Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta
penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga
timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-
citakan dan berlangsung terus-menerus. Tujuan pendidikan adalah suatu perencanaan
yang dilaksanakan secara matang dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam rangka mensejahterakan manusia sehingga dapat bertanggung jawab untuk
perkembangan dan kemajuan bangsa.
Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam pembangunan.
Melalui pendidikan inilah dapat dihasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi
kognitif, psikomotor dan afektif yang sesuai dengan harapan dari diselenggarakan
pendidikan. Untuk itu institusi pendidikan atau sekolah memerlukan peran kepala
sekolah sebagai pemegang kebijakan pelaksanaan program secara menyeluruh.
Kepala sekolah selaku pemimpin pendidikan memiliki tugas untuk
mengembangkan potensi dan kemampuan yang ada dalam dirinya. Peranan
pemimpin atau kepala sekolah sangat penting dan strategis oleh karenanya kepala
sekolah yang kapabel adalah pemimpin yang memiliki kemampuan, kesanggupan,
kecakapan teknis atau profesional sehingga dapat meraih visi dan misi organisasi
sekolahnya. Kemampuan, kesanggupan, kecakapan teknis atau profesional yang
dimiliki kepala sekolah dapat mempengaruhi, menggerakan dan memberdayakan
semua warga sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dalam rangka mencapai tujuan sekolah, ada sembilan aspek yang perlu
mendapatkan perhatian dari kepemimpinan Kepala Sekolah. Sembilan aspek tersebut
meliputi ; Perencanaan pengembangan sekolah, pengembangan guru dan staf,
pengembangan peserta didik, pelibatan orang tua dan masyarakat, penghargaan dan
intensif, tata tertib dan disiplin, pengembangan kurikulum dan pembelajaran,
manajemen keuangan dan pembiayaan, serta pendayagunaan sarana dan prasarana
sekolah.

1
Berkaitan dengan permasalahan tersebut di atas perlu kiranya di susun sebuah
program manajerial yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan dalam
mempengaruhi, menggerakan dan memberdayakan seluruh komponen yang ada guna
pengembangan sekolah dalam rangka memenuhi delapan setandar nasional
pendidikan yang telah ditetapkan.

B. Dasar Hukum
Sebagai dasar rujukan dalam penyusunan program menejerial ini adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Nasional Tahun 2005-2025;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan;Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 2022 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah No. 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Oleh Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana.

2
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
26Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah Madrasah
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 Tentang
Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/
Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar
biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SDLB), Sekolah
Menengah Atas Luar Biasa (SMALB);
15. Permendikbud No. 68 tahun 2013 tentang Kerangka dasar dan Struktur
Sekolah Menengah Pertama dan MTs
16. Permendikbud No. 61 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
17. Permendikbud No.103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 82
Tahun 2015 tentang Pencegahan Tindak Kekerasan
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, Dan
Pengawas Sekolah;
22. Permendikbud No. 35 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 tahun 2019 Tentang
Satuan pendidikan Aman Bencana.

3
24. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 40 Tahun 2021 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala
Sekolah;
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor. 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensin Lulusan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang
Pendidikan Menengah;
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor .7 Tahun 2022 tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah;
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor .16 Tahun 2022 tentang Standar Proses Pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan
Menengah;
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor. 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan
Menengah;
29. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran;
30. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 174/P/2012
tentang Anggota Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Badan
Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah, dan Badan Akreditasi Nasional
Pendidikan Nonformal Periode Tahun 2012-2017 sebagaimana diubah
dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 241/P/2019
Tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 193/P/2017 tentang Anggota Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi, Badan Akreditasi Nasional Sekolah/madrasah,
dan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal Periode Tahun
2019-2024.
31. Perda Kabupaten Wonosobo Nomor 1 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Kabupaten Wonosobo

4
C. Maksud dan Tujuan Penyusunan Program Manajerial

1. Maksud penyusunan program manajerial


Maksud disusunya program manajerial di SMP Negeri 5 Satu Atap Kalibawang
ini adalah memberikan arahan dan pedoman didalam melaksanakan kegiatan
pengelolaan sehingga dapat mempengaruhi, menggerakan dan memberdayakan :
a) Sumber daya manusia yang ada sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
guna mencapai tujuan pendidikan.
b) Kemampuan pendanaan yang dimiliki oleh sekolah dalam membiayai seluruh
kegiatan yang ada.
c) Pelaksanaan kurikulum yang berlaku di sekolah.
d) Proses pembelajaran yang lebih berkualitas.
e) Proses penilaian peserta didik maupun penilaian sekolah yang akuntabel dan
memiliki manfaat.
f) Sarana dan prasarana sekolah yang mendukung terciptanya proses pendidikan
yang bermutu.
g) Kerja sama sekolah dengan pihak terkait serta lingkungan masyarakat.
h) Kompetensi lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sesuai dengan visi misi sekolah.

