Penyunting:
Wandy Praginda, S.Pd. M.Si
Drs. Ade Sukarna, M.Pd.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KATA SAMBUTAN
Sasaran Program PKB melalui PKP berbasis zonasi ini adalah seluruh guru di
wilayah NKRI yang tergabung dalam komunitas guru sesuai bidang tugas
yang diampu di wilayahnya masing-masing. Komunitas guru dimaksud
meliputi kelompok kerja guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP), dan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK).
iii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas kerja keras dan kerja cerdas para
penulis dan semua pihak terkait yang dapat mewujudkan Paket Unit
Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai upaya yang kita
lakukan.
iv
Paket Unit Pembelajaran
Pengukuran dan Vektor
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan YME, karena atas izin
dan karunia-Nya Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi ini dapat diselesaikan. Paket Unit
Pembelajaran ini disusun berdasarkan analisis Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian serta analisis Ujian
Nasional (UN).
Hasil UN tahun 2018 menunjukkan bahwa peserta didik masih lemah dalam
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) seperti
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Hasil tersebut ternyata selaras
dengan capaian PISA (Programme for International Student Assessment)
maupun TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Oleh
karena itu, perserta didik harus dibiasakan dengan pembelajaran dan soal-
soal yang berorientasi kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi agar
meningkat kemampuan berpikir kritisnya.
v
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
vi
Paket Unit Pembelajaran
Pengukuran dan Vektor
DAFTAR ISI
Hal
vii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
viii
Paket Unit Pembelajaran
Pengukuran dan Vektor
Paket unit lima disusun sebagai kumpulan sumber bahan ajar alternatif bagi
guru yang tersusun atas Unit Pengukuran dan Unit Vektor. Melalui bahan
bacaan pada paket unit tersebut diharapkan guru mendapatkan tambahan
pengetahuan untuk mengajarkannya kepada peserta didiknya sesuai capaian
kompetensi dasar (KD), terutama dalam memfasilitasi kemampuan bernalar
peserta didik. Selain itu, unit-unit ini juga aplikatif bagi guru dan peserta
didik agar dapat menerapkan dasar-dasar pengetahuan pengukuren dan
vektor dalam kehidupan sehari-hari.
Paket Unit Pengukuran dan Paket Unit Vektor terdiri dari komponen penting
dalam setiap unitnya yaitu kompetensi dasar, perumusan indikator
pencapaian kompetensi, aplikasi di dunia nyata, soal-soal tes UN/USBN,
aktivitas pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD), bahan bacaan,
pengembangan penilaian, kesimpulan dan umpan balik. Komponen-
komponen di dalam setiap unit tersebut disesuaikan dengan topik
pengukuran dan vektor masing-masing dengan tujuan agar dapat dilihat
kesesuaian dengan strategi pembelajaran yang digunakan.
LKPD pada setiap unit dikembangkan agar guru dapat memfasilitasi peserta
didik untuk melatihkan kemampuan bernalar dan berketerampilan proses
sains dengan mendayagunakan alat praktik yang ada di sekolah dan
memanfaatkan alat/bahan yang berasal dari lingkungan. LKPD tersebut
disajikan melalui serangkaian aktivitas pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang di rekomendasikan
dalam Kurikulum 2013.
1
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2
Unit Pembelajaran
Pengukuran
i
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Pengukuran
Penulis:
Drs. Yamin Winduono, M.Pd.
Penyunting:
Wandy Praginda, S.Pd. M.Pd.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
6
Unit Pembelajaran
Pengukuran
DAFTAR GAMBAR
Hal
7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
8
Unit Pembelajaran
Pengukuran
PENDAHULUAN
Unit yang ada dihadapan anda disusun sebagai salah satu alternatif bahan ajar
bagi guru untuk memahami topik Pengukuran. Pembahasan materi dalam unit
ini dimaksudkan sebagai penguatan bagi guru pada saat melaksanakan
pembelajaran untuk materi tersebut. Indikator yang disusun dalam modul ini
dibuat dalam upaya meningkatkan kemampuan peserta didik dalam bernalar
dan keterampilan dalam mengoperasikan berbagai alat ukur fisika.
Topik Pengukuran yang dikembangkan pada unit ini terdiri atas beberapa
subtopik. Pada setiap unit, ini dilengkapi dengan LKPD dan Lembar Uji
9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
10
Unit Pembelajaran
Pengukuran
11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
12
Unit Pembelajaran
Pengukuran
13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pendukung
4.2.1 Menentukan berbagai alat ukur sesuai dengan fungsinya.
Kunci
4.2.2 Mempresentasikan hasil pengukuran dengan menggunakan
IPK Keterampilan
14
Unit Pembelajaran
Pengukuran
15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
16
Unit Pembelajaran
Pengukuran
Besaran yang digunakan sangat bergantung pada obyek yang diamati atau
diukurnya. Suatu besaran selalu diikuti dengan satuan yang sesuai. Satuan
suatu besaran tidak boleh tertukar dengan satuan besaran lainnya.
Jika kita tinjau secara cermat, setiap benda dan berbagai fenomena alam yang
terjadi selalu berkaitan dengan besaran, satuan, dan pengukuran. Sebagai
contoh fenomena gerak benda; konsep fisika yang terkait dengan gerak benda
diantaranya adalah kecepatan.
Untuk mengetahui berapa kecepatan yang dimiliki suatu benda, kita harus
mengukur jarak dan waktunya terlebih dahulu. Waktu yang kita ukur adalah
waktu yang digunakan benda untuk menempuh jarak tertentu. Berdasarkan
kedua hasil pengukuran tersebut kita akan dapat mengetahui besarnya
kecepatan benda.
Para ilmuwan mampu memecahkan rahasia dari suatu fenomena alam diawali
dengan rasa ingin tahu untuk menemukan jawabannya. Untuk memecahkan
rahasia dari suatu fenomena alam para ilmuwan melakukan berbagai
eksperimen dengan menggunakan berbagai peralatan penunjang. Seluruh
data hasil eksperimen dicatat, dikumpulkan, dan ditafsirkan sehingga
diperoleh jawaban terhadap rahasia alam yang sedang diamatinya.
Fenomena alam dapat kita uraikan jika kita sudah menentukan besaran dan
satuannya melalui proses pengukuran. Dengan demikian pengukuran
dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan data kuantitas dari suatu
kegiatan yang dilakukannya.
17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
18
Unit Pembelajaran
Pengukuran
SOAL-SOAL UN/USBN
Soal-soal pengukuran berikut ini disajikan dengan maksud untuk dapat
dijadikan sebagai sarana berlatih bagi peserta didik. Selain itu, bagi guru
diharapkan soal-soal tersebut dapat dijadikan sebagai acuan ketika Saudara
mengembangkan soal yang setipe untuk topik pengukuran.
Berikut ini contoh soal-soal UN topik pengukuran pada kompetensi dasar 3.2
Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian
dan angka penting, serta notasi ilmiah. dan 4.2 Menyajikan hasil pengukuran
besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik
yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan
ilmiah. (Permendikbud Nomor 37, 2018).
NO SOAL
1 Pengukuran diameter silinder baja dengan mikrometer sekrup
adalah 4,47 mm. Hasil pengukuran yang benar ditunjukkan pada
gambar berikut adalah… .
19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Identifikasi
Level Kognitif : C5 (mengevaluasi)
Indikator yang : 3.2.11 Menentukan secara tepat hasil
bersesuaian pengukuran dengan menggunakan
berbagai alat ukur
Diketahui : Beberapa hasil pengukuran selinder besi dengan
menggunakan mikrometer sekrup
Ditanyakan : Penunjukkan hasil pengukuran yang benar
Materi yang : Pengukuran pengukuran dengan menggunakan
dibutuhkan mikrometer sekrup
NO SOAL
1 Dua buah pelat besi diukur dengan jangka sorong, hasilnya
digambarkan sebagai berikut.
0,3 mm
0,6 mm
0,7 mm
0,8 mm
1,7 mm
Identifikasi
Level Kognitif : C5 (mengevaluasi)
20
Unit Pembelajaran
Pengukuran
NO SOAL
1 Pada saat melakukan pengukuran degan jangka sorong, seorang siswa
mengukur dimensi balok tinggi, panjang , dan lebar dengan hasil sebagai
berikut.
21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
BAHAN PEMBELAJARAN
Bahan pembelajaran yang diuraikan pada unit ini merupakan salah satu
alternatif pembelajaran yang dapat anda implementasikan pada saat
melaksanakan pembelajaran topik Pengukuran. Pengembangan bahan
pembelajaran pada unit ini lebih ditekankan dengan prinsip “student
oriented” atau berpusat pada peserta didik sebagai upaya memfasilitasi
peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Bahan
pembelajaran ini berisikan rincian aktivitas pembelajaran, lembar kerja
peserta didik (LKPD) yang digunakan dan bahan bacaannya.
