Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI BERBASIS ZONASI

Asri Sutyaswati Rahayu


SMPN 2 Nanga Pinoh
Email: asrisutyaswatirahayu@gmail.com

Abstrak
Tujuan Program PKP Berbasis Zonasi adalah meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan
guru dalam merencanakan, melaksanakan sampai mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill/HOTS). Sasaran Program PKP
Berbasis Zonasi adalah guru pada semua jenjang. Satuan pendidikan mulai dari TK/TKLB,
SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK/SMKLB. Sasaran Program PKP BerMateri
kegiatan sebagai berikut. Adapun hasil penelitian yaitu: (1) Penyusunan RPP berbasis HOTS yang
terintegrasi dengan PPK, literasi dan disertai dengan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) dan
soal HOTS membuat pembelajaran semakin bermakna. (2) Praktek pembelajaran unit ke-1 dan unit
ke-2 yang diterapkan membuat peserta didik antusias, senang, dan semangat dalam belajar.

Kata Kunci: Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Melalui Peningkatan Kompetensi,


Zonasi

PENDAHULUAN 2015 Database). Meskipun peningkatan capaian


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Indonesia cukup signifikan dibandingkan hasil tahun
Sistem Pendidikan Nasional pasal 57 menyatakan 2012, namun capaian secara umum masih di bawah
bahwa evaluasi dilakukan dalam rangka rerata negara OECD (Organisation for Economic
pengendalian mutu pendidikan secara nasional Cooperation and Development). Bila peningkatan ini
sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara terus dipertahankan, maka pada tahun 2030 capaian
pendidikan kepada pihak-pihak yang Indonesia diprediksi dapat menyamai OECD.
berkepentingan. Evaluasi dilakukan terhadap peserta Hasil pengukuran capaian siswa berdasar UN
didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur ternyata selaras dengan capaian PISA maupun
formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, TIMSS. Hasil UN tahun 2018 menunjukkan
dan jenis pendidikan. bahwa siswa-siswa masih lemah dalam
Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order
Berstandar Nasional (USBN) merupakan bagian Thinking Skills) seperti menalar, menganalisa, dan
yang tidak dapat dipisahkan dari sistem mengevaluasi. Oleh karena itu siswa harus
pendidikan nasional. UN adalah sistem evaluasi dibiasakan dengan soal-soal dan pembelajaran
standar pendidikan dasar dan menengah secara yang berorientasi kepada keterampilan berpikir
nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills) agar
antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian terdorong kemampuan berpikir kritisnya.
Pendidikan. Sebagai bagian dari evaluasi, Salah satu upaya Kementerian Pendidikan
Indonesia melakukan benchmark internasional dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru
dengan mengikuti Trends in International dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang
Programme for International Student Assessment bermuara pada peningkatan kualitas siswa adalah
(PISA). menyelenggarakan Program Pengembangan
Hasil TIMMS tahun 2015 untuk kelas IV Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui
sekolah dasar, Indonesia mendapatkan rata-rata Peningkatan Kompetensi
nilai 397 dan menempati peringkat 4 terbawah Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi yang
dari 43 negara yang mengikuti TIMMS (Sumber: selanjutnya disebut dengan Program PKP.
TIMMS 2015 International Database). Sekitar Pelaksanaan Program PKP dilakukan secara tatap
75% item yang diujikan dalam TIMSS telah muka dengan pola In-OnIn, dimana kegiatan
diajarkan di kelas IV Sekolah Dasar dan hal tersebut pembelajarannya dilakukan sebagian secara tatap
lebih tinggi dibanding Korea Selatan yang hanya muka dan sebagian dilakukan secara mandiri.
68%, namun kedalaman pemahamannya masih Kegiatan In-Service Learning (In) adalah
kurang. Dari sisi lama pembelajaran siswa Sekolah pembelajaran melalui kegiatan tatap muka antara
Dasar dan jumlah jam pelajaran matematika, peserta dengan GI sebagai fasilitator. Kegiatan On-
Indonesia termasuk paling lama di antara negara the-Job Learning (On) merupakan kelanjutan proses
lainnya, tetapi kualitas pembelajarannya masih perlu pembelajaran dari kegiatan In. Pada saat On peserta
ditingkatkan. melakukan pendalaman materi dan mengerjakan
Sementara untuk PISA tahun 2015, Indonesia tugas-tugas yang diberikan pada saat In. Selama
mendapatkan rata-rata nilai 403 untuk sains kegiatan On, peserta akan memperoleh
(peringkat ketiga dari bawah), 397 untuk pendampingan secara online dari fasilitator
membaca (peringkat terakhir), dan 386 untuk (NS/IP/IK) dan guru inti, yang difasilitasi melalui
matematika (peringkat kedua dari bawah) dari 72 kelas pendampingan online.
negara yang mengikuti (Sumber: OECD, PISA
Jurnal Pembelajaran dan Pendidikan Karakter Volume 1 Nomor 1, September 2021 Rahayu, AS

