Anda di halaman 1dari 362

Paket Unit Pembelajaran

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)


MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN BIOLOGI


SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

SEL
Penulis:
Susanti, M.Pd.
Arief Husein Maulani, M.Si.
Dadi, S.Pd.

Penyunting:
Dr. Yeni Hendriani
Savina Melia, M.Si.

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Paket Unit Pembelajaran
Sel

KATA SAMBUTAN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya menyambut baik terbitnya Paket Unit Pembelajaran dalam rangka


pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi.
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran merupakan salah satu upaya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran yang berfokus pada upaya mencerdaskan peserta didik melalui
pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi. Program
berbasis zonasi ini dilakukan mengingat luasnya wilayah Indonesia dan
kualitas pendidikan yang belum merata, sehingga peningkatan pendidikan
dapat berjalan secara masif, merata, dan tepat sasaran.

Paket unit pembelajaran ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan


Kemendikbud yang menekankan pada pembelajaran berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skills (HOTS).
Keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir kompleks dalam
menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi,
menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental
yang paling dasar.

Sasaran Program PKB melalui PKP berbasis zonasi ini adalah seluruh guru di
wilayah NKRI yang tergabung dalam komunitas guru sesuai bidang tugas yang
diampu di wilayahnya masing-masing. Komunitas guru dimaksud meliputi
kelompok kerja guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan
Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK).

iii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Semoga Paket Unit Pembelajaran ini dapat digunakan dengan baik


sebagaimana mestinya sehingga dapat menginspirasi guru dalam
mengembangkan materi dan melaksanakan proses pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi yang bermuara pada
meningkatnya kualitas lulusan peserta didik.

Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas kerja keras dan kerja cerdas para
penulis dan semua pihak terkait yang dapat mewujudkan Paket Unit
Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai upaya yang kita
lakukan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Juli 2019


Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan,

Dr. Supriano, M.Ed.


NIP. 196208161991031001

iv
Paket Unit Pembelajaran
Sel

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan YME, karena atas izin
dan karunia-Nya Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi ini dapat diselesaikan. Paket Unit
Pembelajaran ini disusun berdasarkan analisis Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian serta analisis Ujian Nasional
(UN).

Hasil UN tahun 2018 menunjukkan bahwa peserta didik masih lemah dalam
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) seperti
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Hasil tersebut ternyata selaras
dengan capaian PISA (Programme for International Student Assessment)
maupun TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Oleh
karena itu, perserta didik harus dibiasakan dengan pembelajaran dan soal-
soal yang berorientasi kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi agar
meningkat kemampuan berpikir kritisnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan


Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), berupaya meningkatkan kualitas
pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas lulusan peserta didik
dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi. Program ini
dikembangkan dengan menekankan pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi.

v
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan pemerataan mutu pendidikan,


maka pelaksanaan Program PKP dilakukan dengan mempertimbangkan aspek
kewilayahan (Zonasi). Melalui zonasi ini, pengelolaan komunitas guru seperti
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMA/SMK dan SLB, dan
Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) dilaksanakan dengan
memperhatikan keragaman mutu pendidikan.

Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada


seluruh tim penyusun yang berasal dari Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
bidang Kelautan dan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPPPTK
KPTK), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), dan Perguruan Tinggi
serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan penyelesaian
Paket Unit Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai upaya yang
kita lakukan.

Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Direktur Pembinaan Guru


Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Khusus,

Ir. Sri Renani Pantjastuti, M.P.A.


NIP. 196007091985032001

vi
Paket Unit Pembelajaran
Sel

DAFTAR ISI

Hal

KATA SAMBUTAN __________________________________III


KATA PENGANTAR __________________________________ V
DAFTAR ISI ______________________________________ VII
PENGANTAR PAKET UNIT PEMBELAJARAN ________________ 1
UNIT PEMBELAJARAN 1 STRUKTUR DAN FUNGSI SEL _______ 5
UNIT PEMBELAJARAN 2 TRANSPORT MEMBRAN, REPRODUKSI
SEL DAN SINTESIS PROTEIN _________________________ 87
UNIT PEMBELAJARAN 3 METABOLISME ________________ 163
UNIT PEMBELAJARAN 4 PEMBELAHAN SEL ______________ 277
PENUTUP _______________________________________ 347
DAFTAR PUSTAKA _________________________________ 349

vii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

viii
Paket Unit Pembelajaran
Sel

PENGANTAR PAKET UNIT PEMBELAJARAN

Paket unit lima disusun sebagai kumpulan sumber bahan ajar alternatif bagi
guru yang tersusun atas Unit Struktur dan Fungsi Sel, Unit Transpor Membran,
Reproduksi Sel dan Sintesis Protein, Unit Metabolisme, dan Unit Pembelahan
Sel. Melalui bahan bacaan pada paket unit tersebut diharapkan guru
mendapatkan tambahan pengetahuan untuk mengajarkan materi tersebut ke
peserta didiknya sesuai capaian Kompetensi Dasar (KD), terutama dalam
memfasilitasi kemampuan bernalar peserta didik. Selain itu, unit-unit ini juga
aplikatif bagi guru dan peserta didik agar dapat menerapkan pengetahuan
tentang sel, transpor membran, metabolisme dan pembelahan sel dalam
kehidupan sehari-hari.

Paket unit sel terdiri dari komponen penting dalam dalam setiap unitnya yaitu
kompetensi dasar, perumusan indikator pencapaian kompetensi, aplikasi di
dunia nyata, soal-soal tes UN/USBN, aktivitas pembelajaran, lembar kerja
peserta didik (LKPD), bahan bacaan, pengembangan penilaian, kesimpulan
dan umpan balik. Komponen-komponen di dalam setiap unit tersebut
disesuaikan dengan topik masing-masing dengan tujuan agar dapat dilihat
kesesuaian dengan strategi pembelajaran yang digunakan.

LKPD pada setiap unit dikembangkan agar guru dapat memfasilitasi peserta
didik untuk melatihkan kemampuan bernalar dan berketerampilan proses
sain dengan mendayagunakan media yang sudah menjadi standar
kelengkapan sekolah. LKPD tersebut disajikan melalui serangkaian aktivitas
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model
pembelajaran yang di rekomendasikan dalam Kurikulum 2013.

1
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Keberhasilan Saudara dalam memahami paket ini, dapat direfleksi melalui


instrumen pada umpan balik setelah melalui serangkaian proses penelaahan
yang akan dimatangkan selanjutnya melalui serangkaian implementasi di
kelas masing-masing.

2
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

1
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN BIOLOGI


SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

Struktur dan Fungsi Sel


Penulis:
Susanti,M.Pd.

Penyunting:
Dr. Yeni Hendriani

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa
izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI ___________________________________ 5


DAFTAR GAMBAR _______________________________ 6
DAFTAR TABEL _________________________________ 8
PENDAHULUAN ________________________________ 9
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK _________ 11
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi ______________________________ 11
APLIKASI DI DUNIA NYATA ______________________ 13
A. Sel apakah yang terbesar? _________________________________________________ 13
B. Diam-Diam Miliaran Sel Tubuh Bunuh Diri ______________________________ 14
SOAL-SOAL UN/USBN __________________________ 17
A. Contoh Soal UN Tahun 2016 ______________________________________________ 17
B. Contoh Soal UN Tahun 2017 ______________________________________________ 18
C. Contoh Soal UN Tahun 2018 ______________________________________________ 20
BAHAN PEMBELAJARAN _________________________ 21
A. Aktivitas Pembelajaran ____________________________________________________ 21
Pertemuan ke-1 _____________________________________________________________________ 23
1. Aktivitas Kegiatan mengidentifikasi macam-macam sel dan bagian-bagian
sel. ____________________________________________________________________________________ 25
2. Aktivitas kegiatan Diskusi dan observasi komponen kimiawi sel, fungsi
organel dan perbedaan sel prokariotik dengan sel eukariotik _________________ 27
Pertemuan Ke-2 _____________________________________________________________________ 29
3. Aktivitas kegiatan diskusi dan praktikum pengamatan sel tumbuhan dan sel
hewan untuk mengetahui perbedaan struktur dan fungsinya. _________________ 30
Pertemuan ke-3 _____________________________________________________________________ 32
4. Aktivitas Pembelajaran Pertemuan Ke-3 ______________________________________ 32
B. Lembar Kerja Peserta Didik _______________________________________________ 35

5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LKPD 1: Identifikasi macam-macam sel __________________________________________ 36


LKPD 2. Diskusi dan Observasi bagian-bagian sel, fungsi organel sel, unsur
kimiawi sel dan perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik. ________________ 39
LKPD 3. Merancang dan melaksanakan pengamatan sel hewan dan sel
tumbuhan ____________________________________________________________________________ 42
LKPD 4. Diskusi dan Observasi Bioproses dan memprediksi permasalahan
dalam sel _____________________________________________________________________________ 46
C. Bahan Bacaan _______________________________________________________________ 51
Sejarah Perkembangan Konsep Sel ________________________________________________ 51
Struktur Sel __________________________________________________________________________ 52
Perbedaan Sel Tumbuhan Dan Sel Hewan ________________________________________ 60
Komponen Kimiawi Sel _____________________________________________________________ 62
PENGEMBANGAN PENILAIAN _____________________66
A. Pembahasan Soal-soal ______________________________________________________ 66
B. Pengembangan Soal HOTS _________________________________________________ 71
C. Refleksi Pembelajaran ______________________________________________________ 76
KESIMPULAN _________________________________78
UMPAN BALIK_________________________________80

6
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 Kisaran Ukuran Sel ____________________________________________________ 13


Gambar 2. Apoptosis pada proses pembentukan tangan ______________________ 15
Gambar 3. Beberapa ahli yang berperan dalam sejarah penemuan teori sel 51
Gambar 4. Sel hewan _____________________________________________________________ 53
Gambar 5. Sel tumbuhan _________________________________________________________ 54
Gambar 6. Berbagai jenis sel pada epitel bawang, epitel pipi dan sel gabus_ 55

7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Indikator Pencapaian Kompetensi _____________________________________ 11


Tabel 2. Desain Aktivitas Pembelajaran _________________________________________ 22
Tabel 3. Tabel Identifikasi macam-macam Sel __________________________________ 26
Tabel 4. Tabel Macam-Macam Gambar Sel ______________________________________ 36
Tabel 5. Tabel Hasil Pengamatan Karakteristik Sel ____________________________ 38
Tabel 6. Nama Organel, Gambar dan Fungsinya ________________________________ 40
Tabel 7. Hasil Diskusi Perbedaan Sel Prokariotik dan Prokariotik ___________ 41
Tabel 8. Gambar Hasil Pengamatan Struktur Sel _______________________________ 44
Tabel 9. Hasil Pengamatan dan Diskusi Karakteristik Sel hewan dan sel
tumbuhan ____________________________________________________________________ 45
Tabel 10. Hasil Diskusi Bioproses dan Fungsinya _____________________________ 47
Tabel 11. Rumusan Masalah dan Prediksi ______________________________________ 49
Tabel 12. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel hewan ____________________________ 60

8
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

PENDAHULUAN

Unit ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik Struktur dan Fungsi Sel. Melalui pembahasan materi
yang terdapat pada Unit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan untuk
mengajarkan materi yang sama ke peserta didiknya yang disesuaikan dengan
indikator yang telah disusun, dan terutama dalam memfasilitasi kemampuan
bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk guru sendiri
sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam rangka memudahkan guru mempelajarinya konten dan cara


mengajarkannya, di dalam unit ini dimuat kompetensi dasar terkait yang
memuat target kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi, bahan
bacaan tentang aplikasi topik Struktur dan Fungsi Sel dalam kehidupan
sehari-hari, soal-soal tes UN topik ini di tiga tahun terakhir sebagai acuan
dalam menyusun soal sejenis, deskripsi alternatif aktivitas pembelajaran,
lembar kegiatan peserta didik (LKPD) yang dapat digunakan guru untuk
memfasilitasi pembelajaran, bahan bacaan yang dapat dipelajari oleh guru,
maupun peserta didik, dan deskripsi prosedur mengembangkan soal HOTS.
Komponen-komponen di dalam unit ini dikembangkan dengan tujuan agar
guru dapat dengan mudah memfasilitasi peserta didik mendeskripsikan
Struktur dan Fungsi Sel yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari,
melakukan percobaannya, sekaligus mendorong peserta didik mencapai
kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Topik Struktur dan Fungsi Sel dikembangkan pada bahan bacaan terdiri atas
subtopik macam-macam sel, struktur sel, bagian-bagian sel, organel sel dan
fungsinya serta penyusun kimiawi sel. Selain itu, unit ini dilengkapi dengan
empat buah LKPD, yaitu 1) Identifikasi macam-macam sel; 2) Diskusi dan
observasi bagian-bagian sel, fungsi organel, unsur kimiawi penyusun sel dan

9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

perbedaan sel prokariotik dengan eukariotik.; 3) Merancang dan


melaksanakan praktikum pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan. 4)
Diskusi dan observasi bioproses dalam sel dan memprediksi suatu
permasalahan pada sel. LKPD dikembangkan secara aplikatif agar guru
mudah mengimplementasikannya di kelas.

10
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK

A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Sub unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar


kelas XI:

3.1 Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel, struktur, fungsi, dan


proses yang berlangsung dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan

4.1 Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel hewan dan sel
tumbuhan sebagai unit terkecil

Indikator Pencapaian Kompetensi

Tabel 1. Indikator Pencapaian Kompetensi

IDIKATOR PENCAPAIAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK) KOMPETENSI (IPK)
PENGETAHUAN KETERAMPILAN

IPK Pendukung IPK Pendukung


3.1.1 Mengidentifikasi berbagai 4.1.1 Merancang pengamatan
macam sel struktur sel eukariotik
3.1.2 Menunjukkan bagian- 4.1.2 Melakukan pengamatan
bagian sel stuktur sel tumbuhan
3.1.3 Mendefinisikan menggunakan mikroskop
pengertian sel 4.1.3 Melakukan pengamatan
struktur sel hewan
menggunakan mikroskop
IPK Kunci IPK Kunci
3.1.4 Menjelaskan komponen 4.1.4 Menyajikan hasil pengamatan
kimiawi penyusun sel mikroskopik struktur sel
3.1.5 Menjelaskan fungsi hewan
organel sel 4.1.5 Menyajikan hasil mikroskopik
3.1.6 Membandingkan struktur struktur sel tumbuhan
sel prokariotik dan sel

11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

eukariotik
3.1.7 Membedakan struktur sel
hewan dan sel tumbuhan
3.1.8 Menjelaskan proses yang
terjadi di dalam sel
IPK Pengayaan IPK Pengayaan
3.1.9 Memprediksi apa yang 4.1.6 Membuat sketsa model sel
terjadi jika organel atau eukariotik
salah satu bagian
dihilangkan pada suatu sel

12
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

APLIKASI DI DUNIA NYATA

A. Sel apakah yang terbesar?

Sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai 100 µm sehingga hanya bisa
dilihat dengan menggunakan mikroskop. Perhatikan bahwa skala yang
dipakai berupa logaritma untuk mengakomodasi kisaran ukuran yang
ditunjukkan. Skala dimulai di bagian atas dengan 10 meter dan menurun,
setiap pengukuran di sisi kiri menunjukkan pengecilan ukuran sepuluh-kali.
Coba perhatikan gambar di bawah ini! Manakah sel yang paling besar? Sel
apakah yang paling kecil?

Gambar 1 Kisaran Ukuran Sel


Sumber: Campbell Biology, 11th Edition by Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A.
Wasserman_2

13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Berdasarkan gambar tersebut dapat kita lihat kisaran ukuran sel, bahwa sel
telur ayam adalah sel terbesar dan jika bandingkan dengan telur katak lebih
dari sepuluh kali lipat ukurannya, apalagi jika kita bandingkan dengan
ukuran sel bakteri jauh lebih besar lagi. Kita bisa melihat sel yang terkecil
dari ukuran yang ditampilkan pada gambar adalah sel bakteri, tapi bukan
termasuk virus atau atom yang bukan merupakan sel.

B. Diam-Diam Miliaran Sel Tubuh Bunuh Diri

Diam-diam, miliaran sel dalam tubuh kita melakukan aksi bunuh diri massal
setiap hari. Kalau itu betul terjadi, kok kita tidak ikutan mati? Beruntung, aksi
bunuh diri yang satu ini justru memberi manfaat buat kita.

Peristiwa yang dinamai apoptosis ini diamati untuk pertama kalinya oleh
Andrew Wyllie pada 1970-an. Apoptosis yang berasal dari bahasa Yunani dan
berarti rontok itu memang mirip peristiwa daun yang berguguran dari
pohonnya.

Pertanyaannya kemudian, jika miliaran sel tubuh pada mati setiap hari,
mengapa kita kok tidak ikut mati? Pertanyaan lain yang tidak kalah menarik,
kenapa pula sel-sel tubuh kita melakukan tindakan bunuh diri, dan apakah
peristiwa itu bisa dicegah?

Fenomena bunuh diri sel itu sebenarnya sudah dimulai sejak awal masa
embrio, tetapi kemudian terus berlanjut di sepanjang usia kita. Kematian
atau bunuh diri miliaran sel yang terjadi bukan dalam fase perkembangan
embrio itu seolah-olah merupakan kematian sia-sia.

Jika peristiwa itu terjadi dalam fase perkembangan embrio, mungkin masih
bisa dipahami. Sebab, dalam fase ini terjadi "pemahatan" bagian-bagian
tubuh. Dalam kegiatan "pemahatan", bagian-bagian yang tidak diperlukan
harus mati dan dilepaskan.

14
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

Ambil contoh, bagian tangan. Ketika baru saja terbentuk, calon tangan itu
terlihat hanya seperti sekop. Untuk membentuk jari-jari tangan, maka harus
ada sel-sel pada jaringan di antara jari-jemari itu yang mati dan dilepaskan.

Gambar 2. Apoptosis pada proses pembentukan tangan


Sumber: http://classes.kumc.edu/som/cellbiology/processes/celldeath/tut2.html

Analoginya, kecebong yang memiliki ekor akan mengalami kematian sel pada
bagian ekornya sehingga ia dapat tumbuh menjadi katak tanpa ekor. Dr. John
Yeh, pakar endokrinologi reproduktif dari Universitas Buffalo, Amerika
Serikat, mengatakan, "Apoptosis semacam itu memungkinkan organ tubuh
membentuk model dirinya dan mengaturnya kembali."

Namun, pada peristiwa di luar fase perkembangan embrio terdapat peristiwa


kematian sel yang belum jelas tujuannya. Meskipun demikian, sebagian pakar
menyatakan, peristiwa itu mungkin sangat penting dalam menjaga
keseimbangan populasi sel pada tubuh orang sehat.

Kematian sel, yang kemudian digantikan oleh sel baru, dapat pula dikatakan
sebagai peremajaan sel yang membuat kita tetap hidup sehat dan bugar.
Akan tetapi, sampai pada usia tertentu kemampuan pergantian sel itu akan
menurun. Lalu, terjadilah apa yang kemudian dikatakan sebagai
permasalahan lanjut usia (geriatrik).

15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Dalam fenomena sel-sel melakukan bunuh diri ini meskipun sel-sel berada
dalam keadaan benar-benar sehat mereka mengaktifkan suatu program
kematian dalam dirinya sendiri. Proses ini dinamakan oleh para pakar
sebagai kematian sel terprogram. Sifat program kematian itu tetap saja masih
misterius, sekalipun sudah semakin banyak pakar biologi yang mencoba
membuka tabirnya.

Prof. Raff, ketua tim riset pada MRC Laboratory for Molecular Cell Biology
University College London, menduga, semua sel tubuh sesungguhnya
diprogram untuk membunuh dirinya sendiri secara otomatis, kecuali jika ada
sel-sel lain yang melarangnya. Agar sebuah sel tetap hidup, ia harus
berkomunikasi terus-menerus dengan sel-sel lain.

Sumber: Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul


Ssttt...Diam-diam Miliaran Sel Tubuh Bunuh Diri,
http://www.tribunnews.com/iptek/2010/09/20/ssttt...diam-diam-milaran
sel-tubuh-bunuh-diri. diakses pada 21 Mei 2019, 10:16 WIB

16
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

SOAL-SOAL UN/USBN

Berikut ini contoh soal-soal UN topik Struktur dan Fungsi Sel pada
Kompetensi Dasar 3.1 3.1 Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel,
struktur, fungsi, dan proses yang berlangsung dalam sel sebagai unit terkecil
kehidupan. Soal-soal ini disajikan agar dapat dijadikan sebagai sarana
berlatih bagi peserta didik untuk menyelesaikannya. Selain itu, soal-soal ini
juga dapat menjadi acuan ketika Saudara akan mengembangkan soal yang
setipe pada topik Struktur dan Fungsi Sel.

A. Contoh Soal UN Tahun 2016

NO SOAL

Identifikasi

Level Kognitif : C2

Indikator yang : 3.1.5 Menjelaskan fungsi organel sel


bersesuaian

17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Diketahui : Gambar sel tumbuhan dan organel-organelnya

Ditanyakan : Hubungan antara organel dan fungsinya

Materi yang : Struktur dan fungsi sel


dibutuhkan

B. Contoh Soal UN Tahun 2017

NO. SOAL

1. 21. Perhatikan gambar struktur membran sel berikut!

Bagian 1, 3, dan 5 secara berturut-turut adalah ....


(A) protein integral, glikolipid, dan protein perifer
(B) protein perifer, glikolipid, dan protein integral
(C) protein perifer, fosfolipid, dan protein integral
(D) glikolipid, fosfolipid, dan protein integral
(E) glikolipid, fosfolipid, protein perifer
Identifikasi

Level Kognitif : C3 ( Aplikasi)

Indikator yang : 3.1.1 Menjelaskan komponen kimiawi penyusun


bersesuaian sel
Diketahui : Gambar struktur membran sel
Ditanyakan : Komponen penyusun membran sel
Materi yang : Komponen kimiawi penyusun sel
dibutuhkan

18
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

NO. SOAL

2. 22. Gambar berikut menunjukkan sel beserta organelnya.

Pasangan organel X dan fungsinya adalah ....


(A) ribosom untuk respirasi sel
(B) lisosom untuk pencernaan sel
(C) nukleolus untuk pembelahan sel
(D) mitokondria untuk sintesis protein
(E) nukleus untuk mengatur semua kegiatan sel
Identifikasi
Level Kognitif : C2
Indikator yang : 3.1.5 Menjelaskan fungsi organel sel
bersesuaian
Diketahui : Gambar Sel dan organel-organelnya
Ditanyakan : Pasangan organel dengan fungsinya
Materi yang : Struktur dan fungsi sel
dibutuhkan

19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Contoh Soal UN Tahun 2018

NO. SOAL

1. 8. Perhatikan gambar sel berikut!

Proses yang terjadi pada organel (X) adalah....


A. Mengemas protein dan senyawa lain yang akan dibawa
keluar sel atau ke membran sel
B. Mencerna secara intrasel organel-organel sel yang rusak/tua
C. Mengatur pergerakan kromosom selama proses pembelahan
D. Mensisntesis molekul lemaka,fosfolipi, dan steroid
E. Menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen
Identifikasi
Level Kognitif : C2
Indikator yang : 3.1.5 Menjelaskan fungsi organel sel
bersesuaian

Diketahui : Gambar sel dengan organel-organelnya


Ditanyakan : Proses yang terjadi pada suatu orgael sel
Materi yang : Struktur dan fungsi sel
dibutuhkan

20
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

BAHAN PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran

Bahan pembelajaran yang diuraikan di sini merupakan contoh panduan


pembelajaran yang dapat dimplementasikan oleh Saudara ketika akan
membelajarkan topik Struktur dan Fungsi Sel. Bahan pembelajaran
dikembangkan dengan prinsip berpusat pada peserta didik dan berusaha
memfasilitasi kemampuan berpikir tingkat tinggi. Bahan pembelajaran ini
berisikan rincian aktivitas pembelajaran, lembar kegiatan peserta didik yang
digunakan dan bahan bacaannya.

A. Aktivitas Pembelajaran

Bahan pembelajaran berisi rincian alternatif kegiatan pembelajaran yang


dilakukan guru dan peserta didik untuk mencapai kompetensi pada topik
Struktur dan Fungsi Sel. Sebelum menguraikan aktivitas pembelajaran,
terlebih dahulu disusun desain aktivitas pembelajaran yang dapat dilihat
pada Tabel 2.

Berdasarkan Tabel 2 dapat terlihat submateri yang dibelajarkan terdiri atas:


1) Macam-macam sel 2) Struktur sel dan fungsinya 3) Komponen kimiawi sel
4) Bioproses pada sel. Adapun aktivitas pembelajaran untuk mencapai
masing-masing indikator yang telah ditetapkan, dapat dicapai dalam tiga kali
pertemuan. Aktivitas pembelajaran akan diuraikan lebih rinci menjadi tiga
skenario pembelajaran. Berikut ini rincian aktivitas pembelajaran untuk
masing-masing pertemuan.

21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tabel 2. Desain Aktivitas Pembelajaran

Indikator Bentuk dan Alokas


Materi/ Aktivitas
Pencapaian Jenis Media i
Submateri Pembelajaran
Kompetensi Penilaian Waktu
3.1.1 • 1. 1. 1. 6 X 45’
Mengidentifikasi Macam- Observasi dan Tes Kamera Dilaksa
berbagai macam macam sel diskusi berbagai Pengetahuan atau Hp nakan
sel • macam sel a. Tes Tulis 2. dalam
3.1.2 Struktur 2. Pilihan Berbagai 3 kali
Menunjukkan sel dan Diskusi tentang Ganda; gambar sel pertem
bagian-bagian fungsinya bagian-bagian b. Tes Tulis pada uan
sel • sel secara umum uraian organisme (3 X 2
3.1.3 Pengertian 3. terbuka 3. JP )
Mendefinisikan sel Diskusi tentang 2. Preparat
pengertian sel definisi sel Observasi jadi dan
berdasarkan kegiatan bahan
macam-macam praktik membuat
sel dan 3. preparat
organisasi Observasi 4.
kehidupan keterampilan Mikroskop
membuat 5.
laporan Kertas
plano
6.
Lem atau
isolasi
7.
Komputer
atau laptop
8.
LCD
proyektor

3.1.4 • 4.
Menjelaskan Komponen Observasi dan
komponen kimiawi diskusi
kimiawi penyusun komponen
penyusun sel sel kimiawi
3.1.5 • penyusun sel
Menjelaskan Organel sel 5.
fungsi organel dan Diskusi dan
sel fungsinya presentasi
3.1.6 • fungsi organel-
Membandingkan Sel organel sel
struktur sel prokariotik 6.
prokariotik dan dan Observasi dan
sel eukariotik eukariotik diskusi untuk
3.1.7 • membandingk
Membedakan Sel hewan an sel
struktur sel dan sel prokariotik
hewan dan sel tumbuhan dan eukariotik
tumbuhan •

22
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

3.1.8 Bioproses 7.
Menjelaskan sel Observasi
proses yang dengan
terjadi di dalam melakukan
sel praktikum
pengamatan
sel hewan dan
sel tumbuhan
dengan
presentasi
hasil
pengamatan
8.
Diskusi
mengenai
bioproses yang
terjadi di
dalam sel

3.1.9 9.
Memprediksi apa Diskusi
yang terjadi jika tentang
salah satu prediksi
komponen mengenai
dihilangkan pada permasalahan
suatu sel pada sel

Pertemuan ke-1

Jika kalian mendengar kata ‘sel’, bisa jadi bayangan yang ada di benak kalian
adalah sel penjara. Hal ini tidak sepenuhnya salah, karena deretan sel yang
pertama dilihat oleh Robert Hooke (1665) pada sayatan gabus, merupakan
ruang atau rongga yang kosong seperti kamar-kamar kosong, karena yang
diamati adalah sel mati (gabus).

Semua makhluk hidup multiseluler tersusun atas sel. Pada manusia sel
penyusunnya ± 100 triliun sel yang terdiri atas ± 200 jenis sel. Yang
menakjubkan adalah ketika salah satu sel rusak akan berpengaruh pada sel
yang lain, bahkan di bagian tubuh manapun apabila satu sel kita terganggu,
kita akan mengetahuinya karena masing-masing sel terhubung dengan sel
yang lain misalnya; sel kulit dengan sel saraf. Betapa canggihnya sel ciptaan
Allah SWT, sehingga patutlah kita bersyukur atas segala karunia-Nya.

23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Lalu bagaimanakah struktur dan fungsi sel itu ? Bagaimakah unit terkecil itu
bisa sangat penting bagi kehidupan ini? Apa saja unsur kimiawi
penyusunnya? Apa saja bagian-bagian sel itu? Apa fungsi dari komponen
yang ada pada sel tersebut?

Dalam rangka menjawab pertanyaan yang muncul tersebut, mari kita


lakukan aktivitas berikut ini. Aktivitas ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu 1)
mengidentifikasi macam-macam sel dan bagian-bagan sel; 2) Diskusi
pengertian sel dan observasi komponen kimiawi penyusun sel; 3) Diskusi
dan observasi organel-organel sel beserta fungsinya; 4) Diskusi dan
observasi untuk membandingkan sel prokariotik dan sel eukariotik. Setelah
melakukan aktivitas tersebut dengan baik, saudara mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Pertemuan pembelajaran ke-1 ini akan mencapai indikator 3.1.1 s.d 3.1.6
pada submateri macam-macam sel, bagian-bagian sel, pengertian sel,
komponen kimiawi penyusun sel, organel sel dan fungsinya serta perbedaan
sel prokariotik dan eukariotik. Pertemuan ke-1 ini menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning dengan sintak 1) Pemberian rangsangan
(Stimulation); 2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement); 3)
Pengumpulan data (Data Collection); 4) Pengolahan data (Data Processing);
5) Pembuktian (Verification), dan 6) Menarik simpulan/generalisasi
(Generalization) (Aryana, dkk, 2018). Pembelajaran dilakukan selama 2 x 45’.

Media, Alat dan bahan yang digunakan pada pertemuan ke-1 adalah gambar,
Hp/komputer untuk browsing internet, alat tulis, kertas plano untuk
presentasikan hasil observasi/pengamatan.

24
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

1. Aktivitas Kegiatan mengidentifikasi macam-macam sel dan


bagian-bagian sel.

Tujuan Aktivitas Pembelajaran:

Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta mampu:

a. Mengidentifikasi macam-macam sel dan bagian-bagian sel berdasarkan


hasil pengamatan gambar;

b. Menjelaskan bagian-bagian sel dan komponen kimiawi penyusun sel.

c. Mendefinisikan pengertian sel

Estimasi Waktu:

Estimasi waktu Aktivitas Pembelajaran Kegiatan mengidentifikasi macam-


macam sel dan bagian-bagian sel : 30 Menit.

Media, Alat, bahan, dan langkah kegiatan:

Media, Alat, dan bahan yang digunakan pada kegiatan mengidentifikasi


macam-macam sel dan bagian-bagian sel :

1. Gambar macam-macam sel berdasarkan ukurannya, berdasarkan jumlah


selnya, berdasarkan strukturnya, berdasarkan bentuknya dan
berdasarkan organismenya; 2. Hp/komputer; dan 3. LCD proyektor.

Langkah kegiatan yang saudara lakukan:

a. Membagi peserta didik ke dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang


(pembagian kelompok disesuaikan dengan jumlah peserta didik).

b. Membagikan LKPD 1 dan LKPD 2 kepada peserta didik. Meminta peserta


didik mempelajari LKPD 1 terlebih dahulu.

25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

c. Memfasilitasi peserta didik berdiskusi tentang aktivitas yang perlu


dilakukan selama pengamatan gambar dengan bantuan LKPD 1.

d. Memfasilitasi pengamatan gambar macam-macam sel dan bagian-


bagiannya untuk mengidentifikasi sel dan bagian-bagiannya. (gambar
disediakan guru).

e. Memfasilitasi peserta didik ketika mendiskusikan hasil pengamatan dan


mengisi LKPD 1 di kelompoknya.

1) Mengamati macam-macam sel dengan bagian-bagiannya menggunakan


gambar yang disediakan.

2) Mengidentifikasi macam-macam sel berdasarkan kriteria dan bagian


bagian sel dengan menggunakan tabel.

Contoh:

Tabel 3. Tabel Identifikasi macam-macam Sel

No Karakteristik Hasil Pengamatan Sel


Sel
Sel 1 Sel 2 Sel 3 Sel 4

1 Bentuk

2 Ukuran

3 Dinding sel

4 Membran inti

26
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

f. Memfasilitasi peserta didik untuk menjawab pertanyaan pada LKPD 1.


Meminta perwakilan dari dua kelompok untuk mempresentasikan hasil
pengamatan melalui diskusi kelas. Meminta kelompok lainnya
menanggapinya.

g. Memfasilitasi peserta didik untuk mengkonfirmasi macam-macam sel dan


bagian-bagiannya berdasarkan macam sel tersebut.

h. Mengarahkan peserta didik untuk membuat definisi pengertian tentang sel


berdasarkan hasil pengamatan dari macam-macam sel.

2. Aktivitas kegiatan Diskusi dan observasi komponen


kimiawi sel, fungsi organel dan perbedaan sel prokariotik
dengan sel eukariotik

Tujuan Aktivitas Pembelajaran;

Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta mampu:

a. Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel

b. Menjelaskan fungsi organel sel

c. Membandingkan struktur sel prokariotik dan sel eukariotik

Estimasi Waktu

Estimasi waktu Aktivitas Pembelajaran Kegiatan Diskusi dan observasi


mengenai komponen kimiawi sel, fungsi organel sel dan perbedaan sel
prokariotik dan sel eukariotik: 60 Menit. (Problem Statement, Data Collection,
Data Processing, Verification, dan Generalization)

27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Media, Alat, bahan, dan langkah kegiatan

Media, Alat, dan bahan yang digunakan pada Kegiatan Diskusi dan observasi
komponen kimiawi sel, fungsi organel sel dan perbedaan sel prokariotik dan
eukariotik :

1. Gambar dan video;

2. Internet

3. Hp/komputer siswa

4. alat tulis

5. LCD/Proyektor

Langkah kegiatan yang saudara lakukan:

a. Meminta peserta didik merumuskan masalah di dalam kelompoknya


masing-masing, berdasarkan tujuan pembelajaran terkait komponen
kimiawi sel, fungsi organel sel, dan perbedaan sel prokariotik dan
eukariotik.

b. Mengkonfirmasi rumusan masalah yang telah disusun masing-masing


kelompok. Rumusan masalah yang diharapkan adalah: 1) “Apa saja unsur
kimiawi yang menyusun sel?” 2) “Apa saja fungsi organel-organel sel?” 3)
“Bagaimanakah perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik?”

c. Memfasilitasi peserta didik menyiapkan bahan observasi sesuai LKPD 2.

d. Memfasilitasi peserta didik berdiskusi tentang aktivitas yang perlu


dilakukan dengan bantuan LKPD 2.

e. Memfasilitasi peserta didik dalam melakukan aktivitas pengamatan.

28
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

f. Memfasilitasi peserta didik ketika mendiskusikan hasil pengamatan dan


mengisi LKPD 2 di kelompoknya.

g. Mengobservasi melalui gambar, video dan literatur unsur kimiawi yang


menyusun sel, menentukan organel-organel sel dan fungsinya, serta
membandingkan sel prokariotik dan sel eukariotik. (Problem statement).

h. Mengidentifikasi unsur kimiawi yang menyusun sel, menentukan organel-


organel sel beserta fungsinya, membedakan sel prokariotik dan sel
eukariotik dengan masing-masing menggunakan tabel. (Data collection).

i. Memfasilitasi peserta didik untuk menjawab pertanyaan pada LKPD 2.


(Data processing, verification)

j. Meminta perwakilan dari dua kelompok untuk mempresentasikan hasil


pengamatan melalui diskusi kelas. Meminta kelompok lainnya
menanggapinya. (Verification, Generalization)

k. Memfasilitasi peserta didik untuk mengkonfirmasi unsur kimiawi yang


menyusun sel, organel-organel sel beserta fungsinya, perbedaan sel
prokariotik dan sel eukariotik yang sudah diamati.

Pertemuan Ke-2

Kita dapat menemukan bahwa sel hewan dan sel tumbuhan termasuk ke
dalam sel eukariotik karena keduanya mempunyai membran inti sel. Akan
tetapi kita juga mengetahui bahwa sel tumbuhan lebih kaku bila
dibandingkan dengan sel hewan, mungkin lama hidupnya berbeda, begitu
pula peranannya dan struktur selnya pun berbeda pula. Selain perbedaan
tersebut, masih ada perbedaan lain dari kedua sel itu. Bagaimanakah cara
kita mengetahui perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan? Apa saja
perbedaan strukturnya? Apakah organel yang dimiliki sel hewan sama
dengan sel tumbuhan? Mengapa sel tumbuhan lebih kaku?

29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Dalam rangka menjawab pertanyaan yang muncul tersebut, mari kita


lakukan aktivitas diskusi, observasi dan praktikum untuk mengetahui
perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan. Setelah melakukan aktivitas
tersebut dengan baik, saudara mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut. Pertemuan pembelajaran ke-2 ini akan mencapai indikator 3.1.7
pada submateri perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan. Pertemuan ke-2 ini
menggunakan pembelajaran saintifik yang memuat serangkaian aktivitas
mengamati, menanya, merancang praktikum, mengumpulkan
informasi/melakukan praktikum, mengasosiasikan/mengolah informasi;
dan mengomunikasikan (Aryana, dkk, 2018). Pembelajaran dilakukan selama
2 x 45’.

3. Aktivitas kegiatan diskusi dan praktikum pengamatan sel


tumbuhan dan sel hewan untuk mengetahui perbedaan
struktur dan fungsinya.

Tujuan Aktivitas Pembelajaran;

Setelah melakukan aktivitas diskusi dan praktikum pengamatan sel hewan


dan sel tumbuhan diharapkan peserta didik mampu:

a. Merancang praktikum pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan

b. Melaksanakan praktikum pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan

c. Menyajikan hasil praktikum pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan

d. Membedakan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.

Estimasi Waktu

Estimasi waktu Aktivitas Pembelajaran Kegiatan praktikum pengamatan sel


hewan dan sel tumbuhan: 90 Menit (2 x 45 menit).

30
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

Media, Alat, bahan, dan langkah kegiatan

Media, Alat, dan bahan yang digunakan pada Kegiatan merancang dan
melaksanakan praktikum pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan:

1. Mikroskop
2. Preparat awetan
3. Paper glass dan cover glass
4. Cutter dan jarum pentul
5. Pipet tetes
6. Jaringan tumbuhan dan jaringan hewan yang segar
7. Alat tulis dan gambar
8. Air
9. Tissu
10. Hp (kamera untuk mendokumentasikan phasil pengamatan)
11. Kertas plano
12. Spidol white board

Langkah kegiatan yang saudara lakukan :

a. Membagi peserta didik ke dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang


(pembagian kelompok disesuaikan dengan jumlah peserta didik).

b. Membagikan LKPD 3 kepada peserta didik. Meminta peserta didik


mempelajari LKPD 3 terlebih dahulu.

c. Memfasilitasi peserta didik berdiskusi tentang aktivitas yang perlu


dilakukan mulai dari merancang praktikum pengamatan sel hewan dan sel
tumbuhan, sampai melakukan pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan
dengan preparat awetan maupun preparat basah yang dibuatnya dengan
bantuan LKPD 3.

31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

d. Memfasilitasi peserta didik ketika mendiskusikan hasil pengamatan dan


mengisi LKPD 3 di kelompoknya.

e. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil pengamatan dan


perbandingan sel hewan dan sel tumbuhan secara tertulis dalam laporan.

f. Meminta perwakilan dari dua kelompok untuk mempresentasikan hasil


praktikum pengamatan melalui diskusi kelas.

g. Meminta kelompok lainnya menanggapinya laporan yang disajikan


kelompok tersebut.

h. Memfasilitasi peserta didik untuk mengkonfirmasi perbandingan sel


hewan dan sel tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan.

i. Memfasilitasi peserta didik untuk menyimpulkan hasil kegiatan


pembelajaran.

Pertemuan ke-3

4. Aktivitas Pembelajaran Pertemuan Ke-3

Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan ada banyak. Perbedaan tersebut bisa
dilihat dari bentuk, jumlah organel sel, struktur dan lain sebagainya.
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yang paling mendasar yaitu
tumbuhan memiliki dinding sel, sementara hewan tidak memiliki dinding sel.
Perbedaan sel tersebut kemudian juga berdampak terhadap perbedaan
karakteristik yang lebih besar. Contohnya seperti kemampuan gerak.
Tumbuhan hanya bisa melakukan gerakan-gerakan kecil dan halus,
sementara hewan bisa melakukan gerakan yang sangat aktif. Kita dapat
menemukan bahwa sel hewan dan sel tumbuhan termasuk ke dalam sel
eukariotik karena keduanya mempunyai membran inti sel.

32
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

Berdasarkan hal tersebut dapat kita ketahui perbedaan sel hewan dan sel
tumbuhan bisa terjadi karena komponen kimiawi sel atau organel yang
dimilikinya berbeda, atau mungkin proses yang terjadi di dalam selnya
berbeda pula. Apa saja bioproses yang terjadi dalam sel itu? Apa fungsi
proses tersebut bagi sel? Apakah proses yang terjadi berhubungan dengan
fungsi organel sel? Bagaimanakah jika salah satu organel hilang berpengaruh
pada fungsi sel?

Untuk dapat menjawab pertanyaan yang muncul tersebut, mari kita lakukan
aktivitas diskusi dan observasi untuk mengetahui bioproses yang terjadi sel
serta mampu memprediksi suatu permasalahan yang terjadi pada sel.
Pertemuan pembelajaran ke-3 ini akan mencapai indikator 3.1.8-3.1.9 pada
submateri bioproses dalam sel. Pertemuan ke-3 ini menggunakan
pembelajaran saintifik yang memuat serangkaian aktivitas mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan/mengolah informasi;
dan mengomunikasikan (Aryana, dkk, 2018). Pembelajaran dilakukan selama
2 x 45’.

3. Kegiatan Diskusi dan observasi bioproses pada sel dan memprediksi


permasalahan sel.

Tujuan Aktivitas Pembelajaran;

Setelah melakukan aktivitas diskusi dan praktikum pengamatan sel hewan


dan sel tumbuhan diharapkan peserta didik mampu:

a. Menjelaskan bioproses yang terjadi di dalam sel

b. Memprediksi apa yang terjadi jika organel atau salah satu bagian
dihilangkan pada suatu sel

c. Membuat sketsa model sel eukariotik

Estimasi Waktu

33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Estimasi waktu Aktivitas Pembelajaran Kegiatan diskusi dan observasi


bioproses di dalam sel dan membuat sketsa model eukariotik: 90 Menit (2 x
45 menit).

Media, Alat, bahan, dan langkah kegiatan

Media, Alat, dan bahan yang digunakan pada Kegiatan diskusi dan observasi
bioproses di dalam sel dan membuat sketsa model eukariotik :

1. Pustaka/Referensi/internet
2. LCD/Proyektor
3. Alat tulis/alat gambar
4. Kertas plano
5. Spidol
Langkah Kegiatan yang Dilakukan:

a. Peserta didik duduk berdasarkan kelompok yang beranggotakan 4-5 orang


sesuai dengan pembagian sebelumnya.

b. Membagikan LKPD 4 kepada peserta didik dan meminta mempelajari


LKPD 4 terlebih dahulu.

c. Memfasilitasi peserta didik berdiskusi tentang aktivitas yang perlu


dilakukan dengan bantuan LKPD 4.

d. Memfasilitasi peserta didik dalam melakukan aktivitas dan mengisi LKPD


4. di kelompoknya:

1) Mengidentifikasi masalah terkait bioproses di dalam sel melalui bahan


bacaan yang sudah disediakan. (Orientasi peserta didik pada masalah)

2) Menentukan sumber informasi untuk penyelesaian masalah yang sudah


diidentifikasi. (Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar)

34
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

3) Melakukan studi pustaka pada sumber informasi untuk penyelesaian


masalah. (Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok)

4) Mengolah informasi yang diperoleh dan dibuat laporan dan


mempresentasikannya (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
serta Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

e. Memfasilitasi peserta didik untuk menjawab pertanyaan pada LKPD 4.

f. Meminta perwakilan dari dua kelompok untuk mempresentasikan hasil


pengamatan melalui diskusi kelas. Meminta kelompok lainnya
menanggapinya.

g. Memberikan umpan balik atas diskusi yang telah dilakukan peserta didik.

h. Memfasilitasi peserta didik merefleksikan laporan yang telah dibuat


berdasarkan hasil diskusi.

i. Memfasilitasi peserta didik untuk mengkonfirmasi bioproses yang terjadi di


dalam sel, memprediksi permasalahan sel serta model sketsa yang telah
dibuatnya.

B. Lembar Kerja Peserta Didik

Berikut ini 4 lembar kerja peserta didik yang digunakan dalam aktivitas
pembelajaran, yaitu: 1) LKPD 1. Identifikasi macam-macam sel; 2) LKPD 2.
Diskusi dan observasi bagian-bagian sel, fungsi organel, dan unsur kimiawi
sel; 3) LKPD 3. Merancang dan melakukan prakikum pengamatan sel hewan
dan sel tumbuhan; 4) LKPD 4. Diskusi dan observasi bioproses sel,
memprediksi permasalahan sel dan membuat sketsa model sel eukariotik.

35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LKPD 1: Identifikasi macam-macam sel

Pada aktivitas ini, saudara akan melaksanakan kegiatan pengamatan macam-


macam sel berupa gambar yang telah disediakan. Saudara akan secara
mandiri bekerja berkelompok untuk mengisi tabel pengamatan dan
menjawab pertanyaan. Diharapkan setiap kelompok dapat menyelesaikan
aktivitas sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Judul: Identifikasi macam-macam sel

Tujuan: mengidentifikasi macam-macam sel berdasarkan karakteristiknya


melalui diskusi dan observasi melalui gambar.

Alat dan Bahan:

1. Gambar macam-macam sel;

2. Komputer dan LCD proyektor

Prosedur Kegiatan:

1. Saudara akan mengamati gambar macam-macam sel berdasarkan


karakteristik yang dimilikinya. Pada saat mengamati, identifikasi jenis sel
dan karakteristik yang dimiliki atau dimunculkan oleh sel tersebut.

Tabel 4. Tabel Macam-Macam Gambar Sel

Sel Bakteri
Sel Saraf: https://pixabay.com/id/vectors/b
http://iffapangestu.blogspot.com/20 akteri-nucleoid-sitoplasma-sel
2/03/bagian-bagian-telur-dan 307660
fungsinnya.html

36
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

Sel Hewan
https://de.freepik.com/vektoren- Sel Tumbuhan
kostenlos/tierisches-zelldiagramm-in- https://sumberperbedaan.blogspot.
farben_2480897.htm com/2018/02/7-perbedaan-
karakteristik-jaringan-sel.html

Sel Telur Sel Amoeba


http://iffapangestu.blogspot.com/201
2/03/bagian-bagian-telur- http://kumalanggi.blogspot.com/2
dafungsinnya.html 015/05/materi-biologi-
amoeba.html

2. Tuliskan jenis sel dan karakter yang muncul pada setiap sel tersebut

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

__________________________________________________________________

37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

3. Buatlah tabel hasil pengamatan berdasarkan karakteristik yang muncul


pada setiap sel.

Tabel 5. Tabel Hasil Pengamatan Karakteristik Sel

No Karakteristik Sel 1 Sel 2 Sel 3 dst


Sel

1 Bentuk

2 Ukuran

3 Dinding sel

4 Membran inti

5 dst

4. Berdasarkan hasil pengamatan macam-macam sel yang telah saudara


lakukan buatlan definisi pengertian sel menurut saudara sendiri berdasarkan
hasil diskusi kelompok.

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

5. Tuliskan kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

38
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

LKPD 2. Diskusi dan Observasi bagian-bagian sel, fungsi


organel sel, unsur kimiawi sel dan perbedaan sel prokariotik
dan sel eukariotik.

Judul: Bagian sel, Fungsi Organel sel, unsur kimiawi penyusun sel,
perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik

Tujuan: Mengetahui bagian-bagian sel, fungsi organel sel, unsur kimiawi sel
dan perbedaan sel prokariotik dengan sel eukariotik berdasarkan hasil
pengamatan study literatur.

Alat dan Bahan:

Pustaka/referensi/internet

Alat tulis

Prosedur Kegiatan:

1. Perhatikan kembali gambar-gambar sel, amati dengan seksama bagian-


bagian apa saja yang ditunjukkan secara umum pada setiap sel tersebut.
Tuliskan hasil pengamatannya.

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Carilah literatur tentang unsur kimiawi yang menyusun sel, tuliskan


hasilnya.

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

3. Diskusikan pada kelompok organel apa saja yang ada pada sel dan apa
fungsinya bagi sel tersebut. Gambar organel tersebut dengan bagian-
bagiannya dan tuliskan hasil diskusi kalian pada tabel berikut.

Tabel 6. Nama Organel, Gambar dan Fungsinya

NAMA ORGANEL GAMBAR FUNGSI

40
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

4. Berdasarkan karakteristik membran intinya sel dapat dibedakan menjadi


sel prokariotik dan eukariotik, diskusikan apa saja perbedaan yang terdapat
pada kedua sel tersebut. Tuliskan hasil diskusi kalian.

Tabel 7. Hasil Diskusi Perbedaan Sel Prokariotik dan Prokariotik

No Karakteristik Sel Sel Keterangan


Prokariotik Eukariotik

5. Tuliskan kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LKPD 3. Merancang dan melaksanakan pengamatan sel


hewan dan sel tumbuhan

Pada aktivitas ini, saudara akan melaksanakan kegiatan merancang dan


melakukan praktikum pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan. Saudara
akan secara mandiri bekerja berkelompok untuk menuliskan hasil
pengamatan dan menjawab pertanyaan. Diharapkan setiap kelompok dapat
menyelesaikan aktivitas sesuai dengan waktu yang ditentukan

Judul: Sel hewan dan sel tumbuhan

Tujuan: Merancang dan melaksanakan praktikum pengamatan sel hewan


dan sel tumbuhan untuk mengetahui perbedaan struktur dan fungsinya.

Alat dan Bahan

1. Mikroskop

2. Preparat awetan jaringan hewan dan jaringan tumbuhan

3. Paper glass dan cover glass

4. Pipet tetes dan cutter

5. Jarum pentul dan tissu

6. Jaringan tumbuhan dan jaringan hewan yang masih segar (contoh


akar/batang/daun tanaman bayam dan tulang/usus/jantung ayam).

7. Air

Prosedur Kegiatan

1. Buatlah rancangan pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan yang akan
saudara amati. Mulailah dari menuliskan judul praktikum, tujuan
praktikum, alat dan bahan yang akan digunakan serta cara kerjanya.

42
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

Judul:

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

Tujuan:

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

Alat dan Bahan yang digunakan:

1.______________________________________________________________________________

2.______________________________________________________________________________

3.______________________________________________________________________________

4. dst__________________________________________________________________________

Cara Kerja :

1.______________________________________________________________________________

2. ______________________________________________________________________________

3. ______________________________________________________________________________

4.______________________________________________________________________________

5. ______________________________________________________________________________

6. dst__________________________________________________________________________

2. Setelah itu lakukan praktikum pengamatan sel tumbuhan dan sel hewan
berdasarkan hasil rancangan kalian dengan menggunakan preparat

43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

awetan dan preparat buatan kelompok. Dokumentasikan hasil


pengmatan saudara dengan menggunakan kamera Hp.
Tuliskan/gambarkan hasil pengamatan dalam bentuk tabel.

Tabel 8. Gambar Hasil Pengamatan Struktur Sel

GAMBAR STRUKTUR GAMBAR STRUKTUR


SEL HEWAN SEL TUMBUHAN
Preparat awetan Preparat awetan

Preparat buatan Preparat buatan

a. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memperhatikan tahap


pelaksanaan praktikum!

1). Apakah semua tahap dilaksanakan dengan benar? Kalau tidak jelaskan!

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

44
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

2). Apakah ada kendala selama proses praktikum dilaksanakan? Jika ada
kendala jelaskan!

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

3). Apakah ada perbedaan hasil pengamatan sel preparat awetan dan
preparat buatan? Jika ada jelaskan perbedaannya!

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

4). Apakah bagian-bagian sel dan organel-organelnya terlihat jelas


perbedaannya antara sel hewan dan sel tumbuhan? Jika tidak jelas, apa yang
dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lengkap terkait perbedaan sel
hewan dan sel tumbuhan berdasarkan karakteristiknya?

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

b. Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi kelompok dengan


menggunakan penelusuran informasi yang lain, tuliskan hasil perbedaan sel
hewan dan sel tumbuhan pada tabel seperti di bawah.