22
Tabel 3. Desain Pembelajaran
Indikator Pencapaian Materi/Sub Bentuk dan Alokasi
Aktivitas Pembelajaran Media
Kompetensi Materi Jenis Penilaian Waktu
Pertemuan 1
3.2.18 Menentukan hasil 1. Pengukuran .a. Membagi peserta didik ke dalam 1. Observasi 1. Ppt 3 x 45’
kelompok yang beranggotakan 4- kegiatan
pengukuran dengan dengan 5 orang pengukuran
jangka sorong b. Membagikan LKPD 1,LKPD 2, dan praktikum 2. Jangka
menggunakan alat ukur LKPD 3 kepada peserta didik. 2. Observasi
2. Pengukuran sorong
c. Menginstruksikan kepada peserta keterampilan
panjang dengan didik untuk mempelajari LKPD 3. Mikrometer
presentasi
mikrometer secara berkelompok. 4. Neraca
3.2.19 Menentukan hasil d. mengistruksikan kepada setiap
3. Pengukuran kelompok untuk memeriksa 5. LKPD 1
pengukuran dengan
dengan kelengkapan alat yang akan 6. LKPD 2
menggunakanalat ukur neraca teknis digunakan
7. LKPD 3
e. Mengintruksikan kepada peserta
massa didik untuk memulai kegiatan 8. Benda kerja
dengan menggunakan LKPD 1,
3.2.19 Menafsirkan hasil LKPD 2, dan LKPD 3
pengukuran suatu f. Memfasilitasi peserta didik untuk
melakukan curah pendapat
besaran fisis berdasarkan mengenai vektor dan skalar.
ketelitiannya. g. Meminta kepada setiap kelompok
untuk berdiskusi untuk
menentukan hasil pengamatan
j. Memfasilitasi seluruh kelompok
secara bergiliran untuk
menyimpulkan hasil kegiatan.
Unit Pembelajaran
Pengukuran
23
Indikator Pencapaian Aktivitas Bentuk dan Alokasi
Unit Pembelajaran
diskusi
ketelitiannya.
Pengukuran
25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
A. Aktivitas Pembelajaran
Setelah anda mengkaji seluruh materi dalam unit besaran, satuan, dan
pengukuran, selanjutnya anda diajak untuk melakukan 3 aktivitas
pembelajaran yaitu aktivitas pembelajaran 1 dan 2 Keterampilan dalam
menggunakan alat ukur fisika, dan aktivitas pembelajaran 3 Lembar uji
pemahaman konsep yang berkaitan dengan alat ukur fisika.
Aktivitas Pembelajaran 1
26
Unit Pembelajaran
Pengukuran
Media, alat/bahan:
1. Jangka sorong
2. Mikrometer sekrup
3. Neraca teknis
4. LKPD 1, LKPD 2, dan LKPD 3
27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas Pembelajaran 2
28
Unit Pembelajaran
Pengukuran
Media, alat/bahan:
1. Amperemeter
2. Voltmeter
3. Power supply
4. Baterei
5. LKPD 4, LKPD 5
29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas Pembelajaran 3
30
Unit Pembelajaran
Pengukuran
Media, alat/bahan:
Lembar uji pemahaman konsep
31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
32
Unit Pembelajaran
Pengukuran
Prosedur Kerja:
1. Siapkan jangka sorong; catat ketelitiannya.
2. Siapkan 5 buah benda yang bentuknya beraturan.
3. Buatlah diagram/gambar pada tabel yang telah disediakan untuk setiap
bagian benda yang akan ditentukan dimensi panjangnya.
4. Catat ketelitian jangka sorong, gunakan jangka sorong tersebut untuk
menentukan panjang, lebar, dan tinggi setiap benda yang telah anda
siapkan.
5. Masukkan hasil pengukuran ke dalam tabel 1.4
33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kesimpulan:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
................................................................
Prosedur Kerja
1. Siapkan mikrometer sekrup; catat ketelitiannya.
2. Siapkan 5 buah benda seperti kertas karton, uang logam, batang statif, kelereng,
dan kartu ATM.
3. Ukur ketebalan/diameter setiap benda dengan menggunakan mikrometer.
4. Masukkan hasil pengukuran ke dalam tabel 1.5.
34
Unit Pembelajaran
Pengukuran
Kesimpulan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
...........................................................
Prosedur Kerja:
1. Siapkan 5 buah benda yang akan ditimbang.
2. Atur neraca teknis diatas meja yang datar; lakukan kalibrasi sampai
neraca teknis siap digunakan.
3. Letakkan secara bergantian benda yang akan ditimbang pada piring
neraca.
4. Atur anak timbangan, sampai neraca benar-benar setimbang.
5. Catat secara cermat setiap penunjukkan anak timbangan pada kolom
yang disediakan.
6. Lakukan hal yang sama untuk menimbang benda berikutnya.
7. Tentukan massa total dari setiap benda pada tabel LK 3.
35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
LKPD 4: Amperemeter
Prosedur Kerja:
36
Unit Pembelajaran
Pengukuran
1.
2.
3.
4.
37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
LKPD 5: Voltmeter
Prosedur Kerja:
1. Siapkan power supply, meter dasar, dan kabel secukupnya.
2. Hubungkan power supply dengan sumber tengangan dari PLN.
3. Atur tombol tegangan mulai dari tegangan yang paling kecil
4. Atur meterdasar sehingga menjadi voltmeter; mulailah dari rentang
tertinggi.
5. Tempelkan atau hubungkan probe dari voltmeter dengan probe power
supply.
6. Catat penunjukkan voltmeter pada tabel LK 5.
7. Naikkan tegangan power supply secara bertahap.
8. Lakukan langkah 4 sampai langkah 6.
Kesimpulan:
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
.............................................................................................
38
Unit Pembelajaran
Pengukuran
39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Petunjuk :
a. Lengkapi setiap kolom pada tabel untuk menentukan hasil
pengukuran massa dengan menentukan nilai setiap beban geser,
menentukan hasil penimbangan, atau menggambarkan posisi dari
beban gesernya.
Penunjukkan Beban Geser Massa
No Gambar Lengan Neraca Ratusan Puluhan Satuan Perpuluhan Benda
(gram)
1.
M = .....
gram
2.
(Buat gambar yang
100 20 6 0,4
menunjukkan hasil
pelaporan)
3.
4.
40
Unit Pembelajaran
Pengukuran
= .......... A
2.
(Buat gambar yang
menunjukkan hasil pelaporan) = ..../.... x .... A
= 0,96 A
3.
4.
= ..... A
41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Petunjuk:
a. Perhatikan setiap data/gambar dalam tabel dengan cermat
b. Tentukan hasil pembacaan voltmeter, gambar, atau perhitungan
sehingga tabel menjadi lengkap
Tegangan Listrik
No. Gambar Voltmeter Hasil
Perhitungan
Pembacaan
1. HP = ......... volt Perhitungan=.../...x... V
= .......... V
2.
(Buat gambar yang
menunjukkan hasil = .......... volt = ..../.... x .... V
pelaporan)
= 24,6 volt
= .......... V
4.
42
Unit Pembelajaran
Pengukuran
C. Bahan Bacaan
43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Materi besaran, satuan dan pengukuran bagi siswa terdapat pada mata
pelajaran fisika SMA. Pada Kurikulum 2013 disajikan di kelas X semester 1
dengan Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut, KD dari Kompetensi Inti 3 (KI
3) Aspek Pengetahuan: 3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip
pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting). KD dari KI 4
Aspek Keterampilan: 4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah.
Pengenalan satuan untuk besaran fisika tentu saja tidak terlepas dari
pengertian besaran melalui pengukuran. Pada modul ini akan dibahas
beberapa macam alat ukur terutama yang erat hubungannya dengan besaran
44
Unit Pembelajaran
Pengukuran
pokok. Nilai suatu besaran dinyatakan secara kuantitatif dengan angka dan
satuannya sebagai hasil pengukuran langsung maupun perhitungan.
1. Pengertian Besaran
Besaran adalah gambaran secara kuantitatif (ukuran) dari benda, proses atau
suatu keadaan, contohnya: massa, panjang, tekanan, tegangan, kecepatan, dan
sebagainya. Dalam suatu pengukuran nilai suatu besaran adalah harga ukuran
itu.
Besaran dapat dibedakan menjadi besaran vektor dan besaran skalar. Besaran
adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki nilai dan satuan
serta menggambarkan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka
melalui hasil pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran
lainnya, maka ditetapkan satuan untuk tiap besaran.
Satuan juga menunjukkan bahwa setiap besaran diukur dengan cara berbeda.
Sistem Satuan International (SI) selama ini dikembangkan oleh komisi teknik
dan ISO (International Organization for standardization). Standar satuan ini
tercantum dalam International Standard ISO R31 yang memuat tiga macam
kategori satuan, yaitu:
1) satuan dasar terkait dengan besaran pokok
2) satuan tambahan terkait dengan besaran tambahan
3) satuan turunan terkait dengan besaran turunan
Contoh:
panjang balok adalah 2 meter. Panjang adalah besaran pokok, “2” disini
menyatakan nilai ukuran (nilai besaran pokok), dan meter adalah satuan
dasar.
