperilakusantun oleh siswakelas X, XI dan XII terhadap Guru
g. Pembiasaanmerealisasikankaryaseni dan budaya, kebugaranjasmani,
sertapenggunaanteknologi yang sehatdalampendidikan di sekolahbagiseluruhsiswa

2. Standar Isi
a. Belum efektifnya tugas pokok bidang pengembangan kurikulum dalam hal ini Tim
Pengembang Kurikulum Sekolah dalam mengembangkan Kurikulum Satuan Pendidikan.
Kualitas KTSP
b. Proses pembelajaran kurang efektif
c. Keterbatasan kapasitas guru dalam menjalankan pembelajaran
d. Keterbatasan kapasitas guru dalam memberikan keteladanan dalam berkomunikasi

3. Standar Proses
a. Penyusunan RPP oleh guru dikembangkandengantidakhanyamengacu pada
silabussajaakantetapi jugaberorientasi pada kondisisekolah dan pesertadidik.

16
b. Proses pembelajaran berjalan berjalan sesuai standar
c. Optimalisasipemanfaatanlingkungansekolah dan perpustakaansebagaisumberbelajar oleh
segenapwargasekolah
d. Peningkatanpengelolaankelasdenganbaik, berkualitas dan
menyenangkansehinggaanakdidiklebihbahagiadalambelajar dan mencapaiketuntasan
minimal mulaidarikelas 1 sampaidengankelas 6.
e. Sasaranpembelajaranmencakuppengembanganranahsikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Kurikulumnasionalmenerapkanpembelajaranberbasispenyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning) untukmemperkuatpendekatanilmiah dan tematikterpadu
(tematikantarmatapelajaran) belum dikembangkan secara optimal.
f. Pembelajarandenganpendekatanilmiahmerupakanpembelajaran yang
memadukanantarakomponenpengetahuan, keterampilan dan sikappesertadidik. Belum
diterpkan secara menyeluruh.
g. Semuakegiatanpembelajaranbelum
melibatkanpesertadidiksecaraaktifsehinggapembelajaran yang membosankan yang
hanyaterfokus pada pendidik.
Pesertadidikbelumdiberikebebasandalammengkonstruksikanpemikiran,
pengembangankonsep dan temuan.
h. Pesertadidikbelum dibiasakanmengaturdirinyauntukmendapatkanfakta-fakta yang
terjadi. Pendidikhanyasebagaifasilitator, waktubelajardidominasi oleh pesertadidik,
pendidikmendorongpesertadidikuntukaktif, bertanggungjawabdalam proses-proses
penemuanpembelajaranmerekasendiri.

4. Standar tenaga Pendidik dan Kependidikan


Tantangan yang dihadapidiantaranya:
a. Memaksimalkansistemperekrutan PTK yang sesuaidengankualifikasipendidikan yang
dibutuhkan
b. Meningkatkankualitas dan memvasilitasiseluruh guru kelasdalammencapaikompetensi
yang dipatok oleh SNP

17
c. Pemanfaatan IT sebagai media pembelajaran
d. Meningkatkan aktivitas pengembangan diri guru (PKB) dengan melibatkan Kelompok
Kerja Guru.
e. Mengembangkan mekanisme sistem pengembangan profesional untuk jenjang promosi,
dan mutasi.

5. Standar Sarana dan Prasarana


Tantangan yang
dihadapiyaitumemenuhitersedianyasaranaprasaranapenunjangpembelajaransebagaiberikut:
Tabel II.1
Sarana Prasarana yang Dibutuhkan

NO Jenis Jumlah Ket


1. Ruang Kelas 2lokal Ruang kelasIV dan VI
2. UKS 1 Peralatan dan fasilitas lain
3. Perpustakaan 1 Fasilitas
4. Ruang pimpinan 1 Fasilitas
5. Mushala 1 Fasilitas
6. Tempatbermain dan olahraga 500 m2 Fasilitas
7. Gudang 1 Ukuran dan fasilitasbermain
8. Laboratorium IPA, TIK, 1 Gedung
Bahasa
9. Sirkulasi 1 Bangunan
10 Ruang kantin 1 Bangunan dan fasilitas
11 Ruang khususInklusi 1 Bangunan dan fasilitas