2. Tujuan penyusunan program manajerial


Tujuan disusunnya program manajerial ini adalah :
a) Untuk menjamin terealisasinya program kegiatan sesuai dengan tujuan dan
tingkat kepastian yang tinggi.
b) Untuk mendukung kinerja sekolah dalam mencapai target yang telah
ditentukan.
c) Untuk menjamin adanya keterkaitan antara perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi program.
d) Untuk menjamin ketercapaian penggunaan anggaran secara efektif dan
efisien.

5
D. Sasaran Program Manajerial
Sebagai sasaran dari pelaksanaan program manajerial ini adalah :
a) Guru dan staf tata usaha SMP Negeri 5 Satu Atap Kalibawang agar tercipta
peningkatan iklim kinerja yang efektif dan kolaboratif.
b) Peserta didik SMP Negeri 5 Satu Atap Kalibawang, agar aktifitas belajar dapat
terlayani sesuai prosedur yang berlaku sesuai dengan perkembangannya.
c) Orang tua dan masyarakat, agar ada peningkatan peran serta dan kepedulian
terhadap pelaksanaan proses belajar peserta didik sesuai perkembangannya dan
memberikan dukungan dalam pencapainan visi misi sekolah.

6
BAB II
STRATEGI PELAKSANAAN MANAJERIAL

Dalam melaksanakan pengelolaan atau manajerial terhadap jalannya pendidikan


di sekolah diperlukan strategi yang efektif dan sistematis agar di dalam
implementasinya dapat berjalan secara efektif dan berhasil guna dalam rangkan
peningkatan kualitas pendidikan di SMP Negeri 5 Satu Atap Kalibawang. Strategi
pelaksanaan manajerial yang akan dilakukan dapat digambarkan dengan siklus sebagai
berikut :

Analisis kontek Review Kurikulum dan RKT /


pemenuhan SNP RKJM / RKAS

Monitoring & Evaluasi Sumber pendanaan

Langkah alternative Pelaksanaan kegiatan &


pemenuhan SNP pemenuhan SNP

Dari diagram siklus tersebut dapat dijelaskan bahwa strategi yang dilakukan
Kepala Sekolah dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya mengelola /
memanajerial sebuah lembaga pendidikan atau sekolah adalah:
1. Menganalisa kekuatan dan kelemahan dari ketercapaian delapan SNP.
2. Melakukan review kurikulum dan rencana kerja sekolah ( RKT / RKJM ) tahun
pelajaran 2022 / 2023 terkait pemenuhan SNP dan pencapaian visi misi sekolah.
3. Melakukan penggalian sumber sumber pendanaan untuk membiayaai rencana
program kegiatan.
4. Melaksanakan rencana kerja sekolah ( RKT/ RKJM ) dan menerapkan kurikulum
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan hingga tercipta budaya mutu guna
pemenuhan SNP.
5. Mencari langkah langkah alternatif dan inovatif dalam pelaksanaan kegiatan
dengan tujuan percepatan dalam pemenuhan SNP sesuai dengan daya dukung yang
dimiliki.
6. Melaksanakan monitoring, evaluasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dengan
standar indikator pencapaian SNP.
7. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari pelaksanaan kegiatan kaitannya dalam
pencapaian target .
8. Melakukan analisis kontek terkait capaian SNP terkait dengan rencana kerja pada
tahun berikutnya.

7
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE

A. Pendekatan

Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai diperlukan sebuah pendekatan


khusus agar strategi strategi yang dilaksankan dapat berhasil dan berdaya guna.
Adapun pendekatan yang akan diterapkan dalam proses pengelolaan atau manajerial
Tahun Pelajaran 2022 / 2023 di SMP Negeri 5 Satu Atap Kalibawang adalah :
1. Pendekatan Spiritual
Spritual merupakan penggabungan antara nilai, sikap dan perilaku yang
diterapkan guna mempengaruhi dan memotivasi sumber daya manusia yang ada
agar secara sadar apa yang akan dilakukan merupakan sebuah panggilan tugas.
Melalui pendekatan ini akan tercipta
a. Sebuah visi yang sama dari setiap komponen atau warga sekolah untuk
mencapai sebuah tujuan.
b. Budaya organisasi yang kolaboratif, sehingga akan tercipta kondisi saling
menghargai, peduli atas panggilan tugas yang harus dilaksanakan.
c. Etika dan nilai nilai positif yang bersifat pelayanan spriritual yang lebih
bermartabat.
Dengan menerapkan pendekatan ini diharapkan akan tercipta situasi yang
kondusif, berintegritas, empati, jujur dan berkeadilan.
2. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran merupakan suatu cara dan strategi kepala sekolah
dalam mengelola sumber daya manusia, sarana prasarana serta iklim belajar
yang positif agar tercipta suatu proses pembelajaran yang lebih baik, sehingga
dapat mempengaruhi prestasi peserta didik. Pada Pendekatan ini diperlukan
penekanan penekanan pola berpikir sebagai berikut :
a. Sekolah merupakan komunitas kolaboratif dan komunitas belajar.
b. Ada keyakinan bersama untuk mencapai tujuan
c. Semua warga sekolah yakin akan dapat mencapai tujuan.
d. Pembelajaran merupakan prioritas utama dalam pendidikan.

