Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN FASILITASI

PROGRAM PKB MELALUI KEGIATAN PKP BERBASIS ZONASI

BIMBINGAN DAN KONSELING SMP BALIKPAPAN

DISUSUN OLEH :

ELSHINTA SAMBENTHIRO, S.Pd

Guru Inti BK SMP Balikpapan

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KOTA BALIKPAPAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas ijin dan karunia-
Nya Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi dapat
diselesaikan.

Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi


merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Direktorat Jenderal Guu dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan
dalam hal ini peserta didik. Program ini dikembangkan mengikuti arah
kebijakan Kemendikbud yang menekankan pembelajaran berorientasi
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi atau High Order Thinking Skills (HOTS).

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,


mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik. Guru profesional memegang peranan yang sangat penting
dalam menentukan prestasi peserta didik. Penelitian menunjukkan bahwa
30% prestasi peserta didik ditentukan oleh faktor guru, untuk senantiasa
menjaga profesionalitasnya guru harus senantiasa memperbarui dirinya
denan melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Jika program
pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dikembangkan oleh Ditjen
GTK sebelumnya yang didasarkan pada hasil Uji Kompetensi Guru, berfokus
pada peningkatan kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogik dan
profesional, maka program PKP Berbasis Zonasi lebih berfokus pada upaya
mencerdaskan peserta didik melalui pembelajaran berorientasi keterampilan
berpikir tingkat tinggi.

Kami ucapkan terimakasih kepada dan penghargaan kepada Dinas


Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan yang telah bekerja keras dan
berkontribusi positif untuk memfasilitasi kegiatan PKP ini sehingga dapat
terlaksana dan diselesaikan dengan baik.

Guru Inti BK SMP Balikpapan

Elshinta Sambenthiro, S.Pd


NIP 198607192010012014

Nama Kegiatan : Peningkatan Kompetensi Pembelajara Berbasis Zonasi


BK SMP Balikpapan
Tempat : SMP NEGERI 9 BALIKPAPAN
Hari/Tanggal : Sabtu/5 Oktober - 2 November 2019

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 57 menyatakan bahwa evaluasi dilakukan dalam
rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga,
dan program pendidikan pada jalur formal dan non formal untuk semua
jenjang, satuan dan jenis pendidikan.
Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
(USBN) merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem
pendidikan nasional. UN adalah sistem evaluasi standar pendidikan
dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat
pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian
Pendidikan. Sebagai bagian dari evaluasi, Indonesia melakukan
benchmark internasional dengan mengikuti Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Programme for
International Student Assessment (PISA).
Hasil TIMSS tahun 2015 untuk kelas IV sekolah dasar, Indonesia
mendapatkan rata-rata nilai 397 dan menempati peringkat 4 terbawah
dari 43 negara yang mengikuti TIMSS (Sumber: TIMSS 2015
International Database). Sekitar 75% item yang diujikan dalam TIMSS
telah diajarkan di kelas IV Sekolah Dasar dan hal tersebut lebih tinggi
dibanding Korea Selatan yang hanya 68% namun kedalaman
pemahamannya masih kurang. Dari sisi lama pembelajaran siswa
Sekolah Dasar dan jumlah jam pelajaran matematika, Indonesia
termasuk paling lama di antara negara lainnya, tetapi kualitas
pembelajarannya masih perlu ditingkatkan.
Sementara untuk PISA tahun 2015, Indonesia mendapatkan rata-
rata nilai 403 untuk sains (peringkat ketiga dari bawah), 397 untuk
membaca (peringkat terakhir) dan 386 untuk matematika (pringkat
kedua dari bawah) dari 72 negara yang mengikuti (Sumber : OECD,
PISA 2015 Database). Meskipun peningkatan capaian Indonesia
cukup signifikan dibandingkan hasil tahun 2012, namun capaian
secara umum masih di bawah rerata negara OECD (Organisation for
Economic co-operation and Development). Bila peningkatan ini terus
dipertahankan, maka pada tahun 2030 capaian Indonesia diprediksi
dapat menyamai OECD.
Hasil pengukuran capaian siswa berdasar UN ternyata selaras
dengan capaian PISA maupun TIMSS. Hasil UN tahun 2018,
menunjukkan bahwa siswa-siswa masih lemah dalam keterampilan
berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skill) seperti menalar,
menganalisa, dan mengevaluasi. Oleh karena itu siswa harus
dibiasakan dengan soal-soal dan pembelajaran yang berorientasi
kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skill)
agar terdorong kemampuan berpikir kritisnya.
Salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen
GTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang bermuara pada
peningkatan kualitas siswa adalah menyelenggarakan Program
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP).
Untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas serta pemerataan mutu
pendidikan, maka pelaksanaan program PKP mempertimbangkan
pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah zonasi. Melalui
langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK, Kelompok
Kerja Guru (KKG) SD, atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) SMP/SMA/SMK, dan Musyawarh Guru Bimbingan dan
Konseling (MGBK), yang selama ini dilakukan melalui Gugus atau
Rayon, dapat terintegrasi melalui zonasi pengembangan dan
pemberdayaan guru. Zonasi memperhatikan keseimbangan dan
keragaman mutu pendidikan di lingkungan terdekat, seperti status
akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-rata
UN/USBN sekolah atau pertimbangan mutu lainnya.