6. Standar Pengelolaan
Tantangan yang dihadapiberkaitandenganstandarpengelolaandiantaranya:
a. Mengembangkanvisi, misisertatujuansekolahdenganmekanisme yang
akuntabelsertasesuaidengan SNP
kemudianmengimplementasikannyadalamseluruhkegiatanpendidikan di sekolah
b. Melakukankemitraandenganpihak-pihakterkait yang dapatmendorongcepatnya proses
pendidikan yang berkualitas, sepertidepartemen-departemen, instansipemerintah,
penegakhukum, lembagasosial dan swadayamasyarakat, sertaperusahaan- perusahaan
yang komitmendenganpendidikan
c. Menciptakanlingkunganbelajar yang kondusif dan bersahabat di
tengahpemukimanpenduduk yang heterogen dan majemuk
18
d. Melaksanakanpelayananmutupendidikansertaevaluasi PTK minimal setahunsekali.

7. Standar Pembiayaan
Tantangan yang dihadapiberkaitandenganstandarpembiayaandiantaranya:
a. Efektifitas dan efisiensipenggunaananggaransekolahdenganmemperhatikanskalaprioritas
yang telahditetapkan oleh aturan yang berlaku
b. Akuntabilitasdalampelaporansesuaimekanisme yang telah di aturdalamperaturanterkait.

8. Standar Penilaian
Tantangan yang dihadapiberkaitandenganstandarpenilaiandiantaranya:
a. Menyusun perencanaan penilaian sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian
b. Melaksanakanpenilaiandenganmenggunakanteknikpenilaian yang berlaku dan
diakuitingkatakurasinya.
c. Melakukanpenilaiansecaraadil, sahih, menyeluruh dan
transparanmenyangkutmatapelajaran yang
disampaikansertaperilakusiswaterkaitbudipekerti.
d. Mengembangkan model penilaian yang efektif.

Berdasarkan raport mutu Siswa belum memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif.

1. Standar Proses

19
B. Proses Penyusunan Skala Prioritas

C. Tantangan Nyata
1. Kurikulum
Kurikulum yang dikembangkan di SMA Negeri 1 Lhokseumawe adalah K-13 tahun 2013
yang telah disusun oleh sekolah, telah dilengkapi dengan silabus, rencana proses pembelajaran, dan
penunjang lainnya. Adapun yang menjadi kelemahan adalah belum tersusunnya kurikulum yang
adaptif dengan karakteristik peserta didik yang heterogen
2. Proses Pembelajaran
Proses belajar yang dilakukan di SMA Negeri 1 Lhokseumawe sudah berjalan dengan baik
suasana kondusif dan motivasi belajar siswa sangat tinggi. Adapun beberapa program seperti e–
learning telah dilaksanakan dalam pembelajaran di sekolah, para guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe
sudah terbiasa dalam merencanakan, mengembangkan dan mengevaluasi siswa. Sedangkan yang
menjadi kekuatan dan keunggulan adalah penggunaan ICT dan pembelajaran yang berbasis riset,
mulai dilaksanakan. Proses pelaksanaannya, mereka (guru) akan mampu karena semangat dan
suasana kerja yang kondusif. Proses belajar dengan berbagai variasi metode telah dilaksanakan
optimal.
3. Penilaian
Nilai UN, UAS, dan portofolio masing siswa tersedia dan terdokumentasi dengan baik.
Kepala sekolah melakukan evaluasi diri (self appraisal) yang dihimpun dalam portofolio dan
terdokumentasi dengan baik. Masing-masing guru telah melakukan evaluasi diri (self appraisal)
yang dihimpun dalam portofolio dan terdokumentasi dengan baik dan perlu dikembangkan lebih ke
arah yang lebih baik
4. Pendidik
Hampir semua guru di SMA Negeri 1 Lhokseumawe mampu melakukan aktivitas riset
secara baik dan telah dikembangan dalam proses pembelajaran. Untuk seluruh guru telah dilakukan
pelatihan intensif sehingga mampu berkomunikasi dan melakukan proses belajar berbasis riset.
Dilihat dari motivasi menunjukkan tingkat yangt tinggi di kalangan guru.
5. Tenaga Kependidikan
Kepala Sekolah dapat melakukan aktivitas penelitian dengan baik, dapat mengoperasika
ICT, dan menguasai MBS, perlu peningkatan kemampuan berbahasa Inggris. Tersedia 1 laboran
20
Fisika yang memiliki kompetensi untuk melakukan tugasnya. Tersedia 1 laboran Kimia yang
memiliki kompetensi untuk melakukan tugasnya. Tersedia 1 laboran Biologi yang memiliki
kompetensi untuk melakukan tugasnya. Tersedia teknisi Lab. Komputer yang memiliki kompetensi
untuk melakukan tugasnya. Tersedia teknisi Lab. Bahasa/Multimedia yang memiliki kompetensi
untuk melakukan tugasnya. Tersedia Pustakawan yang memiliki kompetensi untuk melakukan
tugasnya.
6. Sarana Prasarana, Pengelolaan Dan Pembiayaan
Relative memiliki kesiapan yang tinggi untuk mendukung pengembangan ke sekolah
berbasis riset akan tetapi media pendidikan seperti notebook, LCD, TV, CCTV dan Wi Fi perlu
ditingkatkan baik jumlah maupun kapasitasnya.
Pengelolaan sekolah sudah menerapkan prinsip transparansi dan akuntabel sehingga sangat
mendukung ke arah pengembangan pendidikan modern dan berkualitas.
Pembiayaan yang bersumber dari komite sekolah perlu ditingkatkan dengan tetap
memperhatikan adanya beasiswa untuk kalangan tidak mampu, penganggaran yang terukur dan
akurat masih perlu ditingkatkan sehingga tidak terjadi pemborosan anggaran, serta perlunya
penggalian anggaran dari berbagai pihak yang peduli terhadap pendidikan di SMA Negeri 1
Lhokseumawe seperti para alumni.