Manfaat Program PKP Berbasis Zonasi adalah satu model pembelajaran yang berorientasi pada
sebagai berikut: (1) Membiasakan siswa untuk HOTS dan disarankan dalam implementasi
berpikir tingkat tinggi sehingga dapat Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran
meningkatkan kompetensinya (2) Membiasakan berbasis masalah Problem Based Learning (PBL).
guru untuk membuat pembelajaran yang PBL merupakan model pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat mengedepankan strategi pembelajaran dengan
tinggi mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai
penilaiannya. (3) Memberikan acuan kepada konteks peserta didik untuk belajar tentang cara
kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah,
akademik. (4) Memberikan acuan kepada pengawas serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep
sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik dan esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL
manajerial. peserta didik dituntut untuk mampu memecahkan
Tujuan Program PKP Berbasis Zonasi adalah permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari
meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan (kontekstual). Dengan kata lain, PBL membelajarkan
guru dalam merencanakan, melaksanakan sampai peserta didik untuk berpikir secara kritis dan analitis,
mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada serta mencari dan menggunakan sumber
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan
Thinking Skill/HOTS). Sasaran Program PKP masalah yang dihadapi.
Berbasis Zonasi adalah guru pada semua jenjang. Laporan dalam bentuk Best Practice ini
Satuan pendidikan mulai dari TK/TKLB, SD/SDLB, membahas tentang pengembangan keterampilan
SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK/SMKLB. abad ke – 21 yang meliputi keterampilan
Sasaran Program PKP Berbasis Zonasi khususnya Communication, Collaborative, Critical Thinking
adalah guru BK yang tergabung dalam MGBK. and Problem Solving, Creativity and Innovation (
Materi kegiatan sebagai berikut. 4C ) melalui program PKP yang berorientasi pada
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order
peserta didik harus dibekali keterampilan berpikir thinking skills/ HOTS). .
tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah

Tabel 1. Uraian Kegiatan

METODE PENELITIAN masing-masing peserta selama lebih kurang 1


Program PKP Berbasis Zonasi dilaksanakan minggu atau setara dengan 10 JP (asumsi 2JP/hari).
dengan pola pembelajaran In-On-In.Pelaksanaan In Selama kegiatan On, peserta mendapatkan supervisi
(in service learning). Pada kegiatan In, peserta dan dari pengawas sekolah. Hasil yang diharapkan
guru inti akan melakukan pertemuan tatap muka di selama kegiatan On disesuaikan dengan praktik yang
sekolah atau tempat lain yang telah ditetapkan. harus dilakukan peserta, serta tagihan yang harus
Selama kegiatan ini, partisipasi dan sikap peserta dikerjakan selama kegiatan.
selama kegiatan berlangsung dinilai oleh guru inti Pola Pendampingan Akademis Blended. Pada
sebagai salah satu unsur penilaian kegiatan pola pendampingan Blended, Guru Inti
peningkatan kompetensi pembelajaran berbasis memfasilitasi Guru Sasaran di dua lingkungan
zonasi. Hasil yang diharapkan selama kegiatan In secara online dan offline, interaksi dilakukan dalam
disesuaikan dengan materi yang disampaikan, baik lingkungan onlinedan offline.
teori maupun praktik, serta tagihan yang harus Alat / instrumen yang digunakan ialah : Laptop,
dikerjakan. LCD, Audio system, Video pembelajaran, RPL,
Pelaksanaan On (on the job learning). Peserta Unit/Materi pembelajaran
On adalah guru yang telah mengikuti kegiatan In-1 Pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kompetensi
dan In-2. Setiap kegiatan On dilakukan di sekolah Pembelajaran Berbasis Zonasi Mata
71
Jurnal Pembelajaran dan Pendidikan Karakter Volume 1 Nomor 1, September 2021 Rahayu, AS

