Om swastyastu.
Namo buddhaya.
Salam kebajikan.
Rahayu.
Saudara-saudari sebangsa dan setanah air. Tak terasa waktu begitu cepat
berlalu dan kita pun diizinkan Tuhan untuk kembali singgah di momentum
spesial peringatan Hari Guru Nasional 25 November 2023.
Bapak dan ibu guru yang berbahagia. Terasa atau tidak, pandemi adalah
ujian hebat yang mengajak kita untuk memetik hikmah terkait pendidikan.
Sekarang, para orang tua semakin sadar akan pentingnya membimbing anak
di rumah.
Berangkat dari kesadaran tersebut, kita harus bangkit. Entah itu sekolah
pelosok maupun kota, entah itu sekolah ujung maupun di tepi jalan, masing-
masing dari kita perlu saling mendukung, berkolaborasi, serta bersinergi
untuk memulihkan pendidikan di negeri ini.
Maka dari itu, marilah kita dukung mereka, mari kita sama-sama mendukung,
dan jangan segan mengapresiasi dengan sepenuh hati. Di era milenial seperti
saat ini, kepedulian adalah pijakan utama bagi negeri ini untuk segera pulih
dari badai pandemi. Tidak cukup dengan kata-kata, tidak cukup dengan
sambutan, tidak cukup dengan amanat, bahkan juga tidak cukup hanya
dengan membagikan kebijakan terbaru.
Terima kasih atas dedikasi, perjuangan, dan cinta tanpa batas yang telah
kalian berikan. Semoga Hari Guru Nasional menjadi momentum untuk kita
semua bersatu dalam mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih baik,
maju, dan merata.
Sekian pidato singkat dari saya. Mari kita jadikan Hari Guru Nasional sebagai
inspirasi untuk terus bersama-sama mengangkat derajat pendidikan di
Indonesia. Terima kasiH
Bapak, ibu, serta teman-teman yang berbahagia. Hari ini, 25 November 2023,
kita kembali singgah di momentum spesial dan bersejarah yaitu peringatan
Hari Guru Nasional sekaligus HUT ke-78 PGRI.
Berkisah tentang guru, maka saya yakin teman-teman semua masih ingat
dengan ungkapan bahwa "guru adalah orang tua kita di sekolah". Pada
kenyataannya memang demikian, karena selama berada di sekolah, bapak
maupun ibu guru senantiasa memperhatikan kita.
Ada begitu banyak seluk-beluk yang dilirik guru untuk kebaikan kita. Mulai
dari baju sekolah yang tidak rapi, tali sepatu yang terlampau longgar, kuku
yang sudah panjang, hingga kesehatan kita.
Entah itu adalah wali kelas atau bahkan guru mata pelajaran, masing-masing
dari mereka senantiasa tidak pernah bosan menasihati, membimbing, serta
mengajar murid-muridnya.
Tambah lagi saat pandemi beberapa waktu lalu. Rasanya tidak sedikit dari
siswa yang mengeluh kepada guru saat pembelajaran online berlangsung,
tidak memperhatikan penjelasan guru, lupa mengisi daftar hadir, atau bahkan
sengaja tidak mengerjakan tugas.
Atas sikap kami yang kurang baik tersebut, kami memohon maaf dengan
setulusnya kepada bapak dan ibu guru. Semoga bapak dan ibu guru tetap
tegar, sabar, semangat, dan gembira mengajar kami para siswa, baik itu saat
pembelajaran daring maupun pembelajaran tatap muka.
Saya selalu yakin bahwa seorang guru sejati ialah mereka yang ikhlas, tulus,
dan rela membagi pengetahuan. Dari guru, kita bisa belajar banyak tentang
perilaku sabar dan rendah hati, serta segudang kebaikan lain yang tak
mungkin saya sebutkan satu demi satu.
Teman-teman yang saya banggakan. Pada momentum yang spesial ini, mari
kita sama-sama mendoakan yang terbaik untuk kesehatan, keselamatan,
kesejahteraan, serta kebaikan untuk bapak ibu guru kita.
Saya pun berharap agar bapak maupun ibu guru tetap bersemangat dalam
mengajar kami, tetap sabar dalam mendidik kami, dan semoga Allah
hadiahkan pahala berlimpah untuk semua guru.