D. Sasaran Sekolah
1. Akreditasi
Tujuan meningkatkan dan menyempurnakan saran BNSP sehingga dapat sesuai dengan standar
sekolah berbasis multi talent dengan kualifikasi A sempurna.

2. Kurikulum
Tujuan menyempurnakan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang adaptif dengan
kurikulum berbasis riset, melengkapi silabus, bahan ajar, rencana pelaksanaan pembelajaran,
melengkapi software pembelajaran berbasis ICT, instrument penilaian untuk mata pelajaran hard
science seperti matematika, fisika, kimia, biologi dan bahasa inggris dalam jumlah dan kualitas
memadai. Tersedianya fasilitator untuk membimbing proses penelitian yang baik.
21
3. Proses Belajar mengajar
Tujuan meningkatkan proses pembelajaran dengan pendekatan competency based dan multi
metode serta kearah contextual teaching and learning. Proses belajar mengarah ke belajar aktif,
kreatif, menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Di samping itu perlu dikembangkan lebih
sempurna proses belajar berbasis multiple inteligence sehingga diharapkan proses belajar
memiliki korelasi yang baik dengan peningkatan kemampuan riset siswa.
4. Penilaian
Penilaian ditujukan bukan hanya hasil kognitif siswa tetapi juga ke arah proses pembelajaran
secara komprehensif termasuk pengembangan karakter. Tujuan meningkatnya nilai Ujian
Nasional dan Ujian Sekolah serta diterapkan sistem protofolio dan dapat diakses dengan baik
oleh siswa dan seluruh warga sekolah. Memiliki based data penilaian lengkap baik proses
maupun produk dari belajar siswa. Tersedianya kisi – kisi soal utama, soal perbaikan dan
pengayaan untuk seluruh mata pelajaran.
5. Pendidik
Tujuan Peningkatan kemampuan/ kualifikasi guru mata pelajaran, guru BK, kepala sekolah,
dalam keahlian masing-masing serta kemampuan melakukan proses penelitian dan ICT.
Peningkatan kemampuan pembelajaran di kelas, kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan
pendidik.
6. Tenaga Kependidikan
Tujuan peningkatan kemampuan/kualifikasi tenaga kependidikan dan tenaga pendukung
(pustakawan, kepala TU, laboran, tenaga admninistrasi, dsb) dalam keahlian masing – masing
plus kemampuan riset dan ICT.
7. Sarana dan Prasarana
Tujuan Pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana pembelajaran dan
penginventarisasian sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar berbasis research.
Pengadaan, dan pendayagunaan, serta pemeliharaan dan perawatan hasil – hasil riset para siswa
dan buku di sekolah.
8. Pengelolaan
Tujuan pengelolaan Pendidikan Berbasis Multipple Inteligences secara efektif dan efisien
dengan menerapkan MBS, prinsip prinsip total quality management (fokus pada pelanggan,
perbaikan secara terus menerus, dan keterlibatan total warga sekolah). Dengan penerapan MBS,
proses belajar mengajar yang pro-perubahan (kreatif, inovatif, eksperimentatif, inisiatif), berpikir
22
sistem (berpikir holistic/tidak parsial, saling terkait dan terpadu).
9. Pembiayaan
Tujuan Memiliki sistem anggaran yang mencakup rencana dan pengendalian anggaran yang
diintegrasikan dengan sistem perencanaan dan akuntansi dan mampu menggali sumber – sumber
anggaran dari stake holder dan pemerintah kota/provinsi. Prinsip pembiayaan yang tepat sasaran,
transparan, dan akuntabel tetap menjadi pedoman utama.

