SEL
Penulis:
Susanti, M.Pd.
Arief Husein Maulani, M.Si.
Dadi, S.Pd.
Penyunting:
Dr. Yeni Hendriani
Savina Melia, M.Si.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KATA SAMBUTAN
Sasaran Program PKB melalui PKP berbasis zonasi ini adalah seluruh guru di
wilayah NKRI yang tergabung dalam komunitas guru sesuai bidang tugas yang
diampu di wilayahnya masing-masing. Komunitas guru dimaksud meliputi
kelompok kerja guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan
Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK).
iii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas kerja keras dan kerja cerdas para
penulis dan semua pihak terkait yang dapat mewujudkan Paket Unit
Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai upaya yang kita
lakukan.
iv
Paket Unit Pembelajaran
Sel
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan YME, karena atas izin
dan karunia-Nya Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi ini dapat diselesaikan. Paket Unit
Pembelajaran ini disusun berdasarkan analisis Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian serta analisis Ujian Nasional
(UN).
Hasil UN tahun 2018 menunjukkan bahwa peserta didik masih lemah dalam
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) seperti
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Hasil tersebut ternyata selaras
dengan capaian PISA (Programme for International Student Assessment)
maupun TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Oleh
karena itu, perserta didik harus dibiasakan dengan pembelajaran dan soal-
soal yang berorientasi kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi agar
meningkat kemampuan berpikir kritisnya.
v
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
vi
Paket Unit Pembelajaran
Sel
DAFTAR ISI
Hal
vii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
viii
Paket Unit Pembelajaran
Sel
Paket unit lima disusun sebagai kumpulan sumber bahan ajar alternatif bagi
guru yang tersusun atas Unit Struktur dan Fungsi Sel, Unit Transpor Membran,
Reproduksi Sel dan Sintesis Protein, Unit Metabolisme, dan Unit Pembelahan
Sel. Melalui bahan bacaan pada paket unit tersebut diharapkan guru
mendapatkan tambahan pengetahuan untuk mengajarkan materi tersebut ke
peserta didiknya sesuai capaian Kompetensi Dasar (KD), terutama dalam
memfasilitasi kemampuan bernalar peserta didik. Selain itu, unit-unit ini juga
aplikatif bagi guru dan peserta didik agar dapat menerapkan pengetahuan
tentang sel, transpor membran, metabolisme dan pembelahan sel dalam
kehidupan sehari-hari.
Paket unit sel terdiri dari komponen penting dalam dalam setiap unitnya yaitu
kompetensi dasar, perumusan indikator pencapaian kompetensi, aplikasi di
dunia nyata, soal-soal tes UN/USBN, aktivitas pembelajaran, lembar kerja
peserta didik (LKPD), bahan bacaan, pengembangan penilaian, kesimpulan
dan umpan balik. Komponen-komponen di dalam setiap unit tersebut
disesuaikan dengan topik masing-masing dengan tujuan agar dapat dilihat
kesesuaian dengan strategi pembelajaran yang digunakan.
LKPD pada setiap unit dikembangkan agar guru dapat memfasilitasi peserta
didik untuk melatihkan kemampuan bernalar dan berketerampilan proses
sain dengan mendayagunakan media yang sudah menjadi standar
kelengkapan sekolah. LKPD tersebut disajikan melalui serangkaian aktivitas
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model
pembelajaran yang di rekomendasikan dalam Kurikulum 2013.
1
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
1
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Penyunting:
Dr. Yeni Hendriani
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
6
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
DAFTAR GAMBAR
Hal
7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
8
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik Struktur dan Fungsi Sel. Melalui pembahasan materi
yang terdapat pada Unit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan untuk
mengajarkan materi yang sama ke peserta didiknya yang disesuaikan dengan
indikator yang telah disusun, dan terutama dalam memfasilitasi kemampuan
bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk guru sendiri
sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Topik Struktur dan Fungsi Sel dikembangkan pada bahan bacaan terdiri atas
subtopik macam-macam sel, struktur sel, bagian-bagian sel, organel sel dan
fungsinya serta penyusun kimiawi sel. Selain itu, unit ini dilengkapi dengan
empat buah LKPD, yaitu 1) Identifikasi macam-macam sel; 2) Diskusi dan
observasi bagian-bagian sel, fungsi organel, unsur kimiawi penyusun sel dan
9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
10
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
4.1 Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel hewan dan sel
tumbuhan sebagai unit terkecil
11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
eukariotik
3.1.7 Membedakan struktur sel
hewan dan sel tumbuhan
3.1.8 Menjelaskan proses yang
terjadi di dalam sel
IPK Pengayaan IPK Pengayaan
3.1.9 Memprediksi apa yang 4.1.6 Membuat sketsa model sel
terjadi jika organel atau eukariotik
salah satu bagian
dihilangkan pada suatu sel
12
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
Sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai 100 µm sehingga hanya bisa
dilihat dengan menggunakan mikroskop. Perhatikan bahwa skala yang
dipakai berupa logaritma untuk mengakomodasi kisaran ukuran yang
ditunjukkan. Skala dimulai di bagian atas dengan 10 meter dan menurun,
setiap pengukuran di sisi kiri menunjukkan pengecilan ukuran sepuluh-kali.
Coba perhatikan gambar di bawah ini! Manakah sel yang paling besar? Sel
apakah yang paling kecil?
13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Berdasarkan gambar tersebut dapat kita lihat kisaran ukuran sel, bahwa sel
telur ayam adalah sel terbesar dan jika bandingkan dengan telur katak lebih
dari sepuluh kali lipat ukurannya, apalagi jika kita bandingkan dengan
ukuran sel bakteri jauh lebih besar lagi. Kita bisa melihat sel yang terkecil
dari ukuran yang ditampilkan pada gambar adalah sel bakteri, tapi bukan
termasuk virus atau atom yang bukan merupakan sel.
Diam-diam, miliaran sel dalam tubuh kita melakukan aksi bunuh diri massal
setiap hari. Kalau itu betul terjadi, kok kita tidak ikutan mati? Beruntung, aksi
bunuh diri yang satu ini justru memberi manfaat buat kita.
Peristiwa yang dinamai apoptosis ini diamati untuk pertama kalinya oleh
Andrew Wyllie pada 1970-an. Apoptosis yang berasal dari bahasa Yunani dan
berarti rontok itu memang mirip peristiwa daun yang berguguran dari
pohonnya.
Pertanyaannya kemudian, jika miliaran sel tubuh pada mati setiap hari,
mengapa kita kok tidak ikut mati? Pertanyaan lain yang tidak kalah menarik,
kenapa pula sel-sel tubuh kita melakukan tindakan bunuh diri, dan apakah
peristiwa itu bisa dicegah?
Fenomena bunuh diri sel itu sebenarnya sudah dimulai sejak awal masa
embrio, tetapi kemudian terus berlanjut di sepanjang usia kita. Kematian
atau bunuh diri miliaran sel yang terjadi bukan dalam fase perkembangan
embrio itu seolah-olah merupakan kematian sia-sia.
Jika peristiwa itu terjadi dalam fase perkembangan embrio, mungkin masih
bisa dipahami. Sebab, dalam fase ini terjadi "pemahatan" bagian-bagian
tubuh. Dalam kegiatan "pemahatan", bagian-bagian yang tidak diperlukan
harus mati dan dilepaskan.
14
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
Ambil contoh, bagian tangan. Ketika baru saja terbentuk, calon tangan itu
terlihat hanya seperti sekop. Untuk membentuk jari-jari tangan, maka harus
ada sel-sel pada jaringan di antara jari-jemari itu yang mati dan dilepaskan.
Analoginya, kecebong yang memiliki ekor akan mengalami kematian sel pada
bagian ekornya sehingga ia dapat tumbuh menjadi katak tanpa ekor. Dr. John
Yeh, pakar endokrinologi reproduktif dari Universitas Buffalo, Amerika
Serikat, mengatakan, "Apoptosis semacam itu memungkinkan organ tubuh
membentuk model dirinya dan mengaturnya kembali."
Kematian sel, yang kemudian digantikan oleh sel baru, dapat pula dikatakan
sebagai peremajaan sel yang membuat kita tetap hidup sehat dan bugar.
Akan tetapi, sampai pada usia tertentu kemampuan pergantian sel itu akan
menurun. Lalu, terjadilah apa yang kemudian dikatakan sebagai
permasalahan lanjut usia (geriatrik).
15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Dalam fenomena sel-sel melakukan bunuh diri ini meskipun sel-sel berada
dalam keadaan benar-benar sehat mereka mengaktifkan suatu program
kematian dalam dirinya sendiri. Proses ini dinamakan oleh para pakar
sebagai kematian sel terprogram. Sifat program kematian itu tetap saja masih
misterius, sekalipun sudah semakin banyak pakar biologi yang mencoba
membuka tabirnya.
Prof. Raff, ketua tim riset pada MRC Laboratory for Molecular Cell Biology
University College London, menduga, semua sel tubuh sesungguhnya
diprogram untuk membunuh dirinya sendiri secara otomatis, kecuali jika ada
sel-sel lain yang melarangnya. Agar sebuah sel tetap hidup, ia harus
berkomunikasi terus-menerus dengan sel-sel lain.
16
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
SOAL-SOAL UN/USBN
Berikut ini contoh soal-soal UN topik Struktur dan Fungsi Sel pada
Kompetensi Dasar 3.1 3.1 Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel,
struktur, fungsi, dan proses yang berlangsung dalam sel sebagai unit terkecil
kehidupan. Soal-soal ini disajikan agar dapat dijadikan sebagai sarana
berlatih bagi peserta didik untuk menyelesaikannya. Selain itu, soal-soal ini
juga dapat menjadi acuan ketika Saudara akan mengembangkan soal yang
setipe pada topik Struktur dan Fungsi Sel.
NO SOAL
Identifikasi
Level Kognitif : C2
17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
NO. SOAL
18
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
NO. SOAL
19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
NO. SOAL
20
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
A. Aktivitas Pembelajaran
21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3.1.4 • 4.
Menjelaskan Komponen Observasi dan
komponen kimiawi diskusi
kimiawi penyusun komponen
penyusun sel sel kimiawi
3.1.5 • penyusun sel
Menjelaskan Organel sel 5.
fungsi organel dan Diskusi dan
sel fungsinya presentasi
3.1.6 • fungsi organel-
Membandingkan Sel organel sel
struktur sel prokariotik 6.
prokariotik dan dan Observasi dan
sel eukariotik eukariotik diskusi untuk
3.1.7 • membandingk
Membedakan Sel hewan an sel
struktur sel dan sel prokariotik
hewan dan sel tumbuhan dan eukariotik
tumbuhan •
22
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
3.1.8 Bioproses 7.
Menjelaskan sel Observasi
proses yang dengan
terjadi di dalam melakukan
sel praktikum
pengamatan
sel hewan dan
sel tumbuhan
dengan
presentasi
hasil
pengamatan
8.
Diskusi
mengenai
bioproses yang
terjadi di
dalam sel
3.1.9 9.
Memprediksi apa Diskusi
yang terjadi jika tentang
salah satu prediksi
komponen mengenai
dihilangkan pada permasalahan
suatu sel pada sel
Pertemuan ke-1
Jika kalian mendengar kata ‘sel’, bisa jadi bayangan yang ada di benak kalian
adalah sel penjara. Hal ini tidak sepenuhnya salah, karena deretan sel yang
pertama dilihat oleh Robert Hooke (1665) pada sayatan gabus, merupakan
ruang atau rongga yang kosong seperti kamar-kamar kosong, karena yang
diamati adalah sel mati (gabus).
Semua makhluk hidup multiseluler tersusun atas sel. Pada manusia sel
penyusunnya ± 100 triliun sel yang terdiri atas ± 200 jenis sel. Yang
menakjubkan adalah ketika salah satu sel rusak akan berpengaruh pada sel
yang lain, bahkan di bagian tubuh manapun apabila satu sel kita terganggu,
kita akan mengetahuinya karena masing-masing sel terhubung dengan sel
yang lain misalnya; sel kulit dengan sel saraf. Betapa canggihnya sel ciptaan
Allah SWT, sehingga patutlah kita bersyukur atas segala karunia-Nya.
23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Lalu bagaimanakah struktur dan fungsi sel itu ? Bagaimakah unit terkecil itu
bisa sangat penting bagi kehidupan ini? Apa saja unsur kimiawi
penyusunnya? Apa saja bagian-bagian sel itu? Apa fungsi dari komponen
yang ada pada sel tersebut?
Pertemuan pembelajaran ke-1 ini akan mencapai indikator 3.1.1 s.d 3.1.6
pada submateri macam-macam sel, bagian-bagian sel, pengertian sel,
komponen kimiawi penyusun sel, organel sel dan fungsinya serta perbedaan
sel prokariotik dan eukariotik. Pertemuan ke-1 ini menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning dengan sintak 1) Pemberian rangsangan
(Stimulation); 2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement); 3)
Pengumpulan data (Data Collection); 4) Pengolahan data (Data Processing);
5) Pembuktian (Verification), dan 6) Menarik simpulan/generalisasi
(Generalization) (Aryana, dkk, 2018). Pembelajaran dilakukan selama 2 x 45’.
Media, Alat dan bahan yang digunakan pada pertemuan ke-1 adalah gambar,
Hp/komputer untuk browsing internet, alat tulis, kertas plano untuk
presentasikan hasil observasi/pengamatan.
24
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
Estimasi Waktu:
25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh:
1 Bentuk
2 Ukuran
3 Dinding sel
4 Membran inti
26
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
Estimasi Waktu
27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Media, Alat, dan bahan yang digunakan pada Kegiatan Diskusi dan observasi
komponen kimiawi sel, fungsi organel sel dan perbedaan sel prokariotik dan
eukariotik :
2. Internet
3. Hp/komputer siswa
4. alat tulis
5. LCD/Proyektor
28
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
Pertemuan Ke-2
Kita dapat menemukan bahwa sel hewan dan sel tumbuhan termasuk ke
dalam sel eukariotik karena keduanya mempunyai membran inti sel. Akan
tetapi kita juga mengetahui bahwa sel tumbuhan lebih kaku bila
dibandingkan dengan sel hewan, mungkin lama hidupnya berbeda, begitu
pula peranannya dan struktur selnya pun berbeda pula. Selain perbedaan
tersebut, masih ada perbedaan lain dari kedua sel itu. Bagaimanakah cara
kita mengetahui perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan? Apa saja
perbedaan strukturnya? Apakah organel yang dimiliki sel hewan sama
dengan sel tumbuhan? Mengapa sel tumbuhan lebih kaku?
29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Estimasi Waktu
30
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
Media, Alat, dan bahan yang digunakan pada Kegiatan merancang dan
melaksanakan praktikum pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan:
1. Mikroskop
2. Preparat awetan
3. Paper glass dan cover glass
4. Cutter dan jarum pentul
5. Pipet tetes
6. Jaringan tumbuhan dan jaringan hewan yang segar
7. Alat tulis dan gambar
8. Air
9. Tissu
10. Hp (kamera untuk mendokumentasikan phasil pengamatan)
11. Kertas plano
12. Spidol white board
31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pertemuan ke-3
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan ada banyak. Perbedaan tersebut bisa
dilihat dari bentuk, jumlah organel sel, struktur dan lain sebagainya.
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yang paling mendasar yaitu
tumbuhan memiliki dinding sel, sementara hewan tidak memiliki dinding sel.
Perbedaan sel tersebut kemudian juga berdampak terhadap perbedaan
karakteristik yang lebih besar. Contohnya seperti kemampuan gerak.
Tumbuhan hanya bisa melakukan gerakan-gerakan kecil dan halus,
sementara hewan bisa melakukan gerakan yang sangat aktif. Kita dapat
menemukan bahwa sel hewan dan sel tumbuhan termasuk ke dalam sel
eukariotik karena keduanya mempunyai membran inti sel.
32
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
Berdasarkan hal tersebut dapat kita ketahui perbedaan sel hewan dan sel
tumbuhan bisa terjadi karena komponen kimiawi sel atau organel yang
dimilikinya berbeda, atau mungkin proses yang terjadi di dalam selnya
berbeda pula. Apa saja bioproses yang terjadi dalam sel itu? Apa fungsi
proses tersebut bagi sel? Apakah proses yang terjadi berhubungan dengan
fungsi organel sel? Bagaimanakah jika salah satu organel hilang berpengaruh
pada fungsi sel?
Untuk dapat menjawab pertanyaan yang muncul tersebut, mari kita lakukan
aktivitas diskusi dan observasi untuk mengetahui bioproses yang terjadi sel
serta mampu memprediksi suatu permasalahan yang terjadi pada sel.
Pertemuan pembelajaran ke-3 ini akan mencapai indikator 3.1.8-3.1.9 pada
submateri bioproses dalam sel. Pertemuan ke-3 ini menggunakan
pembelajaran saintifik yang memuat serangkaian aktivitas mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan/mengolah informasi;
dan mengomunikasikan (Aryana, dkk, 2018). Pembelajaran dilakukan selama
2 x 45’.
b. Memprediksi apa yang terjadi jika organel atau salah satu bagian
dihilangkan pada suatu sel
Estimasi Waktu
33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Media, Alat, dan bahan yang digunakan pada Kegiatan diskusi dan observasi
bioproses di dalam sel dan membuat sketsa model eukariotik :
1. Pustaka/Referensi/internet
2. LCD/Proyektor
3. Alat tulis/alat gambar
4. Kertas plano
5. Spidol
Langkah Kegiatan yang Dilakukan:
34
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
g. Memberikan umpan balik atas diskusi yang telah dilakukan peserta didik.
Berikut ini 4 lembar kerja peserta didik yang digunakan dalam aktivitas
pembelajaran, yaitu: 1) LKPD 1. Identifikasi macam-macam sel; 2) LKPD 2.
Diskusi dan observasi bagian-bagian sel, fungsi organel, dan unsur kimiawi
sel; 3) LKPD 3. Merancang dan melakukan prakikum pengamatan sel hewan
dan sel tumbuhan; 4) LKPD 4. Diskusi dan observasi bioproses sel,
memprediksi permasalahan sel dan membuat sketsa model sel eukariotik.
35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Prosedur Kegiatan:
Sel Bakteri
Sel Saraf: https://pixabay.com/id/vectors/b
http://iffapangestu.blogspot.com/20 akteri-nucleoid-sitoplasma-sel
2/03/bagian-bagian-telur-dan 307660
fungsinnya.html
36
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
Sel Hewan
https://de.freepik.com/vektoren- Sel Tumbuhan
kostenlos/tierisches-zelldiagramm-in- https://sumberperbedaan.blogspot.
farben_2480897.htm com/2018/02/7-perbedaan-
karakteristik-jaringan-sel.html
2. Tuliskan jenis sel dan karakter yang muncul pada setiap sel tersebut
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
__________________________________________________________________
37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1 Bentuk
2 Ukuran
3 Dinding sel
4 Membran inti
5 dst
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
38
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
Judul: Bagian sel, Fungsi Organel sel, unsur kimiawi penyusun sel,
perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik
Tujuan: Mengetahui bagian-bagian sel, fungsi organel sel, unsur kimiawi sel
dan perbedaan sel prokariotik dengan sel eukariotik berdasarkan hasil
pengamatan study literatur.
Pustaka/referensi/internet
Alat tulis
Prosedur Kegiatan:
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
3. Diskusikan pada kelompok organel apa saja yang ada pada sel dan apa
fungsinya bagi sel tersebut. Gambar organel tersebut dengan bagian-
bagiannya dan tuliskan hasil diskusi kalian pada tabel berikut.
40
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1. Mikroskop
7. Air
Prosedur Kegiatan
1. Buatlah rancangan pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan yang akan
saudara amati. Mulailah dari menuliskan judul praktikum, tujuan
praktikum, alat dan bahan yang akan digunakan serta cara kerjanya.