Tabel 9. Hasil Pengamatan dan Diskusi Karakteristik Sel hewan dan sel
tumbuhan

NO KARAKTERISTIK SEL SEL HEWAN SEL TUMBUHAN

1
2
3
4
dst

45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LKPD 4. Diskusi dan Observasi Bioproses dan memprediksi


permasalahan dalam sel

Pada aktivitas ini, saudara akan melaksanakan kegiatan diskusi dan


observasi mengenai bioproses yang terjadi di dalam sel, membuat prediksi
terkait permasalahan di dalam sel, dan membuat sketsa model sel eukariotik.
Saudara bekerja berkelompok untuk melakukan diskusi dan observasi,
mencari informasi, dan menjawab pertanyaan. Diharapkan setiap kelompok
dapat menyelesaikan aktivitas sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Judul : Bioproses Sel

Tujuan : a. Menjelaskan bioproses yang terjadi di dalam sel

b. Memprediksi keadaan sel jika terjadi masalah terkait fungsi salah


satu organel

c. Membuat sketsa salah satu sel eukariotik

Alat dan Bahan:

1. Pustaka/Internet

2. Artikel tentang fungsi organel sel

3. Alat tulis dan mistar

4. Kertas Plano

5. Spidol

Prosedur:

a. Melalui studi pustaka carilah informasi terkait bioproses dalam sel,


diskusikan bersama di dalam kelompok. Jelaskan fungsi dari bioproses
tersebut bagi sel. Tuliskan hasilnya dengan menggunakan tabel.

46
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

Tabel 10. Hasil Diskusi Bioproses dan Fungsinya

No Nama Bioproses Fungsinya Struktur Sel


Yang Berperan

dst

b. Bacalah artikel berikut ini.

Retikulum endoplasma kasar merupakan organel seluler yang terdiri dari


banyak lipatan jaringan dan saluran. Berpenampilan kasar karena
permukaannya ditutupi dengan ribosom, yang berperan dalam sintesis
protein. Sehingga, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis
protein.

Ribosom pada retikulum endoplasma kasar disebut ‘membran terikat’ karena


bertanggung jawab untuk perakitan banyak protein, yang disebut dengan
proses translasi. Sel-sel tertentu dari pankreas dan saluran pencernaan
menghasilkan volume tinggi protein sebagai enzim. Banyak dari protein yang
diproduksi dalam jumlah di sel-sel pankreas dan saluran pencernaan dan
berfungsi sebagai enzim pencernaan.

RE kasar bekerja dengan membran terikat ribosom mengambil polipeptida


dan asam amino dari sitosol dan berlanjut dengan perakitan protein. Protein

47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

yang diproduksi untuk membran plasma, aparatus Golgi, vesikel sekretori,


vakuola tanaman, lisosom, endosomes dan retikulum endoplasma itu sendiri.

Dalam lumen beberapa protein memiliki kelompok gula yang ditambahkan


kepada mereka untuk membentuk glikoprotein. Beberapa memiliki
kelompok logam ditambahkan, karena dalam RE kasar misalnya dengan
empat rantai polipeptida dibawa bersama-sama untuk membentuk
hemoglobin.

Sumber: https://brainly.co.id/tugas/22848220
Diakses pada hari Kamis, 23Mei 2019

c. Berdasarkan artikel di atas buatlah prediksi, apakah yang akan terjadi


jika retikulum endoplasma kasar di dalam sel suatu organisme kehilangan
semua ribosomnya? Diskusikan bersama di dalam kelompok untuk
mendapatkan jawabannya.

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

c. Berdasarkan contoh permasalahan di atas, diskusikan bersama di


dalam kelompok untuk merumuskan masalah terkait fungsi struktur
sel yang berhubungan dengan fungsinya dan cobalah untuk membuat
prediksinya secara berdiskusi pula. Buatlah 2 rumasan masalahnya
dan juga prediksinya. Tuliskan dalam tabel.

48
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

Tabel 11. Rumusan Masalah dan Prediksi

No. Rumusan Masalah Prediksi

1.

2.

e. Perhatikan model sel hewan berikut ini!

Sumber: http://informazone.com/sel-hewan/
Diakses pada hari Kamis, 23Mei 2019

Berdasarkan gambar tersebut kalian dapat mengidentifikasi alat dan bahan


yang digunakan serta cara kerja untuk membuat model tersebut. Diskusikan
bersama di dalam kelompok bagaimana kalian bisa membuat model sel
eukariotik yang bagus agar kita mudah mempelajari sel tersebut dengan
menggunakan alat dan bahan yang mudah kita dapatkan di sekitar kita.
Buatlah sketsa model salah satu sel eukariotik dengan keterangan dan alat
bahan yang diperlukan. Gambarkan sketsanya.

49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

SKETSA MODEL SEL EUKARIOTIK

f. Tuliskan kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

50
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

C. Bahan Bacaan

Sejarah Perkembangan Konsep Sel

Istilah sel pertama kali digunakan oleh ahli biologi untuk menggambarkan
ruang-ruang keci yang ditemukan pada sayatan gabus oleh Robert Hooke.
Bagaimana para ahli tertarik untuk mengungkap rahasia makhluk hidup?
Khususnya tentang susunan dari makhluk hidup. Siapa dan apa yang pertama
kali mendorong rasa ingin tahu Robert Hooke, Schleiden dan yang lainnya
sehingga bisa menyimpulkan tentang teori sel. Mari kita telusuri orang-orang
yang memiliki sumbangan besar dalam terbentuknya teori sel.

Gambar 3. Beberapa ahli yang berperan dalam sejarah penemuan teori sel

Dari penemuan-penemuan para ahli di atas, teori sel modern saat ini
menyimpulan bahwa:

1) Semua makhluk hidup terdiri dari sel-sel.

2) Sel adalah unit struktural dan fungsional dari semua makhluk hidup.
Semua sel berasal dari sel-sel pra-ada melalui proses pembelahan (Generasi
spontan tidak terjadi).

51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

3) Sel berisi informasi genetik yang diturunkan dari sel ke sel selama
pembelahan sel (Sel pertama adalah pengecualian karena tidak mungkin
berasal dari sel sebelumnya yang sudah ada).

4) Semua sel pada dasarnya memiliki komposisi kimia yang sama.

5) Semua aliran energi (metabolisme & biokimia) kehidupan terjadi dalam


sel.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dikembangkan teori sel yang


dinyatakan sebagai berikut:

a) semua organisme dibangun oleh sel.

b) sel merupakan kesatuan dasar secara struktural dan fungsional dari


makhluk hidup, dan

c) sel berasal dari sel sebelumnya karena sel-sel mampu melakukan


reproduksi

Struktur Sel

Pertama kali istilah sel digunakan untuk menggambarkan ruang-ruang kecil


yang diamati dari sayatan gabus oleh Robert Hooke (Gambar 3.9). Temuan-
temuan ahli lain memberikan gambaran sel yang lebih lengkap karena
semakincanggihnya alat yang digunakan untuk mengamati struktur sel.
Mikroskop elektron, salah satu mikroskop yang mampu memberikan
gambaran lebih jelas tentang struktur sel yang tidak hanya terdiri atas
ruangan yang dibatasi oleh dinding atau membran. Berbagai jenis organel
serta partikel-partikel berukuran besar mengisi ruangan sel. Beberapa
organel yang diamati langsung diamati dengan mikroskop biasa diantaranya
kloroplas dan inti sel.

52
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

Sel-sel dapat berhubungan satu sama lain membentuk struktur yang baru
dan lebih besar dengan fungsi yang sama, kumpulan sel ini disebut sebagai
jaringan. Semakin besar makhluk hidup semakin kompleks kebutuhan
aktivitas hidupnya sehingga perlu membentuk organ, sistem organ dan
sistem individu yang mampu melakukan proses kehidupan yang lebih
kompleks. Dalam organisme yang ukurannya besar, sel memiliki tujuan
utama sebagai pengorganisasi. Keragaman sel tampak dari tipe sel dan tujuan
yang berbeda. Dengan membagi masing-masing tugas pada setiap kelompok
sel yang berbeda akan memudahkan organisme untuk tetap hidup dan
tumbuh.

Gambar 4. Sel hewan

Sumber: Campbell Biology, 11th Edition by Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A.
Wasserman_2

53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 5. Sel tumbuhan

Sumber: Campbell Biology, 11th Edition by Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A.
Wasserman_2

Organel-organel dalam sel berdasarkan fungsinya dapat dikelompokkan


menjadi 4 kelompok yaitu:

a. Organel-organel yang terlibat dalam mengontrol faktor genetik dari sel


yaitu inti sel dan ribosom,

b. Organel-organel yang terlibat dalam proses pembangunan (manufaktur),


pendistribusian dan penghancuran molekul-molekul diantaranya reticulum
endoplasma, badan golgi, lisosom, vakuola dan peroksisom.

c. Organel-organel yang terlibat dalam pemrosesan energi diantaranya


mitokondria, dan khloroplast.

d. Organel-organel sebagai penyokong struktural, gerakan, dan komunikasi


antar sel diantaranya adalah sitoskeleton, membran plasma dan dinding sel.

54
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

Secara struktural sel terdiri atas membran, sitoplasma dan organel yang
tersebar di dalam protoplasma. Dengan menggunakan mikroskop biasa
ketiga bagian utama sel ini bisa diamati dan dibedakan dengan jelas. Gambar
berikut menunjukkan struktur utama sel yang diamati dengan menggunakan
mikroskop cahaya.

Sel epitel bawang Sel epitel pipi manusia Sel gabus

Gambar 6. Berbagai jenis sel pada epitel bawang, epitel pipi dan sel gabus
(Sumber: http://www.sciencedawn.com/slider_pictures/Biology/onion.jpg;
http://imgc.allpostersimages.com/images/)

a. Inti Sel (Nukleus )

Inti sel atau nukleus merupakan organel paling besar. Inti diselubungi
oleh membran inti. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti sehingga
bahanbahan inti (nukleoid) tersebar dalam sitoplasma. Bahan inti
mengandung informasi genetik berupa Asam deoksiribosanukleat (ADN).
Selain ADN terdapat juga asam ribosanukleat (ARN).

b. Ribosom

Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein. Ribosom


banyak menempel pada retikulum endoplasma atau tersebar dalam
sitoplasma. REK banyak ditempeli oleh ribosom. Ribosom terdiri dari
satu unit besar dan satu unit kecil. Ribosom berisi alur yang memandu
rantai polipeptida dan alur lain yang memegang molekul mARN.

d. Retikulum Endoplasma

55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Retikulum endoplasma berarti jaringan-jaringan halus dalam


sitoplasma yang tugasnya adalah mentransportasi bahan-bahan dengan
cepat dari satu tempat ke tempat lain dalam sel. Fungsi retikulum
endoplasma bervariasi.

Fungsi Retikulum Endoplasma Halus (REH):

Sintesis lipid (lemak, fosfolipid, steroid pembentuk hormon seks dan


adrenalin).

Fungsi retikulum endoplasma kasar (REK):

Membuat sekresi protein, misalnya insulin yang dibuat oleh sel-sel


Langerhans pada pancreas. REK merupakan pabrik membran dengan
cara menambahkan protein dan fosfolipid.

e. Kompleks Golgi

Kompleks Golgi tersusun atas banyak kelompok sisterna halus, setiap


sisterna berbentuk cakram membentuk suatu susunan seperti susunan
piring Kompleks Golgi berisi banyak sekali vesikula yang digunakan
untuk mengirim molekul-molekul membran atau untuk disekresikan.
Kompleks Golgi ditemukan dalam sel tumbuhan dan hewan. Badan golgi
pada sel tumbuhan kadang-kadang disebut diktiosom.

f. Lisosom

Lisosom ditemukan di sel-sel hewan, Lisosom mencerna kelebihan


organel atau organel yang sudah aus, partikel makanan, dan menelan
virus atau bakteri. Kurang lebih 40 jenis enzim lisis terkandung dalam
lisosom, beberapa diantaranya berupa protease, nuclease, dan
fosfolipase. Enzim-enzim diproduksi dalam retikulum endoplasma dan
diangkut ke dalam lisosom oleh kompleks Golgi dengan menggunakan
vesikula.

56
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

g. Vakuola

Vakuola banyak ditemukan pada sel tumbuhan. Vakuola ini bertanggung


jawab untuk memelihara bentuk dan struktur dari sel. Bertambahnya
ukuran sel-sel tumbuhan tidak diimbangi dengan bertambahnya
sitoplasmanya, akibatnya terjadi ruang kosong, yaitu vakuola. Fungsi dan
peran vakuola sangat bervariasi sesuai dengan jenis sel di mana mereka
ada. Secara umum, fungsi vakuola antara lain:

a) Mengisolasi bahan-bahan berbahaya

b) Berisi sampah metabolisma dan membuangnya dari sel

c) Mempertahankan tekanan dan pH sel

d) Mempengaruhi bentuk sel

Tekanan sel dipertahankan melalui proses osmosis. Air berdifusi ke


dalam vakuola dan menekan dinding sel. Tekanan ini mampu menekan
kloroplas mendekati dinding sel sehingga lebih banyak memperoleh
cahaya. Vakuola bisa ditemukan baik pada sel tumbuhan atau sel hewan.

g. Peroksisom dan Glioksisom

Peroksisom merupakan ruang-ruang metabolik yang bukan berasal dari


system endomembran. Bagaimana hubungan peroksisom dengan organel
lainnya masih belum jelas. Beberapa peroksisom menguraikan asam
lemak untuk digunakan sebagai bahan bakar sel. Dalam organ hati,
peroksisom berfungsi melakukan detoksifikasi terhadap senyawa
berbahaya termasuk alkohol. Dalam proses ini, enzim mentransfer
hydrogen yang berasal dari berbagai senyawa dengan oksigen sehingga
menghasilkan senyawa hydrogen peroksida (H2O2). Enzim lainnya dengan
cepat mengubah produk racun ini menjadi senyawa air. Glioksisom adalah
peroksisom yang khas ditemukan dalam tumbuhan, terutama dalam

57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

jaringan penimbun lemak dari biji yang sedang mengalami


perkecambahan, juga ditemukan pada hifa jamur. Glioksisom berisi enzim-
enzim yang mengawali penguraian asam lemak.

h. Mitokondria

Mitokondria adalah mesin energinya sel. Jumlah mitokondria dalam


setiap sel beragam, tergantung pada fungsi sel. Sel otot dan sel sperma
memilikijumlah mitokondria yang sangat banyak. Mitokondria dan
kloroplas memiliki membran ganda, keunikan mitokondria dan
khloroplast adalah ditemukannya DNA. Mitokondria terdiri atas 4 bagian
utama yaitu: membran luar, ruang antar membran, membran dalam dan
matriks. Membran luar. Terdiri atas sejumlah besar protein transpor, yang
memudahkan masuknya molekul-molekuk besar ke dalam. Ruang antar
membran. Ruangan ini berisi enzim-enzim yang mengkatalisis
pembentukan ATP melalui fosforilasi oksidasi. Membran dalam. Bagian ini
mengalami lipatan-lipatan sehingga membentuk krista. Membran ini
memiliki tiga jenis protein utama.

i. Matriks merupakan tempat terjadinya Siklus Kreb. Bagian ini berisi


beberapa duplikat dari ADN mitokondria, ribosom mitokondria, ARN
transfer, dan berbagai macam enzim yang diperlukan untuk
mengekspresikan gen-gen mitokondria.

j. Membran plasma

Membran adalah pembatas sel dengan lingkungan luarnya dan sel


terdekat. Membran sel bersifat selektif permeabel terhadap ion-ion dan
molekul-molekul kimia. Membran sel secara singkat memiliki fungsi
sebagai:

1) Transportasi masuk dan keluar

58
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

2) Reseptor

3) Adhesi sel, dan

4) Pengenalan (rekognisi)

Bahan utama dari membran sel adalah protein dan lipid atau lemak.
Membran protein dan lipid tersusun secara khusus, keduanya
bertanggung jawab terhadap isi sel dengan cara menyeleksi komponen
yang masuk ke dalam atau ke luar sel.

k. Kloroplas

Kloroplas, merupakan organel yang bertanggung jawab untuk fotosintesis.


Kloroplas hanya dimiliki oleh sel tumbuhan. Secara struktural mirip
dengan mitokondria. Memiliki membran luar dan membran dalam, ruang
antar membran dan stroma. Membran dalam berisi sistem penyerapan
cahaya, rantai transport elektron, ATP sintetase dan bagian membran yang
membentuk serangkaian cakram-cakram yang disebut tilakoid.

l. Sitoskeleton

Sitoskeleton merupakan suatu serat atau filamen protein yang terdapat


dalam sitoplasma yang berfungsi untuk mengubah bentuk, menggerakkan
organel atau untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

m. Dinding Sel

Pada sel tumbuhan selain membran sel, terdapat pula pembatas berupa
dinding sel. Fungsi utama dari dinding sel bertindak sebagai sebuah
pembuluh penahan untuk mencegah pelebaran berlebihan ketika air
masuk ke dalam sel. Selain pada tumbuhan, dinding sel dapat ditemukan
pada bakteri, jamur dan alga. Hewan dan protozoa tidak memiliki dinding
sel. Selulosa merupakan bahan utama yang paling umum selain pektin,

59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

hemiselulosa, lignin dan xylan ditemukan juga pada dinding sel. Diantara
dinding sel terdapat lubang-lubang penghubung yang disebut
plasmodesmata. Seringkali sel-sel pada jaringan membentuk sebuah
rongga antar sel.

Perbedaan Sel Tumbuhan Dan Sel Hewan

Sel tumbuhan dan hewan memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Sel
tumbuhan dan sel hewan keduanya merupakan tipe eukariotik adalah salah
satu persamaan kedua jenis sel. Adapun perbedaan yang ditunjukkan oleh sel
tumbuhan dan sel hewan diantaranya adalah beberapa organel yang dimiliki
kedua jenis sel tidak sama, misalnya dinding sel dan kloroplas yang dimiliki
sel tumbuhan tidak dimiliki oleh sel hewan serta bentuk sel pada tumbuhan
relatif teratur dan tidak berubah sementara sel hewan umumnya bentuknya
tidak teratur. Untuk lengkapnya perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan
dapat dipelajari pada tabel di bawah ini:

Tabel 12. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel hewan


No Sel Tumbuhan Sel Hewan

1 Umumnya sel tumbuhan Sel hewah biasanya memiliki


berukuran lebih besar. ukuran lebih kecil.
2 Bentuknya tidak dapat Sel hewan dapat berubah
berubah. bentuknya.
3 Sel tumbuhan dibatasi oleh Sel hewan diselaputi oleh
pembatas yang bersifat kaku membran tipis yang fleksibel
(rigid) berbahan selulosa disebut membran sel.
disebut dinding sel sebagai
tambahan dari membran sel.

4 Plastida ditemukan pada sel Biasanya sel hewan tidak memiliki


tumbuhan plastida

5 Sel tumbuhan yang sudah tua Vakuola berukuran kecil seringkali


memiliki vakuola utama yang ditemukan pada sel-sel hewan.
berukuran besar

60
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

6 Letak inti biasanya pada Letak inti umumnya ada pada


bagian pinggir sitoplasma. bagian tengah

7 Sentriol biasanya tidak Terdapat Sentriol


ditemukan kecuali pada sel-sel
yang dapat bergerak,
khususnya tumbuhan rendah.
8 Lisosom jarang ditemukan Lisosom selalu ditemukan dalam
sel hewan
9 Glioksisom dapat ditemukan Tidak ditemukan glioksisom

10 Bentuk hubungan antar sel Tight junction dan desmosome


berbentuk tigh junction dan ditemukan diantara sel dan
desmosom tidak ditemukan plasmodesmata tidak ditemukan.
namun ditemukan
plasmodesmata.

11 Cadangan makanan biasanya Bentuk cadangan makanan


dalam bentuk tepung. biasanya berbentuk glikogen.

12 Sel tumbuhan mensintesis Sel hewan tidak mensintesis


semua asam amino, koenzim semua asam amino, koenzim dan
dan vitamin yang vitamin yang dibutuhkannya.
diperlukannya.
13 Benang-benang spindel Benang-benang spindel dibentuk
dibentuk selama proses selama pembelahan sel. Terdapat
pembelahan. Tidak ditemukan bintang spindel pada setiap sudut.
bintang spindel pada setiap
sudut.

(Sumber: http://www.biologyexams4u.com/2013/02/difference between-


plant-celland. html#.Vom7MPmLS01)

Sel yang hidup merupakan tempat terjadinya ribuan reaksi kimia yang
menghasilkan proses-proses kehidupan. Secara kimiawi, sel disusun oleh
senyawa-senyawa anorganik maupun senyawa organik. Senyawa organik
menurut kamus Encarta (Microsoft Encarta,2009) adalah kelompok senyawa
karbon yang memiliki rantai atau cincin atom yang terikat pada atom
hydrogen terkadang dengan oksigen, nitrogen dan unsur-unsur lain. Senyawa
organik pada makhluk hidup merupakan sumber energi, bahan penyusun
ataupun sebagai bahan untuk proteksi atau perlindungan.

61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Sel yang hidup merupakan tempat terjadinya ribuan reaksi kimia yang
menghasilkan proses-proses kehidupan. Secara kimiawi, sel disusun oleh
senyawa-senyawa an organik maupun senyawa organik. Senyawa organik
menurut kamus Encarta (Microsoft Encarta,2009) adalah kelompok senyawa
karbon yang memiliki rantai atau cincin atom yang terikat pada atom
hydrogen terkadang dengan oksigen, nitrogen dan unsur-unsur lain. Senyawa
organik pada makhluk hidup merupakan sumber energi, bahan penyusun
ataupun sebagai bahan untuk proteksi atau perlindungan.

Temuan protoplasma oleh Purkinye memberikan gambaran lebih lengkap


tentang struktur sel sebagai dasar kehidupan. Istilah protoplasma berasal
dari bahasa Greek, protos artinya pertama dan plasma diartikan sebagai
sesuatu yang dibentuk, atau yang pertama kali dibentuk. Protoplasma
merupakan material dari embrio hewan dan vo Mohl pada tahun 1846
menggunakan istilah ini untuk menggambarkan isi dari sel tumbuhan.
Selanjutnya Huxley (1868) menyebut protoplasma sebagai struktur dasar
fisik kehidupan.

Komponen Kimiawi Sel

Adapun, meski sebagian besar protoplasma terdiri atas air, namun bahan
yang memberi ciri pada strukturnya justru adalah protein dan beberapa
senyawa kimia lain. Bentuk senyawa dari komponen kimiawi penyusun sel
(protoplasma) tersebut dapat berupa senyawa organik dan senyawa
anorganik. Senyawa organik dalam komponen sel bisa berupa karbohidrat,
lemak, protein, dan asam nukleat. Sedangkan komponen senyawa
anorganiknya bisa berupa air, vitamin, ataupun mineral. Berikut ini kita akan
bahas mengenai komponen kimiawi penyusun sel tersebut secara mendalam.

1. Karbohidrat

62
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

Komponen kimiawi sel yang pertama adalah karbohidrat. Karbohidrat sangat


vital untuk proses-proses fisiologi dalam sel makhluk hidup. Dengan rumus
molekul Cn(H2O)n, karbohidrat terdiri atas unsur karbon (C), oksigen (O),
dan hidrogen (H). Pada tumbuhan, karbohidrat dibentuk oleh sel-sel yang
memiliki hijau daun (kloroplas mengandung klorofil) melalui proses
fotosintesis.

Berdasarkan fungsinya, karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi


karbohidrat sederhana (sebagai sumber energi di dalam sel), karbohidrat
rantai pendek (sebagai cadangan energi), serta karbohidrat rantai panjang
(sebagai komponen struktural organel dan bagian sel lainnya). Sedangkan
berdasarkan struktur ikatan molekulnya, karbohidrat digolongkan menjadi
monosakarida, disakarida, dan polisakarida.

2. Lemak

Komponen kimiawi sel selanjutnya ialah lemak. Lemak dibangun oleh gliserol
dan asam lemak. Lemak mempunyai sifat tidak larut dalam air, tetapi dapat
larut dalam pelarut organik, seperti kloroform, eter, dan alkohol. Dalam sel
hidup, lemak berfungsi sebagai komponen utama membran plasma,
pembentukan hormon, dan pembentukan vitamin. Lemak dalam sel mahluk
hidup umumnya terdapat dalam bentuk lemak sederhana, lemak gabungan,
atau turunan lemak.

Lemak sederhana dibangun oleh satu gliserol dan tiga asam lemak
(trigliserida). Asam lemak penyusun lemak dapat berupa asam lemak jenuh
atau asam lemak tak jenuh.

Lemak gabungan merupakan ester asam lemak yang jika dihidrolisis


menghasilkan asam lemak, alkohol, dan zat-zat lain. Lemak gabungan
merupakan komponen struktural yang terpenting pada membran sel.

63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Turunan lemak (Steroid) merupakan senyawa turunan lemak dengan rantai


hidrokarbon berbentuk cincin (siklik). Steroid terdapat pada protoplasma sel
hewan, yaitu hormon kelamin (progesteron, testosteron), vitamin D,
kolesterol, dan estradiol.

3. Protein

Protein merupakan komponen kimiawi sel yang memiliki susunan sangat


kompleks. Pada sel hidup protein memiliki dua peran penting, yaitu peran
katalitik dan peran mekanik. Peran katalitik ditunjukkan oleh enzim,
sedangkan peran mekanik ditunjukkan oleh protein otot.

Protein merupakan polimer dari asam amino. Berdasarkan komposisi


kimianya, protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein sederhana dan
protein gabungan. Protein sederhana adalah protein yang jika dihidrolisis
hanya akan menghasilkan asam amino, contohnya adalah protein albumin
dan globulin. Sedangkan protein gabungan adalah protein yang jika
dihidrolisis akan menghasilkan asam amino dan senyawa lain.

4. Asam Nukleat

Dalam komponen kimiawi sel, asam nukleat merupakan materi inti. Ada dua
macam asam nukleat, yaitu asam ribonukleat (RNA) dan asam
deoksiribonukleat (DNA). Fungsi asam nukleat adalah untuk mengontrol
aktivitas sel dan membawa informasi genetik. Asam nukleat merupakan
polimer nukleotida. Hidrolisis nukleotida akan menghasilkan fosfat, gula
pentosa (yaitu ribosa atau deoksiribosa), serta basa nitrogen (basa organik)

6. Vitamin

Komponen kimiawi selanjutnya adalah vitamin. Vitamin memang dibutuhkan


dalam jumlah kecil, akan tetapi ia harus ada untuk menunjang berbagai
fungsi sel dalam proses metabolismenya. Peran vitamin adalah

64
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

mempertahankan fungsi metabolisme, pertumbuhan, dan sebagai


penghancur radikal bebas. Beberapa contoh vitamin yang saat ini telah
ditemukan antara lain A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K dan H.

7. Mineral

Mineral adalah komponen struktural sel yang berfungsi dalam pemeliharaan


fungsi dan kerja metabolisme, pengaturan enzim, menjaga keseimbangan
asam dan basa. Di dalam sel, mineral ada yang terkandung dengan jumlah
yang besar (makroelemen) dan dalam jumlah sedikit (mikroelemen.
Beberapa contoh mineral makroelemen misalnya kalsium, magnesium,
fosfor, klor,natrium, dan belerang. Sedangkan contoh mineral mikroelemen
antara lain zat besi, yodium, seng, kobalt, fluorin.

65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

PENGEMBANGAN PENILAIAN

A. Pembahasan Soal-soal

Bagian ini memuat contoh soal-soal topik struktur dan fungsi sel yang
muncul di UN tiga tahun terakhir dan kurang berhasil dijawab oleh peserta
didik. Selain itu, bagian ini memuat pembahasan tentang cara
mengembangkan soal HOTS yang disajikan dalam bentuk pemodelan,
sehingga dapat dijadikan acuan oleh saudara ketika mengembangkan soal
topik ini. Saudara perlu mencermati dengan baik bagian ini, sehingga saudara
dapat terampil mengembangkan soal yang mengacu pada indikator
pencapaian kompetensi yang termasuk HOTS.

Topik struktur dan fungsi sel yang muncul pada soal UN di tiga tahun
terakhir. Berdasarkan hasil analisis PAMER UN, topik ini termasuk yang
kurang berhasil dijawab oleh peserta didik di lingkup nasional. Berikut ini
pembahasan soal-soal topik interaksi makhluk hidup dengan lingkungan.

Soal UN tahun 2016

No. 21 Perhatikan gambar sel berikut!

Hubungan yang tepat antara nomor, organel dan


fungsinya adalah....

NO ORGANEL FUNGSI

A 2 Nukleus Sumber energi

B 1 Mitokondria Respirasi

C 2 Retikulum Sintesis protein

66
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

D 1 Lisosom Penghasil energi

E 3 Badan Golgi Respirasi

Kunci Jawaban: B

Pembahasan :

Keterangan gambar:

1. Mitokondria berfungsi pada proses respirasi

2. Retikulum endoplasma berfungsi mentransfortasi zat

3. Nukleus berfungsi pusat kegiatan sel

Soal UN Tahun 2017

21. Perhatikan gambar struktur membran sel!

Bagian 1, 3, dan 5 adalah ….

A. protein integral, glikolipid, protein perifer

B. protein perifer, glikolipid, protein integral

C. protein perifer, fosfolipid, protein integral

D. glikolipid, fosfolipid, protein integral

E. glikolipid, fosfolipid, protein perifer

67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kunci Jawaban: B. protein perifer, glikolipid, protein integral

Pembahasan :

Bagian yang ditunjukkan pada soal :

1. Protein perifer

2. Glikoprotein

3. Glikolipid

4. Fosfolipid

5. Protein integral

68
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

22. Gambar berikut menunjukkan sel beserta organelnya!

Pasangan organel X dan fungsinya adalah ….

A. ribosom untuk respirasi sel

B. lisosom untuk pencernaan sel

C. nukleolus untuk pembelahan sel

D. mitokondria untuk sintesis protein

E. nukleus untuk mengatur semua kegiatan sel

Jawaban:

E. nukleus untuk mengatur semua kegiatan sel

69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Pembahasan:

Bagian yang ditunjuk oleh huruf X adalah Nukleus (Inti Sel)

Fungsi nukleus adalah mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme


didalam sel; menyimpan informasi genetik dalm bentuk DNA; mengatur
kapan dan dimana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan dan diakhiri;
tempat terjadinya replikasi (perbanyakan DNA) dan transkripsi

Soal Un Tahun 2018

Soal No. 8

Perhatikan sel tumbuhan pada gambar berikut!

Proses yang terjadi pada organel X adalah....

70
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

A. pengaturan seluruh tubuh

B. fotosintesis menghasilkan oksigen dan PGAL

C. respirasi sel menghasilkan energi ATP, CO2, dan H2O

D. mengatur ke luar masuknya zat

E. sintesis protein

Jawaban:

B. fotosintesis menghasilkan oksigen dan PGAL

Pembahasan:

Gambar yang ditunjuk oleh huruf X adalah kloroplas. Kloroplas berperan


dalam fotosintesis menghasilkan oksigen dan PGL. Pada gambar jelas
nampak,bahwa organel x tersusun dari beberapa grana.

B. Pengembangan Soal HOTS

Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar
pengetahuan. Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar
saudara dapat melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan
indikator soal. Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal
berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang
disajikan terutama untuk mengukur indikator kunci pada level kognitif yang
tergolong HOTS.

71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

1. Mata Pelajaran Biologi

Jenis Sekolah : SMA


Kelas : XI
Mata Pelajaran : Biologi
Indikator Nomor
Kompetensi Lingkup Bentuk
No. Materi Soal Level
Dasar Materi Soal
Soal

1 2 3 4 5 6 7 8
1. 3.1 Menjelaskan Struktur Fungsi Disajikan 1 C4 Pilihan
komponen dan Fungsi organel sel sebuah
Ganda
kimiawi Sel wacana,
penyusun sel, siswa dapat
struktur, fungsi, menganalisis
dan proses yang fungsi dari
berlangsung organel sel
dalam sel yag dimaksud
sebagai unit pada wacana
terkecil tersebut
kehidupan

72
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

Kartu Soal

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : XI Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : Biologi Nama Penyusun : Susanti,M.Pd.

KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi
√ Penalaran
3.1 Menjelaskan RUMUSAN BUTIR SOAL
komponen kimiawi
penyusun sel, Seorang siswa mendapatkan informasi tentang sebuah organel
struktur, fungsi, dan Nomor sel dari literatur yang ia baca, dengan ciri-ciri sebagai berikut
proses yang Soal berbentuk seperti butiran kecil, dengan diameter sekitar 20
berlangsung dalam sampai 22 nanometer, terdapat pada seluruh sel hidup
sel sebagai unit 1 termasuk sel hewan, sel tumbuhan, eukariotik, dan prokariotik.
terkecil kehidupan
Organel terkecil dalam sel, dan tersebar di sitoplasm.
LINGKUP MATERI Berdasarkan wacana tersebut, prediksikan organel apakah dan
Struktur dan Fungsi berfungsi untuk apa...
Sel A. Ribosom berfungsi untuk sintesis protein
MATERI B. Sentriol berfungsi untuk pembelahan sel
C. Badan golgi berfungsi untuk ekskresi
Fungsi organel sel Kunci D. Ribosom berfungsi untuk pembelahan sel
Jawaban E. Sentriol untuk sintesis protein

A Pembahasan:
INDIKATOR SOAL Yang termasuk ke dalam ciri-ciri dalam wacana di atas adalah
ribosom, sedangkan sentriol berbentuk silindris, tersusun atas
Disajikan sebuah
mikrotubul dan berperan pada pembelahan sel, sedangkan badan
wacana, siswa dapat
menganalisis fungsi golgi memiliki ciri-ciri seperti bantalan yang berlapis-lapis,
dari organel sel terdapat gelembung-gelembung bulat memiliki fungsi untuk
yang dimaksud ekskresi sel.
pada wacana
tersebut

73
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Mata Pelajaran Biologi

Jenis Sekolah : SMA Negeri


Kelas : XI
Mata Pelajaran : Biologi
Kompetensi Lingkup Indikator Nomor Bentuk
No. Materi Level
Dasar Materi Soal Soal Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Struktur Struktur Sel Disajikan 2 C4 Uraian
3.1 Menjelaskan dan Fungsi sebuah kasus,
komponen Sel siswa dapat
kimiawi memprediksi
penyusun sel, komponen sel
struktur, fungsi, yang
dan proses yang dimaksud
berlangsung pada kasus
dalam sel tersebut.
sebagai unit
terkecil
kehidupan

74
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : XI Bentuk Soal : Uraian
Mata Pelajaran : Biologi Nama Penyusun : Susanti,M.Pd.

KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.1 Menjelaskan RUMUSAN BUTIR SOAL
komponen kimiawi
penyusun sel, Dua orang siswa, Siswa X dan Siswa Y, ingin mengamati
struktur, fungsi, dan Nomor organel yang terdapat pada sel bawang merah (Allium
proses yang Soal fistulosum) dengan menggunakan mikroskop cahaya. Siswa X
berlangsung dalam mengambil bagian kulit ari bawang merah yang telah kering,
sel sebagai unit 2 sedangkan Siswa Y mengambil bagian dalam bawang merah
terkecil kehidupan
yang masih segar.
LINGKUP MATERI a. Kemukakan prediksi tujuan mendasari kedua siswa
Struktur dan Fungsi tersebut melakukan praktikum dengan bahan yang
Sel berbeda!
MATERI b. Perkirakan bagian sel apa saja yang dapat ditemukan
oleh Siswa X seandainya mikroskop yang digunakan
Struktur Sel Kunci mereka memiliki perbesaran dan pencahayaan yang
Jawaban memadai, berikan alasanya!
c. Bagian atau organel apa saja yang ditemukan oleh Siswa
Y, tetapi tidak akan terdapat pada sel hewan?
INDIKATOR SOAL
Pedoman penskoran:
Disajikan sebuah
kasus, siswa dapat
memprediksi No Kriteria Skor
komponen sel yang
dimaksud pada a. –Siswa X bertujuan untuk melihat 2
kasus tersebut. 1
dinding sel
- Siswa Y bertujuan untuk melihat 2
organel sel
b. –Siswa X; dinding sel 2
mengungkapkan alasannya, 2
selnya kering
c. Dinding sel dan kloroplas/plastida 2
atau bisa juga vakuola besar
SKOR TOTAL 10

75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Refleksi Pembelajaran

Pada bagian ini Saudara akan melaksanakan refleksi proses pembelajaran


materi struktur dan fungsi sel. Refleksi pembelajaran dilakukan dengan
melihat kesesuaian antara indikator pencapaian kompetensi, proses
pembelajaran, peserta didik, penilaian, dan ketercapaian KD.

1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang dirancang dapat


mengarahkan dan mempersiapkan peserta didik mengikuti pelajaran
dengan baik ?

2. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap materi/bahan ajar yang


disajikan? Apakah sesuai dengan yang diharapkan? (Apakah materi
terlalu tinggi, terlalu rendah, atau sudah sesuai dengan kemampuan awal
peserta didik?)

3. Bagaimana respons Saudara terhadap media pembelajaran yang


digunakan? (Apakah media sesuai dan mempermudah peserta didik
menguasai kompetensi/materi yang diajarkan?)

4. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap aktivitas pembelajaran yang


telah dirancang ? Apakah aktivitas pembelajaran tersebut dapat melatih
siswa berpikir tingkat tinggi (HOTs)?

5. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap pendekatan, model


pembelajaran, metode, dan teknik pembelajaran yang digunakan ?

6. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap teknik pengelolaan kelas yang


akan dilakukan (perlakuan guru terhadap peserta didik dalam mengatasi
masalah dan memotivasi peserta didik)?

7. Apakah Saudara dapat menangkap penjelasan/instruksi yang diberikan


pada bagian aktivitas pembelajaran?

76
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

8. Bagaimanakah tanggapan Saudara terhadap latihan atau penilaian yang


dikembangkan?

9. Apakah Saudara telah mencapai penguasaaan kemampuan pembelajaran


yang telah dikembangkan ?

10. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang dikembangkan dapat


meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran?

11. Apakah Aktivitas pembelajaran yang dirancang dapat mencapai


kompetensi dasar (KD) pada materi terpilih sebagaimana mestinya? (Jika
tidak seluruhnya, apakah Saudara akan melakukan penyesuaian aktivitas
pembelajaran dalam rencana pembelajaran?)

12. Apa kelemahan yang akan Saudara temukan dalam melaksanakan


aktivitas pembelajaran yang telah dirancang?

13. Apa kekuatan atau hal-hal baik yang Saudara capai setelah mempelajari
aktivitas pembelajaran?

77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KESIMPULAN

Unit ini dikembangkan berdasarkan pasangan KD 3.1 Menjelaskan tentang


komponen kimiawi penyusun sel, struktur, fungsi, dan proses yang
berlangsung dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan dan KD 4.1
Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel hewan dan sel
tumbuhan sebagai unit terkecil di kelas XI Semester ganjil. Berdasarkan KD
pengetahuan dapat diketahui bahwa indikator yang dikembangkan perlu
mancapai level memahami (C2). Walaupun KD tersebut melatihkan
kemampuan berpikir tingkat rendah akan tetapi saudara sudah semestinyaa
melatihkan berpikir tingkat tinggi kepada peserta didik. Adapun KD
keterampilan menuntut Saudara memfasilitasi peserta didik berkreasi. Hal
ini berarti Saudara perlu memberikan ruang dan waktu kepada untuk
mengembangkan kreativitasnya.

Dikuasainya keterampilan berpikir tingkat tinggi oleh peserta didik


memerlukan proses pembelajaran yang relevan. Oleh karena itu, aktivitas
pembelajaran di subtopik struktur dan fungsi sel menggunakan model
Discovery Learning, model Problem Based Learning dan pembelajaran
saintifik, dengan metode praktik dan diskusi melalui tiga kali pertemuan.
Seperti telah diketahui, kedua model pembelajaran ini merupakan model
yang dapat membekalkan kemampuan berpikir tingkat tinggi kepada peserta
didik. Ketika implementasi, pembelajaran juga dipandu dengan
menggunakan LKPD yang dirancang untuk memudahkan penguasaan konsep
sesuai tingkat kognitifnya dan penguasaan keterampilan yang
mengedepankan konstruktivisme. Artinya, peserta didik memperoleh konsep
dengan merumuskannya terlebih dahulu.

Adapun konten yang dikembangkan pada subtopik Struktur dan Fungsi Sel
yaitu macam-macam sel, bagian-bagian sel, komponen penyusun kimiawi sel,

78
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

organel-organel sel beserta fungsinya, perbedaan sel prokariotik dan


eukariotik, semuanya merupakan konten yang kaya akan pengetahuan
kontekstual bagi peserta didik. Artinya, guru dapat mendorong serta
memfasilitasi peserta didik untuk menemukan fenomena di kehidupan
sehari-hari yang berkaitan subtopik ini.

Sebagai contoh aplikasi dunia nyata, Unit ini menyajikan fakta bahwa sel
telur ayam adalah salah satu sel yang besar yang bisa langsung diamati tanpa
menggunakan mikroskop. Selain itu, fenomena bahwa sel untuk menjaga
keseimbangan/homeostatis tubuh maka dia melakukan bunuh diri besar-
besaran. Saudara dapat menyajikan fenomena kontekstual melalui penyajian
berita yang terdapat di media informasi atau mendorong peserta didik
menggali informasi kepada narasumber yang relevan.

Berkaitan dengan penilaian, subtopik ini muncul dalam instrumen tes UN


selama tiga tahun terakhir. Jenis pertanyaan diajukan masih dalam taraf level
kogintif mulai C2 sampai C4. Oleh karena itu, Saudara perlu meyakinkan
bahwa peserta didik memahami sub topik ini dengan baik. Lebih dari itu,
Saudara perlu mengembangkan soal-soal pengetahuan subtopik ini pada
tingkat level berpikir yang lebih tinggi lagi. Artinya, saudara memfasilitasi
peserta didik agar dapat memecahkan soal-soal yang mengedapankan
kemampuan berpikir tingkat tinggi.

79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

UMPAN BALIK

Dalam rangka mengetahui pemahaman terhadap Unit ini, Saudara perlu


mengisi lembar persepsi pemahaman. Berdasarkan hasil pengisian
instrumen ini, Saudara dapat mengetahui posisi pemahaman beserta umpan
baliknya. Oleh karena itu, isilah lembar persepsi diri ini dengan objektif dan
jujur.

Lembar Persepsi Pemahaman Unit

No. Aspek Kriteria


1 2 3 4
1. Memahami indikator yang
telah dikembangkan
berdasarkan Kompetensi
Dasar
2. Mampu menghubungkan
konten dengan
fenomena kehidupan sehari-
hari
3. Merasa bahwa tahapan
aktivitas
pembelajaran dapat
mengembangkan HOTS
peserta didik
4. Memahami tahapan aktivitas
yang disajikan
dengan baik
5. Mampu dengan baik
mengaplikasikan
aktivitas pembelajaran di
dalam kelas
6. Memahami dengan baik
lembar kerja
peserta didik yang
dikembangkan
7. Mampu melaksanakan dengan
baik lembar
kerja peserta didik yang
dikembangkan

80
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

No Aspek Kriteria

1 2 3 4

8. Memahami konten secara


menyuluh dengan baik
9. Memami prosedur
penyusunan soal HOTS dengan
baik
10. Mampu membahas soal HOTS
yang disajikan dengan tepat
Jumlah

Jumlah Total

Keterangan Pedoman Penskoran


1=tidak menguasai
2 = cukup menguasai Skor = Jumlah Total X 100
3 = menguasai 40
4 = Sangat Menguasai

Keterangan Umpan Balik

Skor Umpan Balik

< 70 Masih banyak yang belum dipahami, di antara konten, cara


membelajarkannya, mengembangkan penilaian dan
melaksanakan penilaian berorientasi HOTS. Saudara membaca
ulang Unit ini dan mendiskusikannya dengan dengan
fasilitator di MGMP sampai anda memahaminya.
70-79 Masih ada yang belum dipahami dengan baik, di antara konten,
cara membelajarkan, mengembangkan penilaian dan
melaksanakan penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu
mendiskusikan bagian yang belum dipahami dengan fasilitator
atau teman lain di MGMP.
80-89 Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan
penilaian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS
dengan baik.
≥90 Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan
penilaian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS
dengan sangat baik. Saudara dapat menjadi fasilitator bagi
teman-teman lain di MGMP untuk membelajarkan Unit ini.

81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

82
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel

83
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN BIOLOGI


SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

Transport Membran,
Reproduksi Sel,
dan Sintesis Protein
Penulis:
SUSANTI, M.Pd.

Penyunting:
Savina Melia, M.Si.

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI __________________________________ 87


DAFTAR GAMBAR ______________________________ 88
DAFTAR TABEL ________________________________ 89
PENDAHULUAN _______________________________ 90
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK _________ 92
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi ______________________________ 92
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ________________________________________ 92
APLIKASI DI DUNIA NYATA ______________________ 94
A. Mengapa Telur Asin Bisa Asin? Bisakah Memiliki Rasa Selain Asin? __ 94
B. Ikan Laut akan Mati jika Dimasukkan dalam Air Tawar ________________ 97
SOAL-SOAL UN/USBN _________________________ 100
A. SOAL UN TAHUN 2016 ____________________________________________________ 100
B. SOAL UN TAHUN 2017 ____________________________________________________ 101
C. SOAL UN TAHUN 2018 ____________________________________________________ 103
BAHAN PEMBELAJARAN ________________________ 104
A. Aktivitas Pembelajaran ___________________________________________________ 104
Pertemuan ke-1 ___________________________________________________________________ 106
Pertemuan ke- 2___________________________________________________________________ 111
Pertemuan ke-3 ___________________________________________________________________ 116
B. Lembar Kerja Peserta Didik ______________________________________________ 119
LKPD 1. Identifikasi macam-macam transpor membran _____________________ 119
LKPD 2. Diskusi dan Observasi Reproduksi Sel dan Sintesis Protein ________ 122
LKPD 3. Merancang dan Melaksanakan Praktikum Difusi, Osmosis dan
Plasmolisis _________________________________________________________________________ 125
LKPD 4. Prediksi Peristiwa Transpor Membran_______________________________ 131
C. Bahan Bacaan ______________________________________________________________ 133

87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Sistem Transportasi Membran___________________________________________________ 133


Reproduksi Sel_____________________________________________________________________ 139
Sintesis Protein ____________________________________________________________________ 142
PENGEMBANGAN PENILAIAN ____________________143
A. Pembahasan Soal-soal ____________________________________________________ 143
B. Pengembangan Soal HOTS _______________________________________________ 147
C. Refleksi Pembelajaran ____________________________________________________ 153
KESIMPULAN ________________________________155
UMPAN BALIK________________________________157

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 Telur Asin Berbagai Rasa _____________________________________________ 97


Gambar 2. Adaftasi ikan terhadap konsentrasi garam yang berbeda _________ 99
Gambar 3. Proses difusi _________________________________________________________ 135
Gambar 4. Difusi difasilitasi ____________________________________________________ 135
Gambar 5. Difusi air (osmosis) _________________________________________________ 136
Gambar 6. Transport Aktif ______________________________________________________ 137
Gambar 7. Bagan perbedaan transport pasif dan transport aktif ___________ 138
Gambar 8. Eksositosis dan Endositosis. _______________________________________ 138

88
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Indikator Pencapaian Kompetensi ____________________________________ 92


Tabel 2. Desain Aktivitas Pembelajaran _______________________________________ 105
Tabel 3. Tabel Hasil Identifikasi Transpor Membran _________________________ 110
Tabel 4. Tabel Macam-Macam Transpor Membran ___________________________ 120
Tabel 5. Jenis-Jenis Trasportasi Melalui Membran Sel ________________________ 133
Tabel 6. Kisi-kisi Soal HOTS Pilihan Ganda No 1 ______________________________ 147
Tabel 7. Kisi-kisi Soal HOTS Pilihan Ganda No 2 ______________________________ 149
Tabel 8. Kisi-kisi SOAL HOTS Uraian No 3 _____________________________________ 151

89
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

PENDAHULUAN

Unit ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis
Protein. Melalui pembahasan materi yang terdapat pada Unit ini, guru dapat
memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi yang sama ke peserta
didiknya yang disesuaikan dengan indikator yang telah disusun, dan terutama
dalam memfasilitasi kemampuan bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini
juga aplikatif untuk guru sendiri sehingga mereka dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam rangka memudahkan guru mempelajarinya konten dan cara


mengajarkannya, di dalam unit ini dimuat kompetensi dasar terkait yang
memuat target kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi, bahan
bacaan tentang aplikasi topik Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis
Protein dalam kehidupan sehari-hari, soal-soal tes UN topik ini di tiga tahun
terakhir sebagai acuan dalam menyusun soal sejenis, deskripsi alternatif
aktivitas pembelajaran, lembar kegiatan peserta didik (LKPD) yang dapat
digunakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran, bahan bacaan yang dapat
dipelajari oleh guru, maupun peserta didik, dan deskripsi prosedur
mengembangkan soal HOTS. Komponen-komponen di dalam unit ini
dikembangkan dengan tujuan agar guru dapat dengan mudah memfasilitasi
peserta didik mendeskripsikan Transpor Membran, Reproduksi Sel dan
Sintesis Protein yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, melakukan
percobaannya, sekaligus mendorong peserta didik mencapai kemampuan
berpikir tingkat tinggi.

Topik Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein dikembangkan


pada bahan bacaan terdiri atas subtopik macam-macam transfor membran
(transfor aktif dan transpor pasif), difusi, osmosis, endositosis dan eksositosis.

90
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

Selain itu, unit ini dilengkapi dengan empat buah LKPD, yaitu 1) Identifikasi
macam-macam transpor membran 2) Diskusi dan Observasi Reproduksi Sel
dan Sintesis Protein ; 3) Merancang dan Melaksanakan Praktikum Difusi,
Osmosis dan Plasmolisis 4) Prediksi Peristiwa Transpor Membran. LKPD
dikembangkan secara aplikatif agar guru mudah mengimplementasikannya di
kelas.

91
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK

A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Sub unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar


kelas XI:

3.2 Menganalisis berbagai bioproses dalam sel yang meliputi mekanisme


transpor membran, reproduksi, dan sintesis protein

4.2 Membuat model tentang bioproses yang terjadi dalam sel berdasarkan
studi literatur dan percobaan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Tabel 1. Indikator Pencapaian Kompetensi

IDIKATOR PENCAPAIAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK) KOMPETENSI (IPK)
PENGETAHUAN KETERAMPILAN

3.2 Menganalisis berbagai 4.2 Membuat model tentang


bioproses dalam sel yang bioproses yang terjadi dalam sel
meliputi mekanisme transpor berdasarkan studi literatur dan
membran, reproduksi, dan percobaan
sintesis protein

IPK Pendukung: IPK Pendukung:

3.2.1 Mengidentifikasi jenis 4.2.1 Melakukan studi literatur


jenis transpor membran tentang model jenis transpor
membran
3.2.2 Menjelaskan jenis-jenis
transpor membran

92
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

3.2.3 Membandingkan 4.2.2 Merancang percobaan


mekanisme transpor pada sederhana jenis transpor membran
membran (difusi, osmosis,
endositosis dan eksositosis)

3.2.4 Menjelaskan pengertian


reproduksi sel

3.2.5 Menjelaskan pengertian


sintesis protein

3.2.6 Menjelaskan fungsi


reproduksi sel

3.2.7 Menjelaskan fungsi


sintesis protein

IPK Kunci: IPK Kunci:

3.2.8 Menganalisis proses difusi 4.2.3 Mendesain model transpor


pada peristiwa kehidupan sehari- pada membran sel dengan
hari menggunaan bahan-bahan yang
mudah didapatkan
3.2.9 Menganalisis proses
osmosis pada proses 4.2.4 Membuat model transpor
plasmolisis/krenasi sel pada membran sel berdasarkan
desain yang telah dibuat
3.2.10 Menganalisis proses
eksositosis dan endositosis

IPK Pengayaan:

3.2.11 Memprediksi transpor


membran yang terjadi pada suatu
peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari

3.2.12 Menyimpulkan proses


transpor membran dengan
membuat peta konsep

93
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

APLIKASI DI DUNIA NYATA

A. Mengapa Telur Asin Bisa Asin? Bisakah Memiliki Rasa


Selain Asin?

Ketika ibu saya membeli telur asin, iseng saya bertanya kepadanya, “Ma,
kenapa telur asin bisa asin?”. Ibu saya menjawab “karena proses pengasinan
nak, telur asin dibungkus dengan garam dan abu seki”.

Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang
diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih). Kebanyakan
telur yang diasinkan adalah telur itik atau telur bebek meski tidak menutup
kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Telur asin baik dikonsumsi dalam
waktu satu bulan (30 hari).

Sebagai masyarakat Indonesia, tentu telur asin sudah tidak asing lagi bagi kita.
Bahkan ada beberapa daerah yang terkenal dengan kuliner telur asinnya
Brebes dan Banyuwangi. Mungkin pertanyaan pertama yang muncul dari
kasus di atas adalah apa itu abu seki?

Abu seki adalah istilah di daerah saya Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi
Selatan, untuk menyebut lumpur bata merah. Fungsinya adalah sebagai media
untuk mengantarkan rasa asin dari garam yang terdapat dalam lumpur, agar
dapat meresap ke dalam telur.

Kedua, mengapa telur itik/telur bebek yang sering dijadikan telur asin?

Biasanya selama proses pengasinan berlangsung, akan terjadi peningkatan


suhu di dalam media pembuatan, sehingga bukan tidak mungkin jika kulit
telur yang digunakan terlalu tipis, maka saat terjadi peningkatan suhu, telur
akan menjadi pecah sehingga digunakanlah telur bebek/telur itik karena
cangkangnya lebih tebal jika dibandingkan telur ayam.