E. Identifikasi Fungsi – Fungsi Pendidikan


1. Pengembangan Kurikulum
Kurikulum yang dikembangkan adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memiliki
ciri khas untuk masing – masing sekolah. Pengembangan kurikulum diarahkan pada proses adaptasi
dan diversifikasi ke arah berbasis Multipple Inteligences sehingga diharapkan mampu melayani
peserta didik meningkatkan kemampuan ilmiahnya sehingga siap bersaing di era global.
Pengembangan kurikulum diharapkan dapat dilengkapi dengan silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, bahan ajar, buku teks, media belajar dan software pembelajaran. Perangkat kurikulum
merupakan komponen yang sangat vital untuk menuju Pendidikan Berbasis Multipple Inteligences.
2. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan inti dari aktivitas pendidikan di sekolah. Kualitas proses
pembelajaran merupakan cermin dari kualitas pendidikan itu sendiri sehingga perlu di kembangkan
se optimal mungkin. Proses belajar menggunakan berbagai variasi metode dan multi media berbasis
ICT dan berlangsung secara aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan serta bernuansa ilmiah serta
dipenuhi warna Multipple Inteligences yang kental.
3. Penilaian
Penilaian dikembangkan untuk dapat menggambarkan kondisi obyektif dari siswa, selain itu
dikembangkan penilaian berbasis portofolio, dan authentic assesment. Penilaian hasil belajar siswa
pada setiap akhir semester untuk kelas X dan XI. Penilaian Kinerja Kepala Sekolah selama 1 tahun
ke depan dalam bentuk portofolio dan dokumen dalam bahasa inggris. Penilaian Kinerja Guru
selama 1 tahun ke depan dalam bentuk portofolio dan dokumen. Penilaian Kinerja Tenaga
Kependidikan selama 1 tahun ke depan dalam bentuk portofolio. 
4. Pengembangan SDM
Peningkatan kualitas sumber daya manusia di sekolah harus terus dilakukan sehingga
tercapai profesionalisme setinggi mungkin. Pengembangan sumber daya manusia meliputi seluruh
23
tenaga pendidik dan kependidikan serta tenaga pendukung lainnya. Peningkatan kualitas diarahkan
agar sesuai dan mampu melakukan aktivitas Multipple Inteligences. Kemampuan yang harus
dimiliki oleh seluruh komponen sekolah adalah meneliti baik penelitian tindakan kelas, IPA, IPS
dan Teknologi, serta kemampuan mengoperasikan ICT.
5. Pengembangan Sarana Prasarana
Keberhasilan suatu proses pendidikan di sekolah tidak terlepas dari kelengkapan saran
prasarana yang dimiliki. Jenis sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 1 Lhokseumawe sudah
cukup memadai dan komitmen dari komite sekolah yang selalu melakukan langkah preventif untuk
memeliharanya. Hal ini mendukung untuk terwujudnya sekolah berbasis Multipple Inteligences.
Ketersediaan fasilitas Teknologi Informasi yang ada masih perlu peningkatan mengingat
kuantitas dan kualitasnya masih terbatas. Akses internet bisa dioperasikan namun penggunaannya
sangat terbatas karena biaya akses yang cukup tinggi.
6. Pembiayaan
Aktivitas dunia pendidikan dalam hal ini sekolah tidak mungkin dilepaskan dari pembiayaan,
sehingga dukungan anggaran pendidikan dari berbagai pihak seperti pemerintah pusat, provinsi, kota
dan komite sekolah serta alumni sangat diperlukan. Berdasarkan data terakhir (tahun 2014) dalam
pembiayaan sekolah hampir semua unsur ikut terlibat : alokasi belanja pegawai dari pemerintah
pusat, karena pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 1 Lhokseumawe mayoritas sudah
PNS. Belanja rutin sekolah dari Pemerintah Pusat (BOS), Pemerintah Propinsi (BOSDA),
Pemerintah kota Lhokseumawe sudah ada kontribusi dalam pembiayaan sekolah.