45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Besaran Pokok
Besaran pokok atau besaran dasar adalah besaran yang satuannya telah
ditentukan sebelumnya. Penggunaan besaran-besaran pokok telah disepakati
secara Internasional dan diberlakukan di semua negara. Pemilihan besaran
pokok ini berdasarkan pertimbangan kegunaan, kepraktisan, dan harus
memperoleh pengakuan internasional. Cara penentuannya melalui prosedur
bagaimana cara mengukur besaran pokok dan menentapkan bagi besaran
tersebut. Satuan yang dipilih berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
Dalam fisika, dari berbagai besaran seperti panas, cahaya, listrik, dan zat, maka
diputuskan bahwa besaran pokok itu harus diperluas bahkan
dipertimbangkan pula demi kepraktisan untuk menambahan dua besaran
pokok tambahan. Hasil lengkapnya dicantumkan pada tabel 1.1
46
Unit Pembelajaran
Pengukuran
a. Besaran Panjang
Besaran panjang dalam sistem internasional (SI) mempunyai satuan meter.1
meter standar adalah panjang yang sama dengan 1.650.763.73 kali panjang
gelombang
47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
b. Besaran Massa
Massa suatu benda menunjukkan kuantitas zat yang dimiliki oleh benda
tersebut. Besaran massa dalam sistem internasional mempunyai satuan
kilogram.1 kilogram standar adalah sama dengan massa 1 liter air murni
yang suhunya 4oC, merupakan satuan massa yang sama dengan massa dari
prototype kilogram internasional (CGPM ke-1 tahun 1901).
d. Besaran Waktu
Besaran waktu dalam sistem internasional mempunyai satuan sekon. 1 sekon
standar adalah sama dengan waktu yang diperlukan oleh atom Cesium-133
untuk bergetar sebangak 9.192.631.770 kali. (CGPM ke-13 tahun 1967).
Waktu periode radiasi yang bersesuaian dengan transisi antara dua “hyperfine
levels” dari keadaan atom Cesium-133 saat ini dijadikan sebagai waktu standar.
48
Unit Pembelajaran
Pengukuran
e. BesaranTemperatur
Besaran temperatur dalam sistem internasional mempunyai satuan Kelvin.
1 Kelvin adalah satuan suhu termodinamika, merupakan 1/273,6 dari suhu
titik tripel air.
49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
50
Unit Pembelajaran
Pengukuran
i. Sudut Ruang
Steradian adalah sudut ruang yang puncaknya terletak pada pusat bola,
membentuk juring suatu bola memotong permukaan bola dengan luas sama
dengan kuadrat jari-jari bola (r2).
3. Besaran turunan
Besaran turunan merupakan besaran yang satuannya diturunkan dari
beberapa satuan besaran pokok. Sebuah benda yang sedang bergerak,
misalnya mobil dikatakan memiliki kecepatan atau kelajuan. Kecepatan adalah
jarak yang ditempuh setiap satuan waktu.
Secara matematis dituliskan:
Satuan kecepatan yaitu m/s, diperoleh dari besaran panjang (jarak) yaitu
meter dibagi dengan satuan waktu yaitu sekon. Kecepatan termasuk besaran
turunan sebab satuan kecepatan yaitu m/s berasal dari satuan-satuan besaran
pokok yaitu meter dan sekon.
Selain kecepatan masih banyak besaran turunan lainnya, yaitu antara lain
gaya, percepatan, luas, tekanan, energi, massa jenis, dan sebagainya.
51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
a. Satuan baku adalah satuan yang telah disepakati, diakui, dan ditetapkan
secara internasional. Satuan baku tersebut dikenal dengan Sistem
Internasional (International System of Units). Sistem satuan internasional atau
lebih dikenal dengan satuan SI (dari bahasa Perancis, System International d‟
Unites) adalah sistem satuan yang dikelola oleh organisasi standar
internasional yang juga dikenal dengan nama ISO (International Organization
for Standardization).
52
Unit Pembelajaran
Pengukuran
2) Satuan yang dipilih merupakan satuan yang tetap, tidak akan terpengaruh
oleh faktor luar
3) Unit satuan yang dipilih mudah ditentukan dan mudah diduplikasi secara
legal untuk berbagai keperluan
4) Mawakili seluruh bagian dari Fisika, mencakup mekanika, panas, optik,
listrik, sampai bidang ilmu lainnya.
Berikut ini merupakan satuan baku besaran pokok dan beberapa besaran
turunan pada sistem “mks” dan “cgs”.
53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
b. Satuan tidak baku adalah satuan yang hanya dikenal dan digunakan secara
lokal di daerah tertentu. Berikut ini merupakan beberapa besaran dengan
satuan tidak bakunya.
Selama ini memang berbagai ragam satuan yang dipergunakan, tentu keadaan
ini sangat menyulitkan. Apabila Negara Indonesia mempunyai undang-undang
yang mengatur tentang hal itu, lebih baik dipergunakan sistem satuan SI.
Melalui proses konversi, satuan tidak baku akan dapat disepakati bersama,
sehingga tidak menyulitkan dan tidak merugikan. Tidak sedikit kasus-kasus di
masyarakat mengenai tidak standarnya suatu besaran, semisal luas tanah,
menjadikan manusia terlibat dalam konflik dan saling bermusuhan. Semoga
dengan standarisasi ini menjadi sarana pemersatu manusia agar selalu cinta
damai.
Pengukuran
a. Pengertian
Silahkan Anda pelajari ilustrasi penentuan panjang atau lebar sebuah meja di
laboratorium. Misalkan hasil pengukuran diperoleh data panjang adalah 2,5
meter dan lebarnya 80 cm. Panjang 2,5 m dan lebar 80 cm diperoleh
berdasarkan alat tertentu, misalkan meteran atau penggaris. Demikian juga
jika kita menimbang massa sebuah benda dengan menggunakan neraca teknis
54
Unit Pembelajaran
Pengukuran
Setiap pengukuran selain menggunakan alat ukur yang sesuai juga harus
standar. Misalkan untuk mengukur panjang digunakan meteran, mengukur
massa digunakan timbangan, mengukur gaya digunakan dinamometer,
mengukur kecepatan atau kelajuan digunakan spedometer. Alat-alat ukur
tersebut haruslah standar dengan cara alat tersebut harus selalu terkalibrasi
secara tertelur terhadap alat ukur standar. Dalam mempelajari pengukuran
dikenal beberapa istilah, antara lain seperti ketelitian, ketepatan, sensitivitas,
resolusi, dan kesalahan (lihat di Glosarium).
b. Prosedur
Prosedur yang kita gunakan dalam suatu pengukuran sangat tergantung pada
obyek yang sedang kita ukur. Pada saat kita melakukan pengukuran suatu
besaran, kita dapat melakukan dengan dua prosedur yang berbeda yaitu:
1) Pengukuran Tunggal, adalah pengukuran yang dilakukan hanya satu kali
terhadap satu obyek / benda kerja. Untuk menuliskan hasil pengukuran
tunggal, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
X = x ± x dan x = 0,5 NST
Keterangan:
55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
NST adalah nilai skala terkecil dari alat ukur yang digunakan dalam
pengukuran tersebut.
x: nilai ketidakpastian
a) nilai rata-rata ( ̅)
b) beda harga rata-rata atau kesalahan mutlak setiap pengukuran:
x1 = – x1 , x2 = – x2 , … dst
c) kesalahan mutlak rata-rata:
x1 + x2 + x3 + …+ xn
Kmutlak rata-rata = N
d) hasil pengukuran sebenarnya adalah: x = ̅ x x
e) Krelatif =̅
f) Kpersen = Krelatif X 100 %
g) Ketelitian Pengukuran= 100 % -- K persen
Misalkan kita melakukan 10 kali pengukuran terhadap satu benda kerja, data
yang kita peroleh ditunjukkan pada Tabel 1.4 berikut ini.
56
Unit Pembelajaran
Pengukuran
57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
5). Krelatif
= 30,58
= 0,00095
6).Kpersen = Krelatif x 100 %
= 0.00095 x 100 %
= 0,095 %
7). Ketelitian Pengukuran = 100 % -- Kpersen
= 100 % -- 0,095 %
= 99,905 %
58
Unit Pembelajaran
Pengukuran
59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
60
Unit Pembelajaran
Pengukuran
1. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang dilengkapi nonius. Jangka
sorong dapat dibedakan menjadi dua jenis; yaitu jangka sorong analog dan
jangka sorong digital. Adapun bentuk kedua jangka sorong tersebut
ditunjukkan pada gambar di samping.
61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
62
Unit Pembelajaran
Pengukuran
Contoh:
Hasil pengukuran dari setiap jangka sorong yang ditunjukkan gambar berikut!
63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Mikrometer Sekrup
Dibandingkan dengan jangka sorong, mikrometer sekrup mempunyai
ketelitian yang lebih baik namun berbeda fungsi penggunaan. Ketelitian
mikrometer adalah 0,01 milimeter. Adapun jenis-jenis mikrometer sekrup
dapat dibedakan menjadi mikrometer sekrup analog dan mikrometer sekrup
digital. Adapun bentuk kedua mikrometer sekrup tersebut ditunjukkan pada
gambar 1.17.