94
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

Alasan lainnya adalah pori-pori telur tersebut lebih besar. Ukuran pori-pori ini
akan sangat berpengaruh pada saat proses pengasinan karena garam akan
lebih mudah berpenetrasi ke dalam telur. Jika pori-pori telur kecil, akan
menyebabkan penetrasi garam terhambat sehingga rasa telur jadi kurang asin.

Ketiga, Proses apa saja yang terjadi pada proses pengasinan? Berikut proses
yang terjadi pada telur saat diasinkan:

1. Telur yang direndam dalam media garam akan mengalami osmosis yaitu
proses perpindahan molekul zat terlarut dari konsentrasi rendah (hipotonik)
ke konsentrasi lebih tinggi (hipertonik) sehingga telur menjadi asin.

2. Berat telur akan bertambah akibat dari masuknya suatu molekul ke dalam
telur, dalam hal ini air dan garam yang masuk ke dalam telur.

3. Berat telur bertambah sedangkan volume air berkurang, hal ini dikarenakan
molekul air dan garam bergerak masuk ke dalam telur karena larutan garam
lebih hipotonik dibanding isi telur yang hipertonik sehingga menyebabkan
hemolysis atau masuknya molekul air dan garam ke dalam telur, sehingga
berat telur bertambah tetapi volume air berkurang.

4. Tekstur kuning telur pada telur asin akan berubah menjadi lebih keras
karena ketika molekul air dan garam masuk ke dalam telur, maka air dan
garam masuk ke putih telur karena konsentrasi putih telur lebih pekat
daripada larutan garam, tetapi perlu kita ingat bahwa masih ada kuning telur
yang konsentrasinya jauh lebih pekat dibanding dengan putih telur dan
larutan garam. Sehingga molekul air dan garam masuk ke kuning telur, tetapi
lebih banyak garam yang masuk dibanding dengan air. Semakin lama, garam
yang terdapat di dalam kuning telur akan semakin menumpuk sehingga
kuning telur akan mengeras karena kelebihan mineral garam.

Pertanyaan keempat, dapatkan telur bebek memiliki rasa selain asin? seperti
rasa keju, coklat, dll?

95
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Ya, telur bebek bisa memiliki rasa selain asin yaitu dengan cara mengganti
adonan abu seki tadi. Berikut aneka rasa yang bisa dicoba:

Bawang putih —> tumbuk halus beberapa siung bawang putih

Sambal pedas —-> bisa menggunakan sambal pedas botolan atau sambal
pedas buatan sendiri

Bubuk coklat —> gunakan bubuk coklat asli dan mempunyai warna coklat
yang pekat supaya aroma dan warna telur asin lebih menarik

Aneka pasta —> yang biasa dipakai untuk membuat cake, seperti pasta
strawberry, jeruk, pandan dan lain-lain

Mentega/ margarin —> gunakan mentega / margarin yang masih baru untuk
menghindari aroma tengik.

Udang —> gunakan udang ukuran kecil, sangrai dan haluskan.

Nah, jadi kenapa telur yang masih ada kulitnya bisa terasa asin? Apakah hewan
yang menghasilkan telur itu makanannya juga yang asin-asin? Atau telurnya
kecemplung laut selama beberapa hari sampai akhirnya jadi asin? Hmmmm,
ternyata bukan begitu alasan kenapa telur asin bisa jadi asin.

96
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

Gambar 1 Telur Asin Berbagai Rasa


Sumber: https://warstek.com/2018/02/13/telurasin/

Bahan bacaan tersebut disarikan dari:


https://warstek.com/2018/02/13/telurasin/ diakses pada 24 Mei 2019

B. Ikan Laut akan Mati jika Dimasukkan dalam Air Tawar

Pada artikel ini saya ingin menjelaskan alasan mengapa ikan air asin / laut
akan mati jika diletakkan di air tawar. Tetapi sebenarnya ikan air tawar juga
sama nasibnya, yaitu akan segera mati jika diletakkan pada air laut. Meskipun
ada jenis ikan yang dapat hidup di air laut dan air tawar, seperti jenis ikan
bandeng dan ikan salmon, tetapi jumlahnya sangat terbatas sekali.

Sebenarnya ikan laut dan juga ikan air tawar sudah melakukan adaptasi yang
luar biasa dengan lingkungan hidupnya, sehingga saat kita memasukkan
mereka pada lingkungan yang sama sekali baru, maka pastinya mereka akan
kaget dan bukan tidak mungkin mereka akan segera mati.

Bentuk adaptasi yang paling berpengaruh terhadap kehidupan ikan adalah


yang disebut sebagai osmosis. Yang disebut osmosis adalah perpindahan

97
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

molekul air dari yang kandungannya lebih encer ke air yang kandungannya
lebih pekat.

Sebagai gambaran saja bahwa kandungan air tawar itu lebih encer dari pada
kandungan air yang ada di dalam tubuh ikan. Sementara air laut memiliki
kandungan yang lebih pekat dari pada cairan yang ada di dalam tubuh ikan.

Akibatnya bentuk adaptasi yang dilakukan oleh ikan air tawar adalah mereka
akan banyak meminum air, tetapi akan sedikit sekali mengeluarkan air melalui
proses kencing, bahkan mereka hampir-hampir tidak pernah kencing.

Hal ini terjadi karena peritiwa osmosis membuat banyak cairan yang ada di
dalam tubuh ikan keluar dengan sendirinya, akibat dari perbedaan kandungan
kepekatan antara kandungan air yang di dalam tubuh ikan lebih pekat dari
pada kandungan air yang ada di sekitarnya.

Sementara itu hal sebaliknya terjadi pada ikan air asin, mereka akan sedikit
sekali minum air atau bahkan tidak pernah minum sama sekali, tetapi mereka
akan sangat banyak mengeluarkan air dalam proses kencing.

Penyebabnya masih sama yaitu proses osmosis yang terjadi pada tubuh ikan,
hal ini karena kandungan air laut yang ada di sekitarnya lebih pekat dari pada
kandungan air yang ada di dalam tubuh ikan, mengakibatkan air laut yang ada
di sekitarnya bergerak masuk ke dalam tubuh. Dan karena jumlahnya semakin
lama semakin banyak, maka air tersebut perlu di keluarkan lewat kencing.
(Gambar. 2)

98
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

Gambar 2. Adaftasi ikan terhadap konsentrasi garam yang berbeda


Sumber:http://www.fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/Ebook/Sistem%20Organ%20Ikan/bab_7__
sistem__urogenitalia.pdf

Tujuan dari proses osmosis, adalah untuk membuat keseimbangan cairan


yang ada di dalam tubuh ikan, dan proses minum dan buang air tersebut
adalah cara adaptasi yang digunakan oleh ikan untuk menyeimbangkan
kandungan air yang ada di dalam tubuhnya.

Karena itu saat ikan air asin dimasukkan ke dalam air tawar, maka pasti akan
mati karena peristiwa osmosisnya menjadi terbalik, dan demikian juga
sebaliknya.

Contoh peristiwa osmosis dalam kehidupan sehari-hari, yaitu misalnya


sebelum memasak ikan lele, kebanyakan orang akan menaburkan garam
dapur ke ikan lele yang akan dimasak, dan dengan demikian maka ikan akan
segera mati dengan mengeluarkan banyak cairan, dan setelah ikan mati baru
ikan bisa dibersihkan dan dimasak.

Bahan bacaan tersebut disarikan dari:

https: ://ternakpedia.com/1426/ikan-laut-akan-mati-jika-dimasukkan-
dalam-air-tawar/diakses pada 24 Mei 2019

99
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

SOAL-SOAL UN/USBN

A. SOAL UN TAHUN 2016

NO. SOAL

22. Soal nomor 22:

Berikut ini adalah gambar proses transpor pada membran.

Apa yang dapat diprediksi dari gambar tersebut!


A. Ion garam dipindahkan secara osmosis dari konsentrasi rendah
ke tinggi.
B. Ion garam dipindahkan secara difusi dari konsentrasi tinggi ke
rendah.
C. Molekul air dipindahkan secara difusi dari konsentrasi tinggi ke
rendah.
D. Molekul air dipindahkan secara osmosis dari konsentrasi rendah
ke tinggi.
E. Molekul air dipindahkan secara difusi terfasilitasi dari
konsentrasi rendah ke tinggi.

Identifikasi

Level Kognitif : C4

100
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

Indikator yang : 3.2.9 Menganalisis proses osmosis pada proses


bersesuaian plasmolisis sel

Diketahui : Bagan proses traspor membran

Ditanyakan : Prediksi yang terjadi pada bagan traspor


membran

Materi yang : Transpor pada membran


dibutuhkan

B. SOAL UN TAHUN 2017

NO SOAL

30 Nomor Soal 30. Perhatikan gambar percobaan transportasi


membran sel berikut!

Catatan: x dan y = kentang dengan berat awal sama


Kentang x direndam dalam larutan garam 1%
Kentang y direndam dalam larutan garam 5%
Berdasarkan gambar tersebut, yang akan terjadi pada kentang y
setelah direndam selama 60 menit adalah ….
A. plasmolisis karena larutan hipotonik
B. plasmolisis karena larutan hipertonik
C. turgid karena larutan hipertonik
D. turgid karena larutan hipotonik
E. krenasi karena larutan hipotonik

101
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Identifikasi

Level Kognitif : C4

Indikator yang : 3.2.9 Menganalisis proses osmosis pada proses


bersesuaian plasmolisis sel

Diketahui : gambar percobaan transportasi membran sel


berikut!

Ditanyakan : Apa yang akan terjadi pada kentang setelah


direndam selama 60 menit

Materi yang : Transpor pada membran


dibutuhkan

102
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

C. SOAL UN TAHUN 2018

NO. SOAL

9. Soal Nomor 9: Perhatikan gambar percobaan osmosis berikut!

Setelah beberapa saat, permukaan X akan... karena cairan diluar


kentang bersifat....
A. bertambah, hipotonis
B. berkurang, hipotonis
C. bertambah, isotonis
D. bertambah, hipertonis
E. berkurang, isotonis

Identifikasi

Level Kognitif : C4

Indikator yang : 3.2.9 Menganalisis proses osmosis pada proses


bersesuaian plasmolisis sel

Diketahui : gambar percobaan osmosis dengan


munggunakan bejana yang berisi air dan
dimasukan kentang yang berisi larutan gula
Ditanyakan : Prediksi yang terjadi pada larutan gula yang ada
pada kentang
Materi yang : Transpor pada membran
dibutuhkan

103
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

BAHAN PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran

Bahan pembelajaran yang diuraikan di sini merupakan contoh panduan


pembelajaran yang dapat dimplementasikan oleh Saudara ketika akan
membelajarkan Topik Transpor Membran, Reproduksi Sel Dan Sintesis
Protein. Bahan pembelajaran dikembangkan dengan prinsip berpusat pada
peserta didik dan berusaha memfasilitasi kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Bahan pembelajaran ini berisikan rincian aktivitas pembelajaran, lembar
kegiatan peserta didik yang digunakan dan bahan bacaannya.

Bahan pembelajaran berisi rincian alternatif kegiatan pembelajaran yang


dilakukan guru dan peserta didik untuk mencapai kompetensi pada topik
Transpor membran, Reproduksi sel dan Sintesis Protein. Sebelum
menguraikan aktivitas pembelajaran, terlebih dahulu disusun desain aktivitas
pembelajaran yang dapat dilihat pada Tabel 2.

Berdasarkan Tabel 2 dapat terlihat submateri yang dibelajarkan terdiri atas:


1) Jenis-jenis transpor membran 2) Difusi dan Osmosis 3) ekositosis dan
endositosis 4) Reproduksi Sel 5) Sintesis Protein. Adapun aktivitas
pembelajaran untuk mencapai masing-masing indikator yang telah
ditetapkan, dapat dicapai dalam tiga kali pertemuan. Aktivitas pembelajaran
akan diuraikan lebih rinci menjadi tiga skenario pembelajaran. Berikut ini
rincian aktivitas pembelajaran untuk masing-masing pertemuan.

104
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

Tabel 2. Desain Aktivitas Pembelajaran

Indikator Bentuk dan


Materi/ Aktivitas Alokasi
Pencapaian Jenis Media
Submateri Pembelajaran Waktu
Kompetensi Penilaian

3.2.1 • Transpor 1. 1. • LKPD 6 X 45’


Mengidentifikasi pasif Observasi dan Tes • Kentang Dilaksanakan
jenis jenis • Transpor diskusi macam- Pengetahuan • Tinta dalam 3 kali
transpor aktif macam transpor a. Tes tulis • Air pertemuan
membran • Difusi pada membran PG • Gelas (3 X 2 JP )
3.2.2 • Osmosis sel b. Tes tulis kimia
Menjelaskan • Endositosis 2. Uraian • Pipet
jenis-jenis • Eksositosis Observasi dan Terbuka tetes
transpor • Reproduksi diskusi 2. Observasi • Neraca
membran sel membandingkan kegiatan digital
3.2.3 • Sintesis transpor pasif praktik • Cutter/
Membandingkan Protein dan transpor 3. Observasi pisau
mekanisme aktif pada keterampil
• Plasmolisis • Tisu
transpor pada membran sel an • Gula pasir
membran (difusi, 3. presentasi • Garam
osmosis, Diskusi 4. Penilaian • yodium
endositosis dan penjelasan produk
eksositosis) fungsi • Stopwach
3.2.4 reproduksi sel • Alat tulis
Menjelaskan dan sintesis • Kertas
fungsi protein plano
reproduksi sel • LCD/
3.2.5 proyektor
Menjelaskan • Komputer
fungsi sintesis •
protein
3.2.6
Menjelaskan
fungsi
reproduksi sel
3.2.7
Menjelaskan
fungsi sintesis
protein
3.2.8 4.
Menganalisis Praktikum,
proses difusi proses difusi,
pada peristiwa dan osmosis,
kehidupan 5.
sehari-hari Observasi dan
3.2.9 diskusi
Menganalisis plasmolisis dan
proses osmosis krenasi
pada proses 6.
plasmolisis/ Observasi dan
krenasi sel diskusi proses
3.2.10 eksositosis dan

105
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Menganalisis endositosis
proses melalui studi
eksositosis dan literatur.
endositosis 7.
3.2.11 Observasi dan
Membandingkan diskusi
proses transfor perbedaan
pasif dengan transfor aktif
transfor aktif dan transfor
pada membran pasif pada
sel. membran sel
3.2.12 8.
Memprediksi Membuat desain
transpor dan model
membran yang transpor
terjadi pada membran
suatu peristiwa sederhana dari
dalam kehidupan bahan yang
sehari-hari mudah
didapatkan
3.2.13 9.
Menyimpulkan Observasi dan
proses transfor diskusi melalui
membran studi literatur
dengan untuk
membuat peta memprediksi
konsep peristiwa
transpor
membran pada
sel.

10.
Membuat
kesimpulan
proses transpor
pada membran
dengan
membuat peta
konsep

Pertemuan ke-1

Apakah membran sel seperti dinding pada benteng pertahanan musuh?


Benteng pertahanan musuh, seperti membran sel, yang dirancang untuk
menjaga hal-hal yang berbahaya. Apakah Anda khawatir tentang tentara
musuh atau bakteri sebagai penyebab penyakit, Anda tidak ingin untuk

106
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

memungkinkan semua dapat masuk! Namun, untuk bertahan hidup, ada


beberapa hal yang sel yang perlu dibiarkan dapat masuk.

Sel ditemukan pada semua jenis lingkungan, dan lingkungan yang terus
berubah. Sebagai contoh, organisme bersel satu, seperti bakteri, dapat
ditemukan pada kulit Anda, di dalam tanah, atau dalam semua jenis air. Oleh
karena itu, sel membutuhkan suatu cara untuk melindungi diri mereka sendiri.
Pekerjaan ini dilakukan oleh membran sel, yang juga dikenal sebagai membran
plasma.

Membran sel semipermeabel, atau selektif permeabel, yang berarti hanya


beberapa molekul dapat melewati membran. Jika membran sel benar-benar
permeabel, bagian dalam sel akan menjadi sama dengan luar sel. Ini akan
menjadi tidak mungkin bagi sel untuk mempertahankan homeostasis.
Homeostasis berarti menjaga lingkungan internal yang stabil. Sebagai contoh,
jika sel-sel tubuh Anda memiliki suhu 98,6 ° F, dan ketika di luar membeku,
sel-sel Anda akan mempertahankan homeostasis jika suhu sel tetap sama dan
tidak turun dengan suhu yang di luar.

Bagaimana sel memastikan itu semipermeabel? Bagaimana kontrol sel


sehingga molekul dapat memasuki dan meninggalkan sel? Bagaimanakah
proses transpor membran itu? Apa saja macam-macam transpor membran?
Bagaimanakah proses difusi dan osmosis terjadi?

Dalam rangka menjawab pertanyaan yang muncul tersebut, mari kita lakukan
aktivitas berikut ini. Aktivitas ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu 1)
mengidentifikasi macam-macam transpor membran ; 2) Diskusi tentang jenis-
jenis transpor membran; 3) Diskusi dan observasi untuk membandingkan
mekanisme macam-macam transpor membran ( Difusi, Osmosis, Endositosis,
Eksositosis; 4) Diskusi dan observasi untuk memahami proses reprodusi sel
dan fungsinya serta sintesis protein dan fungsinya.

107
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Pertemuan pembelajaran ke-1 ini akan mencapai indikator 3.2.1 s.d 3.2.7 pada
submateri macam-macam traspor membran, difusi, osmosis, eksositosis,
endositosis, reprosuksi sel dan sintesis protein. Pertemuan ke-1 ini
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan sintak 1)
Pemberian rangsangan (Stimulation); 2) Pernyataan/Identifikasi masalah
(Problem Statement); 3) Pengumpulan data (Data Collection); 4) Pengolahan
data (Data Processing); 5) Pembuktian (Verification), dan 6) Menarik
simpulan/generalisasi (Generalization) (Aryana, dkk, 2018). Pembelajaran
dilakukan selama 2 x 45’.

Media, Alat dan bahan yang digunakan pada pertemuan ke-1 adalah gambar,
Hp/komputer untuk browsing internet, alat tulis, kertas plano untuk
presentasikan hasil observasi/pengamatan.

1. Aktivitas mengidentifikasi transpor membran

Tujuan Aktivitas Pembelajaran:

Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta mampu:

a. Mengidentifikasi macam-macam transpor membran ;

b. Menjelaskan jenis-jenis transpor membran.

c. Membandingkan mekanisme macam-macam transpor membran (Difusi,


Osmosis, Endositosis, Eksositosis).

d. Menjelaskan pengertian reproduksi sel

e. Menjelaskan pengertian sintesis protein

f. Menjelaskan fungsi reproduksi sel

g. Menjelaskan fungsi sintesis protein

108
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

Estimasi Waktu:

Estimasi waktu Aktivitas Pembelajaran Kegiatan mengidentifikasi macam-


macam transpor membran : 60 Menit.

Media, Alat, bahan, dan langkah kegiatan:

Media, Alat, dan bahan yang digunakan pada kegiatan mengidentifikasi


macam-macam trnaspor membran :

1. Gambar macam-macam transpor membran; 2. Alat Tulis 3. Hp/komputer;


dan 4. LCD/ proyektor.

Langkah kegiatan yang saudara lakukan:

a. Membagi peserta didik ke dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang


(pembagian kelompok disesuaikan dengan jumlah peserta didik).

b. Membagikan LKPD 1 kepada peserta didik. Meminta peserta didik


mempelajari LKPD tersebut.

c. Memfasilitasi peserta didik berdiskusi tentang aktivitas yang perlu


dilakukan selama pengamatan gambar dengan bantuan LKPD 1.

d. Memfasilitasi pengamatan gambar macam-macam transpor membran dan


mengidentifikasi jenis-jenisnya. (gambar disediakan guru).

e. Memfasilitasi peserta didik ketika mendiskusikan hasil pengamatan dan


mengisi LKPD 1 di dalam kelompoknya.

1) Mengamati macam-macam transpor membran dengan jenis-jenisnya


menggunakan gambar yang disediakan.

2) Mengidentifikasi macam-macam transpor membran berdasarkan kriteria


dan bagian bagian sel dengan menggunakan tabel.

109
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tabel 3. Tabel Hasil Identifikasi Transpor Membran

Contoh
Jenis Transpor Membran
NO. Berdasarkan kebutuhan Proses Pengertian
energi untuk prosesnya

1.

2.

f. Memfasilitasi peserta didik untuk menjawab pertanyaan pada LKPD 1.


Meminta perwakilan dari dua kelompok untuk mempresentasikan hasil
pengamatan melalui diskusi kelas. Meminta kelompok lainnya
menanggapinya.

g. Memfasilitasi peserta didik untuk mengkonfirmasi jenis-jenis transpor


membran berdasarkan kebutuhan energi .

h. Mengarahkan peserta didik untuk membuat definisi pengertian jenis-jenis


transpor membran berdasarkan hasil diskusi dan tanggapan dari kelompok
yang lain.

2. Aktivitas Diskusi dan Observasi Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

Tujuan: Memahami pengertian dan fungsi reproduksi sel dan Sintesis Protein

Estimasi waktu

110
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

Aktivitas Pembelajaran Kegiatan Diskusi dan observasi mengenai Reproduksi


Sel dan Sintesis Protein : 30 Menit.

Media, Alat, bahan, dan langkah kegiatan

Media, Alat, dan bahan yang digunakan pada Kegiatan Diskusi dan observasi
Reproduksi Sel dan Sintesis Protein yaitu Pustaka/literatur, internet, alat tulis.

Langkah kegiatan yang saudara lakukan:

a. Membagikan LKPD ke-2 kepada peserta didik dalam kelompoknya.


Meminta peserta didik mempelajari LKPD tersebut, dan menanyakan hal
kurang dipahami dari langkah kerjanya.

b. Memfasilitasi kegiatan observasi dan diskusi kelompok, juga memfasilitasi


sumber bacaan/referensi peseta didik dalam mencari informasi terkait
materi pembelajaran.

c. Meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil observasi dan


diskusi tentang langkah kerja di LKPD 2. Meminta kelompok lain
menanggapi hasil paparan kelompok tersebut.

d. Membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk menyimpulkan


pengertian dan fungsi reproduksi sel dan sintesis protein berdasarkan hasil
diskusi dan tanggapan-tanggapan dari kelompok yang lain.

Pertemuan ke- 2

Transpor pasif merupakan perpindahan zat yang tidak memerlukan energi.


Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat atau
larutan. Transpor pasif meliputi peristiwa difusi dan osmosis. Secara tidak
sadar proses difusi sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya,
Anda akan memasukan satu sendok gula ke dalam segelas air teh jika ingin
membuat air teh manis. Apa yang akan terjadi dengan gula tersebut?

111
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Peristiwa tersebut akan terjadi pula pada tinta yang Anda teteskan ke dalam
air bening dalam suatu wadah. Tinta tersebut akan larut dan membuat air
bening berubah warna menjadi seperti warna tinta. Peristiwa larutnya gula
dan tinta merupakan contoh peristiwa difusi.

Pada saat tertentu, sel hidup mampu menyerap beberapa zat meskipun
konsentrasi zat di dalam selnya lebih tinggi dibandingkan lingkungan di
sekitar sel. Artinya, sel menyerap zat berlawanan dengan gradien konsentrasi
sehingga proses tersebut membutuhkan energi. Proses transpornya
dinamakan transpor aktif.

Transpor aktif terkait dengan sejumlah proses yang terjadi di dalam makhluk
hidup. Zat-zat yang diserap melalui transpor aktif, misalnya garam mineral
yang diserap akar, kemudian juga glukosa dan asam amino yang diserap usus
kecil pada manusia.

Dari kedua macam transpor membran tersebut, bagaimanakah kita


mengetahui proses difusi dan osmosis itu terjadi? Apa penyebabnya dan
bagaimanakah mekanismenya? Bagaimana pula eksositosis dan endositosis
bisa terjadi? Bagaimana pula mekanismenya?

Dalam rangka menjawab pertanyaan yang muncul tersebut, mari kita lakukan
aktivitas diskusi, observasi dan praktikum untuk mengetahui proses tanspor
aktif dan transpor pasif dalam kehidupan sehari. Setelah melakukan aktivitas
tersebut dengan baik, saudara mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut. Pertemuan pembelajaran ke-2 ini akan mencapai indikator 3.2.8-
3.2.10 pada submateri Transpor pasif (difusi dan osmosis) Pertemuanke-2 ini
menggunakan pembelajaran saintifik yang memuat serangkaian aktivitas
mengamati, menanya, merancang praktikum, mengumpulkan
informasi/melakukan praktikum, mengasosiasikan/ mengolah informasi; dan
mengomunikasikan (Aryana, dkk, 2018). Pembelajaran dilakukan selama 2 x
45’.

112
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

3. Aktivitas praktikum pengamatan transpor pasif (difusi, osmosis) dan


plasmolisis

Tujuan Aktivitas Pembelajaran;

Setelah melakukan aktivitas diskusi dan praktikum pengamatan difusi dan


osmosis diharapkan peserta didik mampu:

a. Merancang praktikum pengamatan proses difusi dan osmosis

b. Melaksanakan praktikum pengamatan proses difusi dan osmosis

c. Menyajikan hasil praktikum pengamatan difusi dan osmosis

d. Menganalisis proses difusi dan osmosis

e. Menganalisis proses plasmolisis dan krenasi

e. Membedakan proses eksositosis dan endositosis.

Estimasi Waktu

Estimasi waktu Aktivitas Pembelajaran Kegiatan praktikum pengamatan sel


hewan dan sel tumbuhan: 90 Menit (2 x 45 menit).

Media, Alat, bahan, dan langkah kegiatan

Media, Alat, dan bahan yang digunakan pada Kegiatan merancang dan
melaksanakan praktikum pengamatan difusi dan osmosis, plasmolisis dan
krenasi:

No. Alat/Bahan Jumlah

1. Pisau 1 buah

2. Gelas Kimia (500 ml) 3 buah

113
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

3. Stopwach 1

4. Pipet tetes 1

5. Tinta 10 cc

6. Larutan gula 10%,20% dan 30% 300 cc

7. Kentang 5 Buah

8. Aquades 1500 cc

9. Wortel 3 Buah

10. Gambar proses krenasi pada sel darah


merah

11. Gambar peristiwa eksositosis dan


endositosis

Langkah kegiatan yang saudara lakukan :

a. Peserta didik duduk berdasarkan kelompok yang beranggotakan 4-5 orang


sesuai dengan pembagian sebelumnya.

b. Membagikan LKPD 3 kepada peserta didik dan meminta mempelajari LKPD


3 terlebih dahulu.

c. Memfasilitasi peserta didik berdiskusi tentang aktivitas yang perlu


dilakukan mulai dari merancang praktikum pengamatan difusi, osmosis
dan plasmolisis dengan bantuan LKPD 3.

d. Memfasilitasi peserta didik untuk melaksanakan praktikum pengamatan


sesuai rancangan yang dibuat bersama dalam kelompoknya.

114
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

e. Memfasilitasi peserta didik untuk menjawab pertanyaan pada LKPD 3.

f. Memfasilitasi peserta didik ketika mendiskusikan hasil pengamatan dan


mengisi LKPD 3 di dalam kelompoknya.

g. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil pengamatan secara


secara tertulis dalam laporan hasil percobaan.

h. Meminta perwakilan dari dua kelompok untuk mempresentasikan hasil


praktikum pengamatan melalui diskusi kelas. Meminta kelompok lainnya
menanggapinya laporan yang disajikan kelompok tersebut.

i. Memfasilitasi peserta didik untuk mengkonfirmasi perbandingan proses


difusi dan osmosis serta plasmolisis dan krenasi berdasarkan hasil
pengamatan dan diskusi serta tanggapan dari kelompok yang lain.

k. Memfasilitasi peserta didik untuk menyimpulkan kegiatan yang telah


dilakukan selama proses kegiatan berlangsung

115
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Pertemuan ke-3

Banyak hal dalam kehidupan kita sangat berhubungan erat dengan proses
transpor membran, bahkan dapat dimanfaatkan sebagian orang untuk
dijadikan sebagai mata pencaharian. Misalnya saja pengolahan telur menjadi
telur asin, atau bagaimana ikan laut tidak mati berada pada air yang jauh lebih
hipertonis dari tubuhnya tapi tidak mengalami krenasi. Bagaimana manisan
dapat membuat buah-buahan tersebut menjadi susut, keriput dan kering?
Apakah bisa membuat telur rasa pedas? Atau apakah bisa kita menentukan
komposisi pupuk untuk tanaman yang paling optimal?

Mari kita lakukan aktivitas diskusi, pengamatan, praktis, agar dapat


menjawab pertanyaan yang muncul tersebut, untuk mengetahui proses
transpor membran yang terjadi serta mampu memprediksi suatu kejadian
yang berhubungan dengan transpor membran terutama difusi dan osmosis.
Pertemuan pembelajaran ke-3 ini akan mencapai indikator 3.2.11-3.2.12 pada
submateri Difusi dan Osmosis. Pertemuan ke-3 ini menggunakan
pembelajaran saintifik yang memuat serangkaian aktivitas mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan/mengolah informasi;
dan mengomunikasikan (Aryana, dkk, 2018). Pembelajaran dilakukan selama
2 x 45’.

2. Kegiatan memprediksi permasalahan transpor membran dalam


kehidupan sehari-hari

Tujuan:

Setelah melakukan aktivitas diskusi, praktikum pengamatan peristiwa


transpor membran diharapkan peserta didik mampu:

a. Memprediksi kejadian/peristiwa yang berhubungan dengan transpor


membran terutama difusi dan osmosis

116
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

b. Merancang atau melakukan sendiri model transpor membran yang


dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Estimasi Waktu: Estimasi waktu Aktivitas Pembelajaran Kegiatan diskusi,


praktikum, pengamatan, dan memprediksi peristiwa transpor membran : 90
Menit (2 x 45 menit).

Media, alat dan bahan:

1. Gelas kimia 500 ml

2. Beberapa larutan yang berbeda konsentrasi

a. Larutan Gula

b. Larutan Garam

c. Larutan teh (air teh)

d. Larutan tinta

e. Larutan yodium

3. Pustaka/Bahan bacaan

4. Internet

5. Kentang (sudah berupa potongan balok)

6. Alat Tulis

7. Stopwach

8. Neraca

9. Kertas Plano

117
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Langkah Kegiatan yang dilakukan:

a. Peserta didik duduk berdasarkan kelompok yang beranggotakan 4-5 orang


sesuai dengan pembagian sebelumnya.

b. Membagikan LKPD 4 kepada peserta didik dan meminta mempelajari LKPD


4 terlebih dahulu.

c. Memfasilitasi peserta didik berdiskusi tentang aktivitas yang perlu


dilakukan dengan bantuan LKPD 4.

d. Memfasilitasi peserta didik dalam melakukan aktivitas sesuai LKPD 4, yaitu


kegiatan:

1). Mengidentifikasi masalah melalui sebuah kegiatan pengamatan


melalui praktikum yang dipandu sesuai LKPD 4. (Orientasi peserta
didik pada masalah)

2). Menentukan sumber informasi untuk penyelesaian masalah yang


sudah diidentifikasi. (Mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar)

3). Melakukan studi pustaka pada sumber informasi untuk


penyelesaian masalah. (Membimbing penyelidikan individu maupun
kelompok)

4). Mengolah informasi yang diperoleh dan dibuat laporan dan


mempresentasikannya (Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya serta Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah)

e. Memfasilitasi peserta didik untuk menjawab pertanyaan pada LKPD 4.

118
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

f. Meminta perwakilan dari dua kelompok untuk mempresentasikan hasil


pengamatan melalui diskusi kelas. Meminta kelompok lainnya
menanggapinya.

g. Memberikan umpan balik atas diskusi yang telah dilakukan peserta didik.

h. Memfasilitasi peserta didik merefleksikan laporan yang telah dibuat


berdasarkan hasil diskusi.

i. Memfasilitasi peserta didik untuk mengkonfirmasi transpor membran


yang terjadi pada saat praktikum, memprediksi transpor membran untuk
menyelesaikan permasalahan yang mungkin terjadi dalam kehidupan
nyata.

j. Memfasilitasi peserta didik untuk merefleksi pembelajaran dengan


membuat sebuah kesimpulan dari seluruh rangkaian kegiatan
pembelajaran transpor membran dengan membuat peta konsep di kertas
plano dan ditempelkan di dinding kelas.

B. Lembar Kerja Peserta Didik

Berikut ini 4 lembar kerja peserta didik yang digunakan dalam aktivitas
pembelajaran, yaitu: 1) LKPD 1. Identifikasi macam-macam transpor
membran; 2) LKPD 2. Diskusi dan Observasi Reproduksi Sel dan Sintesis
Protein; 3) LKPD 3. Merancang dan melakukan praktikum pengamatan difusi,
osmosis, plasmolisis; 4) LKPD 4. Praktikum Prediksi Peristiwa Transpor
Membran

LKPD 1. Identifikasi macam-macam transpor membran

Pada aktivitas ini, saudara akan melaksanakan kegiatan pengamatan macam-


macam transpor membran dengan gambar yang telah disediakan. Saudara
akan secara mandiri bekerja berkelompok untuk mengisi tabel pengamatan

119
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

dan menjawab pertanyaan. Diharapkan setiap kelompok dapat menyelesaikan


aktivitas sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Judul : Mengidentifikasi macam-macam transpor membran

Tujuan: Memahami macam-macam transpor membran berdasarkan melalui


diskusi dan observasi melalui gambar.

Alat dan Bahan:


1. Gambar macam-transpor membran;
2. Alat Tulis
3. Kertas Plano

Prosedur Kegiatan:
1. Saudara akan mengamati gambar macam-macam transpor membran
berdasarkan kebutuhan energi dalam mekanismenya. Pada saat mengamati
gambar, identifikasi jenis transpor membran yang terjadi dengan teliti.

Tabel 4. Tabel Macam-Macam Transpor Membran

Gambar 1 Gambar 2

Air/pelarut zat terlarut (gula)

Sumber: Sumber: https://kampus-


http://www.jendelasarjana.com/2014/03/p biologi.blogspot.com/2014/11/pengertia
engertian-perbedaan-difusi-dan- n-osmosis-proses-osmosis-dan.html
osmosis.html
Gambar 3 Gambar 4

120
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

Sumber: https://s-media-cacheak0. Sumber: https://s-media-cacheak0.


pinimg.com/564x/5a/6c/1c/5a6c1c7af531f pinimg.com/564x/5a/6c/1c/5a6c1c7af5
19b6ecf83bc73104065.jpg 31f19b6ecf83bc73104065.jpg

2. Tuliskan macam-macam transpor membran berdasarkan energi yang


dibutuhkannya.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
3. Isilah tabel hasil pengamatan berdasarkan karakteristik yang muncul
pada setiap sel.

Tabel 1. Tabel Hasil Identifikasi Transpor Membran

Contoh
NO. Jenis Transpor Membran
Berdasarkan kebutuhan Proses Pengertian
energi untuk prosesnya
1.

2.

121
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

4. Tuliskan kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.


______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________

LKPD 2. Diskusi dan Observasi Reproduksi Sel dan Sintesis


Protein

Mengapa sel perlu berreproduksi? Pada awal sejarah biologi, para ilmuwan
percaya sel muncul secara spontan. Dengan perkembangan teori sel, orang-
orang akhirnya menyadari bahwa sel-sel hanya bisa melahirkan sel-sel lain.
Bahkan, dua kategori yang menentukan sesuatu yang hidup atau tidak adalah
pertumbuhan dan reproduksi, yang keduanya menyelesaikan pembelahan sel.

Bagaimana dengan sintesis protein? Mengapa sel perlu menyusun protein?


Ingat kembali bagaimana sel disusun oleh senyawa kimia salah satunya
protein yaitu bisa mengganti dan menumbuhkan sel, inilah tugas penting
protein, jadi dengan sintesis protein sel bisa melakukan reproduksi. Untuk
itulah dalam LKPD ini, kita akan mendiskuskan bagaimana reproduksi sel dan
sintesis protein serta apa fungsinya bagi sel dan bagi tubuh kita.

Judul: Diskusi dan Observasi Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

Tujuan: 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi reproduksi sel

122
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

3. Menjelaskan pengertian dan fungsi Sintesis Protein

4. Menghubungkan proses keduanya dalam bioproses dalam sel.

Alat Bahan:

Pustaka/Literatur

Internet

Alat Tulis

Prosedur Kegiatan:

1. Diskusikan dengan kelompok bioproses apa saja yang terjadi dalam


sel? Tuliskan di bawah ini hasil diskusinya!

______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________

2. Cari literatur dan diskusikan bagaimana sel bisa memperbanyak diri?


Dan apa fungsi dari kegiatan tersebut? Tuliskan hasilnya di bawah !
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________

3. Coba ingat kembali komponen kimiawi penyusun sel, bagaimanakah


proses yang dilakukan oleh sel untuk memenuhi kebutuhan zat kimia
tersebut misalnya kebutuhan protein! Cari literatur dan diskusikan
dalam kelompok. Tuliskan hasilnya di bawah ini!

123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________

5. Cari hubungan sintesis protein dengan reproduksi sel, apakah


keduanya memiliki keterkaitan langsung atau tidak! Jelaskan dengan
mendiskusikannya dalam kelompok.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
6. Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________

124
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

LKPD 3. Merancang dan Melaksanakan Praktikum Difusi,


Osmosis dan Plasmolisis

Judul: Merancang dan Melaksanakan Praktikum Difusi, Osmosis dan


Plasmolisis

Tujuan: 1. Merancang kegiatan praktikum difusi, osmosis dan


plasmolisis

2. Melaksanakan pengamatan difusi, osmosis dan plasmolisis


dari hasil rancangan yang telah dibuat.

3. Menganalisis proses difusi, osmosis dan plasmolisis yang


diamati

4. Menyajikan hasil praktikum dalam bentuk laporan tertulis


dan presentasi.

5. Menganalisis proses plasmolisis dan krenasi

6. Menganalisis proses endositosis dan eksositosis

Alat Bahan:

No Alat/Bahan Jumlah
1 Pisau 1 buah
2 Gelas Kimia (500 ml) 3 buah
3 Stopwach 1
4 Pipet tetes 1
5 Tinta 10 cc
6 Larutan gula 10%,20% dan 30% 300 cc
7 Kentang 5 Buah
8 Aquades 1500 cc
9 Wortel 3 Buah
10 Gambar proses krenasi pada sel darah
merah
11 Gambar peristiwa eksositosis dan
endositosis

125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Prosedur Kegiatan:

1. Saudara akan menganalisis proses difusi dan osmosis. Berdasarkan judul


lembar kerja dan alat bahan yang tersedia buatlah tujuan dari kegiatan ini.
Tuliskan juga pertanyaan penyelidikan tentang apa yang ingin saudara
ketahui tentang proses difusi dan osmosis serta bagaimana cara kerja
yang akan kelompok lakukan untuk menyelesaikan tugas di bawah ini.
Carilah referensi atau bahan bacaan yang sesuai dan bisa membantu untuk
memecahkan masalah ini, selain itu gunakan konsep transpor membran
yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

A. Tujuan :

1. ..........................................................................................................................

2. .........................................................................................................................

3. ...........................................................................................................................

B. Pertanyaan penyelidikan

1. ...........................................................................................................................

2. ..........................................................................................................................

3. .............................................................................................................................

C. Alat dan bahan

Tentukan alat bahan yang dibutuhkan untuk merancang praktikum


difusi, osmosis dan plasmolisis.

No. Alat Bahan Keterangan

1.

126
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

2.

3.

4.

dst

2. Rancanglah percobaan tentang proses difusi, osmosis dan palsmolisis


sesuai dengan alat dan bahan yang telah disediakan? Tuliskan hasil diskusi
mu pada kertas plano kemudian tempel di dinding kelas (Buatlah dalam
bentuk bagan).

A. Difusi

Bagan Rancangan Percobaan Difusi

Cara Kerja:

1. ..........................................................................................................................

2. .........................................................................................................................

3. ...........................................................................................................................

4. dst

127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Osmosis

Bagan Rancangan Percobaan Osmosis

Cara Kerja:

1. ..........................................................................................................................

2. .........................................................................................................................

3. ...........................................................................................................................

4. dst

C. Plasmolisis

Bagan Rancangan Plasmolisis

128
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

Cara Kerja:

1. ..........................................................................................................................

2. .........................................................................................................................

3. ...........................................................................................................................

4. dst

3. Melaksanakan kegiatan praktikum sesuai hasil rancangan yang dibuat,


mencatat setiap kendala atau masalah yang terjadi.

4. Menuliskan hasil percobaan dan menganalisis proses yang terjadi pada


difusi, osmosis dan plasmolisis. Jelaskan mekanisme kerjanya masing-
masing berkaitan dengan konsentrasi larutannya.

5. Menjawab Pertanyaan :

a. Apa saja manfaat proses difusi dan osmosis dalam kehidupan sehari-hari?
Berikan contohnya!

b. Apakah fungsi larutan gula dengan konsentrasi yang berbeda pada


percobaan osmosis?

c. Komponen/bagian sel apakah yang berperan dalam peristiwa osmosis?

129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

d. Perhatikan gambar berikut ini!

Sumber: http://kutukuliah.blogspot.com/2013/08/hemolisa-darah-dan-krenasi.html

Pada gambar di atas adalah peristiwa sel darah merah dimasukan pada
larutan hipertoni, isotonis dan hipotonis. Bagaimanakah perubahan pada
sel tersebut? Bandingkan dengan peristiwa plasmolisis ?

e. Perhatikan gambar peristiwa berikut ini!

1. Peristiwa X

130
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

2. Peristiwa Y

f. Bandingkan kedua proses yang terjadi pada gambar X dan gambar Y,


jelaskan bagaimana perbedaan proses tersebut dan kaitkan dengan konsep
transpor pada membran.

g. Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan pada pembelajaran


ini!

LKPD 4. Prediksi Peristiwa Transpor Membran

Banyak hal dalam kehidupan kita sangat berhubungan erat dengan proses
transpor membran, bahkan dapat dimanfaatkan sebagian orang untuk
dijadikan sebagai mata pencaharian. Misalnya saja pengolahan telur menjadi
telur asin, atau bagaimana ikan laut tidak mati berada pada air yang jauh lebih
hipertonis dari tubuhnya tapi tidak mengalami krenasi. Bagaimana manisan
dapat membuat buah-buahan tersebut menjadi susut, keriput dan kering.

Judul: Diskusi dan Observasi untuk Memprediksi Peristiwa Transpor


Membran

Tujuan: 1. Memprediksi transpor membran yang terjadi pada suatu peristiwa


dalam kehidupan sehari-hari

131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Menyimpulkan proses transfor membran dengan membuat


peta konsep
Alat dan Bahan:

1. Gelas kimia 500 ml


2. Beberapa larutan yang berbeda konsentrasi
a. Larutan Gula
b. Larutan Garam
c. Larutan teh (air teh)
d. Larutan tinta
e. Larutan yodium
3. Pustaka/Bahan bacaan
4. Internet
5. Kentang (sudah berupa potongan balok)
6. Alat Tulis
7. Stopwach
8. Neraca

Prosedur Kegiatan:

1. Lakukan kegiatan di bawah ini dan amati apa yang terjadi selama kurang
lebih 30 menit.

a. Timbang masing-masing kentang yang akan digunakan dalam


pengamatan, catat masing-masing dan beri tanda.

b. Masukan masing-masing potongan kentang ke dalam larutan yang sudah


di sediakan. Biarkan selama 30 menit.

c. Amati apa yang terjadi setelah 30 menit pada potongan kentang tersebut
dan timbang kembali untuk mengukur masanya. Catatlah hasilnya.

132
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

d. Diskusikan dengan teman dalam kelompok, prediksikan konsentrasi


masing-masing larutan tersebut bila dibandingkan dengan kentang,
Jelaskan alasannya! Peristiwa apakah yang terjadi.

e. Buatlah prediksi dari peristiwa di bawah ini, berikan alasannya:

1. Apakah bisa membuat telur rasa manis? Jelaskan!

2. Apakah jika tanaman tomat dipupuk dengan pupuk kimia yang padat
dengan jumlah yang banyak dapat membuat tanaman tumbuh
subur?Jelaskan!

3. Jika cacing ditaburi garam, apa yang akan terjadi pada tubuhnya?
Jelaskan!

f. Setelah kita membahas konsep transpor membran, buatkan kesimpulan


dengan membuat peta konsep yang memuat semua proses transpor
membran.

C. Bahan Bacaan

Sistem Transportasi Membran

Pada dasarnya transportasi melalui membran plasma dapat dikelompokkan


menjadi dua jenis yaitu, transportasi pasif dan transportasi aktif. Transportasi
pasif merupakan gerakan bahan-bahan melewati membran menuju gradien
konsentrasi, tekanan atau muatan listrik. Pada pengangkutan ini tidak
memerlukan energi. Sebaliknya pada transportasi aktif, bahan-bahan atau
material bergerak melawan gradient konsentrasi sehingga membutuhkan
energi yang dihasilkan oleh sel.

Tabel 5. Jenis-Jenis Trasportasi Melalui Membran Sel

133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

TRANSPOR PASIF

Difusi Sederhana Difusi air, gas yang terlarut, molekul lipid


yang larut dalam air melalui lapisan bilayer
lipid membran

Osmosis Difusi air melewati sebuah membran


permeable atau sebuah membran yang
dapat dilewati air dibanding bahan-bahan
lain yang terlarut.

Difusi Difasilitasi Difusi molekul (biasanya ) melalui sebuah


membran, dibantu oleh protein membrane

TRANSPOR AKTIF

Tnaspor aktif Perpindahan molekul-molekul berukuran


kecil atau ion-ion melalui membran dengan
menggunakan energi seluler berbentuk ATP

Endositosis Perpindahan partikel-partikel berukuran


besar termasuk diantaranya molekul
berukuran besar sampai dengan berbentuk
mikroorganisme ke dalam sel melalui proses
di mana membran plasma menelan bahan
ekstraseluler, dan membentuk kantung
membran yang masuk ke dalam sel.

Eksositosis Perpindahan material ke luar sel dengan


cara membungkus material di dalam
kantung membran dan menggerakkannya ke
permukaan sel, melebur dengan membran
dan membuangnya ke luar, sehingga isi sel
bisa berdifusi ke luar.

1) Difusi Sederhana

Gerakan molekul atau ion dari daerah mana mereka berada pada konsentrasi
tinggi ke daerah konsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi disebut sebagai
gradien konsentrasi. Gerakan molekul menuju gradien konsentrasi akan
berhenti sampai kesetimbangan tertentu, yaitu ketika terjadi distribusi yang

134
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

sama dari ion atau molekul. Proses ini pasif, karena tidak membutuhkan
energi. Gambar 3 akan menjelaskan tentang proses difusi

Gambar 3. Proses difusi


(Sumber: http://www.yellowtang.org/cells.php)

2) Difusi yang difasilitasi

Gerakan molekul atau ion karena adanya bantuan. Biasanya molekul protein
pada membran membantu gerakan molekul. Proses difusi terfasilitasi bisa
anda pelajari pada gambar 4.

Gambar 4. Difusi difasilitasi


(Sumber: http://www.yellowtang.org/cells.php)

3) Osmosis

Osmosis merupakan kasus khusus difusi. Peristiwa ini merupakan difusi


molekul air dari daerah konsentrasi air yang tinggi ke daerah konsentrasi air

135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

rendah, yaitu dari daerah konsentrasi zat terlarut rendah (hipotonik) ke


daerah konsentrasi zat terlarut tinggi (hipertonik).

Gambar 5. Difusi air (osmosis)


(Sumber: http://www.yellowtang.org/cells.php)

4) Transpor Aktif

Berbeda dengan traspor pasif (difusi, osmosis ataupun difusi yang difasilitasi)
perpindahan molekul tidak melibatkan energi. Pada transport aktif, energi
diperlukan agar supaya perpindahan atau pengangkutan molekul bisa
berlangsung. Sumber energi dalam sel diambil dalam bentuk ATP hasil
metabolisma. Pengangkutan molekul ini mampu melawan gradient
konsentrasi yang biasa terjadi dalam transpor aktif.

136
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

Gambar 6. Transport Aktif


(Sumber: http://www.yellowtang.org/cells.php)

Ketika molekul bergerak melintasi membran dari daerah konsentrasi rendah


ke daerah konsentrasi tinggi, sel harus mengeluarkan energi. Hal ini karena
arahmolekul berlawanan gradien konsentrasi. Proses untuk memindahkan
molekulmelawan gradien konsentrasi menggunakan protein pembawa
disebut transpor aktif (gambar 6). Transpor aktif sangat spesifik: Hanya
molekul atau iontertentu dapat dipindahkan dengan cara ini, dan molekul-
molekul tersebut harus dilakukan oleh protein tertentu dalam membran. Aksi
protein pembawa memerlukan energi selain energi kinetik molekul. Sebagai
contoh, beberapa ion, seperti natrium dan kalium, secara aktif dipompa
melintasi membran plasma. Ion natrium yang dipompa ke luar dari sel
melawan gradien konsentrasi. Ion kalium yang dipompa ke dalam sel melawan
gradien konsentrasi.

Secara singkat perbedaan transport pasif dan aktif dapat disimpulkan pada
diagram berikut:

137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 7. Bagan perbedaan transport pasif dan transport aktif


Sumber: Essesntial Cell Biology, 2/e(@2004 Garland Science)

5) Endositosis dan Eksositosis

Perpindahan molekul-molekul berukuran besar yang tidak bisa melewati


membran dilakukan dengan cara endositosis dan eksositosis. Pada beberapa
hewan Protozoa peristiwa fagositosis merupakan salah satu peristiwa
endositosis.

Gambar 8. Eksositosis dan Endositosis.


Sumber: https://s-media-cacheak0.
pinimg.com/564x/5a/6c/1c/5a6c1c7af531f19b6ecf83bc73104065.jpg
Partikel yang lebih besar atau kumpulan bahan dapat diangkut melintasi
membran plasma dengan cara dibungkus dalam membran, tidak dengan cara
melewatkan molekul demi molekul melewati membran. Ketika bahan masuk

138
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

ke dalam sel dengan cara ini, hal itu disebut endositosis. Ketika bahan diangkut
ke luar dari sel membran dalam paket terbungkus, itu dikenal sebagai
eksositosis.

Endositosis dapat dibagi menjadi tiga macam kegiatan: fagositosis, pinositosis,


dan reseptor dimediasi endositosis. Fagositosis adalah proses melanda
partikel besar, seperti sel-sel. Misalnya, protozoa menelan makanan dan sel-
sel darah putih menelan bakteri dengan membungkus mereka dengan
membran dan membawa mereka ke dalam sel. Karena itu, sel-sel darah putih
sering disebut fagosit. Ketika terjadi fagositosis, material yang akan ditelan
menyentuh permukaan sel dan menyebabkan sebagian dari membran plasma
luar akan menjorok. Membran plasma menjorok untuk membentuk kantung
yang berisi materi ditelan. Ingat bahwa kantung ini, terdiri dari membran
tunggal, disebut vakuola.

Setelah di dalam sel, membran sekering vakuola dengan membran lisosom,


dan enzim lisosom memecah isi vakuola. Pinositosis adalah proses menelan
cairan dan bahan terlarut dalam cairan.

Dalam bentuk endositosis, kantung yang terbentuk sangat kecil, dibandingkan


dengan mereka yang terbentuk selama fagositosis. Karena ukurannya yang
kecil mereka disebut vesikel. Bahkan, mikroskop elektron diperlukan untuk
melihat vesikel.

Reproduksi Sel

Sel adalah unit terkecil dari mahkluk hidup. Di sel meskipun unit terkecil ,
terjadi juga aktivitas layaknya suatu kehidupan membuat energi , bergerak,
mencerna makanan , ekskresi dan lain lain yang kita sebut metabolisme sel.

Mudahnya aktivitas yang dilakukan sel terlihat misalnya pada kehidupan


amoeba yang hanya tersusun atas satu sel yang hidup di lingkungannya.
Ternyata sel tidak hanya melakukan kegiatan untuk aktivitas, membuat energi

139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

maupun sintesa protein namun juga perlu tumbuh kemudian membelah


menjadi sebanyak banyaknya.

Pembelahan sel adalah peristiwa di mana sebuah sel membelah menjadi dua
atau lebih sel baru. Pembelahan Sel merupakan cara sel untuk memperbanyak
diri atau yang disebut dengan bahasa ilmiahnya proses reproduksi sel. Sel
adalah bagian terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup. Pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup perhubungan erat dengan proses
pembelahan sel ini. Namun begitu fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup
multiseluler dan uni seluler sangat berbeda meski intinya sama yaitu
perbanyakan sel.

Fungsi pembelahan sel pada makhluk memiliki 2 fungsi, yaitu:

1. Fungsi pembelahan Sel pada makhluk hidup uniseluler atau bersel


tunggal adalah sebagai cara untuk berkembang biak. Contoh makhluk
hidup yang berkembang biak dengan membelah diri: Protozoa,
Amoeba, dll.

2. Fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup multiseluler atau makhluk


hidup bersel banyak adalah sebagai cara untuk memperbayak sel tubuh
sehingga makhluk hidup yang bersangkutan dapat tumbuh dan
berkembang.

Proses pembelahan sel merupakan cara agar sel dapat tumbuh dan
berkembang. Sel yang membelah diri disebut sel induk, sedangkan sel hasil
pembelahan diri disebut sel anak. Pada dasarnya proses pembelahan sel
terbagi menjadi dua, yaitu: pembelahan sel secara langsung dan pembelahan
sel secara tidak langsung.