7. Manajemen Sekolah
Manajemen pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang
pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian,
pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik
personil, materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Manajemen pendidikan merupakan faktor utama dalam penyelenggaraan pendidikan. Karena
Manajemen pendidikan merupakan suatu usaha bersama yang dilakukan untuk mendayagunakan
semua sumber daya baik manusia, uang, bahan dan peralatan serta metode untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien sesuai dengan Sistem manajemen ISO 9001:2008. Oleh karena itu
beberapa aspek manajemen sekolah yang perlu dikembangkan sehingga sesuai dengan sekolah bertaraf
internasional antara lain: merumusan kebijakan sekolah secara tertulis mengenai semua aspek
24
manajemen dan administrasi, struktur organisasi sekolah yang jelas, pemisahan Unit Keuangan dan
Akuntansi dari unit Administrasi, merumuskan deskripsi tugas dan tanggung jawab untuk semua
unit kerja, merumuskan wewenang, peran dan tanggung jawab antar unit kerja.
8. Pembinaan Kesiswaan
Ada tiga masalah utama yang perlu mendapat perhatian dalam bidang kesiswaan yaitu masalah
penerimaan siswa baru, masalah kemajuan belajar dan evaluasi belajar, serta masalah bimbingan.
Pembinaan kesiswaan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan wawasan siswa
sesuai dengan tuntutan kompetensi di kurikulum 2013 menuju the world class senior high school.
Pembinaan kesiswaan diharapkan dapat memacu kemampuan siswa baik dari sisi akademik maupun
non akademik, sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Prestasi akademik maupun non akademik
dibina secara teratur, terarah dan dikelola oleh pembimbing profesional.
9. Pengembangan Kultur Sekolah
Pengembangan kultur sekolah sangat penting karena berperan untuk: memperbaiki kinerja
sekolah, membangun komitmen warga sekolah, membuat suasana kekeluargaan, kolaborasi,
ketahanan belajar, semangat terus maju, dorongan bekerja keras, dan tidak mudah mengeluh. Kultur
sekolah yang positif sangat diperlukan dalam usaha pengembangan sekolah berbasis Multipple
Inteligences. Lebih jauh lagi pengembangan lingkungan sekolah yang kondusif seperti bebas dari
asap rokok, rindang, sejuk, bersih dan indah menjadi prasarat untuk keberhasilan program ini.
10. Sosialisasi Program Sekolah Berbasis Multiple Inteligences
Sosialisasi program Sekolah Pendidikan Berbasis Multipple Inteligences dilakukan seawal
mungkin, kepada warga sekolah yang meliputi guru, karyawan, siswa, orang tua siswa, komite
sekolah pada berbagai kesempatan untuk mendapatkan kesepahaman, persamaan persepsi sehingga
dapat melangkah secara bersama dan terjalin kekompakan. Setelah terjadi kristalisasi kebersamaan
pemikiran di lingkungan internal sekolah maka sosialisasi dilakukan ke berbagai pihak eksternal
seperti dinas pendidikan kota, siswa SMP/MTs, dan pemerintah daerah.