PelajaranBimbingan Dan Konseling ) Sekolah materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan
Menengah Pertama ( SMP ) dilaksanakan IN di SMP dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori
Negeri 2 Nanga Pinoh dan ON di SMP Negeri 2 tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan
Nanga Pinoh dari tanggal 5 Oktober 2019 sampai pembahasan), membuat peserta didik cenderung
dengan tanggal 13 Nopember 2019. Kegiatan menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh
dilaksanakan dalam rentang waktu hari dengan peserta didik adalah apa yang diajarkan oleh guru.
rincian sebagai berikut : (1) IN-1 tanggal 5 Oktober Berbeda kondisinya dengan pembelajaran
2019 di SMP Negeri 2 Nanga Pinoh; (2) IN-2 tanggal berorientasi HOTS dengan menerapkan PBL ini.
6 Oktober 2019 di SMP Negeri 2 Nanga Pinoh; ON- Dalam pembelajaran ini pemahaman peserta didik
1 tanggal 7 – \11 Oktober 2019 di SMP Negeri 2 tentang konsep materi Peredaran Darah Pada
Nanga Pinoh; (3) IN-3 tanggal 12 Oktober 2019 di Manusiaserta Kalor dan Perpindahannya benar-
SMP Negeri 2 Nanga Pinoh; (4) ON-2 tanggal 14-18 benar dibangun oleh peserta didik melalui
Oktober 2019 di SMP Negeri 2 Nanga Pinoh; (5) IN- pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan
4 tanggal 20 Oktober 2019 di SMP Negeri 2 Nanga siswa untuk berpikir kritis.
Pinoh; (6) ON-3 tanggal 21 – 25 Oktober 2019 di Penerapan model pembelajaran berorientasi
SMP Negeri 2 Nanga Pinoh; (7) IN-5 tanggal 26 HOTS juga meningkatkan kemampuan peserta
Oktober 2019 di SMP Negeri 2 Nanga Pinoh; (8) didik dalam memecahkan masalah (problem
Post Test dengan jadwal menyusul solving). PBL yang diterapkan dengan menyajikan
hasil pengamatan dan diskusi melalui kegiatan
HASIL PENELITIAN membaca, melihat dan mengamati objek / media
Penerapan model pembelajaran berorientasi baik berupa gambar / foto / video yang berisi
HOTS juga meningkatkan kemampuan peserta didik permasalahan kontekstual mampu mendorong
dalam memecahkan masalah (problem solving). PBL peserta didik merumuskan pemecahan masalah.
yang diterapkan dengan menyajikan hasil Sebelum menerapkan pembelajaran berorintasi
pengamatan dan diskusi melalui kegiatan membaca, HOTS, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai
melihat dan mengamati objek / media baik berupa dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun
gambar / foto / video yang berisi permasalahan permasalahan yang disajikan dalam buku teks
kontekstual mampu mendorong peserta didik kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan
merumuskan pemecahan masalah. Sebelum sehari-hari peserta didik, tetap saja penulis gunakan.
menerapkan pembelajaran berorintasi HOTS, Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis
penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan dari buku teks.Dengan menerapkan PBL, peserta
buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan didik tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga
yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk
sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, mencari data, materi dari sumber lainnya.
tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang Proses pembelajaran yang dilakukan dengan
digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku menerapkan model pembelajaran HOTS
teks.Dengan menerapkan PBL, peserta didik tak berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih aktif
hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari video merespon pertanyaan dari guru, termasuk
serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, mengajukan pertanyaan pada guru maupun
materi dari sumber lainnya. temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang
Penerapan model pembelajaran HOTS sesuai sintak PBL mengharuskan peserta didik aktif
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk selama proses pembelajaran.
berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat Pembelajaran yang dilakukan dengan
partisipasi peserta didik untuk bertanya dan menerapkan model pembelajaran HOTS
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan melakukan transfer knowledge. Setelah membaca,
penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas meringkas, dan mendiskusikan tentang
cenderung sepi dan serius. Peserta didik cenderung pembelajaran, peserta didik tidak hanya memahami
bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba konsep materi (pengetahuan konseptual) dan
menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus bagaimana menganalisis yanng benar (pengetahuan
guru adalah bagaimana peserta didik dapat prosedural), tetapi juga memahami konsep – konsep
menyelesikan soal yang disajikan, kurang peduli penerapannya.
pada proses berpikir peserta didik. Tak hanya itu,