42
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
Judul:
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Tujuan:
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
1.______________________________________________________________________________
2.______________________________________________________________________________
3.______________________________________________________________________________
4. dst__________________________________________________________________________
Cara Kerja :
1.______________________________________________________________________________
2. ______________________________________________________________________________
3. ______________________________________________________________________________
4.______________________________________________________________________________
5. ______________________________________________________________________________
6. dst__________________________________________________________________________
2. Setelah itu lakukan praktikum pengamatan sel tumbuhan dan sel hewan
berdasarkan hasil rancangan kalian dengan menggunakan preparat
43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1). Apakah semua tahap dilaksanakan dengan benar? Kalau tidak jelaskan!
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
44
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
2). Apakah ada kendala selama proses praktikum dilaksanakan? Jika ada
kendala jelaskan!
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
3). Apakah ada perbedaan hasil pengamatan sel preparat awetan dan
preparat buatan? Jika ada jelaskan perbedaannya!
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Tabel 9. Hasil Pengamatan dan Diskusi Karakteristik Sel hewan dan sel
tumbuhan
1
2
3
4
dst
45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1. Pustaka/Internet
4. Kertas Plano
5. Spidol
Prosedur:
46
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
dst
47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Sumber: https://brainly.co.id/tugas/22848220
Diakses pada hari Kamis, 23Mei 2019
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
48
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
1.
2.
Sumber: http://informazone.com/sel-hewan/
Diakses pada hari Kamis, 23Mei 2019
49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
50
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
C. Bahan Bacaan
Istilah sel pertama kali digunakan oleh ahli biologi untuk menggambarkan
ruang-ruang keci yang ditemukan pada sayatan gabus oleh Robert Hooke.
Bagaimana para ahli tertarik untuk mengungkap rahasia makhluk hidup?
Khususnya tentang susunan dari makhluk hidup. Siapa dan apa yang pertama
kali mendorong rasa ingin tahu Robert Hooke, Schleiden dan yang lainnya
sehingga bisa menyimpulkan tentang teori sel. Mari kita telusuri orang-orang
yang memiliki sumbangan besar dalam terbentuknya teori sel.
Gambar 3. Beberapa ahli yang berperan dalam sejarah penemuan teori sel
Dari penemuan-penemuan para ahli di atas, teori sel modern saat ini
menyimpulan bahwa:
2) Sel adalah unit struktural dan fungsional dari semua makhluk hidup.
Semua sel berasal dari sel-sel pra-ada melalui proses pembelahan (Generasi
spontan tidak terjadi).
51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3) Sel berisi informasi genetik yang diturunkan dari sel ke sel selama
pembelahan sel (Sel pertama adalah pengecualian karena tidak mungkin
berasal dari sel sebelumnya yang sudah ada).
Struktur Sel
52
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
Sel-sel dapat berhubungan satu sama lain membentuk struktur yang baru
dan lebih besar dengan fungsi yang sama, kumpulan sel ini disebut sebagai
jaringan. Semakin besar makhluk hidup semakin kompleks kebutuhan
aktivitas hidupnya sehingga perlu membentuk organ, sistem organ dan
sistem individu yang mampu melakukan proses kehidupan yang lebih
kompleks. Dalam organisme yang ukurannya besar, sel memiliki tujuan
utama sebagai pengorganisasi. Keragaman sel tampak dari tipe sel dan tujuan
yang berbeda. Dengan membagi masing-masing tugas pada setiap kelompok
sel yang berbeda akan memudahkan organisme untuk tetap hidup dan
tumbuh.
Sumber: Campbell Biology, 11th Edition by Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A.
Wasserman_2
53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Sumber: Campbell Biology, 11th Edition by Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A.
Wasserman_2
54
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
Secara struktural sel terdiri atas membran, sitoplasma dan organel yang
tersebar di dalam protoplasma. Dengan menggunakan mikroskop biasa
ketiga bagian utama sel ini bisa diamati dan dibedakan dengan jelas. Gambar
berikut menunjukkan struktur utama sel yang diamati dengan menggunakan
mikroskop cahaya.
Gambar 6. Berbagai jenis sel pada epitel bawang, epitel pipi dan sel gabus
(Sumber: http://www.sciencedawn.com/slider_pictures/Biology/onion.jpg;
http://imgc.allpostersimages.com/images/)
Inti sel atau nukleus merupakan organel paling besar. Inti diselubungi
oleh membran inti. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti sehingga
bahanbahan inti (nukleoid) tersebar dalam sitoplasma. Bahan inti
mengandung informasi genetik berupa Asam deoksiribosanukleat (ADN).
Selain ADN terdapat juga asam ribosanukleat (ARN).
b. Ribosom
d. Retikulum Endoplasma
55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
e. Kompleks Golgi
f. Lisosom
56
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
g. Vakuola
57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
h. Mitokondria
j. Membran plasma
58
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
2) Reseptor
4) Pengenalan (rekognisi)
Bahan utama dari membran sel adalah protein dan lipid atau lemak.
Membran protein dan lipid tersusun secara khusus, keduanya
bertanggung jawab terhadap isi sel dengan cara menyeleksi komponen
yang masuk ke dalam atau ke luar sel.
k. Kloroplas
l. Sitoskeleton
m. Dinding Sel
Pada sel tumbuhan selain membran sel, terdapat pula pembatas berupa
dinding sel. Fungsi utama dari dinding sel bertindak sebagai sebuah
pembuluh penahan untuk mencegah pelebaran berlebihan ketika air
masuk ke dalam sel. Selain pada tumbuhan, dinding sel dapat ditemukan
pada bakteri, jamur dan alga. Hewan dan protozoa tidak memiliki dinding
sel. Selulosa merupakan bahan utama yang paling umum selain pektin,
59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
hemiselulosa, lignin dan xylan ditemukan juga pada dinding sel. Diantara
dinding sel terdapat lubang-lubang penghubung yang disebut
plasmodesmata. Seringkali sel-sel pada jaringan membentuk sebuah
rongga antar sel.
Sel tumbuhan dan hewan memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Sel
tumbuhan dan sel hewan keduanya merupakan tipe eukariotik adalah salah
satu persamaan kedua jenis sel. Adapun perbedaan yang ditunjukkan oleh sel
tumbuhan dan sel hewan diantaranya adalah beberapa organel yang dimiliki
kedua jenis sel tidak sama, misalnya dinding sel dan kloroplas yang dimiliki
sel tumbuhan tidak dimiliki oleh sel hewan serta bentuk sel pada tumbuhan
relatif teratur dan tidak berubah sementara sel hewan umumnya bentuknya
tidak teratur. Untuk lengkapnya perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan
dapat dipelajari pada tabel di bawah ini:
60
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
Sel yang hidup merupakan tempat terjadinya ribuan reaksi kimia yang
menghasilkan proses-proses kehidupan. Secara kimiawi, sel disusun oleh
senyawa-senyawa anorganik maupun senyawa organik. Senyawa organik
menurut kamus Encarta (Microsoft Encarta,2009) adalah kelompok senyawa
karbon yang memiliki rantai atau cincin atom yang terikat pada atom
hydrogen terkadang dengan oksigen, nitrogen dan unsur-unsur lain. Senyawa
organik pada makhluk hidup merupakan sumber energi, bahan penyusun
ataupun sebagai bahan untuk proteksi atau perlindungan.
61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Sel yang hidup merupakan tempat terjadinya ribuan reaksi kimia yang
menghasilkan proses-proses kehidupan. Secara kimiawi, sel disusun oleh
senyawa-senyawa an organik maupun senyawa organik. Senyawa organik
menurut kamus Encarta (Microsoft Encarta,2009) adalah kelompok senyawa
karbon yang memiliki rantai atau cincin atom yang terikat pada atom
hydrogen terkadang dengan oksigen, nitrogen dan unsur-unsur lain. Senyawa
organik pada makhluk hidup merupakan sumber energi, bahan penyusun
ataupun sebagai bahan untuk proteksi atau perlindungan.
Adapun, meski sebagian besar protoplasma terdiri atas air, namun bahan
yang memberi ciri pada strukturnya justru adalah protein dan beberapa
senyawa kimia lain. Bentuk senyawa dari komponen kimiawi penyusun sel
(protoplasma) tersebut dapat berupa senyawa organik dan senyawa
anorganik. Senyawa organik dalam komponen sel bisa berupa karbohidrat,
lemak, protein, dan asam nukleat. Sedangkan komponen senyawa
anorganiknya bisa berupa air, vitamin, ataupun mineral. Berikut ini kita akan
bahas mengenai komponen kimiawi penyusun sel tersebut secara mendalam.
1. Karbohidrat
62
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
2. Lemak
Komponen kimiawi sel selanjutnya ialah lemak. Lemak dibangun oleh gliserol
dan asam lemak. Lemak mempunyai sifat tidak larut dalam air, tetapi dapat
larut dalam pelarut organik, seperti kloroform, eter, dan alkohol. Dalam sel
hidup, lemak berfungsi sebagai komponen utama membran plasma,
pembentukan hormon, dan pembentukan vitamin. Lemak dalam sel mahluk
hidup umumnya terdapat dalam bentuk lemak sederhana, lemak gabungan,
atau turunan lemak.
Lemak sederhana dibangun oleh satu gliserol dan tiga asam lemak
(trigliserida). Asam lemak penyusun lemak dapat berupa asam lemak jenuh
atau asam lemak tak jenuh.
63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3. Protein
4. Asam Nukleat
Dalam komponen kimiawi sel, asam nukleat merupakan materi inti. Ada dua
macam asam nukleat, yaitu asam ribonukleat (RNA) dan asam
deoksiribonukleat (DNA). Fungsi asam nukleat adalah untuk mengontrol
aktivitas sel dan membawa informasi genetik. Asam nukleat merupakan
polimer nukleotida. Hidrolisis nukleotida akan menghasilkan fosfat, gula
pentosa (yaitu ribosa atau deoksiribosa), serta basa nitrogen (basa organik)
6. Vitamin
64
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
7. Mineral
65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
Bagian ini memuat contoh soal-soal topik struktur dan fungsi sel yang
muncul di UN tiga tahun terakhir dan kurang berhasil dijawab oleh peserta
didik. Selain itu, bagian ini memuat pembahasan tentang cara
mengembangkan soal HOTS yang disajikan dalam bentuk pemodelan,
sehingga dapat dijadikan acuan oleh saudara ketika mengembangkan soal
topik ini. Saudara perlu mencermati dengan baik bagian ini, sehingga saudara
dapat terampil mengembangkan soal yang mengacu pada indikator
pencapaian kompetensi yang termasuk HOTS.
Topik struktur dan fungsi sel yang muncul pada soal UN di tiga tahun
terakhir. Berdasarkan hasil analisis PAMER UN, topik ini termasuk yang
kurang berhasil dijawab oleh peserta didik di lingkup nasional. Berikut ini
pembahasan soal-soal topik interaksi makhluk hidup dengan lingkungan.
NO ORGANEL FUNGSI
B 1 Mitokondria Respirasi
66
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
Kunci Jawaban: B
Pembahasan :
Keterangan gambar:
67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pembahasan :
1. Protein perifer
2. Glikoprotein
3. Glikolipid
4. Fosfolipid
5. Protein integral
68
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
Jawaban:
69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pembahasan:
Soal No. 8
70
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
E. sintesis protein
Jawaban:
Pembahasan:
Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar
pengetahuan. Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar
saudara dapat melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan
indikator soal. Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal
berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang
disajikan terutama untuk mengukur indikator kunci pada level kognitif yang
tergolong HOTS.
71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. 3.1 Menjelaskan Struktur Fungsi Disajikan 1 C4 Pilihan
komponen dan Fungsi organel sel sebuah
Ganda
kimiawi Sel wacana,
penyusun sel, siswa dapat
struktur, fungsi, menganalisis
dan proses yang fungsi dari
berlangsung organel sel
dalam sel yag dimaksud
sebagai unit pada wacana
terkecil tersebut
kehidupan
72
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
Kartu Soal
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi
√ Penalaran
3.1 Menjelaskan RUMUSAN BUTIR SOAL
komponen kimiawi
penyusun sel, Seorang siswa mendapatkan informasi tentang sebuah organel
struktur, fungsi, dan Nomor sel dari literatur yang ia baca, dengan ciri-ciri sebagai berikut
proses yang Soal berbentuk seperti butiran kecil, dengan diameter sekitar 20
berlangsung dalam sampai 22 nanometer, terdapat pada seluruh sel hidup
sel sebagai unit 1 termasuk sel hewan, sel tumbuhan, eukariotik, dan prokariotik.
terkecil kehidupan
Organel terkecil dalam sel, dan tersebar di sitoplasm.
LINGKUP MATERI Berdasarkan wacana tersebut, prediksikan organel apakah dan
Struktur dan Fungsi berfungsi untuk apa...
Sel A. Ribosom berfungsi untuk sintesis protein
MATERI B. Sentriol berfungsi untuk pembelahan sel
C. Badan golgi berfungsi untuk ekskresi
Fungsi organel sel Kunci D. Ribosom berfungsi untuk pembelahan sel
Jawaban E. Sentriol untuk sintesis protein
A Pembahasan:
INDIKATOR SOAL Yang termasuk ke dalam ciri-ciri dalam wacana di atas adalah
ribosom, sedangkan sentriol berbentuk silindris, tersusun atas
Disajikan sebuah
mikrotubul dan berperan pada pembelahan sel, sedangkan badan
wacana, siswa dapat
menganalisis fungsi golgi memiliki ciri-ciri seperti bantalan yang berlapis-lapis,
dari organel sel terdapat gelembung-gelembung bulat memiliki fungsi untuk
yang dimaksud ekskresi sel.
pada wacana
tersebut
73
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
74
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.1 Menjelaskan RUMUSAN BUTIR SOAL
komponen kimiawi
penyusun sel, Dua orang siswa, Siswa X dan Siswa Y, ingin mengamati
struktur, fungsi, dan Nomor organel yang terdapat pada sel bawang merah (Allium
proses yang Soal fistulosum) dengan menggunakan mikroskop cahaya. Siswa X
berlangsung dalam mengambil bagian kulit ari bawang merah yang telah kering,
sel sebagai unit 2 sedangkan Siswa Y mengambil bagian dalam bawang merah
terkecil kehidupan
yang masih segar.
LINGKUP MATERI a. Kemukakan prediksi tujuan mendasari kedua siswa
Struktur dan Fungsi tersebut melakukan praktikum dengan bahan yang
Sel berbeda!
MATERI b. Perkirakan bagian sel apa saja yang dapat ditemukan
oleh Siswa X seandainya mikroskop yang digunakan
Struktur Sel Kunci mereka memiliki perbesaran dan pencahayaan yang
Jawaban memadai, berikan alasanya!
c. Bagian atau organel apa saja yang ditemukan oleh Siswa
Y, tetapi tidak akan terdapat pada sel hewan?
INDIKATOR SOAL
Pedoman penskoran:
Disajikan sebuah
kasus, siswa dapat
memprediksi No Kriteria Skor
komponen sel yang
dimaksud pada a. –Siswa X bertujuan untuk melihat 2
kasus tersebut. 1
dinding sel
- Siswa Y bertujuan untuk melihat 2
organel sel
b. –Siswa X; dinding sel 2
mengungkapkan alasannya, 2
selnya kering
c. Dinding sel dan kloroplas/plastida 2
atau bisa juga vakuola besar
SKOR TOTAL 10
75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Refleksi Pembelajaran
76
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
13. Apa kekuatan atau hal-hal baik yang Saudara capai setelah mempelajari
aktivitas pembelajaran?
77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KESIMPULAN
Adapun konten yang dikembangkan pada subtopik Struktur dan Fungsi Sel
yaitu macam-macam sel, bagian-bagian sel, komponen penyusun kimiawi sel,
78
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
Sebagai contoh aplikasi dunia nyata, Unit ini menyajikan fakta bahwa sel
telur ayam adalah salah satu sel yang besar yang bisa langsung diamati tanpa
menggunakan mikroskop. Selain itu, fenomena bahwa sel untuk menjaga
keseimbangan/homeostatis tubuh maka dia melakukan bunuh diri besar-
besaran. Saudara dapat menyajikan fenomena kontekstual melalui penyajian
berita yang terdapat di media informasi atau mendorong peserta didik
menggali informasi kepada narasumber yang relevan.
79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
UMPAN BALIK
80
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
No Aspek Kriteria
1 2 3 4
Jumlah Total
81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
82
Unit Pembelajaran
Struktur dan Fungsi sel
83
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Transport Membran,
Reproduksi Sel,
dan Sintesis Protein
Penulis:
SUSANTI, M.Pd.
Penyunting:
Savina Melia, M.Si.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR GAMBAR
Hal
88
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
DAFTAR TABEL
Hal
89
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis
Protein. Melalui pembahasan materi yang terdapat pada Unit ini, guru dapat
memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi yang sama ke peserta
didiknya yang disesuaikan dengan indikator yang telah disusun, dan terutama
dalam memfasilitasi kemampuan bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini
juga aplikatif untuk guru sendiri sehingga mereka dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
90
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
Selain itu, unit ini dilengkapi dengan empat buah LKPD, yaitu 1) Identifikasi
macam-macam transpor membran 2) Diskusi dan Observasi Reproduksi Sel
dan Sintesis Protein ; 3) Merancang dan Melaksanakan Praktikum Difusi,
Osmosis dan Plasmolisis 4) Prediksi Peristiwa Transpor Membran. LKPD
dikembangkan secara aplikatif agar guru mudah mengimplementasikannya di
kelas.
91
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
4.2 Membuat model tentang bioproses yang terjadi dalam sel berdasarkan
studi literatur dan percobaan
92
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
IPK Pengayaan:
93
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ketika ibu saya membeli telur asin, iseng saya bertanya kepadanya, “Ma,
kenapa telur asin bisa asin?”. Ibu saya menjawab “karena proses pengasinan
nak, telur asin dibungkus dengan garam dan abu seki”.
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang
diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih). Kebanyakan
telur yang diasinkan adalah telur itik atau telur bebek meski tidak menutup
kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Telur asin baik dikonsumsi dalam
waktu satu bulan (30 hari).
Sebagai masyarakat Indonesia, tentu telur asin sudah tidak asing lagi bagi kita.
Bahkan ada beberapa daerah yang terkenal dengan kuliner telur asinnya
Brebes dan Banyuwangi. Mungkin pertanyaan pertama yang muncul dari
kasus di atas adalah apa itu abu seki?
Abu seki adalah istilah di daerah saya Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi
Selatan, untuk menyebut lumpur bata merah. Fungsinya adalah sebagai media
untuk mengantarkan rasa asin dari garam yang terdapat dalam lumpur, agar
dapat meresap ke dalam telur.
Kedua, mengapa telur itik/telur bebek yang sering dijadikan telur asin?
94
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
Alasan lainnya adalah pori-pori telur tersebut lebih besar. Ukuran pori-pori ini
akan sangat berpengaruh pada saat proses pengasinan karena garam akan
lebih mudah berpenetrasi ke dalam telur. Jika pori-pori telur kecil, akan
menyebabkan penetrasi garam terhambat sehingga rasa telur jadi kurang asin.
Ketiga, Proses apa saja yang terjadi pada proses pengasinan? Berikut proses
yang terjadi pada telur saat diasinkan:
1. Telur yang direndam dalam media garam akan mengalami osmosis yaitu
proses perpindahan molekul zat terlarut dari konsentrasi rendah (hipotonik)
ke konsentrasi lebih tinggi (hipertonik) sehingga telur menjadi asin.
2. Berat telur akan bertambah akibat dari masuknya suatu molekul ke dalam
telur, dalam hal ini air dan garam yang masuk ke dalam telur.
3. Berat telur bertambah sedangkan volume air berkurang, hal ini dikarenakan
molekul air dan garam bergerak masuk ke dalam telur karena larutan garam
lebih hipotonik dibanding isi telur yang hipertonik sehingga menyebabkan
hemolysis atau masuknya molekul air dan garam ke dalam telur, sehingga
berat telur bertambah tetapi volume air berkurang.