Pada dasarnya pembelahan sel ada tiga macam, yaitu:

a. Pembelahan Amitosis

140
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

Pembelahan amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri


secara langsung atau spontan tanpa melalui tahap-tahap pembelahan
sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat
prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru atau organisme
bersel tunggal seperti Amoeba.

b. Pembelahan Mitosis

Pembelahan mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah


melalui tahap-tahap yang teratur. Pembelahan sel mitosis terjadi pada
organisme multiseluler seperti pada sel hewan, sel tumbuhan dan sel
manusia. Tahap-tahap pembelahan sel atau yang disebut fase meliputi;
Profase, Metafase, Anafase dan Telofase.

c. Pembelahan Meiosis

Pembelahan Meiosis disebut juga Pembelahan Reduksi. Pembelahan


Meiosis terjadi dalam kelenjar kelamin. Pada pembelahan Meiosis
reproduksi sel terjadi melalui tahap-tahap pembelahan sel seperti pada
pembelahan mitosis, hanya saja dalam prosesnya terjadi pengurangan
(reduksi) jumlah kromosom menjadi setengahnya. Pada pembelahan
Meiosis terdapat dua tahap besar yang dikenal dengan istilah Meiosis I
dan Meiosis II . Lalu kemudian dari kedua tahap besar tersebut masing-
masing terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada pembelahan
mitosis.

Tujuan Pembelahan Sel

Sel merupakan struktur terkecil dari makhluk hidup, oleh karena itu sel sangat
menentukan fungsi dan bentuk dari organ atau jaringan yang disusunnya.
Kumpulan dari banyak sel dengan struktur dan fungsi yang sama disebut
jaringan dan kumpulan jaringan dengan tujuan fungsi tertentu disebut organ.
Untuk bisa mencapai jumlah banyak, sel melakukan pembelahan. Pembelahan

141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

sel mempunyai tujuan sebagai berikut yaitu regenerasi sel-sel yang


rusak/mati, pertumbuhan dan perkembangan, berkembang biak (reproduksi)
dan variasi individu baru.

Sintesis Protein

Hampir segala sesuatu yang terjadi di dalam sel dikendalikan oleh enzim.
Enzim adalah zat protein. Demikian pula DNA dan RNA merupakan protein
juga. Suatu sel dapat berfungsi dengan baik hanya kalau ada protein enzim
yang tepat di dalam sel itu. Sebagian besar pesan berkode di dalam DNA
menentukan jenis protein yang harus dibuat pada waktu tertentu. Namun,
DNA terlalu penting dan berharga untuk dipakai berkali-kali dalam proses
pembuatan protein. Oleh karena itu instruksi untuk proses ini
ditranskripsikan, atau disalin menjadi molekul pekerja RNA. RNA inilah yang
membuat protein. Urutan tiga basa nukleotida yang dikenal sebagai triplet
merupakan kode genetik (kodon) untuk membentuk asam amino penyusun
protein.

Sintesis protein merupakan proses penyusunan asam amino pada rantai


polipeptida. Sintesis protein melibatkan DNA, RNA, ribosom, asam amino, dan
enzim. Sintesis protein membutuhkan bahan dasar berupa 20 macam asam
amino, pelaksana berupa RNA-d, RNA-t, dan RNA-r; sumber Energi ATP; serta
berbagai enzim polimerase, dan berlangsung di dalam inti sel dan ribosom.

Sintesis protein melalui dua proses yaitu transkripsi (pencetakan RNA) dan
translasi (penerjemahan kodon).

142
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

PENGEMBANGAN PENILAIAN

A. Pembahasan Soal-soal

Topik transpor membran merupakan topik yang muncul pada soal UN di tiga
tahun terakhir. Berdasarkan hasil analisis PAMER UN, topik ini termasuk yang
kurang berhasil dijawab oleh peserta didik di lingkup nasional. Berikut ini
pembahasan soal-soalnya.

SOAL TAHUN 2016

Soal nomor 22:

Berikut ini adalah gambar proses transpor pada membran.

Apa yang dapat diprediksi dari gambar tersebut!


A. Ion garam dipindahkan secara osmosis dari konsentrasi rendah ke tinggi.
B. Ion garam dipindahkan secara difusi dari konsentrasi tinggi ke rendah.
C. Molekul air dipindahkan secara difusi dari konsentrasi tinggi ke rendah.

143
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

D. Molekul air dipindahkan secara osmosis dari konsentrasi rendah ke tinggi.


E. Molekul air dipindahkan secara difusi terfasilitasi dari konsentrasi rendah
ke tinggi.

Jawaban:
D. Molekul air dipindahkan secara osmosis dari konsentrasi rendah ke tinggi.
Pembahasan:
Pada gambar diatas akan terjadi peristiwa osmosis dimana molekul air akan
bergerak ke arah ion garam melalui membran selektif permiabel. Osmosis
adalah perpindahan partikel pelarut dan konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi melalui membran selektif permeabel.

SOAL TAHUN 2017

Nomor soal 30

Perhatikan gambar percobaan transportasi membran sel berikut!

Catatan: x dan y = kentang dengan berat awal sama

Kentang x direndam dalam larutan garam 1%

Kentang y direndam dalam larutan garam 5%

Berdasarkan gambar tersebut, yang akan terjadi pada kentang y setelah


direndam selama 60 menit adalah ….

144
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

A. plasmolisis karena larutan hipotonik

B. plasmolisis karena larutan hipertonik

C. turgid karena larutan hipertonik

D. turgid karena larutan hipotonik

E. krenasi karena larutan hipotonik

Jawaban:

B. plasmolisis karena larutan hipertonik

Pembahasan:

Kesimpulan dari pada percobaan transportasi membran sel di atas adalah


peristiwa osmosis. Osmosis adalah perpindahan partikel pelarut (air) dari
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Jika kentang X direndam dengan
larutan garam 1% atau konsentrasi rendah (hipotonik) maka molekul air akan
masuk ke dalam sel kentang. Efeknya kentang akan kelebihan air dan terlihat
membsesar (mengembang). Sedangkan kentang Y yang direndam dengan
larutan garam 5% atau konsentrasi tinggi (hipertonik) akan membuat partikel
air dalam kentang keluar. sehingga kentang kekurangan air dan kentang akan
menjadi kisut (krenasi) dan selaput sel kentang terlepas atau mengalami
peristiwa plasmolisis.

145
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

SOAL TAHUN 2018

Soal Nomor 9:

Perhatikan gambar percobaan osmosis berikut!

Setelah beberapa saat, permukaan X akan... karena cairan diluar kentang


bersifat....

A. bertambah, hipotonis

B. berkurang, hipotonis

C. bertambah, isotonis

D. bertambah, hipertonis

E. berkurang, isotonis

Jawaban:

A. bertambah, hipotonis

Pembahasan:

Larutan X hipertonis terhadap larutan Y, Kentang hipotonis terhadap X, Air


hipotonis terhadap kentang. Maka terjadilah peristiwa osmosis, di mana air
gula bertambah, dan cairan di luar kentang berkurang karena bersifat
hipotonis.

146
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

B. Pengembangan Soal HOTS

Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar pengetahuan.
Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar Saudara dapat
melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan indikator soal.
Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal berdasarkan kisi-kisi
yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang disajikan terutama untuk
mengukur indikator kunci pada level kognitif yang tergolong HOTS.

Mata Pelajaran Biologi

Jenis Sekolah : SMA negeri


Kelas : XI
Mata Pelajaran : Biologi

Tabel 6. Kisi-kisi Soal HOTS Pilihan Ganda No 1


Indikator Soal Nomor
Kompetensi Lingkup Bentuk
No. Materi Level
Dasar Materi Soal
Soal

1 2 3 4 5 6 7 8
1 3.2 Bioproses Mekanisme Disajikan suatu 1 C4 Pilihan
Menganalisis pada sel Transpor data hasil Ganda
berbagai membran pengamatan
bioproses dalam praktikum
sel yang meliputi tentang
mekanisme osmosis pada
transpor sel kentang,
membran, siswa dapat
reproduksi, dan menyimpulkan
sintesis protein penyebab
osmosis yang
terjadi pada sel
kentang
tersebut.

Kartu Soal

147
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : XI Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : Biologi Nama Penyusun : Susanti,M.Pd.

KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.2 RUMUSAN BUTIR SOAL
Menganalisis
berbagai bioproses Pada suatu eksperimen osmosis sel yang dilakukan siswa pada sel
dalam sel yang tumbuhan. Disiapkan potongan kentang berbentuk balok dengan
Nomor
meliputi Soal berat dan ukuran yang sama.
mekanisme Kentang A direndam larutan garam 0 %
transpor membran, Kentang B direndam larutan garam 10 %
1
reproduksi, dan
Kentang C direndam larutan garam 20 %
sintesis protein
Lama rendaman selama 30 menit. Data yang diperoleh sebagai
LINGKUP MATERI
berikut:
Bioproses pada sel Kentang Larutan Garam Berat kentang setelah
MATERI perlakuan
A 5% Berkurang 0,4 gram
Mekanisme Kunci B 10% Berkurang 0,7 gram
Transpor membran Jawaban C 20% Berkurang 1,5 gram

D Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa berkurangnya berat


INDIKATOR SOAL kentang disebabkan oleh...
A. Cairan sel hipertonis terhadap terhadap larutan garam
Disajikan beberapa
B. Cairan sel dan larutan garam isotonis
pernyataan tentang
proses yang terjadi C. Larutan garam dan cairan sel hipotonis
di dalam sel, siswa D. Larutan garam hipertonis terhadap cairan sel
dapat menganalisis E. Larutan garam dan cairan sel hipertonis
proses endositosis
yang terjadi

Mata Pelajaran Biologi

148
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

Jenis Sekolah : SMA Negeri

Kelas : XI

Mata Pelajaran : Biologi

Tabel 7. Kisi-kisi Soal HOTS Pilihan Ganda No 2

Indikator Soal Nomor


Kompetensi Lingkup Bentuk
No. Materi Level
Dasar Materi Soal
Soal

1 2 3 4 5 6 7 8

1 3.2 Bioproses Mekanisme Disajikan 1 C4 Pilihan


Menganalisis pada sel Transpor sebuah kasus Ganda
berbagai membran percobaan dan
bioproses bagan hasil
dalam sel pengamatan
yang meliputi siswa terhadap
mekanisme peristiwa
transpor osmosis pada
membran, sel permukaan
reproduksi, daun Rhoeo
dan sintesis discolor, siswa
protein dapat
menyimpulkan
larutan yang
digunakan
untuk bahan
percobaan
tersebut.

149
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : XI Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : Biologi Nama Penyusun : Susanti,M.Pd.

KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.2 RUMUSAN BUTIR SOAL
Menganalisis
berbagai bioproses Sekelompok siswa melakukan percobaan osmosis pada sel
dalam sel yang permukaan daun Rhoeo discolor, di mana potongan sel tersebut
Nomor
meliputi dimasukan pada suatu larutan yang tidak diketahui berapa
Soal konsentrasinya. Berikut ini bagan hasil percobaan sebelum dan
mekanisme
transpor membran, sesudah sel dimasukan ke dalam larutan
2
reproduksi, dan
sintesis protein
LINGKUP MATERI
Bioproses pada sel

MATERI

Mekanisme Kunci
Transpor membran Jawaban
Berdasarkan hasil ilustrasi percobaan siswa tersebut, dapat
A disimpulkan bahwa...
A. Larutan tersebut bersifat hipertonis terhadap sel daun
INDIKATOR SOAL
B. Larutan tersebut bersifat hipotonis terhadap daun
Disajikan sebuah
kasus percobaan C. Sel daun Rhoeo discolor bersifat hipertonis
dan bagan hasil
D. Sel daun Rhoeo discolor bersifat isotonis
pengamatan siswa
terhadap peristiwa E. Sel daun Rhoeo discolor dan larutan bersifat hipotonis
osmosis pada sel
permukaan daun
Rhoeo discolor,
siswa dapat
menyimpulkan
larutan yang
digunakan untuk
bahan percobaan
tersebut.

150
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

Mata Pelajaran Biologi

Jenis Sekolah : SMA Negeri


Kelas : XI
Mata Pelajaran : Biologi

Tabel 8. Kisi-kisi SOAL HOTS Uraian No 3


Kompetensi Lingkup Indikator Nomor Bentuk
No. Materi Level
Dasar Materi Soal Soal Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3.2 Bioproses Mekanisme Disajikan 2 C4 Uraian
Menganalisis pada sel Transpor sebuah kasus
berbagai membran yang terjadi
bioproses dalam dalam
sel yang kehidupan
meliputi sehari-hari,
mekanisme siswa dapat
transpor memprediksi
membran, apa yang
reproduksi, dan terjadi
sintesis protein berhubungan
dengan
plasmolisis

151
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : XI Bentuk Soal : Uraian
Mata Pelajaran : Biologi Nama Penyusun : Susanti,M.Pd.

KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.2 RUMUSAN BUTIR SOAL
Menganalisis
berbagai bioproses Sepulang sekolah Susanti disuruh ibunya membeli mangga di toko
dalam sel yang Nomor buah. Karena sedang puasa ia tidak dapat mencicipi rasa mangga
meliputi mekanisme Soal yang dibelinya. Sesampainya di rumah, ibu mencicipi mangga
transpor membran, tersebut. Ternyata mangga yang Susanti beli semuanya berasa
reproduksi, dan 3 asam. Susanti memotong-motong mangga dan dimasukkan ke
sintesis protein
dalam gelas, kemudian ditaburinya buah mangga tersebut dengan
LINGKUP MATERI tiga sendok makan gula pasir. Prediksikan apa yang akan terjadi
Bioproses pada sel pada mangga dan gula pasir yang berada pada gelas tersebut
beberapa jam kemudian?
MATERI
Pembahasan:
Mekanisme
Transpor membran Peristiwa di mana buah mangga yang suda dikupas ditaburi gula,
maka kondisinya adalah gula hipertonis terhadap potongan buah,
sehingga air dalam buah mangga yang bersipat hipotonis akan ke
luar secara difusi. Jika didiamkan berapa lama maka buah mangga
INDIKATOR SOAL akan mengalami plasmolisis di mana sel buah mangga dindingnya
Disajikan sebuah terlepas dari membran sel dan protoplasmanya, sehingga terlihat
kasus yang terjadi mengkerut.
dalam kehidupan Penskoran
sehari-hari, siswa
Jawaban Skor
dapat memprediksi
apa yang terjadi Menyebutkan plasmolisis atau pengertiannya 5
berhubungan Menyebutkan air sel keluar karena 5
dengaan difusi/osmosis
plasmolisis. Total Skor 10

152
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

C. Refleksi Pembelajaran

Pada bagian ini Saudara akan melaksanakan refleksi proses pembelajaran


materi transpor membran, reproduksi sel dan sintesis protein. Refleksi
pembelajaran dilakukan dengan melihat kesesuaian antara indikator
pencapaian kompetensi, proses pembelajaran, peserta didik, penilaian, dan
ketercapaian KD.

1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang dirancang dapat mengarahkan


dan mempersiapkan peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik ?

2. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap materi/bahan ajar yang


disajikan? Apakah sesuai dengan yang diharapkan? (Apakah materi
terlalu tinggi, terlalu rendah, atau sudah sesuai dengan kemampuan awal
peserta didik?)

3. Bagaimana respons Saudara terhadap media pembelajaran yang


digunakan? (Apakah media sesuai dan mempermudah peserta didik
menguasai kompetensi/materi yang diajarkan?)

4. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap aktivitas pembelajaran yang


telah dirancang ? Apakah aktivitas pembelajaran tersebut dapat melatih
siswa berpikir tingkat tinggi (HOTs)?

5. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap pendekatan, model


pembelajaran, metode, dan teknik pembelajaran yang digunakan ?

6. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap teknik pengelolaan kelas yang


akan dilakukan (perlakuan guru terhadap peserta didik dalam mengatasi
masalah dan memotivasi peserta didik)?

7. Apakah Saudara dapat menangkap penjelasan/instruksi yang diberikan


pada bagian aktivitas pembelajaran?

153
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

8. Bagaimanakah tanggapan Saudara terhadap latihan atau penilaian yang


dikembangkan?

9. Apakah Saudara telah mencapai penguasaaan kemampuan pembelajaran


yang telah dikembangkan ?

10. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang dikembangkan dapat


meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran?

11. Apakah Aktivitas pembelajaran yang dirancang dapat mencapai


kompetensi dasar (KD) pada materi terpilih sebagaimana mestinya? (Jika
tidak seluruhnya, apakah Saudara akan melakukan penyesuaian aktivitas
pembelajaran dalam rencana pembelajaran?)

12. Apa kelemahan yang akan Saudara temukan dalam melaksanakan


aktivitas pembelajaran yang telah dirancang?

13. Apa kekuatan atau hal-hal baik yang Saudara capai setelah mempelajari
aktivitas pembelajaran?

154
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

KESIMPULAN

Unit ini dikembangkan berdasarkan pasangan KD 3.2 Menganalisis berbagai


bioproses dalam sel yang meliputi mekanisme transpor membran, reproduksi,
dan sintesis protein dan KD 4.2 Membuat model tentang bioproses yang
terjadi dalam sel berdasarkan studi literatur dan percobaan. di kelas XI
Semester ganjil. Berdasarkan KD pengetahuan dapat diketahui bahwa
indikator yang dikembangkan perlu mancapai level menganalisis (C4). KD
tersebut melatihkan kemampuan berpikir tingkat tinggi maka sudah
semestinyaa melatihkan berpikir tingkat tinggi kepada peserta didik. Adapun
KD keterampilan menuntut Saudara memfasilitasi peserta didik berkreasi. Hal
ini berarti Saudara perlu memberikan ruang dan waktu kepada peserta didik
untuk mengembangkan kreativitasnya.

Dikuasainya keterampilan berpikir tingkat tinggi oleh peserta didik


memerlukan proses pembelajaran yang relevan. Oleh karena itu, aktivitas
pembelajaran di subtopik transpor membran, reproduksi sel dan sintesis
protein menggunakan Discovery Learning, model Problem Based Learning
dan pembelajaran saintifik, dengan metode praktik, observasi dan diskusi
melalui tiga kali pertemuan. Seperti telah diketahui, kedua model
pembelajaran ini merupakan model yang dapat membekalkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi kepada peserta didik. Ketika implementasi,
pembelajaran juga dipandu dengan menggunakan LKPD yang dirancang untuk
memudahkan penguasaan konsep sesuai tingkat kognitifnya dan penguasaan
keterampilan yang mengedepankan konstruktivisme. Artinya, peserta didik
memperoleh konsep dengan merumuskannya terlebih dahulu.

Adapun konten yang dikembangkan pada subtopik transpor membran,


reproduksi sel dan sintesis protein , semuanya merupakan konten yang kaya
akan pengetahuan kontekstual bagi peserta didik. Artinya, guru dapat

155
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

mendorong serta memfasilitasi peserta didik untuk menemukan fenomena di


kehidupan sehari-hari yang berkaitan subtopik ini.

Sebagai contoh aplikasi dunia nyata, Unit ini menyajikan telur asin adalah
produk makanan dengan memanfaatkan konsep transfor pada membran.
Selain itu, fenomena bahwa ikan laut bisa mati jika dimasukan pada air tawar
begitu pula sebaliknya. Saudara dapat menyajikan fenomena kontekstual
melalui penyajian berita yang terdapat di media informasi atau mendorong
peserta didik menggali informasi kepada narasumber yang relevan.

Berkaitan dengan penilaian, subtopik ini muncul dalam instrumen tes UN


selama tiga tahun terakhir. Jenis pertanyaan diajukan sudah dalam taraf level
kogintif mulai C4. Oleh karena itu, Saudara perlu meyakinkan bahwa peserta
didik memahami sub topik ini dengan baik. Lebih dari itu, Saudara perlu
mengembangkan soal-soal pengetahuan subtopik ini pada tingkat level
berpikir yang lebih tinggi lagi. Artinya, saudara memfasilitasi peserta didik
agar dapat memecahkan soal-soal yang mengedapankan kemampuan berpikir
tingkat tinggi.

156
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

UMPAN BALIK

Dalam rangka mengetahui pemahaman terhadap Unit ini, Saudara perlu


mengisi lembar persepsi pemahaman. Berdasarkan hasil pengisian instrumen
ini, Saudara dapat mengetahui posisi pemahaman beserta umpan baliknya.
Oleh karena itu, isilah lembar persepsi diri ini dengan objektif dan jujur.

Lembar Persepsi Pemahaman Unit


No. Aspek Kriteria
1 2 3 4
1. Memahami indikator yang
telah dikembangkan
berdasarkan Kompetensi
Dasar
2. Mampu menghubungkan
konten dengan fenomena
kehidupan sehari-hari
3. Merasa bahwa tahapan
aktivitas pembelajaran
dapat mengembangkan
HOTS peserta didik
4. Memahami tahapan
aktivitas yang disajikan
dengan baik
5. Mampu dengan baik
mengaplikasikan aktivitas
pembelajaran di dalam
kelas
6. Memahami dengan baik
Lembar Kerja peserta didik
yang dikembangkan
7. Mampu melaksanakan
dengan baik Lembar Kerja
peserta didik yang
dikembangkan

No. Aspek Kriteria

157
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

1 2 3 4
8. Memahami Konten secara
menyuluh dengan baik
9. Memami prosedur
penyusunan soal HOTS
dengan baik
10. Mampu membahas soal
HOTS yang disajikan
dengan tepat
Jumlah

Jumlah Total

Keterangan Pedoman Penskoran


1=tidak menguasai
2 = cukup menguasai Skor = Jumlah Total X 100
3 = menguasai 40
4 = Sangat Menguasai

Keterangan Umpan Balik

Skor Umpan Balik

< 70 Masih banyak yang belum dipahami, di antara konten, cara


membelajarkannya, mengembangkan penilaian dan
melaksanakan penilaian berorientasi HOTS. Saudara
membaca ulang Unit ini dan mendiskusikannya dengan
dengan fasilitator di MGMP sampai anda memahaminya.
70-79 Masih ada yang belum dipahami dengan baik, di antara
konten, cara membelajarkan, mengembangkan penilaian dan
melaksanakan penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu
mendiskusikan bagian yang belum dipahami dengan
fasilitator atau teman lain di MGMP.
80-89 Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan
penilaian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS
dengan baik.
≥90 Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan
penilaian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS
dengan sangat baik. Saudara dapat menjadi fasilitator bagi
teman-teman lain di MGMP untuk membelajarkan Unit ini.

158
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein

159
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN BIOLOGI


SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

Metabolisme
Penulis:
Arief Husein Maulani, M.Si

Penyunting:
Dr. Yeni Hendriani

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Unit Pembelajaran
Metabolisme

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI _________________________________ 163


DAFTAR GAMBAR _____________________________ 165
DAFTAR TABEL _______________________________ 166
PENDAHULUAN ______________________________ 167
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK ________ 169
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi _____________________________ 169
B. Indikator Pencapaian Kompetensi _______________________________________ 169
APLIKASI DI DUNIA NYATA _____________________ 172
A. PEMBUATAN TAPE KETAN_______________________________________________ 172
B. HIJAU DAUN: PABRIK MAKANAN TERBESAR __________________________ 173
SOAL-SOAL UN/USBN _________________________ 174
Soal-Soal UN ___________________________________________________________________ 174
BAHAN PEMBELAJARAN ________________________ 184
A. Aktivitas Pembelajaran ___________________________________________________ 184
Aktivitas 1 _________________________________________________________________________ 187
Aktivitas 2 _________________________________________________________________________ 190
Aktivitas 3 _________________________________________________________________________ 192
Aktivitas 4 _________________________________________________________________________ 194
Aktivitas 5 _________________________________________________________________________ 196
Aktivitas 6 _________________________________________________________________________ 199
B. Lembar Kerja Peserta Didik ______________________________________________ 202
LKPD 1. Fotosintesis: Uji Sachs __________________________________________________ 202
LKPD 2. Fotosintesis: Ingenhousz _______________________________________________ 204
LKPD 3. Fermentasi _______________________________________________________________ 206
LKPD 4. Uji Coba Enzim __________________________________________________________ 208
C. Bahan Bacaan ______________________________________________________________ 210
1. Metabolisme _________________________________________________________________ 210

163
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Enzim _________________________________________________________________________ 211


3. Metabolisme Gula ___________________________________________________________ 223
4. Metabolisme Protein ________________________________________________________ 239
5. Metabolisme lemak _________________________________________________________ 249
PENGEMBANGAN PENILAIAN ____________________256
A. Pembahasan Soal-soal ____________________________________________________ 256
B. Pengembangan Soal HOTS _______________________________________________ 263
KESIMPULAN ________________________________268
UMPAN BALIK________________________________270

164
Unit Pembelajaran
Metabolisme

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. (a) Tape ketan dalam ember; (b) Bungkus tape terbuka ________ 172
Gambar 2. Ilustrasi peristiwa fotosintesis _____________________________________ 173
Gambar 3. Diagram metabolisme _______________________________________________ 189
Gambar 4 Ilustrasi Anabolisme dan Katabolisme ____________________________ 211
Gambar 5. Kerja enzim menurut teori gembok dan kunci ___________________ 213
Gambar 6. Grafik pengaruh pH terhadap Aktivitas Enzim ___________________ 218
Gambar 7. Grafik pengaruh Hubungan laju reaksi dengan konsentrasi enzim
_______________________________________________________________________________ 219
Gambar 8. Skema respirasi sel dapat dijelaskan sebagai Reaksi
pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi._________ 225
Gambar 9. Jalur glikolisis ________________________________________________________ 229
Gambar 10. Skema Siklus Krebs ________________________________________________ 234
Gambar 11. Skema Rantai Transfer Elektron__________________________________ 235
Gambar 12. Jalur Metabolisme Asam Amino __________________________________ 239
Gambar 13. Siklus Urea __________________________________________________________ 248
Gambar 14. Jalur Metabolisme Lemak _________________________________________ 253
Gambar 15. Reaksi-Reaksi Kimia Metabolisme Gliserol ______________________ 254
Gambar 16. Aktivasi Asam Lemak Menjadi Asil KoA _________________________ 254
Gambar 17 Oksidasi karbon β menjadi keton _________________________________ 255

165
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Desain Aktivitas Pembelajaran ___________________________________ 185

166
Unit Pembelajaran
Metabolisme

PENDAHULUAN

Unit ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik Metabolisme. Melalui pembahasan materi yang
terdapat pada subunit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan untuk
mengajarkan materi Metabolisme ke peserta didiknya yang disesuaikan
dengan indikator yang telah disusun, dan melalui kegiatan belajar di unit ini,
guru akan mengembangkan keterampilan mengajar yang memfasilitasi
kemampuan bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk
guru sendiri sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari.

Dalam rangka memudahkan guru mempelajari konten dan cara


mengajarkannya, di dalam unit ini dimuat kompetensi dasar terkait yang
memuat target kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi, bahan
bacaan tentang aplikasi topik Metabolisme dalam kehidupan sehari-hari, soal-
soal tes UN topik ini di tiga tahun terakhir sebagai acuan dalam menyusun soal
sejenis, deskripsi alternatif aktivitas pembelajaran, Lembar Kegiatan Peserta
Didik (LKPD) yang dapat digunakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran,
bahan bacaan yang dapat dipelajari oleh guru, maupun peserta didik, dan
deskripsi prosedur mengembangkan soal HOTS. Komponen-komponen di
dalam unit ini dikembangkan dengan tujuan agar guru dapat dengan mudah
memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis peristiwa metabolisme,
melakukan aktivitasi praktik metabolisme, sekaligus mendorong peserta didik
mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Topik Metabolisme yang dikembangkan pada bahan bacaan terdiri atas sub
topik konsep dan reaksi-reaksi metabolisme; Fungsi, struktur, dan
karakteristik enzim; Metabolisme gula (fotosintesis dan respirasi);
Metabolisme protein; dan Metabolisme lemak. Selain itu, unit ini dilengkapi

167
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

dengan empat buah LKPD, yaitu 1) Fotosintesis:Uji Sachs; 2) Fotosintesis:


Ingenhousz; 3) Fermentasi; dan 4) Uji Coba Enzim. LKPD dikembangkan
secara aplikatif agar guru mudah mengimplementasikannya di kelas.

168
Unit Pembelajaran
Metabolisme

KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK

A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Sub unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar


kelas XII berdasarkan Permendikbud Nomor 37 tahun 2018:

No. Kompetensi Dasar Target Kompetensi Kelas


3.2 Menjelaskan proses Menjelaskan proses metabolisme XII
metabolisme
sebagai reaksi
enzimatis dalam
makhluk hidup
4.2 Menyusun laporan 1. Menyusun laporan hasil percobaan XII
hasil percobaan tentang mekanisme enzim
tentang mekanisme 2. Menyusun laporan hasil percobaan
kerja enzim, tentang mekanisme fotosintesis
fotosintesis, dan 3. Menyusun laporan hasil percobaan
respirasi anaerob tentang mekanisme respirasi
anaerob

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian


kompetensi. Indikator ini menjadi acuan bagi guru untuk mengukur
pencapaian kompetensi dasar. Kompetensi Dasar 3.2 dan 4.2 di kelas XII
dikembangkan menjadi 8 indikator untuk ranah pengetahuan dan 6 indikator
untuk ranah keterampilan.

169
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Dalam rangka memudahkan guru menentukan indikator yang sesuai dengan


tuntutan kompetensi dasar, indikator dibagi menjadi ke dalam tiga kategori,
yaitu indikator pendukung, indikator kunci, dan indikator pengayaan. Berikut
ini rincian indikator yang dikembangkan pada Kompetensi Dasar 3.2 dan 4.2
di kelas XII.

IDIKATOR PENCAPAIAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK) KOMPETENSI (IPK)
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
Kompetensi Dasar 3.2 Kompetensi Dasar 4.2
Menjelaskan proses metabolisme Menyusun laporan hasil percobaan
sebagai reaksi enzimatis dalam tentang mekanisme kerja enzim,
makhluk hidup fotosintesis, dan respirasi anaerob

IPK Pendukung

3.2.1 Mengidentifikasi 4.2.1 Melaksanakan percobaan


perbedaan antara proses tentang kinerja enzim
katabolisme dan anabolisme
3.2.2 Mengidentifikasi faktor- 4.2.2 Melaksanakan percobaan
faktor yang terlibat dalam proses fotosintesis
katabolisme dan anabolisme
3.2.3 Mengidentifikasi struktur 4.2.3 Melaksanakan percobaan
enzim dalam proses metabolisme respirasi anaerob
3.2.4 Menjelaskan fungsi enzim
dalam proses metabolisme
3.2.5 Menjelaskan karakteristik
enzim

IPK Kunci
3.2.6 Menjelaskan proses 4.2.4 Menyusun laporan percobaan
anabolisme dan enzim-enzim tentang kinerja enzim
yang terlibat di dalamnya

170
Unit Pembelajaran
Metabolisme

3.2.7 Menjelaskan proses 4.2.5 Menyusun laporan percobaan


katabolisme dan enzim-enzim tentang fotosintesis
yang terlibat di dalamnya
4.2.6 Menyusun laporan percobaan
tentang reaksi anaerob

IPK Pengayaan
3.2.8 Menganalisis perbedaan
antara respirasi aerob dan
anaerob

171
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

APLIKASI DI DUNIA NYATA

A. PEMBUATAN TAPE KETAN

Tape ketan adalah makanan khas populer dari kabupaten Kuningan. Sebagai
buah tangan yang banyak dicari wisatawan, tape ketan ini memiliki rasa yang
manis bercampur asam yang memberi kesan menyegarkan. Keunikan tape
ketan khas kuningan ini adalah makanan tersebut dikemas dalam ember
tertutup rapat yang apabila akan dibeli, maka pelanggan perlu mengetahui
beberapa hal agar dapat menikmati kelezatan tape ketan. Apa saja yang perlu
diketahui oleh konsumen tersebut?

Di antara hal yang perlu diketahui adalah jarak tempuh perjalanan, waktu
liburan, dan moda angkutan. Mengapa hal tersebut penting untuk
diperhatikan? Sebab tape adalah makanan yang mengalami fermentasi. Tape
yang dijual di toko tidak semuanya dalam kondisi matang. Jika perjalanan
masih panjang dan tape akan dinikmati di tempat tujuan, maka konsumen
harus membeli tape yang belum matang agar bisa matang di perjalanan.
Penjual sudah menyiapkan tape yang siap matang setelah 1, 2, 3 hari bahkan
bisa 1 minggu. Ini karena reaksi fermentasi memerlukan waktu (inkubasi)
bakteri untuk memecah karbohidrat pada ketan untuk menjadi gula dan
sebagian lagi menjadi alkohol.

(a) (b)

Gambar 1. (a) Tape ketan dalam ember; (b) Bungkus tape terbuka
Sumber:www.travel.kompas.com dan www.doyanmakan.com

172
Unit Pembelajaran
Metabolisme

B. HIJAU DAUN: PABRIK MAKANAN TERBESAR

Metabolisme berlangsung setiap waktu, terjadi baik di tubuh manusia, hewan,


maupun pada tumbuhan. Peran tumbuhan dalam semesta kehidupan
sangatlah besar. Tumbuhan hijau ibarat pabrik alami yang membuat makanan
untuk dikonsumsi makhluk hidup jenis lain seperti hewan dan manusia. Sejak
awal keberadaanya di masa lampau, pada daun tumbuhan terjadi proses yang
merubah energi matahari menjadi energi kimia yang tersimpan dalam bahan
makanan. Prosesnya kita kenal dengan fotosintesis. Dari proses tersebut
dihasilkan gula yang kemudian disimpan dalam buah atau biji-bijian. Bahan
inilah yang dikonsumsi oleh hewan-hewan dan manusia.

Dari fenomena tersebut dapat dipahami mengapa di dalam ekosistem,


tumbuhan dikenal dengan sebutan ‘produsen’ dan berada di lapisan paling
bawah piramida makanan. Karena tumbuhan menghasilkan sumber bahan
dan energi pertama untuk seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi ini.
Maha suci Allah, Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan beraneka
ragam tumbuhan sehingga dapat menyediakan pula beraneka jenis sumber
pangan bagi kehidupan.

Gambar 2. Ilustrasi peristiwa fotosintesis


Sumber: www.materi4belajar.blogspot.com

173
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

SOAL-SOAL UN/USBN

Soal-Soal UN

Berikut ini contoh soal-soal UN topik Metabolisme pada Kompetensi Dasar 3.2
Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk
hidup (Permendikbud Nomor 37 tahun 2018). Soal-soal ini disajikan agar
dapat menjadi sarana berlatih bagi peserta didik untuk menghadapi soal-soal
UN. Selain itu, soal-soal ini juga dapat menjadi acuan ketika Saudara akan
mengembangkan soal yang setara UN pada topik Metabolisme.

1. Contoh Soal UN Tahun 2016

No. Soal
1. Kerja enzim sangat dipengaruhi oleh pH. Perubahan pH yang sangat
besar akan menyebabkan...

a. Substansi lebih cepat terurai


b. Kecepatan reaksi akan meningkat
c. Penggunaan energi yang lebih besar
d. Suasana asam sehingga merubah arah reaksi
e. Terhalangnya penggabungan sisi aktif dengan substrat
Identifikasi

Level Kognitif : Pemahaman (C2)


Indikator yang : 3.2.5 Menjelaskan karakteristik enzim
bersesuaian
Diketahui : Kinerja enzim dipengaruhi oleh pH

Ditanyakan : Akibat dari perubahan pH yang besar

Materi yang : Fungsi, struktur, dan karakteristik enzim


dibutuhkan

174
Unit Pembelajaran
Metabolisme

2. Contoh Soal UN Tahun 2016

No. Soal
1. Kondisi pH lingkungan dapat mempengaruhi kerja enzim. pH optimum
merupakan kondisi pH yang mendukung bekerjanya enzim secara optimal dan
setiap enzim memiliki pH optimum yang berbeda-beda.

Grafik mekanisme kerja enzim berikut yang paling tepat adalah...

Identifikasi

Level Kognitif : Analisis (C4)


Indikator yang : 3.2.5 Menjelaskan karakteristik enzim
bersesuaian
- Enzim bekerja optimal pada pH tertentu
Diketahui :
- Setiap enzim punya pH optimum yang berbeda-beda
Ditanyakan : Grafik mekanisme kerja enzim yang tepat
Materi yang : Fungsi, struktur, dan karakteristik enzim
dibutuhkan

175
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

3. Contoh Soal UN Tahun 2016

No. Soal
1. Seorang siswa sedangkan mempraktikkan cara membuat donat. Di
menambahkan ragi ke dalam adonan tepung dan dibiarkan beberapa
saat. Ternyata adonan tersebut mengembang. Hal ini terjadi karena
adanya proses fermentasi yang menghasilkan ….
a. etanol
b. oksigen
c. panas
d. nitrogen
e. karbon dioksida
Identifikasi

Level Kognitif : Aplikasi (C3)


3.2.7 Menjelaskan proses katabolisme dan enzim-
Indikator yang :
bersesuaian enzim yang terlibat di dalamnya
- Dalam pembuatan donat dicampurkan bahan ragi.
Diketahui :
- Donat menjadi mengembang
Ditanyakan : Penyebab donat bisa mengembang
Materi yang : Reaksi katabolisme: respirasi aerob dan anaerob
dibutuhkan

4. Contoh Soal UN Tahun 2017

No. Soal
1. Perhatikan bagan respirasi sel aerob...

Senyawa yang dihasilkan pada tahap reaksi tersebut adalah...

a. X = 4NADH2 + CO2
b. X= 2 NADH2 + 2 ATP

176
Unit Pembelajaran
Metabolisme

c. Y = 2 NADH2 + FADH2
d. Y = 2 ATP + 2 CO2
e. Z = 4 NADH2 + 2FADH2 + 4ATP
Identifikasi

Level Kognitif : Pengetahuan (C1)

3.2.7 Menjelaskan proses katabolisme dan enzim-


Indikator yang :
bersesuaian enzim yang terlibat di dalamnya
Diagram yang dimulai dari C6 (glukosa) yang berarti
Diketahui :
reaksi ini adalah reaksi katabolisme gula

Ditanyakan : Energi yang dihasilkan antara C6 dan 2C3, antara 2C3


dan 2C2, dan di akhir reaksi
Materi yang : Reaksi katabolisme: respirasi aerob dan anaerob
dibutuhkan

5. Contoh Soal UN Tahun 2017

No. Soal
1. Dalam proses pembentukan tempe, digunakan Rhizopus sp yang
digunakan untuk fermentasi. Jamur ini berperan untuk ...

a. Mendegradasi protein menjadi asam amino dan menguraikan lemak


menjadi asam lemak
b. Mendegradasi protein menjadi asam amino dan menguraikan
karbohidrat menjadi glukosa
c. Menguraikan lemak menjadi asam lemak dan menguraikan amilum
menjadi disakarida
d. Menguraikan lemak menjadi asam lemak dan menguraikan
disakarida menjadi monosakarida
e. Mendegradasi protein menjadi asam amino dan menguraikan
disakarida menjadi monosakarida
Identifikasi

Level Kognitif : Pemahaman (C2)

Indikator yang 3.2.7 Menjelaskan proses katabolisme dan enzim-


:
bersesuaian enzim yang terlibat di dalamnya
Diketahui : Rhizopus sp digunakan untuk fermentasi tempe

177
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Ditanyakan : Peran Rhizopus sp dalam katabolise

Materi yang : Reaksi katabolisme: respirasi aerob dan anaerob


dibutuhkan

6. Contoh Soal UN Tahun 2017

No. Soal
1 Perhatikan gambar mekanisme kerja enzim berikut ini

Pernyataan yang benar mengenai sifat enzim adalah...


a. Bekerja dua arah
b. Kerja enzim spesifik
c. Terdiri atas protein
d. Menghambat reaksi kimia
e. Mempercepat reaksi kimia
Identifikasi
Level Kognitif : Pemahaman (C2)
Indikator yang : 3.2.5 Menjelaskan karakteristik enzim
bersesuaian
Gambar struktur enzim dan substrat yang saling
Diketahui :
mengunci
Ditanyakan : Sifat enzim yang diwakili oleh gambar

Materi yang : Fungsi, struktur, dan karakteristik enzim


dibutuhkan

178
Unit Pembelajaran
Metabolisme

7. Contoh Soal UN Tahun 2017

No. Soal
1. Perhatikan bagan reaksi gelap proses fotosintesis berikut

Bagian yang diberi tanda X adalah senyawa...


a. Gliseral 3 P
b. Asam gliseral
c. Gliseraldehid 3P
d. Gliseralfosfat
e. Asam gliseraldehid
Identifikasi
Level Kognitif : Pemahaman (C2)
3.2.6 Menjelaskan proses anabolisme dan enzim-
Indikator yang :
bersesuaian enzim yang terlibat di dalamnya
Siklus Calvin
Diketahui :
Senyawa X yang menghasilkan 2 PGAL
Ditanyakan : Senyawa X

Materi yang : Reaksi anabolisme: Fotosintesis


dibutuhkan

179
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

8. Contoh Soal UN Tahun 2018

No. Soal
1. Perhatikan bagan respirasi anaerob berikut!

Pada proses anaerob tersebut, senyawa (X), (Y), dan (Z) secara
berurutan adalah....
a. ATP, piruvat, dan asam laktat
b. ATP, asam laktat, dan piruvat
c. ATP, piruvat, dan etanol
d. ATP, etanol, dan asetaldehid
e. ATP, asetaldehid , dan etanol
Identifikasi
Level Kognitif : Analisis (C4)
3.2.7 Menjelaskan proses katabolisme dan enzim-
Indikator yang :
bersesuaian enzim yang terlibat di dalamnya
Diagram glikolisis tahap awal dengan energi yang
Diketahui :
dihasilkan dan digunakan
Ditanyakan : Senyawa-senyawa yang dihasilkan atau terlibat

Materi yang : Reaksi katabolisme: respirasi aerob


dibutuhkan

180
Unit Pembelajaran
Metabolisme

9. Contoh Soal UN Tahun 2018

No. Soal
1. Perhatikan beberapa proses yang terjadi dalam metabolisme!

Reaksi yang tergolong anabolisme adalah....


a. (1) dan (2)
b. (1) dan (4)
c. (2) dan (3)
d. (2) dan (4)
e. (3) dan (4)
Identifikasi
Level Kognitif : Aplikasi (C3)
3.2.6 Menjelaskan proses anabolisme dan enzim-
Indikator yang : enzim yang terlibat di dalamnya
bersesuaian 3.2.7 Menjelaskan proses katabolisme dan enzim-
enzim yang terlibat di dalamnya
4 buah reaksi metabolisme (ada katabolisme dan
Diketahui :
anabolisme)
Ditanyakan : Reaksi yang tergolong anabolisme

Materi yang : Reaksi katabolisme dan anabolisme


dibutuhkan

181
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

10. Contoh Soal UN Tahun 2018

No. Soal
1. Perhatikan bagan tahap repirasi aerob berikut!

Tahap 1 dan 3 adalah....


a. glikolisis dan dekarboksilasi oksidatif
b. dekarboksilasi oksidatif dan siklus krebs
c. glikolisis dan daur krebs
d. glikolisis dan transpor elektron
e. dekarboksilasi oksidatif dan transpor elektron
Identifikasi
Level Kognitif : Pemahaman (C2)
3.2.8 Menjelaskan proses katabolisme dan enzim-
Indikator yang :
bersesuaian enzim yang terlibat di dalamnya
Tahap respirasi aerob:reaksi piruvat berubah jadi
Diketahui : asetil KoA, lalu masuk ke dalam suatu rangkaian

reaksi
Ditanyakan : Tahap 1 dan 3

Materi yang : Reaksi katabolisme: respirasi aerob


dibutuhkan

182
Unit Pembelajaran
Metabolisme

11. Contoh Soal UN Tahun 2018

No. Soal
1. Grafik pengaruh suhu terhadap kerja enzim

Temperatur optimum pada kerja enzim tersebut adalah....


a. 10⁰C - 20⁰C
b. 20⁰C - 30⁰C
c. 30⁰C - 40⁰C
d. 40⁰C - 50⁰C
e. 50⁰C - 60⁰C
Identifikasi
Level Kognitif : Analisis (C4)

Indikator yang : 3.2.5 Menjelaskan karakteristik enzim


bersesuaian
Diketahui : Grafik kecepatan reaksi enzim terhadap suhu
Ditanyakan : Temperatur optimum

Materi yang : Fungsi, struktur, dan karakteristik enzim


dibutuhkan

183
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

BAHAN PEMBELAJARAN

Bahan pembelajaran yang diuraikan di sini merupakan contoh panduan


pembelajaran yang dapat dimplementasikan oleh Saudara ketika akan
membelajarkan topik Metabolisme. Bahan pembelajaran dikembangkan
dengan prinsip berpusat pada peserta didik dan berusaha memfasilitasi
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Bahan pembelajaran ini berisikan
aktivitas pembelajaran, lembar kegiatan peserta didik yang digunakan, dan
bahan bacaannya. Aktivitas pembelajaran yang disajikan di bawah ini dapat
dikembangkan lebih rinci sesuai perencanaan yang Saudara buat.

A. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas pembelajaran berisi rincian alternatif kegiatan pembelajaran yang


dilakukan guru dan peserta didik untuk mencapai kompetensi pada topik
Metabolisme. Sebelum menguraikan aktivitas pembelajaran, terlebih dahulu
disusun desain aktivitas pembelajaran yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Berdasarkan Tabel 1, dapat terlihat aktivitas pembelajaran untuk mencapai


masing-masing indikator yang telah ditetapkan, yang dapat dicapai dalam
enam kali pertemuan. Pengembangan skenario pembelajaran mengacu pada
kriteria yang ditetapkan pada Standar Proses (Permendikbud nomor 22 tahun
2016). Berikut ini rincian aktivitas pembelajaran untuk masing-masing
pertemuan.

184
Tabel 1. Desain Aktivitas Pembelajaran

Indikator Pencapaian Aktivitas Bentuk dan Jenis Alokasi


Materi/Submateri Media
Kompetensi Pembelajaran Penilaian Waktu
3.2.1 Mengidentifikasi • Konsep dan 1. Pengamatan video 1. Tes 1. Lembar Kerja 6 x 45’
perbedaan antara reaksi-reaksi dan diskusi tentang Pengetahuan Peserta Didik
proses katabolisme Metabolisme metabolisme a. Tes tulis 2. Video pendek Dilaksanak
dan anabolisme • Fungsi, struktur, 2. Eksperimen PG tentang an dengan
3.2.2 Mengidentifikasi dan karakteristik fotosintesis b. Tes tulis metabolisme 6
faktor-faktor yang enzim 3. Eksperimen Uraian 3. Video tentang pertemuan
terlibat dalam • Metabolisme respirasi anaerob Terbuka reaksi enzim (@2 JP)
proses katabolisme gula (fotosintesis 4. Pengamatan video 2. Observasi 4. Video tentang
dan anabolisme dan respirasi) dan diskusi tentang kegiatan penggunaan
3.2.3 Mengidentifikasi • Metabolisme enzim praktik enzim di
struktur enzim protein 5. Eksperimen enzim 3. Observasi kehidupan
dalam proses • Metabolisme 6. Menganalisis video keterampilan sehari-hari
metabolisme lemak metabolisme presentasi 5. Video tentang
3.2.4 Menjelaskan fungsi protein 4. Penilaian metabolisme
enzim dalam proses 7. Menganalisis video produk protein
metabolisme metabolisme lemak 6. Video tentang
3.2.5 Menjelaskan metabolisme

Unit Pembelajaran
karakteristik enzim lemak
3.2.6 Menjelaskan proses 7. Laptop, LCD

Metabolisme
anabolisme dan projector,
enzim-enzim yang speaker aktif,
terlibat di dalamnya kertas plano,
3.2.7 Menjelaskan proses spidol
katabolisme dan
185
186

enzim-enzim yang 8. Alat dan bahan

Direktorat Jenderal Guru dan


Zonasi
Program PKB melalui PKP berbasis
terlibat di dalamnya praktikum
3.2.8 Menganalisis fotosintesis:uji
perbedaan antara Sachs dan
respirasi aerob dan Ingenhousz
anaerob 9. Alat dan bahan
4.2.1 Melaksanakan praktikum
percobaan tentang respirasi
kinerja enzim anaerob
4.2.2 Melaksanakan 10. Alat dan bahan
percobaan praktikum uji
fotosintesis coba enzim
4.2.3 Melaksanakan
percobaan respirasi
anaerob
4.2.4 Menyusun laporan
percobaan tentang
kinerja enzim
4.2.5 Menyusun laporan
percobaan tentang
kinerja enzim
Unit Pembelajaran
Metabolisme

Aktivitas 1

Salah satu karunia yang diberikan oleh dari Allah SWT kepada manusia adalah
keanekaragaman. Tuhan menciptakan warna tidak 1 jenis sehingga tercipta
pemandangan yang indah perpaduan antara beragam jenis warna. Tuhan juga
menciptakan makhluk hidup dalam wujud yang beraneka ragam mulai dari
aspek jenis (manusia, hewan, tumbuhan, protista, dan sebagainya), dari aspek
ukuran (ada yang berukuran mikroskopis sampai berukuran besar seperi
gajah dan paus bongkok), dan sebagainya. Bahkan di satu spesies makluk
hidup saja kita dapati keanekaragaman itu begitu luas menakjubkan. Lihatlah
bagaimana manusia terbagi menjadi ras yang berbeda beda seperti ras
Kaukasiod, ras Negroid, ras Mongoloid, dan seterusnya. Amati juga bagaimana
dalam satu keluarga yang berasal dari keturunan yang sama selain terdapat
kesamaan sifat, juga terdapat perbedaan-perbedaan karakter.

Sebagai makhluk yang dikaruniakan akal untuk berpikir, pertanyaan yang


muncul dari fenomena keanekaragaman hayati ini adalah apakah
keanekaragaman ini dapat dikelompokkan atau ada tingkatannya? Apa yang
dapat dipelajari lebih dalam mengenai keanekaragaman hayati dalam skala
yang lebih luas (misalnya di wilayah negara kesatuan Republik Indonesia)?

Dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari kita lakukan


aktivitas Pengamatan video dan diskusi tentang metabolisme. Aktivitas
pembelajaran di pertemuan 1 ini ditujukan untuk mencapai indikator 3.2.1
dan 3.2.2 yang dilakukan dengan menggunakan model Discovery Learning.
Sintaks yang akan dilalui adalah 1) Pemberian rangsangan (Stimulation); 2)
Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement); 3) Pengumpulan data
(Data Collection); 4) Pengolahan data (Data Processing); 5) Pembuktian
(Verification), dan 6) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).

187
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

1) Pengamatan video dan diskusi tentang metabolisme

Tujuan Aktivitas Pembelajaran:

Setelah mengikuti aktivitas ini diharapkan peserta didik dapat:

1. Mengidentifikasi perbedaan antara proses katabolisme dan


anabolisme

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang terlibat dalam proses katabolisme


dan anabolisme

Estimasi waktu aktivitas pembelajaran : 90 menit

Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:

- Video pendek tentang metabolisme

- laptop, LCD projector, speaker aktif

- Papan tulis dan kapur/spidol;

Kegiatan yang Saudara lakukan sebagai berikut:

(Stimulation)

a. Memfasilitasi pesera didik untuk menyimak video yang menjelaskan secara


diagramatis proses metabolisme.

b. Memfasilitasi diskusi dengan peserta didik mengenai video yang diamati,


misalnya dengan mengawali dengan memberi pertanyaan: “video tentang
apa yang kalian simak barusan?”, “Apa itu metabolisme?”, “Metabolisme
terdiri dari apa saja?”

188
Unit Pembelajaran
Metabolisme

c. Memfasilitasi diskusi dengan menyodorkan gambar berikut ini di depan


kelas dalam rangka mengidentifikasi perbedaan antara katabolisme dan
anabolisme. Proses manakah yang mewakili katabolisme/anabolisme?

Gambar 3. Diagram metabolisme

d. Memfasilitasi peserta didik untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja


yang terlibat dalam metabolisme.

e. Memfasilitasi diskusi untuk mengenali contoh-contoh reaksi dalam


metabolisme (fotosintesis, respirasi)

(Problem Statement)

f. Memfasilitasi peserta didik untuk brainstorming masalah yang perlu


diselidiki dalam proses metabolisme. Dalam hal ini yaitu fotosintesis
sebagai contoh reaksi anabolisme (masalah yang perlu diselidiki misalnya
adalah pengaruh cahaya terhadap fotosintesis), dan reaksi anaerob sebagai
contoh reaksi katabolisme (masalah yang ingin diselidiki misalnya senyawa
apakah yang dihasilkan dari fotosintesis?).

g. Memfasilitasi peserta didik untuk menetapkan beberapa masalah yang


akan diselidiki dalam eksperimen fotosintesis (uji Sachs dan Ingenhousz).