Tabel 2. Hasil Kegiatan


No Pelaksanaan Tagihan Hasil yang Masalah yang Cara
diperoleh dihadapi Mengatasi
Masalah
1. IN-2 LK3 Format Membuat desain Masih bingung dengan Belajar
Desain pembelajaran yang sintaks model sintaks model
Pembelajaran berbasis HOTS yang pembelajaran pembelajaran
Berdasarkan terintegrasi dengan
model PPK dan GLN
pembelajaranke-
1

72
Jurnal Pembelajaran dan Pendidikan Karakter Volume 1 Nomor 1, September 2021 Rahayu, AS

LK 4 Penilaian Membuat soal HOTS Masih bingung Harus banyak


Berorientasi 1 pilihan ganda dan 1 membuat kalimat referensi
HOTS unit ke- soal HOTS uraian stimulus dan soal yang bacaan
1 levelnya tinggi
2. ON-1 LK 5 Membuat RPLHOTS Masih bingung Berdiskusi
Pengembangan unit ke-2 langkahlangkah sintaks dengan teman
RPL unit ke-2 yang sesuai dengan satu
kegiatan pembelajaran kelompok
LK3 Format Membuat desain Masih bingung dengan Belajar
Desain pembelajaran yang sintaks model sintaks model
Pembelajaran berbasis HOTS yang pembelajaran yang pembelajaran
berdasarkan terintegrasi dengan sesuai dengan kegiatan
model unit ke-2 PPK dan GLN pembelajaran
LK 4 Penilaian Membuat soal HOTS Masih bingung Harus banyak
Berorientasi 1 pilihan ganda dan 1 membuat kalimat referensi
HOTS unit ke-2 soal HOTS uraian stimulus dan soal yang bacaan
levelnya tinggi
Jurnal Praktek Membuat RPL Masih bingung Berdiskusi
Mengajar OJL HOTS unit 1 langkahlangkah sintaks dengan teman
ke-1 yang sesuai dengan satu
kegiatan pembelajaran kelompok
Membuat desain Masih bingung dengan Belajar
pembelajaran sintaks model sintaks model
unit ke-1 pembelajaran yang pembelajaran
sesuai dengan kegiatan
pembelajaran

Penilaian ;
berorientasi
HOTS

Jurnal Belajar
OJL ke 01 (ON
1)
3. IN-3 LK 6 Reviu Mereviu RPLunit ke1 Tidak ada
RPL unit ke-1
LK 4d Telaah Mentelaah soal unit Tidak ada
Soal unit ke-1 ke-1
4. ON-2 Lembar Praktek Menyiapkan video dan Disiapkan 1
pengamatan mengajar unit proyektor hari sebelum
praktik ke-1 Jurnal praktek
mengajar unit Praktek mengajar
ke-1 mengajar Kurangnya
waktu di kelas Waktu
ditambah
Tidak memakai speaker
sehingga suara video Memakai
tidak terdengar siswa speaker saat
menayangkan
video
LK 7 Jurnal Mengisi Jurnal Foto-foto kegiatan Mengumpulka
praktek mengajar belum dikumpulkan n foto-foto
mengajar unit 1 kegiatan