4. Tekstur kuning telur pada telur asin akan berubah menjadi lebih keras
karena ketika molekul air dan garam masuk ke dalam telur, maka air dan
garam masuk ke putih telur karena konsentrasi putih telur lebih pekat
daripada larutan garam, tetapi perlu kita ingat bahwa masih ada kuning telur
yang konsentrasinya jauh lebih pekat dibanding dengan putih telur dan
larutan garam. Sehingga molekul air dan garam masuk ke kuning telur, tetapi
lebih banyak garam yang masuk dibanding dengan air. Semakin lama, garam
yang terdapat di dalam kuning telur akan semakin menumpuk sehingga
kuning telur akan mengeras karena kelebihan mineral garam.
Pertanyaan keempat, dapatkan telur bebek memiliki rasa selain asin? seperti
rasa keju, coklat, dll?
95
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ya, telur bebek bisa memiliki rasa selain asin yaitu dengan cara mengganti
adonan abu seki tadi. Berikut aneka rasa yang bisa dicoba:
Sambal pedas —-> bisa menggunakan sambal pedas botolan atau sambal
pedas buatan sendiri
Bubuk coklat —> gunakan bubuk coklat asli dan mempunyai warna coklat
yang pekat supaya aroma dan warna telur asin lebih menarik
Aneka pasta —> yang biasa dipakai untuk membuat cake, seperti pasta
strawberry, jeruk, pandan dan lain-lain
Mentega/ margarin —> gunakan mentega / margarin yang masih baru untuk
menghindari aroma tengik.
Nah, jadi kenapa telur yang masih ada kulitnya bisa terasa asin? Apakah hewan
yang menghasilkan telur itu makanannya juga yang asin-asin? Atau telurnya
kecemplung laut selama beberapa hari sampai akhirnya jadi asin? Hmmmm,
ternyata bukan begitu alasan kenapa telur asin bisa jadi asin.
96
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
Pada artikel ini saya ingin menjelaskan alasan mengapa ikan air asin / laut
akan mati jika diletakkan di air tawar. Tetapi sebenarnya ikan air tawar juga
sama nasibnya, yaitu akan segera mati jika diletakkan pada air laut. Meskipun
ada jenis ikan yang dapat hidup di air laut dan air tawar, seperti jenis ikan
bandeng dan ikan salmon, tetapi jumlahnya sangat terbatas sekali.
Sebenarnya ikan laut dan juga ikan air tawar sudah melakukan adaptasi yang
luar biasa dengan lingkungan hidupnya, sehingga saat kita memasukkan
mereka pada lingkungan yang sama sekali baru, maka pastinya mereka akan
kaget dan bukan tidak mungkin mereka akan segera mati.
97
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
molekul air dari yang kandungannya lebih encer ke air yang kandungannya
lebih pekat.
Sebagai gambaran saja bahwa kandungan air tawar itu lebih encer dari pada
kandungan air yang ada di dalam tubuh ikan. Sementara air laut memiliki
kandungan yang lebih pekat dari pada cairan yang ada di dalam tubuh ikan.
Akibatnya bentuk adaptasi yang dilakukan oleh ikan air tawar adalah mereka
akan banyak meminum air, tetapi akan sedikit sekali mengeluarkan air melalui
proses kencing, bahkan mereka hampir-hampir tidak pernah kencing.
Hal ini terjadi karena peritiwa osmosis membuat banyak cairan yang ada di
dalam tubuh ikan keluar dengan sendirinya, akibat dari perbedaan kandungan
kepekatan antara kandungan air yang di dalam tubuh ikan lebih pekat dari
pada kandungan air yang ada di sekitarnya.
Sementara itu hal sebaliknya terjadi pada ikan air asin, mereka akan sedikit
sekali minum air atau bahkan tidak pernah minum sama sekali, tetapi mereka
akan sangat banyak mengeluarkan air dalam proses kencing.
Penyebabnya masih sama yaitu proses osmosis yang terjadi pada tubuh ikan,
hal ini karena kandungan air laut yang ada di sekitarnya lebih pekat dari pada
kandungan air yang ada di dalam tubuh ikan, mengakibatkan air laut yang ada
di sekitarnya bergerak masuk ke dalam tubuh. Dan karena jumlahnya semakin
lama semakin banyak, maka air tersebut perlu di keluarkan lewat kencing.
(Gambar. 2)
98
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
Karena itu saat ikan air asin dimasukkan ke dalam air tawar, maka pasti akan
mati karena peristiwa osmosisnya menjadi terbalik, dan demikian juga
sebaliknya.
https: ://ternakpedia.com/1426/ikan-laut-akan-mati-jika-dimasukkan-
dalam-air-tawar/diakses pada 24 Mei 2019
99
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
SOAL-SOAL UN/USBN
NO. SOAL
Identifikasi
Level Kognitif : C4
100
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
NO SOAL
101
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Identifikasi
Level Kognitif : C4
102
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
NO. SOAL
Identifikasi
Level Kognitif : C4
103
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
104
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
105
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Menganalisis endositosis
proses melalui studi
eksositosis dan literatur.
endositosis 7.
3.2.11 Observasi dan
Membandingkan diskusi
proses transfor perbedaan
pasif dengan transfor aktif
transfor aktif dan transfor
pada membran pasif pada
sel. membran sel
3.2.12 8.
Memprediksi Membuat desain
transpor dan model
membran yang transpor
terjadi pada membran
suatu peristiwa sederhana dari
dalam kehidupan bahan yang
sehari-hari mudah
didapatkan
3.2.13 9.
Menyimpulkan Observasi dan
proses transfor diskusi melalui
membran studi literatur
dengan untuk
membuat peta memprediksi
konsep peristiwa
transpor
membran pada
sel.
10.
Membuat
kesimpulan
proses transpor
pada membran
dengan
membuat peta
konsep
Pertemuan ke-1
106
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
Sel ditemukan pada semua jenis lingkungan, dan lingkungan yang terus
berubah. Sebagai contoh, organisme bersel satu, seperti bakteri, dapat
ditemukan pada kulit Anda, di dalam tanah, atau dalam semua jenis air. Oleh
karena itu, sel membutuhkan suatu cara untuk melindungi diri mereka sendiri.
Pekerjaan ini dilakukan oleh membran sel, yang juga dikenal sebagai membran
plasma.
Dalam rangka menjawab pertanyaan yang muncul tersebut, mari kita lakukan
aktivitas berikut ini. Aktivitas ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu 1)
mengidentifikasi macam-macam transpor membran ; 2) Diskusi tentang jenis-
jenis transpor membran; 3) Diskusi dan observasi untuk membandingkan
mekanisme macam-macam transpor membran ( Difusi, Osmosis, Endositosis,
Eksositosis; 4) Diskusi dan observasi untuk memahami proses reprodusi sel
dan fungsinya serta sintesis protein dan fungsinya.
107
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pertemuan pembelajaran ke-1 ini akan mencapai indikator 3.2.1 s.d 3.2.7 pada
submateri macam-macam traspor membran, difusi, osmosis, eksositosis,
endositosis, reprosuksi sel dan sintesis protein. Pertemuan ke-1 ini
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan sintak 1)
Pemberian rangsangan (Stimulation); 2) Pernyataan/Identifikasi masalah
(Problem Statement); 3) Pengumpulan data (Data Collection); 4) Pengolahan
data (Data Processing); 5) Pembuktian (Verification), dan 6) Menarik
simpulan/generalisasi (Generalization) (Aryana, dkk, 2018). Pembelajaran
dilakukan selama 2 x 45’.
Media, Alat dan bahan yang digunakan pada pertemuan ke-1 adalah gambar,
Hp/komputer untuk browsing internet, alat tulis, kertas plano untuk
presentasikan hasil observasi/pengamatan.
108
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
Estimasi Waktu:
109
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh
Jenis Transpor Membran
NO. Berdasarkan kebutuhan Proses Pengertian
energi untuk prosesnya
1.
2.
Tujuan: Memahami pengertian dan fungsi reproduksi sel dan Sintesis Protein
Estimasi waktu
110
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
Media, Alat, dan bahan yang digunakan pada Kegiatan Diskusi dan observasi
Reproduksi Sel dan Sintesis Protein yaitu Pustaka/literatur, internet, alat tulis.
Pertemuan ke- 2
111
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Peristiwa tersebut akan terjadi pula pada tinta yang Anda teteskan ke dalam
air bening dalam suatu wadah. Tinta tersebut akan larut dan membuat air
bening berubah warna menjadi seperti warna tinta. Peristiwa larutnya gula
dan tinta merupakan contoh peristiwa difusi.
Pada saat tertentu, sel hidup mampu menyerap beberapa zat meskipun
konsentrasi zat di dalam selnya lebih tinggi dibandingkan lingkungan di
sekitar sel. Artinya, sel menyerap zat berlawanan dengan gradien konsentrasi
sehingga proses tersebut membutuhkan energi. Proses transpornya
dinamakan transpor aktif.
Transpor aktif terkait dengan sejumlah proses yang terjadi di dalam makhluk
hidup. Zat-zat yang diserap melalui transpor aktif, misalnya garam mineral
yang diserap akar, kemudian juga glukosa dan asam amino yang diserap usus
kecil pada manusia.
Dalam rangka menjawab pertanyaan yang muncul tersebut, mari kita lakukan
aktivitas diskusi, observasi dan praktikum untuk mengetahui proses tanspor
aktif dan transpor pasif dalam kehidupan sehari. Setelah melakukan aktivitas
tersebut dengan baik, saudara mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut. Pertemuan pembelajaran ke-2 ini akan mencapai indikator 3.2.8-
3.2.10 pada submateri Transpor pasif (difusi dan osmosis) Pertemuanke-2 ini
menggunakan pembelajaran saintifik yang memuat serangkaian aktivitas
mengamati, menanya, merancang praktikum, mengumpulkan
informasi/melakukan praktikum, mengasosiasikan/ mengolah informasi; dan
mengomunikasikan (Aryana, dkk, 2018). Pembelajaran dilakukan selama 2 x
45’.
112
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
Estimasi Waktu
Media, Alat, dan bahan yang digunakan pada Kegiatan merancang dan
melaksanakan praktikum pengamatan difusi dan osmosis, plasmolisis dan
krenasi:
1. Pisau 1 buah
113
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3. Stopwach 1
4. Pipet tetes 1
5. Tinta 10 cc
7. Kentang 5 Buah
8. Aquades 1500 cc
9. Wortel 3 Buah
114
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
115
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pertemuan ke-3
Banyak hal dalam kehidupan kita sangat berhubungan erat dengan proses
transpor membran, bahkan dapat dimanfaatkan sebagian orang untuk
dijadikan sebagai mata pencaharian. Misalnya saja pengolahan telur menjadi
telur asin, atau bagaimana ikan laut tidak mati berada pada air yang jauh lebih
hipertonis dari tubuhnya tapi tidak mengalami krenasi. Bagaimana manisan
dapat membuat buah-buahan tersebut menjadi susut, keriput dan kering?
Apakah bisa membuat telur rasa pedas? Atau apakah bisa kita menentukan
komposisi pupuk untuk tanaman yang paling optimal?
Tujuan:
116
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
a. Larutan Gula
b. Larutan Garam
d. Larutan tinta
e. Larutan yodium
3. Pustaka/Bahan bacaan
4. Internet
6. Alat Tulis
7. Stopwach
8. Neraca
9. Kertas Plano
117
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
118
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
g. Memberikan umpan balik atas diskusi yang telah dilakukan peserta didik.
Berikut ini 4 lembar kerja peserta didik yang digunakan dalam aktivitas
pembelajaran, yaitu: 1) LKPD 1. Identifikasi macam-macam transpor
membran; 2) LKPD 2. Diskusi dan Observasi Reproduksi Sel dan Sintesis
Protein; 3) LKPD 3. Merancang dan melakukan praktikum pengamatan difusi,
osmosis, plasmolisis; 4) LKPD 4. Praktikum Prediksi Peristiwa Transpor
Membran
119
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Prosedur Kegiatan:
1. Saudara akan mengamati gambar macam-macam transpor membran
berdasarkan kebutuhan energi dalam mekanismenya. Pada saat mengamati
gambar, identifikasi jenis transpor membran yang terjadi dengan teliti.
Gambar 1 Gambar 2
120
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
Contoh
NO. Jenis Transpor Membran
Berdasarkan kebutuhan Proses Pengertian
energi untuk prosesnya
1.
2.
121
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Mengapa sel perlu berreproduksi? Pada awal sejarah biologi, para ilmuwan
percaya sel muncul secara spontan. Dengan perkembangan teori sel, orang-
orang akhirnya menyadari bahwa sel-sel hanya bisa melahirkan sel-sel lain.
Bahkan, dua kategori yang menentukan sesuatu yang hidup atau tidak adalah
pertumbuhan dan reproduksi, yang keduanya menyelesaikan pembelahan sel.
122
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
Alat Bahan:
Pustaka/Literatur
Internet
Alat Tulis
Prosedur Kegiatan:
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
124
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
Alat Bahan:
No Alat/Bahan Jumlah
1 Pisau 1 buah
2 Gelas Kimia (500 ml) 3 buah
3 Stopwach 1
4 Pipet tetes 1
5 Tinta 10 cc
6 Larutan gula 10%,20% dan 30% 300 cc
7 Kentang 5 Buah
8 Aquades 1500 cc
9 Wortel 3 Buah
10 Gambar proses krenasi pada sel darah
merah
11 Gambar peristiwa eksositosis dan
endositosis
125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Prosedur Kegiatan:
A. Tujuan :
1. ..........................................................................................................................
2. .........................................................................................................................
3. ...........................................................................................................................
B. Pertanyaan penyelidikan
1. ...........................................................................................................................
2. ..........................................................................................................................
3. .............................................................................................................................
1.
126
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
2.
3.
4.
dst
A. Difusi
Cara Kerja:
1. ..........................................................................................................................
2. .........................................................................................................................
3. ...........................................................................................................................
4. dst
127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
B. Osmosis
Cara Kerja:
1. ..........................................................................................................................
2. .........................................................................................................................
3. ...........................................................................................................................
4. dst
C. Plasmolisis
128
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
Cara Kerja:
1. ..........................................................................................................................
2. .........................................................................................................................
3. ...........................................................................................................................
4. dst
5. Menjawab Pertanyaan :
a. Apa saja manfaat proses difusi dan osmosis dalam kehidupan sehari-hari?
Berikan contohnya!
129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Sumber: http://kutukuliah.blogspot.com/2013/08/hemolisa-darah-dan-krenasi.html
Pada gambar di atas adalah peristiwa sel darah merah dimasukan pada
larutan hipertoni, isotonis dan hipotonis. Bagaimanakah perubahan pada
sel tersebut? Bandingkan dengan peristiwa plasmolisis ?
1. Peristiwa X
130
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
2. Peristiwa Y
Banyak hal dalam kehidupan kita sangat berhubungan erat dengan proses
transpor membran, bahkan dapat dimanfaatkan sebagian orang untuk
dijadikan sebagai mata pencaharian. Misalnya saja pengolahan telur menjadi
telur asin, atau bagaimana ikan laut tidak mati berada pada air yang jauh lebih
hipertonis dari tubuhnya tapi tidak mengalami krenasi. Bagaimana manisan
dapat membuat buah-buahan tersebut menjadi susut, keriput dan kering.
131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Prosedur Kegiatan:
1. Lakukan kegiatan di bawah ini dan amati apa yang terjadi selama kurang
lebih 30 menit.
c. Amati apa yang terjadi setelah 30 menit pada potongan kentang tersebut
dan timbang kembali untuk mengukur masanya. Catatlah hasilnya.
132
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
2. Apakah jika tanaman tomat dipupuk dengan pupuk kimia yang padat
dengan jumlah yang banyak dapat membuat tanaman tumbuh
subur?Jelaskan!
3. Jika cacing ditaburi garam, apa yang akan terjadi pada tubuhnya?
Jelaskan!
C. Bahan Bacaan
133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
TRANSPOR PASIF
TRANSPOR AKTIF
1) Difusi Sederhana
Gerakan molekul atau ion dari daerah mana mereka berada pada konsentrasi
tinggi ke daerah konsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi disebut sebagai
gradien konsentrasi. Gerakan molekul menuju gradien konsentrasi akan
berhenti sampai kesetimbangan tertentu, yaitu ketika terjadi distribusi yang
134
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
sama dari ion atau molekul. Proses ini pasif, karena tidak membutuhkan
energi. Gambar 3 akan menjelaskan tentang proses difusi
Gerakan molekul atau ion karena adanya bantuan. Biasanya molekul protein
pada membran membantu gerakan molekul. Proses difusi terfasilitasi bisa
anda pelajari pada gambar 4.
3) Osmosis
135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
4) Transpor Aktif
Berbeda dengan traspor pasif (difusi, osmosis ataupun difusi yang difasilitasi)
perpindahan molekul tidak melibatkan energi. Pada transport aktif, energi
diperlukan agar supaya perpindahan atau pengangkutan molekul bisa
berlangsung. Sumber energi dalam sel diambil dalam bentuk ATP hasil
metabolisma. Pengangkutan molekul ini mampu melawan gradient
konsentrasi yang biasa terjadi dalam transpor aktif.
136
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
Secara singkat perbedaan transport pasif dan aktif dapat disimpulkan pada
diagram berikut:
137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
138
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
ke dalam sel dengan cara ini, hal itu disebut endositosis. Ketika bahan diangkut
ke luar dari sel membran dalam paket terbungkus, itu dikenal sebagai
eksositosis.
Reproduksi Sel
Sel adalah unit terkecil dari mahkluk hidup. Di sel meskipun unit terkecil ,
terjadi juga aktivitas layaknya suatu kehidupan membuat energi , bergerak,
mencerna makanan , ekskresi dan lain lain yang kita sebut metabolisme sel.
139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pembelahan sel adalah peristiwa di mana sebuah sel membelah menjadi dua
atau lebih sel baru. Pembelahan Sel merupakan cara sel untuk memperbanyak
diri atau yang disebut dengan bahasa ilmiahnya proses reproduksi sel. Sel
adalah bagian terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup. Pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup perhubungan erat dengan proses
pembelahan sel ini. Namun begitu fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup
multiseluler dan uni seluler sangat berbeda meski intinya sama yaitu
perbanyakan sel.
Proses pembelahan sel merupakan cara agar sel dapat tumbuh dan
berkembang. Sel yang membelah diri disebut sel induk, sedangkan sel hasil
pembelahan diri disebut sel anak. Pada dasarnya proses pembelahan sel
terbagi menjadi dua, yaitu: pembelahan sel secara langsung dan pembelahan
sel secara tidak langsung.
a. Pembelahan Amitosis
140
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
b. Pembelahan Mitosis
c. Pembelahan Meiosis
Sel merupakan struktur terkecil dari makhluk hidup, oleh karena itu sel sangat
menentukan fungsi dan bentuk dari organ atau jaringan yang disusunnya.
Kumpulan dari banyak sel dengan struktur dan fungsi yang sama disebut
jaringan dan kumpulan jaringan dengan tujuan fungsi tertentu disebut organ.
Untuk bisa mencapai jumlah banyak, sel melakukan pembelahan. Pembelahan
141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Sintesis Protein
Hampir segala sesuatu yang terjadi di dalam sel dikendalikan oleh enzim.
Enzim adalah zat protein. Demikian pula DNA dan RNA merupakan protein
juga. Suatu sel dapat berfungsi dengan baik hanya kalau ada protein enzim
yang tepat di dalam sel itu. Sebagian besar pesan berkode di dalam DNA
menentukan jenis protein yang harus dibuat pada waktu tertentu. Namun,
DNA terlalu penting dan berharga untuk dipakai berkali-kali dalam proses
pembuatan protein. Oleh karena itu instruksi untuk proses ini
ditranskripsikan, atau disalin menjadi molekul pekerja RNA. RNA inilah yang
membuat protein. Urutan tiga basa nukleotida yang dikenal sebagai triplet
merupakan kode genetik (kodon) untuk membentuk asam amino penyusun
protein.