189
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Aktivitas 2

Setelah mempelajari konsep metabolisme dan contoh reaksi-reaksi


anabolisme dan katabolisme, peserta didik perlu menguatkan konsep dengan
melaksanakan praktikum yang akan menguji konsep anabolisme dan
katabolisme tersebut. Pelaksanaan praktikum tetap dilatarbelakangi oleh
masalah yang ingin diselidiki oleh peserta didik di aktivitas sebelumnya, dan
dilaksanakan dengan mengedepankan berpikir ilmiah. Di kegiatan berikut ini
dilaksanakan eksperimen fotosintesis dengan sintaks pembelajaran
melanjutkan pertemuan sebelumnya.

2) Eksperimen Fotosintesis

Tujuan Aktivitas Pembelajaran:

Setelah mengikuti aktivitas ini diharapkan peserta didik dapat:

1. Melakukan serangkaian prosedur dan berpikir ilmiah untuk menguji


keberadaan amilum sebagai hasil dari fotosintesis

2. Melakukan serangkaian prosedur dan berpikir ilmiah untuk menguji


pengaruh cahaya dan mengidenfitikasi keberadaan gas oksigen dalam
proses fotosintesis.

Estimasi waktu aktivitas pembelajaran : 90 menit

Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:

- LKPD 1 dan 2. Fotosintesis Sachs dan Inghousz

- Alat dan bahan praktikum fotosintesis:uji Sachs dan Ingenhousz

- laptop, LCD projector, speaker aktif

- Papan tulis dan kapur/spidol

190
Unit Pembelajaran
Metabolisme

Kegiatan yang Saudara lakukan sebagai berikut:


(Data Collection)

h. Memfasilitasi peserta didik untuk kembali mengingat masalah yang akan


diselidiki dalam praktikum seperti yang sudah didiskusikan di pertemuan
sebelumnya.

i. Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan serangkaian kerja dan


berpikir ilmiah dalam kegiatan eksperimen ini. Kegiatan praktikum uji
Sachs dan Ingenhousz secara berurutan. Untuk uji Sachs bahan daun sudah
dipersiapkan 1-2 hari sebelumnya.

(Data Processing)

j. Memfasilitasi peserta didik untuk mengolah dan menganalisis data-data


yang telah dikumpulkan dari kegiatan eksperimen. Dalam menganalisis
data-data, peserta didik diarahkan untuk sebelumnya merapihkan data
yang dikumpulkan. Lalu menganalisis keterkaitan data dengan variabel-
variabel yang telah ditetapkan, lalu memberikan interpretasi berdasarkan
penalaran sendiri.

(Verification)
k. Memfasilitasi peserta didik untuk membuka buku pelajaran atau literatur
lain untuk memverifikasi apakah data dan hasil analisis yang diperolehnya
sesuai atau bertentangan dengan teori/konsep fotosintesis.

l. Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan diskusi kelas sehingga data-


data dan analisis yang dimiliki oleh setiap kelompok dapat
disandingkan/dibandingkan satu sama lain.

(Generalization)

m. Memfasilitasi peserta didik untuk mengambil kesimpulan dengan


menghubungkan hasil eksperimen dengan tujuan yang telah ditetapkan

191
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

semula. Gunakan teknik bertanya untuk mengarahkan agar kesimpulan


dirangkai oleh peserta didik sendiri (guru hanya menjadi fasilitator).

Aktivitas 3

Pertemuan ketiga ini merupakan lanjutan untuk meneliti reaksi katabolisme


setelah sebelumnya meneliti reaksi anabolisme (fotosintesis). Eksperimen
dilaksanakan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan di
pertemuan pertama. Sementara sintaks pembelajaranpun meneruskan
pertemuan awal, karena pertemuan kedua dan ketiga pada dasarnya memiliki
proses dan sintaks pembelajaran yang serupa.

3) Eksperimen Respirasi Anaerob

Tujuan Aktivitas Pembelajaran:

Setelah mengikuti aktivitas ini diharapkan peserta didik dapat melakukan


serangkaian prosedur dan berpikir ilmiah untuk menguji keberadaan produk
dari reaksi anaerob.

Estimasi waktu aktivitas pembelajaran : 90 menit

Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:

- LKPD 3. Respirasi Anaerob/Fermentasi

- Alat dan bahan praktikum respirasi anaerob

- laptop, LCD projector, speaker aktif

- Papan tulis dan kapur/spidol

192
Unit Pembelajaran
Metabolisme

Kegiatan yang Saudara lakukan sebagai berikut:


(Data Collection)
n. Memfasilitasi peserta didik untuk kembali mengingat masalah yang akan
diselidiki dalam praktikum seperti yang sudah didiskusikan di pertemuan
sebelumnya.

o. Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan serangkaian kerja dan


berpikir ilmiah dalam kegiatan eksperimen fermentasi ini (mengerjakan
LKPD 3).

(Data Processing)

p. Memfasilitasi peserta didik untuk mengolah dan menganalisis data-data


yang telah dikumpulkan dari kegiatan praktikum fermentasi. Dalam
menganalisis data-data, peserta didik diarahkan untuk sebelumnya
merapihkan data yang dikumpulkan. Lalu menganalisis keterkaitan data
dengan variabel-variabel yang telah ditetapkan, lalu memberikan
interpretasi berdasarkan penalaran sendiri.

q. Melakukan analisis terhadap perbedaan antara respirasi aerob dan


respirasi anaerob.

(Verification)

r. Memfasilitasi peserta didik untuk membuka buku pelajaran atau literatur


lain untuk memverifikasi apakah data dan hasil analisis yang diperolehnya
sesuai atau bertentangan dengan teori/konsep respirasi anaerob.

s. Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan diskusi kelas sehingga data-


data dan analisis yang dimiliki oleh setiap kelompok dapat
disandingkan/dibandingkan satu sama lain.

193
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

(Generalization)

t. Memfasilitasi peserta didik untuk mengambil kesimpulan dengan


menghubungkan hasil eksperimen dengan tujuan yang telah ditetapkan
semula. Gunakan teknik bertanya untuk mengarahkan agar kesimpulan
dirangkai oleh peserta didik sendiri (guru hanya menjadi fasilitator).

Aktivitas 4

Setelah memahami dan memiliki pengalaman belajar langsung tentang proses


anabolisme (fotosintesis) dan katabolisme (reaksi anaerob), peserta didik
masih melewatkan topik penting yang terkait erat metabolisme, yaitu topik
Enzim. Sebagai suatu reaksi kimia, baik anabolisme maupun katabolisme di
kehidupan nyata tidak akan pernah bisa berjalan jika tidak dibantu oleh enzim.
Pada pertemuan ini, akan dikaji segala aspek penting untuk memahami fungsi,
struktur, dan sifat-sifat enzim sehingga peserta didik dapat mendudukan
enzim sebagai unsur signifikan dalam setiap proses metabolisme. Model
pembelajaran yang digunakan dalam pertemuan ke empat ini adalah model
Inkuiri 5E dengan sintaks Engage, Explore, Explain, Elaborate, dan Evaluate.

4) Pengamatan Video dan Diskusi tentang Enzim

Tujuan Aktivitas Pembelajaran:

Setelah mengikuti aktivitas ini diharapkan peserta didik dapat:

1. Mengidentifikasi struktur enzim.

2. Menjelaskan fungsi enzim dalam proses metabolisme.

3. Menjelaskan karakteristik enzim.

Estimasi waktu aktivitas pembelajaran : 90 menit

194
Unit Pembelajaran
Metabolisme

Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:

- LKPD 4. Uji Coba Enzim.

- Video tentang reaksi yang melibatkan enzim, dan video/foto contoh


penggunaan enzim dalam kehidupan sehari-hari.

- laptop, LCD projector, speaker aktif.

- Papan tulis dan kapur/spidol.

Kegiatan yang Saudara lakukan sebagai berikut:

(Engage)

a. Memfasilitasi peserta didik untuk menyimak video tentang reaksi yang


melibatkan enzim. Sesudah menyimak video guru bertanya kepada
peserta didik seputar apa yang ada di pikiran mereka setelah menonton
video, ide/gagasan apa yang terbersit, apa yang membuat mereka tertarik
pada video tersebut, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya sehingga guru
dapat mengukur pengetahuan awal peserta didik dan sejauh apa minatnya
terhadap topik enzim.

b. Mendorong motivasi peserta didik untuk lebih tertarik mempelajari


tentang enzim dengan memutar video/menunjukkan 1 gambar tentang
penggunaan enzim dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mendorong peserta didik untuk melakukan pencarian contoh-contoh lain


dari aplikasi enzim dalam kehidupan (dunia industri, kedokteran, dll).

(Explore)

d. Memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan masalah yang akan


menjadi bahan untuk diselidiki melalui eksperimen. Misalnya
bagaimanakah pengaruh suhu/pH/substrat,dll terhadap kinerja enzim?

195
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

e. Melakukan langkah-langkah dan berpikir ilmiah dengan praktikum untuk


menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja enzim.

(Explain)

f. Memfasilitasi peserta didik untuk menjelaskan konsep yang telah dibangun


dan dipelajari dari kegiatan praktikum. Guru membantu peserta didik
dengan mengingatkan kembali tujuan, aktivitas, dan hasil yang diperoleh
mereka di kegiatan praktikum.

g. Memfasilitasi penguatan konsep dengan memberi penjelasan tambahan,


konfirmasi atas konsep-konsep yang telah dipelajari. Guru dapat
menggunakan sajian power point, video, animasi, dan sebagainya sebagai
alat bantu.

(Elaborate)

h. Memfasilitasi peserta didik untuk menambah wawasan dan menguatkan


konsep tentang enzim dengan cara mencari tahu secara lebih detil
bagaimana enzim-enzim untuk keperluan industri/medis/kedokteran,dll
tersebut dihasilkan dan digunakan (ingat faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kinerja enzim).

(Evaluate)

i. Memfasilitasi peserta didik untuk mengevaluasi pengetahuan mereka


tentang enzim dan praktikumnya. Guru juga dapat menggunakan alternatif
lain misalnya dengan memberikan self assessment.

Aktivitas 5

Senyawa makromolekul yang ada di dalam tubuh makhluk hidup terdiri atas
karbohidrat, protein, dan lemak. Kajian tentang metabolisme berpusat pada 3
molekul tersebut, yaitu tentang bagaimana karbohidrat, protein, dan lemak

196
Unit Pembelajaran
Metabolisme

dibentuk (anabolisme) dan dibongkar (katabolisme). Di pertemuan-


pertemuan sebelumnya, peserta didik sudah banyak mempelajari
metabolisme karbohidrat. Di pertemuan ke-5 ini, akan fokus dipelajari
metabolisme protein. Model pembelajaran yang digunakan adalah problem-
based learning dengan sintaks: 1) Mengorientasikan siswa pada masalah; 2)
Mengorganisasikan siswa untuk belajar; 3) Membantu penyelidikan mandiri
dan kelompok;4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; 5) Analisis dan
evaluasi proses pemecahan masalah.

5) Menganalisa video metabolisme protein


Tujuan Aktivitas Pembelajaran:

Setelah mengikuti aktivitas ini diharapkan peserta didik dapat:

1. Menjelaskan anabolisme protein dengan enzim yang ada di dalamnya

2. Menjelaskan katabolisme protein dengan enzim yang ada di dalamnya

Estimasi waktu aktivitas pembelajaran : 90 menit

Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:

- Video tentang metabolisme protein

- laptop, LCD projector, speaker aktif

- Papan tulis dan kapur/spidol

Kegiatan yang Saudara lakukan sebagai berikut:


(Mengorientasikan Siswa pada Masalah)

a. Memfasilitasi peserta didik untuk menyimak video pembelajaran tentang


metabolisme protein.

197
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

b. Memfasilitasi peserta didik untuk mengungkapkan permasalahan apa saja


yang ditemui untuk memahami metabolisme protein ketika menyimak
video.

(Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar)

c. Mengelompokkan peserta didik, mendorong mereka untuk berkolaborasi


dengan baik untuk memecahkan masalah bersama.

(Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok)

d. Memfasilitasi peserta didik melakukan pengumpulan data dalam rangka


menyelesaikan masalah-masalah yang telah diidentifikasi ketika kesulitan
memahami metabolisme protein melalui video. Peserta didik dapat
menggunakan berbagai media dan metode yang bervariasi. Misalnya
mencari literatur di internet, memutar ulang video di kelompoknya,
mengkaji buku bacaan.

(Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya )

e. Memfasilitasi peserta didik untuk menyiapkan bahan presentasi yang


menuangkan hasil belajar dan penyelidikan kelompok mereka. Misalnya
dengan mengembangkan sajian power point.

f. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan presentasi mereka di depan


kelas.

(Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah )

g. Memfasilitasi peserta didik untuk mengevaluasi sajian dan karya mereka.


Guru memberikan konfirmasi dengan mengajak peserta didik
menganalisis apakah hasil penyelidikan mereka sudah tepat ataukah
belum. Lalu diakhiri dengan memberikan penguatan agar tujuan
pembelajaran tercapai. Yaitu agar peserta didik dapat menjelaskan

198
Unit Pembelajaran
Metabolisme

penyusunan dan penguraian protein beserta enzim-enzim yang terlibat di


dalamnya.

Aktivitas 6

Di pertemuan terakhir dari kompetensi dasar 3.2 kelas XII ini akan dipelajari
metabolisme lemak. Model pembelajaran yang digunakan adalah problem-
based learning dengan sintaks: 1) Mengorientasikan siswa pada masalah; 2)
Mengorganisasikan siswa untuk belajar; 3) Membantu penyelidikan mandiri
dan kelompok; 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; 5) Analisis
dan evaluasi proses pemecahan masalah

6) Menganalisa Video Metabolisme Lemak

Tujuan Aktivitas Pembelajaran:

Setelah mengikuti aktivitas ini diharapkan peserta didik dapat:

1. Menjelaskan anabolisme lemak dengan enzim yang ada di dalamnya

2. Menjelaskan katabolisme lemak dengan enzim yang ada di dalamnya

Estimasi waktu aktivitas pembelajaran : 90 menit

Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:

- Video tentang metabolisme lemak

- laptop, LCD projector, speaker aktif

- Papan tulis dan kapur/spidol

199
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kegiatan yang Saudara lakukan sebagai berikut:


(Mengorientasikan Siswa pada Masalah)

a. Memfasilitasi peserta didik untuk menyimak video pembelajaran tentang


metabolisme lemak.

b. Memfasilitasi peserta didik untuk mengungkapkan permasalahan apa saja


yang ditemui untuk memahami metabolisme lemak ketika menyimak
video.

(Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar )

c. Mengelompokkan peserta didik, mendorong mereka untuk berkolaborasi


dengan baik untuk memecahkan masalah bersama.

(Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok )

d. Memfasilitasi peserta didik melakukan pengumpulan data dalam rangka


menyelesaikan masalah-masalah yang telah diidentifikasi ketika kesulitan
memahami metabolisme lemak melalui video. Peserta didik dapat
menggunakan berbagai media dan metode yang bervariasi. Misalnya
mencari literatur di internet, memutar ulang video di kelompoknya,
mengkaji buku bacaan.

(Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya )

e. Memfasilitasi peserta didik untuk menyiapkan bahan presentasi yang


menuangkan hasil belajar dan penyelidikan kelompok mereka. Misalnya
dengan mengembangkan sajian power point.

f. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan presentasi mereka di depan


kelas.

200
Unit Pembelajaran
Metabolisme

(Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah )

g. Memfasilitasi peserta didik untuk mengevaluasi sajian dan karya mereka.


Guru memberikan konfirmasi dengan mengajak peserta didik
menganalisis apakah hasil penyelidikan mereka sudah tepat ataukah
belum. Lalu diakhiri dengan memberikan penguatan agar tujuan
pembelajaran tercapai. Yaitu agar peserta didik dapat menjelaskan
penyusunan dan penguraian lemak beserta enzim-enzim yang terlibat di
dalamnya.

201
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Lembar Kerja Peserta Didik

LKPD 1. Fotosintesis: Uji Sachs

A. Tujuan
1. Untuk menunjukkan bahwa pada peristiwa fotosintesis dihasilkan
amilum (zat tepung).
2. Untuk menunjukkan bahwa sinar matahari diperlukan pada
peristiwa fotosintesis.

B. Alat dan bahan


1. Gelas kimia 250 ml 1 buah
2. Kaki tiga, lampu spirtus, kawat kassa masing-masing satu buah
3. Larutan lugol
4. Cawan petri
5. Pinset
6. Penjepit tabung reaksi
7. Daun yang telah ditutupi kertas timah/karbon
8. Larutan alkohol 70%
9. Tabung reaksi 2 buah dan rak tabung reaksi

C. Cara kerja
1. Bukalah kertas timah/karbon yang menutupi daun.
2. Masukkan daun-daun itu ke dalam gelas kimia yang berisi air
mendidih selama + 5 menit.
3. Masukkan daun yang telah direbus itu ke dalam tabung reaksi yang
telah diisi alkohol sebanyak ½ tabung reaksi.

202
Unit Pembelajaran
Metabolisme

4. Panaskan tabung reaksi yang berisi alkohol itu pada air mendidih
yang ada di gelas kimia sampai daun berwarna putih pucat. Daun
yang telah pucat itu diangkat dari tabung reaksi dan dicuci dengan
air.
5. Masukkan daun yang telah dicuci itu ke dalam cawan petri dan tetesi
seluruh permukaan daun dengan larutan lugol.
6. Bagaimanakah warna daun setelah ditetesi larutan lugol?

D. Hasil percobaan
1. Setelah daun direbus dalam alkohol mendidih, warna daun menjadi
.................... dan warna alkohol menjadi ............................
2. Setelah daun ditetesi larutan lugol, warna daun yang tadinya
tertutup kertas timah/karbon menjadi ......................... sedangkan
warna daun yang tadinya tidak tertutup kertas timah/karbon
menjadi ..........................
3. Terdapat atau tidaknya perbedaan warna pada daun yang tadinya
tidak tertutup kertas timah/karbon setelah ditetesi larutan lugol,
hal ini disebabkan oleh
..................................................................................................................................
4. Buat kesimpulan dari kegiatan di atas !
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

203
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LKPD 2. Fotosintesis: Ingenhousz

A. Tujuan
Untuk menentukan bahwa pada peristiwa fotosintesis dihasilkan gas O2.

B. Alat dan bahan


1. Corong kaca 1 buah
2. Tabung reaksi 1 buah
3. Gelas kimia 1 liter 1 buah
4. Kawat penahan 1 buah
5. Tumbuhan air 1 buah
6. Penjepit tabung reaksi 1 buah

C. Cara kerja
1. Potonglah beberapa cabang tumbuhan air dan masukkan ke dalam
kaca dengan bagian batang menghadap ke atas.
2. Isilah gelas kimia dengan air sampai hampir penuh.
3. Masukkan corong kaca dan tumbuhan air ke dalam gelas kimia berisi
air sampai corong kaca terbenam air.
4. Isilah tabung reaksi dengan air sampai penuh dan tutup mulut
tabung reaksi dengan jempol.
5. Masukkan tabung reaksi itu ke dalam air pada gelas kimia dengan
posisi terbalik sementara jempol masih menutup tabung.
6. Letakkan tabung reaksi yang berisi air itu di atas corong kaca dan
tahan dengan penjepit tabung reaksi

204
Unit Pembelajaran
Metabolisme

7. Letakkan perangkat percobaan di tempat yang langsung terkena


sinar matahari.
8. Tunggu sampai keluar gelembung-gelembung pada tabung reaksi.
9. Setelah perangkat alat diletakkan selama + 18 menit di tempat yang
terkena cahaya langsung, pindahkan perangkat alat itu ke dalam
ruangan dan tunggu selama 10 menit.

D. Hasil percobaan
1. Ketika alat diletakkan di tempat yang langsung terkena sinar
matahari selama 10 menit terjadi ....................... gelembung. Sedangkan
ketika alat diletakkan di dalam ruangan selama 10 menit terjadi
......................... gelembung.
2. Adakah perbedaan kuantitas gelembung yang terjadi ketika alat
diletakkan di tempat yang langsung terkena sinar matahari
dibandingkan ketika alat diletakkan dalam ruangan ?
...................................................................................................................................
3. Perbedaan banyak gelembung yang terjadi disebabkan :
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................

205
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LKPD 3. Fermentasi

A. Tujuan
Memahami peristiwa Fermentasi/respirasi anaerob

B. Alat dan bahan


1. Gelas kimia 9. Gula pasir
2. Labu erlenmeyer 10. Fermipan
3. Pipa kaca 11. Indikator phenoltalein/PP
4. Selang 12. Air suling
5. Termometer 13. Air kapur
6. Batang pengaduk
7. Sumbat karet/plastisin
8. Timbangan

C. Cara kerja
1. Larutkan 20 gr glukosa dalam 100 ml air suling.
2. Buatlah larutan phenolftalin (PP), tetesi dengan air kapur sehingga
berwarna merah jambu.
3. Susunlah 2 perangkat alat seperti gambar di bawah ini. (Perangkat I
botol A hanya berisi gula, sedangkan pada perangkat II botol A berisi
gula dan fermipan). Botol B berisi air kapur dan PP (sama pada kedua
perangkat).
4. Amatilah kedua alat perangkat tersebut selama 15-20 menit!
5. Catatlah apa yang terjadi dan masukkan hasil pengamatanmu ke
dalam tabel hasil pengamatan berikut!.

206
Unit Pembelajaran
Metabolisme

Tabel Hasil Pengamatan


Perangkat Keadaan Awal Percobaan Akhir
Percobaan Percobaan
I Gelas A
Wadah B
Bau
Suhu
II Gelas A
Wadah B
Bau
Suhu

D. Pertanyaan
1. Bagaimanakah keadaan larutan phenolpthalin pada waktu perangkat I
dan II pada akhir percobaan?
Jawab :
......................................................................................................................
2. Apa fungsi air kapur yang diteteskan pada phenolphtalin?
Jawab : ......................................................................................................................
3. Darimanakah Anda mengetahui bahwa proses tersebut dihasilkan
energi?
Jawab : ......................................................................................................................
4. Bagaimanakah Anda membuktikan bahwa pada proses tersebut
dihasilkan alkohol?
Jawab : ......................................................................................................................
5. Bandingkan perangkat percobaan I dan II. Perbedaan apa saja yang
dapat kamu amati?
Jawab : ......................................................................................................................
6. Buatlah suatu kesimpulan dari percobaan di atas!
Jawab : .....................................................................................................................

207
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LKPD 4. Uji Coba Enzim

A. Tujuan
Mengetahui dan memahami pengaruh konsentrasi substrat terhadap
aktivitas enzim katalase.

D. Alat dan bahan


1. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
2. Mistar dan cutter
3. Pipet ukur 10 ml dengan penyedotnya
4. Pena marker atau label
5. Akuades dan hidrogen peroksida
6. Hati sapi (segar)

C. Cara kerja
1. Siapkan lima tabung reaksi yang diberi label 1 sampai 5.
2. Ambil hidrogen peroksida dan aquades ke dalam tabung reaksi dengan
volume sebagai berikut:
Volume (ml)
Tabung
reaksi H2O2 Aquades
1 0 10
2 2,5 7,5
3 5,0 5,0
4 7,5 2,5
5 10 0

3. Aduk larutan pada tiap-tiap tabung reaksi.


4. Sementara ada beberapa praktikan yang menyiapkan tabung reaksi,
praktikan lain menyiapkan potongan hati sapi berukuran 0.5 cm x
0.5 cm.

208
Unit Pembelajaran
Metabolisme

5. Masukkan masing-masing potongan hati ayam ke dalam tabung


reaksi. Tandai ketinggian awal permukaan larutan dengan
menggunakan pena marker (spidol).
6. Setelah 5 menit, ukur ketinggian gelembung oksigen yang terbentuk
di dalam tabung reaksi. Jika gelembung oksigen pada salah satu
tabung reaksi sudah mencapai salah satu mulut tabung sebelum 5
menit, maka ukur ketinggian gelembung pada semua tabung reaksi.
(Ketinggian gelembung oksigen diukur mulai dari batas awal tanda
marker sampai batas teratas gelembung oksigen).
7. Catat data yang kamu peroleh dalam bentuk tabel.
8. Buatlah suatu grafik sebagai hubungan aktivitas enzim
menggunakan ketinggian gelembung oksigen dengan konsenstrasi
hidrogen peroksida.

D. Pertanyaan
1. Bagaimana keadaan larutan di semua tabung reaksi pada akhir 5
menit setelah dimasukkan potongan hati ayam?
Jawab : ......................................................................................................................
2. Kenapa terbentuk gelembung? Jelaskan alasan Saudara!
Jawab : ......................................................................................................................
3. Uraikanlah hasil analisis Saudara terhadap grafik yang telah dibuat!
Jawab : ......................................................................................................................

209
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Bahan Bacaan

1. Metabolisme

Metabolisme merupakan salah satu ciri kehidupan yang merupakan bentuk


transformasi tenaga atau pertukaran zat melalui serangkaian reaksi biokimia.
Proses metabolisme meliputi seluruh proses reaksi kimia yang terjadi di
dalam makhluk hidup, mulai dari makhluk yang sangat sederhana (contoh:
bakteri, protozoa, jamur) sampai makhluk hidup yang sangat kompleks
(contoh: manusia, hewan vertebrata, dan tumbuhan). Sebagian besar proses
metabolisme terjadi di dalam sel. Seluruh reaksi metabolisme dibantu serta
dipercepat oleh enzim, termasuk proses keluar masuknya zat kimia melalui
membran sel.

Pada dasarnya, metabolisme terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. katabolisme, yaitu proses penguraian molekul berukuran besar menjadi


molekul berukuran kecil;

b. anabolisme, yaitu proses penyusunan (sintesis) molekul berukuran besar


dari molekul berukuran kecil.

Adapun perbedaan dari katabolisme dan anabolisme, yaitu dalam


penggunaan dan produksi energi. Proses anabolisme sangat membutuhkan
energi, sebaliknya katabolisme melepaskan energi. Selain itu, yang
membedakannya adalah jenis reaksinya. Anabolisme merupakan reaksi
reduksi, adapun katabolisme merupakan reaksi oksidasi, dan seringkali
senyawa hasil anabolisme merupakan senyawa awal katabolisme. Ilustrasi
proses metabolisme dan katabolisme dapat dilihat pada Gambar 4.

210
Unit Pembelajaran
Metabolisme

Gambar 4 Ilustrasi Anabolisme dan Katabolisme


Sumber: http://ipatar5.mdl2.com/course/index.php?categoryid=16

2. Enzim

Dalam mahkluk hidup, reaksi metabolisme berlangsung dengan melibatkan


suatu senyawa protein yang disebut enzim. Enzim merupakan protein yang
khusus disintesis oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi yang berlangsung
di dalamnya. Enzim merupakan protein katalitik, yaitu suatu katalis yang
merupakan suatu agen kimiawi yang mengubah laju reaksi tanpa harus
dipergunakan oleh reaksi itu. Dengan kata lain, enzim berfungsi sebagai katalis
atau senyawa yang dapat mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi.
Katalisator adalah substansi yang mempercepat reaksi tetapi pada hasil
reaksi, substansi tersebut tidak berubah. Adanya enzim menyebabkan lalu
lintas kimiawi melalui jalur metabolisme menjadi lancar.

Setiap reaksi kimiawi melibatkan pemutusan ikatan dan pembentukan ikatan


(Campbel dkk., 2008). Misalnya pada hidrolisis sukrosa, pemutusan ikatan
antara glukosa dan fruktosa. Molekul reaktan harus menyerap energi dari
sekelilingnya untuk dapat memutuskan ikatannya, dan energi akan
dibebaskan ketika ikatan baru pada molekul produk terbentuk. Pada saat
pemutusan ikatan dan penggabungan menjadi produk baru tersebut
memerlukan enzim.

211
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

a. Struktur Enzim

Enzim adalah substansi yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dan berperan
sebagai katalisator pada reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme.
Enzim adalah biomolekul berupa protein berbentuk bulat (globular), yang
terdiri atas satu atau lebih rantai polipeptida (Wirahadikusumah, 1989).

Enzim memiliki substrat yang spesifik

Reaktan di mana enzim akan bekerja disebut sebagai substrat enzim. Enzim
berkaitan dengan substratnya (atau beberapa substratnya ketika terdapat dua
atau lebih reaktan). Pada saat enzim dan substratnya berkaitan, kerja katalitik
enzim tersebut akan mengubah substrat menjadi produk (atau beberapa
produk) reaksi. Keseluruhan proses itu dapat diringkas. Misalnya, enzim
sukrase (sebagian besar nama enzim berakhiran ‘ase’) memecah disakarida
sukrosa menjadi kedua monosakaridanya, yaitu glukosa dan fruktosa.

Sukrosa + H2O Glukosa + Fruktosa

Setiap enzim dapat membedakan substratnya sekalipun dari senyawa yang


sangat dekat hubungannya (seperti isomer) sedemikian rupa sehingga setiap
jenis enzim mengkatalisis suatu reaksi yang sangat spesifik. Misalnya,
sukrase hanya akan bekerja pada sukrosa dan akan menolak disakarida lain,
seperti maltosa. Apa yang berperan dalam pengalaman pengenalan molekuler
ini? ingat bahwa enzim adalah protein, dan protein adalah makromolekul
dengan konfirmasi tiga dimensi yang unik. Kekhususan suatu enzim
disebabkan oleh bentuknya tersebut.

Hanya daerah tertentu molekul enzim yang sesungguhnya berkaitan dengan


substrat. Daerah ini, disebut ‘tempat aktif’ (active site), merupakan kantong
atau lekukan yang khas pada permukaan protein tersebut. Umumnya, tempat
aktif dibentuk oleh beberapa asam amino pada molekul enzim itu, dan sisanya

212
Unit Pembelajaran
Metabolisme

adalah molekul protein yang memberikan suatu kerangka kerja yang


menguatkan konfigurasi tempat aktif itu.

Kekhususan suatu enzim berhubungan dengan adanya kesesuaian antara


bentuk tempat aktifnya dengan bentuk substratnya. Namun demikian, tempat
aktif bukanlah suatu tempat penerima yang kaku bagi substrat tersebut.
Ketika substrat memasuki tempat aktif, maka enzim akan terinduksi untuk
mengelilingi substrat itu. Kecocokan terinduksi (induced fit) ini mirip dengan
jabatan tangan yang sangat erat. Kecocokan terinduksi ini akan membawa
gugus kimiawi tempat aktif itu ke posisi yang meningkatkan kemampuannya
untuk mengkatalisis reaksi kimiawi.

Substrat Produk
Sisi k
aktif
Enzim

Gambar 5. Kerja enzim menurut teori gembok dan kunci


Sumber: Emil Fischer, 1894

b. Cara Kerja Enzim

Dalam suatu reaksi enzimatik, substrat berkaitan dengan tempat aktif untuk
membentuk suatu kompleks enzim-substrat. Pada sebagian besar kasus,
substrat terikat pada tempat aktif melalui interaksi yang lemah, seperti ikatan
hidrogen dan ikatan ionik. Rantai samping (gugus R) beberapa asam amino
yang membentuk tempat aktif akan mengkatalisis pengubahan substrat
menjadi produk, dan produk itu akan keluar dari tempat aktif itu. Setelah itu,
enzim itu akan bebas untuk mengikat molekul substrat lain pada tempat
aktifnya. Keseluruhan siklus itu terjadi sedemikian cepatnya sehingga sebuah
molekul enzim tunggal umumnya akan bekerja pada sekitar seribu molekul

213
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

substrat per detik. Beberapa enzim bekerja lebih cepat lagi. Enzim- enzim,
seperti katalis lain, keluar dari reaksi dalam bentuk aslinya.

Enzim menggunakan berbagai mekanisme untuk menurunkan energi aktivasi


dan mempercepat reaksi. Pada reaksi yang melibatkan energi aktivasi dan
mempercepat reaksi. Pada reaksi yang melibatkan dua atau lebih reaktan,
tempat aktif memberikan suatu cetakan bagi substrat agar bisa ikut bersama
(dalam suatu orientasi yang tepat) dalam reaksi yang terjadi di antara substrat
-substrat tersebut. Ketika tempat aktif telah mengikat substrat melalui
kecocokan terinduksi, enzim dapat menekan molekul-molekul substrat,
merenggang dan membengkokan ikatan kimiawi penting yang harus
diputuskan selama reaksi itu. Karena EA sebanding dengan kesulitan untuk
memutuskan ikatan itu, maka gangguan terhadap substrat akan mengurangi
jumlah energi termal yang harus diserap untuk mencapai suatu keadaan
transisi.

Tempat aktif dapat juga menyediakan suatu lengkungan mikro yang konduktif
bagi suatu jenis reaksi tertentu. Misalnya, jika tempat aktif memiliki asam
amino dengan rantai samping (gugus R) yang asidik (bersifat asam), tempat
aktif itu dapat menjadi kantong pH rendah dalam sel yang biasanya bersifat
netral. Pada kasus seperti itu, suatu asam amino asidik bisa memudahkan
transfer H+ ke substrat sebagai langkah penting dalam mengkatalisis reaksi
itu. Mekanisme lain dari katalisis adalah partisipasi langsung tempat aktif
itu dalam reaksi kimiawi. Kadang-kadang proses ini bahkan melibatkan
pembentukan ikatan kovalen sementara antara substrat dan rantai samping
asam amino enzim tersebut. Langkah berikutnya pada reaksi itu akan
mengembalikan rantai samping ke keadaannya semula, sehingga tempat aktif
itu akan sama antara setelah reaksi dengan sebelum reaksi terjadi.

Laju di mana sejumlah tertentu enzim mengubah substrat menjadi produk,


sebagian merupakan fungsi dari konsentrasi awal substrat: Semakin banyak
molekul substrat yang tersedia, semakin sering molekul-molekul tersebut

214
Unit Pembelajaran
Metabolisme

memasuki tempat aktif molekul enzim. Akan tetapi, terdapat keterbatasan


dalam memacu kecepatan reaksi dengan cara menambahkan lebih banyak lagi
substrat ke suatu konsentrasi enzim yang tetap. Pada suatu titik tertentu,
konsentrasi substrat itu akan menjadi cukup tinggi sehingga semua tempat
aktif pada semua molekul enzim sudah ditempati oleh substrat. Segera setelah
produk meninggalkan tempat aktif, molekul substrat yang lain akan masuk.
Pada konsentrasi substrat seperti ini, enzim itu dikatakan mengalami
kejenuhan, dan laju reaksi ditentukan oleh kecepatan ‘tempat aktif’ mengubah
substrat menjadi produk. Ketika suatu populasi enzim telah jenuh, satu-
satunya cara untuk meningkatkan produktivitas adalah menambahkan lebih
banyak lagi enzim. Sel kadang-kadang melakukan cara ini, yaitu dengan
membuat lebih banyak molekul enzim.

c. Sifat-sifat enzim

1. Spesifitas

Aktivitas enzim sangat spesifik karena pada umumnya enzim tertentu hanya
akan mengkatalisis satu reaksi saja. Sebagai contoh, laktase menghidrolisis
gula laktosa tetapi tidak berpengaruh terhadap disakarida yang lain. Hanya
molekul laktosa saja yang akan sesuai dalam sisi aktif molekul laktase (Gaman
& Sherrington, 1994).

2. Pengaruh suhu

Aktivitas enzim sangat dipengaruhi oleh suhu. Untuk enzim hewan suhu
optimal antara 35°C dan 40°C, yaitu suhu tubuh. Pada suhu di atas dan di
bawah optimalnya, aktivitas enzim berkurang. Di atas suhu 50°C enzim secara
bertahap menjadi inaktif karena protein terdenaturasi. Pada suhu 100°C
semua enzim rusak. Pada suhu yang sangat rendah, enzim tidak benar-benar
rusak tetapi aktivitasnya sangat banyak berkurang (Gaman & Sherrington,
1994). Enzim memiliki suhu optimum yaitu sekitar 180-230C atau maksimal

215
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

400C karena pada suhu 450C enzim akan terdenaturasi karena merupakan
salah satu bentuk protein (Tranggono & Setiadji, 1989).

Suhu yang tinggi akan menaikkan aktivitas enzim namun sebaliknya juga akan
mendenaturasi enzim (Martoharsono, 1994). Peningkatan temperatur dapat
meningkatkan kecepatan reaksi karena molekul atom mempunyai energi yang
lebih besar dan mempunyai kecenderungan untuk berpindah. Ketika
temperatur meningkat, proses denaturasi juga mulai berlangsung dan
menghancurkan aktivitas molekul enzim. Hal ini dikarenakan adanya rantai
protein yang tidak terlipat setelah pemutusan ikatan yang lemah sehingga
secara keseluruhan kecepatan reaksi akan menurun (Lee, 1992).

3. Pengaruh pH

pH optimal enzim adalah sekitar pH 7 (netral) dan jika medium menjadi sangat
asam atau sangat alkalis enzim mengalami inaktivasi. Akan tetapi beberapa
enzim hanya beroperasi dalam keadaan asam atau alkalis. Sebagai contoh,
pepsin, enzim yang dikeluarkan ke lambung, hanya dapat berfungsi dalam
kondisi asam, dengan pH optimal 2 (Gaman & Sherrington, 1994).

Enzim memiliki konstanta disosiasi pada gugus asam ataupun gugus basa
terutama pada residu terminal karboksil dan asam aminonya. Namun dalam
suatu reaksi kimia, pH untuk suatu enzim tidak boleh terlalu asam maupun
terlalu basa karena akan menurunkan kecepatan reaksi dengan terjadinya
denaturasi. Sebenarnya enzim juga memiliki pH optimum tertentu, pada
umumnya sekitar 4,5–8, dan pada kisaran pH tersebut enzim mempunyai
kestabilan yang tinggi (Williamson & Fieser, 1992).

4. Ko-enzim dan aktivator

Ko-enzim adalah substansi bukan protein yang mengaktifkan enzim. Beberapa


ion anorganik, misalnya ion kalsium dan ion klorida, menaikkan aktivitas
beberapa enzim dan dikenal sebagai aktivator (Gaman & Sherrington, 1994).

216
Unit Pembelajaran
Metabolisme

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim

Aktivitas enzim dipengaruhi beberapa faktor, antara lain suhu, pH,


konsentrasi enzim, substrat dan kofaktor, dan inhibitor.

1) Suhu

Enzim dapat mempercepat terjadinya reaksi kimia pada suatu sel hidup. Kerja
suatu enzim sangat dipengaruhi suhu lingkungannya. Dalam batas-batas suhu
tertentu, kecepatan reaksi yang dikatalisis enzim akan meningkat seiring
dengan naiknya suhu. Reaksi yang paling cepat terjadi pada suhu optimum.
Setiap kenaikan suhu 100C, kecepatan enzim akan menjadi dua kali lipat,
sampai batas suhu tertentu. Enzim dan protein pada umumnya dinonaktifkan
oleh suhu tinggi. Enzim hewan berdarah panas dan manusia bekerja paling
efisien pada suhu 370C, sedangkan enzim hewan berdarah dingin pada suhu
250C. Suhu yang terlalu tinggi akan menyebabkan enzim terdenaturasi. Pada
suhu 0oC, enzim menjadi tidak aktif dan dapat kembali aktif pada suhu normal.

Gambar 2.3. Grafik pengaruh suhu terhadap Aktivitas Enzim


2) pH

Enzim pada umumnya bersifat amfolitik, yang berarti enzim mempunyai


konstanta disosiasi pada gugus asam maupun gugus basanya, terutama gugus
terminal karboksil dan gugus terminal amino. Perubahan kereaktifan enzim
diperkirakan merupakan akibat dari perubahan pH lingkungan Semua enzim
peka terhadap perubahan pH, dan nonaktif pada lingkungan pH sangat rendah

217
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

(asam kuat) dan pH tinggi (basa kuat). Contoh, enzim pepsin memiliki pH
optimum 2, sedangkan enzim tripsin memiliki pH optimum 8,5.

Enzim mempunyai ciri dimana kerjanya dipengaruhi oleh lingkungan. Salah


satu lingkungan yang berpengaruh terhadap kerja enzim adalah pH. pH
optimal enzim adalah sekitar pH 7 (netral) dan jika medium menjadi sangat
asam atau sangat alkalis enzim mengalami inaktivasi (Gaman & Sherrington,
1994).

Suasana yang terlalu asam atau alkalis menyebabkan denaturasi protein dan
hilangnya secara total aktivitas enzim. Pada sel hidup, perubahan pH sangat
kecil. Enzim hanya aktif pada kisaran pH yang sempit. Oleh karena itu media
harus benar-benar dipelihara dengan menggunakan buffer (larutan
penyangga). Jika enzim memiliki lebih dari satu substrat, maka pH
optimumnya akan berbeda pada suatu substrat (Tranggono & Sutardi, 1990).
Tiap enzim memiliki karakteristik pH optimal dan aktif dalam kisaran pH yang
relatif kecil, dalam banyak kasus, bentuk kurva menandakan keaktifan enzim
berbanding pH yang terkandung di dalamnya (Almet & Trevor, 1991).

Gambar 6. Grafik pengaruh pH terhadap Aktivitas Enzim

218
Unit Pembelajaran
Metabolisme

3) Konsentrasi Enzim, Substrat dan Kofaktor

Jika pH dan suhu suatu sistem enzim adalah konstan, dan jumlah substrat
berlebihan, maka laju reaksi adalah sebanding dengan jumlah enzim yang ada.
Sebaliknya jika pH, suhu dan konsentrasi enzim konstan, maka laju reaksi
adalah sebanding dengan jumlah substrat. Semakin tinggi konsentrasi enzim
maka kecepatan reaksi akan meningkat hingga batas konsentrasi tertentu.
Namun, hasil hidrolisis substrat akan konstan dengan naiknya konsentrasi
enzim. Hal ini disebabkan penambahan enzim sudah tidak efektif lagi.
Hubungan antara laju reaksi enzim dengan konsentrasi enzim ditunjukkan
dalam Gambar 7.

Gambar 7. Grafik pengaruh Hubungan laju reaksi dengan konsentrasi enzim

Kecepatan reaksi enzimatis pada umumnya tergantung pada konsentrasi


substrat. Kecepatan reaksi akan meningkat apabila konsentrasi substrat
meningkat. Peningkatan kecepatan reaksi ini akan semakin kecil hingga
tercapai suatu titik batas yang pada akhirnya penambahan konsentrasi subtrat
hanya akan sedikit meningkatkan kecepatan reaksi.

Beberapa enzim memerlukan aktivator dalam reaksi katalisnya. Banyak


enzim-enzim yang memerlukan bantuan dari komponen nonprotein untuk
aktivitas katalitiknya. Komponen ini, yang disebut kofaktor, dapat berkaitan
kuat dengan tempat aktif secara permanen, atau dapat juga berkaitan secara
lemah dan reversibel bersama-sama dengan substrat. Kofaktor beberapa

219
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

enzim adalah molekul anorganik, seperti atom logam zink, besi, dan tembaga.
Jika kofaktor itu merupakan molekul organik, maka molekul itu secara lebih
spesifik disebut koenzim. Sebagian besar vitamin adalah koenzim atau bahan
baku untuk pembuatan koenzim tersebut. Kofaktor berfungsi dalam berbagai
cara, namun dalam semua kasus, kofaktor penting bagi terjadinya katalisis.

Aktivator adalah senyawa atau ion yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi
enzimatis. Komponen kimia yang membentuk enzim disebut juga kofaktor.
Kofaktor tersebut dapat berupa ion-ion anorganik seperti Zn, Fe, Ca, Mn, Cu,
Mg atau dapat pula sebagai molekul organik kompleks yang disebut koenzim.

4) Inhibitor

Aktivitas suatu enzim dapat dihambat oleh suatu senyawa yang dikenal
sebagai inhibitor. Senyawa kimiawi tertentu secara selektif menghambat
(menginhibisi) kerja enzim spesifik. Pada umumnya cara kerja inhibitor
adalah dengan menyerang sisi aktif enzim sehingga enzim tidak dapat
berikatan dengan substrat sehingga fungsi katalitiknya terganggu.

Jika inhibitor berikatan dengan enzim melalui ikatan kovalen, inhibisi yang
terjadi umumnya bersifat ireversibel. Akan tetapi, akan menjadi dapat balik
atau reversibel jika inhibitor itu berikatan melalui ikatan lemah. Oleh karena
itu, inhibitor digolongkan menjadi 2 jenis utama, yaitu: a) yang bekerja secara
tidak dapat balik (irreversible), b) yang bekerja secara dapat balik (reversible).
Penghambat yang irreversible adalah golongan yang bereaksi dengan, atau
merusakkan suatu gugus fungsional pada molekul enzim yang penting bagi
aktivitas katalitiknya. Sebagai contoh, adalah senyawa diisoprofilfluorofosfat
(DFP), yang menghambat enzim asetilkolinesterase, yaitu enzim yang penting
di dalam transmisi impuls syaraf. Asetilkolinesterase mengkatalisis hidrolisis
asetilkolin, suatu senyawa neurotransmitter yang berfungsi di dalam bagian
sinaps yang dihasilkan oleh ujung syaraf (akson) yang telah menerima impuls.
Asetilkolin yang dihasilkan diteruskan ke sel syaraf lainnya atau ke efektor

220
Unit Pembelajaran
Metabolisme

(misalnya otot) untuk meneruskan impuls syaraf. Akan tetapi, sebelum impuls
kedua dapat dipancarkan melalui sinaps, asetilkolin yang dihasilkan setelah
impuls pertama harus dihidrolisis oleh asetilkolisnesterase pada sambungan
sel syaraf.

Produk penguraian asetilkolin oleh asetilkolinesterase adalah asetat dan kolin,


dan tidak memiliki aktivitas transmitter. Penghambat DFP sangat reaktif, dan
bereaksi dengan bagian sisi aktif dari enzim asetilkolinesterase, yaitu gugus
hidroksil dari residu serin essensial, sehingga enzim tidak aktif untuk
mengkatalisis asetilkolin. DFP merupakan gas syaraf yang pertama kali
ditemukan, jika diberikan pada hewan, hewan tersebut menjadi lemah, tidak
dapat lagi melaksanakan fungsi bagian-bagian tertentu, karena impuls syaraf
tidak lagi dapat ditransmisikan secara normal. Tetapi, terdapat manfaat lain
dari DFP. Senyawa ini menyebabkan berkembangnya malation dan
insektisida lain yang relatif tidak beracun bagi manusia. Malation diubah oleh
enzim-enzim pada insekta, menjadi penghambat aktif asetilkolinesterase
insekta tersebut.

DFP telah ditemukan menghambat semua jenis enzim, banyak diantaranya


yang mampu mengkatalisis hidrolisis ikatan peptida atau ester. Golongan ini
tidak hanya mencakup asetilkolinesterase, tetapi juga tripsin, khimotripsin,
elastase, fosfoglukomutase, dan kokoonase, suatu enzim yang dihasilkan oleh
larva ulat sutra untuk menghidrolisis serat-serat sutra kepompong, dan
menyebabkan larva dapat dibebaskan. Semua enzim yang dihambat oleh DFP
memiliki residu serin essensial pada sisi aktifnya, yang berpartisipasi dalam
aktivitas katalitiknya.

Jenis kedua adalah, penghambat enzim yang dapat balik, yang dapat
digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu: 1) zat penghambat yang bersaingan
(kompetitif), 2) zat penghambat yang tidak bersaingan (non-kompetitif).

221
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Zat penghambat yang bersaingan itu mempunyai struktur mirip dengan


struktur molekul substrat. Suatu penghambat kompetitif berlomba dengan
substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim, tetapi, sekali terikat tidak
dapat diubah oleh enzim tersebut. Ciri penghambat kompetitif adalah
penghambatan ini dapat dihilangkan dengan meningkatkan konsentrasi
substrat.

Beberapa inhibitor menyerupai molekul substrat yang normal dan bersaing


untuk dapat menempati tempat aktif enzim. Senyawa yang mirip seperti ini,
yang disebut inhibitor kompetitif, mengurangi produktivitas enzim dengan
cara mencegah substrat untuk memasuki tempat aktif. Inhibisi seperti ini
sifatnya reversibel. Hambatan ini dapat diatasi dengan cara meningkatkan
konsentrasi substrat sedemikian rupa sehingga begitu tempat aktif tersedia,
akan ada lebih banyak molekul substrat dibandingkan dengan molekul
inhibitor di sekitarnya sehingga akan dapat memenangkan persaingan untuk
memasuki tempat aktif.

Inhibitor nonkompetitif tidak secara langsung bersaing dengan substrat pada


tempat aktif. Sebaliknya inhibitor ini menghambat reaksi enzimatik dengan
cara berkaitan dengan bagian lain enzim itu. Interaksi ini akan menyebabkan
molekul enzim itu mengubah bentuknya, yang selanjutnya membuat tempat
aktif menjadi tidak reseptif terhadap substrat, atau membuat enzim itu kurang
efektif dalam mengkatalisis perubahan substrat menjadi produk.

Beberapa racun yang diserap organisme dari lingkungan bekerja dengan cara
menginhibisi enzim. Misalnya, pestisida DDT dan paration adalah inhibitor
enzim-enzim utama dalam sistem saraf. Banyak antibiotik adalah inhibitor
enzim spesifik pada bakteri. Misalnya, penisilin akan membatasi tempat aktif
suatu enzim yang digunakan oleh banyak bakteri untuk membuat dinding
selnya.

222
Unit Pembelajaran
Metabolisme

Dengan menyebut inhibitor enzim yang merupakan racun pada proses


metabolisme, maka inhibisi enzim umumnya memberi kesan abnormal dan
berbahaya. Pada kenyataannya, inhibisi dan aktivitasi enzim yang selektif oleh
molekul secara alami ditemukan dalam sel merupakan mekanisme penting
dalam kontrol metabolisme.

3. Metabolisme Gula

Makhluk hidup bernapas memerlukan pasokan oksigen untuk proses respirasi


sel. Respirasi sel adalah proses di mana sel memperoleh energi dengan
memecah molekul glukosa. Respirasi sel membutuhkan oksigen (O 2) dan
mengeluarkan karbondioksida (CO2). Secara umum, reaksi kimia respirasi sel
adalah pemecahan glukosa menjadi karbon dioksida dan air (H2O).

Persamaan reaksi tersebut menunjukkan bahwa respirasi seluler adalah


reaksi oksidasi reduksi. Glukosa adalah molekul berenergi tinggi dan produk
pecahannya, CO2 dan H2O, adalah molekul rendah energi. Sel melakukan
respirasi seluler untuk membangun molekul ATP. Respirasi merupakan fungsi
kumulatif dari tiga tahapan metabolik, yaitu : Glikolisis, Siklus Krebs, serta
Rantai Transpor Elektron dan Fosforilasi Oksidatif. Glikolisis terjadi dalam
sitosol, mengawali perombakan dengan pemecahan glukosa menjadi dua
molekul senyawa yang disebut piruvat. Siklus Krebs terjadi dalam matriks
mitokondria, menguraikan turunan piruvat menjadi karbon dioksida.
Transpor elektron dan fosforilasi oksidatif terjadi di membran dalam
mitokondria. Rantai transpor elektron menerima elektron dari produk hasil
perombakan kedua langkah yang pertama dan melewatkan elektron ini dari
satu molekul ke molekul yang lain. Fosforilasi oksidatif bertanggung jawab
atas hampir 90% ATP yang dihasilkan oleh respirasi.

Glikolisis, siklus Krebs, dan rantai transpor elektron adalah tiga langkah dari
respirasi aerobik. Mereka terdiri dari serangkaian reaksi metabolisme yang
terjadi di sitoplasma (bagian luar) dan mitokondria (bagian dalam) dari sel-

223
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

sel dari organisme hidup. Energi biokimia yang diperoleh dari nutrisi diubah
menjadi ATP (Adenosin trifosfat), karbon dioksida dan air selama respirasi
aerobik.

Tahapan glikolisis dan siklus Krebs merupakan jalur katabolik yang


menguraikan glukosa dan bahan bakar organik lainnya. Glikolisis terjadi di
dalam sitosol merupakan proses awal perombakan dengan pemecahan
glukosa menjadi dua molekul senyawa yang disebut piruvat. Siklus Krebs,
yang terjadi dalam matriks mitokondria, menyempurnakan pekerjaan ini
dengan menguraikan turunan piruvat menjadi karbon dioksida (CO2). Dengan
demikian, karbon dioksida yang dihasilkan oleh respirasi merupakan fragmen
molekul organik yang teroksidasi. Sebagian tahap glikolisis dan siklus Krebs
ini merupakan reaksi redoks, di mana enzim dehidrogenase mentransfer
elektron dari substrat ke NAD+ untuk membentuk NADH.

Pada proses rantai transpor elektron terjadi proses penerimaan elektron dari
produk hasil proses glikolisis dan siklus Krebs (biasanya NADH) dan
melewatkan elektron ini dari satu molekul satu ke molekul yang lainnya.
Tempat transpor elektron dan fosforilasi oksidatif adalah membran dalam
mitokondria. Pada akhir rantai ini, elektron digabungkan dengan ion hidrogen
dan oksigen molekuler untuk membentuk air (H2O).

Selama langkah respirasi aerobik, glukosa teroksidasi dan energi dilepaskan.


Energi dalam bentuk ATP dilepaskan melalui respirasi aerobik. ATP adalah
nukleotida multifungsi yang bertindak sebagai sumber energi untuk sel. ATP
adalah gudang energi dalam menyediakan energi untuk sel. Respirasi sel
membantu energi panen kimia dari makanan dan menyimpannya dalam
molekul ATP. ATP paling banyak dihasilkan pada saat fosforilasi oksidatif,
sekitar 90%. Sebagian kecil ATP dihasilkan pada saat glikolisis dan siklus
Krebs, yaitu 10%.