LK 5 Membuat RPLHOTS Masih bingung Berdiskusi


Pengembangan unit ke-2 langkahlangkah sintaks dengan teman
RPl unit ke-2 yang sesuai dengan satu
kegiatan pembelajaran kelompok
Jurnal OJL ke-2 Praktik pembelajaran Menyiapkan video dan Menyiapkan
unit ke-1 proyektor video dan
proyektor satu
hari
sebelumnya

73
Jurnal Pembelajaran dan Pendidikan Karakter Volume 1 Nomor 1, September 2021 Rahayu, AS

Penyusunan RPP unit Soal post test belum Soal post test
2 dibuat dibuat terlebih
dahulu
5. IN-4 LK 8 Catatan Catatan kekurangan Sulitnya Catatan
refleksi praktek dan kelebihan selama membuat refleksi
pembelajaran OJL catatan refleksi dibuat
unit ke-1 langsung
setelah
pembelajaran
LK/ 6Reviu Mereviu RPL unit ke- Tidak ada
RPL 2
L unit ke-2
LK 4d Telaah Mentelaah soal unit Tidak ada
soal unit ke-2 ke-2
6. On-3 Lembar Praktek mengajar Mengeprint Diprint 1 hari
pengamatan unit ke-2 LKPD sebelum
praktek mengajar
mengajar unit
ke-2
LK 7 Jurnal Mengisi Jurnal Foto-foto kegiatan Mengumpulka
Praktek mengajar belum dikumpulkan n foto-foto
mengajar kegiatan
unit ke-2
Jurnal OJL ke-3 Praktik pembelajaran Peserta didik Menjelaskan
unit ke-2 kesulitan dengan runtut
membaca cara membaca
grafik peristiwa grafik
perubahan wujud dan peristiwa
soal azaz Black perubahan
wujud dan
menjelaskan
rumus azaz
black
Menyusun laporan Belum membuat BAB BAB 3 dibuat
Best Practice 3 terlebih
dahulu
7. IN-5 Laporan Best Laporan Best Belum membuat Lampiran
Practice Practice lampiran dibuat terlebih
dahulu
Format
Monitoring dan
penilaian hasil
tagihan

SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


Simpulan Anonim. 2019. Petunjuk Teknis Program
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
kesimpulan sebagai berikut. (1) Penyusunan RPP (PKB) Melalui Peningkatan Kompetensi
berbasis HOTS yang terintegrasi dengan PPK, Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi. Jakarta :
literasi dan disertai dengan Lembar Kegiatan Dirjen GTK Kemendikbud.
Peserta Didik (LKPD) dan soal HOTS membuat Hasni dan Setyasih. 2019. Paket Unit Pembelajaran
pembelajaran semakin bermakna. (2) Praktek Program PKB melalui PKP Berbasis Zonasi
pembelajaran unit ke-1 dan unit ke-2 yang Mata Pelajaran IPA Struktur dan Fungsi
diterapkan membuat peserta didik antusias, senang, Makhluk Hidup. Jakarta: Dirjen GTK
dan semangat dalam belajar. Kemendikbud.
Hasni dan Setyasih. 2019. Paket Unit Pembelajaran
Saran Program PKB melalui PKP Berbasis Zonasi
Setelah melaksanakan PKP, ada beberapa Mata Pelajaran IPA Pengukuran dan Kalor.
rekomendasi antara lain. (1) Program PKP yang Jakarta: Dirjen GTK Kemendikbud
telah dilaksanakan waktunya terlalu pendek dengan Wahono, dkk. 2016. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan
tugas LK yang banyak. Untuk tahun berikutnya agar Alam SMP/MTs Kelas VIII Semester 1 Buku
waktunya dibuat agak lama. (2) Sangat menambah Siswa. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
pengalaman dalam mengajar dengan disajikan Kebudayaan.
beberapa unit pembelajaran. Perlu disajikan materi Wahono, dkk. 2016. Buku Guru Ilmu Pengetahuan
Magnet dan Tata Surya dalam unit. Alam SMP/MTs Kelas VIII Semester 1 Buku
Guru . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

74

Anda mungkin juga menyukai