Sintesis protein melalui dua proses yaitu transkripsi (pencetakan RNA) dan
translasi (penerjemahan kodon).
142
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
Topik transpor membran merupakan topik yang muncul pada soal UN di tiga
tahun terakhir. Berdasarkan hasil analisis PAMER UN, topik ini termasuk yang
kurang berhasil dijawab oleh peserta didik di lingkup nasional. Berikut ini
pembahasan soal-soalnya.
143
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jawaban:
D. Molekul air dipindahkan secara osmosis dari konsentrasi rendah ke tinggi.
Pembahasan:
Pada gambar diatas akan terjadi peristiwa osmosis dimana molekul air akan
bergerak ke arah ion garam melalui membran selektif permiabel. Osmosis
adalah perpindahan partikel pelarut dan konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi melalui membran selektif permeabel.
Nomor soal 30
144
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
Jawaban:
Pembahasan:
145
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Soal Nomor 9:
A. bertambah, hipotonis
B. berkurang, hipotonis
C. bertambah, isotonis
D. bertambah, hipertonis
E. berkurang, isotonis
Jawaban:
A. bertambah, hipotonis
Pembahasan:
146
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar pengetahuan.
Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar Saudara dapat
melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan indikator soal.
Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal berdasarkan kisi-kisi
yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang disajikan terutama untuk
mengukur indikator kunci pada level kognitif yang tergolong HOTS.
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3.2 Bioproses Mekanisme Disajikan suatu 1 C4 Pilihan
Menganalisis pada sel Transpor data hasil Ganda
berbagai membran pengamatan
bioproses dalam praktikum
sel yang meliputi tentang
mekanisme osmosis pada
transpor sel kentang,
membran, siswa dapat
reproduksi, dan menyimpulkan
sintesis protein penyebab
osmosis yang
terjadi pada sel
kentang
tersebut.
Kartu Soal
147
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.2 RUMUSAN BUTIR SOAL
Menganalisis
berbagai bioproses Pada suatu eksperimen osmosis sel yang dilakukan siswa pada sel
dalam sel yang tumbuhan. Disiapkan potongan kentang berbentuk balok dengan
Nomor
meliputi Soal berat dan ukuran yang sama.
mekanisme Kentang A direndam larutan garam 0 %
transpor membran, Kentang B direndam larutan garam 10 %
1
reproduksi, dan
Kentang C direndam larutan garam 20 %
sintesis protein
Lama rendaman selama 30 menit. Data yang diperoleh sebagai
LINGKUP MATERI
berikut:
Bioproses pada sel Kentang Larutan Garam Berat kentang setelah
MATERI perlakuan
A 5% Berkurang 0,4 gram
Mekanisme Kunci B 10% Berkurang 0,7 gram
Transpor membran Jawaban C 20% Berkurang 1,5 gram
148
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
Kelas : XI
1 2 3 4 5 6 7 8
149
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.2 RUMUSAN BUTIR SOAL
Menganalisis
berbagai bioproses Sekelompok siswa melakukan percobaan osmosis pada sel
dalam sel yang permukaan daun Rhoeo discolor, di mana potongan sel tersebut
Nomor
meliputi dimasukan pada suatu larutan yang tidak diketahui berapa
Soal konsentrasinya. Berikut ini bagan hasil percobaan sebelum dan
mekanisme
transpor membran, sesudah sel dimasukan ke dalam larutan
2
reproduksi, dan
sintesis protein
LINGKUP MATERI
Bioproses pada sel
MATERI
Mekanisme Kunci
Transpor membran Jawaban
Berdasarkan hasil ilustrasi percobaan siswa tersebut, dapat
A disimpulkan bahwa...
A. Larutan tersebut bersifat hipertonis terhadap sel daun
INDIKATOR SOAL
B. Larutan tersebut bersifat hipotonis terhadap daun
Disajikan sebuah
kasus percobaan C. Sel daun Rhoeo discolor bersifat hipertonis
dan bagan hasil
D. Sel daun Rhoeo discolor bersifat isotonis
pengamatan siswa
terhadap peristiwa E. Sel daun Rhoeo discolor dan larutan bersifat hipotonis
osmosis pada sel
permukaan daun
Rhoeo discolor,
siswa dapat
menyimpulkan
larutan yang
digunakan untuk
bahan percobaan
tersebut.
150
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
151
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.2 RUMUSAN BUTIR SOAL
Menganalisis
berbagai bioproses Sepulang sekolah Susanti disuruh ibunya membeli mangga di toko
dalam sel yang Nomor buah. Karena sedang puasa ia tidak dapat mencicipi rasa mangga
meliputi mekanisme Soal yang dibelinya. Sesampainya di rumah, ibu mencicipi mangga
transpor membran, tersebut. Ternyata mangga yang Susanti beli semuanya berasa
reproduksi, dan 3 asam. Susanti memotong-motong mangga dan dimasukkan ke
sintesis protein
dalam gelas, kemudian ditaburinya buah mangga tersebut dengan
LINGKUP MATERI tiga sendok makan gula pasir. Prediksikan apa yang akan terjadi
Bioproses pada sel pada mangga dan gula pasir yang berada pada gelas tersebut
beberapa jam kemudian?
MATERI
Pembahasan:
Mekanisme
Transpor membran Peristiwa di mana buah mangga yang suda dikupas ditaburi gula,
maka kondisinya adalah gula hipertonis terhadap potongan buah,
sehingga air dalam buah mangga yang bersipat hipotonis akan ke
luar secara difusi. Jika didiamkan berapa lama maka buah mangga
INDIKATOR SOAL akan mengalami plasmolisis di mana sel buah mangga dindingnya
Disajikan sebuah terlepas dari membran sel dan protoplasmanya, sehingga terlihat
kasus yang terjadi mengkerut.
dalam kehidupan Penskoran
sehari-hari, siswa
Jawaban Skor
dapat memprediksi
apa yang terjadi Menyebutkan plasmolisis atau pengertiannya 5
berhubungan Menyebutkan air sel keluar karena 5
dengaan difusi/osmosis
plasmolisis. Total Skor 10
152
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
C. Refleksi Pembelajaran
153
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
13. Apa kekuatan atau hal-hal baik yang Saudara capai setelah mempelajari
aktivitas pembelajaran?
154
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
KESIMPULAN
155
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Sebagai contoh aplikasi dunia nyata, Unit ini menyajikan telur asin adalah
produk makanan dengan memanfaatkan konsep transfor pada membran.
Selain itu, fenomena bahwa ikan laut bisa mati jika dimasukan pada air tawar
begitu pula sebaliknya. Saudara dapat menyajikan fenomena kontekstual
melalui penyajian berita yang terdapat di media informasi atau mendorong
peserta didik menggali informasi kepada narasumber yang relevan.
156
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
UMPAN BALIK
157
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1 2 3 4
8. Memahami Konten secara
menyuluh dengan baik
9. Memami prosedur
penyusunan soal HOTS
dengan baik
10. Mampu membahas soal
HOTS yang disajikan
dengan tepat
Jumlah
Jumlah Total
158
Unit Pembelajaran
Transpor Membran, Reproduksi Sel dan Sintesis Protein
159
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Metabolisme
Penulis:
Arief Husein Maulani, M.Si
Penyunting:
Dr. Yeni Hendriani
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
163
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
164
Unit Pembelajaran
Metabolisme
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. (a) Tape ketan dalam ember; (b) Bungkus tape terbuka ________ 172
Gambar 2. Ilustrasi peristiwa fotosintesis _____________________________________ 173
Gambar 3. Diagram metabolisme _______________________________________________ 189
Gambar 4 Ilustrasi Anabolisme dan Katabolisme ____________________________ 211
Gambar 5. Kerja enzim menurut teori gembok dan kunci ___________________ 213
Gambar 6. Grafik pengaruh pH terhadap Aktivitas Enzim ___________________ 218
Gambar 7. Grafik pengaruh Hubungan laju reaksi dengan konsentrasi enzim
_______________________________________________________________________________ 219
Gambar 8. Skema respirasi sel dapat dijelaskan sebagai Reaksi
pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi._________ 225
Gambar 9. Jalur glikolisis ________________________________________________________ 229
Gambar 10. Skema Siklus Krebs ________________________________________________ 234
Gambar 11. Skema Rantai Transfer Elektron__________________________________ 235
Gambar 12. Jalur Metabolisme Asam Amino __________________________________ 239
Gambar 13. Siklus Urea __________________________________________________________ 248
Gambar 14. Jalur Metabolisme Lemak _________________________________________ 253
Gambar 15. Reaksi-Reaksi Kimia Metabolisme Gliserol ______________________ 254
Gambar 16. Aktivasi Asam Lemak Menjadi Asil KoA _________________________ 254
Gambar 17 Oksidasi karbon β menjadi keton _________________________________ 255
165
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
166
Unit Pembelajaran
Metabolisme
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik Metabolisme. Melalui pembahasan materi yang
terdapat pada subunit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan untuk
mengajarkan materi Metabolisme ke peserta didiknya yang disesuaikan
dengan indikator yang telah disusun, dan melalui kegiatan belajar di unit ini,
guru akan mengembangkan keterampilan mengajar yang memfasilitasi
kemampuan bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk
guru sendiri sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari.
Topik Metabolisme yang dikembangkan pada bahan bacaan terdiri atas sub
topik konsep dan reaksi-reaksi metabolisme; Fungsi, struktur, dan
karakteristik enzim; Metabolisme gula (fotosintesis dan respirasi);
Metabolisme protein; dan Metabolisme lemak. Selain itu, unit ini dilengkapi
167
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
168
Unit Pembelajaran
Metabolisme
169
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
IPK Pendukung
IPK Kunci
3.2.6 Menjelaskan proses 4.2.4 Menyusun laporan percobaan
anabolisme dan enzim-enzim tentang kinerja enzim
yang terlibat di dalamnya
170
Unit Pembelajaran
Metabolisme
IPK Pengayaan
3.2.8 Menganalisis perbedaan
antara respirasi aerob dan
anaerob
171
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tape ketan adalah makanan khas populer dari kabupaten Kuningan. Sebagai
buah tangan yang banyak dicari wisatawan, tape ketan ini memiliki rasa yang
manis bercampur asam yang memberi kesan menyegarkan. Keunikan tape
ketan khas kuningan ini adalah makanan tersebut dikemas dalam ember
tertutup rapat yang apabila akan dibeli, maka pelanggan perlu mengetahui
beberapa hal agar dapat menikmati kelezatan tape ketan. Apa saja yang perlu
diketahui oleh konsumen tersebut?
Di antara hal yang perlu diketahui adalah jarak tempuh perjalanan, waktu
liburan, dan moda angkutan. Mengapa hal tersebut penting untuk
diperhatikan? Sebab tape adalah makanan yang mengalami fermentasi. Tape
yang dijual di toko tidak semuanya dalam kondisi matang. Jika perjalanan
masih panjang dan tape akan dinikmati di tempat tujuan, maka konsumen
harus membeli tape yang belum matang agar bisa matang di perjalanan.
Penjual sudah menyiapkan tape yang siap matang setelah 1, 2, 3 hari bahkan
bisa 1 minggu. Ini karena reaksi fermentasi memerlukan waktu (inkubasi)
bakteri untuk memecah karbohidrat pada ketan untuk menjadi gula dan
sebagian lagi menjadi alkohol.
(a) (b)
Gambar 1. (a) Tape ketan dalam ember; (b) Bungkus tape terbuka
Sumber:www.travel.kompas.com dan www.doyanmakan.com
172
Unit Pembelajaran
Metabolisme
173
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
SOAL-SOAL UN/USBN
Soal-Soal UN
Berikut ini contoh soal-soal UN topik Metabolisme pada Kompetensi Dasar 3.2
Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk
hidup (Permendikbud Nomor 37 tahun 2018). Soal-soal ini disajikan agar
dapat menjadi sarana berlatih bagi peserta didik untuk menghadapi soal-soal
UN. Selain itu, soal-soal ini juga dapat menjadi acuan ketika Saudara akan
mengembangkan soal yang setara UN pada topik Metabolisme.
No. Soal
1. Kerja enzim sangat dipengaruhi oleh pH. Perubahan pH yang sangat
besar akan menyebabkan...
174
Unit Pembelajaran
Metabolisme
No. Soal
1. Kondisi pH lingkungan dapat mempengaruhi kerja enzim. pH optimum
merupakan kondisi pH yang mendukung bekerjanya enzim secara optimal dan
setiap enzim memiliki pH optimum yang berbeda-beda.
Identifikasi
175
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
1. Seorang siswa sedangkan mempraktikkan cara membuat donat. Di
menambahkan ragi ke dalam adonan tepung dan dibiarkan beberapa
saat. Ternyata adonan tersebut mengembang. Hal ini terjadi karena
adanya proses fermentasi yang menghasilkan ….
a. etanol
b. oksigen
c. panas
d. nitrogen
e. karbon dioksida
Identifikasi
No. Soal
1. Perhatikan bagan respirasi sel aerob...
a. X = 4NADH2 + CO2
b. X= 2 NADH2 + 2 ATP
176
Unit Pembelajaran
Metabolisme
c. Y = 2 NADH2 + FADH2
d. Y = 2 ATP + 2 CO2
e. Z = 4 NADH2 + 2FADH2 + 4ATP
Identifikasi
No. Soal
1. Dalam proses pembentukan tempe, digunakan Rhizopus sp yang
digunakan untuk fermentasi. Jamur ini berperan untuk ...
177
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
1 Perhatikan gambar mekanisme kerja enzim berikut ini
178
Unit Pembelajaran
Metabolisme
No. Soal
1. Perhatikan bagan reaksi gelap proses fotosintesis berikut
179
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
1. Perhatikan bagan respirasi anaerob berikut!
Pada proses anaerob tersebut, senyawa (X), (Y), dan (Z) secara
berurutan adalah....
a. ATP, piruvat, dan asam laktat
b. ATP, asam laktat, dan piruvat
c. ATP, piruvat, dan etanol
d. ATP, etanol, dan asetaldehid
e. ATP, asetaldehid , dan etanol
Identifikasi
Level Kognitif : Analisis (C4)
3.2.7 Menjelaskan proses katabolisme dan enzim-
Indikator yang :
bersesuaian enzim yang terlibat di dalamnya
Diagram glikolisis tahap awal dengan energi yang
Diketahui :
dihasilkan dan digunakan
Ditanyakan : Senyawa-senyawa yang dihasilkan atau terlibat
180
Unit Pembelajaran
Metabolisme
No. Soal
1. Perhatikan beberapa proses yang terjadi dalam metabolisme!
181
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
1. Perhatikan bagan tahap repirasi aerob berikut!
reaksi
Ditanyakan : Tahap 1 dan 3
182
Unit Pembelajaran
Metabolisme
No. Soal
1. Grafik pengaruh suhu terhadap kerja enzim
183
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
184
Tabel 1. Desain Aktivitas Pembelajaran
Unit Pembelajaran
karakteristik enzim lemak
3.2.6 Menjelaskan proses 7. Laptop, LCD
Metabolisme
anabolisme dan projector,
enzim-enzim yang speaker aktif,
terlibat di dalamnya kertas plano,
3.2.7 Menjelaskan proses spidol
katabolisme dan
185
186
Aktivitas 1
Salah satu karunia yang diberikan oleh dari Allah SWT kepada manusia adalah
keanekaragaman. Tuhan menciptakan warna tidak 1 jenis sehingga tercipta
pemandangan yang indah perpaduan antara beragam jenis warna. Tuhan juga
menciptakan makhluk hidup dalam wujud yang beraneka ragam mulai dari
aspek jenis (manusia, hewan, tumbuhan, protista, dan sebagainya), dari aspek
ukuran (ada yang berukuran mikroskopis sampai berukuran besar seperi
gajah dan paus bongkok), dan sebagainya. Bahkan di satu spesies makluk
hidup saja kita dapati keanekaragaman itu begitu luas menakjubkan. Lihatlah
bagaimana manusia terbagi menjadi ras yang berbeda beda seperti ras
Kaukasiod, ras Negroid, ras Mongoloid, dan seterusnya. Amati juga bagaimana
dalam satu keluarga yang berasal dari keturunan yang sama selain terdapat
kesamaan sifat, juga terdapat perbedaan-perbedaan karakter.
187
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(Stimulation)
188
Unit Pembelajaran
Metabolisme
(Problem Statement)
189
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas 2
2) Eksperimen Fotosintesis
190
Unit Pembelajaran
Metabolisme
(Data Processing)
(Verification)
k. Memfasilitasi peserta didik untuk membuka buku pelajaran atau literatur
lain untuk memverifikasi apakah data dan hasil analisis yang diperolehnya
sesuai atau bertentangan dengan teori/konsep fotosintesis.
(Generalization)
191
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas 3
192
Unit Pembelajaran
Metabolisme
(Data Processing)
(Verification)
193
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(Generalization)
Aktivitas 4
194
Unit Pembelajaran
Metabolisme
(Engage)
(Explore)
195
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(Explain)
(Elaborate)
(Evaluate)
Aktivitas 5
Senyawa makromolekul yang ada di dalam tubuh makhluk hidup terdiri atas
karbohidrat, protein, dan lemak. Kajian tentang metabolisme berpusat pada 3
molekul tersebut, yaitu tentang bagaimana karbohidrat, protein, dan lemak
196
Unit Pembelajaran
Metabolisme
197
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
198
Unit Pembelajaran
Metabolisme
Aktivitas 6
Di pertemuan terakhir dari kompetensi dasar 3.2 kelas XII ini akan dipelajari
metabolisme lemak. Model pembelajaran yang digunakan adalah problem-
based learning dengan sintaks: 1) Mengorientasikan siswa pada masalah; 2)
Mengorganisasikan siswa untuk belajar; 3) Membantu penyelidikan mandiri
dan kelompok; 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; 5) Analisis
dan evaluasi proses pemecahan masalah
199
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
200
Unit Pembelajaran
Metabolisme
201
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
A. Tujuan
1. Untuk menunjukkan bahwa pada peristiwa fotosintesis dihasilkan
amilum (zat tepung).
2. Untuk menunjukkan bahwa sinar matahari diperlukan pada
peristiwa fotosintesis.
C. Cara kerja
1. Bukalah kertas timah/karbon yang menutupi daun.
2. Masukkan daun-daun itu ke dalam gelas kimia yang berisi air
mendidih selama + 5 menit.
3. Masukkan daun yang telah direbus itu ke dalam tabung reaksi yang
telah diisi alkohol sebanyak ½ tabung reaksi.
202
Unit Pembelajaran
Metabolisme
4. Panaskan tabung reaksi yang berisi alkohol itu pada air mendidih
yang ada di gelas kimia sampai daun berwarna putih pucat. Daun
yang telah pucat itu diangkat dari tabung reaksi dan dicuci dengan
air.
5. Masukkan daun yang telah dicuci itu ke dalam cawan petri dan tetesi
seluruh permukaan daun dengan larutan lugol.
6. Bagaimanakah warna daun setelah ditetesi larutan lugol?
D. Hasil percobaan
1. Setelah daun direbus dalam alkohol mendidih, warna daun menjadi
.................... dan warna alkohol menjadi ............................
2. Setelah daun ditetesi larutan lugol, warna daun yang tadinya
tertutup kertas timah/karbon menjadi ......................... sedangkan
warna daun yang tadinya tidak tertutup kertas timah/karbon
menjadi ..........................
3. Terdapat atau tidaknya perbedaan warna pada daun yang tadinya
tidak tertutup kertas timah/karbon setelah ditetesi larutan lugol,
hal ini disebabkan oleh
..................................................................................................................................
4. Buat kesimpulan dari kegiatan di atas !
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
203
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
A. Tujuan
Untuk menentukan bahwa pada peristiwa fotosintesis dihasilkan gas O2.