224
Unit Pembelajaran
Metabolisme

Gambar 8. Skema respirasi sel dapat dijelaskan sebagai Reaksi pembongkaran glukosa
sampai menjadi H20 + CO2 + Energi.
(Sumber : Campbell & Reece, 2010)

a. Glikolisis

Glikolisis adalah jalur metabolik yang merupakan urutan dari 10 reaksi yang
dikatalisis enzim. Urutan reaksi ini mengubah glukosa menjadi piruvat.
Glikolisis adalah langkah pertama dalam respirasi aerobik. Langkah ini
sebenarnya anaerobik karena tidak membutuhkan oksigen. Setiap sel dalam
tubuh, mampu melakukan glikolisis di sitosol (sitoplasma). Dalam langkah ini,
glukosa teroksidasi sebagian. Sementara tubuh enzim mentransfer glukosa ke
molekul piruvat (zat organik juga dikenal sebagai asam piruvat), gugus fosfat
akan dihapus dengan bantuan enzim katalis yang lainnya. Karbon dengan dua
molekul oksigen akan dihapus karena tidak lagi mengandung energi di
dalamnya.

Berdasarkan perolehan energi, urutan reaksi glikolisis dipisahkan menjadi


dua fase, yaitu fase persiapan dan fase panen.

Fungsi glikolisis adalah untuk memecah glukosa:

• Untuk membentuk NADH dan ATP sebagai sumber energi untuk sel.

225
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

• Sebagai bagian dari respirasi aerobik piruvat dibuat tersedia untuk siklus
asam sitrat (siklus Krebs).

• Proses ini menghasilkan senyawa antara, yang dapat digunakan pada


berbagai langkah untuk tujuan seluler lainnya.

1) Tahap persiapan

Tahap persiapan adalah tahap di mana ada konsumsi ATP dan juga dikenal
sebagai fase investasi. Fase panen adalah di mana ATP dihasilkan. Lima
langkah pertama dari reaksi glikolisis dikenal sebagai fase persiapan atau
investasi. Tahap ini mengkonsumsi energi untuk mengubah molekul glukosa
menjadi dua molekul molekul gula tiga-karbon.

Langkah 1

Langkah satu dalam glikolisis adalah fosforilasi. Langkah ini Glukosa


terfosforilasi oleh enzim heksokinase. Dalam proses ini, molekul ATP
dikonsumsi. Sebuah gugus fosfat dari ATP ditransfer ke molekul glukosa untuk
menghasilkan glukosa 6-fosfat.

Glukosa (C6H12O6) + Heksokinase + ATP → Glukosa-6-fosfat (C6H11O6P1) + ADP

Langkah 2

Tahap kedua dari glikolisis merupakan reaksi isomerisasi. Dalam reaksi ini
glukosa-6-fosfat diatur ulang menjadi fruktosa-6-fosfat oleh isomerase fosfat
enzim glukosa. Ini adalah reaksi reversibel dalam kondisi normal sel.

Glukosa-6-fosfat (C6H11O6P1) + Phosphoglucoisomerase → Fruktosa-6-fosfat


(C6H11O6P1)

Pada langkah ketiga glikolisis adalah reaksi fosforilasi. Pada langkah ini enzim
fosfofruktokinase yang mentransfer gugus fosfat untuk membentuk fruktosa
1,6- bifosfat. Molekul ATP lain yang digunakan dalam langkah ini.

226
Unit Pembelajaran
Metabolisme

Fruktosa 6-fosfat (C6H11O6P1) + + ATP fosfofruktokinase → Fruktosa 1,6-


bifosfat (C6H10O6P2) + ADP

Langkah 4

Langkah ini dalam glikolisis adalah langkah destabilisasi, di mana aksi enzim
aldolase memecah fruktosa 1,6-bifosfat menjadi dua gula. Gula ini isomer satu
sama lain, mereka adalah dihidroksiaseton fosfat dan gliseraldehida fosfat.

Fruktosa 1,6-bifosfat (C6H10O6P2) + aldolase → Dihidroksiaseton fosfat


(C3H5O3P1) + gliseraldehida fosfat (C3H5O3P1)

Langkah 5

Langkah 5 glikolisis merupakan reaksi interkonversi. Di sini, enzim triose


isomerase fosfat interkonversi molekul fosfat dihidroksiaseton dan
gliseraldehida fosfat.

Dihidroksiaseton fosfat (C3H5O3P1) → gliseraldehida fosfat (C3H5O3P1)

Langkah ini menandai akhir dari persiapan atau fase investasi glikolisis. Jadi
pada akhir di sini, molekul glukosa 6-karbon dibagi menjadi dua molekul tiga
karbon dengan mengorbankan molekul ATP.

2) Tahap panen

Tahap kedua glikolisis dikenal sebagai fase panen dari glikolisis. Fase ini
ditandai dengan keuntungan dari molekul yang kaya energi ATP dan NADH.

Langkah 6

Langkah glikolisis Ini merupakan langkah dehidrogenasi. Enzim triose fosfat


dehidrogenase, dehydrogenates gliseraldehida 3-fosfat dan menambahkan
fosfat anorganik untuk membentuk 1,3- bifosfogliserat. Pertama, aksi enzim
mentransfer sebuah H (hidrogen) dari gliseraldehidafosfat ke NAD yang

227
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

merupakan agen pengoksidasi untuk membentuk NADH. Enzim juga


menambahkan fosfat anorganik dari sitosol ke gliseraldehida fosfat untuk
membentuk 1,3- bifosfogliserat. Reaksi ini terjadi dengan kedua molekul yang
dihasilkan pada langkah sebelumnya.

2 gliseraldehida fosfat (C3H5O3P1) + triose fosfat dehidrogenase + 2H- + 2P +


2NAD+ → dua 1,3- bifosfogliserat (C3H4O4P2)+ + 2H + 2NADH

Langkah 7

Langkah 7 glikolisis adalah langkah fosforilasi tingkat substrat, di mana enzim


phosphoglycerokinase mentransfer gugus fosfat dari 1,3- bifosfogliserat.
Fosfat ditransfer ke ADP untuk membentuk ATP. Proses ini menghasilkan dua
molekul molekul 3-fosfogliserat dan dua molekul ATP. Ada dua molekul ATP
yang disintesis dalam langkah glikolisis ini.

2 molekul 1,3 bifosfogliserat (C3H4O4P2) + phosphoglycerokinase + 2 ADP → 2


molekul 3-fosfogliserat (C3H5O4P1) + 2 ATP

Langkah 8

Langkah glikolisis Ini merupakan langkah mutase, terjadi di hadapan enzim


mutase fosfogliserat. Enzim ini merelokasi fosfat dari posisi karbon ketiga 3-
fosfogliserat molekul ke posisi karbon kedua, hasil dalam pembentukan ini 2-
fosfogliserat.

2 molekul 3-fosfogliserat (C3H5O4P1) + fosfogliseratmutase → 2 molekul 2-


fosfogliserat (C3H5O4P1)

Langkah 9

Langkah glikolisis Ini adalah reaksi liase, yang terjadi dengan adanya enzim
enolase. Dalam reaksi ini enzim menghilangkan molekul air dari 2-
fosfogliserat untuk membentuk asam fosfoenolpiruvat (PEP).

228
Unit Pembelajaran
Metabolisme

2 molekul 2-fosfogliserat (C3H5O4P1) + enolase → 2 molekul asam


fosfoenolpiruvat/PEP (C3H3O3P1) + H2O.

Langkah 10

Ini adalah tahap akhir dari glikolisis yang merupakan langkah fosforilasi
tingkat- substrat. Dalam kehadiran kinase enzim piruvat, ada transfer molekul
fosfat bentuk molekul fosfoenolpiruvat anorganik ke ADP untuk membentuk
asam piruvat dan ATP. Reaksi ini menghasilkan 2 molekul asam piruvat dan
dua molekul ATP.

2 molekul PEP (C3H3O3P1) + piruvat kinase + 2 ADP→ 2 molekul asam piruvat


(C3H4O3) + 2 ATP

Reaksi ini menandai akhir dari glikolisis, dengan ini menghasilkan dua
molekul ATP per molekul glukosa.

Gambar 9. Jalur glikolisis


(Sumber : http://wulangalaxy.blogspot.co.id/2015/08/glikolisis-lengkap.html)

229
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Proses ini juga melepaskan 2 molekul air dan 2 molekul NADH yang kaya
energi. Pada akhir langkah ini, 90% dari energi yang tersedia dari glukosa
tidak dilepaskan, karena masih terkunci dalam elektron asam piruvat. Piruvat
ini bergerak dari sitosol menuju mitokondria, tempat terjadinya siklus Krebs.

b. Siklus Krebs

Glikolisis melepaskan energi kurang dari seperempat energi kimiawi yang


tersimpan dalam glukosa, sebagian besar energi masih tersimpan dalam
bentuk piruvat. Jika terdapat oksigen, piruvat ini akan memasuki mitokondria.
Di dalam mitokondria ini terjadi siklus Krebs, sebagai proses penyempurnaan
oksidasi. Siklus krebs merupakan tahap kedua respirasi aerob. Nama siklus ini
berasal dari nama orang yang menemukan reaksi tahap kedua respirasi aerob
ini, yaitu Hans Krebs. Siklus ini disebut juga siklus asam sitrat. Siklus krebs
diawali dengan adanya 2 molekul asam piruvat yang dibentuk pada glikolisis
yang meninggalkan sitoplasma masuk ke mitokondria. Sehingga, siklus krebs
terjadi di dalam mitokondria. Fungsi utama siklus asam Krebs adalah sebagai
lintasan akhir bersama untuk oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Hal ini
terjadi karena glukosa, asam lemak dan banyak asam amino dimetabolisir
menjadi asetil KoA atau intermediat yang ada dalam siklus tersebut.

1) Tujuan Siklus Krebs

a) Menjelaskan reaksi-reaksi metabolik akhir yang umum terdapat pada


jalur biokimia utama katabolisme tenaga.

b) Menggambarkan bahwa CO2 tidak hanya merupakan hasil akhir


metabolisme, namun dapat berperan sebagai zat antara, misalnya
untuk proses lipogenesis.

c) Mengenali peran sentral mitokondria pada katalisis dan pengendalian


jalur-jalur metabolik tertentu, mitokondria berfungsi sebagai
penghasil energi.

230
Unit Pembelajaran
Metabolisme

2) Fungsi Siklus Krebs

a) Menghasilkan sebagian besar CO2.

b) Metabolisme lain yang menghasilkan CO2 misalnya jalur pentosa


phospat atau P3 (pentosa phospat pathway).

c) Sumber enzim-enzim tereduksi yang mendorong RR (Rantai


Respirasi).

d) Merupakan alat agar tenaga yang berlebihan dapat digunakan untuk


sintesis lemak sebelum pembentukan TG untuk penimbunan lemak.

e) Menyediakan prekursor-prekursor penting untuk sub-sub unit yang


diperlukan dalam sintesis berbagai molekul.

f) Menyediakan mekanisme pengendalian langsung atau tidak langsung


untuk lain-lain sistem enzim.

Setelah memasuki mitokondria, piruvat mula-mula diubah menjadi asetil CoA.


Langkah ini merupakan penghubung antara glikolisis dan siklus Krebs, melalui
tiga langkah reaksi.

1. Gugus karboksil pada piruvat dilepaskan sebagai CO2.

2. Setelah karboksilnya dilepaskan, fragmen berkarbon 2 dioksidasi menjadi


senyawa asetat yang terionisasi. Suatu enzim mentransfer elektron yang
diekstraksi ke NAD+, dan menyimpannya dalam bentuk NADH.

3. Sealanjutnya, koenzim A (senyawa yang mengandung sulfur) yang


merupakan turunan vitamin B, diikatkan pada asetat tadi oleh ikatan yang
tidak stabil yang membuat gugus asetil sangat reaktif. Asetil CoA ini siap
memberikan asetatnya ke dalam siklus Krebs untuk dioksidasi lebih
lanjut.

231
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tahapan siklus krebs adalah sebagai berikut:

Reaksi awal antara asetil-KoA dan oksaloasetat untuk membentuk sitrat


dikatalisis oleh sitrat sintase yang membentuk ikatan karbon-ke-karbon
antara karbon metal pada asetil-KoA dan karbon karbonil pada oksaloasetat.
Ikatan tieoster pada sitril-KoA yang terbentuk mengalami hidrolisis dan
membebaskan sitrat dan KoASH-suatu reaksi eksotermik.

Sitrat mengalami isomerasi menjadi isositrat oleh enzim akonitase (akonitat


hidratase); reaksi ini terjadi dalam dua tahap; dehidrasi menjadi cis-akonitat
dan rehidrasi menjadi isositrat. Meskipun sitrat adalah suatu molekul simetris,
namun akotinase bereaksi dengan sitrat secara asimetris sehingga dua atom
karbon yang lenyap dalam reaksi-reaksi berikutnya pada siklus bukanlah
atom karbon yang ditambahkan dari asetil-KoA. Perilaku asimetri ini terjadi
karena channelling-pemindahan produk sitrat sintase secara langsung ke
bagian aktif akonitase, tanpa memasuki larutan bebas. Hal ini menghasilkan
integrasi aktivitas siklus asam sitrat dan penyediaan sitrat di sitosol sebagai
sumber asetil KoA untuk sintesis asam lemak.

Isositrat mengalami dehidrogenasi yang dikatalisis oleh isositrat


dehidrogenase untuk membentuk, oksalosuksinat pada awalnya, yang tetap
terikat pada enzim dan mengalami dekarboksilasi menjadi α-ketoglutarat.
Dekarboksilasi ini memerlukan ion Mg ++ atau Mn++. Terdapat tiga isoenzim
isositrat dehidrogenase. Salah satunnya yang menggunakan NAD +, hanya
terdapat di mitokondria. Dua lainnya menggunakan NADP+ dan ditemukan di
mitokondria dan sitosol. Oksidasi isositrat terkait rantai respiratorik
berlangsung hamper sempurna melalui enzim yang dependen-NAD+.

α-Ketoglutarat mengalami dekarboksilasi oksidatif dalam suatu reaksi yang


dikatalisis oleh suatu kompleks multi-enzim yang mirip dengan kompleks
multienzim yang berperan dalam dekarboksilasi oksidatif piruvat. Kompleks
α-ketoglutarat dehidrogenase memerlukan kofaktor yang sama dengan

232
Unit Pembelajaran
Metabolisme

kofaktor yang diperlukan oleh kompleks piruvat dehidrogenase─tiamin


difosfat, lipoat, NAD+, FAD dan KoA serta menyebabkan terbentuknya suksinil
KoA. Kesetimbangan reaksi ini jauh lebih menguntungkan pembentukan
suksinil KoA sehingga secara fisiologis reaksi ini harus dianggap berjalan satu
arah. Seperti halnya oksidasi piruvat, arsenit menghambat reaksi ini yang
menyebabkan akumulasi substrat yaitu α-ketoglutarat.

Suksinil-KoA diubah menjadi suksinat oleh enzim suksinat tiokinase (suksinil-


KoA sintetase). Reaksi ini adalah satu-satunya contoh fosforilasi tingkat
substrat dalam siklus asam sitrat. Jaringan tempat terjadinya glukoneogenesis
(hati dan ginjal) mengandung dua isoenzim suksinat tiokinase, satu spesifik
untuk GDP dan yang lain untuk ADP. GTP yang terbentuk digunakan untuk
dekarboksilasi okosaloasetat menjadi fosfoenolpiruvat dalam
glukoneogenesis, dan menghasilkan hubungan regulatorik antara aktivitas
siklus asam sitrat dan penghentian oksaloasetat untuk glukoneogenesis.
Jaringan non-glukoneogenetik hanya memiliki isoenzim yang menggunakan
ADP.

Jika metabolisme badan keton terjadi di jaringan ekstrahepatik, terdapat suatu


reaksi alternatif yang dikatalisis oleh suksinil-KoA-asetoasetat-KoA
transferase (tioforase) yang melibatkan pemindahan KoA dari suksinil-KoA ke
asetoasetat, dan membentuk asetoasetil-KoA.

Metabolisme suksinat yang menyebabkan terbentuknya oksaloasetat,


memiliki rangkaian reaksi kimia yang sama seperti yang terjadi pada oksidasi-
β asam lemak: dehidrogenasi untuk membentuk ikatan rangkap karbon-ke-
karbon, penambahan air untuk membentuk gugus hidroksil, dan
dehidrogenasi lebih lanjut untuk menghasilkan gugus okso pada oksaloasetat.

Reaksi dehidrogenasi pertama yang membentuk fumarat dikatalisis oleh


suksinat dehidrogenase yang terikat pada permukaan dalam membran dalam
mitokondria. Enzim ini memngandung FAD dan protein besi-sulfur dan secara

233
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

langsung mereduksi ubikuinon dalam rantai transpor elektron. Fumarase


(fumarat hidratase) mengatalisis penambahan air pada ikatan rangkap
fumarat sehingga menghasilkan malat. Malat diubah menjadi oksaloasetat
oleh malat dehidrogenase, suatu reaksi yang memerlukan NAD +. Meskipun
keseimbangan reaksi ini jauh menguntungkan malat, namun aliran netto
reaksi tersebut adalah ke oksaloasetat karena oksaloasetat terus dikeluarkan
(untuk membentuk sitrat, sebagai substrat glukoneogenesis, atau mengalami
transaminasi menjadi apartat) sehingga reoksidasi NADH terjadi secara
kontinyu.

Gambar 10. Skema Siklus Krebs


(Sumber : http://www.sridianti.com/reaksi-biokimia-dalam-respirasi-sel.html)

Akibat oksidasi yang dikatalisis oleh berbagai dehidrogenase pada siklus asam
sitrat, dihasilkan tiga molekul NADH dan satu molekul FADH 2 untuk setiap
molekul aseti-KoA yang dikatabolisme per satu kali putaran siklus. Ekuivalen
pereduksi ini dipindahkan ke rantai respiratorik, tempat reoksidasi masing-
masing NADH menghasilkan pembentukan ~3 ATP, dan FADH2,~2 ATP. Selain
itu, terbentuk 1 ATP (atau GTP) melalui fosforilasi tingkat substrat yang
dikatalisis oleh suksinat tiokinase.

234
Unit Pembelajaran
Metabolisme

3) Vitamin Berperan Penting dalam Siklus Asam Sitrat

Empat vitamin B merupakan faktor esensial dalam siklus asam sitrat sehingga
juga penting dalam metabolism penghasil energi:

a) Ribovilamin, dalam bentuk flavin adenin dinukleotida (FAD), suatu


kofaktor untuk suksinat dehidrogenase;

b) Niasin, dalam bentuk niktiotinamid adenine dinukleotida (NAD), akseptor


elektron untuk isositrat dehidrogenase, α-ketoglutarat dehidrogenase,
dan malat dehidrogenase;

c) Tiamin (vitamin B1), sebagai tiamin difosfat, koenzim untuk


dekarboksilasi dalam reaksi α-ketoglutarat dehidrogenase; dan

d) Asam pantotenat, sebagai bagian dari koenzim A, kofaktor yang melekat


pada residu asam karboksilat “aktif”, misalnya asetil-KoA dan suksinil-
KoA

C. Rantai Transpor Elektron

Gambar 11. Skema Rantai Transfer Elektron


(Sumber : http://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part2.html)

235
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Sistem transpor elektron merupakan suatu rantai pembawa elektron yang


terdiri atas NAD, FAD, koenzim Q, dan sitokrom. Transpor elektron terjadi di
membran dalam mitokondria, dan berakhir setelah elektron bersama ino H+
bereaksi dengan oksigen yang berfungsi sebagai akseptor terakhir,
membentuk H2O. ATP yang dihasilkan pada tahap ini adalah 32 ATP.
Reaksinya kompleks, tetapi yang berperan penting adalah NADH, FAD, dan
molekul-molekul khusus, seperti Flavoprotein, ko-enzim Q, serta beberapa
sitokrom. Dikenal ada beberapa sitokrom, yaitu sitokrom C1, C, A, B, dan A3.
Elektron berenergi pertama-tama berasal dari NADH, kemudian ditransfer ke
FMN (Flavine Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q, sitokrom C1, C, A, B, dan A3,
lalu berikatan dengan H yang diambil dari lingkungan sekitarnya. Sampai
terjadi reaksi terakhir yang membentuk H 2O. Sistem transpor elektron ini
berfungsi untuk mengoksidasi senyawa NADH atau NADH2 dan FADH2 untuk
menghasilkan ATP.

Mengingat oksidasi NADH atau NADPH2 dan FADH2 terjadi di dalam membran
mitokondria, sedangkan ada NADH yang dibentuk di sitoplasma (dalam proses
glikolisis), maka untuk memasukkan setiap 1 NADH dari sitoplasma ke dalam
mitokondria diperlukan 1 ATP. Keadaan ini akan mempengaruhi total hasil
bersih respirasi aerob pada organisme eukariotik. Organisme prokariotik
tidak memiliki sistem membran dalam sehingga tidak diperlukan ATP lagi
untuk memasukkan NADH ke dalam mitokondria. Akibatnya total hasil bersih
ATP yang dihasilkan respirasi aerob pada organisme prokariotik lebih tinggi
daripada eukariotik. Energi (ATP) dalam sistem transpor elektron terbentuk
melalui reaksi fosforilasi oksidatif. Energi yang dihasilkan oleh oksidasi 1
mol NADH atau NADPH2 dapat digunakan untuk membentuk 3 mol ATP.
Reaksinya sebagai berikut.

NADH + H+ + 1/2 O2 + 3ADP + 3H3PO4 → NAD+ + 3ATP + 4H2O

4) Respirasi seluler menghasilkan banyak molekul ATP untuk setiap molekul


gula yang dioksidasinya.

236
Unit Pembelajaran
Metabolisme

Setelah kita melihat lebih dekat pada proses-proses utama respirasi seluler,
marilah kita kembali ke fungsi keseluruhan: pememanenan energi makanan
untuk sintesis ATP.

Kita dapat melakukan sedikit penataan untuk menghitung keuntungan ATP


apabila respirasi seluler mengoksidasi satu molekul karbon dioksida. Ketiga
bagian utama pabrik utama pabrik metabolik ini ialah glikolisis, siklus Krebs,
dan rantai transpor elektron, yang menggerakan fosforilasi oksidatif. Gambar
9.16 memberikan rincian perhitungan ATP per molekul glukosa yang
dioksidasi.pencatatan perhitungan ini menambah beberapa molekul ATP yang
dihasilkan langsung oleh fosforilasi tingkat-substrat selama glikolisis dan
siklus krebs ke molekul ATP yang lebih banyak yang dihasilkan oleh fosforilasi
oksidatif. Setiap NADH yang mentransfer sepasang elektron dari makanan ke
rantai transpor elektron menyumbang gaya gerak proton yang cukup besar
untuk dapat menghasilkan maksimum kira-kira 3 ATP (hasil ATP rata-rata per
NADH kemungkinan antara dua dan tiga; di sini kita membulatkan ke tiga
untuk memudahkan pencatatan).

Siklus Krebs juga memasok elektron ke rantai transpor elektron melalui


FADH2 tetapi setiap molekul pembawa elektron ini maksimum bernilai kira-
kira dua molekul ATP.

Dalam sebagian sel eukariotik, hasil ATP yang lebih rendah per pasangan
elektron ini juga berlaku pada NADH yang dihasilkan oleh glikolisis dalam
sitosol. Membran dalam mitokondria tidak permeabel terhadap NADH,
sehingga NADH dalam sitosol ini terpisahkan dari peralatan fosforilasi
oksidatif. Kedua elektron NADH yang ditangkap dalam glikolisis harus
dihantarkan ke mitokondria oleh salah satu dari beberapa sistem pembolak
balik elektron. Tergantung pada proses bolak-balik mana yang beroperasi,
elektron bisa di lewatkan ke NAD + atau ke FAD. Jika elektron dilewatkan ke
FAD, hanya kira-kira 2 ATP yang dihasilkan dari setiap NADH2 sitosolik. Jika
dilewatkan ke NAD+ mitokondria, hasilnya lebih mendekati 3 ATP

237
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Dengan mengasumsikan bahwa yang aktif adalah jenis bolak-balik yang


menghasilkan lebih banyak energi, kita dapat menambahkan maksimum
sebanyak 34 ATP yang dihasilkan oleh fosforilasi oksidatif ke selisih 4 ATP dari
fosforilasi tingkat substrat sehingga didapatkan 38 ATP pada baris terbawah.
Ini hanyalah dugaan hasil ATP maksimum dari satu molekul glukosa dan tidak
diragukan lagi angka ini agak tinggi. Satu variabel yang mengurangi ATP ialah
penggunaan gaya gerak proton (yang dihasilkan oleh reaksi redoks respirasi)
untuk menggerakan jenis kerja lainnya. Misalnya gaya gerak proton ini
menggerakan penyerapan piruvat oleh mitokondria dari sitoplasma. Selain
itu, dengan membulatkan jumlah molekul ATP yang dihasilkan per NADH dan
FADH2 masing-masing menjadi tiga dan dua, kita dapat menggenjot hasil ATP
respirasi sedikitnya sebanyak 10%.

Kita sekarang dapat membuat dengan kasar dari efisiensi respirasi. Dengan
kata lain, persentase energi kimiawi yang disimpan dalam glukosa yang telah
disimpan ulang dalam ATP. Ingatlah bahwa oksidasi sempurna satu mol
glukosa melepaskan energi 686 kkal ( G= -686 kkal/mol). Fosforilasi ADP
untuk membentuk ATP menyimpan sedikitnya 7,3 kkal per mol ATP. Oleh
sebab itu, efisiensi respirasi ialah 7,3 kali 38 (hasil ATP maksimum per
glukosa) dibagi dengan 686, atau kira-kira 40%. Sisa energi simpanan hilang
sebagai panas. Kita menggunakan sebagian panas ini untuk mempertahankan
suhu-tubuh kita yang relatif tinggi (37oC), dan kita menghamburkan sisanya
melalui keringat dan mekanisme pendinginan lainnya. Respirasi seluler ini
sangat efisien dalam pengubahan energinya. Sebagai perbandingan, mobil
yang paling efisien dalam pengubahan energinya. Sebagai perbandingan,
mobil yang paling efisien mengubah kira-kira hanya 25% dari energi yang
tersimpan dalam bensin untuk pergerakan mobil.

238
Unit Pembelajaran
Metabolisme

4. Metabolisme Protein

Protein dicerna menjadi asam-asam amino. Selanjutnya asam-asam amino


tersebut masuk ke jalur metabolisme menjadi piruvat kemudian menjadi asetil
KoA, atau langsung masuk ke jalur siklus Krebs.

Gambar 12. Jalur Metabolisme Asam Amino


(Sumber : http://slideplayer.info/slide/4100001/)

Fungsi protein meliputi: (1) struktur penting untuk jaringan urat daging,
tenunan pengikat, kolagen, rambut, bulu, kuku dan bagian tanduk serta paruh,
(2) sebagai komponen protein darah, albumin dan globulin yang dapat
membantu mempertahankan sifat homeostatis dan mengatur tekanan
osmosis, (3) terlibat dalam proses pembekuan darah sebagai komponen
fibrinogen, tromboplastin, (4) membawa oksigen ke sel dalam bentuk sebagai
hemoglobin, (5) Sebagai komponen lipoprotein yang berfungsi

239
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

mentransportasi vitamin yang larut dalam lemak dan metabolit lemak yang
lain, (6) sebagai komponen enzim yang bertugas mempercepat reaksi kimia
dalam sistem metabolisme dan (7) sebagai nukleoprotein, glikoprotein dan
vitellin.

Protein merupakan gabungan asam-asam amino dengan cara ikatan peptida,


yaitu suatu ikatan antara gugus amino (NH2) dari suatu asam dengan gugus
karboksil dari asam yang lain, dengan membebaskan satu molekul air (H2O).
Protein disusun oleh 22 macam asam amino, tetapi dari ke 22 macam asam
amino tersebut yang berfungsi sebagai penyusun utama protein sebanyak 20
macam. Dari 20 macam asam amino tersebut ternyata ada sebagian yang dapat
disintesis dalam tubuh ternak, sedang sebagian lainnya tidak dapat disintesis
dalam tubuh unggas sehingga harus didapatkan dari pakan. Asam amino yang
harus ada atau harus didapatkan dari pakan disebut asam amino esensial
dalam pakan (dietary essential amino acid atau indespensible amino acid).
Asam amino yang termasuk dalam kelompok ini adalah metionin, arginin,
treonin, triptofan, histidin, isoleusin, leusin, lisin, valin dan fenilalanin. Asam
amino yang dapat disintesis dalam tubuh disebut asam amino non esensial
dalam pakan, tetapi apabila esensial untuk metabolisme maka disebut pula
sebagai asam amino esensial metabolik (metabolic essential amino acid atau
dispensible amino acid). Asam amino yang termasuk kelompok ini adalah:
alanin, asam aspartat, asam glutamat, glutamin, hidroksiprolin, glisin, prolin
dan serin.

Disamping itu ada pengelompokan asam amino setengah esensial (semi


essential amino acid atau semi dispensible amino acid) karena asam amino ini
hanya dapat disintesis dalam tubuh dalam jumlah yang terbatas dari substrat
tertentu. Asam amino yang termasuk dalam kelompok ini adalah tirosin, sistin
dan hidroksilisin. Beberapa hasil sintesa asam amino dibawah ini merupakan
gambaran terjadinya penguraian dan pembentukan asam amino non esensial.

240
Unit Pembelajaran
Metabolisme

a. Pencernaan dan Penyerapan Protein

Pencernaan pada unggas dimulai dari paruh dan diakhiri pada kloaka.
Sementara pencernaan pada non unggas dimulai dari mulut sampai anus.
Setelah makanan melewati paruh akan disimpan sementara dalam tembolok ,
kemudian makanan akan menuju bagian proventrikulus yang akan mengalami
proses pencernaan hidrolitis/enzimatis. Sementara pada non unggas,
makanan yang masuk langsung menuju lambung. Pencernaan tersebut dimulai
dengan kontraksi otot (proventrikulus pada unggas atau lambung pada non
unggas) yang akan mengaduk-aduk makanan dan mencampurkannya dengan
getah lambung yang terdiri dari HCl dan pepsinogen (enzim yang tidak aktif).
Pepsinogen apabila bereaksi dengan HCl akan berubah menjadi pepsin (enzim
aktif). HCl dan pepsin akan memecah protein menjadi senyawa yang lebih
sederhana seperti polipeptida, protease, pepton dan peptida.

Aktivitas optimum pepsin dijumpai pada pH sekitar 2,0. Apabila makanan


sudah berubah menjadi khim (bubur usus dengan warna kekuningan dan
bersifat asam) maka akan didorong masuk ke ventrikulus pada unggas atau
langsung masuk usus halus pada non unggas. Keasaman (pH) ventrikulus
berkisar antara 2,0 sampai dengan 3,5. Dalam ventrikulus, kimus akan
mengalami proses pencernaan mekanis dengan cara penggilasan dan
pencampuran oleh kontraksi otot-otot ventrikulus. Setelah itu, kimus
kemudian didorong ke dalam usus halus. Usus halus terdiri dari duodenum,
jejenum dan ileum. Kimus kemudian akan bercampur dengan empedu yang
dihasilkan oleh sel hati. Fungsi empedu adalah untuk menetralkan kimus
yang bersifat asam dan menciptakan pH yang baik (sekitar 6 sampai dengan
8) untuk kerja enzim pankreas dan enzim usus.

Pankreas menghasilkan endopeptidase berupa enzim tripsinogen dan


kimotripsinogen. Enzim tripsinogen apabila bereaksi dengan enterokinase
akan berubah menjadi tripsin. Setelah terbentuk, tripsin akan membantu
meneruskan aktivasi tripsinogen, dan tripsin sendiri mengaktifkan

241
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

kimotripsinogen menjadi kimotripsin. Berbagai endopeptidase yaitu, pepsin,


tripsin dan kimotripsin akan memecah ikatan-ikatan di dekat asam amino
tertentu. Kerja sama enzim ini diperlukan dalam proses fragmentasi molekul
protein. Pepsin hanya memecah ikatan yang dekat dengan fenilalanin,
triptofan, metionin, leusin atau tirosin. Tripsin hanya memecah ikatan yang
dekat dengan arginin atau lisin dan kimotripsin akan memecah ikatan
yang dekat dengan asam amino aromatik atau metionin. Eksopeptidase yang
terdiri dari karboksipeptidase dan aminopeptidase yang disekresikan oleh
pankreas dan usus halus akan bekerja pada ikatan peptida terminal, dan
memisahkan asam amino satu demi satu. Karboksipeptidase memecah asam
amino terminal dengan gugus karboksil bebas sedangkan aminopeptidase
memisahkan asam amino terminal dengan gugus amino (NH2) bebas. Produk
akhir dari pencernaan protein adalah asam amino dan peptida. Lebih dari 60
persen protein dicerna dalam duodenum sisanya dicerna dalam jejenum dan
ileum. Makanan yang tidak dicerna akan didorong memasuki usus besar.

Penyerapan dimulai dengan membesarnya usus karena adanya kimus, otot


yang teregang bereaksi karena kontraksi. Beberapa kontraksi menyebabkan
kontraksi lokal, disebut segmentasi, yang membantu dalam mencampurkan
kimus. Kontraksi lain yang disebut peristalsis lebih menyerupai gelombang.
Satu lapisan otot dinding usus berkontraksi sepanjang beberapa sentimeter
dan diikuti dengan lapisan lainnya. Kontraksi demikian ini menggerakkan
makanan melalui jarak pendek. Mukosa usus terdiri dari lapisan otot licin,
jaringan ikat dan akhirnya epitel kolumnar sederhana dekat lumen. Pada
epitel pelapis tersebut terdapat banyak sel goblet yang menghasilkan lendir
dan sekresinya membantu melicinkan makanan dan melindungi lapisan usus
terhadap kelecetan dan luka- luka karena zat-zat kimia. Pada mukosa terdapat
banyak vilus (jonjot) kecil berbentuk jejari tempat terdapat pembuluh darah
dan pembuluh limfa kecil. Lipatan sirkular dalam mukosa usus, vilus dan
mikrovilus membentuk suatu permukaan yang sangat luas untuk absorpsi

242
Unit Pembelajaran
Metabolisme

(penyerapan). Pasa dasar vilus terdapat bagian yang berbentuk tabung yang
disebut kripta Lieberkuhn.

Pembelahan mikotik sel-sel epitel pada dasar kripta akan terus menerus
menghasilkan sel baru yang pindah keluar melalui vilus dan terlepas. Dalam
perjalanan keluar, sel-sel itu berubah menjadi sel-sel goblet yang
menghasilkan lendir dan sel-sel absorpsi. Lapisan epitel ini akan menyerap air
dan zat-zat makanan. Eksopeptidase usus terdapat juga pada permukaan
membran sel absorpsi dari vilus dan sel-sel yang sama ini juga merupakan
tempat absorpsi asam amino. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa
asam-asam amino L-isomer lebih siap diabsorpsi dibandingkan dengan
asam-asam amino D-isomer. Perbedaan ini ditandai dengan tingkat absorpsi
diantara asam-asam amino itu sendiri. Tingkat absorpsi pada 18 L-asam amino
tergantung pada berat molekul, tetapi asam amino dengan ujung rantai non
polar seperti metionin, valin, dan leusin lebih siap diabsorpsi dibandingkan
dengan asam amino dengan rantai polar. Dijumpai juga bahwa L-metionin dan
L-histidin diabsorpsi lebih cepat dibandingkan dengan D-isomer.

Transport asama amino dari lumen usus halus ke sel mukosa melalui proses
aktif dengan menggunakan gradien konsentrasi. Mekanisme transport
membutuhkan energi khusus untuk bentuk L dari asam amino. Bentuk D dari
asam amino lebih lambat diserap dibandingkan dengan bentuk L. Tiga
mekanisme transport dideteksi dalam mukosa intestinal. Sistem pertama
khusus untuk monoamino-monokarboksilat atau asam amino netral, sistem
kedua untuk arginin, lisin dan asam amino basic seperti sistin, dan sistem
ketiga untuk dikarboksilat atau asam amino acidic.

Secara umum asam-asam amino setelah diserap oleh usus akan masuk ke
dalam pembuluh darah, yang merupakan percabangan dari vena portal. Vena
portal membawa asam-asam amino tersebut menuju sinusoid hati, dimana
akan terjadi kontak dengan sel-sel epitel hati. Darah yang berasal dari sinusoid

243
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

hati kemudian melintas menuju ke sirkulasi umum melalui vena-vena sentral


dari hati menuju ke vena hepatik, yang kemudian masuk ke vena kava kaudal.

b. Siklus Metabolisme Energi dari Protein

Metabolisme protein tidak secara langsung terlibat dalam memproduksi


energi. Tetapi metabolisme protein terlibat dalam produksi enzim, hormon,
komponen struktural, dan protein darah dari sel-sel badan dan jaringan.
Metabolisme energi yang berasal dari protein didahului dengan degradasi
protein menjadi asam-asam amino. Kemudian asam-asam amino dilepas
gugus aminonya melalui deaminasi oksidatif di sel-sel hati. Hasil deaminasi
akan masuk dalam siklus Krebs guna pembentukan energi, atau melalui
piruvat dan asetil koenzim A sebelum masuk siklus Krebs.

Kerangka karbon dari asam-asam amino alanin, sistein, sistin, glisin, treonin,
serin dan hidroksiprolin diubah menjadi piruvat. Pembentukan piruvat dari
glisin dapat terjadi dengan konversi menjadi serin yang dikatalisis oleh enzim
serin hidroksimetiltransferase.

Reaksi alanin transaminase dan serin dehidratase, keduanya memerlukan


piridoksal fosfat sebagai koenzim. Reaksi serin dehidratase berlangsung
melalui pembuangan H2O dari serin, membentuk suatu asam amino tidak
jenuh. Kemudian disusun kembali menjadi asam α-amino yang terhidrolisis
spontan menjadi piruvat dan amonia.

Jalan katabolik utama dari sistin adalah konversi menjadi sistein yang
dikatalisis oleh enzim sistin reduktase. Setelah itu akan bergabung dengan
katabolisme sistein. Sistein dikatabolisme melalui dua jalan katabolisme
utama yaitu jalan oksidasi langsung (sistein sulfinat) dan jalan transaminasi
(3-merkaptopiruvat). Kedua jalan tersebut memerlukan enzim transaminase.

Treonin dibelah menjadi asetaldehida dan glisin oleh treonin aldolase.


Kemudian asetaldehida membentuk asetil koenzim A, sementara glisin sudah

244
Unit Pembelajaran
Metabolisme

dibicarakan di atas. Tiga dari lima karbon 4-hidroksi-L-prolin dikonversi


menjadi piruvat, dua sisanya membentuk glikosilat. Kemudian tahap akhir
reaksi melibatkan aldolase yang memecah hidroksiprolin menjadi piruvat dan
glioksilat.

Semua asam amino yang membentuk piruvat dapat dikonversi menjadi asetil
koenzim A. Disamping itu ada lima asam amino yang membentuk asetil
koenzim A tanpa membentuk piruvat lebih dahulu. Asam-asam amino tersebut
adalah fenilalanin, tirosin, triptofan, lisin dan leusin. Fenilalanin mula-mula
dikonversi menjadi tirosin oleh fenilalanin hidroksilase. Lima reaksi enzimatik
berurutan mengkonversi tirosin menjadi fumarat dan asetoasetat, yaitu (1)
transaminasi menjadi p-hidroksifenilpiruvat, (2) oksidasi dan migrasi
sekaligus dari rantai samping 3-karbon dan dekarboksilasi yang membentuk
homogentisat, (3) oksidasi homogentisat menjadi maleilasetoasetat, (4)
isomerasi maleiasetoasetat menjadi fumarilasetofumarat dan (5) hidrolisis
fumarilasetoasetat menjadi fumarat dan osetoasetat. Asetoasetat selanjutnya
dapat mengalami pembelahan tiolitik menjadi asetat dan asetil koenzim A.

L-lisin dikonversi menjadi α-aminoadipat dan α-ketoadipat. L-lisin pertama


kali berkondensasi dengan α-ketoglutarat yang memecah air dan membentuk
basa Schiff. Kemudian direduksi menjadi sakaropin oleh dehidrogenase dan
kemudian dioksidasi oleh dehidrogenase kedua. Penambahan air membentuk
L-glutamat dan L-α-aminoadipat-α-semialdehida. Katabolisme lebih lanjut
dari α-aminoadipat memerlukan transaminasi menjadi α-ketoadipat, yang
mungkin diikuti oleh dekarboksilasi oksidatif menjadi glutaril-KoA.

Triptofan oksigenase (triptofan pirolase) mengkatalisis pembelahan cincin


dengan inkorporasi 2 atom oksigen yang membentuk N-formilkinurenin.
Oksigenasenya adalah metaloprotein besiforfirin. Pengeluaran gugus formil
dari N-formilkinurenin secara hidrolitik dikatalisis oleh kinurenin formilase
yang menghasilkan kinurenin. Kemudian dideaminasi dengan transaminase
gugus amino rantai samping ke ketoglutarat. Metabolisme lebih lanjut dari

245
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

kinurenin melibatkan konversi menjadi 3-hidroksikinurenin. Kinurenin dan


hidroksikinurenin dikonversi menjadi hidroksiantranilat oleh enzim
kiruneninase suatu enzim piridoksal fosfat. Leusin sebelum diubah menjadi
asetil koenzim A diubah dahulu menjadi asetoasetat, sama dengan
pengubahan tirosin.

Suksinil koenzim A merupakan hasil akhir amfibolik dari katabolisme


metionin, isoleusin dan valin yang hanya sebagian rangka dikonversi. Empat
per lima karbon valin, tiga per lima karbon metionin dan setengah karbon
isoleusin membentuk suksinil koenzim A. l-metionin berkondensasi dengan
ATP membentuk S-adenosilmetionin atau "metionin aktif". Pengeluaran gugus
metil membentuk S-adenosil-homosistein. Hidrolisis ikatan S-Peserta
menghasilkan L-homosistein dan adenosin. Homosistein selanjutnya
berkondensasi dengan serin, membentuk sistationin. Pembelahan hidrolitik
sistationin membentuk L-homoserin dan sistein. Kedua reaksi ini oleh
karenanya juga terlibat dalam biosintesis sistein dan serin. Homoserin
dikonversi menjadi α-ketobutirat oleh homoserin deaminase. Konversi α-
ketobutirat menjadi propionil-KoA selanjutnya terjadi dengan cara biasa
untuk dekarboksilasi oksidatif asam α -keto membentuk derivat asil KoA.

Sebagaimana diharapkan dari kemiripan strukturnya, katabolisme L-valin dan


L-isoleusin pada awalnya memerlukan reaksi yang sama. Jalan ini kemudian
memisah dan masing-masing rangka asam amino mengikuti jalan unik
menjadi zat antara amfibolik. Kerangka karbon dari asam-asam amino
glutamin, glutamat, arginin, histidin, dan prolin memasuki siklus Krebs
melalui α-ketoglutarat. Katabolisme glutamin dan glutamat berlangsung
dengan bantuan enzim glutaminase dan transaminase.

Prolin dioksidasi menjadi dehidroprolin yang dengan penambahan air akan


membentuk glutamat α-semialdehida. Selanjutnya dioksidasi menjagi
glutamat dan ditransaminasi menjadi α-ketoglutarat. Arginin dan histidin juga
membentuk

246
Unit Pembelajaran
Metabolisme

α-ketoglutarat, satu karbon dan baik 2 (histidin) maupun 3 (arginin) pertama-


tama harus dikeluarkan dari asam amino 6 karbon ini. Arginin hanya
membutuhkan hanya satu langkah yaitu pengeluaran gugus guanidino secara
hidrolisis yang dikatalisis oleh arginase yang menghasilkan ornitin. Ornitin
mengalami transaminasi gugus α-amino, membentuk glutamat α-
semialdehida, yang dikonversi menjadi α-ketoglutarat.

Bagi histidin, pengeluaran karbon dan nitrogen yang berlebih membutuhkan


empat reaksi. Deaminasi histidin menghasilkan urokanat. Konversi urokanat
menjadi 4-imidazolon-5-propionat, yang dikatalisis oleh urokanase
melibatkan penambahan H2O dan oksidasi-reduksi interna. Reaksi selanjutnya
adalah 4- imidazolon-5-propionat dihidrolisis menjadi N-formiminoglutamat
yang diikuti oleh pemindahan gugus formimino pada karbon alfa ke
tetrahidrofolat yang membentuk N5-formimin tetrahidrofolat. Kemudian
dengan bantuan enzim glutamat formimino transferase, N5-
formiminotetrahidrofolat diubah menjadi L- glutamat dan akhirnya menjadi
oksaloasetat dengan bantuan enzim transaminase.

c. Siklus urea

Setiap saat makhluk hidup baik manusia maupun binatang mengekskresikan


nitrogen dengan pembagian 95% dibuang oleh ginjal dan sisanya sebesar 5%
dibuang oleh feses. Jalan utama ekskresi nitrogen adalah sebagai urea yang
disintesis dalam hati, dilepas dalam darah dan ditarik oleh ginjal.

247
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 13. Siklus Urea

Terdapat lima tahap reaksi dalam siklus urea:

1) Reaksi pertama adalah sintesis karbamoil fosfat. Kondensasi 1 mol masing-


masing ion amonium, karbon dioksida, dan fosfat (yang berasal dari ATP)
untuk membentuk karbamoil fosfat dikatalisis oleh karbamoil fosfat
sintase, enzim yang terdapat dalam mitokondria hati organisme ureotelik.
Dua mol ATP yang dihidrolisis selama reaksi ini menyediakan tenaga
penggerak untuk sintesis 2 ikatan kovalen-ikatan amida dan ikatan
campuran asam karboksilat-asam fosfat anhidrida dari karbamoil fosfat. Di
samping Mg2+, suatu asam dikarboksilat, lebih disukai N-asetilglutamat,
dibutuhkan. Peranan tepat N-asetilglutamat tidak diketahui dengan pasti.
Kehadirannya menyebabkan banyak perubahan konformasional
(penyesuaian bentuk) dalam struktur karbamoil fosfat sintase yang
membuka (expose) gugus sulfidril tertentu, menyembunyikan gugus
lainnya, dan mempengaruhi afinitas enzim untuk ATP.

2) Reaksi kedua adalah sintesis sitrulin. Pemindahan gugus karbamoil dari


karbamoil fosfat ke ornitin, membentuk sitrulin + Pi, dikatalisis oleh L-
ornitin transkarbamoilase mitokondria hati. Reaksi sangat spesifik untuk
ornitin dan keseimbangan cenderung kuat ke sintesis sitrulin.

3) Reaksi ketiga adalah sintesis argininosuksinat. Dalam reaksi


argininosuksinat sintase, aspartat dan sitrulin diikat bersamaan melalui

248
Unit Pembelajaran
Metabolisme

gugus amino aspartat. Reaksi membutuhkan ATP, dan keseimbangan


cenderung kuat ke sintesis arginosuksinat.

4) Reaksi keempat adalah pembelahan argininosuksinat menjadi arginin dan


fumarat. Pembelahan reversibel arininosuksinat menjadi arginin +
fumarat dikatalisis oleh argininosuksinase, suatu enzim hati dan jaringan
ginjal. Reaksi berlangsung melalui mekanisme pembuangan trans.
Fumarat yang dibentuk dapat dikonversi menjadi oksaloasetat melalui
reaksi fumarase dan melat dehidrogenase dan selanjutnya ditransaminasi
untuk membentuk kembali (regenerasi) aspartat.

5) Reaksi kelima adalah pembelahan arginin menjadi ornitin dan urea. Reaksi
ini menyempurnakan siklus urea dan membentuk kembali (regenerasi
ornitin), substrat untuk reaksi 2. Pembelahan hidrolitik gugus guanidino
dari arginin dikatalisis oleh arginase, yang terdapat dalam hati semua
organisme ureotelik. Dalam jumlah yang lebih kecil, arginase juga
terdapat dalam jaringan ginjal, otak, kelenjar mamae, jaringan testikuler
dan kulit. Arginase hati mamalia diaktifkan oleh Co 2+ atau Mn2+. Ornitin
dan lisin merupakan penghambat kuat yang bersaing dengan arginin

5. Metabolisme lemak

Lemak adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan, baik secara


aktual maupun potensial dengan asam lemak. Lemak mempunyai sifat umum
yang relatif tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut non polar seperti eter,
kloroform dan benzena. Dalam tubuh, lemak berfungsi sebagai sumber energi
yang efisien secara langsung dan secara potensial bila disimpan dalam
jaringan adiposa. Lemak berfungsi sebagai penyekat panas dalam jaringan
subkutan dan sekeliling organ-organ tertentu, dan lipid non polar bekerja
sebagai penyekat listrik yang memungkinkan perambatan cepat gelombang
depolarisasi sepanjang syaraf bermielin.

249
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Klasifikasi lemak terdiri dari: lemak sederhana, lemak campuran dan lemak
turunan (derived lipid). Lemak sederhana adalah ester asam lemak dengan
berbagai alkohol. Lemak sederhana terdiri dari lemak dan lilin. Lemak
merupakan ester asam lemak dengan gliserol. Lemak dalam tingkat cairan
dikenal sebagai minyak oli. Lilin (waxes) adalah ester asam lemak dengan
alkohol monohidrat yang mempunyai berat molekul lebih besar. Lemak
campuran adalah ester asam lemak yang mengandung gugus tambahan selain
alkohol dan asam lemak. Lemak campuran terdiri dari fosfolemak, glikolemak
dan lemak campuran lain. Fosfolemak merupakan lemak yang mengandung
residu asam fosfat sebagai tambahan asam lemak dan alkohol.

Fosfolemak juga memiliki basa yang mengandung nitrogen dan pengganti


(substituen) lain. Pada banyak fosfolemak, misalnya gliserofosfolemak,
alkoholnya adalah gliserol, tetapi pada yang lain, misalnya sfingofosfolemak,
alkoholnya adalah sfingosin. Glikolemak adalah campuran asam lemak dengan
karbohidrat yang mengandung nitrogen tetapi tidak mengandung asam fosfat.
Lemak campuran lain seperti sulfolemak dan aminolemak. Lipoprotein juga
dapat ditempatkan dalam katagori ini. Lemak turunan adalah zat yang
diturunkan dari golongan-golongan diatas dengan hidrolisis. Ini termasuk
asam lemak (jenuh dan tidak jenuh), gliserol, steroid, alkohol disamping
gliserol dan sterol, aldehida lemak dan benda keton. Gliserida (asil-gliserol),
kolesterol dan ester kolesterol dinamakan lemak netral karena tidak
bermuatan.

a. Sintesis Lemak

Biosintesis asam lemak dari asetil koenzim A terjadi di hampir semua bagian
tubuh hewan, terutama dalam jaringan hati, jaringan lemak dan kelenjar susu.
Biosintesis ini berlangsung melalui mekanisme yang dalam beberapa hal
berbeda dengan oksidasi asam lemak. Secara keseluruhan biosintesis asam
lemak terbagi menjadi tiga tahap utama.

250
Unit Pembelajaran
Metabolisme

1) Tahap pertama pembentukan malonil koenzim A dari asetil koenzim A.

2) Tahap kedua adalah pemanjangan rantai asam lemak sampai


terbentuknya asam palmitat secara kontinu dengan tiap kali penambahan
malonil koenzim A dan pelepasan CO2.

3) Tahap ketiga adalah pemanjangan rantai asam palmitat secara bertahap


bergantung pada keadaan dan komposisi faktor penunjang reaksi di dalam
sel.

b. Jalur-jalur Metabolisme Lemak

Lemak yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lemak
netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara
ringkas, hasil dari pencernaan lemak adalah asam lemak dan gliserol, selain itu
ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol
masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati.

Sebagian besar asam lemak dan monogliserida tidak larut dalam air ke dalam
sel epitel usus (enterosit) dalam bentuk emulsi. Di dalam sel ini asam lemak
dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lemak) dan
berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya,
kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada
vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian
ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi
asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol
tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses
pembentukan

251
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan


energi dari lemak, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk
ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses
pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut
ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut
sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).

Secara ringkas, hasil akhir pemecahan lemak dari makanan adalah asam lemak
dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam
lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi
trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak
tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik
asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida
jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.

Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil
KoA. Selanjutnya asetil KoA akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga
dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil
KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat
disimpan sebagai trigliserida. Beberapa lemak non gliserida disintesis dari
asetil KoA. Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol.
Selanjutnya, kolesterol mengalami steroidogenesis membentuk steroid.

252
Unit Pembelajaran
Metabolisme

Gambar 14. Jalur Metabolisme Lemak


(Sumber : http://www.pintarbiologi.com/2016/11/penjelasan-lengkap-materi-sintesis-
jalur- metabolisme-lemak-gliserol.html)

1) Metabolisme Gliserol

Gliserol sebagai hasil hidrolisis lemak (trigliserida) dapat menjadi sumber


energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat
yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP
membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai
respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu produk antara dalam
jalur glikolisis.

253
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 15. Reaksi-Reaksi Kimia Metabolisme Gliserol


(Sumber : http://www.pintarbiologi.com/2016/11/penjelasan-lengkap-materi-sintesis-
jalur- metabolisme-lemak-gliserol.html)

2) Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)

Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang
dinamakan oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam
lemak harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP
dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA
sintetase (Tiokinase).