B. Target Kompetensi
Target kompetensi yang ingin dicapai dari kegiatan PKP ini adalah
meningkatkan kualitas pembelajaran (khususnya layanan Bimbingan
dan Konseling) yang bermuara pada peningkatan kualitas peserta
didik.

C. Tujuan Kegiatan
Dari kegiatan ini Guru Sasaran diharapkan mampu meningkatkan
kualitas pembelajaran/layanan Bimbingan dan Konseling dengan
memahami konsep program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
Berbasis Zonasi, keterampilan berpikir tingkat tinggi, Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) dan Gerakan Literasi Nasional (GLN), dan
menerapkannya dalam pembelajaran/kegiatan layanan BK.

D. Indikator
Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan dicapai oleh
peserta melalui kegiatan ini yaitu :
1. Menjelaskan kebijakan Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan
Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi
2. Menjelaskan integrasi PPK dan Gerakan Literasi
Nasional (GLN) dalam pembelajaran berbasi High Order
Thinking Skill (HOTS)
3. Menjelaskan konsep High Order Thinking Skill (HOTS)
4. Mengembangkan pembelajaran berorientasi
keterampilan berpikir tingkat tinggi High Order Thinking Skill
(HOTS)
5. Mengembangkan penilaian berorientasi High Order
Thinking Skill (HOTS)
6. Mengembangkan penyusunan rencana pelaksanaan
layanan
7. Melaporkan kegiatan layanan berkonsep High Order
Thinking Skill (HOTS) dalam bentuk Best Practice

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis
Zonasi dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober - 2 November 2019 yang
bertempat di SMP Negeri 9 Balikpapan.

F. Penyelengara
Penyelenggara kegiatan ini adalah prgram dari Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) melalui Bidang GTK
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan.

G. Struktur Program Pelatihan

No Materi Jumlah JP
UMUM 2
1 Kebijakan Program Peningkatan Kompetensi 1
Pembelajaran
2 Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis 1
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi, PPK, GLN
POKOK 78
3 Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS 28
4 Penilaian Berorientasi HOTS 16
5 Praktik Mengajar 24
6 Laporan Best Practice 10
PENUNJANG 2
7 Rencana Tindak Lanjut 2
Jumlah 82

Program PKP Berbasis Zonasi dilaksanakan dengan pola


pembelajaran sebagai berikut :
1. Pelaksanaan In (in service learning)
Pada kegiatan In, peserta dan fasilitator akan melakukan
pertemuan tatap muka di pusat zona atau tempat lain yang
telah ditetapkan. Selama kegiatan ini, partisipasi dan sikap
peserta selama kegiatan berlangsung dinilai oleh fasilitator
sebagai salah satu unsur penilaian kegiatan peningkatan
kompetensi pembelajaran berbasis zonasi. Hasil yang
diharapkan selama kegiatan In disesuaikan dengan materi
yang disampaikan, baik teori maupun praktik, serta tagihan
yang harus dikerjakan oleh peserta.

2. Pelaksanaan On (on the job learning)


Guru sasaran atau peserta yang telah mengikuti kegiatan
In-1 dan In-2. Setiap kegiatan On dilakukan di sekolah
masing-masing peserta selama lebih kurang 1 minggu atau
setara dengan 10 JP (asumsi 2JP/hari). Hasil yang
diharapkan selama kegiatan On disesuaikan dengan praktik
yang harus dilakukan peserta.

H. Deskripsi Materi
1. Topik Umum
a. Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi. Materi ini membahas
tentang kebijakan pendidikan tentang pedoman dan juknis
pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi
b. Integrasi PPK dan GLN dalam pembelajaran berbasis
HOTS. Materi ini membahas tentang integrasi Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) dan Gerakan Literasi Nasional
(GLN) dalam kegiatan pembelajaran berorientasi HOTS. Nilai
utama PPK yang harus integrasi yaitu religiusitas, nasionalis,
mandiri, gotong royong dan integritas.

2. Topik Pokok
a. Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran
Berorientasi HOTS. Materi ini membahas tentang pengertian
HOTS, karakteristik, aspek, dimensi pengetahuan dan
dimensi konsep berpikir, serta mengkaji materi pad aunit
pembelajaran. Kegiatan ini dilengkapi diskusi terbimbing
dengan mencermati video pembelajaran sebagai sumber
dalam pembelajaran berorientasi HOTS
b. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS.
Materi ini membahas tentang kegiatan pembelajaran yang
melibatkan aktifitas peserta didik dengan menggunakan
model-model pembelajaran dalam mencapai kecakapan
abad 21
c. Penilaian Berorientasi HOTS. Materi ini membahas
tentang pengembangan penyusunan penilaian pengetahuan
dalam pembelajaran berorientasi HOTS
d. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Layanan. Pada
materi ini, peserta me-review bahan layanan dari Unit
Pembelajaran BK dan mengembangkan penyusunan
Rencana Pelaksanaan Layanan berorientasi HOTS
e. Praktik Pembelajaran HOTS dalam bentuk peer
teaching. Pada materi ini, peserta melakukan peer teaching
pembelajaran HOTS berdasarkan RPL yang telah disusun
f. Strategi Fasilitasi. Materi ini membahas tentang strategi
fasilitasi pada Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi.