25
BAB IV
RENCANA KERJA 4 TAHUN

26
PENUTUP
A. Simpulan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah salah satu strategi wajib yang Indonesia
tetapkan sebagai standar dalam  mengembangkan keunggulan  pengelolaan sekolah. Penegasan ini
dituangkan dalam USPN Nomor 20 tahun 2003 pada pasal 51 ayat 1 bahwa pengelolaan satuan
pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip
manajemen berbasis sekolah.
MBS merupakan model aplikasi manajemen institusional yang mengintegrasikan  seluruh
sumber  internal dan eksternal  dengan lebih menekankan pada pentingnya menetapkan kebijakan
melalui  perluasan otonomi sekolah.  Sasarannya adalah mengarahkan perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi kebijakan dalam rangka mencapai tujuan. Spesifikasinya berkenaan dengan visi, misi,
dan tujuan yang dikemas dalam pengembangan kebijakan dan perencanaan. MBS merupakan salah
satu strategi meningkatkan keunggulan sekolah dalam mencapai tujuan melalui usaha
mengintegrasikan seluruh kekuatan internal dan eksternal. Pengintegrasian sumber daya dilakukan
sejak tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi atau kontrol. Strategi penerapannya
dikembangkan dengan didasari asas keterbukaan informasi atau transparansi, meningkatkan
partisipasi, kolaborasi, dan akuntabilitas.
Demikian sekilas tentang profil, rancangan, pengembangan dan program yang diajukan
dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah dan pelaksanaan Pendidikan Berbasis Research di
SMA Negeri 1 Lhokseumawe sebagai wujud dari MBS dan usaha meningkatkan mutu dan
keunggulan sekolah. Upaya mengantarkan putra-putri bangsa untuk mendapatkan pelayanan
pendidikan yang setara dengan pendidikan di negara maju, merupakan komitmen kami. Maka kami
berusaha dan bekerja keras untuk meraih cita-cita tersebut, salah satu wujudnya adalah dengan
terselenggarakannya Sekolah dengan Proses Pendidikan Berbasis Multipple Inteligences di Kota
Lhokseumawe.
Dalam penyusunan Rencana Kegiatan Sekolah ini ditemui beberapa kendala, kendala
tersebut muncul mengingat RKS merupakan hal yang baru. Penyusunannya memerlukan konsentrasi
dan kemampuan Tim RKS yang sangat tinggi dan merupakan suatu tantangan besar bagi Tim RKS.
Penyelesaian penyusunan RKS diusahan menghasilkan dokumen yang akurat, akuntabel, berbobot
dan dapat di pertanggung jawabkan kepada semua pihak.

RKS ini di buat di maksudkan sebagai acuan dalam pedoman kerja selama empat tahun
27
kedepan (tahun pelajaran 2021/2022 sd. 2024/2025) dan merupakan Rencana Kegiatan Jangka
Menengah (RKJM) SMA Negeri 1 Lhokseumawe. Penyusunannya di dasarkan atas pengalaman dan
prediksi sumber dana yang berasal dari pemerintah dan stake holder. Jika nanti dalam pelaksanaan
dan perjalanan prediksi-prediksi tersebut meleset dari rencana yang telah di susun akan di tinjau
ulang dan segera di adakan revisi secepatnya.

B. Saran
Tujuan SMA adalah melayani siswa agar dapat melanjutkan ke perguruan tinggi dan dapat
memenuhi syarat kompetensi untuk dapat hidup mandiri. Siswa memiliki kompetensi sehingga
dapat hidup dengan mangandalkan potensi dirinya secara kompetitif. Mutu sekolah ditentukan oleh
seberapa besar daya sekolah untuk mewujudkan mutu lulusan sesuai dengan syarat yang ditentukan
bersama. Kejelasan tujuan merupakan prasyarat efektifnya sekolah. Kriteria mutu  yang
digambarkan dengan sejumlah kriteria pencapaian tujuan dengan indikator yang jelas menjadi
bagian penting yang perlu sekolah rumuskan. Keuntungan dengan memperjelas indikator dan
kriteria mutu pada pencapaian tujuan akan memandu sekolah memformulasikan strategi,
mengimplementasikan strategi dan mengukur pencapaian kinerja.
SMA Negeri 1 Lhokseumawe sudah berkomitmen penuh untuk meningkatkan mutu lulusan
dan terobosan yang dilakukan dengan penerapan Pendidikan Berbasis Research. Tanpa kerjasama
seluruh pihak yang terkait dengan dunia pendidikan maka tujuan ini tidak akan tercapai. Mudah –
mudahan niatan baik ini di kabulkan oleh Allah swt. Amin.

Lhokseumawe,
Menyetujui
Komite Sekolah Kepala Sekolah

H. T. Anwar Haiva, S.Ag Nurasmah, S.Pd.,M.Pd


NIP. 19700401 199501 2 001

28

Anda mungkin juga menyukai