C. Cara kerja
1. Potonglah beberapa cabang tumbuhan air dan masukkan ke dalam
kaca dengan bagian batang menghadap ke atas.
2. Isilah gelas kimia dengan air sampai hampir penuh.
3. Masukkan corong kaca dan tumbuhan air ke dalam gelas kimia berisi
air sampai corong kaca terbenam air.
4. Isilah tabung reaksi dengan air sampai penuh dan tutup mulut
tabung reaksi dengan jempol.
5. Masukkan tabung reaksi itu ke dalam air pada gelas kimia dengan
posisi terbalik sementara jempol masih menutup tabung.
6. Letakkan tabung reaksi yang berisi air itu di atas corong kaca dan
tahan dengan penjepit tabung reaksi
204
Unit Pembelajaran
Metabolisme
D. Hasil percobaan
1. Ketika alat diletakkan di tempat yang langsung terkena sinar
matahari selama 10 menit terjadi ....................... gelembung. Sedangkan
ketika alat diletakkan di dalam ruangan selama 10 menit terjadi
......................... gelembung.
2. Adakah perbedaan kuantitas gelembung yang terjadi ketika alat
diletakkan di tempat yang langsung terkena sinar matahari
dibandingkan ketika alat diletakkan dalam ruangan ?
...................................................................................................................................
3. Perbedaan banyak gelembung yang terjadi disebabkan :
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
205
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
LKPD 3. Fermentasi
A. Tujuan
Memahami peristiwa Fermentasi/respirasi anaerob
C. Cara kerja
1. Larutkan 20 gr glukosa dalam 100 ml air suling.
2. Buatlah larutan phenolftalin (PP), tetesi dengan air kapur sehingga
berwarna merah jambu.
3. Susunlah 2 perangkat alat seperti gambar di bawah ini. (Perangkat I
botol A hanya berisi gula, sedangkan pada perangkat II botol A berisi
gula dan fermipan). Botol B berisi air kapur dan PP (sama pada kedua
perangkat).
4. Amatilah kedua alat perangkat tersebut selama 15-20 menit!
5. Catatlah apa yang terjadi dan masukkan hasil pengamatanmu ke
dalam tabel hasil pengamatan berikut!.
206
Unit Pembelajaran
Metabolisme
D. Pertanyaan
1. Bagaimanakah keadaan larutan phenolpthalin pada waktu perangkat I
dan II pada akhir percobaan?
Jawab :
......................................................................................................................
2. Apa fungsi air kapur yang diteteskan pada phenolphtalin?
Jawab : ......................................................................................................................
3. Darimanakah Anda mengetahui bahwa proses tersebut dihasilkan
energi?
Jawab : ......................................................................................................................
4. Bagaimanakah Anda membuktikan bahwa pada proses tersebut
dihasilkan alkohol?
Jawab : ......................................................................................................................
5. Bandingkan perangkat percobaan I dan II. Perbedaan apa saja yang
dapat kamu amati?
Jawab : ......................................................................................................................
6. Buatlah suatu kesimpulan dari percobaan di atas!
Jawab : .....................................................................................................................
207
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
A. Tujuan
Mengetahui dan memahami pengaruh konsentrasi substrat terhadap
aktivitas enzim katalase.
C. Cara kerja
1. Siapkan lima tabung reaksi yang diberi label 1 sampai 5.
2. Ambil hidrogen peroksida dan aquades ke dalam tabung reaksi dengan
volume sebagai berikut:
Volume (ml)
Tabung
reaksi H2O2 Aquades
1 0 10
2 2,5 7,5
3 5,0 5,0
4 7,5 2,5
5 10 0
208
Unit Pembelajaran
Metabolisme
D. Pertanyaan
1. Bagaimana keadaan larutan di semua tabung reaksi pada akhir 5
menit setelah dimasukkan potongan hati ayam?
Jawab : ......................................................................................................................
2. Kenapa terbentuk gelembung? Jelaskan alasan Saudara!
Jawab : ......................................................................................................................
3. Uraikanlah hasil analisis Saudara terhadap grafik yang telah dibuat!
Jawab : ......................................................................................................................
209
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Bahan Bacaan
1. Metabolisme
210
Unit Pembelajaran
Metabolisme
2. Enzim
211
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
a. Struktur Enzim
Enzim adalah substansi yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dan berperan
sebagai katalisator pada reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme.
Enzim adalah biomolekul berupa protein berbentuk bulat (globular), yang
terdiri atas satu atau lebih rantai polipeptida (Wirahadikusumah, 1989).
Reaktan di mana enzim akan bekerja disebut sebagai substrat enzim. Enzim
berkaitan dengan substratnya (atau beberapa substratnya ketika terdapat dua
atau lebih reaktan). Pada saat enzim dan substratnya berkaitan, kerja katalitik
enzim tersebut akan mengubah substrat menjadi produk (atau beberapa
produk) reaksi. Keseluruhan proses itu dapat diringkas. Misalnya, enzim
sukrase (sebagian besar nama enzim berakhiran ‘ase’) memecah disakarida
sukrosa menjadi kedua monosakaridanya, yaitu glukosa dan fruktosa.
212
Unit Pembelajaran
Metabolisme
Substrat Produk
Sisi k
aktif
Enzim
Dalam suatu reaksi enzimatik, substrat berkaitan dengan tempat aktif untuk
membentuk suatu kompleks enzim-substrat. Pada sebagian besar kasus,
substrat terikat pada tempat aktif melalui interaksi yang lemah, seperti ikatan
hidrogen dan ikatan ionik. Rantai samping (gugus R) beberapa asam amino
yang membentuk tempat aktif akan mengkatalisis pengubahan substrat
menjadi produk, dan produk itu akan keluar dari tempat aktif itu. Setelah itu,
enzim itu akan bebas untuk mengikat molekul substrat lain pada tempat
aktifnya. Keseluruhan siklus itu terjadi sedemikian cepatnya sehingga sebuah
molekul enzim tunggal umumnya akan bekerja pada sekitar seribu molekul
213
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
substrat per detik. Beberapa enzim bekerja lebih cepat lagi. Enzim- enzim,
seperti katalis lain, keluar dari reaksi dalam bentuk aslinya.
Tempat aktif dapat juga menyediakan suatu lengkungan mikro yang konduktif
bagi suatu jenis reaksi tertentu. Misalnya, jika tempat aktif memiliki asam
amino dengan rantai samping (gugus R) yang asidik (bersifat asam), tempat
aktif itu dapat menjadi kantong pH rendah dalam sel yang biasanya bersifat
netral. Pada kasus seperti itu, suatu asam amino asidik bisa memudahkan
transfer H+ ke substrat sebagai langkah penting dalam mengkatalisis reaksi
itu. Mekanisme lain dari katalisis adalah partisipasi langsung tempat aktif
itu dalam reaksi kimiawi. Kadang-kadang proses ini bahkan melibatkan
pembentukan ikatan kovalen sementara antara substrat dan rantai samping
asam amino enzim tersebut. Langkah berikutnya pada reaksi itu akan
mengembalikan rantai samping ke keadaannya semula, sehingga tempat aktif
itu akan sama antara setelah reaksi dengan sebelum reaksi terjadi.
214
Unit Pembelajaran
Metabolisme
c. Sifat-sifat enzim
1. Spesifitas
Aktivitas enzim sangat spesifik karena pada umumnya enzim tertentu hanya
akan mengkatalisis satu reaksi saja. Sebagai contoh, laktase menghidrolisis
gula laktosa tetapi tidak berpengaruh terhadap disakarida yang lain. Hanya
molekul laktosa saja yang akan sesuai dalam sisi aktif molekul laktase (Gaman
& Sherrington, 1994).
2. Pengaruh suhu
Aktivitas enzim sangat dipengaruhi oleh suhu. Untuk enzim hewan suhu
optimal antara 35°C dan 40°C, yaitu suhu tubuh. Pada suhu di atas dan di
bawah optimalnya, aktivitas enzim berkurang. Di atas suhu 50°C enzim secara
bertahap menjadi inaktif karena protein terdenaturasi. Pada suhu 100°C
semua enzim rusak. Pada suhu yang sangat rendah, enzim tidak benar-benar
rusak tetapi aktivitasnya sangat banyak berkurang (Gaman & Sherrington,
1994). Enzim memiliki suhu optimum yaitu sekitar 180-230C atau maksimal
215
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
400C karena pada suhu 450C enzim akan terdenaturasi karena merupakan
salah satu bentuk protein (Tranggono & Setiadji, 1989).
Suhu yang tinggi akan menaikkan aktivitas enzim namun sebaliknya juga akan
mendenaturasi enzim (Martoharsono, 1994). Peningkatan temperatur dapat
meningkatkan kecepatan reaksi karena molekul atom mempunyai energi yang
lebih besar dan mempunyai kecenderungan untuk berpindah. Ketika
temperatur meningkat, proses denaturasi juga mulai berlangsung dan
menghancurkan aktivitas molekul enzim. Hal ini dikarenakan adanya rantai
protein yang tidak terlipat setelah pemutusan ikatan yang lemah sehingga
secara keseluruhan kecepatan reaksi akan menurun (Lee, 1992).
3. Pengaruh pH
pH optimal enzim adalah sekitar pH 7 (netral) dan jika medium menjadi sangat
asam atau sangat alkalis enzim mengalami inaktivasi. Akan tetapi beberapa
enzim hanya beroperasi dalam keadaan asam atau alkalis. Sebagai contoh,
pepsin, enzim yang dikeluarkan ke lambung, hanya dapat berfungsi dalam
kondisi asam, dengan pH optimal 2 (Gaman & Sherrington, 1994).
Enzim memiliki konstanta disosiasi pada gugus asam ataupun gugus basa
terutama pada residu terminal karboksil dan asam aminonya. Namun dalam
suatu reaksi kimia, pH untuk suatu enzim tidak boleh terlalu asam maupun
terlalu basa karena akan menurunkan kecepatan reaksi dengan terjadinya
denaturasi. Sebenarnya enzim juga memiliki pH optimum tertentu, pada
umumnya sekitar 4,5–8, dan pada kisaran pH tersebut enzim mempunyai
kestabilan yang tinggi (Williamson & Fieser, 1992).
216
Unit Pembelajaran
Metabolisme
1) Suhu
Enzim dapat mempercepat terjadinya reaksi kimia pada suatu sel hidup. Kerja
suatu enzim sangat dipengaruhi suhu lingkungannya. Dalam batas-batas suhu
tertentu, kecepatan reaksi yang dikatalisis enzim akan meningkat seiring
dengan naiknya suhu. Reaksi yang paling cepat terjadi pada suhu optimum.
Setiap kenaikan suhu 100C, kecepatan enzim akan menjadi dua kali lipat,
sampai batas suhu tertentu. Enzim dan protein pada umumnya dinonaktifkan
oleh suhu tinggi. Enzim hewan berdarah panas dan manusia bekerja paling
efisien pada suhu 370C, sedangkan enzim hewan berdarah dingin pada suhu
250C. Suhu yang terlalu tinggi akan menyebabkan enzim terdenaturasi. Pada
suhu 0oC, enzim menjadi tidak aktif dan dapat kembali aktif pada suhu normal.
217
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(asam kuat) dan pH tinggi (basa kuat). Contoh, enzim pepsin memiliki pH
optimum 2, sedangkan enzim tripsin memiliki pH optimum 8,5.
Suasana yang terlalu asam atau alkalis menyebabkan denaturasi protein dan
hilangnya secara total aktivitas enzim. Pada sel hidup, perubahan pH sangat
kecil. Enzim hanya aktif pada kisaran pH yang sempit. Oleh karena itu media
harus benar-benar dipelihara dengan menggunakan buffer (larutan
penyangga). Jika enzim memiliki lebih dari satu substrat, maka pH
optimumnya akan berbeda pada suatu substrat (Tranggono & Sutardi, 1990).
Tiap enzim memiliki karakteristik pH optimal dan aktif dalam kisaran pH yang
relatif kecil, dalam banyak kasus, bentuk kurva menandakan keaktifan enzim
berbanding pH yang terkandung di dalamnya (Almet & Trevor, 1991).
218
Unit Pembelajaran
Metabolisme
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim adalah konstan, dan jumlah substrat
berlebihan, maka laju reaksi adalah sebanding dengan jumlah enzim yang ada.
Sebaliknya jika pH, suhu dan konsentrasi enzim konstan, maka laju reaksi
adalah sebanding dengan jumlah substrat. Semakin tinggi konsentrasi enzim
maka kecepatan reaksi akan meningkat hingga batas konsentrasi tertentu.
Namun, hasil hidrolisis substrat akan konstan dengan naiknya konsentrasi
enzim. Hal ini disebabkan penambahan enzim sudah tidak efektif lagi.
Hubungan antara laju reaksi enzim dengan konsentrasi enzim ditunjukkan
dalam Gambar 7.
219
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
enzim adalah molekul anorganik, seperti atom logam zink, besi, dan tembaga.
Jika kofaktor itu merupakan molekul organik, maka molekul itu secara lebih
spesifik disebut koenzim. Sebagian besar vitamin adalah koenzim atau bahan
baku untuk pembuatan koenzim tersebut. Kofaktor berfungsi dalam berbagai
cara, namun dalam semua kasus, kofaktor penting bagi terjadinya katalisis.
Aktivator adalah senyawa atau ion yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi
enzimatis. Komponen kimia yang membentuk enzim disebut juga kofaktor.
Kofaktor tersebut dapat berupa ion-ion anorganik seperti Zn, Fe, Ca, Mn, Cu,
Mg atau dapat pula sebagai molekul organik kompleks yang disebut koenzim.
4) Inhibitor
Aktivitas suatu enzim dapat dihambat oleh suatu senyawa yang dikenal
sebagai inhibitor. Senyawa kimiawi tertentu secara selektif menghambat
(menginhibisi) kerja enzim spesifik. Pada umumnya cara kerja inhibitor
adalah dengan menyerang sisi aktif enzim sehingga enzim tidak dapat
berikatan dengan substrat sehingga fungsi katalitiknya terganggu.
Jika inhibitor berikatan dengan enzim melalui ikatan kovalen, inhibisi yang
terjadi umumnya bersifat ireversibel. Akan tetapi, akan menjadi dapat balik
atau reversibel jika inhibitor itu berikatan melalui ikatan lemah. Oleh karena
itu, inhibitor digolongkan menjadi 2 jenis utama, yaitu: a) yang bekerja secara
tidak dapat balik (irreversible), b) yang bekerja secara dapat balik (reversible).
Penghambat yang irreversible adalah golongan yang bereaksi dengan, atau
merusakkan suatu gugus fungsional pada molekul enzim yang penting bagi
aktivitas katalitiknya. Sebagai contoh, adalah senyawa diisoprofilfluorofosfat
(DFP), yang menghambat enzim asetilkolinesterase, yaitu enzim yang penting
di dalam transmisi impuls syaraf. Asetilkolinesterase mengkatalisis hidrolisis
asetilkolin, suatu senyawa neurotransmitter yang berfungsi di dalam bagian
sinaps yang dihasilkan oleh ujung syaraf (akson) yang telah menerima impuls.
Asetilkolin yang dihasilkan diteruskan ke sel syaraf lainnya atau ke efektor
220
Unit Pembelajaran
Metabolisme
(misalnya otot) untuk meneruskan impuls syaraf. Akan tetapi, sebelum impuls
kedua dapat dipancarkan melalui sinaps, asetilkolin yang dihasilkan setelah
impuls pertama harus dihidrolisis oleh asetilkolisnesterase pada sambungan
sel syaraf.
Jenis kedua adalah, penghambat enzim yang dapat balik, yang dapat
digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu: 1) zat penghambat yang bersaingan
(kompetitif), 2) zat penghambat yang tidak bersaingan (non-kompetitif).
221
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Beberapa racun yang diserap organisme dari lingkungan bekerja dengan cara
menginhibisi enzim. Misalnya, pestisida DDT dan paration adalah inhibitor
enzim-enzim utama dalam sistem saraf. Banyak antibiotik adalah inhibitor
enzim spesifik pada bakteri. Misalnya, penisilin akan membatasi tempat aktif
suatu enzim yang digunakan oleh banyak bakteri untuk membuat dinding
selnya.
222
Unit Pembelajaran
Metabolisme
3. Metabolisme Gula
Glikolisis, siklus Krebs, dan rantai transpor elektron adalah tiga langkah dari
respirasi aerobik. Mereka terdiri dari serangkaian reaksi metabolisme yang
terjadi di sitoplasma (bagian luar) dan mitokondria (bagian dalam) dari sel-
223
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
sel dari organisme hidup. Energi biokimia yang diperoleh dari nutrisi diubah
menjadi ATP (Adenosin trifosfat), karbon dioksida dan air selama respirasi
aerobik.
Pada proses rantai transpor elektron terjadi proses penerimaan elektron dari
produk hasil proses glikolisis dan siklus Krebs (biasanya NADH) dan
melewatkan elektron ini dari satu molekul satu ke molekul yang lainnya.
Tempat transpor elektron dan fosforilasi oksidatif adalah membran dalam
mitokondria. Pada akhir rantai ini, elektron digabungkan dengan ion hidrogen
dan oksigen molekuler untuk membentuk air (H2O).
224
Unit Pembelajaran
Metabolisme
Gambar 8. Skema respirasi sel dapat dijelaskan sebagai Reaksi pembongkaran glukosa
sampai menjadi H20 + CO2 + Energi.
(Sumber : Campbell & Reece, 2010)
a. Glikolisis
Glikolisis adalah jalur metabolik yang merupakan urutan dari 10 reaksi yang
dikatalisis enzim. Urutan reaksi ini mengubah glukosa menjadi piruvat.
Glikolisis adalah langkah pertama dalam respirasi aerobik. Langkah ini
sebenarnya anaerobik karena tidak membutuhkan oksigen. Setiap sel dalam
tubuh, mampu melakukan glikolisis di sitosol (sitoplasma). Dalam langkah ini,
glukosa teroksidasi sebagian. Sementara tubuh enzim mentransfer glukosa ke
molekul piruvat (zat organik juga dikenal sebagai asam piruvat), gugus fosfat
akan dihapus dengan bantuan enzim katalis yang lainnya. Karbon dengan dua
molekul oksigen akan dihapus karena tidak lagi mengandung energi di
dalamnya.
• Untuk membentuk NADH dan ATP sebagai sumber energi untuk sel.
225
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
• Sebagai bagian dari respirasi aerobik piruvat dibuat tersedia untuk siklus
asam sitrat (siklus Krebs).
1) Tahap persiapan
Tahap persiapan adalah tahap di mana ada konsumsi ATP dan juga dikenal
sebagai fase investasi. Fase panen adalah di mana ATP dihasilkan. Lima
langkah pertama dari reaksi glikolisis dikenal sebagai fase persiapan atau
investasi. Tahap ini mengkonsumsi energi untuk mengubah molekul glukosa
menjadi dua molekul molekul gula tiga-karbon.
Langkah 1
Langkah 2
Tahap kedua dari glikolisis merupakan reaksi isomerisasi. Dalam reaksi ini
glukosa-6-fosfat diatur ulang menjadi fruktosa-6-fosfat oleh isomerase fosfat
enzim glukosa. Ini adalah reaksi reversibel dalam kondisi normal sel.
Pada langkah ketiga glikolisis adalah reaksi fosforilasi. Pada langkah ini enzim
fosfofruktokinase yang mentransfer gugus fosfat untuk membentuk fruktosa
1,6- bifosfat. Molekul ATP lain yang digunakan dalam langkah ini.
226
Unit Pembelajaran
Metabolisme
Langkah 4
Langkah ini dalam glikolisis adalah langkah destabilisasi, di mana aksi enzim
aldolase memecah fruktosa 1,6-bifosfat menjadi dua gula. Gula ini isomer satu
sama lain, mereka adalah dihidroksiaseton fosfat dan gliseraldehida fosfat.