64
Unit Pembelajaran
Pengukuran
Contoh:
Tentukan hasil pengukuran dari setiap mikrometer sekrup yang ditunjukkan
gambar berikut ini!
65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Baca langsung:
Diameter benda = 6,50 mm + 0,21 mm
= 6,71 mm
Perhitungan:
Diameter benda = 6,50 mm + 21 (0,01 mm)
= 6,50 mm + 0,21 mm
= 6,71 mm
Baca langsung:
Diameter benda = 16,50 mm + 0,23 mm
= 16,73 mm
Perhitungan:
Diameter benda = 16,50 mm + 23 (0,01 mm)
= 16,50 mm + 0,23 mm
= 16,73 mm
66
Unit Pembelajaran
Pengukuran
3. Neraca teknis
Neraca teknis digunakan untuk menentukan massa suatu benda. Di
laboratorium fisika biasanya ada dua tipe neraca teknis; yaitu neraca teknis
tiga lengan dan neraca teknis empat lengan. Adapun bentuk kedua neraca
teknis tersebut ditunjukkan pada gambar berikut ini.
67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh:
Tentukan hasil pengukuran dari setiap neraca teknis yang ditunjukkan
gambar berikut ini!
Baca langsung:
Massa benda = 400 gr + 40 gr + 8,1 gr
= 448,1 gr
68
Unit Pembelajaran
Pengukuran
Baca langsung:
Massa benda = 100 gr + 30 gr + 8 gr + 0,57 gr
= 138,57 gr
Alat ukur standar/absolut: Alat ukur absolut maksudnya adalah alat ukur yang
menunjukkan besaran darikomponen listrik yang diukur dengan batas-batas
pada konstanta dan penyimpangan pada alat itu sendiri. Ini menunjukkan
bahwa alat tersebut tidak perlu dikalibrasi atau dibandingkan dengan alat
ukur lainnya lebih dahulu.
69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Alat ukur sekunder: maksudnya adalah semua alat ukur yang menunjukkan
harga besaran listrik yang diukur dan dapat ditentukan hanya dari simpangan
alat ukur tersebut. Sebelumnya alat ukur sudah dikalibrasi dengan
membandingkan pada alat ukur standar/absolut.
Contoh dari alat ukur ini adalah alat ukur listrik yang sering dipergunakan
sehari-hari.
70
Unit Pembelajaran
Pengukuran
71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2) Atur bola lampu, jembatan penghubung, baterai, dan saklar pada papan
rangkaian sehingga membentuk sebuah rangkaian.
3) Tekan saklar untuk menguji fungsi rangkaian. Jika lampu menyala
berarti rangkaian sudah benar.
4) Atur meterdasar sehingga menjadi ampermeter; mulailah dari rentang
tertinggi.
5) Lepas jembatan penghubung sebelum masuk ke percabangan
rangkaian.
6) Tancapkan probe ampermeter untuk menentukan kuat arus listrik
sebelum masuk percabangan rangkaian.
7) Baca/catat penunjukkan amperemeter.
8) Lakukan langkah 5 dan 6 untuk menentukan kuat arus listrik pada
setiap percabangan.
9) Lakukan langkah 5 dan 6 untuk menentukan kuat arus listrik setelah
meninggalkan percabangan.
72
Unit Pembelajaran
Pengukuran
Contoh:
Tentukan hasil pengukuran alat ukur listrik yang ditunjukkan gambar berikut
ini!
a. Voltmeter
Baca langsung: Penunjukkan Voltmeter = 4 Volt
Perhitungan: Penunjukkan Voltmeter = (40/100) x 10 Volt = 4 Volt
b. Amperemeter
Baca langsung: Penunjukkan Ampermeter = 0,85 A
Perhitungan: Penunjukkan Ampermeter = (8,5/50) x 5 A = 0,85 A
73
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
Pembahasan:
Hasil Pengukuran Mikrometer = SU + (SN x 0,01)
Penunjukkan Mikrometer A = 5 mm + (47 x 0,01)
= 5 mm + 0,47 mm
= 5,47 mm
Penunjukkan Mikrometer B = 4 mm + (47 x 0,01)
= 4 mm + 0,47 mm
= 4,47 mm
74
Unit Pembelajaran
Pengukuran
NO SOAL
A. 0,3 mm
0,6 mm
75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
0,7 mm
0,8 mm
1,7 mm
Pembahasan:
Hasil pengukuran jangka sorong sebaiknya dinyatakan dalam satuan
milimeter. Alasan rasionalnya adalah karena jangka sorong, demikian juga
mikrometer sekrup ketelitiannya dalam milimeter. Jika kita langsung
membaca hasil pengukuran dalam satuan cm, akan terjadi kerancuan yang
berpotensi memunculkan kesalahan hasil pengukuran.
Mari kita cermati gambar kedua jangka sorong tersebut.
76
Unit Pembelajaran
Pengukuran
NO SOAL
1 Pada saat melakukan pengukuran dengan jangka sorong, seorang
siswa mengukur dimensi balok tinggi, panjang , dan lebar dengan
hasil sebagai berikut.
Pembahasan:
Kita cermati jangka sorong pada saat digunakan untuk mengukur panjang,
lebar, dan tinggi balok seperti ditunjukkan gambar berikut ini.
Panjang = 42,7 mm
77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Lebar = 56,7 mm
Tinggi = 72, 6 mm
= 175771,134 mm3
= 175,771134 cm3
= 176 cm3
Kunci Jawaban : A
78
Unit Pembelajaran
Pengukuran
Pembahasan:
= 2,5 mm + 0,1 mm
= 2,6 mm
= 2,5 mm + 0,35 mm
= 2,85 mm
= 2,85 mm – 2,60 mm
= 0,25 mm
79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kunci Jawaban : B
Sebuah partikel bergerak ke arah utara dari titik awal (0,0) menuju titik P (2,4
dalam waktu 3 sekon. Partikel kemudian membelok ke timur selama 2 sekon
sampai di titik Q (10,10). Besar kecepatan rata-rata saat partikel bergerak dari
P ke Q sama dengan ... .
A. 2 ms-1
B. 2 ms-1
C. 2 ms-1
D. 2 ms-1
E. 2 ms-1
s = √ x2 +y2 =√62 + 82
=√100
80
Unit Pembelajaran
Pengukuran
Aturan angka Kunci Penulisan luas benda yang sesuai dengan aturan angka penting adalah … .
penting Jawaban
A. Penulisan luas benda ke-5
B. Penulisan luas benda ke-4
D
C. Penulisan luas benda ke-3
INDIKATOR SOAL D. Penulisan luas benda ke-2
Disajikan tabel data E. Penulisan luas benda ke-1
hasil pengukuran
beberapa buah
benda, peserta didik
dapat menentukan
penulisan angka
penting yang paling
tepat.
81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
82
Unit Pembelajaran
Pengukuran
Skala Nonius
2
5 10
LINGKUP MATERI
Pengukuran
Skala utama
MATERI
a.
83
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
84
Unit Pembelajaran
Pengukuran
LINGKUP
MATERI
Pengukuran (1) (2) (3)
Hasil pengamatan ketelitian ketiga jangka sorong yang benar adalah ... .
MATERI
Ketelitian Jangka Sorong
Ketelitian Kunci
jangka sorong Jawaban (1) (2) (3)
A. 0,5 mm 0,1 mm 0,2 mm
C
B. 0,005 mm 0,01 mm 0,02 mm
INDIKATOR
SOAL C. 0,05 mm 0,1 mm 0,02 mm
Disajikan 0,05 mm 0,1 mm 0,2 mm
D.
gambar jangka
sorong, peserta E. 0,01 mm 0,2 mm 0,5 mm
didik dapat
menentukan
ketelitiannya
secara tepat
85
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
86
Unit Pembelajaran
Pengukuran
87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Indikator Nomor
Kompetensi Lingkup Soal Soal Bentuk
No. Materi Level
Dasar Materi Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3.2 Menerapkan Pengukuran Disajikan 5 L3 uraian
prinsip-prinsip kasus tentang
pengukuran
balok yang
besaran fisis,
mempunyai
ketepatan,
rusuk yang
ketelitian dan
berbeda.
angka penting,
serta notasi peserta didik
ilmiah. dapat
menentukan
selisih
tekanan yang
diakibatkan
dua sisi yang
berbeda
88
Unit Pembelajaran
Pengukuran
MATERI
Vektor
89
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
REFLEKSI PEMBELAJARAN
Respon
N0 Aspek Keterangan
Ya Tidak
1. Apakah kegiatan membuka pelajaran dapat
mengarahkan dan mempersiapkan peserta
didik mengikuti pelajaran dengan baik ?
2. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap
materi/bahan ajar yang disajikan sesuai
dengan yang diharapkan? (Apakah materi
terlalu tinggi, terlalu rendah, atau sudah sesuai
dengan kemampuan awal peserta didik?)
3. Bagaimana respons Saudara terhadap media
pembelajaran yang digunakan? (Apakah
media sesuai dan mempermudah peserta didik
menguasai kompetensi/materi yang
diajarkan?)
4. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap
aktivitas pembelajaran yang telah dirancang ?
5. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap
pendekatan, model pembelajaran, metode, dan
teknik pembelajaran yang digunakan ?
6. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap
teknik pengelolaan kelas yang akan dilakukan
(perlakuan guru terhadap peserta didik dalam
mengatasi masalah dan memotivasi peserta
didik)?
7. Apakah Saudara dapat menangkap
penjelasan/instruksi yang diberikan pada
bagian aktivitas pembelajaran ?
8. Bagaimanakah tanggapan Saudara terhadap
latihan atau penilaian yang dikembangkan ?
90
Unit Pembelajaran
Pengukuran
91
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KESIMPULAN
Acuan dasar yang menjadi pedoman pengembangan unit pengukuran adalah
Unit ini dikembangkan berdasarkan pasangan kompetensi dasar, yaitu KD 3.2
Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian
dan angka penting, serta notasi ilmiah, dan KD 4.2 Menyajikan hasil
pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk
suatu penyelidikan ilmiah. Kedua pasangan kompetensi dasar tersebut
merupakan topik awal yang disampaikan guru fisika di kelas X.
Jika kita lihat lebih cermat, ternyata kata kunci atau muatan kurikulum yang
harus dikuasai siswa dari KD 3.2 adalah menerapkan prinsip. Artinya, tuntutan
dari KD pengetahuan tersebut adalah dikuasainya kemampuan dalam
menerapkan prinsip-prinsip dalam pengukuran. Penerapan berada pada level
analisis (C4), berarti KD 3.2 menuntut juga dalam pelaksanaan
pembelajarannya untuk melatihkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
kepada peserta didik. Adapun kata kunci dari KD 4.2 adalah menyajikan
artinya, tuntutan dari KD keterampilan adalah terfasilitasinya peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan bentuk tulisan atau laporan yang terkait
dengan topik pengukuran.
92
Unit Pembelajaran
Pengukuran
Dalam unit ini disajikan soal-soal dengan pembahasanya terkait dengan topik
pengukuran yang muncul pada ujian nasional tahun 2016, tahun 2017, dan
tahun 2018. Soal dan pembahasan tersebut dimaksudkan untuk memberi
gambaran kepada guru dan peserta didik bagaimana bentuk soal dan cara
pemecahannya. Harapannya, pada UN tahun berikutnya seluruh peserta didik
mampu mengerjakan soal pengukuran dengan benar.
Sekarang ini, pada setiap ujian nasional selalu dimunculkan soal yang
berkategori HOTS; oleh karena itu pembelajaran yang dilakukan guru harus
lebih berkualitas supaya pemahaman peserta didik terhadap topik vektor
menjadi semakin baik. Latihlah peserta didik untuk mengerjakan soal-soal
HOTS yang saudara kembangkan sendiri supaya peserta didik terbiasa dan
mampu untuk mengerjakannya.
93
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
UMPAN BALIK
Dalam rangka mengetahui pemahaman terhadap unit ini, Saudara perlu
mengisi lembar persepsi pemahaman. Berdasarkan hasil pengisian instrumen
ini, Saudara dapat mengetahui posisi pemahaman beserta umpan baliknya.
Oleh karena itu, isilah lembar persepsi diri ini dengan objektif dan jujur.
94
Unit Pembelajaran
Pengukuran
Unit Pengukuran ini hanya merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang
dapat Saudara cobakan di dalam kelas. Saudara hendaknya mempelajari dan
mencoba berbagai alternatif pembelajaran lainnya yang menerapkan model-
model pembelajaran.
95
Unit Pembelajaran
Pengukuran
97
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Vektor
Penulis:
Drs. Yamin Winduono, M.Pd.
Penyunting:
Drs. Ade Sukarna, M.Pd.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
DAFTAR ISI _________________________________ 101
DAFTAR GAMBAR_____________________________ 102
DAFTAR TABEL ______________________________ 102
PENDAHULUAN ______________________________ 103
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi _____________________________ 105
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ______________________________________ 106
C. Indikator Pencapaian Kompetensi ______________________________________ 106
APLIKASI DI DUNIA NYATA ____________________ 108
A. Lomba Tarik Tambang ___________________________________________________ 108
B. Penyeberangan Sungai darurat __________________________________________ 109
C. Pencarian Malaysia Airlines MH370 ____________________________________ 110
SOAL-SOAL UN/USBN _________________________ 112
A. Soal UN Tahun 2016 ______________________________________________________ 112
B. Soal UN Tahun 2017 ______________________________________________________ 113
C. Soal UN Tahun 2018 ______________________________________________________ 114
BAHAN PEMBELAJARAN _______________________ 115
A. Aktivitas Pembelajaran ___________________________________________________ 115
Aktivitas Pembelajaran 1 ..................................................................................................... 119
Aktivitas Pembelajaran 2 ..................................................................................................... 121
Aktivitas Pembelajaran 3 ..................................................................................................... 123
B. Lembar Kerja Peserta Didik ______________________________________________ 125
LKPD 1: Vektor dan Skalar .................................................................................................. 125
LKPD 2: Berapakah Nilai Resultannya? .................................................................. 128
LKPD 3: Penjumlahan Vektor............................................................................................. 131
B. Bahan Bacaan _____________________________________________________________ 133
1. Besaran Skalar dan Vektor ....................................................................................... 133
2. Penjumlahan Vektor secara Grafis dan Matematis .............................................. 135
101
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Lomba Tarik Tambang _________________________________________ 108
Gambar 2. Penyeberangan sungai darurat ___________________________________ 109
Gambar 3. Analisis Pencarian Malaysia Airlines MH370 ____________________ 110
DAFTAR TABEL
Hal
102
Unit Pembelajaran
Vektor
PENDAHULUAN
Unit yang ada dihadapan anda disusun sebagai salah satu alternatif bahan ajar
bagi guru untuk memahami topik Vektor. Pembahasan materi dalam unit ini
dimaksudkan sebagai penguatan bagi guru pada saat melaksanakan
pembelajaran untuk materi tersebut. Indikator yang dirumuskan dalam unit
ini dibuat dalam upaya meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
bernalar dan keterampilan melaksanakan eksperimen yang berkaitan dengan
topik vektor.
103
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Topik Vektor yang dikembangkan pada unit ini terdiri atas beberapa subtopik.
Pada setiap unit, dilengkapi dengan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) . LKPD
pada unit Vektor meliputi: 1) LKPD 1 Vektor dan Skalar, 2) LKPD 2 Berapa
Nilai Resultannya?, dan 3) LKPD 3 Penjumlahan vektor
104
Unit Pembelajaran
Vektor
105
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
106
Unit Pembelajaran
Vektor
Pendukung
3.2.1 Menyebutkan berbagai besaran vektor dan skalar
3.2.2 Membedakan besaran vektor dengan besaran skalar
Kunci
metode poligon
3.2.5 Menentukan resultan beberapa vektor dengan menggunakan
metode analitis
3.2.6 Menentukan arah resultan gaya
3.2.7 Menggambarkan resultan gaya dengan menggunakan metode grafis
3.2.8 Menentukan penjumlahan beberapa vektor
Pengayaan
3.2.9 Mengenggambarkan resultan vektor secara grafis.
4
KD 4.1 Merancang percobaan untuk menentukan resultan vektor sebidang
(misalnya perpindahan) beserta presentasi hasil dan makna fisinya.
Pendukung
4.2.1 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi vektor dan
skalar
IPK Keterampilan
Kunci
4.2.2 Melakukan kegiatan untuk membedakan vektor dan skalar
4.2.3 Melakukan eksperimen vektor
4.2.4 Mempresentasikan hasil eksperimen vektor
Pengayaan
4.2.5 Menyusun laporan kegiatan eksperimen
107
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
108
Unit Pembelajaran
Vektor
109
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
dengan perahu nelayan bertarif Rp 5.000 hingga Rp10.000. FOTO: Berita Satu
Photo/Antara/Adeng Bustomi.
Sumber: www.gambar.com
110
Unit Pembelajaran
Vektor
Para ilmuwan Inmarsat memeriksa `ping` samar yang ditangkap satelit dari
pesawat menggunakan 'efek Doppler', perubahan frekuensi gelombang akibat
perubahan posisi atau pergerakan pengamat relatif terhadap sumber
gelombang atau sebaliknya pada arah utara dan selatan.
Dengan membandingkan model ini dengan lintasan pesawat lain di rute yang
sama, para ahli menghasilkan kecocokan antara prediksi Inmarsat bahwa
MH370 menuju ke selatan dengan pembacaan data dari pesawat lain di rute
itu. Secara definitif terungkap, pesawat pasti mengambil jalur selatan,
(Jonathan Sinnatt, kepala komunikasi Inmarsat).
Dalam fisika, posisi dan perubahannya merupakan salah satu bagian dari
besaran fisis yang memiliki nilai dan arah, dikenal dengan vektor. Sedangkan
besaran fisis yang hanya memiliki nilai saja tergolong ke dalam besaran skalar.
