Anda di halaman 1dari 3

KERTAS KERJA (HASIL ANALISIS) ATAS CAPAIAN

RAPOR PENDIDIKAN TAHUN 2021


SMP NEGERI 10 KALISAYANG

JAWA TENGAH
Setelah membaca dan mendiskusikan publikasi rapor pendidikan sekolah, kami sampaikan kertas
kerja (hasil analisis) atas capaian rapor pendidikan sekolah kami sbb:
a. Pendahulan (latar belakang, tujuan)
Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 menyatakan bahwa
setiap warga negara berhak mendapat pendidikan yang berkualitas. Melalui berbagai kebijakan,
pemerintah telah berhasil memperluas akses pendidikan dasar dan menengah secara signifikan.
Namun meluasnya akses pendidikan tersebut belum sepenuhnya berbanding lurus dengan
peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan. Sejalan dengan tanggung jawab tersebut,
pemerintah telah menetapkan Visi Pendidikan Indonesia 2020-2024, yaitu “mewujudkan
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar
Pancasila” , yaitu cita-cita melahirkan profil pelajar yang bernalar kritis, kreatif, mandiri,
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan
berkebinekaan global. Dalam rangka mewujudkan visi pendidikan tersebut, Kemendikbudristek
telah menetapkan Kebijakan Merdeka Belajar untuk memberikan pendidikan bermutu yang
ditunjukkan melalui: 1. Angka partisipasi yang tinggi di seluruh jenjang pendidikan; 2. Hasil
pembelajaran berkualitas; dan 3. Mutu pendidikan yang merata baik secara geografis maupun
status sosial ekonomi. Sesuai dengan amanat undang-undang dasar, pemerintah telah berhasil
memperluas akses pendidikan dasar dan menengah secara signifikan, yang diperoleh melalui
penerapan berbagai kebijakan pendidikan yang mendukung. Namun meluasnya akses pendidikan
tersebut belum sepenuhnya berbanding lurus dengan peningkatan dan pemerataan mutu
pendidikan. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi pemerintah melalui Kemendikbudristek
untuk dapat segera mewujudkannya sesuai amanat dari undangundang tersebut. Dalam rangka
peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan, Kemendikbudristek menginisiasi Kebijakan
Merdeka Belajar yang implementasinya ditempuh melalui: 1. Peningkatan kompetensi
kepemimpinan, serta kolaborasi antar elemen masyarakat dan budaya; 2. Peningkatan
infrastruktur dan pemanfaatan teknologi di satuan pendidikan; 3. Perbaikan pada kebijakan,
prosedur, dan pendanaan pendidikan; dan 4. Penyempurnaan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.
4 Implementasi kebijakan Merdeka Belajar untuk meningkatkan mutu pendidikan direalisasikan
melalui 5 program intervensi, yaitu: 1. Penguatan SDM sekolah yang dalam hal ini adalah kepala
sekolah, pengawas sekolah, penilik, dan guru; 2. Pembelajaran dengan paradigma baru, yaitu
pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter; 3.
Perencanaan berbasis data, yaitu rumusan sistematik mengenai langkah-langkah yang akan
dilakukan satuan pendidikan di masa mendatang berdasarkan refleksi diri satuan pendidikan
dengan memanfaatkan profil pendidikan sebagai dasar pertimbangannya; 4. Digitalisasi sekolah,
yaitu penggunaan berbagai platform digital yang bertujuan mengurangi kompleksitas, dan
meningkatkan efisiensi; serta 5. Pendampingan konsultatif dan asimetris. Salah satu tantangan
dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah adalah merubah pola pikir pengelola sekolah dan
pemangku kepentingan terkait dalam menyusun perencanaan program pembelajaran/pendidikan.
Terkait dengan hal tersebut, Kemendikbudristek telah melanjutkan implementasi kebijakan
Merdeka Belajar pada episode ke-19 dengan peluncuran Rapor Pendidikan Indonesia. Rapor
Pendidikan adalah sebuah platform yang menyajikan data hasil capaian belajar satuan pendidikan
ke dalam suatu tampilan terintegrasi, yang merupakan penyempurnaan rapor mutu sebelumnya.
Tujuan dari Rapor Pendidikan adalah agar satuan pendidikan dan pemerintah daerah dapat
mengidentifikasi tantangan pendidikan di satuan pendidikan dan menjadi bahan untuk refleksi
sehingga bisa menyusun rencana perbaikan pendidikan secara lebih tepat dan berbasis data.
Kebijakan evaluasi sistem pendidikan yang baru ini lebih menekankan pada orientasi terhadap
mutu pendidikan dan sistem yang terintegrasi. Data yang digunakan untuk menyusun Rapor
Pendidikan berasal dari berbagai sumber data seperti hasil asesmen nasional, Dapodik, Emis dan
Simpatika, hasil survei BPS, dan lainnya. Terkait dengan pendataan ini, adalah merupakan
tantangan bagi Kemendikbudristek, pemda, dan satuan pendidikan untuk memberikan data yang
akurat pada flatform dapodik. Rapor pendidikan juga dapat dijadikan sebagai: 1. Referensi utama