8
Dalam implementasinya pendekatan pembelajaran ini kepala sekolah dapat:
a. Mengarahkan Tim pengembang sekolah dalam penyusunan kurikulum
sekolah.
b. Membimbing perbaikan proses pembelajaran.
c. Mengevaluasi dan mengembangkan kinerja guru dan karyawan
d. Membangun komunitas pembelajaran yang bermutu
e. Membangun pola berpikir visioner dan situasional serta inspiratif
f. Memberikan pelayanan secara prima
g. Melakukan perbaikan secara terus menerus
h. Membangun tim kerja yang kompak.
i. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan pembelajaran

B. Metode
Metode yang dilakukan agar pengelolaan sebuah organisasi sekolah berjalan
sesuai dengan visi misi sekolah adalah :
1. Metode pembinaan dan pendampingan
Metode ini diterapkan bagi sumber daya manusia yang masih rendah
pengalaman dan keterampilan dalam melaksanakan tugas tugas di sekolah.
Melalui pembinaan dan pendampingan maka seorang guru atau staf dalam
melaksanakan tugas yang diberikan akan merasa terbantu dan mendapat
perhatian, sehingga akan memiliki motivasi pada dirinya untuk terjadinya
peningkatan.
2. Metode partisipasi dan kolaborasi
Metode ini diterapkan pada guru dan karyawan yang telah memiliki
pengetahuan dan ketrampilan yang lebih mumpuni. Dengan partisifasi dan
kolaboratif antara guru, karyawan dan kepala sekolah akan terbentuk spirit
dalam penyelesaian tugas yang dibebankan tanpa ada rasa mengguruhi.

9
BAB IV
PROGRAM MANAGERIAL
TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

A. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang tertuang di dalam program manajerial secara umum merupakan
bentuk kegiatan pengeloaan sekolah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kegiatan pengelolaan sekolah ini meliputi :
1. Pengelolaan rencana kerja sekolah dan kurikulum
2. Pengelolaan peserta didik
3. Pengelolaan pembelajaran
4. Pengelolaan PTK
5. Pengelolaan ketatausahaan sekolah
6. Pengelolaan sarana prasarana sekolah
7. Pengelolaan SIM
8. Pengelolaan keuangan sekolah

B. Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Bulan
No Uraian Kegiatan Ja Apr
Juli Agt Sept Okt Nop Des Feb Mart Mei Juni
n l
Pengelolaan rencana
1 kerja sekolah dan v V V v
kurikulum
Pengelolaan peserta
2 v v V v V V V v v v v v
didik
Pengelolaan
3 v v V v V V v v v v v
pembelajaran
4 Pengelolaan PTK V V v v
Pengelolaan
5 ketatausahaan V v V v V v v
sekolah
Pengelolaan sarana
6 v v v v
prasarana sekolah
7 Pengelolaan SIM V V V v

8 Pengelolaan V V V v
10
keuangan sekolah
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Program manajerial kepala sekolah perlu disusun sebagai acuan kepala sekolah
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai menejer pada satuan
pendidikan.
2. Program manajerial disusun dalam rangka pemenuhan SNP dan pengembangan
mutu pendidikan
3. Implementasi manajerial perlu dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan
pendidikan dan pengembangan sekolah serta menumbuhkembangkan budaya
mutu.

B. Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan kesimpulan di atas perlu rencana tindak lanjut sebagai langkah


alternatif yang harus dilakukan oleh kepala sekolah di dalam mengembangkan
sekolah agar tercipta budaya mutu pada semua warga sekolah . Adapun rencana
tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah:

1. Melakukan pembinaan secara berkala terhadap warga sekolah tentang


pentingnya budaya mutu.
2. Membentuk Tim standar mutu di sekolah , sebagai wahana koordinasi dalam
penyusunan rencana kerja sekolah,
3. Secara kolaboratif melakukan analisis dan pemetaan standar mutu di sekolah.
4. Melakukan langkah alternatif dalam pemenuhan SNP.
5. Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yang berkepentingan, untuk
mendukung pencapaian target pemenuhan SNP.
6. Melaksanakan monitoring sampai sejauh mana pelaksanaan kegiatan
kaitannya dengan pemenuhan delapan standart nasional pendidikan.
7. Melakukan evaluasi atas kelebihan dan kelemahan dari pelaksanaan program
kegiatan disekolah.
8. Menentukan skala prioritas berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program.

11
LAMPIRAN- LAMPIRAN

1. Instrumen validasi kurikulum


2. Instrumen validasi RKJM
3. Instrumen validasi RRKT/RKAS
4. Instrumen checklist perangkat guru
5. Instrumen pengelolaan laboratorium
6. Instrumen pengelolaan perpustakaan
7. Instrumen pengelolaan TAS
8. Instrumen Pemenuhan SNP

12

Anda mungkin juga menyukai