Materi Vektor dan Skalar di sekolah terdapat pada mata pelajaran fisika SMA.
Pada Kurikulum 2013 disajikan di kelas X semester 1 dengan Kompetensi
Dasar (KD) dari Kompetensi Inti 3 (KI 3) Aspek Pengetahuan: 3.2
Menerapkan prinsip penjumlahan vektor sebidang (misalnya perpindahan)
KD dari KI 4 Aspek Keterampilan: 4.2 Merancang percobaan untuk
menentukan resultan vektor sebidang (misalnya perpindahan) beserta
presentasi hasil dan makna fisisnya.
111
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
SOAL-SOAL UN/USBN
Soal-soal vektor berikut ini disajikan dengan maksud untuk dapat dijadikan sebagai
sarana berlatih bagi peserta didik. Selain itu, bagi guru diharapkan soal-soal ini dapat
dijadikan sebagai acuan ketika Saudara mengembangkan soal yang setipe untuk
topik vektor.
Berikut ini contoh soal-soal UN topik vektor pada kompetensi dasar 3.2 Menerapkan
prinsip penjumlahan vektor sebidang (misalnya perpindahan) dan 4.1 Merancang
percobaan untuk menentukan resultan vektor sebidang (misalnya perpindahan)
beserta presentasi hasil dan makna fisisnya. (Permendikbud Nomor 37, 2018).
NO SOAL
1 Seorang melakukan perjalanan menggunakan mobil berangkat dari posisi
A ke B sejauh 30 km arah utara, dilanjutkan C arah timur 60 km dan
akhirnya sampai di kota D sejauh 110 km arah selatan. Perpindahan mobil
dari A sampai D adalah... .
A. 200 km
B. 140 km
C. 120 km
D. 100 km
E. 80 km
Identifikasi
Level Kognitif : C5 (mengevaluasi)
Indikator yang : 4.2.4 Menentukan resultan beberapa vektor
bersesuaian dengan menggunakan metode poligon
Diketahui : Penjumlahan vektor
Ditanyakan : Perpindahan sebagai vektor
Materi yang dibutuhkan : Penjumlahan vektor
112
Unit Pembelajaran
Vektor
NO SOAL
1 Sebuah benda mula-mula di titik A(0.0) kemudian bergerak selama 2 sekon
ke titik B(4,2). Selanjutnya bergerak lagi selama 3 sekon ke titik C(8,6).
Kecepatan rata-rata gerak benda adalah... .
A. 1 m.s-1
B. 1,5 m.s-1
C. 2 m.s-1
D. 2Ѵ2m.s-1
E. 4,75 m.s-1
Identifikasi
Level Kognitif : C5 (mengevaluasi)
Indikator yang : 3.2.5 Menentukan resultan beberapa vektor
bersesuaian dengan menggunakan metode poligon
Diketahui : Penjumlahan vektor
Ditanyakan : Kecepatan rata-rata sebagai vektor
Materi yang dibutuhkan : Penjumlahan vektor
113
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
NO SOAL
Identifikasi
Level Kognitif : C4 (mengevaluasi)
Indikator yang : 3.2.5 Menentukan resultan beberapa vektor
bersesuaian dengan menggunakan metode poligon
Diketahui : Perpindahan sebagai vektor
Ditanyakan : Vektor posisi
Materi yang dibutuhkan : Penjumlahan dan analisis vektor
114
Unit Pembelajaran
Vektor
BAHAN PEMBELAJARAN
Uraian materi pada unit ini merupakan salah satu alternatif pembelajaran
yang dapat anda implementasikan untuk pembelajaran topik Vektor.
Pengembangan bahan pembelajaran pada unit ini lebih ditekankan dengan
prinsip “student oriented” atau berpusat pada peserta didik sebagai upaya
memfasilitasi peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Bahan pembelajaran ini berisikan rincian aktivitas pembelajaran,
lembar kegiatan peserta didik yang digunakan, dan bahan bacaan untuk
membantu pemahaman konsep atau materi.
A. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran berisi rincian alternatif kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan guru dan peserta untuk mencapai kompetensi pada topik
vektor. Sebelum menguraikan aktivitas pembelajaran, terlebih dahulu disusun
desain aktivitas pembelajaran yang dapat dilihat pada Tabel 3. Dengan
mengacu pada desain pembelajaran, kita dapat memperoleh gambaran
bagaimana kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan untuk mencapai
masing-masing indikator yang telah ditetapkan. Adapun jumlah aktivitas
pembelajaran pada unit ini dirancang menjadi tiga aktivitas pembelajaran
yang akan diuraikan lebih rinci.
115
Tabel 3. Desain Pembelajaran
116
Unit Pembelajaran
resultan vektor secara
grafis.
Vektor
117
118
Untuk kegiatan praktik vektor, siapkan berbagai alat praktik fisika seperti
beban bercelah, katrol, neraca pegas, statif, busur derajat, dan kertas HVS. Ikuti
setiap petunjuk yang ada dalam setiap lembar kerja. Bekerjalah secara
sistematis supaya seluruh kegiatan yang anda lakukan memperoleh hasil yang
maksimal.
Aktivitas Pembelajaran 1
Pada aktivitas pembelajaran 1 ini Saudara akan melakukan aktivitas berikut:
1) Mengamati contoh-besaran vektor dan skalar yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, 2) Mengelompokkan untuk membedakan besaran vektor dan
besaran skalar, 3) Melakukan kegiatan untuk menyelidiki besaran vektor dan
besaraan skalar, 4) Mendiskusikan hasil eksperimen besaran vektor dan
besaran skalar, dan 5) Mempresentasikan hasil eksperimen besaran vektor
dan besaran skalar.
Aktivitas pembelajaran ini untuk mencapai indikator 3.2.1, dan 3.2.2 yang
dilakukan dengan pendekatan saintifik yang meliputi aktivitas: 1) mengamati;
2) menanya; 3) mengumpulkan informasi; 4) mengasosiasi; dan 5)
mengomunikasikan.
Materi vektor dan skalar, erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Ketika
Anda berjalan atau berkendaraan, kedua kegiatan tersebut erat kaitannya
dengan konsep vektor dan skalar. Untuk memudahkan pemahaman peserta
didik terhadap konsep vektor dan skalar, anda diajak untuk melakukan
kegiatan sederhana berikut dengan menggunakan LKPD 1.
119
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
120
Unit Pembelajaran
Vektor
Aktivitas Pembelajaran 2
Berdiskusilah dalam kelompok untuk menentukan seluruh hasil kegiatan yang telah
anda lakukan. Presentasikan hasil eksperimen tentang vektor untuk mendapatkan
tanggapan dari kelompok lain.
121
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas pembelajaran 2 ini untuk mencapai indikator 3.2.3, 3.2.4, 3.2.5, 3.2.6,
3.2.7, 3.2.8 dan 3.2.9, yang kegiatannya dilakukan dengan pembelajaran
saintifik yang meliputi aktivitas 1) mengamati; 2) menanya; 3) mengumpulkan
informasi; 4) mengasosiasi; dan 5) mengomunikasikan.
Media, alat/bahan:
1. Benang kasur,
2. Beban bercelah atau beban 50 gram
3. Katrol,
4. Neraca pegas,
5. Statif,
6. Papan triplek,
7. Busur derajat,
8. LKPD 2
122
Unit Pembelajaran
Vektor
Aktivitas Pembelajaran 3
Aktivitas pembelajaran ini untuk mencapai indikator 3.2.1, 3.2.2, 3.2.3, 3.2.4,
3.2.5, 3.2.6, 3.2.7, 3.2.8, dan 3.2.9 yang kegiatannya dilakukan dengan
pembelajaran saintifik yang meliputi aktivitas 1) mengamati; 2) menanya; 3)
mengumpulkan informasi; 4) mengasosiasi; dan 5) mengomunikasikan.
123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
124
Unit Pembelajaran
Vektor
Petunjuk:
1. Bekerjalah secara berkelompok 4 – 5 orang
2. Bacalah petunjuk kegiatan dengan cermat dan teliti.
3. Cantumkan hasil kegiatan langsung pada kolom yang telah disediakan
dalam LKPD 1
1. Meteran
2. Tali rafia
125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3. Bambu/kayu/batu
4. LKPD 1
B. PROSEDUR KEGIATAN
Posisi kelima
Posisi awal
Posisi keempat
Posisi kedua
Posisi ketiga
3. Ukur panjang tali rafia antara posisi awal (P1). sampai posisi kedua (P2).
sebagai jarak 1 (L1).
6. Ukur panjang tali rafia tersebut antara posisi kedua sampai posisi
ketiga sebagai jarak 2 (L2).
126
Unit Pembelajaran
Vektor
8. Rentangkan tali rafia mulai dari posisi awal (P1).sampai posisi lima (P5).
9. Ukur panjang tali rafia dari posisi awal (P1). sampai posisi lima (P5).
sebagai perpindahan.