Langkah 5
Langkah ini menandai akhir dari persiapan atau fase investasi glikolisis. Jadi
pada akhir di sini, molekul glukosa 6-karbon dibagi menjadi dua molekul tiga
karbon dengan mengorbankan molekul ATP.
2) Tahap panen
Tahap kedua glikolisis dikenal sebagai fase panen dari glikolisis. Fase ini
ditandai dengan keuntungan dari molekul yang kaya energi ATP dan NADH.
Langkah 6
227
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Langkah 7
Langkah 8
Langkah 9
Langkah glikolisis Ini adalah reaksi liase, yang terjadi dengan adanya enzim
enolase. Dalam reaksi ini enzim menghilangkan molekul air dari 2-
fosfogliserat untuk membentuk asam fosfoenolpiruvat (PEP).
228
Unit Pembelajaran
Metabolisme
Langkah 10
Ini adalah tahap akhir dari glikolisis yang merupakan langkah fosforilasi
tingkat- substrat. Dalam kehadiran kinase enzim piruvat, ada transfer molekul
fosfat bentuk molekul fosfoenolpiruvat anorganik ke ADP untuk membentuk
asam piruvat dan ATP. Reaksi ini menghasilkan 2 molekul asam piruvat dan
dua molekul ATP.
Reaksi ini menandai akhir dari glikolisis, dengan ini menghasilkan dua
molekul ATP per molekul glukosa.
229
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Proses ini juga melepaskan 2 molekul air dan 2 molekul NADH yang kaya
energi. Pada akhir langkah ini, 90% dari energi yang tersedia dari glukosa
tidak dilepaskan, karena masih terkunci dalam elektron asam piruvat. Piruvat
ini bergerak dari sitosol menuju mitokondria, tempat terjadinya siklus Krebs.
b. Siklus Krebs
230
Unit Pembelajaran
Metabolisme
231
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
232
Unit Pembelajaran
Metabolisme
233
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Akibat oksidasi yang dikatalisis oleh berbagai dehidrogenase pada siklus asam
sitrat, dihasilkan tiga molekul NADH dan satu molekul FADH 2 untuk setiap
molekul aseti-KoA yang dikatabolisme per satu kali putaran siklus. Ekuivalen
pereduksi ini dipindahkan ke rantai respiratorik, tempat reoksidasi masing-
masing NADH menghasilkan pembentukan ~3 ATP, dan FADH2,~2 ATP. Selain
itu, terbentuk 1 ATP (atau GTP) melalui fosforilasi tingkat substrat yang
dikatalisis oleh suksinat tiokinase.
234
Unit Pembelajaran
Metabolisme
Empat vitamin B merupakan faktor esensial dalam siklus asam sitrat sehingga
juga penting dalam metabolism penghasil energi:
235
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Mengingat oksidasi NADH atau NADPH2 dan FADH2 terjadi di dalam membran
mitokondria, sedangkan ada NADH yang dibentuk di sitoplasma (dalam proses
glikolisis), maka untuk memasukkan setiap 1 NADH dari sitoplasma ke dalam
mitokondria diperlukan 1 ATP. Keadaan ini akan mempengaruhi total hasil
bersih respirasi aerob pada organisme eukariotik. Organisme prokariotik
tidak memiliki sistem membran dalam sehingga tidak diperlukan ATP lagi
untuk memasukkan NADH ke dalam mitokondria. Akibatnya total hasil bersih
ATP yang dihasilkan respirasi aerob pada organisme prokariotik lebih tinggi
daripada eukariotik. Energi (ATP) dalam sistem transpor elektron terbentuk
melalui reaksi fosforilasi oksidatif. Energi yang dihasilkan oleh oksidasi 1
mol NADH atau NADPH2 dapat digunakan untuk membentuk 3 mol ATP.
Reaksinya sebagai berikut.
236
Unit Pembelajaran
Metabolisme
Setelah kita melihat lebih dekat pada proses-proses utama respirasi seluler,
marilah kita kembali ke fungsi keseluruhan: pememanenan energi makanan
untuk sintesis ATP.
Dalam sebagian sel eukariotik, hasil ATP yang lebih rendah per pasangan
elektron ini juga berlaku pada NADH yang dihasilkan oleh glikolisis dalam
sitosol. Membran dalam mitokondria tidak permeabel terhadap NADH,
sehingga NADH dalam sitosol ini terpisahkan dari peralatan fosforilasi
oksidatif. Kedua elektron NADH yang ditangkap dalam glikolisis harus
dihantarkan ke mitokondria oleh salah satu dari beberapa sistem pembolak
balik elektron. Tergantung pada proses bolak-balik mana yang beroperasi,
elektron bisa di lewatkan ke NAD + atau ke FAD. Jika elektron dilewatkan ke
FAD, hanya kira-kira 2 ATP yang dihasilkan dari setiap NADH2 sitosolik. Jika
dilewatkan ke NAD+ mitokondria, hasilnya lebih mendekati 3 ATP
237
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kita sekarang dapat membuat dengan kasar dari efisiensi respirasi. Dengan
kata lain, persentase energi kimiawi yang disimpan dalam glukosa yang telah
disimpan ulang dalam ATP. Ingatlah bahwa oksidasi sempurna satu mol
glukosa melepaskan energi 686 kkal ( G= -686 kkal/mol). Fosforilasi ADP
untuk membentuk ATP menyimpan sedikitnya 7,3 kkal per mol ATP. Oleh
sebab itu, efisiensi respirasi ialah 7,3 kali 38 (hasil ATP maksimum per
glukosa) dibagi dengan 686, atau kira-kira 40%. Sisa energi simpanan hilang
sebagai panas. Kita menggunakan sebagian panas ini untuk mempertahankan
suhu-tubuh kita yang relatif tinggi (37oC), dan kita menghamburkan sisanya
melalui keringat dan mekanisme pendinginan lainnya. Respirasi seluler ini
sangat efisien dalam pengubahan energinya. Sebagai perbandingan, mobil
yang paling efisien dalam pengubahan energinya. Sebagai perbandingan,
mobil yang paling efisien mengubah kira-kira hanya 25% dari energi yang
tersimpan dalam bensin untuk pergerakan mobil.
238
Unit Pembelajaran
Metabolisme
4. Metabolisme Protein
Fungsi protein meliputi: (1) struktur penting untuk jaringan urat daging,
tenunan pengikat, kolagen, rambut, bulu, kuku dan bagian tanduk serta paruh,
(2) sebagai komponen protein darah, albumin dan globulin yang dapat
membantu mempertahankan sifat homeostatis dan mengatur tekanan
osmosis, (3) terlibat dalam proses pembekuan darah sebagai komponen
fibrinogen, tromboplastin, (4) membawa oksigen ke sel dalam bentuk sebagai
hemoglobin, (5) Sebagai komponen lipoprotein yang berfungsi
239
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
mentransportasi vitamin yang larut dalam lemak dan metabolit lemak yang
lain, (6) sebagai komponen enzim yang bertugas mempercepat reaksi kimia
dalam sistem metabolisme dan (7) sebagai nukleoprotein, glikoprotein dan
vitellin.
240
Unit Pembelajaran
Metabolisme
Pencernaan pada unggas dimulai dari paruh dan diakhiri pada kloaka.
Sementara pencernaan pada non unggas dimulai dari mulut sampai anus.
Setelah makanan melewati paruh akan disimpan sementara dalam tembolok ,
kemudian makanan akan menuju bagian proventrikulus yang akan mengalami
proses pencernaan hidrolitis/enzimatis. Sementara pada non unggas,
makanan yang masuk langsung menuju lambung. Pencernaan tersebut dimulai
dengan kontraksi otot (proventrikulus pada unggas atau lambung pada non
unggas) yang akan mengaduk-aduk makanan dan mencampurkannya dengan
getah lambung yang terdiri dari HCl dan pepsinogen (enzim yang tidak aktif).
Pepsinogen apabila bereaksi dengan HCl akan berubah menjadi pepsin (enzim
aktif). HCl dan pepsin akan memecah protein menjadi senyawa yang lebih
sederhana seperti polipeptida, protease, pepton dan peptida.
241
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
242
Unit Pembelajaran
Metabolisme
(penyerapan). Pasa dasar vilus terdapat bagian yang berbentuk tabung yang
disebut kripta Lieberkuhn.
Pembelahan mikotik sel-sel epitel pada dasar kripta akan terus menerus
menghasilkan sel baru yang pindah keluar melalui vilus dan terlepas. Dalam
perjalanan keluar, sel-sel itu berubah menjadi sel-sel goblet yang
menghasilkan lendir dan sel-sel absorpsi. Lapisan epitel ini akan menyerap air
dan zat-zat makanan. Eksopeptidase usus terdapat juga pada permukaan
membran sel absorpsi dari vilus dan sel-sel yang sama ini juga merupakan
tempat absorpsi asam amino. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa
asam-asam amino L-isomer lebih siap diabsorpsi dibandingkan dengan
asam-asam amino D-isomer. Perbedaan ini ditandai dengan tingkat absorpsi
diantara asam-asam amino itu sendiri. Tingkat absorpsi pada 18 L-asam amino
tergantung pada berat molekul, tetapi asam amino dengan ujung rantai non
polar seperti metionin, valin, dan leusin lebih siap diabsorpsi dibandingkan
dengan asam amino dengan rantai polar. Dijumpai juga bahwa L-metionin dan
L-histidin diabsorpsi lebih cepat dibandingkan dengan D-isomer.
Transport asama amino dari lumen usus halus ke sel mukosa melalui proses
aktif dengan menggunakan gradien konsentrasi. Mekanisme transport
membutuhkan energi khusus untuk bentuk L dari asam amino. Bentuk D dari
asam amino lebih lambat diserap dibandingkan dengan bentuk L. Tiga
mekanisme transport dideteksi dalam mukosa intestinal. Sistem pertama
khusus untuk monoamino-monokarboksilat atau asam amino netral, sistem
kedua untuk arginin, lisin dan asam amino basic seperti sistin, dan sistem
ketiga untuk dikarboksilat atau asam amino acidic.
Secara umum asam-asam amino setelah diserap oleh usus akan masuk ke
dalam pembuluh darah, yang merupakan percabangan dari vena portal. Vena
portal membawa asam-asam amino tersebut menuju sinusoid hati, dimana
akan terjadi kontak dengan sel-sel epitel hati. Darah yang berasal dari sinusoid
243
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kerangka karbon dari asam-asam amino alanin, sistein, sistin, glisin, treonin,
serin dan hidroksiprolin diubah menjadi piruvat. Pembentukan piruvat dari
glisin dapat terjadi dengan konversi menjadi serin yang dikatalisis oleh enzim
serin hidroksimetiltransferase.
Jalan katabolik utama dari sistin adalah konversi menjadi sistein yang
dikatalisis oleh enzim sistin reduktase. Setelah itu akan bergabung dengan
katabolisme sistein. Sistein dikatabolisme melalui dua jalan katabolisme
utama yaitu jalan oksidasi langsung (sistein sulfinat) dan jalan transaminasi
(3-merkaptopiruvat). Kedua jalan tersebut memerlukan enzim transaminase.
244
Unit Pembelajaran
Metabolisme
Semua asam amino yang membentuk piruvat dapat dikonversi menjadi asetil
koenzim A. Disamping itu ada lima asam amino yang membentuk asetil
koenzim A tanpa membentuk piruvat lebih dahulu. Asam-asam amino tersebut
adalah fenilalanin, tirosin, triptofan, lisin dan leusin. Fenilalanin mula-mula
dikonversi menjadi tirosin oleh fenilalanin hidroksilase. Lima reaksi enzimatik
berurutan mengkonversi tirosin menjadi fumarat dan asetoasetat, yaitu (1)
transaminasi menjadi p-hidroksifenilpiruvat, (2) oksidasi dan migrasi
sekaligus dari rantai samping 3-karbon dan dekarboksilasi yang membentuk
homogentisat, (3) oksidasi homogentisat menjadi maleilasetoasetat, (4)
isomerasi maleiasetoasetat menjadi fumarilasetofumarat dan (5) hidrolisis
fumarilasetoasetat menjadi fumarat dan osetoasetat. Asetoasetat selanjutnya
dapat mengalami pembelahan tiolitik menjadi asetat dan asetil koenzim A.
245
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
246
Unit Pembelajaran
Metabolisme
c. Siklus urea
247
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
248
Unit Pembelajaran
Metabolisme
5) Reaksi kelima adalah pembelahan arginin menjadi ornitin dan urea. Reaksi
ini menyempurnakan siklus urea dan membentuk kembali (regenerasi
ornitin), substrat untuk reaksi 2. Pembelahan hidrolitik gugus guanidino
dari arginin dikatalisis oleh arginase, yang terdapat dalam hati semua
organisme ureotelik. Dalam jumlah yang lebih kecil, arginase juga
terdapat dalam jaringan ginjal, otak, kelenjar mamae, jaringan testikuler
dan kulit. Arginase hati mamalia diaktifkan oleh Co 2+ atau Mn2+. Ornitin
dan lisin merupakan penghambat kuat yang bersaing dengan arginin
5. Metabolisme lemak
249
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Klasifikasi lemak terdiri dari: lemak sederhana, lemak campuran dan lemak
turunan (derived lipid). Lemak sederhana adalah ester asam lemak dengan
berbagai alkohol. Lemak sederhana terdiri dari lemak dan lilin. Lemak
merupakan ester asam lemak dengan gliserol. Lemak dalam tingkat cairan
dikenal sebagai minyak oli. Lilin (waxes) adalah ester asam lemak dengan
alkohol monohidrat yang mempunyai berat molekul lebih besar. Lemak
campuran adalah ester asam lemak yang mengandung gugus tambahan selain
alkohol dan asam lemak. Lemak campuran terdiri dari fosfolemak, glikolemak
dan lemak campuran lain. Fosfolemak merupakan lemak yang mengandung
residu asam fosfat sebagai tambahan asam lemak dan alkohol.
a. Sintesis Lemak
Biosintesis asam lemak dari asetil koenzim A terjadi di hampir semua bagian
tubuh hewan, terutama dalam jaringan hati, jaringan lemak dan kelenjar susu.
Biosintesis ini berlangsung melalui mekanisme yang dalam beberapa hal
berbeda dengan oksidasi asam lemak. Secara keseluruhan biosintesis asam
lemak terbagi menjadi tiga tahap utama.
250
Unit Pembelajaran
Metabolisme
Lemak yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lemak
netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara
ringkas, hasil dari pencernaan lemak adalah asam lemak dan gliserol, selain itu
ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol
masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati.
Sebagian besar asam lemak dan monogliserida tidak larut dalam air ke dalam
sel epitel usus (enterosit) dalam bentuk emulsi. Di dalam sel ini asam lemak
dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lemak) dan
berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya,
kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada
vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian
ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi
asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol
tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses
pembentukan
251
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Secara ringkas, hasil akhir pemecahan lemak dari makanan adalah asam lemak
dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam
lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi
trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak
tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik
asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida
jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil
KoA. Selanjutnya asetil KoA akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga
dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil
KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat
disimpan sebagai trigliserida. Beberapa lemak non gliserida disintesis dari
asetil KoA. Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol.
Selanjutnya, kolesterol mengalami steroidogenesis membentuk steroid.
252
Unit Pembelajaran
Metabolisme
1) Metabolisme Gliserol
253
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang
dinamakan oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam
lemak harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP
dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA
sintetase (Tiokinase).
Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5
tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir
254
Unit Pembelajaran
Metabolisme
berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat.
Dalam proses oksidasi ini, karbon β asam lemak dioksidasi menjadi keton.
255
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
1. Kerja enzim sangat dipengaruhi oleh pH. Perubahan pH yang sangat besar
akan menyebabkan...
Kunci jawaban: E
256
Unit Pembelajaran
Metabolisme
Kunci jawaban: E
a. etanol
b. oksigen
c. panas
d. nitrogen
e. karbon dioksida
257
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kunci jawaban: E
Pembahasan: Penambahan ragi pada adonan akan menyebabkan terjadinya
reaksi fermentasi yang menghasilkan etanol dan karbondioksida.
a. X = 4 NADH2 + CO2
b. X = 2 NADH2 + 2 ATP
c. Y = 2 NADH2 + FADH2
d. Y = 2 ATP + 2 CO2
e. Z = 4 NADH2 + 2FADH2 + 4ATP
Kunci jawaban: B
Pembahasan: C6 pada kotak pertama adalah glukosa. Pemecahan glukosa
menghasilkan 2NADH2 dan 2 ATP.
258
Unit Pembelajaran
Metabolisme
Kunci jawaban: A
Pembahasan: kandungan kedelai berupa protein dan lemak. Protein akan
dipecah menjadi asam amino, sementara lemak akan dipecah menjadi asam
lemak.
Kunci jawaban: B
Pembahasan: Sisi aktif enzim bisa berpasangan dengan tepat pada substrat
(seperti teori lock and key) menunjukkan bahwa enzim bekerja secara spesifik
pada substrat tertentu.
259
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
a. Gliseral 3 P
b. Asam gliseral
c. Gliseraldehid 3P
d. Gliseralfosfat
e. Asam gliseraldehid
Kunci jawaban: C
Pembahasan: dalam siklus Calvin, seperti pada gambar, akan dihasilkan
senyawa gula (C6/berkarbon 6 buah). Senyawa tersebut sebelumnya
terbentuk dari 2 PGAL, yang berasal dari senyawa gliseraldehid 3P.
260
Unit Pembelajaran
Metabolisme
Pada proses anaerob tersebut, senyawa (X), (Y), dan (Z) secara berurutan
adalah....
Kunci jawaban: A
Pembahasan: Penggabungan ADP dan P menghasilkan ATP, hal ini terjadi saat
glukosa dipecah menjadi piruvat. Piruvat yang mengoksidasi NADH (seperti
pada otot) akan menghasilkan asam laktat.
Kunci jawaban: E
Pembahasan: reaksi no (3) adalah reaksi anabolisme (penggabungan) antara
2 molekul, yaitu CO2 dan RuBP menjadi 2 fosfogliserat. Sementara reaksi yang
kedua yaitu reaksi terang yang terjadi pada pembentukan gula di fotosintesis
(anabolisme).
261
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
262
Unit Pembelajaran
Metabolisme
d. 40⁰C - 50⁰C
e. 50⁰C - 60⁰C
Kunci: D
Di bagian ini akan disajikan contoh pengembangan soal HOTS yang diawali
dengan membuat kisi-kisi soal. Melalui kisi-kisi soal tersebut saudara dapat
melihat kesesuaian antara kompetensi yang diuji, lingkup materi, dan
indikator soal. Penyusunan soal dilakukan di format kartu soal yang sudah
disediakan.
Soal HOTS dikembangkan dari indikator soal yang berada pada level kognitif
C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta). Level kognitif C4
mengukur kemampuan menganalisis, mengurai suatu masalah menjadi
bagian-bagian lebih kecil, mengelompokkan, membandingkan, menentukan
hubungan. Level kognitif C5 mengukur kemampuan mengevaluasi,
menyimpulkan berdasarkan suatu kriteria, memutuskan, memprediksi. Level
kognitif C6 mengukur kemampuan membuat sesuatu yang baru dari yang
sudah ada.
