Abstrak
Tujuan Program PKP Berbasis Zonasi adalah meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan
guru dalam merencanakan, melaksanakan sampai mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill/HOTS). Sasaran Program PKP
Berbasis Zonasi adalah guru pada semua jenjang. Satuan pendidikan mulai dari TK/TKLB,
SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK/SMKLB. Sasaran Program PKP BerMateri
kegiatan sebagai berikut. Adapun hasil penelitian yaitu: (1) Penyusunan RPP berbasis HOTS yang
terintegrasi dengan PPK, literasi dan disertai dengan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) dan
soal HOTS membuat pembelajaran semakin bermakna. (2) Praktek pembelajaran unit ke-1 dan unit
ke-2 yang diterapkan membuat peserta didik antusias, senang, dan semangat dalam belajar.
Manfaat Program PKP Berbasis Zonasi adalah satu model pembelajaran yang berorientasi pada
sebagai berikut: (1) Membiasakan siswa untuk HOTS dan disarankan dalam implementasi
berpikir tingkat tinggi sehingga dapat Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran
meningkatkan kompetensinya (2) Membiasakan berbasis masalah Problem Based Learning (PBL).
guru untuk membuat pembelajaran yang PBL merupakan model pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat mengedepankan strategi pembelajaran dengan
tinggi mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai
penilaiannya. (3) Memberikan acuan kepada konteks peserta didik untuk belajar tentang cara
kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah,
akademik. (4) Memberikan acuan kepada pengawas serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep
sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik dan esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL
manajerial. peserta didik dituntut untuk mampu memecahkan
Tujuan Program PKP Berbasis Zonasi adalah permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari
meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan (kontekstual). Dengan kata lain, PBL membelajarkan
guru dalam merencanakan, melaksanakan sampai peserta didik untuk berpikir secara kritis dan analitis,
mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada serta mencari dan menggunakan sumber
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan
Thinking Skill/HOTS). Sasaran Program PKP masalah yang dihadapi.
Berbasis Zonasi adalah guru pada semua jenjang. Laporan dalam bentuk Best Practice ini
Satuan pendidikan mulai dari TK/TKLB, SD/SDLB, membahas tentang pengembangan keterampilan
SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK/SMKLB. abad ke – 21 yang meliputi keterampilan
Sasaran Program PKP Berbasis Zonasi khususnya Communication, Collaborative, Critical Thinking
adalah guru BK yang tergabung dalam MGBK. and Problem Solving, Creativity and Innovation (
Materi kegiatan sebagai berikut. 4C ) melalui program PKP yang berorientasi pada
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order
peserta didik harus dibekali keterampilan berpikir thinking skills/ HOTS). .
tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah
PelajaranBimbingan Dan Konseling ) Sekolah materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan
Menengah Pertama ( SMP ) dilaksanakan IN di SMP dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori
Negeri 2 Nanga Pinoh dan ON di SMP Negeri 2 tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan
Nanga Pinoh dari tanggal 5 Oktober 2019 sampai pembahasan), membuat peserta didik cenderung
dengan tanggal 13 Nopember 2019. Kegiatan menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh
dilaksanakan dalam rentang waktu hari dengan peserta didik adalah apa yang diajarkan oleh guru.
rincian sebagai berikut : (1) IN-1 tanggal 5 Oktober Berbeda kondisinya dengan pembelajaran
2019 di SMP Negeri 2 Nanga Pinoh; (2) IN-2 tanggal berorientasi HOTS dengan menerapkan PBL ini.
6 Oktober 2019 di SMP Negeri 2 Nanga Pinoh; ON- Dalam pembelajaran ini pemahaman peserta didik
1 tanggal 7 – \11 Oktober 2019 di SMP Negeri 2 tentang konsep materi Peredaran Darah Pada
Nanga Pinoh; (3) IN-3 tanggal 12 Oktober 2019 di Manusiaserta Kalor dan Perpindahannya benar-
SMP Negeri 2 Nanga Pinoh; (4) ON-2 tanggal 14-18 benar dibangun oleh peserta didik melalui
Oktober 2019 di SMP Negeri 2 Nanga Pinoh; (5) IN- pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan
4 tanggal 20 Oktober 2019 di SMP Negeri 2 Nanga siswa untuk berpikir kritis.