sebagai dasar analisis, perencanaan, dan tindak lanjut peningkatan kualitas pendidikan 2. Satu-
satunya platform untuk melihat hasil Asesmen Nasional 3. Sumber data yang objektif dan andal
di mana laporan disajikan secara otomatis dan terintegrasi 4. Instrumen pengukuran untuk
evaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan baik untuk evaluasi internal maupun eksternal e.
Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (output).
Secara umum kegiatan Forum Group Discussion Analisis Hasil Rapor Pendidikan SMP Negeri 1
Kalisayang Tahun 2021 adalah untuk memberikan pemahaman kepada pengelola sekolah
melalui FGD mengenai penyusunan rencana program pembelajaran dan pengembangan 6 sekolah
yang efektif dan efisien berdasarkan data dan informasi kondisi sekolah yang dipotret pada Rapor
Pendidikan.
Secara khusus, kegiatan FGD Analisis Hasil Rapor Pendidikan dilaksanakan untuk memberikan
kemampuan kepada pengelola sekolah untuk:
1. Melakukan analisis terhadap hasil rapor pendidikan dari Kemendikbudristek untuk mendapatkan
mendapatkan data dan masukan yang tepat mengenai permasalahan
pembelajaran yang ada di SMP Negeri 1 Kalisayang,kabupaten Wonosobo;
2. Melakukan perencanaan program pengembangan dan pembelajaran di sekolah
berdasarkan hasil analisa Rapor Pendidikan untuk memastikan bahwa setiap program
pembelajaran/pendidikan merupakan program yang efektif untuk membenahi setiap kekurangan
dan kelemahan yang ada dalam sistem pembelajaran di sekolah;
3. Mendorong TPMPS melakukan sosialisasi dan mendampingi standar pengelolaan dan standar
pembiayaan dapat menggunakan Profil dan Rapot Pendidikan sebagai basis data untuk
menyusun RKT dan RKAS pada perubahan tahun anggaran 2022
b. Pelaksanaan diskusi (hari, tanggal, tempat)
Kegiatan Forum Group Discussion telah dilaksanakan pada hari Sabtu , tanggal 2 Juli 2022
bertempat di ruang Kelas
c. Peserta FGD (KS, TPMPS ,Guru, Operator, Ketua Komite,Ketua OSIS)
Peserta FGD adalah Kepala Sekolah ,TPMPS, guru, karyawan, pewakilan komite dan pewakilan
dari pengurus OSIS
d. Capaian rapor pendidikan tahun 2021 sebagai berikut: ( Terlampir )
(tampilkan format excel dengan indikator/subindikator dan capaiannya/kategorinya)
e. Analisis capaian indikator/subindikator (narasi/uraian)
1) Capaian indikator yang tinggi / di atas kompetensi minimum.
A.1. Kemampuan Literasi 2,44 ( diatas kompetensi minimum )
2) Perbandingan capaian indikator sekolah dengan sekolah lain serupa di Nasional 1,72,
dengan nilai rata-rata kabupaten dan kota 1,96. Dengan nilai rata-rata propinsi 1,89
dengan nilai rata-rata nasional 1,72
3) Capaian indikator yang bernilai kurang dan perlu ditingkatkan.
3.1. C.3 = Pengalaman Pelatihan GTK (46.67) Capaian : Berkembang
3.2. C.3.2 = Pedagogi ( 60%) Capaian : Berkembang
3.3. C.3.3 = Managerial (10%) Capaian : Berkembang
3.4. D.1.3 = Aktifasi Kognitif (1.99) Capaian : Responsif
3.5. D2 = Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru (2) Capaian : Aktif
3.6. D.2.1 = Belajar tentang pembelajaran (52.83) Capaian Aktif
3.7. D.2.2 = Refleksi atas praktek mengajar (55,97) Capaian Aktif
3.8. D.2.3 = Penetapan praktik inovatif (57.33) Capaian Aktif
3.9. D.3.1 = Visi-misi Sekolah (56,9) Capaian : Terarah
3.10. D.3.2 = Pengelolaan Kurikulum Sekolah (53,19) Capaian ( Berorientasi )
3.11. D.42 = Kesejahteraan psikologis guru (2) Capaian : Berkembang
3.12. D.4.5 = Kekerasan Seksual (2,19) Capaian : Waspada
3.13. D.8.3 = Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya (2) Capaian : Merintis
3.14. D.10.1= Layanan disabilitas (2.1) Capaian : Berkembang
3.15. D.10.2= Layanan sekolah untuk murid cerdas dan bakat istimewa ( Berkembang)
4) Capaian indikator yang paling rendah- perlu intervensi (merah) , apa permasalahan dan
upaya pemecahannya, agar didiskusikan dengan warga sekolah.
4.1. E.3 = Pemanfaatan TIK untuk pengelollaan anggaran (0,26) Capaian : Rendah
4.2. E.3.1 = Proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring (0,26) Capaian : Rendah
5) Sesuai pembahasan dalam diskusi. Semakin detail makin baik.
f. Evaluasi diri tentang potensi/kekuatan dan kelemahan/hambatan sekolah: ( Terlampir )

g. Upaya/langkah yang akan dilakukan (kalau belum tercantum dalam RKAS, perlu direvisi, atau
tambahkan kegiatan dan anggaran sbb): ( Terlampir )

Lampiran:
- Undangan FGD
- Daftar hadir pelaksanaan FGD
- Notulen FGD.
- Foto dokumentasi
- Lampiran Hasil Ferifikasi Rapor Pendidikan
- Lampiran RTL Hasil Ferifikasi Rapor Pendidikan
- Lampiran Power Point Presentasi Hasil Ferifikasi

Anda mungkin juga menyukai