3. Topik Penunjang
a. Pengenalan Kelas Pendampingan Online. Pada materi
ini peserta masuk ke kelas pendampingan online dan
melakukan aktivitas pembelajaran berupa latihan
pendampingan online pada sesi latihan
b. Rencana Tindak Lanjut. Materi ini membahas tentang
penyusunan rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan
oleh peserta setelah mengikuti kegiatan pembekalan
c. Tes Akhir. Pada kegiatan ini peserta melakukan tes akhir
untuk melihat kemampuan peserta setelah mengikuti
kegiatan PKP.

I. Hasil Kegiatan
Hasil yang dapat dilaporkan dari kegiatan PKP ini diuraikan
sebagai berikut :
1. Kegiatan pendampingan yang melatihkan konsep
pendalaman materi pembelajaran, pengembangan,
penilaian berorientasi HOTS hingga penyusunan rencana
pelaksanaan layanan yang berorientasi HOTS dan
terintegrasi dengan PPK dan GLN membuat peserta atau
Guru Sasaran memiliki pemahaman baru menggantikan
pemahaman lama yang sudah tidak relevan dengan
perkembangan jaman saat ini. Dengan adanya kegiatan
PKP BK SMP ini guru BK semakin dapat meningkatkan
kompetensinya untuk merancang perangkat dan kegiatan
layanan yang berorientasi HOTS agar peserta didik dapat
mencapai tugas perkembangannya dengan optimal

2. Guru Sasaran mengikuti kegiatan PKP dengan antusias


dilihat dari persentase kehadiran peserta dari kegiatan In 1 -
In 5 semua hadir dengan lengkap, keaktifan bertanya pada
kegiatan In, partisipasi aktif dalam setiap tahapan kegiatan
In.

3. Selesainya kegiatan PKP ini setiap guru sasaran diminta


untuk mengumpulkan semua tagihan/tugas melalui e-mail
Guru Inti. Pengetahuan dan pemahaman tentang konsep
pendalaman materi, pengembangan, penilaian dan cara
merancang kegiatan serta perangkat layanan yang
berorientasi HOTS tetap diteruskan di tempat bertugas
masing-masing sebagai tindak lanjut demi perkembangan
optimal peserta didik.

4. Hasil penilaian terhadap Guru Sasaran dari In 1 - In 5


ditambah dengan hasil Post Test, maka diperoleh nilai akhir
sebagai berikut :

Hasil Penilaian
No Nama Guru
S K PT NA PREDIKAT L/TL
Nurul Badriyah,
1 95 95 35,5 71,2 CUKUP L
S.Psi
Eka Marida
2 95 94 46,6 75,3 CUKUP L
Astriani, S.Pd
3 Sugianto, S.Pd 95 95 53,3 78,3 CUKUP L
Ramadhona
4 95 90 75,5 85,4 BAIK L
Fitri, S.Psi
Aniatuz Zakiya,
5 95 95 68,8 84,5 BAIK L
S.Pd
6 Sumarsih, S.Pd 95 88 60 78,4 CUKUP L
Nur Khamidah,
7 95 92 46,6 74,5 CUKUP L
S.Pd
Nisva Purnama,
8 95 90 48,8 74,7 CUKUP L
S.Pd
Dwi Atika
9 95 88 64,4 80,2 BAIK L
Anastiani, S.Pd
Muh. Aazwar
10 95 90 53,3 76,5 CUKUP L
Rasyid, S.Pd
Retnaningsih,
11 95 89 55,5 77 CUKUP L
S.Pd
Wahyu Dwi
12 95 89 33,3 68 SEDANG TL
Utami, S.Pd
Fauziyah
13 95 88 53,3 75,8 CUKUP L
Hanum, S.Psi
Rakhma Mulia
14 95 94 51 77 CUKUP L
Warsita, S.Psi
Guntur Galih
15 95 94 66,6 83,3 BAIK L
Atmaji, S.Pd
Asri Octaviana,
16 95 93 51 76,7 CUKUP L
S.Pd
Rina Rahmawati
17 95 89 57,7 77,9 CUKUP L
Fuad, S.Pd
Gita Diniati
18 95 87 33,3 67,4 SEDANG TL
Hasim, S.Psi
Mega Dewi
19 95 92 37,7 71 CUKUP L
Jayanti, S.Pd
Vivi Nur Afifah,
20 95 92 46,6 74,5 CUKUP L
S.Pd

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa terdapat, 18 peserta


yang dinyatakan LULUS dengan rincian 14 peserta dengan
predikat CUKUP dan 4 peserta dengan predikat BAIK,
serta 2 peserta yang dinyatakan TIDAK LULUS dengan
predikat SEDANG.

Anda mungkin juga menyukai