Tabel Pengamatan
Hasil
No. Pengukuran Keterangan
Pengukuran
1. (P1) - (P2)
2. (P2) - (P3)
3. (P3) - (P4)
4. (P4) - (P5)
5. (P5) - (P1)
127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1. Statif
2. Beban
3. Dinamometer
4. Benang kasur
5. Kertas
6. Busur derajat
B. PROSEDUR KEGIATAN
128
Unit Pembelajaran
Vektor
Tabel Pengamatan 1
129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Perhitungan:
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
....................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
..................................
8. Tuliskan kesimpulan dari kegiatan tesebut pada kolom yang telah disediakan
Kesimpulan:
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
................................................................................................................
130
Unit Pembelajaran
Vektor
Petunjuk:
1. Bacalah setiap perintah dengan cermat dan teliti.
2. Cantumkan seluruh jawaban langsung pada kolom yang telah disediakan
dalam LKPD
3. Perhatikan gambar vektor berikut ini!
Fx =
=
Fy =
=
131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Arah VR =
132
Unit Pembelajaran
Vektor
B. Bahan Bacaan
Besaran fisika seperti kelajuan, massa, jarak, waktu, luas, volume, dan massa
jenis, termasuk besaran skalar karena besaran-besaran tersebut hanya
mempunyai nilai saja.
Jika dikatakan ada sebuah meja yang panjangnya 2 meter, maka pernyataan
tersebut sudah cukup jelas karena kita tidak memerlukan arah untuk
menentukan besaran panjang. Besaran seperti itu dinamakan besaran skalar.
Tetapi jika dikatakan seorang anak menendang bola dengan gaya 100 N,
tentunya pernyataan tersebut masih dapat memunculkan pertanyaan lainnya
yaitu ke arah mana bola tersebut bergerak? Sama halnya dengan pernyataan
sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 60 km/jam, pertanyaan yang
muncul misalnya ke arah mana, mobil tersebut bergerak? Besaran fisis seperti
gaya dan kecepatan selalu mempunyai nilai dan arah sehingga tergolong ke
dalam besaran vektor.
133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
vektor sebuah gaya dapat digambarkan atau dituliskan dengan atau F (berasal
dari force). Kadang-kadang sebuah vektor juga diberi notasi berupa hurup
besar dengan satu tanda panah di atas keduanya, misalnya vektor
perpindahan sebuah benda yang bergerak dari titik A ke titik B diberi notasi.
Sebuah vektor dapat digambarkan sebagai potongan garis lurus berarah (anak
panah), yang batasan-batasannya adalah sebagai berikut:
• Titik awal tanda anak panah adalah titik tangkap vektor. Titik tangkap
vektor artinya titik kedudukan tempat vektor itu mulai bekerja.
• Panjang tanda anak panah menyatakan nilai atau besar vektor, vektor
yang lebih besar digambarkan dengan anak panah yang lebih panjang,
begitu juga sebaliknya, vektor yang lebih kecil digambarkan dengan anak
panah yang lebih pendek. Nilai atau besar vektor diberi notasi dengan
huruf yang sama dengan vektor yang bersangkutan tetapi tanpa tanda
anak panah di atasnya atau tidak dicetak tebal, atau sama dengan notasi
vektor tetapi di dalam tanda harga mutlak. Misalnya, besar vektor adalah
AB atau | |.
• Arah anak panah menggambarkan vektor. Untuk arah ini biasanya
digunakan istilah arah ke kanan ( ), arah ke kiri ( ), arah ke atas ( ), arah ke
bawah ( ), tegak lurus bidang gambar menuju pembaca ( ) dan arah tegak
lurus bidang gambar menjauhi pembaca (x). Pada bidang kartesian, arah
vektor dinyatakan dengan sudut yang diapit oleh vektor itu dengan
sumbu–x positif, sudut yang berputar searah jarum jam diberi tanda
negatif dan sudut yang berputar berlawanan arah jarum jam diberi tanda
positif.
• Garis perpanjangan vektor disebut garis kerja vektor, misalnya garis l.
Untuk kepentingan operasi vektor misalnya penjumlahan, selisih dan
sebagainya, titik tangkap sebuah vektor dapat dipindah-pindahkan tetapi
dengan tidak mengubah panjang dan arah vektor.
134
Unit Pembelajaran
Vektor
Bila Anda menjumlahkan atau mengurangkan dua atau lebih besaran skalar
maka dapat Anda lakukan dengan cara aljabar biasa, langsung dijumlahkan
atau dikurangkan. Berbeda bila Anda menjumlahkan atau mengurangkan
besaran vektor.
Gaya merupakan salah satu besaran fisika yang tergolong vektor, oleh
karenanya gaya biasanya dapat mewakili sebagai contoh vektor yang mudah
dipelajari. Gaya yang bekerja pada sebuah benda dapat merupakan gaya
tunggal atau sekaligus beberapa buah gaya. Gaya-gaya yang bekerja pada
benda dapat merupakan gaya searah, dapat juga gaya-gaya yang berlawanan
arah. Kita dapat menentukan besar gaya total yang bekerja pada sebuah benda
dengan beberapa cara.
Gaya total yang bekerja pada sebuah benda dinamakan Resultan Gaya. Untuk
menentukan resultan dua buah gaya atau lebih Anda harus meninjau dulu
gaya-gaya yang bekerja pada benda. Misalkan terdapat 3 buah gaya F1, F2, dan
F3.
Anda dapat membedakan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
menjadi 2 bagian yaitu:
a. Resultan gaya-gaya segaris-lurus
Resultan gaya segaris-lurus dapat ditentukan dengan 2 cara, yaitu:
1) Gaya-gaya searah
Besar resultan gaya yang gaya-gayanya searah dapat ditentukan dengan
menjumlahkan semua gaya-gaya yang bekerja pada benda.
R123 = F1 + F2 + F3
135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
136
Unit Pembelajaran
Vektor
R = F12 + F2 + 2 F1 F2 cos
3) Cara Poligon
Metoda poligon atau segi banyak adalah suatu cara penjumlahan vektor
dengan cara meminah-mindahkan vektor ke ujung vektor lainnya dengan
selalu memperhatikan ketentuan bahwa: panjang (nilai) dan arah vektornya
tidak berubah, misalkan Anda tinjau kembali tiga buah vektor gaya berikut ini.
137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Nilai gaya total pada masing-masing sumbu ( Fx dan Fy), dapat kita
tentukan dengan cara menjumlahkan secara aljabar komponen-komponen
gaya pada setiap sumbu ( Fx = F1x + F2x +…+ Fnx dan Fy= F1y + F2y
+…+Fny).
138
Unit Pembelajaran
Vektor
Keterangan:
R : Resultan
F : jumlah aljabar gaya pada masing-masing sumbu
Contoh:
1. Tentukan penjumlahan 4 vektor seperti yang ditunjukkan gambar berikut
dengan menggunakan metoda poligon.
139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Penyelesaian:
2. Dua buah vektor kecepatan A dan B sebidang dan setitik tangkap masing-
masing besarnya 8 satuan dan 6 satuan. Jika sudut yang dibentuk oleh kedua
vektor adalah 30o Tentukan besar resultannya.
Penyelesaian:
3. Empat buah gaya bekerja pada satu titik tangkap F1 = 12 N dengan sudut
apit 450, F2 = 24 N dengan sudut apit 900, F3 = 18 N dengan sudut apit 1200,
dan F4 = 15 N dengan sudut apit 1800terhadap sumbu x positif.
Tentukan:
a. Gambar gaya-gayanya
b. Besar dan arah resultan gayanya dengan metoda analitis
Penyelesaian:
140
Unit Pembelajaran
Vektor
3. Perkalian Vektor
Perkalian vektor dapat diartikan sebagai perkalian biasa antara skala dengan
vektor dan perkalian antara vektor dengan vektor. Namun biasanya yang
dimaksud dengan perkalian vektor adalah perkalian antara vektor dengan
vektor dan inilah yang akan segera dibahas berikut ini.
Ada dua macam perkalian vektor yaitu perkalian silang (cross product) dan
perkalian titik (dot product). Perkalian silang adalah perkalian antara dua
buah besaran vektor yang hasilnya berupa besaran vektor, perkalian ini
biasanya juga disebut sebagai perkalian antara dua vektor. Perkalian titik
adalah perkalian antara dua buah besaran vektor yang hasilnya berupa sebuah
besaran saklar.
141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Dengan kata lain, hasil perkalian silang antara dua buah vektor adalah sebuah
vektor yang tegak lurus terhadap kedua vektor itu, atau tegak lurus terhadap
bidang yang dibentuk oleh kedua vektor itu.
Contoh
Vektor besarnya 4 satuan arahnya ke timur, dan vektor vesanya 2 satuan
arahnya tegak lurus bidang horizontal ke atas. Berapa besar dan kemana arah
hasil perkalian silang antara kedua vektor itu.
142
Unit Pembelajaran
Vektor
Penyelesaian:
Vektor-vektor dalam soal ini adalah seperti pada gambar di bawah ini.
Karena hasil perkalian silang berupa sebuah besaran vektor, maka perkalian
silang tidak bersifat komutatif,
Artinya (a x b tidak sama dengan ( b x a ) , melainkan
( a x b ) = - (a x b)
143
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
PENGEMBANGAN PENILAIAN
Topik vektor merupakan topik yang sering muncul pada penyelenggaran UN.