Gambar 16. Aktivasi Asam Lemak Menjadi Asil KoA


(Sumber : http://www.pintarbiologi.com/2016/11/penjelasan-lengkap-materi-sintesis-
jalur- metabolisme-lemak-gliserol.html)

Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5
tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir

254
Unit Pembelajaran
Metabolisme

berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat.
Dalam proses oksidasi ini, karbon β asam lemak dioksidasi menjadi keton.

Gambar 17 Oksidasi karbon β menjadi keton


(Sumber : http://www.pintarbiologi.com/2016/11/penjelasan-lengkap-materi-sintesis-
jalur- metabolisme-lemak-gliserol.html)

255
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

PENGEMBANGAN PENILAIAN

A. Pembahasan Soal-soal

Berikut adalah soal-soal UN topik Metabolisme yang muncul di 3 tahun


terakhir beserta pembahasannya.

Soal UN Tahun 2016

1. Kerja enzim sangat dipengaruhi oleh pH. Perubahan pH yang sangat besar
akan menyebabkan...

a. Substansi lebih cepat terurai


b. Kecepatan reaksi akan meningkat
c. Penggunaan energi yang lebih besar
d. Suasana asam sehingga merubah arah reaksi
e. Terhalangnya penggabungan sisi aktif dengan substrat

Kunci jawaban: E

Pembahasan: Enzim merupakan senyawa protein yang dapat berubah


strukturnya karena perubahan pH yang besar, Apabila struktur enzim
berubah maka tidak akan terjadi penggabungan sisi aktif enzim dengan
substratnya.

2. Kondisi pH lingkungan dapat memengaruhi kerja enzim. pH optimum


merupakan kondisi pH yang mendukung bekerjanya enzim secara optimal
dan setiap enzim memiliki pH optimum yang berbeda-beda.

Grafik mekanisme kerja enzim berikut yang paling tepat adalah...

256
Unit Pembelajaran
Metabolisme

Kunci jawaban: E

Pembahasan: pepsin adalah enzim yang terletak di lambung, sehingga


kondisinya asam (pH kisaran 1-3). Sementara ptialin adalah enzim yang
terletak di air liur bekerja pada kisaran pH netral (sekitar 7).

3. Seorang siswa sedangkan mempraktikkan cara membuat donat. Di


menambahkan ragi ke dalam adonan tepung dan dibiarkan beberapa saat.
Ternyata adonan tersebut mengembang. Hal ini terjadi karena adanya
proses fermentasi yang menghasilkan ….

a. etanol
b. oksigen
c. panas
d. nitrogen
e. karbon dioksida

257
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kunci jawaban: E
Pembahasan: Penambahan ragi pada adonan akan menyebabkan terjadinya
reaksi fermentasi yang menghasilkan etanol dan karbondioksida.

C6H12O6 → 2C2H5OH + CO2 + energi.

4. Perhatikan bagan respirasi sel aerob...

Senyawa yang dihasilkan pada tahap reaksi tersebut adalah...

a. X = 4 NADH2 + CO2
b. X = 2 NADH2 + 2 ATP
c. Y = 2 NADH2 + FADH2
d. Y = 2 ATP + 2 CO2
e. Z = 4 NADH2 + 2FADH2 + 4ATP

Kunci jawaban: B
Pembahasan: C6 pada kotak pertama adalah glukosa. Pemecahan glukosa
menghasilkan 2NADH2 dan 2 ATP.

5. Dalam proses pembentukan tempe, digunakan Rhizopus sp yang


digunakan untuk fermentasi. Jamur ini berperan untuk ...
a. Mendegradasi protein menjadi asam amino dan menguraikan lemak
menjadi asam lemak
b. Mendegradasi protein menjadi asam amino dan menguraikan
karbohidrat menjadi glukosa

258
Unit Pembelajaran
Metabolisme

c. Menguraikan lemak menjadi asam lemak dan menguraikan amilum


menjadi disakarida
d. Menguraikan lemak menjadi asam lemak dan menguraikan disakarida
menjadi monosakarida
e. Mendegradasi protein menjadi asam amino dan menguraikan disakarida
menjadi monosakarida

Kunci jawaban: A
Pembahasan: kandungan kedelai berupa protein dan lemak. Protein akan
dipecah menjadi asam amino, sementara lemak akan dipecah menjadi asam
lemak.

6. Perhatikan gambar mekanisme kerja enzim berikut ini

Pernyataan yang benar mengenai sifat enzim adalah...

a. Bekerja dua arah


b. Kerja enzim spesifik
c. Terdiri atas protein
d. Menghambat reaksi kimia
e. Mempercepat reaksi kimia

Kunci jawaban: B
Pembahasan: Sisi aktif enzim bisa berpasangan dengan tepat pada substrat
(seperti teori lock and key) menunjukkan bahwa enzim bekerja secara spesifik
pada substrat tertentu.

259
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

7. Perhatikan bagan reaksi gelap proses fotosintesis berikut

Bagian yang diberi tanda X adalah senyawa...

a. Gliseral 3 P
b. Asam gliseral
c. Gliseraldehid 3P
d. Gliseralfosfat
e. Asam gliseraldehid

Kunci jawaban: C
Pembahasan: dalam siklus Calvin, seperti pada gambar, akan dihasilkan
senyawa gula (C6/berkarbon 6 buah). Senyawa tersebut sebelumnya
terbentuk dari 2 PGAL, yang berasal dari senyawa gliseraldehid 3P.

8. Perhatikan bagan respirasi anaerob berikut!

260
Unit Pembelajaran
Metabolisme

Pada proses anaerob tersebut, senyawa (X), (Y), dan (Z) secara berurutan
adalah....

a. ATP, piruvat, dan asam laktat


b. ATP, asam laktat, dan piruvat
c. ATP, piruvat, dan etanol
d. ATP, etanol, dan asetaldehid
e. ATP, asetaldehid , dan etanol

Kunci jawaban: A
Pembahasan: Penggabungan ADP dan P menghasilkan ATP, hal ini terjadi saat
glukosa dipecah menjadi piruvat. Piruvat yang mengoksidasi NADH (seperti
pada otot) akan menghasilkan asam laktat.

9. Perhatikan beberapa proses yang terjadi dalam metabolisme!

Reaksi yang tergolong anabolisme adalah....


a. (1) dan (2)
b. (1) dan (4)
c. (2) dan (3)
d. (2) dan (4)
e. (3) dan (4)

Kunci jawaban: E
Pembahasan: reaksi no (3) adalah reaksi anabolisme (penggabungan) antara
2 molekul, yaitu CO2 dan RuBP menjadi 2 fosfogliserat. Sementara reaksi yang
kedua yaitu reaksi terang yang terjadi pada pembentukan gula di fotosintesis
(anabolisme).

261
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

10. Perhatikan bagan tahap repirasi aerob berikut!

Tahap 1 dan 3 adalah....


a. glikolisis dan dekarboksilasi oksidatif
b. dekarboksilasi oksidatif dan siklus krebs
c. glikolisis dan daur krebs
d. glikolisis dan transpor elektron
e. dekarboksilasi oksidatif dan transpor elektron
Kunci jawaban: B

Pembahasan: piruvat menjadi asetil KoA melalui proses dekarboksilasi


oksidatif (jumlah C berkurang, dari 3C menjadi 2C). Lalu asetil KoA masuk ke
dalam siklus Krebs.

11. Grafik pengaruh suhu terhadap kerja enzim

Temperatur optimum pada kerja enzim tersebut adalah....


a. 10⁰C - 20⁰C
b. 20⁰C - 30⁰C
c. 30⁰C - 40⁰C

262
Unit Pembelajaran
Metabolisme

d. 40⁰C - 50⁰C
e. 50⁰C - 60⁰C

Kunci: D

Pembahasan : temperatur optimum adalah suhu ketika enzim bekerja optimal


menghasilkan kecepatan reaksi paling tinggi (yaitu di puncak kurva). Bila
ditarik garis ke bawah dari puncak kurva, maka akan diperoleh kisaran suhu
40⁰C - 50⁰C.

B. Pengembangan Soal HOTS

Di bagian ini akan disajikan contoh pengembangan soal HOTS yang diawali
dengan membuat kisi-kisi soal. Melalui kisi-kisi soal tersebut saudara dapat
melihat kesesuaian antara kompetensi yang diuji, lingkup materi, dan
indikator soal. Penyusunan soal dilakukan di format kartu soal yang sudah
disediakan.

Dalam mengembangkan soal HOTS pertama kali dilakukan analisis lingkup


materi yang disusun berdasarkan analisis KD. Pada mata pelajaran IPA topik
Metabolisme ini diambil dari KD 3.2 Menjelaskan proses metabolisme sebagai
reaksi enzimatis dalam makhluk hidup.

Soal HOTS dikembangkan dari indikator soal yang berada pada level kognitif
C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta). Level kognitif C4
mengukur kemampuan menganalisis, mengurai suatu masalah menjadi
bagian-bagian lebih kecil, mengelompokkan, membandingkan, menentukan
hubungan. Level kognitif C5 mengukur kemampuan mengevaluasi,
menyimpulkan berdasarkan suatu kriteria, memutuskan, memprediksi. Level
kognitif C6 mengukur kemampuan membuat sesuatu yang baru dari yang
sudah ada.

263
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Dalam merumuskan kalimat indikator soal, perlu diperhatikan bahwa


indikator soal memuat 3 komponen. Komponen tersebut adalah subjek,
perilaku yang diukur, dan stimulus/konteks/kondisi. Subjek yang dimaksud
adalah peserta didik. Perilaku yang akan diukur diambil dari kata kerja
operasional seperti menganalisis, membandingkan, memutuskan,
menginterpretasi, dan sebagainya. Stimulus/konteks/kondisi yang disajikan
bisa berupa gambar, diagram, grafik, tabel, teks, dan sebagainya.

1. Mata Pelajaran Biologi


Jenis Sekolah : SMA
Kelas : XII
Mata Pelajaran : Biologi

Kompetensi Lingkup Indikator Nomor Bentuk


No. Materi Soal Level
Dasar Materi Soal Soal

1 2 3 4 5 6 7 8
1. Menjelaskan Biomolekuler Metabolisme Disajikan 1 L3 PG
proses dan diagram
metabolisme Bioteknologi reaksi
sebagai reaksi respirasi
enzimatis dalam aerob dan
makhluk hidup anaerob,
peserta didik
dapat
menganalisis
perbedaan
antara reaksi
aerob dan
anaerob

264
Unit Pembelajaran
Metabolisme

Kartu Soal
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019
Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013
Kelas : XII Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : Biologi Nama Penyusun :

KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi
√ Penalaran
3.2 Menjelaskan RUMUSAN BUTIR SOAL
proses
metabolisme
sebagai reaksi Perhatikanlah diagram di bawah ini!
enzimatis dalam
makhluk hidup Nomor
Soal
LINGKUP MATERI
1
Biomolekuler dan
Bioteknologi

MATERI

Metabolisme Pernyataan yang paling tepat menunjukkan perbedaan antara


repirasi aerob dan anaerob adalah...
Kunci a. Respirasi aerob terjadi pada panah 1, menghasilkan ATP
Jawaban lebih banyak daripada anaerob
INDIKATOR SOAL
Respirasi anaerob terjadi pada panah 2, terjadi di
c mitokrondria
Disajikan diagram
reaksi respirasi b. Respirasi aerob terjadi pada panah 1, bisa berlangsung tanpa
aerob dan anaerob, oksigen,
peserta didik dapat Respirasi anaerob terjadi pada panah 2, menghasilkan asam
menganalisis laktat
perbedaan antara c. Respirasi aerob terjadi pada panah 1, melalui rangkaian
reaksi aerob dan reaksi kompleks,
anaerob Respirasi anaerob terjadi pada panah 2, dan ATP yang
dihasilkan lebih sedikit daripada aerob
d. Respirasi aerob terjadi pada panah 2, berlangsung dengan
keberadaan oksigen
Respirasi anaerob terjadi pada panah 1, terjadi di sitoplasma
e. Respirasi aerob terjadi pada panah 2, reaksinya lebih
sederhana dibandingkan anaerob
Respirasi anaerob terjadi pada panah 1, menghasilkan ATP
lebih sedikit dibandingkan aerob

265
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Mata Pelajaran Biologi


Jenis Sekolah : SMA
Kelas : XII
Mata Pelajaran : Biologi

Kompetensi Lingkup Indikator Nomor Bentuk


No. Materi Soal Level
Dasar Materi Soal Soal

1 2 3 4 5 6 7 8
1. Menjelaskan Biomolekuler Metabolisme Disajikan 1 L3 Uraian
proses dan grafik uji
metabolisme Bioteknologi coba enzim
sebagai reaksi pepsin,
enzimatis dalam peserta didik
makhluk hidup dapat
menganalisis
grafik
pengaruh pH
terhadap
kecepatan
reaksi

266
Unit Pembelajaran
Metabolisme

Kartu Soal

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019
Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013
Kelas : XII Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : Biologi Nama Penyusun :

KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi
√ Penalaran
3.2 Menjelaskan RUMUSAN BUTIR SOAL
proses
metabolisme
sebagai reaksi Sekelompok peneliti melakukan uji coba terhadap enzim pepsin
enzimatis dalam terhadap beberapa pH yang berbeda dan hasilnya berupa grafik
makhluk hidup Nomor
di bawah ini.
Soal
LINGKUP MATERI
1
Biomolekuler dan
Bioteknologi

MATERI Kunci
Jawaban
Metabolisme

INDIKATOR SOAL

Disajikan grafik uji


coba enzim pepsin, Uraikanlah hasil analisis saudara terhadap hasil uji coba enzim
peserta didik dapat pepsin dengan merujuk pada grafik tersebut!
menganalisis grafik
pengaruh pH
terhadap
kecepatan reaksi

267
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KESIMPULAN

Sub unit ini dikembangkan dari pasangan kompetensi dasar kelas XII, yaitu
3.2. Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk
hidup; dan 4.2. Menyusun laporan hasil percobaan tentang mekanisme kerja
enzim, fotosintesis, dan respirasi anaerob. Dari pasangan kompetensi dasar
tersebut diturunkan 8 indikator pencapaian kompetensi dimensi pengetahuan
dan 6 indikator pencapaian kompetensi dimensi keterampilan.

Metabolisme berisi sajian materi yang sebetulnya abstrak tapi erat dengan
kehidupan sehari-hari yang dicontohkan dengan aplikasi yang mudah ditemui
seperti pembuatan tape dan bahkan peristiwa pencernaan bahan makanan di
sistem tubuh manusia. Aplikasi konsep metabolisme yang luas dalam
kehidupan sehari-hari semoga dapat memotivasi guru dan peserta didik untuk
mempelajari dan memahami konsep ini mengingat muatan materi
metabolisme sarat dengan istilah-istilah dan proses kimiawi.

Karena materi ini dominan dengan konsep yang bersifat abstrak, oleh sebab
itu pembelajaran di awal kegiatan akan sangat membantu jika guru
menggunakan media video, dan mengajak peserta didik untuk memahami
konsep ‘penyusunan’ dan ‘pembongkaran’ dalam metabolisme. Tapi tahap
demi tahap berikutnya guru peserta didik akan langsung mengkaitkan
metabolisme dengan peristiwa yang berlangsung setiap hari dalam kehidupan,
yaitu fotosintesis dan respirasi (baik aerob ataupun anaerob). Kegiatan
praktikum dapat memahamkan peserta didik akan konsep metabolisme yang
lebih dalam dan impementasi yang luas. Oleh sebab itu guru perlu seksama
menerapkan model Discovery Learning, Inkuiri, dan Problem-based learning
agar tahap demi tahap penemuan konsep dapat berlangsung baik pada kognisi
dan afeksi peserta didik.

268
Unit Pembelajaran
Metabolisme

Pembelajaran untuk mencapai target kompetensi dilaksanakan dalam 6 kali


pertemuan. Model pembelajaran yang digunakan adalah Discovery Learning,
Inkuiri, dan Problem-based learning, yang ketiganya adalah model
pembelajaran yang mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi apabila
diterapkan dengan benar. Kegiatan belajar juga didukung oleh aktivitas
mengunakan lembar kerja peserta didik yang dirancang untuk
mengembangkan konsep secara mandiri dan melatih keterampilan peserta
didik untuk menelusuri informasi dalam rangka memecahkan masalah.

Di sub unit ini disediakan soal-soal UN terkait metabolisme yang muncul di


ujian nasional tahun 2016, 2017 dan 2018. Disediakan pula pembahasan
soalnya sehingga memudahkan guru dan peserta didik untuk memahami
pemecahan soal tersebut dan memprediksi jenis soal yang rutin muncul di UN.
Soal sebagian sudah terkategori HOTS, tapi model soal nyaris serupa setiap
tahunnya. Oleh sebab itu maka guru perlu membuat soal HOTS dan melatihkan
soal tersebut agar peserta didik memahami secara mendalam dan dapat
menyiapkan diri andaikata soal jenis lain keluar.

269
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

UMPAN BALIK

Untuk mengukur pemahaman saudara terhadap subunit ini, silakan mengisi


lembar persepsi pemahaman di format yang tersedia. Berdasarkan hasil
pengisian instrumen ini, Saudara dapat mengetahui posisi pemahaman
beserta umpan baliknya. Oleh karena itu, isilah lembar persepsi diri ini dengan
objektif dan jujur dengan memberikan tanda silang (X) pada kriteria yang
menurut saudara tepat.

Lembar Persepsi Pemahaman Subunit

No. Aspek Kriteria


1 2 3 4
1. Memahami indikator yang telah dikembangkan
berdasarkan Kompetensi Dasar.
2. Mampu menghubungkan konten dengan fenomena
kehidupan sehari-hari.
3. Merasa bahwa tahapan aktivitas pembelajaran dapat
mengembangkan HOTS peserta didik.
4. Memahami tahapan aktivitas yang disajikan dengan
baik.
5. Mampu dengan baik mengaplikasikan aktivitas
pembelajaran di dalam kelas.
6. Memahami dengan baik lembar kerja peserta didik
yang dikembangkan.
7. Mampu melaksanakan dengan baik lembar kerja
peserta didik yang dikembangkan.
8. Memahami konten secara menyuluh dengan baik.
9. Memami prosedur penyusunan soal HOTS dengan
baik.
10. Mampu membahas soal HOTS yang disajikan dengan
tepat.
Jumlah

Jumlah Total

270
Unit Pembelajaran
Metabolisme

Keterangan Pedoman Penskoran


1=tidak menguasai
2 = cukup menguasai Skor = Jumlah Total X 100
3 = menguasai 40
4 = Sangat Menguasai

Keterangan Umpan Balik


Skor Umpan Balik
< 70 : Masih banyak yang belum dipahami, di antara konten, cara
membelajarkannya, mengembangkan penilaian dan melaksanakan
penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu membaca ulang subunit
ini dan mendiskusikannya dengan dengan fasilitator di MGMP sampai
Saudara memahaminya.
70-79 : Masih ada yang belum dipahami dengan baik, di antara konten, cara
membelajarkan, mengembangkan penilian dan melaksanakan
penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu mendiskusikan bagian
yang belum dipahami dengan fasilitator atau teman lain di MGMP.
80-89 : Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan penilaian
dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS dengan baik.
> 90 : Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan penilaian
dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS dengan sangat baik.
Saudara dapat menjadi fasilitator bagi teman-teman lain di MGMP
untuk membelajarkan subunit ini.

Keterangan Pedoman Penskoran


1=tidak menguasai
2 = cukup menguasai Skor = Jumlah Total X 100
3 = menguasai 40
4 = Sangat Menguasai

Keterangan Umpan Balik


Skor Umpan Balik
< 70 : Masih banyak yang belum dipahami, di antara konten, cara
membelajarkannya, mengembangkan penilaian dan melaksanakan
penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu membaca ulang subunit
ini dan mendiskusikannya dengan dengan fasilitator di MGMP sampai
Saudara memahaminya.
70-79 : Masih ada yang belum dipahami dengan baik, di antara konten, cara
membelajarkan, mengembangkan penilian dan melaksanakan
penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu mendiskusikan bagian
yang belum dipahami dengan fasilitator atau teman lain di MGMP.
80-89 : Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan penilaian
dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS dengan baik.
> 90 : Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan penilaian
dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS dengan sangat baik.
Saudara dapat menjadi fasilitator bagi teman-teman lain di MGMP
untuk membelajarkan subunit ini.

271
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

272
Unit Pembelajaran
Metabolisme

273
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN BIOLOGI


SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

Pembelahan Sel
Penulis:
Dadi, S.Pd.

Penyunting:
Savina Melia, M.Si.

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI _________________________________ 277


DAFTAR GAMBAR _____________________________ 279
DAFTAR TABEL _______________________________ 280
PENDAHULUAN ______________________________ 281
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK ________ 283
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi _____________________________ 283
B. Indikator Pencapaian Kompetensi _______________________________________ 283
APLIKASI DI DUNIA NYATA _____________________ 287
A. Siklus Sel dan Kanker _____________________________________________________ 287
B. Penyembuhan Luka _______________________________________________________ 290
SOAL-SOAL UN/USBN _________________________ 294
A. Soal UN Tahun 2016 ______________________________________________________ 294
B. Soal UN Tahun 2017 ______________________________________________________ 295
C. Soal UN Tahun 2018 ______________________________________________________ 296
BAHAN PEMBELAJARAN ________________________ 297
A. Aktivitas Pembelajaran ___________________________________________________ 297
Aktivitas Pembelajaran 1_________________________________________________________ 302
Aktivitas Pembelajaran 2 _________________________________________________________ 304
Aktivitas Pembelajaran 3 _________________________________________________________ 306
Aktivitas Pembelajaran 4 _________________________________________________________ 308
B. Lembar Kerja Peserta Didik ______________________________________________ 311
LKPD 1 Pengamatan Mikroskopis Preparat Ujung Akar Bawang ____________ 312
LKPD 2 Pembelahan Mitosis _____________________________________________________ 313
LKPD 3 Pembelahan Meiosis _____________________________________________________ 315
LKPD 4 Spermatogenesis _________________________________________________________ 317
LKPD 5 Oogenesis _________________________________________________________________ 319

277
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Bahan Bacaan _____________________________________________________________ 320


Pembelahan Mitosis_______________________________________________________________ 321
Pembelahan Meiosis ______________________________________________________________ 323
Gametogenesis ____________________________________________________________________ 326
PENGEMBANGAN PENILAIAN ____________________330
A. Pembahasan Soal-soal ____________________________________________________ 330
B. Pengembangan Soal HOTS _______________________________________________ 333
C. Refleksi Pembelajaran ____________________________________________________ 338
KESIMPULAN ________________________________340
UMPAN BALIK________________________________342

278
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 Proses terjadinya kanker ____________________________________________ 288


Gambar 2 Penyembuhan luka epidermis ______________________________________ 291
Gambar 3 Penyembuhan luka dalam ___________________________________________ 292
Gambar 4 Siklus sel ______________________________________________________________ 322
Gambar 5 Pembelahan mitosis _________________________________________________ 323
Gambar 6 Pembelahan meiosis _________________________________________________ 325
Gambar 7 Gametogenesis pada hewan_________________________________________ 327
Gambar 8 Gametogenesis pada tumbuhan ____________________________________ 329

279
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 Indikator Pencapaian Kompetensi ___________________________________ 283


Tabel 2 Desain Aktivitas Pembelajaran _______________________________________ 298
Tabel 3 Perbedaan mitosis dan meiosis _______________________________________ 326
Tabel 4 Kisi-kisi Soal ____________________________________________________________ 334
Tabel 5 Kartu Soal _______________________________________________________________ 335
Tabel 6 Kartu Soal _______________________________________________________________ 336
Tabel 7 Kartu Soal _______________________________________________________________ 337

280
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

PENDAHULUAN

Unit ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami lingkup materi Pembelahan Sel. Melalui pembahasan
materi yang terdapat pada unit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan
untuk membelajarkan peserta didik sesuai dengan indikator yang telah
disusun, sehingga peserta didik dapat berperan sebagai pembelajar yang
aktif untuk mengembangkan kemampuan bernalar sesuai dengan potensi
yang dimilikinya. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk guru sendiri
sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam rangka memudahkan guru mempelajari konten materi dan merancang


kegiatan pembelajarannya, di dalam unit ini dimuat kompetensi dasar dan
indikator pencapaian kompetensi, bahan bacaan tentang aplikasi materi
Pembelahan Sel dalam kehidupan sehari-hari, soal-soal UN dan
pembahasannya tiga tahun terakhir sebagai acuan dalam menyusun soal
sejenis, deskripsi alternatif aktivitas pembelajaran, Lembar Kegiatan Peserta
Didik (LKPD) yang dapat digunakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran,
bahan bacaan yang dapat dipelajari oleh guru maupun peserta didik, dan
deskripsi prosedur pengembangan soal HOTS. Komponen-komponen di
dalam unit ini dikembangkan dengan tujuan agar guru dapat dengan mudah
memfasilitasi peserta didik menganalisis proses pembelahan sel yang terjadi
pada makhluk hidup sebagai dasar pewarisan sifat dari induk kepada
keturunannya melalui aktivitas di laboratorium berbasis pengamatan dan
aktivitas di kelas yang menantang dan menyenangkan sekaligus mendorong
peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi.

281
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Materi Pembelahan Sel yang dikembangkan pada bahan bacaan terdiri atas
tiga bagian, yaitu bagian pertama membahas tentang pembelahan mitosis,
bagian kedua membahas pembelahan meiosis, dan bagian ketiga membahas
gametogenesis. Selain itu, unit ini dilengkapi dengan lima buah LKPD, yaitu
1) Pengamatan mikroskopis preparat ujung akar bawang, 2) Pembelahan
mitosis, 3) Pembelahan meiosis, 4) Spermatogenesis, dan 5) Oogenesis. LKPD
dikembangkan secara aplikatif agar guru mudah mengimplementasikannya
di kelas.

282
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK

A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar kelas


XII:
3.4 Menganalisis proses pembelahan sel sebagai dasar penurunan sifat dari
induk kepada keturunannya
4.4 Menyajikan hasil pengamatan pembelahan sel pada sel hewan maupun
tumbuhan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian


kompetensi. Indikator ini menjadi acuan bagi guru untuk mengukur
ketercapaian kompetensi dasar. Kompetensi Dasar 3.4 dan 4.4 di kelas XII
dikembangkan menjadi 22 indikator untuk ranah pengetahuan dan 5
indikator untuk ranah keterampilan.

Dalam rangka memudahkan guru menentukan indikator yang sesuai dengan


tuntutan kompetensi dasar, indikator dibagi menjadi tiga kategori, yaitu
indikator pendukung, indikator kunci, dan indikator pengayaan. Berikut ini
rincian indikator yang dikembangkan pada Kompetensi Dasar 3.4 dan 4.4 di
kelas XII.

Tabel 1 Indikator Pencapaian Kompetensi


IDIKATOR PENCAPAIAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI (IPK) KOMPETENSI (IPK)
PENGETAHUAN KETERAMPILAN

3.4 Menganalisis proses 4.4 Menyajikan hasil pengamatan

283
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

pembelahan sel sebagai pembelahan sel pada sel hewan


dasar penurunan sifat dari maupun tumbuhan
induk kepada keturunannya
IPK Pendukung: IPK Pendukung:
3.4.1 Mengidentifikasi 4.4.1 Mengikuti langkah prosedural
pembelahan mitosis pada pengamatan pembelahan sel
makhluk hidup menggunakan mikroskop
3.4.2 Mengidentifikasi siklus sel sesuai lembar kerja
pada pembelahan mitosis 4.4.2 Melakukan pengamatan
3.4.3 Menjelaskan ciri-ciri tiap pembelahan mitosis pada
tahapan pembelahan tumbuhan
mitosis 4.4.3 Melakukan pengamatan
3.4.4 Mengurutkan tahapan pembelahan meiosis pada
pembelahan mitosis tumbuhan
3.4.5 Mengidentifikasi
pembelahan meiosis pada
makhluk hidup
3.4.6 Menjelaskan ciri-ciri
tahapan pembelahan
meiosis
3.4.7 Menjelaskan fungsi
pembelahan sel pada
makhluk hidup
3.4.8 Mengidentifikasi
gametogenesis pada
hewan
3.4.9 Menunjukkan proses
reduksi jumlah kromosom
pada spermatogenesis
atau oogenesis

284
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

3.4.10 Mengurutkan sel anakan


hasil spermatogenesis
3.4.11 Mengurutkan sel anakan
hasil oogenesis
3.4.12 Mengidentifikasi
gametogenesis pada
tumbuhan
3.4.13 Menunjukkan hasil
makrosporogenesis dan
mikrosporogenesis pada
tumbuhan
IPK Kunci: IPK Kunci:
3.4.14 Menyimpulkan tahapan 4.4.4 Menunjukkan hasil
pembelahan mitosis yang pengamatan pembelahan
terjadi berdasarkan ciri- mitosis
ciri yang 4.4.5 Menunjukkan hasil
teramati/dberikan pengamatan pembelahan
3.4.15 Menyimpulkan tahapan meiosis
pembelahan meiosis
berdasarkan ciri-ciri yang
teramati/diberikan
3.4.16 Menganalisis proses
gametogenesis pada
hewan
3.4.17 Menganalisis proses
gametogenesis pada
tumbuhan
IPK Pengayaan: IPK Pengayaan:
3.4.18 Menyimpulkan perbedaan
4.4.6
pembelahan mitosis

285
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

dengan meiosis
3.4.19 Menyimpulkan tahapan
yang tergangggu selama
siklus sel pada kasus
penyakit kanker
3.4.20 Menyimpulkan perbedaan
gametogenesis pada
hewan dengan tumbuhan
3.4.21 Menyimpulkan hasil
pembuahan ganda pada
tumbuhan Angiospermae
3.4.22 Memprediksi sel yang
memiliki laju pembelahan
tinggi pada gambar hasil
pengamatan berdasarkan
kriteria tertentu

286
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

APLIKASI DI DUNIA NYATA

A. Siklus Sel dan Kanker

Kanker adalah gangguan pertumbuhan sel yang terjadi ketika sel membelah
tanpa terkendali. Meskipun penyebabnya sangat berbeda, sebagian besar
kanker adalah hasil dari akumulasi mutasi yang pada akhirnya menyebabkan
hilangnya kendali siklus sel. Meskipun kanker sangat bervariasi, mereka
biasanya mengikuti perkembangan secara bertahap yang umum seperti
tampak pada Gambar 1. Sebagian besar kanker dimulai sebagai pertumbuhan
sel abnormal yang jinak, atau tidak kanker, dan biasanya tidak tumbuh lebih
besar. Mutasi yang terjadi akan menyebabkan sel-sel abnormal tersebut
gagal merespon sinyal penghambat yang mengendalikan siklus sel. Kejadian
ini menyebabkan pertumbuhan sel menjadi tidak terkendali (kanker) dan sel
kanker tersebut memiliki kemampuan untuk menyebar ke tempat lain
bersama aliran darah atau getah bening.

287
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 1 Proses terjadinya kanker


Sumber: Mader, S.S., & Windelspecht, M., 2016 : 158

Perkembangan kanker terjadi secara bertahap. Mutasi dalam sel dapat


menyebabkan sel tersebut menjadi pra-kanker, tetapi banyak proses
pengaturan lainnya di dalam tubuh yang mencegahnya menjadi kanker.
Meskipun kanker sangat bervariasi, sel-sel kanker memiliki karakteristik
berikut :
1. Sel-sel kanker tidak berdiferensiasi. Sel kanker tidak terspesialisasi dan
tidak berkontribusi pada fungsi jaringan. Meskipun sel kanker masih
memiliki banyak karakteristik sel-sel normal di sekitarnya, mereka
biasanya terlihat sangat abnormal. Sel normal dapat memasuki siklus sel
sekitar 50 kali sebelum mereka tidak mampu membagi lagi. Sel kanker
dapat memasuki siklus sel dalam jumlah tak terbatas dan tanpa henti.
2. Sel kanker memiliki nukleus abnormal. Nukleus sel kanker membesar
dan mungkin mengandung kromosom dalam jumlah yang abnormal.
Salinan kromosom ekstra satu atau lebih mungkin terjadi. Seringkali,
terjadi penggandaan bagian kromosom yang menyebabkan amplifikasi

288
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

gen atau salinan tambahan dari gen spesifik. Beberapa kromosom juga
mungkin memiliki bagian yang hilang.
3. Sel-sel kanker tidak mengalami apoptosis. Biasanya, sel dengan
kerusakan DNA mengalami apoptosis, atau kematian sel terprogram.
Sistem kekebalan tubuh juga dapat mengenali sel-sel abnormal dan
memicu apoptosis, yang biasanya mencegah tumor berkembang. Sel-sel
kanker gagal menjalani apoptosis meskipun sel-sel tersebut merupakan
sel abnormal.
4. Sel-sel kanker membentuk tumor. Sel-sel normal menempelkan diri ke
substrat dan atau menempel terhadap sel tetangga. Sel normal
menunjukkan penghambatan kontak. Dengan kata lain, ketika sel normal
melakukan kontak dengan sel tetangga, sel normal tersebut berhenti
membelah. Sedangkan sel-sel kanker tidak menunjukkan penghambatan
kontak. Sel-sel kanker yang abnormal bertumpuk satu sama lain dan
tumbuh dalam beberapa lapisan, membentuk tumor. Selama
karsinogenesis, sel yang paling agresif menjadi sel tumor dominan.
5. Sel-sel kanker mengalami metastasis dan angiogenesis. Adanya mutasi
dapat menyebabkan tumor jinak yang biasanya terbungkus dalam kapsul
dan tidak dapat menyerang jaringan yang berdekatan berubah menjadi
ganas dan menyebar ke seluruh tubuh membentuk tumor baru yang jauh
dari tumor primer. Sel-sel tumor tersebut menghasilkan enzim yang
biasanya tidak diekspresikan dan memungkinkan sel-sel tumor untuk
menyerang jaringan yang dibawahnya. Kemudian sel tumor tersebut
melakukan perjalanan melalui aliran darah dan getah bening, untuk
memulai tumor di tempat lain dalam tubuh. Proses ini dikenal sebagai
metastasis. Tumor yang aktif tumbuh akan mengalami hambatan karena
pembuluh darah yang memasok nutrisi ke sel-sel tumor menjadi tidak
cukup untuk mendukung pertumbuhan tumor yang cepat. Untuk tumbuh
lebih lanjut, sel-sel tumor harus menerima nutrisi tambahan. Dengan
demikian, pembentukan pembuluh darah baru diperlukan untuk

289
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

membawa nutrisi dan oksigen untuk mendukung pertumbuhan lebih


lanjut. Mutasi tambahan yang terjadi dalam sel tumor memungkinkan
mereka untuk mengarahkan pertumbuhan pembuluh darah baru ke
dalam tumor dalam proses yang disebut angiogenesis. (Sumber : Mader,
S.S., & Windelspecht, M., 2016 : 158).

Dari wacana tersebut dapat disimpulkan bahwa kanker dapat menyerang


setiap orang, karena berbagai bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh, baik
berasal dari makanan atau minuman dan obat-obatan yang dikonsumsi
memungkinkan akan menimbulkan perubahan pada sel yang akan
mendorong perubahan sel jinak menjadi sel kanker karena terganggunya
mekanisme siklus sel tubuh pada pase G1. Oleh sebab itu, untuk menghindari
kemungkinan munculnya penyakit tersebut, kebiasaan hidup sehat perlu
ditanamkan sejk dini.

B. Penyembuhan Luka

Kerusakan kulit akibat luka akan medorong serangkaian peristiwa yang


memperbaiki kulit ke struktur dan fungsi yang normal atau hampir normal.
Proses penyembuhan luka dibedakan menjadi dua dan tergantung pada
kedalaman luka, yaitu penyembuhan luka epidermis dan penyembuhan luka
dalam. Penyembuhan luka epidermal terjadi apabila luka hanya
memengaruhi epidermis; sedangkan penyembuhan luka dalam terjadi
apabila luka menembus dermis.
1. Penyembuhan luka epidermis
Walaupun bagian tengah dari luka epidermis dapat meluas ke dermis, bagian
tepi luka biasanya hanya mengalami sedikit kerusakan pada sel epidermis
permukaan. Jenis-jenis luka epidermis yang umum terjadi antara lain kulit
lecet yang menyebabkan sebagian kulit hilang dan luka bakar ringan. Dalam
merespon terhadap luka epidermis, sel-sel basal epidermis yang mengelilingi
luka melepaskan diri dari membran basalis. Sel-sel tersebut membesar dan

290
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

bermigrasi melintasi luka (Gambar 2). Sel-sel bermigrasi sebagai lembaran


sampai sel-sel yang bergerak dari sisi yang berlawanan dari luka bertemu.
Ketika sel-sel epidermis bertemu satu sama lain, sel-sel tersebut berhenti
bermigrasi karena respons seluler yang disebut penghambatan kontak.
Migrasi sel-sel epidermis berhenti sepenuhnya ketika masing-masing sel
bersentuhan dengan sel-sel epidermis lainnya di semua sisi. Ketika sel-sel
epidermis basal bermigrasi, sebuah hormon yang disebut faktor
pertumbuhan epidermais (EGF, Epidermal Growth Factor) merangsang sel-sel
induk basal untuk membelah dan menggantikan sel-sel yang telah bergerak
ke dalam luka. Sel-sel epidermis basal yang direlokasi membelah untuk
membentuk lapisan baru, sehingga terjadi penebalan epidermis baru.

Gambar 2 Penyembuhan luka epidermis


Sumber: Tortora, G.,J., & Derrickson, B., 2017 : 161

2. Penyembuhan luka dalam


Penyembuhan luka dalam terjadi ketika luka menembus lapisan dermis dan
subkutan. Karena beberapa lapisan jaringan harus diperbaiki, proses
penyembuhan lebih kompleks daripada penyembuhan luka epidermis. Selain
itu, karena terbentuk jaringan bekas luka, jaringan yang disembuhkan
kehilangan beberapa fungsi normalnya. Penyembuhan luka dalam terjadi
dalam empat fase, yaitu inflamasi, migrasi, proliferasi, dan maturasi. Selama
fase inflamasi, gumpalan darah terbentuk di luka dan secara longgar
menyatukan tepi luka (Gambar 3). Selama fase imflamasi terjadi peradangan,
respons vaskular dan seluler yang membantu menghilangkan mikroba,
benda asing, dan jaringan mati. Vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas
pembuluh darah yang terkait dengan peradangan meningkatkan pengiriman
sel-sel yang diperlukan, meliputi sel darah putih fagosit yaitu neutrofil,

291
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

monosit yang berkembang menjadi makrofag yang memfagositosis mikroba,


dan sel mesenkim, yang berkembang menjadi fibroblas.

Tiga fase berikutnya melakukan proses perbaikan luka. Pada fase migrasi,
gumpalan menjadi kerak luka dan sel-sel epitel yang berada dibawahnya
bermigrasi untuk menutup luka. Fibroblas bermigrasi sepanjang benang
fibrin dan mulai mensintesis jaringan bekas luka (serat kolagen dan
glikoprotein), dan pembuluh darah yang rusak mulai tumbuh kembali.
Selama fase ini, jaringan yang mengisi luka disebut jaringan granulasi. Fase
proliferasi ditandai oleh pertumbuhan luas sel epitel di bawah kerak luka,
pemadatan serta kolagen yang dibentuk fibroblas dalam jalinan tanpa arah,
dan pertumbuhan pembuluh darah yang terus menerus. Akhirnya, selama
fase maturasi, kerak luka mengelupas setelah epidermis kembali ke
ketebalan normal. Serat kolagen menjadi lebih teratur, jumlah fibroblas
berkurang, dan pembuluh darah kembali normal. Untuk memperjelas
pemahaman tentang proses penyembuhan luka dalam, perhatikan Gambar 3
berikut ini!

Gambar 3 Penyembuhan luka dalam


Sumber: Tortora, G.,J., & Derrickson, B., 2017 : 161

Proses pembentukan jaringan bekas luka disebut fibrosis. Kadang-kadang,


karena banyak jaringan bekas luka yang terbentuk selama penyembuhan
luka dalam, permukaan bekas luka lebih tinggi di atas permukaan epidermis
normal. Jika jaringan bekas luka yang terbentuk berada dalam batas-batas
luka asli disebut bekas luka hipertrofik sedangkan jika meluas melampaui

292
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

batas jaringan normal di sekitarnya disebut bekas luka keloid. Jaringan bekas
luka berbeda dari kulit normal karena serat kolagennya lebih padat, memiliki
elastisitas yang randah, memiliki pembuluh darah yang lebih sedikit, dan
mungkin memiliki atau tidak memiliki jumlah rambut, kelenjar kulit, atau
struktur sensori yang sama dengan kulit yang tidak rusak. Karena adanya
perbedaan dalam susunan serabut kolagen dan jumlah pembuluh darah,
jaringan bekas luka biasanya berwarna lebih terang dari kulit normal.
(Tortora, G.J., & Derrickson, B. , 2017 : 160)

Berdasarkan wacana tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa luka yang


terjadi pada seseorang karena suatu sebab kecelakaan secara alami akan
diperbaiki oleh tubuh melalui serangkaian aktivitas penyembuhan luka
sebagaimana dijelaskan pada wacana di atas. Penyembuhan luka terjadi
karena serangkaian aktivitas pembelahan sel di daerah bawah luka.

293
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

SOAL-SOAL UN/USBN

A. Soal UN Tahun 2016

NO. SOAL
1. Perhatikan tabel mitosis berikut ini!

Hubungan yang tepat antara fase mitosis dan gambarnya adalah ....
A. 2 – d, 4 – c, 3 – b, 1 – a
B. 2 – d, 4 – a, 3 – b, 1 – c
C. 2 – d, 4 – c, 3 – a, 1 – b
D. 2 – d, 3 – c, 4 – a, 1 – b
E. 2 – a, 4 – d, 3 – c, 1 – b
Identifikasi
Level Kognitif : C4 (menganalisis)
Indikator yang : 3.4.15 Menyimpulkan tahapan pembelahan
bersesuaian mitosis yang terjadi berdasarkan ciri-ciri
yang teramati/dberikan
Diketahui : Tahapan pembelahan mitosis dan gambar tiap
tahapan
Ditanyakan : Tahapan pembelahan mitosis dan gambarnya
Materi yang : Tahapan pembelahan mitosis
dibutuhkan

294
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

B. Soal UN Tahun 2017

NO. SOAL
1. Perhatikan gambar pembelahan Meiosis II berikut!

Berdasarkan gambar, fase dan ciri yang ditunjuk oleh X adalah ....
A. profase II, karena kromatid berjejer pada bidang ekuator dan
membran inti tidak terlihat
B. matafase II, karena kromosom masih terdiri dari 2 kromatid
yang sejajar pada bidang ekuator
C. interfase, karena terbentuk kromatid pada bidang sejajar dan
memasuki fase istirahat
D. telofase II, karena terbentuk dua sel anakan yang terpisah
dengan setengah kromosom
E. anafase II, kromatid telah memisahkan diri dan terletak pada
bidang sejajar
Identifikasi
Level Kognitif : C4 (menganalisis)
Indikator yang : 3.4.16 Menyimpulkan tahapan pembelahan
bersesuaian meiosis berdasarkan ciri-ciri yang
teramati/diberikan
Diketahui : Gambar tahapan pembelahan meiosis
Ditanyakan : Tahapan pembelahan meiosis dan ciri berdasarkan

295
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

gambar
Materi yang : Tahapan pembelahan meiosis
dibutuhkan

C. Soal UN Tahun 2018

NO. SOAL
1. Perhatikan bagan spermatogenesis berikut!

Reduksi terjadi pada waktu perkembangan ....


A. spermatogonium ke spermatosit primer
B. spermatosit primer ke spermatosit sekunder
C. spermatosit sekunder ke spermatid
D. spermatid ke spermatozoa
E. spermatid primer ke spermatid
Identifikasi
Level Kognitif : C2 (menganalisis)
Indikator yang : 3.3.10 Menunjukkan proses reduksi jumlah kromosom
bersesuaian pada spermatogenesis atau oogenesis
Diketahui : Gambar tahapan spermatogenesis
Ditanyakan : Reduksi kromosom pada sel anak
Materi yang : Proses reduksi kromosom pada pembelahan meiosis
dibutuhkan

296
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

BAHAN PEMBELAJARAN

Bahan pembelajaran yang diuraikan pada bagian ini merupakan contoh


panduan pembelajaran yang dapat dimplementasikan oleh guru dalam
proses pembelajaran di kelas XII semester ganjil untuk materi Pembelahan
Sel. Bahan pembelajaran dikembangkan dengan prinsip berpusat pada
peserta didik dan mempertimbangkan kemampuan fisik dan psikis peserta
didik untuk mendorong kreativitas dalam rangka mengembangkan
pembelajaran abad 21. Bahan pembelajaran ini berisikan rincian aktivitas
pembelajaran, lembar kegiatan peserta didik yang digunakan, dan bahan
bacaan sebagai konten materi Pembelahan Sel.

A. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas pembelajaran ini disusun sebagai rincian alternatif kegiatan


pembelajaran yang dapat dilakukan guru dan peserta didik untuk mencapai
kompetensi pada lingkup materi Pembelahan Sel. Sebelum menguraikan
aktivitas pembelajaran, terlebih dahulu disusun desain aktivitas
pembelajaran yang dapat dilihat pada Tabel 2.

297
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tabel 2 Desain Aktivitas Pembelajaran


298

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Indikator Pencapaian Aktivitas Bentuk dan Jenis Alokasi
Materi Pokok Media
Kompetensi Pembelajaran Penilaian Waktu
3.4.1 Mengidentifikasi 1. Tahapan pembelahan Diskusi kelompok 1. Pengetahuan • Mikroskop 6 JP
a. Tes Tulis
pembelahan mitosis mitosis dan dan pengamatan • Preparat
Pilihan Ganda
(3 kali
pada makhluk hidup karakterisiknya dan uraian awetan
b. Tes lisan pertemuan
3.4.2 Mengidentifikasi siklus 2. Tahapan pembelahan • Kertas plano
c. Penugasan
sel pada pembelahan meiosis dan 2. Keterampilan • Lem atau
a. Unjuk kerja
mitosis karakteristiknya isolasi
b. portofolio
3.4.3 Menjelaskan ciri-ciri 3. Fungsi Pembelahan sel • Kartu
tiap tahapan 4. Perbedaan mitosis • LCD
pembelahan mitosis dengan meiosis proyektor
3.4.4 Mengurutkan tahapan 5. Gametogenesis pada
pembelahan mitosis hewan dan tumbuhan
3.4.5 Mengidentifikasi
pembelahan meiosis
pada makhluk hidup
3.4.6 Menjelaskan ciri-ciri
tahapan pembelahan
meiosis
3.4.7 Menjelaskan fungsi
pembelahan sel pada
makhluk hidup
3.4.8 Mengidentifikasi
gametogenesis pada
hewan
3.4.9 Menunjukkan proses
reduksi jumlah
kromosom pada
spermatogenesis atau
oogenesis
3.4.10 Mengurutkan sel
anakan hasil
spermatogenesis
3.4.11 Mengurutkan sel
anakan hasil oogenesis
3.4.12 Mengidentifikasi
gametogenesis pada

Paket Unit Pembelajaran


tumbuhan
3.4.13 Menunjukkan hasil
makrosporogenesis

Pembelahan Sel
dan mikrosporogenesis
pada tumbuhan
3.4.14 Menyimpulkan
299
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
300

tahapan pembelahan

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
mitosis yang terjadi
berdasarkan ciri-ciri
yang
teramati/dberikan
3.4.15 Menyimpulkan
tahapan pembelahan
meiosis berdasarkan
ciri-ciri yang
teramati/diberikan
3.4.16 Menganalisis proses
gametogenesis pada
hewan
3.4.17 Menganalisis proses
gametogenesis pada
tumbuhan
3.4.18 Menyimpulkan
perbedaan pembelahan
mitosis dengan meiosis
3.4.19 Menyimpulkan
tahapan yang
tergangggu selama
siklus sel pada kasus
penyakit kanker
3.4.20 Menyimpulkan
perbedaan
gametogenesis pada
hewan dengan
tumbuhan
3.4.21 Menyimpulkan hasil
pembuahan ganda
pada tumbuhan
Angiospermae
3.4.22 Memprediksi sel yang
memiliki laju
pembelahan tinggi
pada gambar hasil
pengamatan

Paket Unit Pembelajaran


berdasarkan kriteria
tertentu

Pembelahan Sel
301
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Berdasarkan Tabel 2 materi bahan ajar yang harus dikuasai peserta didik
dalam rangka mencapai kompetensi yang diharapkan terdiri atas: 1)
Tahapan pembelahan mitosis dan karakterisiknya, 2) Tahapan pembelahan
meiosis dan karakteristiknya, 3) Fungsi Pembelahan sel, 4) Perbedaan
mitosis dengan meiosis, dan 5) Gametogenesis pada hewan dan tumbuhan
Adapun aktivitas pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan, dapat dicapai dalam tiga kali pertemuan (6 jam pelajaran, 6 x 45
menit). Aktivitas pembelajaran akan diuraikan lebih rinci menjadi tiga
skenario pembelajaran. Pengembangan skenario pembelajaran mengacu
pada kriteria yang ditetapkan pada Standar Proses (Permendikbud nomor 22
tahun 2016). Berikut ini rincian aktivitas pembelajaran untuk masing-masing
pertemuan.

Aktivitas Pembelajaran 1

Aktivitas pembelajaran 1 berupa kegiatan pengamatan pembelahan sel pada


preparat akar bawang yang dilakukan secara berkelompok terdiri dari 5 - 6
peserta didik di laboratorium dengan berpedoman pada LKPD 1 sesuai
langkah kegiatan sebagai berikut :
Tujuan kegiatan
Setelah melakukan aktivitas ini peserta didik dapat :
1. Terampil menggunakan mikroskop
2. Menjelaskan karakteristik fase pembelahan sel pada preparat ujung akar
bawang berdasarkan hasil pengamatan
3. Menyajikan berbagai tahapan pembelahan sel pada preparat ujung akar
bawang berdasarkan hasil pengamatan
Estimasi waktu aktivitas pembelajaran : 45 Menit
Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:
a. LKPD 1 Pengamatan Mikroskopis Preparat Ujung Akar Bawang
b. Mikroskop
c. Preparat ujung akar Bawang

302
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

Kegiatan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran adalah


sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
a. Membagi peserta didik menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5 – 6
peserta didik secara heterogen
b. Membagikan LKPD kepada tiap kelompok
2. Kegiatan inti
a. Pemberian rangsangan (stimulation)
Guru menyajikan bagan pengelompokan jaringan meristem pada
tumbuhan
b. Identifikasi masalah (problem statement)
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan terkait sifat jaringan meristem
c. Pengumpulan data (data collection)
1) Memfasilitasi dan membimbing peserta didik melakukan
pengamatan mikroskopis preparat ujung akar bawang sebagai
salah satu jaringan meristem yang selalu terus membelah
2) Membimbing peserta didik untuk menemukan berbagai tahapan
pembelahan sel
d. Pengolahan data (data processing)
1) Membimbing peserta didik menentukan karakteristik fase
pembelahan sel yang ditemukan berdasarkan hasil pengamatan
2) Membimbing peserta didik dalam menyajikan fase pembelahan
mitosis secara berurutan berdasarkan hasil pengamatan
e. Pembuktian (verification)
Membimbing peserta didik mencocokkan hasil pengamatan dan
pengolahan data berupa urutan tahapan pembelahan dengan teori
yang ada pada buku sumber.