263
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Menjelaskan Biomolekuler Metabolisme Disajikan 1 L3 PG
proses dan diagram
metabolisme Bioteknologi reaksi
sebagai reaksi respirasi
enzimatis dalam aerob dan
makhluk hidup anaerob,
peserta didik
dapat
menganalisis
perbedaan
antara reaksi
aerob dan
anaerob
264
Unit Pembelajaran
Metabolisme
Kartu Soal
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019
Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013
Kelas : XII Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : Biologi Nama Penyusun :
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi
√ Penalaran
3.2 Menjelaskan RUMUSAN BUTIR SOAL
proses
metabolisme
sebagai reaksi Perhatikanlah diagram di bawah ini!
enzimatis dalam
makhluk hidup Nomor
Soal
LINGKUP MATERI
1
Biomolekuler dan
Bioteknologi
MATERI
265
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Menjelaskan Biomolekuler Metabolisme Disajikan 1 L3 Uraian
proses dan grafik uji
metabolisme Bioteknologi coba enzim
sebagai reaksi pepsin,
enzimatis dalam peserta didik
makhluk hidup dapat
menganalisis
grafik
pengaruh pH
terhadap
kecepatan
reaksi
266
Unit Pembelajaran
Metabolisme
Kartu Soal
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi
√ Penalaran
3.2 Menjelaskan RUMUSAN BUTIR SOAL
proses
metabolisme
sebagai reaksi Sekelompok peneliti melakukan uji coba terhadap enzim pepsin
enzimatis dalam terhadap beberapa pH yang berbeda dan hasilnya berupa grafik
makhluk hidup Nomor
di bawah ini.
Soal
LINGKUP MATERI
1
Biomolekuler dan
Bioteknologi
MATERI Kunci
Jawaban
Metabolisme
INDIKATOR SOAL
267
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KESIMPULAN
Sub unit ini dikembangkan dari pasangan kompetensi dasar kelas XII, yaitu
3.2. Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk
hidup; dan 4.2. Menyusun laporan hasil percobaan tentang mekanisme kerja
enzim, fotosintesis, dan respirasi anaerob. Dari pasangan kompetensi dasar
tersebut diturunkan 8 indikator pencapaian kompetensi dimensi pengetahuan
dan 6 indikator pencapaian kompetensi dimensi keterampilan.
Metabolisme berisi sajian materi yang sebetulnya abstrak tapi erat dengan
kehidupan sehari-hari yang dicontohkan dengan aplikasi yang mudah ditemui
seperti pembuatan tape dan bahkan peristiwa pencernaan bahan makanan di
sistem tubuh manusia. Aplikasi konsep metabolisme yang luas dalam
kehidupan sehari-hari semoga dapat memotivasi guru dan peserta didik untuk
mempelajari dan memahami konsep ini mengingat muatan materi
metabolisme sarat dengan istilah-istilah dan proses kimiawi.
Karena materi ini dominan dengan konsep yang bersifat abstrak, oleh sebab
itu pembelajaran di awal kegiatan akan sangat membantu jika guru
menggunakan media video, dan mengajak peserta didik untuk memahami
konsep ‘penyusunan’ dan ‘pembongkaran’ dalam metabolisme. Tapi tahap
demi tahap berikutnya guru peserta didik akan langsung mengkaitkan
metabolisme dengan peristiwa yang berlangsung setiap hari dalam kehidupan,
yaitu fotosintesis dan respirasi (baik aerob ataupun anaerob). Kegiatan
praktikum dapat memahamkan peserta didik akan konsep metabolisme yang
lebih dalam dan impementasi yang luas. Oleh sebab itu guru perlu seksama
menerapkan model Discovery Learning, Inkuiri, dan Problem-based learning
agar tahap demi tahap penemuan konsep dapat berlangsung baik pada kognisi
dan afeksi peserta didik.
268
Unit Pembelajaran
Metabolisme
269
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
UMPAN BALIK
Jumlah Total
270
Unit Pembelajaran
Metabolisme
271
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
272
Unit Pembelajaran
Metabolisme
273
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Pembelahan Sel
Penulis:
Dadi, S.Pd.
Penyunting:
Savina Melia, M.Si.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
277
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
278
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
DAFTAR GAMBAR
Hal
279
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
280
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami lingkup materi Pembelahan Sel. Melalui pembahasan
materi yang terdapat pada unit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan
untuk membelajarkan peserta didik sesuai dengan indikator yang telah
disusun, sehingga peserta didik dapat berperan sebagai pembelajar yang
aktif untuk mengembangkan kemampuan bernalar sesuai dengan potensi
yang dimilikinya. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk guru sendiri
sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
281
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Materi Pembelahan Sel yang dikembangkan pada bahan bacaan terdiri atas
tiga bagian, yaitu bagian pertama membahas tentang pembelahan mitosis,
bagian kedua membahas pembelahan meiosis, dan bagian ketiga membahas
gametogenesis. Selain itu, unit ini dilengkapi dengan lima buah LKPD, yaitu
1) Pengamatan mikroskopis preparat ujung akar bawang, 2) Pembelahan
mitosis, 3) Pembelahan meiosis, 4) Spermatogenesis, dan 5) Oogenesis. LKPD
dikembangkan secara aplikatif agar guru mudah mengimplementasikannya
di kelas.
282
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
283
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
284
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
285
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
dengan meiosis
3.4.19 Menyimpulkan tahapan
yang tergangggu selama
siklus sel pada kasus
penyakit kanker
3.4.20 Menyimpulkan perbedaan
gametogenesis pada
hewan dengan tumbuhan
3.4.21 Menyimpulkan hasil
pembuahan ganda pada
tumbuhan Angiospermae
3.4.22 Memprediksi sel yang
memiliki laju pembelahan
tinggi pada gambar hasil
pengamatan berdasarkan
kriteria tertentu
286
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
Kanker adalah gangguan pertumbuhan sel yang terjadi ketika sel membelah
tanpa terkendali. Meskipun penyebabnya sangat berbeda, sebagian besar
kanker adalah hasil dari akumulasi mutasi yang pada akhirnya menyebabkan
hilangnya kendali siklus sel. Meskipun kanker sangat bervariasi, mereka
biasanya mengikuti perkembangan secara bertahap yang umum seperti
tampak pada Gambar 1. Sebagian besar kanker dimulai sebagai pertumbuhan
sel abnormal yang jinak, atau tidak kanker, dan biasanya tidak tumbuh lebih
besar. Mutasi yang terjadi akan menyebabkan sel-sel abnormal tersebut
gagal merespon sinyal penghambat yang mengendalikan siklus sel. Kejadian
ini menyebabkan pertumbuhan sel menjadi tidak terkendali (kanker) dan sel
kanker tersebut memiliki kemampuan untuk menyebar ke tempat lain
bersama aliran darah atau getah bening.
287
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
288
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
gen atau salinan tambahan dari gen spesifik. Beberapa kromosom juga
mungkin memiliki bagian yang hilang.
3. Sel-sel kanker tidak mengalami apoptosis. Biasanya, sel dengan
kerusakan DNA mengalami apoptosis, atau kematian sel terprogram.
Sistem kekebalan tubuh juga dapat mengenali sel-sel abnormal dan
memicu apoptosis, yang biasanya mencegah tumor berkembang. Sel-sel
kanker gagal menjalani apoptosis meskipun sel-sel tersebut merupakan
sel abnormal.
4. Sel-sel kanker membentuk tumor. Sel-sel normal menempelkan diri ke
substrat dan atau menempel terhadap sel tetangga. Sel normal
menunjukkan penghambatan kontak. Dengan kata lain, ketika sel normal
melakukan kontak dengan sel tetangga, sel normal tersebut berhenti
membelah. Sedangkan sel-sel kanker tidak menunjukkan penghambatan
kontak. Sel-sel kanker yang abnormal bertumpuk satu sama lain dan
tumbuh dalam beberapa lapisan, membentuk tumor. Selama
karsinogenesis, sel yang paling agresif menjadi sel tumor dominan.
5. Sel-sel kanker mengalami metastasis dan angiogenesis. Adanya mutasi
dapat menyebabkan tumor jinak yang biasanya terbungkus dalam kapsul
dan tidak dapat menyerang jaringan yang berdekatan berubah menjadi
ganas dan menyebar ke seluruh tubuh membentuk tumor baru yang jauh
dari tumor primer. Sel-sel tumor tersebut menghasilkan enzim yang
biasanya tidak diekspresikan dan memungkinkan sel-sel tumor untuk
menyerang jaringan yang dibawahnya. Kemudian sel tumor tersebut
melakukan perjalanan melalui aliran darah dan getah bening, untuk
memulai tumor di tempat lain dalam tubuh. Proses ini dikenal sebagai
metastasis. Tumor yang aktif tumbuh akan mengalami hambatan karena
pembuluh darah yang memasok nutrisi ke sel-sel tumor menjadi tidak
cukup untuk mendukung pertumbuhan tumor yang cepat. Untuk tumbuh
lebih lanjut, sel-sel tumor harus menerima nutrisi tambahan. Dengan
demikian, pembentukan pembuluh darah baru diperlukan untuk
289
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
B. Penyembuhan Luka
290
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
291
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tiga fase berikutnya melakukan proses perbaikan luka. Pada fase migrasi,
gumpalan menjadi kerak luka dan sel-sel epitel yang berada dibawahnya
bermigrasi untuk menutup luka. Fibroblas bermigrasi sepanjang benang
fibrin dan mulai mensintesis jaringan bekas luka (serat kolagen dan
glikoprotein), dan pembuluh darah yang rusak mulai tumbuh kembali.
Selama fase ini, jaringan yang mengisi luka disebut jaringan granulasi. Fase
proliferasi ditandai oleh pertumbuhan luas sel epitel di bawah kerak luka,
pemadatan serta kolagen yang dibentuk fibroblas dalam jalinan tanpa arah,
dan pertumbuhan pembuluh darah yang terus menerus. Akhirnya, selama
fase maturasi, kerak luka mengelupas setelah epidermis kembali ke
ketebalan normal. Serat kolagen menjadi lebih teratur, jumlah fibroblas
berkurang, dan pembuluh darah kembali normal. Untuk memperjelas
pemahaman tentang proses penyembuhan luka dalam, perhatikan Gambar 3
berikut ini!
292
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
batas jaringan normal di sekitarnya disebut bekas luka keloid. Jaringan bekas
luka berbeda dari kulit normal karena serat kolagennya lebih padat, memiliki
elastisitas yang randah, memiliki pembuluh darah yang lebih sedikit, dan
mungkin memiliki atau tidak memiliki jumlah rambut, kelenjar kulit, atau
struktur sensori yang sama dengan kulit yang tidak rusak. Karena adanya
perbedaan dalam susunan serabut kolagen dan jumlah pembuluh darah,
jaringan bekas luka biasanya berwarna lebih terang dari kulit normal.
(Tortora, G.J., & Derrickson, B. , 2017 : 160)
293
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
SOAL-SOAL UN/USBN
NO. SOAL
1. Perhatikan tabel mitosis berikut ini!
Hubungan yang tepat antara fase mitosis dan gambarnya adalah ....
A. 2 – d, 4 – c, 3 – b, 1 – a
B. 2 – d, 4 – a, 3 – b, 1 – c
C. 2 – d, 4 – c, 3 – a, 1 – b
D. 2 – d, 3 – c, 4 – a, 1 – b
E. 2 – a, 4 – d, 3 – c, 1 – b
Identifikasi
Level Kognitif : C4 (menganalisis)
Indikator yang : 3.4.15 Menyimpulkan tahapan pembelahan
bersesuaian mitosis yang terjadi berdasarkan ciri-ciri
yang teramati/dberikan
Diketahui : Tahapan pembelahan mitosis dan gambar tiap
tahapan
Ditanyakan : Tahapan pembelahan mitosis dan gambarnya
Materi yang : Tahapan pembelahan mitosis
dibutuhkan
294
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
NO. SOAL
1. Perhatikan gambar pembelahan Meiosis II berikut!
Berdasarkan gambar, fase dan ciri yang ditunjuk oleh X adalah ....
A. profase II, karena kromatid berjejer pada bidang ekuator dan
membran inti tidak terlihat
B. matafase II, karena kromosom masih terdiri dari 2 kromatid
yang sejajar pada bidang ekuator
C. interfase, karena terbentuk kromatid pada bidang sejajar dan
memasuki fase istirahat
D. telofase II, karena terbentuk dua sel anakan yang terpisah
dengan setengah kromosom
E. anafase II, kromatid telah memisahkan diri dan terletak pada
bidang sejajar
Identifikasi
Level Kognitif : C4 (menganalisis)
Indikator yang : 3.4.16 Menyimpulkan tahapan pembelahan
bersesuaian meiosis berdasarkan ciri-ciri yang
teramati/diberikan
Diketahui : Gambar tahapan pembelahan meiosis
Ditanyakan : Tahapan pembelahan meiosis dan ciri berdasarkan
295
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
gambar
Materi yang : Tahapan pembelahan meiosis
dibutuhkan
NO. SOAL
1. Perhatikan bagan spermatogenesis berikut!
296
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
297
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pembelahan Sel
dan mikrosporogenesis
pada tumbuhan
3.4.14 Menyimpulkan
299
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
300
tahapan pembelahan
Pembelahan Sel
301
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Berdasarkan Tabel 2 materi bahan ajar yang harus dikuasai peserta didik
dalam rangka mencapai kompetensi yang diharapkan terdiri atas: 1)
Tahapan pembelahan mitosis dan karakterisiknya, 2) Tahapan pembelahan
meiosis dan karakteristiknya, 3) Fungsi Pembelahan sel, 4) Perbedaan
mitosis dengan meiosis, dan 5) Gametogenesis pada hewan dan tumbuhan
Adapun aktivitas pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan, dapat dicapai dalam tiga kali pertemuan (6 jam pelajaran, 6 x 45
menit). Aktivitas pembelajaran akan diuraikan lebih rinci menjadi tiga
skenario pembelajaran. Pengembangan skenario pembelajaran mengacu
pada kriteria yang ditetapkan pada Standar Proses (Permendikbud nomor 22
tahun 2016). Berikut ini rincian aktivitas pembelajaran untuk masing-masing
pertemuan.
Aktivitas Pembelajaran 1
302
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
303
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas Pembelajaran 2
304
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
305
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas Pembelajaran 3
306
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
307
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas Pembelajaran 4
Spermatogenesis
Tujuan kegiatan
Setelah melakukan aktivitas ini peserta didik dapat :
1. Mengurutkan sel-sel pada proses spermatogenesis
2. Menunjukkan tahapan pembelahan reduksi selama spermatogenesis
berlangsung
3. Menyimpulkan hasil spermatogenesis
Estimasi waktu aktivitas pembelajaran : 45 Menit
Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:
1. LKPD 4 Spermatogenesis
2. Kartu (5 buah kartu gambar sel , 5 kartu nama sel, dan 3 kartu proses
3. Kertas plano
4. Lem
5. Spidol
Kegiatan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran adalah
sebagai berikut:
2. Kegiatan awal
a. Membagi peserta didik menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5-6
peserta didik secara heterogen
b. Membagikan LKPD kepada tiap kelompok
a. Menjelaskan secara singkat teknik pembelajaran yang akan
dilaksanakan
308
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
3. Kegiatan inti
a. Pemberian rangsangan (stimulation)
Guru menyajikan gambar pembelahan meiosis mengunakan LCD
proyektor
b. Identifikasi masalah (problem statement)
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan terkait gambar pembelahan meiosis yang ditayangkan.
c. Pengumpulan data (data collection)
1) Guru membagikan kartu kepada tiap kelompok yang terdiri dari
kartu gambar sel, kartu nama sel, dan kartu proses
2) Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik dalam
kelompok untuk mencocokkan ketiga kartu yang diberikan
d. Pengolahan data (data processing)
1) Membimbing diskusi kelompok untuk mencocokan ketiga jenis
kartu yang diberikan
2) Membimbing kelompok dalam menyajikan urutan gambar sel,
nama sel, dan proses yang terjadi selama proses
spermatogenesis
e. Pembuktian (verification)
Membimbing dan memfasilitasi peserta didik mencocokkan hasil
kerja dengan teori yang ada pada buku sumber.
f. Menarik kesimpulan (generalization)
Membimbing peserta didik menyimpulkan urutan proses
spermatogenesis
4. Kegiatan akhir
a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan urutan proses
spermatogenesis
b. Memberikan umpan balik untuk mengetahui ketercapaian
kompetensi
c. Memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya
309
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Oogenesis
Tujuan kegiatan
Setelah melakukan aktivitas ini peserta didik dapat :
1. Mengurutkan sel-sel pada proses oogenesis
2. Menunjukkan tahapan pembelahan reduksi selama oogenesis
berlangsung
3. Menyimpulkan hasil oogenesis
Estimasi waktu aktivitas pembelajaran : 45 Menit
Media, alat, dan bahan yang digunakan adalah:
1. LKPD 5 Oogenesis
2. Kartu (9 buah kartu gambar sel , 7 kartu nama sel, dan 3 kartu proses
3. Kertas plano
4. Lem
5. Spidol
Kegiatan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
a. Membagi peserta didik menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5-6
peserta didik secara heterogen
b. Membagikan LKPD kepada tiap kelompok
b. Menjelaskan secara singkat teknik pembelajaran yang akan
dilaksanakan
2. Kegiatan inti
a. Pemberian rangsangan (stimulation)
Guru menyajikan gambar pembelahan meiosis mengunakan LCD
proyektor
b. Identifikasi masalah (problem statement)
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan terkait gambar pembelahan meiosis yang ditayangkan.
c. Pengumpulan data (data collection)
310
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
311
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan
Cara Kerja
1. Bekerjalah dalam kelompok terdiri dari 5 – 6 orang!
2. Letakkan mikroskop pada meja kerja
3. Fokuskan cermin agar cahaya memasuki diafragma
4. Letakan preparat awetan ujung akar bawang pada meja objek
5. Fokuskan lensa objektif dengan pembesaran paling rendah pada objek
yang akan diamati
6. Setelah objek tampak, ganti dengan lensa objektif yang lebih besar
7. Fokuskan lensa objektif dengan memutar mikrometer
8. Gambar hasil pengamatan pada lembar yang sudah disediakan
312
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
Hasil Pengamatan
Gambar Utuh Interfase Profase
313
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
314
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
Pertanyaan
1. Tuliskan fase-fase pembelahan mitosis secara berurutan!
2. Berapakah jumlah sel anak yang dihasilkan dari satu sel induk yang
mengalami pembelahan satu siklus sel?
3. Bagaimanakah jumlah kromosom dan sifat sel anak yang dihasilkan dari
pembelahan mitosis dibandingkan dengan sel induk!
315
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
316
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
Pertanyaan
1. Tuliskan fase-fase pembelahan meiosis secara berurutan!
2. Berapakah jumlah sel anak yang dihasilkan dari satu sel induk yang
mengalami pembelahan satu siklus sel?
3. Bagaimanakah jumlah kromosom dan sifat sel anak yang dihasilkan dari
pembelahan meiosis dibandingkan dengan sel induk!
4. Jelaskan yang dimaksud interkinesis!
LKPD 4 Spermatogenesis
Tujuan
Setelah melakukan kegiatan ini Anda dapat:
1. Mengurutkan sel-sel yang pada berbagai tahap perkembangan selama
spermatogenesis
2. Menentukan tahapan reduksi kromosom pada proses spermatogenesis.
Alat dan Bahan
1. Kertas plano
2. Kartu (Gambar Sel, Nama Sel, dan Proses)
3. Lem
4. Spidol
Petunjuk Pengerjaan
1. Peserta didik kekerja dalam kelompok terdiri dari 5 – 6 orang.
2. Amati kartu yang telah diberikan oleh guru. Kartu tersebut terdiri dari 3
jenis, yaitu kartu gambar sel, kartu nama sel, dan kartu proses
spermatogenesis
3. Buatlah tabel pada kertas plano menggunakan spidol sesuai dengan
lembar hasil pengamatan
4. Susunlah kartu tersebut secara berurutan pada kertas plano yang sudah
disiapkan!
5. Diskusikan secara kelompok dengan menggunakan literatur dari
berbagai sumber untuk mencari hubungan antara gambar sel dan nama
sel selama proses spermatogenesis
317
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pertanyaan
1. Tuliskan sel sel yang terlibat dalam proses spermatogenesis secara
berurutan!
2. Berapakah jumlah sel anak fungsional yang dihasilkan dari satu sel induk
yang mengalami proses spermatogenesis?