Dari tiga tahun terakhir hasil rata-rata nasional masih belum memuaskan.
Hasilnya masih berkisar kurang dari 60 % siswa berhasil menjawab dengan
benar soal yang berkaitan dengan vektor. Berikut ini pembahasan soal-
soalnya.
A. Pembahasan Soal-soal
Pembahasan :
Perhatikan denah perjalanan mulai dari kota A sampai kota D berikut ini
60 km
B C
30 km
A A’
110 m
144
Unit Pembelajaran
Vektor
AA’ = 60 km ;
A’D = 80 km
Untuk mencari AD, gunakan persamaan phitagoras
AD = Ѵ AA’2 + A’D2
= Ѵ 602 + 802
= Ѵ 3600 + 6400
AD = 100 km
Kunci jawaban : D
Pembahasan:
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan posisi (perpindahan)
untuk selang waktu tertentu. Sedangkan kelajuan adalah jarak persatuan
waktu.
Perpindahan Benda :
A(0,0) B(4,2), t = 2 sekon
B(4,2) C(8,6), t = 3 sekon
Jadi perpindahan dari A ke C adalah:
= Ѵ(xc-xa)2 + (yc – ya)2
145
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
= Ѵ(8-0)2 + (6 – 0)2
= Ѵ64 +36
= Ѵ100
= 10
Kecepatan = perpindahan/waktu
= 10/2 + 3
= 10/5
= 2 ms-1
Kunci jawaban : C
Pembahasan:
Perpindahan merupakan besaran vektor. Untuk menentukan nilai vektor
perpindahan yang paling tepat, kita harus menghitung vektor dari setiap
gambar (grafik) dengan cara analisis vektor. Hasil perhitungan dari setiap
146
Unit Pembelajaran
Vektor
grafik perpindahan dengan menarik garis lurus dari start (titik E) sampai
finish (titik G) diperoleh hasil:
147
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3.2.6 Menentukan
RUMUSAN BUTIR SOAL
resultan beberapa
Seekor semut berjalan pada dinding rumah yang datar. Mula-
vektor dengan Nomor
Soal mula semut merayap mendatar sejauh 10 satuan, kemudian
menggunakan metode
merayap lurus ke bawah sejauh 6 satuan, selanjutnya merayap
analitis
1
kembali searah gerak pertama sejauh 2 satuan. Besarnya vektor
LINGKUP MATERI perpindahan semut tersebut adalah ... .
Vektor A. 14 satuan
MATERI
B. 12 satuan
C. 10 satuan
Aturan angka penting Kunci D. 8 satuan
Jawaban
E. 6 satuan
C
INDIKATOR SOAL
Disajikan gambar
vektor peserta didik
dapat menentukan
resultannya.
148
Unit Pembelajaran
Vektor
149
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
LINGKUP MATERI
Vektor
MATERI
Pernyatan nilai resultan berdasarkan gambar diatas, yang
Resultan vektor Kunci
Jawaban paling tepat adalah ... .
C A. R(1) =R(2)
INDIKATOR B. R(2) =R(3)
SOAL
Disajikan C. R(3) =R(1)
beberapa gambar
vektor, siswa
D. R(1) < R(2)
dapat E. R(2) > R(3)
menentukan
pernyataan
resultan vektor
yang paling tepat.
150
Unit Pembelajaran
Vektor
151
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kunci
jawaban
LINGKUP MATERI
152
Unit Pembelajaran
Vektor
153
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
LINGKUP MATERI
Resultan vektor
MATERI
Vektor
Tentukan:
INDIKATOR a. Resultan ketiga vektor
SOAL
Disajikan gambar b. Arah resultan terhadap sumbu X
3 buah vektor,
peserta didik
dapat
menentukan
resultan dan arah
resultannya
154
Unit Pembelajaran
Vektor
Pedoman Penskoran
20
30
35
tanθ= −7/−1 =7 15
θ=arc.tan7=81,87°
155
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3.2.5 Menentukan vektor Penjumlahan Disajikan 5 L3 Uraian
resultan beberapa vektor gambar,
vektor dengan
peserta didik
menggunakan
dapat
metode analitis
menentukan
resultannya
156
Unit Pembelajaran
Vektor
MATERI
Vektor
INDIKATOR
SOAL
Disajikan cerita
tanpa judul,
peserta didik
dapat
menentukan
makna tersirat
yang ada pada
cerita
157
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pedoman Penskoran
Kali silang :
30
158
Unit Pembelajaran
Vektor
REFLEKSI PEMBELAJARAN
159
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
160
Unit Pembelajaran
Vektor
KESIMPULAN
Jika kita lihat lebih cermat, ternyata kata kunci atau pesan khusus yang harus
dikuasai siswa dari kompetensi dasar 3 KD adalah menerapkan prinsip.
Artinya, tuntutan dari KD pengetahuan tersebut adalah dikuasainya
kemampuan dalam menerapkan prinsip-prinsip. level analisis (C4). Artinya,
KD ini sudah menuntut Saudara melatihkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi kepada peserta didik. Adapun KD keterampilan menuntut Saudara
memfasilitasi peserta didik berkreasi dengan merancang percobaan. Hal ini
berarti Saudara harus memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
merancang sendiri percobaan vektor yang akan dilakukannya.
Unit Vektor berisi sajian materi yang kontekstual terkait dengan kehidupan
sehari-hari. Permainan tarik tambang, pemasangan papan reklame,
penyeberangan perahu di sungai, sangat erat kaitannya dengan vektor.
Keberadaan muatan konteks yang erat dengan kehidupan sehari-hari dapat
memotivasi guru dan peserta didik untuk belajar dan cepat memahami.
161
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Dalam unit ini disajikan soal-soal dengan pembahasanya terkait dengan topik
pengukuran yang muncul pada ujian nasional tahun 2016, tahun 2017, dan
tahun 2018. Soal dan pembahasan tersebut dimaksudkan untuk memberi
gambaran kepada guru dan peserta didik bagaimana bentuk soal dan cara
pemecahannya. Harapannya, pada UN tahun berikutnya seluruh peserta didik
mampu mengerjakan soal vektor dengan benar.
Sekarang ini, pada setiap ujian nasional selalu dimunculkan soal yang
berkategori HOTS; oleh karena itu pembelajaran yang dilakukan guru harus
lebih berkualitas supaya pemahaman peserta didik terhadap topik vektor
menjadi semakin baik. Latihlah peserta didik untuk mengerjakan soal-soal
HOTS yang saudara kembangkan sendiri supaya peserta didik terbiasa dan
mampu untuk mengerjakannya.
162
Unit Pembelajaran
Vektor
UMPAN BALIK
163
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
164
Unit Pembelajaran
Vektor
Unit Vektor ini hanya merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang
dapat Saudara cobakan di dalam kelas. Saudara hendaknya mempelajari dan
mencoba berbagai alternatif pembelajaran lainnya yang menerapkan model-
model pembelajaran.
165
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
166
Unit Pembelajaran
Vektor
167
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
168
Paket Unit Pembelajaran
Pengukuran dan Vektor
PENUTUP
Pelajari dan fahami unit-unit ini dengan baik; lakukan pengkajian unit
bersama guru-guru fisika lainnya dalam Program Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) di MGMP di Zona masing-masing. Pengkajian dan
penyamaan persepsi bersama guru-guru lainnya akan memudahkan Saudara
dalam pengimplementasiannya di dalam kelas.
169
Untuk pengembangan pembelajaran topik-topik lainnya, Saudara dapat
mengadaptasi langkah-langkah pembelajaran yang ada dalam setiap unit
pembelajaran.
Jika dalam pengimplementasian unit ditemukan beberapa permasalahan,
diskusikanlah permasalahan tersebut bersama rekan guru lainnya atau
instruktur supaya segera ditemukan solusinya. Saudara dapat menuliskan
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dalam bentuk karya tulis best
practice atau lainnya.
170
Paket Unit Pembelajaran
Pengukuran dan Vektor
DAFTAR PUSTAKA
▪ Sumber Buku
Abdullah Mikrajuddin, 2007, Fisika Dasar 1, Catatan Kuliah FI-1101, ITB,
Bandung
Tipler, Paul A, Terjemahan: Prasetio Lea, dkk 1998, Fisika untuk Sains
dan teknik Jilid 1, edisi ketiga, Erlangga, Jakarta,
Utari Setiya, dkk, (2000), Petunjuk Praktikum Fisika Dasar I, edisi ke-1,
Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA UPI, Bandung.
171
Waluyanti Sri, dkk (2008). Alat Ukur dan Teknik Pengukuran Jilid 1
intukSMK, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
▪ Peraturan Perundang-undangan
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2018). Surat Keputusan BSNP Nomor
0296/SKEP/BSNP/XI/2018 tentang Kisi-Kisi Ujian Nasional untuk
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. Badan Standar
Nasional Pendidikan.
172
Paket Unit Pembelajaran
Pengukuran dan Vektor
173
174