303
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

f. Menarik kesimpulan (generalization)


Membimbing peserta didik menyimpulkan tahapan-tahapan yang
terjadi selama proses pembelahan mitosis.
3. Kegiatan akhir
a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan
jaringan meristem, epidermis, dan parenkim
b. Umpan balik untuk mengetahui ketercapaian kompetensi

Aktivitas Pembelajaran 2

Aktivitas pembelajaran 2 dilakukan secara berkelompok terdiri dari 5 – 6


peserta didik di laboratorium dengan berpedoman pada LKPD 2 Pembelahan
mitosis berdasarkan langkah kegiatan sebagai berikut :
Tujuan kegiatan
Setelah melakukan aktivitas ini peserta didik dapat :
1. Mengurutkan fase pembelahan mitosis
2. Menjelaskan karakteristik fase pembelahan mitosis
Estimasi waktu aktivitas pembelajaran : 45 Menit
Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:
1. LKPD 2 Pembelahan mitosis
2. Kartu (5 buah kartu fase mitosis, 5 kartu gambar fase mitosis, dan
sejumlah kartu karakteristik fase mitosis)
3. Kertas plano
4. Lem
5. Spidol
Kegiatan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
a. Membagi peserta didik menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5-6
peserta didik secara heterogen

304
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

b. Membagikan LKPD kepada tiap kelompok


c. Menjelaskan secara singkat teknik pembelajaran yang akan
dilaksanakan
2. Kegiatan inti
a. Pemberian rangsangan (stimulation)
Guru menyajikan gambar siklus sel mengunakan LCD proyektor
b. Identifikasi masalah (problem statement)
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan terkait siklus sel yang ditayangkan.
c. Pengumpulan data (data collection)
1) Guru membagikan kartu kepada tiap kelompok terdiri dari kartu
gambar fase mitosis, kartu nama fase mitosis, dan kartu
karakteristik fase mitosis
2) Guru membimbing dan memfasilitasi tiap peserta didik dalam
kelompok untuk mencocokkan ketiga kartu yang diberikan
d. Pengolahan data (data processing)
1) Membimbing diskusi kelompok untuk mencocokan ketiga jenis
kartu yang diberikan
2) Membimbing kelompok dalam mengurutkan fase-fase
pembelahan
e. Pembuktian (verification)
Membimbing peserta didik mencocokkan hasil kerja dengan teori
yang ada pada buku sumber.
f. Menarik kesimpulan (generalization)
Membimbing peserta didik menyimpulkan fase-fase dan
karakteristik tiap fase pembelahan mitosis.
3. Kegiatan akhir
a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan fase-fase selama
pembelahan mitosis beserta karakteristiknya masing-masing

305
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

b. Memberikan umpan balik untuk mengetahui ketercapaian


kompetensi
c. Memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya

Aktivitas Pembelajaran 3

Aktivitas pembelajaran 3 dilakukan secara berkelompok terdiri dari 5 – 6


peserta didik di kelas dengan berpedoman pada LKPD 3 berdasarkan
langkah kegiatan sebagai berikut :
Tujuan kegiatan
Setelah melakukan aktivitas ini peserta didik dapat :
1. Mengurutkan fase pembelahan meiosis
2. Menjelaskan karakteristik masing-masing fase pembelahan meiosis
Estimasi waktu aktivitas pembelajaran : 90 Menit
Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:
1. LKPD 3 Pembelahan meiosis
2. Kartu (11 buah kartu fase meiosis, 11 kartu gambar fase meiosis, dan
sejumlah kartu karakteristik fase meiosis)
3. Kertas plano
4. Lem
5. Spidol
Kegiatan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
a. Membagi peserta didik menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5-6
peserta didik secara heterogen
b. Membagikan LKPD kepada tiap kelompok
c. Menjelaskan secara singkat teknik pembelajaran yang akan
dilaksanakan
2. Kegiatan inti
a. Pemberian rangsangan (stimulation)

306
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

Guru menyajikan fase pembelahan meiosis mengunakan LCD


proyektor
b. Identifikasi masalah (problem statement)
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan terkait fase meiosis yang ditayangkan.
c. Pengumpulan data (data collection)
1) Membagikan kartu kepada tiap kelompok yang terdiri dari kartu
gambar fase pembelahan meiosis, kartu nama fase pembelahan
meiosis, dan kartu karakteristik pembelahan meiosis
2) Membimbing dan memfasilitasi tiap peserta didik dalam
kelompok untuk mencocokkan ketiga kartu yang diberikan
d. Pengolahan data (data processing)
1) Membimbing diskusi kelompok untuk mencocokan ketiga jenis
kartu yang diberikan
2) Membimbing kelompok dalam mengurutkan fase-fase
pembelahan
e. Pembuktian (verification)
Membimbing dan memfasilitasi peserta didik mencocokkan hasil
kerja dengan teori yang ada pada buku sumber.
f. Menarik kesimpulan (generalization)
Membimbing peserta didik menyimpulkan fase-fase dan
karakteristik tiap fase yang terjadi selama proses pembelahan
meiosis.
3. Kegiatan akhir
a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan fase-fase pembelahan
meiosis beserta karakteristik masing-masing fase pembelahan
b. Memberikan umpan balik untuk mengetahui ketercapaian
kompetensi
c. Memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya

307
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Aktivitas Pembelajaran 4

Aktivitas pembelajaran 4 dilakukan secara berkelompok terdiri dari 5 – 6


peserta didik di kelas dengan berpedoman pada LKPD 4 dan LKPD 5
berdasarkan langkah kegiatan sebagai berikut :

Spermatogenesis
Tujuan kegiatan
Setelah melakukan aktivitas ini peserta didik dapat :
1. Mengurutkan sel-sel pada proses spermatogenesis
2. Menunjukkan tahapan pembelahan reduksi selama spermatogenesis
berlangsung
3. Menyimpulkan hasil spermatogenesis
Estimasi waktu aktivitas pembelajaran : 45 Menit
Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:
1. LKPD 4 Spermatogenesis
2. Kartu (5 buah kartu gambar sel , 5 kartu nama sel, dan 3 kartu proses
3. Kertas plano
4. Lem
5. Spidol
Kegiatan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran adalah
sebagai berikut:
2. Kegiatan awal
a. Membagi peserta didik menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5-6
peserta didik secara heterogen
b. Membagikan LKPD kepada tiap kelompok
a. Menjelaskan secara singkat teknik pembelajaran yang akan
dilaksanakan

308
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

3. Kegiatan inti
a. Pemberian rangsangan (stimulation)
Guru menyajikan gambar pembelahan meiosis mengunakan LCD
proyektor
b. Identifikasi masalah (problem statement)
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan terkait gambar pembelahan meiosis yang ditayangkan.
c. Pengumpulan data (data collection)
1) Guru membagikan kartu kepada tiap kelompok yang terdiri dari
kartu gambar sel, kartu nama sel, dan kartu proses
2) Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik dalam
kelompok untuk mencocokkan ketiga kartu yang diberikan
d. Pengolahan data (data processing)
1) Membimbing diskusi kelompok untuk mencocokan ketiga jenis
kartu yang diberikan
2) Membimbing kelompok dalam menyajikan urutan gambar sel,
nama sel, dan proses yang terjadi selama proses
spermatogenesis
e. Pembuktian (verification)
Membimbing dan memfasilitasi peserta didik mencocokkan hasil
kerja dengan teori yang ada pada buku sumber.
f. Menarik kesimpulan (generalization)
Membimbing peserta didik menyimpulkan urutan proses
spermatogenesis
4. Kegiatan akhir
a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan urutan proses
spermatogenesis
b. Memberikan umpan balik untuk mengetahui ketercapaian
kompetensi
c. Memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya

309
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Oogenesis
Tujuan kegiatan
Setelah melakukan aktivitas ini peserta didik dapat :
1. Mengurutkan sel-sel pada proses oogenesis
2. Menunjukkan tahapan pembelahan reduksi selama oogenesis
berlangsung
3. Menyimpulkan hasil oogenesis
Estimasi waktu aktivitas pembelajaran : 45 Menit
Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:
1. LKPD 5 Oogenesis
2. Kartu (9 buah kartu gambar sel , 7 kartu nama sel, dan 3 kartu proses
3. Kertas plano
4. Lem
5. Spidol
Kegiatan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
a. Membagi peserta didik menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5-6
peserta didik secara heterogen
b. Membagikan LKPD kepada tiap kelompok
b. Menjelaskan secara singkat teknik pembelajaran yang akan
dilaksanakan
2. Kegiatan inti
a. Pemberian rangsangan (stimulation)
Guru menyajikan gambar pembelahan meiosis mengunakan LCD
proyektor
b. Identifikasi masalah (problem statement)
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan terkait gambar pembelahan meiosis yang ditayangkan.
c. Pengumpulan data (data collection)

310
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

1) Guru membagikan kartu kepada tiap kelompok yang terdiri dari


kartu gambar sel, kartu nama sel, dan kartu proses
2) Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik dalam
kelompok untuk mencocokkan ketiga kartu yang diberikan
d. Pengolahan data (data processing)
1) Membimbing diskusi kelompok untuk mencocokan ketiga jenis
kartu yang diberikan
2) Membimbing kelompok dalam menyajikan urutan gambar sel,
nama sel, dan proses yang terjadi selama proses oogenesis
e. Pembuktian (verification)
Membimbing dan memfasilitasi peserta didik mencocokkan hasil
kerja dengan teori yang ada pada buku sumber.
f. Menarik kesimpulan (generalization)
Membimbing peserta didik menyimpulkan urutan proses oogenesis
3. Kegiatan akhir
a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan urutan proses oogenesis
b. Memberikan umpan balik untuk mengetahui ketercapaian
kompetensi
c. Memberikan penugasan kepada peserta didik untuk mencari
informasi yang relevan dari berbagai sumber tentang gametogenesis
pada tumbuhan

B. Lembar Kerja Peserta Didik

Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan rumusan


indikator pencapaian kompetensi dalam proses pembelajaran menggunakan
5 buah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), yaitu 1) LKPD 1. Pengamatan
Mikroskopis Preparat Ujung Akar Bawang, 2) LKPD 2. Pembelahan Mitosis, 3)
LKPD 3 Pembelahan Meiosis, 4) LKPD 4 Spermatogenesis, dan 5) LKPD 5
Oogenesis.

311
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LKPD 1 Pengamatan Mikroskopis Preparat Ujung Akar


Bawang

Tujuan

Setelah melakukan kegiatan peserta didik dapat menyajikan berbagai


tahapan pembelahan mitosis yang dijumpai pada preparat ujung akar
bawang berdasarkan hasil pengamatan.

Alat dan Bahan


1. Mikroskop cahaya
2. Preparat awetan ujung akar bawang

Cara Kerja
1. Bekerjalah dalam kelompok terdiri dari 5 – 6 orang!
2. Letakkan mikroskop pada meja kerja
3. Fokuskan cermin agar cahaya memasuki diafragma
4. Letakan preparat awetan ujung akar bawang pada meja objek
5. Fokuskan lensa objektif dengan pembesaran paling rendah pada objek
yang akan diamati
6. Setelah objek tampak, ganti dengan lensa objektif yang lebih besar
7. Fokuskan lensa objektif dengan memutar mikrometer
8. Gambar hasil pengamatan pada lembar yang sudah disediakan

312
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

Hasil Pengamatan
Gambar Utuh Interfase Profase

Metafase Anafase Telofase

Pertanyaan dan Tugas


1. Tahapan apakah yang Anda temukan berdasarkan hasil pengamatan
yang telah dilakukan
2. Jelaskan karakteristik masing-masing tahapan yang Anda temukan
berdasarkan hasil pengamatan telah dilakukan

LKPD 2 Pembelahan Mitosis


Tujuan
Setelah melakukan kegiatan ini Anda dapat
1. Mengurutkan tahapan pembelahan mitosis
2. Menjelaskan karakteristik tiap tahapan pembelahan mitosis
3. Menyimpulkan tahapan pembelahan mitosis berdasarkan ciri-ciri yang
diberikan

313
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Alat dan Bahan


1. Kertas plano
2. Kartu (Gambar Fase Mitosis, Nama Fase Mitosis, dan Karakteristik Fase
Mitosis)
3. Lem
4. Spidol
Petunjuk Pengerjaan
1. Peserta didik kekerja dalam kelompok terdiri dari 5 – 6 orang.
2. Amati kartu yang telah diberikan oleh guru. Kartu tersebut terdiri dari 3
jenis, yaitu kartu gambar fase pembelahan sel, kartu nama fase
pembelahan sel, dan kartu karakteristik pembelahan sel.
3. Buatlah tabel pada kertas plano menggunakan spidol sesuai dengan
lembar hasil pengamatan
4. Susunlah kartu tersebut secara berurutan pada kertas plano yang sudah
disiapkan!
5. Diskusikan secara kelompok dengan referensi dari berbagai sumber
untuk mencari hubungan antara gambar fase pembelahan, nama fase
pembelahan, dan karakteristik fase pembelahan.
Lembar Hasil Pengamatan

No Gambar Fase Karakteristik


1

314
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

Pertanyaan
1. Tuliskan fase-fase pembelahan mitosis secara berurutan!
2. Berapakah jumlah sel anak yang dihasilkan dari satu sel induk yang
mengalami pembelahan satu siklus sel?
3. Bagaimanakah jumlah kromosom dan sifat sel anak yang dihasilkan dari
pembelahan mitosis dibandingkan dengan sel induk!

LKPD 3 Pembelahan Meiosis


Tujuan
Setelah melakukan kegiatan ini Anda dapat
1. Mengurutkan tahapan pembelahan meiosis
2. Menjelaskan karakteristik tiap tahapan pembelahan meiosis
3. Menyimpulkan tahapan pembelahan meiosis berdasarkan ciri-ciri yang
diberikan
Alat dan Bahan
1. Kertas plano
2. Kartu (Gambar Fase Meiosis, Nama Fase Meiosis, dan Karakteristik Fase
Meiosis)
3. Lem
4. Spidol
Petunjuk Pengerjaan
1. Peserta didik kekerja dalam kelompok terdiri dari 5 – 6 orang.
2. Amati kartu yang telah diberikan oleh guru. Kartu tersebut terdiri dari 3
jenis, yaitu kartu gambar fase pembelahan sel, kartu nama fase
pembelahan sel, dan kartu karakteristik pembelahan sel.
3. Susunlah kartu tersebut secara berurutan pada kertas plano yang sudah
disiapkan!
4. Diskusikan secara kelompok dengan referensi dari berbagai sumber
untuk mencari hubungan antara gambar fase pembelahan, nama fase
pembelahan, dan karakteristik fase pembelahan.

315
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

5. Buatlah tabel pada kertas plano menggunakan spidol sesuai dengan


lembar hasil pengamatan
Lembar Hasil Pengamatan

No. Gambar Fase Karakteristik


1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

316
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

Pertanyaan
1. Tuliskan fase-fase pembelahan meiosis secara berurutan!
2. Berapakah jumlah sel anak yang dihasilkan dari satu sel induk yang
mengalami pembelahan satu siklus sel?
3. Bagaimanakah jumlah kromosom dan sifat sel anak yang dihasilkan dari
pembelahan meiosis dibandingkan dengan sel induk!
4. Jelaskan yang dimaksud interkinesis!

LKPD 4 Spermatogenesis
Tujuan
Setelah melakukan kegiatan ini Anda dapat:
1. Mengurutkan sel-sel yang pada berbagai tahap perkembangan selama
spermatogenesis
2. Menentukan tahapan reduksi kromosom pada proses spermatogenesis.
Alat dan Bahan
1. Kertas plano
2. Kartu (Gambar Sel, Nama Sel, dan Proses)
3. Lem
4. Spidol
Petunjuk Pengerjaan
1. Peserta didik kekerja dalam kelompok terdiri dari 5 – 6 orang.
2. Amati kartu yang telah diberikan oleh guru. Kartu tersebut terdiri dari 3
jenis, yaitu kartu gambar sel, kartu nama sel, dan kartu proses
spermatogenesis
3. Buatlah tabel pada kertas plano menggunakan spidol sesuai dengan
lembar hasil pengamatan
4. Susunlah kartu tersebut secara berurutan pada kertas plano yang sudah
disiapkan!
5. Diskusikan secara kelompok dengan menggunakan literatur dari
berbagai sumber untuk mencari hubungan antara gambar sel dan nama
sel selama proses spermatogenesis

317
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Lembar Hasil Pengamatan

Pertanyaan
1. Tuliskan sel sel yang terlibat dalam proses spermatogenesis secara
berurutan!
2. Berapakah jumlah sel anak fungsional yang dihasilkan dari satu sel induk
yang mengalami proses spermatogenesis?
3. Bagaimanakah jumlah kromosom sel anak yang dihasilkan dari
spermatogenesis dibandingkan dengan sel induk!
4. Jelaskan perbedaan antara spermiasi dan spermiogenesis!

318
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

LKPD 5 Oogenesis
Tujuan
Setelah melakukan kegiatan ini Anda dapat:
1. Mengurutkan sel-sel yang pada berbagai tahap perkembangan selama
oogenesis
2. Menentukan tahapan reduksi kromosom pada proses oogenesis.

Alat dan Bahan


1. Kertas plano
2. Kartu (Gambar Sel, Nama Sel, dan Proses)
3. Lem
4. Spidol

Petunjuk Pengerjaan
1. Peserta didik kekerja dalam kelompok terdiri dari 5 – 6 orang.
2. Amati kartu yang telah diberikan oleh guru. Kartu tersebut terdiri dari 3
jenis, yaitu kartu gambar sel, kartu nama sel, dan kartu proses
oogenesis!
3. Buatlah tabel pada kertas plano menggunakan spidol sesuai dengan
lembar hasil pengamatan!
4. Susunlah kartu tersebut secara berurutan pada kertas plano yang sudah
disiapkan!
5. Diskusikan secara kelompok dengan menggunakan literatur dari
berbagai sumber untuk mencari hubungan antara gambar sel nama sel,
dan proses spermatogenesis!

319
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Lembar Hasil Pengamatan

Pertanyaan
1. Tuliskan sel sel yang terlibat dalam proses oogenesis secara berurutan!
2. Berapakah jumlah sel anak fungsional yang dihasilkan dari satu sel induk
yang mengalami proses oogenesis?
3. Bagaimanakah jumlah kromosom sel anak yang dihasilkan dari
oogenesis dibandingkan dengan sel induk?

C. Bahan Bacaan

Pada tahun 1855, Rudolf Virchow, seorang dokter Jerman mengatakan "Di
mana ada sel, pasti ada sel sebelumnya, sama seperti hewan muncul hanya
dari hewan dan tumbuhan hanya muncul dari tumbuhan”. Rudolf Virchow
merangkum konsep ini dengan bahasa Latin yang berbunyi "Omnis cellula e
cellula" yang berarti "Setiap sel berasal dari sel."

320
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

Keberadaan makhluk hidup dalam lingkungan akan berlanjut karena


kemampuan makhluk hidup dalam menghasilkan individu baru dari individu
sebelumnya melalui proses reproduksi. Reproduksi makhluk hidup terjadi
secara aseksual atau seksual. Kedua jenis reproduksi tersebut melibatkan
aktivitas pembelahan sel. Proses pembelahan sel akan mendukung terhadap
kelangsungan hidup suatu organisme. Pada sel prokariotik dan eukariotik
uniseluler, pembelahan sel secara biner akan menghasilkan sel baru sebagai
organisme baru. Makhluk hidup eukariotik multiseluler yang bereproduksi
secara seksual mengghasilkan gamet jantan dan betina melalui pembelahan
meiosis. Setelah gamet betina dibuahi oleh gamet jantan terbentuk zygot
yang akan tumbuh memperbanyak jumlah sel melalui pembelahan mitosis.
Pembelahan sel terus berlanjut dan berfungsi dalam membentuk sel yang
baru dan mengganti sel yang rusak.

Secara umum pada bagian ini akan diuraikan 2 jenis pembelahan sel yang
terjadi pada makhluk hidup, yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan
meiosis.

Pembelahan Mitosis

Pembelahan mitosis dikenal dengan pembelahan somatik karena terjadi pada


perbanyakan sel tubuh. Aktivitas pembelahan mitosis berlangsung melalui
serangkaian proses disebut siklus sel. Siklus sel terjadi melalui dua fase, yaitu
fase interfase dan fase mitotik. Fase interfase terjadi melalui 3 fase secara
berurutan, yaitu fase G1 (Gap 1), S (Sintesis) , dan G2 (Gap 2). Fase mitotik
terjadi melalui 4 fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Untuk
lebih jelasnya perhatikan Gambar 4 berikut ini!

321
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 4 Siklus sel


Sumber: Tortora, G.,J., & Derrickson, B., 2018 : 93

Pada kebanyakan sel, fase G1 berlangsung paling lama. Selama fase G1, sel
mengalami pemulihan setelah pembelahan sebelumnya., ukuran sel
bertambah besar karena penambahan komponen sitosol, dan organel sel
seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan ribosom mengalami
penggandaan. Pada fase G1 juga proses penggandaan sentrosom dimulai.
Setelah fase G1, sel memasuki fase S untuk mensintesis atau mereplikasi
DNA. Fese S diikuti fase G2. Selama fase G2, sel mensintesis enzim dan
protein yang diperlukan untuk pembelahan sel pada fase mitotik dan proses
penggandaan sentrosom disempunakan.

Fase mitotik merupakan fase paling singkat selama siklus sel. Sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, fase mitotik terdiri dari 4 fase secara berurutan, yaitu
profase, metafase, anafase, dan telofase. Selama profase benang-benang
kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom, nukleolus dan
membran inti menghilang, sentrosom bergerak menuju kutub yang
berlawanan, terbentuk spindel dari sentrosom, dan terbentuk kinetokor pada
sentromer tiap kromatid. Selama metafase sentromer berada pada kutub sel

322
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

yang berlawanan, kromosom berjejer di bidang ekuator (lempeng metafase).


Anafase merupakan fase tersingkat selama fase mitotik. Selama anafase
kromatid saling memisahkan diri sebagai kromosom bebas dan masing-
masing kromosom bergerak menuju kutub sel yang berlawanan. Tahap akhir
fase mitotik adalah telofase. Telofase dimulai saat pergerakan kromosom
terhenti. Selama telofase di masing-masing ujung kutub sel yang berlawanan
dijumpai set kromosom identik, kromosom berubah menjadi benang
kromatin, nukleolus dan membran inti muncul kembali, spindel terurai, dan
sel terbelah menjadi dua setelah sitokenesis. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar 5 berikut!

Gambar 5 Pembelahan mitosis


Sumber: Reece, J.B. et al, 2017 : 239

Pembelahan Meiosis

Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi karena terjadi


pengurangan jumlah kromosom dari 2n (diploid) menjadi n (haploid).
Pembelahan meiosis berlangsung pada proses pembentukan sel gamet yaitu
ovum dan spermatozoa.

323
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tidak seperti mitosis yang hanya berlangsung satu kali pembelahan untuk
menghasilkan 2 sel baru, pembelahan meiosis berlangsung dua tahap , yaitu
meiosis I dan meiosis II. Sebelum meiosis I, sel mengalami fase interfase
terdiri dari 3 fase, yaitu G1, S, dan G2 sama seperti pembelahan mitosis.
Meiosis I terdiri dari 4 fase, yaitu profase I, metafase I, anafase I, dan telofase
I. Meiosis II terdiri dari 4 fase, yaitu profase II, metafase II, anafase II, dan
telofase II. Antara meiosis I dan II dipisahkan periode singkat disebut
interkinesis.

Profase I merupakan fase paling lama dimana kromosom memendek dan


menebal, membran inti dan nukleolus menghilang, dan dibentuk benang
spindel, kromosom homolog saling berpasangan membentuk tetrad (bivalen)
melalui proses sinapsis yang akan memungkinkan terjadinya pertukaran
segmen kromosom (pindah silang/crossing over) antara dua kromosom
homolog yang berpasangan. Proses pindah silang akan menghasilkan
rekombinasi genetik. Pada metafase I tetrad yang tebentuk dari pasangan
kromosom homolog berjejer pada lempeng metafase. Selama anafase I,
kromosom homolog memisahkan diri dan bergerak menuju kutub sel yang
berlawanan. Selama telofase I di masing-masing ujung kutub sel yang
berlawanan dijumpai kromosom dengan jumlah setengah dari sel induk,
nukleolus dan membran inti muncul kembali, spindel terurai, dan sel
terbelah menjadi dua setelah sitokenesis. Gambar 6 menunjukkan tahap-
tahap pembelahan meiosis I yang menghasilkan 2 buah sel anak, masing-
masing mengandung kromosom haploid.

Selama profase II, membran inti dan nukleolus menghilang dan spindel
dibentuk kembali. Selama metafase II, kromosom bergerak dan berjejer pada
lempeng metafase. Benang spindel dari kutub sel berlawanan mengikat
kinetokor tiap kromatid kembar. Pada fase anafase II, sentromer membelah
dan kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub yang
berlawanan. Selama telofase II, membran inti dan nukleolus dibentuk

324
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

kembali, kromosom berubah menjadi kromatin dan masing-masing sel


terbelah menjadi 2 sel anak setelah proses sitokenesis. Hasil akhir meiosis 2
adalah 4 sel anak dengan kromosom haploid (Gambar 6).

Gambar 6 Pembelahan meiosis


Sumber: Reece, J.B. et al, 2017 : 260-261

Berdasarkan paparan tentang pembelahan mitosis dan meiosis, maka dapat


dirangkum beberapa perbedaan antara mitosis dan meiosis sebagaimana
terlihat pada Tabel 3.

325
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tabel 3 Perbedaan mitosis dan meiosis


No. Komponen Mitosis Meiosis
1. Jenis sel Sel tubuh Sel gamet
2. Jumlah pembelahan 1 kali 2 kali
3. Jumlah sel anak 2 4
4. Jumlah kromosom sel anak 2n N
5. Pindah silang Tidak terjadi Terjadi
6. Sifat sel anak Sama dengan Rekombinan
induk
7. Fungsi Pertumbuhan Mempertahankan
jumlah kromosom

Gametogenesis

Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet jantan atau betina.


Gametogenesis terjadi melalui proses pembelahan meiosis.

1. Pembentukan gamet pada hewan


Proses pembentukan gamet jantan (spermatozoa) disebut spermatogenesis
dan pembentukan gamet betina (ovum) disebut oogenesis.
a. Spermatogenesis
Pada manusia spermatogenesis berlangsung sekitar 65 - 75 hari.
Pembentukan sperma berlangsung di dalam testes tepatnya tubulus
seminiferus. Sel sprematogonium yang bersifat diploid tumbuh dan
berkembang menjadi spermatosit primer diploid. Spermatosit primer
mengalami meiosis I menghasilkan dua buah sel spermatosit sekunder yang
bersifat haploid. Spermatosit sekunder mengalami meiosis II menghasilkan 4
sel spermatid. Spermatid akan mengalami spermiogenesis dan berkembang
menjadi spermatozoa. (Gambar 7)

326
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

Gambar 7 Gametogenesis pada hewan


Sumber: ilmukeperawatan.files.wordpress.com

b. Ogenesis
Oogenesis berlangsung di dalam ovarium. Proses oogenesis pada manusia
berlangsung sekitar 28 hari. Oogonium yang bersifat diploid di dalam
ovarium akan mengalami pembesaran menjadi oosit primer diploid. Oosit
primer memasuki profase I meiosis I selama perkembangan fetus tetapi tidak
sampai sempurna sampai mencapai pubertas. Saat pubertas sebelum ovulasi,
oosit primer menyempurnakan meiosis I menghasilkan dua sel haploid
dengan ukuran yang tidak sama. Sel yang berukuran kecil disebut badan
kutub pertama dan yang berukuran besar disebut oosit sekunder. Oosit
sekunder mengalami meiosis II dan terhenti pada fase metafase II. Oosit
sekunder dilepaskan saat ovulasi, jika tidak dibuahi akan mati dan jika
dibuahi meiosis II disempurnakan menghasilkan dua sel yang berukuran
tidak sama. Sel yang berukuran kecil disebut badan kutub kedua sedangkan
yang berukuran besar disebut ootid yang berdiferensiasi menjadi ovum.

327
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Badan kutub pertama membelah menjadi dua badan kutub kedua. Ketiga
badan kutub yang dihasilkan akan mengalami degenerasi. (Gambar 7)

2. Pembentukan gamet pada tumbuhan

Pada bagian ini akan diuraikan tentang pembentukan gamet pada tumbuhan
Angiospermae. Pembentukan gamet betina (megaspora/kantung embrio)
pada tumbuhan disebut megasporogenesis (makrosporogenesis) sedangkan
pembentukan gamet jantan (mikrospora/serbuk sari) disebut
mikrosporogenesis. Pembentukan gamet betina terjadi di dalam ovul
sedangkan pembentukan gamet jantan terjadi di dalam kantung antera.
a. Megasporogensis
Setiap ovarium mengandung satu atau lebih ovul tergantung pada jenis
tumbuhan. Setiap ovul mengandung satu buah sel induk megaspora (sel
induk kantung embrio) yang bersifat diploid. Sel induk megaspora akan
mengalami meiosis I menghasilkan dua buah sel haploid. Kedua sel haploid
mengalami meiosis II menghasilkan 4 buah sel haploid yang tersusun
berderet sebagai tetrad disebut megaspora. Tiga sel mati dan satu yang
tersisa tumbuh membesar membentuk megaspora fungsional. Inti megaspora
fungsional membelah tiga kali berturut-turut secara mitosis menghasilkan 8
inti, 4 pada masing-masing kutub. Satu inti dari tiap kutub bergerak ke
tengah dan berkembang menjadi inti kutub, tiga inti dekat kalaza
berkembang menjadi sel antipoda, satu inti dekat mikropil berkembang
menjadi sel ovum, dan dua inti yang mengapitnya berkembang menjadi
sinergid (Gambar 8).

328
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

Gambar 8 Gametogenesis pada tumbuhan


Sumber: www.macmillanhighered.com

b. Mikrosporogenesis
Setiap antera mengandung 4 ruang serbuk sari (mikrosporangium). Di dalam
tiap ruang serbuk sari banyak terdapat sel induk mikrospora diploid. Sel
induk mikrospora mengalami meiosis I menghasilkan dua sel haploid. Kedua
sel haploid tersebut mengalami meiosis II mengghasilkan 4 sel haploid yang
tersusun dalam tetrad. Keempat sel tersebut memisahkan diri dan masing-
masing tumbuh membentuk serbuk sari (mikrospora). Serbuk sari
mengalami pematangan dan intinya mengalami pembelahan mitosis menjadi
dua inti, yaitu inti generatif dan inti vegetatif (inti tabung). Jika serbuk sari
menempel pada stigma akan berkecambah membentuk buluh serbuk sari
dan inti generatif membelah menjadi dua inti sperma (Gambar 8).

329
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

PENGEMBANGAN PENILAIAN

Bagian ini memuat uraian pembahasan soal-soal Ujian Nasional yang muncul
tiga tahun terakhir pada lingkup materi pembelahan sel mengingat materi ini
merupakan materi yang memiliki Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, dan
Keterpakaian tinggi. Selain itu, bagian ini memuat pembahasan tentang cara
mengembangkan soal HOTS yang disajikan dalam bentuk pemodelan,
sehingga dapat dijadikan acuan oleh guru dalam mengembangkan soal pada
lingkup materi ini. Saudara perlu mencermati dengan baik bagian ini,
sehingga saudara dapat terampil mengembangkan soal HOTS untuk lingkup
materi Biologi yang lain.

A. Pembahasan Soal-soal

Materi pembelahan sel merupakan materi yang sering muncul pada soal
Ujian Nasional yang diujikan tiga tahun terakhir. Berikut akan diuraikan
pembahasan soal-soal tersebut.

1. Soal UN tahun 2016


Perhatikan tabel mitosis berikut ini!

Hubungan yang tepat antara fase mitosis dan gambarnya adalah ....
A. 2 – d, 4 – c, 3 – b, 1 – a
B. 2 – d, 4 – a, 3 – b, 1 – c
C. 2 – d, 4 – c, 3 – a, 1 – b
D. 2 – d, 3 – c, 4 – a, 1 – b
E. 2 – a, 4 – d, 3 – c, 1 – b

330
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

Kunci Jawaban :C
Pembahasan :
Fase 1 telofase ditunjukkan oleh gambar b
Fase 2 profase ditunjukkan oleh gambar d
Fase 3 Anafase ditunjukkan oleh gambar a
Fase 4 metafase ditunjukkan oleh gambar c

2. Soal UN tahun 2017


Perhatikan gambar pembelahan Meiosis II berikut!

Berdasarkan gambar, fase dan ciri yang ditunjuk oleh X adalah ....
A. profase II, karena kromatid berjejer pada bidang ekuator dan membran
inti tidak terlihat
B. matafase II, karena kromosom masih terdiri dari 2 kromatid yang sejajar
pada bidang ekuator
C. interfase, karena terbentuk kromatid pada bidang sejajar dan memasuki
fase istirahat
D. telofase II, karena terbentuk dua sel anakan yang terpisah dengan
setengah kromosom
E. anafase II, kromatid telah memisahkan diri dan terletak pada bidang
sejajar
Kunci jawaban :B

331
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Pembahasan :
Gambar pertama menunjukkan fase telofase I sebelum sitokenesis, sel belum
membelah dan setiap sel berisi 2 kromosom yang masing-masing memiliki 2
kromatid
Gambar kedua menunjukkan fase profase II, sel berisi 2 kromosom yang
masing-masing memiliki 2 kromatid akan menempatkan diri pada lempeng
metafase
Gambar ketiga (X) menujukkan fase metafase 2 karena kromosom yang
terdiri dari 2 kromatid berjejer di lempeng metafase (bidang ekuator)
Gambar keempat menunjukkan fase anafase II karena kromatid yang
membentuk kromosom sudah berpisah dan bergerak menuju kutub sel yang
berlawanan
Gambar kelima menunjukkan fase telofase II setelah sitokenesis yang
menghasilkan 4 buah sel anak

3. Soal UN tahun 2018


Perhatikan bagan spermatogenesis berikut!

Reduksi terjadi pada waktu perkembangan ....


A. spermatogonium ke spermatosit primer
B. spermatosit primer ke spermatosit sekunder
C. spermatosit sekunder ke spermatid
D. spermatid ke spermatozoa

332
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

E. spermatid primer ke spermatid


Kunci jawaban :B
Pembahasan :
Sel spermatogonium memiliki kromosom 2n, sel spermatosit primer
memiliki kromosom 2n, sel spermatosit sekunder memiliki kromosom n, sel
spermatid memiliki kromosom n, dan sel sperma memiliki kromosom n.
Reduksi kromosom adalah perubahan jumlah kromosom dari 2n menjadi n
dan ditunjukkan oleh spermatosit primer ke spermatosit sekunder.

B. Pengembangan Soal HOTS

Karakteristik pemebalajaran abad 21 salah satunya adalah mengembangkan


keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dalam proses pembelajaran.
Sejalan dengan proses pembelajaran yang dilakukan tersebut, maka guru
dituntut memiliki kemampuan untuk mengembangkan soal HOTS sebagai
alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran.

Pengembangan soal diawali dengan penyusunan kisi-kisi soal sebagaimana terlihat


pada Tabel 4 dilanjutkan dengan penyusunan kartu soal pada Tabel 5 dan perakitan
soal sebagai alat evaluasi pembelajaran.

333
Tabel 4 Kisi-kisi Soal
334

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Lingkup Indikator Soal Nomor Bentuk
No. Kompetensi Dasar Materi Level
Materi Soal Soal
1. 3.4 Menganalisis proses Pembelahan Mitosis Disajikan tabel hubungan antara 1 L3 Pilihan
pembelahan sel sebagai sel nama fase dan gambar fase Ganda
dasar penurunan sifat dari pembelahan mitosis, peserta didik
induk kepada keturunan- dapat menganalisishubungan yang
nya benar antara nama dan gambar
fase pembelahan mitosis
2. 3.4 Menganalisis proses Pembelahan Meiosis Disajikan ciri-ciri fase pembelahan 2 L3 Pilihan
pembelahan sel sebagai sel meiosis, peserta didik dapat Ganda
dasar penurunan sifat dari menyimpulkan fase yang terjadi
induk kepada berdasarkan ciri yang diberikan
keturunannya

3. 3.4 Menganalisis proses Pembelahan Indeks Disajikan dua gambar hasil 3 L3 Uraian
pembelahan sel sebagai sel mitosis pengamatan preparat ujung akar
dasar penurunan sifat dari bawang peserta didik dapat
induk kepada menyimpulkan sel yang sedang
keturunannya aktif membelah berdasarkan
kriteria tertentu

334
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

Tabel 5 Kartu Soal


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : XII Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : Biologi Nama Penyusun : Dadi, S.Pd.

KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.5 Menganalisis RUMUSAN BUTIR SOAL
proses
pembelahan Perhatikan tabel hubungan antara fase dan gambar pembelahan
sel sebagai mitosis berikut!
Nomor
dasar Soal Fase Gambar
penurunan A
sifat dari induk
1
kepada 1. Interfase
keturunannya
LINGKUP MATERI
B
Pembelahan Sel
2. Profase
MATERI

Mitosis Kunci C
Jawaban
3. Metafase

D
D
INDIKATOR SOAL
Disajikan tabel 4. Anafase
hubungan antara
nama fase dan
E
gambar fase
pembelahan 5. Telofase
mitosis, peserta
didik dapat
menganalisi Pernyataan yang menunjukkan hubungan antara fase dan gambar
hubungan yang pembelahan yang benar adalah ....
benar antara nama
A. 1A, 2B, 3D, 4C, 5E
dan gambar fase
pembelahan mitosis B. 1A, 2B, 3D, 4E, 5C
C. 1B, 2A, 3D, 4C, 5E
D. 1B, 2A, 3E, 4D, 5C
E. 1B, 2C, 3A, 4E, 5D

335
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tabel 6 Kartu Soal


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : XII Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : Biologi Nama Penyusun : Dadi, S.Pd.

KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.4 Menganalisis RUMUSAN BUTIR SOAL
proses
pembelahan Perhatikan gambar fase pembelahan meiosis berikut :
sel sebagai Nomor
dasar Soal
penurunan
sifat dari induk
2
kepada
keturunannya
LINGKUP MATERI Pernyataan manakah yang tidak sesuai dengan gambar tersebut?
Pembelahan Sel A. Gambar A dan D terjadi selama meiosis I
B. Gambar A anafase I dan B metafase II
MATERI C. Gambar C anafase II dan D metafase I
D. Gambar A dan B jumlah kromosomnya bersifat diploid
Meiosis Kunci E. Urutan proses pembelahan adalah gambar D, A, B, dan C
Jawaban

INDIKATOR SOAL
Disajikan gambar
tahapan
pembelahan
meiosis, peserta
didik dapat
menganalisis proses
pembelahan yang
terjadi berdasarkan
gambar

336
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

Tabel 7 Kartu Soal


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : XII Bentuk Soal : Uraian
Mata Pelajaran : Biologi Nama Penyusun : Dadi, S.Pd.

KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran

RUMUSAN BUTIR SOAL


Nomor
Soal Berikut ini adalah gambar hasil pengamatan dua preparat ujung
akar bawang yang dibuat pada waktu bersamaan.
LINGKUP MATERI 3

Pembelahan sel

MATERI

Indeks mitosis Kunci


Jawaban
Berdasarkan kedua gambar tersebut,
a. Dasar apakah yang digunakan untuk melihat sel aktif
membelah?
INDIKATOR SOAL b. Sel pada gambar manakah yang paling aktif membelah?
Disajikan dua c. Berikan penjelasan ilmiah untuk jawaban b!
gambar hasil
pengamatan Rubrik Penilaian
preparat ujung akar No Jawaban Skor
bawang peserta
3 a. Indeks Mitosis (IM) 2
didik dapat
menyimpulkan sel b. Gambar B 2
yang sedang aktif c. Semakin besar indeks mitosis semakin 6
membelah aktif sel membelah
berdasarkan Jumlah sel yang membelah
Indeks mitosis = x 100
kriteria tertentu Jumlah total
20
IM Gambar A = 75 x 100
IM Gambar A = 26,7
21
IM Gambar B = 72 x 100
IM Gambar B = 29,2

Jumlah Skor 10

337
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Refleksi Pembelajaran

Pada bagian ini Saudara akan melaksanakan refleksi proses pembelajaran


materi Pembelahan Sel. Refleksi pembelajaran dilakukan dengan melihat
kesesuaian antara indikator pencapaian kompetensi, proses pembelajaran,
peserta didik, penilaian, dan ketercapaian KD.

1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang dirancang dapat


mengarahkan dan mempersiapkan peserta didik mengikuti pelajaran
dengan baik?
2. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap materi/bahan ajar yang
disajikan? Apakah sesuai dengan yang diharapkan? (Apakah materi
terlalu tinggi, terlalu rendah, atau sudah sesuai dengan kemampuan awal
peserta didik?)
3. Bagaimana respons Saudara terhadap media pembelajaran yang
digunakan? (Apakah media sesuai dan mempermudah peserta didik
menguasai kompetensi/materi yang diajarkan?)
4. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap aktivitas pembelajaran yang
telah dirancang ? Apakah aktivitas pembelajaran tersebut dapat melatih
siswa berpikir tingkat tinggi (HOTS)?
5. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap pendekatan, model
pembelajaran, metode, dan teknik pembelajaran yang digunakan?
6. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap teknik pengelolaan kelas yang
akan dilakukan (perlakuan guru terhadap peserta didik dalam mengatasi
masalah dan memotivasi peserta didik)?
7. Apakah Saudara dapat menangkap penjelasan/instruksi yang diberikan
pada bagian aktivitas pembelajaran?
8. Bagaimanakah tanggapan Saudara terhadap latihan atau penilaian yang
dikembangkan?
9. Apakah Saudara telah mencapai penguasaaan kemampuan pembelajaran
yang telah dikembangkan ?

338
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

10. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang dikembangkan dapat


meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran?
11. Apakah Aktivitas pembelajaran yang dirancang dapat mencapai
kompetensi dasar (KD) pada materi terpilih sebagaimana mestinya? (Jika
tidak seluruhnya, apakah Saudara akan melakukan penyesuaian aktivitas
pembelajaran dalam rencana pembelajaran?)
12. Apa kelemahan yang akan Saudara temukan dalam melaksanakan
aktivitas pembelajaran yang telah dirancang?
13. Apa kekuatan atau hal-hal baik yang Saudara capai setelah mempelajari
aktivitas pembelajaran?

339
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KESIMPULAN

Unit ini dikembangkan berdasarkan pasangan KD 3.4 Menganalisis proses


pembelahan sel sebagai dasar penurunan sifat dari induk kepada
keturunannya, dan 4.4 Menyajikan hasil pengamatan pembelahan sel pada
sel hewan maupun tumbuhan di kelas XII. Untuk mencapai kompetensi dasar
pengetahuan dirumuskan 22 indikator pencapaian kompetensi dan untuk
mencapai kompetensi dasar keterampilan dirumuskan 5 indikator
pencapaian kompetensi

KD pengetahuan yang kompetensinya menuntut peserta didik untuk


menganalisis sudah menunjukkan level analisis (C4). Artinya, KD ini sudah
menuntut guru untuk melatihkan kemampuan berpikir tingkat tinggi kepada
peserta didik. Adapun KD keterampilan menuntut guru memfasilitasi peserta
didik melakukan berbagai pengamatan langsung atau tidak langsung. Hal ini
berarti guru perlu memberikan ruang dan waktu kepada peserta didik untuk
melakukan praktik di laboratorium dan melatih peserta didik agar terampil
menyajikan laporan hasil pengamatan baik secara lisan ataupun tulisan.

Lingkup materi pembelahan sel disajikan untuk membekali para guru dalam
meningkatkan kompetensi profesionalnya yang pada akhirnya akan
meningkatkan penguasaan materi peserta didik. Pengayaan materi terkait
lingkup materi ajar pembelahan sel yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari yaitu penyakit kanker yang sekarang banyak diderita oleh
masyarakat diharapkan dapat membekali guru dan peserta didik untuk
menghindari hal-hal yang memicu terjadinya aktivitas pembelahan sel tubuh
secara tidak terkendali.

Pembelajaran di awal menekankan keterkaitan materi ajar yang telah


dipelajari peserta didik di kelas XI tentang jaringan tumbuhan dan di kelas
XII tentang pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.

340
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

Unit ini dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama terdiri


dari 2 aktivitas yaitu pengamatan langsung pembelahan sel dan aktivitas
kelompok berbasis sumber ajar yang disiapkan guru dan berpusat pada
aktivitas peserta didik. Model pembelajaran Discovery Learning yang
digunakan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan
saintifik dan mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi

Paparan tentang pengembangan penilaian menyajikan soal-soal UN terkait


lingkup materi pembelahan sel yang diujikan pada tahun 2016, 2017, dan
2018 dan pembahasannya. Paparan pembahasan soal UN dimaksudkan
untuk memudahkan guru dan peserta didik dalam memahami pemecahan
soal tersebut dan memprediksi soal sejenis yang sering muncul di UN.

Paparan pengembangan penilaian juga nenyajikan materi pengembangan


soal HOTS mencakup penyusunan kisi-kisi soal dan kartu soal sebagai bahan
bagi guru dalam merancang evaluasi pembelajaran berbasis HOTS.

341
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

UMPAN BALIK

Dalam rangka mengetahui pemahaman terhadap unit ini, diharapkan guru


mengisi lembar persepsi pemahaman. Berdasarkan hasil pengisian
instrumen ini, guru dapat mengetahui posisi pemahaman beserta umpan
baliknya. Oleh karena itu, isilah lembar persepsi diri ini dengan objektif dan
jujur.

Lembar Persepsi Pemahaman Unit

Kriteria
No. Aspek
1 2 3 4
1. Memahami indikator yang telah
dikembangkan berdasarkan Kompetensi
Dasar
2. Mampu menghubungkan konten dengan
fenomena kehidupan sehari-hari
3. Merasa bahwa tahapan aktivitas
pembelajaran dapat mengembangkan
HOTS peserta didik
4. Memahami tahapan aktivitas yang
disajikan dengan baik
5. Mampu dengan baik mengaplikasikan
aktivitas pembelajaran di dalam kelas
6. Memahami dengan baik Lembar Kerja
Peserta Didik yang dikembangkan
7. Mampu melaksanakan dengan baik
Lembar Kerja Peserta Didik yang
dikembangkan
8. Memahami Konten secara menyeluruh
dengan baik
9. Memami prosedur penyusunan soal
HOTS dengan baik
10. Mampu membahas soal HOTS yang
disajikan dengan tepat
Jumlah
Jumlah Total

342
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel

Keterangan Pedoman Penskoran


1 = tidak menguasai
2 = cukup menguasai Jumlah Total
Skor = x 100
3 = menguasai 40

4 = Sangat Menguasai

Keterangan Umpan Balik

Skor Umpan Balik


< 70 Masih banyak yang belum dipahami, di antara konten, cara
membelajarkannya, mengembangkan penilian dan melaksanakan
penilaian berorientasi HOTS. Guru perlu membaca ulang unit ini dan
mendiskusikannya dengan dengan fasilitator di MGMP sampai dapat
memahaminya.

70-79 Masih ada yang belum dipahami dengan baik, di antara konten, cara
membelajarkan, mengembangkan penilaian dan melaksanakan
penilaian berorientasi HOTS. Guru perlu mendiskusikan bagian yang
belum dipahami dengan fasilitator atau teman lain di MGMP.

80-89 Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan penilaian


dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS dengan baik.

≥ 90 Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan penilian


dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS dengan sangat baik.
Guru dapat menjadi fasilitator bagi teman-teman lain di MGMP
untuk membelajarkan unit ini.

343
PENUTUP

Unit-unit pembelajaran yang telah dikembangkan diharapakan dapat menjadi


referensi Saudara dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian yang
berorientasi Higher Order Thinking Skills/HOTS yang terintegrasi dengan 5
(lima) unsur utama Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan literasi dalam
rangka mencapai kecakapan Abad ke-21. Selanjutnya, saudara dapat
menerapkan desain pembelajaran yang telah disusun kepada peserta didik di
kelas masing-masing.

Saudara perlu memahami unit-unit dengan baik. Oleh karena itu, unit-unit
perlu dipelajari dan dikaji lebih lanjut oleh Saudara bersama rekan sejawat
guru Biologi lainnya dalam Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
(PKP) di MGMP masing-masing. Kajian semua komponen unit pembelajaran
yang disajikan perlu dilakukan, sehingga Saudara mendapatkan gambaran
teknis mengenai cara mengimplementasikan di kelas. Selain itu, diharapkan
dapat mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang mungkin akan dihadapi.

Aktivitas pembelajaran yang disajikan dalam setiap unit merupakan gambaran


umum skenario pembelajaran untuk mencapai masing-masing KD sesuai
dengan indikator yang dikembangkan oleh tim penulis. Selanjutnya Saudara
perlu menyusun RPP yang sesuai dengan kondisi kelas masing-masing
berdasarkan skenario dalam aktivitas pembelajaran unit, sehingga
memudahkan mengimplementasikan secara teknis. Selain itu, Saudara masih
perlu mengembangkan instumen penilaian lainnya yang berorientasi HOTS
dengan mengacu pada contoh soal-soal tes yang disajikan dalam setiap unit
pembelajaran.

Dalam melaksanakan kegiatan praktikum sesuai LKPD, Saudara dapat


menyesuaikan alat dan bahan yang digunakan dengan alat dan bahan yang
terdapat dilingkungan masing-masing (kontekstual). Begitu pula d

347
alam mengalokasikan waktu pembelajaran, saudara dapat menyesuaikan
dengan kalender akademik di sekolah masing-masing. Harapan penulis,
Saudara dapat mengadaptasi langkah pembelajaran yang disajikan dalam unit
pembelajaran untuk mengembangkan RPP pada topik Biologi lainnya.

Refleksi dan evaluasi keefektifan, keberhasilan serta permasalahan selama


mengimplementasikan unit-unit ini perlu terus dilakukan. Permasalahan-
permasalahan yang ditemukan dapat langsung didiskusikan dengan rekan
sejawat, instruktur, kepala sekolah, serta pengawas agar segera menemukan
solusinya. Setiap keberhasilan, permasalahan, dan solusi yang ditemukan
selama pembelajaran perlu Saudara tuliskan dalam bentuk karya tulis best
practice atau karya tulis lainnya.

Capaian yang diharapkan dari penggunaan unit-unit ini adalah


terselenggaranya pembelajaran Biologi yang optimal sehingga berdampak
langsung terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik yang melingkupi
ranah kognitif, afektif dan psikomotor pada dimensi pengetahuan konsep,
prosedural, prinsip dan metakognitif sesuai kebutuhan abad 21. Selain itu
dapat memfasilitasi Saudara menghasilkan karya tulis yang berguna bagi
pengembangan keprofesian berkelanjutan.

Kami menyadari bahwa unit-unit yang dikembangkan masih jauh dari


kesempurnaan. Saran, masukan, dan usulan penyempurnaan yang dapat
disampaikan kepada tim penulis melalui surat elektronik (e-mail) sangat kami
harapkan dalam upaya perbaikan dan pengembangan unit-unit lainnya.

348
DAFTAR PUSTAKA

Ariyana, Y., Pudjiastuti, A., Bestary, R., & Zamroni. 2018. Buku Pegangan
Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi.
Jakarta. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Campbell, N. A. et al. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Campbell N. A. & Reece J. B.: 2010. Biology edisi 8. San Francisco : Pearson
Education Inc.

Gibson, John M.D. 1995. Anatomi dan Fisiologi Modern Untuk Perawat. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Gottfried, S. et. al. 1987. Biology. New Jersey: Prentice-Hall, Inc, Englewood
Cliffs.

Kee, L.H. 2002. The Living Science. Singapore: Pearson Education Asia Pte. Ltd.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Permendikbud Nomor 37


Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ilmu
Pengetahuan Alam SMA/MA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Mader, S.S., & Windelspecht, M., 2016. Human Biology. New York : The
McGraw-Hill Companies, Inc.

Mohammad Syarif. 2015. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Mata


Pelajaran Biologi. Pusbangprodik

Reece, J.B. et al, 2017. Campbell Biology 11th Editions. New York : Pearson
Education, Inc.

Tortora, G.,J., & Derrickson, B., 2017. Principles of Anantomy & Physiology. West
Sussex : John Wiley & Sons, Inc.

Sumber Lain: Internet

349
http://classes.kumc.edu/som/cellbiology/processes/celldeath/tut2.html.
diakses pada hari Selasa, 21 Mei 2019.

http://www.tribunnews.com/iptek/2010/09/20/ssttt...diam-diam-milaran
sel-tubuh-bunuh-diri. diakses pada hari Selasa, 21 Mei 2019.

http://iffapangestu.blogspot.com/20 2/03/bagian-bagian-telur-dan
fungsinnya.html. diakses pada Selasa, 21 Mei 2019.

https://pixabay.com/id/vectors/bakteri-nucleoid-sitoplasma-sel 307660.
diakses pada hari Selasa, 21 Mei 2019.

https://de.freepik.com/vektoren-kostenlos/tierisches-zelldiagramm-in-
farben_2480897.htm. diakses pada 21 Mei 2019.

https://sumberperbedaan.blogspot.com/2018/02/7-perbedaan-
karakteristik-jaringan-sel.html. diakses pada hari Rabu, 22 Mei 2019.

http://iffapangestu.blogspot.com/2012/03/bagian-bagian-telur-
dafungsinnya.html. diakses pada hari Rabu,22 Mei 2019.

http://kumalanggi.blogspot.com/2015/05/materi-biologi-amoeba.html.
diakses pada hari Selasa, 21 Mei 2019.

https://brainly.co.id/tugas/22848220. diakses pada hari Kamis, 23 Mei


2019

https://warstek.com/2018/02/13/telurasin/

http://www.fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/Ebook/Sistem%20Organ
%20Ikan/bab_7__sistem__urogenitalia.pdf

https: ://ternakpedia.com/1426/ikan-laut-akan-mati-jika-dimasukkan-
dalam-air-tawar/diakses pada 24 Mei 2019

http://www.jendelasarjana.com/2014/03/pengertian-perbedaan-difusi-
dan-osmosis.html

https://kampus-biologi.blogspot.com/2014/11/pengertian-osmosis-proses-
osmosis-dan.html

https://s-media-cacheak0.
pinimg.com/564x/5a/6c/1c/5a6c1c7af531f19b6ecf83bc73104065.jpg
https://s-media-cacheak0.
pinimg.com/564x/5a/6c/1c/5a6c1c7af531f19b6ecf83bc73104065.jpg

350
http://www.yellowtang.org/cells.php

Essesntial Cell Biology, 2/e(@2004 Garland Science)

https://s-media-cacheak0.
pinimg.com/564x/5a/6c/1c/5a6c1c7af531f19b6ecf83bc73104065.jpg

http://www. ilmukeperawatan.files.wordpress.com

http://www.macmillanhighered.com

351
352
353
354

Anda mungkin juga menyukai