3. Bagaimanakah jumlah kromosom sel anak yang dihasilkan dari
spermatogenesis dibandingkan dengan sel induk!
4. Jelaskan perbedaan antara spermiasi dan spermiogenesis!
318
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
LKPD 5 Oogenesis
Tujuan
Setelah melakukan kegiatan ini Anda dapat:
1. Mengurutkan sel-sel yang pada berbagai tahap perkembangan selama
oogenesis
2. Menentukan tahapan reduksi kromosom pada proses oogenesis.
Petunjuk Pengerjaan
1. Peserta didik kekerja dalam kelompok terdiri dari 5 – 6 orang.
2. Amati kartu yang telah diberikan oleh guru. Kartu tersebut terdiri dari 3
jenis, yaitu kartu gambar sel, kartu nama sel, dan kartu proses
oogenesis!
3. Buatlah tabel pada kertas plano menggunakan spidol sesuai dengan
lembar hasil pengamatan!
4. Susunlah kartu tersebut secara berurutan pada kertas plano yang sudah
disiapkan!
5. Diskusikan secara kelompok dengan menggunakan literatur dari
berbagai sumber untuk mencari hubungan antara gambar sel nama sel,
dan proses spermatogenesis!
319
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pertanyaan
1. Tuliskan sel sel yang terlibat dalam proses oogenesis secara berurutan!
2. Berapakah jumlah sel anak fungsional yang dihasilkan dari satu sel induk
yang mengalami proses oogenesis?
3. Bagaimanakah jumlah kromosom sel anak yang dihasilkan dari
oogenesis dibandingkan dengan sel induk?
C. Bahan Bacaan
Pada tahun 1855, Rudolf Virchow, seorang dokter Jerman mengatakan "Di
mana ada sel, pasti ada sel sebelumnya, sama seperti hewan muncul hanya
dari hewan dan tumbuhan hanya muncul dari tumbuhan”. Rudolf Virchow
merangkum konsep ini dengan bahasa Latin yang berbunyi "Omnis cellula e
cellula" yang berarti "Setiap sel berasal dari sel."
320
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
Secara umum pada bagian ini akan diuraikan 2 jenis pembelahan sel yang
terjadi pada makhluk hidup, yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan
meiosis.
Pembelahan Mitosis
321
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pada kebanyakan sel, fase G1 berlangsung paling lama. Selama fase G1, sel
mengalami pemulihan setelah pembelahan sebelumnya., ukuran sel
bertambah besar karena penambahan komponen sitosol, dan organel sel
seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan ribosom mengalami
penggandaan. Pada fase G1 juga proses penggandaan sentrosom dimulai.
Setelah fase G1, sel memasuki fase S untuk mensintesis atau mereplikasi
DNA. Fese S diikuti fase G2. Selama fase G2, sel mensintesis enzim dan
protein yang diperlukan untuk pembelahan sel pada fase mitotik dan proses
penggandaan sentrosom disempunakan.
Fase mitotik merupakan fase paling singkat selama siklus sel. Sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, fase mitotik terdiri dari 4 fase secara berurutan, yaitu
profase, metafase, anafase, dan telofase. Selama profase benang-benang
kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom, nukleolus dan
membran inti menghilang, sentrosom bergerak menuju kutub yang
berlawanan, terbentuk spindel dari sentrosom, dan terbentuk kinetokor pada
sentromer tiap kromatid. Selama metafase sentromer berada pada kutub sel
322
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
Pembelahan Meiosis
323
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tidak seperti mitosis yang hanya berlangsung satu kali pembelahan untuk
menghasilkan 2 sel baru, pembelahan meiosis berlangsung dua tahap , yaitu
meiosis I dan meiosis II. Sebelum meiosis I, sel mengalami fase interfase
terdiri dari 3 fase, yaitu G1, S, dan G2 sama seperti pembelahan mitosis.
Meiosis I terdiri dari 4 fase, yaitu profase I, metafase I, anafase I, dan telofase
I. Meiosis II terdiri dari 4 fase, yaitu profase II, metafase II, anafase II, dan
telofase II. Antara meiosis I dan II dipisahkan periode singkat disebut
interkinesis.
Selama profase II, membran inti dan nukleolus menghilang dan spindel
dibentuk kembali. Selama metafase II, kromosom bergerak dan berjejer pada
lempeng metafase. Benang spindel dari kutub sel berlawanan mengikat
kinetokor tiap kromatid kembar. Pada fase anafase II, sentromer membelah
dan kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub yang
berlawanan. Selama telofase II, membran inti dan nukleolus dibentuk
324
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
325
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Gametogenesis
326
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
b. Ogenesis
Oogenesis berlangsung di dalam ovarium. Proses oogenesis pada manusia
berlangsung sekitar 28 hari. Oogonium yang bersifat diploid di dalam
ovarium akan mengalami pembesaran menjadi oosit primer diploid. Oosit
primer memasuki profase I meiosis I selama perkembangan fetus tetapi tidak
sampai sempurna sampai mencapai pubertas. Saat pubertas sebelum ovulasi,
oosit primer menyempurnakan meiosis I menghasilkan dua sel haploid
dengan ukuran yang tidak sama. Sel yang berukuran kecil disebut badan
kutub pertama dan yang berukuran besar disebut oosit sekunder. Oosit
sekunder mengalami meiosis II dan terhenti pada fase metafase II. Oosit
sekunder dilepaskan saat ovulasi, jika tidak dibuahi akan mati dan jika
dibuahi meiosis II disempurnakan menghasilkan dua sel yang berukuran
tidak sama. Sel yang berukuran kecil disebut badan kutub kedua sedangkan
yang berukuran besar disebut ootid yang berdiferensiasi menjadi ovum.
327
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Badan kutub pertama membelah menjadi dua badan kutub kedua. Ketiga
badan kutub yang dihasilkan akan mengalami degenerasi. (Gambar 7)
Pada bagian ini akan diuraikan tentang pembentukan gamet pada tumbuhan
Angiospermae. Pembentukan gamet betina (megaspora/kantung embrio)
pada tumbuhan disebut megasporogenesis (makrosporogenesis) sedangkan
pembentukan gamet jantan (mikrospora/serbuk sari) disebut
mikrosporogenesis. Pembentukan gamet betina terjadi di dalam ovul
sedangkan pembentukan gamet jantan terjadi di dalam kantung antera.
a. Megasporogensis
Setiap ovarium mengandung satu atau lebih ovul tergantung pada jenis
tumbuhan. Setiap ovul mengandung satu buah sel induk megaspora (sel
induk kantung embrio) yang bersifat diploid. Sel induk megaspora akan
mengalami meiosis I menghasilkan dua buah sel haploid. Kedua sel haploid
mengalami meiosis II menghasilkan 4 buah sel haploid yang tersusun
berderet sebagai tetrad disebut megaspora. Tiga sel mati dan satu yang
tersisa tumbuh membesar membentuk megaspora fungsional. Inti megaspora
fungsional membelah tiga kali berturut-turut secara mitosis menghasilkan 8
inti, 4 pada masing-masing kutub. Satu inti dari tiap kutub bergerak ke
tengah dan berkembang menjadi inti kutub, tiga inti dekat kalaza
berkembang menjadi sel antipoda, satu inti dekat mikropil berkembang
menjadi sel ovum, dan dua inti yang mengapitnya berkembang menjadi
sinergid (Gambar 8).
328
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
b. Mikrosporogenesis
Setiap antera mengandung 4 ruang serbuk sari (mikrosporangium). Di dalam
tiap ruang serbuk sari banyak terdapat sel induk mikrospora diploid. Sel
induk mikrospora mengalami meiosis I menghasilkan dua sel haploid. Kedua
sel haploid tersebut mengalami meiosis II mengghasilkan 4 sel haploid yang
tersusun dalam tetrad. Keempat sel tersebut memisahkan diri dan masing-
masing tumbuh membentuk serbuk sari (mikrospora). Serbuk sari
mengalami pematangan dan intinya mengalami pembelahan mitosis menjadi
dua inti, yaitu inti generatif dan inti vegetatif (inti tabung). Jika serbuk sari
menempel pada stigma akan berkecambah membentuk buluh serbuk sari
dan inti generatif membelah menjadi dua inti sperma (Gambar 8).
329
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
PENGEMBANGAN PENILAIAN
Bagian ini memuat uraian pembahasan soal-soal Ujian Nasional yang muncul
tiga tahun terakhir pada lingkup materi pembelahan sel mengingat materi ini
merupakan materi yang memiliki Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, dan
Keterpakaian tinggi. Selain itu, bagian ini memuat pembahasan tentang cara
mengembangkan soal HOTS yang disajikan dalam bentuk pemodelan,
sehingga dapat dijadikan acuan oleh guru dalam mengembangkan soal pada
lingkup materi ini. Saudara perlu mencermati dengan baik bagian ini,
sehingga saudara dapat terampil mengembangkan soal HOTS untuk lingkup
materi Biologi yang lain.
A. Pembahasan Soal-soal
Materi pembelahan sel merupakan materi yang sering muncul pada soal
Ujian Nasional yang diujikan tiga tahun terakhir. Berikut akan diuraikan
pembahasan soal-soal tersebut.
Hubungan yang tepat antara fase mitosis dan gambarnya adalah ....
A. 2 – d, 4 – c, 3 – b, 1 – a
B. 2 – d, 4 – a, 3 – b, 1 – c
C. 2 – d, 4 – c, 3 – a, 1 – b
D. 2 – d, 3 – c, 4 – a, 1 – b
E. 2 – a, 4 – d, 3 – c, 1 – b
330
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
Kunci Jawaban :C
Pembahasan :
Fase 1 telofase ditunjukkan oleh gambar b
Fase 2 profase ditunjukkan oleh gambar d
Fase 3 Anafase ditunjukkan oleh gambar a
Fase 4 metafase ditunjukkan oleh gambar c
Berdasarkan gambar, fase dan ciri yang ditunjuk oleh X adalah ....
A. profase II, karena kromatid berjejer pada bidang ekuator dan membran
inti tidak terlihat
B. matafase II, karena kromosom masih terdiri dari 2 kromatid yang sejajar
pada bidang ekuator
C. interfase, karena terbentuk kromatid pada bidang sejajar dan memasuki
fase istirahat
D. telofase II, karena terbentuk dua sel anakan yang terpisah dengan
setengah kromosom
E. anafase II, kromatid telah memisahkan diri dan terletak pada bidang
sejajar
Kunci jawaban :B
331
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pembahasan :
Gambar pertama menunjukkan fase telofase I sebelum sitokenesis, sel belum
membelah dan setiap sel berisi 2 kromosom yang masing-masing memiliki 2
kromatid
Gambar kedua menunjukkan fase profase II, sel berisi 2 kromosom yang
masing-masing memiliki 2 kromatid akan menempatkan diri pada lempeng
metafase
Gambar ketiga (X) menujukkan fase metafase 2 karena kromosom yang
terdiri dari 2 kromatid berjejer di lempeng metafase (bidang ekuator)
Gambar keempat menunjukkan fase anafase II karena kromatid yang
membentuk kromosom sudah berpisah dan bergerak menuju kutub sel yang
berlawanan
Gambar kelima menunjukkan fase telofase II setelah sitokenesis yang
menghasilkan 4 buah sel anak
332
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
333
Tabel 4 Kisi-kisi Soal
334
3. 3.4 Menganalisis proses Pembelahan Indeks Disajikan dua gambar hasil 3 L3 Uraian
pembelahan sel sebagai sel mitosis pengamatan preparat ujung akar
dasar penurunan sifat dari bawang peserta didik dapat
induk kepada menyimpulkan sel yang sedang
keturunannya aktif membelah berdasarkan
kriteria tertentu
334
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.5 Menganalisis RUMUSAN BUTIR SOAL
proses
pembelahan Perhatikan tabel hubungan antara fase dan gambar pembelahan
sel sebagai mitosis berikut!
Nomor
dasar Soal Fase Gambar
penurunan A
sifat dari induk
1
kepada 1. Interfase
keturunannya
LINGKUP MATERI
B
Pembelahan Sel
2. Profase
MATERI
Mitosis Kunci C
Jawaban
3. Metafase
D
D
INDIKATOR SOAL
Disajikan tabel 4. Anafase
hubungan antara
nama fase dan
E
gambar fase
pembelahan 5. Telofase
mitosis, peserta
didik dapat
menganalisi Pernyataan yang menunjukkan hubungan antara fase dan gambar
hubungan yang pembelahan yang benar adalah ....
benar antara nama
A. 1A, 2B, 3D, 4C, 5E
dan gambar fase
pembelahan mitosis B. 1A, 2B, 3D, 4E, 5C
C. 1B, 2A, 3D, 4C, 5E
D. 1B, 2A, 3E, 4D, 5C
E. 1B, 2C, 3A, 4E, 5D
335
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.4 Menganalisis RUMUSAN BUTIR SOAL
proses
pembelahan Perhatikan gambar fase pembelahan meiosis berikut :
sel sebagai Nomor
dasar Soal
penurunan
sifat dari induk
2
kepada
keturunannya
LINGKUP MATERI Pernyataan manakah yang tidak sesuai dengan gambar tersebut?
Pembelahan Sel A. Gambar A dan D terjadi selama meiosis I
B. Gambar A anafase I dan B metafase II
MATERI C. Gambar C anafase II dan D metafase I
D. Gambar A dan B jumlah kromosomnya bersifat diploid
Meiosis Kunci E. Urutan proses pembelahan adalah gambar D, A, B, dan C
Jawaban
INDIKATOR SOAL
Disajikan gambar
tahapan
pembelahan
meiosis, peserta
didik dapat
menganalisis proses
pembelahan yang
terjadi berdasarkan
gambar
336
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
Pembelahan sel
MATERI
Jumlah Skor 10
337
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Refleksi Pembelajaran
338
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
339
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KESIMPULAN
Lingkup materi pembelahan sel disajikan untuk membekali para guru dalam
meningkatkan kompetensi profesionalnya yang pada akhirnya akan
meningkatkan penguasaan materi peserta didik. Pengayaan materi terkait
lingkup materi ajar pembelahan sel yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari yaitu penyakit kanker yang sekarang banyak diderita oleh
masyarakat diharapkan dapat membekali guru dan peserta didik untuk
menghindari hal-hal yang memicu terjadinya aktivitas pembelahan sel tubuh
secara tidak terkendali.
340
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
341
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
UMPAN BALIK
Kriteria
No. Aspek
1 2 3 4
1. Memahami indikator yang telah
dikembangkan berdasarkan Kompetensi
Dasar
2. Mampu menghubungkan konten dengan
fenomena kehidupan sehari-hari
3. Merasa bahwa tahapan aktivitas
pembelajaran dapat mengembangkan
HOTS peserta didik
4. Memahami tahapan aktivitas yang
disajikan dengan baik
5. Mampu dengan baik mengaplikasikan
aktivitas pembelajaran di dalam kelas
6. Memahami dengan baik Lembar Kerja
Peserta Didik yang dikembangkan
7. Mampu melaksanakan dengan baik
Lembar Kerja Peserta Didik yang
dikembangkan
8. Memahami Konten secara menyeluruh
dengan baik
9. Memami prosedur penyusunan soal
HOTS dengan baik
10. Mampu membahas soal HOTS yang
disajikan dengan tepat
Jumlah
Jumlah Total
342
Unit Pembelajaran
Pembelahan Sel
4 = Sangat Menguasai
70-79 Masih ada yang belum dipahami dengan baik, di antara konten, cara
membelajarkan, mengembangkan penilaian dan melaksanakan
penilaian berorientasi HOTS. Guru perlu mendiskusikan bagian yang
belum dipahami dengan fasilitator atau teman lain di MGMP.
343
PENUTUP
Saudara perlu memahami unit-unit dengan baik. Oleh karena itu, unit-unit
perlu dipelajari dan dikaji lebih lanjut oleh Saudara bersama rekan sejawat
guru Biologi lainnya dalam Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
(PKP) di MGMP masing-masing. Kajian semua komponen unit pembelajaran
yang disajikan perlu dilakukan, sehingga Saudara mendapatkan gambaran
teknis mengenai cara mengimplementasikan di kelas. Selain itu, diharapkan
dapat mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang mungkin akan dihadapi.
347
alam mengalokasikan waktu pembelajaran, saudara dapat menyesuaikan
dengan kalender akademik di sekolah masing-masing. Harapan penulis,
Saudara dapat mengadaptasi langkah pembelajaran yang disajikan dalam unit
pembelajaran untuk mengembangkan RPP pada topik Biologi lainnya.
348
DAFTAR PUSTAKA
Ariyana, Y., Pudjiastuti, A., Bestary, R., & Zamroni. 2018. Buku Pegangan
Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi.
Jakarta. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Campbell N. A. & Reece J. B.: 2010. Biology edisi 8. San Francisco : Pearson
Education Inc.
Gibson, John M.D. 1995. Anatomi dan Fisiologi Modern Untuk Perawat. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Gottfried, S. et. al. 1987. Biology. New Jersey: Prentice-Hall, Inc, Englewood
Cliffs.
Kee, L.H. 2002. The Living Science. Singapore: Pearson Education Asia Pte. Ltd.
Mader, S.S., & Windelspecht, M., 2016. Human Biology. New York : The
McGraw-Hill Companies, Inc.
Reece, J.B. et al, 2017. Campbell Biology 11th Editions. New York : Pearson
Education, Inc.
Tortora, G.,J., & Derrickson, B., 2017. Principles of Anantomy & Physiology. West
Sussex : John Wiley & Sons, Inc.
349
http://classes.kumc.edu/som/cellbiology/processes/celldeath/tut2.html.
diakses pada hari Selasa, 21 Mei 2019.
http://www.tribunnews.com/iptek/2010/09/20/ssttt...diam-diam-milaran
sel-tubuh-bunuh-diri. diakses pada hari Selasa, 21 Mei 2019.
http://iffapangestu.blogspot.com/20 2/03/bagian-bagian-telur-dan
fungsinnya.html. diakses pada Selasa, 21 Mei 2019.
https://pixabay.com/id/vectors/bakteri-nucleoid-sitoplasma-sel 307660.
diakses pada hari Selasa, 21 Mei 2019.
https://de.freepik.com/vektoren-kostenlos/tierisches-zelldiagramm-in-
farben_2480897.htm. diakses pada 21 Mei 2019.
https://sumberperbedaan.blogspot.com/2018/02/7-perbedaan-
karakteristik-jaringan-sel.html. diakses pada hari Rabu, 22 Mei 2019.
http://iffapangestu.blogspot.com/2012/03/bagian-bagian-telur-
dafungsinnya.html. diakses pada hari Rabu,22 Mei 2019.
http://kumalanggi.blogspot.com/2015/05/materi-biologi-amoeba.html.
diakses pada hari Selasa, 21 Mei 2019.
https://warstek.com/2018/02/13/telurasin/
http://www.fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/Ebook/Sistem%20Organ
%20Ikan/bab_7__sistem__urogenitalia.pdf
https: ://ternakpedia.com/1426/ikan-laut-akan-mati-jika-dimasukkan-
dalam-air-tawar/diakses pada 24 Mei 2019
http://www.jendelasarjana.com/2014/03/pengertian-perbedaan-difusi-
dan-osmosis.html
https://kampus-biologi.blogspot.com/2014/11/pengertian-osmosis-proses-
osmosis-dan.html
https://s-media-cacheak0.
pinimg.com/564x/5a/6c/1c/5a6c1c7af531f19b6ecf83bc73104065.jpg
https://s-media-cacheak0.
pinimg.com/564x/5a/6c/1c/5a6c1c7af531f19b6ecf83bc73104065.jpg
350
http://www.yellowtang.org/cells.php
https://s-media-cacheak0.
pinimg.com/564x/5a/6c/1c/5a6c1c7af531f19b6ecf83bc73104065.jpg
http://www. ilmukeperawatan.files.wordpress.com
http://www.macmillanhighered.com
351
352
353
354