Pinoh; (6) ON-3 tanggal 21 – 25 Oktober 2019 di Penerapan model pembelajaran berorientasi
SMP Negeri 2 Nanga Pinoh; (7) IN-5 tanggal 26 HOTS juga meningkatkan kemampuan peserta
Oktober 2019 di SMP Negeri 2 Nanga Pinoh; (8) didik dalam memecahkan masalah (problem
Post Test dengan jadwal menyusul solving). PBL yang diterapkan dengan menyajikan
hasil pengamatan dan diskusi melalui kegiatan
HASIL PENELITIAN membaca, melihat dan mengamati objek / media
Penerapan model pembelajaran berorientasi baik berupa gambar / foto / video yang berisi
HOTS juga meningkatkan kemampuan peserta didik permasalahan kontekstual mampu mendorong
dalam memecahkan masalah (problem solving). PBL peserta didik merumuskan pemecahan masalah.
yang diterapkan dengan menyajikan hasil Sebelum menerapkan pembelajaran berorintasi
pengamatan dan diskusi melalui kegiatan membaca, HOTS, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai
melihat dan mengamati objek / media baik berupa dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun
gambar / foto / video yang berisi permasalahan permasalahan yang disajikan dalam buku teks
kontekstual mampu mendorong peserta didik kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan
merumuskan pemecahan masalah. Sebelum sehari-hari peserta didik, tetap saja penulis gunakan.
menerapkan pembelajaran berorintasi HOTS, Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis
penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan dari buku teks.Dengan menerapkan PBL, peserta
buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan didik tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga
yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk
sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, mencari data, materi dari sumber lainnya.
tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang Proses pembelajaran yang dilakukan dengan
digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku menerapkan model pembelajaran HOTS
teks.Dengan menerapkan PBL, peserta didik tak berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih aktif
hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari video merespon pertanyaan dari guru, termasuk
serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, mengajukan pertanyaan pada guru maupun
materi dari sumber lainnya. temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang
Penerapan model pembelajaran HOTS sesuai sintak PBL mengharuskan peserta didik aktif
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk selama proses pembelajaran.
berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat Pembelajaran yang dilakukan dengan
partisipasi peserta didik untuk bertanya dan menerapkan model pembelajaran HOTS
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan melakukan transfer knowledge. Setelah membaca,
penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas meringkas, dan mendiskusikan tentang
cenderung sepi dan serius. Peserta didik cenderung pembelajaran, peserta didik tidak hanya memahami
bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba konsep materi (pengetahuan konseptual) dan
menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus bagaimana menganalisis yanng benar (pengetahuan
guru adalah bagaimana peserta didik dapat prosedural), tetapi juga memahami konsep – konsep
menyelesikan soal yang disajikan, kurang peduli penerapannya.
pada proses berpikir peserta didik. Tak hanya itu,
72
Jurnal Pembelajaran dan Pendidikan Karakter Volume 1 Nomor 1, September 2021 Rahayu, AS
Penilaian ;
berorientasi
HOTS
Jurnal Belajar
OJL ke 01 (ON
1)
3. IN-3 LK 6 Reviu Mereviu RPLunit ke1 Tidak ada
RPL unit ke-1
LK 4d Telaah Mentelaah soal unit Tidak ada
Soal unit ke-1 ke-1
4. ON-2 Lembar Praktek Menyiapkan video dan Disiapkan 1
pengamatan mengajar unit proyektor hari sebelum
praktik ke-1 Jurnal praktek
mengajar unit Praktek mengajar
ke-1 mengajar Kurangnya
waktu di kelas Waktu
ditambah
Tidak memakai speaker
sehingga suara video Memakai
tidak terdengar siswa speaker saat
menayangkan
video
LK 7 Jurnal Mengisi Jurnal Foto-foto kegiatan Mengumpulka
praktek mengajar belum dikumpulkan n foto-foto
mengajar unit 1 kegiatan
73
Jurnal Pembelajaran dan Pendidikan Karakter Volume 1 Nomor 1, September 2021 Rahayu, AS
Penyusunan RPP unit Soal post test belum Soal post test
2 dibuat dibuat terlebih
dahulu
5. IN-4 LK 8 Catatan Catatan kekurangan Sulitnya Catatan
refleksi praktek dan kelebihan selama membuat refleksi
pembelajaran OJL catatan refleksi dibuat
unit ke-1 langsung
setelah
pembelajaran
LK/ 6Reviu Mereviu RPL unit ke- Tidak ada
RPL 2
L unit ke-2
LK 4d Telaah Mentelaah soal unit Tidak ada
soal unit ke-2 ke-2
6. On-3 Lembar Praktek mengajar Mengeprint Diprint 1 hari
pengamatan unit ke-2 LKPD sebelum
praktek mengajar
mengajar unit
ke-2
LK 7 Jurnal Mengisi Jurnal Foto-foto kegiatan Mengumpulka
Praktek mengajar belum dikumpulkan n foto-foto
mengajar kegiatan
unit ke-2
Jurnal OJL ke-3 Praktik pembelajaran Peserta didik Menjelaskan
unit ke-2 kesulitan dengan runtut
membaca cara membaca
grafik peristiwa grafik
perubahan wujud dan peristiwa
soal azaz Black perubahan
wujud dan
menjelaskan
rumus azaz
black
Menyusun laporan Belum membuat BAB BAB 3 dibuat
Best Practice 3 terlebih
dahulu
7. IN-5 Laporan Best Laporan Best Belum membuat Lampiran
Practice Practice lampiran dibuat terlebih
dahulu
Format
Monitoring dan
penilaian hasil
tagihan
74